kerajaan demak

35
KERAJAAN ISLAM DEMAK Disusun Oleh : 1. Fitriana Rifka F. 2. Laga Prawira S. 3. Siti Zulaikah. Kelas : X IPS 2 MADRASAH ALIYAH NEGERI KLATEN Tahun Ajaran 2014/2015

Upload: suratno-ratno-miharjo

Post on 19-Jul-2015

310 views

Category:

Education


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kerajaan Demak

KERAJAAN ISLAM DEMAK

Disusun Oleh :1. Fitriana Rifka F.

2. Laga Prawira S.

3. Siti Zulaikah.

Kelas : X IPS 2MADRASAH ALIYAH NEGERI

KLATENTahun Ajaran 2014/2015

Page 2: Kerajaan Demak
Page 3: Kerajaan Demak

Awal Berdirinya Kerajaan Demak

Kerajaan Islam yang pertama di Jawa adalah Demak, dan berdiri pada tahun 1478 M. Hal ini didasarkan atas jatuhnya kerajaan Majapahit yang diberi tanda Candra Sengkala: Sirna hilang Kertaning Bumi, yang berarti tahun saka 1400 atau 1478 M.Kerajaan Demak itu didirikan oleh Raden Fatah. Beliau selalu memajukan agama islam di bantu oleh para wali dan saudagar Islam.

Page 4: Kerajaan Demak

Raden Fatah nama kecilnya adalah Pangeran

Jimbun. Menurut sejarah, dia adalah putera

raja Majapahit yang terakhir dari garwa

Ampean, dan Raden Fatah dilahirkan di

Palembang. Karena Arya Damar sudah masuk

Islam maka Raden Fatah dididik secara Islam,

sehingga jadi pemuda yang taat beragama

Islam.

Setelah usia 20 tahun Raden Fatah dikirim ke

Jawa untuk memperdalam ilmu agama di

bawa asuhan Raden Rahmat dan akhirnya

kawin dengan cucu beliau. Dan akhirnya

Raden Fatah menetap di Demak (Bintoro).

Page 5: Kerajaan Demak

Pada kira-kira tahun 1475 M, Raden Fatah mulai melaksanakan perintah gurunya dengan jalan membuka madrasah atau pondok pesantren di daerah tersebut. Rupanya tugas yang diberikan kepada Raden Fatah dijalankan dengan sebaik-baiknya. Lama kelamaan Desa Glagahwangi ramai dikunjungi orang-orang. Tidak hanya menjadi pusat ilmu pengetahuan dan agama, tetapi kemudian menjadi pusat peradagangan bahkan akhirnya menjadi pusat kerajaan Islam pertama di Jawa. Desa Glagahwangi, dalam perkemabangannya kemudian karena ramainya akhirnya menjadi ibukota negara dengan nama Bintoro Demak.

Page 6: Kerajaan Demak

Letak Kerajaan Demak

Secara geografis Kerajaan Demak terletak di daerah Jawa Tengah, tetapi pada awal kemunculannya kerajaan Demak mendapat bantuan dari para Bupati daerah pesisir Jawa Tengah dan Jawa Timur yang telah menganut agama Islam.Pada sebelumnya, daerah Demak bernama Bintoro yang merupakan daerah vasal atau bawahan Kerajaan Majapahit. Kekuasaan pemerintahannya diberikan kepada Raden Fatah (dari kerajaan Majapahit) yang ibunya menganut agama Islam dan berasal dari Jeumpa (Daerah Pasai).

Page 7: Kerajaan Demak

Letak Demak sangat menguntungkan, baik untuk perdagangan maupun pertanian. Pada zaman dahulu wilayah Demak terletak di tepi selat di antara Pegunungan Muria dan Jawa. Sebelumnya selat itu rupanya agak lebar dan dapat dilayari dengan baik sehingga kapal dagang dari Semarang dapat mengambil jalan pintas untuk berlayar ke Rembang. Tetapi sudah sejak abad XVII jalan pintas itu tidak dapat dilayari setiap saat.

Page 8: Kerajaan Demak

Pada abad XVI agaknya Demak telah menjadi gudang padi dari daerah pertanian di tepian selat tersebut. Konon, kota Juwana merupakan pusat seperti itu bagi daerah tersebut pada sekitar 1500. Tetapi pada sekitar 1513 Juwana dihancurkan dan dikosongkan oleh Gusti Patih, panglima besar kerajaan Majapahit yang bukan Islam. Ini kiranya merupakan peralawanan terakhir kerajaan yang sudah tua itu. Setelah jatuhnya Juwana, Demak menjadi penguasa tunggal di sebelah selatan Pegunungan Muria.Yang menjadi penghubung antara Demak dan Daerah pedalaman di Jawa Tengah ialah Sungai Serang (dikenal juga dengan nama-nama lain), yang sekarang bermuara di Laut Jawa antara Demak dan Jepara.

