polimerisasi pati-polivinyl alkohol-akrilamida-oligo kitosan sebagai bahan pelapis lepas lambat...

1
POLIMERISASI PATI-POLIVINYL ALKOHOL-AKRILAMIDA-OLIGO KITOSAN SEBAGAI BAHAN PELAPIS LEPAS LAMBAT UNTUK PUPUK NPK DENGAN TEKNIK IRADIASI Gatot Trimulyadi Rekso 1 , Saefumillah, A. 2 Rabriella, N. 2 1. Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi-BATAN Jl. Lebak Bulus Raya No. 49, Jakarta-Selatan 2. Departemen kimia, Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam, Universitas Indonesia Depok, Indonesia E-mail : [email protected] ABSTRAK PO LIM ER ISA SI PA TI-PO LIVIN YL A LK O H O L-A K R ILA M ID A -O LIG O K ITO SA N SEBAGAI BAHAN PELAPIS LEPAS LAM BAT UNTUK PUPUK NPK DENGAN TEKNIK IRADIASI . Polim erisasi dibuat dengan jum lah pati tetap, serta variasi dari PVA 10% w /v dan akrilam ida 3% w /v. D osis iradiasi di variasikan 5, 10, 15, dan 20 kG y. Pada penelitian m enunjukkan kom posisi polim erisasi yang paling baik untuk digunakan sebagaibahan m odifikasipupuk N PK m erupakan polim erisasi dengan kom posisi 5 % pati, 40 % PVA 10% w /v, 50% A krilam ida 3% w /v dan 5 % oligo-kitosan 2 % dan pengukuran sifat pelepasan lam bat dilakukan dengan m etode absorbsi-desorbsi. Terjadinya polim erisasi pati-PV A -akrilam ida ditunjukkan oleh hasil karakterisasi FTIR . K estabilan term al dan terbentuknya pori pada polim erisasi di tunjukkan oleh hasil karakterisasi TG A dan SEM . Pengam atan dan pengujian terhadap nilaipersen fraksigel,rasio sw elling,dan persen pelepasan fosfat pada diperoleh hasilsebesar 50,2% , 320.5 % ,18.3% .Pengukuran sifat pelepasan lam bat dilakukan dengan metode absorbsi- desorbsi. D alam penelitian ini terlihat bahw a sifat polim erisasi dipengaruhioleh kom posisiPVA dan akrilam ida dan dosis iradiasi. K ata kunci: pati,polim erisasi,iradiasi,pupuk, lepas lam bat IRADIASI Mixing PROSEDUR ɣ rays FORMULASI : KITOSAN – PATI –PVA- AKRILAMIDA PELAPISAN PADA NPK PENDAHULUAN Pada penelitian ini dilakukan pembuatan gel, sintesis suatu polimerisasi pati- polivinil alkohol (PVA, akrilamida (AAm), dan oligo kitosan sebagai sumber bahan alam. Swelling No Sampel Pati (%) Polivinil alcohol-10% (%) Akrilamida- 3% (%) Kitosan -2 % (%) 1 2 3 4 5 5 5 5 5 5 80 70 60 50 40 10 20 30 40 50 5 5 5 5 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Variasi Komposisi Sampel Polimer FRAKSI GEL Fraksi gel m erupakan salah satu param eter untuk m engetahui fraksi jum lah bahan aw al(m onom eratau polim er)yang berubah m enjadigel. Pada polim erisasi sem i-gel dengan m enggunakan teknik iradiasi, besaran fraksi gel dapat m enunjukkan nilai efisiensi proses dalam polim erisasi yang bergantung pada kepekaan bahan terhadap radiasi tersebut. D engan bertam bah tingginya kepekaan bahan (m onom er atau polim er) terhadap radiasim aka bertam bah tinggipula nilaiefisiensinya. N ilai fraksi gel dapat dijadikan sebagai param eter untuk m enentukan jum lah ikatan silang dan polim er yang terbentuk pada polim erisasisem i- gel. N am un sebenarnya, dalam polim erisasi tersebut m ungkin saja terjadi ikatan kovalen lain antara PVA dengan akrilam ida atau juga terjadinya ikatan hidrogen diantara keduanya. Formulasi yang nilai fraksi gel nya paling tinggi adalah formula no V dengan komposisi pati 5%, 40% polivinil alkohol (10%) , 50% akrilamida (3%) dan 5% oligo kitosan (2%). Kapasitas Swelling 5 kGy 10 kGy 15 kGy Rasio sw elling untuk sam pel 5 dengan dosis radiasi 5 kG y cenderung lebih tinggidibandingkan dengan 10,15,dan 20 kG y. Selain itu juga terlihat bahwa waktu yang dibutuhkan oleh seluruh variasi sampel 5 kGy untuk mencapati kapasitas pengembangan m aksim um lebih cepatdibandingkan dengan seluruh variasisam pel10, 15,dan 20 kG y. Slow Release Fosfat pada NPK Pada hasil pengujian untuk sam pel V terlihat bahwa bertam bah sedikitnya jumlah H + dalam larutan maka jumlah fosfat yang terdesorbsi bertambah banyak. Hal ini diduga karena pada sam pel V dengan kondisi jum lah H + yang tinggi dalam larutan dan kemudian kontak dengan kopolimer, akan membuat kopolimer menjadi lebih elektropositif karena berinteraksi dengan gugus fungsi-NH 2 dan -O H dalam kopolim er,m em bentuk -NH 3 + dan -O H 2 + . Karakterisasi polimer Spektra IR Form ula VIpada a)0 kG y dan b)pada 15 kG y Adanya spektra yang m enyem pit dari 3400 - 3654 cm -1 yang diduga akibatberkurangnya gugus fungsi–O H bebas akibatterkopolim erisasi. Dalam halinim enunjukan adanya ikatan hidrogen yang terjadiantara N- H yang berasaldariakrilam ida dengan –O H yang berasaldaripatidan juga PVA satu sam a lain. Selain itu dapat juga m enunjukan –O H streching dari ikatan hidrogen intra dan interm olekular antara pati dengan PVA atau juga dari –NH bebas pada akrilam ida dan –O H bebas pada PVA dan pati. FTIR SEM KESIMPULAN Pada penelitian ini telah berhasil m ensintesis suatu m aterial polim er pati-polivinilalkohol-akrilam ida oligo kitosan dengan m enggunakan teknik iradiasigam m a. Polim er yang paling baik untuk digunakan sebagai m aterial pem buatan pupuk N PK slow release adalah sam pelV dengan kom posisi5% pati, 40% PV A (10% ) : 50% A am (3% ) dan 5% oligo kitosan (2% ) dan dosis iradiasiyang digunakan adalah 15 kG y. H al ini didukung oleh hasil pengujian sifat pengem bangan dan pelepasan lam batnya serta hasil karakterisasi m enggunakan SEM dan FTIR . H asilK arakterisasi form ula VI dengan SEM pada Perbesaran 500 kalia)Sebelum radiasi;b)Sesudah radiasi15 kG y c)Sam pelVIK ontak dengan Larutan Pupuk 20% O leh karena itu dilakukan : Upaya untuk m eningkatkan efektivitasdan efisiensi pem upukan. M em odifikasinya m enjadi pupuk yang bersifat: m enyim pan air lepaslam bat/slow release fertilizer(SRF) dengan bahan dasar yang m endukung dan ram ah lingkungan.

