tugas karya tulis bklk

18
  OLEH : HESIH PERMAWATI KELAS : XII IA 2 SMA 1 KOBA TAHUN AJARAN 2011/2011

Upload: hesih-ariesvista-al-latief

Post on 16-Jul-2015

165 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/13/2018 Tugas Karya Tulis Bklk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-karya-tulis-bklk 1/18

 

 

OLEH :

HESIH PERMAWATI

KELAS : XII IA 2

SMA 1 KOBA 

TAHUN AJARAN 2011/2011

5/13/2018 Tugas Karya Tulis Bklk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-karya-tulis-bklk 2/18

 

 

LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis yang berjudul ³ Potensi Sumber Daya Ikan Tangkap Bangka

Belitung ³ini telah disahkan dan disetujui oleh guru mata pelajaran untuk 

dipresentasikan di depan kelas.

Koba, 30 Januari 2012

Guru Mata Pelajaran

Hana Meilani, S.P

5/13/2018 Tugas Karya Tulis Bklk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-karya-tulis-bklk 3/18

 

 

KATA PENGANTAR 

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini.

Dalam penulisan karya tulis ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan

 bantuan yang tak terhingga dari berbagai pihak, terutama dari orang tua, teman-

teman dan pihak-pihak lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu

untuk itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih terutama kepada:

1.  Bapak Drs. Elfian Noviansjah, selaku kepala SMA 1 Koba.

2.  Ibu Hana Meilani, S.P selaku guru mata pelajarann BKLK.

3.  Orang tua, kakak, adik serta teman-teman semua yang telah

memberikan kritik dan sarannya yang membangun kepada penulissehingga Penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini.

Peribahasa mengatakan bahwa ³ Tiada Gading Yang Tak Retak ³ demikian pula

dalam penulisan karya tulis ini, penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat

kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

 penulis harapkan.

Pada akhirnya, penulis harapkan semoga karya tulis ini dapat bermanfaat

  bagikita semua. Dan karya ini bisa menjadi sumbangan pemikiran dari penulis

untuk pembaca sehingga setelah membaca karya tulis ini pembaca dapat

terinspirasi untuk mengembangkan budidaya ikan tangkap di Bangka Belitung ini.

Bangka Belitung, 30 Januari 2012

Penulis 

5/13/2018 Tugas Karya Tulis Bklk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-karya-tulis-bklk 4/18

 

 

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan.................................................................................................2

Kata Pengantar .. ........................................................................................ ..........3

Daftar Isi .................................................................................................................4

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang ..................... ......................................... ................. ««5

1.2 Permasalahan.............................................................................................8

1.2 Maksud dan Tujuan....................................................................... ........9

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Potensi sektor Perikanan Babel .............................. ....................... .......10

2.2 Enam masalah Potensi Perikanan Bangka Belitung..................................11

2.3 Delapan kebijakan pengembangan sumber daya ikan tangkap.................12

2.4 Potensi sumber daya perikanan air tawar dan air payau di Babel.............14

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan...............................................................................................17

3.2 Saran.......................................................................................................17

Daftar Pustaka ..................... .................................................. ................... .......18

5/13/2018 Tugas Karya Tulis Bklk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-karya-tulis-bklk 5/18

 

 

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Bangka Belitung merupakan daerah kepulauan

yang kaya akan potensi dan sumber daya alam.

Potensi yang terkandung di bumi serumpun

sebalai ini tersebar disetiap penjuru kabupaten.

Salahsatu potensi yang saat ini digandrungioleh masyarakat Bangka Belitung sebagai mata pencaharian utama yaitu sektor 

Pertambangan. Sektor ini terbukti secara sah dan meyakinkan mampu

meningkatkan taraf ekonomi kehidupan masyarakat Bangka Belitung.

Kegiatan ini sangat marak dilakoni oleh masyarakat karena penghasilan

yang didapatkan dari kegiatan ini cukup tinggi dan telah membuat masyarakat

meningkat kesejahteraannya (baca : kaya).Namun yang namanya pertambangan

adalah sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui. Suatu saat timah akan

habis, dan ketika timah sudah betul-betul habis maka yang akan terjadi kemudian

adalah kondisi masyarakat yang merana berkepanjangan.

