imobilisasi ditizon pada kitosan dan aplikasinya …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · ion...

34
IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA UNTUK PENURUNAN KADAR ION Pb 2+ SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi Kimia oleh Dina Amalina 4311412025 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Upload: dangcong

Post on 09-Apr-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN

APLIKASINYA UNTUK PENURUNAN KADAR ION Pb2+

SKRIPSI

Disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

Program Studi Kimia

oleh

Dina Amalina

4311412025

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

Page 2: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

ii

Page 3: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

iii

Page 4: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

iv

Page 5: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

v

MOTTO

1. Do good, and good will come to you.

2. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya (Al-baqarah : 286)

3. Bahwasanya seseorang tidak memperoleh apa-apa selain apa yang telah ia

usahakan dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan kepadanya

(An-najm : 39-40)

4. Happiness can be found even in the darkest of times, if one only

remembers to turn the light –Albus Dumbledore

PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk :

1. Papa dan Mama yang selalu memberikan doa dan

dukungan demi tercapainya cita-cita.

2. Sekar dan Adel yang selalu menghibur dan

memberi dorongan untuk tetap semangat.

3. Nenek yang selalu memberikan doa dan

menyayangi saya.

4. Sahabat yang turut memberikan doa dan

dukungan.

5. Dan Mas Fahmi yang selalu ada dalam suka

maupun duka.

Semoga kalian selalu dalam lindungan Allah.

Page 6: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

vi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat,

kemudahan, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Imobilisasi Ditizon pada Kitosan dan Aplikasinya untuk Penurunan

Kadar Ion Pb2+

” ini dengan baik.

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

pada Program Studi Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang.

Penulis dalam kesempatan ini ingin mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu, baik dalam penelitian maupun dalam

penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada :

1. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Negeri Semarang yang telah memberikan ijin dan kemudahan melakukan

penelitian.

2. Ketua Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan bantuan administrasi teknis dan non teknis dalam penelitian

dan pelaporan hasil penelitian.

3. Ibu Dr. F. Widhi Mahatmanti, M.Si selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran dan perbaikan dalam penelitian maupun penulisan

skripsi.

4. Bapak Drs. Eko Budi Susatyo, M.Si selaku dosen pembimbing I dan Ibu

Ella Kusumastuti, S.Si., M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan arahan dan saran selama penyusunan skripsi.

Page 7: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

vii

5. Seluruh Dosen Program Studi Kimia yang telah membekali ilmu dan

jasanya selama di bangku kuliah.

6. Ibu Ida selaku teknisi Laboratorium Kimia Analitik, Ibu Martin selaku

teknisi Laboratorium Kimia Anorganik, Bapak Danang selaku teknisi

Laboratorium Teknik Kimia, Bapak Muttaqin selaku teknisi Laboratorium

Fisika, dan seluruh laboran Laboratorium Kimia Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam atas bantuan yang diberikan selama penelitian.

7. Teman-teman seperjuangan Kimia Unnes 2012 atas semangat dan

dukungan selama ini.

8. Dan semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi pembaca maupun pihak

yang berkepentingan.

Semarang, 18 Juli 2016

Penulis

Page 8: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

viii

ABSTRAK Amalina, Dina. 2016. Imobilisasi Ditizon pada Kitosan dan Aplikasinya untuk

Penurunan Kadar Ion Pb2+

. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Drs.

Eko Budi Susatyo, M.Si dan Pembimbing Pendamping Ella Kusumastuti, S.Si.,

M.Si

Kata kunci : Kitosan, Ditizon, Kitosan Terimobilisasi Ditizon, Ion Pb2+

Ion Pb2+

adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan

dapat berfungsi sebagai adsorben namun kapasitas adsorpsinya masih cenderung

kecil. Salah satu usaha untuk meningkatkan kapasitas adsorpsi kitosan adalah

dengan mengimobilisasi kitosan dengan ditizon. Ditizon digunakan sebagai

imobilisasi karena terdapat gugus S=C dan –NH pada ditizon yang berperan

sebagai pembentuk kelat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari

karakteristik kitosan, kitosan terimobilisasi ditizon, dan kitosan terimobilisasi

ditizon setelah mengadsorpsi ion Pb2+

menggunakan FTIR, dan aplikasi kitosan

terimobilisasi ditizon untuk penurunan kadar ion Pb2+

pada pH, waktu kontak, dan

konsentrasi optimum. Metode adsorpsi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode batch. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kitosan

terimobilisasi ditizon muncul spektra pada bilangan gelombang 1380,77 cm-1

yaitu gugus S=C dari ditizon yang terikat pada kitosan dan pada kitosan

terimobilisasi ditizon setelah mengadsorpsi ion Pb2+

, terjadi pergeseran bilangan

gelombang 1380,77 cm-1

menjadi 1354 cm-1

karena gugus S=C telah mengikat ion

Pb2+

, yaitu C=S-Pb. Pada proses adsorpsi ion Pb2+

diperoleh kapasitas adsorpsi

sebesar 17,5438 mg/g untuk kitosan dan 27,0270 mg/g untuk kitosan

terimobilisasi ditizon.

Page 9: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

ix

ABSTRACT Amalina, Dina. 2016. Immobilization Dithizone at Chitosan and Application to

Reduce Pb2+

Ion Content. Final Project, Chemistry Majors Faculty of

Mathematics and Natural Sciences Semarang State University. First Advisor: Drs.

Eko Budi Susatyo, M.Si and Second Advisor: Ella Kusumastuti, S.Si., M.Si

Keywords : chitosan, dithizone, chitosan immobilized by dithizone, Pb2+

ion

Pb2+

ion is a toxic and hazardous type of heavy metal ion. Chitosan can be

used as an adsorbent but its adsorption capacity tend to be small. One of the way

to increase the adsorption capacity of chitosan is to immobilize it with dithizone.