Upload: drir-gatot-trimulyadi-rekso-msi-indonesia

Post on 15-Jan-2017

44 views

Category:

Technology


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: POLIMERISASI PATI-POLIVINYL ALKOHOL-AKRILAMIDA-OLIGO KITOSAN  SEBAGAI BAHAN PELAPIS LEPAS LAMBAT UNTUK  PUPUK NPK DENGAN TEKNIK IRADIASI

POLIMERISASI PATI-POLIVINYL ALKOHOL-AKRILAMIDA-OLIGO KITOSAN SEBAGAI BAHAN PELAPIS LEPAS LAMBAT UNTUK PUPUK NPK DENGAN TEKNIK IRADIASI

Gatot Trimulyadi Rekso1, Saefumillah, A.2 Rabriella, N.2

1. Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi-BATAN

Jl. Lebak Bulus Raya No. 49, Jakarta-Selatan2. Departemen kimia, Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam, Universitas Indonesia

Depok, IndonesiaE-mail : [email protected]

ABSTRAK POLIMERISASI PATI-POLIVINYL ALKOHOL-AKRILAMIDA-OLIGO KITOSAN SEBAGAI BAHAN PELAPIS LEPAS LAMBAT UNTUK PUPUK NPK DENGAN TEKNIK IRADIASI. Polimerisasi dibuat dengan jumlah pati tetap, serta variasi dari PVA 10% w/v dan akrilamida 3% w/v. Dosis iradiasi di variasikan 5, 10, 15, dan 20 kGy. Pada penelitian menunjukkan komposisi polimerisasi yang paling baik untuk digunakan sebagai bahan modifikasi pupuk NPK merupakan polimerisasi dengan komposisi 5 % pati, 40 % PVA 10% w/v, 50% Akrilamida 3% w/v dan 5 % oligo-kitosan 2 % dan pengukuran sifat pelepasan lambat dilakukan dengan metode absorbsi-desorbsi. Terjadinya polimerisasi pati-PVA-akrilamida ditunjukkan oleh hasil karakterisasi FTIR. Kestabilan termal dan terbentuknya pori pada polimerisasi di tunjukkan oleh hasil karakterisasi TGA dan SEM. Pengamatan dan pengujian terhadap nilai persen fraksi gel, rasio swelling, dan persen pelepasan fosfat pada diperoleh hasil sebesar 50,2%, 320.5 %, 18.3%. Pengukuran sifat pelepasan lambat dilakukan dengan metode absorbsi-desorbsi. Dalam penelitian ini terlihat bahwa sifat polimerisasi dipengaruhi oleh komposisi PVA dan akrilamida dan dosis iradiasi. Kata kunci : pati, polimerisasi, iradiasi, pupuk, lepas lambat

IRADIASI

Mixing

PROSEDUR

ɣ rays

FORMULASI : KITOSAN –PATI –PVA- AKRILAMIDA

PELAPISAN PADA NPK

PENDAHULUAN

Oleh karena itu dilakukan :

Upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemupukan.

