kementerian pendidikan dan kebudayaan · bab iv target kinerja dan kerangka pendanaan 23 4.1 target...

36
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS LLDIKTI WILAYAH VIII TAHUN 2020 2024 DENPASAR 2020

Upload: others

Post on 10-Nov-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

RENCANA STRATEGIS

LLDIKTI WILAYAH VIII

TAHUN 2020 – 2024

DENPASAR

2020

Page 2: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya Rencana Strategis

(Renstra) Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VIII periode 2020-2024,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Renstra ini merupakan rencana dari LLDIKTI

Wilayah VIII untuk lima tahun ke depan yang disusun dengan mengacu pada berbagai

dokumen, yakni Undang – Undang No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025, Peraturan Presiden Nomor 18

Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024,

serta Peraturan Menteri Pendidikan No. 34 Tahun 2020 tentang Organisasi Dan Tata Kerja

Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi.

Tujuan pembuatan renstra ini adalah sebagai arahan umum untuk menjalankan

kegiatan-kegiatan di LLDIKTI Wilayah VIII. Renstra yang telah disusun ini tak banyak artinya

jika tidak ditindaklanjuti dengan pelaksanaan yang professional, inovatif dan motivasi yang

tinggi dari setiap pelaku kegiatan di lingkungan LLDIKTI Wilayah VIII.

Penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada semua pihak yang telah

berkonstribusi dalam penyusunan Renstra LLDIKTI Wilayah VIII periode tahun 2020-2024.

Kami mengajak semua pihak untuk berkomitmen kuat guna mensukseskan Visi, Misi, Tujuan,

Sasaran, Arah Kebijakan, Strategi dan upaya yang telah digariskan dalam Renstra ini. Terima

kasih.

Denpasar, Agustus 2020

Kepala LLDIKTI Wilayah VIII

Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si

NIP. 196002091987031002

Page 3: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

DAFTAR TABEL 3

DAFTAR GAMBAR 4

BAB I PENDAHULUAN 5

1.1. Kondisi Umum LLDIKTI Wilayah VIII 5

1.2 . Permasalahan dan Potensi LLDIKTI Wilayah VIII 6

1.3 . Tantangan Pembangunan LLDIKTI Wilayah VIII 7

BAB II VISI, MISI, TUJUAN & SASARAN STRATEGIS 8

2.1. Visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 8

2.2. Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 11

2.3. Tata Nilai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 12

2.4. Tujuan Strategis 14

2.5. Sasaran Strategis LLDIKTI Wilayah VIII 15

BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA

KELEMBAGAAN 16

3.1. Strategi Kebijakan 16

3.2. Arah Kebijakan 16

3.3 Landasan Regulasi 16

3.4 Kerangka Kelembagaan 18

3.5 Garis Besar Kebijakan Mutu 18

3.5.1 Pernyataan Mutu 18

3.5.2 Isi Kebijakan 19

3.5.3 Model Manajemen Mutu 19

3.6 Organisasi Unit Penjaminan Mutu LLDIKTI Wilayah VIII 21

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23

4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23

4.2 Kerangka Pendanaan 32

BAB V PENUTUP 35

Page 4: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

3

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Sasaran Meningkatnya Kualitas Layanan LLDIKTI……… ………………………… 23

Tabel 2 Sasaran Meningkatnya Efektivitas Sosialisasi Kebijakan Pendidikan Tinggi...………24

Tabel 3 Meningkatnya Inovasi Perguruan Tinggi dalam Rangka Meningkatnya Mutu

Pendidikan……………………………………………………………………………. 24

Tabel 4 Kerangka Pendanaan Rencana Strategis LLDKTI Wilayah VIII 2020..……………… 33

Tabel 5 Kerangka Pendanaan Rencana Strategis LLDIKTI Wilayah VIII 2021 – 2024.……… 34

Page 5: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

4

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Profil Pelajar Pancasila……………………. ……………….……………………. 9

Gambar 2. Struktur Organisasi LLDIKTI Wilayah VIII ……………….…………………….19

Page 6: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Kondisi Umum Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VIII

Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VIII dan selanjutnya disingkat

dengan LLDIKTI Wil. VIII adalah merupakan satuan kerja di lingkungan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang mempunyai tugas dan fungsi di

bidang peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi (Dikti) di wilayah kerja

(Bali & NTB), yang dipimpin oleh seorang Kepala Lembaga dan bertanggung jawab

kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendibud) RI. Dalam melaksanakan

tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Peraturan Menteri Pendidikan Dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi, maka tugas pokok LLDIKTI adalah

menyelenggarakan fungsi: (a). pelaksanaan pemetaan mutu pendidikan tinggi di wilayah

kerjanya; (b). pelaksanaan fasilitasi peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan

tinggi di wilayah kerjanya; (c). pelaksanaan fasilitasi peningkatan mutu pengelolaan

perguruan tinggi di wilayah kerjanya; (d). pelaksanaan fasilitasi kesiapan perguruan

tinggi dalam penjaminan mutu eksternal di wilayah kerjanya; (e). pelaksanaan evaluasi

dan pelaporan pelaksanaan fasilitasi peningkatan mutu perguruan tinggi di wilayah

kerjanya; (f). pengelolaan data dan informasi di bidang mutu pendidikan tinggi di

wilayah kerjanya; dan (g). pelaksanaan administrasi LLDIKTI

Dalam rangka meningkatkan peran dan tanggung jawab perguruan tinggi (PT)

melaksanakan pendidikan nasional, maka dipandang perlu dikembangkan kemampuan

PT berlandaskan pola pendidikan nasional dengan memperhatikan ciri-ciri khas masing-

masing PT. Selanjutnya untuk mencapai maksud tersebut di atas, dipandang perlu

dilaksanakan peningkatan dan pengembangan PT sesuai dengan pertumbuhan dan

pengembangan PT.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

34 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi,

Wilayah Kerja LLDIKTI terbagi menjadi 16 (enam belas) wilayah, yaitu:

1. LLDIKTI Wilayah I di Medan (Sumatra Utara);

2. LLDIKTI Wilayah II di Palembang (Sumatra Selatan, Lampung dan Bengkulu);

3. LLDIKTI Wilayah III di Jakarta (Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta);

4. LLDIKTI Wilayah IV di Bandung (Jawa Barat dan Banten);

Page 7: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

6

5. LLDIKTI Wilayah V di Yogyakarta (Daerah Istimewa Yogyakarta);

6. LLDIKTI Wilayah VI di Semarang (Jawa Tengah);

7. LLDIKTI Wilayah VII di Surabaya (Jawa Timur);

8. LLDIKTI Wilayah VIII di Denpasar (Bali & NTB);

9. LLDIKTI Wilayah IX di Ujung Pandang (Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara,

Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara);

10. LLDIKTI Wilayah X di Padang (Sumatra Barat, Riau dan Jambi);

11. LLDIKTI Wilayah XI di Banjarmasin (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat,

Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah);

12. LLDIKTI Wilayah XII di Ambon (Maluku, Maluku Utara);

13. LLDIKTI Wilayah XIII di Daerah Istimewa Aceh

14. LLDIKTI Wilayah XIV di Papua.

15. LLDIKTI Wilayah XV di Kupang.

16. LLDIKTI Wilayah XVI di Gorontalo

Selanjutnya sebagai gambaran perjalanan wilayah kerja LLDIKTI VIII (d/h

Kopertis VIII), yakni ketika baru mulai berdiri hanya menaungi 17 PT yang tersebar di

3 provinsi. Tujuh belas PT tersebut berada di Provinsi Bali sebanyak 10 PT, di Provinsi

Nusa Tenggara Barat 4 PT dan di Provinsi Nusa Tenggara Timur 3 PT. Setelah berjalan

kurang lebih 36 tahun, terjadi perubahan jumlah perguruan Tinggi, yakni menjadi 161

PTS dengan penyebaran di Provinsi Bali sebanyak 58 PT, di Provinsi Nusa Tenggara

Barat sebanyak 51 PT dan Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 52 PT. Namun sejak

terbentuknya LLDIKTI Wil. XV mulai April 2019, maka jumlah PT yang dilayani

LLDIKTI Wil VIII menurun menjadi hanya 109 PT.

