kajian penggunaan kitosan dari cangkang rajunganeprints.umm.ac.id/51120/7/pendahuluan.pdf ·...
TRANSCRIPT
i
KAJIAN PENGGUNAAN KITOSAN DARI CANGKANG RAJUNGAN
(Portunus pelagius) SEBAGAI EDIBLE COATING UNTUK
MEMPERPANJANG MASA SIMPAN FILLET IKAN NILA
SKRIPSI
Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi
Pertanian pada Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan
Universitas Muhammadiyah Malang
Disusun oleh:
DESITA BELLA ARYANI
201410220311002
JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
v
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Penulis dilahirkan pada tanggal 19 Desember
1995 di Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Besar, Provinsi
Nusa Tenggara Barat dari pasangan Bapak Sarjito dan
Ibu Suyati. Sebagai anak pertama dari dua bersaudara.
Penulis menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar
di SD Negeri 07 Sumbawa Besar pada tahun 2008. Pada
tahun 2008, penulis menempuh Pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP
Negeri 01 Sumbawa Besar dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011
melanjutkan Pendidikan Menengah Atas di SMA Negeri 01 Sumbawa Besar dan
lulus pada tahun 2014. Pada tahun 2014, penulis diterima untuk melanjutkan
Pendidikan S1 di Universitas Muhammadiyah Malang di Jurusan Ilmu dan
Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian Peternakan, Universitas Muhammadiyah
Malang.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillahhi rabil „alamin, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat
Allah SWT. yang atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
penelitian dan penyusunan laporan skripsi atas karya ilmiah dengan judul “Kajian
Penggunaan Kitosan dari Cangkang Rajungan (Portunus pelagius) sebagai
Edible Coating untuk Memperpanjang Masa Simpan Fillet Ikan Nila”.
Laporan ini dapat digunakan sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan
penelitian dan penyusunan laporan skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Strata (S-1) di jurusan Ilmu dan
Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah
Malang. Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyampaikan terimakasih
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah terlibat :
1. Allah SWT. yang telah memberikan karunia serta kelancaran selama
persiapan, pelaksanaan penelitian hingga penyusunan laporan skripsi
2. Kedua orang tua, Bapak Sarjito dan Ibu Suyati serta saudara saya Dwiky
Arianto yang senantiasa selalu memberikan semangat, motivasi serta
dukungan do‟a dan materi sehingga pelaksanaan penelitian dan penyusunan
laporan skripsi ini selalu diberikan kelancaran
3. Bapak Dr. Ir. David Hermawan, MP., IMP selaku Dekan Fakultas Pertanian
Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang, beserta jajarannya.
4. Ibu Prof. Dr. Ir. Noor Harini, MS selaku Dosen Pembimbing Utama yang
senantiasa selalu membimbing, mengarahkan dan memberikan masukkan
selama penelitian sampai dengan penyusunan laporan.
5. Bapak Dr. Ir. Damat, MP selaku dosen pembimbing II terima kasih telah
mengarahkan dan membimbing dengan sabar serta atas masukan, nasehat dan
moyivasi untuk saya
6. Bapak Moch. Wachid, S.TP., M.Sc selaku Ketua Jurusan Ilmu dan Teknologi
Pangan Universitas Muhammadiyah Malang terima kasih telah mengarahkan,
membimbing dengan sabar serta atas masukan, nasehat dan motivasi untuk
saya
vii
7. Bapak dan ibu dosen ITP yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat
untuk saya yang akan dikembangkan dan diterapkan untuk masyarakat umum
nantinya
8. Keluarga besar Laboratorium ITP, pak Eko, mbak suci, mbak lana dan mbak
laili terima kasih telah membantu, memberi solusi dan masukan serta
kerjasamanya selama penyelesaian penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, penulis berharap adanya kritik dan saran yang membangun.
Semoga skripsi ini memberikan kontribusi dan menambah wawasan pembaca
dalam bidang teknologi pangan.
Malang, Juli 2019
Penulis
viii
Desita Bella Aryani. 201410220311002. Kajian Penggunaan Kitosan dari
Cangkang Rajungan (Portunus pelagius) sebagai Edible Coating untuk
Memperpanjang Masa Simpan Fillet Ikan Nila. Pembimbing 1 : Prof. Dr. Ir.
