kandungan surat al-fatihah

31
1. Pengantar Aku berlindung kapada Allah dari pengaruh syaitan yang terkutuk Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Semoga Shalawat dan Salam senantiasa dilimpahkan oleh Allah Swt. kepada Nabi Muhammad saw beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya sampai akhir jaman Menurut para ahli tafsir terdapat sebanyak 104 buah kitab suci yang diturunkan oleh Allah Swt. kepada para Nabi dan Rasul. Tetapi sepeninggal para Nabi dan Rasul yang membawanya, semua kitab suci itu hilang, karena tidak terpelihara dengan baik. Seluruh isi dari kitab-kitab suci yang hilang itu akhirnya diturunkan kembali olah Allah kepada Nabi Musa a.s. yang dinamakan TAURAT. Tetapi sepeninggal Nabi Musa a.s. kitab Taurat inipun hilang pula. Selanjutnya Allah mengutus Nabi Isa a.s sebagai Rasul dan kepada beliau diturunkan kembali semua isi kitab Taurat yang hilang itu, kitab yang baru itu dinamai INJIL. Dan persis seperti yang dialami oleh kitab-kitab suci sebelumnya, sepeninggal Nabi Isa a.s. kitab Injil inipun tidak ada yang merawatnya, dan akhirnya hilang. Allah Swt selanjutnya mengutus Nabi Muhammad Saw sebagai Rasulullah. Kepada beliau Allah Swt mewahyukan kembali semua isi dari kitab-kitab suci yang telah hilang itu. Kitab yang terakhir ini dinamai Al-Quran atau Al-Furqan. Jadi, kitab suci Al-Quran ini adalah rangkuman dari semua kitab suci yang pernah diturunkan Allah kepada seluruh Nabi dan Rasul sebelum diutusnya Nabi Muhammad Saw. Al Quran merupakan kitab petunjuk bagi seluruh manusia. Akan tetapi petunjuk itu tidak akan didapatkan tanpa keaktifan dari manusia untuk menggali dan mencarinya. Al Quran tidak mungkin bisa bergerak mengunjungi manusia, tetapi manusialah yang harus mengunjunginya agar dapat mereguk petunjuknya. Al Quran terdiri atas 114 surah, terbagi dalam 6.236 ayat. Seluruh makna dari 6.236 ayat itu disimpulkan oleh 1

Upload: herry

Post on 02-Jan-2016

399 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

kandungan surat Al-Fatihah dan menarik hikmah dari pemahaman ayat-ayatnya.

TRANSCRIPT

Page 1: kandungan surat Al-Fatihah

1. Pengantar

Aku berlindung kapada Allah dari pengaruh syaitan yang terkutukDengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Semoga Shalawat dan Salam senantiasa dilimpahkan oleh Allah Swt. kepada Nabi Muhammad saw beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya sampai akhir jaman

Menurut para ahli tafsir terdapat sebanyak 104 buah kitab suci yang diturunkan oleh Allah Swt. kepada para Nabi dan Rasul. Tetapi sepeninggal para Nabi dan Rasul yang membawanya, semua kitab suci itu hilang, karena tidak terpelihara dengan baik. Seluruh isi dari kitab-kitab suci yang hilang itu akhirnya diturunkan kembali olah Allah kepada Nabi Musa a.s. yang dinamakan TAURAT. Tetapi sepeninggal Nabi Musa a.s. kitab Taurat inipun hilang pula. Selanjutnya Allah mengutus Nabi Isa a.s sebagai Rasul dan kepada beliau diturunkan kembali semua isi kitab Taurat yang hilang itu, kitab yang baru itu dinamai INJIL. Dan persis seperti yang dialami oleh kitab-kitab suci sebelumnya, sepeninggal Nabi Isa a.s. kitab Injil inipun tidak ada yang merawatnya, dan akhirnya hilang.

Allah Swt selanjutnya mengutus Nabi Muhammad Saw sebagai Rasulullah. Kepada beliau Allah Swt mewahyukan kembali semua isi dari kitab-kitab suci yang telah hilang itu. Kitab yang terakhir ini dinamai Al-Quran atau Al-Furqan. Jadi, kitab suci Al-Quran ini adalah rangkuman dari semua kitab suci yang pernah diturunkan Allah kepada seluruh Nabi dan Rasul sebelum diutusnya Nabi Muhammad Saw.

Al Quran merupakan kitab petunjuk bagi seluruh manusia. Akan tetapi petunjuk itu tidak akan didapatkan tanpa keaktifan dari manusia untuk menggali dan mencarinya. Al Quran tidak mungkin bisa bergerak mengunjungi manusia, tetapi manusialah yang harus mengunjunginya agar dapat mereguk petunjuknya.

Al Quran terdiri atas 114 surah, terbagi dalam 6.236 ayat. Seluruh makna dari 6.236 ayat itu disimpulkan oleh Allah dalam satu surah yang pendek yang hanya terdiri dari 7 ayat saja, yaitu surah AL-FATIHAH.

Surah Al-Fatihah adalah satu-satunya surah dalam kitab Al-Quran yang paling banyak dihafal oleh umat Islam, karena surah ini wajib dibaca di dalam shalat. Tidak sah shalat tanpa membaca Al-Fatihah! Sesuai dengan namanya yang berarti pembukaan, surah ini memang biasa dibaca oleh orang-orang Islam ketika hendak berdoa, berzikir, atau membuka suatu hajat. Selain untuk membuka hal-hal yang bersifat lahiriah, juga untuk membuka pintu batin kita.

Surah Al_Fatihah juga disebut sebagai induk kitab atau ummu al-Kitab atau Ummu Al-Quran. Disebut demikian karena keseluruhan kandungan Al-Quran terangkum dalam ayat-ayat surah Al-Fatihah. Namun jangan salah paham, membaca surah Al-Fatihah saja tidak sama dengan membaca seluruh isi Al-Quran. Jika ingin memahami Al-Quran maka kita harus membaca seluruh isi Al-Quran secara lengkap. Kandungan isi Al-Quran seperti yang terangkum dalam ayat-ayat surah Al-Fatihah dapat dianalogikan bagaikan kita membaca sebuah daftar isi dari suatu kitab.

1

Page 2: kandungan surat Al-Fatihah

Surah ini juga dinamakan “surah As Syifa”, surah obat. Dan masih banyak lagi nama-nama lain dari surah Al-Fatihah ini. Menurut kitab Khazinatul-Asrar karangan M.Hakky an-Nazily, surah Al-Fatiah ini mempunyai 30 nama. Hal itu membuktikan keagungan dan keistimewaan dari surah Al-Fatihah ini.

Adalah sangat menyedihkan dan mengherankan apabila suatu Surah yang dibaca beribu kali bahkan jutaan kali selama hidup seorang mukmin, tetapi tidak dipahami isi dan maknanya.

Menyadari hal tersebut maka dengan bekal pengetahuan yang sangat minim ini, penulis mencoba mengungkapkan pemahaman tentang kandungan surat Al-Fatihah dan menarik hikmah dari pemahaman ayat-ayatnya.

Penulis menggunakan beberapa buku dan artikel sebagai rujukan yaitu :

1. H. Bey Arifin - Samudra Al-Fatihah2. Achmad Chodjim - Al Fatihah3. Drs. Umay M. Dja’far Shiddieq, MA – Pembuka Gerbang Al-Quran4. Yusdeka Putera – Mengintip Citra Para Utusan Tuhan 5. Syekh Ahmad Athailah – Al Hikam

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pusat Kajian Quran Ar-Rahman, khususnya guru kami Ustad Bachtiar Nasir yang selama ini telah membimbing penulis dalam ilmu tadabur Quran.

