kisah inspirasi

111
i Kisah Inspiratif & Motivasi Hidup Disadur Oleh : ......................

Upload: lilik-sari

Post on 11-Aug-2015

197 views

Category:

Education


9 download

TRANSCRIPT

i

Kisah Inspiratif &

Motivasi Hidup

Disadur Oleh : ......................

ii

Daftar Isi

Halaman Judul ................................................................................. i Daftar Isi .......................................................................................... ii 1. Kisah Dua Butir Telur ................................................................ 1 2. Kilat dan Petir .......................................................................... 2 3. 5 prinsip hidup yang bisa membuat anda selalu tenang dalam menjalani kehidupan ................................................................ 3 4. Sebotol racun untuk semangat hidup ....................................... 5 5. Belajar dari merpati .................................................................. 7 6. Nelayan yang puas ................................................................... 9 7. Kisah si penjual gorengan ......................................................... 10 8. Pemenang kehidupan ............................................................... 11 9. Jangan remehkan kebaikan sekecil apapun .............................. 13 10. Makna sebuah pekerjaan ......................................................... 14 11. Nasehat Pak Tua ....................................................................... 16 12. Belajar iklas untuk membuat hidup lebih bahagia .................... 18 13. Kisah tempe dan telor gosong .................................................. 20 14. Hidup bukanlah sebuah VCD player .......................................... 22 15. Cara keledai keluar dari masalah .............................................. 24 16. Jodoh sudah ditentukan tuhan ................................................. 26 17. Orang yahudi dan ulama........................................................... 27 18. Jangan-jangan, anda juga sama tiga langkah lagi ...................... 29 19. Penjual bakso yang bijak .......................................................... 34 20. Batu ......................................................................................... 37 21. Tukang Cukur ........................................................................... 38 22. Pohon ....................................................................................... 41 23. Sabar ........................................................................................ 43 24. Cerita “Falsafah 5 jari” .............................................................. 44 25. “Gergaji, kapak, palu dan api” .................................................. 45 26. “Orang Pendek mau tinggi” ...................................................... 46 27. Jendela kereta api .................................................................... 47 28. Percakapan antara si Rp.1000 dan Rp.100.000 .......................... 48 29. Parasut ..................................................................................... 50 30. Pohon tua ................................................................................. 52 31. Titik es dalam hati .................................................................... 55 32. That’s what friend are for ......................................................... 57

iii

33. Kisah si cadel ............................................................................ 59 34. Kelingking ................................................................................. 60 35. Sang profesor dan si tua pelaut ................................................ 62 36. Belajar dari petani jagung ......................................................... 63 37. Kunci hidup .............................................................................. 67 38. Memilih lelaki sejati ................................................................. 69 39. Nasehat orang tua .................................................................... 71 40. Semua hasil di dahului pengorbanan ........................................ 72 41. 9 tips untuk hidup lebih bahagia ............................................... 76 42. Cerita jam ................................................................................. 77 43. Harta karun .............................................................................. 79 44. Renungan ................................................................................. 81 45. Matematika dan kehidupan...................................................... 84 46. Penemu sikat gigi ..................................................................... 85 47. Kemarahan hanya membuat lebih sengsara ............................. 86 48. Belajar hidup dengan ketidaksempurnaan orang lain ............... 87 49. Palu menghancurkan kaca. Tapi palu membentuk baja ............ 88 50. Bunga mawar dan pohon bambu .............................................. 90 51. Seorang ibu muda..................................................................... 92 52. Penggali tambang ..................................................................... 93

53. Masalah ................................................................................... 94 54. Kisah seekor katak dan siput .................................................... 95 55. Tetap menari di tengah badai ................................................... 96 56. Tetangga belakang ................................................................... 98 57. Ingatlah aku ............................................................................. 99 58. Komunikasi orang jawa dan batak ............................................ 101 59. Ayah, anak dan keledai ............................................................. 102 60. Makna secangkir kopi ............................................................... 103 61. SPG pameran komputer ........................................................... 105 62. Mengintip rahasia kesuksesan siomay kang cepot .................... 106

1

Kisah Dua Butir Telur

Dua butir telur sedang berdiskusi mau jadi apa mereka kelak.

Telur pertama berkata dia ingin menjadi tiram…dia hanya diam

dalam air dan makanan akan datang dengan sendirinya seiring

dengan arus laut. Dia tidak perlu bersusah payah mengambil

keputusan dan inisiatif juga tidak perlu bertanggung jawab terhadap

siapapun.

Telur kedua tidak sependapat…dia ingin menjadi seekor elang

dia bebas kemanapun dia ingin pergi dan bebas mengambil

keputusan serta menentukan jalan hidupnya sendiri. Seekor elang

tidak mengikuti arus lautan tapi bisa mengatur dan kadang kala

melawan arus angin.

Guys…

Dari cerita dua butir telur tadi…kira2 mau jadi yang mana???

Tiram yang cuma pasrah dan merasa puas dengan keadaan

sekarang…atau seekor elang yang bebas menentukan hidupnya dan

pergi kemana saja dia suka. Seorang pemenang akan berkata

“Memang tidak mudah…tapi BISA!!!” Tapi seorang pecundang

akan berkata ” Memang bisa…tapi tidak mudah”

2

Kilat dan Petir

Kadang-kadang Tuhan menyenbunyikan matahari, dia

datangkan petir dan kilat. Kita menangis dan bertanya-tanya ”

kemana hilangnya matahari dan mengapa kilat dan petir sambar

menyambar ?”. Tapi lihatlah beberapa saat kemudian timbullah

sebuah pelangi yangsangat indah dilangit. Oh, ternyata Tuhan hendak

memberikan sebuah pelangi kepada kita, tetapi sebelumnya Tuhan

menyembunyikan matahari dan membuat kilat serta petir terlebih

dahulu. Ternyata pelangi itu lebih indah dari yang kita bayangkan. Begitu juga dengan kehidupan kita di dunia ini. Semua

kesakitan dan kepahitan hidup bukanlah akhir dari segalanya,

tapi itu merupakan awal dari sebuah keberhasilan bagi orang-

orang yang bisa mengambil hikmah dari sebuah perjalanan

kehidupan di dunia ini. Sebagai manusia, kita tidak akan pernah

terlepas dari sebuah penderitaan hidup, semua orang pasti pernah

merasakan sebuah kepahitan, tetapi apakah dia akan berhenti disitu

dan memillih untuk mati atau bertahan dengan harapan memperoleh

sebuah hikmah dari senua kejadian yang pernah dialaminya…….

Semua tergantung dari kita dalam menyikapi sebuah kepahitan.

3

5 Prinsip Hidup yang Bisa Membuat Anda Selalu Tenang

dalam Menjalani Kehidupan

Seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang

menulis sebuah surat. "Nenek lagi menulis tentang

pengalaman kita ya? atau tentang aku?" Mendengar

pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan

berkata kepada cucunya,

"Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang

lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai".

"Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti"

ujar si nenek lagi. Mendengar jawab ini, si cucu kemudian melihat

pensilnya dan bertanya kembali kepada si nenek ketika dia melihat

tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai. "Tapi nek,

sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya." Ujar si

cucu Si nenek kemudian menjawab, "Itu semua tergantung

bagaimana kamu melihat pensil ini."

"Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu

tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-

prinsip itu di dalam hidup ini." Si nenek kemudian menjelaskan 5

kualitas dari sebuah pensil.

Kualitas pertama, pensil mengingatkan kamu kalo kamu bisa

berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil

ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang

selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita

menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita

menurut kehendakNya.

Kualitas kedua, dalam proses menulis, nenek kadang beberapa

kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan

kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil

menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan

4

mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu,

dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan

kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang

yang lebih baik.

Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan

untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata

yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup

ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap

berada pada jalan yang benar.

Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah

pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam

sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-

hal di dalam dirimu.

Kualitas kelima, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan

tanda atau goresan. Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau

apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan

kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua

tindakan.

5

Sebotol racun untuk semangat hidup

Seorang pria mendatangi seorang Sufi yang diseganinya, “Sufi,

saya bosan hidup. Rumah tangga berantakan. Usaha

kacau. Saya ingin mati saja. ”Sang Sufi tersenyum, “Oh,

kamu pasti sedang sakit, dan penyakitmu pasti bisa

sembuh.” “Tidak Sufi, tidak. Saya sudah tidak ingin

hidup lagi, saya ingin mengakhiri hidup saya ini saja,”

tolak pria itu. “Baiklah kalau memang itu keinginanmu.

Ambil racun ini. Minumlah setengah botol malam ini,

sisanya besok sore jam 6. Jam 8 malamnya engkau akan mati dengan

tenang.” Pria itu bingung. Pikirnya setiap Sufi yang ia pernah datangi

selalu memberikannya semangat hidup. Tapi yg ini sebaliknya dan

justru menawarkan racun.

Sesampainya di rumah, ia minum setengah botol racun yang

diberikan Sufi tadi. Ia memutuskan makan malam dengan keluarga di

restoran mahal dan memesan makanan favoritnya yang sudah lama

tidak pernah ia lakukan. Untuk meninggalkan kenangan manis, ia pun

bersenda gurau dengan riang bersama keluarga yang diajaknya.

Sebelum tidur pun, ia mencium istrinya dan berbisik, “Sayang, aku

mencintaimu.” Besok paginya dia bangun tidur, membuka jendela

kamar dan melihat pemandangan di luar. Tiupan angin pagi

menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk jalan pagi.

Pulang ke rumah, istrinya masih tidur. Ia pun membuat 2

cangkir kopi. Satu untuk dirinya, dan satunya untuk istrinya. Istrinya

yang merasa aneh, kemudian terheran-heran dan bertanya, “Sayang,

apa yg terjadi? Selama ini, mungkin aku ada salah ya. Maafkan aku ya

sayang?” Kemudian dirinya mengunjungi ke kantornya, ia menyapa

setiap orang. Stafnya pun sampai bingung, “Hari ini, Boss kita kok

aneh ya?” Ia menjadi lebih toleran, apresiatif terhadap pendapat yang

berbeda. Ia seperti mulai menikmatinya.

6

Pulang sampai rumah jam 5 sore, ternyata istrinya telah

menungguinya. Sang istri menciumnya, “Sayang, sekali lagi mohon

maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkanmu.” Demikian halnya

dengan anak-anaknya yang berani bermanjaan kembali padanya.

Tiba-tiba, ia merasa hidup begitu indah. Ia mengurungkan niatnya

untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan racun yang terlanjur

sudah ia minum? Bergegas ia mendatangi sang Sufi, dan bertanya

cemas mengenai racun yang telah sebelumnya ia minum kemarin.

Sang Sufi dengan enteng mengatakan, “Buang saja botol itu. Isinya

hanyalah air biasa kok. Dan saya bersyukur bahwa ternyata kau

sudah sembuh.”

“Bila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat

menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap

detik kehidupan ini. Maka leburkan “belenggu egomu”. Satu

kata untukmu, “Bersyukurlah”. Karena itulah rahasia kehidupan

sesungguhnya. Itulah kunci kebahagiaan, dan jalan menuju

ketenangan”.

7

Belajar Dari Merpati

1. Merpati adalah burung yang tidak pernah mendua hati. Coba

perhatikan, apakah ada merpati yang suka berganti pasangan?

Jawabannya adalah “tidak”! Pasangannya cukup 1 seumur

hidupnya.

2. Merpati adalah burung yang tahu kemana dia harus pulang.

Betapapun merpati terbang jauh, dia tidak pernah tersesat

untuk pulang. Pernahkah ada merpati yang pulang ke rumah

lain? Jawabannya adalah “tidak”!

3. Merpati adalah burung yang romantis. Coba perhatikan ketika

sang jantan bertalu-talu memberikan pujian, sementara sang

betina tertunduk malu. Pernahkah kita melihat mereka saling

mencaci? Jawabannya, “tidak”!

4. Burung merpati tahu bagaimana pentingnya bekerja sama.

Coba perhatikan ketika mereka bekerja sama membuat sarang.

Sang jantan dan betina saling silih berganti membawa ranting

untuk sarang anak-anak mereka. Apabila sang betina mengerami,

sang jantan berjaga di luar kandang. Dan apabila sang betina

kelelahan, sang jantan gantian mengerami. Pernahkah kita melihat

mereka saling melempar pekerjaannya? Jawabannya, “tidak”!

8

5. Merpati adalah burung yang tidak mempunyai empedu, ia tidak

menyimpan “kepahitan” sehingga tidak menyimpan dendam.

Jika seekor burung merpati bisa melakukan hal-hal di atas, mengapa

manusia tidak bisa? Hidup itu indah jika kita saling mengerti, berbagi,

dan menghargai! Setuju..?

9

Nelayan Yang Puas

Usahawan kaya dari kota terkejut

menjumpai nelayan di pantai sedang berbaring

bermalas-malasan di samping perahunya,

sambil mengisap rokok. ‘Mengapa engkau tidak

pergi menangkap ikan?’ tanya usahawan itu.

‘Karena ikan yang kutangkap telah

menghasilkan cukup uang untuk makan hari ini,’

jawab nelayan.

‘Mengapa tidak kau tangkap lebih banyak lagi daripada yang

kau perlukan?’ tanya usahawan.

‘Untuk apa?’ nelayan balas bertanya.

‘Engkau dapat mengumpulkan uang lebih banyak,’ jawabnya.

‘Dengan uang itu engkau dapat membeli motor tempel,

sehingga engkau dapat melaut lebih jauh dan menangkap ikan lebih

banyak. Kemudian engkau mempunyai cukup banyak uang untuk

membeli pukat nilon. Itu akan menghasilkan ikan lebih banyak lagi,

jadi juga uang lebih banyak lagi. Nah, segera uangmu cukup untuk

membeli dua kapal … bahkan mungkin sejumlah kapal. Lalu kau pun

akan menjadi kaya seperti aku.’

‘Selanjutnya aku mesti berbuat apa?’ tanya si nelayan.

‘Selanjutnya kau bisa beristirahat dan menikmati hidup,’ kata

si usahawan.

‘Menurut pendapatmu, sekarang Ini aku sedang berbuat apa?’

kata si nelayan puas. Lebih bijaksana menjaga kemampuan untuk

menikmati hidup seutuhnya daripada memupuk uang.

10

Kisah Si penjual Gorengan

Alkisah ada seorang penjual gorengan

yang selalu menyisakan buntut singkong

goreng yang tak terjual. Dia selalu

memberikan sisa gorengan tersebut pada

seorang bocah yang sering main di tempatnya

mangkal. Tanpa terasa, sudah lebih dari 20

tahun dia menjalani usahnya itu. Namun tidak ada perubahan yang

berarti; usahanya tetap begitu2 saja. Suatu hari, datang seorang pria

membawa mobil mewah, lalu berhenti di depan gerobak

gorengannya. Pria itu bertanya, “Ada gorengan buntut singkong,

Pak?” Si tukang gorengan lantas menjawab, “Nggak ada, Mas.”

“Saya kangen sama buntut singkongnya, Pak. Dulu waktu kecil,

ketika ayah saya baru meninggal, tidak ada yang membiayai hidup

saya. Teman-teman saya mengejek saya karena tidak bisa beli

jajanan. Tapi waktu itu, Bapak selalu memberi buntut singkong

goreng kepada saya, setiap kali saya main di dekat gerobak bapak,”

ujar pria muda itu.

Tukang gorengan terperangah. “Yang saya berikan dulu kan

cuma buntut singkong.. Kenapa kamu masih ingat saya?” “Bapak

tidak sekadar memberi buntut singkong, tapi juga sudah memberikan

kebahagiaan dan harapan buat saya. Saya mungkin tidak bisa

membalas budi baik Bapak. Tapi, saya ingin memberangkatkan

Bapak ke Tanah Suci. Semoga Bapak bahagia,” lanjut pria itu. Si

tukang singkong goreng hampir tidak percaya. Hanya sebuah

kebaikan/sedekah kecil tapi mendatangkan berkah yang begitu

besar!

Selalu bersyukur & berbuat baik. Sekecil apa pun, asal

ikhlas dan tulus, pasti akan membuahkan kebahagiaan dan

keberkahan.

11

Pemenang Kehidupan

Suatu hari, dua orang sahabat menghampiri sebuah lapak untuk

membeli buku dan majalah. Penjualnya

ternyata melayani dengan buruk. Mukanya

pun cemberut. Orang pertama jelas jengkel

menerima layanan seperti itu. Yang

mengherankan, orang kedua tetap enjoy,

bahkan bersikap sopan kepada penjual itu.

Lantas orang pertama itu bertanya kepada

sahabatnya, “Hei. Kenapa kamu bersikap sopan kepada penjual yang

menyebalkan itu?”

Sahabatnya menjawab, “Lho, kenapa aku harus mengizinkan dia

menentukan caraku dalam bertindak? Kitalah sang penentu atas

kehidupan kita, bukan orang lain.”

“Tapi dia melayani kita dengan buruk sekali,” bantah orang

pertama. Ia masih merasa jengkel.

“Ya, itu masalah dia. Dia mau bad mood, tidak sopan, melayani

dengan buruk, dan lainnya, toh itu enggak ada kaitannya dengan kita.

Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia

mengatur dan mempengaruhi hidup kita. Padahal kitalah yang

bertanggung jawab atas diri sendiri.”

Sahabat, Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang

lain kepada kita. Kalau mereka melakukan hal yang buruk, kita akan

membalasnya dengan hal yang lebih buruk lagi. Kalau mereka tidak

sopan, kita akan lebih tidak sopan lagi. Kalau orang lain pelit

terhadap kita, kita yang semula pemurah tiba-tiba jadi sedemikian

pelit kalau harus berurusan dengan orang itu.

Coba renungkan. Mengapa tindakan kita harus dipengaruhi oleh

orang lain? Mengapa untuk berbuat baik saja, kita harus menunggu

diperlakukan dengan baik oleh orang lain dulu? Jaga suasana hati.

12

Jangan biarkan sikap buruk orang lain kepada kita menentukan cara

kita bertindak! Pilih untuk tetap berbuat baik, sekalipun menerima

hal yang tidak baik.

“Pemenang kehidupan” adalah orang yang tetap sejuk di

tempat yang panas, yang tetap manis di tempat yang sangat

pahit, yang tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar,

serta tetap tenang di tengah badai yang paling hebat.

13

Jangan Remehkan Kebaikan Sekecil Apapun Ketika sore sepulang kerja seorang suami melihat isteri yang

tertidur pulas karena kecapekan bekerja seharian di rumah. Sang

suami mencium kening isterinya dan

bertanya, ‘Bunda, udah shalat Ashar

belum?’ Isterinya terbangun dengan hati

berbunga-bunga menjawab pertanyaan

suami, ‘sudah yah.’ Isterinya beranjak dari

tempat tidur mengambil piring yang tertutup, sore itu isterinya

memasak kesukaan sang suami. ‘Lihat nih, aku memasak khusus

kesukaan ayah.’ Piring itu dibukanya, ada sepotong kepala ayam yang

terhidang untuk dirinya. Sang suami memakannya dengan lahap dan

menghabiskan. Isterinya bertanya, ‘Ayah, kenapa suka makan kepala

ayam padahal aku sama anak-anak paling tidak suka ama kepala

ayam.’ Suaminya menjawab, ‘Itulah sebabnya karena kalian tidak

suka kepala ayam, makanya ayah suka makan kepala ayam supaya

isteriku dan anak-anakku mendapatkan bagian yang ter’enak.’

Mendengar jawaban sang suami, terlihat butir-butir mutiara

mulai menuruni pipinya. Jawaban itu menyentak kesadarannya yang

paling dalam. Tidak pernah dipikirkan olehnya ternyata sepotong

kepala ayam begitu indahnya sebagai wujud kasih sayang yang tulus

kecintaan suami terhadap dirinya dan anak-anak. ‘Makasih ya ayah

atas cinta dan kasih sayangmu.’ ucap sang isteri. Suaminya menjawab

dengan senyuman, pertanda kebahagiaan hadir didalam dirinya.

Kita seringkali mengabaikan sesuatu yang kecil yang

dilakukan oleh sosok ayah kita, namun memiliki makna yang

begitu besar, di dalamnya terdapat kasih sayang, cinta,

pengorbanan dan tanggungjawab.

Semoga cerita diatas kita bisa mengambil hikmah dengan

mencintai setulus hati ayah kita yang telah berkorban untuk anak

dan isterinya.

14

Makna Sebuah Pekerjaan

Seorang eksekutif muda sedang beristirahat siang di sebuah

kafe terbuka. Sambil sibuk mengetik di

laptopnya, saat itu seorang gadis kecil

yang membawa beberapa tangkai bunga

menghampirinya.

”Om beli bunga Om.”

”Tidak Dik, saya tidak butuh,” ujar

eksekutif muda itu tetap sibuk dengan

laptopnya.

”Satu saja Om, kan bunganya bisa untuk kekasih atau istri Om,”

rayu si gadis kecil. Setengah kesal dengan nada tinggi karena merasa

terganggu keasikannya si pemuda berkata, ”Adik kecil tidak melihat

Om sedang sibuk? Kapan-kapan ya kalo Om butuh Om akan beli

bunga dari kamu.”

Mendengar ucapan si pemuda, gadis kecil itu pun kemudian

beralih ke orang-orang yang lalu lalang di sekitar kafe itu. Setelah

menyelesaikan istirahat siangnya,si pemuda segera beranjak dari

kafe itu. Saat berjalan keluar ia berjumpa lagi dengan si gadis kecil

penjual bunga yang kembali mendekatinya. ”Sudah selesai kerja Om,

sekarang beli bunga ini dong Om, murah kok satu tangkai saja.”

