koding ina-cbg_s v2.1 [6 juli 2011].ppt

Upload: panji-braja-satriyanto

Post on 06-Jan-2016

245 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • Coders Centre For Casemix

  • KLASIFIKASIPENYAKIT & TINDAKAN/PROSEDUR

  • TUJUAN KODING1. Memudahkan pencatatan, pengumpulan dan pengambilan kembali informasi sesuai diagnosa ataupun tindakan medis-operasi yang diperlukan.2. Memudahkan entry data ke dalam komputer yang tersedia (satu kode bisa mewakili beberapa terminologi yang digunakan para dokter)3. Menyediakan data yang diperlukan oleh sistem pembayaran/penagihan biaya yang dijalankan.

  • lanjutan4. Memaparkan indikasi alasan mengapa pasien memperoleh asuhan/perawatan/pelayanan5. Menyediakan informasi diagnosa dan tindakan bagi riset, edukasi dan kajian asesment kualitas keluaran.Coding Diagnosa bukan proses yang sederhanaMelibatkan - dokter- perawat- coder dan petugas RM- pengentry data diagnosa dll

  • KATA PANDUAN MENCARI KODEDI VOLUME 3 ICD-10Apabila istilah diagnosis terdiri dari satu kata, gunakanlah kata tersebut untuk mencari nomor ke indeks alfabetis Volume 3.Apabila istilah diagnosis tertulis dalam bahasa indonesia -> ubah dulu istilah terkait dalam bahasa inggris ICD-10 volume 3 (ejaan Inggris Amerika)Apabila istilah diagnosis lebih dari satu kata, pilih satu kata untuk dijadikan kata panduan.

  • LanjutanPilih kata panduan suatu kata yang menunjukan istilah diagnostik, simtom, atau masalah kesehatan lain, jangan kata keterangan, dan sebaiknya bukan anatomikApabila istilah diagnosis mengandung 2 (dua) istilah diagnosis penyakit, maka kedua duanya dapat dijadikan kata panduan.Untuk keperluan ini koder harus menguasai berbagai jenis istilah medis (medical Terminology)

  • Contoh Penulisan IstilahDalam Bahasa IndonesiaTorax foto (Thorax X-ray photo)Ketuban pecah dini (KPD) (Premature membrane rupture)Disproporasi kepala panggul (CPD) (Cephalopelvic dispropotion)KET (Kehamilan ekstra tubal) (Extra-uterine graviditas)Placenta lepas dini (Abruption, ablation placentae)

  • LanjutanPlasenta letak rendah (placenta previa)Demam tifoid (typhoid fever)Demam tifus (typhus fever)DBD (demam berdarah dengue) (dengue haemorrhagic fever)Terpajan (exsposure)Keracunan (poisoning, intoxication)

  • Contoh Istilah Tindakannon-operasiDebridementNasogastric tube (NGT)EndoscopeBronchoscopeEndoscopeUltrasonography (USG)Computerised Axial Tomography (CAT)Magnetic Resonance Imaging (MRI)

  • Standar CodingEntry data atau import data dari data warehouseKode Diagnosis Utama sesuai resume dengan memenuhi aturan coding, kemudian kode diagnosis sekunder Kode Prosedur Utama yang berhubungan dengan Diagnosis Utama dilanjutkan dengan mengkode prosedur-prosedur lainnya. Jika diagnosis utama atau diagnosis sekunder adalah cedera/injury harus diikuti dengan penyebab luar (external cause) yang relevan dengan diagnosisnya.Jika diagnosis utama atau diagnosis sekunder adalahNeoplasma harus diikuti dengan kode Morfology untuk menggambarkan histology dan behavior (sifat, prilaku) nyaReview hasil pengkodean dan Grouping INA CBGKonfirmasi Identifikasi pasien untuk memastikan data demografi, ID Pasien, episode perawatan sesuai dengan rekam medis yang akan dikodeProsedur Utama secara khusus berhubungan dengan Diagnosis Utama. Pada episode ini proses editing coding harus meggunakan peraturan utk coding CBG. Ini termasuk jenis kelamin dan usia. Pilihan proses coding1.Review seluruh record, membuat daftar kode, lalu masuk ke software koding 2. Mengkode semua diagnosis selanjutnya Mengkode semua Prosedursecara berurutan3. Mengkode baik diagnosis maupun prosedur saat membaca rekam medis.

