kelompok akidah

16
KELOMPOK AKIDAH AKHLAK2 BAB V GHINA NADHIFAH KARIMAH MARWAZIAH KARTIKA DWI RACHMAWATI MUHAMMAD FARRAS AMALI

Upload: kartika-dwi-rachmawati

Post on 23-Jun-2015

443 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok akidah

KELOMPOKAKIDAH AKHLAK2

BAB V

GHINA NADHIFAHKARIMAH MARWAZIAHKARTIKA DWI RACHMAWATI MUHAMMAD FARRAS AMALI

Page 2: Kelompok akidah

TASAWUF

1. Pengertian tasawufHarun Nation menyebutkan lima istilah yang berkenaan dengan tasawuf, yaitu ahl al-suffah (orang yang ikut pindah dengan Rasulullah saw dari Mekkah ke Madinah), saf (barisan), sufi (suci), sophos (kebijaksanaan), dan suf (kain wol). Dengan demikian, tasawuf adalah sikap mental yang selalu memelihara kesucian diri, beribadah, hidup sederhana, rela berkorban untuk kebaikan, dan selalu bersikap bijaksana.

Page 3: Kelompok akidah

Tasawuf pada intinya adalah upaya melatih jiwa dengan berbagai kegiatan. Dengan harapan, hal ini dapat membebaskan diri manusia dari pengaruh kehidupan dunia sehingga tercemin akhlak yang mulia dan dekat dengan Allah.Dengan kata lain, tasawuf adalah bidang kegiatan yang berhubungan dengan pembinaan mental rohaniah agar selalu dekat dengan Allah.

Page 4: Kelompok akidah

2. Asal-usul tasawuf dan perkembangannyaTeori-teori mengenai asal timbul atau munculnya aliran ini

dalam Islam banyak berbeda-beda, antara lain:

- Pengaruh Kristen dengan paham menjauhi dunia dan hidup mengasingkan diri dalam biara-biara. Dikatakan bahwa zuhud dan sufi Islam meninggalkan dunia, memilih hidup sederhana dan mengasingkan diri, adalah pengaruh cara hidup rahib-rahib Kristen.

- Falsafat Mistik pythagoras yang berpendapat bahwa roh manusia bersifat kekal dan berada di dunia sebagai orang asing. Badan jasmani merupakan penjara bagi roh. Kesenangan roh adalah di alam samawi, manusia harus membersihkan roh dengan meninggalkan hidup materi, yaitu Zuhud. Ajaran Pythagoras untuk meninggalkan dunia dan pergi berkontlemplasi, inilah menurut pendapat sebagian orang yang mempengaruhi timbulnya Zuhud dan Sufisme dalam Islam.

Page 5: Kelompok akidah

- Falsafat amanasi Plotinus yang mengatakan bahwa wujud ini memancar dari Zat Tuhan Yang Maha Esa. Roh berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan. Dikatakakan pula bahwa falsafat ini mempunyai pengaruh terhadap munculnya kaum Zahud dan Sufi dalam Islam.

- Ajaran Budha dengan faham Nirwananya. Untuk mencapai Nirwana, orang harus bisa meninggalkan Dunia dan memasuki hidup Kontemplasi.

- Ajaran-ajaran Hinduisme yang juga mendorong manusia untuk meninggalkan dunia dan mendekati Tuhan untuk mencapai persatuan Atman dan Brahman.Inilah beberapa faham dan ajaran yang menurut teorinya mempengaruhi timbul dan munculya sufisme (tasawuf) dikalangan umat Islam.

Page 6: Kelompok akidah

3. Istilah-istilah penting dalam ilmu tasawufMaqamat dalam tasawufMaqamat secara harfiah berasal dari bahasa arab yang berarti tempat orang berdiri atau pangkal mulia. Istilah ini selanjutnya digunakan untuk arti sebagai jalan panjang yang harus ditempuh seorang sufi untuk berada dekat dengan Allah.

