tujuan hidup muslim

41
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan Hidup Muslim Manusia sebagai makhluk hidup di muka bumi disebut juga sebagai makhluk sosial, makhluk yangg berakal, makhluk agamis, dan makhluk yang monodualistik (perpaduan antara jasad dan ruh). Keistimewaan manusia terletak pada peranan yang diembannya yaitu sebagai Khalifah Fil-Ardh atau khalifah di bumi. Kelebihan ini merupakan pembeda yang jelas dengan makhluk ciptaan Allah yang lain seperti malaikat, jin, iblis, setan, hewn, tumbuh-tumbuhan dan makhluk lainnya yang tidak diketahui oleh manusia. Wewenang dan tanggung jawab yang diamanahkan oleh Allah Swt. kepada manusia untuk mengelola alam ini bukanlah sesuatu yang sulit dan berat, karena Allah Swt. tidak akan membebankan kewajiban kepada seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya. Kita diberikan akal oleh Allah Swt. dan dengan akal itu pula kita dapat bertindak dan memulai sesuatu. Memfungsikan akal dapat kita pahami sebagai uapaya manusia dalam menetapkan langkah-langkah secara terarah dan terukur dan menentukan tujuan hidup serta merealisasikannya dalam kehidupan nyata. 1

Upload: melinda-oktafiani

Post on 12-Aug-2015

663 views

Category:

Documents


53 download

DESCRIPTION

just assignment from school, if there's something wrong, I'm so sorry

TRANSCRIPT

Page 1: Tujuan Hidup Muslim

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tujuan Hidup Muslim

Manusia sebagai makhluk hidup di muka bumi disebut juga sebagai makhluk

sosial, makhluk yangg berakal, makhluk agamis, dan makhluk yang

monodualistik (perpaduan antara jasad dan ruh). Keistimewaan manusia

terletak pada peranan yang diembannya yaitu sebagai Khalifah Fil-Ardh atau

khalifah di bumi. Kelebihan ini merupakan pembeda yang jelas dengan

makhluk ciptaan Allah yang lain seperti malaikat, jin, iblis, setan, hewn,

tumbuh-tumbuhan dan makhluk lainnya yang tidak diketahui oleh manusia.

Wewenang dan tanggung jawab yang diamanahkan oleh Allah Swt. kepada

manusia untuk mengelola alam ini bukanlah sesuatu yang sulit dan berat,

karena Allah Swt. tidak akan membebankan kewajiban kepada seseorang

melainkan sesuai dengan kemampuannya. Kita diberikan akal oleh Allah

Swt. dan dengan akal itu pula kita dapat bertindak dan memulai sesuatu.

Memfungsikan akal dapat kita pahami sebagai uapaya manusia dalam

menetapkan langkah-langkah secara terarah dan terukur dan menentukan

tujuan hidup serta merealisasikannya dalam kehidupan nyata.

Karena akal bukanlah benda yang statis, maka akal haruslah dilatih,

dikembangkan, dan disempurnakan kemampuannya. Menggembangkan akal

adalah suatu kewajiban manusia dan dengan cara demikian daya pikir, daya

nalar, daya analisa, daya cipta, rasa, dan karsa manusiadapat tumbuh dan

bersemi dalam diri seseorang. Pemanfaatan potensi atau berbagai macam

daya yang dimiliki seseorang pada hakekatnya dapat dijadikan sebagai

kriteria dala menentukan berperan atau tidaknya seseorang sebagai khalifah

Allah Swt. Mengambil peran itu pada hakekatnya adalah bagian dari usaha

mencapai tujuan penciptaan manusia di muka bumi.

Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa mannusia diciptakan oleh Allah Swt.

hanya untuk mengabdi kepada-Nya. Mengabdi dalam artian secara sungguh-

sungguh (hanif) merencanakan, melaksanakan perintah-Nya dan menjauhkan

1

Page 2: Tujuan Hidup Muslim

larangan-Nya. Perintah itu bisa berupa ibadah mahdhah dan bisa juga ibadah

ghairu mahdhah. Kedua macam ibadah ini pada dasarnya tidak dapat

dipisah-pisahkan, dia menyatu dalam diri pribadi seorangg muslim.

Melaksanakan kedua ibadah tersebut secara berimbang, utuh dan saling

mendukung adalah tujuan hidup seorang muslim.

Melaksanakan kedua macam ibadah tersebut yang disesuaikan dengan

kemampuan dan tuntunan yang benar dari Rasulullah Saw. akan memberikan

dampak positif dalam membentuk perilaku muslim sehari-hari. Dampak

tersebut sesuai dengan tingkat kemampuan pengamalan ibadah manusia dan

sesuai pula dengan kehendak Allah Swt. namun demikian, realitas kehidupan

kita menunjukkan bahwa sebagian besar muslim cenderung untuk

memisahkan ibadah dengan kehidupan duniawi. Mereka perpendapat bahwa

yang dikataka ibadah hanyalah sebatas ibadah mahdhah saja seperti shalat,

puasa, zakat, haji, dan lain-lain, sedangkan ibadah yang berhubngan dengan

kehidupan dunia dipersepsikan sebagai aktifitas yang bukan termasuk dalam

ruang lingkup atau ranah (domain) ibadah kepada Allah Swt.

Kecenderungan seperti itu sudah mendarah daging bahkan telah mengakar

secara salah kaprah di kalangan kita, dan pemahaman seperti ini cenderung

diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya secara tradisional. Hal

ini mengakibatkan kita jauh tertinggal dari kehidupan duniawi sebagai

wahana menuju kemajuan kehidupan yang dijanjikan oleh Allah Swt. pada

zaman Rasulullah Saw. dan para sahabat, umat Islam berusaha melaksanakan

ajaran atau isi Al-Qur’an secara benar dan menyeluru dalam segala segi

kehidupan seorang muslim betapapun kecilnya, di setiap saat, dan di setiap

tempat. Dengan meningkatkan kualitas ibadah ritual (mahdhah), maka akan

memberikan kekuatan ruhaniah dalam diri seseorang dan selanjutnya akan

meningkatakan kekuatan lahiriyah untuk mmemperbaiki kualiitas kehidupan

diniawinya. Dengan perkataan lain, seorang muslim seyogyanya memandang

bahwa kehidupan dunia ini sebagai suatu medan peperanggan yang hrus

dimenangkan olehnya dan sekaligus sebagai ladang menumbuhkan amal

shalih untk bekal kehidupan akhirat.

Menggunakan ibadah mahdhah sebagai sumber kekuatan untuk mendekatkan

diri kepada Allah Swt. dan sekaligus mengharapkan ridho-Nya adalah tujuan

mereka. Demikian pula, membentuk dan mengembangkan kekuatan

2

Page 3: Tujuan Hidup Muslim

ruhaniyah sebagai tenaga pendorong (driving force) dala menyelesaikan

setiap problematika kehidupan duniawi juga merupakan tujuan hidup

manusia. Dapat disimpulkan bahwa semua itu adalah ibadah manusia yang

sekaligus juga tujuan hidup manusia. Setelah manusia berusaha sekuat tenaga

dalam mempersembhkan ibadahnya kepada Sang Pencipta, maka hasil dari

semua ibadah itu diserahkan kepada Allah Swt. setelah segenap potensi dan

kemampuan manusia telah dicurahkan secara baik, benar, terarah, dan teukur,

maka kita tinggal bertawakal, berserah diri dan menerima apapun yang

dikaruniakan-Nya.