Disamping penambangan timah, mata pencaharian lain yang dilakoni oleh

masyarakat Bangka Belitung adalah di sektor perikanan, baik pada perikanan

tangkap (nelayan) maupun pada perikanan darat (pembudidaya ikan). Jumlah para

masyarakat yang bergerak pada sektor perikanan di Bangka Belitung belum begitu

 banyak. Hal ini dikarenakan trend untuk menjadikan masyarakat menjadi pelaku

  perikanan belum begitu menguat. Seharusnya masyarakat diarahkan untuk 

mengalami metamorphosis mind set dari kegiatan penambangan ke kegiatan

  perikanan. Dengan jumlah dan luas perairan yang cukup luas, bukanlah sebuah

hal yang mustahil untuk menjadikan Bangka Belitung sebagai sentra perikanan di

Indonesia sebagaimana Gorontalo yang menjadi sentra Jagung di Indonesia.

Salahsatu upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut adalah

5/13/2018 Tugas Karya Tulis Bklk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-karya-tulis-bklk 6/18

 

 

optimalisasi pemberdayaan pembudidaya ikan dan nelayan yang ada di Bangka

Belitung.

Departemen Kelautan dan Perikanan yang sekarang sudah tidak lagi

 berbentuk departemen tapi berbentuk Kementerian Kelautan dan Perikanan sesuai

dengan PP No. 47 tahun 2009, merupakan instansi yang membuat kebijakan

tentang perikanan di Indonesia. Berkenaan dengan program pemberdayaan

 pembudidaya ikan dan nelayan di Indonesia, kementerian Kelautan dan Perikanan

di Indonesia telah menelorkan beberapa kebijakan yang diharapkan akan

  bermuara pada peningkatan kesejahteraan pembudidaya ikan dan nelayan.

Beberapa kebijakan yang diambil pemerintah berkaitan dengan peningkatan

kegiatan usaha para pembudidaya ikan dan nelayan yaitu : bantuan fasilitas

(sarana dan prasarana kegiatan perikanan), bantuan permodalan (Dana PenguatanModal), penyuluhan tentang teknik budidaya ikan, sertifikasi benih, standar benih

nasional Indonesia, pengolahan hasil perikanan, pemberdayaan istri-istri nelayan,

  penyuluhan tentang pembentukan koperasi, Program PNPM-pesisir, PEMP

(Program ekonomi Masyarakat Pesisir) dan program-program lainnya. Kebijakan-

kebijakan diatas di break down ke tataran Dinas kelautan dan perikanan untuk 

kemudian diimplementasikan ke masyarakat..

Pemberdayaan masyarakat merupakan salahsatu upaya dalam membantu

  peningkatan kegiatan usaha para nelayan dan pembudidaya ikan sehingga pada

akhirnya taraf hidup mereka akan meningkat. Pola pemberdayaan dilakukan

diantaranya melalui program-program yang telah digariskan. Saat ini banyak 

upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam menyukseskan upaya

  pemberdayaan masyarakat, diantaranya yaitu : melalui rekruitmen penyuluh-

  penyuluh kontrak dan atau optimalisasi peran PNS di dinas kelautan dan

  perikanan. Penyuluh-penyuluh kontrak dan atau tenaga teknis lapangan PNS

inilah yang Smenjadi ujung tombak dalam mensosialisasikan program pemerintah

sehingga masyarakat terberdayakan dan terbantu kegiatan usahanya.

Dalam perjalanannya penyuluh-penyuluh kontrak dan tenaga teknis

lapangan PNS yang ada kapasitasnya tidak terlalu besar. Salahsatunya karena

minimnya jumlah tenaga yang ada. Minimnya jumlah tenaga penyuluh yang ada

karena minimnya dana. Tidak semua tenaga penyuluh dan PNS mampu

5/13/2018 Tugas Karya Tulis Bklk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-karya-tulis-bklk 7/18

 

 

menjangkau setiap desa yang ada. Di Bangka Belitung, kondisi minimnya tenaga

 penyuluhpun terjadi. Jumlah tenaga teknis lapangan dalam konteks pemberdayaan

  pembudidaya ikan dan nelayan masih kurang. Berkaca dari hal tersebut diatas,

Saatnya untuk kemudian memanfaatkan kampus dalam program pemberdayaan

masyarakat. Pemanfaatan kampus dalam hal ini para mahasiswanya untuk 

  program pemberdayaan pembudidaya ikan dan nelayan memiliki asas

mutualisme.

