kisah cinta, entahlah

2
Kisah Cinta, Entahlah Karya : Quina Fathonah Aku tidak tahu apa sebenarnya hakikat cinta itu. Yang aku tahu, ketika kita mencintai seseorang kita selalu mengejarnya. Ketika cinta itu diterima, kita harus menjaganya. Ketika cinta ditolak, kita selalu bersusah payah melupakannya. Bahkan ketika cinta itu berhenti di saat penerimaan yang indah, kita berusaha sekeras mungkin untuk melepaskannya. Bukankah begitu? Itu yang aku tahu tentang cinta. Namun seseorang pernah berkata kepadaku, “Cinta bagaimanapun juga, namanya tetap cinta. Entah cinta dalam hati, cinta tak terbalas, cinta yang ini, cinta yang itu. Apapun itu, yang namanya cinta tak akan pernah berubah satu nanogram pun walau dunia telah berubah. Karena namanya cinta.” Aku memahami cinta yang dikatakan temanku saat melihat kasih sayang seorang ibu kepada buah hatinya. Cinta yang tak akan pernah pudar. Apalagi saat melihat sang Ibu mencium kening anaknya. Ibunya mengenalnya sejak si anak masih berupa janin. Aku? Usiaku sudah lanjut. Benar-benar lanjut. Aku tidak tahu aku dilahirkan kapan. Mungkin berbarengan dengan bumi. Meskipun begitu, orang-orang mulai mengenalku pada tahun 1803 di Swedia. Setelah ditemukannya Ceres, maka aku pun diberi nama Serium. Aku punya nomor punggung layaknya pemain sepak bola, 58. Perkenalkan, namaku Serium. Aku tidak lebih keras dari emas. Aku logam berwarna abu-abu. Kisah cintaku panjang. Kisah cintaku kadang menyedihkan. Tidak usah ditanya aku sudah bercinta berapa kali dan berapa lama. Banyak, sangat banyak. Lama, dan sangat lama. Aku jadi teringat kisah cinta beberapa temanku saat aku mengamati pada pelajaran kompleksometri… Perkenalkan, namanya Magnesium. Nomor punggungnya 12. Dia tidak lebih setia dari Habibi dan Ainun. Dia matre. Saat dia bertemu Eriochrome Black-T, dia langsung bercinta dengannya. Karena si EBT ini bawa motor keren. Tapi, saat di persimpangan dia berpapasan dengan EDTA, tanpa basa-basi, dia memutuskan hubungannya dengan EBT, dan mulai bercinta dengan EDTA. Oh iya, si EDTA ini membawa mobil. Kasihan sekali EBT, menjomblo lagi. Namun, saat dengan EDTA, si Magnesium ini sangat setia. Tak pernah terpikir di benaknya untuk melirik yang lain, begitupun dengan EDTA sangat sayang pada Magnesium. Akhir yang indah bukan bagi Magnesiaum dan EDTA? Teman kadua yan akan aku ceritakan bernama Kalsium. Nomor punggungnya 20. Kisah cintanya mirip, mungkin sama dengan si Magnesium. Dia bertindak seperti si magnesium ketika lingkungannya sudah mencapai tingkat keasaman 12,5. Memang sedikit manja si Kalsium ini. Setelah itu, kisah cintanya sama dengan Magnesium.

Upload: quina-fathonah

Post on 13-Jul-2015

130 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kisah cinta, entahlah

Kisah Cinta, Entahlah

Karya : Quina Fathonah

Aku tidak tahu apa sebenarnya hakikat cinta itu. Yang aku tahu, ketika kita mencintai seseorangkita selalu mengejarnya. Ketika cinta itu diterima, kita harus menjaganya. Ketika cinta ditolak,kita selalu bersusah payah melupakannya. Bahkan ketika cinta itu berhenti di saat penerimaanyang indah, kita berusaha sekeras mungkin untuk melepaskannya. Bukankah begitu?

