karya tulis mawapres polibatam

27
KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL 2013 PENYERAP SINAR SANG SURYA SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK SAHABAT KECIL DESA MONGGAK DI PULAU TERLUAR DAN TERDEPAN OLEH: JESSICA OLIFIA NIM. 3111101039 POLITEKNIK NEGERI BATAM PARKWAY STREET BATAM CENTRE BATAM 2013

Upload: jesica-olivia

Post on 28-Nov-2015

79 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Penyerap Sinar Sang Surya Sebagai Energi Aternatif untuk Sahabat Kecil Desa Monggak di Pulau Terluar dan Terdepan

TRANSCRIPT

Page 1: Karya Tulis Mawapres PoliBatam

KARYA TULIS ILMIAH

MAHASISWA BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL 2013

PENYERAP SINAR SANG SURYA SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF

UNTUK SAHABAT KECIL DESA MONGGAK

DI PULAU TERLUAR DAN TERDEPAN

OLEH:

JESSICA OLIFIA

NIM. 3111101039

POLITEKNIK NEGERI BATAM

PARKWAY STREET BATAM CENTRE

BATAM

2013

Page 2: Karya Tulis Mawapres PoliBatam

i

Page 3: Karya Tulis Mawapres PoliBatam

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat-Nya

lah penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “PENYERAP SINAR

SANG SURYA SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK SAHABAT

KECIL DESA MONGGAK DI PULAU TERLUAR DAN TERDEPAN” . Karya

tulis ini dibuat untuk menuhi salah satu syarat dalam mengikuti pemilihan

Mahasiswa Berprestasi (Mawapres). Shalawat serta salam tak lupa penulis

hadiahkan kepada junjungan alam Nabi besar Muhammad SAW yang karenanya

manusia pada zaman sekarang dapat menikmati perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi yang luar biasa.

Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada beberapa pihak yang berperan besar

dalam pembuatan tulisan ini, yaitu:

1. Orang tua penulis yang selalu memberikan doa serta dukungannya kepada

penulis.

2. Bapak Kamarudin, ST selaku dosen pembimbing dalam pembuatan tulisan

ini.

3. Dosen-dosen yang turut membantu dalam memberikan kritik dan saran

yang membangun untuk tulisan ini.

4. Beberapa pihak lain yang juga berperan dalam penyusunan tulisan ini yang

tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih mempunyai banyak kekurangan dan

kesalahan. Karena itu penulis berharap kritik dan saran yang membangun dari

para pembaca untuk lebih menyempurnakan tulisan ini. Semoga tulisan ini dapat

bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.

Batam, 19 April 2013

Penulis

ii

Page 4: Karya Tulis Mawapres PoliBatam

DAFTAR ISI

Hal

Halaman Pengesahan ……………………………………………….. i

Kata Pengantar ……………………………………………………… ii

Daftar isi …………………………………………………………...... iii

Daftar Gambar ………………………………………………………. vi

Daftar Tabel …………………………………………………………. v

Daftar Lampiran ……………………………………………………. vi

Ringkasan …………………………………………………………… vii

Pendahuluan ………………………………………………………… 1

I.1 Latar Belakang ……………………………………… 1

I.2 Rumusan Masalah …………………………………... 2

I.3 Uraian singkat gagasan ……………………………… 2

I.4 Tujuan dan Manfaat ………………………………… 2

Telaah Pustaka ……………………………………………………… 4

Metode Penulisan …………………………………………………… 8

Analisis dan Sintesis ………………………………………………... 9

IV.1 Analisis Kebutuhan …………………………………… 9

IV. 2 Laporan Hasil Pemasangan Panel Surya …………….. 11

dari September 2012- April 2013

Simpulan dan Rekomendasi ………………………………………... 13

Daftar Pustaka ………………………………………………………. 15

Lampiran ……………………………………………………………. 16

iii

Page 5: Karya Tulis Mawapres PoliBatam

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar I.1 Solar panels ……………………………………………….. 4

