karya tulis jundi
TRANSCRIPT
-
8/3/2019 karya tulis jundi
1/23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semenjak jaman purbakala sampai dengan jaman sekarang, manusia telah
mengalami perkembangan dalam setiap periode yang dilewatinya yang telah kita
kenal dengan berbagai jaman. Peradaban manusia telah mengalami kemajuan
sampai sekarang. Selama perkembangan itu, manusia menjalani kehidupan
bergantung pada pertanian. Dengan kehidupan tersebut, manusia selalu
berusaha menjaga dan melestarikan lingkungannya dengan sebaik-baiknya yang
bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup manusia pula.
Dan pada saatnya, perkembangan manusia telah mengalami jaman revolusi
industri yang menggantungkan kehidupan manusia pada bidang perindustrian.
Dengan orientasi hidup tersebut, dunia agrikultur pun mengalami kemunduran
perlahan-lahan. Nilai-nilai kehidupan manusia pun mengalami perubahan,
terutama dalam interaksi manusia dengan lingkungannya. Perubahan-perubahan
yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif.
Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus
berlanjut pada masa sekarang dalam kehidupan dan peradaban manusia adalah
dampaknya bagi lingkungan yang ada di sekitar manusia itu sendiri. Ekspansi
usaha yang dilakukan oleh para pelaku industri seperti pembangunan pabrik-
pabrik dan pembuatan produksi dengan kapasitas besar dengan
mengesampingkan perhatian terhadap dampaknya bagi lingkungan secara
perlahan namun pasti telah mengakibatkan kelalaian yang pada akhirnya akan
merugikan lingkungan tempat tinggal manusia serta manusia dan kehidupannya.
Para ahli lingkungan telah menemukan indikasi adanya dampak yang
terbesar bagi lingkungan dan dunia secara global akibat usaha perindustrian yang
dilakukan dan telah berkembang pesat ini. Dampak negatif ini adalah terjadinya
pemanasan di dunia dan sering disebut sebagai Global Warming. Namun,
masalah Global Warming sebagai masalah lingkungan ini masih diperdebatkan
kebenarannya oleh beberapa pihak yang menganggap Global Warming adalah
alasan yang diciptakan untuk membatasi laju perkembangan perindustrian.
Walaupun masih terdapat perdebatan mengenai kebenaran keadaan Global
-
8/3/2019 karya tulis jundi
2/23
2
Warming di antara para ahli lingkungan tersebut, namun masalah Global Warming
ini tidaklah dapat dipungkiri untuk diteliti dan ditelaah lebih lanjut demi
kelangsungan kehidupan manusia.
1.2 Identifikasi Masalah
Timbulnya masalah pemanasan Global menimbulkan berbagai macam
pertanyaan dalam hubungannya dengan sebab, keberadaan dan efek atau
dampak yang diakibatkan dari pemanasan Global tersebut. Pertanyaan-
pertanyaan seputar masalah pemanasan global ini dapat diuraikan seperti dalam
beberapa poin sebagai berikut:
1. Apakah pemanasan Global selalu memberi dampak buruk?
2. Apakah pemanasan Global akan mengakibatkan banyak terjadinya badai?3. Apakah penyebab terbesar dari terjadinya Global Warming ialah efek
rumah kaca (green house effect)?
4. Apakah pemanasan Global akan menyebabkan peningkatan terjadinya
banjir, kekeringan, pertumbuhan hama dan cuaca ekstrim?
5. Apakah emisi karbon dioksida yang berasal dari pembakaran fosil
merupakan penyebab terbesar dari perubahan cuaca?
6. Apakah ada keuntungan potensial yang dapat diakibatkan dari
peningkatan temperatur?
Pemanasan Global ini mengakibatkan berbagai dampak baik maupun buruk.
Tanpa adanya pemanasan Global, tidak akan ada kehidupan di dunia, karena
suhu di bumi yang rendah dan manusia tidak akan bisa hidup dalam kondisi suhu
yang rendah. Pemanasan Global telah meningkatkan suhu bumi sampai suhu
rata-ratanya mencapai 60r Fahrenheit. Namun, pemanasan Global juga menjadi
permasalahan dan yang masih menjadi perdebatan ketika konsentrasi gas efek
rumah kaca dalam atmosfir mengalami peningkatan. Akankah kondisi
peningkatan konsentrsi gas ini menjadi permasalahan yang harus diperhatikan?
1.3 Perumusan Masalah
Dimulai dari jaman revolusi industri, konsentrasi gas karbon dioksida di
atmosfer telah meningkat hampir sebesar 30 %, konsentrasi gas metan
meningkat hampir dua kali lipat, dan konsentrasi NO2 berkurang sekitar 15 %.
-
8/3/2019 karya tulis jundi
3/23
3
Peningkatan gas-gas ini menyebabkan kemampuan atmosfer untuk menahan
panas menjadi lebih besar. Sulfat aerosol, yaitu polutan udara yang umum
ditemui, mendinginkan atmosfer dengan merefleksikan kembali radiasi cahaya
dari matahari ke luar angkasa.T
etapi senyawa sulfat ini mempunyai siklus umuryang pendek di atmosfer.
Mengapa konsentrasi gas efek rumah kaca dapat meningkat? Para ilmuwan
berasumsi bahwa pembakaran dari bahan bakar fosil dan beberapa aktifitas
manusia yang memicu dan menjadi penyebab utama meningkatnya konsentrasi
karbon dioksida di atmosfer. Respirasi dari tanaman dan proses dekomposisi
bahan organic melepaskan karbon diokasida sepuluh kali lebih banyak dari yang
mampu dihasilkan oleh aktifitas manusia, tetapi selama berabad-abad pelepasan
karbon diokasida ini diimbangi dengan penyerapan karbon dioksida oleh vegetasiterestial dan laut.