1.2 Permasalahan dan Potensi Pembangunan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi

Wilayah VIII

Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa LLDIKTI VIII yang meliputi wilayah

kerja Propinsi Bali dan Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sampai dengan tahun 2020

melayani 109 PT. Seluruh PT tersebut terdiri dari 28 (dua puluh delapan) Universitas, 8

(delapan) Institut, 5 (lima) Politeknik, 54 (lima puluh empat) Sekolah Tinggi, 12 (dua

belas) Akademi dan 2 (dua) Akademi Komunitas, dengan rincian 58 PT berada di

Provinsi Bali dan 51 PT berada di Provinsi NTB.

Jumlah dosen PNS dpk LLDIKTI Wil. VIII sebanyak 607 orang dan dosen yayasan

sebanyak 2.613 orang dengan sebaran 22 orang bekualifikasi Guru Besar (Profesor), 299

Page 8: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

7

orang berkualifikasi Lektor Kepala, 250 orang berkualifikasi Lektor dan 33 orang

berkualifikasi assisten ahli dan tenaga pengajar sebanyak 3 orang. Informasi mengenai

jenjang pendidikan dosen, yaitu sebanyak 535 orang sudah menyelesaikan pendidikan

tingkat Doktor (S3), 8.046 orang Magister (S2), 536 orang sarjana (S1), 29 orang sarjana

(D4), dan masih 3 orang diploma (D3) Sedangkan untuk pendidikan SP1 sebanyak 31

orang dan 41 orang berpendidikan profesi. Jumlah penerima tunjangan sertifikasi dosen

(serdos) sampai tahun 2020 sebanyak 3.161 orang yang terdiri dari PNS dpk sebanyak

549 orang dan Dosen Tetap yayasan Sebanyak 2.612 orang, sedangkan jumlah dosen

yang sedang studi lanjut sebanyak 84 orang dengan sebaran studi di luar negeri sebanyak

80 orang dan dalam negeri 64 orang.

Kondisi akreditasi institusi dan program studi sampai tahun 2020 adalah sebanyak

64 PT sudah terakreditasi institusi dengan nilai B sebanyak 23 PT dan nilai C sebanyak

41 PT. Program studi yang sudah terakreditasi sebanyak 471 Prodi dengan sebaran nilai

A sebanyak 23 Prodi, nilai B sebanyak 263 Prodi dan nilai C sebanyak 185 Prodi. Dengan

demikian, masih 42 PT belum terakreditasi intitusinya, dan sebanyak 36 Prodi belum

terakreditasi. Padahal berdasarkan UU No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

dinyatakan bahwa semua prodi dan institusi atau perguruan tinggi sudah harus

terakreditasi paling lambat tgl 14 Agustus 2014.

1.3 Tantangan Pembangunan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VIII

Memperhatikan cakupan wilayah kerja LLDIKTI Wil. VIII yang meliputi 2 (dua)

provinsi dengan kondisi geografis tersebar di 3 pulau (Bali, Lombok dan Sumbawa),

mengakibatkan adanya timbul beberepa permasalahan, seperti:

1. Keberadaan PT di lingkungan LLDIKTI Wil. VIII terutama di wilayah provinsi NTB

yang terbagi dua pulau yaitu pulau Lombok dan pulau Sumbawa sehingga dalam

melaksanakan fasilitasi peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi di

wilayah tersebut membutuhkan waktu yang lebih panjang dan biaya yang lebih

tinggi dibandingkan PT yang sebarannya pada satu provinsi dan satu pulau.

2. Kultur masyarakat di masing masing provinsi relatif berbeda dan memiliki ciri yang

khas, sehingga dalam melaksanakan fasilitasi peningkatan mutu penyelenggaraan

pendidikan tinggi diperlukan beragam strategi, upaya dan pendekatan.

3. Kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia sebagai motor utama penyelenggara

pendidikan tinggi masih memerlukan peningkatan dalam mutu penyelengaraan

pendidikan Tinggi.

Page 9: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

8

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN

DAN SASARAN STRATEGIS

2.1 Visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Sebagai kementerian yang mengemban amanat mengendalikan pembangunan Sumber

Daya Manusia (SDM) melalui ikhtiar bersama semua anak bangsa untuk meningkatkan mutu

pendidikan dan memajukan kebudayaan, maka Kemendikbud dalam menentukan visi

kementerian berdasarkan pada capaian kinerja, potensi dan permasalahan, Visi Presiden pada

RPJMN Tahun 2020-2024, serta Visi Indonesia 2045. Adapun Visi Kemendikbud 2020-2024

adalah:

Visi tersebut di atas menggambarkan komitmen Kemendikbud mendukung

terwujudnya visi dan misi Presiden melalui pelaksanaan tugas dan kewenangan yang dimiliki

secara konsisten, bertanggung jawab, dapat dipercaya, dengan mengedepankan profesionalitas

dan integritas. Oleh karena itu, perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang

pendidikan dan kebudayaan akan mengedepankan inovasi guna mencapai kemajuan dan

kemandirian Indonesia. Sesuai dengan kepribadian bangsa yang berlandaskan gotong royong,

Kemendikbud dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan, bekerja

bersama untuk memajukan pendidikan dan kebudayaan sesuai dengan Visi dan Misi Presiden

tersebut.

Gambar 1. Profil Pelajar Pancasila

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung Visi dan Misi Presiden untuk

mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui

terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa

kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global

Page 10: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

9

Sejalan dengan perwujudan visi dan misi Presiden tersebut, Kemendikbud sesuai

dengan tugas dan kewenangannya, juga berkomitmen untuk menciptakan Pelajar

Pancasila. Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar

sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-

nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan

berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan

kreatif, seperti ditunjukkan oleh Gambar 1. di atas.

Keenam ciri tersebut dijabarkan sebagai berikut:

(1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia

Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak

mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha

Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman

tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa

kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c)

akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.

(2) Berkebinekaan global

Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan

tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga

menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru

yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen kunci dari

berkebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan

komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung

jawab terhadap pengalaman kebinekaan.

(3) Bergotong royong

Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong royong, yaitu kemampuan

untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang

dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong

royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.

(4) Mandiri

Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung

jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari

kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.

(5) Bernalar kritis

Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik

Page 11: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

10

kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi,

menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari

bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan,

menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir,

dan mengambil keputusan.

(6) Kreatif

Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang

orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari

menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang

orisinal.

Keenam karakteristik ini terwujud melalui penumbuhkembangan nilai-nilai budaya

Indonesia dan Pancasila yang adalah pondasi bagi segala arahan pembangunan nasional.

Dengan identitas budaya Indonesia dan nilai-nilai Pancasila yang berakar dalam, masyarakat

Indonesia ke depan akan menjadi masyarakat terbuka yang berkewargaan global, dapat

menerima dan memanfaatkan keragaman sumber, pengalaman, serta nilai-nilai dari beragam

budaya yang ada di dunia, namun sekaligus tidak kehilangan ciri dan identitas khasnya.

Dalam kurun waktu 2020-2024, Kemendikbud sebagai kementerian yang membantu

Presiden dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pendidikan dan kebudayaan,

sejalan dengan pelaksanaan misi Nawacita dan pencapaian sasaran Visi Indonesia 2045

berupaya melakukan transformasi yang berkelanjutan di bidang pendidikan dan kebudayaan di

Indonesia. Ini didasarkan pada keyakinan bahwa dalam menghadapi tantangan Abad 21, perlu

melakukan transformasi dan perbaikan signifikan di bidang pendidikan dan kebudayaan

Indonesia. Dalam rangka mencapai visi pembangunan bidang pendidikan Kemendikbud akan

terus meningkatkan pembinaan dan pengawasan atas pelaksanaan pembangunan pendidikan

dasar dan menengah yang dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan amanat Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali

diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Selain itu,

Kemendikbud juga melaksanakan pembangunan pendidikan tinggi di seluruh wilayah

Indonesia. Agar terwujud masyarakat Indonesia yang merupakan pembelajar seumur hidup,

layanan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi perlu diperluas tanpa pembedaan atas faktor

apapun. Satuan pendidikan, keluarga, masyarakat, dan sektor swasta bersama-sama dalam

mengupayakan pengembangan potensi peserta didik lewat olah hati, pikir, rasa dan raga yang

seimbang demi terwujudnya insan-insan yang berketuhanan dan berakhlak mulia. Hal tersebut

Page 12: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

11

tidak dapat terjadi tanpa komitmen semua pemangku kepentingan pendidikan, baik yang

berada dalam pemerintahan maupun masyarakat luas, dalam mengelola dan membiayai

pembangunan pendidikan dan kebudayaan.