Jakarta, Mei 2009

Yuniarko Sukendro

2

Page 3: kandungan surat Al-Fatihah

2. Basmalah

Sungguh banyak dari diri kita yang tidak sadar bahwa disaat kita mengucapkan “Bismillahirahmanirahiim”, sebenarnya saat itu kita tengah berbicara dengan Allah dan memposisikan diri kita sebagai utusan Allah untuk melakukan sesuatu: “Ya Allah, saya bersedia melakukan ini dan itu, atas nama-Mu ya Allah, Wahai Dzat yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

Basmalah adalah kata untuk ucapan Bismillah. Mangucapkan ayat Bismillahir-Rahmaanir-Rahiim, tidaklah sekedar mengucapkan kalimat “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang” Mengucapkan Basmalah berarti kita meng-ikrarkan diri “saya berbuat, saya bertindak atau bekerja adalah atas nama Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Jadi dalam kita bertidak melakukan sesuatu itu kita memposisikan diri kita sebagai utusan Allah. Kita menegaskan bahwa apa yang kita lakukan itu semata-mata hanya karena ada mandat dari Allah kepada kita untuk melakukan sesuatu itu. Kita diutus-Nya untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat tidak hanya bagi diri sendiri atau bagi keluarga, akan tetapi juga untuk masyarakat yang lebih luas lagi. Kalau posisi kesadaran kita tepat dan benar pada saat membaca basmalah, sungguh kita tidak akan berani untuk melakukan sesuatu itu dengan sekedarnya saja Pasti kita akan melakukan sesuatu itu dengan sungguh-sungguh sepenuh hati, jujur dan amanah.. Kita tidak akan berani untuk mecederai kepercayaan Dzat yang kita wakili itu, dengan melakukan hal-hal yang tidak senonoh, misalnya. Alangkah malangnya kita tatkala kita mengaku melakukan apapun juga, dan itu atas nama Allah pula, tapi kita ternyata melakukannya atas nama pikiran kita, atas nama ego kita, atas nama nafsu kita.

Dalam sebuah hadis dikatakan, “Setiap perbuatan yang tidak dimulai dengan basmalah bernilai cacat.” Cacatnya karena kita melupakan Tuhan. Kita lupa bahwa semua kekuatan untuk bekerja atau beraktifitas itu merupakan karunia Tuhan. Kemampuan yang ada pada diri kita adalah merupakan karunia Tuhan. Manusia memang diberi kehendak oleh Tuhan, tetapi tanpa adanya karunia Tuhan maka kehendak tinggallah kehendak, keinginan tinggal keinginan, yang tidak akan dapat terwujud jika tidak ada karunia dari Tuhan.

Asma Allah (Nama-Nama Allah)

Kata “asma” berasal dari kata “ism” yang berarti tanda. Asma atau nama adalah sebuah tanda yang berupa kata, yang dengan kata tersebut sesuatu dapat diketahui. Dengan nama maka sesuatu bisa dibedakan dengan sesuatu lainnya. Bayangkan jika suatu benda tidak bernama, tentu kita akan kesulitan untuk mengenalnya.

Tuhan yang menciptakan seluruh alam inipun mempunyai nama. Bukan hanya satu nama tetapi banyak nama-nama yang dikenal sebagai “Asmaul-Husna” yang jumlahnya 99. Artinya nama-nama yang indah, nama-nama yang baik, nama yang sesuai dengan sifat dari yang mempunyai nama tersebut. Karena ada sesuatu nama yang tidak sesuai dengan sifat dari pemilik nama tersebut, sebut saja misalnya seseorang yang diberi nama Arifin, yang artinya pintar, padahal kenyataannya dia adalah seorang yang bodoh. Seorang yang diberi gelar Sri Maharaja padahal yang sebenarnya hanyalah orang biasa saja.

3

Page 4: kandungan surat Al-Fatihah

Sesungguhnya Allah mempunyai 99 Nama, itulah Asmaul Husna. Kita diperintahkan memohon kepada-Nya dengan menyebut nama-nama baik-Nya (QS. Al-A’raf 7:180)Kita diperintahkan untuk meniru akhlak Allah. Orang yang menghayati Asmaul Husna akan berperilaku dengan benar. Menghayati nama-nama indah Allah adalah mengamalkan kebajikan-kebajikan seperti yang dimaksud dalam nama-nama tersebut.Jika dikatakan Allah itu Al-Mumit, Yang Maha Mematikan, maka orang yang menghayatinya tidak lantas mematikan orang lain. Bukan begitu caranya meniru akhlak Allah. Karena dengan Rahman dan rahim-Nya Dia menghidupkan makhluk-Nya. Allah mematikan makhluk-Nya bukan untuk menzaliminya, tetapi untuk membebaskan makhluk-Nya dari penderitaan yang dialaminya. Coba bayangkan manusia yang makin lama makin tua, bila tidak diakhiri dengan kematian, ia akan menderita. Begitu pula jika manusia yang menderita penyaklit parah yang sukar untuk disembuhkan, bila tidak diakhiri dengan kematian maka orang tersebut tentu akan sangat menderita hidupnya.Jadi, orang yang mengikuti sifat mematikan dari Allah harus berusaha mematikan penderitaan manusia lain. Dengan kata lain, manusia yang meneladani asma ul-husna, “Al-Mumit/mematikan” itu akan membebaskan orang lain dari penderitaannya.

Hikmah

Dengan mengucapkan kata basmalah “Bismillahir-rahmaanir-rahiim. (dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang).” Kita sadar bahwa diri kita adalah merupakan manifestasi dari “Wakil Allah” atau Khalifatullah. Sehingga aktifitas apapun yang diawali dengan menyebut kata basmallah maka kita sadar telah bertindak atas nama Allah karena kita memposisikan diri mendapat mandat dari Allah.

Pola Pikir (Mindset) akan terus mengingat bahwa diri kita ini adalah wakil Allah di bumi dan Allah senantiasa mengawasi diri kita. Dengan demikian hal ini akan membuat diri kita berperilaku atau berbudi pekerti seperti budi pekerti Allah., tidak mungkin akan melakukan perbuatan yang melanggar perintah-Nya. Dan selanjutnya juga dengan kebiasaan membaca basmalah ini juga akan membentuk sikap mental yang kokoh dan percaya diri karena yakin bahwa Allah meridhai tindakan kita.

4

Page 5: kandungan surat Al-Fatihah

3. Hamdalah

Alhamdulillahi Rabil ‘Aalamin (Segala puji kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam)

Kalau kalimat basmalah diucapkan oleh umat Islam pada setiap awal akan memulai suatu pekerjaan atau aktifitas, maka kalimat hamdalah diucapkan pada akhir setiap aktifitas atau pekerjaan tersebut. Jumlah ucapan hamdalah tidak kalah banyaknya dengan ucapan basmalah, karena keduanya merupakan pasangan kata yang senantiasa diucapkan sebagai ungkapan doa memohon pertolongan Allah atas suatu aktifitas yang akan dilakukan dan sebagai ungkapan rasa syukur terima kasih kepada Allah, setelah menyelesaikannya.

Pujian selalu lahir karena adanya keistimewaan, keindahan atau kesempurnaan yang melekat pada diri sesuatu atau seseorang. Menyadari bahwa sebenarnya manusia itu bisa melakukan sesuatu adalah karena adanya karunia Allah semata, dan sejatinya manusia ini ibarat “wayang kulit” yang digerakkan oleh seorang dalang. Maka sudah sewajarnya bahwa manusia itu tidak berhak sedikitpun atas suatu pujian. Karena hanya Allah sendirilah yang memiliki segala jenis kesempurnaan, keindahan dan keistimewaan, maka sudah selayaknya segala pujian hanya ditujukan kepada Allah Swt. Islam mengajarkan bahwa segala pujian yang diterima oleh seorang hamba Allah harus dikembalikan kepada Allah, dengan cara menafikan pujian itu pada dirinya dan mengucapkan kalimat hamdalah, disertai dengan ketundukan dan rasa malu kepada Allah didalam hatinya.