Hal yang menyebabkan keseimbangan ini terganggu adalah adanya
pelepasan tambahan yang disebabkan oleh aktifitas manusia. Bahan bakar fosil
dibakar sebagai sumber energi untuk menggerakan hampir seluruh peralatan
manusia. Meningkatnya kegiatan agricultural, penggundulan hutan, dibukanya
area kosong sebagai tempat pembuangan, produksi industri, dan pertambangan
juga meningkatkan emisi dengan bagian yang cukup signifikan. Untuk
memperkirakan tingkat emisi yang akan terjadi di masa depan merupakan suatu
hal yang sulit, karena hal itu bergantung kepada keadaan demografi, ekonomi,
teknolofi, peraturan dan perkembangan .Beberapa perkiraan telah dilakukan, dan
hasilnya bahwa pada tahun 2100, konsentrasi karbon dioksida akan meningkat
sebesar 30% hingga 150% dari jumlah sekarang.
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan dari diadakannya penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui
sejauh mana pemanasan Global ini telah terjadi dan penyebab pastinya. Semua
ini masih merupakan pertanyaan bagi manusia. Karena sampai sekarang
manusia belum mendapatkan penyebab pasti dari pemanasan Global ini dan
manusia juga mau mencari kebenaran mengenai efek dari pemanasan Global
yang akan dialami oleh manusia sendiri, makhluk hidup maupun lingkungan di
sekitarnya. Jika pemanasan Global ini terjadi maka efk yang ditimbulkan bukan
-
8/3/2019 karya tulis jundi
4/23
4
hanya di alami oleh manusia saja tetapi juga semua makhluk hidup di sekitarnya,
seperti meningkatnya suhu di permukaan bumi menyebabkan kekeringan, dengan
demikian akibat dari kekeringan ini selain dialami manusia juga oleh hewan dan
tumbuhan dimana tumbuhan akan menjadi layu karena kekurangan air atau dansebagainya. Oleh karena itu melalui penelitan ini diharapkan manusia dapat
mencegah aktivitas yang dapat menyebabkan pemanasan Global seperti
mengadakan reboisasi, penghijauan, pembakaran zat-at yang dapat
menyebabkan suhu di permukaan bumi meningkat, dll.
1.5 Manfaat Penulisan
Manfaat-manfaat dari penulisan tentang pemanasan Global ini adalah :
y Untuk mengetahui apakah itu pemanasan Global.y Untuk mengetahui penyebab terjadinya pemanasan Global.
y Untuk mengetahui dampak umum yang dialami oleh manusia maupun
makhluk hidup dan lingkungan sekitarnya.
y Untuk mengetahui efek yang dialami jika terjdi perubahan iklim akibat
pemanasan Global.
y Mengetahui apa yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah
pemanasan Global tersebut.
1.6 Metode Penulisan
Untuk menyusun Karya Tulis ini, penulis mengambil referensi dari penelitian
yang telah dilakukan oleh berbagai pihak yang memang memiliki keahlian yang
relevan, terutama dalam topik ini adalah para pemerhati dan peneliti lingkungan.
Berbagai penelitian telah dilakukan secara internasional, karena memang
masalah ini menyangkut manusia secara keseluruhan, jadi tidak terbatas oleh
negara dan ras. Sebagai pemicu untuk memulai penelitian, ada beberapa
pertanyaan yang harus dicari jawabannya dalam penelitian yang akan dilakukan.
Berikut ini adalah pertanyaan kunci yang melandasi penelitian tersebut:
Apa itu pemanasan Global?
Apa bukti-bukti yang menyatakan bahwa pemanasan Global benar-benar
terjadi? Dan seberapa besar tingkat kepercayaan dan keakuratan dari
bukti-bukti tersebut?
-
8/3/2019 karya tulis jundi
5/23
5
Apa efek-efek yang dibawa oleh pemanasan Global?
Apa bukti-bukti yang menyatakan bahwa pemanasan Global kemungkinan
disebabkan oleh gas-gas efek rumah kaca?
Apa yang dapat dan harus dilakukan berkenaan dengan pemanasanGlobal, apabila hal ini memang terjadi dan disebabkan oleh polutan-
polutan di udara dan emisi?
Dan apabila pemanasan Global tidak terjadi, apakah ada alasan lain untuk
mengendalikan emisi polutan yang terjadi pada atmosfer bumi?
-
8/3/2019 karya tulis jundi
6/23
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dasar Teori
Sebagai permulaan Karya Tulis ini dan agar pembaca dapat lebih mengerti
apa yang sebenarnya dibaca, marilah kita mulai dengan pengertian-pengertian
berikut:
1. Apakah Global Warming itu?
Global Warming dapat diterjemahkan sebagai pemanasan Global. Terjadinya
pemanasan Global di bumi dimulai dari energi panas yang berasal dari
matahari masuk ke bumi , dan kemudian menciptakan perubahan cuaca dan
iklim serta panas pada permukaan bumi secara Global.
2. Apakah Efek rumah kaca itu?
Singkatnya, efek rumah kaca adalah terperangkapnya energi dalam
permukaan bumi oleh konsentrasi gas-gas dalam lapisan atmosfir. Aki
batnya, ketika bumi memantulkan kembali radiasi matahari ke luar angkasa,
beberapa energy matahari yang masuk tersangkut oleh gas-ga yang
terkumpul di atmosfir.