Gambar I.2 Solar charge controller ……………………………… 4

Gambar I.3 Baterai/aki ……………………………………………. 5

Gambar I.4 Inventer ………………………………………………. 6

Gambar I.5 Alur kerja/prinsip kerja Panel Surya …………………. 6

Gambar I.6 Penambahan unsur lain ke dalam semikonduktor ……. 7

Gambar I.7 Jarak dari Politeknik N. Batam ke desa Monggak ……. 9

Gambar I.8 Panel surya yang telah dipasang di samping sekolah …. 11

iv

Page 6: Karya Tulis Mawapres PoliBatam

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Harga barang yang dibutuhkan untuk memasang panel surya ... 11

v

Page 7: Karya Tulis Mawapres PoliBatam

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Pemasangan Panel Surya di Sekolah Monggak …… .….. 15

vi

Page 8: Karya Tulis Mawapres PoliBatam

RINGKASAN

Indonesia merupakan Negera kepulauan terbesar di dunia. Terdiri dari 17.506

pulau, 5.705 pulau yang tak bernama dan 11.801 pulau yang bernama (Dishidros,

2001) [4]. Batam merupakan salah satu pulau di Indonesia. Batam merupakan

daerah perdagangan dan perindustrian yang sangat penting, karena merupakan

salah satu daerah FTZ (Free Trade Zone)-nya Indonesia. Selain itu, Batam juga

terletak sangat dekat dengan Negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia.

Hal ini menjadikan Batam juga merupakan wilayah perbatasan Negara, atau salah

satu pulau terluar dan terdepan Indonesia.

Walaupun kemajuan teknologi dan infrastruktur di pulau Batam sudah cukup

memadai. Namun masih banyak terdapat daerah hinterland di Batam, salah

satunya desa Monggak kelurahan Rempang Cate kecamatan Galang, kota Batam.

Pembangunan yang telah dilakukan di sana masih minim. Akibatnya, banyak

daerah pesisir di pulau yang merupakan salah pulau terluar dan terdepan tersebut

yang keadaannya memprihatinkan, jauh dari fasilitas publik yang sangat

dibutuhkan, seperti listrik, air bersih, infrastruktur sosial, infrastruktur pendidikan

dan tenaga pengajar dan juga kesehatan serta sarana transportasi. Hal ini

disebabkan karena faktor lokasi daerah pesisir tersebut yang cukup jauh dari kota

Batam.

Masalah yang paling vital adalah ketersediaan energi listrik yang sangat kurang,

bahkan langka. Masalah ini jugalah yang dihadapi oleh masyarakat desa

Monggak. Masyarakat desa ini hanya memanfaatkan genset sebagai sumber utama

energi listrik mereka. Pemakaian genset ini selain menimbulkan polusi suara dan

udara, juga menguras uang masyarakat, karena biaya pemakaiannya yang mahal.

Warga harus mengeluarkan uang minimal Rp 5.000/harinya untuk membayar

energi listrik yang hanya tersedia dari pukul 18.00 hingga pukul 22.00. Dengan

biaya sebesar itu, warga hanya dapat menghidupkan beberapa lampu selama

kurang lebih hanya 4 jam. Itupun tidak bisa dihidupkan semua sekaligus.

vii

Page 9: Karya Tulis Mawapres PoliBatam

Terdapat dua sekolah di desa Monggak yaitu Sekolah Dasar Negeri 007 dan

Sekolah Menengah Pertama Negeri 039 . Dua sekolah ini juga belum mempunyai

sumber energi listrik yang memadai. Hal ini berdampak langsung kepada aktivitas

belajar mengajar. Siswa-siswi tersebut tidak dapat menikmati pelajaran praktikum

Teknologi Informasi menggunakan komputer karena keterbatasan energi listrik

untuk mengoperasikan komputer tersebut. Alhasil pengetahuan siswa akan

teknologi dan dunia luar melalui internet pun menjadi sangat sedikit.

Kekurangan pasokan energi listrik di desa Monggak dapat diatasi dengan

penggunaan energi alternatif. Salah satu energi alternatif yang cocok digunakan di

daerah ini adalah panel surya (Solar cell). Untuk tahap awal, panel surya

diletakkan di sekolah, hal ini untuk membantu kegiatan operasional dan

administrasi sekolah berjalan dengan baik. Pemakaian panel surya tersebut

sebagai energi alternatif akan dapat lebih meningkatkan efektifitas dan efisiensi

proses belajar mengajar di sekolah, mempermudah siswa-siswi daerah pesisir

Monggak untuk lebih mengenal teknologi dan dunia luar melalui TV atau internet,

dan berbagai manfaat lainnya. Secara tidak langsung, dengan meningkatnya

pengetahuan siswa-siswi tersebut diharapkan juga dapat membantu

pengembangan desa mereka, dapat bersaing dengan siswa-siswi yang bersekolah

di kota atau bahkan di Negara tetangga serta akhirnya dapat meningkatan taraf

hidup keluarga mereka menjadi lebih baik lagi ke depannya.