Dalam rangka mencapai visi pembangunan bidang kebudayaan, Kemendikbud terus

memperkuat ketahanan budaya Indonesia dan menggali potensi kebudayaan untuk membangun

kesejahteraan bangsa. Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan

Kebudayaan, Kemendikbud memberikan kepastian landasan hukum untuk meningkatkan

ketahanan budaya bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai, tradisi, dan sejarah Indonesia. Dengan

demikian, jati diri dan kepercayaan diri bangsa terus kokoh dalam menghadapi pengaruh dan

dampak masuknya budaya-budaya eksternal ke Indonesia. Semakin maraknya industri kreatif

berbasis budaya menjadi kesempatan sekaligus tantangan.

Berbagai aktivitas kebudayaan melalui sektor industri kreatif dan pariwisata

menyokong pembangunan ekonomi, stabilitas sosial, dan kelestarian lingkungan hidup. Sinergi

antara kebudayaan dan industri membangun insan-insan Indonesia yang adaptif dalam

menghadapi perubahan zaman dan sanggup berinteraksi di tataran lokal maupun global tanpa

meninggalkan nilai-nilai tradisional dan kebudayaannya. Di sisi lain, kondisi SDM di bidang

kebudayaan, yang merupakan komponen pokok bagi pembangunan berkelanjutan, masih perlu

diperkuat. Pelestarian berbagai warisan budaya baik yang bersifat benda maupun tak benda

perlu disokong secara holistik integratif, antara lain melalui pengelolaan cagar budaya,

pelestarian bahasa daerah, dan peningkatan diplomasi budaya agar budaya Indonesia lebih

dikenal di kancah internasional.

2.2 Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Untuk mendukung pencapaian Visi Presiden, Kemendikbud sesuai tugas dan

kewenangannya, melaksanakan Misi Presiden yang dikenal sebagai Nawacita kedua, yaitu

menjabarkan misi, yaitu:

1. Mewujudkan pendidikan yang relevan dan berkualitas tinggi, merata dan berkelanjutan,

didukung oleh infrastruktur dan teknologi.

2. Mewujudkan pelestarian dan pemajuan kebudayaan serta pengembangan bahasa dan sastra.

3. Mengoptimalkan peran serta seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung

transformasi dan reformasi pengelolaan pendidikan dan kebudayaan.

Page 13: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

12

2.3 Tata Nilai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pelaksanaan misi dan pencapaian visi memerlukan penerapan tata nilai yang sesuai dan

mendukung. Tata nilai merupakan dasar sekaligus arah bagi sikap dan perilaku seluruh pegawai

Kemendikbud dalam menjalankan tugas membangun pendidikan dan kebudayaan. Tata nilai

yang diutamakan pada Renstra Kemendikbud 2020-2024 ini adalah sebagai berikut:

1. Integritas

Pada nilai integritas terkandung makna keselarasan antara pikiran, perkataan, dan

perbuatan. Sesuai dengan nilai integritas, pegawai Kemendikbud diharapkan konsisten dan

teguh dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan, terutama dalam hal

kejujuran dan kebenaran dalam tindakan dan mengemban kepercayaan.

Adapun indikator yang mencerminkan nilai integritas adalah:

a. Konsisten dan teguh dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dalam tindakan;

b. Jujur dalam segala tindakan;

c. Menghindari benturan kepentingan;

d. Berpikiran positif, arif, dan bijaksana dalam melaksanakan tugas dan fungsi;

e. Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku;

f. Tidak melakukan tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme;

g. Tidak melanggar sumpah dan janji pegawai/jabatan;

h. Tidak melakukan perbuatan rekayasa atau manipulasi; dan

i. Tidak menerima pemberian (gratifikasi) dalam bentuk apapun di luar ketentuan.

2. Kreatif dan Inovatif

Nilai kreatif dan inovatif bermakna memiliki daya cipta, kemampuan untuk menciptakan hal baru

yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. Hal baru tersebut

dapat berupa gagasan, metode, atau alat. Indikator dari nilai kreatif dan inovatif adalah:

a. Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif terhadap setiap

permasalahan, serta mampu menghasilkan karya baru:

b. Selalu melakukan penyempurnaan dan perbaikan berkala dan berkelanjutan:

c. Bersikap terbuka dalam menerima ide-ide baru yang konstruktif;

d. Berani mengambil terobosan dan solusi dalam memecahkan masalah;

e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam bekerja secara efektif dan

efisien;

f. Tidak merasa cepat puas dengan hasil yang dicapai;

g. Tidak bersikap tertutup terhadap ide-ide pengembangan; dan

h. Tidak monoton;

Page 14: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

13

3. Inisiatif

Inisiatif adalah kemampuan bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut dari

pekerjaan. Pegawai Kemendikbud sewajarnya melakukan sesuatu tanpa menunggu

perintah lebih dahulu dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil

pekerjaan, dan menciptakan peluang baru atau menghindari timbulnya masalah. Indikator

dari nilai inisiatif adalah:

a. Responsif melayani kebutuhan pemangku kepentingan;

b. Bersikap proaktif terhadap kebutuhan organisasi;

c. Memiliki dorongan untuk mengidentifikasi masalah atau peluang dan mampu

mengambil tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah;

d. Tidak hanya mengerjakan tugas yang diminta oleh atasan; dan

e. Tidak sekedar mencari suara terbanyak, berlindung dari kegagalan, berargumentasi

bahwa apa yang Anda lakukan telah disetujui oleh semua anggota tim.

4. Pembelajar

Pada nilai pembelajar terkandung ikhtiar untuk selalu berusaha mengembangkan

kompetensi dan profesionalisme. Pegawai Kemendikbud harus berkeinginan dan berusaha

untuk selalu menambah dan memperluas wawasan, pengetahuan, dan pengalaman, serta

mampu mengambil hikmah dan pelajaran atas setiap kejadian. Indikator yang

menunjukkan nilai pembelajar adalah:

a. Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas wawasan,

pengetahuan, dan pengalaman;

b. Mengambil hikmah dari setiap kesalahan dan menjadikannya pelajaran;

c. Berbagi pengetahuan/pengalaman dengan rekan kerja;

d. Memanfaatkan waktu dengan baik;

e. Suka mempelajari hal yang baru; dan

f. Rajin belajar/bertanya/berdiskusi.

5. Menjunjung Meritokrasi

Nilai menjunjung meritokrasi berarti menjunjung tinggi keadilan dalam pemberian

penghargaan bagi karyawan yang kompeten. Pegawai Kemendikbud perlu memiliki

pandangan yang memberi peluang kepada orang untuk maju berdasarkan kelayakan dan

kecakapannya. Indikator yang mencerminkan nilai ini adalah:

a. Berkompetisi secara profesional;

b. Memberikan kesempatan yang setara dalam mengembangkan kompetensi pegawai;

c. Memberikan penghargaan dan hukuman secara proporsional sesuai kinerja;

Page 15: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

14

d. Tidak sewenang-wenang;

e. Tidak mementingkan diri sendiri;

f. Menduduki jabatan sesuai dengan kompetensinya; dan

g. Mendapatkan promosi bukan karena kedekatan/primordialisme.

6. Terlibat Aktif

Nilai terlibat aktif bermakna senantiasa berpartisipasi dalam setiap kegiatan. Pegawai

Kemendikbud semestinya suka berusaha mencapai tujuan bersama serta memberikan

dorongan, agar pihak lain tergerak untuk menghasilkan karya terbaiknya. Nilai terlibat

aktif terlihat dari indikator:

a. Terlibat langsung dalam setiap kegiatan untuk mendukung visi dan misi kementerian;

b. Memberikan dukungan kepada rekan kerja;

c. Peduli dengan aktivitas lingkungan sekitar (tidak apatis); dan

d. Tidak bersifat pasif, sekedar menunggu perintah.

