ketetapan hati dan nasihat bagi petobat muda · ketetapan hati dan nasihat bagi petobat muda ....

25
Ketetapan Hati Dan Nasihat bagi Petobat Muda ( Jonathan Edwards Pengantar dan penyunting oleh Stephen J. Nichols Penerbit Momentum 2005 Copyright © momentum.or.id

Upload: others

Post on 29-Sep-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ketetapan Hati Dan Nasihat bagi Petobat Muda · Ketetapan Hati dan Nasihat bagi Petobat Muda . Oleh: Jonathan Edwards Pengantar dan Penyunting:Stephen J. Nichols Penerjemah: The Boen

Ketetapan Hati Dan Nasihat

bagi Petobat Muda

(

Jonathan  Edwards  Pengantar dan penyunting oleh  

Stephen  J .  Nichols            

Penerbit Momentum  2005 

Copyright © momentum.or.id

Page 2: Ketetapan Hati Dan Nasihat bagi Petobat Muda · Ketetapan Hati dan Nasihat bagi Petobat Muda . Oleh: Jonathan Edwards Pengantar dan Penyunting:Stephen J. Nichols Penerjemah: The Boen

Ketetapan Hati dan Nasihat bagi Petobat Muda Oleh: Jonathan Edwards Pengantar dan Penyunting: Stephen J. Nichols

Penerjemah: The Boen Giok Editor: Irwan Tjulianto Pengoreksi: Jessy Siswanto dan Irenaeus Herwindo Tata Letak: Djeffry Desain Sampul: Ricky Setiawan Editor Umum: Solomon Yo

Originally published in English under the title, Jonathan Edwards’ Resolutions And Advice to Young Converts Copyright © 2001 by Stephen J. Nichols Translated and printed by permission of Presbyterian and Reformed Publishing Co. P.O. Box 817, Phillipsburg, New Jersey 08865, USA. All rights reserved

Hak cipta terbitan bahasa Indonesia © 2005 pada Penerbit Momentum (Momentum Christian Literature) Andhika Plaza C/5-7, Jl. Simpang Dukuh 38-40, Surabaya 60275, Indonesia. Telp.: +62-31-5472422; Faks.: +62-31-5459275 e-mail: [email protected] Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan (KDT) Edwards, Jonathan, 1703-1758.

Ketetapan hati dan nasihat bagi petobat muda/Jonathan Edwards, pengantar dan penyunting oleh Stephen J. Nichols, terj. The Boen Giok – cet. 1 – Surabaya: Momentum, 2005. 67 hlm.; 11 cm. ISBN 979-3292-13-X

1. Kehidupan Kristen – Karya-karya Awal hingga Tahun 1800. 2. Kaum Muda – Kehidupan Rohani – Karya-karya Awal hingga

Tahun 1800. 3. Pertumbuhan Rohani – Karya-karya Awal hingga Tahun 1800.

2005 248.4’858 – dc21

Cetakan pertama: September 2005 Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang. Dilarang mengutip, menerbitkan kembali, atau mem-perbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun dan dengan cara apa pun untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali kutipan untuk keperluan akademis, resensi, publikasi, atau kebutuhan nonkomersial dengan jumlah tidak sampai satu bab.

Copyright © momentum.or.id

Page 3: Ketetapan Hati Dan Nasihat bagi Petobat Muda · Ketetapan Hati dan Nasihat bagi Petobat Muda . Oleh: Jonathan Edwards Pengantar dan Penyunting:Stephen J. Nichols Penerjemah: The Boen

Daftar Isi

(

Daftar Ilustrasi  6 Pengantar  7 Ketetapan Hati  29 Nasihat bagi Petobat Muda  49 Daftar Bacaan Lebih Lanjut  64             

Copyright © momentum.or.id

Page 4: Ketetapan Hati Dan Nasihat bagi Petobat Muda · Ketetapan Hati dan Nasihat bagi Petobat Muda . Oleh: Jonathan Edwards Pengantar dan Penyunting:Stephen J. Nichols Penerjemah: The Boen

Daftar Ilustrasi

(

1. Jalan Utama, Northampton, tahun 1786  11 2. Jonathan Edwards Memorial  38  

Copyright © momentum.or.id

Page 5: Ketetapan Hati Dan Nasihat bagi Petobat Muda · Ketetapan Hati dan Nasihat bagi Petobat Muda . Oleh: Jonathan Edwards Pengantar dan Penyunting:Stephen J. Nichols Penerjemah: The Boen

Pengantar

(

BUKLET  INI  MERUPAKAN  gabungan  dari  dua naskah  unik  karya  rohaniwan  Kristen  terke‐muka di Amerika dari  zaman  kolonial,  Jona‐than Edwards. Naskah pertama bertajuk Kete‐tapan Hati  (Resolutions)  yang  ditulisnya  pada periode  1722‐1723.  Tatkala menuliskan  ketu‐juh puluh ketetapan hatinya  itu, Edwards  se‐dang  dalam  proses menyelesaikan  studi  dan pelatihan  kependetaannya,  serta  sedang  ber‐siap‐siap untuk menunaikan panggilan hidup‐nya. Ia memanfaatkan kesempatan untuk seje‐nak merenungkan bagaimana dan seperti apa kehidupan yang hendak dijalaninya kelak. 