Noor Harini, MS. Pembimbing 2 : Dr. Ir. Damat, MP
ABSTRAK
Industri pengolahan rajungan banyak menimbulkan hasil samping berupa
limbah cangkang rajungan yang belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini
menyebabkan limbah cangkang rajungan kurang memiliki nilai ekonomis
dibanding dengan mengolahnya menjadi kitin dan kitosan. Kitosan merupakan
produk deasetilasi kitin melalui proses kimia menggunakan basa natrium
hdroksida atau proses enzimatis menggunakan enzim chitin deacetylase. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi NaOH yang
berbeda saat proses deasetilasi pada karakteristik kitosan cangkang rajungan,
untuk mengetahui waktu yang optimal untuk ekstraksi deasetilasi yang berbeda
pada karakteristik kitosan cangkang rajungan dan untuk mengetahui pengaruh
penambahan edible coating kitosan untuk pengawet alami fillet ikan nila terhadap
periode penyimpanan
Penelitian ini dilakukan dua tahap, yaitu pembuatan kitosan dan
pengaplikasian pada fillet ikan nila. Tujuan tahap 1 untuk mengetahui optimalisasi
perbedaan konsentrasi NaOH (20%, 30%, 40% dan 50%) dan waktu (30 menit
dan 45 menit) ekstraksi deasetilasi. Sedangkan tujuan pada tahap 2 untuk
mengetahui perbedaan penambahan kitosan untuk pengawet alami fillet ikan nila
(0%, 0,5%, 1%, 1,5% dan 2%). Penelitian ini dilakukan dengan metode
Rancangan Acak Kelompok dengan 3 kali ulangan. Pengujian kitosan dilakukan
terhadap sifat fisikokimia (kadar air, kadar abu, kadar protein, kelarutan,
rendemen dan derajat deasetilasi) dan pengujian fillet ikan nila (organoleptik dan
total plate count (TPC))
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi NaOH dan
waktu ekstraksi deasetilasi berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar protein,
rendemen, kelarutan dan derajat deasetilasi. Sedangkan konsentrasi kitosan yang
diaplikasikan di fillet ikan nila berpengaruh nyata terhadap pengawetan pada
periode penyimpanan. Perlakuan terbaik pada tahap 1 yaitu K2W2 yang memiliki
nilai rata-rata kadar air 2,23%, kadar abu 0,35%, kadar protein 10,25%, rendemen
32,67%, kelarutan 88,15% dan derakat deasetilasi 87,99%. Sedangkan perlakuan
terbaik tahap 2 yaitu A5 ((konsentrasi kitosan 2%).
Kata kunci : kitin, kitosan, limbah rajungan, deasetilasi, pengawet makanan,
fillet ikan nila
ix
Desita Bella Aryani. 201410220311002. Kajian Penggunaan Kitosan dari
Cangkang Rajungan (Portunus pelagius) sebagai Edible Coating untuk
Memperpanjang Masa Simpan Fillet Ikan Nila. Pembimbing 1 : Prof. Dr. Ir.
Noor Harini, MS. Pembimbing 2 : Dr. Ir. Damat, MP
ABSTRACT
Crab processing industry generated a lot of by products such as crab shell
waste that has not been used optimally. This causes shrimp crab waste to have less
economic value than to process it into chitin and chitosan. Chitosan is a
deacetylation product of chitin through a chemical process using sodium
bidroxide bases or enzymatic processes using the enzyme chitin deacetylase. The
purpose of this study was to determine the effect of different NaOH
concentrations during the deacetylation process on the characteristics of crab shell
chitosan, to determine the optimal time for different deacetylation extractions on
the characteristics of crab shell chitosan and to determine the effect of chitosan
addible coating for natural preservatives of tilapia fillets against the storage period
This research was conducted in two stages, namely making chitosan and
applying it to tilapia fillets. The purpose of step 1 was to determine the
optimization of differences in NaOH concentration (20%, 30%, 40% and 50%)
and time (30 minutes and 45 minutes) deacetylation extraction. Whereas the
purpose of step 2 is to find out the difference in the addition of chitosan for
natural preservatives of tilapia fillets (0%, 0.5%, 1%, 1.5% and 2%). This research
was conducted using the Randomized Block Design method with 3 replications.