Menggembalikan pemahaman umat Islam secara benar haruslah dimulai

dengan meluruskan dan membenarkan terlebih dahulu penetapan atau

perumusan tujuan hidupnya. Mengapa demikian? Pertanyaan ini dapat kita

jawab secara sederhan karena sudah terlalu banyak para hli filsafat dan

pemikir-pemikir Islam yang telah menyimpang dari inti ajaran Al-Qur’an dan

Sunnah Rasulullah Saw. mereka mendefinisikan berbagai macam tujuan

hidup manusia dengan rumusan-rumusan yang cenderung berorientasi pada

materialisme, eksistensialisme, ataupun hedonisme sebagaimana tercermin

dalm konsep pahala dan dosa.

Di tengah-tengah ketidaksengajaan menyerap bbahkan mendarah dagingkan

tujuan hidup yang telah dirumuskan oleh para filsuf, para pemikir Islam, dan

diri kita masing-masing, maka Islam telah merumuskan tujuan hidup itu yang

lebih universal, sempurna dan menyeluruh untuk setiap pemeluknya untuk

mencapai kebahagiaan dunian dan akhirat. Mengetahui tujuam hidup

manusia secara utuh, jelas dan gamblang akan dapat membawa umat Islam

kepada tingkat kualitas kehidupan tertinggi di dunia dan di akhirat karena

juga kan memberikan kehidupan yang penuh dengan ketenanggan,

keberuntungan, kebahagiaan yang hakiki dan sesuai dengan harapan kodrat

kemanusiaan itu sendiri.

Tujuan hidup manusia dalam pandangan Islam telah tercantum dalm ayat

suci Al-Qur’an. Bukan hanay rusmusan tujuan hidupnya saja yang

dicantumkan, tetapi bagaimana cara mencapainya pun juga secara jelas

disebutkan. Pada kesempatan ini melalui modul baha diskusi, kita mencoba

memberi dengan cara menganalisis tujuan hidup muslim dalam Al-Qur’an

3

Page 4: Tujuan Hidup Muslim

danmerumuskan cara mengaplikasikan ayat tersebut dalam kehidupan nyata

kita sehari-hari.

Fungsi Hidup Muslim

Sebagaiman yang telah kita bicarakan pada sessi pertama diskusi tentang

“Tujuan Hidup Muslim”, maka pada pertemuan kedua ini kita akan mengkaji

apa fungsi hidup muslim itu? Secara sederhan, fungsi dapat didefinisikan

sebagai suatu akibat atau konsekuensi dari dilakukannya suatu sebab. ‘Akibat

atau konsekuensi’ itu kadang-kadang dapat kita kenali dengan jelas dan

gamblang, sebagaimana jelasnya pemahaman kita mengenai fingsi utama air

sebagi penghilang rasa haus atau dahaga. Sebaliknya, ‘akibat atau

konsekuensi’ bisa juga berkesan samar dan tidak dapat segera lita kenali

dengan baik dan benar karena keterbatasn pemahaman kita.

Sebagai contoh misalnya bagi seorang anak yang masih kcil dengan tingkat

pemahaman terbatas, akan sangat sulit mengenali apa sebenarnya fungsi dari

seorang ayah dibanding dengan ibunya. Dalam kasus seorang ayah menyuruh

anaknya belajar atau kalau perlu memaksanya belajar, maka si anak bertanya-

tanya apakah memang fungsi seorang ayah selalu berkaitan dengan sesuatu

hal yang terkesan kurang bersahabat. Dengan perkataan lain, pada saat itu si

anak tidak tahu fungsi seorang ayah dalam rumah tangga. Namun, ketika ia

muali besar sejalan dengan meningkatnya kemampuan pemahaman dan

penalaran si anak, ia akan menjawab sendiri pertanyaan berikut: ‘Ohh, ya,

kalau begitu tindakan dan sikap ayah dahulu kepadaku ketika aku masih

kecil, berfungsi untuk manyadarkan aku dari kemalasanku belajar atau dari

kenakalanku yang lain’.

Manusia sebagai makhluk yang berakal diberi hak dan wewenang oleh Allah

Swt. untuk bertindak sesuai dengan hak dan kewenangannya itu. Namun

demikian, penggunaan hak dan wewenang yang dimiliki oleh seeorang akan

memunculkan suatu konsekuensi di kemudian hari berupa

pertanggungjawaban dari penggunaan hak dan wewenang tersebut. Apakah

dalam pelaksanaan tugasnya atau wewenangnya sudah sesuai dengan

tuntutan dan tuntunan pihak yang memberikannya (Allah Swt.) atau

4

Page 5: Tujuan Hidup Muslim

sebaliknya hanya menurut selera manusia yang berlandaskan pada akal

pikirannya semata yang bersifat terbatas dan nisbi (relatif)

Jika manusia lebih cenderung menempatkan akal dan pikiran semata di atas

norma agama yang hak dan bersifat absolut karena memang berasal dari Sang

Maha Pencipta Allah Swt., maka kehancuran dan malapetaka yang akan

terjadi kemudian. Kita sering menyaksikannya adanya sutau penindasan,

penjegalan dan perampasan hak, ketidakadilan, dan kedholiman di

permukaan bumi, karena semata-mata sistem kehidupan manusia di bumi

yang serba kompleks ini secara dominan hanya dikelola berlandaskan

kemampuan akal pikiran manusia yang terabatas. Ini bukan beratri bahwa

akal fikiran manusia sebagai sesuatu yang tidak bermanfaat, tetapi

seharusnya pengguanaan akal fikiran itu sinergi dengan tuntunan Sang

Pencipta.

Allah Swt. menempatkan manusia setingkat lebih tingggi di taas makhluk

lain di muka bumi, karena manusia diharapkan menjadi pelindung dan

pemakmur bumi dengan memanfaatkan segala potensi yang ada unntuk

memudahkan manusia dalam melaksanakan peranan hidupnya. Fungsi yang

cukup besar dan mulia itu merupakan anugerah yang tak ternilai harganya.

Untuk melaksanakan fungsi yang demikian, maka manusia akan didoromg

untuk lebih giat dan kuat dalam merencanakan sesuatu dan melaksanakan

rencana yang telah dibuatnya. Ringkasnya, tidak ada istilah santai apalagi

bermalas-malasan dalam berbuat bagi siapa saja yang mengetahui fungsi

hidupnya secara utuh dan benar.

Kebanyakan kita tidak menyadari tentang fungsi hidupnya, dan sebagian lagi

mungkin tidak mengetahui sama sekali tentang itu. Akibat ketidaktahuannya

tentang fungsi hidupnya menyebabkan seseorang tidak memiliki gairah

hidup. Bahkan, yang lebih mengerikan lagi adalah adanya anggapan bahwa

hidup ini sebagai suatu beban yang amat berat yang harus segera diakhiri.