Dithizone used as an immobilizer because it has S=C and –NH group as chelating

agents. The purpose of this study is to determine the characteristics of chitosan,

dithizone-immobilized chitosan, and dithizone-immobilized chitosan after

adsorbing Pb2+

ion using FTIR, and application of dithizone-immobilized chitosan

to decrease Pb2+

content at a pH, contact time, and the optimum concentration.

Batch method is used for adsorption method in this study. The result showed that

the spectra on dithizone-immobilized chitosan appears at wavenumber 1380,77

cm-1

, specifically the S=C group of dithizone bound to chitosan and on dithizone-

immobilized chitosan after absorbing Pb2+

ion, the wavenumber changed from

1380,77 cm-1

to 1354 cm-1

because the S=C group has bound the Pb2+

ion to C=S-

Pb. At the adsorption process of Pb2+

ion, adsorption capacity obtained at 17,5438

mg/g for chitosan and 27,0270 mg/g for dithizone-immobilized chitosan.

Page 10: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................... i

PERNYATAAN ................................................................................. ii

PERSETUJUAN ................................................................................ iii

PENGESAHAN ................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................... v

PRAKATA ......................................................................................... vi

ABSTRAK ......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xv

BAB

1. PENDAHULUAN ....................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ..................................................................... 4

1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4

1.4. Manfaat Penelitian .................................................................... 5

2. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 6

2.1. Pencemaran Logam Berat ......................................................... 6

2.2. Timbal (Pb) ............................................................................... 7

2.3. Adsorpsi .................................................................................... 8

2.4. Kitosan Terimobilisasi Ditizon ................................................. 10

4.2.4 Kitosan ................................................................................. 10

5.2.4 Ditizon.................................................................................. 12

6.2.4 Kitosan Terimobilisasi Ditizon ............................................ 13

3. METODE PENELITIAN ............................................................. 15

3.1. Lokasi Penelitian ...................................................................... 15

3.2. Variabel Penelitian.................................................................... 15

3.3. Prosedur Penelitian ................................................................... 15

3.3.1 Alat ....................................................................................... 15

3.3.2 Bahan ................................................................................... 16

3.3.3 Cara Kerja ............................................................................ 16

3.3.3.1 Pembuatan Larutan Kitosan ............................................ 16

3.3.3.2 Pembuatan Kitosan Bead ................................................ 16

3.3.3.3 Imobilisasi Ditizon pada Kitosan .................................... 17

Page 11: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

xi

3.3.3.4 Aplikasi Penurunan Kadar Ion Pb2+ Terhadap Kitosan dan

Kitosan Terimobilisasi Ditizon ....................................... 17

a. Penentuan pH Optimum ............................................ 17

b. Penentuan Waktu Kontak Optimum ......................... 18

c. Penentuan Konsentrasi Optimum .............................. 18

d. Penentuan Kapasitas Adsorpsi Pb2+

.......................... 19

3.3.3.5 Karakterisasi Kitosan dan Kitosan Terimobilisasi Ditizon

Setelah Mengadsorpsi Ion Pb2+

....................................... 20

4. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 21

4.1. Pembuatan Kitosan Bead dan Imobilisasi dengan Ditizon ....... 21

4.2. Aplikasi Penurunan Kadar Ion Pb2+

terhadap Kitosan dan

Kitosan Terimobilisasi Ditizon ................................................. 26

4.2.1 Pengaruh pH terhadap Adsorpsi Ion Pb2+

............................ 26

4.2.2 Pengaruh Waktu Kontak terhadap Adsorpsi Ion Pb2+

......... 28

4.2.3 Pengaruh Konsentrasi Awal terhadap Adsorpsi Ion Pb2+

.... 30

4.2.4 Penentuan Kapasitas Adsorpsi Kitosan dan Kitosan

Terimobilisasi Ditizon terhadap Ion Pb2+

............................ 32

4.3. Karakterisasi Kitosan Terimobilisasi Ditizon Setelah

Mengadsorpsi Ion Pb2+

............................................................. 34

5. PENUTUP .................................................................................... 37

5.3. Kesimpulan ............................................................................... 37

5.3. Saran ......................................................................................... 38

6. DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 39

7. LAMPIRAN ................................................................................. 43

Page 12: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Interpretasi Gugus Fungsi Spektra Inframerah Kitosan

Dan Kitosan Terimobilisasi Ditizon ........................................... 24

4.2 Parameter Adsorpsi Langmuir ..................................................... 33

4.3 interpretasi Gugus Fungsi Spektra Inframerah Kitosan dan

Kitosan Terimobilisasi Ditizon Terkontak Ion Pb2+

................... 36

Page 13: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Struktur Kitin ............................................................................... 11

2.2 Struktur Kitosan ........................................................................... 11

2.3 Struktur Ditizon ............................................................................ 13

4.1 Perbedaan Fisik antara (a) Kitosan Serbuk, (b) Kitosan Bead,

dan (c) Kitosan Bead Terimobilisasi Ditizon .............................. 22

4.2 Hasil Spektra Inframerah Kitosan Terimobilisasi Ditizon

dan Kitosan ................................................................................. 23

4.3 Reaksi Imobilisasi Ditizon pada Kitosan ..................................... 25

4.4 Grafik Hubungan antara pH Larutan dan Adsorpsi

Pb2+

(mg/g) .................................................................................. 27

4.5 Grafik Hubungan Antara Waktu Kontak (menit) dan Adsorpsi

Pb2+

(mg/g) .................................................................................. 29

4.6 Grafik Hubungan Antara Konsentrasi Larutan Pb2+

(mg/g)

dan Adsorpsi Pb2+

(mg/g) ........................................................... 31

4.7 Grafik Linearitas Langmuir untuk Kitosan .................................. 33

4.8 Grafik Linearitas Langmuir untuk Kitosan Terimobilisasi

Ditizon ......................................................................................... 33

4.9 Hasil Spektra Inframerah Adsorben Setelah Mengadsorpsi Ion

Pb2+

.............................................................................................. 35