Dengan  cara  khas  yang  kelak  akan me‐nandai  seluruh perjalanan karirnya,  ia meng‐ambil  penanya  dan  –  pada  saat‐saat  teduh yang diluangkannya dari harinya yang sibuk – menyusun  sejenis  pedoman,  sebuah  sistem 

Copyright © momentum.or.id

Page 6: Ketetapan Hati Dan Nasihat bagi Petobat Muda · Ketetapan Hati dan Nasihat bagi Petobat Muda . Oleh: Jonathan Edwards Pengantar dan Penyunting:Stephen J. Nichols Penerjemah: The Boen

PENGANTAR ( 8

evaluasi yang akan dipakainya untuk meren‐canakan kehidupannya – relasinya, pembicara‐annya,  hasratnya,  aktivitasnya.  Singkat  kata, melalui  ketetapan‐ketetapan  hatinya  tersebut Edwards seakan‐akan hendak menasihati diri‐nya sendiri. 

Naskah kedua yang bertajuk Nasihat  bagi Petobat Muda  (Advice  to  Young  Converts)  juga tidak  jauh  berbeda  dengan  naskah  pertama. Naskah  ini  juga  berisi  sejumlah  nasihat  ke‐pada  orang  muda,  namun  dituliskan  dalam bentuk  sebuah  surat. Dan Edwards, yang ke‐tika  itu  telah bertambah bijaksana, mendapat panggilan untuk membimbing orang  lain. Se‐kalipun  tidak  seluas  cakupan  Ketetapan  Hati, surat  ini pun memuat  sejumlah besar nasihat dan  pemikiran  untuk  dapat mencapai  hidup Kristen yang berkelimpahan. Surat tersebut di‐tulis pada sebuah periode yang menakjubkan dari  zaman  kolonial dan  zaman Edwards  hi‐dup, periode yang dikenal sebagai masa Keba‐ngunan  Besar  (the  Great  Awakening),  yang berlangsung  sekitar  tahun  1740‐1742.  Dalam surat  tersebut, Edwards menuliskan  sembilan belas pokok pikiran untuk dijadikan bahan pe‐

Copyright © momentum.or.id

Page 7: Ketetapan Hati Dan Nasihat bagi Petobat Muda · Ketetapan Hati dan Nasihat bagi Petobat Muda . Oleh: Jonathan Edwards Pengantar dan Penyunting:Stephen J. Nichols Penerjemah: The Boen

) PENGANTAR 9

renungan oleh Deborah Hatheway. Surat  ter‐sebut bukan sekadar menawarkan sejenis nasi‐hat  sesaat  bagi  Deborah,  tetapi  juga  nasihat permanen bagi generasi  selanjutnya. Sebagai‐mana  kesimpulan  seorang  pakar  baru‐baru ini, surat tersebut “telah menjadi sebuah karya klasik Kristen.” 

Tak  satu  pun  dari  kedua  karya  tersebut yang  naskah  aslinya masih  bertahan.  Sekali‐pun demikian, kedua naskah tersebut telah di‐reproduksi  dan  dicetak  ulang  secara  luas  se‐lama kurun waktu tiga abad ini. The American Tract  Society  telah menyebarluaskan  beratus‐ratus ribu salinan naskah bertajuk Nasihat bagi Petobat Muda sepanjang abad ke‐19, sementara naskah  bertajuk  Ketetapan  Hati  telah  menga‐lami pencetakan ulang sepanjang  tahun 1700‐an.  Kedua  naskah  tersebut  telah  diproduksi ulang  dalam  bentuk  buklet  ini  bagi  generasi baru petobat muda, dengan revisi minimal un‐tuk menyempurnakan tata bahasanya, dengan harapan  agar kata‐kata Edwards  ini  terus di‐pakai oleh Allah untuk meneguhkan kita da‐lam mengarungi “kehidupan Kristen” kita. 

Copyright © momentum.or.id

Page 8: Ketetapan Hati Dan Nasihat bagi Petobat Muda · Ketetapan Hati dan Nasihat bagi Petobat Muda . Oleh: Jonathan Edwards Pengantar dan Penyunting:Stephen J. Nichols Penerjemah: The Boen

PENGANTAR ( 10

Toko‐toko buku masa kini  telah dibanjiri dengan  berbagai  buku  “pedoman”  (how  to). Namun  demikian,  nasihat  Edwards  kepada Deborah Hatheway dan dirinya sendiri,  tetap memiliki  kelas  tersendiri.  Nasihat  Edwards yang  lugas dan  alkitabiah menolong kita un‐tuk bangkit dan mengembalikan fokus kita ke‐pada  Kristus  dan  firman‐Nya  sebagai  satu‐satunya penuntun bagi langkah hidup kita. 