Coba renungkan, ketika seorang arsitek yang bisa merancang suatu bangunan yang indah dan megah misalnya, maka hasil yang demikian itu tidak akan bisa terwujud jika Allah tidak memberikan kepadanya mata, tangan, akal, dan fasilitas tubuh lainnya. Dengan demikian sadarlah kita bahwa sumber dari semuanya itu adalah Allah Swt, sehingga sangat etis jika pujian yang disampaikan kepadanya dijawab dengan ungkapan “Alhamdulillah”.

Hanya Allah yang paling berhak menerima pujian. Karena Allah-lah pencipta langit dan bumi, Allah-lah pemilik apa saja yang ada di langit dan di bumi, dan Allah pula yang memiliki alam dunia, alam akhirat dan alam malakut.

Rabbul ‘Alamin (Tuhan semesta alam)

Begitu sedikitnya pengetahuan manusia tentang alam semesta, lebih sedikit lagi pengetahuan manusia tentang alam akhirat. Sabda Nabi Muhammad saw : “Bila engkau masukkan jari telunjukmu kedalam samudra, lalu engkau angkat kembali jari tanganmu itu keudara, maka air yang menetes jatuh dari jarimu itulah hakekat tentang dunia, dan air laut yang tertinggal di samudra itulah hakekat tentang akhirat.”

Alam itu juga terdiri dari dua, pertama, yaitu alam nyata atau alam benda, yang dapat ditangkap dengan panca indera manusia, dan yang kedua adalah alam gaib, yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera manusia, seperti alam akhirat, alam malakut, dan alam lainnya. Menurut kalangan sufi ada 7 lapis dunia atau kelipatan tujuh. Dari tujuh lapisan itu, hanya satu yang bisa ditangkap oleh panca indera manusia, yaitu alam

5

Page 6: kandungan surat Al-Fatihah

dunia. Dunia itu sendiri bermakna rendah atau dekat. Dengan demikian alam dunia adalah alam yang paling dekat atau paling rendah dari semua alam.

Agama menyuruh kita berpikir lebih mendalam tentang segala sesuatu dan persoalan, sehingga kita bukan hanya mengetahui kedudukan sesuatu dan persoalan, tetapi hendaklah kita dapat menyadari ZAT MUTLAK yang menjadi sebab dan musabab atau penggerak pertama dari seluruh persoalan itu. Amatilah alam semesta ini, siapakah yang menggerakkan bermilyar-milyar planet-planet, bintang-bintang dan satelit-satelit? Siapakah yang mengatur orbit benda angkasa sehingga satu sama lain tidak saling bertabrakan? Siapakah yang mengatur peredaran bumi, matahari dengan segala kelengkapannya seperti ozon, atmosfir, awan, hujan, dll dengan sedemikian sempurnanya sehingga manusia bisa hidup nyaman dibumi-Nya ini. Itulah Allah Rabbul ‘Alamin, Tuhan semesta alam.

Hikmah

Allah Tuhan semesta alam yang berada dibelakang semua kehidupan ini. Dia yang menciptakan alam semesta, mengaturnya dan memeliharanya terus menerus tiada henti dengan penuh kesempurnaan. Manusia hanyalah setitik atom bahkan lebih kecil lagi dari itu jika dibandingkan dengan seluruh ciptaan-Nya yang ada di alam semesta ini. Menyadari hal ini akan membentuk perilaku seorang hamba yang tawadhu, tidak sombong dan congkak, karena manusia sangatlah lemahnya dan sangat bodoh dengan pengetahuan yang secuil ini. Berpikir dan berupaya agar dirinya bermanfaat bagi orang lain, menebar kebaikan kepada seluruh makhluk ciptaan Allah, seperti tumbuhan, binatang, air, udara dan lain sebagainya. Karena Allah telah menyediakan alam bumi yang indah ini sebagai tempat tinggal yang sempurna untuk kehidupan makhluk-Nya.

6

Page 7: kandungan surat Al-Fatihah

4. Ar Rahmaanir-Rahiim

(Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)

Ar-Rahman biasa diterjemahkan dengan “Yang Maha Pengasih atau Yang Maha Pemurah”. Maksudnya memberikan rakhmat dengan tidak memandang bulu, dengan tidak memandang baik atau jahatnya seseorang, bahkan Allah tetap kasih kepada orang kafirpun sekalipun. Tetapi rahmat yang diberikan itu hanya terbatas untuk selama mereka hidup didunia saja atau bahkan kurang daripada itu. Allah yang memberi makan dan minum, memberi rezeki, semuanya diberikan tanpa kecuali melalui perantaraan hukum sebab akibat (hukum kausalitas). Siapa yang rajin pasti pandai dan siapa yang bekerja keras akan mendapat lebih banyak dari mereka yang malas. Itulah Ar-Rahman! Siapa yang tidak menerima kemurahan Allah? Siapa yang tidak menerima kasih Allah? Tidak ada! Apa saja dan siapa saja yang muncul di alam ini adalah karena Kemurahan-Nya.Bahkan dalam sifat Allah Al-Mumit (Yang Mamatikan) terdapat kasih sayang Allah. Coba bayangkan jika seseorang dibiarkan hidup terus, tentu orang itu akan menderita. Orang yang sakit parah dan tidak bisa disembuhkan tentu menginginkan kematian daripada hidup menderita dengan penyakitnya itu. Jadi dengan sifat Kasihnya, Allah mematikan penderitaan orang itu, penderitaan itulah yang dimatikan oleh Allah.

Dengan sifat Rahman-Nya Tuhan mengasihi semua hamba-Nya tanpa pandang bulu. Tetapi dengan sifat Rahim-Nya, Tuhan memberikan imbalan atau karunia-Nya khusus diberikan kepada mereka yang senantiasa mematuhi perintah dan larangan-Nya.

Ar-Rahiim biasa diterjemahkan dengan “Yang Maha Penyayang”. Maksudnya ialah memberikan rakhmat hanya kepada orang-orang tertentu yang dikasihi dan disayangi-Nya saja, yaitu mereka yang bertakwa, yang saleh, dan rahmat itu adalah rahmat yang besar sekali, yang kenikmatannya tidak hanya terbatas waktunya di dunia saja tetapi juga meliputi kenikmatan dan kebahagiaan di akhirat yang kekal abadi. Keuntungan apa saja yang diterima oleh seseorang adalah rahmat dari Allah.

Dia adalah Rahman bagi setiap makhluk-Nya dan Rahim terhadap yang mematuhi-Nya. Setiap saat Dia senantiasa dalam kesibukan. Setiap saat Dia menciptakan, setiap saat Dia menyempurnakan, setiap saat Dia mematikan, dan setiap saat Dia memenuhi seruan hamba-Nya. Tuhan tidak pernah beristirahat, tidak pernah letih, tidak mengantuk dan tidak pernah tidur, karena Dia-lah hakikat Keberadaan itu.

Hikmah

Allah adalah pemilik rahmat. Dengan sifat Rahman-Nya Allah memberikan rahmat kepada semua makhluknya termasuk orang kafir sekalipun. Dan dengan sifat Rahim-Nya Allah memberikan dua bagian rahmat kepada orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah dan Rasul-Nya yaitu rahmat lahiriah dan rahmat batiniah.

Sebagai hamba Allah kita wajib berbudi pekerti seperti budi pekerti Allah danRasul-Nya yaitu pengasih dan penyayang kepada semua makhluk-Nya. Menyayangi sesama manusia, menyayangi binatang ternak baik yang bermanfaat maupun yang tidak

7

Page 8: kandungan surat Al-Fatihah

bermanfaat bagi diri, menyayangi tanaman baik yang bermanfaat dan tidak bermanfaat bagi diri sendiri, menyayangi alam semesta seperti bumi, air, udara, gunung, dll dengan cara tidak merusak dan mencemarinya.