Page 10: Karya Tulis Mawapres PoliBatam

SUMMARY

Indonesia is the largest archipelago in the world. It has 17.506 islands, 5.705 of

them are named and 11.901 are still unnamed (Dishidros, 2001). Batam is one of

the islands in Indonesia. Batam is an important industrial and commercial area

because it is one of FTZ (Free trade Zone) of Indonesia. Moreover, Batam is also

located near neighbor countries like Singapore and Malaysia. This condition

makes Batam become a country’s border since it is one of the outer islands.

Therefore, Batam is expected to give more income for the country.

Batam’s area includes three main islands, Batam-Rempang-Galang ( which is then

well known with Barelang) and Batam is the main island. It has advance

technology and infrastructure. It just needs some more improvement to be able to

compete with neighbor countries. However, in hinterland like Rempang and

Galang, there are still limited developments done. As the result, many coastal area

in the islands, that is one of foremost and outermost islands, in unorganized and

inadequate condition. The facilities are still far away from enough for the

communities, such as the facilities of electricity,clean water, social infrastructure,

educational infrastructure and teaching staff as well as health and transport. In

other words, Rempang and galang are far left behind in any aspects of life

compared to Batam.

However, the most vital problem in the hinter lands is the availability of electrical

energy. This causes many bad effects to various aspects of life in the

community.For example problem faced by rural communities in Monggak, the

coastal districts in Galang island. This society rely their electrical needs on

generator as their main source of electrical energy. The generator does not only

produce noise and air pollution but also takes a lot of communities’ money

because of the expensive cost of using it. Community should spend at least Rp

5.000/day to pay for electrical energy that is only available from 6 PM to 10 PM.

Page 11: Karya Tulis Mawapres PoliBatam

In addition, there are two schools in Monggak, state elementary school number

007 and state junior high school number 039. The unavailability of an adequate

supply of electrical energy in this village has also gives direct impact to learning

and teaching activities at those schools. The Students cannot get information

technology subject like operating computers because of limited electrical energy

available to operate them. Therefore, the students rarely have good knowledge

about technology and world via internet. The Limited supply of electrical energy

in Monggak actually can be overcome by using alternative energy, for example

solar panel (solar cell). The high intensity of sunlight in this village makes solar

panel can work well as an alternative energy replacing generator. For initial step,

solar panel can be placed at schools. It is to assist administrative and operational

of the schools. Moreover, the students have access to learn more, in particular for

subjects that required electrical energy such as computing. In addition, teachers

also can do their job better. This alternative energy can improve the efficiency and

effectiveness of learning-teaching process at those schools. Furthermore, by

increasing the knowledge of students are also expected to help the development of

their village, to be able to compete with students studying in city or neighbor

countries, and to improve their families living standards.

Page 12: Karya Tulis Mawapres PoliBatam

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan Negera kepulauan terbesar di dunia. Terdiri dari 17.506

pulau, 5.705 pulau yang tak bernama dan 11. 801 pulau yang bernama (Dishidros,

2001) [4]. Kondisi alam Indonesia yang seperti ini menjadikan Indonesia banyak

memiliki daerah-daerah pesisir yang kehidupan masyarakatnya sangat terisolir

dilihat dari berbagai aspek. Tak jarang daerah pesisir tersebut merupakan daerah

pulau terluar dan terdepan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Negara

lain.

Salah satu daerah pesisir (terluar dan tredepan) tersebut adalah desa Monggak

yang terletak di kelurahan Rempang Cate kecamatan Galang, pulau Galang yang

masih merupakan gugusan pulau Batam-Rempang-Galang (Barelang). Namun

sayangnya, desa yang berjarak kurang lebih 63 km dari Politeknik Negeri Batam

ini belum dialiri listrik PLN. Sebenarnya, banyak masalah infrastruktur yang

kurang di desa Monggak ini, tetapi masalah yang paling vital adalah kurangnya

pasokan energi listrik. Kegitan belajar mengajar di sekolah yang terdapat di desa

ini juga terganggu karena kurangnya energi listrik. Akibatnya, anak-anak belum

dapat merasakan fasilitas yang memadai seperti yang ada pada sekolah-sekolah di

kota.