Page 14: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Sertifikat Analisis Kitosan ............................................................. 43

2. Diagram Alir Penelitian ................................................................. 44

3. Data Penentuan pH Optimum Adsorpsi Pb2+

oleh Kitosan

dan Kitosan Terimobilisasi Ditizon ............................................... 50

4. Data Penentuan Waktu Kontak yang Dibutuhkan Adsorpsi Pb2+

oleh kitosan dan Kitosan Terimobilisasi Ditizon .......................... 58

5. Data Penentuan Konsentrasi Awal Pb2+

Optimum Adsorpsi Pb2+

oleh Kitosan dan Kitosan Terimobilisasi Ditizon ......................... 67

6. Data Penentuan Kapasitas Adsorpsi ion Pb2+

................................ 75

7. Perhitungan Pembuatan Larutan ................................................... 81

8. Foto Penelitian ............................................................................... 85

Page 15: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan industrialisasi menjanjikan kemudahan dan kesejahteraan

bagi masyarakat, namun di sisi lain menimbulkan dampak negatif berupa

melimpahnya limbah industri berupa limbah cair, padat, maupun gas.

Pembuangan limbah industri yang tidak tepat dapat menimbulkan pencemaran

lingkungan hidup. Limbah cair pada industri memberikan kontribusi terhadap

pelepasan logam berat beracun di dalam air. Pemilihan logam berat dikhususkan

pada ion Pb2+

karena logam berat tersebut banyak digunakan dalam industri dan

memiliki potensi dampak pencemaran pada lingkungan. Ion logam ini dapat

terakumulasi dalam organ vital manusia dan hewan, efek keracunan secara

kumulatifnya dapat menyebabkan kerusakan fatal hematologi seperti kerusakan

otak, anemia, dan gangguan fungsi ginjal (Behbahani et al., 2013).

Beberapa metode seperti osmosis balik, koagulasi, ekstraksi pelarut,

pertukaran ion, presipitasi, adsorpsi, dan teknik elektrokimia telah digunakan

untuk menghilangkan logam berat dari limbah (Metin dan Erol, 2016).

Dibandingkan dengan metode lainnya, metode adsorpsi adalah salah satu metode

yang paling sederhana, murah, efektif, dan metode dapat digunakan secara luas

(Akintola et al., 2015) dan merupakan teknik yang sering digunakan untuk

mengurangi ion logam berat dalam air limbah (Apriliani, 2010). Adsorpsi dapat

dilakukan terhadap logam berat dengan menggunakan berbagai macam adsorben,

Page 16: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

2

diantaranya seperti zeolit, kitin-kitosan, bioadsorben dari spesies alga, fly ash,

karbon aktif, dan selulosa (Solikhah, 2014).

Pertimbangan biaya pengolahan merupakan salah satu alternatif yang perlu

dipertimbangkan untuk memilih teknologi yang akan digunakan untuk mengolah

senyawa logam berat tersebut. Biaya pengolahan adalah parameter yang penting

dalam memilih adsorben dan biaya masing-masing adsorben sangat bervariasi,

tergantung pada proses yang diperlukan dan ketersediaan adsorben tersebut.

Secara umum adsorben dapat dikatakan murah apabila tidak memerlukan atau

memerlukan sedikit proses, bahan melimpah dan merupakan hasil samping atau

limbah (Arifin et al., 2012).

Kitosan menarik secara ekonomi karena kitosan merupakan polimer alam

kedua yang melimpah setelah selulosa (Hua et al., 2016). Kitosan dapat

digunakan sebagai adsorben untuk logam berat karena memiliki gugus amina

yang reaktif dan khelasi yang stabil (Reddy dan Lee, 2013). Kitosan merupakan

adsorben alam yang sangat menarik karena biokompatibilitas, biodegradasi,

hifrofilitas, tidak beracun, dan bersifat antibakteri (Metin dan Erol, 2016).

Ketkangplu et al. (2005) telah melakukan adsorpsi ion logam Cu2+

, Cd2+

,

dan Pb2+

dengan metode prekonsentrasi dengan kitosan sebagai adsorben namun

kurang selektif karena penyerapan masih relatif kecil. Gyananath et al. (2012)

juga telah melakukan adsorpsi logam berat pada berbagai pH menggunakan

kitosan bead dan kitosan terikat silang. Hasilnya menunjukkan kitosan yang

berikatan silang mampu menyerap ion logam pada pH rendah dan kitosan bead

larut dalam pH rendah. Maka perlu adanya modifikasi pada kitosan untuk

Page 17: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

3

meningkatkan kemampuannya dalam adsorpsi dan tidak larut pada pH rendah.

Berbagai hasil modifikasi adsorben telah dikembangkan oleh para peneliti.

Menurut Rohyami (2013), modifikasi adsorben dapat dilakukan dengan

menggunakan ligan organik untuk meningkatkan kapasitas adsorpsi dan

selektifitas pemisahan. Salah satu ligan yang dapat digunakan adalah ditizon yang

sangat sensitif terhadap logam Pb, Cd, dan Cu karena banyak mengandung atom

donor –NH, dan kelompok –SH (Mudasir et al., 2008). Ditizon merupakan reagen

yang sudah dikenal sebagai agen untuk penentuan logam berat dengan ekstraksi

klasik. Ditizon mempunyai dua atom hidrogen aktif yang dapat disubtitusi dengan

kation. Selain itu, ditizon juga merupakan molekul yang memiliki atom donor

elektron, yaitu sulfur dan nitrogen yang dapat bereaksi dengan kation, yaitu ion-

ion logam berat (Agustiningtyas, 2012).