Bercampur antara jengkel dan kasihan sipemuda mengeluarkan

sejumlah uang dari sakunya. “Ini uang 2000 rupiah buat kamu. Om

tidak mau bunganya, anggap saja ini sedekah untuk kamu,” ujar si

pemuda sambil mengangsurkan uangnya kepada si gadis kecil. Uang

itu diambilnya, tetapi bukan untuk disimpan, melainkan ia berikan

kepada pengemis tua yang kebetulan lewat di sekitar sana. Pemuda

itu keheranan dan sedikit tersinggung.

”Kenapa uang tadi tidak kamu ambil, malah kamu berikan

kepada pengemis?” Dengan keluguannya si gadis kecil menjawab,

”Maaf Om, saya sudah berjanji dengan ibu saya bahwa saya harus

15

menjual bunga-bunga ini dan bukan mendapatkan uang dari

meminta-minta. Ibu saya selalu berpesan walaupun tidak punya uang

kita tidak bolah menjadi pengemis.”

Pemuda itu tertegun, betapa ia mendapatkan pelajaran yang

sangat berharga dari seorang anak kecil bahwa kerja adalah sebuah

kehormatan, meski hasil tidak seberapa tetapi keringat yang menetes

dari hasil kerja keras adalah sebuah kebanggaan. Si pemuda itu pun

akhirnya mengeluarkan dompetnya dan membeli semua bunga-

bunga itu, bukan karena kasihan, tapi karena semangat kerja dan

keyakinan si anak kecil yang memberinya pelajaran berharga hari itu.

Tidak jarang kita menghargai pekerjaan sebatas pada uang

atau upah yang diterima. Kerja akan bernilai lebih jika itu

menjadi kebanggaan bagi kita. Sekecil apapun peran dalam

sebuah pekerjaan, jika kita kerjakan dengan sungguh-sungguh

akan memberi nilai kepada manusia itu sendiri. Dengan begitu,

setiap tetes keringat yang mengucur akan menjadi sebuah

kehormatan yang pantas kita perjuangkan.

16

Nasehat Pak Tua

Suatu ketika hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi,

datanglah seorang anak muda yang sedang

dirundung banyak masalah. Langkahnya

gontai dan raut mukanya ruwet. Tamu itu

memang tampak seperti orang yang tidak

berbahagia. Tanpa membuang waktu orang

itu menceritakan semua masalahnya. Pak

Tua yang bijak itu hanya mendengarkan

dengan seksama. Ia lalu menga mbil

segenggam garam dan meminta tamu itu untuk mengambil segelas

air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan.

“Coba minum ini dan katakana bagaimana rasanya”, ujar Pak Tua itu.

“Asin.., asin sekali rasanya…”, jawab tamu itu sambil meludah

kesamping.

Pak Tua sedikit tersenyum. Lalu ia mengajak tamunya berjalan

ke tepi telaga didekat tempat tinggalnya dan akhirnya sampailah

mereka ketepi telaga yang tenang itu. Pak Tua itu kembali

menaburkan segenggam garam ke dalam telaga. Dengan sepotong

kayu dibuatnya gelombang-gelombang dari adukan-adukan itu yang

menciptakan riak-riak air. “Coba ambil air dari telaga ini dan

minumlah”, perintah Pak Tua. Saat tamu itu selesai meneguk air itu,

Pak Tua kembali bertanya, “Bagaimana rasanya?”

“Segar”, sahut tamunya. “Apakah kamu merasakan garam

didalam air itu?”, Tanya Pak Tua lagi. “Tidak”, jawab si anak muda.

Dengan kebapakan Pak Tua menepuk-nepuk punggung anak muda

itu. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh disamping

telaga itu. “Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan itu adalah

layaknya segenggam garam, tidak lebih dan tidak kurang. Jumlah dan

rasa pahit itu adalah sama. Dan memang akan tetap selalu sama.”

17

“Tapi, kepahitan yang kita rasakan akan sangat tergantung dari

wadah yang kita miliki. Kepahitan itu akan didasarkan dari perasaan

tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada

hati kita. Jadi saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam

hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah

dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung

setiap kepahitan itu.”

Pak Tua itu kembali memberi nasehat, “Hatimu, adalah wadah

itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu

menampung sgalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti

gelas. Buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap

kepahitan dan merubahnya menjadi kesegaran dan

kebahagiaan.”

Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari

itu. Dan Pak Tua, ‘sang orang bijak’, kembali menyimpan ‘segenggam

garam’ untuk anak muda lain yang sering datang kepadanya

membawa keresahan jiwa…

18

Belajar Ikhlas untuk Membuat Hidup Lebih Bahagia

Salah satu ilmu yang paling sulit dikuasai manusia di muka bumi

ini adalah ilmu ikhlas. Ilmu ini banyak diserukan oleh orang, namun

tidak semua mampu menguasai secara

penuh. Karena tidak nampak, ilmu ikhlas

tidak ada hitungannya secara pasti. Yang bisa

mengukur ilmu ini adalah hati masing-

masing individu yang memiliki dan

menggunakan ilmu ini, itupun belum tentu

100% pas. Hanya Tuhan yang paling benar mengukur keikhlasan

seseorang.

Senyum Ikhlas Ada perbedaan mendasar antara ikhlas dan

pasrah. Ikhlas adalah menyerah setelah berusaha, sedang pasrah

adalah menyerah sebelum berusaha. Kata pak Ustadz, Ikhlas itu

gandengannya Sabar dan Tawakkal, sedangkan Pasrah sama Ngalah.

laughing (versi orang jawa: pasrah ngalah). Keikhlasan memang

perlu dikembangkan dewasa ini. Tau nggak, gara-gara nggak ikhlas,

Iblis melakukan dosa pertama di alam semesta. Dia kan nggak ikhlas

memiliki “saingan” bernama Adam dari tanah yang notabene

menurut dia lebih tidak berharga tapi harus dihormati. Maka

tampaklah sifat sombongnya dikarenakan Iblis nggak ikhlas. Nah,

keadaan ini hampir sama di masyarakat kita. Kalah dalam pemilihan

RT, nggak ikhlas lantas mengerahkan masa buat demo. Tetangga

lebih mampu, nggak ikhlas lalu dengki. Dan masih banyak hal lainnya.

Menurut aku, ikhlas bisa dicapai dengan cara berikut ini:

1. Bersyukur.

Banyak-banyaklah bersyukur, jangan berputus asa atas

nikmatNya. Ingatlah bahwa nikmat yang diberikan pada kita lebih

banyak daripada derita (kalo boleh dibilang begitu) yang

diberikan kepada kita. Syukuri apa yang masih ada pada diri kita

19

seperti kesehatan, teman, keluarga dan harta (meskipun

sedikiut/kurang) karena masih ada yang lebih kurang dari kita.

So, be gratefull!

2. Merubah pola pikir.

Berpikirlah bahwa hidup kita ini hanya sementara dan harus

dijalani dengan penuh arti. Nggak peduli berapa umur yang kita

punyai, yang pasti kita harus menjadi orang yang bermanfaat bagi

sekitar kita. Asal orang lain senang, kita juga senang. Tapi bukan

berarti berkorban buta lho.

3. Menyadari titipan.

Berhubungan dengan yang kedua. Jika kita sadar bahwa semua itu

sementara, kita juga akan menyadari bahwa semua yang ada pada

diri kita adalah titipan. Harta, keluarga dan jabatan hanyalah

amanah dari Tuhan. Jadi mesti kita jaga amanah itu dengan

sebaik-baiknya. Tuhan menyukai mereka-mereka yang mencintai

amanahnya, bukan harta atau jabatannya.

4. Membesarkan hati.

Hibur diri kita sendiri dengan sesuatu yang baik. Katakan pada

diri kita sendiri, sesuatu yang bisa membangkitkan semangat dan

motivasi diri. Misalnya, “Ah, pasti ada yang lebih besar menanti di

depan sana,” dan lain-lain. Setidaknya, bisa memberikan semangat

untuk menjalani hidup selanjutnya.

Sebenarnya masih banyak hal yang bisa membuat kita lebih ikhlas.

Yang pasti, keikhlasan dimulai dari hati. Hati yang ikhlas akan

membuat hidup lebih tenang dan bahagia. Mengeluh hanya akan

menambah derita, tidak akan mengurangi penderitaan. Ga

percaya? Coba aja sendiri.

20

KISAH TEMPE DAN TELOR GOSONG

Buat sobat yang sedang Online, baik pria maupun Wanita. Mari

coba kita baca, renungkan dan resapi tulisan di bawah ini. MALAM

yang dingin disapu gerimis dan kabut tipis, membuatku mengigil

kedinginan. Saya teringat dengan masakan ibu

di malam itu dengan kondisi yang serupa.

Ibu yang bangun sejak pagi, tak kenal lelah

bekerja keras sepanjang hari. Ia membereska n

rumah seorang diri, hingga tiba jam makan

malam pun ibu masih saja sibuk sendiri di

dapur kecil kami. Tepat jam tujuh malam ibu selesai menghidangkan

makan malam untuk ayah, sangat sederhana, berupa telur mata sapi,

tempe goreng, sambal teri dan nasi. Sayangnya, karena sibuk

mengurusi adik yang merengek, tempe dan telor gorengnya sedikit

gosong. Saya melihat ibu sedikit panik, tapi tidak bisa berbuat

banyak. Minyak goreng pun sudah habis. Kami menunggu dengan

tegang, apa reaksi ayah yang pulang kerja? Sudah capek, kemudian

melihat makan malamnya hanya dengan tempe dan telur gosong.

Namun sungguh luar biasa! Ayah dengan tenang menikmati dan

memakan semua yang disiapkan ibu dengan senyuman yang tak

hilang dari pandangan. Ayah bahkan berkata, “Bu terima kasih ya!”

Lalu ayah juga menanyakan kegiatan saya dan adik di sekolah. Selesai

makan, masih di meja makan, saya mendengar ibu meminta maaf

karena telor dan tempe yang gosong itu. Dan satu hal yang tidak

pernah saya lupakan adalah apa yang ayah katakan: “Sayang, aku

suka telor dan tempe yang gosong.” Sebelum tidur, saya pergi ke

kamar ayah dan bertanya, “Apakah ayah benar-benar menyukai telur

dan tempe gosong?” Ayah memeluk saya dengan kedua lengannya

erat sekali sambil berkata, “Anakku, ibu sudah bekerja keras

21

sepanjang hari dan dia benar-benar sudah capek. Jadi, sepotong telor

dan tempe yang gosong tidak akan menyakiti siapa pun anakku.”

Ini pelajaran yang saya praktikkan di tahun-tahun berikutnya,

“Belajar menerima kesalahan orang lain adalah kunci yang sangat

penting untuk menciptakan sebuah hubungan yang sehat, bertumbuh

& abadi.” Ingatlah! Bahwa emosi tidak akan pernah menyelesaikan

masalah yang ada, jadi selalulah berpikir dewasa. Mengapa sesuatu

hal itu bisa terjadi? Pasti punya alasannya sendiri.

Janganlah kita menjadi orang yang egois dan hanya ingin

dimengerti, tapi tidak ingin mengertikan orang lain. Tua itu

pasti, tapi dewasa itu pilihan.

22

Hidup bukanlah sebuah VCD PLAYER

Mungkin kisah ini mempunyai kemiripan dengan kisah-kisah

lain, tetapi dari kisah ini semoga bisa diambil hikmah bagi kita

semua. Silahkan menikmati. Cerita ini katanya adalah “kisah nyata”

yang pernah terjadi di Amerika. Seorang pria membawa pulang truk

baru kebanggaannya, kemudian ia meninggalkan truk tersebut

sejenak untuk melakukan kegiatan lain. Anak lelakinya yang berumur

3 tahun sangat gembira melihat ada truk baru, ia memukul-mukulkan

palu ke truk baru tersebut. Akibatnya truk baru tersebut penyok dan

catnya tergores.

Pria tersebut berlari menghampiri anaknya dan memukulnya,

memukul tangan anaknya dengan palu sebagai hukuman. Setelah

sang ayah tenang kembali, dia segera membawa anaknya ke rumah

sakit. Walaupun dokter telah mencoba segala usaha untuk

menyelamatkan jari-jari anak yang hancur tersebut, tetapi ia tetap

gagal. Akhirnya dokter memutuskan untuk melakukan amputasi

semua jari pada kedua tangan anak kecil tersebut. Ketika anak kecil

itu sadar dari operasi amputasi dan jarinya telah tidak ada dan

dibungkus perban, dengan polos ia berkata, “Papa, aku minta maaf

tentang trukmu.” Kemudian, ia bertanya, “Tetapi kapan jari- jariku

akan tumbuh kembali?” Ayahnya pulang ke rumah dan melakukan

bunuh diri.

Renungkan cerita di atas!

Berpikirlah dahulu sebelum kau kehilangan kesabaran kepada

seseorang yang kau cintai. Truk dapat diperbaiki. Tulang yang hancur

dan hati yang disakiti seringkali tidak dapat diperbaiki. Terlalu sering

kita gagal untuk membedakan antara orang dan perbuatannya, kita

seringkali lupa bahwa mengampuni lebih besar daripada

membalas dendam. Orang dapat berbuat salah. Tetapi, tindakan

yang kita ambil dalam kemarahan akan menghantui kita selamanya.

Tahan, tunda dan pikirkan sebelum mengambil tindakan.

Mengampuni dan melupakan, mengasihi satu dengan lainnya.

23

Ingatlah, jika kau menghakimi orang, kau tidak akan ada

waktu untuk mencintainya Waktu tidak dapat kembali…. Hidup

bukanlah sebuah VCD PLAYER, yang dapat di-Backward dan

Forward…

24

Cara Keledai keluar dari masalah

Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur.

Hewan itu menangis memilukan selama berjam-jam sementara si

petani memikirkan apa yang harus

dilakukannya. Akhirnya si petani memutuskan

bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga

perlu ditimbun–ditutup karena berbahaya),

jadi tidak berguna untuk menolong si keledai.

Dan ia mengajak tetangga-tetangganya untuk

datang membantunya. Mereka membawa

sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur. Ketika si keledai

menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian.

Tetapi kemudian semua orang takjub karena si keledai menjadi diam.

Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur.

Si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa

yang dilihatnya. Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh

bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu

yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar

tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki

tanah itu.

Sementara si petani dan tetangga-tetangganya terus

menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai

terus juga mengguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera

saja semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur

dan melarikan diri.

Mungkin kehidupan ini terus saja menuangkan tanah dan

kotoran kepadamu, segala macam tanah dan kotoran. Cara untuk

keluar dari “sumur” (kesedihan, masalah, dll) adalah dengan

mengguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran dan

hati kita) dan melangkah naik dari “sumur” dengan menggunakan

hal-hal tersebut sebagai pijakan.

25

Setiap masalah/ujian bukanlah beban, tapi jadikanlah satu

batu pijakan untuk melangkah dan melompat ke level yang

lebih tinggi. Percayalah, kita dapat keluar dari “sumur” yang

terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah.

26

Jodoh Sudah Ditentukan Tuhan

Bismillah …

Apabila dua orang telah digariskan untuk dapat hidup bersama,

sejauh apapun jarak memisahkan mereka, sebanyak

apapun rintangan yang menghalangi, sebesar apapun

beda diantara mereka, sekuat apapun usaha mereka

untuk menghindarkannya, meski mereka tidak pernah

komunikasi sebelumnya dan tak pernah tau ia siapa.

INSYAALLAH tetap saja mereka akan bersatu….

Seakan ada magnet yang menarik mereka, seakan ada hal yang

datang untuk menyatukan mereka berdua , akan ada suatu kejadian

yang membuat mereka saling mendekat dan akhirnya bersatu.

Namun…Apabila dua orang telah ditetapkan untuk tidak berjodoh,

maka…sebesar apapun usaha mereka untuk saling mendekat, sekeras

apapun upaya orang disekitar mereka untuk menyatukannya, sekuat

apapun perasaan yang ada diantara mereka berdua, sebanyak

apapun komunikasi diantara mereka sebelumnya. PASTI akan ada hal

yang membuat mereka akhirnya saling menjauh..

Ada hal yang membuat mereka saling merasa tidak cocok, ada

hal yang membuat mereka saling menyadari bahwa memang bukan

dia yang terbaik , ada kejadian yang menghalangi mereka untuk

bersatu, bahkan kalau mereka diikat sekalipun pasti akan terlerai

ikatan itu. Namun…yang perlu kita ingat adalah, yakinlah dengan

segala Ketentuan yang diberikan oleh Allah,apa yang telah

digariskan,yang telah ditulis oleh Allah dalam Kitab_Nya adalah yang

TERBAIK untuk kita kerana Dia lah yang Maha Tahu apa yang

TERBAIK untuk kita… Jika kita tidak mendapatkan suatu hal yang

kita inginkan, bukan berarti bahwa kita tidak pantas untuk

mendapatkannya, namun justru bererti kita pantas

mendapatkan yang lebih baik lagi.

27

Orang Yahudi dan Ulama’

Saya pernah membaca sebuah kisah menarik yang saya juga

sudah lupa-lupa ingat namun ceritanya kira-

kira begini: Seorang yahudi bertamu ke rumah

salah seorang Ulama. Ketika yahudi dan Ulama

ini duduk di ruang tamu tiba-tiba melintas

wanita berpakaian serba tertutup. Si yahudi

pun kemudian bertanya kepada Ulama,

“Ya Syaikh siapakah orang yang lewat tadi.”

“Dia Istriku.” Jawab Syaikh.

“Kenapa agama anda sangat berlebihan dalam mengatur

pakaian wanita?” Syaikh terdiam dan tidak menjawab, kemudian

katanya,

“Maukah anda kuajak berjalan-jalan di pasar.”

“Dengan senang hati.”

Syaikh dan orang yahudi itupun pergi ke pasar yang tidak jauh

dari rumah Syaikh. Tiba di pasar sang Syaikh langsung mengajak

orang yahudi ke dekat penjual kue.

“Ini ada bermacam-macam kue, namun ada yang tertutup

dengan bungkusan ada yang terbuka, kira-kira kalau anda saya suruh

memilih kue yang mana akan anda pilih, yang tertutup atau terbuka?”

Tanpa banyak pikir Yahudi tersebut menjawab,

“Tentu saya pilih yang tertutup, karena lebih bersih, terjaga dari

serta sentuhan tangan yang bisa membawa kotoran dan penyakit.”

Mendengar jawaban orang yahudi, Ulama tersebut langsung

menyambung.

“Begitulah agama kami menjaga wanita kami, mereka hanya

milik kami, tidak boleh sembarang dilihat orang apalagi disentuh?”

Konon mendengar jawaban Sang Ulama orang yahudi akhirnya

mengucapkan dua kalimat Syahadat. Alhamdulillah.

28

Do not Accept if Seal Is Broken.

Jangan dikira ini hanya berlaku untuk botol air mineral dan

sejenisnya. Ini berlaku juga bagi manusia lho. Orang mana sih yang

mau dapat sisa? Sebejat-bejat apapun seseorang pasti yang dia

dambakan adalah yang baik-baik.

Sebelang-belangnya hidung lelaki dan berapapun banyaknya

wanita ia nodai, jauh di dalam lubuk hatinya yang paling dalam ia

pasti menginginkan wanita pendamping hidup yang berhidung mulus

alias ndak belang, bermata jeli tapi tak jelalatan dan suci alias……..

Seal Is Not Broken.

29

Jangan-jangan, Anda Juga Sama. Tiga Langkah Lagi!

Kata menyesal sering terjadi disaat kita

telah mengambil keputusan yang salah karena

kita sudah putus asa. Bahkan akibat dari putus

asa ini dapat menimbulkan kerugian materi.

Seperti kisah seorang penambang emas berikut

ini.

Ada seorang pria yang memiliki mata pencaharian sebagai

penambang emas. Awalnya pria tersebut hanya mencari emas di

tempat umum yang biasa orang mencari emas di sana, namun

hasilnya kurang menggembirakan. Kemudian ditemukan sebidang

tanah yang diperkirakan banyak mengandung emasnya. Setelah

melalui berbagai pertimbangan akhirnya pria tersebut memutuskan

menjual rumah dan harta bendanya. Hasil dari penjualan tersebut

dibelikan tanah yang diperkirakan banyak mengandung emas tadi.

Dari hari ke hari, bulan ke bulan, tahun demi tahun tanah

tersebut terus menerus digali untuk mendapatkan emas yang

diinginkan. Namun emas yang diharapkan tak kunjung ditemukan.

Sudah banyak tenaga, materi, pemikiran yang dikeluarkan demi

ditemukannya emas tersebut. Pria tersebut putus asa dan akhirnya

menyerah. Tanah tersebut kemudian dijual kepada orang lain,

berikut dengan peralatannya. Tak berapa lama setelah tanah tersebut

laku terjual, akhirnya ditemukanlah emas yang selama ini dicari-cari.

Emas yang ditemukan tersebut jaraknya hanya 3 langkah dari tempat

terakhir pria itu menggali.

Mungkin Bisnis Anda Tiga Langkah Lagi. Hal yang sama bisa

terjadi pada bisnis yang lainnya. Seringkali suatu bisnis harus melalui

waktu lama dalam proses pembangunannya sampai mendatangkan

keuntungan bagi kita. Terutama bisnis yang akan memberikan

penghasilan yang cukup besar. Kita perlu waktu membangun sistem,

30

membangun merk dagang kita, mengembalikan modal, dan

sebagainya, sebelum kita bisa mengantongi keuntungan.