Asas Mutualisme yang dimaksud yaitu di satu sisi pemerintah diuntungkan

karena pemerintah punya tenaga-tenaga muda, energik dan penuh semangat dalam

mensukseskan program-program pemberdayaan pembudidaya ikan dan nelayan.

Disamping itu tidak pemerintah tidak perlu mengeluarkan dana yang besar. Disisi

lain mahasiswa juga diuntungkan karena dengan dilibatkannya mahasiswa dalam program pemberdayaan ini, mahasiswa akan mampu mengaplikasikan (praktek)

secara langsung ilmu dan pengetahuan teori yang didapat dari kuliah ke lapangan.

Mahasiswa tidak hanya berkutat pada diktat kuliah atau hal-hal yang bersifat

normatif saja namun juga mampu menerapkan.

Mahasiswa dituntut untuk bisa memberikan penyuluhan kepada

masyarakat dan membina masyarakat dalam konteks pemberdayaan. Tentu saja

mahasiswa tidak sendiri. Mahasiswa akan diarahkan oleh pihak dinas atau oleh

  para dosen yang memiliki tanggungjawab moral dalam membina mahasiswa.

Kesertaan mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan ini juga memiliki nilai lebih

yaitu sebagai salahsatu bentuk pengamalan tridharma perguruan tinggi yaitu

 pengabdian kepada masyarakat.

Untuk mewujudkan kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis kampus

adalah melalui program kemitraan antara pihak pemerintah dalam hal ini Dinas

kelautan dan Perikanan dengan pihak Perguruan Tinggi. Di Bangka Belitung saat

ini Dinas kelautan dan Perikanan baik tingkat provinsi maupun kabupaten sedang

gencar-gencarnya dalam melakukan aktivitas pembangunan perikanan dalam hal

  pemberdayaan pembudidaya ikan dan nelayan melalui aktivitas-aktivitas

 penyuluhan. Disisi lain di Bangka Belitung memiliki Universitas Bangka Belitung

yang memiliki jurusan perikanan (Program studi DIII Perikanan yang akan

 bermetamorfosis menjadi S1 Budidaya Perairan). Dengan melihat kenyataan ini,

5/13/2018 Tugas Karya Tulis Bklk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-karya-tulis-bklk 8/18

 

 

maka program pemberdayaan pembudidaya ikan dan nelayan berbasis kampus

sangat mungkin untuk dilakukan.Mahasiswa adalah agent of change, kaum

intelektual, namun semua itu perlu dibuktikan. Pembuktian yang harus dilakukan

oleh mahasiswa tidak sekedar turun ke jalan, berdemonstrasi atau mengkritik 

 pemerintah.

 Namun mahasiswa juga dituntut untuk mengaktualisasikan ilmu di bangku

kuliah mereka dalam bentuk karya-karya nyata ke masyarakat, salahsatunya

melalui bentuk pengabdian kepada masyarakat. Untuk mahasiswa perikanan

salahsatu yang dapat ditempuh adalah melalui keterlibatan dalam kegiatan-

kegiatan pemberdayaan masyarakat pembudidaya ikan dan nelayan. Semoga

  pembangunan perikanan melalui pemberdayaan pembudidaya ikan melalui

kerjasama berbagai elemen dan stakeholder di Bangka Belitung dapat terlaksanasecara progressif sehingga Bangka Belitung dapat meraih predikat Provinsi

Perikanan.

1.2 Permasalahan 

Masalah utama yang dihadapi dalam upaya optimalisasi hasil tangkapan

ikan adalah sangat terbatasnya data dan informasi mengenai kondisi oseanografi

yang berkaitan erat dengan daerah potensi penangkapan ikan. Armadapenangkap

ikan berangkat dari pangkalan bukan untuk menangkap tetapi untuk mencari

lokasi penangkapan sehingga selalu berada dalam ketidakpastian tentang lokasi

yang potensial untuk penangkapan ikan, sehingga hasil tangkapannya juga

menjadi tidak pasti. Penentuan daerah potensi penangkapan ikan yang umum

dilakukan oleh nelayan sejauh ini masih menggunakan cara-cara tradisional, yang

diperoleh secara turun-temurun.