Page 9: Kerajaan Demak

Hasil panen sawah di daerah Demak rupanya pada zaman dahulu pun sudah baik. Kesempatan untuk menyelenggarakan pengaliran cukup. Lagi pula, persediaan padi untuk kebutuhan sendiri dan untuk pergadangan masih dapat ditambah oleh para penguasa di Demak tanpa banyak susah, apabila mereka menguasai jalan penghubung di pedalaman Pegging dan Pajang.

Page 10: Kerajaan Demak

Peta Kerajaan

Page 11: Kerajaan Demak

Keruntuhan Kerajaan DemakSetelah wafatnya Sultan Trenggana menimbulkan kekacauan politik yang hebat di keraton Demak. Negeri-negeri bagian (kadipaten) berusaha melepaskan diri dan tidak mengakui lagi kekuasaan Demak. Di Demak sendiri timbul pertentangan di antara para waris yang saling berebut tahta. Orang yang seharusnya menggantikan kedudukan Sultan Trengggono adalah pengeran Sekar Seda Ing Lepen. Namun, ia dibunuh oleh Sunan Prawoto yang berharap dapat mewarisi tahta kerajaan. Adipati Jipang yang beranama Arya Penangsang, anak laki-laki Pangeran Sekar Seda Ing Lepen, tidak tinggal diam karena ia merasa lebih berhak mewarisi tahta Demak. Sunan Prawoto dengan beberapa pendukungnya berhasil dibunuh dan Arya Penangsang berhasil naik tahta. Akan tetapi, Arya Penangsang tidak berkuasa lama karena ia kemudian di kalahkan oleh Jaka Tingkir yang di bantu oleh Kiyai Gede Pamanahan dan putranya Sutawijaya, serta KI Penjawi. Jaka tingkir naik tahta dan penobatannya dilakukan oleh Sunan Giri. Setelah menjadi raja, ia bergelar Sultan Handiwijaya serta memindahkan pusat pemerintahannya dari Demak ke Pajang pada tahun 1568.

Page 12: Kerajaan Demak

Sultan Handiwijaya sangat menghormati orang-orang yang telah berjasa. Terutama kepada orang-orang yang dahulu membantu pertempuran melawan Arya Penangsang. Kyai Ageng Pemanahan mendapatkan tanah Mataram dan Kyai Panjawi diberi tanah di Pati. Keduanya diangkat menjadibupati di daerah-daerah tersebut.Sutawijaya, putra Kyai Ageng Pemanahan diangkat menjadi putra angkat karena jasanya dalam menaklukan Arya Penangsang. Ia pandai dalam bidang keprajuritan. Setelah Kyai Ageng Pemanahan wafat pada tahun 1575, Sutawijaya diangkat menjadi penggatinya.

Page 13: Kerajaan Demak

Pada tahun 1582 Sultan Hadiwijaya wafat. Putranya yang bernama Pangeran Benawa diangkat menjadi penggantinya. Timbul pemberontakan yang dilakukan oleh Arya Panggiri, putra Sunan Prawoto, ia merasa mempunyai hak atasa tahta Pajang. Pemberontakan itu dapat digagalkan oleh Pangeran Benawan dengan bantuan Sutawijaya.Pengeran Benawan menyadari bahwa dirinya lemah, tidak mamapu mengendalikan pemerintahan, apalagi menghadapi musuh-musuh dan bupati-bupati yang ingin melepaskan diri dari kekuasaan Pajang kepada saudara angkatnya, Sutawijaya pada tahun 1586. Pada waktu itu Sutawijaya telah menjabat bupati Mataram, sehingga pusat kerajaan Pajang dipindahkan ke Mataram.

Page 14: Kerajaan Demak

MASA KEJAYAAN

KERAJAAN DEMAK

Demak adalah kerajaan Islam pertama yang ada dijawa. Demak adalah Islam yang paling penting di wilayah pantai utara jawa pada awal abad ke-16. Pada masa itu, Demak adalah sebuah pelabuhan yang sangat ramai.