7. Tanpa Pamrih

Nilai tanpa pamrih memiliki arti bekerja dengan tulus ikhlas dan penuh dedikasi. Pegawai

Kemendikbud, yang memiliki nilai tanpa pamrih, tidak memiliki maksud yang

tersembunyi untuk memenuhi keinginan dan memperoleh keuntungan pribadi. Sebaliknya

pegawai Kemendikbud memberikan inspirasi, dorongan, dan semangat bagi pihak lain

untuk suka berusaha menghasilkan karya terbaiknya sesuai dengan tujuan bersama.

Indikator nilai tanpa pamrih adalah:

a. Penuh komitmen dalam melaksanakan pekerjaan;

b. Rela membantu pekerjaan rekan kerja lainnya;

c. Menunjukkan perilaku 4S (senyum, sapa, sopan, dan santun);

d. Tidak melakukan pekerjaan dengan terpaksa; dan

e. Tidak berburuk sangka kepada rekan kerja.

Peningkatan internalisasi ketujuh nilai di atas di antara pegawai Kemendikbud semakin

dirasakan urgensinya untuk memastikan pembangunan pendidikan dan kebudayaan sesuai

dengan Visi Pendidikan dan Kebudayaan 2020-2024 didukung oleh kinerja Kemendikbud

yang prima.

2.4 Tujuan Strategis

Adapun tujuan LLDIKTI Wil. VIII merujuk kepada tujuan Kemendikbud yaitu:

1. Perluasan akses pendidikan bermutu bagi peserta didik yang berkeadilan dan inklusif;

Page 16: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

15

2. Penguatan mutu dan relevansi pendidikan yang berpusat pada perkembangan peserta

didik;

3. Pengembangan potensi peserta didik yang berkarakter;

4. Pelestarian dan pemajuan budaya, Bahasa dan sastra serta pengarus-utamaannya dalam

pendidikan; dan

5. Penguatan sistem tata kelola pendidikan dan kebudayaan yang partisipatif, transparan, dan

akuntabel.

2.5 Sasaran Strategis Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VIII

Tujuan strategis tersebut kemudian dijabarkan dalam 5 (lima) sasaran strategis sesuai

dengan perjanjian kinerja tahun 2020-2024 dalam rangka menyelesaikan permasalahan-

permasalahan dalam kurun waktu 2020-2024. Sasaran strategis (2020-2024) tersebut adalah

seperti berikut ini.

1. Meningkatnya kualitas pembelajaran dan kemahasiswaan PT di lingkungan LLDIKTI Wil.

VIII;

2. Mendorong peningkatan kualitas kelembagaan PT di lingkungan LLDIKTI Wil. VIII;

3. Mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia PT di lingkungan

LLDIKTI Wil. VIII;

4. Mendorong peningkatan produktivitas penelitian tenaga edukasi dan mahasiswa PT di

lingkungan LLDIKTI Wil. VIII;

5. Mendorong kemampuan inovasi dan kreativitas mahasiswa PT di lingkungan LLDIKTI

Wil. VIII.

Page 17: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

16

BAB III

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, LANDASAN REGULASI

DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang

bagaimana PemeLLDIKTI Wil. VIII mencapai tujuan dan sasaran dengan efektif dan efisien.

Strategi harus dijadikan salah satu rujukan penting dalam pembangunan pendidikan (strategy

focussed- management).

3.1 Strategi Kebijakan

Tugas pokok dan fungsi LLDIKTI Wil. VIII yakni melaksanakan fasilitasi peningkatan

mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi di wilayah kerjanya. Strategi kebijakan diantaranya:

1. Peningkatan kualitas pembelajaran dan kemahasiswaan Perguruan Tinggi;

2. Peningkatan kualitas PT sehat agar tercipta atmosfir akademik yang kondusif;

3. Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia Perguruan Tinggi;

4. Peningkatan jumlah penelitian, publikasi nasional dan internasional bagi tenaga edukatif;

5. Peningkatan inovasi dan kreatifitas mahasiswa menuju kemandirian; dan

6. Mewujudkan tata kelola yang akuntabel, transparan serta kualitas layanan dan dukungan

yang tinggi pada PT di lingkungan LLDIKTI Wil. VIII.

3.2 Arah Kebijakan

1. Meningkatkan kualitas wawasan dan pemahaman penyelenggara pendidikan tinggi di PT

terhadap berbagai kebijakan dan regulasi yang diterbitkan oleh pemerintah;

2. Meningkatkan ketaat-asasan penyelenggara pendidikan tinggi di PT dalam rangka

meminimumkan penyimpangan maupun pelanggaran terhadap regulasi;

3. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian seluruh elemen penyelenggara pendidikan tinggi,

dalam upaya peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan di wilayah kerja LLDIKTI

Wil. VIII.

3.3 Landasan Regulasi

Untuk mewujudkan rencana strategis (renstra) menjadi dasar merumuskan kegiatan

operasional teknis, maka acuan utama adalah peraturan perundang-undangan yang berlaku

seperti berikut ini.

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

Page 18: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

17

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

4. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan

Pengelolaan Perguruan Tinggi;

5. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan Guru dan Dosen;

6. Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2009 tentang Dosen;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2005 tentang Perubahan atas PP Nomor 29 Tahun

1997 tentang PNS yang menduduki jabatan rangkap;

8. Permenristekdikti Nomor 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

Tinggi;

9. Permenristekdikti Nomor 59 Tahun 2018 tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, dan

Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;

10. Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

11. Permendikbud Nomor 5 Tahun 2020 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan

Tinggi;

12. Permendikbud Nomor 7 Tahun 2020 tentang Pendirian, Perubahan dan Pembubaran PTN

serta Pendirian, Perubahan, dan Pencabutan Izin PT;

13. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan Tahun 2020 - 2024;

14. Permenristekdikti Nomor 26 Tahun 2015 tentang Registrasi Pendidik pada Perguruan

Tinggi;

15. Permendikbud Nomor 34 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga

Layanan Pendidikan Tinggi;

16. Permenristekdikti Nomor 32 Tahun 2019 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan

Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Type B;

17. Keputusan MenristekDikti Nomor 841/M/KPT.KP/2018 tentang Pemberhentian dan

Pengangkatan Kepala LLDIKTI Wil. VIII (Bali & NTB) Periode Tahun 2018-2022;

18. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun

2020 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi; dan

19. Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 754/P/2020 Tentang Indikator

Kinerja Utama Perguruan Tinggi Negeri Dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Di

Lingkungan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Tahun 2020.

Page 19: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

18

3.4 Kerangka Kelembagaan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 34 Tahun 2020 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Layanan Pendidikan

Tinggi, susunan organisasi LLDIKTI Wil. VIII adalah sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI LLDIKTI WILAYAH VIII

Gambar 2. Struktur Organisasi LLDIKTI Wilayah VIII

3.5 Garis Besar Kebijakan Mutu

3.5.1 Pernyataan Mutu

Pernyataan Mutu LLDIKTI Wil. VIII sebagai berikut.

“LLDIKTI Wil. VIII berkomitmen dan konsisten untuk memberi layanan yang

berkualitas menuju perguruan tinggi yang sehat”

Page 20: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

19

3.5.2 Isi Kebijakan

LLDIKTI Wil. VIII berkomitmen kuat untuk memenuhi kebutuhkan stakeholder

dengan mengimplementasikan sistem manajemen mutu melalui perbaikan

berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan tersebut, manajemen akan:

a. meningkatkan kepuasan stakeholders melalui peningkatan mutu kegiatan

administrasi serta pelayanan yang memadai;

b. menyediakan personel dengan kualifikasi dan kompetensi yang sesuai untuk

memberikan kontribusi optimal pada pelayanan untuk fasilitasi peningkatan

mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi di wilayah kerja;

c. meningkatkan mutu serta manajemen lembaga melalui perbaikan tata cara

kerja dan tata kelola organisasi ke arah efisiensi dan efektivitas;

d. meningkatkan kerjasama dengan lembaga terkait sebagai bagian

pengembangan dan peningkatan mutu organisasi serta promosi organisasi;

e. menyediakan sarana dan prasarana yang sesuai untuk menunjang kegiatan

administrasi serta pelayanan fasilitasi peningkatan mutu pengelolaan

perguruan tinggi di wilayah kerja;

f. memperbaiki dan mengembangkan pengelolaan data dan informasi dalam

menunjang pertanggungjawaban kegiatan administrasi serta pelayanan

dalam rangka pemetaan mutu pendidikan tinggi di wilayah kerja.