Chitosan testing was carried out on physicochemical properties (moisture content,
ash content, protein content, solubility, yield and degree of deacetylation) and
testing of tilapia fillets (organoleptic and total plate count (TPC))
The results showed that the difference in NaOH concentration and
deacetylation extraction time significantly affected the water content, protein
content, yield, solubility and degree of deacetylation. While the concentration of
chitosan applied in tilapia fillets had a significant effect on preservation in the
storage period. The best treatment at stage 1 is K2W2 which has an average value
of 2.23% moisture content, 0.35% ash content, 10.25% protein content, 32.67%
yield, 88.15% solubility and 87 deacetylation yield, 87 99%. While the best
treatment stage 2 is A5 ((2% chitosan concentration).
Keywords : Chitin, Chitosan, Crab waste, Deacetylation, Food preservatives,
Tilapia fillet
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN....................................................................................... iv
RIWAYAT HIDUP PENULIS ............................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv
I. PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................................... 3
1.3 Hipotesis ................................................................................................... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 4
2.1 Rajungan (Portunus pelagicus) ................................................................ 4
2.2 Kitin dan Kitosan ...................................................................................... 6
2.3 Sifat-sifat Kitosan ..................................................................................... 8
2.4 Teknologi Ekstraksi Kitin dan Kitosan .................................................. 10
2.5 Kitosan sebagai Bahan Pengawet ........................................................... 10
2.6 Edible Coating ........................................................................................ 12
2.7 Klasifikasi Ikan Nila ............................................................................... 14
2.8 Kerusakan pada Ikan .............................................................................. 15
2.9 Fillet Ikan ............................................................................................... 17
2.10 Bakteri .................................................................................................... 18
2.11 Total Plate Count (TPC) ........................................................................ 20
III. METODOLOGI PENELITIAN ...................................................................... 22
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 22
xi
3.2 Alat dan Bahan ....................................................................................... 22
3.3 Metode Penelitian ................................................................................... 22
3.4 Pelaksanaan Penelitian ........................................................................... 24
3.5 Prosedur Analisis Penelitian ................................................................... 27
IV. PEMBAHASAN ............................................................................................. 39
4.1 Penelitian Tahap 1: Pembuatan kitosan menggunakan konsentrasi NaOH
dan waktu yang berbeda pada proses ekstraksi deasetilasi ............................... 39
4.2 Penelitian Tahap II : Aplikasi Kitosan sebagai Pengawet pada Fillet Ikan
Nila ................................................................................................................ 54
V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 65
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 65
5.2 Saran ....................................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 67
LAMPIRAN .......................................................................................................... 74
xii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Teks
1. Perlakuan perbedaan konsentrasi .................................................................... 23
2. Kategori skor uji organoleptik ........................................................................ 31
3. Kompisisi kimia tepung rajungan ................................................................... 39
4. Rata-rata kadar air ........................................................................................... 41
5. Rata-rata kadar protein .................................................................................... 45
6. Rata-rata rendemen ......................................................................................... 48
7. Rata-rata kadar air ........................................................................................... 50
8. Rata-rata derajat deasetilasi............................................................................. 52
9. Rata-rata TPC fillet ikan nila........................................................................... 55