Dimata Allah, semua makhluk ciptaannya itu hidup dan tidak ada yang mati. Istilah benda mati hanya dikenal oleh manusia yang memandangnya dari mata fisik. Tetapi jika ditelaah dengan mata batin, ternyata dialam semesta tidak ada benda mati. Seorang ahli fisika Jepang yang bernama Prof. Emoto telah membuktikan bahwa ternyata “air bisa mendengar”, air bisa bereaksi terhadap perkataan manusia. Melalui penyelidikannya yang telah dipublikasikan, Prof Emoto membuktikan bahwa air yang diucapkan kepadanya kata-kata kotor bereaksi berbeda dengan air yang kepadanya diucapkan kata-kata baik dan indah, juga berbeda reaksinya dengan air yang kepadanya tidak diucapkan sepatah katapun juga. Air yang kepadanya diucapkan kata-kata indah, setelah diteliti dengan mikroskop, ternyata bentuk molekul airnya menjadi sangat indah. Sebaliknya dengan air yang kepadanya dikatakan kata-kata yang buruk akan membentuk molekul air yang buruk. Sedangkan air yang didiamkan saja ternyata tidak bereaksi apa-apa. Itulah mengapa setiap agama sangat mengagungkan air, setiap agama meyakini air bisa dipakai sebagai mediator. Contohnya, orang yang sakit bisa diobati dengan air doa, yaitu air yang telah dibacakan kepadanya doa-doa kepada Allah swt. Misalnya dengan membacakan surah Al-Fatihah kepada air, kemudian air itu diminumkan kepada seseorang yang sakit dan dengan ijin Allah maka si sakit bisa sembuh.

Dengan latihan batin maka tumbuhan bisa diajak berkomunikasi, batu, besi, kayu, gunung, awan, atau apapun juga bisa diajak berkomunikasi. Alam raya ini senantiasa bertasbih kepada Allah, hanya kitalah yang tidak mengerti cara tasbih mereka.

Barangsiapa yang tidak menyayangi, tak akan disayangi – H.R. Bukhari

8

Page 9: kandungan surat Al-Fatihah

5. Maaliki Yaumiddin

Yang Memiliki Hari Pembalasan

Salah satu dari enam rukun iman adalah keyakinan adanya hari kiamat atau hari pembalasan. Firman Allah : “sesungguhnya kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya, dan sesungguhnya Allah akan membangkitkan kembali orang-orang yang di dalam kubur.” (Al-Haj:7) Dengan kasih sayang-Nya Allah memberitahukan kepada manusia akan datangnya hari kiamat dan kebangkitan di hari akhirat. Kepada orang-orang yang masih ragu terhadap kiamat dan akhirat, Allah menyuruh manusia mempelajari 2 perkara, yaitu proses kejadian manusia dan pertumbuhan tumbuh-tumbuhan. Coba pikirkan, dari benda mati yang bernama tanah, Allah tumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan menghasilkan buah-buahan yang beraneka macam jenis dan rasanya. Dari sari tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan itu terjadilah nuthfah (air mani). Dari setitik nuthfah itu lalu menjadi segumpal darah (alaqah), dan kemudian menjadi segumpal daging, lalu terjadi kerangka tulang, urat-urat syaraf, pembuluh-pembuluh darah, terjadi kulit yang berlapis-lapis, muncul panca indera, alat pencernaan, jantung, paru-paru, hati, limpa, dan lain-lainnya. Manakala telah sempurna kejadiannya lalu dihidupkan dan ditiupkan roh ciptaan-Nya, sehingga ia menjadi seorang manusia. Bukan hanya satu, dua atau tiga tetapi ribuan manusia terlahir setiap hari ke dunia ini tanpa putus-putusnya. Akhirnya satu-persatu manusia-manusia itu mati dikuburkan, hancur lebur menjadi tanah kembali. Selain menciptakan, menghidupkan dan mematikan manusia, maka dengan kuasanya pula Allah sanggup menghidupkan kembali manusia yang telah mati di akhirat nanti.

Semua manusia akan dihadapkan ke hadapan Al Malik (Raja-Hakim) dari Yaumiddin (Hari Pembalasan), yaitu penguasa satu-satunya di hari pembalasan itu. Allah Maaliki Yaumiddin sebagai hakim, yang akan memutuskan apakah seseorang akan masuk surga atau masuk neraka. Satu keputusan yang tidak dapat dibantah atau dirubah. Setiap perbuatan seseorang selama hidupnya didunia akan ditimbang dengan adil. Bila kebaikannya yang lebih berat maka masuk surgalah ia, dan sebaliknya bila keburukannya yang lebih berat, maka masuk ke nerakalah ia.

Sabda rasulullah : “ Pada hari kiamat seorang tak luput dari empat pertanyaan: Tentang umurnya untuk apa ia pergunakan. Tentang hartanya dari mana diperoleh dan kemana dibelanjakan. Tentang ilmunya untuk apa ia pergunakan. Dan tentang

tubuhnya untuk apa saja digerakkan”

Pada hari pembalasan itu manusia akan diminta pertangungjawab atas semua nikmat yang telah dikaruniakan Allah kepadanya. Nikmat penglihatan, nikmat pendengaran, nikmat akal.”Lalu Kami akan menanyakan mengenai nikmat yang telah mereka terima.” (QS. At-Takatsur:8)

Bahkan dalam surah Yasin ayat 65 disebutkan : “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.

9

Page 10: kandungan surat Al-Fatihah

Hikmah

Allah pencipta semua yang ada di alam semesta ini, Dia yang Maha Hidup, Yang Maha Kekal, Yang Awal, Yang Akhir. Manusia hanya hidup sebentar saja di dunia ini, hanya mampir sebentar di dunia, dan akhirat adalah kehidupan yang sebenarnya, kehidupan yang kekal dan abadi.

Allah yang menciptakan manusia, yang menghidupkan, yang mengurus manusia, yang mematikan dan menghidupkannya kembali untuk diganjar dengan surga atau neraka. Kiamat dan kebangkitan akhirat itu pasti terjadi. Kapan waktunya adalah menjadi rahasia Allah, tidak diberitahukan kepada siapapun, tidak kepada malaikat dan tidak kepada manusia

Menyadari hal tersebut sudah sewajarnya kita yang masih dititipi nafas ini harus sadar bahwa setiap waktu kematian dapat menjemput. Tidak tergantung kepada usia atau kondisi fisik seseorang, jika ajal telah sampai maka tidak ada lagi yang dapat menghalanginya. Nasehatilah dirimu dengan banyak-banyak mengingat kematian dan bersiap-siaplah dengan memperbanyak amal ibadah kepada Allah Swt.

10

Page 11: kandungan surat Al-Fatihah

6. Iyyaka Na’budu Wa Iyyaka Nasta’iin

Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan

Ibadah

Ibadah adalah segala perbuatan dan tindakan yang berorientasi kepada Allah. Ibadah adalah tindakan untuk mematuhi semua perintah dan larangan Allah, melayani, menyembah, menghambakan diri, mengikatkan diri, mencintai dan memuliakan Allah. Manusia memang diciptakan Allah untuk mengabdikan hidupnya (beribadah) kepada Allah (QS. Al-Dzariyat (51):56). Allah yang memelihara, menjaga dan mendidik manusia. Oleh karena itu sudah sepantasnya-lah hanya kepada Dia saja menusia itu beribadah, dan mengarahkan semua aktifitasnya kepada Penciptanya. Allah Swt.