    Proses editing harus mencerminkan aturan untuk pengkodean diagnosis utama dan prosedur utama

    PDX & Additional DxPatient demographicsPPx & other PxInjury & external cause Morphology & HistologyCheck & groupAturan WHO untuk menentukan kode morfologi dan kode histologi diterapkan dalam proses ini. Neoplasma dapat benign (jinak) atau malignant (ganas)Kode External Cause ada 3 komponen:1. Bagaimana terjadinya How2. Dimana kejadiannya - Place3. Apa yang dilakukan oleh pasien - ActivityPada proses ini summary editor digunakan untuk memeriksa aturan coding dan kesiapan untuk grouping. Setelah grouping, dihasilkan pengesahan summary yang berisi semua data casemix yang relevan untuk pencetakan dan penyimpananICD10ICD9CMV01-Y98M8000/0-M9989/1

  • Aturan Umum Pengkodean Diagnosis dan Prosedur TindakanDiagnosa Utama (Principal Diagnosis)

    Adalah diagnosa akhir/final yang dipilih dokter pada hari terakhir perawatan dengan criteria paling banyak menggunakan sumber daya atau hari rawatan paling lama (LOS). Penegakan diagnosis berdasarkan aturan WHO Morbidity Reference Group

  • Diagnosa Sekunder (Diagnosa penyerta & Diagnosa Penyulit)

    Diagnosa sekunder adalah diagnosa selain diagnosa utama yang muncul atau sudah ada sebelum dan selama dirawat di Rumah Sakit.Diagnosa sekunder terdiri dari diagnosa penyerta (comorbidity) dan diagnosa penyulit (complication) Diagnosa Penyerta adalah diagnosa selain diagnosa utama yang sudah ada bersama pasien sebelum masuk dan dirawat di Rumah Sakit. Contoh: Diabetes Melitus, Hipertensi, Dermatitis, Asthma Bronchial dllDiagnosa Penyulit adalah diagnosa selain diagnosa utama yang muncul ketika dalam perawatan pasien di Rumah Sakit. Contoh; Sepsis, Pneumothorak dll.

  • Prosedur Utama (Principal Procedure)Prosedur utama adalah prosedur tindakan yang paling banyak menghabiskan sumber daya atau hari rawatan paling lama dan biasanya berhubungan erat dengan diagnosa utama.

    Prosedur SekunderSeluruh signifikan prosedur tindakan yang dijalankan pada pasien rawat inap atau rawat jalan, membutuhkan peralatan special atau dikerjakan oleh staf terlatih dan berpengalaman .

  • GOLDEN CODING RULESVolume 1 dan 3 harus digunakan bersama-sama untuk menemukan kode yang benar dari setiap kasus.

  • 2. Kategori penyakit khusus memperoleh prioritas di atas kategori sistem tubuh.Contoh: Neoplasma Paru-Paru akan diklasifikasikan dalam Bab II Neoplasma bukan dalam Bab X Penyakit Sistem pernafasan

    Prinsip dasar ICD , kode dagger adalah kode diagnosis utama . Kode asterik tidak boleh digunakan sendiri.

    Tabular List (volume 1) menggunakan ejaan Inggris namun dalam Index (volume 3) menggunakan ejaan Amerika, tetapi dalam Index, konvensi ejaan Amerika digunakan.

  • Pedoman pemberian kode Kondisi utama & kondisi lainKondisi utama & Kondisi lain yg relevan harus dicatat oleh dokter, dan koder memberi kode pd kondisi tsb. Bila kondisi pencatatan utama sudah tidak konsisten atau salah dicatat, harus dikembalikan utk penjelasan.Bila gagal mendapatkan klarifikasi peraturan MB1 s/d MB5 akan menolong koder.

  • Pedoman pemberian kode Kondisi utama & kondisi lain (2)Sistem dual-klasifikasi Dagger () & Asterisk (*)Contoh :Measles pneumonia = B05.2 J17.1*Pericarditis tuberculosis = A18.8 I32.0*NIDDM karatak= E10.3 H28.0*

  • Pedoman pemberian kode Kondisi utama & kondisi lain (3)Symptoms (gejala), Sign dan temuan abnormal dan situasi yg bukan penyakit :Hati2 dlm kode diagnosa utama utk BAB XVIII (kode R) & XXI (kode Z) utk KASUS RAWAT INAP.Jika diagnosa yg lbh spesifik (penyakit atau cidera) tidak dibuat pd akhir rawat inap maka dizinkan memberi kode R atau kode Z.Kategori Z03.- (Medical observation and evaluation for suspected diseases and conditions) diterapkan pada Suspected yg dapat dikesampingkan sesudah pemeriksaan.