Akibatnya, tidak mampu mengatasi perubahan kondisi oseanografi dan

cuaca yang berkaitan erat dengan perubahan daerah potensi penangkapan ikan

yang berubah secara dinamis. Ekspansi nelayan besar ke daerah penangkapan

nelayan kecil mengakibatkan terjadi persaingan yang kurang sehat bahkan sering

terjadi konflik antara nelayan besar dengan nelayan kecil.

5/13/2018 Tugas Karya Tulis Bklk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-karya-tulis-bklk 9/18

 

 

Sosialisasi penerapan informasi zona potensi penangkapan ikan,

memerlukan dana yang tidak sedikit dan usaha yang sungguh-sungguh, sehingga

diperlukan adanya kerjasama yang sinergis antara LAPAN sebagai instansi

 pemerintah yang mempunyai tugas utama dalam penelitian, pengembangan, dan

 penerapan iptek inderaja dengan Pemerintah Daerah yang berkepentingan secara

langsung dalam pemberdayaan masyarakat khususnya masyarakat nelayan.

1.3MAKSUD DANTUJUAN

Maksud dan tujuan penulis terhadap karya tulis ini adalah

a.  Dapat meninformasikan kepada pembaca betapa besarnya potensi sumber 

daya ikan tangkap di Bangka Belitung. b.  Pembaca dapat terinspirasi untuk mengembangkan budidaya ikan tangkap

di Bangka Belitung.

c.  Dapat memberikan alternatif sumber mata pencaharian yang lebih

menjanjikan selain pertambangan

5/13/2018 Tugas Karya Tulis Bklk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-karya-tulis-bklk 10/18

 

 

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Potensi Sektor Perikanan di Bangka Belitung

Sektor perikanan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung didominasi oleh

 perikanan laut karena lokasi daerah ini secara geografis dikelilingi oleh lautan dan

selat. Selain sumber daya laut, daerah ini juga berpotensi untuk Budidaya Ikan

dari Jenis Perikanan Darat.

Selama ini, aktivitas perikanan tangkap mendominasi pembangunan

  perikanan nasional. Secara politik, kondisi ini memposisikan perikanan

darat/perairan umum (sungai, situ, danaudan rawa) sebagai kelas dua, maka

aktivitas perikanan darat smandek.

Revitalisasi perikanan hanya mengutamakan pertambakan udang, dan

  budidaya laut yaitu a rumput laut dan ikan karang, padahal perikanan darat

memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri. Harusnya, pemerintah memberikan

 porsi yang seimbang antara keduanya. Perikanan darat memiliki keunggulan dan

keunikan dalam pengembangannya.

Pertama, potensinya memiliki varitas/jenis yang bersifat endemik.

Contohnya, ikan bilih (Mystacoleuseus padangensis) yang di dunia hanya terdapat

danau Singkarak, Sumatera Barat, juga ikan jenis lawat (Leptobarbus hoevanii),

  baung (Mystus planices), belida (Chitala lopis), dan tangadak (Barbodes

schwanenfeldi) di Danau Sentarum Kalimantan Barat dan sungai-sungai pulau

Sumatera, nike-nike di Danau Tondano, Sulawesi Utara dan ikan gabus asli

(Oxyeleotris heterodon) Danau Sentani di Papua.

Kedua, keberadaan ikan endemik menyatu dengan perilaku/pola hidup

masyarakat lokal. Mereka menganggap ikan endemik menjadi bagian kebudayaan

dan dikonsumsi secara turun-temurun. Maka mereka juga memiliki kearifan lokal

dalam menjaga kelestariannya.

5/13/2018 Tugas Karya Tulis Bklk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-karya-tulis-bklk 11/18

 

 

Ketiga, secara ekologis dan klimatologi ikan endemik memiliki habitat

hidup dan sberkembang biak yang khas. Amat tidak mungkin ikan bilih, Danau

Singkarak dikembangbiakan di Danau Poso. Inilah sumber kekhasan sumber daya

genetiknya.