3. Perubahan Cuaca
Peningkatan konsentrasi gas pada lapisan atmosfir telah mempercepat
perubahan rata-rata cuaca. Sejak abad 19 yang lalu sampai dengan abad 20,
temperatur permukaan bumi telah mengalami peningkatan sebanyak 0.5
1.0 rF. Dan perkiraan peningkatan suhu permukaan bumi rata-rata menurut
para ahli akan mencapai 1-4.5 rF atau 0.6-2.5 rC dalam 50 tahun mendatang
tergantung pada wilayah di bumi.Pembuktiannya terlihat dalam perubahan
kondisi nyata yang terjadi dengan mancairnya salju di Northern Hampshire
dan menurunnya es apung pada Samudra Arktik. Di seluruh dunia,permukaan laut telah mengalami kenaikan lebih dari 4-8 inchi pada abad lalu.
Penguapan yang terjadi pada dunia telah meningkat sekitar 1% dan frekuensi
terjadinya hujan pun telah meningkat.
Gas-gas yang ditimbulkan dari berbagai macam kegiatan manusia, seperti
kegiatan perindustrian dan pembakaran, akan terkonsentrasi dalam atmosfir
-
8/3/2019 karya tulis jundi
7/23
7
dan akan menyebabkan terperangkapnya energi matahari yang masuk ke
dalam bumi. Energi yang tidak teradiasi ini sama kondisi dengan yang terjadi
pada rumah kaca, sehingga energi tersebut akan tetap tersimpan dalam
permukaan bumi dan menyebabkan pemanasan Global pada permukaanbumi.
4. Efek global warming
a. Iklim mulai tidak stabil.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah
bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan
memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-
gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es
yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnyamengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada
pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin
sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di
beberapa area. Suhu pada musim dingin dan malam hari akan cenderung
untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih lembap karena lebih banyak air yang
menguap dari lautan. Para ilmuwan belum begitu yakin
apakahkelembapan tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan
pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap
airmerupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan
meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih
banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan
memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa luar, dimana hal ini
akan menurunkan proses pemanasan (lihat siklus air). Kelembapan yang
tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persenuntuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan.. Badai akan menjadi lebih
sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya
beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan
bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan
badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan
-
8/3/2019 karya tulis jundi
8/23
8
menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi,
beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca
menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrem.
b. Peningkatan permukaan laut.
Perubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan
yang stabil secara geologi. Ketika atmosfer menghangat, lapisan
permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan
membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan
mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih
memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah
meningkat 10 25 cm (4 - 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuwan
IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 88 cm (4 - 35 inchi) pada
abad ke-21.
Perubahan tinggi muka laut akan sangat memengaruhi kehidupan di
daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6
persen daerah Belanda, 17,5 persen daerahBangladesh, dan banyak
pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat.
Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan
meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang
sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-
negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah
pantai.
Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat memengaruhi
ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkan
separuh dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat. Rawa-rawa baru juga
akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah
dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar
dari daerah rawa-rawa florida
c. Suhu global cenderung meningkat.
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan
menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini
-
8/3/2019 karya tulis jundi
9/23
9
sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada,
sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya
curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian
tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh.Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung
yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin,
yang berfungsi sebagai pengawer alami, akan mencair sebelum puncak
bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami
serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.
d. Gangguan ekologis.
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari
efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia.
Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah
kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah
pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi
terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi
perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan
yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan
mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah
menuju kutub mungkin juga akan musnah.
e. Dampak sosial dan politik.
Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-
penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian.Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga
akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrem
dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara
dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan denganbencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma.
Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk
ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti:
diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit,
dan lain-lain.
-
8/3/2019 karya tulis jundi
10/23
10
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit
melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit
melalui vektor (vector-borne diseases). Seperti meningkatnya
kejadian Demam Berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baruuntuk nyamuk ini berkembang biak. Dengan adamya perubahan iklim ini
maka ada beberapa spesies vektor penyakit (eq Aedes Agipty), Virus,
bakteri, plasmodium menjadi lebih resisten terhadap obat tertentu yang
target nya adalah organisme tersebut. Selain itu bisa diprediksi kan bahwa
ada beberapa spesies yang secara alamiah akan terseleksi ataupun punah
dikarenakan perbuhan ekosistem yang ekstreem ini. hal ini juga akan
berdampak perubahan iklim (Climate change)yang bisa berdampak kepada
peningkatan kasus penyakit tertentu seperti ISPA (kemarau panjang /kebakaran hutan, DBD Kaitan dengan musim hujan tidak menentu)
Gradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada
sungai juga berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne
disease. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik
yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit-
penyakit saluran pernafasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis,
penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.
5. Persetujuan internasional pada pengendalian global warming.
Kerjasama internasional diperlukan untuk mensukseskan pengurangan gas-
gas rumah kaca. Pada tahun 1992, pada Earth Summit di Rio de
Janeiro, Brazil, 150 negara berikrar untuk menghadapi masalah gas rumah
kaca dan setuju untuk menterjemahkan maksud ini dalam suatu perjanjian
yang mengikat. Pada tahun 1997 di Jepang, 160 negara merumuskan
persetujuan yang lebih kuat yang dikenal dengan Protokol Kyoto.
Perjanjian ini, yang belum diimplementasikan, menyerukan kepada 38
negara-negara industri yang memegang persentase paling besar dalam
melepaskan gas-gas rumah kaca untuk memotong emisi mereka ke tingkat 5
persen di bawah emisi tahun 1990. Pengurangan ini harus dapat dicapai
paling lambat tahun 2012. Pada mulanya, Amerika Serikat mengajukan diri
untuk melakukan pemotongan yang lebih ambisius, menjanjikan pengurangan
-
8/3/2019 karya tulis jundi
11/23
11
emisi hingga 7 persen di bawah tingkat 1990; Uni Eropa, yang menginginkan
perjanjian yang lebih keras, berkomitmen 8 persen; dan Jepang 6 persen.