Kehidupan Jonathan Edwards 

Terlahir  pada  tanggal  5  Oktober  1703,  Jona‐than  Edwards  dibesarkan  dalam  sebuah  ke‐luarga pendeta di East Windsor, Connecticut. Pada usia 13 tahun, ia menempuh pendidikan di Yale, meraih gelar sarjana muda pada tahun 1720  dan  gelar  masternya  pada  tahun  1723. Pada  periode  tahun  1722‐1723  ia  menggem‐balakan  sebuah  gereja  Presbiterian  di  kota New  York,  sebelum  kemudian  kembali  ke Yale  untuk  menjadi  tenaga  pengajar  selama beberapa  tahun  ajaran.  Pada  tahun  1727  ia memenuhi panggilan untuk melayani sebagai   

Copyright © momentum.or.id

Page 9: Ketetapan Hati Dan Nasihat bagi Petobat Muda · Ketetapan Hati dan Nasihat bagi Petobat Muda . Oleh: Jonathan Edwards Pengantar dan Penyunting:Stephen J. Nichols Penerjemah: The Boen

) PENGANTAR 11

    

Gam

baran mengena

i Jalan Utama, N

ortham

pton

, Massachussets, 1786. 

Gam

baran oleh M

aitla

nd de Gorgo

za 

                    

Copyright © momentum.or.id

Page 10: Ketetapan Hati Dan Nasihat bagi Petobat Muda · Ketetapan Hati dan Nasihat bagi Petobat Muda . Oleh: Jonathan Edwards Pengantar dan Penyunting:Stephen J. Nichols Penerjemah: The Boen

PENGANTAR ( 12

pendeta pembantu di Northampton Congrega‐tional Church di Massachusetts. 

Setelah wafatnya  Solomon  Stoddard, Ed‐wards mengemban  jabatan pendeta di North‐ampton  pada  tahun  1729  hingga  tahun  1750. Dalam  kurun  waktu  tersebut,  ia  telah  ber‐peran  sebagai  katalis  bagi  serangkaian  keba‐ngunan rohani pada pertengahan  tahun 1730‐an  maupun  Kebangunan  Besar  yang  terjadi pada  tahun 1740‐1742.  Ia  juga mempublikasi‐kan sejumlah khotbah dan eksposisi, termasuk karyanya yang bertajuk Risalah mengenai Afeksi Religius  (A  Treatise  Concerning  Religious Affec‐tions)*  pada  tahun  1746.  Melalui  berbagai khotbah  dan  karya  tulisnya,  Edwards  segera memperoleh  reputasi  internasional  sebagai pendeta, theolog, dan intelektual paling terke‐muka di koloni tersebut. 

Ironisnya, Edwards dibebastugaskan dari mimbar gereja Northampton pada tahun 1750. Ia  kemudian  pindah  ke  Stockbridge,  sebuah kota perbatasan di Massachusetts, di mana  ia melayani sebagai pendeta di sebuah pos peng‐

* Suatu versi  ringkas  telah diterbitkan dengan  judul Pengalaman Rohani Sejati (Surabaya: Momentum, 2003).

Copyright © momentum.or.id

Page 11: Ketetapan Hati Dan Nasihat bagi Petobat Muda · Ketetapan Hati dan Nasihat bagi Petobat Muda . Oleh: Jonathan Edwards Pengantar dan Penyunting:Stephen J. Nichols Penerjemah: The Boen

) PENGANTAR 13

injilan  bagi  Suku Asli Amerika Mohawk dan Mohican.  Ia  terus menulis, mempublikasikan sejumlah karyanya  seperti Kebebasan Kehendak (Freedom of the Will, 1754) dan Dosa Asal (Origi‐nal Sin, 1758). 

Sebuah  dewan  sekolah  yang  mengelola College of New  Jersey – cikal bakal Princeton University  sekarang  ini  – meminta  kesediaan Edwards  untuk  menjadi  rektor.  Pada  tahun 1758, Edwards menyatakan kesediaannya un‐tuk memangku  jabatan  tersebut. Namun  ha‐nya beberapa bulan sesudahnya, ia menderita sakit  akibat  reaksi  negatif  dari  vaksin  cacar yang disuntikkan ke dalam  tubuhnya, hingga akhirnya  meninggal  dunia  pada  tanggal  22 Maret tahun itu juga. 