Namun, tidaklah demikian halnya bagi kita yang menyadari secara benar

tentang fungsi hidupnya. Hidup ini sebenarnya sangatlah menarik dan

menggairahkan karena memang sebagi salah satu anugerah utama dan sangat

berharga dari Allah Swt. kepada manusia. Bahkan di antara kita ada yang

bercita-cita ingin hidup selama-lamanya untuk memfungsikan dirinya

sebagaimana yang diharapkan oleh Allah Swt. Marilah kita lihat, apa

sebenarnya fungsi hidup seorang muslim itu menurut pandangan Al-Qur’an?

5

Page 6: Tujuan Hidup Muslim

Peranan Hidup Muslim

Baru saja kita membahas tentang ‘Fungsi Hidup Muslim’ yang sangat

berkaitan dengan peranan hidupnya. Jika fungsi hidup lebih banyak

ditekankan pada aspek konsekuensi yang diterjemahkan ke dalam wewenang

dan tanggung jawab, maka peranan lebih difokuskan pada segi aplikasi dalam

kehidupan seorang muslim. Secara sederhana peranan dapat diartikan sebagai

apa yang diharapkan oleh pihak lain yang seharusnya dilakukan oleh

seseorang. Pihak lain yang dimaksudkan di sini dapat berarti Tuhan (Allah

Swt.) dan secara kolektif dapat berupa masyarakat, lembaga sosial

kemasyarakatan atau bahkan individu (perorangan).

Kita menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada seorang pun yang dapat hidup

sendirian karena secara kodrati manusia memang sebagai makhluk sosial.

Dalam kenyataan sehari-hari banyak ditemui orang-orang yang secra sengaja

atau tidak sengaja membiasakan hidupnya melawan sunatullah atau melawan

arus, yaitu dengan membudidayakan pola hisup individualistis sebagaimana

kita saksikan di negara-negara ‘maju’ (sekuler) atau di kota-kota besar di

Indonesia. Pola hidup seperti ini justru membuat mereka stres, terpojok,

bahkan menyulitkan dirinya sendiri. Mengapa demikian? Jawabannya adalah

karena mereka melawan fitrah hidupnya sebagai makhluk yang memerlukan

orang lain atau karena mereka melawan tuntutan sosial atau harapan

sosialnya.

Pada kesempatan diskusi ketiga ini, kita mencoba mengenali apa yang

tercermin dari sikap perilaku (conduct), keragaan (appearance), dan prestasi

(achievment). Dengan demikian maka kita bersama-sama bertanya dan

sekaligus menjawab apa peranan seorang muslim menurut pandangan Al-

Qur’an?

6

Page 7: Tujuan Hidup Muslim

II. CAPAIAN KOMPETENSI

2.1 Tujuan Diskusi

Tujuan Hidup Muslim

Tujuan diskusi atau kuliah aktif ini adalah agar mahasiswa:

a. Dapat mengerti tujuan hidupnya berdasarkan pemahamn terhadap Al-

Qur’an.

b. Dapat menjelaskan perbedaan antara tujuan hidup muslim dengan tujuan

hidup manusia lainnya.

c. Dapat menjelaskan pengertian ibadah kepada Allah Swt.

Fungsi Hidup Muslim

Tujuan diskusi atau kuliah aktif ini adalah agar mahasiswa:

a. Mampu menjelaskan pengertian fungsi hidup muslim.

b. Mampu menjelaskan pengertian “rahmatan lil ‘alamin”.

c. Mampu menghayati fungsi hidupnya sebagai pembawa rahmat bagi

sekalian alam.

Peranan Hidup Muslim

Tujuan diskusi atau kuliah aktif ini adalah agar mahasiswa:

a. Memahami peranan hidupnya sebagai seorang muslim dalam kehidupan

di dunia sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an.

b. Mampu merumuskan pengertian “khalifah fil ardh” dalam hubungannya

dengan pengelolaan potensi alam raya ini.

c. Mampu menjelaskan cara pendekatan yang digunakan untuk

menyadarkan umat sebagai khalifah di muka bumi.

7

Page 8: Tujuan Hidup Muslim

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tujuan Hidup Muslim

a. Allah berfirman:

Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah

kepada-Ku. (QS. Adz-Zaariyaat (51) : 56)

Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami

memohon ampunan.Tunjukilah jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang

telah Engkau beri nikmat kepadanya;bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan

bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (QS. Al-Fatihah (1) : 5-7)

Dan (ingatlah) ketika kami mengambil janji Bani Israil, ‘Janganlah kamu

menyembah selain Allah, dan berrbuat baiklah kepada kedua orang tua,

kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertuturkatalah yang

baik kepada manusia, laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat.’ Tetapi

kemudian kamu berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu, dan

kamu (masih menjadi) pembangkang. (QS. Al-Baqarah (2) : 83)

Dan (ingatlah) ketika kami mengambil janji kamu, ‘Janganlah kamu

menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan mengusir dirimu (saudara

sebangsamu) dari kampung halamanmu.’ kemudian kamu berikrar dan bersaksi.

(Al-Baqarah (2) : 84)

Dan kepada kaum samud (kami utus) saudara mereka, Saleh. Dia berkata,

“Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain

Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Ini

(seekor) unta betina dari Allah sebagai tanda untukmu. Biarkanlah ia makan di

bumi Allah, janganlah diskiti, nanti akibatnya kamu akan mendapatkan siksaan

yang pedih. (QS. Al-A’raf (7) : 73)

Dan ingatlah ketika Dia menjadikan kamu khalifah-khalifah setelah kaum ‘Ad

dan menempatkan kamu di bumi. Di tempat yang datar kamu dirikan istana-

8

Page 9: Tujuan Hidup Muslim

istana dan di bukit-bukit kamu pahat menjadi rumah-rumah. Maka ingatlah

nikmat-nikmat allah dan janganlah membuat kerusakan di bumi.

(QS. Al-A’raf (7) : 74)

Dan kepada penduduk Madyan, kami (utus) Syu’aib, saudara mereka sendiri.

Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah. Tidak ada tuhan (sembahan)

bagimu selain Dia.sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari

tuhanmu. Sempurnakanlah takaran dan timbangan, dan jangan kamu merugikan

orang sedikitpun. Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah

(diciptakan) dengan bagimu jika kamu orang beriman”. (QS. Al-A’raf (7) : 85)

Dan janganlah kamu duduk di setiap jalan dengan menakut-nakuti dan

menghalang-halangi orang-orang yang beriman dari jalan Allah dan ingin

membelokkannya. Ingatlah ketika kamu dahulunya sedikit, lalu Allah

memperbanyak jumlah kamu. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-

orang yang berbuat kerusakan. (QS. Al-A’raf (7) : 86)

Dan kepada kaum ‘Ad (kami utus) saudara mereka, Hud. Dia berkata, “Wahai

kaumku! Sembahlah allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. (Selama ini)

kamu hanyalah mengada-ada. (QS. Hud (11) : 50)

Wahai kaumku! Aku tidak meminta imbalan kepadamu atas (seruanku) ini.