Penelitian tentang modifikasi kitosan dengan ditizon telah dilakukan oleh

Allen (2014), yaitu menentukan recovery timbal dengan ekstraksi fase padat

menggunakan kitosan terimobilisasi ditizon sebagai adsorben dan Etilen Diamin

Tetra Asetat (EDTA) sebagai pendesorpsi. Dari penelitian tersebut muncul gugus

fungsi baru pada proses karakterisasi menggunakan FT-IR, yaitu gugus S=C yang

diduga hasil dari imobilisasi dengan ditizon. Kapasitas adsorpsi dari kitosan

terimobilisasi ditizon untuk ion Cd2+

yaitu sebesar 0,315 mg/g (Agustrya, 2015).

Modifikasi kitosan terimobilisasi ditizon diharapkan agar kitosan tidak

larut dalam suasana asam dan memaksimalkan penyerapan ion Pb2+

pada larutan.

Berdasarkan masalah di atas, maka peneliti akan memfokuskan kajian pada

Page 18: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

4

“Imobilisasi Ditizon pada Kitosan dan Aplikasinya untuk Penurunan Kadar Ion

Pb2+”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan hal-hal yang diungkapkan di atas, dirumuskan permasalahan sebagai

berikut :

a) Bagaimana karakteristik kitosan sebelum dan sesudah terimobilisasi ditizon?

b) Berapa besar penurunan kadar ion Pb2+

pada adsorpsi menggunakan kitosan

terimobilisasi ditizon pada kondisi optimum (pH larutan, waktu kontak, dan

konsentrasi larutan)?

c) Bagaimana karakteristik kitosan dan kitosan terimobilisasi ditizon setelah

mengadsorpsi ion Pb2+

?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan, maka dapat dirumuskan

tujuan berikut :

a) Mengetahui karakteristik kitosan sebelum dan sesudah terimobilisasi ditizon.

b) Mengetahui besar penurunan kadar ion Pb2+

pada adsorpsi menggunakan

kitosan terimobilisasi ditizon pada kondisi optimum (pH larutan, waktu kontak,

dan konsentrasi larutan).

c) Mengetahui karakteristik kitosan dan kitosan terimobilisasi ditizon setelah

mengadsorpsi ion Pb2+

.

Page 19: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

5

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mendorong

para peneliti dalam mengembangkan kitosan terimobilisasi ditizon dan

mengurangi kadar ion Pb2+

di lingkungan.

Page 20: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pencemaran Logam Berat

Daerah aliran sungai merupakan suatu ekosistem yang berpotensi besar

untuk mengalami polusi atau pencemaran. Pencemaran dapat terjadi sebagai

akibat dari berbagai kegiatan yang dilakukan di kawasan industri. Pembuangan

limbah industri yang tidak tepat dapat menimbulkan pencemaran lingkungan

hidup khususnya yang mengandung ion logam-logam berat.

Keberadaan logam berat di lingkungan dapat berasal dari dua sumber,

pertama berasal dari alam dengan kadar di biosfer yang relatif kecil. Keberadaan

logam berat secara alami tidak membahayakan lingkungan. Kedua dari

antropogenik. Keberadaan logam berat tersebut diakibatkan oleh aktivitas

manusia, misalnya limbah industri pelapisan logam, pertambangan, cat,

pembuangan zat kendaraan bermotor, serta barang-barang bekas seperti baterai,

kaleng, dan sebagainya (Arifin et al., 2012).

Dalam tubuh makhluk hidup logam berat termasuk dalam mineral “trace”

atau mineral yang jumlahnya sangat sedikit. Beberapa mineral trace adalah

esensial karena digunakan untuk aktivitas kerja sistem enzim misalnya seng (Zn),

tembaga (Cu), besi (Fe), dan beberapa unsur lainnya seperti cobalt (Co), mangan

(Mn), dan beberapa lainnya. Beberapa logam bersifat non-esensial dan bersifat

toksik terhadap makhluk hidup misalnya merkuri (Hg), kadmium (Cd), dan timbal

(Pb) (Darmono, 2001). Toksisitas logam pada manusia menyebabkan beberapa

Page 21: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

7

akibat negatif, terutama kerusakan jaringan, khususnya organ detoksifikasi dan

ekskresi, yaitu hati dan ginjal.

2.2 Timbal (Pb)

Timbal atau plumbum disimbolkan dengan Pb. Logam ini termasuk ke

dalam kelompok logam-logam golongan IV-A pada tabel periodik unsur kimia.

Mempunyai nomor atom (NA) 82 dengan bobot atau berat atom (BA) 207,2.

Penyebaran logam timbal di bumi sangat sedikit. Jumlah timbal yang terdapat di

seluruh lapisan bumi hanyalah 0,0002% dari seluruh jumlah kerak bumi. Jumlah

ini sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah logam berat lainnya yang ada

di bumi (Palar, 1994). Pb2+

pada pH tinggi (berkurangnya ion H+) dapat

menyebabkan reaksi antara Pb2+

dengan OH-, sehingga membentuk endapan

Pb(OH)2, endapan ini dapat menghalangi proses adsorpsi yang berlangsung. Oleh

karena itu, terjadi penurunan persen penyerapan pada pH 7 dan 8 (Allen, 2014).

Timbal banyak dimanfaatkan oleh manusia seperti sebagai bahan pembuat

baterai, amunisi, perlengkapan medis, cat, keramik, dan lainnya. Timbal atau Pb

dan persenyawaannya dapat berada dalam perairan sebagai dampak dari aktivitas

manusia. Secara alamiah, ion Pb2+

dapat masuk ke perairan melalui pengkristalan

Pb di udara dengan bantuan air hujan (Arifin et al., 2012).

Pada jaringan dan atau organ tubuh, ion Pb2+

akan terakumulasi pada

tulang baik melalui udara maupun makanan ataupun minuman, karena logam ini

dalam bentuk ion (Pb2+

) mampu menggantikan keberadaan ion Ca2+

(kalsium)

yang terdapat pada jaringan tulang. Tulang berfungsi sebagai tempat

Page 22: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

8

pengumpulan ion Pb2+

karena sifat-sifat ion Pb2+

yang hampir sama dengan ion

Ca2+

(Fardiaz, 1992). Di samping itu pada wanita hamil ion Pb2+

dapat melewati

plasenta dan kemudian akan ikut masuk dalam sistem peredaran darah janin dan

selanjutnya setelah bayi lahir, ion Pb2+

akan dikeluarkan melalui air susu (Palar,

1994).

