kisah nyata buat khutbah.doc

4
MENINGGAL KETIKA SEDANG BERDOA: Kisah Nyata Husnul Khatimah Siapa di antara kita yang tidak ingin mendapatkan karunia husnul khatimah? Siapa di antara kita yang tidak mengharapkannya? Dikisahkan bahwa seorang laki-laki yang berasal dari Libanon dalam usianya yang ke-73 tahun berdoa mendapatkan karunia husnul khatimah, sebagaimana yang diceritakan oleh salah seorang anaknya. Ketika masih hidup, dia selalu ingin melaksanakan ibadah haji, sekalipun usianya sudah sangat tua dan tulangnya sudah rapuh. Di tahun terakhir dia melaksanakan ibadah haji, dia berdoa “Ya Allah, kuatkanlah hamba untuk pergi haji, tidak seperti pada tahun- tahun yang lalu.” Dia selalu mengulang-ulang, “Baikkanlah akhir hidupku, dan berilah kesempatan kepadaku untuk melaksanakan ibadah haji bersama saudaraku sesama kaum muslimin.” Dia selalu meminta untuk didoakan dalam keadaan baik. Ketika masa haji sudah dekat, laki-laki itu itu mengucapkan selamat tinggal kepada keluarganya tidak seperti hari-hari sebelumnya. Dia selalu mengulang-ulang perkataan ini, “Mungkin aku tidak akan bisa melihat kalian lagi!” Ketika orang tua itu berada di bukit Arafah, dia duduk di kursinya menghadap kiblat seraya mengangkat kedua tangannya, memanjatkan doa kepada Allah SWT agar diberi karunia husnul khatimah, kemenangan bagi kaum muslimin, dikokohkan persatuan mereka. Sang Anak yang sedang menemani ayahnya itu berkata, “Bapakku duduk di atas kursinya ketika berdoa kepada Allah SWT. Kemudian pada jam 18.20 sore hari, aku mendekatinya untuk aku bawa ke bus yang telah dipersiapkan untuk mengangkut jamaah haji ke Muzdalifah. Ternyata dia sudah wafat dalam keadaan seperti itu, di tengah padang Arafah yang berlimpah rahmat dan ampunan. Allah SWT telah mengabulkan doanya dan menutup usianya dengan penutupan yang baik dan penuh kebahagiaan Insya Allah.” Selamat atas diraihnya karunia husnul khatimah. (Dikutip dari buku "KESAKSIAN PEMANDI JENAZAH; KISAH-KISAH

Upload: zentandang

Post on 24-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

sebuah kisah nyata

TRANSCRIPT

Page 1: kisah nyata buat khutbah.doc

MENINGGAL KETIKA SEDANG BERDOA:Kisah Nyata Husnul Khatimah

Siapa di antara kita yang tidak ingin mendapatkan karunia husnul khatimah? Siapa di antara kita yang tidak mengharapkannya? Dikisahkan bahwa seorang laki-laki yang berasal dari Libanon dalam usianya yang ke-73 tahun berdoa mendapatkan karunia husnul khatimah, sebagaimana yang diceritakan oleh salah seorang anaknya. Ketika masih hidup, dia selalu ingin melaksanakan ibadah haji, sekalipun usianya sudah sangat tua dan tulangnya sudah rapuh. Di tahun terakhir dia melaksanakan ibadah haji, dia berdoa “Ya Allah, kuatkanlah hamba untuk pergi haji, tidak seperti pada tahun-tahun yang lalu.” Dia selalu mengulang-ulang, “Baikkanlah akhir hidupku, dan berilah kesempatan kepadaku untuk melaksanakan ibadah haji bersama saudaraku sesama kaum muslimin.” Dia selalu meminta untuk didoakan dalam keadaan baik. Ketika masa haji sudah dekat, laki-laki itu itu mengucapkan selamat tinggal kepada keluarganya tidak seperti hari-hari sebelumnya. Dia selalu mengulang-ulang perkataan ini, “Mungkin aku tidak akan bisa melihat kalian lagi!”Ketika orang tua itu berada di bukit Arafah, dia duduk di kursinya menghadap kiblat seraya mengangkat kedua tangannya, memanjatkan doa kepada Allah SWT agar diberi karunia husnul khatimah, kemenangan bagi kaum muslimin, dikokohkan persatuan mereka.Sang Anak yang sedang menemani ayahnya itu berkata, “Bapakku duduk di atas kursinya ketika berdoa kepada Allah SWT. Kemudian pada jam 18.20 sore hari, aku mendekatinya untuk aku bawa ke bus yang telah dipersiapkan untuk mengangkut jamaah haji ke Muzdalifah. Ternyata dia sudah wafat dalam keadaan seperti itu, di tengah padang Arafah yang berlimpah rahmat dan ampunan. Allah SWT telah mengabulkan doanya dan menutup usianya dengan penutupan yang baik dan penuh kebahagiaan Insya Allah.” Selamat atas diraihnya karunia husnul khatimah.