Page 15: Kerajaan Demak

Pada awalnya, Demak memang hanyalah sebuah kota pelabuhan. Ia dikuasai oleh Kerajaan Majapahit. Kerajaan Demak berdiri dengan dukungan dari wali sanga. Penyebar agama Islam di pulau Jaw.Rajanya yang pertama adalah Raden Patah, gelarnya adalah Sultan.

Raden patah adalah putra Raja Majapahit yang terakhir . Konon diceritakan, ibunda Raden patah ini adalah seorang putri Cina dari kerajaan majapahit. Ketika besar ia berguru kepada Sunan Ampel adalah wali yang mendirikan madrasah dan pondok pesantren. Pondok pesantrennya ini makin lama makin berkembang. Sampai akhirnya menjadi sebuah pusat oerdagangan. Desa Glagah Wangi akhirnya menjadi ibu kota kerajaan Demak yang disebut Demak Bintara.

Page 16: Kerajaan Demak

Sejak Demak berdiri wilayahnya mencakup pesisir utara Jawa Barat., terutama Cirebon. Rakyat Cirebon saat itu

sudah menjadi Muslim. Semakin lama wilayah kekuasaannya ini semakin meluas saja. Sampai tahun

1511daerah yang dikuasai Demak adalah Cirebon,Tuban,Jepara, Sedayu,Jaratan, danGresik.

Perluasan wilayah ini dilakukan Raden Patah dengan bantuan Adipati Unus, putranya. Ia dikenal juga dengan

sebutan pangeran Sabrang Lor.

Adipati Unus jugalah yang menggantikan Raden Patah menjadi Raja(1518-1521). Ia menjadi Raja Demak yang kedua. Ia berhasil menaklukan Jepara di sebelah utara

Sindang Laut.

Page 17: Kerajaan Demak

Raja selanjutnya adalah Sultan Trenggana , adik Adipati Unus. Ia mmerintah dari tahun (1521-1546). Pada saat ia memimpin, Kerajaan Demak mencapai puncak Kejayaannya, Wilayah kekuasaannya mencakup seluruh Pulau Jawa, kecuali Pajajaran, Panarukan, Pasuruan, dan Blambangan.

Sultan Trenggana mengatur perluasan pengaruh kerajaan Demak ke daerah Timur dan Barat. Pada saat Ia berkuasa inilah Kerajaan Hindu-Buddha terakhir runtuh, Sultan Trenggana mengundang Sunan Kalijaga untuk menetap di Kadilangu dekat Demak. Sunan Kalijaga dijadikan penasihat spiritualnya.

Sultan Trenggana sangat membenci Portugis, seperti juga ayah dan kakaknya . pada tahun 1522, Sultan Trenggana mengutus Fatahillah untuk menguasai Banten. Saat itu Banten belum dikuasai Portugis, akhirnya Fatahillahpun berhasil menguasai Banten . selain itu, daerah Sunda Kelapa dan Cirebon pun Berhasil dikuasainya.

Page 18: Kerajaan Demak

Raja keempat yang menggantikan Sultan Trenggana adalah Sultan Prawata (1546-1561), ternyata Ia tidak secakap ke tiga Raja sebelumnya. Ia menjadi Raja Demak yang terakhir

Kerajaan Demak pada akhirnya Jatuh ke tangan Hadiwijaya yang tampil dengan pemerintahan baru dan kerajaan baru, yaitu Kerajaan Pajang.demikian artikel Sejarah Kerajaan Islam, Masa Kejayaan Kerajaan Demak

Page 19: Kerajaan Demak

KEHIDUPAN POLITIKNYA

Kerajaan Islam Demak didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1475-1518 M. Di Bintoro Demak. Pada saat itu kerajaan Majapahit sedang mengalami kemunduran, sehingga mudah bagi Raden Patah untuk mendirikan kerajaan sendiri lepas dari kerajaan Majapahit. Berdirinya kerajaan Demak mendapat dukungan penuh dari para Wali Songo, yang memiliki pengaruh sangat kuat dalam masyarakat. Dalam waktu singkat Demak berhasil menjadi kerajaan besar. Adapun faktor-faktor yang mendorong Demak cepat menjadi kerajaan besar antara lain : - Letaknya strategis karena di tengah-tengah jalur pelayaran nasional dan dekat dengan muara sungai- Demak merupakan produsen beras terbesar di Pulau Jawa pada saat itu.- Mundurnya Kerajaan Majapahit

Page 20: Kerajaan Demak

KEHIDUPAN EKONOMINYA

Letak kerajaan Demak yang strategis , sangat membantu Demak sebagai kerajaan Maritim. Lagi pula letaknya yang ada di muara sungai Demak mendorong aktivitas perdagangan cepat berkembang. Di samping dari perdagangan, Demak juga hidup dari agraris. Pertanian di Demak tumbuh dengan baik karena aliran sungai Demak lewat pelabuhan Bergota dan Jepara. Demak bisa menjual produksi andalannya seperti beras, garam dan kayu jati.

