kelompok iv_gempa dan dinamika struktur
TRANSCRIPT
TUGAS
GEMPA DAN DINAMIKA STRUKTUR
“ GEMPA TEKTONIK ”
OLEH :
KELOMPOK IV
DEWI TRIANI 0723 09 014
DIAN PURNAMASARI ULATH 0723 09 015
ERLINA RIZQI AMALIA 0723 09 019
HARDIYANTI IMAN 0723 09 025
ISTI NURRIZKI SAID 0723 09 037
PROGRAM STUDI SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE
2011 / 2012
UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE
2011 / 2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan karunia dan hidyah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini
dengan baik.Pada tugas ini kami akan membahas tentang “GEMPA TEKTONIK”
dalam mata kuliah Gempa dan Dinamaika Struktur.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak MUFTI AMIR
SULTAN ST.MT sebagai dosen mata kuliah Gempa dan Dinamika Struktur dan
juga kepada teman-teman yang terkait dalam penulisan tugas ini.
Kami dari kelompok IV sebagai penyusun tugas ini menyadari bahwa
tugas ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dalam penulisan maupun isi.
Oleh sebab itu kami meminta maaf atas kekurang-kekurangan tersebut.Kami
sangat mengharapkan saran,tanggapan dan kritikan dari teman-teman guna
sebagai pedoman dan perbaikan untuk kedepannya.Kami harap tugas ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk,membimbing kita dan
meridhoi niat kita bersama,Amiin.
Ternate, Mei 2012
Penulis
Kelompok IV
GEMPA DAN DINAMIKA STRUKTUR KELOMPOK IV
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat mendukung
kelangsungan hidup seluruh makhluk hidup,diantara planet-planet anggota
tata surya yang lain.Di jagat raya ini masih banyak pengetahuan yang belum
kita kuasai,termasuk pengetahuan mengenai gempa bumi dan berbagai
macam klasifikasinya,salah satu diantaranya adalah gempa tektonik.Jenis
gempa ini adalah jenis gempa bumi yang disebabkan oleh pergeseran lempeng
plat tektonik. Gempa ini terjadi karena besarnya tenaga yang dihasilkan akibat
adanya tekanan antar lempeng batuan dalam perut bumi. Gempa bumi ini
adalah jenis gempa yang paling sering dirasakan, terutama di Indonesia.
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang sudah tidak asing lagi bagi
kita semua, karena seringkali diberitakan adanya suatu wilayah dilanda gempa
bumi, baik yang ringan maupun yang sangat dahsyat, menelan banyak korban
jiwa dan harta, meruntuhkan bangunan-bangunan dan fasilitas umum lainnya.
Gempa bumi disebabkan oleh adanya pelepasan energi regangan elastis
batuan pada litosfir. Semakin besar energi yang dilepas semakin kuat gempa
yang terjadi. Terdapat dua teori yang menyatakan proses terjadinya atau asal
mula gempa yaitu pergeseran sesar dan teori kekenyalan elastis. Gerak tiba-
tiba sepanjang sesar merupakan penyebab yang sering terjadi. Klasifikasi
gempa bumi secara umum berdasarkan sumber kejadian gempa (R.Hoernes,
1878). Setiap bencana alam selalu mengakibatkan penderitaan bagi
GEMPA DAN DINAMIKA STRUKTUR KELOMPOK IV
masyarakat, korban jiwa dan harta benda kerap melanda masyarakat yang
berada di sekitar lokasi bencana.
Gempa bumi didefinisikan sebagai getaran yang bersifat alamiah, yang
terjadi pada lokasi tertentu, dan sifatnya tidak berkelanjutan. Getaran pada
bumi terjadi akibat dari adanya proses pergeseran secara tiba-tiba (sudden
slip) pada kerak bumi. Pergeseran secara tiba-tiba terjadi karena adanya
sumber gaya (force) sebagai penyebabnya, baik bersumber dari alam maupun
dari bantuan manusia (artificial earthquakes). Selain disebabkan oleh sudden
slip, getaran pada bumi juga bisa disebabkan oleh gejala lain yang sifatnya
lebih halus atau berupa getaran kecil-kecil yang sulit dirasakan manusia.
Getaran tersebut misalnya yang disebabkan oleh lalu-lintas, mobil, kereta api,
tiupan angin pada pohon dan lain-lain. Getaran seperti ini dikelompokan
sebagai mikroseismisitas (getaran sangat kecil). Dimana tempat biasa
terjadinya gempa bumi alamiah yang cukup besar, berdasarkan hasil
penelitian, para peneliti kebumian menyimpulkan bahwa hampir 95 persen
lebih gempa bumi terjadi di daerah batas pertemuan antar lempeng yang
menyusun kerak bumi dan di daerah sesar atau fault.
Para peneliti kebumian berkesimpulan bahwa penyebab utama
terjadinya gempa bumi berawal dari adanya gaya pergerakan di dalam interior
bumi (gaya konveksi mantel) yang menekan kerak bumi (outer layer) yang
bersifat rapuh, sehingga ketika kerak bumi tidak lagi kuat dalam merespon
gaya gerak dari dalam bumi tersebut maka akan membuat sesar dan
menghasilkan gempa bumi. Akibat gaya gerak dari dalam bumi ini maka kerak
bumi telah terbagi-bagi menjadi beberapa fragmen yang di sebut lempeng
(Plate). Gaya gerak penyebab gempa bumi ini selanjutnya disebut gaya sumber
tektonik (tectonic source).Selain sumber tektonik yang menjadi faktor
penyebab terjadinya gempa bumi, terdapat beberapa sumber lainnya yang
GEMPA DAN DINAMIKA STRUKTUR KELOMPOK IV
dikategorikan sebagai penyebab terjadinya gempa bumi, yaitu sumber non-
tektonik (non-tectonic source) dan gempa buatan (artificial earthquake).
Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi
terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah
terlalu besar untuk dapat ditahan. Gerak tiba tiba sepanjang sesar merupakan
penyebab yang sering terjadi.
Dari hal ini ruang lingkup ilmu kita masih sangat kecil bila dibandingkan
dengan luasnya jagat raya. Ini juga merupakan bukti bahwa Allah Maha Besar,
Maha Mengetahui atas segalanya dan kita tidak sepatutnya sombong dengan
pengetahuan kita yang sangat sedikit ini.
GEMPA DAN DINAMIKA STRUKTUR KELOMPOK IV
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang tidak dapat
diprediksi secara pasti kapan dan dimana datangnya serta berapa besar
kekuatannya. Dampak dari gempa bumi ini selain menimbulkan kerusakan
pada bangunan, infrastruktur jalan serta fasilitas umum lainnya, juga dapat
menimbulkan jatuhnya korban jiwa.
Gempa bumi ini sendiri dapat diartikan sebagai getaran atau guncangan
yang bersifat alamiah yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi juga
disebabkan oleh beberapa hal.
Gempa bumi adalah sentakan asli dari bumi yang bersumber di dalam bumi yang merambat melalui permukaan bumi dan menembus bumi. Gempa bumi biasa disebabkanoleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).
2.2 Klasifikasi Gempa Bumi.
Kejadian bencana alam tidak dapat dicegah dan ditentukan kapan dan dimana lokasinya, akan tetapi pencegahan jatuhnya korban akibat bencana ini dapat dilakukan bila terdapat cukup pengetahuan mengenai sifat-sifat bencana tersebut.
Adapun klasifikasi gempa, antara lain:
Berdasarkan penyebabnya :
Gempa tektonik, yaitu gempa yang disebabkan oleh pergeseran lapisan
batuan pada daerah patahan.
Gempa vulkanik,yaitu gempa yang diakibatkan oleh aktivitas vulkanisme.
GEMPA DAN DINAMIKA STRUKTUR KELOMPOK IV
Gempa guguran (gempa runtuhan), yaitu disebabkan oleh runtuhnya
bagian gua.
Gempa tumbukan, yaitu gempa yang disebabkan oleh meteor besar
yang jatuh ke bumi.
Berdasarkan bentuk episentrum :
Gempa sentral, yaitu gempa yang episentrumnya titik.
Gempa linier, yaitu gempa yang episentrumnya garis.
Berdasarkan kedalaman hiposentrum :
Gempa dalam, yaitu lebih dari 300 km.
Gempa menengah, yaitu antara 100-300 km.
Gempa dangkal, yaitu kurang dari 100 km.
Berdasarkan jarak episentrum :
Gempa lokal, yaitu episentrumnya kurang dari 10000 km.
Gempa jauh, yaitu episentrumnya sekitar 10000 km.
Gempa sangat jauh, yaitu episentrumnya lebih dari 10000 km.
Data dalam ilmu kebumian selalu berkaitan dengan kedalaman dan
ketebalan. Oleh karena itu, seorang ahli ilmu kebumian harus mempunyai
kemampuan untuk menentukan kedalaman dan ketebalan. Kedalaman sendiri
sebenarnya adalah lokasi sebuah titik, yang diukur secara vertikal terhadap
ketinggian titik acuan. Dalam ilmu Geofisika misalnya. Dikenal klasifikasi 4
gempa berdasarkan kedalaman.
Menurut Fowler, 1990, klasifikasi gempa berdasarkan kedalaman fokus
adalah :
Gempa dangkal : kedalaman fokus gempa kurang dari 70 km.
Gempa sedang : kedalamanan fokus gempa kurang dari 300 km.
GEMPA DAN DINAMIKA STRUKTUR KELOMPOK IV
Gempa dalam : kedalaman fokus gempa lebih dari 300 km (kadang-kadang
lebih dari 450 km).
Seperti halnya kedalaman, kemampuan untuk menentukan ketebalan
juga sangat diperlukan dalam ilmu kebumian. Dengan mengetahui cara
menghitung ketebalan, ahli kebumian bisa menyelidiki ketebalan lapisan-
lapisan penyusun bumi sehingga kita bisa mengetahui bahwa ketebalan kerak
bumi mencapai 100 km, ketebalan matel adalah sekitar 2900 km, liquid outer
core sekitar 2200 km, dan solid inner core sekitar 1250 km Analisis geometri
akifer (aquifer : lapisan yang dapat menyimpan dan mengalirkan air dalam
jumlah yang ekonomis. Contoh: pasir, kerikil, batupasir, batu gamping rekahan)
juga melibatkan analisis kedalaman dan ketebalan.
Selain klasifikasi gempa di atas dikenal juga gempa laut, yaitu gempa
yang episentrumnya terdapat di bawah permukan laut. Gempa ini menyebabkan
terjadinya gelombang pasang yang dahsyat, disebut tsunami. Seismograf adalah
alat pencatat gempa, sedang seismogram adalah rekaman atau hasil catatan
seismograf.