Keracunan akut dapat terjadi jika ion Pb2+

masuk ke dalam tubuh

seseorang melalui makanan atau menghirup gas Pb dalam waktu relatif pendek

dengan dosis atau kadar relatif tinggi. Timbal bisa merusak jaringan syaraf, fungsi

ginjal, sistem reproduksi, sistem endokrin dan jantung, serta gangguan pada otak

sehingga anak mengalami gangguan kecerdasan mental. Menurut Behbahani et al.

(2013), ion logam ini dapat terakumulasi dalam organ vital manusia dan hewan,

efek keracunan secara kumulatifnya dapat menyebabkan kerusakan fatal

hematologi seperti kerusakan otak, anemia, dan gangguan fungsi ginjal.

2.3 Adsorpsi

Adsorpsi merupakan suatu proses penyerapan oleh padatan tertentu

terhadap zat tertentu yang terjadi pada permukaan zat padat karena adanya gaya

tarik atom atau molekul pada permukaan zat padat tanpa meresap ke dalam

(Atkins, 1999). Menurut Apriliani (2010), yang bertanggung jawab terhadap

adsorpsi adalah gaya tarik van der waals, pembentukan ikatan hidrogen,

pertukaran ion, dan pembentukan ikatan kovalen.

Adsorpsi dapat terjadi pada antarfasa padat-cair, padat-gas, atau gas-cair.

Molekul yang terikat pada bagian antarmuka disebut adsorbat, sedangkan

Page 23: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

9

permukaan yang menyerap molekul-molekul adsorbat disebut adsorben. Pada

adsorpsi, interaksi antara adsorben dengan adsorbat hanya terjadi pada permukaan

adsorben. Adsorpsi adalah gejala pada permukaan, sehingga makin besar luas

permukaan, maka makin banyak zat yang teradsorpsi. Walaupun demikian,

adsorpsi masih bergantung pada sifat zat pengadsorpsi (Apriliani, 2010).

Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah ion logam yang diadsorpsi oleh

adsorben yaitu : (Yusrin, 2014)

1. Jenis adsorbat, meliputi ukuran molekul adsorbat dan kepolaran zat;

2. Jenis adsorben, meliputi kemurnian, luas permukaan, dan volume pori

adsorben;

3. Temperatur, adsorpsi merupakan proses eksoterm sehingga jumlah adsorbat

akan bertambah dengan berkurangnya temperatur adsorbat;

4. Tekanan, untuk adsorpsi fisika, kenaikan tekanan adsorbat mengakibatkan

kenaikan jumlah zat yang diadsorpsi.

Metode adsorpsi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu statis (batch) dan

dinamis (kolom). Cara statis yaitu ke dalam wadah yang berisi adsorben

dimasukkan larutan yang mengandung komponen yang diinginkan, selanjutnya

diaduk dalam waktu tertentu, kemudian dipisahkan dengan cara penyaringan atau

dekantasi. Komponen yang telah terikat pada adsorben dilepaskan kembali dengan

melarutkan adsorben dalam pelarut tertentu dan volumenya lebih kecil dari

volume larutan mula-mula. Lalu cara dinamis yaitu ke dalam kolom yang telah

diisi dengan adsorben dilewatkan larutan yang mengandung komponen tertentu,

selanjutnya komponen yang telah terserap dilepaskan kembali dengan

Page 24: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

10

mengalirkan pelarut (eluen) (Apriliani, 2010). Proses adsorpsi sangat sesuai

untuk memisahkan bahan dengan konsentrasi yang kecil dan campuran yang

mengandung bahan lain yang berkonsentrasi tinggi karena selektivitas pada proses

adsorpsi tinggi. Bentuk lain dari adsorpsi adalah pertukaran ion (ion exchange).

2.4 Kitosan Terimobilisasi Ditizon

2.4.1 Kitosan

Kitin dan turunannya seperti kitosan, karboksimetil kitin, dan sebagainya

secara luas diakui memiliki aplikasi besar di berbagai bidang. Kitin dan

turunannya banyak digunakan dalam industri makanan, bidang obat-obatan,

industri kimia, tekstil dan lain-lain (Muzzarelli, 1996).

Kitin dan turunannya, terutama kitosan, memiliki potensi dan aplikasi

yang sangat besar. Kitosan mempunyai aplikasi di berbagai bidang, misalnya

dalam kosmetik, pertanian, makanan, farmasi, biomedis, industri kertas, dan juga

sebagai adsorben untuk pengolahan air limbah (Sila et al., 2014).

Kitosan merupakan polimer (β-1-4)-2-amino-2-dioksi-D-glukopiranosa

yang disintesis melalui deasetilasi kitin. Kitosan adalah biopolimer yang paling

melimpah kedua di alam setelah selulosa (Ngah et al., 2012). Kitosan sangat

menarik di alam karena sifatnya biokompatibilitas, biodegradasi, hidrofilitas,

tidak beracun, bersifat antibakteri, dan ekonomis. Kitosan dapat mudah berikatan

silang dengan glutaraldehid, etilenglikol diglisidil eter, epiklorohidrin, dan

tripolifosfat (Metin dan Erol, 2016).