Page 21: Kerajaan Demak

KEHIDUPAN KEAGAMAAN

Berdirinya kerajaan Demak banyak didorong oleh latar belakang untuk mengembangkan dakwah Islam. Oleh karena itu tidak heran jika Demak gigih melawan daerah-daerah yang ada dibawah pengaruh asing. Berkat dukungan Wali Songo. Demak berhasil menjadikan diri sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa yang memiliki pengaruh cukup luas. Untuk mendukung dakwah pengembangan agama Islam, dibangun Masjid Agung Demak sebagai pusatnya

Page 22: Kerajaan Demak

KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA

Salah satu peninggalan berharga kerajaan Demak adalah bangunan Masjid Demak yang terletak di sebelah barat alun-alun Demak. Masjid Agung Demak memiliki ciri khas yakni salah satu tiang utamanya terbuat dari tatal ( potongan kayu), atap tumpang, dan di belakngnya terdapat makam raja-raja Demak.

Page 23: Kerajaan Demak

PENINGGALAN KERAJAAN DEMAK

Masjig Agung Demak

Page 24: Kerajaan Demak

Prasasti Bulus Surya Majapahit

Soko Majapahit

Page 25: Kerajaan Demak

Maksurah Pintu Bledheg

Soko Tatal / Soko Guru

Page 26: Kerajaan Demak

Situs Kolam Wudhu Menara

Page 27: Kerajaan Demak

SILSILAH RAJA

1. Raden Patah (1478 - 1518) Raden Patah adalah pendiri dan raja pertama di Demak. Pada masa pemerintahannya mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dengan bantuan para wali, Demak diperluas hingga meliputi Jepara, Pati, Rembang, Semarang, kepulauan di selat Karimata dan beberapa daerah di Kalimantan. Kerajaan ini menguasai beberapa pelabuhan penting seperti Jepara, Tuban, Sedayu, Jaratan dan Gresik.

Page 28: Kerajaan Demak

Perannya dalam penyebaran agama Islam sangatlah besar. Dengan bantuan Sembilan Wali (Wali Songo), Demak menjadi pusat penyebaran agama Islam di Jawa dan wilayah Nusantara bagian timur. Oleh para wali, di Demak didirikan Masjid Agung Demak yang masih berdiri kokoh hingga sekarang.

Murid-murid para wali ini tidak hanya orang Jawa. Di antara murid-murid itu ada yang berasal dari daerah Banjarmasin (Banjar), Makasar, Ternate dan Ambon. Di daerah-daerah kekuasaan Demak seperti wilayah pesisir utara Jawa, sebagian Sumatera dan sebagian Kalimantan, agama Islam juga disebarkan.

Penyebaran Agama Islam di Jawa sangat berhasil. Cara dakwah Sunan Kalijaga dikenal dengan menggunakan seni wayang kulit. Sunan Kalijaga menyadari bahwa cerita wayang berasal dari Hindu India, tetapi beliau mampu menyesuaikan dan memasukkan ajaran Islam di dalamnya. Dengan cara ini ajaran Sunan Kalijaga nudah diterima masyarakat luas.

Page 29: Kerajaan Demak

Perkembangan ekonomi Demak sajalan dengan luas wilayah dan perkembangan perdagangan menjadi semakin maju. Banyak barang yang berasal dari Demak berupa beras dikirim ke Malaka. Ketika Malaka dikuasai Portugis, Demak merasa ikut dirugikan. Berkaitan dengan peristiwa tersebut, pada tahun 1513 Masehi Demak menyerang Portugis ke Malaka. Penyerangan ini dipimpin oleh putra mahkotanya sendiri yang bernama Pati Unus.

Demak mengirimkan 100 kapal perang dengan ribuan prajurit yang berasal dari Demak, Palembang dan Aceh. Penyerangan ini dilakukan dari utara Selat Malaka yaitu dari Demak - Selat Sunda - Panta barat Sumatera - aceh - Selat Malak - Malaka. Dalam penyerangan ini, Demak dibantu oleh Kerajaan Palembang dan Aceh. Karena faktor jarak yang terlalu jauh dan peralatan perang yang kurang seimbang, penyerangan tidak berhasil.