Imbalanku hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Tidakkah kamu

mengerti?” (QS. Hud (11) : 51)

Dan Hud berkata, “Wahai kaumku! Memohonlah ampunan kepada Tuhanmu

lalu bertobatlah kepadanya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sanggat

deras, Dia akan menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah

kamu berpaling menjadi orang yang berdosa” (QS. Hud (11) : 52)

Dan kepada kaum Samud (kami utus) saudara mereka, Saleh. Dia berkata, “

Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dia telah

menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya, karena itu

mohonlah ampunan kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya.

Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat (rahmat-Nya) dan memperkenankan (doa

hamba-Nya).” (QS. Hud (11) : 61)

9

Page 10: Tujuan Hidup Muslim

Dengan memperhatikan firman Allah dalam ayat-ayat tersebut, dapat diketahui

bahwa tujuan hidup seorang muslim di dunia ialah beribadah dan menyembah

hanya kepada Allah Swt semata. Sesungguhnya Allah telah mengutus nabi dan

rasulnya dari kaum mereka sendirii. Nabi dan rasul itu selalu menyeru agar

menyembah hanya kepada allah Swt. Manusia sebelumnya telah berjanji untuk

taat beribadah kepada Allah, namun nyatanya banyak yang ingkar, seperti

halnya yang terjadi pada Bani Israil, kebanyakan mereka berpaling dari Allah,

kecuali sebagian kecilnya. Manusia diperintahkan pula untuk berbuat baik

kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang muslim,

serta saling berinteraksi dengan sesamanya. Tidak lupa melaksanakan shalat dan

menunaikan zakat. Allah telah memberikan banyak nikmat bagi hambanya

sebagai tanda kebesarannya. Allah juga telah memberikan contoh, pelajaran

tentang apa yang terjadi terhadap hamba-Nya yang berbuat kerusakan di muka

bumi.

Beribadah kepada allah harusnya secara total, sungguh-sungguh (hanif) dalam

mematuhi segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Selain itu

manusia diperintahkan untuk saling bersosialisasi dan menolong sesama, tidak

saling membunuh dan membeda-bedakan satu sama lain.

Dalam beribadah kita tidak boleh hanya memikirkan akhirat saja, namun dunia

juga harus dipikirkan, sebagaimana hadits nabi yang artinya, “Kerjakanlah

ibadahmu seolah-olah kamu akan mati besok dan carilah harta seolah-olah

kamu akan hidup selamanya”.jadi, dalam hal ini kehidupan dnia dan akhirat itu

haruslah seimbang.

Saat ini pun kebanyakan ibadah dipisahkan dari kehidupan duniawi, padahal

dalam ibadah ada perintah untuk melakukan muamalah, yaitu hubungan dengan

sesama manusia. Untuk itu, pencapaian tujuan hidup manusia itu haruslah

berlangsung dalam dua aspek, yaitu aspek keagamaan dan aspek duniawi yang

saling terkait satu sama lain.

b. Allah berfirman dalam Surah Adz-Dzaariyaat (51) : 55-58, yang artinya:

Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu

bermanfaat bagi orang-orang mukmin. Aku tidak menciptakan jin dan manusia

melainkan agar mereka beribadah kepada-ku. Aku tidak menghendaki rezeki

sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki mereka memberi makan

10

Page 11: Tujuan Hidup Muslim

kepada-Ku. Sungguh Allah, Dialah pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan

lagi sangat kokoh.

Tujuan Allah menciptakan manusia ialah untuk beribadah kepada-Nya. Cara

beribadah itu ada banyak, salah atunya dengan berdzikir. Dengan dzikir dan

beriman kepada Allah, maka akan mendekatkan diri kepada-Nya. Rezeki itu

datangnya dari Allah dan Dia lah zat Yang Maha Kokoh.

Hubungan berdzikir dan beriman sangatlah erat. Dengan dzikir, maka kita akan

selalu teringat kepada Allah dan hal ini akan meningkatkan iman (kepercayaan)

kepada Allah. Bila kita selalu teringat kepada Allah, maka kita akan selalu

percaya bahwa Dia selalu memperhatikan hamba-Nya. Dengan begitu kita akan

memiliki kontrol dalam diri pribadi dan akan selalu berindak sesuai perintahnya,

sehingga keimanan pun akan semakin meningkat.

Kemudian, rezeki sudah diatur Allah. Allah yang memberi rezeki kepada

hamba-Nya. Dialah zat yang mempunyai kekuatan dan Maha Kokoh. Dia tidak

butuh rezeki dari siapa pun dan mampu berdiri sendiri. Bila kitta telah paham

dan yakin bahwa rezeki itu datangnya dari Allah, maka kita kan semakin

meningkatkan ibadah kepada-Nya guna mendekatkan diri kepada sang Pemberi

Rezeki.

c. Berdasarkan firman Allah pada Surah Al-Baqarah (2) : 83

Dan (ingatlah) ketika kami mengambil janji Bani Israil, ‘Janganlah kamu

menyembah selain Allah, dan berrbuat baiklah kepada kedua orang tua,

kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertuturkatalah yang

baik kepada manusia, laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat.’ Tetapi

kemudian kamu berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu, dan

kamu (masih menjadi) pembangkang.

Allah memerintahkan untuk menyembah hanya kepada-Nya, menjaga hubungan

baik terhadap orang tua, keluarga, anak-anak yatim dan orang-orang miskin.

Betapa pentingnya hablumminannas sehingga Allah mendahulukan

penyebutannya dibanding perintah lainnya.

Ayat ini berhubungan dengan prestasi manusia dan ibadah kepada Allah. Ibadah

itu berhubungan dengan kegiatan-kegiatan manusia. Selain diperintahkan untuk

11

Page 12: Tujuan Hidup Muslim

menyembah dan beribadah hanya kepada-Nya, allah juga memerintahkan untuk

menjalin hubungan baik dengan sesama, hubungan muamalah.

Allah memerintahkan untuk berbuat baik kepada orang tua sebab merekalah

yang melahirkan, merawat, dan membesarkan kita. Berbuat baik kepada kaum

kerabat, anak yatim, dan orang miskin (manusia seluruhnya) wajib kita santuni.

Sebab manusia memiliki kewajiban untuk saling berbuat baik pada sesama.

Menunaikan shalat, sebagai rukun Islam yang utama tentu saja merupakan

ibadah kepada Allah. Dan menunaikan zakat, sebab di dalam harta yang kita

miliki terdapat hak milik orang lain.

Jadi, beribadah itu menjalin hubungan baik dengan Allah, seperti shalat dan

zakat dan dengan sesama manusia, yaitu berbuat baik kepada sesama,

didahulukan orang tua, kerabat, anak yatim dan orang miskin.

d. Firman Allah dalam Surah Hud (11) : 51-52, yang artinya:

Wahai kaumku! Aku tidak meminta imbalan kepadamu atas (seruanku) ini.

Imbalanku hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Tidakkah kamu

mengerti?”

