jurnal penggunaan media twitter dan mnat ...jurnalkommas.com/docs/jurnal_sinta...

19
JURNAL PENGGUNAAN MEDIA TWITTER DAN MNAT BERWISATA (Studi Korelasi Penggunaan Media Twitter @indtravel terhadap Minat Berwisata di Kalangan Followers @indtravel) Oleh: SINTA AGUSTINA D0211094 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

Upload: others

Post on 18-Feb-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • JURNAL

    PENGGUNAAN MEDIA TWITTER DAN MNAT BERWISATA

    (Studi Korelasi Penggunaan Media Twitter @indtravel terhadap Minat

    Berwisata di Kalangan Followers @indtravel)

    Oleh:

    SINTA AGUSTINA

    D0211094

    PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2016

  • 1

    PENGGUNAAN MEDIA TWITTER DAN MINAT BERWISATA

    (Studi Korelasi Penggunaan Media Twitter @indtravel Terhadap Minat

    Berwisata di Kalangan Followers @indtravel)

    Sinta Agustina

    Nora Nailul Amal

    Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

    Universitas Sebelas Maret Surakarta

    Abstract

    Nowadays, traveling becomes an inseparable part of human life. The mass

    media also helps to provide choice in deciding tourist destination. New media also

    participates as a source of travel information. Twitter is used as one of the media

    used by the Ministry of Tourism of the Republic of Indonesia to publicate various

    tourism content for the public and @indtravel’s followers.

    The purpose of this research is to know is there the correlation between the use

    of twitter @indtravel with travel interest; increasing knowledge; changing feelings,

    preferences, level of confidence; desire and planning to visit tourist destinations

    informed by @indtravel account. This type of research is explanatory. The

    sampling method uses Slovin formula and quota sampling. The data is obtained by

    spreading the questionnaire via Google Drive. The data analysis technique which

    is used in this research is the correlation analysis by SPSS for Windows.

    There are some conclutions of this research. First, there is a significant

    relationship between the use of twitter @indtravel with travel interests in

    @indtravel’s followers with a rate of 0,365. Second, there is a significant

    relationship between the use of twitter @indtravel with increasing knowledge of

    @indtravel’s followers with a rate of 0.277. Third, there is a significant

    relationship between the use of twitter @indtravel with perceptions, preferences,

    and level of trust @indtravel’s followers with a rate of 0.355. And last, there is a

    significant relationship between the use of twitter @indtravel with the wishes and

    plans of followers visited tourist destinations with a rate of 0.235.

    Keywords: Social media, twitter, travel interests, mass media effects, @indtravel’s

    twitter account

  • 2

    Pendahuluan

    Pada awalnya perjalanan berkembang karena adanya kebutuhan manusia untuk

    bertahan hidup. Pada saat itu perjalanan bertujuan untuk memperluas daerah

    kekuasaan dan memperluas jaringan perdagangan. Selain itu, rasa keingintahuan

    manusia juga mendorong manusia itu sendiri untuk melakukan perjalanan.

    Kegiatan wisata pun dilakukan sebagai salah satu cara yang dapat dilakukan untuk

    memenuhi rasa keingintahuan manusia. Seiring dengan berjalannya waktu,

    kegiatan wisata tidak hanya sebatas memenuhi rasa keingintahuan manusia, tetapi

    juga sebagai salah satu kegiatan yang dapat dilakukan lari dari kesibukan dan

    rutinitas sehari-hari. Hal tersebut membuat kegiatan wisata semakin diminati oleh

    banyak orang.

    Di Indonesia, perkembangan pariwisata sudah semakin meningkat.