Sisa 122 negara lainnya, sebagian besar negara berkembang, tidak diminta
untuk berkomitmen dalam pengurangan emisi gas.
Akan tetapi, pada tahun 2001, Presiden Amerika Serikat yang baru
terpilih, George W. Bush mengumumkan bahwa perjanjian untuk
pengurangan karbon dioksida tersebut menelan biaya yang sangat besar. Ia
juga menyangkal dengan menyatakan bahwa negara-negara berkembang
tidak dibebani dengan persyaratan pengurangan karbon dioksida ini. Kyoto
Protokol tidak berpengaruh apa-apa bila negara-negara industri yang
bertanggung jawab menyumbang 55 persen dari emisi gas rumah kaca pada
tahun 1990 tidak meratifikasinya. Persyaratan itu berhasil dipenuhi ketika
tahun 2004, Presiden Rusia Vladimir Putin meratifikasi perjanjian ini,
memberikan jalan untuk berlakunya perjanjian ini mulai 16 Februari 2005.
Banyak orang mengkritik Protokol Kyoto terlalu lemah. Bahkan jika perjanjian
ini dilaksanakan segera, ia hanya akan sedikit mengurangi bertambahnya
konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer. Suatu tindakan yang keras akan
diperlukan nanti, terutama karena negara-negara berkembang yang
dikecualikan dari perjanjian ini akan menghasilkan separuh dari emisi gasrumah kaca pada 2035. Penentang protokol ini memiliki posisi yang sangat
kuat. Penolakan terhadap perjanjian ini di Amerika Serikat terutama
dikemukakan oleh industri minyak, industri batubara dan perusahaan-
perusahaan lainnya yang produksinya tergantung pada bahan bakar fosil.
Para penentang ini mengklaim bahwa biaya ekonomi yang diperlukan untuk
melaksanakan Protokol Kyoto dapat menjapai 300 milyar dollar AS, terutama
disebabkan oleh biaya energi. Sebaliknya pendukung Protokol Kyoto percaya
bahwa biaya yang diperlukan hanya sebesar 88 milyar dollar AS dan dapat
lebih kurang lagi serta dikembalikan dalam bentuk penghematan uang
setelah mengubah ke peralatan, kendaraan, dan proses industri yang lebih
effisien.
-
8/3/2019 karya tulis jundi
12/23
12
Pada suatu negara dengan kebijakan lingkungan yang ketat, ekonominya
dapat terus tumbuh walaupun berbagai macam polusi telah dikurangi. Akan
tetapi membatasi emisi karbon dioksida terbukti sulit dilakukan. Sebagai
contoh, Belanda, negara industrialis besar yang juga pelopor lingkungan,telah berhasil mengatasi berbagai macam polusi tetapi gagal untuk
memenuhi targetnya dalam mengurangi produksi karbon dioksida.
Setelah tahun 1997, para perwakilan dari penandatangan Protokol Kyoto
bertemu secara reguler untuk menegoisasikan isu-isu yang belum
terselesaikan seperti peraturan, metode dan pinalti yang wajib diterapkan
pada setiap negara untuk memperlambat emisi gas rumah kaca. Para
negoisator merancang sistem dimana suatu negara yang memiliki program
pembersihan yang sukses dapat mengambil keuntungan dengan menjual hak
polusi yang tidak digunakan ke negara lain. Sistem ini disebut perdagangan
karbon. Sebagai contoh, negara yang sulit meningkatkan lagi hasilnya,
seperti Belanda, dapat membeli kredit polusi di pasar, yang dapat diperoleh
dengan biaya yang lebih rendah. Rusia, merupakan negara yang
memperoleh keuntungan bila sistem ini diterapkan. Pada tahun 1990,
ekonomi Rusia sangat payah dan emisi gas rumah kacanya sangat tinggi.
Karena kemudian Rusia berhasil memotong emisinya lebih dari 5 persen di
bawah tingkat 1990, ia berada dalam posisi untuk menjual kredit emisi ke
negara-negara industri lainnya, terutama mereka yang ada di Uni Eropa.
2.2 Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti di seluruh
dunia akan dijelaskan di bawah ini:
1. Pada tanggal 26/04/2002, Para ilmuwan menyatakan temperatur Global
selama 3 bulan pertama di tahun 2002 telah mengalami peningkatan, dan
lebih tinggi dari temperatur yang pernah dicapai buni dalam 1000 tahun
terakhir. Penelitian ini dimotori oleh Dr. Geoff Jenkins, direktur UK
governments Hadley Centre yang khusus meneliti dan memprediksikan
perubahan iklim dunia.
-
8/3/2019 karya tulis jundi
13/23
13
2. Pada tanggal 24/12/1999, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, James
Baker, sekretaris dari U.S. National Oceanic and Atmospheric Administration,
bersamaa dengan Peter Ewins, ketua dari British Meteorological Office,
memperingatkan bahwa iklim dunia berubah dengan cepat, dan manusiaharus segera menindaki perubahan ini dengan mencoba untuk mengurangi
emisi karbon dioksida ke udara.