10. Rata-rata kenampakan fillet ikan nila .............................................................. 58
11. Rata-rata aroma fillet ikan nila ........................................................................ 61
12. Rata-rata tekstur fillet ikan nila ....................................................................... 62
xiii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
Teks
1. Struktur kimia kitin (a) dan kitosan (b) ............................................................. 7
2. Diagram alir pembuatan tepung rajungan ....................................................... 33
3. Diagram alir proses deproteinasi dan demineralisasi ...................................... 34
4. Diagram alir proses pembuatan kitosan .......................................................... 35
5. Diagram alir proses pembuatan larutan kitosan .............................................. 36
6. Diagram alir proses pemfilletan ikan .............................................................. 37
7. Diagram alir proses aplikasi larutan kitosan pada fillet ikan nila ................... 38
8. Grafik rata-rata kadar abu akibat perbedaan konsentrasi NaOH. ................... 42
9. Grafik rata-rata kadar abu akibat perlakuan waktu yang berbeda................... 43
10. Reaksi penghilangan gugus asetil ................................................................... 53
11. Grafik rata-rata kenampakan pada fillet ikan nila ........................................... 58
12. Grafik rata-rata aroma pada fillet ikan nila ..................................................... 60
13. Grafik rata-rata tekstur pada fillet ikan nila .................................................... 62
14. Proses pembuatan kitosan ............................................................................... 83
15. Kitosan cangkang rajungan ............................................................................. 84
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
Teks
1. Analisa Ragam Kadar Air Kitosan .................................................................. 74
2. Analisa Ragam Kadar Abu Kitosan ................................................................ 74
3. Analisa Ragam Kadar Protein Kitosan ........................................................... 75
4. Analisa Ragam Rendemen Kitosan ................................................................. 75
5. Analisa Ragam Kelarutan Kitosan .................................................................. 75
6. Analisa Ragam Derajat Deasetilasi Kitosan ................................................... 76
7. Tabel Uji Indeks Efektivitas (De Garmo) Kitosan .......................................... 76
8. Nilai Efektivitas .............................................................................................. 77
9. Analisa Ragam Total Mikroba Fillet Ikan Nila Hari Ke-0 ............................. 77
10. Analisa Ragam Total Mikroba Fillet Ikan Nila Hari Ke-1 ............................. 77
11. Analisa Ragam Total Mikroba Fillet Ikan Nila Hari Ke-2 ............................. 77
12. Analisa Ragam Kenampakan Fillet Ikan Nila Hari Ke-0 ............................... 78
13. Analisa Ragam Kenampakan Fillet Ikan Nila Hari Ke-1 ............................... 78
14. Analisa Ragam Kenampakan Fillet Ikan Nila Hari Ke-2 ............................... 78
15. Analisa Ragam Aroma Fillet Ikan Nila Hari Ke-0 ......................................... 78
16. Analisa Ragam Aroma Fillet Ikan Nila Hari Ke-1 ......................................... 79
17. Analisa Ragam Aroma Fillet Ikan Nila Hari Ke-2 ......................................... 79
18. Analisa Ragam Tekstur Fillet Ikan Nila Hari Ke-0 ........................................ 79
19. Analisa Ragam Tekstur Fillet Ikan Nila Hari Ke-1 ........................................ 79
20. Analisa Ragam Tekstur Fillet Ikan Nila Hari Ke-2 ........................................ 80
21. Tabel Uji Indeks Efektivitas (De Garmo) Fillet Ikan Nila pada Hari ke-0 ..... 80
22. Nilai Efektivitas Hari Ke-0 ............................................................................. 80
23. Tabel Uji Indeks Efektivitas (De Garmo) Fillet Ikan Nila pada Hari ke-1 ..... 81
24. Nilai Efektivitas Hari Ke-1 ............................................................................. 81
25. Tabel Uji Indeks Efektivitas (De Garmo) Fillet Ikan Nila pada Hari ke-2 ..... 81
26. Nilai Efektivitas Hari Ke-2 ............................................................................. 82
67
DAFTAR PUSTAKA
Adawyah, R. 2007. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Bumi Aksara: Jakarta .
Agustri, A. A.. 2012. Preparasi dan Karakteristik Bioplastik dari Air Cucian Beras
dengan Penambahan Kitosan. [Skripsi]. FKIP Kimia Universitas Negeri
Yogyakarta: Yogyakarta.
Agustina, S., Swantara, I.M.D., Suartha, I.N. 2015. Isolasi Kitin, Karakterisasi dan
Sintesis Kitosan dari Kulit Udang. Jurnal Kimia 9 (2) : 271-278 .
Almatsier S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Anggraeni, A. C. 2012. Asuhan Gizi Nutritional Care Process. Graha Ilmu:
Yogyakarta.