Itu yang aku tahu tentang cinta. Namun seseorang pernah berkata kepadaku, “Cintabagaimanapun juga, namanya tetap cinta. Entah cinta dalam hati, cinta tak terbalas, cinta yangini, cinta yang itu. Apapun itu, yang namanya cinta tak akan pernah berubah satu nanogram punwalau dunia telah berubah. Karena namanya cinta.”

Aku memahami cinta yang dikatakan temanku saat melihat kasih sayang seorang ibu kepadabuah hatinya. Cinta yang tak akan pernah pudar. Apalagi saat melihat sang Ibu mencium keninganaknya. Ibunya mengenalnya sejak si anak masih berupa janin.

Aku? Usiaku sudah lanjut. Benar-benar lanjut. Aku tidak tahu aku dilahirkan kapan. Mungkinberbarengan dengan bumi. Meskipun begitu, orang-orang mulai mengenalku pada tahun 1803 diSwedia. Setelah ditemukannya Ceres, maka aku pun diberi nama Serium. Aku punya nomorpunggung layaknya pemain sepak bola, 58.

Perkenalkan, namaku Serium. Aku tidak lebih keras dari emas. Aku logam berwarna abu-abu.Kisah cintaku panjang. Kisah cintaku kadang menyedihkan. Tidak usah ditanya aku sudahbercinta berapa kali dan berapa lama. Banyak, sangat banyak. Lama, dan sangat lama.

Aku jadi teringat kisah cinta beberapa temanku saat aku mengamati pada pelajarankompleksometri…

Perkenalkan, namanya Magnesium. Nomor punggungnya 12. Dia tidak lebih setia dari Habibidan Ainun. Dia matre. Saat dia bertemu Eriochrome Black-T, dia langsung bercinta dengannya.Karena si EBT ini bawa motor keren. Tapi, saat di persimpangan dia berpapasan dengan EDTA,tanpa basa-basi, dia memutuskan hubungannya dengan EBT, dan mulai bercinta dengan EDTA.Oh iya, si EDTA ini membawa mobil. Kasihan sekali EBT, menjomblo lagi. Namun, saat denganEDTA, si Magnesium ini sangat setia. Tak pernah terpikir di benaknya untuk melirik yang lain,begitupun dengan EDTA sangat sayang pada Magnesium. Akhir yang indah bukan bagiMagnesiaum dan EDTA?

Teman kadua yan akan aku ceritakan bernama Kalsium. Nomor punggungnya 20. Kisah cintanyamirip, mungkin sama dengan si Magnesium. Dia bertindak seperti si magnesium ketikalingkungannya sudah mencapai tingkat keasaman 12,5. Memang sedikit manja si Kalsium ini.Setelah itu, kisah cintanya sama dengan Magnesium.

Page 2: Kisah cinta, entahlah

Lain lagi dengan Aluminium dan Nikel. Alumunium yang bernomor 13 dan Nikel bernomor 28.Keduanya benar-benar sangat setia pada pasangan. Lihat saja ketika mereka bertemu denganEDTA, tak mau lepas sampai akhir. Tidak mau pisah bak gitar dengan senarnya. Tidak ada yangtersakiti di sini. Sungguh, benar-benar akhir yang indah bagi siapa pun.

Tidak sesederhana itu kisah cinta mereka. Itu hanya cerita pendek yang tidak memuat hal-halkecil. Banyak pengorbanan yang harus ditangguhkan oleh mereka. Banyak reaksi yang terjadi diantara mereka.

Aku sedang kosong. Malas menceritakan kisah cintaku. Kisah cinta yang entah sampai kapanakhirnya. Kisah cinta yang harus dihadapi kesuburan dan keikhlasan. Kisah cintaku yangmalang.

Cinta. Itulah yang dikatakan para pasangan itu. Sayang. Itulah yang menjadi dasar cinta mereka.Bukan karena harta atau tahta, tetapi cinta.

Cinta. Tidak perlu mengubahnya menjadi benci jika tak mau tersakiti.

Cinta. Tidak ada reaksi yang dapat dijabarkan di dalamnya.

Cinta. Tidak akan berubah satu milimol pun, karena dialah cinta.