kadar air susut pengeringan
DESCRIPTION
farmakognosiTRANSCRIPT
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil
1. Penetapan Kadar air
Bobot simplisia : 5 gram
Volume air : 0, 24 mL
Kadar cair : o ,23 mL5 gram
x100 %=4,6 %
2. Susut Pengeringan
Bobot tetap
Jam Cawan 1
(gram)
Cawan 2
(gram)
1 79, 6100 67,8890
2 79,6080 67, 8842
3 79,6095 67,8841
% kadar cawan 1
bobot awal−bobot akhirbobot awal
x100 %
79,7282 gram−79,6095 gram79,7282 gram
x100 %=0,15%
% Kadar cawan 2
67 , 9990 gram−67,8841 gram67,9990 gram
x 100 %=0,17 %
IV.2 PEMBAHASAN
Dalam praktikum ini, menggunakan metode panas dengan menghitung susut
pengeringan hingga tercapai bobot tetap, diamati pengaruh cara dan lama
pengeringan pada kualitas simplisia. Selain pengeringan dengan oven selama 30
menit, juga dilakukan pengeringan dengan oven pada suhu 105°C selama 30 menit.
Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air sehingga simplisia tidak mudah
rusak dan dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. Air yang masih tersisa dalam
simplisia pada kadar lebih dari 10 %, dapat menjadi media pertumbuhan mikroba.
Selain itu, dengan adanya air, akan terjadi reaksi enzimatis yang dapat
menguraikan zat aktif sehingga mengakibatkan penurunan mutu atau perusakan
simplisia. Simplisia yang dikeringkan dengan oven Simplisia yang sudah dikeringkan
kemudian dimasukan desikator yang fungsinya untuk mendinginkan. Susut
Pengeringan pada temperatur 105°C selama 30 menit atau sampai konstan, yang
dinyatakan dalam porsen. Dalam hal khusus (jika bahan tidak mengandung minyak
menguap/atsiri dan sisa pelarut organik) identik dengan kadar air, yaitu kandungan air
karena berada di atmosfer/lingkungan udara terbuka.
Perhitungan bobot Jenis merupakan parameter yang mengindikasikan
spesifikasi zat uji, Parameter ini penting, karena bobot jenis zat uji tergantung pada
jumlah serta jenis komponen atau zat yang larut didalamnya. kadar air banyaknya
hidrat yang terkandung zat atau banyaknya air yang diserap dengan tujuan untuk
memberikan batasan minimal atau rentang tentang besarnya kandungan air dalam
bahan.
Dalam praktikum ini, simplisia yang digunakan adalah Sappan lignum dimana
kadar air dari simplisia ini pada bagian dari kayu nya mengandung kadar air 10%
pada saat melakukan pemisahan dengan cara destilasi azeotrop digunakan toluene
yang sudah dijenuhkan selama 24 jam, dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang
baik dan tidak valid, karena jika toluene yang digunakan berkualitas buruk maka hasil
percobaan yang dihasilkannya akan valid.