2.3 Penyebab Terjadinya Gempa Bumi.
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang
dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak.
Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada
keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran
lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan
lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi
di perbatasan lempengan kompresional dan translasional.Gempa bumi
GEMPA DAN DINAMIKA STRUKTUR KELOMPOK IV
fokus dalamkemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang
terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan
magmadi dalam gunung berapi.Gempa bumi seperti itu dapat menjadi
gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Terakhir,gempa juga
dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat
para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan
pemerintah. Gempa bumi yang disebabkanoleh manusia seperti ini dinamakan
juga seismisitas terinduksi.
Hiposenter dan Episenter (Focus and Epicenter).
Titik dalam perut bumi yang merupakan sumber gempa dinamakan
hiposenter atau focus.Proyeksi tegak lurus hiposenter ini ke permukaan
bumi dinamakan episenter. Gelombang gempa merambat dari hiposenter
ke patahan sesar fault rupture. Bila kedalaman fokus dari permukaan
adalah 0 - 70 km, terjadilah gempa dangkal ( shallow earthquake),
sedangkan bila kedalamannya antara 70 - 700 km, terjadilah gempa dalam
(deep earthquake). Gempa dangkal menimbulkan efek goncangan yang
lebih dahsyat dibanding gempa dalam. Ini karena letak fokus lebih dekat ke
permukaan, dimana batu-batuan bersifat lebih keras sehingga melepaskan
lebih besar Regangan (strain).
Sesar Bumi (Earth Fault).
Sesar fault adalah celah pada kerak bumi yang berada di perbatasan
antara dua lempeng tektonik. Gempa sangat dipengaruhi oleh pergerakan
batuan dan lempeng pada sesar ini. Bila batuan yang menumpu merosot ke
bawah akibat batuan penumpu di keduasisinya bergerak saling menjauh,
sesarnya dinamakan sesar normal (normal fault). Bila batuan yang
menumpu terangkat ke atas akibat batuan penumpu di kedua sisinya
GEMPA DAN DINAMIKA STRUKTUR KELOMPOK IV
bergerak saling mendorong, sesarnya dinamakan sesar terbalik (reverse
fault).Bila kedua batuan pada sesar bergerak saling menggelangsar,
sesarnya dinamakan sesar geseran-jurus (strike-slip fault).Sesar normal dan
sesar terbalik, keduanya menghasilkan perpindahan
vertikal (vertical displacement), sedangkan sesar geseran-jurus
menghasilkan perpindahan horizontal (horizontal displacement).
2.4 Mengukur Kekuatan Gempa.
Mengukur kekuatan gempa dapat menggunakan pendekatan kuantitatif
dan kualitatif. Maka berdasarkan pendekatannya, skala pengukuran gempa
dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
Magnitudo (magnitude) yang merupakan skala kuantitatif.
Intensitas (intensity) yang merupakan skala kualitatif.
Magnitudo.
Ada bermacam-macam jenis magnitudo gempa, diantaranya adalah:
Magnitudo lokal ML (local magnitude).
Magnitudo gelombang badan MB (body-wave magnitude).
Magnitudo gelombang permukaan MS (surface-wave magnitude).
Magnitudo momen MW (moment magnitude).
Magnitudo gabungan M (unified magnitude)
Namun yang paling populer adalah magnitudo lokal ML yang tak lain
adalah
Magnitudo Skala Richter (SR). Magnitudo ini dikembangkan pertama kali pada
tahun 1935 oleh seorang seismologis Amerika,Charles F. Richter, untuk
mengukur kekuatan gempa di California. Richter mengukur magnitudo gempa
GEMPA DAN DINAMIKA STRUKTUR KELOMPOK IV
berdasarkan nilai amplitudo maksimum gerakan tanah(gelombang) pada jarak
100 km dari episenter gempa. Besarnya gelombang ini tercatat
pada seismograf. Seismograf dapat mendeteksi gerakan tanah mulai dari
0,00001 mm (1x10-5 mm) hingga 1 m. Untuk menyederhanakan rentang angka
yang terlalu besar dalam skala ini, Richter menggunakan bilangan logaritma
berbasis 10. Ini berarti setiap kenaikan 1 angka pada skala Richter
menunjukkan amplitudo 10 kali lebih besar.
2.5 Alat Pendeteksi Gempa Bumi.
Adapun alat yang di gunakan sebagai pendeteksi terjadinya gempa
bumi,yaitu :
Earth Queke Alarm.
Alarm ini merupakan alat peringatan/penanda adanya getaran (gempa)
bumi dengan cara mendeteksi kedatangan gelombang seismik P-Wave
sebelum kedatangan S-Wave dan Surface Wave (Q-wave dan R-wave) yang
berbahaya dan bersifat merusak, kemudian memicu alarm sebagai peringatan
tanda bahaya.
Dengan auto-reset speaker alarm yang sangat nyaring, mampu
membangunkan orang yang sedang tidur sehingga mendapatkan kesadarannya
untuk cepat tanggap/bereaksi dan segera berlindung ke tempat yang aman
sebelum gelombang seismik yang merusak datang.
Alat ini mendeteksi P-wave menggunakan Tabung Sensor SMST. Ini
sangat compact dan portable. Casing-nya sangat kokoh dengan permukaan
casing belakang yang simetris, menjamin kesimetrisan posisi pada dinding bagi
kesempurnaan dan keakuratan penerimaan resonansi gelombang seismik.