Masalahnya banyak yang tidak sabar dengan proses ini, mereka

ingin segera mendapatkan keuntungan dari bisnis. Saat lama tidak

menghasilkan, mereka pun berhenti. Padahal, bisa jadi besok, satu

minggu lagi, atau satu bulan lagi, keuntungan mulai berdatangan.

Sabar memang diperlukan dalam menjalankan sebuah bisnis. Jangan

sampai kita kehilangan keuntungan yang sebenarnya tinggal tiga

langkah lagi.

Katakan Tidak Pada Menyerah!

Mulai sekarang, jika Anda mulai berpikir menyerah saat

mengejar impian dan tujuan Anda, maka katakan pada diri Anda.

“Sedikit lagi!” Mungkin tiga langkah lagi akan berhasil. Lalu

bagaimana jika setelah mencoba lagi, namun masih belum berhasil.

Maka katakan lagi pada diri Anda:

“Sedikit lagi, mungkin tiga langkah lagi akan berhasil.”

Lagi … dan lagi …

Saat Anda memutuskan berhenti, bagaimana jika sebenarnya

memerlukan satu kali percobaan lagi Anda akan berhasil. Sayang

bukan, setelah sekian lama berusaha, kemudian Anda berhenti,

sementara sebenarnya hasil sudah di depan mata. Seringkali,

keberhasilan dan kemenangan bukan pada mereka yang pandai

mengalahkan lawan, namun terjadi pada mereka yang bertahan lebih

lama. Keberhasilan itu sering datang kepada mereka yang tidak ada

kata menyerah dalam kamus hidupnya.

Agar Anda Lebih Cepat Meraih Hasil

Kemampuan pantang menyerah adalah sebuah kemampuan

luar biasa. Modal yang sangat berarti untuk berhasil. Banyak kasus,

dengan kemampuan ini saja, ada orang yang bisa berhasil. Lalu,

bagaimana agar cepat mendatangkan hasil? Kemampuan yang sangat

penting untuk dimiliki selain pantang menyerah adalah kemampuan

belajar.

31

Jangan Seperti Keledai Atau Lebih Parah.

Jangan melakukan kesalahan yang sama dua kali, bahkan lebih.

Orang yang suka melakukan kesalahan yang sama berkali-kali adalah

orang yang tidak punya kemampuan dan kemauan dalam belajar. Dia

tidak mengambil hikmah atau tidak mampu mengambil hikmah dari

kegagalan atau kesalahan sebelumnya. Dia melakukan hal yang sama,

hal yang tidak berhasil secara terus-menerus.

Thomas Alpha Edison, melakukan ribuan percobaan yang

berbeda. Jika dia melakukan percobaan yang sama, mungkin dia tidak

akan pernah menemukan bohlam lampu. Setelah kesalahan dan

kegagalan sebenarnya ilmu baru, ilmu tentang cara yang salah

sehingga tidak perlu mengulanginya lagi. Jika Anda pernah masuk

lubang. Maka Anda harus mendapatkan ilmu baru, yaitu letak lubang

itu sehingga saat Anda akan melewati jalan yang sama, Anda sudah

mengetahui letak lubang dan tidak masuk ke lubang yang sama dua

kali. Jadi, selalu mengambil hikmah dari setiap langkah kita.

Kemudian terapkan hikmah atau hasil belajar tersebut pada langkah

berikutnya, sehingga Anda akan semakin cerdas dan bijak, dan insya

Allah, keberhasilan akan lebih cepat diraih. Setiap kegagalan, artinya

Anda Belajar Hal Baru semakin sering gagal, akan semakin bijak jika

diiringi kemauan belajar.

Kemampuan belajar ditambah kemampuan pantang

menyerah, akan menjadikan kita lebih cepat berhasil.

Sementara tidak mau belajar dan menyerah adalah cara pasti

untuk gagal. Jadi, jangan berhenti. Jangan menyerah. Sebab itu

cara pasti untuk gagal. Teruslah berusaha. Teruslah ayunkan

langkah Anda, sebab bisa jadi sukses Anda tinggal tiga langkah

lagi.

Jodoh Itu Nggak Usah Dicari!

Kami sendiri percaya kalau jodoh itu tidak usah dicari. Yang

terpenting saat ini bukan di mana jodoh Anda berada, tetapi

bagaimana usaha Anda untuk menjadi diri sendiri yang terbaik agar

32

saat jodoh datang, dia sudah siap melamar. Masih terdengar janggal

pernyataan kami tadi? Baiklah. Kami akan memaparkan beberapa

alasan, mengapa kami bilang jodoh itu tidak perlu dicari.

Anda terlalu percaya dongeng

Melihat film-film percintaan dan drama, mempengaruhi pola

pikir kita soal jodoh. Yang bertemu di pasar, yang bertemu di

kampus, atau bertemu tak sengaja di jalan, dan ujung-ujungnya

membuat Anda jadi ngarep. Ketika terlalu berharap, Anda jadi

percaya cinta yang ada di dunia nyata itu adalah cinta yang mirip

dongeng. Dan akhirnya malah Anda tidak menemukan sosok yang

pantas untuk dicintai. Anda terlalu tenggelam dalam kriteria. Dalam

angan-angan bahwa hubungan akan berjalan manis, romantis dan

serba kebetulan. Jika Anda mau bangun dan melek melihat

kenyataan. Ya, benar. Pasar, kampus, jalan, mall, di mana saja Anda

punya kesempatan yang besar bertemu jodoh. Anda toh juga tidak

akan pernah tahu kapan dan di mana waktunya. Anda hanya perlu

siap, itu saja.

Kriteria menghancurkan kesempatan yang ada

Bila ditanya, seperti apa sih kriteria pria idaman Anda?

Beberapa daftar panjang mungkin akan keluar. Sebenarnya isinya

itu-itu saja. Sayangnya tidak semua dari daftar tersebut yang bisa

dilengkapi oleh setiap pria dengan baik. Alhasil, Anda tidak

memberikan kesempatan untuk dekat dengan Anda karena mereka

tak memenuhi kriteria tersebut. Lenyaplah kesempatan Anda

bertemu dengan jodoh sebelum Anda mengenalnya terlebih dahulu.

Terlalu takut penilaian orang lain

Hari gini nggak punya pacar? Hari gini belum menikah? Mau jadi

perawan tua atau gimana sih?

Nyinyiran dari orang-orang di sekitar tak akan pernah berhenti

terutama berkaitan dengan status pernikahan seseorang. Termasuk

pada Anda, sebelum Anda mengakhiri masa lajang, mereka akan

33

nyinyir. Setelah Anda menikah, mereka akan nyinyir dengan isi

konten nyinyiran yang berbeda. Begitulah seterusnya.

Jika melakukan atau tidak melakukan mereka tetap nyinyir,

mengapa Anda harus mempedulikan mereka? Mengapa tidak

merancang segala sesuatu yang memang baik untuk Anda dan siap

untuk Anda jalani? Terlalu mendengarkan nyinyiran orang lain akan

membuat Anda jadi terburu-buru mencari jodoh. Bahkan mungkin

Anda akan berlari dan telah melewatinya berkali-kali namun Anda

tak sadar juga.

Jadi, berhentilah berlari dan mencari di mana jodoh Anda

berada. Jodoh tak perlu dicari, ia akan datang begitu diri Anda

siap, lahir … dan batin.

34

Penjual Bakso yang bijak

Di suatu senja sepulang kantor, saya masih berkesempatan untuk

ngurus tanaman di depan rumah, sambil memperhatikan beberapa

anak asuh yang sedang belajar menggambar peta, juga mewarnai.

Hujan rintik rintik selalu menyertai di setiap sore di musim hujan ini.

Di kala tangan sedikit berlumuran tanah kotor,...terdengar suara

tek...tekk.. .tek...suara tukang bakso dorong lewat. Sambil menyeka

keringat..., ku hentikan tukang bakso itu dan memesan beberapa

mangkok bakso setelah menanyakan anak - anak, siapa yang mau

bakso ?

"Mauuuuuuuuu. ...", secara serempak dan kompak anak - anak

asuhku menjawab. Selesai makan

bakso, lalu saya membayarnya. ... Ada

satu hal yang menggelitik fikiranku

selama ini ketika saya membayarnya, si

tukang bakso memisahkan uang yang

diterimanya. Yang satu disimpan dilaci,

yang satu ke dompet, yang lainnya ke

kaleng bekas kue semacam kencleng. Lalu aku bertanya atas rasa

penasaranku selama ini.

"Mang kalo boleh tahu, kenapa uang - uang itu Emang pisahkan?

Barangkali ada tujuan ?" "Iya pak, Emang sudah memisahkan uang ini

selama jadi tukang bakso yang sudah berlangsung hampir 17 tahun.

Tujuannya sederhana saja, Emang hanya ingin memisahkan mana

yang menjadi hak Emang, mana yang menjadi hak orang lain /

tempat ibadah, dan mana yang menjadi hak cita – cita

penyempurnaan iman ".

"Maksudnya.. ...?", saya melanjutkan bertanya.

35

"Iya Pak, kan agama dan Tuhan menganjurkan kita agar bisa

berbagi dengan sesama. Emang membagi 3, dengan pembagian

sebagai berikut :

1. Uang yang masuk ke dompet, artinya untuk memenuhi keperluan

hidup sehari - hari Emang dan keluarga.

2. Uang yang masuk ke laci, artinya untuk infaq/sedekah, atau untuk

melaksanakan ibadah Qurban. Dan alhamdulillah selama 17 tahun

menjadi tukang bakso, Emang selalu ikut qurban seekor kambing,

meskipun kambingnya yang ukuran sedang saja.

3. Uang yang masuk ke kencleng, karena emang ingin

menyempurnakan agama yang Emang pegang yaitu Islam. Islam

mewajibkan kepada umatnya yang mampu, untuk melaksanakan

ibadah haji. Ibadah haji ini tentu butuh biaya yang besar. Maka

Emang berdiskusi dengan istri dan istri menyetujui bahwa di

setiap penghasilan harian hasil jualan bakso ini, Emang harus

menyisihkan sebagian penghasilan sebagai tabungan haji. Dan

insya Allah selama 17 tahun menabung, sekitar 2 tahun lagi Emang

dan istri akan melaksanakan ibadah haji.

Hatiku sangat...... .....sangat tersentuh mendengar jawaban itu.

Sungguh sebuah jawaban sederhana yang sangat mulia. Bahkan

mungkin kita yang memiliki nasib sedikit lebih baik dari si emang

tukang bakso tersebut, belum tentu memiliki fikiran dan rencana

indah dalam hidup seperti itu. Dan seringkali berlindung di balik

tidak mampu atau belum ada rejeki. Terus saya melanjutkan sedikit

pertanyaan, sebagai berikut : "Iya memang bagus...,tapi kan ibadah

haji itu hanya diwajibkan bagi yang mampu, termasuk memiliki

kemampuan dalam biaya....".

Ia menjawab, " Itulah sebabnya Pak. Emang justru malu kalau

bicara soal mampu atau tidak mampu ini. Karena definisi mampu

bukan hak pak RT atau pak RW, bukan hak pak Camat ataupun MUI.

Definisi "mampu" adalah sebuah definisi dimana kita diberi

kebebasan untuk mendefinisikannya sendiri. Kalau kita

36

mendefinisikan diri sendiri sebagai orang tidak mampu, maka

mungkin selamanya kita akan menjadi manusia tidak mampu.

Sebaliknya kalau kita mendefinisikan diri sendiri, "mampu", maka

Insya Allah dengan segala kekuasaan dan kewenangannya Allah akan

memberi kemampuan pada kita".

"Masya Allah..., sebuah jawaban elegan dari seorang tukang

bakso".

37

BATU Suatu hari, saat seorang pekerja pada salah satu proyek

bangunan bekerja pada tembok yang cukup tinggi.. ia harus

menyampaikan sebuah pesan penting untuk teman kerjanya yang

ada di bawah. ia mencoba untuk berteriak memanggil temannya

namun tak terdengar karena bisingnya suara mesin dan orang orang

yang bekerja... ia pun mengambil inisiatif untuk menjatuhkan uang

logamnya. saat uang logam itu jatuh, temannya berhenti bekerja dan

mengambil uang itu. Namun, temannya melanjutkan kembali

pekerjaannya setelah mengantongi uang logam yang ia jatuhkan.

Ia pun mencoba kembali, dan hasilnya pun sama seperti saat ia

menjatuhkan uang logam yang pertama tanpa ada respon sang teman

melihat dirinya... ia pun mendapat ide, ia mengambil batu kecil dan

melemparnya ke arah temannya. batu itu tepat mengenai kepala

temannya. karena merasa sakit, akhirnya sang teman pun

menengadah ke atas. barulah ia dapat menyampaikan pesan kepada

temannya..

Sahabat.. terkadang Allah menggunakan cobaan cobaan

kecil untuk membuat kita menengadah kepadaNya.. IA

senantiasa mencurahkan rahmatNya kepada kita, namun

terkadang tak cukup untuk membuat kita menengadah

kepadaNya.. bahkan terkadang saat seruan untuk

menghadapNya hadir, bisingnya kesibukan kita menutupi

seruanNya.. na'udzubillahi min dzalik...

Semoga kita terhindar dari yang demikian itu.

38

Tukang Cukur

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk

memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai

memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan

yang mulai menghangat. Mereka membicarakan banyak hal dan

berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan

beralih tentang Tuhan. Si tukang cukur bilang, “Saya tidak percaya

Tuhan itu ada”.

“Kenapa kamu berkata begitu?” timpal si konsumen. Sahut si

tukang cukur, “Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di

jalanan…. untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Lalu katakan

kepadaku, jika Tuhan itu ada, adakah orang yang sakit? Adakah anak

yang terlantar?” Lanjutnya, “Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit

ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan katanya

Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi.”

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon

karena dia tidak ingin memulai adu pendapat. Si tukang cukur

menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan

tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah si konsumen meninggalkan ruangan itu,

ia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak

kasar “mlungker-mlungker” (istilah Jawa-nya), kotor dan brewok

yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Lalu si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata,

“Kamu tahu, sebenarnya yang tidak ada di dunia ini adalah TUKANG

CUKUR.” Si tukang cukur tidak terima,” Kamu kok bisa bilang begitu?

Saya ada di sini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya

mencukurmu!”

“Tidak!” elak si konsumen. “Tukang cukur itu tidak ada, sebab

jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor

dan brewokan seperti orang yang di luar sana,” si konsumen

39

menambahkan. “Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!” sanggah si

tukang cukur. “Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri,

kenapa mereka tidak datang ke saya,” jawab si tukang cukur

membela diri. “Cocok!” kata si konsumen menyetujui. “Itulah point

utama-nya! Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA! Tapi apa

yang terjadi? Orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan

TIDAK MAU MENCARI-NYA. Oleh karena itu banyak yang sakit dan

tertimpa kesusahan di dunia ini.”

Si tukang cukur pun akhirnya dengan malu-malu manggut-

manggut menyetujui argumen ini dan bersyukur kepada Allah atas

kejadian ini, sehingga dapat menemukan Nikmat Rezeki yang

Terindah dan Terbesar.

Cerita di atas bercerita tentang keimanan, keyakinan, atau

tauhid, Tapi, kadang kita kalah telak dengan Iblis. Betul sekali, kalah

telak. Ah, apa iya? Iya! Iblis, jelek-jelek begitu, dia masih punya yang

namanya iman.

Iblis mengimani bahwa Tuhan itu adalah Allah. Bayangkan,

sebagian manusia masih menganggap yang lain-lain sebagai Tuhan.

Iblis mengimani bahwa Allah itu Maha Kuasa. Iblis mengimani

bahwa bagi Allah tidak ada yang mustahil. Bayangkan, sebagian

manusia masih menyangkal, “Ini mustahil, itu mustahil!”

Iblis mengimani bahwa Nabi Muhammad dan Al-Quran itu memang

benar. Bayangkan, sebagian manusia masih mempertanyakan. Ini

terbukti ketika sebagian manusia masih mencari orang lain sebagai

teladan utama dan mencari sumber lain sebagai rujukan utama.

Iblis mengimani bahwa Hari Pembalasan itu memang ada.

Bayangkan, sebagian manusia masih meragukan. Ini terbukti ketika

sebagian manusia masih berani menipu, mencuri, dan menganiaya,

seolah-olah tidak akan akan dibalas.

Iblis mengimani bahwa surga dan neraka itu memang ada.

Bukankah dia pernah berada di surga dan manusia belum tentu

akan berada di surga? Bayangkan, sebagian manusia masih

40

menduga-duga.

Percayalah, IMAN itu adalah 'REZEKI' yang Termahal dan

Terbesar... Gimana dengan iman kita?

41

Pohon"

Dalam sebuah perjalanan seorang ayah dengan puteranya,

sebatang pohon kayu nan tinggi ternyata menjadi hal yang menarik

untuk mereka simak. Keduanya pun berhenti di bawah rindangnya

pohon tersebut.

“Anakku,” ucap sang ayah tiba-tiba. Anak usia belasan tahun ini

pun menatap lekat ayahnya. Dengan sapaan seperti itu, sang anak

paham kalau ayahnya akan mengucapkan sesuatu yang serius.

“Adakah pelajaran yang bisa kau sampaikan dari sebuah pohon?”

lanjut sang ayah sambil tangan kanannya meraih batang pohon di

dekatnya.

“Menurutku, pohon bisa jadi tempat berteduh yang nyaman,

penyimpan air yang bersih dari kotoran, dan penyeimbang kesejukan

udara,” jawab sang anak sambil matanya menanti sebuah kepastian.

“Bagus,” jawab spontan sang ayah. “Tapi, ada hal lain yang menarik

untuk kita simak dari sebuah pohon,” tambah sang ayah sambil tiba-

tiba wajahnya mendongak ke ujung dahan yang paling atas.

“Perhatikan ujung pepohonan yang kamu lihat. Semuanya tegak lurus

ke arah yang sama. Walaupun ia berada di tanah yang miring, pohon

akan memaksa dirinya untuk tetap lurus menatap cahaya,” jelas sang

ayah.

“Anakku,” ucap sang ayah sambil tiba-tiba tangan kanannya

meraih punggung puteranya. “Jadikan dirimu seperti pohon, walau

keadaan apa pun, tetap lurus mengikuti cahaya kebenaran,” ungkap

sang ayah begitu berkesan.*

42

Keadaan tanah kehidupan yang kita pijak saat ini, kadang tidak

berada pada hamparan luas nan datar. Selalu saja ada keadaan tidak

seperti yang kita inginkan. Ada tebing nan curam, ada tanjakan yang

melelahkan, ada turunan landai yang melenakan, dan ada lubang-

lubang yang muncul di luar dugaan. Pepohonan, seperti yang

diucapkan sang ayah kepada puteranya, selalu memposisikan diri

pada kekokohan untuk selalu tegak lurus mengikuti sumber cahaya

kebenaran. Walaupun berada di tebing ancaman, tanjakan hambatan,

turunan godaan, dan lubang jebakan.

“Jadikan dirimu seperti pohon, walau keadaan apa pun, tetap lurus

mengikuti cahaya kebenaran.”

Sahabat, Jadikan dirimu seperti pohon, walau keadaan apa

pun, tetap lurus mengikuti cahaya kebenaran,” Siapapun Anda,

bagaimanapun Anda, dan Dimanapun anda... tatap dan ikutilah

cahaya lurus kebenaran... karena bila tidak anda akan tersesat

dalam kegelapan. Dan Bila terperangkap dalam gelap, jangan

mengutuki kegelapan, tapi nyalakan lah cayaha walaupun

dengan Lilin…!

Terimakasih telah membaca... Salam Motivasi...!

43

Sabar..." Suatu ketika Si Udin pulang dari kerja, langsung menuju rumah

dengan raut muka lesu dan capek karena banyak masalah....

istrinyapun menyambut...

Istri Udin : Bapak pulang ya... kenapa pak, kok murung aja?...

Udin : ..... (males naggepin)

Istri Udin : loh, kok ditanya istri diam aja Pak... bilang donk, ada

masalah apa? siapa tau saya bisa ngasih solusi.... jangan

cemberut gitu ah....!

Udin : .... (wajah menahan marah)...

Istri Udin : Pak...? kok masih diem?... Oh, saya tau, pasti mikirin utang

ya...?"

Udin : "Diaaaammm Bu... Bapak ingin sendiri, diamlah...!"

Dilain tempat, Sang guru juga pulang kerumah dengan wajah capek

dan lesu. Kemudian disambut dengan hangat sang Istri.

Istri guru : Pah..., kok wajahmu lesu...? (dalam hati berkata : "Wah

pasti suamiku sedang banyak masalah nih. Ah aku nggak

mau mengganggunya..."

Guru : .... (diem cuek aja)

Istri Guru : Oh, saya buatkan teh hangat kesukaanmu ya...

Guru : Makasih mah... (tersenyum sedikit)

Istri guru : Sambil memberikan secangkir teh... "Pah, kalo mau

cerita, saya siap kok dengerin... tapi kalo papah sedang

ingin sendiri, mamah nggak ngganggu deh..."

Guru : Iya nih mah... papah lagi ingin sendiri... maaf ya...Sahabat,

Istri manakah yang bisa memahami suaminya?....