Oleh sebab itu, untuk meningkatkan dan mengembangkan proses belajar mengajar

di sekolah desa Monggak menjadi lebih baik, energi alternatif penghasil listrik

dengan menggunakan panel surya (solar cell) sangat tepat untuk mengatasi

masalah kurangnya energi listrik di desa Monggak ini, khususnya di sekolah

Dasar 007 dan Sekolah Menengah Pertama 039 yang ada disana. Selain itu, letak

desa Monggak yang cukup jauh dari kota juga sehingga PLN sulit menjangkau

desa ini untuk menyalurkan energi listrik, sehingga sinar matahari yang selalu

menyinari desa ini dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi listrik yang bebas

polusi dan aman serta mudah didapat dan tidak akan habis persediaannya di alam.

1

Page 13: Karya Tulis Mawapres PoliBatam

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang sudah diuraikan tersebut diatas, maka dapat muncul

beberapa pertanyaan :

1. Bagaimana mengatasi keadaan masyarakat desa monggak yang kekurangan

pasokan listrik ?

2. Energi alternatif apa yang tepat dan mungkin untuk digunakan dalam

mengatasi kekurangan energi listrik di desa Monggak ?

I.3 Uraian Singkat Mengenai Gagasan Kreatif yang Ingin disampaikan

Desa Monggak yang letaknya 63 km dari kota Batam menyebabkan kampung ini

tidak dapat dialiri listrik oleh PLN (Perusahaan Listrik Negara). Namun, listrik

merupakan kebutuhan yang sangat vital karena berpengaruh terhadap setiap aspek

kehidupan di desa tersebut, sehingga dibutuhkan energi alternatif penghasil energi

listrik yang dapat mengatasi masalah ini. Panel surya (solar cell) sangat tepat

untuk dijadikan energi alternatif yang bersumber dari sinar matahari yang tidak

akan pernah habis tersedia di alam. Perawatannya juga tidak terlalu sulit, energi

yang dihasilkan juga cukup untuk memenuhi kebutuhan akan energi listrik desa

kecil seperti desa Monggak tersebut.

I.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk membantu mengatasi kekurangan

energi listrik di desa Monggak, khususnya untuk sekolah yang ada di desa tersebut

dengan energi alternatif terbarukan. Manfaat yang diharapkan dari pemasangan

panel surya ini adalah dapat membantu jalannya berbagai sektor kehidupan di

desa ini berjalan dengan lebih baik lagi, khususnya sektor pendidikan. Anak-anak

desa Monggak dapat memperoleh fasilitas pendidikan yang lebih baik, sehingga

dapat meningkatkan daya saingnya dengan anak-anak yang bersekolah di kota,

bahkan dapat juga bersaing dengan anak-anak negeri tetangga.

2

Page 14: Karya Tulis Mawapres PoliBatam

Terlebih lagi energi alternatif ini terbukti efektif digunakan pada desa Monggak,

maka akan lebih baik jika model energi alternatif ini juga digunakan di daerah

pesisir lainnya sehingga dapat membantu pemenuhan kebutuhan listrik

masyarakat pesisir. Dengan begitu, masyarakat pesisir dapat menikmati indahnya

malam yang terang dengan lampu-lampu yang dapat menyala karenanya. Selain

itu, dapat mengembangkan kehidupan masyarakat pesisir yang terlebih lagi berada

di pulau terluar dan terdepan menjadi lebih baik lagi di segala aspek kehidupan

dengan kecukupan energi listrik yang mereka rasakan.

3

Page 15: Karya Tulis Mawapres PoliBatam

BAB II TELAAH PUSTAKA

Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya(PLTS) terdiri dari:

1. Panel surya

Sel silikon (di dalam solar cells atau sel surya) yang ada di panel surya (solar

panel) disinari matahari/surya, membuat photon bergerak menuju elektron dan

menghasilkan arus dan tegangan listrik. Sebuah sel surya menghasilkan kurang

lebih tegangan 0.5 Volt. Jadi sebuah panel surya 12 Volt terdiri dari kurang

lebih 36 sel surya (untuk menghasilkan 17 Volt tegangan maksimun).[5]

Gambar I.1 : Solar panels

2. Solar charge controller

Arus dan tegangan yang dihasilkan oleh panel surya dialirkan melalui kabel

ke solar charge controller. Fungsi charge controller adalah untuk mengatur

pengaturan pengisian baterai. [5]