Tempat pemasangan dapat dipindah-pindahkan sesuai keinginan. Cocok
dipasang pada semua jenis gedung (bertingkat maupun tidak), baik untuk
GEMPA DAN DINAMIKA STRUKTUR KELOMPOK IV
fasilitas umum atau rumah pribadi. Alat ini bersifat maintenance-free, bebas
perawatan. Baterainya mampu bertahan hingga 12 bulan dan mudah untuk
diganti, dilengkapi tombol battery-check.
Alarm ini menggunakan sensor part teknologi berstandar internasional
yang berkualitas tinggi yang support untuk mendeteksi semua jenis gempa.
Jam Pendeteksi Gempa.
Bagi negara yang posisinya di antara lempeng bumi, seperti Jepang,
gempa bumi merupakan suatu gangguan yang hampir setiap hari terjadi. Untuk
itu, diperlukan sistem peringatan dini yang bisa diakses semua orang sebelum
gempa terjadi. Citizen, produsen jam asal Jepang, menangkap peluang ini
dengan menciptakan Seismic Watch. peranti tersebut merupakan alat deteksi
gempa bumi berbentuk jam tangan dan jam dinding analog. Di dalamnya,
terdapat receiver EEW (early earthquake warning). EEW merupakan sinyal
early warning system gempa bumi yang telah lama diterapkan di Jepang.
Sistem sinyal itu dikelola Lembaga. Meteorologi Nasional. Sinyal tersebut
dipancarkan oleh lebih dari seratus stasiun pemantau gempa yang tersebar di
seluruh negara tersebut. Dalam keadaan normal, Seismic Watch berfungsi
layaknya jam tangan biasa. Namun, ketika tiba-tiba menangkap sinyal EEW, ia
akan langsung menghitung besarnya gempa dan interval waktu hingga gempa
datang. Perhitungan ini berdasar data lokasi di mana jam sedang dipakai
pemiliknya. Setelah menghitung, jam langsung memperingatkan pemiliknya
lewat bunyi alarm dan getaran. Putaran jarum jamnya akan makin cepat sesuai
dengan intensitas perkiraan gempa. Sementara itu, jarum menit dan jarum
detiknya akan memulai countdown hingga gempa benar-benar tiba.
GEMPA DAN DINAMIKA STRUKTUR KELOMPOK IV
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Gempa Bumi.
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan
bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan
gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak
bumi (lempeng bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan
ukuran gempa bumi yang dialami selama periode waktu. Gempa bumi diukur
dengan menggunakan alat seismometer. Moment magnitudo adalah skala
yang paling umum di mana gempa bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala
rickter adalah skala yang dilaporkan oleh observatorium seismologi nasional
yang diukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. Kedua skala yang sama
selama rentang angka mereka valid. Gempa 3 magnitude atau lebih sebagian
besar hampir tidak terlihat dan besarnya 7 lebih berpotensi menyebabkan
kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada ke dalaman gempa.
Gempa bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun tidak
ada batasan besarnya, Gempa bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih
besar adalah 9,0 magnitudo. Gempa di Jepang pada tahun 2011 dan itu adalah
gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur
pada modifikasi Skala Mercalli.
Gempa bumi tektonik ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik,
yaitu pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang
mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa
bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran
gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruhan bagian bumi.
GEMPA DAN DINAMIKA STRUKTUR KELOMPOK IV
3.2 Pengertian Gempa Bumi Tektonik.
Gempa bumi tektonik adalah jenis gempa bumi yang disebabkan oleh
pergeseran lempeng plat tektonik. Gempa ini terjadi karena besarnya tenaga
yang dihasilkan akibat adanya tekanan antar lempeng batuan dalam perut
bumi. Gempa bumi ini adalah jenis gempa yang paling sering dirasakan,
terutama di Indonesia.
Gempa bumi tektonik merupakan gempa bumi yang paling sering
terjadi. Bahkan menurut para ahli gempa, setiap hari terjadi gempa tektonik,
namun tidak dirasakan karena getarannya relatif kecil.
Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan (tenaga) yang terjadi
karena pergeseran lempengen plat tektonik seperti layaknya gelang karet
ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan
antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tectonic plate
(lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan
batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung
di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut bergerak perlahan sehingga berpecah-
pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan
terjadinya gempa tektonik.
Dalam ilmu ke bumian (geologi), kerangka teoretis tektonik lempeng
merupakan postulat untuk menjelaskan fenomena gempa bumi tektonik yang
melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas pertemuan
lempeng tektonik.
Gempa bumi tumbukan, yaitu gempa bumi ini diakibatkan oleh tumbukan
meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi, jenis gempa bumi ini jarang
terjadi.
GEMPA DAN DINAMIKA STRUKTUR KELOMPOK IV
Gempa bumi runtuhan, yaitu gempa bumi ini biasanya terjadi pada daerah
kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi
dan bersifat lokal.
Gempa bumi buatan, yaitu gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari
manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir, atau palu yang dipukulkan ke
permukaan bumi.
Lapisan kulit bumi dengan ketebalan 100 km mempunyai temperatur
relatif jauh lebih rendah dibanding dengan lapisan dalamnya (mantel dan inti
bumi) sehingga terjadi aliran konveksi dimana massa dengan temperatur tinggi
mengalir ke daerah temperatur rendah atau sebaliknya. Teori aliran konveksi
ini sudah lama berkembang untuk menerangkan pergeseran lempeng tektonik
yang menjadi penyebab utama terjadinya gempa bumi tektonik atau lebih
dikenal dengan gempa bumi.
