sejarah kerajaan demak

14
SEJARAH KESULTANAN DEMAK OLEH : Aldy Arrashid Aji Pamungkas Muhammad Romy GURU PEMBIMBING : Bp. Suratno, S.Pd “MAN KLATEN “

Upload: suratno-ratno-miharjo

Post on 28-Jul-2015

190 views

Category:

Education


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sejarah  kerajaan demak

SEJARAH KESULTANAN DEMAK

OLEH :Aldy ArrashidAji Pamungkas

Muhammad Romy

GURU PEMBIMBING :Bp. Suratno, S.Pd

“MAN KLATEN “

Page 2: Sejarah  kerajaan demak

“Awal Berdirinya Kerajaan Demak”

Kerajaan Islam yang pertama di Jawa adalah Demak. Dan berdiri pada tahun 1478 M. Hal ini didasarkan atas jatuhnya Kerajaan Majapahit yang diberi tanda “Candra Sengkala (Sirna Hilang Kertaning Bumi)” yang berarti Tahun Saka 1400 atau 1478 M.

Kerajaan Demak itu didirikan oleh Raden Patah. Beliau Selalu memajukan agama islam dibantu oleh Para Wali dan Saudagar islam. Raden Patah nama kecilnya adalah Pangeran Jimbun. Menurut sejarah Dia adalah Putra Raja Majapahit yang terakhir dari garwa Ampean, dan Raden Patah dilahirkan di Palembang.

Page 3: Sejarah  kerajaan demak

Setelah usia 20 Tahun Raden Fatah dikirim ke Jawa untuk memperdalam ilmu agama dibawah asuhan Raden Rahmat dan akhirnya menikah dengan cucu Beliau. Dan akhirnya Raden Fatah menetap di Demak (Bintoro).

Pada tahun 1475 M, Raden Fatah mulai melaksanakan perintah Gurunya dengan jalan membuka madrasah atau pondok pesantren di daerah tersebut. Rupanya tugas yang di berikan kepada Raden Fatah di jalankan dengan sebaik baiknya. Lama kelamaan Desa Glagahwangi ramai di kunjungi orang orang. Tidak hanya menjadi pusat ilmu pengetahuan dan agama, tetapi kemudian menjadi pusat perdagangan bahkaan akhirnya menjadi pusat Kerajaan Islam pertama di Jawa.

Desa Glagahwangi dalam perkembangannya kemudian karena ramainya akhirnya menjadi Ibukota Negara dengan nama Bintoro Demak.

Page 4: Sejarah  kerajaan demak

Letak Kerajaan DemakSecara geografis Kerajaan Demak terletak di daerah Jawa Tengah, tetapi

pada awal kemunculannya Kerajaan Demak mendapat bantuan dari para Bupati daerah pesisir Jawa Tengah dan Jawa timur yang telah menganut agama islam.

Pada sebelumnya, daerah Demak bernama Bintoro yang merupakan daerah bawahan Kerajaan Majapahit. Kekuasaan pemerintahannya di berikan kepada Raden Fatah (Dari Kerajaan Majapahit) yang Ibunya menganut agama Islam dan berasal dari Jeumpa (Daerah Pasai).

Letak Demak sangat menguntungkan, baik untuk perdagangan maupun pertanian. Pada zaman dahulu wilayah Demak terletak di tepi selat diantara Pegunungan Muria dan Jawa. Sebelumnya selat itu rupanya agak lebar dan dapat di layari dengan baik sehingga kapal dagang dari Semarang dapat mengambil jalan pintas untuk berlayar ke Rembang. Tetapi sejak abad XVII jalan pintas itu tidak dapat dilayari setiap saat.

Pada abad XVI Demak telah menjadi gudang padi dari pertanian di tepian selat tersebut. Konon, kota Juwana merupakan pusat seperti itu bagi daerah tersebut pada sekitar 1500.