Ya... Ketika seorang lelaki mendapatkan banyak masalah, ia

lebih suka menyendiri, sambil merenungkan masalahnya... dan

ia akan bercerita ketika ia sudah merenung. Dan kadang lelaki

merasa gengsi ketika diberi solusi oleh istrinya. Seakan-akan ia

digurui oleh istrinya... Ya begitulah lelaki...

44

Cerita, "Falsafah 5 jari"

Sahabat,...

ada falsafah tentang lima jari kita...

1. Ada si gendut jempol yang selalu berkata baik dan menyanjung.

2. Ada telunjuk yang suka menunjuk dan memerintah.

3. Ada si jangkung jari tengah yang sombong dan suka menghasut

jari telunjuk.

4. Ada jari manis yang selalu menjadi teladan, baik, dan sabar

sehingga diberi hadiah cincin.

5. Dan ada kelingking yang lemah dan penurut serta pemaaf

(ingatkah anda waktu kecil kalau kita berbaikan dengan musuh

kita pasti saling sentuh jari kelingking?).

Dengan perbedaan positif dan negatif yang dimiliki masing-masing

jari, mereka bersatu untuk mencapai tujuan (menulis, memegang,

menolong anggota tubuh yg lain, melakukan pekerjaan, dll). Sahabat,

Pernahkah kita bayangkan bila tangan kita hanya terdiri dari jempol

semua?

Falsafah ini sederhana namun sangat berarti. Kita diciptakan

dengan segala perbedaan yang kita miliki dengan tujuan untuk

bersatu, saling menyayangi,saling menolong, saling membantu,

saling mengisi, bukan untuk saling menuduh, menunjuk,

merusak, dan bahkan membunuh. Sudahkah kasih sayang anda

hari ini bertambah? Semoga bermanfaat.

Terimakasih telah membaca... Salam MOTIVASI...!

45

"Gergaji, kapak, palu dan Api"

Alkisah suatau ketika kapak, gergaji, palu dan nyala api sedang melakukan perjalanan bersama2. Disuatu tempat perjalanan mereka terhenti karena terdapat sepotong besi baja yang tergeletak menghalangi jalan. Mereka berusaha menyingkirkan baja tersebut dengan kekuatan mereka masing-masing.

"Itu bisa aku singkirkan" kata kapak. Pukulan2nya keras sekali menghantam baja yang kuat & keras juga itu. Tapi tiap bacokan hanya membuat kapak itu semakin tumpul sendiri sehingga sampai ia berhenti.

"Sini biar aku yang urus" kata gergaji. Dengan gigi2 yang tajam tanpa perasaan, iapun mulai menggergaji. Tapi alangkah kaget & kecewa ia, semua giginya jadi tumpul dan rontok. "Apa kubilang" kata palu. Kan aku dah ngomong, kalian takan bisa. Sini, sini kutunjukan caranya" Tapi baru sekali ia memukul, kepalanya terpental sendiri, dan baja tetap tak berubah."Boleh aku coba?" tanya nyala api. Dan iapun melingkarkan diri, dengan lembut menggeluti, memeluk dan mendekapnya erat2 tanpa mau melepaskannya. Baja yang keras itupun meleleh dan cair.

Sahabat, Ada banyak hati cukup keras untuk melawan kemurkaan dan amukan kemarahan demi harga diri. Tapi jarang ada hati yang tahan melawan api cinta kasih yang hangat. Betapa arif dan bijak ada dalam sebuah kelembutan dan kehangatan, seperti api mencairkan hati yang dingin. Ah.... tak ada yang tahan menampik cinta dan kasih sayang...

Mengutip kata-kata Pak Mario Teguh : Hatimu yang mudah merasa kasihan itu tidak lemah, tetapi justru tandabahwa engkau adalah jiwa yang disiapkanbagi peran pelayanan yang besar. Hati yang kasar dan kejam tidak akan mampu mengemban tugas untuk membahagiakan sesama. Hatimu yang mudah pedih melihat penderitaan sesama itua dalah rahmat Tuhan. Bersyukurlah, dan segeralah gunakan rahmat itu dalam pekerjaan yang membaikkan hidup banyak orang.

Salam Motivasi...!

46

"Orang Pendek Mau Tinggi"

Udin : Guru... kok ada orang dengan mudahnya merendahkan

orang lain ya... apa dia tidak tau bagaimana perasaan orang

yang ia rendahkan?

Guru : hmm... Tau gak, ada orang pendek tapi pingin "diakui"

tinggi... bagaimana caranya coba?

Udin : ya pake sepatu yg tinggi, atau pake topi yang tinggi guru...

Guru : ya, itu cara yang wajar, tapi orang ini pake cara aneh, yakni

ia menyuruh orang-orang disekitarnya nunduk terus... atau

jongkok sekalian, agar ia "terlihat tinggi"...

Udin : wedew... aneh?...

Guru : itulah, orang yang suka merendahkan orang lain... karena

ia ingin "diakui lebih tinggi" padahal levelnya rendah....

kalo orang udah tinggi, ia tidak akan merendahkan orang

lain... hanya orang2 rendahan yang merendahkan orang

lain, agar ia merasa lebih tinggi....

Sahabat.... Apapun alasannya, merendahkan orang lain, tidak

dapat dibenarkan... karena ada kesombongan dan keangkuhan

dibalik perbuatan itu... padahal hanya Tuhanlah yang berhak

untuk Sombong....

Salam Motivasi !

47

"Jendela Kereta Api"

Hari itu, di kereta api terdapat seorang pemuda bersama

ayahnya. Pemuda itu berusia 24 tahun, sudah cukup dewasa tentu. Di

dalam kereta, pemuda itu memandang keluar jendela kereta, lalu

berkata pada Ayahnya.

"Ayah lihat, pohon-pohon itu sedang berlarian" Sepasang anak

muda duduk berdekatan. Keduanya melihat pemuda 24 tahun tadi

dengan kasihan. Bagaimana tidak, untuk seukuran usianya, kelakuan

pemuda itu tampak begitu kekanakan.

Namun seolah tak peduli, si pemuda tadi tiba-tiba berkata lagi

dengan antusiasny, "Ayah lihatlah, awan itu sepertinya sedang

mengikut kita!"

Kedua pasangan muda itu tampak tak sabar, lalu berkata

kepada sang Ayah dari pemuda itu. "Kenapa ANda tidak membawa

putra Anda itu ke seorang dokter yang bagus? Sang Ayah hanya

tersenyum, lalu berkata. "Sudah saya bawa, dan sebenarnya kami ini

baru saja dari rumah sakit. Anak saya ini sebelumnya buta semenjak

kecil, dan ia baru mendapatkan penglihatannya hari ini"

Sahabat,... setiap manusia di planet ini memiliki ceritanya

masing-masing. Jangan langsung kita menghakimi seseorang

sebelum kita mengenalnya benar. Karena kebenaran boleh jadi

mengejutkan kita. Selalulah berprasangka baik kepada setiap

orang, karena itu yang diajarkan nabimu, dan itulah cara yang

baik untuk hidup...

Salam Motivasi !

48

**Percakapan Antara Si Rp 1.000 Dan Rp 100.000**

Suatu ketika di dalam dompet berwarna hitam berbahan kulit

ada 1 buah uang seribuan yang kusut, juga lecek dan ada uang

seratus ribuan yang mngkilap, rapi an licin, diantara mereka terjadi

percakapan yang lumayan seru, check this out, monggo ^^

Rp 1.000 : “hei apa kabar ?? sudah lama kita nggak ketemu ?”

Rp 100.000 : “hm, baik-baik saja, oh iya ya…kita sudah mulai jarang

bertemu, hm…maklum kemarin2 aku dan temanku

sering sekali diajak ke mall, dari situ aku dan teman2ku

berpindah tangan ke toko mas, counter hp, food court,

dll, jadi maaf ya kita jarang ketemu,..”

Rp 1.000 : “wah enak sekali ya kamu, tiap hari jalan2, bisa liat

megahnya mall, dan tempat2 mewah lainnya, tidak

seprtiku, hamper 1 tahun aku terlentang di sini,

didompet ini..”

Rp 100.000 : “yah, enak pastinya, hm…kasihan sekali kamu, jadi

kamu jenuh dong tiap hari ?”

Rp 1.000 : ‘’yah jenuh ada, tapi aku pengen tahu apa saja sih

enaknya jadi dirimu, coba ceritakan dengan jelas ..”

RP 100.000 : “Hmmm…yang jelas banyak enaknya jadi diriku, nih ya

aku kasih beberapa contoh : Jadi uang seratus ribu itu

sering dirapikan, dipeganngnya hati2, dan sering

dibawa kemana2, ke mall, restaurant, butik, dll dg

begitu aku jadi terus jalan2 dari tangan bos besar, artis,

siswa2 kaya, pangusaha ..yah senang sekali, aku pun

sering disimpan di amplop yang wanginya enak sekai,

rapi dan terjaga .. kamu apa saja enaknya jadi uang

seribuan ?”

49

Rp 1.000 : “ya…sebelumnya memang ku akui menjadi aku ini

memang banyak sekali jenuhnya , diantaranya : aku

selalu dipegang dengan kasar dan diremas2 sehingga

badanku sakit semua, jarang sekali aku dibawa jalan2,

paling aku ada didalam celengan anak2 yang digulung2

terlebih dahulu badanku, terus aku jarang sekali

berpindah tangan, sekalinya berpindah dari tukang

parker, tukang mie bakso, pecel lele atau pengamen ,

aku pun sering digeletakkan di sembarang tempat,

jarang ada manusia yang membungkusku dengan

amplop. Namun ada satu yang kamu nggak tahu apa

lebihnya jadi aku….!!!”

Rp 100.000 : “apa? ?...”

Rp 1.000 : “bahwa aku dan teman2ku sering berada di kotak amal

di masjid, panti asuhan, kotak dana social, dan tempat2

lainnya yang bisa membawa kebahagiaan manusia

bertemu dengan Sang Pencipta kita yang baik hati itu.

Kamu jarang kan berada di tempat2 amal seperti itu ??

karena mungkin saja kebanyakan manusia tidak rela

membiarkan kamu ada disana..hehe gimana?? Enak kan

jadi aku..????????????”

Rp 100.000 : ‘‘iya ya…. Aku tak sempat berpikir seperti itu, hebat

kamu kawan !!!”

50

"Parasut"

Terkisah di suatu hari, sebuah pesawat pribadi yang membawa

beberapa orang penumpang, mengalami kerusakan mesin. Akibat

tidak ada lagi yang bisa diperbuat oleh sang pilot untuk

mengusahakan agar pesawat tersebut bisa mendarat dengan baik, dia

pun menyarankan agar semua yang berada di atas pesawat untuk

melompat menggunakan parasut. Penumpang pesawat yang terdiri

dari empat orang yaitu seorang dokter, seorang pengacara, seorang

anak kecil putra dari pilot pesawat, dan sang pilot itu sendiri

akhirnya bersiap-siap untuk melompat.

Sialnya, parasut ternyata hanya ada tiga. Dengan cekatan si

dokter meraih satu seraya berkata, “Sebagai seorang dokter yang

telah dan masih akan menyelamatkan nyawa banyak orang, aku

harus tetap hidup.” Dan dia pun melompat. Tidak ingin tidak

mendapatkan parasut, si pengacara juga buru-buru langsung

mengambil satu tas parasut, “Aku adalah seorang pengacara dan

pengacara adalah orang-orang tercerdas di dunia. Aku berhak untuk

hidup.” Si pengacara juga turut melompat menyusul si dokter.

Tinggallah ayah, sang pilot, dan putranya. “Aku telah sekian lama

menjalani hidup, segala yang kuinginkan telah berhasil aku dapatkan.

Tapi kau masih muda, Nak. Kehidupanmu yang panjang masih

menantimu. Pakailah parasut terakhir ini, lompatlah dan kemudian

jalanilah hidup dengan sebaik-baiknya,” dengan tak gentar pilot

tersebut berpesan pada putranya seraya memberikan parasut

terakhir.

Tapi putranya justru menyerahkan kembali parasut yang

diberikan ayahnya dan berkata, “Ayah tidak perlu khawatir. Orang

tercerdas di dunia sebenarnya baru saja pergi dengan membawa tas

ranselku.” Kemudian anak lelaki tersebut meraih tas parasut ketiga

yang ternyata masih teronggok manis di sisinya.....

51

Sahabat... Sehebat dan setinggi apapun pekerjaan Anda, hal

tersebut tidaklah selalu bisa jadi sesuatu yang mendefinisikan

siapa diri Anda. Hal yang bagi banyak orang terlihat sederhana

seperti, bersikap baik dengan penuh toleransi terhadap sesama,

justru hal yang bisa menggambarkan dan memberi arti tentang

diri Anda.

Salam Motivasi!

52

Pohon Tua

Suatu ketika, di sebuah padang, tersebutlah sebatang pohon

rindang. Dahannya rimbun dengan dedaunan. Batangnya tinggi

menjulang. Akarnya, tampak menonjol keluar, menembus tanah

hingga dalam. Pohon itu, tampak gagah di banding dengan pohon-

pohon lain di sekitarnya.

Pohon itupun, menjadi tempat hidup bagi beberapa burung

disana. Mereka membuat sarang, dan bergantung hidup pada batang-

batangnya. Burung-burung itu membuat lubang, dan mengerami

telur-telur mereka dalam kebesaran pohon itu. Pohon itupun merasa

senang, mendapatkan teman, saat mengisi hari-harinya yang panjang.

Orang-orang pun bersyukur atas keberadaan pohon tersebut.

Mereka kerap singgah, dan berteduh pada kerindangan pohon itu.

Orang-orang itu sering duduk, dan membuka bekal makan, di bawah

naungan dahan-dahan. “Pohon yang sangat berguna,” begitu ujar

mereka setiap selesai berteduh. Lagi-lagi, sang pohon pun bangga

mendengar perkataan tadi. Namun, waktu terus berjalan. Sang pohon

pun mulai sakit-sakitan. Daun-daunnya rontok, ranting-rantingnya

pun mulai berjatuhan. Tubuhnya, kini mulai kurus dan pucat. Tak ada

lagi kegagahan yang dulu di milikinya. Burung-burung pun mulai

enggan bersarang disana. Orang yang lewat, tak lagi mau mampir dan

singgah untuk berteduh.

Sang pohon pun bersedih. “Ya Tuhan, mengapa begitu berat ujian

yang Kau berikan padaku? Aku butuh teman. Tak ada lagi yang mau

mendekatiku. Mengapa Kau ambil semua kemuliaan yang pernah aku

miliki?” begitu ratap sang pohon, hingga terdengar ke seluruh hutan.

“Mengapa tak Kau tumbangkan saja tubuhku, agar aku tak perlu

merasakan siksaan ini?” Sang pohon terus menangis, membasahi

tubuhnya yang kering. Musim telah berganti, namun keadaan

belumlah mau berubah. Sang pohon tetap kesepian dalam

kesendiriannya. Batangnya tampak semakin kering. Ratap dan tangis

terus terdengar setiap malam, mengisi malam-malam hening yang

panjang.

53

Hingga pada saat pagi menjelang. “Cittt…cericirit…cittt” Ah suara

apa itu? Ternyata, ada seekor anak burung yang baru menetas. Sang

pohon terhenyak dalam lamunannya. “Cittt…cericirit…cittt,” suara itu

makin keras melengking. Ada lagi anak burung yang baru lahir. Lama

kemudian, riuhlah pohon itu atas kelahiran burung-burung baru.

Satu… dua… tiga… dan empat anak burung lahir ke dunia. “Ah, doaku

di jawab-Nya,” begitu seru sang pohon.

Keesokan harinya, beterbanganlah banyak burung ke arah pohon

itu. Mereka, akan membuat sarang-sarang baru. Ternyata, batang

kayu yang kering, mengundang burung dengan jenis tertentu tertarik

untuk mau bersarang disana. Burung-burung itu merasa lebih hangat

berada di dalam batang yang kering, ketimbang sebelumnya.

Jumlahnya pun lebih banyak dan lebih beragam. “Ah, kini hariku

makin cerah bersama burung-burung ini”, gumam sang pohon

dengan berbinar. Sang pohon pun kembali bergembira. Dan ketika

dilihatnya ke bawah, hatinya kembali membuncah. Ada sebatang

tunas baru yang muncul di dekat akarnya. Sang Tunas tampak

tersenyum. Ah, rupanya, airmata sang pohon tua itu, membuahkan

bibit baru yang akan melanjutkan pengabdiannya pada alam.

***

Teman, begitulah. Adakah hikmah yang dapat kita petik disana?

Allah memang selalu punya rencana-rencana rahasia buat kita. Allah,

dengan kuasa yang Maha Tinggi dan Maha Mulia, akan selalu

memberikan jawaban-jawaban buat kita. Walaupun kadang

penyelesaiannya tak selalu mudah ditebak, namun, yakinlah, Allah

Maha Tahu yang terbaik buat kita.

Saat dititipkan-Nya cobaan buat kita, maka di saat lain,

diberikan-Nya kita karunia yang berlimpah. Ujian yang sandingkan-

Nya, bukanlah harga mati. Bukanlah suatu hal yang tak dapat

disiasati. Saat Allah memberikan cobaan pada sang Pohon, maka,

sesungguhnya Allah, sedang MENUNDA memberikan kemuliaan-Nya.

Allah tidak memilih untuk menumbangkannya, sebab, Dia

menyimpan sejumlah rahasia. Allah, sedang menguji kesabaran yang

dimiliki.

54

Teman, yakinlah, apapun cobaan yang kita hadapi, adalah

bagian dari rangkaian kemuliaan yang sedang dipersiapkan-Nya

buat kita. Jangan putus asa, jangan lemah hati. Allah, selalu

bersama orang-orang yang sabar.

55

Titik Es Dalam Hati

Di sebuah perusahaan rel kereta api ada seorang pegawai,

namanya Nick. Dia sangat rajin bekerja, dan sangat bertanggung

jawab, tetapi dia mempunyai satu kekurangan, yaitu dia tidak

mempunyai harapan apapun terhadap hidupnya, dia melihat dunia

ini dengan pandangan tanpa harapan sama sekali.

Pada suatu hari semua karyawan bergegas untuk merayakan

ulang tahun bos mereka, semuanya pulang lebih awal dengan cepat

sekali. Yang tidak sengaja terjadi adalah, Nick terkunci di sebuah

mobil pengangkut es yang belum sempat dibetulkan. Nick berteriak,

memukul pintu dengan keras, semua orang di kantor sudah pergi

merayakan ulang tahun bosnya, maka tidak ada yang mendengarnya.

Tangannya sudah merah kebengkak-bengkakan memukul pintu

mobil itu, suaranya sudah serak akibat berteriak terus, tetapi tetap

tidak ada orang yang mempedulikannya, akhirnya dia duduk di

dalam sambil menghelakan nafas yang panjang. Semakin dia berpikir

semakin dia merasa takut, dalam hatinya dia berpikir: Dalam mobil

pengangkut es suhunya pasti di bawah 0 derajat, kalau dia tidak

segera keluar dari situ, pasti akan matikedinginan. Dia terpaksa

dengan tangan yang gemetar, mencari secarik kertas dan sebuah

bolpen, menuliskan surat wasiatnya.

Keesokkan harinya, semua karyawan pun datang bekerja.

Mereka membuka pintu mobil pengangkut es tersebut, dan sangat

terkejut menemukan Nick yang terbaring di dalam. Mereka segera

mengantarkan Nick untuk ditolong, tetapi dia sudah tidak bernyawa

lagi.

Tetapi yang paling mereka kagetkan adalah, listrik mobil untuk

menghidupkan mesin itu tidak dihubungkan, dalam mobil yang besar

itu juga ada cukup oksigen untuknya, yang paling mereka herankan

adalah suhu dalam mobil itu hanya 28 derajat saja, tetapi Nick malah

mati “kedinginan” !!

56

Nick bukanlah mati karena suhu dalam mobil terlalu rendah, dia

mati dalam titik es di dalam hatinya. Dia sudah menghakimi dirinya

sebuah hukuman mati, bagaimana dapat hidup terus?

Percaya dalam diri sendiri adalah sebuah perasaan hati. Orang

yang mempunyai rasa percaya diri tidak akan langsung putus asa

begitu saja, dia tidak akan langsung berubah sedih terhadap keadaan

hidupnya yang jalan kurang lancar.

Tanyalah pada diri kita sendiri, apakah kita sendiri sering

langsung memutuskan bahwa kita tidak mampu untuk mengerjakan

suatu hal, sehingga kita kehilangan banyak kesempatan untuk

menjadi sukses? Kehilangan banyak kesempatan untuk belajar

mandiri? Untuk jadi lebih mengerti kehidupan ini?

Yang mempengaruhi semangat kamu bukanlah faktor-

faktor dari luar, melainkan hatimu sendiri. Sebelum berusaha

sudah dikalahkan oleh diri kita sendiri, biarpun ada banyak

bantuan yang tertuju pada dirimu tetap tidak akan membantu.

57

That’s What Friend Are For

Suatu hari, ketika saya masih duduk dikelas 1 SMA, saya melihat

seorang anak dari kelas saya berjalan pulang dari sekolah. Namanya

Kyle. Sepertinya ia menenteng semua bukunya. Lalu saya pikir,

“kenapa ada orang yg masih mau membawa bukunya pulang pada

hari Jumat.” Pasti dia anak yang aneh, karena kalau saya pikir setiap

akhir pekan acara saya sudah padat terencana, ya pesta,

pertandingan sepak bola, dan lain-lain. Jadi, sambil menggelengkan

kepala, aku melangkah.