Edwards  meninggalkan  11  orang  anak dan 72 orang cucu, serta mewariskan sejumlah karya  tulis  yang  sebagian  besar di  antaranya diterbitkan  setelah kematiannya. Melalui ber‐bagai karya  tulisnya  ini Edwards  terus meng‐genapi  panggilan  kekalnya  untuk menggem‐balakan gereja Tuhan. 

Copyright © momentum.or.id

Page 12: Ketetapan Hati Dan Nasihat bagi Petobat Muda · Ketetapan Hati dan Nasihat bagi Petobat Muda . Oleh: Jonathan Edwards Pengantar dan Penyunting:Stephen J. Nichols Penerjemah: The Boen

PENGANTAR ( 14

Ketetapan Hati 

Edwards menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya di Connecticut River Valley. Semen‐jak  ia  dilahirkan  pada  tahun  1703  hingga  ta‐hun  1750,  ia  terus‐menerus  tinggal  di  sekitar Connecticut  River,  baik  di  Connecticut mau‐pun Massachusetts, kecuali untuk masa bebe‐rapa  bulan  pada  tahun  1722‐1723.  Jonathan muda meninggalkan rumah dan kampung ha‐lamannya  demi  menjawab  panggilan  untuk melayani  sebuah  gereja  kecil  Presbiterian  di kota  New  York.  Tugas  pelayanannya  yang baru  itu menempatkan dia di sebuah wilayah yang  kemudian  dikenal  sebagai  jalan  Broad dan Wall. 

Petualangan bukanlah hal yang asing bagi Edwards. Ketika menjadi mahasiswa di Yale, ia  pernah  beberapa  kali  berpindah  tempat mengikuti  institusi  tempatnya belajar  itu, bu‐kan  hanya  karena  Yale  belum  menemukan tempat  yang  permanen,  namun  juga  untuk menghindari  bentrokan  dengan  tentara  yang pada  akhirnya  terlibat  konflik  dalam  Perang Tujuh Tahun (Seven Years’ War) itu. Maka Ed‐wards yang ketika  itu berusia 19  tahun men‐

Copyright © momentum.or.id

Page 13: Ketetapan Hati Dan Nasihat bagi Petobat Muda · Ketetapan Hati dan Nasihat bagi Petobat Muda . Oleh: Jonathan Edwards Pengantar dan Penyunting:Stephen J. Nichols Penerjemah: The Boen

) PENGANTAR 15

dapati dirinya berada di  lingkungan yang ba‐ru,  situasi  yang  baru,  dan  tanggung  jawab baru yang lebih berat. 

Saat  dihadapkan  pada  tantangan  yang baru  itu, Edwards  – mengikuti pola yang  se‐lama  ini  dilakukannya  dan  terbukti  berhasil mengasah  kehidupannya  – memutuskan  un‐tuk kembali menulis. Sebagaimana kaum Pu‐ritan  yang  menjadi  para  pendahulunya,  Ed‐wards  memulainya  dengan  menulis  sebuah buku harian (diary) yang dimaksudkannya un‐tuk menjadi  jendela bagi  jiwa dan  akal budi‐nya  yang  terdalam,  sebagai  sarana  untuk mengevaluasi  relasinya  dengan  Kristus  dan mengontrol kondisi spiritualnya. Ia pun mulai menulis serangkaian pedoman, bukan sekadar untuk  mengevaluasi  kehidupannya,  namun sekaligus  juga merumuskan  tujuan hidupnya. Pada  dasarnya,  berbagai  karya  tulisnya  itu berfungsi sebagai pernyataan misi pribadinya. 

Edwards  membuka  karya  tulisnya  yang bertajuk Ketetapan Hati itu dengan sebuah kali‐mat pengakuan: “Saya  tidak mampu melaku‐kan apa pun tanpa pertolongan Allah.” Ia ter‐bukti telah menjadi siswa berprestasi saat me‐

Copyright © momentum.or.id

Page 14: Ketetapan Hati Dan Nasihat bagi Petobat Muda · Ketetapan Hati dan Nasihat bagi Petobat Muda . Oleh: Jonathan Edwards Pengantar dan Penyunting:Stephen J. Nichols Penerjemah: The Boen

PENGANTAR ( 16

nempuh pendidikannya di Yale,  lulus dengan nilai tertinggi ketika meraih gelar sarjana mu‐danya, dan kembali menjadi yang terbaik saat meraih  gelar  masternya.  Meski  sedemikian berbakat, cerdas, dan kompeten di bidangnya, Edwards  tetap  saja menyadari kebergantung‐an  mutlaknya  pada  Allah,  dan  inilah  yang menjadi inti bagi sejumlah pokok bahasan da‐lam Ketetapan Hati. Tanpa bermaksud merasio‐nalisasi  kebutuhannya  akan pertolongan, Ed‐wards  sepenuhnya  menyadari  bahwa  segala hal yang dapat dilakukannya untuk memper‐kenan Allah atau  segala prestasi yang mung‐kin  dicapainya  itu  semata‐mata  merupakan karya Allah yang telah berkenan bekerja di da‐lam  dirinya. Meski  demikian,  Edwards  juga mengakui perlunya ia mendisiplinkan diri. 