Page 5: Sejarah  kerajaan demak

Tetapi pada sekitar 1513 Juwana dihancurkan dan dikosongkan oleh Gusti Patih. Panglima besar Kerajaan Majapahit yang bukan islam. Ini merupakan perlawanan terakhir Kerajaan yang sudah tua itu. Setelah jatuhnya Juwana, Demak menjadi penguasa tunggal di sebelah Pegunungan Muria.

Yang menjadi penghubung Demak dan daerah pedalaman di Jawa Tengah ialah Sungai Serang yang sekarang bermuara di laut Jawa antara Demak dan Jepara.

Hasil panen sawah di daerah Demak rupanya pada zaman dahulu pun sudah baik. Kesempatan untuk menyelenggarakan pengaliran cukup. Lagi pula persediaan padi untuk kebutuhan sendiri dan untuk perdagangan masih dapat di tambah oleh para penguasa di Demak tanpa susah, apabila mereka menguasai jalan penghubung di pedalaman Pegging dan Pajang.

Page 6: Sejarah  kerajaan demak

Masa Kejayaan Kerajaan Demak

Ketika kerajaan Majapahit mulai mundur, banyak Bupati yang ada di daerah Pantai Utara Pulau Jawa melepaskan diri . Bupati Bupati itu membentuk suatu persekutuan di bawah pimpinan Demak. Setelah Kerajaan Majapahit runtuh, berdirilah Kerajaan Demak sebagai Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Raja Raja yang pernah memerintah Kerajaan Demak adalah sebagai berikut :

1. Raden fatah

Nama kecil Raden Fatah adalah Pangeran Jimbun. Pada masa mudanya Raden Fatah memperoleh pendidikan yang berlatar belakang kebangsawanan dan politik. Raden Fatah memiliki adik laki laki se-ibu tapi beda ayah. Setelah memasuki usia belasan tahun, Raden Fatah bersama adiknya belajar ke Jawa untuk belajar di Ampel Denta. Mereka mendarat di Pelabuhan Tuban pada tahun 1419 M. Raden Fatah mendalami agama islam bersama pemuda pemuda lainnya seperti Raden Paku (Sunan Giri), Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang), Raden Kosim (Sunan Drajat).

Page 7: Sejarah  kerajaan demak

Setelah di anggap lulus, Raden Fatah dipercaya menjadi ulama dan membuat permukiman di Bintara. Beliau di iringi oleh Sultan Palembang. Menurut cerita rakyat Jawa Timur, Raden Fatah termasuk keturunan raja terakhir dari kerajaan Majapahit yaitu raja Brawijaya V.

Raden Fatah memerintah Demak dari tahun 1500-1518 M.Dibawah pemerintahannya kerajaan Demak berkembang pesat,Karena memiliki daerah pertanian yang luas sebagai penghasil bahanMakanan terutama beras. Oleh karena itu kerajaan Demak menjadiKerajaan Agraris Maritim.

Pada masa pemerintahan Raden Fatah, wilayah kekuasaan kerajaan Demak meliputi daerah Jepara, Tuban, Sedayu, Palembang, Jambi dan beberapa daerah di Kalimantan. Jasa para Wali sangatlah besar, baik di pulau Jawa maupun di daerah daerah di luar pulau Jawa, seperti daerah Maluku yang dilakukan oleh Sunan Giri, di daerah Kalimantan Timur yang dilakukan oleh seorang penghulu dari Demak yang bernama Tunggang Parangan. Pada masa pemerintahan Raden fatah, dibangun masjid Demak yang proses pembangunan masjid itu di bantu oleh para Wali atau Sunan. Raden Fatah menjadi raja pertama di kerajaan Demak. Ia menaklukan kerajaan Majapahit dan memindahkan seluruh benda pusaka kerajaan Majapahit ke kerajaan Demak.