Dan Hud berkata, “Wahai kaumku! Memohonlah ampunan kepada Tuhanmu

lalu bertobatlah kepadanya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sanggat

deras, Dia akan menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah

kamu berpaling menjadi orang yang berdosa”

Nabi dan rasul tidak meninta imbalan atas usahanya menyeru ke jalan Allah,

sebab hanya Allah yang akan memberi imbalan terbaik. Bila kita memohon

kepada-Nya dan bertobat, maka Allah akan memberikan rezekinya dan

menambah kekuatan hamba-Nya yang tidak berpaling ke jalan yang sesat, yaitu

dengan berbuat dosa.

Dengan memperhatikan Surah Hud (11) ayat 51-52, maka benar pengertian

ibadah kepada Allah Swt. itu lebih ditekankan pada pencapaian prestasi (ahsanu

‘amala atau amalan yang terbaik) dan tingkah laku (akhlakuk karimah) manusia

di dunia. Beibadah kepada Allah lebih dilihat dari tingkah laku seorang muslim

karena tingkah laku merupakan cerminan dari ketaatan ibadah kepada Allah.

12

Page 13: Tujuan Hidup Muslim

Allah akan memberi rahmat kepada manusia berupa prestasi apabila kita

beriman kepadanya dengan cara berbakti kepada-Nya.

Salah sattu cara beribadah ataupun berbakti kepada Allah ialah dengan

memohon hanya kepada Allah dan bertobat kepada-Nya, maka Dia akan

menurunkan rezekinya dan menambahkan kekuatan pada hamba-Nya. Allah

juga memerintahkan agar tidak berbuat dosa. Pencapaian prestasi itu mencakup

semua ibadah kita kepada Allah Swt.

Fungsi Hidup Muslim

a. Firman Allah

Dan kami tidak mengutus Engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi)

rahmat bagi seluruh alam. (QS. AL-Anbiya (21) : 107)

Dan (ingatlah) pada hari (ketika) kami bangkitkan pada setiap umta seorang

saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan kami datangkan engkau

(Muhammad) menjadi saksi atas mereka. Dan kami turunkan kitab (Al-Qur’an)

kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu sebagai petunjuk, serta rahmat dan

kabar gembira bagi orang yang berserah diri (muslim). (QS. An-Nahl (16) : 89)

Ayat tersebut dijelaskan bahwa Nabi Muhammad diutus Allah sebagai pembawa

rahmat bagi seluruh alam. Rahmat di sini mengandung arti luas, diantaranya

kebahagiaaan yang hakiki, keselamatan dan ampunan.

Berdasarkan ayat tersebut, dapat diketahu bahwa fungsi hidup muslim ialah

sebagai rahmatan lil alamin atau rahmat bagi seluruh alam. Dalam hal ini

awalnya konteks rahmatan lil alamin ini ditujukan kepada Nabi Muhammad

Saw, namun setelah nabi Muhammad berpulang ke rahmatullah, gelar ini

dipegang oleh seluruh umat manusia, khususnya umat Islam.

Allah menjadikan nabi sebagai saksi atas perbuatan umatnya (kaumnya) masing-

masing.allah pula telah menurunkan kitab Al-Qur’an kepada umat manusia

sebagai petunjuk, rahmat serta kabar gembira bagi orang yang berserah diri

kepada-Nya. Petunjuk ini berguna untuk memberikan arah yang benar dan jelas

13

Page 14: Tujuan Hidup Muslim

bagi seluruh umat manusia dan untuk memudahkan dalam pelaksanaan peranan

hidupnya.

b. Pengertian dari rahmatan lil alamin bebrdasarkan firman Allah dalam Surah

An-Naml (27) : 17-19, yang artinya:

Dan untuk Sulaiman dikumpulkan bala tentaranya dari jin, manusia, dan

burung, lalu mereka berbaris dengan tertib. (QS. An-Naml (27) : 17)

Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, “

Wahai semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak

oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”. (An-

Naml (27) : 18)

Maka dia (Sulaiman) tersenyum lalu tertawa karena (mendengar) perkataan

semut itu. Dan dia berdoa, “Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap

mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada

kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridhoi,

dan masukkanlah aku dengan rahmatmu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu

yang shaleh”. (QS. An-Naml (27) : 19)

Pengertian rahmatan lil alamin menurut ayat tersebut ialah rahmat bagi seluruh

lam. Nabi Muhammad Saw diutus oleh Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam

yang bertugas menyeru kepada seluruh umat untuk menyembah, tunduk, dan

patu hanya kepada Allah ta’ala. Namun tugas sebagai rahmat ini tidak hanya

sebatas bagi Nabi Muhammad, tetapi bagi seluruh manusia. Setelah Nabi

Muhammad tiada maka manusia, khususnya muslim lainnya yang memegang

tanggung jawab sebagai rahmatan lil alamin ini. Sebagai pembawa rahmat,

manusia bertugas membawa kebaikan bagi seluruh alam, dengan menjaga alam

dan tidak berbuat kerusakan.

Dari Surah An-Naml ayat 17-19 ini, banyak sekali pelajaran yang didapat,

antara lain:

Tekun dalam kerja dan menunaikan tugas dengan baik.

Melaksanakan kerja dengan penuh tanggung jawab dan jangan sampai

mengganggu orang lain / makhluk lain.

14

Page 15: Tujuan Hidup Muslim

Memberi peringatan kepada kaum kerabat (sesama muslim) pada waktu

yang sesuai sehingga dapat menyelamatkan mereka dari bencana yang

akan menimpa. Sebab muslim adalah saudara bagi muslim lainnya.

Tunduk dan patuh pada pemimpin yang baik.

Memohon hanya kepada Allah dan selalu mesyukuri nikmatnya

c. Untuk mewujudkan fungsi rahmatan lil alamin tersebut dalam kehidupan

sehari-hari di dunia ini, dapat dilihat dari ayat-ayat berikut.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang yang berhijrah dan

berjihad di jalan Allah, mereka itulah yang mengharapkan rahmat Allah. Allah

Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. Al-Baqarah (2) : 218)

Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh ke[ada

(agama)-Nya, maka Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat dan

karunia dari-Nya (surga) dan menunjukkan mereka jalan yang lurus kepada-

Nya. (QS. An-Nisa (4) : 175

Kemudian Kami telah memberikan kepada Musa kitab (Taurat) untuk

menyempurnakan (nikmat kami) kepada orang yang berbuat kebaikan, untk

menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat, agar mereka

beriman akan adanya pertemuan dengan Tuhannya. (QS. Al-An’am (6) : 154)

Dan janganlah engkau berbuat kerusakan di bumi setelah diciptakan dengan

baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya

rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang bebuat kebaikan.

(QS. Al-A’raf (7) : 56)

Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena

sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu)

yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun,

Maha Penyayang. (QS. Yusuf (12) : 53)

Dan raja berkata, “Bawalah dia (Yusuf) kepadaku, agar aku memilih dia

(sebagai orang yang dekat) kepadaku.” Ketika dia (raja) telah bercakap-cakap

dengan dia, dia (raja) berkata, “Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi

seorang yang berkedudukan tinggi di lingkungan kami dan dipercaya.