3.5.3 Model Manajemen Mutu

Sistem manajemen mutu LLDIKTI Wil. VIII dirancang, dilaksanakan, dan

ditingkatkan mutunya secara berkelanjutan. Pendekatan yang digunakan

mengacu pada Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan dan

Evaluasi Peta Proses Bisnis dan Standar Operasional Prosedur di Lingkungan

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Dalam hal ini setiap

LLDIKTI wajib menyusun Peta Proses Bisnis dan SOP. Pendekatan yang

digunakan dan menjadi dasar penyusunan Proses Bisnis tersebut adalah

manajemen proses bisnis. Menurut pendekatan ini, penyusunan proses bisnis

merupakan suatu siklus. Siklus dimaksud adalah sebagai berikut.

Page 21: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

20

Dalam siklus tersebut, penyusunan proses bisnis diawali dengan aktivitas Analisis

Kebutuhan, yang kemudian dilanjutkan dengan aktivitas Perancangan dengan

menggunakan Pemodelan Proses. Apabila penyusunan dan pengembangan model

telah selesai dan telah mememuhi prinsip-prinsip penyusunan, maka Proses Bisnis

harus dapat terimplementasi dengan baik untuk dapat diketahui manfaat dan

keberhasilannya. Setelah teruji dan memenuhi kriteria yang diharapkan selama

implementasi, selanjutnya dilakukan penetapan sesuai ketentuan yang berlaku dan

pemberlakuan di Unit Kerja. Pemberlakuan dilakukan dengan dukungan

infrastruktur teknologi informasi yang memadai. Selanjutnya Proses Bisnis yang

terbentuk dilakukan pemantauan secara berkesinambungan dan evaluasi

berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk mengukur efektivitas dan kehandalannya.

Peta Proses Bisnis tersebut digunakan oleh LLDIKTI Wil. VIII untuk dasar

penataan organisasi, penyusunan dan perbaikan SOP, standar pelayanan publik dan

analisis jabatan. Penyusunan SOP dilakukan berdasarkan prinsip efisiensi dan

efektifitas, berorientasi pada pelanggan, kejelasan dan kemudahan, keselarasan,

keterukuran, dinamis, kepatuhan dan kepastian hukum. Penyusunan SOP dilakukan

melalui tahapan: a. persiapan; b. identifikasi kebutuhan; c. analisis kebutuhan; d.

penulisan; e. verifikasi dan uji coba; f. pelaksanaan; g. sosialisasi; h. pelatihan dan

pemahaman; dan i. pemantauan dan evaluasi seperti siklus berikut.

Page 22: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

21

Pemantauan dan evaluasi Peta Proses Bisnis dan SOP pada LLDIKTI Wil. VIII

dilakukan oleh Unit Kerja yang memiliki tugas dan fungsi organisasi dan tata laksana,

dalam hal ini oleh Tim Penjaminan Mutu LLDIKTI Wil. VIII. Pemantauan dan evaluasi

Peta Proses Bisnis dan SOP dimaksud dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1

(satu) tahun. Hasil Pemantauan dan Evaluasi Peta Proses Bisnis dan SOP menjadi dasar

untuk melakukan penyempurnaan Peta Proses Bisnis dan SOP.

3.6 Organisasi Unit Penjaminan Mutu LLDIKTI Wilayah VIII

Kedudukan Unit Penjaminan Mutu LLDIKTI Wil. VIII, dalam stutur organisasai

LLDIKTI Wil. VIII diletakkan di bawah koordinasi Bagian Akademik, Kemahasiswaan,

dan Sumber Daya. Unit Penjaminan Mutu LLDIKTI Wil. VIII secara internal bertugas

memberikan masukan tentang fasilitasi mutu internal kepada Sekretaris Pelaksana

LLDIKTI Wil. VIII melalui Kepala Bagian Akademik Kemahasiswaan dan Sumber Daya

pada input dan proses dalam pengambilan kebijakan peningkatan mutu layanan LLDIKTI

Wil. VIII. Secara eksternal, Unit Penjaminan Mutu LLDIKTI Wil. VIII bertugas

Page 23: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

22

memberikan masukan kepada Kepala LLDIKTI Wil. VIII khususnya pada implementasi

peningkatan kualitas SPMI dan SPME di setiap Perguruan Tinggi di lingkungan LLDIKTI

Wil. VIII. Menyusun dan memberikan rekomendasi kepada Kepala LLDIKTI Wil. VIII

tentang penjaminan dan peningkatan mutu dalam aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi

(pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat), serta memfasilitasi dan

mendampingi Program Studi dalam mempersiapkan dokumen dan visitasi untuk

pengajuan status Akreditasi.

Page 24: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

23

BAB IV

TARGET KINERJA

DAN KERANGKA PENDANAAN

4.1 Target Kinerja Tahun 2020 - 2024

Berdasarkan sasaran strategis yang telah ditetapkan pada periode 2020-2024

selanjutnya sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor

754/P/2020 Tentang Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi Negeri Dan Lembaga Layanan

Pendidikan Tinggi Di Lingkungan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Tahun

2020maka ditetapkan juga Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk menggambarkan tingkat

ketercapaian indikator sasaran strategis tersebut. Secara lebih rinci IKU LLDIKTI Wil. VIII

dan target yang akan dicapai pada periode 2020-2024, sebagaimana tercermin pada Lampiran

II Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 754/P/2020 sebagai berikut:

Tabel 1. Sasaran 1: Meningkatkan kualitas layanan Lembaga Layanan Pendidikan

Tinggi (LLDIKTI)

Indikator

Kinerja

Utama

Base Line Perhitungan Target (%)

Tahun 2020

Target

(%)

Tahun

2021

Target

(%)

Tahun

2022

Target

(%)

Tahun

2023

Target

(%)

Tahun

2024

Keunggulan

layanan Jumlah layanan tepat waktu 95,24 95,24 95,24 95,24 95,24

Arsitektur

Perguruan

Tinggi Swasta

(PTS)

Jumlah PTS dengan peringkat

akreditasi unggul

81,48 83,33 87,04 92,59 100

Jumlah PTS dengan lebih dari

3.00O (tiga ribu) mahasiswa

yang terdaftar

Jumlah PTS yang

berkonsolidasi dengan PTS lain.

Page 25: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

24

Tabel 2. Sasaran 2: Meningkatnya Efektifitas Sosialisasi Kebijakan Pendidikan Tinggi

Tabel 3. Sasaran 3: Meningkatnya Inovasi Perguruan Tinggi Dalam Rangka

Meningkatkan Mutu Pendidikan

Indikator

Kinerja Utama Base Line Perhitungan

Target

(%)

Tahun

2020

Target

(%)

Tahun

2021

Target

(%)

Tahun

2022

Target

(%)

Tahun

2023

Target

(%)

Tahun

2024

Link and match

PTS

Jumlah PTS yang berhasil

meningkatkan kinerja dengan

meningkatkan jumlah dosen

yang berkegiatan tridarma di

luar kampus 70,37 77,4 85,15 93,66 100

Jumlah program studi yang

bekeria sama dengan mitra

Indikator

Kinerja Utama Base Line Perhitungan

Target

(%)

Tahun

2020

Target

(%)

Tahun

2021

Target

(%)

Tahun

2022

Target

(%)

Tahun

2023

Target

(%)

Tahun

2024

Kampus

Merdeka

Persentase PTS yang

memiliki lebih dari 30 % (tiga

puluh persen) lulusan Sl dan

D4 /D3 /D2 yang

menghabiskan paling sedikit

20 (dua puluh) sks

berkegiatan di luar kampus;

atau 9,26 10,19 11,2 12,33 13,56

Persentase PTS yang

memiliki lebih dari 30 % (tiga

puluh persen) lulusan Sl dan

D4 /D3 /D2 yang meraih

prestasi paling rendah tingkat

nasional.