Hanya kepada-Mu kami beribadah, berarti kita harus bisa mengalahkan bentuk cinta yang ditimbulkan oleh dorongan hawa nafsu, karena hawa nafsu adalah bentuk wujud pembangkangan manusia kepada Allah. Misalnya mencintai sesuatu untuk kepentingan dan keuntungan diri sendiri. Manusia harus memuliakan Allah dengan senantiasa berbudi pekerti luhur, seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw. Jadi ringkasnya, makna beribadah kepada Allah adalah mengorientasikan seluruh aktifitas pikir dan aktifitas fisik hanya kepada Allah. Kita bekerja untuk ibadah artinya bekerja dengan baik dan jujur, menolong sesama adalah sebagai manifestasi ibadah kepada Allah. Kita sadar bahwa Allahlah yang menggerakkan diri manusia kearah kebaikan, dan hawa nafsulah yang menggerakkan manusia untuk berbuat kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rakhmat oleh Allah (QS. Yusuf (12):53)

Pertolongan

Hanya Allah tempat meminta karena Dia-lah pemilik alam semesta beserta seisinya, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Hanya kepada Allah kami minta pertolongan, mohon bantuan, mohon perlindungan, mohon rezeki, mohon keselamatan, mohon kebahagiaan dan lain-lain sebagainya. Karena semuanya itu adalah milik-Nya. Tidak mungkin kita meminta kepada selain Allah yang sejatinya tidak memiliki apa-apa. Apa yang ada ditangan manusia semuanya adalah milik Allah. Manusia hanya sekedar mendapat titipan-Nya. Manusia lahir ke dunia tidak membawa apa-apa, sesudah dewasa ia di pinjami barang-barang kebutuhan hidupnya, dan ketika dia mati, semuanya ditinggalkan, manusia mati juga tidak membawa apa-apa kecuali amal salehnya saja.

Syekh Ahmad Athailah dalam bukunya Al-Hikam mengatakan : Jangan mengadu atau meminta sesuatu hajat kepada selain Allah. Dalam tiap hajat jangan mengharap kepada selain Allah, sebab segala sesuatu selain Allah itu juga berhajat seperti engkau. Sebab siapa yang menggantungkan nasib pada sesuatu selain Allah, berarti tertipu oleh sesuatu bayangan khayal, sebab tidak ada yang kekal selain Allah yang selalu tetap memberikan karunia dan nikmat rahmat-Nya kepadamu.

11

Page 12: kandungan surat Al-Fatihah

Mengapa mengharap kepada selain-Ku dalam kesukaran, padahal kesukaran itu di tangan-Ku, dan Aku yang dapat menyingkirkannya. Dan mengapa mengharap kepada selain-Ku serta mengetuk pintu lain, padahal kunci pintu-pintu itu tertutup, hanya pintu-Ku yang selalu terbuka bagi siapa yang berdoa meminta kepada-Ku. Siapakah yang pernah mengharapkan Aku untuk menghalau kesukarannya lalu Aku kecewakan? Siapakah yang pernah mengharapkan Aku karena besar dosanya, lalu Aku putuskan harapannya? Atau siapakah yang pernah mengetuk pintu-Ku, lalu tidak Aku bukakan? Aku telah menyediakan semua harapan hamba-Ku, tetapi tidak puas dengan perlindungan-Ku. Tidakkah engkau mengetahui bahwa siapa yang ditimpa oleh bencana yang Aku turunkan, tiada yang dapat menyingkirkannya selain Aku, mengapakah mereka tertipu oleh selain-Ku. Aku telah memberi kepadanya dengan kemurahan-Ku apa-apa yang tidak ia minta, kemudian Aku yang mencabut dari padanya lalu ia tidak minta kepada-Ku untuk mengembalikannya, tetapi malahan ia minta kepada selain-Ku. Apakah aku yang memberi sebelum diminta, kemudian jika dimintai lalu tidak memberi? Apakah Aku bakhil (kikir), sehingga dianggap bakhil oleh hamba-Ku. Tidakkah dunia dan akherat itu semua milik-Ku? Tidakkah semua rahmat dan karunia itu ditangan-Ku? Tidakkah dermawan dan kemurahan itu sifat-Ku. Tidakkah hanya Aku tempat semua harapan. Setiap Aku memberi tanpa mengurangi kekayaan-Ku meskipun sekecil debu. Maka bagaimana akan berkurang kekayaan yang lengkap, sedang Aku yang mengawasinya? Alangkah celakanya orang yang putus dari rahmat-Ku, alangkah kecewanya orang yang maksiat kepada-Ku dan tidak memperhatikan Aku, dan tetap melakukan yang haram dan tiada malu kepada-Ku

Berkata Ibnul Qayyim dan Ibnu Taimiyah : Sebaik-baik doa ialah minta pertolongan kepada Allah untuk dapat melakukan apa yang menjadi keridhaan Allah. Yang paling diridhai oleh Allah adalah mengingat, mensyukuri dan beribadah kepada-Nya.

Tiada daya upaya atau kekuatan kecuali dengan bantuan dan pertolongan Allah. Dan siapa yang berserah diri kepada Allah, maka Allah sendiri yang akan mencukupi kebutuhannya. Allah berjanji barangsiapa yang bertakwa kepada Allah maka Allah akan menolong dan membantunya dari arah yang tidak terduga-duga. Bentuk pertolongan Allah diberikan melalui cara yang diluar jangkauan prediksi akal manusia. Misalnya permohonannya ditunda sampai pada waktu yang lebih baik, atau diganti dengan sesuatu yang lebih baik daripada yang diminta, atau dalam bentuk dikurangi beban penderitaannya, atau dalam bentuk penghapusan dosa. Maka dari itu permintaan yang terbaik adalah mintalah menurut apa yang ditentukan oleh Allah untuk kita, karena sebaik-baik seorang hamba Allah ialah menyerah menurut kehendak Allah dan mempercayai bahwa yang diberikan Allah itulah yang terbaik meskipun tidak cocok dengan kemauan hawa nafsu kita.

Hikmah

Manusia diciptakan sebagai wakil Allah dimuka bumi untuk memakmurkan bumi dan manusia adalah hamba Allah yang tugasnya adalah beribadah kepada-Nya. Dalam beribadah haruslah ikhlas karena Allah dan tidak mengharapkan sesuatu kecuali keridhaan Allah. Keridhaan Allah adalah karunia yang tiada ternilai bagi manusia. Hanya Allah tujuan dari hidup ini karena dari Allahlah awal segala kehidupan dan kepada-Nya akhirnya kita akan kembali. Dan hanya kepada Allah tempat meminta.

12

Page 13: kandungan surat Al-Fatihah

7. Ikhdinash-Shiraathal-Mustaqiim

Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus

Shiraathal-Mustaqiim artinya jalan yang lurus, jalan yang benar, jalan yang membawa kepada kebahagiaan dan keberuntngan, di dalam hidup di dunia dan lebih-lebih di akhirat. Hanya Allah yang Maha Mengetahui, Maha Pandai, Maha Mendengar dan Maha Melihat. Pengetahuan manusia sangatlah sedikit dan apa-apa yang dilihatnya pun belum tentu benar. Apalagi sifat dunia yang berupa tipuan ini. Misalnya saja, kita melihat bahwa langit dan samudera itu berwarna biru, tetapi setelah kita telusuri ternyata tidak ada warna biru itu. Warna biru hanyalah batas sejauh mata kita mampu memandang. Misalnya pula ketika kita melihat air ditengah terik panas matahari, namun setelah kita datangi tempat tersebut ternyata apa yang terlihat seperti air ternyata kosong belaka. Itulah yang dinamakan fata morgana. Ya hidup di dunia ini bagaikan fata morgana, apa yang kita anggap indah ternyata belum tentu indah. Cobalah pegang es, maka lama-kelamaan tangan kita akan terasa panas. Makanlah gula dalam jumlah yang banyak, niscaya akan terasa pahit. Makanlah garam dalam jumlah yang banyak, niscaya akan terasa pahit, dan seterusnya. Hal ini membuktikan bahwa panca indera kita bisa menipu tentang sifat suatu benda. Tiadalah kehidupan dunia kecuali hanya kesenangan yang menipu (Al-Hadid 20)

Luasnya ilmu Allah tidak terhingga seperti tertulis dalam Al-Quran surah Al-Kahfi ayat 109 : “Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk menulis kalimat-kalimat Allah, sungguh habislah lautan itu sebelum habis ditulis kalimat-kalimat Allah, meskipun didatangkan tambahan sebanyak itu pula.”Surah Luqman ayat 27 : “Dan seandainya pohon-pohon dibumi menjadi pena dan laut menjadi tinta, ditambahkan kepadanya tujuh laut lagi sesudah keringnya, niscaya tidak akan habis-habisnya dituliskan kalimat Allah”

Manusia yang bodoh dan lemah ini sudah sewajarnya memohon kepada Allah agar diberi petunjuk jalan yang lurus sehinga selamat hidup di dunia dan akhirat.