3. Pada tanggal 01/03/1999, American Geophysical Union, suatu badan
keilmuan internasional yang membawahi sekitar tiga puluh lima ribu ilmuwan
yang mengkhususkan diri pada penelitian tentang Bumi dan planet-planet
mengeluarkan pernyatan yang berani mengenai perubahan iklim dan
hubungannya dengan gas-gas efek rumah kaca. Pernyataan ini dikeluarkan
setelah mengadakan serangkaian penelitian mengenai pemanasan Global.4. Pada tanggal 17/01/2002, didapatkan data dari statelit dari hasil penelitian
yang dilakukan oleh NASA di Langley Research Centre, yang membantah
pernyataan Richard Lindzen, seorang skeptis, yang menyatakan bahwa
pengurangan jumlah awan di daerah tropis akan menyebabkan pendinginan
terhadap bumi dan mengatasi pemanasan Global yang mungkin terjadi. Hasil
penelitian NASA menunjukkan bahwa awan-awan ini akan memperkuat efek
rumah kaca, dan memicu terjadinya pemanasan Global.
5. Pada tanggal 18/12/2001, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
Organisasi Meteorologi Dunia memperingatkan bahwa temperatur Global
mengalami peningkatan tiga kali lebih cepat dibandingkan dengan waktu-
waktu lalu.
2.3 Pengaruh Terhadap Iklim
Pemicu utama Perubahan iklim akibat global warming adalah meningkatnya
emisi karbon, akibat penggunaan energi fosil (bahan bakar minyak, batubara dan
sejenisnya, yang tidak dapat diperbarui). Penghasil terbesarnya adalah negeri-
negeri industri seperti Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Kanada, Jepang, China, dll.
Ini diakibatkan oleh pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat negera-negara
utara yang 10 kali lipat lebih tinggi dari penduduk negara selatan. Untuk negara-
negara berkembang meski tidak besar, ikut juga berkontribusi dengan skenario
pembangunan yang mengacu pada pertumbuhan. Memacu industrilisme dan
-
8/3/2019 karya tulis jundi
14/23
14
meningkatnya pola konsumsi tentunya, meski tak setinggi negara utara. Industri
penghasil karbon terbesar di negeri berkembang seperti Indonesia adalah
perusahaan tambang (migas, batubara dan yang terutama berbahan baku fosil).
Selain kerusakan hutan Indonesia yang tahun ini tercatat pada rekor duniaGuinnes Record Of Book sebagai negara tercepat yang rusak hutannya.
Bangga? Tidak. Sunguh sebuah rekor yang mengecewakan. Terlebih lagi bahwa
hutan Indonesia merupakan salah satu paru-paru dunia.
Menurut temuan Intergovermental Panel and Climate Change ,Sebuah
lembaga panel internasional yang beranggotakan lebih dari 100 negara di seluruh
dunia, Sebuah lembaga dibawah PBB, tetapi kuasanya melebihi PBB.
Menyatakan pada tahun 2005 terjadi peningkatan suhu di dunia 0,6-0,70
sedangkan di Asia lebih tinggi, yaitu 10. selanjutnya adalah ketersediaan air dinegeri-negeri tropis berkurang 10-30 persen dan melelehnya Gleser (gunung es)
di Himalaya dan Kutub Selatan. Secara umum yang juga dirasakan oleh seluruh
dunia saat ini adalah makin panjangnya musim panas dan makin pendeknya
musim hujan, selain itu makin maraknya badai dan banjir di kota-kota besar (el
Nino) di seluruh dunia. Serta meningkatnya cuaca secara ekstrem, yang tentunya
sangat dirasakan di negara-negara tropis. Jika ini kita kaitkan dengan wilayah
Indonesia tentu sangat terasa, begitu juga dengan kota-kota yang dulunya dikenal
sejuk dan dingin makin hari makin panas saja. Contohnya di Jawa Timur
bisa kita rasakan adalah Kota Malang, Kota Batu, Kawasan Prigen Pasuruan di
Lereng Gunung Welirang dan sekitarnya, juga kawasan kaki Gunung Semeru.
Atau kota-kota lain seperti Bogor Jawa Barat, Ruteng Nusa Tenggara, adalah
daerah yang dulunya dikenal dingin tetapi sekarang tidak lagi.
Meningkatnya suhu ini, ternyata telah menimbulkan makin banyaknya
wabah penyakit lama dan baru yang merata dan terus bermunculan; seperti
leptospirosis, demam berdarah, diare, malaria. Padahal penyakit-penyakit seperti
malaria, demam berdarah dan diare adalah penyakit lama yang seharusnya
sudah lewat dan mampu ditangani dan kini telah mengakibatkan ribuan orang
terinfeksi dan meninggal. Selain itu, ratusan desa di pesisir Jatim terancam
tenggelam akibat naiknya permukaan air laut, indikatornya serasa makin dekat
saja jika kita tengok naiknya gelombang pasang di minggu ketiga bulan Mei 2007
-
8/3/2019 karya tulis jundi
15/23
15
kemarin. Mulai dari Pantai Kenjeran, Pantai Popoh Tulungagung, Ngeliyep
Malang dan pantai lain di pulau-pulau di Indonesia.
Untuk negara-negara lain meningkatnya permukaan air laut bisa dilihat
dengan makin tingginya ombak di pantai-pantai Asia dan Afrika. Apalagi hal itu ditambah dengan melelehnya gletser di gunung Himalaya Tibet dan di kutub utara.
Dikatakan oleh IPCC hal ini berkontribusi langsung dengan meningkatkan
permukaan air laut setinggi 4-6 meter. Dan jika benar-benar meleleh semuanya
maka akan meningkatkan permukaan air laut setinggi 7 meter pada tahun 2012.
Dan pada 30 tahun kedepan tentu ini bisa mengancam kehidupan pesisir dan
kelangkaan makanan yang luar biasa, akibat berubahnya iklim yang sudah bisa
kita rasakan sekarang dengan musim hujan yang makin pendek sementara
kemarau semakin panjang. Hingga gagal panen selain soal hama, tetapi akibatkekuarangan air di tanaman para ibu-bapak petani banyak yang gagal. Turut
berduka buat bapak-ibu petani.