Tiga dosa dan

antikorupsi

Jumlah PTS yang memiliki

kebijakan antiintoleransi,

antikekerasan seksual,

antiperundungan, dan

antikorupsi

72,22 79,44 87,39 100 100

Page 26: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

25

Sasaran Kinerja 1. Meningkatkan kualitas layanan Lembaga Layanan Pendidikan

Tinggi (LLDIKTI)

Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan A. Keunggulan layanan.

LLDIKTI Wilayah VIII memiliki 23 layanan, antara lain:

1. Layanan Pertimbangan Alih Bina PTS

2. Layanan Pertimbangan Perubahan Nama BHP

3. Layanan Pertimbangan Pendirian PTS dan Pembukaan Program Studi Baru

4. Layanan Pertimbangan Perubahan Bentuk PTS

5. Layanan Penyelesaian PTS Tidak Taat Azas

6. Layanan Pertimbangan Pengembangan Kampus dan Penyelenggaraan Perkuliahan di

Luar Domisi

7. Standar pelayanan pelaporan proses belajar mengajar (PBM) pada pangkalan data

pendidikan tinggi (PD DIKTI)

8. Standar pelayanan publikasi informasi

9. Standar pelayanan validasi perubahan data pokok dosen pada pangkalan data

pendidikan tinggi (PD DIKTI)

10. Standar Pelayanan Inpasing Dosen

11. Standar pelayanan data dan informasi

12. Standar pelayanan konsultasi

13. Standar pelayanan pengaduan pelayanan publik

14. Standar pelayanan pengadaan langsung barang dan jasa

15. Standar alur permohonan Audiensi

16. Standar Alur Permohonan Narasumber

17. Penilaian Angka Kredit Jabatan Akademik Dosen Asisten Ahli Dan Lektor

18. Rekomendasi Jabatan Akademik Dosen Lektor Kepala dan Profesor

19. Pemberian Rekomendasi Beasiswa Dosen

20. Pemberian Rekomendasi Perpanjangan Waktu Beasiswa Luar Negeri

21. Pemberian Pindah Homebase Dosen Tetap Yayasan

Layanan LLDIKTI yang tepat waktu sebanyak 21 layanan dari 23 (dua puluh tiga) layanan atau

sebesar 95,24%.

Dua layanan LLDIKTI Wilayah VIII yaitu:

1. Layanan Penyelesaian PTS Tidak Taat Azas

Page 27: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

26

2. Layanan Pertimbangan Pengembangan Kampus dan Penyelenggaraan Perkuliahan di

Luar Domisi

Dua layanan ini tidak dapat tepat waktu karena kecenderungan bukan akibat factor internal

layanan dari LLDIKTI Wilayah VIII. Sebagai contoh layanan penyelesaian PTS tidak taat azas

tetapi akibat faktor luar atau pihak yang bersengketa dan pihak lainnya.

Sistem, mekanisme, dan prosedur layanan penyelesaian PTS tidak taat azas, antara lain:

1. Masyarakat/Lembaga menyampaikan surat pengaduan ditujukan kepada Kepala

LLDIKTI Wilayah VIII Denpasar;

2. Kepala mendisposisikan surat permohonan ke Sekretaris Pelaksana LLDIKTI Wilayah

VIII Denpasar;

3. Sekretaris Pelaksana LLDIKTI Wilayah VIII Denpasar mendisposisikan surat

permohonan usulan kepada Kepala Bidang Kelembagaan dan Sistem Informasi;

4. Kepala Bidang Kelembagaan dan Sistem Informasi menunjuk Pejabat/pegawai untuk

melakukan desk evaluasi, visitasi, dan Laporan Monitoring dan Evaluasi sebagai dasar

penyelesaian permasalahan;

5. Pejabat/pegawai yang ditunjuk menyampaikan hasil klarifikasi yang telah disahkan

oleh Kepala LLDIKTI Wilayah VIII Denpasar kepada Ditjen Kelembagaan IPTEK dan

Dikti.

Saat pelaksanaan mekanisme nomor 4 kecenderungan menyita waktu yang banyak karena

sangat dipengaruhi oleh pihak yang bersengketa.

LLDIKTI Wilayah VIII pada Indikator Kinerja Utama: Keunggulan Layanan dari Triwulan I

sampai dengan Triwuan IV tetap menarget layanan tepat waktu sebanyak 21 layanan dari 23

total layanan yang ada di LLDIKTI Wilayah VIII. Sangat beralasan 2 layanan yang tidak tepat

waktu akan tetap terjadi layanan yang sulit dikendalikan rentang waktu penyelesaian akibat

faktor pihak yang bersengketa dan pihak luar.

Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan B. Arsitektur PerguruanTinggi Swasta (PTS).

Persentase PTS dengan peringkat akreditasi unggul, mempunyai lebih dari 3.000 (tiga ribu)

mahasiswa yang terdaftar, atau meningkatkan mutu dengan cara konsolidasi dengan PTS lain.

Data yang tercatat di LLDIKTI Wilayah VIII, jumlah Perguruan Tinggi Swasta dengan

peringkat akreditasi Unggul jumlahnya nihil, jumlah PTS dengan lebih dari 3.00O (tiga ribu)

mahasiswa yang terdaftar terdapat 20 PTS dari 108 PTS yang aktif melakukan update data dan

jumlah PTS yang berkonsolidasi dengan PTS lain sebanyak 88 PTS. Sehingga Arsitektur

Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sebesar 81,48%. LLDIKTI Wilayah VIII menargetkan tiap

Page 28: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

27

tahun sebanyak 2 sampai dengan 8 PTS mengalami peningkatan Jumlah PTS dengan peringkat

akreditasi unggul, jumlah PTS dengan lebih dari 3.00O (tiga ribu) mahasiswa yang terdaftar

atau jumlah PTS yang berkonsolidasi dengan PTS lain. Tahun 2020 target capaiannya 81,48%,

Tahun 2021 target Capaiannya 83,33%, Tahun 2022 target capaiannya 87,04, Tahun 2023

target capaiannya 92,59 dan Tahun 2024 target capaiannya 100%.

Sasaran Kinerja 2. Meningkatnya efektifitas sosialisasi kebijakan pendidikan tinggi

Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan A. Kampus Merdeka.

Persentase PTS yang memiliki lebih dari 30% (tiga puluh persen) lulusan Sl dan D4/D3/D2

yang:

a. menghabiskan paling sedikit 20 (dua puluh) sks berkegiatan di luar kampus; atau

b. meraih prestasi paling rendah tingkat nasional.

Definisi, Kriteria, formula Kampus Merdeka

a. Kebijakan Kampus Merdeka, antara lain paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari

mahasiswa S1 dan D4/D3/D2 yang mendapatkan paling sedikit 20 (dua puluh) sks dari

kegiatan di luar kampus (dengan dosen pembimbing), sesuai dengan Buku Panduan

Merdeka Belajar - Kampus Merdeka. Kegiatan boleh dikombinasikan dan dihitung

kumulatif:

1) Magang atau praktek kerja

Kegiatan magang di sebuah perusahaan, organisasi nirlaba, organisasi multilateral,

institusi pemerintah, ataupun perusahaan rintisan (startup company). Bagi program

studi vokasi yang sudah memiliki program magang wajib, tidak dapat dihitung.

2) Proyek di desa

Proyek sosial/pengabdian kepada masyarakat untuk pemberdayaan masyarakat di

pedesaan atau daerah terpencil dalam membangun ekonomi rakyat, infrastruktur, dan

lain-lain.

3) Mengajar di sekolah

Kegiatan mengajar di sekolah dasar dan menengah selama beberapa bulan. Sekolah

dapat berlokasi di kota ataupun daerah terpencil.

4) Pertukaran pelajar.

Page 29: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

28

Mengambil kelas atau semester di perguruan tinggi, baik luar negeri maupun dalam

negeri berdasarkan perjanjian kerja sama yang sudah diadakan antarperguruan tinggi

atau pemerintah.

5) Penelitian atau riset

Kegiatan riset akademik, baik sains maupun sosial humaniora yang dilakukan di bawah

pengawasan dosen atau peneliti.