Hikmah

Barangsiapa yang orientasinya hanya duniawi, niscaya akan kecewa dan gelisah hidupnya. Ketahuilah bahwa kehidupan dunia ini hanya main-main dan senda gurau dan perhiasan, dan berbangga-banggaan diantara kamu dan berlomba memperbanyak harta. Bagaikan air hujan yang mengagumkan petani hasil tanamannya, kemudian berubah menjadi kering, maka terlihat menguning warnanya, kemudian menjadi sampah, sedang di akhirat tersedia siksa yang pedih, disamping ada pula pengampunan Allah dan keridhoan-Nya (Al-Hadid 20). Bukannya kaya itu dengan banyaknya harta benda, tetapi kaya yang sesungguhnya ialah kaya hati/tenang jiwa.

Permohonan terbaik yang harus dimohonkan kepada Allah adalah agar ditunjuki kepada jalan yang lurus, jalan yang benar menurut Allah, jalan kebahagiaan sejati.

13

Page 14: kandungan surat Al-Fatihah

8. Shiraathal Ladzina An ‘Amta ‘Alaihim

Yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat atas mereka

Jalan lurus dan benar itu ialah jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang telah mendapat nikmat dari Allah. Yang dimaksudkan dengan orang-orang yang mendapat nikmat itu ialah para Nabi dan Rasul, atau orang-orang yang mempunyai pendapat atau kepercayaan yang sama dengan pendapat atau kepercayaan para Nabi dan Rasul.

Seluruh Nabi dan Rasul itu mengajarkan ajaran yang sama. Semuanya mengajarkan tauhid bahwa Tuhan itu Maha Tunggal, yaitu Allah. Tidak ada Tuhan selain Allah. Semuanya mengajarkan kepercayaan terhadap malaikat, Kitab-kitab, Nabi-nabi, kiamat dan akhirat. Diutusnya para Nabi dan Rasul membawa Kitab-kitab dan ajaran dari Allah itulah nikmat yang terbesar dan terpenting bagi manusia. Jika tidak ada para Nabi dan Rasul, niscaya mereka akan jatuh martabatnya sampai ketingkat hewan bahkan lebih rendah lagi. Manusia yang beriman dengan risalah yang dibawa para Nabi dan rasul itulah manuisa yang paling beruntung. Seballiknya mereka yang tidak percaya dan menolak ajaran para Nabi dan rasul itulah manusia yang paling celaka.

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan musyrik akan masuk ke neraka jahanam, mereka kekal didalamnya. Mereka itulah seburuk-buruk makhluk. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itulah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka disisi Tuhan mereka ialah surga, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya (QS. Al Bayyinah (98) 6-8)

Salah satu makna yang tercakup dalam pengertian “beribadah” adalah melayani. Melayani Tuhan berarti melayani orang lain dalam kebajikan. Meminta pertolongan kepada Allah, realisasinya adalah saling menolong dalam kebaikan dan ketakwaan. Beribadah kepada Allah harus konkret, bukan semata-mata tindakan ritual. Memohon pertolongan kepada Allah harus berupa tindakan nyata, bukan hanya berdoa sambil berpangku tangan, tetapi harus disertai dengan ikhtiar maksimal. Ternyata beribadah, memohon petunjuk dan memohon pertolongan Allah juga melibatkan orang lain, bukan sendirian. Petunjuk jalan lurus bagi diri sendiri tidak ada gunanya bila orang lain berada di jalan yang sesat. Kita merasa tenang tetapi tetangga kelaparan, hal itu akan menimbulkan kekacauan. Jalan yang lurus adalah jalan yang bisa menampung berbagai pihak tanpa bertabrakan satu sama lainnya. Al Shirath adalah jalan yang mudah dilalui, yaitu Islam, jalan yang haq, yaitu agama yang suci, alami dan tidak berlebih-lebihan. Jalan yang lurus adalah jalan keselamatan bersama, jalan yang penuh keharmonisan dalam kehidupan masyarakat.

Beberapa contoh tentang makna jalan yang lurus :

1. Allah memberi petunjuk kepada Nabi Musa dan Nabi Harun untuk menyelamatkan Bani Israil, seperti pada QS.Ash-Shaaffaat (37):118, “Dan Kami tunjuki keduanya jalan yang lurus”. Nabi Musa dan Harun tidak melakukan perlawanan fisik kepada Fir’aun, tidak melakukan pemberontakan, tidak menghasut orang-orang Israel, tetapi beliau mengambil jalan damai. Musa mengajak mereka meninggalkan Mesir menuju daerah yang lebih aman.

14

Page 15: kandungan surat Al-Fatihah

2. Nabi Isa juga demikian, dengan ajaran cinta kasihnya mengambil jalan lurus! Beliau mengajak orang-orang Israel keluar dari kehidupan yang materialistis dan kekakuan hukum

3. Nabi Muhammad yang membawa manusia dari kehidupan biadab jahiliah, kehidupan yang gelap, menuju kehidupan yang terang benderang

4. Al Quran adalah kitab yang memberi petunjuk manusia kejalan yang lurus, yang mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya yang terang benderang, sehingga sampai kepada keselamatan dunia dan akhirat. Semua kitab suci termasuk Al-Quran barulah sebatas peta untuk menemukan jalan yang lurus, dan siapa saja yang ingin mendapat petunjuk haruslah membuka hatinya, dan aktif berkomunikasi dengan Allah melalui ibadah seperti yang dicontohkan Rasulullah. Jika hanya sekedar membaca huruf-hurufnya saja, niscaya tidak akan mendapat petunjuk ke jalan yang lurus, bagaikan seorang anak kecil yang membaca kitab tanpa mengerti maknanya.

5. Jalan yang lurus juga berarti agama yang benar, yaitu agama Nabi Ibrahim, agama Tauhid. Ibrahim yang mencari Tuhan melalui pemahaman alam semesta sehingga menemukan Tuhan yang tidak hilang seperti matahari, bulan, bintang dan benda-benda lainnya seperti patung yang menjadi sesembahan orang tuanya. Ibrahim yang tetap santun dan tidak durhaka kepada orang tuanya walaupun mereka menyuruhnya menyembah berhala. Jalan hidup yang dilaluinya disebut jalan yang benar, jalan yang lurus, atau agama yang lurus.

6. Para Rasul, para utusan Tuhan adalah mereka yang berada diatas jalan lurus, seperti tersebut dalam surah Yasin (36):4, “Sesungguhnya engkau (Muhammad) adalah salah seorang rasul dan berada diatas jalan yang lurus.