Tiba-tiba saya melihat sekelompok anak kecil berlari ke

arahnya, dan dengan sengaja menabraknya. Bukunya berhamburan,

dan ia pun jatuh ketanah berlumpur. Kacamatanya melayang jatuh ke

rerumputan, kira-kira 10 kaki jauhnya dari tempat dimana Ia jatuh..

Ia menatap ke atas, dan kulihat kesedihan yang amat mendalam

diwajahnya. Hatiku tergerak, dan merasa kasihan kepadanya.

Aku melangkah perlahan menghampirinya. Sambil merangkak,

Ia melihat ke sekeliling, mencari kacamatanya. Kulihat matanya

berlinang. Kuambil kacamatanya dan kuberikan padanya.” Anak-anak

tersebut memang sangat nakal,” kataku kepadanya. Ia menatapku

dan berucap lembut : ”Hey, terima kasih” Ia tersenyum lebar. itulah

senyuman tertulus, tanda ucapan terima kasih, yang pernah kulihat

selama ini.

Aku bantu dia mengumpulkan buku-bukunya yang berserakan,

sambil kutanya dimana Ia tinggal. Ternyata, Ia tinggal dekat

rumahku. Aku lalu bertanya, kalau dia memang tinggal dekat

rumahku, bagaimana mungkin aku belum pernah melihat dia

sebelumnya. Ia bercerita bahwa sebelumnya ia sekolah di sebuah

sekolah swasta. Aku memang belum pernah bergaul dengan anak

dari sekolah swasta sebelumnya.

Sepanjang jalan ia bercerita, sementara buku-bukunya

kubawakan. Ternyata, ia anak manis juga. Aku tanyai apakah dia mau

58

bermain sepakbola bersama saya, dan ia menjawab : “ya“, dengan

bersemangat. Kami berjalan bersama sepanjang akhir pekan, dan

ternyata , semakin kukenal Kyle, semakin suka aku padanya. Teman-

temanku juga menyukainya.

Hari Senin tiba dan kulihat Kyle dengan setumpuk bukunya lagi.

Kudekati dia dan kukatakan sambil bercanda: “Gila kamu, Kyle! Kamu

bisa mengencangkan otot-ototmu dengan mengangkut buku-bukumu

setiap hari.” Ia cuma tertawa dan memberikan separuh bukunya

kepadaku. Selama 4 tahun kemudian, kami terus bersahabat. Ketika

kami sudah duduk di kelas senior, dan kami harus mulai memikirkan

tentang Universitas, Kyle memutuskan untuk melanjutkan ke

Georgetown, dan saya berencana ke Duke. Saat itu saya tahu, bahwa

persahabatan kami akan terus abadi, dan bahwa jarak yang

memisahkan kami tidak akan menjadi penghalang. Ia akan menjadi

seorang dokter, dan saya akan mengambil jurusan bisnis, karena saya

mendapatkan beasiswa dari kegiatan sepakbola saya.

Kyle memang seorang bintang kelas dan aku bahkan sering

menggodanya sebagai kutu buku. Sebagai bintang kelas, Ia harus

menyiapkan pidato perpisahannya. Pada Saat-saat seperti itu, aku

bersyukur, bukan aku yang harus berdiri di mimbar dan dan

berpidato.

Persis pada hari wisuda kami, aku lihat Kyle tampak begitu

gagah. Benar-benar seorang anak SMA yang kerja keras dan berhasil

yang sungguh-sungguh patut dicontoh. Teman ceweknya banyak.

Dalam hal satu ini aku sering iri padanya .Tapi aku juga melihat

bahwa ia sangat gelisah menjelang saat pidatonya. Maka aku dekati

dia dan kutepuk punggungnya : “Hai, Kawan ! pasti OK.” Dia terdiam

melihatku dengan tatapan yang sungguh-sungguh penuh terima

kasih, lalu katanya dalam- dalam :” terima kasih .”

Ketika hendak memulai pidatonya, dia mengambil nafas dalam-

dalam dan mulai berkata : “Wisuda adalah saat untuk mengucapkan

terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu kita

59

melewati masa-masa yang berat. Orangtua kita, guru-guru, teman

sekamar, mungkin para tutor, tetapi yang paling banyak adalah

teman. Saya berdiri disini dan akan menceritakan sebuah kisah

nyata.”

Aku menatapnya dengan rasa tidak percaya pada apa yang

kemudian kudengar. Ia bercerita bahwa suatu hari ia merasa sangat

putus asa, hingga ia berniat hendak bunuh diri diakhir minggu. Ia

memulai dengan mengosongkan lockernya supaya mamanya tidak

repot nantinya, dan ia mengangkut semua bukunya pulang. Sambil

terus bercerita, ia menatapku sambil tersenyum. “Untungnya, saya

diselamatkan. Seorang teman saya menyelamatkan saya dari rencana

putus asa tersebut.”

Saya menangkap getaran dalam suaranya, dan ia terdiam

mengambil nafas dan mengatur emosinya kembali. Saya juga

menangkap emosi para hadirin, hampir semua para menahan nafas

dan terhanyut dalam cerita tersebut. Semua mata menatap pemuda

pintar dan tampan yang sungguh populer itu menceritakan

kenangannya tatkala melewati masa yang paling sulit dalam

hidupnya. Saya juga melihat orangtuanya melihat kearahku dengan

tersenyum.

Belum pernah aku merasakan rasa yang begitu mendalam…

Teman, jangan sekali kali meremehkan tindakan yang anda

lakukan. Bahkan dengan tindakan kecil-pun anda dapat saja

mengubah hidup orang lain. Sahabat adalah malaikat yang

mengangkat kita tatkala kita lupa bagaimana caranya terbang.

Kisah ini saya dapat dari milis yang saya ikuti, namun saya tidak

dapat menemukan sumber dari cerita ini. Semoga kisah ini dapat

meng-inspirasi kita untuk selalu berbuat yang terbaik dalam setiap

kesempatan.

60

Kisah Si Cadel

*Hari 1.*

Seorang cadel ingin membeli nasi goreng yang sering mangkal

didekat rumahnya.

Cadel : “bang, beli nasi goleng satu”

Abang : “apa…?” (…..ngeledek.)

Cadel : “Nasi Goleng!

Abang : “Apaan…?” (…..Ngeledek lagi.)

Cadel : “Nasi Goleng!!!”

Abang : “ohh nasi goleng…”

Sambil ditertawakan oleh pembeli yang lain dan pulanglah si cadel

dengan sangat kesal, sesampainya di rumah dia bertekad untuk

berlatih mengucapkan “nasi goreng” dengan benar. Hingga akhirnya

dia mampu mengucapkan dengan baik dan benar.

* Hari 2.*

Dengan perasaan bangga, si cadel ingin menunjukkan bahwa dia bisa

mengucapkan pesanan dengan tidak cadel lagi.

Cadel : “bang…,saya mau beli NASI GORENG, bungkus!!!”

Abang : “ohh…pake apa?”

Cadel : “…pake telol…” (Sambil sedih…)

Akhirnya kembali dia berlatih mengucapkan kata “telor” sampai

benar.

* Hari 3.*

Untuk menunjukkan bahwa dia mampu, dia rela 3 hari berturut-turut

makan nasi goreng

Cadel : “bang…, beli NASI GORENG, Pake TELOR!!! Bungkus!”

Abang : “ceplok atau dadar ?”

Cadel : “dadal…”

Dengan spontan. Kembali dia berlatih dengan keras.

61

* Hari 4.*

Dengan modal 4 hari berlatih lidah hari ini dia yakin mampu

memesan dengan tanpa ditertawakan.

Cadel : “bang…beli NASI GORENG, Pake TELOR, di DADAR!”

abang : “hebat kamu ‘del, udah nggak cadel lagi nich, harganya

Rp.2500, del.”

si cadel menyerahkan uang Rp.3000 kepada si abang, namun si abang

tidak memberikan kembaliannya, hingga si cadel bertanya:

cadel : “bang.., kembaliannya?”

abang : “oh iya, uang kamu Rp.3000, harganya Rp.2500,

kembalinya berapa del?”, sambil senyum ngeledek.

Si cadel gugup juga untuk menjawabnya, dia membayangkan besok

bakal makan nasi goreng lagi. Tapi akhirnya dia

menjawab:”…GOPEK…!!!” Sambil tersenyum penuh kemenangan.

*Moral Cerita *: INTI DARI CERITA INI ADALAH HIDUPLAH TERUS

DENGAN PENUH PERJUANGAN !! JANGAN MENYERAH YACH !!

62

KELINGKING

Alkisah tentang seorang raja perkasa yang hobi berburu. Selagi

berburu, kudanya meringkik sembari mengangkat kaki ke atas. Raja

kaget, lalu terpelanting. Kelingkingnya putus. Raja marah. ''Sudahlah

Paduka. Kalau kena musibah, mbok bersyukur saja,'' ujar seorang

penasihatnya.

Raja bukannya luluh malah tambah murka. Dengan lantang

berteriak : 'Penjarakan penasihat goblok ini!' Para pengawal yang

selalu sendiko dawuh, tabu untuk membantah, melaksanakan

perintah itu. Sang penasihat pun dijebloskan ke bui. Lima tahun

kemudian, kala berburu, raja ini ditangkap suku primitif. Pria gagah

berkulit putih mulus ini akan dipersembahkan pada dewa. Hanya

saja, setelah diteliti, lho, kelingkingnya terpotong. Cacat. Terpaksa

diafkir. Sebagai pengganti, pengawalnya yang tidak cacat dijadikan

korban. Pengawal itu dieksekusi, dan rajanya dipulangkan.

Setelah itu raja menyadari kekhilafannya. Penasihat yang dulu

dibui itu pun dilepaskan. ''Ananda memang harus bersyukur tidak

memiliki kelingking,'' kata Raja, mengakui kesalahannya. Ternyata,

sang penasihat pun bersyukur, ''Kalau saja saya tidak dipenjarakan

oleh Paduka, mungkin, hamba sudah menggantikan Paduka sebagai

tumbal.''

63

Sang Profesor dan Si Tua Pelaut

Ada kisah mengenai pelaut tua dan seorang professor. Ini

terjadi di zaman ketika orang orang masih

bepergian dari satu Negara ke Negara lain

menggunakan kapal laut, sebelum era

penerbangan murah seperti zaman sekarang.

Profesor ini hendak pergi dari Sidney ke San

fransisco utk memberikan kuliah tamu.

Pada malam pertama di atas kapal, usai bertolak dari Sydney,

Profesor barusan mendapat makan malam luar biasa menyenangkan

di aula perjamuan, lalu ia pergi ke dek untuk menghirup udara segar

laut. Ketika berjalan di dek, ia melihat seorang pelaut tua yg tengah

bersandar di pinggiran kapal, menatap ke samudra di bawahnya.

Ia memutuskan untuk bercakap cakap dgn pelaut ini, karena

meski kelihatannya pekerjaan sebagai pelaut ini sederhana, namun

pria ini pasti telah mengarungi samudra selama waktu yg sangat

lama. Pasti ia telah mempelajari sesuatu yg berguna. Professor selalu

ingin meningkatkan limpahan pengetahuannya yang ia pikir sebagai

makna hidupnya. Ia menghampiri pelaut itu dan berkata,” Pak tua,

sudah berapa lama Anda melaut?”

Pelaut menjawab,” Sejak masih bocah, sekitar umur tiga belas,”

Luar biasa!” kata Profesor,”Anda pasti tahu bahwa di lautan yg kita

arungi ini ada begitu banyak kehidupan. Sebagai pelaut yg telah

banyak makan asam garam, Anda pasti pakar dalam ilmu biologi

kelautan, mengenai semua hewan yg menggantungkan hidupnya

pada samudra di bawah kita ini, berikut semua arus dan terumbu

karangnya. Mari kita berbincang mengenai oceanologi, ilmu

kelautan.”

Pelaut bingung,” Haa? Emang laut ada ilmunya?

64

Apa?! “seru professor,” bertahun tahun di laut ANda tidak

pernah membaca buku atau belajar mengenai isi samudra di bawah

Anda?”

“Nggak lho” kata pelaut.”Anda sudah menyia nyiakan waktu

Anda!” tukas professor seraya melangkah pergi dgn rasa kesal pada

pria tua ini yang telah menghabiskan hidupnya di samudera tanpa

pernah mempelajari mengenainya..

Besok malamnya, professor mendapat makan malam yg sangat

lezat lagi sehingga hatinya sangat baik. Jadi ketika ia berjalan di dek

utk kedua kalinya, lagi lagi si pelaut tua sedang berjaga di sana. Kali

ini si pelaut sedang memandangi bintang bintang.

Kebetulan pula bahwa ini pun salah satu hobi professor :

astronomi. Ia berpikir,”Ah , sudahlah. Pria tua malang ini mungkin

tidak tahu banyak mengenai oceanologi, namun ia pasti tahu

mengenai astronomi.: di zaman sebelum ada GPS, begitulah cara kita

mengarungi lautan tanpa tersesat- dengan panduan bintang. Maka ia

mendekati pelaut tua itu,” saya minta maaf soal kemarin malam.

Anda mungkin tidak banyak tahu mengenai oceanologi, namun

berani taruhan Anda pasti tahu mengenai astronomi, yg kebetulan

hobi saya juga. Coba lihat rasi bintang Beruang Besar disana!

Pelaut itu terkesiap,”Beruang Besar apaan?” Itu! Bintang itu… di

langit utara sana!” tunjuk professor,” Anda pasti tahu astronomi, itu

kan yg memandu arah kapal kita!”Pelaut bingung,”Saya tidak tahu

Anda omong apa.Kapten yg tahu soal beginian, bukan saya.”Apa?!

lengking Profesor,”Bertahun tahun di laut, melihat langit di atas,

Anda tidak pernah peduli belajar astronomi? Anda menyia nyiakan

hidup saja !” Profesor pun melangkah dengan muak.

Pada malam ketiga, koki membuat makan malam yg luar biasa

lezat, sehingga membuat suasana hati professor itu begitu nyaman.

Ketika ia pergi ke dek, malam itu begitu indah, udara laut sepoi,

semerbak, segar, sampai professor membatin,” Ya, sudahlah, aku

65

akan memberinya kesempatan lagi.” Rupanya ia adalah professor di

bidang meteorologi.

Ia menyadari bahwa para pelaut mungkin tidak tahu soal ilmu

kelautan atau ilmu perbintangan, namun mereka pasti tahu soal

cuaca. Sebab cuaca meliputi pola dan tenaga angin yang mendorong

kapal, serta mengenai badai yang bisa menenggelamkan kapal, jadi

cuaca pasti mutlak dipahami pelaut tua ini.

Ia menghampirinya dan berkata,” Maafkan saya. Sungguh saya

minta maaf. Perangai saya jelek sekalu dua malam terakhir ini. Saya

telah salah menilai Anda. Anda mungkin tak tahu menahu soal

oceanologi atau astronomi, tapi saya yakin Anda pasti tahu soal

meteorology, mengenai angin, cuaca yang bisa menghancurkan atau

mendorong kapal ini ke tujuan.”

“meteor apa?! Kata pelaut.”Angin dan badai..” curiga

professor.”saya tidak tahu apa apa. Saya Cuma pelaut biasa.” Ujar

pelaut dengan lugunya. Murkalah professor,”Apaaaa?! Tolol!

Dungu!Begoo! Bertahun tahun di laut! Betapa sia sianya! Kau sia

siakan seluruh hidupmu! Profesor pergi dan bersumpah tak akan

pernah bicara dengan orang bodoh itu lagi.

Malam keempat di laut, ia tidak hadir ke aula perjamuan untuk

makan malam karena malam itu samudra mengamuk. Professor

mabuk laut, menaruh apa pun dalam perutnya hanya akan langsung

keluar lagi, jadi ia istirahat saja dalam kabinnya.

Malam makin larut, badai makin parah. Ia sampai bisa

merasakan kapal makin bergoyang. Ia bisa merasakan gelombang

laut menampar kapal dari jendela kabin. Sungguh cuaca malam itu

sangat buruk. Ketika badai mencapai puncaknya pada tengah malam.

Ia mendengar suara tabrakan, dentuman besar! Ia merasa takut.

Setelah bunyi keras itu, sesaat hanya ada keheningan, diikuti suara

orang berlarian dan kegaduhan di luar pintu kabinnya. Panik, ia

membuka pintu dan coba tebak siapa yang sedang berlari di luar

sana?

66

Si pelaut tua. Si pelaut tua itu berhenti sesaat, berpaling kearah

professor dan berkata,”Pak professor, selama bertahun tahun Anda

hidup, pernahkah Anda belajar berenang?”” Emm… tidak ada…” lirih

professor.”Sia sia sekali hidup Anda ! Kapal ini akan tenggelam!” seru

pelaut.

Moral kisah ini… wahai professor tua tolol, boleh saja belajar

astronomi, oceanologi, atau meteorology, tapi yang paling penting

untuk diketahui seorang pelaut adalah cara berenang.

Demikian pula, hal terpenting untuk diketahui dlm hidup

bukanlah mengetahui soal elektronika, mobil, teknologi tapi

bagaimana menjaga kepala tetap di atas permukaan air di dalam arus

dan gelombang ketidakpastian hidup, namun sudahkah Anda belajar

berenang andaikata kapal Anda tenggelam? Ketika Anda kehilangan

seluruh harta Anda, bursa saham jatuh, ditinggalkan pasangan,

ditinggal mati orang tersayang? Jika belum, maka kecewa dan duka

akan meneggelamkan Anda.

Jadi apa yang dimaksudkan dengan berenang?

Mengetahui cara untuk peduli, berwelas asih, mengetahui apa

yang benar benar penting dalam hidup. Pada saat itu, Anda tidak

akan pernah tenggelam.

Memang masih akan terjadi hal hal yang tidak kita

inginkan. Masih akan ada orang yang Anda sayangi meninggal,

perpisahan, kehilangan, namun Anda memiliki welas asih luar

biasa untuk melepas, kepedulian luar biasa terhadap

lingkungan, tidak marah namun memiliki kasih sayang hebat

terhadap masa lalu, terhadap masa masa indah yang dijalani

bersama, untuk bisa mengucap terima kasih banyak.

67

Belajar dari Petani Jagung Ayah tak pernah pelit untuk berbagi ilmu, dari sekian pegawai

yang dimilikinya, semuanya diajarinya untuk membuat sepatu. Tak

ada satupun ilmu yang ia sembunyikan. Tak hanya itu, didorongnya

mereka untuk lepas dan mandiri dari ayah.

Aku dan Mas Agus waktu itu sampai terheran-heran. Mendidik

pegawainya untuk mandiri bukankah justru akan melahirkan pesaing

baru bagi usaha Ayah?

Ayah menjelaskan konsepnya dengan satu kisah sederhana.

Kisah yang masih aku ingat sampai sekarang. “Bapak pernah cerita ke

kalian tentang kisah seorang petani jagung yang berhasil?” Aku

dan Mas Agus hanya menggeleng.

“Alkisah ada seorang petani jagung yang sangat sukses.”, Ayah

berhenti mengambil nafas sejenak. Aku dan Mas Agus pasang telinga,

antusias mendengarkan. Dengan nada layaknya seorang pendongeng

ia melanjutkan, “Di negerinya, setiap tahun diadakan kontes jagung,

untuk mencari petani mana yang menghasilkan jagung terbaik.

Petani sukses tadi, dia sering memenangkan kontes jagung tersebut.

Tak hanya sekali, namun berkali-kali dan boleh dikata, setiap kontes

jagung diadakan petani inilah pemenangnya. Kalian tahu

rahasianya?” Tanya Ayah ke arah kami.

“Pupuk rahasia?”, Mas Agus coba mejawab. “Bukan, bukan itu

rahasianya. Suatu waktu seorang wartawan bertanya pada petani

sukses ini, apa formula rahasianya dia bisa memenangkan kontes

jagung tersebut sampai berkali-kali. Si petani menjawab, 'tak ada

formula rahasia, aku hanya membagikan benih-benih jagung

terbaikku kepada petani tetangga-tetanggaku”

“Lho, benih jagung terbaiknya kok malah diberikan ke

tetangga? Tapi kok dia yang menang? Aneh!”, tanyaku. “Itu dia

kuncinya”, Ayah tersenyum. “Alin di sekolah sudah belajar IPA kan?

Tentang tanaman yang punya serbuk sari dan putik?” “Sudah”

jawabku sambil mengangguk.

68

“Kita tahu bahwa angin menerbangkan serbuk sari dari bunga-

bunga yang masak, lalu menebarkannya dari satu ladang ke ladang

yang lain.”, tangan ayah bergerak-gerak bak seorang pendongeng.

“Coba bayangkan Jika tanaman jagung tetangga buruk, maka serbuk

sari yang ditebarkan ke ladang petani sukses ini pun juga buruk. Ini

tentu menurunkan kualitas jagungnya.” Kakakku manggut-manggut

mulai paham.

Ayah melanjutkan “Sebaliknya jika tanaman jagung tetangga

baik, maka serbuk sari yang dibawa angin dari ladang jagung mereka

akan baik pula, disinilah bila kita ingin mendapatkan hasil jagung

yang baik, kita harus menolong tetangga kita untuk mendapatkan

jagung yang baik pula.

“Begitu pula dengan hidup kita Nak. Jika kita ingin meraih

keberhasilan, maka kita harus menolong orang sekitar menjadi

berhasil pula. Mereka yang ingin hidup dengan baik harus

menolong orang disekitarnya untuk hidup dengan baik pula. “,

Ayah menutup ceritanya dengan bijak.