Memodifikasinya menjadi pupuk yang bersifat :

menyimpan air lepas lambat/ slow release fertilizer (SRF) dengan bahan dasar yang mendukung dan

ramah lingkungan.

Pada penelitian ini dilakukan pembuatan gel, sintesis suatu polimerisasi pati- polivinil alkohol (PVA, akrilamida (AAm), dan oligo kitosan sebagai sumber bahan alam.

Swelling

No Sampel

Pati (%)

Polivinil alcohol-10%

(%)

Akrilamida-3%(%)

Kitosan -2 %(%)

 12345

 55555

 8070605040

 1020304050

 55555

HASIL DAN PEMBAHASANTabel 1 Variasi Komposisi Sampel Polimer

FRAKSI GEL Fraksi gel merupakan salah satu parameter untuk mengetahui fraksi

jumlah bahan awal (monomer atau polimer) yang berubah menjadi gel. Pada polimerisasi semi-gel dengan menggunakan teknik iradiasi,

besaran fraksi gel dapat menunjukkan nilai efisiensi proses dalam polimerisasi yang bergantung pada kepekaan bahan terhadap radiasi tersebut.

Dengan bertambah tingginya kepekaan bahan (monomer atau polimer) terhadap radiasi maka bertambah tinggi pula nilai efisiensinya.

Nilai fraksi gel dapat dijadikan sebagai parameter untuk menentukan jumlah ikatan silang dan polimer yang terbentuk pada polimerisasi semi-gel. Namun sebenarnya, dalam polimerisasi tersebut mungkin saja terjadi ikatan kovalen lain antara PVA dengan akrilamida atau juga terjadinya ikatan hidrogen diantara keduanya.

Formulasi yang nilai fraksi gel nya paling tinggi adalah formula no V dengan komposisi pati 5%, 40% polivinil alkohol (10%) , 50% akrilamida (3%) dan 5% oligo kitosan (2%).

Kapasitas Swelling

5 kGy

10 kGy15 kGy

Rasio swelling untuk sampel 5 dengan dosis radiasi 5 kGy cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan 10, 15, dan 20 kGy.

Selain itu juga terlihat bahwa waktu yang dibutuhkan oleh seluruh variasi sampel 5 kGy untuk mencapati kapasitas pengembangan maksimum lebih cepat dibandingkan dengan seluruh variasi sampel 10, 15, dan 20 kGy.

Slow Release Fosfat pada NPKPada hasil pengujian untuk sampel V terlihat bahwa bertambah sedikitnya jumlah H+ dalam larutan maka jumlah fosfat yang terdesorbsi bertambah banyak. Hal ini diduga karena pada sampel V dengan kondisi jumlah H+ yang tinggi dalam larutan dan kemudian kontak dengan kopolimer, akan membuat kopolimer menjadi lebih elektropositif karena berinteraksi dengan gugus fungsi -NH2 dan -OH dalam kopolimer, membentuk -NH3

+ dan -OH2+.

Karakterisasi polimer

Spektra IR Formula VI pada a) 0 kGy dan b)pada 15 kGy

Adanya spektra yang menyempit dari 3400 - 3654 cm-1 yang diduga akibat berkurangnya gugus fungsi –OH bebas akibat terkopolimerisasi.

Dalam hal ini menunjukan adanya ikatan hidrogen yang terjadi antara N-H yang berasal dari akrilamida dengan –OH yang berasal dari pati dan juga PVA satu sama lain.

Selain itu dapat juga menunjukan –OH streching dari ikatan hidrogen intra dan intermolekular antara pati dengan PVA atau juga dari –NH bebas pada akrilamida dan –OH bebas pada PVA dan pati .

FTIR

SEM

KESIMPULAN Pada penelitian ini telah berhasil mensintesis suatu material polimer pati-polivinil alkohol-akrilamida oligo kitosan dengan menggunakan teknik iradiasi gamma.

Polimer yang paling baik untuk digunakan sebagai material pembuatan pupuk NPK slow release adalah sampel V dengan komposisi 5% pati, 40% PVA (10%) : 50% Aam (3%) dan 5% oligo kitosan (2%) dan dosis iradiasi yang digunakan adalah 15 kGy.

Hal ini didukung oleh hasil pengujian sifat pengembangan dan pelepasan lambatnya serta hasil karakterisasi menggunakan SEM dan FTIR.

Hasil Karakterisasi formula VI dengan SEM pada Perbesaran 500 kali a) Sebelum radiasi; b) Sesudah radiasi 15 kGy c) Sampel VI Kontak dengan Larutan Pupuk 20%