Hidup ini tidak selamanya mulus. Masalah datang silih berganti dari yang ringan sampai yang berat, sehingga manusia perlu mencari petunjuk jalan pemecahannya. Disadari atau tidak disadari bahwa hidup ini bergerak menuju Tuhan, menuju al Haqq, kebenaran Absolut. Jalan yang lurus yang terbentang di hadapan manusia itu akan tampak jelas, apabila hati manusia dalam keadaan tenteram, dan jiwa manusia dalam suasana tenang, rela dan direlakan. Semuanya itu dapat tercapai jika manusia mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Allah-lah yang membimbing manusia ke jalan yang lurus, jalan keselamatan dunia-akhirat, jalan kebahagian hakiki. Bila setiap saat kita merasakan kehadiran-Nya, maka petunjuk ke jalan yang lurus akan terus mengalir tak henti-hentinya. Allah pasti memberi petunjuk jalan yang lurus kepada hamba-Nya yang dihendaki-Nya bila hamba tersebut menghendaki petunjuk.

Dan barangsiapa yang mematuhi Allah dan Rasul, maka mereka itu bersama orang-orang yang diberi kenikmatan oleh Allah, yaitu para nabi, para shiddiqin, para

syuhada, dan para saleh. Mereka itulah sebaik-baik teman. Yang demikian itu adalah anugerah dari Allah, dan cukuplah Allah yang Maha Mengetahui

(QS. An-Nisa (4) 69-70)

15

Page 16: kandungan surat Al-Fatihah

Jalan yang lurus dan jalan yang benar itu ialah jalan yang ditempuh, dijalani atau digariskan oleh orang-orang yang telah mendapat nikmat dari Allah. Orang-orang yang diberi kenikmatan dan mendapat anugerah dari Allah ada empat macam yaitu para nabi, para shiddiqin, para syuhada dan para saleh. Dan yang disebut kenikmatan itu bukanlah harta benda duniawi, tetapi kenikmatan spiritual. Dan mereka yang mematuhi Allah dan Rasul niscaya akan hidup bersama-sama dengan mereka dalam keadaan surgawi. Yaitu ikut mencicipi kenikmatan yang diberikan kepada mereka.

Shalihin, orang saleh adalah orang yang melakukan hal-hal yang bermanfaat, baik bagi dirinya maupun lingkungannya.

Syuhada adalah orang-orang yang menjadi saksi atas kebenaran. Pengertian lain sesuai hadis adalah mereka yang meninggal di jalan Allah, meninggal karena penyakit, meningal karena kecelakaan, meninggal karena melahirkan, meninggal karena tenggelam. Atau orang-orang yang rela berkorban demi kesejahteraan bersama, rela mengorbankan harta dan jiwanya demi menegakkan kebenaran..

Shiddiqin adalah orang-orang yang berbuat kebenaran, manusia cerdas yang memiliki komitmen terhadap kesejahteraan manusia. Prinsip hidup mereka bukan lagi untung-rugi tetapi ketulusan hati. Contohnya adalah sahabat Nabi yaitu Abubakar Shiddiq, yang merelakan seluruh hartanya untuk Islam, menemani Rasulullah di gua Tsur, membela Rasulullah dengan segenap jiwa dan raganya, sehingga ia diberi gelar As-Shiddiq artinya Abubakar yang benar. Termasuk shiddiqin adalah para penemu karya-karya ilmiah yang bermanfaat bagi kemanusiaan, misalnya penemu listrik, telephon, mesin diesel, bibit unggul tanaman, penemu dibidang kedokteran dan farmasi, dll.

Para nabi dan manusia yang mengambil jalan para nabi. Mereka bukan hanya mencintai dan menegakkan kebenaran, tetapi juga mengajar kemanusiaan dengan keteladanan dan pengajaran. Ia memberikan peringatan, kabar gembira, dan petunjuk jalan keselamatan umat manusia yang hidup di dunia ini. Fokus orang yang mengambil jalan para nabi adalah jalan kemanusiaan. Mereka melihat seluruh manusia adalah bagian dari dirinya, karena itu manusia perlu diselamatkan. Mereka tidak bisa melihat manusia lain menderita. Rasulullah Muhammad saw. menolak tawaran penguasa Quraish untuk meninggalkan jalan dakwah, walaupun dijanjikan imbalan kemewahan dunia dan tahta kekuasaan, Musa rela meninggalkan istana Fir’aun untuk membawa keluar bangsa Israel dari Mesir, Nabi Isa dengan ajaran cinta kasihnya mengajak Bani Israil keluar dari kehidupan materialistis dan kekakuan hukum, Siddharta Gautama rela meninggalkan istana untuk mengajak rakyatnya ke jalan keselamatan.

Agar manusia bisa menaiki tangga orang-orang saleh, syuhada, shiddiqin, dan jalan para nabi, maka manusia harus menjadi orang yang bertakwa kepada Allah swt, melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan-Nya dengan tulus ikhlas.

Hikmah

Sudah menjadi kewajiban seorang muslim untuk mengajak siapapun ke jalan yang lurus. Kita tidak boleh menjadi saleh sendirian tanpa mempedulikan orang lain. Kesalehan harus ditularkan, harus didakwahkan, harus di contohkan kepada orang lain

16

Page 17: kandungan surat Al-Fatihah

sehingga mereka bersedia mengikuti jalan yang lurus. Kasalehan sosial lebih utama daripada kesalehan individual. Menurut sebuah hadits disebutkan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain.

17

Page 18: kandungan surat Al-Fatihah

10. Ghairil-Maghdhuubi ‘AlaihimWaladh-Dhaalin

Bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat

Dalam beberapa tafsir disebutkan bahwa mereka yang dimurkai Allah adalah orang-orang Yahudi, dan mereka yang tersesat adalah orang-orang Nasrani. Kata yang dimurkai juga ditujukan kepada orang-orang yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah atau orang-orang yang mendustakan kebenaran yang datang dari Allah, terlepas dari golongan dan agama apapun juga. Yang jelas, mereka yang menyembah berhala, orang-orang musyrik, orang-orang yang ingkar janji dan mereka yang mengingkari ayat-ayat Allah, itulah mereka yang terkena murka Allah dan mereka adalah orang-orang yang tersesat.

Golongan Yahudi (Bani Israil) dimurkai Allah karena mereka terkenal sebagai kaum yang sering membangkang terhadap perintah dan larangan Allah, mereka mempunyai hati yang keras bahkan lebih keras dari batu. Oleh Allah mereka juga dijuluki seperti karakter anjing. Bila dihalau, mereka terengah-engah sambil menjulurkan lidahnya dan bila dibiarkan saja, mereka tetap menjulurkan lidahnya dan terengah-engah. Hal ini mempunyai arti bahwa mereka tetap ingkar, durhaka, kufur dan jahat, walaupun diberi pelajaran atau tidak diberi pelajaran kepada mereka.. Bahkan dalam surat Al-Baqarah lebih khusus menceritakan tentang tabiat buruk golongan Yahudi ini.