Saat membaca Ketetapan Hati, Anda  tidak mungkin  tidak  menangkap  tekad  Edwards untuk mengontrol setiap aspek kehidupannya. Semangat ini mewarnai seluruh karya tulisnya itu.  Tidak  ada  satu  aspek  pun  yang  terluput dari  perhatiannya.  Ia memperhatikan  semua‐nya, mulai dari hal makan dan minum hingga berbicara, dari hal berdoa dan membaca Alki‐

Copyright © momentum.or.id

Page 15: Ketetapan Hati Dan Nasihat bagi Petobat Muda · Ketetapan Hati dan Nasihat bagi Petobat Muda . Oleh: Jonathan Edwards Pengantar dan Penyunting:Stephen J. Nichols Penerjemah: The Boen

) PENGANTAR 17

tab hingga relasinya dengan keluarga, dari ke‐hidupan rohaninya hingga hasratnya yang ter‐dalam – tidak ada satu hal pun yang tidak di‐bongkarnya. Menuruti  ajaran Rasul Yakobus, Edwards  bahkan  juga memperhatikan  lidah, bagian  tubuh yang kecil namun memiliki pe‐ran yang begitu penting  itu. Edwards menya‐dari  bahaya  yang  dapat  ditimbulkan  oleh lidah dan masalah besar yang dapat diakibat‐kannya, dan  ia menuliskan  sejumlah  resolusi sehubungan dengan pengendalian  bagian  tu‐buh yang sulit dijinakkan ini. 

Ketetapan Hati  juga menyingkapkan  tekad Edwards untuk membawa  setiap  aspek  kehi‐dupannya ke bawah kuasa ketuhanan Kristus dan  menyandarkannya  ke  dalam  kuasa  ke‐daulatan Allah. Orang Yunani kuno mengenal istilah  summum  bonum atau kebajikan  terting‐gi. Istilah tersebut bermakna bahwa sekalipun ada  banyak  kebajikan  yang  untuknya  sese‐orang layak hidup, namun ada satu di antara‐nya yang  terbaik, yang  tertinggi, yang meng‐atasi semua kebajikan  lainnya. Bagi Edwards, secara  umum,  pertanyaan  pertama  dalam Katekismus Westminster  secara  tepat mengena 

Copyright © momentum.or.id

Page 16: Ketetapan Hati Dan Nasihat bagi Petobat Muda · Ketetapan Hati dan Nasihat bagi Petobat Muda . Oleh: Jonathan Edwards Pengantar dan Penyunting:Stephen J. Nichols Penerjemah: The Boen

PENGANTAR ( 18

pada  jawaban  itu.  Kebajikan  tertinggi  yang layak  dilakukan  oleh  setiap  manusia  –  atau dalam bahasa katekismus disebut  sebagai  tu‐juan utama hidup manusia  –  adalah  “memu‐liakan Allah  dan menikmati Dia  untuk  sela‐ma‐lamanya.” Banyak ketetapan hati Edwards yang merefleksikan upayanya untuk membuat pernyataan universal  ini menjadi konkret dan spesifik dalam kehidupan pribadinya. Ia rindu agar Kristus boleh berotoritas dan Alkitab da‐pat menjadi prioritas dalam setiap langkah hi‐dupnya.  Ia  ingin  agar  hidupnya  –  tepatnya hari‐hari,  minggu‐minggu,  dan  bulan‐bulan hidupnya  –  tidak dibuang percuma bagi hal‐hal yang  lain,  sekalipun hal‐hal  itu baik  ada‐nya. Sebaliknya, ia menginginkan hanya yang terbaik dan mempersembahkan dirinya hanya untuk itu. 

Edwards mencantumkan tanggal pada pe‐nulisan ketetapan hatinya itu mulai dari tang‐gal 18 Desember 1722,  tepatnya pada resolusi nomor 35, pada  tanggal  itu pula  ia mulai me‐nulis buku hariannya. Ia menyelesaikan penu‐lisan  resolusi  itu  pada  tanggal  17  Agustus 1723. Ketetapan hati yang ditulis sebelum Ed‐

Copyright © momentum.or.id

Page 17: Ketetapan Hati Dan Nasihat bagi Petobat Muda · Ketetapan Hati dan Nasihat bagi Petobat Muda . Oleh: Jonathan Edwards Pengantar dan Penyunting:Stephen J. Nichols Penerjemah: The Boen