    Pertumbuhan pariwisata di Indonesia tahun 2014 mencapai 9,39% lebih tinggi dari

    tahun sebelumnya. Begitupun dalam daftar peringkat daya saing pariwisata di

    ASEAN. Menurut World Economic Forum pada 2013, posisi Indonesia terus

    meningkat setiap tahunnya. Pada 2014, Indonesia berada pada peringkat 70,

    sementara tahun sebelumnya pada peringkat 74 (tempo.co, 2014). Pada 2015,

    World Economic Forum melalui laporan Travel and Tourism Competitiveness

    Report 2015 mengukuhkan daya saing Indonesia menduduki peringkat 50 dari 141

    negara (panorama-magz.com, 2015). Hal ini dapat diraih karena pada 2014

    Indonesia mampu menarik 8,8 juta wisatawan mancanegara.

    Berangkat dari hal inilah, wisata atau yang kerap disebut traveling menjadi

    tren, termasuk di Indonesia. Hal-hal seputar traveling menjadi sesuatu yang

    menarik untuk diperbincangkan. Traveling seakan-akan menjadi satu hal yang tidak

    dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Media massa pun turut memberikan

    pilihan kepada khalayak sebagai referensi dalam berwisata. Beberapa program

    televisi juga memberikan informasi seputar tempat wisata di Indonesia. Begitupun

    dengan media cetak, majalah travel salah satunya. Majalah yang mengkhususkan

    isinya dengan informasi wisata ini juga hadir sebagai referensi yang tepat bagi

    pembacanya.

    http://www.tempo.co/read/news/2014/03/06/202559869/Pariwisata-Indonesia-Lampaui-Pertumbuhan-Ekonomihttp://www.panorama-magz.com/newsflash/daya-saing-pariwisata-indonesia-meningkat

  • 3

    Seiring dengan tingginya minat berwisata masyakarat Indonesia, media baru

    atau new media pun tak kalah menyuarakan dirinya dalam perkembangan

    pariwisata di Indonesia. New media juga dimanfaatkan sebagai media informasi

    untuk mengetahui destinasi-destinasi menarik yang dapat dijadikan sebagai tujuan

    wisata. New media pun muncul dengan berbagai kemudahan dalam mengaksesnya.

    Salah satu media baru yang seringkali dimanfaatkan sebagai media informasi

    adalah twitter.

    Beberapa jurnal internasional pun membahas peran twitter sebagai salah satu

    bagian dari proses perkembangan teknologi. Seperti yang dikemukakan oleh

    Ignacio Ciles (2013) bahwa penciptaan twitter merupakan perkembangan teknologi

    yang penggunaannya dilakukan secara terus menerus. Lebih lanjut, Sebastian

    Valenzuela (2014) menyebutkan bahwa Facebook dan Twitter memungkinkan

    penggunanya untuk membuat komunitas atau gerakan, untuk berbagi konten media

    dalam bentuk teks, foto, video, dan sebagainya. Kelebihan tersebut turut

    memunculkan komunitas-komunitas traveling dan fotografi yang memanfaatkan

    twitter sebagai media untuk menginformasikan wisata Indonesia.

    Informasi-informasi seputar wisata banyak ditemukan pada jejaring sosial yang

    muncul pada 2007 ini. Sebut saja akun twitter @LiburanLokal yang menginspirasi

    akun-akun wisata lain bermunculan di Indonesia. Sementara akun @detikTravel

    dan @KompasTravel turut memberikan informasi mengenai wisata Indonesia

    dalam bentuk berita yang terdapat dalam website masing-masing, yang link-nya

    ditautkan dalam akun twitter masing-masing. Tak kalah dengan ketiga akun di atas,

    akun twitter seperti @LiburanJogja, @karimunjawa_id, @LombokVacation, dan

    sebagainya pun turut meramaikan lini masa twitter dengan mempromosikan potensi

    wisata daerah masing-masing.

