ketika ahok jadi raja pemberang di sosial media

18
Indiwan seto wahjuwibowo Dosen Universitas Multimedia Nusantara

Upload: universitas-multimedia-nusantara

Post on 09-Jan-2017

111 views

Category:

Social Media


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ketika  ahok jadi raja pemberang di sosial media

Indiwan seto wahjuwibowoDosen Universitas Multimedia Nusantara

Page 2: Ketika  ahok jadi raja pemberang di sosial media

PENDAHULUAN

Isi media, apalagi soal politik pada hakekatnya adalah konstruksi

realita dan bahasa sebagai perangkatnya, sedangkan bahasa

bukan saja sebagai alat merepresentasikan realita, namun jugabisa menentukan bentuk seperti apa yang diciptakan oleh

bahasa tentang realitas tersebut.

Akibatnya media massa mempunyai peluang yang besar untuk

mempengaruhi makna dan gambaran yang dihasilkan dari

realitas yang dikonstruksikan.

Page 3: Ketika  ahok jadi raja pemberang di sosial media
Page 4: Ketika  ahok jadi raja pemberang di sosial media

Ketika Ahok Jadi Raja Pemberang

…..

Makalah ini berangkat dari sebuah penelitian semiotika yang

mengangkat kebiasaan AHok yang suka mengumbar amarah

sering digambarkan di social media sebagai sosok pemimpin yang tegas atau arogan.

Kasus yang menimbulkan banyak pro kontra adalah saat Ahok

memarahi Kepala Dinas Taman dan Pemakaman DKI sebelum

akhirnya memecat pejabat itu beberapa hari kemudian.

Page 5: Ketika  ahok jadi raja pemberang di sosial media
Page 6: Ketika  ahok jadi raja pemberang di sosial media

AHOKKehadiran lelaki yang sejak 14 November

2014, diumumkan secara resmi menjadi

Gubernur DKI Jakarta pengganti Joko

Widodo, melalui rapat paripurna istimewa

di Gedung DPRD DKI Jakarta, sering

kontroversial Salah satunya adalah

kebiasaan dan gaya komunikasinya yang

tegas dan dianggap otoriter.

Page 7: Ketika  ahok jadi raja pemberang di sosial media
Page 8: Ketika  ahok jadi raja pemberang di sosial media

Kasus yang menimbulkan banyak pro kontra adalah saat Ahok

memarahi Kepala Dinas Taman dan Pemakaman DKI sebelum

akhirnya memecat pejabat itu beberapa hari kemudian. Tulisan

ini hendak menguak bagaimana Ahok digambarkan di social

media ketika emosional dan berkata-kata kasar di media,

menggunakan metode semiotika komunikasi. Kasus yang dianalisis

menyangkut soal pemecatan terhadap Kepala Dinas Pertamanan

dan Pemakaman DKI

Page 9: Ketika  ahok jadi raja pemberang di sosial media

Teori dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori

representasi dengan metodologi semiotika komunikasi. Pada

dasarnya, analisis semiotika memang merupakan sebuah ikhtiar

untuk merasakan sesuatu yang aneh, sesuatu yang perlu

dipertanyakan lebih lanjut ketika kita membaca teks atau

narasi/wacana tertentu. Analisisnya bersifat paradigmatic dalam

arti berupaya menemukan makna termasuk dari hal-hal yang

tersembunyi di balik sebuah teks.

Page 10: Ketika  ahok jadi raja pemberang di sosial media

Ada sejumlah objek penelitian yang diteliti ,salah satunya kanal

youtube yang menggambarkan arogansi Ahok ketika memarahi

dan memecat anak buahnya.

Page 11: Ketika  ahok jadi raja pemberang di sosial media

Kasus pemecatan Ratna Diah sebagai Kepala Dinas Pertamanan ini

menjadi pembicaraan netizen karena banyak tersebar di social

media khususnya saat Ratna dicecar habis saat rapat bersama

Ahok dan sejumlah pejabat di DKI. Kemarahan Ahok itu disiarkan

via kanal Youtube dan sudah ditayangkan hingga 12.339 kali. Kesalahan Ratna sebagai Kadis karena membiarkan terjadinya

pungutan liar di TPU, dan terbongkarnya “nisan fiktif” sebagai

bagian dari aksi korupsi di sana.

Page 12: Ketika  ahok jadi raja pemberang di sosial media

Dalam kenyataannya Gubernur DKI Jakarta

Ahok memang mengganti Ratna Diah Kurniati

dari jabatan Kepala Dinas Pertamanan dan

Pemakaman DKI Jakarta, pada Jumat 17 juni

2016. Kemudian Basuki mengangkat mantan

Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Barat

Djafar Muchlisin menjadi Kepala Dinas

Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta.