Lagipula, perlunya menciptakan konsesus yang membawa komitmen dari
semua negara untuk menegakkan keadilan iklim. Seperti yang sudah dilakukan
oleh Australia yang mempunyai instrumen keadilan iklim, melalui penegakan
keadilan iklim dengan membentuk pengadilan iklim. Dimana sebuah instrumen
yang mengacu pada isi Protokol Kyoto yang menekankan kewajiban pada
negara-negara Utara untuk membayar dari hasil pembuangan emisi karbon
mereka untuk perbaikan mutu lingkungan hidup bagi negara-negara Selatan.
Mantap
Ada juga beberapa komunitas yang memakai alternative dari bhan bakar
fosil yang lebih efisien dan ramah lingkungan, misalnya untuk kebutuhan
memasak. Menggunakan energi biogas (gas dari kotoran ternak) seperti yang
dilakukan komunitas merah putih di Kota Batu. Desentraliasasi energi memang
harus dilakukan agar menghantarkan kita pada kedaulatan energi dan melepas
ketergantungan pada pemusatan energi yang harganya hanya menjadi semakin
mahal dan mahal.sehingga tidak terjangkau kantong orang-oran yang kurang
mampu
Sedangkan untuk para pengambil kebijakan harusnya mengeluarkan
kebijakan yang jelas arahannya untuk mengurangi pemanasan global. Misalnya
menetapkan jeda tebang hutan di seluruh Indonesia agar tidak mengalami
-
8/3/2019 karya tulis jundi
16/23
16
kepunahan dan wilayah kita makin panas. Menghentikan pertambangan mineral
dan batubara seperti di Papua, Kalimantan, Sulawesi, hal ini bisa dilakukan
dengan bertahap mulai dari meninjau ulang kontrak karyanya terlebih dahulu.
Selanjutnya kebijakan bertahap dengan mempraktekkan secara nyata jedatebang dan kedaulatan energi harus dilakukan jika kita tidak mau menjadi
kontributor utama pemanasan global.
Iklim memang mengisi ruang hidup kita baik secara individu maupun
sosial, maka tidak mungkin menegakkan keadilan iklim tanpa melibatkan
kesadaran dan komitmen semua pihak. Bahwa tidak bisa dibantah, kita hidup
dalam ekosistem dunia yang sama, sehingga jika ada bagian yang bocor dan
tidak seimbang, sebenarya ini merupakan ancaman bagi seluruh isi dunia dan
penduduknya. Maka merevolusi gaya hidup kita untuk tidak makin konsumtifsangat mendasar dilakukan sekarang juga oleh seluruh umat manusia. Sebab
dengan begitu kita bisa menempatkan apa yang kita butuhkan bisa ditunda tidak,
yang harus kita beli membawa manfaat atau tidak dan apakah yang kita beli bisa
digantikan oleh barang yang lain yang ramah lingkungan ya kan?
2.4 Pengaruh Iklim Terhadap Flora dan Fauna
1. Perubahan iklim membawa perubahan bagi flora dan fauna dunia.
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Proceedings of the National
Academy of Science menunjukkan bahwa hanya satu atau dua derajat
pemanasan dapat menghilangkan spesies wilayah tropis. Ilmuwan dari
Universitas Washington di AS telah menemukan bahwa flora dan fauna yang
hidup di iklim tropis telah beradaptasi terhadap temperatur tertinggi yang dapat
ditoleransi. Namun, sedikit saja kenaikan dalam pemanasan dapat
menciptakan kondisi yang melampaui kemampuan spesies itu untuk
beradaptasi. Para ilmuwan juga memperingatkan bahwa wilayah tropis
mengandung mayoritas dari spesies dunia.
2. Perubahan /iklim mengancam kelangsungan hidup tanaman berguna.
Suatu penelitian internasional yang dilakukan oleh Perlindungan Kebun Raya
Internasional menunjukkan bahwa kira-kira 400 tanaman obat menghadapi
resiko punah karena efek perubahan iklim pada ekosistem dan juga praktik-
praktik seperti pemungutan hasil panen dan penebangan hutan yang
-
8/3/2019 karya tulis jundi
17/23
17
berlebihan. Spesies-spesies tanaman obat yang terancam saat ini termasuk
magnolia, yang telah lama digunakan sebagai obat tradisional China untuk
hilang ingatan yang berkaitn dengan usia dan penyakit jantung. Lebih dari
setengah dari seluruh resep obat dunia saat ini diambil dari tanaman. Selainitu mayoritas penduduk dunia tergantung dari obat-obatan berbasis tanaman.
Pengarang laporan itu, Belinda Hawkins, menyatakan Bukan suatu
pernyataan yang berlebihan untuk mengatakan bahwa jika penurunan cepat
dari spesies-spesies ini tidak dihentikan, maka hal ini dapat menurunkan
stabilitas perawatan kesehatan global di masa mendatang.
3. Global warming mengakibatkan migrasi hewan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa 30 spesies reptil dan amfibi berpindah
menuju tempat yang lebih tinggi ke ekosistem yang lebih dingin. Ahli biologiChristopher Raxworthy dari Museum Amerika untuk Sejarah Alam
mengatakan bahwa pada akhirnya tidak ada lahan yang lebih tinggi yang
tersedia. Dua spesies katak dan tokek sekarang berada dalam bahaya
kepunahan.