    Kementerian Pariwisata Republik Indonesia pun turut meramaikan lini masa

    twitter melalui akun @indtravel. Dalam akun ini, berisi informasi seputar daerah-

    daerah wisata di Indonesia. Akun @indtravel pun turut mempublikasikan foto-foto

    keindahan alam dan ragam budaya yang dimiliki Indonesia. Tidak hanya itu,

    @indtravel juga mengijinkan followers-nya untuk berbagi foto maupun informasi

  • 4

    mengenai wisata Indonesia dengan menggunakan hashtag #WonderfulIndonesia

    dan #PesonaIndonesia.

    Mulai memanfaatkan jejaring sosial twitter pada September 2009, @indtravel

    pun gencar mempublikasikan potensi wisata Indonesia melalui teks dan foto yang

    diunggah setiap harinya. Dalam informasi yang dirilis oleh antaranews.com (2012),

    68,1% followers @indtravel adalah follower di dalam negeri, 2,5% berada di

    Amerika Serikat, dan sisanya tersebar di berbagai penjuru dunia.

    Aktifnya sosial media twitter dalam menginformasikan daerah-daerah wisata

    di Indonesia membuat penggunanya memiliki keinginan untuk mengunjungi

    tempat-tempat tersebut. Media sosial pun turut memiliki andil dalam meningkatkan

    jumlah wisatawan. Dengan jumlah pengguna twitter di Indonesia yang mencapai

    sekitar 20 juta, facebook sebanyak 69 juta pengguna atau path lebih dari 4 juta

    pengguna, media sosial mampu menciptakan perbincangan positif tentang

    pariwisata. (antarajatim.com, 2014)

    Dari fakta dan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini akan

    berkonsentrasi pada penggunaan media twitter @indtravel dan minat berwisata di

    kalangan followers @indtravel. Penggunaan media twitter @indtravel dikaitkan

    dengan frekuensi pengguna dalam mengakses twitter @indtravel. Sementara untuk

    minat berwisata dalam penelitian ini dikaitkan dengan efek penggunaan media,

    dimana pengguna media twitter @indtravel akan berminat untuk mengunjungi

    destinasi wisata dikarenakan efek penggunaan media itu sendiri. Hal ini

    berdasarkan teori peluru (bullet theory) atau model jarum hipodermis yaitu efek

    kognitif, afektif, dan behavioral. Efek-efek inilah yang nantinya akan menimbulkan

    minat berwisata pada pengguna media twitter @indtravel.

    Rumusan Masalah

    Peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

    1. Adakah hubungan yang signifikan antara penggunaan media twitter

    @indtravel dengan minat berwisata di kalangan followers @indtravel?

    http://www.antaranews.com/berita/349522/pemerintah-luncurkan-situs-web-indonesia-travelhttp://www.antarajatim.com/lihat3/berita/143598/media-sosial-ikut-dongkrak-popularitas-wisata-banyuwangi

  • 5

    2. Adakah hubungan yang signifikan antara penggunaan media twitter

    @indtravel dengan bertambahnya wawasan followers @indtravel mengenai

    destinasi wisata di Indonesia?

    3. Adakah hubungan yang signifikan antara penggunaan media twitter

    @indtravel dengan perasaan menyukai, preferensi, dan tingkat kepercayaan

    followers @indtravel terhadap akun @indtravel?

    4. Adakah hubungan yang signifikan antara penggunaan media twitter

    @indtravel dengan minat dan rencana followers @indtravel untuk

    mengunjungi destinasi yang diinformasikan akun @indtravel?

    Telaah Pustaka

    1. New Media

    Munculnya media baru membuat manusia semakin dimudahkan dalam

    mencari informasi. Franklin, dkk (2005: 160) dalam Hastasari (2011: 239)

    menyebutkan media baru merujuk pada sesuatu yang berkembang karena

    platform dan teknologi digital, jurnalisme online dan multimedia yang

    menggunakan internet. Sementara Janet Murray mendefinisikan new media

    sebagai sebuah representasi medium baru dalam bentuk medium digital.