1. Al–ZuhudSecara harfiyah al–zuhud berarti tidak ingin kepada sesuatu yang bersifat ke duniawian. Sedangkan menurut harun nasution zuhud artinya keadaan meninggalkan duniawi dan kematerian. Zuhud termasuk salah satu ajaran agama yang sangat penting dalam rangka mengendalikan diri dari pengaruh kehidupan dunia. Orang yang zuhud lebih mengutamakan atau mengejar kebahagiaan hidup di akhirat yang kekal dan abadi, dari pada mengejar kehidupan dunia yang fana dan sepintas lalu.

Page 7: Kelompok akidah

2. Al–TaubahAl – taubah berasal dari bahasa arab “taba, yatubu, taubatan” yang artinya kembali. Sedangkan taubat yang dimaksud oleh kalangan sufi adalah memohon ampun atas segala dosa dan kesalahan disertai janji yang sungguh–sungguh tidak akan mengulangi lagi perbuatan dosa tersebut, yang disertai dengan melakukan amal kebajikan. Harun Nasution mengatakan taubat yang dimaksud sufi adalah taubat yang sebenarnya, taubat yang tidak akan membawa kepada dosa lagi.

3. Al–wara’Secar harfiyah Al–wara’ artinya saleh, menjauhkan diri dari perbuatan dosa. Kata ini selanjutnya mengandung arti menjauhui hal–hal yang tidak baik. Dan dalam pengertian sufi al-wara’ adalah meninggalkan segala yang didalamnya terdapat keragu-raguan antara halal dan haram.

Page 8: Kelompok akidah

4. KefakiranSecar harfiyah fakkir biasanya diartikan sebagai orang yang berhajat, butuh atau orang miskin. Sedangkan dalam pandangan sufi, fakkir adalah tidak meminta lebih dari apa yang telah ada pada diri kita. Tidak meminta rejeki kecuali hanya untuk dapat menjalankan kewajiban-kewajiban. Tidak meminta sungguhpun tak ada pada diri kita, kalau diberi diterima. Tidak meminta tetapi tidak menolak.

5. SabarSecara harfiah, sabar berarti tabah hati. Menurut zun al-nun al-mishry sabar artinya menjauhkan diri dari hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Allah, tetapi tenang ketika mendapatkan cobaan, dan menampakkan sikap cukup walaupun sebenarnya berada dalam kefakiran dalam bidang ekonomi.

Page 9: Kelompok akidah

6. TawakalSecara Harfiah tawakkal berarti menyerahkan diri. Hamdun Al-Qashashar mengatakan tawakkal adalah berpegang teguh pada Allah. Menurut Ibn Al-Qayyim, penyerahan hati secara total kepada Allah setelah menempuh sebab atau usaha (Ibn Qayyim, 1996: 118).

7. KerelaanSecara harfiah Rida artinya rela, suka, senang. Menurut Harun Nasution, Rida berarti tidak berusaha menentang Qada’ dan Qadar Tuhan. Menerima Qada dan Qadar dengan senang hati. Mengeluarkan perasaan benci dalam hati sehingga yang tinggal di dalamnya hanya perasaan senang dan gembira. Merasa senang menerima malapetaka sebagaimana merasa senang menerima nikmat. Tidak meminta surga dari Allah dan tidak meminta dijauhkan dari neraka.

Page 10: Kelompok akidah

4. Fungsi tasawuf dalam kehidupan modern

o Inti sari ajaran tasawuf bertujuan memperoleh hubungan langsung dengan Allah sehingga seseorang akan merasa berada di hadirat-Nya.

o Kehadiran tasawuf dapat melatih manusia agar memiliki ketajaman batin dan kehalusan budi pekerti. Sikap batin dan kehalusan budi yang tajam ini menyebabkan seseorang akan selalu mengutamakan pertimbangan pada setiap masalah yang dihadapi. Dengan cara demikian, ia akan terhindar dari perbuatan-perbuatan yang tercela menurut agama. Tasawuf akan membawa manusia memiliki jiwa istiqamah, yaitu jiwa yang selalu diisi dengan nilai-nilai ilahiyah. Ia selalu mempunyai pegangan dalam hidupnya. Keadaan demikian menyebabkan ia tetap tabah dan tidak mudah terhempas oleh cobaan yang akan membelokannya kejurang kehancuran. Dengan demikian, stres dan putus asa akan dapat dihindari.