Page 8: Sejarah  kerajaan demak

2. Adipati Unus

Setelah Raden Fatah wafat, tahta kerajaan Demak dipegang oleh Adipati Unus. Ia memerintah Demak dari tahun 1518-1521 M. Masa pemerintahan Adipati Unus tidak begitu lama, karena Ia meninggal dalam usia yang masih muda dan tidak meninggalkan seorang putera mahkota. Setelah Adipati Unus meninggal, tahta kerajaan Demak di pegang oleh saudaranya yang bernama Sultan Trenggana.

3. Sultan Trenggana

Sultan Trenggana memerintah Demak dari tahun 1521-1546 M. Dibawah pemerintahannya kerajaan Demak mencapai masa kejayaan, Sultan Trenggana berusaha memperluas daerah kekuasaannya hingga ke daerah Jawa Barat. Pada tahun 1522 M kerajaan Demak mengirim pasukannya ke Jawa Barat di bawah kepemimpinan Fatahillah. Daerah daerah yang berhasil di kuasainya adalah Banten, Sunda kelapa, dan Cirebon.Penguasaannya terhadap daerah ini bertujuan untuk menggagalkan hubungan antara Portugis dan kerajaan Pajajaran. Armada Portugis dapat dihancurkan oleh armada Demak pimpinan Fatahillah. Dengan kemenangan itu, Fatahillah mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta (Berarti kemenangan penuh).

Page 9: Sejarah  kerajaan demak

Dalam usaha memperluas kekuasaannya ke Jawa Timur, Sultan Trenggana memimpin sendiri pasukannya. Satu persatu daerah Jawa Timur berhasil dikuasai, seperti Madiun, Gresik, Tuban dan Malang. Akan tetapi ketika menyerang Pasuruan 953H/1546M Sultan Trenggana gugur. Usahanya untuk memasukkan kota pelabuhan yang kafir itu ke wilayahnya dengan kekerasan ternyata gagal. Sultan Trenggana berkuasa selama 42 tahun.

Dalam masa jayanya Sultan Trenggana berkunjung kepada Sunan Gunung Jati, dia memperoleh gelar Sultan Ahmad Abdul Arifin.

Page 10: Sejarah  kerajaan demak

PERANG SAUDARA DI DEMAK

Perang saudara ini berawal dari meninggalnya anak sulung Raden Fatah yaitu Adipati Unus yang menjadi putera Mahkota. Akhirnya terjadi perebutan kekuasaan antara anak anak dari Raden Fatah. Persaingan ketat antara Sultan Trenggana dan Pangeran Seda Lepen. Akhirnya kerajaan Demak mampu dipimpin oleh Trenggana dengan menyuruh anaknya yaitu Prawoto untuk membunuh Pangeran Seda Lepen. Dan akhirnya Sultan Trenggana menjadi Sultan kedua di Demak. Pada masa kekuasaan Sultan Trenggana, Demak mencapai puncak keemasan dengan luasnya daerah kekuaasaan dari Jawa Barat sampai Jawa Timur. Hasilnya adalah Demak memiliki benteng bawahan di barat yaitu Cirebon. Tapi kesultanan Cirebon akhirnya tidak tunduk setelah Demak menjadi Kesultanan Pajang.

Sultan Trenggana meninggalkan dua orang putra dan empat orang putri. Anak pertama perempuan menikah dengan Pangeran Langgar, anak kedua laki laki yaitu Sunan Prawoto, anak ketiga perempuan menikah dengan Pangeran Kalinyamat, anak yang keempat perempuan menikah dengan Pangeran dari Cirebon, anak perempuan yang kelima menikah dengan Jaka Tingkir, anak yang terakhir adalah Pangeran Timur.

