khairani muslim
TRANSCRIPT
Pengaruh Model Inkuiri Ilmiah dan Inkuiri Terbimbing terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep Siswa SMP
Khairani Muslim [email protected]
TUJUAN PENDIDIKAN
KURIKULUM 2013
ILMU PENGETAHUAN ALAM
BEBERAPA MASALAH
Rendahnya kemampuan siswa pada bidang IPA.Kurang aktif dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran.Kurang pengalaman dalam mengamati
MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN
INKUIRI ILMIAH
KPS DAN
PENGUASAAN KONSEP
PENDAHULUAN PEMBAHASAN KESIMPULAN
INKUIRI
Inkuiri menurut trianto ( 2011) merupakan salah satu model yang didasarkan pada teori pembelajaran konstruktivisme. Prinsip yang paling penting adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan kepada siswa. Guru dapat memberi siswa anak tangga yang membawa siswa ke pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri yang harus memanjat anak tangga tersebut.
Jenis inkuiri
Inkuiri terbimbingInkuiri bebasInkuiri bebas termodifikasi
PENDAHULUAN
TAHAPAN- TAHAPAN DARI MODEL INKUIRI ILMIAH :
Mengajukan
pertanyaan
Menyusun hipotesa
penelitian
Merancang
penelitian
Melakukan
observasi dan
mengumpulkan data
Analisis data
Kesimpulan dan
mengkomunikasikan
PENDAHULUAN
Model inkuiri terbimbing
Model inkuiri terbimbing menurut Mangantung (2008) merupakan model mengajar yang berusaha meletakan dasar dan mengembangkan cara berfikir ilmiah, model ini menempatkan siswa lebih banyak belajar sendiri atau dalam bentuk kelompok guna memecahkan masalah yang diberikan oleh guru
Tahap-tahapan model inkuiri terbimbing :
Mengajukan pertanyaan
Membuat hipotesis
Merancang percobaan
Melakukan percobaan
Analisis data
Membuat kesimpulan
Keterampilan Proses Sains
Keterampilan proses sains merupakan keterampilan kognitif, intelektual, manual, dan sosial yang digunakan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar sains, sikap ilmiah dan sikap kritis siswa (Rustaman. 2008).
Keterampilan proses sains adalah suatu keterampilan yang melibatkan kognitif, manual, dan sosial untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori dalam membentuk suatu gagasan pengetahuan melalui penyelidikan atau eksperimen.
1. Mengamati/ observasi
2. mengelompokkan/ klasifikasi
3. menafsirkan. Interpretasi
4. Meramalkan/ prediksi
5. Mengajukan pertanyaan
6. Berhipotesis
7. Merencanakan percobaan
8. Menerapkan konsep atau prinsip
9. berkomunikasi
JENIS KETERAMPILAN PROSES SAINS
Penguasaan konsep
Penguasaan konsep merupakan tingkat hasil proses belajar siswa sehingga dapat menjelaskan suatu bagian konsep dengan kata-kata sendiri sesuai dengan kaidah dan konsep yang benar.
Penguasaan konsep menurut Revisi Taksonomi Bloom untuk aspek kognitif terdiri dari :
• meliputi mengenali (recognizing), mengingat (recalling)
Mengingat (remember)• Menafsirkan, memberi contoh, mengkalsifikasikan,
merangkum, menyimpulkan, membandingkanMemahami (understand)
• Melaksanakan, menerapkanMenerapkan (apply)• Membedakan, mengorganisasi, menghubungkanMenganalisis (analyze)
• Mencek, mengkritikMengevaluasi/ menilai (evaluate)
• Membangkitkan (generating), merencanakan (planning), menghasilkan (producing)Menciptakan (create)
PENDAHULUAN PEMBAHASAN KESIMPULAN
Metode penelitian yang digunakan berupa quasi eksperimen dengan desain nonequivalent pretest dan post test control group design
Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas VII pada semester II tahun ajaran 2014/2015 dengan jumah siswa pada kelas eksperimen I ( model inkuiri ilmiah) 32 orang dan siswa pada kelas ekperimen II (model inkuiri terbimbing) 32 orang. Pengambilan subjek dilakuakn dengan puposive sampling.
Cara pengumpulan data
Sumber data
Instrumen pengumpulan
data
kemampuan
siswa
Objektif Penguasaan konsep
Essay KPS
kuesionare Tanggapan terhadap model inkuiri ilmiah dan inkuiri terbimbing
Lks dan lembar observasi
KPS
Guru
angket Keterlaksanaan model inkuiri ilmiah dan inkuiri terbimbing
Wawancara Tanggapan guru terhadap kedua model
Hasil dan pembahasan
nilai Eksperimen I Eksperimen II
N Xmin X max
Ẋ Sd % N Xmin
Xmax Ẋ sd %
pretes 32 2 14 6,5 3,07
33 32 2 16 7,1 3,43 35,3
postes 32 5 20 14 3,85
70 32 5 20 14 3,83 67,65
N gain 32 -0,18 1,00 0,7 0,56
3,1 32 0 1,00 0,5 0,27 2,52
Skor maksimal ideal = 20
Statistika deskriptif keterampilan proses sains siswa
Hasil Uji StatistikKeterampilan Proses Sains
Pretes Postes Ngain
N H P N H P N H P
Eksperimen I 0,043
- 0,631
0,505
0,850 0,674
0,568
0,606 0,386Eksperimen
II 0,365 0,370 0,292
Keterangan:N : NormalitasH : HomogenitasP : Perbedaan RataanHipotesis 1 Kesimpulan :tidak terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan pada keterampilan proses sains pada model inkuri ilmiah dengan inkuiri terbimbing
nilai Eksperimen I Eksperimen II
N Xmin X max
Ẋ Sd % N Xmin Xmax Ẋ sd %
pretes 32 7 22 14 3,7 46 32 7 18 13,9
2,83 46,3
postes 32 10 25 18,6
4 62 32 14 30 21 3,41 68,4
N gain 32 -0,25 0,72 0,27
0,3 0,9 32 0 1,00 0,4 0,2 1,38
Skor maksimal ideal = 20
Statistika deskriptif penguasaan konsep
Hasil Uji StatistikPenguasaan konsep siswa
Pretes Postes Ngain
N H P N H P N H P
Eksperimen I 0,38
- 0,646
0,385
0,219 0,039
0,328
0,116 0,013Eksperimen
II 0,019 0,226 0,474
Keterangan:N : NormalitasH : HomogenitasP : Perbedaan RataanHipotesis 1 Kesimpulan : Terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan pada penguasaan konsep siswa pada model inkuri ilmiah dengan inkuiri terbimbing
Berdasarkan hasil analisis, temuan dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa :1. Tidak terdapat perbedaan peningkatan Keterampilan Proses Sains
secara signifikan pada model inkuiri terbimbing dengan inkuiri ilmiah.
2. Terdapat perbedaan peningkatan penguasaan konsep secara signifikan pada model inkuiri ilmiah dengan inkuiri terbimbing.
3. Model inkuiri ilmiah dan inkuiri terbimbing dapat membantu meningkatkan Keterampilan Proses Sains siswa.
4. Respon siswa dalam model inkuiri ilmiah dan inkuiri terbimbing sangat baik dalam meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep siswa.
5. Respon Guru dalam pembelajaran kalor dalam kehidupan dengan menggunakan inkuiri ilmiah dan inkuiri terbimbing sulit diterapkan pada siswa yang berkemampuan homogen.
Kesimpulan
PENDAHULUAN PEMBAHASAN KESIMPULAN
TERIMA KASIH WASSALAM