) PENGANTAR 19

wards mulai mencantumkan tanggal kemung‐kinan  besar  ditulisnya  hanya  sesaat  sebelum itu. Ia pergi ke New York pada bulan Agustus 1722  dan  tinggal  di  sana  hingga  bulan April 1723. Semenjak  saat  itu hingga musim gugur tahun  1723,  Edwards  tinggal  di  rumah  kera‐batnya di East Windsor, sembari menulis tesis masternya dan berkhotbah di berbagai gereja. Dengan demikian, Ketetapan Hati dibuat pada masa  transisi  dalam  kehidupan  Edwards.  Ia sedang berpindah dari masa‐masa pembelajar‐an  dan  pembentukan  sebagai  seorang  siswa kepada masa di mana ia akan mengawali pro‐fesinya  sebagai  seorang  theolog  sekaligus hamba Tuhan. Di sepanjang perjalanan hidup‐nya, Ketetapan Hati telah menjadi sahabat setia‐nya.  

Edwards  mengawali  Ketetapan  Hati  de‐ngan nasihat: “ingat untuk membaca daftar se‐kali  seminggu.”  Sepertinya  nasihat  ini  pun layak dituruti. Ketetapan Hati masih tetap rele‐van  hari  ini,  seperti  juga  saat  pertama  kali Edwards menuliskannya  berabad‐abad  silam. Membacanya  secara  teratur pasti akan  sangat 

Copyright © momentum.or.id

Page 18: Ketetapan Hati Dan Nasihat bagi Petobat Muda · Ketetapan Hati dan Nasihat bagi Petobat Muda . Oleh: Jonathan Edwards Pengantar dan Penyunting:Stephen J. Nichols Penerjemah: The Boen

PENGANTAR ( 20

menolong kita untuk hidup sungguh‐sungguh demi kehormatan dan kemuliaan Allah. 

Nasihat bagi Petobat Muda 

Setelah meraih gelar masternya, selama bebe‐rapa  tahun Edwards mendedikasikan dirinya sebagai  tenaga pengajar di Yale hingga  tahun 1727,  saat  ia pindah  ke Northampton.  Ia  lalu membaktikan  sebagian  besar waktu  pelayan‐annya  di  Northampton  hingga  tahun  1750. Selama  melayani  di  Northampton,  Edwards mengalami  banyak  peristiwa  suka  maupun duka  bersama  jemaat  gerejanya.  Satu  peristi‐wa yang patut dicatat tentu saja, adalah peris‐tiwa ketika Edwards menuliskan surat ini, pe‐ristiwa  yang  dikenang  sebagai  Kebangunan Besar itu. 

Selain  Perang  Revolusi  (Revolutionary War), Kebangunan Besar  tampaknya merupa‐kan peristiwa terpenting pada zaman kolonial itu,  dan  peristiwa  tersebut  mengindikasikan masa paling sibuk dalam kehidupan Edwards. Sekalipun  ada  begitu  banyak  tugas menanti‐kannya,  Edwards  tetap  meluangkan  waktu 

Copyright © momentum.or.id

Page 19: Ketetapan Hati Dan Nasihat bagi Petobat Muda · Ketetapan Hati dan Nasihat bagi Petobat Muda . Oleh: Jonathan Edwards Pengantar dan Penyunting:Stephen J. Nichols Penerjemah: The Boen

) PENGANTAR 21

untuk menulis  surat yang  cukup panjang ke‐pada seorang gadis Kristen dari kota Suffield, Connecticut. Untuk  sesaat  lamanya  gereja  di Suffield memang tidak memiliki gembala. Na‐mun  sesekali  gereja  itu mendapat  kunjungan dari para hamba Tuhan yang cukup memiliki reputasi.  George Whitefield  pernah  berkhot‐bah di Suffield ketika ia melakukan perjalanan ke  koloni‐koloni  New  England  pada  tahun 1740. Dan  pada  bulan‐bulan musim  semi  ta‐hun  1741,  Jonathan  Edwards  juga  mengun‐jungi dan menyampaikan khotbah kepada  je‐maat  gereja  itu.  Beberapa  bulan  kemudian, saat Deborah Hatheway  seorang  gadis muda anggota  gereja  tersebut,  membutuhkan  bim‐bingan rohani, ia mencari  pendeta dari North‐ampton ini. 