  • Pedoman pemberian kode Kondisi utama & kondisi lain (4)contoh :Pasien masuk dengan FEBRIS (demam) , pulang dng diag : Typhoid Fever Diberi Kode Typhoid Fever (A01.0) sebagai Diagnosa UtamaKondisi utama : masuk RS utk pemeriksaan neoplasma ganas cervix Diberi kode observation for suspected malignant neoplasm (Z03.1) sbg diagnosa utama.

    Kondisi utama : Suspected myocardial infarctionKondisi lain: - Diberi kode observation for suspected myocardial infarction (Z03.4) sbg diagnosa utama.

    Kondisi utama : Epitaxis beratKondisi lain: - Pasien di RS satu hari, tidak ada prosedur atau pemeriksaan yg dilaporkan.Diberi kode Epitaxis (R04.0), ini dpt diterima krn pasien dng jelas berurusan dng gawat darurat.

  • Kategori Z00-Z99 disediakan untuk keadaan selain penyakit, cedera atau penyebab luar yang ada dalam kategori A00-Y89 namun dicatat sebagai diagnosis atau problem.

  • * Key wordKonseling (konsultasi)Examination (Pengujian)History (Riwayat)Observation (Pengawasan)Pregnancy (Kehamilan)Problems (Masalah)Screening (Pemeriksaan)Status (Keadaan)Vaccination (Vaksinasi)Follow-up/Kontrol

  • *

    BAB XXI (Z00-Z99)FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATANYANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN KESEHATAN

    DISKRIPSI / STRUKTURKode Z1Orang yg mengunjungi yankes untuk pengujian dan pemeriksaan kesehatanZ00 - Z132Orang dng resiko gagngguan kesehatan yg berkaitan dengan penyakit menularZ20 - Z293Orang yg mengunjungi yankes untuk berhubungan dengan reproduksiZ30 - Z394Orang yg mengunjungi yankes untuk berhubungan prosedur khusus dan perawatan kesehatanZ40 - Z545Orang dengan resiko gangguan kesehatan yg berkaitan dengan keadaan sosial ekonomi dan psikososialZ55 - Z566Pengunjung sarana kesehatan karena hal lainZ70 - Z767Orang dng resiko gangguan kesehatan yg berkaitan dng riwayat famili dan pribadi dan kondisi tertentu yg mempengaruhi kesehatanZ80 - Z99

  • *Pedoman pemberian kode Kondisi utama & kondisi lain (5)Kode kondisi multipleBila terdapat kondisi Multiple tdk ada kondisi tunggal yg menonjol, diberi kode multiple yg digunakan & kode sekunder dapat ditambahkan untuk daftar kondisi individu

    Kode ini diterapkan terutama pada yg berhubungan dng penyakit HIV, Cedera & Sequelae

  • *Pedoman pemberian kode Kondisi utama & kondisi lain (6)Kode kategori kombinasiKategori kombinasi digunakan apabila diagnosa utama dan sekunder yg berkaitan dapat digambarkan dalam satu kodeKondisi utama : Renal failureKondisi lain : Hypertensive renal diseaseDiberi kode hypertensive renal disease with renal failure (I12.0)Kondisi utama : Intestinal obstructionKondisi lain : Hernia inguinalis kiriDiberi kode Unilateral or unspecified inguinal hernia, with obstruction, without gangren (K40.3)

    Kondisi utama : IDDM dengan Nephropathy, Gangrene & CataractKondisi lain : -Diberi kode IDDM with mutiple complication (E10.7). Kode E10.2 N08.3* , E10.5 dan E10.3 H28.0*

  • *Pedoman pemberian kode Kondisi utama & kondisi lain (7)Kode morbiditas penyebab eksternalSifat dasar kondisi & keadaan penyebab eksternal harus diberi kode.Biasanya sifat dasar pd BAB XIX (S00-T98) & penyebab external pd BAB XX (V01-Y98) sbg kode tambahancontoh :Kondisi utama : Fraktur colum femoris karena jatuh tersandung pd trotoar yang tidak rata.Diberi kode Fracture of neck of femur (S72.0) sbg kode utama. Kode penyebab eksternal pada fall on the same level from slipping, tripping or stumbing on street or highgway (W01.4) sbg kode sekunder

  • *Pedoman pemberian kode Kondisi utama & kondisi lain (8)Kode sequelae pada kondisi tertentuSequelae of (B90-B94, E64-E68, G09, I69, O97, T90-T98, Y85-Y89) digunakan untuk kondisi yg sudah tdk ada lagi saat ini (telah diobati/diperiksa).kode utamanya adalah sifat dasar sequelae itu sendiri, kode sequelae of .. (old; no longer present) sbg kode sekunder optional.contoh :Kondisi utama : Dysphasia dari old cerebral infarctionDiberi kode Dysphasia (R47.0) sbg kode utama. Kode untuk sequelae cerebral infarction (I69.3) sbg kode sekunder.