Gambar, Susunan lapisan bumi Keterangan gambar :
Lithosfer (lapisan batuan bumi)
Crust (selubung bumi)
Core (inti bumi)
Outer core (inti luar bumi)
Inner core ( inti dalam bumi)
GEMPA DAN DINAMIKA STRUKTUR KELOMPOK IV
Teori yang terbaru menerangkan bahwa gempa tektonik berasal dari
dekade 1960-an. Menurut teori ini, kerak bumi terdiri dari 14 lempeng tektonik
besar dan puluhan lempeng kecil yang selalu bergerak. Bagian dalam bumi
bentuknya adalah cairan pekat. Cairan-cairan tersebut selalu mengalir,
walapun rata-rata pergerakannya hanya beberapa sentimeter per tahun.
Gambar, Pergerakan lempeng bumi di Kepulauan Indonesia
Karena bentuk lempengnya tidak rata, sering terjadi gesekan dalam
pergerakan ini. Energi yang disebabkan oleh gesekan ini sebagian besar lepas
dalam bentuk panas ke dalam bumi, dan sebagian kecil saja yang terasa oleh
kita sebagai goncangan atau dikenal sebagai energi seismic(gempa). Selain
terjadi pergesekan lempeng, bisa juga terjadi perekahan di dalam lempeng itu
sendiri. Coba kamu bayangkan memegang batang lidi dengan arah mendatar.
Jika kamu tekan kedua ujungnya,batang lidi itu akan melengkung. Jika tekanan
diteruskan, lama-lama batang lidi bisa patah. Tempat patahnya tentu saja di
sekitar pertengahan batang lidi itu. Hal yang sama juga terjadi pada kerak
bumi. Jika ada gaya yang bekerja cukup besar, maka lempeng kerak bumi akan
retak dan mengakibatkan goncangan juga. Goncangan tersebut akan
GEMPA DAN DINAMIKA STRUKTUR KELOMPOK IV
menyebabkan timbulnya patahan pada permukaan bumi. Secara umum
terdapat tiga tipe patahan, yaitu: patahan normal, patahan balik dan
patahan mendatar. Jika kekuatan gempa saling berlawanan arah maka akan
terjadi saling tarik menarik sehingga menimbulkan patahan normal yang saling
menjauh dan terjadi bidang naik-turun (Gambar a). Namun jika kekuatan
gempa searah maka akan terjadi saling bertubrukan sehingga menimbulkan
patahan balik dan kedua bidang patahan akan naik-turun (Gambar b)
Sedangkan jika arah kekuatan gempa bergeser ke kiri atau ke kanan maka
patahan terjadi secara mendatar (Gambar c).
Ilustrasi ketiga macam patahan tersebut secara berurutan digambarkan
sebagai berikut:
Gambar, a Gambar, b Gambar, c
Keterangan :
Gambar , a Kekuatan gempa saling berlawanan Patahan normal.
Gambar, b Kekuatan gempa searah Patahan balik.
Gambar, c Kekuatan gempa bergeser Patahan mendatar.
3.3 Penyebab Terjadinya Gempa Bumi Tektonik.
Gempa tektonik yang kuat sering terjadi di sekitar tapal batas
lempengan-lempengan tektonik. Lempengan-lempengan tektonik ini selalu
bergerak dan saling mendesak satu sama lain. Pergerakan lempengan-
GEMPA DAN DINAMIKA STRUKTUR KELOMPOK IV
lempengan tektonik ini menyebabkan terjadinya penimbunan energi secara
perlahan-lahan. Gempa tektonik kemudian terjadi karena adanya pelepasan
energi yang telah lama tertimbun tersebut. Gempa tektonik biasanya jauh
lebih kuat getarannya dibandingkan dengan gempa vulkanik, maka getaran
gempa yang merusak bangunan kebanyakan disebabkan oleh gempa tektonik.
Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan
tektonik. Teori dari tectonic plate (lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi
terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu
akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak
perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal
inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik. Peta penyebarannya
mengikuti pola dan aturan yang khusus dan menyempit, yakni mengikuti pola-
pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menyusun kerak bumi. Dalam
ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis tektonik lempeng merupakan
postulat untuk menjelaskan fenomena gempa Bumi tektonik yang melanda
hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas pertemuan lempeng
tektonik. Contoh gempa tektonik ialah seperti yang terjadi di Yogyakarta,
Indonesia pada Sabtu, 27 Mei 2006 dini hari, pukul 05.54 WIB.
3.4 Teori Tektonik Lempeng.
Teori tektonik lempeng menjelaskan bahwa kulit bumi terdiri
atas beberapa bagian lempeng yang tegar, dan bergerak diatas massa elastis
astenosfer dengan kecepatan rata-rata 10 cm / tahun atau 100 km / 10 juta
tahun.
Teori ini banyak didukung fakta ilmiah, terutama dari data penelitian
geologi, geologi kelautan, kemagnetan purba, kegempaan dan pemboran dasar
laut.
GEMPA DAN DINAMIKA STRUKTUR KELOMPOK IV
Sebagian besar dari perubahan di permukaanbumi ini terjadi begitu
pelan sehingga manusia tidak merasakan dan melihat pergerakan tersebut.