Edwards  yang  terkenal  dengan  kehebat‐annya  sebagai  pengkhotbah  –  seperti  terlihat dari khotbahnya yang berjudul Orang Berdosa di  Tangan  Allah  yang  Murka  (Sinners  in  the Hands of an Angry God) dan sebagai penulis – seperti  terbukti  dari  bukunya  yang  bertajuk Risalah mengenai Afeksi Religius (A Treatise Con‐cerning Religious Affections), Sejarah Karya Pene‐

Copyright © momentum.or.id

Page 20: Ketetapan Hati Dan Nasihat bagi Petobat Muda · Ketetapan Hati dan Nasihat bagi Petobat Muda . Oleh: Jonathan Edwards Pengantar dan Penyunting:Stephen J. Nichols Penerjemah: The Boen

PENGANTAR ( 22

busan  (History  of  the Work  of Redemption), dan Kebebasan Kehendak  (Freedom of  the Will) – me‐nunjukkan di sini, dimensi lain kehidupannya, yakni kemauannya yang besar untuk memper‐hatikan kehidupan  rohani orang  lain dan ke‐mampuannya  untuk  dengan  lemah  lembut dan sabar menggembalakan umat Tuhan yang masih muda. Di  sini kita melihat keberadaan Edwards  sebagai  seorang  pendeta,  yang  de‐ngan sungguh‐sungguh memperhatikan orang‐orang yang membutuhkan bimbingan dan per‐tolongannya. Saat menerima permintaan Nona Hatheway,  ia  tidak  menilainya  lebih  remeh daripada  mempersiapkan  khotbah,  menulis buku, atau bertukar pikiran dengan para kole‐ganya yang berasal dari Boston atau Skotlan‐dia. Edwards dikenal sebagai seorang theolog terkemuka Amerika,  dan  di  sini  kita melihat dia dengan  sabar membimbing  seorang Kris‐ten  yang masih muda dalam menapaki  kehi‐dupan Kristennya.  

Setelah  memberikan  sedikit  pengantar, Edwards menuliskan 19 pokok pikiran sebagai nasihat.  Beberapa  tema  yang  sangat  prinsipil muncul  dalam  surat  itu.  Pertama,  Edwards 

Copyright © momentum.or.id

Page 21: Ketetapan Hati Dan Nasihat bagi Petobat Muda · Ketetapan Hati dan Nasihat bagi Petobat Muda . Oleh: Jonathan Edwards Pengantar dan Penyunting:Stephen J. Nichols Penerjemah: The Boen

) PENGANTAR 23

menekankan pentingnya kesadaran dan kepe‐kaan  terhadap  dosa.  “Sekalipun  Allah  telah mengampuni  dan  melupakan  dosa‐dosa Anda,”  demikian  ia  menulis,  “Anda  sendiri jangan  pernah  melupakannya.”  Tujuan  Ed‐wards bukanlah untuk membiarkan Deborah, atau  kita  semua  dalam  hal  ini,  terperangkap dalam  jerat  dosa  dan  berada  dalam  keadaan tertekan  karena  ingatan  akan masa  lalu  kita. Sebaliknya,  ia memperingatkan  Deborah  de‐ngan menasihatinya untuk  tidak “memboros‐kan  waktu  dan  tenaga[nya]  dengan  terus mengingat  dan  memusingkan  pengalaman masa  lalu.”  Apa  yang  mau  ditekankan  Ed‐wards  ialah agar Deborah dan kita semua bo‐leh menjadi rendah hati, oleh ingatan akan ke‐limpahan anugerah Allah yang telah menebus kita dari dosa. 

Kesadaran akan dosa secara demikian  ju‐ga berguna untuk mengingatkan kita  tentang kebutuhan kita untuk selalu mewaspadai tipu daya dosa, yang paling halus sekalipun, yang berusaha  merangkak  masuk  ke  dalam  kehi‐dupan kita dan mengakar di dalam hati kita, terutama setelah kita bertobat. Maka Edwards 

Copyright © momentum.or.id

Page 22: Ketetapan Hati Dan Nasihat bagi Petobat Muda · Ketetapan Hati dan Nasihat bagi Petobat Muda . Oleh: Jonathan Edwards Pengantar dan Penyunting:Stephen J. Nichols Penerjemah: The Boen

PENGANTAR ( 24

– menuruti nasihat Rasul Paulus dalam Filipi 3:12‐14  – mengingatkan kita untuk mengerja‐kan  dengan  sungguh‐sungguh  karya  Kristus di dalam hidup kita. Mungkin hal paling me‐nyentuh  dari  surat  tersebut  tercermin  pada nasihat  Edwards  yang  ke‐18,  di  mana  Ed‐wards membagikan kesaksiannya  tentang ba‐gaimana Kristus melawat kita yang  bagaikan kanak‐kanak yang tidak berdaya, menyucikan kita dalam darah‐Nya, dan membungkus kita dalam kebenaran‐Nya (His righteousness). 

