kata pengantar - sinta.unud.ac.id · pdf filebab 1 pendahuluan 1.1 latar belakang ... snh :...
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul Pengaruh
Massage Virgin Coconut Oil (VCO) Terhadap Risiko Gangguan Integritas
Kulit Pasien Imobilisasi di Ruang E RSUD Klungkung.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis berikan kepada:
1. Prof.Dr.dr.Putu Astawa, Sp.OT(K),M.Kes, sebagai Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana
2. Prof.dr.Ketut Tirtayasa, M.S.,AIF, sebagai ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
3. Ns. Dewa Kade Adi Surya A., S.Kep, M.Kep, sebagai pembimbing utama
yang telah memberikan bantuan dan bimbingan sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini tepat waktu.
4. Ns. Meril Valentine Manangkot, S.Kep, M.Kep, sebagai pembimbing
pendamping yang telah memberikan bantuan dan bimbingan sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.
5. Direktur RSUD Klungkung dan Kepala Ruang E yang telah memberikan
kesempatan peneliti melakukan penelitian pada instansi yang dipimpin.
6. Kedua orang tua saya atas segala bantuan materi dan dukungan, baik moral
maupun spiritual.
7. Kakak dan adik saya atas segala dukungan yang diberikan setiap saat dan tiada
henti memberikan motivasi serta doa.
8. Terimakasih kepada enumerator Putri dan Ekayanti yang telah membantu saya
dalam proses pengumpulan data.
9. Terimakasih kepada seluruh responden sudah ikut berpartisipasi dalam
penelitian ini.
10. Terimakasih kepada sahabat saya Dayu Laksmi, Putri, Devi, Erna, Amiek,
Gek Erni, Ekayanti, Mega, Dwik, Nur dan Tedy yang selalu memberikan saya
motivasi.
11. Teman–teman PSIK A 2012 ETACOSTAVERA atas segala dukungan berupa
semangat dan doa.
12. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis membuka diri menerima segala saran dan masukan yang
membangun.
Denpasar, Mei 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………… i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN…………………………. ii
PERNYATAAN LEMBAR PERSETUJUAN ................................ iii
PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN ................................. iv
KATA PENGANTAR ..................................................................... v
ABSTRAK ………………………………………………………… vii
ABSTRACT ………………………………………………………. viii
DAFTAR ISI .................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... xiii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................. xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................... 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Imobilisasi ............................................ ..................................... 7
2.2 Gangguan Integritas Kulit ........................................................... 12
2.3 Massage ..................................................................................... 19
2.4 Virgin Coconut Oil (VCO) ......................................................... 23
2.5 Pengaruh Massage VCO Terhadap Risiko
Gangguan Integritas Kulit Pasien Imobilisasi .................................. 28
BAB 3 KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Konsep ....................................................................... 30
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ............. 31
3.3 Hipotesis Penelitian .................................................................... 32
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian ........................................................................... 33
4.2 Kerangka Kerja .......................................................................... 34
4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 35
4.4 Populasi, Teknik Sampling, dan Sampel Penelitian .................. 35
4.5 Jenis dan Cara Pengumpulan Data ............................................. 37
4.6 Pengolahan Data dan Analisa Data ............................................ 43
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian ………………………………………………... 47
5.2 Pembahasan Hasil Penelitian ………………………………….. 51
5.3 Keterbatasan Penelitian ………………………………………... 58
BAB 6 PENUTUP
6.1 Simpulan ……………………………………………………….. 59