6) Kegiatan wirausaha

Mahasiswa mengembangkan kegiatan kewirausahaan secara mandiri, dibuktikan

dengan penjelasan/ proposal kegiatan kewirausahaan dan bukti transaksi konsumen

atau slip gaji pegawai.

7) `Studi atau proyek independen

Mahasiswa dapat mengembangkan sebuah proyek yang diinisiasi secara mandiri (untuk

mengikuti lomba tingkat internasional yang relevan dengan keilmuannya, proyek

teknologi, maupun rekayasa sosial) yang pengerjaannya dapat dilakukan secara mandiri

ataupun bersama-sama dengan mahasiswa lain.

8) Proyek kemanusiaan Kegiatan sosial/pengabdian kepada masyarakat yang merupakan

program perguruan tinggi atau untuk sebuah yayasan atau organisasi kemanusiaan, baik

di dalam maupun luar negeri (seperti penanganan bencana alam, pemberdayaan

masyarakat, penyelamatan lingkungan, palang merah, peace corps, dan seterusnya),

yang disetujui perguruan tinggi.

Jumlah PTS sedikit 30% (tiga puluh persen) dari mahasiswa S1 dan D4/D3/D2 yang

mendapatkan paling sedikit 20 (dua puluh) sks dari kegiatan di luar kampus (dengan dosen

pembimbing), sesuai dengan Buku Panduan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka.

Melaksanakan Magang atau praktek kerja, Proyek Desa, Mengajar di Sekolah, Pertukaran

pelajar, Penelitian atau riset, Kegiatan wirausaha, Studi atau proyek independen, Proyek

Kemanusiaan, sebanyak hanya 7 PTS.

b. Kriteria prestasi

Berprestasi dalam kompetisi atau lomba paling rendah tingkat nasional.

Jumlah PTS berprestasi dalam kompetisi atau lomba paling rendah tingkat nasional hanya

sebanyak 3 PTS.

Sehingga persentase PTS dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kampujs Merdeka sebesar

13,56%, atau hanya 15 PTS dari 108 PTS di LLDIKTI Wilayah VIII. Target Meningkatnya

Efektifitas Sosialisasi Kebijakan Pendidikan Tinggi pada indicator kampus merdeka tiap Tahun

Page 30: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

29

dicanangkan 1 sampai dengan 2 PTS. Hal ini erat kaitannya dengan pemahaman tentang

Kampus Merdeka dan kesiapan implementasi sangat rendah. Tahun 2020 target hanya 9,26%,

Tahun 2021 naik 1 PTS sehingga menjadi 10,19%, Tahun 2022 target 11,2%, Tahun 2023

target 12,33 dan Tahun 2024 sebesar 13,56%.

Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan B. Tiga dosa dan antikorupsi.

Persentase PTS yang implementasi kebijakan antiintoleransi, antikekerasan seksual,

antiperundungan, dan antikorupsi.

Jumlah PTS yang implementasi kebijakan antiintoleransi, antikekerasan seksual,

antiperundungan, dan antikorupsi, LLDIKTI Wilayah VIII menargetkan sebanyak 108

(seluruh) PTS di Lingkungan LLDIKTI Wilayah VIII (Bali dan NTB) telah menerapkan

kebijakan tersebut. Indikator Kinerja Utama Tiga dosa dan antikrupsi di LLDIKTI Wilayah

VIII dijabarkan dalam target stiap tahunnya sebagai berikut : Tahun 2020 sebesar 72,22 %. ,

Tahun 2021 sebesar 79,44 %., Tahun 2022 sebesar 87,39 %., Tahun 2023 sebesar 100 %., dan

Tahun 2024 sebesar 100 %.

Sasaran Kinerja 3. Meningkatnya inovasi perguruan tinggi dalam rangka meningkatkan

mutu pendidikan

Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan A. Link and match PTS.

Persentase PTS yang berhasil meningkatkan kinerja dengan meningkatkan jumlah dosen yang

berkegiatan tridarma di luar kampus dan jumlah program studi yang bekerja sama dengan

mitra.

a. Kriteria 1: dosen berkegiatan tridarma di luar kampus Lebih dari 20% (dua puluh persen)

dosen berkegiatan tridarma di kampus lain, di QS100 berdasarkan bidang ilmu (QS100 bg

subject), bekerja sebagai praktisi di dunia industri, atau membina mahasiswa yang berhasil

meraih prestasi paling rendah tingkat nasional dalam 5 (lima) tahun terakhir:

1) Syarat pelaporan ke Pimpinan Perguruan Tinggi:

a) kegiatan harus dengan sepengetahuan institusi atau pimpinan perguruan tinggi,

misalnya dengan persetuiuan kepala program studi;

b) format kegiatan dapat berupa kebijakan cuti meninggalkan tugas akademik dan

administratif dalam satu kurun tertentu untuk kepentingan riset atau menulis karya

akademik dengan tetap mendapatkan penghasilan dari intitusi tempatnya bekef a

(sabbatical leaue) atau paruh waktu Qtart time);

Page 31: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

30

c) kegiatan harus disertai kontrak atau surat keputusan di antara perguman tinggi asal

dan organisasi luar kampus; dan

d) dosen dapat diberikan keringanan beban kerja/jumlah sks yang harus dicapai

selama sedang berkegiatan tridarma di luar kampus.

2) Kriteria Perguruan Tinggi:

a) perguruan tinggi, baik di dalam negeri mupun di luar negeri yang setidaknya

memiliki program studi yang terdaftar dalam QS 100 berdasarkan bidang ilmu

(QS100 bg subjectl; atau

b) perguruan tinggi di dalam negeri lainnya.

3) Kriteria Kegiatan Daftar kegiatan dapat mengacu pada rubrik kegiatan beban kerja

dosen. Beberapa contoh kegiatan, antara lain:

a) Pendidikan: menjadi pengajar, pembimbing, penilai mahasiswa, membina

kegiatan mahasiswa, mengembangkan program studi atau rencana kuliah, dan

seterusnya.

b) Penelitian: memulai penelitian baru, membantu penelitian dosen di kampus lain,

membuat rancangan dan karya teknologi yang dipatenkan, dan seterusnya.

c) Pengabdian kepada masyarakat: fasilitasi pembelajaran pengabdian masyarakat,

fasilitasi kuliah kerja nyata, memberi latihan kepada masyarakat, dan seterusnya.

4) Kriteria Pengalaman Praktisi

a) Untuk PTN Akademik dan PTN Vokasi Bekerja sebagai peniliti, konsultan, atau

pegawai penuh waktu (full time) atau paruh waktu (part time) di:

- perusahaan multinasional;

- perusahaan teknologi global;

- perusahaan rintisan (startup compang) teknologi;

- organisasi nirlaba kelas dunia;

- institusi/ organisasi multilateral; atau

- lembaga pemerintah, BUMN/BUMD.

b) Untuk PTN Seni Budaya

Sama dengan PTN Akademik dan PTN Vokasi dengan tambahan:

- menjadi pendiri atau pasangan pendiri (co-foundefl perusahaan (contoh:

membuka sanggar);

- berkreasi independen atau menampilkan karya; atau

- menjadi juri, kurator, dan/atau panitia acara seni budaya tingkat nasional.

Page 32: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

31

5) Kriteria prestasi

Berprestasi dalam kompetisi atau lomba paling rendah tingkat nasional.

b. Kriteria 2: kerja sama program studi dengan mitra

lebih dari 30% (tiga puluh persen) dari program studi 51 dan D4|D3/D2 melaksanakan kela

sama dengan mitra.

1) Kriteria Kemitraan

Perjanjian kerja sama yang setidaknya menyatakan komitmen mitra dalam penyerapan

lulusan. Dapat diperkuat dengan bentuk kerja sama lainnya seperti:

a) untuk PTN Akademik:

- pengembangan kurikulum bersama (merencanakan hasil (output) pembelajaran,

konten, dan metode pembelajaran); dan

- menyediakan program magang paling sedikit I (satu) semester penuh.