69

Kunci Hidup Alkisah, di beranda belakang sebuah rumah mewah, tampak

seorang anak sedang berbincang dengan ayahnya. "Ayah, nenek dulu

pernah bercerita kepadaku bahwa kakek dan nenek waktu masih

muda sangat miskin, tidak punya uang sehingga tidak bisa terus

menyekolahkan ayah. Ayah pun harus bekerja membantu berjualan

kue ke pasar-pasar," tanya sang anak. "Apa betul begitu, Yah?"

Sang ayah kemudian bertanya, "Memang begitulah keadaannya,

Nak. Mengapa kau tanyakan hal itu anakku?"

Si anak menjawab, "Aku membayangkan saja ngeri Yah. Lantas,

Apakah Ayah pernah menyesali masa lalu yang serba kekurangan,

sekolah rendah dan susah begitu?"

Sambil mengelus sayang putranya, ayah menjawab, "Tidak Nak,

ayah tidak pernah menyesalinya dan tidak akan mau menukar

dengan apapun masa lalu itu. Bahkan, ayah mensyukurinya. Karena,

kalau tidak ada penderitaan seperti itu, mungkin ayah tidak akan

punya semangat untuk belajar dan bekerja, berjuang dan belajar lagi,

hingga bisa berhasil seperti saat ini."

Mendapat jawaban demikian, si anak melanjutkan

pertanyaannya, "Kalau begitu, aku tidak mungkin sukses seperti

Ayah dong?"

Heran dengan pemikiran anaknya, sang ayah kembali bertanya,

"Kenapa Kau berpikir tidak bisa sukses seperti ayah?"

"Lho kata Ayah tadi, penderitaan masa lalu yang serbasusah lah

yang membuat Ayah berhasil. Padahal aku dilahirkan dalam keluarga

mampu, kan ayahku orang sukses," ujar si anak sambil menatap

bangga ayahnya. "Ayah tidak sekolah tinggi, sedangkan Ayah

menyuruhku kalau bisa sekolah sampai S2 dan menguasai 3 bahasa,

Inggris, Mandarin dan IT. Kalau aku ingin sukses seperti Ayah kan

nggak bisa dong. Kan aku nggak susah seperti Ayah dulu?"

70

Mengetahui pemikiran sang anak, ayah pun tertawa. "Hahaha,

memang kamu mau jadi anak orang miskin dan jualan kue?" canda

ayah.

Digoda sang ayah, si anak menjawab, "Yaaaah, kan udah nggak

bisa memilih. Tapi kayaknya kalau bisa memilih pun, aku memilih

seperti sekarang saja deh. Enak sih, punya papa mama baik dan

mampu seperti papa mamaku hehehe."

Sang ayah lantas melanjutkan perkataannya, "Karena itulah,

kamu harus bersyukur tidak perlu susah seperti ayah dulu. Yang

jelas, siapa orangtua kita dan bagaimana keadaan masa lalu itu, kaya

atau miskin, kita tidak bisa memilih, ya kan? Maka, ayah tidak pernah

menyesali masa lalu. Malah bersyukur pada masa lalu yang penuh

dengan penderitaan, dari sana ayah belajar hanya penderitaan hidup

yang dapat mengajarkan pada manusia akan arti keindahan dan nilai

kehidupan. Yang jelas, di kehidupan ini ada hukum perubahan yang

berlaku. Kita bisa merubah keadaan jika kita mau belajar, berusaha,

dan berjuang habis-habisan. Tuhan memberi kita segala kemampuan

itu, gunakan sebaik-baiknya. Dimulai dari keadaan kita saat ini, entah

miskin atau kaya. Niscaya, semua usaha kita diberkati dan kamu pun

bisa sukses melebihi ayah saat ini. Ingat, teruslah berdoa serta

berusaha. Belajar dan bekerjalah lebih keras dan giat. Maka, cita-

citamu akan tercapai."

71

Memilih Lelaki Sejati

Aku bertanya pada Bunda, bagaimana memilih lelaki sejati?

Bunda menjawab, Nak… Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari

bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang

disekitarnya….

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang,

tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran…..

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di

sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda

bangsa …

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati

ditempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumah…

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi

dari sikap bijaknya memahami persoalan…

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi

dari hati yang ada dibalik itu…

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari banyaknya wanita yang

memuja, tetapi komitmennya terhadap wanita yang dicintainya…

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang

dibebankan, tetapi dari tabahnya dia menghadapi lika-liku

kehidupan…

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca kitab

suci, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca…

72

Nasehat Orang Tua

Apapun yang terjadi, doa orang tua selalu menyertaimu. Jangan

putus asa nak ! Mimpi setiap orang tua itu adalah melihat kesuksesan

anak nya, mimpi setiap anak itu adalah membuat org tua nya bangga

Belajarlah mengalah sampai tak seorangpun bisa mengalah kan mu

nak Si saat ibu mu hidup, kau berikan sebutir kacang pun ibu bisa

rasakan. Kl ibu sdh tiada kau belikan ibu rumah mewah pun

percuma. Accept me at my strongest, support me at my weakest. I

Love You, Don't ask me Why! Orang yg tidak pernah membenci mu

hanyalah orang tua mu. Maafkan Ibu karena tidak memberikan

warisan harta yang berlimpah, ibu hanya mewariskan hati yang

berlimpah kepadamu.

Ibu mencari nafkah untuk mu tanpa perhitungan dan balasan,

cukup katakan terimakasih maka itu sudah membayar semuanya.

Harapan akan selalu ada ketika kamu terus berjuang

memperjuangkan cita -citamu nak. Aku merindukanmu wahai orang

tua ku. Semoga malam ini mimpi yang indah. Putus cinta itu tidaklah

sakit, yang sakit itu kl udah putus masih cinta nak.

Belajarlah merendah sampai tak seorangpun bisa merendahkan

mu nak. Bersama mu aku terberkati, thanks mom. Nak engkau tidak

bisa tertawa pada lelucon yg sama, kenapa engkau bersedih pada

masalah yg sama. Semoga ayah dan ibu di berkahi kesehatan, dari

anak mu. Semarah2 nya orang tua sm anak juga gak bisa berlangsung

lama-lama. Masalah itu seperti hujan dan rejeki itu seperti pelangi,

anda tidak akan bisa melihat pelangi sebelum hujan turun.

Ingat nak Ketika kamu merendahkan atau melecehkan wanita

dengan kata2, kamu sedang memamerkan kualitas diri mu . Semoga

pagi ini anak ibu di berkahi rejeki yang berlimpah dan Keahagiaan. .

Malam tiba saatnya menutup mata, berpikirlah yang jernih nak,

hidupmu adalah keputusan mu bukan pengaruh org sekitarmu. Saya

73

bisa mempercayai org tanpa mencintainya, tp saya tak bisa mencintai

org tanpa mempercayainya. People ask me why is it so hard to trust

people, and I ask them why is it so hard to keep a promise.. By life

facts. Take care the people you love but take care more for the people

who love you. Berikan ciuman di kening dan katakan "aku bangga

punya ibu" dan lihat reaksinya. Kepercayaan bgai angka 1 n waktu

bagai angka 0. Semakin lama akan semakin bsr nilainya 1.000.000 .

Tp ktk 1 nya hilang yg ad hny 000.000. Apologies mean nothing when

you keep on doing what you're apologizing for. LifeFacts

Demam ini sungguh tidak bersahabat :(Jangan bersedih nak

inipun akan berlalu, gak ad ceritanya orang bahagia dgn menzolimi

org lain hanya karena kamu gagal di satu mata pelajaran, bukan

berarti kamu gagal di segala hal. bangkit nak anak ku, bahagia itu

harusnya sederhana, kalo rumit namanya persoalan "Bermmpilah

setinggi langit , jika engkau jatuh engkau akan jatuh di antara

bintang-bintang"

Nak..Setiap orang pernah mengalami berada diatas kehidupan

atau dibawah kehidupan. Namun yg ingin berhasil, selalu mengambil

Nak.. Sejenak renungkan kehidupan.Apa saja kesalahan terbesar

kita. Dosa sering kita sepelekan nak.Walau tahu Allah maha pemaaf.

Nak.. Jika tak ada lagi nasihat ku beri.Hanya doa yg akan sering

ku anjurkan.Itulah sebaik2 pengobat kehidupan yang sulit.

Nak.. Membaca tidak membuat kita tahu segalanya, justru ia

membuat kita tahu bahwa tidak semua hal kita ketahui, maka rendah

hatilah

Nak.. Mereka yang sukses adalah mereka yang mampu

berteman dengan masalah dan berkompromi dengan emosinya

Nak.. Orang-orang besar adalah mereka yg mampu

mengenggam tangan-tangan yg lemah dan menganggakatnya ke

tempat yg lebih tinggi

74

Nak.. Aku tidak tahu apa yg akan terjadi di masa depan. Tapi aku

tahu, sebuah tindakan buruk pasti membuat ketidaktenangan di

masa depan.

Nak.. Ketika seseorg bercerita padamu, dgrlah dgn sabar, meski

terkadang membosankan. Ingatlah, dia percaya padamu. Menerima

tidak semudah yg dikatakan. Sungguh butuh byk kebijaksanaan dan

kebesaran hati untuk mampu melakukannya, bahkan disaat yg tdk

tepat Kita tdk memiliki cukup waktu utk semua hal. Lalu ciptakanlah

sesuatu yg cukup utk semua hal itu. Sesuatu yg menginspirasi,

sesuatu yg mulia

Nak.. Pencitraan yg baik tidak akan membuat tindakan menjadi

benar. Tindakan yang benar akan menciptakan pencitraan yg baik

Nak.. Mereka yg sukses tdk dibangun oleh karena kenyamanan

& kemudahan, namun dibangun oleh keringat & airmata

Nak.. tdk penting bagaimana buruknya masa lalu seseorang

selama dia telah berubah menjadi lebih baik, maka hargailah

kebaikannya.

Nak.. Saat kita selalu berkata aku sudah tahu, saat itulah letak

kehancuran dimulai.

Nak...Apalah artinya sebatang lidi, bila digabungkan barulah

akan menjadi berguna.

Nak.,.meskipun kita sedang dibawah, tetaplah menjadi pribadi

yang berjiwa besar

Nak..jika menyerah adalah jalan terbaik, lebih baik kamu

berpikir untuk melakukan hal lain yang lebih bisa kamu lakukan

Nak..senyuman adalah alat komunikasi terbaik, bila kita sudah

tahu akan hal itu maka kita harus belajar melakukannya

Nak..Dengan berserah diri sepenuhnya, Allah akan selalu

menunjukkan kebaikan dan jalan menuju kebahagiaan.

Nak..Ilmu adalah anugerah, sekecil apa pun itu. Jangan sia-sia

kan ilmu, buat kita dan orang lain lebih berguna dan bahagia

karenanya.

75

Nak..Berikan perhatian dan pengertian yg tulus kepada

siapapun. Karena dengan itu, semangat akan terus terjaga.

Nak..Pikiran hanya sebuah langkah awal. Mempunyai pikiran yg

baik dan bijak tanpa diiringi dengan sebuah tindakan hanyalah sia-

sia.

Nak..Banyak orang berpikir perbedaan dlm diri mereka

membuatnya aneh, padahal itu membuatnya unik & istimewa.

Nak..Penampilan yg cantik dpt membuat org jatuh hati padamu.

Namun kepribadian yg cantiklah yg membuat mereka bertahan di

sisimu.

Nak..Keutamaan berbagi dan memberi bukan kepada mereka

yang dicintai, tetapi berbagi kepada mereka yang membutuhkan.

Nak..Tak ada yg abadi dalam hidup ini, namun ada hal yg dengan

senang hati kamu perjuangkan hingga kamu dapat memilikinya lebih

lama.

Nak..Jika kamu menyadari apa yang mampu menyakitimu, maka

kamu pasti menyadari apa yang mampu menyakiti orang lain.

Nak..Km tak bisa lari terlalu lama dr masalah. Masalah akan

terus menghantuimu sampai km menyelesaikannya.

Nak.. Mintalah hanya pada Allah. Dia akan memberikan yg kita

minta sebatas yg kita mampu menjaga dan mempertanggung

jawabkannya

Nak..Pribadi baik tidak pernah berlama-lama menyesali

kesalahan, tetapi bersegera memperbaiki sikap yg menyebabkannya.

Nak..Kesalahan yang kamu lakukan, bukanlah sebuah kegagalan.

Tapi itu adalah proses pembelajaran.

Nak..Tersenyumlah. Membawa ringannya beban hidup yang

tadinya berat. Senyummu menularkan senyum pada orang lain.

76

Semua Hasil di dahului pengorbanan Seorang pria tersesat di gurun pasir. Ia hampir mati kehausan.

Akhirnya, ia tiba di sebuah rumah kosong. Di

depan rumah tua tanpa jendela dan hampir

roboh itu, terdapat sebuah pompa air. Segera ia

menuju pompa itu dan mulai memompa sekuat

tenaga. Tapi, tidak ada air yang keluar. Lalu ia

melihat ada kendi kecil di sebelah pompa itu dengan mulutnya

tertutup gabus dan tertempel kertas dengan tulisan,”Sahabat, pompa

ini harus dipancing dengan air dulu.. Setelah Anda mendapatkan

airnya, mohon jangan lupa mengisi kendi ini lagi sebelum Anda

pergi.” Pria itu mencabut gabusnya dan ternyata kendi itu berisi

penuh air.

“Apakah air ini harus dipergunakan untuk memancing pompa?

Bagaimana kalau tidak berhasil? Tidak ada air lagi. Bukankah lebih

aman saya minum airnya dulu daripada nanti mati kehausan kalau

ternyata pompanya tidak berfungsi? Untuk apa menuangkannya ke

pompa karatan hanya karena instruksi di atas kertas kumal yang

belum tentu benar?” Begitu pikirnya. Untung suara hatinya

mengatakan bahwa ia harus mencoba mengikuti nasihat yang tertera

di kertas itu, sekali pun berisiko. Ia menuangkan seluruh isi kendi itu

ke dalam pompa yang karatan itu dan dengan sekuat tenaga

memompanya.

Benar!! Air keluar dengan melimpah. Pria itu minum sepuasnya.

Setelah istirahat memulihkan tenaga dan sebelum meninggalkan

tempat itu, ia mengisi kendi itu sampai penuh, menutupkan kembali

gabusnya dan menambahkan beberapa kata di bawah instruksi pesan

itu: “Saya telah melakukannya dan berhasil.

Engkau harus mengorbankan semuanya terlebih dahulu

sebelum bisa menerima kembali secara melimpah. PERCAYALAH!!

Inilah kebenaran hukum alam.”

77

9 Tips Untuk Hidup Lebih Bahagia

1. Jangan Takut dan Khawatir

Perasaan takut dan khawatir merupakan pikiran kita yang paling

tidak produktif. Sebagian besar hal-hal yang kita khawatirkan atau

takutkan tidak pernah terjadi. Jadi untuk apa kita khawatir dan

takut?

2. Jangan Pernah Menyimpan Dendam

Dendam adalah hal terbesar dan akan menjadi beban terberat jika

kita menyimpannya di dalam hati. Maukah anda membawanya

sepanjang hidup? …. Saya rasa tidak. Jangan sia-siakan energi kita

dengan menyimpan dendam, sudah pasti tidak ada gunanya.

Gunakanlah energi kita tersebut untuk hal-hal yang positif.

3. Fokus Pada Satu Masalah

Jika kita memiliki beberapa masalah, selesaikanlah masalah kita

satu per satu. Jangan terpikirkan untuk menyelesaikan masalah

secara sekaligus karena justru akan membuat kita semakin stress.

4. Jangan Membawa Tidur Masalah Anda

Masalah adalah hal yang sangat buruk untuk kesehatan tidur kita.

Pikiran bawah sadar kita adalah hal yang luar biasa yang dapat

membuat kita gelisah dan tidur kita menjadi tidak nyenyak.

5. Jangan Mengambil Masalah Orang Lain Untuk Anda Selesaikan

Membantu orang lain yang sedang dalam masalah adalah hal yang

mulia, tetapi jika kita mengambil porsi terbesar untuk

menyelesaikan masalah orang lain tersebut justru itulah kesalahan

78

terbesar. Biarkanlah orang tersebut yang menyelesaikan

masalahnya sendiri dengan porsi terbesar.

6. Jangan Hidup di Masa Lalu

Mungkin terasa nyaman bagi kita mengingat hal-hal yang

menyenangkan di masa lalu tetapi jangan anda terlena didalamnya.

Konsentrasilah dengan apa yang terjadi saat ini, karena kita pun

akan bisa merasakan banyak kebahagiaan di saat ini. Saya yakin

kita akan mempunyai perasaan yang jauh lebih berbahagia jika kita

merayakan apa yang terjadi saat ini dibanding dengan mengingat-

ngingat kebahagiaan di masa lalu.

7. Jadilah Pendengar yang Baik

Mungkin sebagian besar orang termasuk saya susah untuk

menjadi pendengar yang baik. Justru sebaliknya kita

mengharapkan orang lain yang mendengarkan omongan kita,

tetapi sebetulnya dengan belajar mendengarkan orang lain, kita

akan mendapatkan banyak hal baru yang dapat sangat berguna

bagi kebahagiaan hidup kita.

8. Jangan Biarkan Frustasi Mengatur dan Bahkan Mengacaukan

Hidup Anda

Kasihanilah diri kita lebih dari apa pun, maksud saya adalah

janganlah kita menyerah pada frustasi. Maju terus. Ambillah

tindakan-tindakan positif dan lakukanlah dengan konsisten.

9. Bersyukurlah Selalu

Bersyukur dan berterimakasihlah atas semua yang kita dapatkan,

bukan hanya hal yang positif saja tetapi juga hal yang negatif,

karena saya percaya dibalik setiap hal yang negatif tersebut ada hal

baik yang bisa kita pelajari.

79

Cerita Jam

Seorang anak balita begitu terheran dengan benda berbentuk

lingkaran yang dipenuhi angka-angka. Tiga buah jarum yang

menunjuk angka-angka di lingkaran itu pun kian membuatnya

tercenung.

Ada jarum tipis warna merah yang menunjuk dari satu angka ke

angka lain dengan begitu cepat. Ada jarum yang lebih tebal dan lebih

panjang yang bergerak lebih lamban. Dan, ada jarum pendek gemuk

yang nyaris tak bergerak, tapi bisa berpindah ketika dalam waktu

lama tak diperhatikan.

Yang lebih menarik dari semua pemandangan di benda itu adalah

ketika pada saat tertentu, ada burung mainan yang tiba-tiba keluar

dari bawah lingkaran tersebut dengan suara khas. “Kuk kuk…kuk

kuk…kuk kuk…!”

Saat itulah, sang anak pun melompat riang. Tapi, ia masih

bingung dengan benda itu.

“Itu jam, anakku!” suara sang ibu tiba-tiba muncul dari balik

tubuh mungil si batita.

“Jam…?” sahut si batita seraya mengungkapkan rasa ingin

tahunya.

“Iya. Itu jam. Perhatikanlah, sang burung tidak akan bernyanyi

kalau si jarum pendek gemuk tetap saja diam, si jarum pendek gemuk

akan tetap diam jika si jarum tebal panjang hanya berhenti. Dan, dua

jarum itu tidak akan bergerak kalau saja si jarum merah kecil tidak

bergerak lincah,” jelas sang ibu sambil memperhatikan wajah si

batita yang begitu serius menatap ibunya. Sesekali, pandangannya

menoleh ke arah jam, untuk memastikan kebenaran yang diucapkan

ibunya.

“Dan anakku, semua jarum-jarum itu bergerak ke arah yang

sama,” tambah sang ibu sambil menunjuk ke arah gerakan jam. Jam,

80

dalam makna kehidupan tidak selalu menunjukkan nilai sebuah

waktu. Ada sisi lain yang bisa diambil hikmah dari gerakan tiga jarum

dalam jam.

Dalam dinamika sebuah organisasi, dinamika tiga jarum jam

memberikan makna tersendiri bagaimana interaksi produktif antara

pimpinan, manejer, dan pelaksana. Seperti tiga jarum jam, masing-

masing level punya intensitas gerakan yang berbeda, karena bobot

dan pengaruh gerakannya memang berbeda.

Namun, walaupun punya gerakan yang seolah berbeda, semua

level tidak ada yang diam. Semua bergerak dalam sistem yang begitu

harmonis. Keharmonisan gerak tiga level inilah yang menghasilkan

‘pengingat suara burung’ yang begitu bermanfaat untuk orang

banyak.

Tapi, dari semua nilai pelajaran yang ada dalam tiga level

jarum jam, ada satu pakem yang jika dilanggar akan berakibat

sangat fatal. Yaitu, walaupun beda level dan beda intensitas

gerak, ketiga jarum bergerak dalam arah yang sama.

81

Harta Karun

Pada suatu kala, seorang pria sedang berjalan di sebuah tempat

untuk mencari harta karun. Sampai akhirnya, tibalah ia di sebuah jalan

bercabang tiga. Kebetulan ada orang tua yang sedang berdiri di pinggir

persimpangan jalan tersebut.

Pria itu sedang bingung karena ada tiga jalan menuju arah yang

berbeda. Ia pun sulit memutuskan mau memilih jalan yang ingin

ditempuh. Lalu ia bertanya pada orang tua tersebut, “Hai, pak tua.