6.2 Saran …………………………………………………………… 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa ........................ 24
Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian …………………….......... 32
Tabel 4.1 Hasil Uji Kappa Terhadap Enumerator ………………….. 39
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest Dan Posttest …………… 45
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Selisih Beda Nilai Pretest Dan Posttest…. 45
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia ……… 48
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin… 48
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Diagnosa Medis… 48
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Sebelum Diberikan Massage VCO …. 49
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Setelah Diberikan Massage VCO …… 49
Tabel 5.6 Hasil Analisis Sebelum Dan Sesudah Intervensi Massage VCO...50
Tabel 5.7 Hasil Analisis Sebelum Dan Sesudah Intervensi Massage VCO...50
Tabel 5.8 Hasil Analisis Pengaruh Massage VCO ……………………… 50
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Teknik Effleurage ......................................................... 21
Gambar 2.2 Teknik Friction ............................................................ 21
Gambar 2.3 Teknik Pestrissage ....................................................... 21
Gambar 2.4 Teknik Tapotemant …………………………………... 22
Gambar 2.5 Teknik Vibration ……………………………………... 22
Gambar 3.1 Skema Kerangka Konsep Penelitian …………………. 30
Gambar 4.1 Skema Rancangan Penelitian …………………………. 33
Gambar 4.2 Kerangka Kerja Penelitian …………………………… 34
Gambar 4.3 Minyak VCO ………………………………………… 41
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal Penelitian
Lampiran 2 Penjelasan Penelitian
Lampiran 3 Pernyataan Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 4 Skala Braden
Lampiran 5 Standar Operasional Prosedur Massage
Lampiran 6 Realisasi Penggunaan Dana Penelitian
Lampiran 7 Master Tabel
Lampiran 8 Hasil Uji Kappa
Lampiran 9 Hasil Uji Normalitas
Lampiran 10 Hasil Uji Paired T-Test, Wilcoxon Matched Pairs, dan Independent
T-Test.
Lampiran 11 Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal
Lampiran 12 Surat Permohonaan Ijin Penelitian dan Pengambilan Data
Lampiran 13 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
Lampiran 14 Surat Keterangan Lolos Uji Etik (Ethical Clearance)
Lampiran 15 Lembar Konsultasi
Lampiran 16 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 17 Biodata Penulis
DAFTAR SINGKATAN
ASEAN : Association of Southeast Asian Nations
BOR : Bed Ocupancy Ratio
CHF : Congestive Heart Failure
CI : Confidence Interval
DM : Diabetes Mellitus
HT : Hipertensi
ICSI : Institute for Clinical Systems Improvement
ICU : Intensive Care Unit
KOH : Kalium Hidroksida
LOS : Length Of Stay
Maks : Maksimal
MCFH : Medium Chain Fatty Acid
Min : Minimal
ML : Mililiter
MMHG : Milimeter Merkuri Hydrargyrum
MNS : Modified Norton Scale
NANDA : North American Nursing Diagnosis Association
NGC : National Guideline Clearinghouse
NSO : Nigella Sativa Oil
PH : Potential Of Hydrogen
RBD : Refined, Bleached, dan Dedodorized
RI : Republik Indonesia
RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
SD : Standar Deviation
SE : Standar Error
SH : Stroke Hemoragik
SK : Surat Keputusan
SNH : Stroke Non Hemoragik
SOP : Standar Operasional Prosedur
VCO : Virgin Coconut Oil
WHO : World Health Organization
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah kesehatan utama yang menjadi salah satu penyebab kematian pada
manusia adalah penyakit kronis. Penyakit kronis merupakan jenis penyakit
degeneratif yang berkembang atau bertahan dalam jangka waktu yang sangat
lama, yaitu lebih dari enam bulan (World Health Organization, 2014). Penyakit
degeneratif yang terjadi di masyarakat seperti stroke, gagal ginjal, kanker,
hipertensi, dan diabetes mellitus. Penyakit tersebut memerlukan proses
penyembuhan sehingga pasien harus menjalani perawatan, baik berupa rawat jalan
maupun rawat inap. Pasien yang menjalani rawat inap diindikasikan untuk long
bed rest atau imobilisasi untuk mendapatkan perawatan yang lebih optimal sesuai
dengan penyakit yang dideritanya, pasien juga tidak lepas dari kemungkinan
dampak buruk dari rawat inap atau imobilisasi (Sarafino, 2006).