Gambar I.2 : Solar charge controller

4

Page 16: Karya Tulis Mawapres PoliBatam

3. Baterai

Baterai digunakan untuk menyimpan energi yang dihasilkan dari panel surya yang

dialirkan ke baterai melalui solar charge controller. [5] Baterai merupakan sebuah

sel atau elemen sekunder dan merupakan sumber arus listrik searah yang dapat

mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Baterai termasuk elemen

elektrokimia yang dapat mempengaruhi zat pereaksinya, sehingga disebut elemen

sekunder. Kutub positif baterai menggunakan lempeng oksida dan kutub

negatifnya menggunakan lempeng timbal sedangkan larutan elektrolitnya adalah

larutan asam sulfat.

Ketika baterai dipakai, terjadi reaksi kimia yang mengakibatkan endapan pada

anode (reduksi) dan katode (oksidasi). Akibatnya, dalam waktu tertentu antara

anode dan katode tidak ada beda potensial, artinya baterai menjadi kosong.

Supaya baterai dapat dipakai lagi, harus diisi dengan cara mengalirkan arus listrik

kearah yang berlawanan dengan arus listrik yang dikeluarkan baterai itu. Ketika

baterai diisi akan terjadi pengumpulan muatan listrik. Pengumpulan jumlah

muatan listrik dinyatakan dalam amper jam disebut tenaga baterai. Pada

kenyataannya, pemakaian baterai tidak dapat mengeluarkan seluruh energi yang

tersimpan baterai itu. Oleh karenanya, baterai mempunyai rendemen atau efisiensi

[7]

Gambar I.3 : Baterai/aki

4. Inverter.

Inverter, diperlukan apabila kita menggunakan perangkat Alternating Current

(AC). Inverter adalah perangkat elektrik yang mengkonversikan tegangan

5

Page 17: Karya Tulis Mawapres PoliBatam

searah (DC - direct current) dari baterai menjadi tegangan bolak balik (AC -

alternating current). [5]

Gambar I.4 : Inverter

Gambar I.5 : Alur kerja/prinsip kerja Panel Surya

Proses pengubahan atau konversi cahaya matahari menjadi listrik ini

dimungkinkan karena bahan material yang menyusun sel surya berupa

semikonduktor. Lebih tepatnya tersusun atas dua jenis semikonduktor; yakni

jenis n dan jenis p. [1]

Semikonduktor jenis n merupakan semikonduktor yang memiliki kelebihan

elektron, sehingga kelebihan muatan negatif, (n = negatif). Sedangkan

6

Page 18: Karya Tulis Mawapres PoliBatam

semikonduktor jenis p memiliki kelebihan hole, sehingga disebut dengan p ( p =

positif) karena kelebihan muatan positif. Caranya, dengan menambahkan unsur

lain ke dalam semkonduktor, maka kita dapat mengontrol jenis semikonduktor

tersebut, sebagaimana diilustrasikan pada gambar di bawah ini. [1]

Gambar I.6 : Penambahan unsur lain ke dalam semikonduktor

Pada awalnya, pembuatan dua jenis semikonduktor ini dimaksudkan untuk

meningkatkan tingkat konduktifitas atau tingkat kemampuan daya hantar listrik

dan panas semikonduktor alami. Di dalam semikonduktor alami (disebut dengan

semikonduktor intrinsik) ini, elektron maupun hole memiliki jumlah yang sama.

Kelebihan elektron atau hole dapat meningkatkan daya hantar listrik maupun

panas dari sebuah semikoduktor. [1]

Penggunaan pertama panel surya untuk kepentingan masyarakat secara langsung

adalah di Americus, sebuah kawasan pedesaan dan kota kecil yang terisolir di

negara bagian Georgia. Pembangkit listrik tersebut digunakan untuk sumber

energi bagi sistem relai telepon setempat. Program tersebut sukses dan berjalan

lancar selama bertahun-tahun. [6]

Pemanfaatan sumber energi alternatif dengan panel surya, dilakukan sejumlah

petani di Yogyakarta, untuk memanfaatkan sinar matahari menjadi sumber tenaga

listrik bagi penggerak aerator. [3]