15

Page 16: Tujuan Hidup Muslim

(QS. Yusuf (12) : 54)

Dia (Yusuf) berkata, “Jadikanlah aku bendaharawan negeri (Mesir); karena

sessungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, dan berpengetahuan.

(QS. Yusuf (12) : 55)

Dan demikianlah kami memberi kepada Yusuf di negeri ini (Mesir); untuk

tinggal di mana saja yang dia kehendaki. Kami melimpahkan rahmat kepada

siaa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang

yang berbuat baik. (QS. Yusuf (12) : 56)

Dan sungguh, pahala akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang beriman.

(QS. Yusuf (12) : 57)

Dan apabila kami memberikan suatu rahmat kepada manusia setelah mereka

ditimpa bencana, mereka segera melakukan segala tipu daya (menentang) ayat-

ayat Kami. Katakanlah, “Allah lebih cepat pembalasannya (atas tipu daya

itu).” Sessungguhnya malaikat-malaikat Kami mencatat tipu dayamu.

(QS. Yunus (10) : 21)

Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berrjalan di daratan, (dan

berlayar) di lautan. Sehingga ketika kamu berada di dalam kapal, dan

meluncurlah (kapal) itu membawa mereka (orang-orang yang ada di dalamnya)

dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, tiba-tiba

datanglah badai dan gelombang menimpanya dari segenap penjuru, dan mereka

mengira telah terkepung bahaya, maka mereka berdoa dengan tulus ikhlas

kepada Allah semata. (Seraya berkata), “Sekiranya Engkau selamatkan kami

dari (bahaya) ini, pasti kami termasuk orang-orang yang bersyukur”.

(QS. Yunus (10) : 22)

Tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka, malah mereka berbuat kedzaliman

di bumi tanpa (alasan) yang benar. Wahai manusia! Sesungguhnya

kedzalimanmu bahayanya akan menimpa dirimu sendiri; itu hanya kenikmatan

hidup duniawi, selanjutnya kepada Kamilah kembalimu, kelak akan Kami

kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. Yunus (10) : 23)

16

Page 17: Tujuan Hidup Muslim

Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu hanya seperti air (hujan)

yang Kami turunkan dari langit, lalu turunlah tanaman-tanaman bumi dengan

subur (karena air itu), di antaranya adal yang dimakan manusia dan hewan

ternnak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan berhias,

dan pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya (memetik hasilnya),

datanglah kepadanya adzab Kami pada waktu-waktu malam atau siang, lalu

Kami jadikan tanamannya seperti tanaman yang sudah disabit, seakan-akan

belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda

(kekuasaan Kami) kepada orang yang berpikir. (QS. Yunus (10) : 24)

Berdasarkan ayat-ayat tersebut, cara mewujudkan fungsi hidup meslim dalam

kehidupan sehari-hari di dunia ini adalah ketika kita telah mengetahui kalau

Islam itu benar, maka kita haruus mengerjakannya, melaksanakan Allah dan

menjauhi larangannya. Caranya antara lain:

Beriman kepada Allah

Berhijrah dan berjihad di jalan Allah

Berpegang teguh kepada agama Allah

Berbuat kebaikan

Tidak berbuat kerusakan di bumi

Berdoa dan memohon hanya kepada Allah dengan rasa takut dan penuh

harap

Tidak melakukan tipu daya

Peranan Hidup Muslim

a. Berdasarkan firman Allah

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak

menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak

menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan

kami bertasbih memuji-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa

yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah (2) : 30)

Ayat tersebut menegaskan bahwa Allah Swt menegaskan akan menjadikan

manusia sebagai khalifah di muka bumi. Khalifah berarti wakil atau pengganti

yang memegang kekuasaan. Manusia menjadi khalifah memegang mandat

Tuhan untuk mewujudkan kemakmuran di muka bumi. Kekuasaan yang

17

Page 18: Tujuan Hidup Muslim

diberikan itu bersifat kreatif yang memungkinkan dirinya untuk mengolah serta

mendayagunakan segala sesuatu di muka bumi untuk kepentingan hidupnya.

Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia

perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku

semua (benda) ini, jika kamu yangg benar!” (QS. Al-Baqarah (2) : 31)

Mereka menjawab, “Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa

yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha

Mengetahui, Mahabijaksana.” (QS. Al-Baqarah (2) : 32)

Dan (Allah) berfirman, “Wahai Adam! Beritahukanlah kepada mereka nama-

nama itu!” Setelah dia (Adam) menyebutkan nama-namanya, Dia berfirman,

“Bukankah telah aku katakan kepadamu, bahwa aku mengetahui rahasia langit

dan bumi, dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu

sembunyikan.” (QS. Al-Baqarah (2) : 34)

Jika perhatikan lanjutan Surah Al-Baqarah ayat 31-34, maka terlihat hubungan

antara khalifah dengan asmaa’ (nama-nama) dan aliimun hakiim (Maha

Mengetahui dan Maha Bijaksana) adalah Allah Maha Mengetahui semua ilmu

pengetahuan apa yang ada di langit dan di bumi dan dia telah mengajarkan nama

itu kepada Nabi Adam as. Allah mengetahui segala sesuatu baik yang nampak

ataupun disembunyikan, namun Dia selalu bijaksana kepada makhluknya.

Nabi Adam sebagai manusia pertama yang diciptakan, diajarkan tentang segala

hal, ilmu pengetahuan, baik apa yang ada di langit dan di bumi, namun malaikat

tidak, sehingga malaikat sadar bahwa tidak ada yang mereka ketahui kecuali apa

yang telah diajarkan Allah Swt. nabi Adam pun mampu menyebutkan nama-

nama benda yang ada di langit dan di bumi yang telah diajarkan Allah Swt.

Asmaa’ di sini mengandung arti ilmu pengetahuan.

Pada ayat di atas tampaklah bahwa Allah menciptakan Adam sebagai manusia

pertama yang memiliki kemampuan akal yang sempurna. Oleh karena itu dapat

dikatakan bahwa Adam adalah manusia pertama yang memiliki nilai-nilai

kemanusiaan. Dengan itu manusia, membentuk kebudayaannya (Suryana, Toto,

dkk, 1997)

18

Page 19: Tujuan Hidup Muslim

Kami berfirman, “Turunlah kamu semua dari surga! Kemudian jika benar-

benar datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa mengikuti petunjuk-

Ku, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati”.

(QS. Al-Baqarah (2) : 38)

Hubungan antara khalifah dan hudan (petunjuk) adalah bahwa khalifah akan

diberi petunjuk / pedoman / hidayah dari Allah yang apabila benar-benar diikuti

aleh manusia sebagai khalifah di bumi, maka manusia itu tidak akan merasa

takut dan bersedih hati. Allah tidak akan meninggalkan hambanya yang

mengikuti jalannya / petunjuknya, sehingga Dia (Allah) menjamin bahwa

hamba-Nya tidak akan bersedih hati atau pun ada rasa takut dalam dirinya.