4. Spesies burung yang hidup di tepi jurang Australia terancam punah.
Dengan 10 spesies burung yang sudah punah dan 60 lainnya yang berada di
ambang nasib yang sama. Profesor David Paton dari Unversitas Adelaide di
Australia mengatakan, Ada risiko nyata bahwa Anda akan kehilangan
setengah spesies burung dari wilayah ini. Saya pikir itu adalah sesuatu yang
tidak boleh ditolerir oleh masyarakat mana pun. Profesor Paton
merencanakan sebuah proyek berskala besar untuk menumbuhkan tanaman
hingga 150.000 hektar di Gunung Lofty Ranges di Australia selatan yang akan
melindungi flora dan fauna asli dari kepunahan. Diperkirakan bahwa
pekerjaan ini membutuhkan minimum hampir US$19 juta untuk meluncurkan
Inisiatif Pemulihan Hutan. Dr. Paton optimis bahwa kehilangan spesies yang
bertambah dapat dihindari jika habitat yang cocok dan subur dipulihkan
kembali.
5. Penurunan drastis dalam populasi hiu.
Studi baru-baru ini yang dimuat dalam jurnal Pelestarian Biologi menyatakan
bahwa populasi dari banyak spesies ikan hiu yang berkurang dengan cepat
membuat para ilmuwan prihatin tentang dampaknya terhadap ekosistem laut
-
8/3/2019 karya tulis jundi
18/23
18
secara keseluruhan. Kelompok-kelompok pelestarian menyerukan agar
dilakukan langkah-langkah global untuk melindungi ikan hiu itu, bahkan
beberapa jenis hampir punah.
6. Primata juga terancam punah.Dr. Russell Mittermeier, Ketua dari Konservasi Internasional dan ketua dari
Persatuan Internasional untuk Pelestarian Alam, telah melaporkan bahwa
hampir separuh dari semua spesies monyet dan kera berada dalam ancaman
kepunahan akibat kegiatan penebangan hutan dan perburuan untuk daging.
Hal ini menunjukkan pengurangan hampir 10% dari sebuah penelitian yang
dilaksanakan 5 tahun lalu. Dr. Mittermeier menyatakan, Kami memiliki data
yang kuat untuk menunjukkan bahwa situasi tersebut lebih parah daripada
yang kita bayangkan. Ia melanjutkan dengan berkata bahwa 304 spesies darisimpanse, orang hutan, kera berlengan panjang, dan kukang mungkin akan
lenyap kecuali jika dilakukan tindakan yang cukup untuk melestarikan habitat
mereka serta melindungi mereka.
7. Peningkatan kadar CO2 Mempengaruhi kehidupan laut.
Para ilmuwan dari Universitas Plymouth di Inggris melakukan evaluasi dampak
karbon dioksida yang diserap laut melalui sebuah studi di lubang CO2 alamiah
yang ditemukan di Laut Mediterania. Studi tersebut menunjukkan bahwa di
dekat lubang dasar laut ini, CO2 membuat air menjadi lebih asam dan
mengakibatkan hilangnya keanekaragaman laut dalam perbandingan yang
sama dengan pengasaman. Karena berkurangnya kalsium di air yang asam,
kerangka keong menjadi hancur dan terumbu karang tidak dapat terbentuk.
Dr. Carol Turley dari Laboratorium Laut Plymouth mengatakan, Ini berarti
satu-satunya cara untuk mengurangi pengasaman laut adalah dengan
pengurangan emisi CO2 dalam jumlah yang besar."
8. Penyusutan populasi ikan di dunia.
Organisasi Pangan dan Pertanian PBB menyatakan bahwa 75% dari semua
spesies ikan komersial telah ditangkap secara berlebihan. Callum Roberts,
profesor konservasi laut di Universitas York, Inggris, serta para ilmuwan
lainnya, mengatakan bahwa penangkapan ikan berskala industri sejak 90
tahun yang lalu telah menyebabkan bukan hanya hilangnya ikan, tetapi
seluruh rantai makanan biologis. Dr. Roberts menyarankan penetapan segera
-
8/3/2019 karya tulis jundi
19/23
19
area perlindungan permanen di seluruh lautan di dunia, untuk memungkinkan
pemulihan ikan sebelum terlalu terlambat.
9. Hubungan antara perubahan perilaku burung dan perubahan iklim.
Para peneliti Universitas Oxford di Inggris menemukan bahwa burung gelatikbatu sekarang bertelur kira-kira 2 minggu lebih awal daripada setengah abad
yang lalu, sebagai penyesuaian terhadap pemanasan global. Sementara itu,
terlihatnya dua burung tropis di dekat Pulau Po Toi di bagian paling selatan
Hong Kong, untuk yang pertama kalinya, juga disebabkan oleh temperatur
yang lebih hangat. Ketua Lembaga Pemantau Burung Hong Kong, Cheung
Ho-fai mengatakan, Burung-burung sangat sensitif terhadap perubahan iklim
dan mengamati mereka adalah cara yang baik untuk memahami perubahan-
perubahan.
10. Pengaruh perubahan iklim dan polusi pada burung-burung diseluruh dunia.
Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) berkata pada hari
Selasa bahwa penurunan secara keseluruhan jumlah burung yang bermigrasi
adalah tanda bahaya adanya perubahan dalam keanekaragaman hayati di
seluruh dunia. Burung-burung amat sensitif terhadap perubahan iklim dan
karena itu bisa menjadi indikator yang tepat akan perubahan pola iklim.
Burung-burung air seperti pinguin secara khusus rentan terharap efek
perubahan iklim. Heidi Geisz, ahli biologi laut di Institut Ilmu Laut Virginia di
AS, telah menemukan pestisida terlarang DDT dalam badan pinguin Adlie.
Diperkirakan bahwa zat tersebut terperangkap dalam lapisan es pada tahun
1960 ketika DDT diproduksi dan sekarang terlepas karena perubahan iklim.