Keempat, lahan budi daya perikanan darat yang mengandung jenis ikan

endemik belum dimanfaatkan secara optimal. Baru beberapa daerah yang

memberdayakan dan memberdayakannya dengan pariwisata misalnya Danau

Tondano, Danau Singkarak, Danau Poso dan Danau Sentani. Kelima, jenis ikan

endemik harganya mahal karena rasanya unik, khas dan langka sehingga menjadi

trade mark tersendiri bagi daerah itu. Contohnya, ikan semah (Tor tambra, Tor 

dourounensis dan Tor tambroides, Labeobarbus douronensis) dari Sungai Kapuas

harganya sampai Rp 250.000/kg.

2.2 Enam Problem Keberlanjutan pengembangan sumber daya Ikan tangkap

Otonomi daerah dalam aspek perikanan dan kelautan tidak hanya

dimaknai sebatas kewenangan pengelolaan wilayah laut oleh pemerintahan

 provinsi dan kabupaten/kota. Otonomi daerah juga harus dimaknai sebagai upayamengelola dan mengembangkan perikanan darat utamanya ikan endemik yang

terancam punah.

Pemaknaan ini akan menciptakan kedaulatan pangan di tingkat lokalitas.

Berbagai problem mengancam keberlanjutan budidaya ikan endemik dan

kelestariannya, yaitu pertama, ekspoitasi berlebihan. Contohnya, data tahun 1997

menyebutkan stok ikan Bilih mencapai 542,56 ton dan yang telah dieksploitasi

sebesar 416,90 ton (77,84 persen). Ini menggambarkan sumberdaya ikan bilih

sudah mengalami tangkap lebih.

Kedua, introduksi ikan lain yang bersifat predator dan kompetitor. Kasus

introduksi ikan gabus toraja (Channa striata) di Danau Sentani, mengancam Ikan

5/13/2018 Tugas Karya Tulis Bklk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-karya-tulis-bklk 12/18

 

 

gabus asli Danau Sentani. Hal serupa juga terjadi di Danau Poso dan Malili di

Sulawesi Tengah

Ketiga, ancaman kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan

 pertanian dan pembabatan hutan. Akibat kegiatan pertanian yang menggunakan

  pupuk anorganik, limpasannya masuk ke sungai dan danau, sehingga mencemari

dan merusak habitat ikan endemik. Hal serupa akan terjadi akibat pembabatan

hutan di hulu sungai, tepi danau dan daerah tangkapan air. Penurunan populasi

ikan endemik di sungai, danau maupun lubuk-lubuk di Kalimantan dan Sumatera

 bersumber dari aktivitas pertanian dan pembabatan hutan.

Keempat, proses sedimentasi yang disebabkan oleh limpasan lumpur dari

aktivitas pertanian di tepi danau menyebabkan danau semakin dangkal. Juga,

  pembabatan hutan di hulu menyebabkan sungai mengalami pendangkalan.

Otomatis proses sedimentasi yang semakin bertambah setiap tahunnya

mengancam hilangnya habitat ikan endemik. Di Sungai Mahakam akibat

sedimentasi sudah sulit mendapatkan ikan baung dan lais.

Kelima, penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan. Kasus

yang terjadi di Danau Sentarum, Kalimantan Barat, yakni adanya penggunaan

  bubu warin (alat tangkap berukuran mata jaring < 0,5 cm sejak tahun 2000)

menyebabkan turunnya populasi ikan di daerah ini. Keenam, penyediaan pakan

ikan budidaya mengancam kelestarian ikan endemik. Pengembangan budidaya

keramba mengancam ikan endemik Danau Sentarum karena pakannya diambil

dari ikan-ikan kecil di danau ini.

2.3 Delapan Kebijakan dalam Pengembangan Sumber daya Ikan Tangkap

Melindungi sumber genetik plasmah nutfah dan mengembangkan

 budidaya perikanan darat berbasis ikan endemik memerlukan kebijakan strategis.

Pertama, mengembangkan riset pemuliaan genetik ikan endemik. Hasil riset ini

5/13/2018 Tugas Karya Tulis Bklk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-karya-tulis-bklk 13/18

 

 

akan melahirkan bank genetik ikan endemik Indonesia, sekaligus melindungi

 plasma nutfahnya.

Kedua, mengembangkan pusat pembudidayaan ikan air tawar endemik 

yang mampu menyediakan bibit/benih secara massal baik untuk budi daya sungai

maupun danau atau situ. Pusat-pusat ini dibangun daerah-daerah yang memiliki

keunikan dan keunggulan tersendiri.