Page 11: Kelompok akidah

5. Peran tasawuf dalam kehidupan modern

Pada masa yang akan datang, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta industrialisasi akan berlangsung terus dan sangat menentukan peradaban umat manusia. Dalam kondisi kebudayaan seperti itu, ada beberapa kemungkinan yang akan terjadi corak keberagamaan umat islam. Dalam keadaan ini, islam dihayati dan diamalkan sebagai sesuatu yang spiritual. Artinya, sebagai reaksi terhadap perubahan masyarakat yang sangat cepat akibat kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan industrialisasi. Oleh karena itu, kita sepakat bahwa semua kehidupan modern harus mempunyai landasan yang kuat, yaitu akidah islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadis.

Page 12: Kelompok akidah

6. Perilaku orang yang bertasawuf1) Mahabbah

Mahabbah berasal dari kata ahabba, yuhibbu, mahabbatan, yang secara harfiah berarti mencintai secara mendalam. Dalam mu’jam al-falsafi, Jamil Shaliba mengatakan mahabbah adalah lawan dari al-baghd, yakni cinta lawan dari benci. Al mahabbah dapat pula berarti al wadud yakni yang sangat kasih atau penyayang. Harun Nasution mengatakan mahabbah adalah cinta yang dimaksud adalah cinta kepada Tuhan, antara lain sebagai berikut:a. memeluk kepatuhan pada Tuhan dan membenci sikap melawan kepada-Nya.b. Menyerahkan seluruh diri kepada yang dikasihi.c. Mengosongkan hati dari segala – galanya kecuali dari yang dikasihi yaitu Tuhan.

Page 13: Kelompok akidah

Dilihat dari tingkatannya, mahabbah sebagai dikemukakan al-Sarraj sebagai dikutip Harun Nasution ada tiga macam yaitu:

mahabbah orang biasa yaitu selalu mengingat Allah dengan zikir, suka menyebut nama-nama Allah dan memperoleh kesenangan dalam berdialog dengan Tuhan.

mahabbah orang shidiq, yaitu cinta orang yang kenal pada Tuhan, kebesaran-Nya, kekuasaan-Nya, ilmu-Nya, dan lain-lain.

mahabbah orang yang arif adalah cinta yang tahu betul kepada Tuhan.

Dari uraian tersebut disimpulkan mahabbah adalah suatu keadaan jiwa yang mencintai Tuhan sepenuh hati, sehingga sifat-sifat yang dicintai (Tuhan) masuk ke dalam diri yang dicintai.

Page 14: Kelompok akidah

- Tujuan Mahabbah

Tujuannya adalah untuk memperoleh kesenangan batiniah yang sulit dilukiskan dengan kata-kata, tetapi hanya dirasakan oleh jiwa. Selain itu juga mahabbah merupakan hal keadaan mental seperti senang, perasaan sedih, perasaan takut dan sebagainya. Mahabbah berlainan dengan maqam, hal bersifat sementara, datang dan pergi bagi para sufi dalam perjalanan mendekatkan diri pada Allah swt.

Page 15: Kelompok akidah

2) MakrifatDalam tasawuf, makrifat berarti mengetahui Allah dari

dekat. Dengan makrifat, seorang sufi lewat hati sanubarinya dapat melihat Allah. Makrifat merupakan cermin seorang sufi. Jika seorang sufi melihat cermin, yang dilihatnya hanyalah Allah.

Tokoh utama paham makrifat adalah Zunnun al-Misri. Menurut Zunnun, untuk menjelaskan paham makrifat perlu diketahui pengetahuan tentang Tuhan. Ada tiga macam pengetahuan untuk mengetahui Tuhan, yaitu:

a. Dengan perantara syahadatb. Dengan logika (akal pikiran yang sehat)c. Dengan perantara hati sanubari

Page 16: Kelompok akidah

7. Cara menerapkan tasawuf dalam kehidupan modern

-kita harus tau apa ilmu tasawuf itu setelah kita mengetahuinya kita dapat membandingkan apa itu ilmu tasawuf dengan kehidupan modern. Setelah itu kita dapat menggabungkan kehidupan modern dengan tasawuf yang nantinya akan menjadi tasawuf modern