2.5 Usaha dalam Mencegah Efek Lanjut Global Warming
1. Kesempatan melindungi lautan pada hari lautan sedunia.
2. Untuk menghormati hari tersebut yang dirayakan secara informal oleh PBB
dan organisasi-organisasi lain pada tanggal 8 Juni, Badan Pelestarian Alam
yang berbasis di AS telah mengeluarkan daftar perubahan sederhana yang
bisa dilakukan orang untuk merawat lautan dunia yang rapuh dengan lebih
baik. Daftar paling atas adalahmeminimalkan pemakaian plastik dengan
beralih ke produk yang bisa dipakai ulang seperti tas belanja kain. Perubahan
-
8/3/2019 karya tulis jundi
20/23
20
yang lain adalah membuang bahan kimia dengan benar dan tidak
menuangnya ke dalam saluran air karena mereka bisa mengalir langsung ke
sungai dan laut.
3. Dibuatnya Undang-undang iklim.4. Sebuah simposium 3-hari di Washington, DC, berakhir tanggal 5 Juni, dimana
ilmuwan-ilmuwan terkemuka, konsultan-konsultan pelestarian lingkungan, dan
para pembuat kebijakan AS membicarakan keprihatiaan mengenai dampak
pemanasan global terhadap lautan. Dr. Lara Hansen, Chief Scientist, World
Wildlife Fund International Climate Change Programme berpendapat bahwa
kita terus menambah emisi CO2 kita secara global. Kita perlu menguranginya,
idealnya sebesar 90 persen lebih karena masalah-masalah seperti laut yang
semakin bersifat asam akan terus terjadi selama lautan terus menyerap CO2dari atmosfer. Para ahli Dana Margasatwa Dunia mengatakan bahwa
kehidupan laut belum pernah berada dalam keadaan rentan seperti saat ini.
Mereka menunjuk dampak besar terhadap populasi hewan yang tergantung
dari lautan seperti beruang kutub dan singa laut. Topik lain yang diangkat
dalam simposium itu mulai dari terumbu karang sampai dengan sampah dan
adaptasi makhluk laut. Salah satu diskusi panel berfokus pada hubungan
antara lautan dan kesehatan manusia. Dr. Paul Sandifer dan Senator John
Kerry adalah dua orang yang ikut dalam diskusi ini. Dialong disimpulkan
dengan langkah-langkah praktis yang bisa dilakukan oleh individu untuk
membantu melindungi perairan di Bumi agar kehidupan semua spesies
terjamin.
5. Dr. Paul Sandifer, Senior Scientist, National Oceanic and Atmospheric
Administration, USA:
Kita dapat bertindak dengan hati-hati saat memakai dan membuang bahan-
bahan kimia kita, juga pemakaian bahan kimia yang umum dalam rumah
tangga, semua yang bisa dibawa air dari halaman, hutan, dan ladang.
6. Senator John Kerry, Democratic Party Massachusetts, USA:
Orang awam bisa melakukan berbagai hal. Buatlah pilihan yang cerdas untuk
jenis produk yang mereka beli. Belajarlah sendiri dari internet mengenai
produk-produk hijau dan berbagai hal yang bisa dilakukan. Kurangi
mengemudi, mengemudilah lebih efisien, gantilah lampu pijar, perbaikilah
-
8/3/2019 karya tulis jundi
21/23
21
efisiensi energi di rumah, jadilah lebih peduli dengan jejak karbon, dengan
satu atau lain cara, dan hormatilah lingkungan.
-
8/3/2019 karya tulis jundi
22/23
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Global warming merupakan ancaman terbesar bagi kehidupan di bumi.
Perubahan besar dalam iklim dapat secara tidak langsung memusnahkan
kehidupan di bumi. Global warming pun disebabkan oleh manusia sendiri. Oleh
karena itu, kita lah yang bertanggung jawab atas kerusakan yang kita buat.
Menurut penulis, sebaiknya kita mulai dari yang kecil, dari yang sederhana, dan
dari kita sendiri dalam mencegah efek lanjutan global warming. Contoh :
menggunakan AC bebas CFC, mengurangi pengunaan bahan bakar fosil dan
mengunakan alternative bahan bakar yang bebas polusi dan ramah linkunan.
Masa depan bumi tergantung kepada kita sendiri.
3.2 Saran
Sebaiknya dalam menjaga kelestarian alam, kita juga harus memperbaiki
kerusakan yang kita buat, contohnya penanaman kembali, penghijauan,
peremajaan hutan, dll
-
8/3/2019 karya tulis jundi
23/23
23
DAFTAR PUSTAKA
www.kaskus.us
http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/7437862.stmhttp://www.prweb.com/releases/natureconservancy/world_ocean_day/prweb1000324.htmhttp://www.guardian.co.uk/environment/2008/may/11/fishing.foodhttp://www.earthtimes.org/articles/show/204511,global-warming-brings-tropical-birds-to-
hong-kong-watchers-say.htmlhttp://www.telegraph.co.uk/earth/main.jhtml?xml=/earth/2008/05/08/eatoxic108.xmlhttp://www.enn.com/wildlife/spotlight/37847
http://www.primate-sg.org/ram.htm
http://www.ens-newswire.com/ens/jun2008/2008-06-09-02.asphttp://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/7446112.stmhttp://www.abc.net.au/news/stories/2008/06/18/2277949.htm?section=justinhttp://news.xinhuanet.com/english/2008-06/18/content_8393537.htmhttp://www.naturalnews.com/023402.htmlhttp://www.cbc.ca/consumer/story/2008/05/05/polar-bears.htmlhttp://www.wikipedia.org