    Kondisi utama: Late effect dari poliomyelitisKondisi lain: -Diberi kode Sequelae poliomyelitis (B91) sbg kode utama krn tdk ada informasi lain.

  • *Pedoman pemberian kode Kondisi utama & kondisi lain (9)Kode kondisi Akut & KronisKondisi utama akut & kronis dijumpai kategori yg terpisah, tetapi bg kombinasi kode kondisi akut digunakan sbg kondisi utama yg harus dipilih.contoh :Kondisi utama : Cholecystitis akut & kroniskondisi lain: -Diberi kode acute cholecystitis (K81.0) sbg kode utama dan chronic cholecystitis (K81.1) digunakan sbg kode sekunder

    Kondisi utama: Acute exacerbation of chronic bronchitisKondisi lain: -Diberi kode Chronic obstructive pulmonary disease with acute exacerbation (J44.1) sbg kode utama krn ICD memberikan kode yg tepat utk kombinasi

  • *Pedoman pemberian kode Kondisi utama & kondisi lain (10)Kode kondisi & komplikasi post prosedurBab XIX (T80-T88) utk komplikasi yg berhubungan dng pembedahan & tindakan lain.mis : Infeksi luka, komplikasi mekanis dr implant, shock dll.contoh :Kondisi utama : Hypothyroidism karena thyroidektomi satu tahun lalukondisi lain: -Diberi kode postsurgical hypothyroidism (E89.0) sbg kode utama

    Kondisi utama: Haemorrhage hebat setelah cabut gigiKondisi lain: NyeriSpesilaisasi: GimulDiberi kode Haemorrhage resulting from a procedure (T81.0) sbg kode utama

  • *Peraturan reseleksi diagnosa utama salah dicatatPada keadaan adanya informasi yg dpt menunjukan bahwa dokter salah tidak mengikuti prosedur ICD yg benar : Klarifikasi (minta penjelasan) dr dokter yg merawat.Jika tidak mungkin gunakan peraturan reseleksi pada ICD volume 2 (MB1 s/d MB5)

  • *RULE MB1Kondisi minor direkam sebagai Kondisi utama (main condition), kondisi yang lebih bermakna direkam sebagai kondisi lain (other condition)Kondisi utama adalah kondisi yang relevan bagi perawatan yang terjadi, dan jenis spesialis yang mengasuh. pilih kondisi yang relevan sebagai Kondisi utamaContoh:K. utama :DyspepsiKondisi lain:Acute appendicitis Acute abdominal painProsedur:AppendectomySpesialis:Bedah digesti Maka reseleksi: Acute appendicitis sebagai kondisi utama.

  • *RULE MB2Beberapa Kondisi yang direkam sebagai kondisi utamaBeberapa kondisi tidak bisa digabung untuk dapat dicode bersama dan direkam semua sebagai kondisi utama, dan salah satu kondisi lain pada rekaman menunjuk sebagai kondisi utama, maka pilih ini sebagai kondisi utama, bila tidak ada maka pilih yang pertama disebut.Contoh:1.K. Ut.OsteoporosisCandida bronchopneumonia RheumatismK. lain: -Bidang spesialisasi: Peny.ParuReseleksi K. Ut. Candida bronchopneumonia 2.K.Ut.KPD, letak lintang dan anemiaK.lain: -Partus spontanReseleksi K. ut. Premature rupture of membrane

  • *RULE MB3Kondisi yang direkam sebagai kondisi utama menggambarkan suatu gejala yang timbul akibat suatu diagnosa atau kondisi yang ditanganiJika kondisi terkait diberi code yang ditemukan di Bab XVIII (R.-), dan di rekam medis ada terekam kondisi lain yang lebih menggambarkan diagnosis pasien dan kepada kondisi ini terapi diberikan maka reseleksi kondisi akhir tersebut sebagai kondisi utama. Contoh:K. ut.HematemesisK. lain: Varices esophagusCirrhosis hepatisBidang spesialis: Penyakit Dalam konsul ke BedahReseleksi kondisi utama: Varices esophagus pada cirrhosis hepatis (K74.-! I98.2*)