Angka, S. L. dan M. T. Suhartono. 2000. Bioteknologi Hasil Laut. Pusat Kajian
Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Azhar, M., Efendi, J., Syofyeni, E., Lesi, R. M., dan Novalina, S. 2010. Pengaruh
Konsentrasi NaOH dan KOH Terhadap Derajat Deasetilasi Kitin dari
Limbah Kulit Udang. Eksakta 1 (11).
Bahri, S., Rahim, E. A., & Syarifuddin. 2015. Derajat Deasetilasi Kitosan Dari
Cangkang Kerang Darah Dengan Penambahan NaOH Secara Bertahap.
Riset Kimia. 1(1): 36–42.
Bastaman, S. 1989. Studies on Degradation and Extraction of Chitin and
Chitosan from Prawn Shells [dissertation]. Departemen Mechanical
Manufacturing, Aeronautical and Chemical Enginering. Queen‟s
University: Belfast.
Benjakula S, Sophanodora P. 1993. Chitosan Production from Carapace and
Shell of Black Tiger Shrimp (Penaeus monodon) Asean Food Jurnal. 8(4):
145-148.
Bourtoom, A.. 2008. Chitosan film mechanical and permeation properties as
affected by acid, plasticizers, and storage. Journal of Food Science. Vol
63. Hal. 1049–1052.
Butler, B. L., P. J. Vergano, R. F. Testin, J. M. Bunn dan J. L. Wiles. 1996.
Mechanical and Barrier Properties of Edible Chitosan Films as affected
by Composition and Storage. J. Food. Vol 61. Hal 953-955.
Cahyadi, W. 2008. Analisis dan A spek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan.
Bumi Akasara Edisi Kedua. Bumi Aksara: Bandung.
68
Citrowati, A. N., Woro, H. S. dan Gunanti M. 2007. Pengaruh Kombinasi NaOH
dan Suhu Berbeda terhadap Nilai Derajat Deasetilasi Kitosan dari
Cangkang Kerang Kampak (Atrina oectinata). Program Studi Budidaya
Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga:
Surabaya.
Connell J. J. 1995. Intrinsic quality In Control of Fish Quality. Fishing New
Books: London (UK).
Darni, Yuli, Utami dan Asriah. 2009. Peningkatan Hidrofibisitas dan Sifat Fisik
Plastik Biodegradable Pati Tapioka Dengan Penambahan Selulosa Residu
Rumput Laut (Euchema spinossum). Jurnal Fakultas Teknik, Universitas
Lampung.
Davidson, P. Michael, Branen A.L., 2005. Antimicrobial’s in food. CRC Press:
Prancis.
De Garmo, E, P. 1998. Ekonomi Teknik. Erlangga: Jakarta.
Departemen Kelautan dan Perikanan. 2003. Statistika Ekspor Hasil Indonesia.
Departemen Kelautan dan Perikanan: Jakarta.
Ditjen Perikanan. 1989. Pemanfaatan Kepala dan Kulit Udang sebagai Sumber
Kitin. Buletin Warna Mina. Agustus. Ditjen Perikanan: Jakarta.
Dompeipen, E. J., dkk. 2016. Isolasi Kitin dan Kitosan dari Limbah Kulit
Udang.Majalah BIAM. 12(1): 32-38.
Goosen M. F. A.. 1997. Applications of Chitin and Chitosan. Technomic Pub
Basel P 3-30.
Guthrie HA. 1975. Introductory Nutrition 3rd ed. The CV Mosby Company: St.
Louis.
Hadiwiyoto. 1993. Teknologi Hasil Perikanan. Jilid 1. Liberty: Yogyakarta.
Hafdani, F. N. 2011. A Review on Application of Chitosan as A Naturan
Antimicrobial. Word Academy of Science. Engineering and Technology.
50.
Hanriette M. C., Azerdo, Luiz H. C. M., Roberto J., Avena B., Gino C. F.,
Maximiliano L. M., Delilah W., dan Tara H. M. 2010. Nanocellulosa
Reinforced Chitosan Composite Films as Affected by Nanofiller Loading
and Plasticizer Content. Journal of Food Science. Vol. 75.
Hardjito, L. 2006. Chitosan sebagai Bahan Pengawet Pengganti Formalin.