Imobilisasi merupakan suatu kondisi dimana inaktivitas di atas tempat tidur dalam
jangka waktu yang lama. Imobilisasi dapat menyebabkan gangguan pada sistem
vaskularisasi, limfe, dan penumpukan cairan pada daerah distal sehingga tidak
dapat dipompa ke arah jantung. Dampak buruk dari imobilisasi yaitu gangguan
integritas kulit yang dapat mengakibatkan terjadinya iritasi dan luka tekan (Potter
& Perry, 2006). Dampak lain bagi pasien yang dirawat lama di rumah sakit
dengan keterbatasan aktivitas multiple and life threatening medical complications,
yaitu meningkatkan durasi lama rawat atau length of stay (LOS). Hal ini akan
meningkatkan beban terutama biaya rawat inap sesuai lama waktu perawatan
(Widodo, 2007).
Angka kejadian gangguan integritas kulit di berbagai negara masih cukup tinggi
(Sabandar, 2008). Hasil studi di fasilitas perawatan akut di Amerika Serikat
memperkirakan 2,5 juta gangguan integritas kulit ditangani setiap tahunnya
(Ready, Madhuri, & Gill, 2006). Ayello (2007) menyebutkan prevalensi gangguan
integritas kulit sebesar 5-11% di perawatan akut dan 7-12% di perawatan rumah.
Angka kejadian gangguan integritas kulit di Indonesia tahun 2012 mencapai
33,3% di seluruh rumah sakit dimana angka ini cukup tinggi bila dibandingkan
dengan angka prevalensi gangguan integritas kulit di ASEAN tahun 2010 yang
hanya berkisar 2,1–31,3% (Yusuf, 2010).
Salah satu ganggguan integritas kulit yang dapat muncul pada pasien imobilisasi
adalah dekubitus. Dekubitus dapat muncul ketika pasien menjalani perawatan
yang cukup lama. Kejadian dekubitus pada area perawatan di rumah sebesar 0-
17%, perawatan akut 0,4-38%, dan perawatan jangka panjang 2,2-39,4%.
Kejadian dekubitus di seluruh dunia di Intensive Care Unit (ICU) berkisar dari 1-
56%. Laporan prevalensi dekubitus yang terjadi di ICU dari negara dan benua lain
yaitu 49% di Eropa, 8,3-22,9% di Eropa Barat, 22% di Amerika Utara, 50% di
Australia, dan 29% di Yordania. Kejadian dekubitus di Amerika, Kanada, dan
Inggris sebesar 5-32%. Di Korea kejadian dekubitus meningkat dari 10,5-45%
(WHO, 2014). Di Indonesia, kejadian dekubitus pada pasien yang dirawat di ICU
mencapai 33%. Angka ini sangat tinggi bila dibandingkan dengan insiden
dekubitus di Asia Tenggara yang berkisar 2,1-31,3%. Di RSUD Moewardi
didapatkan 38,18% pasien mengalami dekubitus (Wicaksana dan Priyogo, 2015).
Penelitian Aini dan Purwaningsih tahun 2013 pada pasien stroke yang diberikan
alih baring di ruang Yudistira di RSUD Semarang menunjukkan bahwa pada
kelompok intervesi tidak ada yang mengalami dekubitus, sedangkan pada
kelompok kontrol terdapat delapan pasien (53,3%) yang mengalami dekubitus
derajat satu. Penelitian Utomo, Dewi, dan Abdurrasyid tahun 2012 pada pasien
tirah baring yang diberikan nigella sativa oil (NSO) di RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru, rata-rata skor ulkus dekubitus pada kelompok kontrol sebesar 3,73,
sedangkan pada kelompok eksperimen berkisar 0,40. Pemberian NSO efektif
dalam mencegah terjadinya ulkus dekubitus pada pasien tirah baring lama.
Perawat sangat berperan dalam mencegah gangguan integritas kulit dengan
mengidentifikasi timbulnya gangguan integritas kulit dengan menggunakan skala.