Serta dapat melakukan kegiatan tridarma lainnya, misalnya kemitraan penelitian.

b) untuk PTN Vokasi:

- pengembangan kurikulum bersama (merencanakan hasil (output) pembelajaran,

konten, dan metode pembelajaran);

- menyediakan program magang paling sedikit 1 (satu) semester penuh; .

menyediakan kesempatan kerja; dan . mengisi kegiatan pembelajaran dengan

dosen tamu praktisi.

Serta dapat melakukan kegiatan tridarma lainnya, misalnya kemitraan penelitian

dan/atau memberikan pelatihan bagi dosen dan instruktur.

c) untuk PIN Seni Budaya:

- pengembangan kurikulum bersama (merencanakan hasil (output) pembelajaran,

konten, dan metode pembelajaran); dan

- menyediakan program magang paling sedikit 1 (satu) semester penuh.

Serta dapat melakukan kegiatan tridarma lainnya, misalnya kemitraan penelitian.

2) Kriteria mitra:

a) perusahaan multinasional;

b) perusahaan nasional berstandar tinggi;

c) perusahaan teknologi global;

d) perusahaan rintisan (startup company) teknologi;

e) organisasi nirlaba kelas dunia;

f) institusi/ organisasi multilateral;

Page 33: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

32

g) perguruan tinggi yang masuk dalam daftar QS100 berdasarkan bidang ilmu

(QS100 by subject);

h) perguruan tinggi, fakultas, atau program studi dalam bidang yang relevan (untuk

PTN Vokasi dan PTN Seni Budaya);

i) instansi pemerintah, BUMN dan/atau BUMD;

j) rumah sakit; atau

k) UMKM.

Jumlah PTS yang berhasil meningkatkan kinerja dengan meningkatkan jumlah dosen yang

berkegiatan tridarma di luar kampus dan jumlah program studi yang bekeria sama dengan mitra

setiap tahunnya ditargetkan tahun 2020 sebesar 70,37%., tahun 2021 sebesar 77,4%, tahun

2022 sebesar 85,15%, tahun 2023 sebesar 93,66% dan tahun 2024 sebesar 100%.

Uraian target dan capaian tiap Triwulan tahun 2020 Sasaran 3, Meningkatnya Inovasi

Perguruan Tinggi Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Pendidikan dengan Indikator Kinerja

Utama Link and Match dapat dilihat pada Tabel 5.

4.2 Kerangka Pendanaan

Upaya untuk mencapai tujuan LLDIKTI Wil. VIII dan sasaran-sasaran strategis yang

telah ditetapkan, diperlukan dukungan berbagai macam sumber daya, dukungan dan prasarana

yang memadai, dukungan regulasi, dan tentunya sumber pendanaan yang cukup. Sehubungan

dengan dukungan pendanaan, indikasi kebutuhan pendanaan untuk mencapai tujuan dan

sasaran strategis LLDIKTI Wil. VIII dibagi ke dalam dua periode yakni:

1. Periode tahun 2020; dan

2. Periode tahun 2021-2024, berdasarkan restrukturisasi program yang dilaksanakan mulai

tahun 2021 di seluruh kementerian/lembaga.

Page 34: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

33

Kebutuhan pendanaan periode pertama tahun 2020 sebagaimana tertuang pada Tabel 1 sebagai

berikut:

Tabel 4: Kerangka Pendanaan Rencana Strategis LLDIKTI Wil. VIII 2020

No

Sasaran

Indikasi Kebutuhan

Pendanaan

(Rupiah)

1 Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

LLDIKTI Wil. VIII

180.536.143.000

Gaji dan Tunjangan 174.432.143.000

Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran 6.104.000.000

2 Kegiatan Pengembangan Kelembagaan 5.677.785.000

Jumlah PTS yang berkonsilidasi dengan PTS lain 643.922.570

Jumlah PTS dengan peringkat akreditasi unggul 1.909.695.000

Jumlah PTS yang lebih dari 30% (tiga puluh persen) lulusan S1

dan D4/D3/D2 yang menghabiskan paling sedikit 20 (dua puluh)

sks berkegiatan di luar kampus, atau meraih prestasi dalam

kompetisi atau lomba paling rendah tingkat nasional

460.353.486

Jumlah PTS dengan lebih dari 3.000 (tiga ribu) mahasiswa yang

terdaftar

460.353.486

Jumlah program studi yang bekeria sama dengan mitra 346.756.000

Jumlah PTS yang berhasil meningkatkan kinerja dengan

meningkatkan jumlah dosen yang berkegiatan tridarma di luar

kampus

512.453.486

Jumlah PTS yang memiliki kebijakan antikkorupsi 460.353.486

Jumlah PTS yang memiliki kebijakan antikseksual 529.390.486

Jumlah PTS yang memiliki kebijakan antikperundangan 139.250.000

Jumlah PTS yang memiliki kebijakan antiktoleransi 215.257.000

Jumlah 186.213.928.000

Adapun kebutuhan pendanaan pada tahun 2021-2024, dalam rangka mendukung kegiatan

yang dituangkan dalam rencana strategis LLDIKTI Wiilayah VIII, tertuang pada Tabel

sebagai berikut:

Page 35: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

34

Tabel 5: Kerangka Pendanaan Rencana Strategis LLDIKTI Wil. VIII 2021-2024

No Program Indikasi Kebutuhan Pendanaan (Rp Ribuan)

Jumlah 2021 2022 2023 2024

1 Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis LLDIKTI Wil. VIII

Gaji dan Tunjangan 191.875.357 211.062.893 232.169.182 255.386.100 890.493.532

Operasional dan

Pemeliharaan Perkantoran

6.714.400 7.385.840 8.124.424 8.936.866 31.161.530

2 Kegiatan Pengembangan Kelembagaan

Jumlah PTS yang

berkonsilidasi dengan PTS

lain

708.315 779.146 857.061 942.767 3.287.289

Jumlah PTS dengan

peringkat akreditasi unggul

2.100.665 2.310.731 2.541.804 2.795.984 9.749.111

Jumlah PTS yang lebih

dari 30% (tiga puluh

persen) lulusan S1 dan

D4/D3/D2 yang

menghabiskan paling

sedikit 20 (dua puluh) sks

berkegiatan di luar

kampus, atau meraih

prestasi dalam kompetisi

atau lomba paling rendah

tingkat nasional

506.389 557.028 612.731 674.004 2.350.152

Jumlah PTS dengan lebih

dari 3.000 (tiga ribu)

mahasiswa yang terdaftar

506.389 557.028 612.731 674.004 2.350.152

Jumlah program studi yang

bekeria sama dengan mitra

381.432 419.575 461.533 507.686 1.770.226

Jumlah PTS yang berhasil

meningkatkan kinerja

dengan meningkatkan

jumlah dosen yang

berkegiatan tridarma di

luar kampus

563.699 620.069 682.076 750.284 2.616.128

Jumlah PTS yang memiliki

kebijakan antikkorupsi

506.389 557.028 612.731 674.004 2.350.152

Jumlah PTS yang memiliki

kebijakan antikseksual

582.330 640.563 704.619 775.081 2.702.593

Jumlah PTS yang memiliki

kebijakan

antikperundangan

153.175 168.493 185.342 203.876 710.886

Jumlah PTS yang memiliki

kebijakan antiktoleransi

236.783 260.461 286.508 315.158 1.098.910

Page 36: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 23 4.1 Target Kinerja Tahun 2020 – 2024 23 ... (Kalimantan Selatan, kalimantan Barat, Kalimantan

35

BAB V

PENUTUP

Rencana Strategi (Renstra) LLDIKTI VIII ini menjadi acuan utama dalam

penyusunan Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) LLDIKTI Wil. VIII,

sehingga akan lebih terarah dan terencana dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan serta

lebih efisiensi dalam pelaksanaannya, baik dipandang dari aspek pengelolaan sumber

pembiayaan maupun dalam percepatan waktu realisasinya. Di samping itu, rencana strategis

ini agar dipahami oleh seluruh pihak atau unsur di lingkungan LLDIKTI Wil. VIII, sehingga

dalam menjalankan dan atau memberikan pelayanan kepada pemangku kepentingan benar-

benar optimal, taat asas dan sekaligus mencerminkan Aparat Sipil Negara yang penuh dedikasi,

pengabdian serta tanggungjawab.