Bolehkah saya bertanya? Saya sedang dalam perjalanan mencari

harta karun. Tapi di depan saya ada tiga jalan yang berbeda.

Bolehkah bapak menunjukkan kepada saya jalan yang benar?” Orang

tua itu tidak menjawab. Ia hanya menunjuk jalan yang pertama. Pria

itu berterima kasih dan segera mengambil jalan yang pertama.

Beberapa saat kemudian, pria yang tadi kembali lagi. Tapi kali

ini seluruh badannya kotor terkena lumpur. Ia mendekati pak tua itu

dan berkata, “Hai, pak tua. Tadi saya tanya arah ke tempat harta

karun dan Anda menunjuk ke jalan pertama. Tapi saya malah

terjebak ke dalam kolam lumpur yang luas. Badan saya jadi kotor

begini.” Ia lalu bertanya, “Sekarang di mana jalan menuju harta

karun? Tolong tunjukkan pada saya!”

Orang tua itu tetap tidak bersuara. Ia kemudian menunjuk ke

jalan yang ke dua. Pria itu kemudian berterima kasih dan segera

mengambil jalan yang kedua. Orang tua menunjuk jalanBeberapa

saat kemudian, pria tersebut kembali lagi. Badannya bukan hanya

terkena lumpur pekat, tapi juga celananya penuh dengan sobekan

dan kakinya luka seperti tergores sesuatu.

Kali ini ia mendekati pria tua itu dengan ekspresi wajah yang

kesal.Ia berkata dengan sedikit marah, “Hai, pak tua! Tadi saya

menanyakan arah menuju tempat harta karun dan Anda menunjuk

ke jalan yang kedua. Tapi, jalan itu penuh dengan semak berduri.

Seluruh kaki saya jadi terluka karena tergores duri.” Kali ini ia

82

bertanya lagi, “Sekarang saya tanya sekali lagi, di mana jalan menuju

harta karun itu? Anda sudah dua kali membohongi dan mencelakai

saya. Sekali lagi berbohong, Anda akan tahu akibatnya.” Pria tua itu

tetap diam, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Ia sekarang

menunjuk ke jalan yang ke tiga.

“Apakah Anda yakin dan tidak berbohong?” tanya pria itu. Pria

tua itu menganggukkan kepalanya dan sekali lagi menunjuk ke jalan

yang ketiga. Pria itu pun segera pergi meninggalkan pria tua tersebut.

Namun beberapa saat kemudian, ia kembali lagi sambil berlari

seperti ketakutan. Dengan napas tersengal, ia bertanya dengan

marah, “Hai, pak tua! Apakah Anda mau membunuh saya? Di jalan

sana ada banyak sekali binatang buas. Itu sama saja dengan cari

mati.” Pria tua itu akhirnya buka mulut, berkata, “Semua jalan tadi

sebenarnya bisa menuju ke tempat harta karun. Hanya saja untuk

menuju ke sana, Anda harus melewati jalan tersebut. Anda bisa

memilih melewati kolam lumpur, semak berduri, atau binatang buas.

Anda bisa pilih salah satu. Kalau benar-benar mau pergi ke tempat

harta karun, Anda harus berani melewati salah satunya. Jika Anda

tidak mau, silakan kembali saja.”

Begitu mendegar penjelasan dari pria tua itu, ia menundukkan

kepala. Ia mundur, membatalkan perjalanannya dan kembali pulang.

Sahabat, Saya yakin semua orang dengan semangat akan menjawab

“Ya” saat ditanya apakah mereka ingin meraih kesuksesan. Namun

sebagian besar tidak berani menjawab saat ditanya apakah mereka

bersedia membayar harganya. Kenyataan yang sering terjadi adalah

banyak sekali orang yang tidak bersedia menempuh jalan kesuksesan

yang terlihat sangat berat. Mereka hanya ingin langsung sampai di

garis finis, tapi tidak pernah mau melangkahkan kakinya untuk

mencapai garis finis tersebut.

Salah satu tantangan berat yang harus Anda hadapi saat

berjuang meraih kesuksesan adalah mendorong diri Anda untuk

maju meskipun jalan yang sedang Anda tempuh sangat berat, berliku,

83

dan penuh rintangan. Tantangan inilah yang seringkali membuat

nyali seseorang menjadi ciut. Tantangan inilah yang akhirnya

menyebabkan banyak orang tidak berani membayar harga dari

sebuah kesuksesan. Mereka tidak siap untuk membayar dan lebih

memilih melupakan kesuksesan yang ingin mereka raih.

Tidak peduli apa pun tujuan yang ingin Anda capai, rintangan

tetap akan ada dan tidak akan hilang. Di mana ada kesuksesan, di situ

ada rintangan yang menghalanginya. Hanya orang-orang sukses yang

berani menghadapi rintangan demi rintangan sampai akhirnya

meraih tujuan. Sebaliknya orang gagal lebih memilih untuk

menyerah. Dan yang lebih menyedihkan, mereka bahkan tidak berani

mencoba saat melihat betapa beratnya perjalanan yang harus dilalui.

Mental mereka sudah dikalahkan jauh sebelum mereka memulai.

Rintangan akan selalu berdiri di depan kesuksesan. Anda

harus berani melewatinya sebelum berhasil mendapatkan

kesuksesan. Ada dua pilihan, mengeluh dan menyalahkan

rintangan itu atau mendorong diri Anda untuk mengalahkan

rintangan tersebut. Anda boleh menyalahkan rintangan yang

kelihatannya selalu menghadang Anda. Tapi cobalah pikirkan,

apakah rintangan itu akan hilang dengan cara menumpahkan

kekesalan Anda?

84

Renungan

Jika semua yang kita kehendaki terus kita MILIKI, darimana kita

belajar IKHLAS. Jika semua yang kita impikan segera TERWUJUD,

darimana kita belajar SABAR. Jika setiap doa kita terus DIKABULKAN,

bagaimana kita dapat belajar IKHTIAR.

Seorang yang dekat dengan Tuhan, bukan berarti tidak ada air

mata. Seorang yang taat pada Tuhan, bukan berarti tidak ada

kekurangan. Seorang yang tekun berdoa, bukan berarti tidak ada

masa sulit Biarlah Tuhan yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita,

karena Dia tahu yang tepat untuk memberikan yang terbaik. Ketika

kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kamu sedang belajar tentang

KETULUSAN. Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu

kamu sedang belajar KEIKHLASAN.

Ketika hatimu terluka sangat dalam, maka saat itu kamu sedang

belajar tentang MEMAAFKAN. Ketika kamu lelah dan kecewa, maka

saat itu kamu sedang belajar tentang KESUNGGUHAN.

Ketika kamu merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kamu

sedang belajar tentang KETANGGUHAN. Ketika kamu harus

membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kau tanggung, maka

saat itu kamu sedang belajar tentang KEMURAHAN HATI.

Tetap semangat….

Tetap sabar….

Tetap tersenyum….. Karena kamu sedang menimba ilmu di

UNIVERSITAS KEHIDUPAN

TUHAN menaruhmu di “tempatmu” yang sekarang, bukan

karena “KEBETULAN”

Orang yang HEBAT tidak dihasilkan melalui kemudahan,

kesenangan, dan kenyamanan

MEREKA di bentuk melalui KESUKARAN, TANTANGAN & AIR

MATA.

[Disadur dari Buku “Sepatu Dahlan Iskan”]

85

Matematika dan Kehidupan

Pernah nggak Anda berpikir…

1. Mengapa PLUS di kali PLUS hasilnya PLUS ?

2. Mengapa MINUS di kali PLUS atau sebaliknya PLUS di kali MINUS

hasilnya MINUS ?

3. Mengapa MINUS di kali MINUS hasilnya PLUS ?

Hikmahnya adalah:

(+) PLUS = BENAR

(-) MINUS = SALAH

1. Mengatakan BENAR terhadap sesuatu hal yang BENAR adalah

suatu tindakan yang BENAR.

Rumus matematikanya : + x + = +

2. Mengatakan BENAR terhadap sesuatu yang SALAH, atau

sebaliknya mengatakan SALAH terhadap sesuatu yang BENAR

adalah suatu tindakan yang SALAH.

Rumus matematikanya : + x – = - – x + = -

3. Mengatakan SALAH terhadap sesuatu yang SALAH adalah suatu

tindakan yang BENAR.

Rumus matematikanya : – x – = +

Pelajaran matematika ternyata sarat makna, yang bisa kita ambil

sebagai pelajaran hidup.

86

Penemu Sikat Gigi Penemu sikat gigi modern adalah orang Inggris bernama William

Addis. Dia memakai tulang yang dilubanginya

kecil-kecil, kemudian mengisinya dengan bulu

binatang, serta mengelemnya menjadi satu.

William pun menjadi jutawan setelah

idenya dikembangkan menjadi sikat gigi

berbulu nilon dan diproduksi oleh perusahaan Amerika bernama ‘Du

Pont’ pada tahun 1938.

Tahukah Anda, bahwa saat William Addis menemukan konsep

sikat gigi, ia sedang mendekam di penjara? Tubuhnya di penjara, tapi

pikirannya tidak terpenjara. Sementara banyak orang yang tidak di

penjara, tetapi seringkali memenjarakan pikirannya sendiri.Penjara

itu berupa kata-kata:

“Tidak mungkin”,

“Tidak bisa”,

“Tidak mau”,

“Tidak berani”, dan tidak tidak lainnya, yang kerap menjadi

penghalang kita untuk berkembang.

Sang Pencipta memberikan kita potensi untuk

dikembangkan, secara positif dan semaksimal mungkin. Jadi,

jangan mengizinkan keadaan apapun memenjarakan pikiran

kita. Mulailah memikirkan sebuah kemenangan daripada

sebuah kekalahan.

87

Kemarahan hanya membuat lebih sengsara Alkisah, seekor ular memasuki gudang tempat kerja tukang kayu

di sore hari. Kebiasaan si tukang kayu,

membiarkan sebagian peralatan kerjanya

masih berserakan dan tidak merapikannya.

Nah ketika ular itu berjalan kesana kemari di

dalam gudang, tanpa sengaja ia merayap di atas

gergaji. Tajamnya mata gergaji, menyebabkan perut ular terluka. Tapi

ular beranggapan gergaji itu menyerangnya. Ia pun membalas

dengan mematuk gergaji itu berkali-kali.

Serangan itu menyebabkan luka parah di bagian mulutnya.

Marah & putus asa, ular berusaha mengerahkan kemampuan

terakhirnya untuk mengalahkan musuhnya. Ia pun membelit kuat

gergaji itu. Maka tubuhnya terluka amat parah dan akhirnya ia pun

mati..

Kadangkala, di saat kita marah, kita ingin melukai orang

lain. Tapi sesungguhnya tanpa disadari, yang dilukai adalah diri

kita sendiri. Mengapa? Karena perkataan dan perbuatan di saat

marah adalah perkataan dan perbuatan yang biasanya akan kita

sesali di kemudian hari.. Mari, kita sama-sama belajar untuk

tidak marah (atau setidaknya mampu meredakan marah)

terhadap situasi buruk yang mungkin kita alami.

88

Belajar hidup dengan ketidaksempurnaan orang lain

Hari itu, adalah musim salju yang paling ekstrim di Kanada. Banyak binatang yang mati akibat rasa dingin yang teramat sangat. Di suatu daerah, tinggal sekelompok Hedgehog (sejenis landak). Mereka memutuskan untuk tinggal secara berkelompok di dalam sebuah

gua, agar tetap hangat. Mereka mendekatkan diri satu sama lain. Namun ketika mulai berdekatan, duri-duri mereka melukai teman-teman terdekat mereka.

Setelah beberapa saat, mereka pun memutuskan untuk menjaga jarak satu sama lainnya. Akibatnya, mereka mulai merasakan dingin yang membeku, dan akhirnya terancam mati. Jadi mereka harus memutuskan: menerima duri-duri temannya, atau mati! Secara bijaksana, mereka memutuskan untuk kembali bersatu. Mereka pun belajar untuk hidup dengan luka-luka kecil akibat jarak yang sangat dekat dengan sahabat-sahabatnya supaya dapat merasakan kehangatan. Cara inilah yang membuat mereka akhirnya selamat dan bisa bertahan hidup.

Pesan cerita ini: Hubungan yang terbaik dalam hidup ini bukanlah

hubungan yang membawa orang-orang yang sempurna dalam kelompok. Tetapi ketika semua individu belajar hidup dengan ketidaksempurnaan orang lain, serta mampu “mengapresiasi” semua kehangatan yang diberikan oleh teman-temannya.

Hal inilah yang membuat hidup kita menjadi lebih “hidup” (bermakna) & “mampu bertahan” dalam situasi atau lingkungan yang ekstrim sekalipun.

Setiap manusia menginginkan kebahagiaan. Tetapi sering kali mereka begitu sibuk mencarinya, tanpa menyadari bahwa kebahagiaan sesungguhnya tidak kemana-mana tetapi justru ada di mana-mana. Kebahagiaan bisa hadir di setiap tempat, di semua rasa, dan tentunya setiap hati yang selalu mensyukuri.

89

Palu Menghancurkan Kaca, Tetapi Palu Membentuk Baja. Apa makna dari pepatah kuno diatas?

Jika jiwa kita rapuh seperti kaca, maka

ketika palu/masalah menghantam, kita akan

mudah putus asa, frustasi, kecewa, marah, dan

jadi remuk redam. Jika kita adalah kaca, maka

kita juga rentan terhadap benturan. Kita mudah

tersinggung, kecewa, marah, atau sakit hati saat kita berhubungan

dengan orang lain. Sedikit benturan sudah lebih dari cukup untuk

menghancurkan hubungan kita.

Jangan pernah jadi kaca, tapi jadilah baja. “Mental baja” adalah

mental yang selalu positif, bahkan tetap bersyukur di saat masalah

dan keadaan yang benar-benar sulit tengah menghimpitnya.

Mengapa demikian? Orang yang seperti ini selalu menganggap bahwa

“masalah adalah proses kehidupan untuk membentuknya menjadi

lebih baik”. Sepotong besi baja akan menjadi sebuah alat yang lebih

berguna setelah lebih dulu diproses dan dibentuk dengan palu. Setiap

pukulan memang menyakitkan, namun mereka yang bermental baja

selalu menyadari bahwa itu baik untuk dirinya.

Jika hari ini kita sedang ditindas oleh masalah hidup, jangan

pernah merespons dengan sikap yang keliru! Jika kita adalah

“baja”, kita akan selalu melihat palu yang menghantam kita

sebagai sahabat yang akan membentuk kita. Sebaliknya jika kita

“kaca” maka kita akan selalu melihat palu sebagai musuh yang

akan menghancurkan kita.

90

Bunga Mawar dan Pohon Bambu

Di sebuah taman, terdapat taman bunga mawar yang sedang

berbunga. Mawar-mawar itu mengeluarkan aroma yang sangat

harum. Dengan warna-warni yang cantik, banyak orang yang

berhenti untuk memuji sang mawar. Tidak sedikit pengunjung taman

meluangkan waktu untuk berfoto di depan atau di samping taman

mawar. Bunga mawar memang memiliki daya tarik yang menawan,

semua orang suka mawar, itulah salah satu lambang cinta.

Sementara itu, di sisi lain taman, ada sekelompok pohon bambu

yang tampak membosankan. Dari hari ke hari, bentuk pohon bambu

yang begitu saja, tidak ada bunga yang mekar atau aroma wangi yang

disukai banyak orang. Tidak ada orang yang memuji pohon bambu.

Tidak ada orang yang mau berfoto di samping pohon bambu. Maka

tak heran jika pohon bambu selalu cemburu saat melihat taman

mawar dikerumuni banyak orang.

“Hai bunga mawar,” ujar sang bambu pada suatu hari. “Tahukah

kau, aku selalu ingin sepertimu. Berbunga dengan indah, memiliki

aroma yang harum, selalu dipuji cantik dan menjadi saksi cinta

manusia yang indah,” lanjut sang bambu dengan nada sedih.

Mawar yang mendengar hal itu tersenyum, “Terima kasih atas

pujian dan kejujuranmu, bambu,” ujarnya. “Tapi tahukah kau, aku

sebenarnya iri denganmu,”

Sang bambu keheranan, dia tidak tahu apa yang membuat mawar

iri dengannya. Tidak ada satupun bagian dari bambu yang lebih

indah dari mawar. “Aneh sekali, mengapa kau iri denganku?”

“Tentu saja aku iri denganmu. Coba lihat, kau punya batang yang

sangat kuat, saat badai datang, kau tetap bertahan, tidak goyah

sedikitpun,” ujar sang mawar. “Sedangkan aku dan teman-temanku,

kami sangat rapuh, kena angin sedikit saja, kelopak kami akan lepas,

hidup kami sangat singkat,” tambah sang mawar dengan nada sedih.

91

Bambu baru sadar bahwa dia punya kekuatan. Kekuatan yang dia

anggap biasa saja ternyata bisa mengagumkan di mata sang mawar.

“Tapi mawar, kamu selalu dicari orang. Kamu selalu menjadi hiasan

rumah yang cantik, atau menjadi hiasan rambut para gadis,”

Sang mawar kembali tersenyum, “Kamu benar bambu, aku sering

dipakai sebagai hiasan dan dicari orang, tapi tahukah kamu, aku akan

layu beberapa hari kemudian, tidak seperti kamu,”

Bambu kembali bingung, “Aku tidak mengerti,”

“Ah bambu..” ujar mawar sambil menggeleng, “Kamu tahu,

manusia sering menggunakan dirimu sebagai alat untuk mengalirkan

air. Kamu sangat berguna bagi tumbuhan yang lain. Dengan air yang

mengalir pada tubuhmu, kamu menghidupkan banyak tanaman,”

lanjut sang mawar. “Aku jadi heran, dengan manfaat sebesar itu,

seharusnya kamu bahagia, bukan iri padaku,”

Bambu mengangguk, dia baru sadar bahwa selama ini, dia telah

bermanfaat untuk tanaman lain. Walaupun pujian itu lebih sering

ditujukan untuk mawar, sesungguhnya bambu juga memiliki manfaat

yang tidak kalah dengan bunga cantik itu. Sejak percakapan dengan

mawar, sang bambu tidak lagi merenungi nasibnya, dia senang

mengetahui kekuatan dan manfaat yang bisa diberikan untuk

makhluk lain.

Daripada menghabiskan tenaga dengan iri pada orang lain,

lebih baik bersyukur atas kemampuan diri sendiri, apalagi jika

berguna untuk orang lain. [Vemale]

92

Seorang ibu Muda

Alkisah, ada seorang ibu muda yang sudah berhari-hari tidak makan, hingga tubuhnya semakin kurus saja. Seorang tabib tua memeriksa denyut nadinya, lalu berkata: “Anda memendam begitu banyak masalah dalam hati Anda, sehingga badan menjadi lemah. Karena sebenarnya Anda tidak memiliki penyakit yang parah.”

Setelah mendengar diagnosis sang tabib, ibu muda itu merasa sangat lega seperti terlepas dari beban berat. Kemudian, ibu muda itu pun menceritakan semua masalahnya pada sang tabib. Tabib tua pun bertanya, “Bagaimana perasaan suami Anda terhadap Anda?”

Si ibu muda menjawab dengan tersenyum, “Sangat menyayangi saya.” Tabib tua bertanya lagi, “Apakah punya anak?” Dengan penuh ceria si ibu muda menjawab, “Ada, seorang putri, sangat pengertian….” Selagi tadi bertanya, sang tabib pun menuliskan sesuatu. Setelahnya, ia memperlihatkan tulisannya di dua kertas pada si ibu muda itu. Lembar yang satu bertuliskan masalah si ibu muda, dan lembaran yang lain berisikan sukacita si ibu muda. Kemudian, sang tabib berkata pada si ibu muda, “Kedua kertas ini adalah resep obat untuk penyakit Anda, Anda mencatat semua masalah yang Anda hadapi, dan melupakan sukacita di sekitar Anda.”

Sambil berkata begitu, sang tabib tua menyuruh muridnya membawakan sebaskom air dan tinta. Setelah itu, sang tabib meneteskan tinta hitam ke dalam air yang jernih. Terlihat warna hijau muda dari tetesan tinta yang mulai menyebar ke seluruh permukaan air. Dan dalam sekejap, tinta itu tak terlihat lagi. Sang tabib berkata lagi, “Ketika tinta hitam masuk ke dalam air, warnanya akan memudar. Bukankah kehidupan kita juga begitu?”

Sering kali beban penderitaan yang begitu berat kita rasakan, lebih dikarenakan diri kita sendiri yang terlalu terpaku pada masalah-masalah yang ada dan melupakan sukacita yang ada di sekitar kita. Cobalah belajar untuk mencampurkan sedikit demi sedikit penderitaan pada air kehidupan yang jernih, luas, dan berisi sukacita kita. Dengan begitu, beban hidup kita akan terasa lebih ringan.

93

Penggali Tambang Ada beberapa penggali tambang. Setiap hari mereka bekerja

dalam tambang. Karena tambang itu kaya mineral alam, maka sudah

beberapa tahun mereka tak pernah pindah tempat kerja. Jadi bisa

dibayangkan bahwa semakin digali tambang tersebut semakin dalam.

Hari itu mereka berada di dasar terdalam dari tambang itu.