  • *RULE MB4SpesialisitasBila diagnosis yang terekam sebagai kondisi utama adalah istilah yang umum, dan ada istilah lain yang memberi informasi lebih tepat tentang lokasi tubuh atau sifat dasar suatu kondisi, maka reseleksi kondisi terakhir sebagai kondisi utama.Contoh:K.Ut.CVAK. lain-lain:Stroke HemiplegiaCerebral haemorrhageReseleksi: Kondisi utama: Stroke cerebral hemorhageK.Ut.DM tanpa terapi insulinK. lain-lain:Cataract mata bilateralSpesialisasi: OphthalmologistReseleksi: Kondisi Utama: NIDDM cataract.

  • *RULE MB5Alternatif diagnoses utamaSuatu tanda/gejala direkam sebagai kondisi utama, dengan indikasi kondisi terkait adalah suatu kondisi atau kondisi lain, reseleksi gejala tersebut sebagai kondisi utama.Bila ada 2 atau > dari 2 kondisi direkam sebagai pilihan diagnostik sebagai kondisi utama, pilih yang pertama disebut.Contoh: 1. K. ut.Sakit kepala mungkin krn sinusitis atau stres.Reseleksi: Sakit kepala 2.K.ut.Kolekistitis akut atau gastritisReseleksi: kolekistitis akut 3.K. ut.GE akibat infeksi atau keracunan makanan Reseleksi: Infectious GE.

  • Koding PersalinanPartus, minimum kode yang diperlukan:Status ibu saat melahirkan, penyakit-2 kondisi yang mungkin mempengaruhi atau sebagai penyulit persalinan.Metode persalinan tunggal/multipel Partus spontan atau dengan pertolongan: vakum, forcep, seksio, induksi dsb.Outcome of delivery (tunggal/multipel)

  • *contoh :Kondisi utama: Lahir kembarKondisi lain: -Peosedur: Persalinan spontanDiberi kode O30.0 (twin pregnancy) sbg kode dan O84.0 (Multiple delevery, all spontaneous) sebagai kode sekunder

  • Aturan Umum Lain-Lain dalam Logic Grouper UNUUntuk kasus pasien bayi baru lahir (usia 0-28 hari) data berat badan lahir dalam gram harus dimasukkan. Gunakan kode P (perinatal) untuk diagnosa utama jika umur pasien kurang dari 28 hari.Gunakan kode O820, O821, O828 dan O829 sebagai diagnosa utama jika terdapat prosedur tindakan bedah Caesar (caesarian section)

  • KLASIFIKASI PROSEDUR ICD-9-CMDiterbitkan berisi daftar yang tersusun dalam tabel dan Index AlfabetisProsedur bedah dikelompokkan pada bagian 01-86Prosedur bukan bedah dibatasi pada bagian 87-99Struktur klasifikasi berdasarkan anatomi Kode angkaBerdasarkan struktur 2-digit dengan 2 digit desimal diperlukan

  • LANGKAH LANGKAH PROSEDURPENGKODEAN

    Tentukan Prosedur yang akan dikode Pilih/tentukan kata panduan Cari kata panduan dalam alpabetik indeks Tentukan lokasi modifers Periksa kode yang diberikan dgn indeks Tabular list Periksa Inclusion and Exclusion terms Buat/tentukan kode

  • 16 CHAPTER CODE ICD-9-CM

    BABCODEPROCEDURE000Procedures and intervention, not elsewhere clasified101 05Operations on the nervous system206 07Operations on the endocrine system308 16Operations on the eye418 20Operations on the ear521 29Operations on the nose, mouth, and pharynx630 34Operations on the respiratory system735 39Operations on the cardiovascular system840 41Operations on the hemic dan lymphatic system942 54Operations on the digestive system1055 59 Operations on the urinary system1160 64Operations on the male genital organs1265 71Operations on the female genital organs1372 75Obstetrical procedures1476 84Operation on the musculoskeletal system1585 86Operations on the integumentary system1687 99Miscellaneous diagnostic and therapeutic procedures

  • Prosedur berdasarkan (ICD-9CM)Semua prosedurTermasuk prosedur Operasi dan pengobatanTermasuk prosedur non operasi seperti CT Scan, MRI, USGProsedur yang dikodingSemua prosedur dilakukan didalam kamar operasiSemua prosedur melibatkan staf ahli dan menggunakan alat canggih.