Page 25: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

11

Gambar 2.1. Struktur kitin (Hadi, 2014)

Gambar 2.2. Struktur kitosan (Hadi, 2014)

Gambar 2.1 merupakan struktur dari kitin dan Gambar 2.2 merupakan

struktur dari kitosan. Perbedaan kitin dan kitosan didasarkan pada kandungan

nitrogennya. Bila nitrogen kurang dari 7%, maka polimer disebut kitin dan apabila

kandungan total nitrogennya lebih dari 7% maka disebut kitosan. Kitosan disebut

juga dengan β-(1,4)-2-amino-2-dioksi-D-glukosa merupakan senyawa tidak larut

dalam air, sedikit larut dalam HCl, HNO3, dan H3PO4, dan tidak larut dalam

H2SO4. Kitosan tidak beracun, mudah mengalami biodegradasi dan bersifat

polielektrolit yang artinya memiliki muatan elektron, yaitu muatan negatif

sehingga mampu berikatan dengan logam berat bermuatan positif, di samping itu

kitosan dapat dengan mudah berinteraksi dengan zat-zat organik lainnya seperti

protein, oleh karena itu kitosan relatif lebih banyak digunakan pada berbagai

industri terapan dan industri kesehatan (Rahawarin, 2011).

Kitosan adalah polimer polisakarida amina yang tersusun oleh unit

glukosamin dan N-asetil glukosamin yang merupakan polimer hidrofilik tidak

Page 26: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

12

beracun, cocok secara biologis (biocompatible) dan dapat didegradasi secara

biologis (Setyaningrum, 2014). Secara umum proses pembuatan kitosan meliputi

3 tahap, yaitu deproteinasi, demineralisasi, dan deasetilasi. Proses deproteinasi

bertujuan mengurangi kadar protein dengan menggunakan larutan alkali encer dan

pemanasan yang cukup. Proses demineralisasi dimaksudkan untuk mengurangi

kadar mineral (CaCO3) dengan menggunakan asam konsentrasi rendah untuk

mendapatkan kitin. Proses deasetilasi bertujuan untuk menghilangkan gugus asetil

dari kitin melalui pemanasan dalam larutan alkali kuat dengan konsentrasi tinggi.

Proses deasetilasi dengan menggunakan alkali pada suhu tinggi akan

menyebabkan terlepasnya gugus asetil (CH3CHO). Gugus amida pada kitin akan

berikatan dengan gugus hidrogen yang bermuatan positif sehingga membentuk

gugus amina bebas –NH2. Kitosan dapat berfungsi sebagai adsorben terhadap ion

logam dalam perairan karena kitosan memiliki gugus amina bebas dan hidroksil

yang berfungsi sebagai situs chelation (situs ikatan koordinasi) dengan ion logam

guna membentuk kelat (Setyaningrum, 2014).

2.4.2 Ditizon

Difeniltiokarbazon atau ditizon merupakan reagen yang sudah dikenal dan

masih digunakan sebagai agen kromogenik untuk penentuan logam berat dengan

ekstraksi klasik analit dalam medium pelarut organik (Agustiningtyas, 2012).

Ditizon memiliki dua atom hidrogen aktif yang dapat disubtitusi dengan kation.

Ditizon dapat membentuk kompleks yang stabil dengan ion logam karena ditizon

memiliki gugus fungsi –SH dan –NH (Karimi et al., 2012). Ditizon dipilih sebagai

Page 27: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

13

ligan untuk adsorpsi karena ditizon sangat selektif untuk logam Hg, Cd, dan Pb

(Mudasir et al., 2008). Struktur ditizon dapat dilihat pada Gambar 2.3

Gambar 2.3. Struktur ditizon (Agustiningtyas, 2012)

Ditizon dikenal sebagai salah satu zat pengkelat yang menunjukkan

sensitivitas dan selektivitas yang baik terhadap ion Pb2+

dalam suasana basa

(Rajesh & Manikandan, 2008). Menurut Lang et al. (2008) pH optimum untuk

pengompleksan ion Pb2+

dengan ditizon menggunakan metode ekstraksi pelarut

adalah 9,5. Pada suasana asam, terjadi kompetisi antara ion Pb2+

dengan ion H+

untuk berikatan dengan ditizon. Jika ion H+ berikatan dengan ditizon maka akan

terbentuk asam ditizonat sedangkan bila ion Pb2+

berikatan dengan ditizon akan

terbentuk kompleks Pb2+

-ditizon yang tidak stabil. Dalam suasana basa, ion OH-

akan berikatan dengan salah satu ion H+ pada ditizon sehingga membentuk

kompleks yang stabil dengan Pb2+

(Agustiningtyas, 2012).

2.4.3 Kitosan Terimobilisasi Ditizon

Imobilisasi merupakan suatu modifikasi untuk meniru keadaan asalnya di

alam yang diyakini berada dalam keadaan terikat pada partikel-partikel dalam sel.

Tujuan utama mengimobilisasi adsorben adalah untuk memperoleh hasil adsorpsi

yang diharapkan akan meningkatkan daya serap atau adsorpsi (Zaborsky, 1973).

Teknik imobilisasi pertama kali dilakukan oleh Nelson dan Griffin pada tahun

Page 28: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

14

1916. Mereka mengimobilisasi enzim interfase dari khamir dengan cara adsorpsi

pada arang aktif (Chibata, 1978).

Imobilisasi ditizon pada permukaan polimer dan silika gel telah dilakukan

dan berhasil digunakan untuk menghilangkan logam berat (Mudasir et al., 2008).

Imobilisasi antara kitosan dan ditizon merupakan salah satu cara untuk

meningkatkan kemampuan adsorpsi dari kitosan terhadap ion logam Pb2+

terlarut.

Proses imobilisasi adsorben kitosan dengan ditizon bertujuan untuk menambahkan

gugus aktif pada kitosan sehingga dapat meningkatkan kapasitas adsorpsi

terhadap ion logam Pb2+

(Mudasir, et al., 2008).

Selain bertujuan untuk menambah gugus aktif pada kitosan, proses

imobilisasi ditizon pada kitosan juga dapat meningkatkan kestabilan kitosan

terhadap asam sehingga saat adsorben digunakan untuk mengadsorpsi ion Pb2+

adsorben kitosan ditizon mapu tidak larut dalam suasana asam (Allen, 2014).