7

Page 19: Karya Tulis Mawapres PoliBatam

BAB III METODE PENULISAN

Dalam menulis karya tulis ini, penulis mengumpulkan data dengan beberapa

metode, di antaranya metode observasi lapangan dengan mendatangi langsung

desa Monggak tepatnya Sekolah Menengah Negeri 39 di mana panel surya (solar

cell) tersebut dipasang. Selain itu, penulis juga menggunakan metode tinjauan

pustaka dengan mencari data, informasi, dan fakta dari beberapa halaman website

di internet. Setelah semua data yang diperlukan terkumpul dengan baik, barulah

penulis mengolah data tersebut dengan memilah-milah data atau informasi yang

layak dipakai untuk memperkuat pernyataan atau opini penulis serta untuk

memperkuat konten dari karya tulis ini pada setiap bagiannya. Setelah itu, penulis

merumuskan analisis masalah dan sintesis yang dilakukan untuk memecahkan

masalah tersebut. Pada karya tulis ini, penulis memeparkan keadaan kampung

Monggak, khususnya Sekolah Dasar Negeri 007 dan Sekolah Menengah Pertama

Negeri 039 yang ada di sana yang belum teraliri listrik PLN. Kemudian penulis

memaparkan dampak yang terjadi baik yang dirasakan oleh sekolah tersebut

maupun warga sekitar ketika panel surya (solar cell) sebagai energi alternatif

penghasil energi listrik telah dipasang di sekolah tersebut. Ketika analisis dan

sintesis telah selesai dibuat, penulis menyimpulkan dari seluruh bagian karya tulis

ini, apa yang menjadi pokok masalah, solusi dan hasil yang didapat dari

pelaksanaan solusi tersebut. Pada akhirnya, barulah penulis menyatakan saran atau

rekomendasi apa yang patut dilakukan untuk membuat program penggunaan panel

surya (solar cell) sebagai energi alternatif penghasil energi listrik didaerah pesisir

dapat dikembangkan lagi, sehingga dapat lebih bermanfaat bagi banyak

masyarakat daerah pesisir, khususnya desa Monggak.

8

Page 20: Karya Tulis Mawapres PoliBatam

BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS

IV.1 Analisis Kebutuhan

Pemasangan panel surya (solar cell) di desa Monggak tersebut, pada tahap awal

hanya untuk sekolah saja, tepatnya di SDN 007 dan SMPN 39 Monggak. Keadaan

kegiatan kesiswaan, kegiatan administratif sekolah dan juga proses belajar

mengajar pada sekolah ini sebelum digunakannya panel surya sebagai sumber

energi listrik alternatif, sangat memprihatinkan dan jauh dari kata layak untuk

dikatakan sebagai sekolah dengan fasilitas yang memadai.

Gambar I.7 Jarak dari Politeknik Negeri Batam ke desa Monggak

Melihat hal ini, Badan Eksekutif Mahasiswa(BEM) Politeknik Negeri Batam

berinisiatif untuk mengatasi masalah ketidaktersedianya energi listrik yang

memadai di SDN 007 dan SMPN 39 Monggak. Dalam rangka melaksanakan

program desa binaan dari Dirjen Pendidikan Tinggi(Dikti), BEM Politeknik

Negeri Batam memberikan bantuan panel surya (solar cell) sebagai sumber energi

listrik alternatif bagi SMPN 39 Monggak.

9

Page 21: Karya Tulis Mawapres PoliBatam

Adapun rincian kebutuhan daya listrik yang diperlukan oleh SDN 007 dan SMP N

39 Monggak, antara lain :

1. 3 Buah PC (150 Watt) = 2 Jam sehari

= (150 Watt x 2 Jam) x 3 = 900 Watt jam

2. 10 buah lampu (10 Watt)

4 lampu teras dengan lama nyala 12 Jam sehari (dari sore hingga pagi hari)

= (10 Watt x 12 Jam) x 4 = 480 Watt jam

6 lampu dalam ruang kelas, ruang kepala sekolah dan ruang guru dengan lama

nyala sekitar 2 jam sehari hanya pada saat-saat gelap di siang hari saja.