Pendapat-pendapat yang mengatakan bahwa bagian daratan bumi telah
terpisah, pindah / bergerak dan masuk kedalam. Lempeng-lempeng tektonik
selalu bergerak dan mendesak. Lempeng tektonik yang bagian atasnya
samudera disebut lempeng samudra, sedangkan lempeng tektonik yang bagian
atasnya benua disebut lempeng benua. Pada bagian lempeng yang saling
menjauhi maka akan terbentuk seperti pada gambar. Pada bagian lempeng
yang saling mendekat maka akan terbentuk seperti pada gambar.
3.5 Daerah Rawan Gempa.
Indonesia merupakan bagian dunia yang mempunyai kondisi tektonik
yang sangat aktif. Tektonik di Indonesia dibagi menjadi 2 kelompok sistem,
yaitu di bagian barat ditunjukkan oleh adanya tumbukan tektonik antar
Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia, sementara di bagian timur
Indonesia terbentuk akibat tumbukan lempeng-lempeng Australia, Pasifik dan
Eurasia. Akibat tumbukan kedua lempeng tersebut terbentuk jalur
penunjaman (subduksi) sepanjang 6.500 km di sebelah barat Pulau Sumatera,
yang membentang mulai dari Kepulauan Andaman di selatan Myanmar ke
palung Nicobar, dan selanjutnya ke palung samudra di sebelah barat Pulau
Sumatrra, berbelok di Selat Sunda ke arah selatan Jawa, dan berlanjut ke
bagian timur kawasan Indonesia. Pulau Sumatera dianggap sebagai produk
interaksi konvergen antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia,
sehingga ragam tektoniknya dipengaruhi oleh besarnya sudut interaksi serta
konvergensi lempengan. Kondisi tektonik yang aktif di Indonesia menyebabkan
tingkat kegempaannya juga tinggi.
GEMPA DAN DINAMIKA STRUKTUR KELOMPOK IV
Gambar, Peta daerah gempa bumi di Indonesia
KeteranganSeismitas (daerah kejadian gempa)
Beberapa sesar (patahan) aktif yang terkenal di Indonesia adalah sesar
Sumatera, sesar Cimandiri di Jawa Barat, sesar Palu-Koro di Sulawesi, sesar
naik Flores, sesar naik Wetar, dan sesar geser Sorong. Keaktifan masing-masing
sesar ditandai dengan terjadinya gempa bumi. Gempa dangkal (kedalaman 0-
50 km) yang terjadi pada periode 1900-1995 dengan Skala Richter 5.5 atau
lebih, membuktikan lokasi-lokasi daerah aktif gempa di Indonesia.
GEMPA DAN DINAMIKA STRUKTUR KELOMPOK IV
Gambar, Lingkungan tektonik Indonesia terdiri dari tiga lempeng tektonik
Indo-Australia, Pasifik dan Eurasia yang bergerak relatif terhadap lainnya(lihat arah panah). Batas lempeng tektonik merupakan daerah konsentrasiaktifitas gempa bumi yang diplot sebagai garis hitam dan segi tiga. Garis tebalmerupakan sesar aktif, sedangkan lingkaran adalah stasiun seismograf.
Gambar, Tektonik aktif di Indonesia yang termasuk bagiandari deretan tektonik dunia
3.6 Kerusakan Akibat Gempa Bumi.
Bencana gempa bumi selalu menimbulkan kerugian dan kerusakan
infrastruktur,bahkan menimbulkan korban jiwa. Gempa bumi di seluruh dunia
sejak 4.000 tahun yang lalu hingga kini, telah memakan korban lebih dari 13
juta jiwa. Banyaknya korban jiwa terjadi karena pusat-pusat kepadatan
penduduk berada di daerah subur,mudah mendapatkan air, pemandangan
yang indah, kawasan tambang, atau diperkotaan besar dan di daerah industri.
Kebanyakan dari wilayah tersebut berada atau berdekatan dengan wilayah
seismik dan “sabuk api”.
GEMPA DAN DINAMIKA STRUKTUR KELOMPOK IV
Akibat yang ditimbulkan karna terjadinya gempa bumi adalah sebagai
berikut,yaitu :
Bangunan roboh
Kebakaran
Jatuhnya korban jiwa
Permukaan tanah menjadi merekat dan jalan menjadi putus
Tanah longsor akibat guncangan
Banjir akibat rusaknya tanggul
Gempa di dasar laut yang menyebabkan tsunami
GEMPA DAN DINAMIKA STRUKTUR KELOMPOK IV
Gambar : Kerusakan-kerusakan yang di timbulkan karena gempa bumi.
3.7 Tips Mengahadapi Gempa Bumi.
Berikut merupakan tips-tips yang dilakukan dalam menghadapi apabila
akan terjadi gempa :
Bila berada di dalam rumah :
Jangan panik dan jangan berlari ke luar, berlindunglah di bawah meja
atau tempat tidur.
Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya.
Jauhi rak buku, almari, dan jendela kaca.
Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang
tergantung di dinding, dsb.
Bila berada di luar ruangan :
GEMPA DAN DINAMIKA STRUKTUR KELOMPOK IV
Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik,
papan reklame, pohon yang tinggi, dsb.
Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka.
Jauhi rak-rak dan jendela kaca.
Bila berada di dalam ruangan umum :
Jangan panik dan jangan berlari keluar karena kemungkinan dipenuhi
orang.
Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir seperti rak, almari, dan
jendela kaca dsb.