Page 29: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

37

BAB V

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan kitosan dan

kitosan terimobilisasi ditizon sebagai adsorben untuk ion Pb2+

, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Perbedaan karakterisasi kitosan bead dan kitosan bead terimobilisasi ditizon

terletak pada adanya gugus S=C pada kitosan terimobilisasi ditizon pada

bilangan gelombang 1380,77 cm-1

.

2. Aplikasi penurunan kadar ion Pb2+

menggunakan kitosan dan kitosan

terimobilisasi ditizon optimum pada pH 5,5 dan waktu kontak 75 menit.

Kitosan optimum menyerap ion Pb2+

pada konsentrasi 75 ppm dengan

kapasitas adsorpsi 17,5438 mg/g dan kitosan terimobilisasi ditizon optimum

menyerap ion Pb2+

pada konsentrasi 100 ppm dengan kapasitas adsorpsi

sebesar 27,0270 mg/g.

3. Karakterisasi kitosan yang telah mengadsorpsi ion Pb2+

dengan hilangnya

gugus N-H bending dapat dikatakan gugus tersebut sudah mengikat ion Pb2+

.

Pada kitosan terimobilisasi ditizon yang telah mengadsorpsi ion Pb2+

,

bilangan gelombang yang menyatakan gugus S=C bergeser dari 1380 cm-1

menjadi 1354 cm-1

, maka dapat diartikan gugus S=C tersebut berubah

menjadi C=S-Pb.

Page 30: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

38

4.2 Saran

Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, penggunaan kitosan

terimobilisasi ditizon sebagai adsorben dapat dijadikan alternatif biomaterial

dalam mengurangi konsentrasi ion logam, khususnya ion logam berat Pb2+

.

Perlunya penelitian lanjut untuk mengetahui karakteristik kitosan terimobilisasi

ditizon yang lebih spesifik.

Page 31: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

39

DAFTAR PUSTAKA

Agustiningtyas, Z. 2012. Optimasi Adsorpsi Ion Pb(II) Menggunakan Zeolit Alam

Termodifikasi Ditizon. Skripsi. Bogor: IPB.

Agustrya, N. 2015. Penentuan Kapasitas Adsorpsi Kitosan Terimobilisasi Ditizon

Terhadap Cd(II). Jurnal Kimia Khatulistiwa, Vol. 4(3): 73-78.

Akintola, O., Saleh T., Khaled M., dan Al-Hamous O. 2015. Removal of

Mercury(II) Via a Novel Series of Cross-Linked Poly Dithiocarbamates.

Journal Taiwan Institute of Chemical Engineers, Vol. 000: 1-15

Allen, C. V. 2014. Recovery Timbal dengan Ekstraksi Fase Padat Menggunakan

Kitosan Terimobilisasi Ditizon. Jurnal Kimia Khatulistiwa, Vol. 3(2): 1-

6.

Apriliani, A. 2010. Pemanfaatan Arang Ampas Tebu Sebagai Adsorben Ion

Logam Cd, Cr, Cu, dan Pb dalam Air Limbah. Skripsi. Jakarta:

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Arifin, B., Deswati., dan Loekman U. 2012. Analisis Kandungan Logam Cd, Cu,

Cr, dan Pb dalam Air Laut di Sekitar Perairan Bungus Teluk Kabung

Kota Padang. Jurnal Teknik Lingkungan Unand, Vol. 9(2): 139-145.

Atkins, P. W. 1999. Kimia Fisika 2. Jakarta: Erlangga.

Behbahani, M., Mostafa N., Mostafa M., Omid S., Akbar B., dan Mani S. 2013.

Dithizone-modified Nanoporous Fructose as A Novel Sorbent for Solid-

Phase Extraction of Ultra-Trace Levels of Heavy Metals. Journal

Microchimica Acta, Vol. 180: 911-920

Chibata, I. 1978. Imobilized Enzyme, Research and Development. New York:

John Wiley and Son Inc.

Darmono. 2001. Lingkungan Hidup Dan Pencemaran, Hubungannya dengan

Toksikologi Senyawa Logam. Jakarta: UI Press.

Dewi, M. 2015. Pemanfaatan Arang Kulit Pisang Raja Teraktivasi H2SO4 Untuk

Menurunkan Kadar Ion Pb2+

dalam Larutan. Skripsi. Semarang:

Universitas Negeri Semarang.

Dongre, R., Minakshi T., Dinesh GG., dan Jostna M. 2012. Bromine Pretreated

chitosan for Adsorption of Lead(II) from Water. Journal Bulletin

Material of Science, Vol. 35(5): 875-884

Page 32: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

40

Faisal, M., Adel A., Farid H., Houcine B., Saleh A., dan Ali A. 2014. Highly

Selective Colorimetric Detection and Preconcentration of Bi(III) Ions by

Dhitizone Complexes Anchored onto Mesoporous TiO2. Journal

Nanoscale Research Letters, Vol. 9(62): 1-7

Fardiaz, S. 1992. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Gyananath, G., dan Bahlal D. 2012. Removal of Lead(II) From Aqueous

Solutions by Adsorption onto Chitosan Beads. Journal Cellulose

Chemistry and Technology, Vol. 46(1-2): 121-124

Hadi, A. 2014. Metal Anoin Removal Cr(VI) from Wastewater Using Chitosan

Extracted from Fish Shells. Journal of Babylon University/Pure and

Applied Sciences, Vol. 22(6): 1799-1804.

Hua, W., Yimin L., Weiyuan X., Zhixian C., Xingwen G., dan Jianying H. 2016.