= (10 Watt x 2 jam) x 6 = 120 Watt jam

3. 2 buah kipas angin (75 Watt) = 4 Jam sehari

= (75 Watt x 4 Jam) x 2 = 600 Watt jam

4.Total daya pemakaian = 900 Watt jam + 600 Watt jam + 600 Watt jam = 2.100

Watt jam

Untuk memenuhi kebutuhan daya tersebut. Jika kita memiliki 4 buah panel surya

100 Wp / 12 V. Maka per jam daya yang dihasilkan adalah = 4 x 100 Wp = 400

Wp. Arus keluaran dari tiap panel surya adalah = 100 Wp / 12 V = 8, 33 A (Arus

maksimum yang dapat dihasilkan) dan keseluruhan arusnya adalah = 4 x 8,33 A =

33,32 A. Jadi solar charger controller-nya dengan spesifikasi 12 V dan arus >=

40 A. Dengan Baterai / aki (12V /100 Ah) 2 buah maka daya yang dapat disimpan

= (12V x 100A) x 2 = 2.400 Watt. Lama pengisian baterai = 2.400 Watt / 400 Wp

= 6 Jam penyinaran / pengisian. Inverter yang digunakan 2500 Watt berdasarkan

daya maksimum yang dihasilkan panel surya yaitu 100 wp x 4 x 6 jam pengisian

= 2400 wp.

10

Page 22: Karya Tulis Mawapres PoliBatam

Tabel I.1 Harga barang yang dibutuhkan untuk memasang panel surya

No. Nama Barang Kuantitas Harga/Unit Total

1 Panel Surya (100 Wp) –

Poly 4 Unit Rp 2.350.000,- Rp 9.400.000,-

2 Solar Charge Controller

(12 V/50 A) 2 unit Rp.1.100.000,- Rp 2.200.000,-

3 Baterai (12 V / 100 Ah) 2 unit Rp 850.000,- Rp 1.700.000,-

4 Inverter 2500 Watt 2 Unit Rp 2.183.000,- Rp 4.366.000,-

5 Kabel isi tunggal 2 mm 3 roll Rp 250.000,- Rp 750.000,-

6 Tiang Besi 2x6 meter - Rp 1.000.000,-

7 Lampu 10 Buah Rp 35.000,- Rp 350.000,-

Total Rp 19.766.000,-

IV. 2 Laporan Hasil Pemasangan Panel Surya dari September 2012- April 2013

Gambar I.8 Panel surya yang telah dipasang di samping sekolah

Panel surya tersebut dapat memenuhi kebutuhan energi listrik SMPN 39 setiap

harinya. Ketersediaan energi listrik yang cukup sangat membantu jalannya

kegiatan-kegiatan di sekolah dengan baik. Pihak sekolah juga sangat terbantu

dengan adanya energi alternatif panel surya ini. Keadaan sekolah yang dulunya

tanpa energi listrik yang cukup sangat memprihatinkan dengan segala

keterbatasan yang ada, dapat sedikit diperbaiki dengan dipasangnya solar panel

11

Page 23: Karya Tulis Mawapres PoliBatam

ini. Setelah adanya panel surya tersebut, 3 unit komputer dapat dioperasikan,

sehingga para siswa bisa mendapatkan pelajaran teknologi informasi secara

praktik walaupun satu komputer masih harus digunakan oleh 6 orang anak. Tetapi,

itu sudah cukup untuk memberikan sedikit informasi tentang teknologi informasi

khususnya cara-cara dasar dalam mengoperasikan komputer. Selain itu, pihak

sekolah tidak perlu lagi susah payah mengeluarkan banyak biaya untuk

mengoperasikan genset yang sudah tua dan sering rusak. Para guru juga sudah

bisa mengerjakan pekerjaan administratif sekolah di kantor guru, karena sudah

ada satu komputer yang sudah dapat dioperasikan untuk mengelola tata usaha

sekolah.

Dampak positif juga dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar, dengan tersedianya

listrik pada siang hari di sekolah, masyarakat terkadang bisa menumpang untuk

memfotocopy dokumen-dokumen penting mereka. Selain itu, mereka juga bisa

menitipkan telepon seluler mereka untuk dicharge di sekolah pada siang hari.

Secara tidak langsung, masyarakat juga diuntungkan karena anak-anak mereka

yang bersekolah di SMPN 39 tersebut mendapat pendidikan yang lebih layak lagi

dengan adanya pembangkit listrik tenaga panel surya tersebut. Selain di SMPN

39, energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya tersebut juga dialirkan ke SDN

007 yang berada tidak jauh dari SMP tersebut. Sehingga, berkat digunakannya

panel surya ini, dapat membantu memenuhi kebutuhan energi listrik dua sekolah

sekaligus.