  • Prosedur yang tidak termasukProsedur yang dilakukan oleh perawatProsedur yang tidak memerlukan staf ahliProsedur yang tidak menggunakan alat canggih

  • Contoh Prosedur tidak perlu kodingOrdinary plain X RayWord CatheterizationCardiopulmonary resuscitationCardiac massageLaboratoriun testIV TherapyPemeriksaan pemulihan (physioteraphy)

  • MASALAH DALAM PENGKODEAN DIAGNOSIS DAN PROSEDUR

  • PENGGUNAAN KODE ZKontrol ulang ke Poliklinik menggunakan Kode ZZ08 kontrol untuk CaZ09 kontrol selain CaZ76 pengambilan resep ulang (iter)Z54 Convalescence (Masa Penyembuhan)Apabila pasien sudah diradioterapi 30x kemudian 6 bulan setelah itu pasien kontrol kembali maka digunakan kode Consvalescence radiotherapy (Z54.1)

  • Pasien dengan Ca datang ke RS untuk chemoterapy Z51.1 dan untuk radioterapy Z51.0

    Kode Z untuk rawat inap Jika diagnosa yang lebih spesifik (penyakit atau cidera) tidak dibuat pd akhir rawat inap maka dizinkan memberi kode R atau kode Z.

  • KODE PBayi lahir yang dapat di klaim ?Bayi dengan semua kode P dapat diklaimkan termasuk bayi baru lahir yang dipengaruhi oleh kondisi kehamilan dan komplikasi kehamilan dan persalinan (P00-P04)Bayi sebelum lahir sudah meninggal tidak dapat diklaim (P95)Bayi lahir normal Z38.0 tidak dapat diklaimkan.

  • Penyulit/komplikasi (O60-O75) pada saat partus maka penyulit (komplikasi) menjadi diagnosis utama dan kode O80,O81, 084 sebagai kode sekunder.Untuk persalinan dengan SC, O82 selalu menjadi diagnosis PRIMER

    KODE O

  • Persalinan normal dengan PEBDiagnosis utama: PEB (O14.1)Diagnosis sekunder : Partus spontan (O80.0)Prosedur: Partus spontan 73.59Kode INA CBG XXXXX

    Diagnosis utama: Partus spontan (O80.0)Diagnosis sekunder :PEB (O14.1)Prosedur: Partus spontan 73.59Kode INA CBG XXXX

  • KODE V s/d YTidak boleh menjadi diagnosis utamaPada INA-CBG penambahan kode external cause tidak mempengaruhi hasil Grouper

  • Kondisi MultipelFraktur multipel, diagnosis utama dan sekundernya? Fraktur multiple kembali kepada resources terbanyak, diikuti dengan fraktur-fraktur lainnya dimasukkan sebagai kode diagnosis sekunder, kalau tidak jelas baru menggunakan kode multipel .7

    Penyakit HIV dengan Pneumocytis cariini pneumonia, Burkitts lymphoma dan Kandidiasis mulut. Diberi kode HIV multiple disease (B22.7), B20.6 , B21.1 dan B20.4 digunakan sebagai kode tambahan

  • Kesalahan PengkodeanDua kondisi atau kondisi utama dan sekunder yang berkaitan yang seharusnya dengan satu kode dibuat menjadi dua kodeKondisi utama : Renal failureKondisi lain : HypertensiveSeharusnya diberi kode hypertensive renal disease with renal failure (I12.0)Pasien dengan Ca datang untuk kemo atau radioterapi, dikode dengan Ca

  • Tugas dan Tanggung JawabTugas dokter adalah menulis diagnosa dan tindakan yang jelas dan spesifik

    Tugas Koders adalah memberi kode pada diagnosa dan tindakan sesuai yang ditulis oleh dokter (tidak membuat diagnosa sendiri)

  • SEKIANTERIMA KASIH

    *This model has been developed using 3M HIS internal resources and current international customers and support a rules based DRG Case Mix coding guideline where coding process, accuracy and audit support the use of patient medical records in a formal setting and a MBDS has been established. The process is appropriate for both manual and computer assisted coding.This guideline will also meet rigid scrutiny when challenges are issued around DRG creep and or up coding.CODExpert version 2.0 will allow each user to follow this process******