Dari pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa peranan hidup yang

diharapkan dilaksanakan oleh seorang muslim adalah sebagai khalifah di bumi

yang bertugas melindungi dan memakmurkan bumi dengan memanfaatkan

segala potensi yang ada yang telah diajarkan dan diberikan oleh Allah Swt

dengan mengikuti petunjuk yang telah diberikan oleh Allah Swt.

b. Dalam surah An-Naml (27) : 60-61, Allah telah menegaskan penciptaannya

dan memberikan berbagai rahmat. Di sana Allah mempertanyakan Apakah di

samping Allah Swt ada tuhan yang lain?

Bukankah Dia (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air

dari langit untukmu, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang

berpemandangan indah? Kamu tidak akan mampu menumbuhkan pohon-

pohonnya. Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Sebenarnya mereka

adalah orang-orang yang mmenyimpang. (QS. An-Naml (27) : 60)

Bukankah Dia (Allah) telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, yang

menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, yang menjadikan gunung-gunung

untuk (mengukuhkan)nya dan yang menjadikan suatu pemisah antara dua laut?

Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Sebenarnya kebanyakan

mereka tidak mengetahui. (QS. An-Naml (27) : 61)

Demikian pula dalam ayat 62, Allah Swt menegaskan bahwa Dia

memperkenankan doa, dan menjadikan kamu sebagai khalifah di bumi,

19

Page 20: Tujuan Hidup Muslim

juga mempertanyakan Apakah di samping Allah Swt ada tuhan yang lain?

Kemudian disebutkan bahwa Amat sedikit lah kamu berdzikir.

Bukankah Dia (Allah) yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan

apabila dia berdoa kepada-Nya, dan menghilangkan kesusahan dan menjadikan

kamu (manusia) sebagai khalaifah (pemimpin) di bumi? Apakah di samping

Allah ada tuhan (yang lain)? Sedikit sekali (nikmat Allah) yang kamu ingat.

(QS. An-Naml (27) : 62)

Demikian juga dalam ayat 63-64, ditegaskan oleh Allah Swt tentang

“Penciptaan langit dan bumi dan pemberian rahmat-Nya; memperkenankan doa;

dan menjadikan kamu sebagai khalifah” di satu sisi dengan pertanyaan “Apakah

di samping Allah Swt ada tuhan yang lain? Dan amat sedikitlah kamu

berdzikir?” di sisi yang lain.

Bukankah Dia (Allah) yang memberi petunjuk kepada kamu daam kegelapan di

daratan dan di lautan dan yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira

sebelum (kedatangan) rahmat-Nya? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang

lain)? Maha tinggi Allah terhadap aa yang mereka persekutukan.

(QS. An-Naml (27) : 63)

Bukankah Dia (Allah) yang menciptakan (makhluk) dari permulaannya,

kemudian mengulanginya (lagi) dan yang memberikan rezeki kepadamu dari

langit dan bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Katakanlah,

“Kemukakanlah bukti kebenaranmu, jika kamu orang yang benar”.

(QS. An-Naml (27) : 64)

Dari ayat-ayat tersebut, Allah telah menerangkan bahwa Dialah yang telah

menciptakan langit dan bumi dan menurunkan rahmat kepada makhluknya,

memperkenankan doa, dan menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi.

Karena bukti-bukti yang nyata itu, Allah mempertegas dan menegur orang-orang

yang mempersekutukan dan berpaling dari-Nya. Allah menantang hamba-Nya

yang ingkar untuk menunjukkan bukti bahwa ada tuhan yang lain yang telah

memberikan rezeki seperti apa yang Allah berikan.

c. Firman Allah:

20

Page 21: Tujuan Hidup Muslim

Dan kepada kaum Samud (kami utus) saudara mereka, Saleh. Dia berkata, “

Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dia telah

menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya, karena itu

mohonlah ampunan kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya.

Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat (rahmat-Nya) dan memperkenankan (doa

hamba-Nya).” (QS. Hud (11) : 61)

Dalam Surah Hud (11) : 61, Nabi Shaleh As. meminta kaumnya untuk beribadah

kepada Allah Swt dan menegaskan bahwa Dia telah:

Menciptakan kamu (manusia) dari bumi (tanah)

Memberikan kewajiban kepada manusia sebagai pemakmur bumi

Menyuruh manusia selalu beristighfar dan bertaubat

Menyatakan dekat dengan manusia dan memperkenankan doa

Kemudian dalam Surah Al-An’am (6) : 165

Dan dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi dan Dia

mengangkat (derajat) sebagian kamu di atas yang lain, untuk mengujimu atas

(karunia) yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat

memberi hukuman dan sungguh, Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Di situ kita temui pernyataan Dia menjadikan khalifah di muka bumi dan

menegaskan sebagian manusia derajatnya lebih tinggi dari sebagian yang

lain. Derajat manusia yang sama-sama berperan sebagai khalifah di muka bumi

bisa lebih tinggi dari yang lainnya karena keimanannya. Allah akan mengangkat

derajat orang-orang yang bersyukur atas nikmatnya. Allah akan memberikan

karunia kepada hamba-Nya untuk menguji mereka, dan siapa yang mampu

menjalani ujiannya dengan selalu bersyukur atas nikmat-Nya, maka Allah akan

mengangkat derajatnya.

Kemudian perhatikan Surah Al-An’am (6) : 160-162

Barangsiapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya.

Dan barangsiapa berbuat kejahatan dibalas seimban dengan kejahatannya.

Mereka sedikit pun tidak dirugikan (didzalimi). (QS. Al-An’am (6) : 160)

Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya Tuhanku telah memberiku petunjuk

ke jalan yang lurus, agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus. Dia

(Ibrahim) tidak termasuk orang-orang musyrik. (QS. Al-An’am (6) : 161)

21

Page 22: Tujuan Hidup Muslim

Katakanlah (Muhammad),”Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan

matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam”. (QS. Al-An’am (6) : 162)

Dengan memperhatikan Surah Al-An’am (6) : 160-162 dan Hud (11) : 61,

hubungan antara berdoa, berdzikir, dan bertaubat serta memakmurkan bumi agar

manusia mampu berperan sebagai khalifah Allah Swt di muka bumi.

Allah selalu memperkenankan doa hambanya yang memohon kepada-Nya.

Dengan dzikir, kita akan selalu ingat kepada Allah Swt dan semakin dekat

dengan-Nya sehingga kita akan segera bertaubat, memohon ampunan kepada-

Nya jika melakukan dosa. Sesungguhnya Allah selalu memperkenankan doa

hamba-hamba-Nya.

d. Beberapa langkah bagaimana cara mengefektifkan peranan hidup seorang

muslim berdasarkan hasil analisis dan sintesis pada butir-butir di atas, antara

lain:

Beriman kepada Allah

Berhijrah dan berjihad di jalan Allah

Berpegang teguh kepada agama Allah

Berbuat kebaikan

Tidak berbuat kerusakan di bumi

Berdoa dan memohon hanya kepada Allah dengan rasa takut dan penuh

harap

Mengimami bahwa tiada tuhan selain Allah

Selalu mengikuti petunjuk yang telah diberikan oleh Allah Swt

Shalat, menunaikan zakat, senantiasa berdzikir, beristighfar, dan

bertaubat kepada-Nya

Berbuat kebajikan dan meninggalkan keburukan

Bersyukur atas nikmat Allah Swt

Tidak melakukan tipu daya

Memakmurkan dan melindungi bumi, serta tidak berbuat kerusakan.