Page 13: Ketika  ahok jadi raja pemberang di sosial media

ANALISIS DATAAUDIO VISUAL PENANDA PETANDA

…”Misalnya mau beli lahan,, mau

temuin ibu susah, tapi kalua lewat

calo yang mau kasih 10 persen dua

puluh persen gol….kalau kita

ketemu langsung nggak…

Ahok secara keras menyatakan

bahwa pengurusan makam bila

petugas resmi susah dihubungi tetapi

akan mudah bila lewat calo yang

memberikan jasa

Dari raut muka dan cara bicaranya, Ahok

geram karena ada semacam pembiarann

terjadinya pungli di TPU, dan apparat resmi

seakan susah ditemui sehingga pungli banyak

terjadi

masalah kita sekarang adalah kepala

TPU Ibu yang main, bukan masalah

ini ini alasan ajah saya Cuma butuh

ada kepastian

Ahok menuduh langsung bahwa

dalam kasus pungli, sejumlah kepala

TPU melakukan pungli

Persoalan Pungli di TPU karena banyak

kepala TPU yang bermain, justru pungi

dilakuukan oleh oknum yang

seharusnya mencegah dan memberantas

pungli tersebut

Ibu sudah saya ingetin, tapi ibu

ngggak mau .ini adalah kepala TPU

Petamburan, PNS ini, semua

mainnya sama…

“..Ibu selalu bela..makanya saya

marah…

Ahok mengingatkan Ratna agar tidak

selalu membela anak buah yang

salah

Di depan public , Ahok

menggambarkan seseorang atasan

yang justru membela anak

buahnnya yang melakukan korupsi

Page 14: Ketika  ahok jadi raja pemberang di sosial media

Dari Denotasinya, video yang ditayangkan ke

public lewat saluran Youtube adalah video

resmi keluaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,

artinya video tersebut merupakan sumber resmi

dari Pemerintah daerah Jakarta. Dari sisi ini, jelas

bahwa Ahok sengaja menyebarkan

tindakannya, kata-katanya dalam sebuah rapat

intern di kantornya ke tengah public

Page 15: Ketika  ahok jadi raja pemberang di sosial media

Konotasi yang didapatkan dari hasil analisis tektual didapat

bahwa Ahok berupaya menunjukkan bahwa dirinya tegas

mengatakan kebenaran meski itu menyangkut tindakan anak

buahnya sendiri. Dalam hal ini, Ahok sengaja ‘menguliti” dan

mempermalukan anak buahnya yaitu Kadis Pertamanan dan

Pemakaman di depan public, seakan kesalahan yang

dilakukan oleh Ratna adalah kesalahan yang harus dimengerti

dan diketahui oleh semua orang.

Page 16: Ketika  ahok jadi raja pemberang di sosial media

Mitos yang muncul adalah tindakan Ahok memang tidak

mengedepankan kepekaan terhadap system nilai budaya timur

yang ada di Indonesia, yang berupaya menciptakan harmonisasi

dan keselarasan. Dari penelitian ini, Ahok menunjukkan bahwa

kebenaran harus ditunjukkan meski ada kalanya menyangkut orang

lain yang notabene anak buahnya sendiri dalam pemerintahan. Di

sisi lain menunjukkan betapa otoriter gaya kepemimpinannya dan

tidak memperdulikan apakah orang yang dia permalukan di depan

public sakit hati atau tidak.

Page 17: Ketika  ahok jadi raja pemberang di sosial media

Saran-saran, penelitian ini bisa dikembangkan

menggunakan metode yang lain atau didekati

dengan pendekatan kritis, atau bisa juga melihatnya

dari sudut pandang orang-orang yang dipermalukan

Ahok di muka public , tentunya menggunakan studi

kasus.

Page 18: Ketika  ahok jadi raja pemberang di sosial media

DAFTAR PUSTAKA

Wibowo, Indiwan seto wahyu, (2013) Semiotika Komunikasi aplikasi

praktis untuk penelitian dan skripsi komunikasi, Mitra Wacana Media

Jakarta

https://www.youtube.com/watch?v=YzryYhGCRMw

http://megapolitan.kompas.com/read/2016/04/14/09325581/Ahok.Ma

rah.Lahan.Kedubes.Inggris.Tak.Kunjung.Dibeli.Kadis.Pertamanan.Mena

ngis