Batch Affinity Adsorption of His-Tagged Proteins with EDTA-Based

Chitosan. Journal Applied Microbioligy Biotechnology, Vol. 100: 879-

891

Karimi, M., Abdolhamid H., Sayed Z., Alizera M., Mohammad M., Asghar A.,

Maryam K., dan Najmeh A. 2012. Solid Phase Extraction of Trace

Amount of Silver(I) Using Dithizone-Immobilized Alumina-Coated

Magnetite Nanoparticles Prior to Determination bu Flame Atomic

Absorption Spectrometry. International Journal Environmental

Analytical Chemistry, Vol. 92(12): 1325-1340

Ketkangplu, P., Chanyut P., dan Unob F. 2005. Preconcentration of Heavy Metals

from Aqueous Solution Using Chitosan Flake. Journal Sains Res Chula

University, Vol 30(1): 87-95

Laksono, W.L., Projosantoso A.K., dan Ikhsan J. 2008. Adsorpsi Kitosan

Terhadap Ion Ni(II) dan Mn(II) pada Berbagai pH. Jurnal Penelitian

Saintek, Vol. 13(1): 95-109.

Lang, L., Chiu K., Lang Q. 2008. Spectrometric Determination of Lead in

Agricultural, Food, Dietary Supplement, and Pharmaceutical Samples.

Pharma Technology, Vol. 32: 74-83.

Metin, A., dan Erol A. 2016. Fibrous Polymer-Grafted Chitosan/Clay Composite

Beads as A Carrier for Immobilization of Papain and Its Usability for

Mercury Elimination. Journal Bioprocess and Biosystems Engineering,

Vol. 39: 1137-1149

Page 33: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

41

Mudasir, G., R Iqmail, dan Endang T. 2008. Immobilization of Dithizone onto

Chitin Isolated from Prawn Seawater Shells (P. Merguensis) and Its

Preliminary Study for the Adsorption of Cd(II) Ion. Journal Physical

Science, Vol. 19(1): 63-78.

Muslimah, Lia D., dan Titin A. 2015. Prekonsentrasi Timbal (II) pada Air Sungai

Kapuas Menggunakan Kitosan Terimobilisasi Ditizon. Jurnal Kimia

Khatulistiwa, Vol. 4(3): 22-27.

Muzzarelli, R. 1996. Chitin. New York: Pergamon Press.

Ngah, W., Teong L., Wong C., dan Hanafiah M. 2012. Preparation and

Characterization of Chitosan and Clinoptilotile with Enhanced

Adsorption Properties for Cu2+

. Journal Bioresource Technology, Vol.

101: 812-817

Palar, H. 1994. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta.

Rahawarin, S. L. 2011. Potensi Kitin Kepiting Bakau (Scylls olivacea Herbst)

Dalam Menyerap Logam Berat Tembaga (Cu) Dari Limbah Tailing

Industri Pertambangan di Timika, Papua. Skripsi. Yogyakarta:

Universitas Atmajaya Yogyakarta.

Rahmi dan Julinawati. 2009. Application of Modified Chitosan for Adsorbent

Ionic Cu2+

Metal in Diesel Oil. Jurnal Natural, Vol. 9(2).

Rajesh, N., Manikandan S. 2008. Spectrophotometric Determination of Lead

After Preconcentration of Its Diphenylthiocarbazone Complex on an

Amberlite XAD-1180 Column. Spectrochim Acta, Vol. 70: 754-757.

Reddy, D., dan Lee S. 2013. Synthesis and Characterization of a Chitosan Ligand

for The Removal of Copper from Aqueous Media. Journal Applied

Polymer Science, Vol. 130: 4542-4550

Rohyami, Y. 2013. Penentuan Cu, Cd, dan Pb dengan AAS Menggunakan Solid

Phase Extraxtion. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Vol. 2(1): 19-25.

Setyaningrum, D. 2014. Sintesis Membran Kitosan-Silika Abu Sekam Padi Untuk

Filtrasi Ion Cd2+

dan Cu2+

. Indonesian Journal of Chemistry Science,

Vol. 3(1): 75-80.

Sholikah, S. 2014. Perbedaan Penggunaan Adsorben dari Zeolit Alam Teraktivasi

dan Zeolit Terimobilisasi Dithizon Untuk Penyerapan Ion Logam

Tembaga (Cu2+

). Makalah Seminar Nasional. Surakarta: Universitas

Sebelas Maret.

Page 34: IMOBILISASI DITIZON PADA KITOSAN DAN APLIKASINYA …lib.unnes.ac.id/26930/1/4311412025.pdf · Ion Pb2+ adalah jenis ion logam berat beracun dan berbahaya. Kitosan ... diantaranya

42

Sila, A., Najwa M., Nadhem S., Rafik B., dan Ali B. 2014. Chitin and Chitosan

Extracted from Shrimp Waste using Fish Proteases Aided Process:

Efficiency of Chitosan in the Treatment of Unhairing Effluents. Journal

Polymer Environmental, Vol. 22: 78-87

Skoog, D. 2007. Principles of Instrumental Analysis Sixth Edition. Canada:

Thomson Books.

Sugiarto, K. 2003. Kimia Anorganik II. Cetakan Pertama. Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta.

Sukardjo, J. S., dan Nanik G. M. 2011. Sintesis Kitosan Dari Cangkang Kepiting

Dan Kitosan Yang Dimodifikasi Melalui Pembentukan Bead Kitosan

Berikatan Silang Dengan Asetaldehid Sebagai Agen Pengikat Silang

Untuk Adsorpsi Ion Logam Cr(VI). Jurnal EKOSAINS, Vol. 3(3): 1-13.

Wiyarsi, A dan Priyambodo E. 2009. Pengaruh Konsentrasi Kitosan dari

Cangkang Udang Terhadap Efisiensi Penjerapan Logam Berat. Skripsi.

Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Yusrin, A. F. 2014. Perbandingan Kemampuan Silika Gel Abu Sabut Kelapa dan

Abu Sekam Padi untuk Menurunkan Kadar Ion Logam Cd2+

dalam

Larutan. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Zaborsky, O. R. 1973. Immobilized Enzyme. Cleveland: CRC Press Inc.