Ketiga, menerbitkan perangkat undang-undang sumberdaya genetik untuk 

menangkal pihak asing melakukan bio piracy terhadap komoditas endemik khas

Indonesia. Hukum yang tersedia baru Keppres No. 43 Tahun 1978 yang

menyatakan bahwa jenis ikan yang dilindungi di pulau Kalimantan dan Sumatera

adalah arwana Super Red, Golden Red, Banjar Red, arwana Green (hijau) yang

ditemukan di Taman Nasional Danau Sentarum dan Sungai Kapuas.

Keempat, melestarikan lingkungan kawasan perairan umum (daerah aliran sungai,

danau, situ) dan tangkapan air yang mampu menjamin ketersediaan air tawar dan

mencegah sedimentasi maupun pencemaran air. Prioritaskan bagi kawasan

  perairan umum yang sudah memiliki sumber daya ikan endemik dan terancam

 punah.

Kelima, mengembangkan alat tangkap yang ramah lingkungan dari segi

  jenis, ukuran, maupun variannya. Akan lebih baik menggunakan alat tangkap

yang hanya menyeleksi ikan-ikan endemik yang masuk kategori layak konsumsi

dan jual.

Keenam, menyeleksi introduksi ikan-ikan non-endemik yang bersifat

  predator, kompetitor dan pembawa penyakit yang nantinya mengancam

kelangsungan hidup ikan endemik.

Ketujuh, menyeragamkan pangan berbasis ikan endemik, contohnya fillet,

nugget, bakso ikan dan kerupuk ikan. Kedelapan, memberdayakan kelembagaan

lokal dan kearifan masyarakat dalam membudidayakan ikan-ikan endemik.

Gagasan yang dipaparkan dalam tulisan ini merupakan langkah strategis dan

5/13/2018 Tugas Karya Tulis Bklk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-karya-tulis-bklk 14/18

 

 

 politik untuk membangun paradigma baru dan merevitalisasi kebijakan budidaya

 perikanan yang selama ini cenderung mengabaikan perikanan darat.

Hal serupa berlaku juga bagi perairan umum lainnya yang sudah

mengembangkan ikan air tawar berbasis waduk (Jatiluhur, Cirata), danau serta

situ, demi pemenuhan pangan protein. Dengan demikian, bangsa ini akan

  berdaulat atas pangan yang bersumber dari ikan endemik, termasuk dalam

 penyediaan benih.

2.4 Potensi Sumber Daya Perikanan Air Tawar Dan Air Payau Di Bangka

Belitung

Potensi sumberdaya perikanan tangkap di perairan Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung dengan luas areal 65.301 km2 sebesar 499.500 ton/tahun dengan

nilai ekonomis Rp. 2.497.500.000.000. Jumlah produksi untuk tahun 2006 adalah

122.841,6 ton (24,59% dari potensi produksi) dengan nilai produksi Rp.

1.235.632.162.000 (49,47% dari potensi nilai ekonomis). Jenis ikan dominan

antara lain: Tenggiri, Tongkol, Kembung, Layang, Selar, Tembang, Kakap,

Kerapu, Bawal Hitam, Bawal Putih, Kerisi, Ekor Kuning, Udang Windu, dan

Udang Putih.

Di samping potensi sumber daya perikanan tangkap tersebut di atas,

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan panjang pantai 1.200 km dan 251

 buah pulau-pulau kecil merupakan wilayah yang cocok untuk usaha budidaya laut

seperti ikan kerapu, teripang, rumput laut dan kerang-kerangan. Luas areal untuk 

 budidaya laut adalah seluas 120.000 Ha dengan potensi produksi 1.200.000 ton.

Pada tahun 2006 produksi budidaya laut hanya sebesar 17.78 ton (0.07% dari

  potensi produksi).

Selain sumberdaya perikanan laut Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

memiliki potensi lahan budidaya air payau (tambak) dan air tawar (kolong).

Dengan panjang pantai 1.200 km potensi lahan untuk budidaya tambak mencapai

250.000 Ha dengan potensi produksi 100.000 ton. Pada tahun 2006 produksi

 budidaya air payau hanya sebesar 153.55 ton (0.07% dari potsensi produksi).