Terdapat beberapa skala yang bisa digunakan untuk mendeteksi gangguan
integritas kulit, yaitu skala Norton, Braden, Waterlow, dan Modified Norton Scale
(MNS). Skala tersebut sangat berguna untuk mengidentifikasi dan memprediksi
gangguan integritas kulit. Beberapa penelitian melaporkan bahwa skala Braden
sangat akurat dalam mengukur terjadinya risiko gangguan integritas kulit karena
skala ini mudah dimengerti (Widodo, 2007). Skala Braden terdiri dari enam
subskala untuk menilai persepsi sensori, tingkat aktivitas, mobilitas, status nutrisi,
paparan kulit terhadap kelembaban, dan gesekan. Skala ini memiliki rentang skor
sesuai kondisi pasien yang berkisar 6-23. Semakin rendah skor maka pasien
semakin berisiko mengalami luka tekan (Braden dan Maklebust, 2005).
Pencegahan gangguan integritas kulit sangat penting dan dapat dilakukan dengan
mengubah posisi pasien setiap dua jam disertai dengan massage. Massage
merupakan intervensi keperawatan yang dapat diberikan kepada pasien
imobilisasi untuk menjaga hidrasi kulit dalam batas wajar (Bambang, 2012).
Menurut Junaidi & Iskandar (2012) integritas kulit yang normal dapat
dipertahankan dengan memberikan baby oil, minyak zaitun, dan minyak kelapa
murni (Virgin Coconut Oil (VCO)). Salah satu minyak yang dapat diberikan yaitu
VCO, dimana VCO mengandung 44-52% asam laurat, 5-8% asam oleat, 8% asam
kaproat, dan 4,5-9,5% asam kaprat. VCO sangat baik untuk kesehatan kulit,
mengandung pelembab alami sehingga mudah diserap kulit, mengandung vitamin
E yang dapat membantu menjaga kulit agar tetap lembut, halus, dan mengurangi
risiko kanker kulit (Soekardi & Yuliadi, 2012). Menurut Price, (dalam Handayani
& Ririn, 2010) medium fatty acid yang terdapat pada VCO mengandung sabun
yang sama seperti pada sabun kulit, terdapat lemak ilmiah yang menjadi
antimikrobial pada kulit dan melindungi kulit dari infeksi.
Beberapa hasil penelitian menjelaskan bahwa massage dengan VCO efektif untuk
mencegah gangguan integritas kulit. Penelitian Sunaryanti dan Muladi (2014)
menjelaskan bahwa pemberian VCO dan penyuluhan kesehatan tentang reposisi
efektif untuk mencegah terjadinya dekubitus di masyarakat. Penelitian oleh
Wicaksana dan Priyogo (2015) menjelaskan bahwa pengaruh massage VCO
terhadap kelembaban integritas kulit pasien stroke menunjukkan dari 15 pasien
stroke yang mendapatkan massage menggunakan VCO mempunyai kelembaban
integritas kulit yang baik, yaitu halus, lunak, rata, tidak bersisik, dan sedikit
berminyak. Pada kelompok kontrol yang diberikan perubahan posisi setiap dua
jam tanpa disertai massage dengan VCO, terdapat sembilan responden dengan
integritas kulit yang agak kasar, bersisik, keras, dan enam responden mengalami
dekubitus skala satu. Penelitian oleh Handayani, Irawaty, dan Panjaitan (2011)
menjelaskan bahwa penggunaan VCO dengan pijat, efektif untuk pencegahan luka
tekan grade satu pada klien yang berisiko mengalami luka tekan di Rumah Sakit
AB Provinsi Lampung.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD Klungkung pada
bulan Agustus 2015, jumlah pasien rawat inap dari bulan Mei-Juli 2015 sebanyak
1405 pasien. Terdapat 399 pasien yang mengalami risiko gangguan integritas kulit
pada pasien imobilisasi. Salah satu ruang yang paling banyak menangani pasien
imobilisisasi, yaitu ruang E. Ruang E merupakan ruang interna dan neuro,
terdapat beberapa penyakit yang ditangani dengan gangguan imobilisasi yaitu
stroke, gagal ginjal, dan jantung. Hasil studi pendahuluan pada bulan Mei 2015
terdapat 35 pasien imobilisasi dan empat pasien mengalami gangguan integritas
kulit. Pada bulan Juni 2015 terdapat 47 pasien imobilisasi dan lima pasien
mengalami gangguan integritas kulit, sedangkan pada bulan Juli 2015 terdapat 51
pasien imobilisasi dan tujuh pasien mengalami gangguan integritas kulit.