Majalah Pangan: Media Komunikasi dan Informasi. No
46/XV/Januari/2006.
69
Hartati, F. K., Susanto, T. Rakhmadiono, S. dan Adi L. S. 2002. Faktor-faktor
yang Berpengaruh Terhadap Tahap Deproteinasi Menggunakan Enzim
Protease dalam Pembuatan Kitin dan Kitosan dari Cangkang Rajungan
(Portunus pelagicus). Jurnal Biosain. Vol 2:1.
Harris, H. 2001. Kemungkinan Penggunaan Edible Film dari Pati Tapioka. Jurnal
Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. Vol 3(2): hal. 99-106.
Helander, Martin. 2001. A Guide to The Ergonomics of Manufacturing. Taylor &
Francis: London.
Helander IM, Numiaho EL, Ahvenainen R., Rohoades J and Roller S, 2001.
Chitosan disrupts the barrier properties of the outer membrane of Gram
negative bacteria. International J. of Food Microbiol. 71: 235- 244.
Ilyas, S. 1983. Teknologi Refrigerasi Hasil Perikanan. Jilid I. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Perikanan: Jakarta.
Julianti, E dan M. Nurminah. 2006. Buku Ajar Teknologi Pengemasan.
Universitas Sumatera Utara: Medan.
Karmas, E. 1982. Poultry and Seafood Technology. Noyes Data Corporation:
USA.
Khalafalla, F.A., Fatma H.M., Dalia A.Z., & A.M.M.A. Mosa. 2011. Influence of
Feed Additives in Quality of Broiler Carcasses. Journal of World's
Poultry Research 2(3): 40-47, 2011
Khan, T. A., Kok K. Hung S. 2002. Reporting Degree of Deacetylation Values of
Chitosan: The Influence of Analytical Methods. J Pharm Pharmaceut Sci.
5:205-212.
Kofuji, K., C.J. Qian, M. Nishimura, I. Sugiyama, Y. Murata & S. Kawashima.
2005. Relationship between physicochemical characteristics and fuctional
properties of chitosan. Eur. Polym. J. (41): 2784-2791. DOI: 10.1016/j.
eurpolymj.2005.04.041.
Kordi, G. H. 1997. Budidaya Kepiting dan Ikan Bandeng di Tambak Sistem
Polikatur. Dahara Press: Semarang.
Krochta, J. M., E. A. Baldwin, dan M.O. Nisperos-Carriedo. 1994. Edible Coating
and Film to improve Food Quality. Technomic publishing Company, New
York, NY.
Kumar, M. N. V. 2000. A review of Chitin and Chitosan Application, Reactive
and Functional Polymers. 46: 1-27
Laboratorium Protan. 1989. Cational Polymer for Recovering Valuable by
Product from Processing Waste. Burgess: USA.
70
Lee, D. W. 2004. Engineered chitosans for drug detoxification preparation,
characterization and drug uptake studies. Dissertation. University of
Florida.
Luhur, D. A. 2006. Pemanfaatan Kitosan sebagai Absorban Dalam Pembuatan
Alginat (Sargassum sp.). [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Meidina, Sugiyono, Jenie, dan Suhartono, M T. 2006. Aktivitas Antibakteri
Oligomer Kitosan yang Diproduksi menggunakan Kitonase dari Isolat B.
licheniformis MB-2 [Thesis]. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian
Bogor: Bogor.
Mirzads. 2008. Pengemasan Daging Rajungan Pasteurisasi Dalam Kaleng.
Skripsi. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian
Bogor
Moosa, MK. 1980. Beberapa Catatan Mengenai Rajungan dari Teluk Jakarta dan
Pulau-Pulau Seribu. Sumberdaya Hayati Bahari, Rangkuman Beberapa
Hasil Penelitian Pelita II. LON-LIPI: Jakarta.
Muarif. 2013. Rancang Bangun Alat Pengering. Politeknik Negeri Sriwijaya
Palembang
Mudjiman, A. 1982. Budidaya Udang Windu. Penerbit Swadaya: Jakarta.