Kesadaran  akan  dosa  selayaknya  juga membuat kita mengucap syukur kepada Allah dan merealisasikan ucapan syukur kita itu me‐lalui pelayanan kita bagi‐Nya. Edwards  tidak pernah  jemu  mengingatkan  Deborah  Hathe‐way  akan  “kewajiban”‐nya  dan mendorong‐nya untuk dengan sungguh‐sungguh melaku‐kan  kewajibannya  untuk  berdoa,  mengikuti sakramen, beribadah kepada Allah,  serta me‐layani  dan memperhatikan  sesama.  Edwards juga mengingatkan Deborah  akan  kewajiban‐nya  untuk  hidup  sedemikian  rupa,  sehingga Kristus boleh dinyatakan di dalam hidupnya. “Jangan pernah memberi kesempatan kepada 

Copyright © momentum.or.id

Page 23: Ketetapan Hati Dan Nasihat bagi Petobat Muda · Ketetapan Hati dan Nasihat bagi Petobat Muda . Oleh: Jonathan Edwards Pengantar dan Penyunting:Stephen J. Nichols Penerjemah: The Boen

) PENGANTAR 25

para  penghujat  agama,”  demikian  ia  dengan serius  berkata,  “untuk  mengatakan  bahwa para petobat baru ini tidak lebih baik daripada orang lain.” 

Tema  terakhir  dalam  surat  itu  berkaitan dengan otoritas gereja dan keterlibatan Debo‐rah  di  dalamnya.  Ia  bukanlah  milik  dirinya sendiri, hidup  tersendiri, atau berdiri  sendiri. Sebaliknya, ia adalah milik tubuh Kristus, dan melalui surat tersebut Edwards mengingatkan Deborah bahwa ia hidup dalam komunitas mi‐lik Kristus dan menjadi anggota tubuh Kristus. Edwards  menutup  surat  tersebut  dengan mengarahkan perhatian Deborah pada peker‐jaan Allah  di  luar wilayah  gereja  di  Suffield dan  meneladankan  kebergantungannya  sen‐diri pada tubuh Kristus dengan cara meminta kesediaan Deborah untuk berdoa baginya. 

Selain  sejumlah  tema  besar  itu,  Edwards juga menambahkan  beberapa  nasihat  umum seperti,  “Saat  Engkau  mendengar  berita  fir‐man, tujukanlah berita itu kepada dirimu sen‐diri.”  Ia  juga menuliskan  hal‐hal  praktis,  se‐perti nasihatnya kepada Deborah  jika hendak menasihati  teman  sebayanya.  Ia dengan bijak 

Copyright © momentum.or.id

Page 24: Ketetapan Hati Dan Nasihat bagi Petobat Muda · Ketetapan Hati dan Nasihat bagi Petobat Muda . Oleh: Jonathan Edwards Pengantar dan Penyunting:Stephen J. Nichols Penerjemah: The Boen

PENGANTAR ( 26

menasihati Deborah agar  tidak menempatkan diri  pada  posisi  superior,  tetapi  justru mem‐berikan kesaksian tentang ketidaklayakan diri‐nya sendiri. Surat itu dipenuhi dengan nasihat bijak yang relevan bagi kita, sama seperti bagi Deborah Hatheway. 

Melalui kedua naskah yang mungkin  tak pernah  dimaksudkan  oleh  Edwards  untuk menjadi konsumsi publik ini, Edwards melan‐jutkan  kewajibannya untuk menggembalakan umat  Tuhan.  Bagaimanapun,  kedua  naskah tersebut  menyingkapkan  sisi  lain  dari  Ed‐wards yang selama ini jarang diketahui orang. Hanya sebulan setelah  ia menulis surat kepa‐da Deborah Hatheway, Edwards menyampai‐kan khotbahnya yang  terkenal, Orang Berdosa di Tangan Allah yang Murka. Sebagai karya tulis Edwards  yang  paling  banyak  dibaca,  naskah khotbah  tersebut sekaligus menjadi satu‐satu‐nya karya tulis Edwards yang akan senantiasa dibaca orang. Di satu sisi, tidak ada yang salah dengan fenomena ini: Orang Berdosa di Tangan Allah yang Murka adalah khotbah yang agung, layak menerima popularitas. Di sisi lain, akan sangat  disayangkan  jika  orang‐orang menge‐

Copyright © momentum.or.id

Page 25: Ketetapan Hati Dan Nasihat bagi Petobat Muda · Ketetapan Hati dan Nasihat bagi Petobat Muda . Oleh: Jonathan Edwards Pengantar dan Penyunting:Stephen J. Nichols Penerjemah: The Boen

) PENGANTAR 27

nal  Edwards  hanya  dari  Orang  Berdosa  di Tangan Allah yang Murka. Kedua naskah dalam buklet  ini mengungkapkan bahwa masih  ada sedemikian banyak pemikiran dan karya  tulis sang  rohaniwan  Kristen  zaman  kolonial  ini. Dan  tak  pelak,  semua  ini  mengindikasikan fakta  bahwa  bagi mereka  yang  rindu  untuk mendengar,  Jonathan  Edwards masih memi‐liki banyak hal untuk ditawarkan kepada ge‐reja masa kini.  

Copyright © momentum.or.id