Bila sedang mengendarai kendaraan :
Segera hentikan di tempat yang terbuka.
Jangan berhenti di atas jembatan atau dibawah jembatan
layang/jembatan penyeberangan.
Bila sedang berada di pusat perbelanjaan, bioskop, dan lantai dasar mall :
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan.
Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam
Bila sedang berada di dalam lift :
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Lebih
baik menggunakan tangga darurat.
Jika Anda merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift,
maka tekanlah semua tombol.
Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah.
Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan
menggunakan interphone jika tersedia.
Bila sedang berada di dalam kereta api :
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga Anda tidak akan
terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak.
GEMPA DAN DINAMIKA STRUKTUR KELOMPOK IV
Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta.
Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan
mengakibatkan kepanikan
Bila sedang berada di gunung / pantai :
Ada kemungkinan lonsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung
ke tempat aman.
Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan
getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke
dataran yang tinggi.
Beri pertolongan :
Sudah dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi
gempa bumi besar. Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit
akan mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian maka bersiaplah
memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang yang berada di
sekitar anda.
Evakuasi.
Tempat-tempat pengungsian biasanya telah diatur oleh pemerintah
daerah. Pengungsian perlu dilakukan jika kebakaran meluas akibat
gempa bumi. Pada prinsipnya, evakuasi dilakukan dengan berjalan kaki
dibawah kawalan petugas polisi atau instansi pemerintah. Bawalah
barang-barang secukupnya.
Dengarkan informasi.
Saat gempa bumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk
mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan
bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat
memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau
petugas PMK. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas.
GEMPA DAN DINAMIKA STRUKTUR KELOMPOK IV
3.8 Sejarah Gempa Bumi Besar Pada Abad ke-20 dan 21.
Berikut merupakan sejarah gempa bumi terbesar yang pernah terjadi
pada abad ke-20 dan 21,yaitu sebagai berikut :
11 Maret 2011, Gempa bumi di Jepang, 373 km dari kota Tokyo berskala 9,0
Skala Richter yang sebelumnya di revisi dari 8,8 Skala Richter, gempa ini
juga menimbulkan gelombang tsunami di sepanjang pesisir timur Jepang.
26 Oktober 2010, Gempa bumi di Mentawai berskala 7.2 Skala Richter,
korban tewas ditemukan hingga 9 November ini mencapai 156 orang.
Gempa ini kemudian juga menimbulkan tsunami.
16 Juni 2010, Gempa bumi 7,1 Skala Richter menggguncang Biak, Papua.
7 April 2010, Gempa bumi dengan kekuatan 7.2 Skala Richter di Sumatera
bagian Utara lainnya berpusat 60km dari Sinabang, Aceh. Tidak
menimbulkan tsunami, menimbulkan kerusakan fisik di beberapa daerah,
belum ada informasi korban jiwa.
27 Februari 2010, Gempa bumi di Chili dengan 8.8 Skala Richter, 432 orang
tewas (data 30 Maret 2010). Mengakibatkan tsunami menyeberangi
Samudera Pasifik yang menjangkau hingga Selandia Baru, Australia,
kepulauan Hawaii, negara-negara kepulauan di Pasifik dan Jepang dengan
dampak ringan dan menengah.
12 Januari 2010, Gempa bumi Haiti dengan episenter dekat kota Léogâne
7,0 Skala Richter berdampak pada 3 juta penduduk, perkiraan korban
meninggal 230.000 orang, luka-luka 300.000 orang dan 1.000.000
kehilangan tempat tinggal.
30 September 2009, Gempa bumi Sumatera Barat merupakan gempa
tektonik yang berasal dari pergeseran patahan Semangko, gempa ini
GEMPA DAN DINAMIKA STRUKTUR KELOMPOK IV
berkekuatan 7,6 Skala Richter (BMG Indonesia) atau 7,9 Skala Richter (BMG
Amerika) mengguncang Padang-Pariaman, Indonesia. Menyebabkan
sedikitnya 1.100 orang tewas dan ribuan terperangkap dalam reruntuhan
bangunan.
2 September 2009, Gempa Tektonik 7,3 Skala Richter mengguncang
Tasikmalaya, Indonesia. Gempa ini terasa hingga Jakarta dan Bali,
berpotensi tsunami. Korban jiwa masih belum diketahui jumlah pastinya
karena terjadi Tanah longsor sehingga pengevakuasian warga terhambat.
3 Januari 2009 - Gempa bumi berkekuatan 7,6 Skala Richter di Papua.
12 Mei 2008 - Gempa bumi berkekuatan 7,8 Skala Richter di Provinsi
Sichuan, China. Menyebabkan sedikitnya 80.000 orang tewas dan jutaan
warga kehilangan tempat tinggal.
12 September 2007 - Gempa Bengkulu dengan kekuatan gempa 7,9 Skala
Richter.
9 Agustus 2007 - Gempa bumi 7,5 Skala Richter.
6 Maret 2007 - Gempa bumi tektonik mengguncang provinsi Sumatera
Barat, Indonesia. Laporan terakhir menyatakan 79 orang tewas.
27 Mei 2006 - Gempa bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah
Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul
05.55 WIB selama 57 detik. Gempa bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada
skala Richter. United States Geological Survey melaporkan 6,2 pada skala
Richter; lebih dari 6.000 orang tewas, dan lebih dari 300.000 keluarga
kehilangan tempat tinggal.