Ada beberapa kisah dalam Al-Quran yang menceritakan tentang tabiat buruk mereka, diantaranya adalah mendustakan atau menentang Nabi-Nabi, membunuh para nabi. Mereka pernah membunuh para nabi sebanyak 43 orang, diantaranya adalah Nabi Zakaria dan Nabi Yahya, mereka menolak perintah Allah untuk menyembelih seekor sapi betina, mereka menyembah patung anak lembu, mereka melanggar peraturan hari Sabtu, Maryam ibu Nabi Isa a.s yang melahirkan Nabi Isa a.s tanpa kawin mereka tuduh melakukan perzinahan. Dan puncak dari segala dosa dan kekufuran mereka adalah ketika mereka menuntut kepada Nabi Musa a.s. agar kepada mereka oleh Musa diperlihatkan wajah Allah dengan terang. (Al-Baqarah 55 dan An-Nisa 153)

Ayat-ayat Al Quran yang berbicara tentang Golongan Yahudi a.l : Al-Baqarah: 55, 67-73, 74, 90; An-Nisa: 150-153; Al-Maidah: 60-63; Al-A’raf: 138-176; At-Taubah 31; Ali-Imran : 21, 93-94

Adapun golongan Nasrani dikatakan sesat karena mereka meyakini faham Trinitas alias Kesatuan Tiga, yaitu Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Tuhan Roh Kudus. Menurut keyakinan Islam, menciptakan seorang manusia tanpa bapak, bagi Allah adalah perkara yang mudah. Bahkan Nabi Adam a.s diciptakan tanpa ibu tanpa bapak, dan alam semesta ini diciptakan dari sesuatu yang tidak ada. Tetapi menurut orang Nasrani kelahiran Isa tanpa bapak itu dianggap sesuatu yang sangat luar biasa, sehingga menimbulkan pemikiran-pemikiran khayali, bahwa Isa a.s adalah anak Tuhan, bahkan anak tunggal Tuhan, bahkan mereka belum puas juga dan dinaikkanlah bahwa Isa bukan anak Tuhan, tetapi Isa adalah benar-benar Tuhan, yaitu Tuhan anak. Padahal sudah sepantasnya sesuatu yang diciptakan Allah disebut sebagai ciptaan Allah atau makhluk Allah dan sangat tidak pantas jika ciptaan Allah disebut sebagai “Anak Allah” atau “Tuhan Anak”. Karena Nabi Isa a.s dilahirkan tanpa bapak, maka orang Nasrani mengkhayalkan bahwa Tuhan sebagai bapaknya.

18

Page 19: kandungan surat Al-Fatihah

Karena itu, maka mengatakan Tuhan mengambil anak atau Tuhan beranak adalah suatu kejahatan yang amat serius, yang di Al-Quran disebut Syaian Iddan (Surah Maryam ayat 89)

Ayat-ayat Al-Quran yang berbicara tentang trinitas ini antara lain Surah Al-Kahfi ayat 4-5; Surah Maryam 88-94; Surah Al-Ikhlas 1-4, Surah Ash-shaafaat 151-152; Surah An-Nisa 171-172; Surah Al-An’aam 101; Surah Az-Zukhruf 81-82; Surah Al-Maidah

Orang yang sesat adalah orang yang tidak mendapat petunjuk tentang keesaan Allah. Mereka yang menyekutukan Allah, atau mereka yang menyembah berhala adalah sesat. Yang disebut sebgai berhala tidaklah terbatas kepada patung semata, tetapi apapun yang disembah selain Allah swt. adalah berhala. Berhala adalah barang-barang yang disembah dan dipersamakan dengan Tuhan semesta alam, bisa berupa harta, jabatan, manusia, pohon, gunung dan simbol-simbol lainnya yang disucikan dan dihormati. Mereka menyembah dan mempertuhankan itu semua karena yakin bahwa semua itu mempunyai kekuatan dan kekuasaan yang bisa menyelamatkan kehidupan manusia. Mereka tidak yakin bahwa hanya Allah-lah pemilik alam semesta yang menciptakan manusia, memberi makan/minum, yang menjaganya, yang mematikan dan menghidupkannya kembali, dan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Orang tersesat adalah orang yang mengingkari kebenaran yang datangnya dari Allah. Disebut juga kafir, sehingga mereka yang beragama apapun juga disebut kafir apabila dia ingkar terhadap kebenaran universal, kebenaran yang datang dari Allah bukanlah kebenaran yang berlaku bagi golongan tertentu saja.Orang tersesat juga adalah orang yang lebih mementingkan kehidupan duniawinya, mereka yang lebih mementingkan kehidupan jasmani dibanding kehidupan rohani, dan mereka meng-ingkari hari akhirat. Kehidupan dunia itu bisa membawa kesesatan, membuat kehidupan seseorang menjadi tidak seimbang, dan bisa mengabaikan nilai-nilai moral. Korupsi, perjudian, prostitusi, pencurian, perampokan, peperangan, penjajahan, dan lain-lainnya adalah produk perbuatan manusia yang mengabaikan kehidupan akhirat. Agar manusia berada di jalan lurus maka kehidupan seseorang itu harus berorientasi akhirat (akhirat oriented), senantiasa ingat kepada Allah (zikir kepada Allah), dan istiqamah menjalankan perintah Allah. “Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat berada dalam siksaan dan kesesatan yang jauh.” (QS Saba’ (34): 8)

Hikmah

Sesat dan kesesatan itu tidak ditujukan kepada pemeluk agama dan golongan tertentu saja tetapi lebih ditujukan kepada pandangan hidup yang salah dan perbuatan negative. Siapa saja mereka yang pandangan hidupnya salah akan terjerumus dalam perbuatan amoral, anarki, yang tidak menghargai kemanusiaan.Mereka yang dimurkai Allah dan mereka yang sesat tidak terbatas kepada Yahudi dan Nasrani saja tetapi siapa saja yang berbuat keliru, salah dan dusta terhadap Allah dan Kitab-kitab Suci-Nya termasuk golongan al-Maghdhuubi ‘alaihim dan termasuk golongan adh-Dhaalliin. Termasuk juga dalam golongan itu adalah orang Islam, baik para Kyai, Ulama atau pemimpin-pemimpinnya yang berbuat salah, keliru dan dusta yang disengaja terhadap Al-Quran dan Hadits.

19

Page 20: kandungan surat Al-Fatihah

11. Amin

Surah Al Fatihah termasuk dalam salah satu doa sehingga harus ditutup dengan kata “Amin”. Dalam bahasa arab amin berarti terpercaya, dengan mengucap kata “amin” dengan memanjangkan “a” dan “min”nya pada akhir suatu doa maka yang mengucapkannya membenarkan bunyi doa itu dan memohon agar Allah mengabulkan doa itu.

Doa yang dikabulkan Allah harus memenuhi beberapa syarat. Pertama, kita harus menyadari bahwa segala sesuatu itu dapat terjadi dengan seijin Allah semata, tiada daya dan kekuatan itu kecuali dengan pertolongan Allah. Kedua, usaha harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dengan hati yang ikhlas tanpa pamrih mengharap pujian orang lain, karena segala pujian itu hanyalah milik Allah semata. Ketiga, dalam berdoa harus senantiasa berprasangka baik kepada Allah (husnudzon), jangan sampai ada pikiran Allah akan menolak permohonan hamba-Nya. Keempat, menyadari bahwa doa tidak bisa lepas dari usaha , mau kaya harus bekerja keras, mau sehat harus menjaga perut dari makanan yang tidak baik dan rajin olah raga.

Setiap doa harus ditutup dengan “amin” . Dan doa itu akan diperkenankan Allah jika orang yang berdoa memenuhi permintaan Allah yaitu beribadah dan beriman kepada-Nya. Bukan beribadah dalam arti yang sempit yaitu cuma menyembah Allah saja tetapi disertai dengan usaha yang halal dan ikhlas karena Allah Swt. Karena kegiatan apapun yang dilakukan atas nama Allah disebut sebagai ibadah. Misalnya bekerja mencari nafkah dengan jujur, berolah raga, mengurus rumah tangga, dan perbuatan baik lainnya

Hikmah

Manusia adalah makhluk yang lemah sehingga harus selalu memohon kekuatan dan perlindungan Allah Swt. Manusia diciptakan tiada lain hanya untuk beribadah kepada-Nya, barangsiapa yang tidak beribadah kepada Allah, sama artinya berlaku sombong, merasa bahwa semuanya itu karena kekuatan dirinya sendiri. Padahal “tiada daya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung”, “La haula wa la quwwata illa billahi alliyil azhim”

SEKIAN

20