Memiliki sifat alimun hakim, berilmu dan bijaksana

22

Page 23: Tujuan Hidup Muslim

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Tujuan Hidup Muslim

Dari pembahasan yang ada pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan

bahwa tujuan hidup muslim adalah beribadah dan menyembah hanya kepada

Allah Swt semata. Setelah mengetahui tujuannya tersebut, maka seorang muslim

dapat menjalani hidupnya dengan terarah karena telah mengetahui tujuan

hidupnya. Untuk mencapai tujuan hidup tersebut, seorang muslim akan berusaha

mendekatkan diri kepada penciptanya, Allah Swt, agar mendapatkan ridho-Nya,

yaitu dengan beribadah kepada-Nya. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an Surah

Adz-Dzariyat (51) : 56.

Saran yang dapat diberikan pada pembahasan ini hanya satu, yaitu manusia,

khususnya seorang muslim harus mengetahui tujuan hidupnya terlebih ddahulu,

setelah itu dia baru bisa menjalankan hidupnya dengan baik dan terarah.

Fungsi Hidup Muslim

Fungsi hidup seorang muslim telah disebutkan di dalam Al-Qur’an Surah Al-

Anbiya (21) : 107, yaitu sebagai rahmatan lil alamin atau rahmat bagi seluruh

alam. Rahmat di sini mengandung arti luas, di antaranya kebahagiaan yang

hakiki, keselamatan dan ampunan. Sebagai pembawa rahmat, manusia

diharapkan dapat membawa kebahagiaan, kedamaian, dan kebaikan bagi

makhluk dan alam di sekitarnya. Selain itu juga bertugas menyeru kepada

seluruh umat untuk menyembah, tunduk dan patuh hanya kepada Allah Swt.

Berdasarkan fungsi hidup seorang muslim tersebut, manusia hendaknya dapat

melaksanakan fungsinya dengan baik. Cara mewujudkan fungsi tersebut yang

pertama harus diliki manusia ialah beriman kepada Allah. Dengan iman yang

kokoh, manusia dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan dapat mencapai

tujuannya, yaitu menyembah hanya kepada Allah Swt.

23

Page 24: Tujuan Hidup Muslim

Peranan Hidup Muslim

Peranan hidup muslim diterangkan dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah (2) : 30-

34, terutama pada ayat 30. Peranan hidup yang diharapkan dilaksanakan oleh

seorang muslim adalah sebagai khalifah di bumi. Sebagai khalifah di bumi,

seorang muslim bertugas melindungi dan memakmurkan bumi dengan

memanfaatkan segala potensi yang ada yang telah diajarkan dan diberikan oleh

Allah Swt. Peranan tersebut dapat terlaksana jika manusia mampu mengikuti

petunjuk yang telah diberikan oleh Allah Swt.

Untuk menjalankan peranan hidupnya dengan baik, manusia harus mengetahui

tujuan hidupnya terlebih dahulu dan megetahui dan menjalankan fungsi

hidupnya dengan baik. Untuk itu diperlukan pemahaman yang benar tentang

masalah keagamaan dalam kehidupannya. Agar mendapatkan pemahaman yang

benar, maka seorang muslim harus selalu mempelajari tujuan, fungsi dan

peranannya. Kemudian menjalankan fungsi dan peranannya agar dapat

mencapai tujuannya.

24

Page 25: Tujuan Hidup Muslim

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahannya. 1990. Departemen Agama RI dan Kerajaan Saudi

Arabia. 1133 hlm.

Al-Qur’an dan Terjemahannya Edisi Tahun 2002. 2007. Departemen Agama RI.

641 hlm.

Aziz, M.A. 1995. Memahami dan Mendalami Ajaran Al-Qur’an Jilid IA. Bangkit Daya

Insana. Cijantung, Jakarta. 132 hlm.

Suryana, Toto. 1997. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi. Tiga Mutiara.

Bandung. 239 hlm.

25

Page 26: Tujuan Hidup Muslim

TUJUAN HIDUP MUSLIM, FUNGSI HIDUP MUSLIM,

DAN PERANAN HIDUP MUSLIM

(LAPORAN HASIL DISKUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM)

OLEH

MELINDA OKTAFIANI

1114111034

NO. PRESENSI 02

JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITASS LAMPUNG

2011

26

Page 27: Tujuan Hidup Muslim

KATA PENGANTAR

Bissmillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillahirrobbil ‘alamin

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang atas berkat rahmat dan nikmatnya

maka Laporan Hasil Diskusi Pendidikan Agama Islam ini dapat diselesaikan tepat

waktu. Tanpa ridho dan kasih sayang serta petunjuk dari-Nya tugas ini tidak dapat

diselesaikan.

Shalawat beserta salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw

beserta para sahabat dan pengikutnya yang Insya Allah tetap istiqomah hingga akhir

zaman.

Laporan ini disusun sebagai tugas akhir untuk mengikuti Ujian Akhir Semester

Peendidikan Agama Islam. Dalam laporan ini saya sertai dengan penjelasan yang

diperoleh dari beberapa sumber dan mengacu pada ayat-ayat Alquran yang mendukung.

Laporan ini membahas tentang Tujuan Hidup Muslim, Fungsi Hidup Muslim, dan

Peranan Hidup Muslim.

Saya ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan semua pihak yang membantu

dalam menyelesaikan laporan ini. Besar harapan saya laporan ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran agar laporan ini dapat

menjadi lebih baik lagi.

Akhir kata saya mohon maaf atas kesalahan yang terdapat dalam laporan ini, karena

kekurangan adalah milik manusia dan kesempurnaan hanyalah milik Allah.

Bandar Lampung, Desember 2011

Melinda Oktafiani

27

Page 28: Tujuan Hidup Muslim

NPM.1114111034

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………...……………… i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………. ii

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.1.1 Tujuan Hidup Muslim……………………………………………...... 1

1.1.2 Fungsi Hidup Muslim……………………………………………... .. 4

1.1.3 Peranan Hidup Muslim…………………………………………….... 6

II. CAPAIAN KOMPETENSI

2.1 Tujuan Diskusi

2.1.1 Tujuan Hidup Muslim…………………………………………….. 7

2.1.2 Fungsi Hidup Muslim……………………………………………... 7

2.1.3 Peranan Hidup Muslim……………………………………………. 7

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Tujuan Hidup Muslim……………………………………………………… 8

3.2 Fungsi Hidup Muslim……………………………………………………… 13

3.3 Peranan Hidup Muslim…………………………………………………….. 17

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Tujuan Hidup Muslim……………………………………………………... 23

4.2 Fungsi Hidup Muslim……………………………………………………... 23

4.3 Peranan Hidup Muslim……………………………………………………. 24

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….. 25

LAMPIRAN

28