Page 11: Sejarah  kerajaan demak

Arya Penangsang Jipang telah dihasut oleh Sunan Kudus untuk membalas kematian dari ayahnya, Pangeran Sedo Lepen pada saat perebutan kekuasaan. Dengan membunuh Sunan Prawoto, Arya Penangsang bisa menguasai Demak dan bisa menjadi Raja Demak yang berdaulat penuh. Pada tahun 1546 setelah wafatnya Sultan Trenggana secara mendadak, anaknya yaitu Sunan Prawoto naik tahta dan menjadi raja ke-3 di Demak. Mendengar hal tersebut Arya Penangsang langsung menggerakkan pasukannya untuk menyerang Demak. Pada saat itu armada pasukan Demak sedang dikirim ke Indonesia timur. Maka dengan mudah Arya Penangsang membumi hanguskan Demak. Yang tersisa hanya Masjid Demak dan Klenteng. Dalam pertempuran ini Pangeran Prawoto gugur dalam pertempuran. Masih ada seorang lagi yang kelak akan membawa Demak pindah ke Pajang, Jaka Tingkir. Jaka Tingkir adalah putera dari Ki Ageng Pengging.

Page 12: Sejarah  kerajaan demak

KERUNTUHAN KERAJAAN DEMAK

Setelah wafatnya Sultan Trenggana menimbulkan kekacauan politik yang hebat di Keraton Demak. Negeri negeri bagian berusaha melepaskan diri dan tidak mengakui lagi kekuasaan Demak. Di Demak sendiri timbul pertentangan di antara para waris yang berebut tahta. Orang yang seharusnya menggantikan Sultan Trenggana adalah Pangeran Sekar Seda Ing Lepen. Namun, Ia di bunuh oleh Sunan Prawoto yang berharap dapat mewarisi tahta kerajaan. Arya Penangsang, anak laki laki Pangeran Sekar Seda Ing Lepen, tidak tinggal diam karena ia merasa lebih berhak mewarisi tahta Demak. Sunan Prawoto dengan beberapa pendukungnya berhasil naik tahta. Akan tetapi, Arya Penangsang tidak berkuasa lama karena ia kemudian dikalahkan oleh Jaka Tigkir yang di bantu oleh Kyai Gede Pemanahan dan puteranya Sutawijaya, serta Ki Penjawi. Jaka Tingkir naik tahta dan penobatannya di lakukan oleh Sunan Giri. Setelah menjadi Raja, ia bergelar Sultan Handiwijaya serta memindahkan pusat pemerintahannya dari Demak ke Pajang pada tahun 1568.

Page 13: Sejarah  kerajaan demak

Sultan Handiwijaya sangat menghormati orang orang yang telah berjasa. Terutama kepada orang orang yang dahulu membantu pertempuran melawan Arya Penangsang. Kyai Ageng Pemanahan mendapatkan tanah Mataram dan Kyai Panjawi di beri tanah di Pati. Keduanya di angkat menjadi Bupati di daerah daerah tersebut.

Sutawijaya putra Kyai Ageng Pemanahan di angkat menjadi Putra angkat karena jasanya dalam menaklukkan Arya Penangsang. Ia pandai dalam bidang ke prajuritan. Setelah Kyai Ageng Pemanahan wafat pada tahun 1575, Sutawijaya di angkat menjadi penggantinya.

Pada tahun 1582 Sultan Handiwijaya wafat. Putranya yang bernama Pangeran Benawa di angkat menjadi penggantinya. Timbul pemberontakan yang dilakukan oleh Arya Panggiri, putra Sunan Prawoto, ia merasa mempunyai hak atas tahta Pajang. Pemberontakan itu dapat di gagalkan oleh Pangeran Benawan dengan bantuan Sutawijaya. Pangeran Benawan menyadari bahwa dirinya lemah, tidak mampu mengendalikan pemerintahan, apalagi menghadapi musuh musuh dan Bupati Bupati yang ingin melepaskan diri dari kekuasaan Pajang kepada saudara angkatnya, Sutawijaya pada tahun 1586. Pada waktu itu Sutawijaya telah menjabat Bupati Mataram, sehingga pusat Kerajaan Pajang dipindahkan ke Mataram.

Page 14: Sejarah  kerajaan demak

Cukup sekian, Semoga Bermanfaat