    (Wardrip-Fruin, 2003: 3, dalam Syaibani, 2011: 2)

    Salah satu media baru yang dapat dimanfaatkan sebagai media

    komunikasi adalah situs microblogging twitter. Twitter adalah layanan

    jejaring sosial dan mikroblog daring yang memungkinkan penggunanya

    untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks hingga 140 karakter,

    yang dikenal dengan sebutan kicauan (tweet) (Wikipedia, 2015).

    Komunikasi yang disampaikan di twitter disampaikan dalam bentuk tweet

    yang dapat diakses oleh followers. Twitter pun memfasilitasi penggunanya

    untuk dapat berinteraksi antara komunikan dan komunikator melalui

    jaringan internet.

    Dalam penelitian ini, akun @indtravel menyampaikan pesan kepada

    followers-nya mengenai potensi wisata Indonesia melalui tweet. Tidak

    sebatas memberikan informasi, akun ini pun juga berinteraksi dengan

    http://id.wikipedia.org/wiki/Twitter

  • 6

    followers-nya dalam bentuk mention, dimana akun @indtravel dapat

    membalas/menjawab tweet yang disampaikan oleh followers.

    2. Efek Penggunaan Media

    Effendy (2006: 24) menyebutkan media massa mampu menimbulkan

    keserempakan (simultaneity) pada pihak khalayak dalam menerima pesan-

    pesan yang disebarkan. Pesan yang disampaikan media massa tentu saja

    akan akan diterima secara bersama-sama oleh khalayak. Seperti halnya

    twitter, dalam menyampaikan pesannya dalam bentuk tweet yang akan

    dilihat dan dibaca oleh followers secara bersamaan.

    Menurut Morissan (2012: 61), kata “efek” pada konteks komunikasi

    massa merupakan suatu konstruk karena memiliki setidaknya tiga konsep,

    yaitu kognitif, afektif, dan perilaku (behavior). Dalam teori peluru atau

    model jarum hipodermis pun disebutkan efek media massa dalam tiga

    aspek, yaitu kognitif, afektif, dan behavioral. Teori ini merupakan salah satu

    teori umum pertama yang membahas mengenai efek komunikasi massa.

    Teori ini mengatakan bahwa rakyat benar-benar rentan terhadap pesan-

    pesan komunikasi massa. (Severin dan Tankard, 2011: 147)

    Komponen kognitif merupakan komponen yang menyangkut kegiatan

    mental (otak). Menurut Rakhmat (2012: 217), efek kognitif terjadi bila ada

    perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepsi khalayak.

    Efek ini menekankan pada dampak yang ditimbulkan oleh siaran media

    terhadap penanaman pengetahuan, pengertian, dan keterampilan.

    Sementara komponen afektif merupakan komponen yang berkaitan

    dengan sikap, perasaan, dan kesukaan (Rakhmat, 2004: 64). Efek afektif

    timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci

    khalayak (Rakhmat, 2012: 217). Riswandi (2009: 114) menyebutkan efek

    afektif berkaitan dengan perasaan, rangsangan emosional, sikap, atau nilai.

    Sehingga dapat diartikan bahwa komponen ini mencakup perasaan suka

    atau tidak suka terhadap sesuatu, yang meliputi pembentukan opini sebagai

    wujud dari pembentukan sikap. Belch dan Belch (2001: 148) menyebutkan

    tiga tahapan dalam efek afektif, yaitu menyukai (liking), preferensi

  • 7

    (preference), dan menyakini (conviction). Tahapan ini merupakan tahapan

    setelah kognitif dan sebelum behavioral, dimana ketiga tahap tersebut

    merupakan tahapan yang dilewati dalam proses komunikasi.