(Dikutip dari buku "KESAKSIAN PEMANDI JENAZAH; KISAH-KISAH NYATA HUSNUL KHATIMAH DAN SU'UL KHATIMAH," hal. 61-62. Dapatkan nyata lainnya hanya di buku ini. Tersedia di berbagai Toko Buku Besar di seluruh kota se-Indonesia, atau hub: 021-7947694 SMS: 087885797250 untuk pemesanan)

Page 2: kisah nyata buat khutbah.doc

Jangan Mengeluh (Kisah Nyata)

Alkisah, ada seorang bangsawan kaya raya yang tinggal di sebuah daerah padang rumput yang luas. Suatu hari, karena ternak yang dipunyainya semakin banyak, sang bangsawan memilih 2 orang anak muda dari keluarga yang miskin untuk dipekerjakan. Yang berbadan tinggi dan tegap dipekerjakan sebagai pengurus kuda. Sedangkan yang berbadan kurus dan lebih kecil dipekerjakan sebagai pengurus ternak kambingnya.

Setelah beberapa saat, si badan tegap dengan arogan berkata kepada si badan kecil: "Hai sobat. Aku lebih besar badannya dari badanmu. Aku juga lebih tua darimu. Mulai besok, kita bertukar tempat. Aku memilih untuk mengurus kambing. Dan kamu menggantikan aku mengurus kuda. Awas kalau tidak mau! Dan awas ya, jangan laporkan masalah ini ke tuan kita! Kalau kamu berani lapor atau menolak, tahu sendiri akibatnya! Aku habisi badan kecilmu itu!"

Sore hari, dengan muka murung dan langkah gontai dia pulang ke rumah. Sesampai di rumah, melihat muka murung dan kegalauan anaknya, si ibu bertanya: "Nak, ada apa? Ada masalah apa? Coba ceritakan ke ibu".

Dengan kasih sayang dan kelembutan, mereka berbincang saat makan malam.

Si anak pun menceritakan peristiwa yang tadi terjadi. Dengan bersungut-sungut si anak melanjutkan: "Sungguh tidak adil kan, Bu. Dia mengancam dan memaksa aku untuk mengurus kuda-kuda liar. Dia yang berbadan besar memilih mengurus kambing. Badanku kecil begini, bagaimana aku bisa mengejar-ngejar kuda yang begitu besar. Aduuuh Bu...sungguh jelek nasibku."

Sambil menunduk lesu dia menghabiskan santap malamnya.

Si ibu dengan senyum bijak berkata, "Nak. Semua masalah pasti ada hikmahnya. Syukuri, hadapi, dan terima dengan besar hati. Tidak usah memusuhi dan membenci temanmu itu. Ibu percaya, semua kesulitan yang akan kamu hadapi, jika kamu mampu belajar dan kerja keras, pasti akan membuatmu menjadi kuat dan bermanfaat untukmasa depanmu."

Sejak saat itu, si anak kurus itu dengan susah payah setiap hari bergelut dengan pekerjaan mengurus kuda-kuda yang bertubuh tegap, besar, dan masih liar. Dia harus jatuh bangun mengejar mereka, kadang terkena tendangan, bahkan pernah terinjak hingga terluka parah. Dari hari ke hari keahlian dan kemampuannya menguasai kuda-kuda pun semakin membaik. Tidak terasa, tubuhnya pun berkembang menjadi tinggi, tegap dan perkasa.

Hingga suatu hari, terjadi pecah perang antarnegara. Kerajaan membutuhkan prajurit pasukan berkuda. Dan si pemuda pun terpilih sebagai pemimpin pasukan berkuda karena kepiawaiannya mengendalikan kuda-kuda.

Di kemudian hari, si pemuda berhasil memimpin dan memenangkan perang yang dipercayakan kepadanya dan dikenal banyak orang karena kebesaran namanya. Dia adalah pemimpin bangsa mongol yang tersohor, bernama: Genghis Khan.

216. Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui.

Page 3: kisah nyata buat khutbah.doc