Total jumlah pasien yang mengalami gangguan integritas kulit dari bulan Mei-Juli
2015 adalah 16 pasien. Insiden gangguan integritas kulit dari 16 pasien, yaitu 12
pasien mengalami luka lecet dan empat pasien mengalami dekubitus. Sesuai
dengan standar nasional bahwa angka kejadian gangguan integritas kulit dekubitus
di rumah sakit yaitu 3-10% dari jumlah pasien yang dirawat (Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, 2006). Dari data tersebut menandakan bahwa
angka kejadian gangguan integritas kulit di ruang E RSUD Klungkung meningkat.
Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat ruang E intervensi yang sudah
diterapkan untuk mencegah dekubitus pada pasien imobilisasi, yaitu perubahan
posisi setiap dua jam dan pemberian baby oil. VCO belum pernah diterapkan
untuk mencegah gangguan integritas kulit di ruang E RSUD Klungkung.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui
pengaruh massage VCO terhadap risiko gangguan integritas kulit pasien
imobilisasi di ruang E RSUD Klungkung.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah penelitian
sebagai berikut: “Apakah ada pengaruh massage VCO terhadap risiko gangguan
integritas kulit pasien imobilisasi di ruang E RSUD Klungkung ?”
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui pengaruh massage VCO
terhadap risiko gangguan integritas kulit pasien imobilisasi di ruang E RSUD
Klungkung.
1.3.2 Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:
a. Mengidentifikasi karakteristik pasien imobilisasi pada kelompok kontrol dan
perlakuan di ruang E RSUD Klungkung
b. Mengidentifikasi risiko gangguan integritas kulit pasien imobilisasi sebelum
diberikan massage VCO pada kelompok kontrol dan perlakuan di ruang E
RSUD Klungkung
c. Mengidentifikasi risiko gangguan integritas kulit pasien imobilisasi setelah
diberikan massage VCO pada kelompok kontrol dan perlakuan di ruang E
RSUD Klungkung
d. Menganalisis perbedaan risiko gangguan integritas kulit sebelum dan setelah
diberikan massage VCO pada kelompok kontrol dan perlakuan di ruang E
RSUD Klungkung
e. Menganalisis perbedaan risiko gangguan integritas kulit sebelum dan setelah
diberikan massage VCO antara kelompok kontrol dan perlakuan di ruang E
RSUD Klungkung
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
a. Pendidikan keperawatan
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai pengembangan ilmu
keperawatan medikal bedah, khususnya intervensi dalam menangani risiko
gangguan integritas kulit pasien imobilisasi.
b. Penelitian
Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat memberikan kerangka
pemikiran untuk meneliti risiko gangguan integritas kulit pasien imobilisasi
dengan menggunakan minyak esensial yang berbeda.
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi perawat dan tenaga kesehatan
Bagi perawat dan tenaga kesehatan lain untuk menambah wawasan tentang
pengaruh VCO terhadap risiko gangguan integritas kulit pasien imobilisasi.
b. Manfaat bagi masyarakat
Bagi masyarakat untuk mengetahui tanda dan cara mengatasi sebelum
terjadinya gangguan integritas kulit dengan massage VCO.
c. Manfaat bagi rumah sakit
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian bagi rumah sakit
khususnya RSUD Klungkung untuk meningkatkan pelayanan dalam
mencegah dekubitus pada pasien imobilisasi.