    Menurut Rakhmat (2012: 217), efek behavioral merujuk pada perilaku

    nyata yang dapat diamati; yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau

    kebiasaan berperilaku. Pada tahap ini media turut berperan dalam

    menggerakkan keinginan komunikan untuk melakukan suatu aktivitas atau

    kegiatan yang disampaikan dalam pesan. Belch dan Belch (2001: 118)

    menjelaskan bahwa efek behavioral ditandai dengan adanya tindakan

    pembelian (purchase) terhadap produk yang dipromosikan.

    Dalam penelitian ini, komponen-komponen tersebut dikaitkan dengan

    minat berwisata followers @indtravel. Sebagaimana yang telah kita ketahui,

    bahwa media berperan dalam membentuk persepsi penggunanya. Oleh

    sebab itu, efek kognitif, afektif, dan behavioral menjadi bagian yang diteliti

    dalam penelitian ini.

    3. Minat

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), minat berarti

    kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan

    (kbbi.web.id, 2015). Sementara Guilford dalam Munandir (1997: 146)

    mendefinisikan minat sebagai kecenderungan tingkah laku umum seseorang

    untuk tertarik kepada sekelompok hal tertentu. Berdasarkan definisi

    tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa minat merupakan

    kecenderungan seseorang yang memperhatikan (attention) sesuatu, disertai

    dengan timbulnya hasrat atau keinginan (desire) dan tingkah laku atau

    tindakan (action).

    Menurut Hadinoto (1998: 189), ada dua faktor yang mempengaruhi

    minat sesorang, yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.

    - Faktor dari dalam (instrinsik) yaitu berarti bahwa suatu perbuatan

    memang diinginkan karena seseorang senang melakukannya. Dalam

    hal ini, seseorang melakukan suatu kegiatan karena keinginan dari

    file:///C:/Users/acer/Downloads/kbbi.web.id

  • 8

    orang tersebut. Dengan kata lain, minat datang dari diri orang itu

    sendiri.

    - Faktor dari luar (ekstrinsik) yaitu bahwa suatu perbuatan dilakukan atas

    dasar dorongan dari luar

    Dalam penelitian ini, minat berwisata dikaitkan dengan faktor dari luar

    (ekstrinsik) yaitu media twitter @indtravel dan media lain yang turut

    memiliki peran dalam menumbuhkan minat berwisata followers @indtravel.

    Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, faktor ekstrinsik yaitu berupa

    dampak dari penggunaan media itu sendiri, yaitu berupa komponen-

    komponen yang membentuk persepsi followers, seperti kognitif, afektif, dan

    behavioral.

    4. Industri Pariwisata

    Traveling atau berwisata saat ini sudah menjadi kebiasaan bagi

    masyarakat. Ditambah lagi dengan meningkatnya fasilitas untuk menunjang

    kegiatan wisata, yang dibuktikan dengan makin banyaknya penginapan,

    transportasi, kuliner, hingga pendidikan keterampilan pariwisata yang

    menunjang keperluan tersebut. Kodhyat dalam Desky (2001) menyebutkan

    bahwa wisata adalah perjalanan dan persinggahan yang dilakukan oleh

    manusia di luar tempat tinggalnya untuk berbagai maksud dan tujuan, tetapi

    bukan untuk tinggal menetap di tempat yang dikunjungi atau disinggahi atau

    untuk melakukan pekerjaan dengan mendapatkan upah.

    Dalam kegiatannya mempromosikan destinasi wisata Indonesia, akun

    twitter @indtravel menginformasikan mengenai berbagai jenis wisata yang

    dapat dilakukan di suatu daerah tertentu. Kegiatan yang dilakukan oleh akun

    twitter @indtravel merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan jumlah

    wisatawan yang berkunjung ke Indonesia. Tidak dapat dipungkiri,

    meningkatnya jumlah wisatawan salah satunya disebabkan karena adanya

    fasilitas-fasilitas memadai yang disediakan oleh suatu destinasi wisata.

    Dimana pariwisata menempatkan fungsinya sebagai industri pariwisata

    dalam segi ekonomi.