Kegagalan penyerangan ini membuat Demak semakin waspada tentang beratnya ancaman Portugis. Untuk itu segera menngkatkan pertahanannya dengan meningkatkan jumlah prajurit dan kapal-kapal perangnya. Raden Patah wafat tahun 1518 M, kemudian digantikan oleh putra Mahkotanya Raden Pati Unus.

Page 30: Kerajaan Demak

2. Pati Unus ( 1518 - 1521 M )

Pati Unus berkuasa tahun 1518 M sampai tahun 1521 M. Karena jasanya memimpin armada Demak dalam penyerangan ke Malaka, Pati Unus mendapatkan sebutan "Pangeran Sabrang Lor". Pemerintahan Pangeran Sabrang Lor tidak berlangsung lama, karena setelah 3 tahun memerintah beliau sakit dan wafat tahun 1521 M. Pati Unus meninggal tanpa menurunkan anak. Sebagai penggantinya adalah adiknya yang bernama Raden Trenggono yang kemudian bergelar Sultan Trenggono.

Page 31: Kerajaan Demak

3. Sultan Trenggono ( 1521 - 1546 )

Sultan Trenggono adalah adik Pati Unus dan putra ketiga Raden Patah. Di bawah pemerintahannya wilayah Demak bertambah luas. Tahun 1522, armada laut Demak di bawah pimpinan Fatahillah (Faletehan) mengadakan penyerangan dimulai dari Banten, Sunda Kelapa, kemudian ke Cirebon. Ketiga daerah ini semula berada di bawah kekuasaan Kerajaan Pajajaran. Pada saat itu juga Portugis bekerja sama dengan Pajajaran untuk menguasai Sunda Kelapa.

Page 32: Kerajaan Demak

Sepeninggal Sultan Trenggono, di Demak terjadi perebutan kekuasaan antara putra sulung Sultan Trenggono yang bernama Sunan Prawoto dengan Pangeran Sekar, kakak Sultan Trenggono. Pangeran Sekar kalah dan meninggal, Kemudian, Sunan Prawoto menjadi raja Demak.

Sunan Prawoto tidak lama menjadi raja di Demak, terjadi pemberontakan oleh Arya Penangsang anak Pangeran Sekar. Dalam peperangan itu, Sunan Prawoto gugur. Arya Penangsang mendapat perlawanan dari menantu Sultan Trenggono yang bernama Pangeran Hadiri (Sultan Kalinyamat), tetapi tidak berhasil. Pangeran Hadiri meninggal oleh Arya Penangsang..

Perlawanan dilanjutkan oleh Joko Tingkir, menantu Sultan Trenggono yang berasal dari Tingkir Salatiga. Dengan siasat yang diajarkan Ki Ageng Pemanahan. Pemberontakan Arya Penangsang (Adipati Jipang) dapat dipadamkan.

Page 33: Kerajaan Demak

Siasat tersebut antara lain dengan menampilkan Sutawijaya, anak Ki Ageng Pemanahan yang baru berusia 16 tahun dijadikan sebagai Panglima perang. Akibatnya, Arya Penangsang tidak tega membunuh, tetapi justru sebaliknya Arya Penangsang terbunuh o;eh Sutawijaya.

Berkat jasanya mengalahkan Arya Penangsang, Ki Ageng Pemanahan mendapat hadiah wilayah di daerah Mataram yaitu Kota Gede dan sekitarnya. Sutawijaya dijadikan anak angkat Joko Tingkir. Setelah menjadi raja, Joko Tingkir memindahkan pusat pemerintahan Demak ke Pajang. Beberapa alasan Joko Tingkir memindahkan pusat kerajaan ke Pajang adalah:Kerajaan Demak mengalami kehancuran total akibat perang saudara yang berlarut-larut.Mendekati daerah pertanian yang subur yaitu di sekitar Surakarta dan Klaten.Menjauhi musuh-musuh politiknya yang ada di sekitar Demak.Mendekati daerah pendukungnya yaitu di sekitar Tingkir dan Pajang.

Page 34: Kerajaan Demak

“Pendidikan bukanlah proses mengisi wadah yang kosong. Pendidikan adalah proses menyalakan api pikiran”

Page 35: Kerajaan Demak