12

Page 24: Karya Tulis Mawapres PoliBatam

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

V.1 Kesimpulan

Desa Monggak merupakan salah satu daerah pesisir yang terletak di pulau terluar

dan terdepan yaitu Galang. Desa ini mengalami krisis fasilitas public, terutama

listrik yang mencukupi. Di desa ini terdapat 2 sekolah, SMP N 39 dan SD Negeri

007. Kedua sekolah ini juga tidak memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk

menyalakan peralatan elektronik yang dibutuhkan untuk kegiatan belajar

mengajar. Kekurangan energi listrik menyebabkan sekolah kesulitan menyediakan

fasilitas tersebut. Karena itu, penghasil energi listrik alternatif harus diterapkan

pada desa Monggak ini untuk mengatasi masalah kelangkaan energi listrik

tersebut.

Panel surya sangat tepat digunakan sebagai sumber energi alternatif bagi desa

Monggak yang merupakan daerah terluar dan terdepan yang jauh dari fasilitas

listrik Negara. Dengan berinvestasi sekitar Rp 20.000.000, seperangkat panel

surya sudah dapat dipasang sebagai penghasil energi listrik alternatif di sekolah.

Setelah panel surya tersebut terpasang di sekolah, kebutuhan listrik untuk kegiatan

operasional, administrasi dan belajar mengajar sekolah dapat terpenuhi dengan

cukup sehingga kegiatan tersebut berjalan dengan lebih baik. Para siswa sudah

dapat menikmati pelajaran praktek komputer dengan baik dan dapat menikmati

fasilitas sekolah yang memerlukan listrik untuk mengoperasikannya. Selain itu,

warga desa juga bisa merasakan dampak positif adanya solar panel tersebut di

sekolah. Pada akhirnya, dengan tersedianya energi listrik yang cukup di sekolah

desa Monggak ini dapat meningkatkan kualitas anak didik menjadi lebih baik.

V.2 Rekomendasi

Panel surya adalah alternatif pembangkit listrik yang sangat cocok di terapkan di

daerah pesisir seperti desa Monggak. Alangkah lebih baiknya ketika panel surya

ini bisa digunakan untuk menerangi seluruh rumah warga di desa Monggak

tersebut. Namun, hal ini baru bisa terwujud dengan dukungan berbagai pihak

13

Page 25: Karya Tulis Mawapres PoliBatam

pemangku kepentingan dan pihak-pihak yang memiliki kemampuan dan

keinginan untuk membantu, karena membutuhkan biaya yang sangat besar untuk

itu. Ketika panel surya bisa menerangi seluruh desa Monggak, maka dampak

positif akan sangat besar dirasakan oleh mereka. Kemajuan ekonomi, sosial dan

pendidikan pasti akan terjadi dengan sangat pesat.

14

Page 26: Karya Tulis Mawapres PoliBatam

DAFTAR PUSTAKA

[1]http://energisurya.wordpress.com/2008/07/10/melihat-prinsip-kerja-sel-surya-

lebih-dekat/ diakses pada tanggal 18 April 2013.

[2]http://Kota%20Batam%20%20Wikipedia%20bahasa%20Indonesia,%20ensiklo

pedia%20bebas.htm diakses pada tanggal 19 April 2013.

[3] http://www.voaindonesia.com/content/petani-ikan-yogyakarta-gunakan-panel-

surya/667281.html diakses pada tanggal 19 April 2013.

[4]http://12%20PULAU%20TERLUAR%20%20%20Website%20Dinas%20Pote

nsi%20Maritim%20TNI%20AL%20%20%20Articles.htm diakses pada tanggal

20 April 2013.

[5]http://Energi%20Hijau%20%20Cara%20Kerja%20Pembangkit%20Listrik%20

Tenaga%20Surya%20(PLTS).htm diakses pada tanggal 21 April 2013.

[6]http://Panel%20Surya%20%20Mengubah%20Sinar%20Matahari%20Menjadi

%20Listrik%20%20%20Info%20Teknologi,%20Web%20dan%20Gadget.htm

diakses pada tanggal 21 April 2013.

[7]http://www.kumpulanistilah.com/2011/06/pengertian-aki.html diakses pada

tanggal 5 Mei 2013.

15

Page 27: Karya Tulis Mawapres PoliBatam

LAMPIRAN

16