  • 9

    Bagyono (2007: 25-28) mendefinisikan industri pariwisata atau usaha

    jasa pariwisata adalah suatu usaha bisnis yang kegiatan utamanya meliputi

    menjual jasa-jasa pariwisata kepada wisatawan, baik itu wisatawan

    domestik maupun wisatawan mancanegara. Industri pariwisata meliputi

    berbagai hal yang menunjang pelayanan pariwisata suatu daerah. Industri

    ini meliputi travel vendor yang menjual jasa dalam bentuk pelayanan

    kepada wisatawan yang disebut dengan produk wisata. Foster (1995: 32)

    menyebutkan industri pariwisata meliputi biro perjalanan atau agen wisata

    (travel agent), penerbangan, hotel, jasa rental mobil, operator wisata, cruise

    line (pelayaran), bus line (bus), railway line (kereta api), tour guide, dan

    perusahaan taksi.

    Di Indonesia, industri pariwisata saat ini berkembang dengan sangat

    pesatnya. Kekuatan industri pariwisata Indonesia tentu saja terdapat pada

    sumber daya alam dan ragam budaya yang dimiliki. Selain itu, kemudahan

    dalam transportasi maupun akomodasi membuat wisatawan berminat untuk

    mengunjungi destinasi wisata di Indonesia. Hal ini juga ditunjang dengan

    berkembangnya fasilitas-fasititas untuk melayani wisatawan, seperti biro

    perjalanan wisata yang mulai menjamur, kemudahan dalam reservasi

    penginapan dengan hanya menggunakan smartphone, meningkatnya

    publikasi destinasi wisata melalui jejaring sosial, dan sebagainya.

    Hipotesis

    Dari uraian telaah pustaka di atas, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:

    1. H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan media twitter

    @indtravel dengan minat berwisata di kalangan followers @indtravel

    2. H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan media twitter

    @indtravel dengan bertambahnya wawasan followers @indtravel mengenai

    destinasi wisata di Indonesia

    3. H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan media twitter

    @indtravel dengan perasaan menyukai, preferensi, dan tingkat kepercayaan

    followers @indtravel terhadap akun @indtravel

  • 10

    4. H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan media twitter

    @indtravel dengan minat dan rencana followers @indtravel untuk

    mengunjungi destinasi yang diinformasikan akun @indtravel

    Metodologi

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.

    Penelitian ini menggunakan pendekatan survey, dengan teknik pengumpulan data

    menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh followers

    akun twitter @indtravel yang berjumlah 249.543 (25 Agustus 2015). Untuk

    menentukan besarnya sampel, peneliti menggunakan rumus Slovin:

    𝑛 = 𝑁

    𝑁(𝑒)2+ 1

    = 249.543

    249.543(0,1)2+ 1

    = 249.543

    2496,43

    = 99,96 = 100 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛

    Dari perhitungan di atas, didapatkan jumlah sampel yang akan diteliti yaitu 100

    responden. Setelah didapatkan jumlah sampel yang akan diteliti, kemudian peneliti

    menentukan teknik sampling yang akan digunakan. Ditentukan dalam penelitian ini

    menggunakan teknik quota sampling (sampel kuota).

    Setelah peneliti mendapatkan data dari kuesioner, peneliti melakukan analisis.

    Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis korelasi.

    Data dalam penelitian ini merupakan data ordinal, sehingga peneliti menggunakan

    Tata Jenjang Spearman.

    Sajian dan Analisis Data

    Dari data yang telah didapatkan dari responden, peneliti melakukan

    pengolahan data untuk mengetahui hubungan antar variabel dengan menggunakan

    program SSPS For Windows, yaitu Correlations. Namun sebelum menganalisis

    data untuk melihat hubungan antar variabel, terlebih dahulu diuraikan mengenai uji

    validitas dan uji reliabilitas dari masing-masing variabel.