Multazam. 2002. Prospek Pemanfaatan Cangkang Rajungan (Portunus sp) sebagai
Suplemen Pakan Ikan. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Muzzarelli, R. A. A. dan Jeuniaux, C. 1976. In R. A. A. Muzzarelli (Ed.), Chitin.
Pergamon Press: New York.
Nasution, M. 2014. Pengantar Mikrobiologi. Universitas Sumatera Utara Press:
Medan.
Nurhayati, T. Hanum, A. Rangga dan Husniati. 2014. Optimasi Pelapisan Kitosan
untuk Meningkatkan Masa Simpan Produk Buah-Buahan Segar Potong.
Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian.19 (2):161-178.
Pelczar W. J. dan Chan E. C. S. 1998. Dasar-dasar Mikrobiologi. Universitas
Indonesia Press: Jakarta.
Prasetyaningrum A., Rokhati N. dan Purwintasari S. 2007. Optimasi Derajat
Deasetilasi pada Proses Pembuatan Chitosan dan Pengaruhnya sebagai
Pengawet Pangan. 1(1): 39-46
Puspawati, N.M., dan Simpen, I.N.. 2010. Optimasi Deasetilasi Kitin dari Kulit
Udang dan Cangkang Kepiting Limbah Restoran Seafood Menjadi
Khitosan Melalui Variasi Konsentrasi NaOH. Jurnal Kimia FMIPA
Universitas Udayana: Bali. Hal. 79-90.
71
Qomariyati, N. 2007. Pengaruh Perbedaan Jarak Letak dan Waktu Perendaman
Alat Tangkap Bubu Rajungan (Portunus pelagicus) Terhadap Hasil
Tangkap di Wilayah Perairan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Universitas Islam Lamongan: Lamongan.
Rahayu, L. H. dan Purnavita, S. 2007. Optimasi Pembuatan Kitosan dari Kitin
Limbah Cangkang Rajungan (Portunus pelagicus) untuk Adsorben Ion
Logam Merkuri. Jurnal Reaktor, Vol. 11, No. 1, Hal. 45-49.
Rinaudo, marguerite. 2006. Chitin and Chitosan. Properties and applications.
Progress in polymer science. Elsevier 31, 603-632
Risfidian, M., Christina K., Nova Y. dan Nurlisa H. 2014. Karakterisasi Kitosan
dari Cangkang Rajungan dan Tulang Cumi dengan Spektrofotometer FT-
IR Serta Penentuan Derajat Deasetilasi Dengan Metode Baseline. Seminar
Nasional FMIPA UNSRI: Sumatera Selatan.
Roberts, G.A.F. 1992. Chitin Chemistry. The Macmillan Press Ltd: London.
Rochima E., Suhartono M. T., Syah D., dan Sugiyono. 2005. Aplikasi Kitin
Deasetilasi Termostabil dari Bacillus papandayan K29-14 Asal Kawah
Kamojang Jawa Barat pada Pembuatan Kitosan. [Tesis]. Program Pasca
Sarjana. Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Binacipta: Jakarta.
Saleh, M. R., Abdillah, Suherman E., Basmal J., dan Indriati N. 1994. Pengaruh
Suhu, Waktu, dan Konsentrasi Pelarut pada Ekstraksi Kitosan dari Limbah
Pengolahan Udang Beku terhadap Beberapa Parameter Mutu Kitosan.
Jurnal Pasca Panen Perikanan. No. 81. Hal. 30-43.
Sanford, P.A and G.P. Hutchings. 2003. Chitosan a natural cationic biopolimer:
comercial applications In: Industrial polysaccharides,ed. M. Yalpani,
Elsevier Amsterdam, pp. 365-371.
Soebito, S. 1988. Analisis Farmasi. Universitas Gajah Mada Press: Yogyakarta.
Soeparno. 2005. Ilmu dan Tenologi Daging. Cetakan Ketiga. Universitas Gadjah
Mada: Yogyakarta.
Srijanto, B.. 2003. Kajian Pengembangan Teknologi Proses Produksi Kitin dan
Kitosan Secara Kimiawi. Prosiding seminar Nasional Teknik Kimia
Indonesia 2003. Volume I, hal. F01-1 – F01-5.