Secara tiba-tiba semua saluran arus listrik dalam tambang itu

putus. Lampu-lampu semuanya padam. Gelap gulita meliputi dasar

tambang itu, dan dalam sekejap terjadilah hirup pikuk di sana. Setiap

orang berusaha menyelamatkan diri sendiri. Namun mereka sungguh

kehilangan arah. Setiap gerakan mereka pasti berakhir dengan

benturan dan tabrakan, entah menabrak sesama pekerja atau

menabrak dinding tambang. Situasi bertambah buruk disebabkan

oleh udara yang semakin panas karena ketiadaan AC.

Setelah capek bergulat dengan kegelapan, mereka semua duduk

lesu tanpa harapan. Satu dari para pekerja itu angkat bicara:

‘Sebaiknya kita duduk tenang dari pada secara hiruk-pikuk mencari

jalan ke luar. Duduklah secara tenang dan berusahalah untuk

merasakan hembusan angin. Karena angin hanya bisa berhembus

masuk melalui pintu tambang ini.’

Mereka lalu duduk dalam hening. Saat pertama mereka tak dapat

merasakan hembusan angin. Namun perlahan-lahan mereka menjadi

semakin peka akan hembusan angin sepoi yang masuk melalui pintu

tambang. Dengan mengikuti arah datangnya angin itu, mereka

akhirnya dengan selamat keluar dari dasar tambang yang dicekam

gelap gulita itu.

Bila bathin anda sedang gundah dan kacau, anda tak akan pernah

melihat jalan keluar yang tepat. Anda butuh untuk pertama-tama

menenangkan diri. Hanya dalam keheningan anda bisa melihat pokok

masyalah secara tepat, serta secara tepat pula membuat keputusan.

94

Masalah

Bila kita menganggap masalah sebagai beban, kita mungkin akan

menghindarinya. Bila kita menganggap masalah sebagai tantangan,

kita mungkin akan menghadapinya. Namun, masalah adalah hadiah

yang dapat kita terima dengan suka cita.

Dengan pandangan tajam, kita melihat

keberhasilan dibalik setiap masalah.

Masalah adalah anak tangga menuju

kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapilah

dan ubahlah menjadi kekuatan untuk sukses. Tanpa masalah, kita tak

layak memasuki jalur keberhasilan. Bahkan hidup ini pun masalah,

karena itu terimalah sebagai hadiah.

Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada

anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan

pula, eraman hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika

mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi.

Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka

sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku! Sesaat

kemudian, bukan kematian yang kita terima, namun kesejatian diri

sebagai elang, yaitu terbang. Bila kita tak berani mengatasi masalah,

kita tak akan menjadi seseorang yang sejati.

95

Kisah seekor katak dan Siput Ada seekor siput selalu memandang sinis terhadap katak. Suatu

hari, katak yang kehilangan

kesabaran akhirnya berkata kepada

siput: “Tuan siput, apakah saya telah

melakukan kesalahan, sehingga

Anda begitu membenci saya?”

Siput menjawab: “Kalian kaum

katak mempunyai empat kaki dan

bisa melompat ke sana ke mari, Tapi saya mesti membawa cangkang

yang berat ini, merangkak di tanah, jadi saya merasa sangat sedih.”

Katak menjawab: “Setiap kehidupan memiliki penderitaannya

masing-masing, hanya saja kamu cuma melihat kegembiraan saya,

tetapi kamu tidak melihat penderitaan kami (katak).”

Dan seketika, ada seekor elang besar yang terbang ke arah

mereka, siput dengan cepat memasukan badannya ke dalam

cangkang, sedangkan katak dimangsa oleh elang.

Nikmatilah kehidupanmu, tidak perlu dibandingkan

dengan orang lain. keirian hati kita terhadap orang lain akan

membawa lebih banyak penderitaan. Lebih baik pikirkanlah

apa yang kita miliki. Hal tersebut akan membawakan lebih

banyak rasa syukur dan kebahagiaan bagi kita sendiri.

96

Tetap Menari di Tengah Badai

Pagi itu klinik sangat sibuk. Sekitar jam 9:30 seorang pria

berusia 70-an datang utk membuka jahitan

pd luka di ibu-jarinya. Aku menyiapkan

berkasnya dan memintanya menunggu,

sebab semua dokter masih sibuk, mungkin

dia baru dapat ditangani setidaknya 1 jam

lagi.

Sewaktu menunggu, pria tua itu nampak gelisah, sebentar-

sebentar melirik ke jam tangannya. Aku merasa kasihan. Jadi ketika

sedang luang aku sempatkan utk memeriksa lukanya, dan

nampaknya cukup baik dan kering, tinggal membuka jahitan dan

memasang perban baru. Pekerjaan yang tidak terlalu sulit, sehingga

atas persetujuan dokter, aku putuskan utk melakukannya sendiri.

Sambil menangani lukanya, aku bertanya apakah dia punya janji

lain hingga tampak terburu-buru. Lelaki tua itu menjawab tidak, dia

hendak ke rumah jompo utk makan siang bersama istrinya, seperti

yang dilakukannya sehari-hari.

Dia menceritakan bahwa istrinya sudah dirawat di sana sejak

beberapa waktu dan istrinya mengidap penyakit Alzheimer. Lalu

kutanya apakah istrinya akan marah kalau dia datang terlambat. Dia

menjawab bahwa istrinya sudah tidak lagi dapat mengenalinya sejak

5 tahun terakhir.

Aku sangat terkejut dan berkata, "Bapak masih pergi ke sana

setiap hari walaupun istri Bapak tidak kenal lagi?" Dia tersenyum

ketika tangannya menepuk tanganku sambil berkata, "Dia memang

tidak mengenali saya, tapi saya masih mengenali dia, kan?"

Aku terus menahan air mata sampai kakek itu pergi, tanganku

masih tetap merinding. Cinta kasih seperti itulah yang aku mau

dalam hidupku?

97

Cinta sesungguhnya tdk bersifat fisik atau romantis. Cinta

sejati adalah menerima apa adanya yang terjadi saat ini, yang

sudah terjadi, yang akan terjadi, dan yang tidak akan pernah

terjadi.

Bagiku pengalaman ini menyampaikan pesan penting: Orang

yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki segala sesuatu yang

terbaik, mereka hanya berbuat yang terbaik dengan apa yang mereka

miliki. Hidup bukanlah sekadar berjuang menghadapi badai, tapi

bagaimana tetap menari di tengah badai.

98

Tetangga Belakang

Seorang pendeta sedang mengunjungi rumah seorang kakek tua

yang tinggal di daerah terpencil. Saat akan pulang, si

pendeta bertanya, "Pak, saya mau pamit pulang, apa ada

sesuatu yang ingin didoakan?".

Kakek tersebut menjawab, "Ada pak, tolong doakan agar saya

tidak ada masalah dengan tetangga belakang". Pendeta pun mulai

berdoa, "Tuhan, berilah bapak ini kesabaran dan hikmat agar dapat

bersosialisasi dengan baik dengan tetangga belakang rumahnya.

Amin". Setelahnya, pak pendeta ijin untuk pulang. Bapak tua pemilik

rumah mengantarnya sampai ke halaman dan sambil menunjuk ke

arah belakang, ia berkata, "Pak Pendeta, belakang rumah saya tidak

ada rumah, yang ada cuma kuburan..!!!

99

Ingatlah Aku

Apa yang harus selalu diingat oleh setiap pasangan yang menikah? Berikut ini kata hati pasangan Anda yang perlu direnungkan:

1. Ingatlah dari awal kita bersatu itu karena kita

saling menyukai dan mencintai. 2. Aku selalu ingin melakukan sesuatu untukmu,

maka hargailah usahaku apapun yg telah kulakukan walau itu kecil.

3. Cobalah selalu mengerti walau dengan berjuta-juta cara sekalipun tentang cara dan sifatku.

4. Jangan marahi aku di depan orang banyak dan jangan pernah bandingkan aku dengan pria atau wanita lain.

5. Ketika kau sedang tidak bersamaku, ingatlah aku, hubungi aku, tanyakan apa yg aku lakukan dan bagaimana kondisiku.

6. Janganlah ada kata bosan, ajaklah aku dalam acara atau kegiatan yang melibatkanmu. Kenalkan aku sebagai suamimu / istrimu karena aku ingin teman-temanmu juga mengenal aku.

7. Kian hari waktu terus berlalu, maka jangan selalu kau ungkit hal buruk yang telah lalu.

8. Aku selalu mencoba, tapi bila kau tak suka, tolong beritahu aku; bicaralah, jangan kau diam dan menumpuk kekesalan sehingga kita saling berdiam diri dan menimbulkan luka.

9. Jangan membuat aku jadi bingung dan sedih, mari kita cari solusi dan jalani bersama.

10. Jangan mengatakan hal-hal buruk tentang aku; bukankah dulu semua indah dimatamu? Bisakah kau terus begitu?

11. Walau kita sering berselisih paham, marah dan bertengkar, janganlah lelah, mari jadikan ini sebagai proses saling belajar dan mengampuni serta mengasihi sepanjang usia.

12. Pandanglah keberadaanku bicaralah tentang apapun pikiranmu, perasaanmu, jangan sampai ada orang lain yang lebih tahu dan lebih sering berkomunikasi denganmu daripada aku.

100

13. Abadikanlah kenangan kita, pasanglah foto kita bersama, karena itu artinya kau mengakui keberadaanku dan itu membuatku bangga.

14. Ketika kita berjalan, dampingilah aku, gandenglah tanganku. Sebenarnya aku juga ingin mendengar kata sayang mendapat pelukan serta ciuman darimu setiap hari.

101

Komunikasi Orang Jawa dan Batak

Seorang pemuda asal Medan baru pertama datang ke

Yogya. Keluar dari terminal, dia ingin sekali minum

cendol untuk melepaskan rasa dahaganya.

Ginting : Mbak, beli cendolnya

Mbak : sampun telas mas (sudah habis)

Ginting : Iya, memang harus pake gelas.

Mbak : Mboten wonten mas (tidak ada)

Ginting : Iya, saya mau pake santen..

Mbak : (Dengan kesal) Dasar wong sinting !!!

Ginting : Kok si mbak tahu nama saya Ginting...??

Mbak : (Tambah kesal) Emang dasar wong edan..!!!

Ginting : Betul sekali mbak....saya memang dari Medan

Mbak : (Tambah marah) Dasar wong ora duwe otak...!!!

Ginting : Betul mbak, emang benar saya asli Batak.

Mbak : Dasar budeg (tuli)....!!!!

Ginting : Si mbak emang hebat, selain cendol saya memang suka

gudeg.

Mbak : %$#@*&*@#(#*!@(()....!!!!!!

102

Ayah, Anak dan Keledai Ada seorang ayah dan anak. Sang ayah mengatakan kepada

anaknya, bahwa apapun yang dilakukan di dunia ini belum tentu

benar. Sang ayah mengatakan akan membuktikannya besok.

Keesokan harinya, diambillah seekor keledai

miliknya. Sang ayah menyuruh anaknya naik ke

atas keledai itu dan menariknya melewati pasar.

Orang-orang di pasar mengatakan : "Anak tidak

tahu diri. Orang tua sudah setua itu menarik

keledai, dan dia enak-enakan menunggang

keledai".

Sesampainya di rumah, sang ayah mengatakan : "Kamu sudah

dengar khan bagaimana perkataan orang-orang. Besok kita coba lagi,

tetapi kamu yang menarik keledainya dan ayah yang menunggang

keledai".

Ketika melewati pasar esok harinya, orang-orang di pasar

mengatakan : "Memang orang tua tidak tahu diri. Anak sekecil itu

disuruh menarik keledai, sedangkan ayahnya duduj enak di atas

keledai". Sampai di rumah, sang ayah mengatakan : "Kita sudah

dengar perkataan orang hari ini, besok kita coba lagi, tetapi kali ini

kita berdua akan menunggang keledai ini bersama-sama".

Seperti yang sudah direncanakan, mereka melewati pasar.

Orang-orang di pasar mengatakan : "Memang sepasang ayah dan

anak yang tidak tahu diri. Makhluk selemah keledai dinaiki bersama-

sama".

Setibanya dirumah, sang ayah merencanakan :"Besok kita coba

lagi, kali ini keledai akan kita pikul bersama-sama." Saat melewati

pasar, orang-orang di pasar mengatakan :"Dasar orang bodoh.

Bukannya menggunakan keledai sebagai alat transportasi, tetapi

malah dipikul".

Moral: Walaupun kita melakukan apa yang benar, tetapi

belum tentu benar di pandangan orang.

103

Makna Secangkir Kopi

Dalam sebuah acara reuni, beberapa alumni menjumpai guru

sekolah mereka dulu. Melihat para alumni tersebut ramai-ramai

membicarakan kesuksesan mereka, guru tersebut segera ke dapur

dan mengambil seteko kopi panas dan

beberapa cangkir kopi yang berbeda-beda.

Mulai dari cangkir yang terbuat dari kristal,

kaca yang mahal, melamin sampai plastik

murah.

Guru tersebut menyuruh para alumni

untuk mengambil cangkir dan mengisinya dengan kopi. Setelah

setiap alumni selesai mengisi cangkirnya dengan kopi, guru berkata,

"Perhatikanlah bahwa kalian semua memilih cangkir yang bagus dan

kini yang tersisa hanyalah cangkir yang murah dan tidak menarik".

"Memilih hal yang terbaik adalah wajar dan manusiawi. Namun

persoalannya, ketika kalian tidak mendapatkan cangkir yang bagus

perasaan kalian mulai terganggu. Kalian secara otomatis melihat

cangkir yang dipegang orang lain dan mulai membandingkannya.

Pikiran kalian terfokus pada cangkir, padahal yang kalian nikmati

bukanlah cangkirnya melainkan kopinya".

"Hidup kita seperti kopi dalam analogi tersebut di atas,

sedangkan cangkirnya adalah pekerjaan, jabatan dan materi yang

kita miliki. Jangan pernah membiarkan cangkir mempengaruhi kopi

yang kita nikmati. Cangkir bukanlah yang utama. Kualitas kopi

itulah yang terpenting". "Jangan berpikir bahwa materi yang

melimpah, karier yang bagus dan pekerjaan maupun usaha yang

mapan merupakan jaminan kebahagiaan. Itu konsep yang keliru."

Kualitas hidup kita ditentukan oleh "Apa yang ada di dalam"

bukan "Apa yang kelihatan dari luar". Apa gunanya kita memiliki

segalanya, namun kita tidak merasakan damai, sukacita dan

104

kebahagiaan di dalam kehidupan kita? Hal itu akan sangat

menyedihkan, karena sama seperti kita menikmati kopi basi yang

disajikan di sebuah cangkir kristal yang mewah dan mahal.

Kunci menikmati kopi bukanlah seberapa bagus cangkirnya,

tetapi seberapa bagus kualitas kopinya. Mari kita menikmati

secangkir kopi kehidupan yang berkualitas.

105

SPG Pameran Komputer

Bejo, seorang "wong ndeso", sedang berbicara dengan seorang

SPG gaptek di pameran komputer.

“Mbak, mau tanya dong? ‘ENTER’ ini

maksudnya apa?” SPG dengan sigap menjawab:

“Kayaknya untuk mempercepat program deh

Mas!”

“Mempercepat bagaimana maksudnya

Mbak?”, tanya Bejo. “Ya biar lebih cepet kerjanya

Mas. Kalo tulisannya ‘ENTAR’, khan jadinya

lamaaaa!!!”, jawab SPG meyakinkan.

"Tanya lagi ya Mbak. Ini saya udah masuk ke Internet Explorer.

Koq saya ketik facebook.com tidak keluar apa-apa ya?” tanya Bejo.

SPG menjawab: “Maaf Mas, di depannya Mas sudah ngetik www

belum?”

“Waaahh... belum tuch Mbak. Memangnya harus?", tanya Bejo

lalu melanjutkan: "Sebenernya www itu apa?”

SPG sedikit berpikir, “Eeehhmm… Apa yach? Kayaknya itu

singkatan dari

Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh..."

106

Mengintip Rahasia Kesuksesan Siomay Kang Cepot

Siomay Kang Cepot berdiri sejak tahun 1987, penemu racikan

Siomay Kang Cepot sendiri adalah Bapak

Mudiarjo. Dari tahun ke tahun Pak Mudi

sapaan akrabnya, selalu mencoba mengolah

dan memastikan rasa yang khas untuk Siomay

Kang Cepotnya. Namun, keberhasilan

usahanya itu, tidak diraih tanpa kerja keras.

Sejak kecil, Pak Mudi yang dilahirkan dari keluarga yang sangat

sederhana ini sudah membantu keluarganya mencari makan sendiri.

Hingga menginjak usia remaja, beliau ikut orang ke Bandung untuk

berjualan siomay. Setelah mendapatkan pembelajaran tentang

berjualan siomay, Pak Mudi kembali ke Purbalingga kampung

halamannya pada saat acara pemilihan lurah. Lalu beliau mencoba

meminjam modal kepada lurah yang terpilih untuk membuka usaha,

alhasil beliau mendapat pinjaman sebesar Rp 250 ribu.

Dengan modal pinjaman tersebut, Pak Mudi gunakan untuk

membeli gerobak lengkap dengan peralatannya. Dari situlah, Pak

Mudi mulai berjualan siomay dan usahanya pun mulai berkembang,

hingga beliau dapat melunasi pinjaman modalnya. Namun usahanya

itu tak jarang pula sepi pembeli, maka untuk menambah penghasilan

sesekali Pak Mudi menarik becak.

Pada tahun 1987, atas ajakan dari temannya, lelaki kelahiran

Banjarnegara 51 tahun ini mencoba peruntungan dari berjualan

siomay di Kota Yogyakarta. Di Jogjapun beliau berjualan siomay

sembari menarik becak dan menjadi buruh tani. Semuanya Pak Mudi

lakukan demi menghidupi istri dan enam anaknya. Selain di Jogja,

beliau pun sempat berjualan siomay di Pekalongan, Semarang dan

Solo. Namun pada tahun 1994 akhirnya Pak Mudi beserta anak dan

istrinya mengontrak sebuah rumah di Jogja untuk tempat tinggal

sekaligus sebagai tempat berjualan siomay. Mulai tahun 1994

107

tersebut, beliau tidak lagi berjualan siomay keliling dengan

menggunakan gerobak.

Kini kita dapat menjumpai Siomay Kang Cepot di Jl. Kaliurang KM

8,5 Dayu Sinduharjo Ngaglik Sleman. Jika dulu Pak Mudi menamai

usahanya dengan Siomay Super, setelah memiliki tempat sendiri,

beliau memberi nama usahanya “Siomay Kang Cepot”, nama Kang

Cepot sendiri diambil dari nama salah satu ikon wayang golek dari

Bandung Jawa Barat yang sudah sangat khas itu.Untuk meracik

adonan dan bumbu siomay Pak Mudi sendirilah yang

mengerjakannya, namun apabila beliau sedang sakit, maka

karyawannya yang membantu membuatnya. Siomay yang dijual Kang

Cepot ada 2 jenis, biasa dan spesial.

Dikatakan spesial karena full tenggiri yang rasanya sangat enak.

Siomay rebus dan goreng ia jual Rp 1.000 perbuah, sedangkan untuk

siomay super (tenggiri), ia jual dengan harga Rp 2.500 perbuah.

Selain itu juga ada tahu, kubis (kol), pare, telur rebus yang dijual Rp

1.000 perbuahnya. Pembeli pun dipersilahkan untuk memilih sendiri

menu siomaynya. Kini, Siomay Kang Cepot pun mulai dikenal

masyarakat Jogjakarta. Pak Mudi pun kini sudah bisa mengkaryakan

15 orang dengan upah Rp 600 ribu sampai Rp 900 ribu. Diantara

karyawannya bahkan ada yang sudah 11 tahun membantunya

membangun usaha tersebut.

Siomay Kang Cepot buka setiap hari pukul 9 pagi hingga 10

malam, ia mengaku rata-rata omsetnya mencapai Rp 4 juta perhari.

Dari usahanya itu pula, beliau bisa menyekolahkan dua putranya di

fakultas Kedokteran di Solo dan Purwokerto. Dengan latar belakang

pendidikan yang hanya kelas 1 SD, Pak Mudi mempunyai tekad besar

agar dapat menyekolahkan putra-putrinya hingga jenjang yang lebih

tinggi. Beliau sangat yakin bahwa Tuhan-lah yang mengatur rizki, pak

Mudi tidak pernah takut bersaing dengan beberapa orang yang

membuka usaha sama dengannya. Bahkan ada salah satu mantan

karyawannya yang bisa sukses dengan membuka usaha yang sama

108

yaitu berjualan siomay. Namun diakuinya, omset tempat usahanya

tetap stabil.

Dalam memimpin karyawanpun, beliau mengaku tidak pernah

mematok target omset dan sebisa mungkin mengayomi

karyawannya. Resepnya adalah sabar kalau punya karyawan.

Usahanya tersebut diakuinya tidak menggunakan resep khusus.

Beliau hanya berpedoman untuk menjual semurah mungkin, aman

dikonsumsi dan alami. Bahkan pak Mudi pun sangat selektif dalam

memilih bahan baku.

Disamping rasa siomay yang enak dan bergizi di Siomay Kang

Cepot ini juga memberikan keramahan pelayanan pada konsumen,

parkir motornya pun murah hanya Rp 500 saja. Di balik kesuksesan

Siomay Kang Cepot ada kesabaran, kerja keras, pantang

menyerah dan selalu bersyukur yang dimiliki pak Mudi itulah,

yang patut kita contoh dalam menjalankan sebuah bisnis dari

nol hingga sukses.