8 Oktober 2005 - Gempa bumi besar berkekuatan 7,6 skala Richter di Asia
Selatan, berpusat di Kashmir, Pakistan; lebih dari 1.500 orang tewas.
26 Desember 2004 - Gempa bumi dahsyat berkekuatan 9,0 skala Richter
mengguncang Aceh dan Sumatera Utara sekaligus menimbulkan gelombang
GEMPA DAN DINAMIKA STRUKTUR KELOMPOK IV
tsunami di samudera Hindia. Bencana alam ini telah merenggut lebih dari
220.000 jiwa.
26 Januari 2004 - Gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,7 skala Richter
mengguncang India dan merenggut lebih dari 3.420 jiwa.
26 Desember 2003 - Gempa bumi kuat di Bam, barat daya Iran berukuran
6.5 pada skala Richter dan menyebabkan lebih dari 41.000 orang tewas.
21 Mei 2002 - Di utara Afganistan, berukuran 5,8 pada skala Richter dan
menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas.
26 Januari 2001 - India, berukuran 7,9 pada skala Richter dan menewaskan
2.500 ada juga yang mengatakan jumlah korban mencapai 13.000 orang.
21 September 1999 - Taiwan, berukuran 7,6 pada skala Richter,
menyebabkan 2.400 korban tewas.
17 Agustus 1999 - barat Turki, berukuran 7,4 pada skala Richter dan
merenggut 17.000 nyawa.
25 Januari 1999 - Barat Colombia, pada magnitudo 6 dan merenggut 1.171
nyawa.
30 Mei 1998 - Di utara Afganistan dan Tajikistan dengan ukuran 6,9 pada
skala Richter menyebabkan sekitar 5.000 orang tewas.
17 Januari 1995 - Di Kobe, Jepang dengan ukuran 7,2 skala Richter dan
merenggut 6.000 nyawa.
30 September 1993 - Di Latur, India dengan ukuran 6,0 pada skala Richter
dan menewaskan 1.000 orang.
12 Desember 1992 - Di Flores, Indonesia berukuran 7,9 pada skala richter
dan menewaskan 2.500 orang.
21 Juni 1990 - Di barat laut Iran, berukuran 7,3 pada skala Richter,
merengut 50.000 nyawa.
GEMPA DAN DINAMIKA STRUKTUR KELOMPOK IV
BAB VI
PENUTUPAN
4.1 Kesimpulan.
Gempa bumi tektonik adalah jenis gempa bumi yang disebabkan oleh
pergeseran lempeng plat tektonik. Gempa ini terjadi karena besarnya tenaga
yang dihasilkan akibat adanya tekanan antar lempeng batuan dalam perut
bumi. Gempa bumi ini adalah jenis gempa yang paling sering dirasakan,
terutama di Indonesia.
Gempa bumi tektonik ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik,
yaitu pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang
mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa
bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran
gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruhan bagian bumi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan
tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan
lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam
kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit ke
dalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
4.2 Saran.
Persiapan menghadapi gempa bumi.
Persiapan untuk keadaan darurat :
GEMPA DAN DINAMIKA STRUKTUR KELOMPOK IV
Menentukan tempat-tempat berlindung yang aman jika terjadi gempa
bumi. Tempat berlindung yang aman adalah tempat yang yang dapat
melindungi anda dari benda-benda yang jatuh atau mebel yang ambruk,
misalnya di bawah meja.
Menyediakan air minum untuk keperluan darurat. Bekas botol air
mineral dapat digunakan untuk menyimpan air minum. Kebutuhan air
minum biasanya 2 sampai 3 liter sehari untuk satu orang.
Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barang-barang yang
sangat dibutuhkan di tempat pengungsian. Barang-barang yang sangat
diperlukan dalam keadaan darurat misalnya:
Lampu senter berikut baterai cadangannya.
Air minum
Kotak P3K berisi obat menghilangkan rasa sakit, plester, pembalut
dan sebagainya
Ketika Terjadi Gempa Bumi :
Matikan api kompor jika anda sedang memasak. Matikan juga alat-alat
elektronik yang dapat menyebabkan timbulnya api. Jika terjadi
kebakaran di dapur, segera padamkan api dengan menggunakan alat
pemadam api. Jika tidak mempunyai pemadam api gunakan pasir atau
karung basah.
Membuka pintu dan mencari jalan keluar dari rumah atau gedung.
Cari informasi mengenai gempa bumi yang terjadi lewat televisi atau
radio.
GEMPA DAN DINAMIKA STRUKTUR KELOMPOK IV
DAFTAR PUSTAKA
http://http://www.pirba.ristek.go.id/det.php?id=4
http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1030986000&34
http://http://72.14.235.104/search?q=cache:B5UgCE2vrygJ:jurnalsipil
ukm.tripod.com/v2n2_2theo_ari.pdf+ketebalan+inner+core&hl=id&ct=clnk
&cd=1&gl=id
www.appliedgeology.itb.ac.id/static/lab/hg/modul1.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_
CyberSulut.com
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
http://img41.imageshack.us/i/350pxtecton…http://img41.imageshack.us/i/
350pxtectonicplate
Sumber: PR Geografi Untuk SMA/MA, Advanced Learning Geography 1
file://localhost/C:/Users/Personal/Downloads/123/penyebab-terjadinya-
gempa-bumi.html
GEMPA DAN DINAMIKA STRUKTUR KELOMPOK IV