5/13/2018 Tugas Karya Tulis Bklk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-karya-tulis-bklk 15/18

 

 

Untuk budaya perikanan air tawar, potensi lahan yang dimiliki mencapai

1.602 Ha yang terdiri dari dari perairan kolong, sungai dan kolam dengan potensi

 produksi 16.000 ton. Pada tahun 2006 produksi budidaya air tawar hanya sebesar 

751.24 ton (0.07% dari potensi produksi.

PELABUHAN PERIKANAN BANGKA BELITUNG

Peluang investasi yang ditawarkan pada sektor perikanan dan kelautan ini

adalah:

 Industri Pakan

Pakan ikan laut; kapasitas 50 ton/hari; 25 unit

Pakan ikan payau; kapasitas 50 ton/hari; 10 unit Pakan ikan tawar; kapasitas 50

ton/hari; 2 unit.

5/13/2018 Tugas Karya Tulis Bklk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-karya-tulis-bklk 16/18

 

 

 Industri Bioteknologi 

Benih ikan laut 40.000.000-50.000.000 ekor/tahun

Benih ikan payau 40.000.000-50.000.000 ekor/tahun

Benih ikan tawar 4000.000-5000.000 ekor/tahuns

 Pabrik Pengolahan

Cold Storage kapasitas 200 ± 500 Ton; 30 unit

Pabrik Es; kapasitas 10-20 ton/hari; 10 unit

Industri Tepung Ikan; kapasitas 5-10 ton/hari; 10 unit

 Industri Galangan

Kapasitas 60 unit/tahun; 10 unit Galangan Kapal

 Industri Pembuatan Alat tangkap :

1 unit

5/13/2018 Tugas Karya Tulis Bklk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-karya-tulis-bklk 17/18

 

 

BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1.  Potensi Sumber daya perikanan Bangka Belitung sanagat baik, apalagi

dengan dukungan Sumber daya Alam yang sangat melimpah. Bukan hanya

itu, wilayah bangka Belitung yang memiliki wilayah lautan dan perairan

yang luas menjadikan suatu potensi yang sangat baik untuk dilakukuan

eksplorasi dan eksploitasi di sektor perikanan agar dapat menghasilkan

suatu keuntungan bersama.

2.  Kualitas sumber Daya Manusia masyarakat Bangka Belitung masih rendahsehinggga belum dapat melakukan upaya pemanfaatan potensi sumber 

daya perikanan secara maksimal. Hal ini diperparah dengan

  paradigma/pemikiran bahwa masyarakat Bangka Belitung kurang bisa

memanfaatkan lahan yang ada sehingga sumber daya yang ada kurang

termanfaatkan.

3.  Agar potensi dan sumber daya perikanan dapat dimanfaatkan dengan

maksimal maka diperlukan suatu pemberdayaan masyarakat agar 

masyarakat yang tidak berdaya menjadi mampu dan berdaya untuk 

mengembangkan sumber daya tangkap yang ada.

3.2 SARAN

Perlu dilakukan peninjaun lanjutan untuk memberdayakan masyarakat dalam

sektor perikanan dan sumber daya tangkap di Bangka Belitung sehingga

aplikasinya dapat terlaksana dan dapat meningkatkan daya saing bangsa.

5/13/2018 Tugas Karya Tulis Bklk - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-karya-tulis-bklk 18/18

 

 

DAFTAR PUSTAKA

1.  Alpen.10 Mei 2010. Data Angin untuk Perikanan.Blog

(http://www.alpensteel.com artikel-non-energi/186--data-angin-untuk-

 perikanan-dibutuhkan.html). Diunduh hari senin 30 januari 2012.

2.  Karim. Muhammad.2011. Potensi Budidaya Ikan  Dari Jenis Perikanan

 Darat .Artikel

sperikanan.(http://fppb.ubb.ac.id/?Page=artikel_ubb&&id=172)

3.   Nurdin.Ahmad.´Perikanan Modern Untuk Rakyat Kecil  ́H arian Seputar  Indonesia,13 Februari 2011. 

4.  Perdiana.2011. Pemberdayaan Masyarakat ter hadap sektor 

 perikanan.(http.//festivalilmiah.uns.ac.id)