Sudhakar, M., Manivannan K., dan Soundrapandian P. 2009. Nutritive Value of
Hard and Soft Shell Crabs of Portunus sanguinolentus (herbst). Journal
Animal and Veterinary Advances. 1 (2). Hal. 15-19.
Sugiarto. 1988. Teknik Pembenihan Ikan Mujair dan Nila, Edisi I. C. V. Simplex
Jakarta, 1-7 ; 15-19.
72
Sugihartini, L. 2000. Pengaruh Konsentrasi Asam Klorida dan Waktu
Demineralisasi Kitin terhadap Mutu Kitosan dari Cangkang Rajungan.
[Skripsi]. Jurusan Teknologi Hasil Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Sugita, P., T. Wukirsari., A. Sjahriza dan D. Wahyono. 2009. Kitosan: Sumber
Biomaterial Masa Depan. IPB Press: Bogor.
Suharjo dan Harini, N,. 2005. Ekstraksi Chitosan dari Cangkang Udang
Windu (Penaeus monodon Sp.) Secara Fisika-Kimia (Kajian
Berdasarkan Ukuran Partikel Tepung Khitin dan Konsentrasi NaOH).
GAMMA. 1(1): 7-15.
Suhartono, M. T. 2000. Enzim dan Bioteknologi. Pusat Antar Universitas
Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor: Bogor:
Sumantadinata, Komar. 1981. Pengembangan Ikan-ikan Peliharaan di Indonesia.
Sastra Hudaya: Bogor.
Suparno dan Nurcahaya, 1984. Pemanfaatan Limbah Udang. Balai Penelitian
Limbah Perikanan. Badan penelitian dan Pengembangan Pertanian:
Jakarta.
Suptijah P, Salamah E, Sumaryanto H, Purwaningsih S, Santoso J. 1992.
Pengaruh berbagai isolasi kitin kulit udang terhadap mutunya. Jurnal
Penelitian Perikanan Indonesia 3(1):1-9
Susianawati, R. 2006. Kajian Penerapan GMP dan SSOP Pada produk Ikan Asin
Kering Dalam Upaya Peningkatan Keamanan Pangan di Kabupaten
Kendal. [Tesis]. Universitas Diponegoro. Program Pascasarjana:
Semarang.
Synowiecki J and Al-Khateeb N.A., 2003, Production, Properties, and Some New
Applications od Chitin and Its Derivatives. Critical Reviews in Food
Science and Nutrition, 43(2): 145-171 (2003).
Tanasale, M.F.J.D.P., 2010, Kitosan Berderajat Deasetilasi Tinggi: Proses dan
Karakterisasi, Proseding Seminar Nasional Basic Science, ISBN: 978-
602-97522-0-5, hal 187-193.
Tanbury, Peter F., and Allan Whitaker. 1984. Principles of Fermentation
Technology. Pergamon Press: New York
Tang, W. W. 2007. Impact of Corporate Image and Corporate Reputation on
Customer Loyalty: A Review. Management Science and Engineering. 1(2).
57-62.
Volk and Wheeler. 1990. Mikrobiologi Dasar, jilid 2. Edisi kelima. Erlangga: .
Jakarta
73
Wardaniati, R.A. dan S. Setyaningsih. 2009. Pembuatan Chitosan dari Kulit
Udang dan Aplikasinya untuk Pengawetan Bakso. Universitas
Diponegoro: Semarang. Hal.1-5.
Wiyarsi, A., Erfan P. 2008. Pengaruh Konsentrasi Kitosan dari Cangkang Udang
Terhadap Efisiensi Penjerapan Logam Berat. Jurusan Pendidikan Kimia
FMIPA. Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta.
Yi Ye. 2008. J Assist Reproductive Genetics. CYP1A1 and CYP1B1 genetic
polymorphisms and uterine leiomyoma risk in Chinese women. Springer
Science. Vol. 25.
Zahrudin, W., Aprilia A., dan Ella S. 2008. Karakteristik Mutu dan Kelarutan
Kitosan dari Ampas Silase Kepala Udang Windu (Penaeus monodon).
Buletin Teknologi Hasil Perikanan. 11(2): 140-151.