  • 11

    Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

    Variabel No. Koefisien

    Validitas

    Titik

    Kritis

    Koefisien

    Reliabel

    Titik

    Kritis Kesimpulan

    X

    1 0,836 0,361

    0,815 0,600 Valid &

    Reliabel 2 0,902 0,361

    3 0,826 0,361

    Y

    1 0,737 0,361

    0,884 0,600 Valid &

    Reliabel

    2 0,814 0,361

    3 0,847 0,361

    4 0,649 0,361

    5 0,712 0,361

    6 0,756 0,361

    7 0,521 0,361

    8 0,774 0,361

    9 0,487 0,361

    10 0,701 0,361

    Hasil Analisis Korelasi

    Hubungan Antara Penggunaan Media Twitter @indtravel (X) dengan Minat

    Berwisata di Kalangan Followers @indtravel (Y)

    Correlations

    penggunaan

    media twitter

    @indtravel

    minat

    berwisata di

    kalangan

    followers

    @indtravel

    Spearman's rho penggunaan media

    twitter @indtravel

    Correlation Coefficient 1.000 .365**

    Sig. (2-tailed) . .000

    N 100 100

    minat berwisata di

    kalangan followers

    @indtravel

    Correlation Coefficient .365** 1.000

    Sig. (2-tailed) .000 .

    N 100 100

    **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

  • 12

    Berdasarkan perhitungan korelasi Spearman menggunakan SPSS For

    Windows, didapatkan koefisien korelasi (rhitung) sebesar 0,365, dengan signifikansi

    sebesar 0,000. Selanjutnya, nilai rhitung dibandingkan dengan nilai rtabel. Diketahui

    nilai rtabel untuk jumlah sampel 100 dan dengan taraf signikansi 0,01 adalah sebesar

    0,257. Oleh karena itu, rhitung > rtabel (0,365 > 0,257), maka hipotesis dapat diterima.

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

    penggunaan media twitter @indtravel dan minat berwisata di kalangan followers

    @indtravel.

    Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan dan arah hubungan kedua variabel.

    Berdasarkan pedoman interpretasi korelasi dalam Sugiyono (2009:184), koefisien

    korelasi sebesar 0,365 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel X dan Y

    termasuk dalam kategori lemah atau rendah. Tanda korelasi yang positif

    menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel positif dan searah, dimana tingginya

    penggunaan media twitter @indtravel akan diikuti dengan semakin tingginya minat

    berwisata di kalangan followers @indtravel.

    Hubungan Antara Penggunaan Media Twitter @indtravel (X) dengan Efek

    Kognitif Penggunaan Media Massa di Kalangan Followers @indtravel (Y1)

    Correlations

    penggunaan

    media twitter

    @indtravel efek kognitif

    Spearman's rho penggunaan media twitter

    @indtravel

    Correlation Coefficient 1.000 .277**

    Sig. (2-tailed) . .005

    N 100 100

    efek kognitif Correlation Coefficient .277** 1.000

    Sig. (2-tailed) .005 .

    N 100 100

    **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

  • 13

    Berdasarkan perhitungan SPSS, didapatkan koefisien korelasi (rhitung) sebesar

    0,277, dengan signifikansi sebesar 0,005. Selanjutnya, nilai rhitung dibandingkan

    dengan nilai rtabel. Diketahui nilai rtabel untuk jumlah sampel 100 dan dengan taraf

    signikansi 0,01 adalah sebesar 0,257. Oleh karena itu, rhitung > rtabel (0,277 > 0,257),

    maka hipotesis dapat diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat

    hubungan yang signifikan antara penggunaan media twitter @indtravel dengan efek

    kognitif penggunaan media massa di kalangan followers @indtravel.

    Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan dan arah hubungan kedua variabel.

    Berdasarkan pedoman interpretasi korelasi, koefisien korelasi sebesar 0,277

    menunjukkan bahwa hubungan antara variabel X dan Y1 termasuk dalam kategori

    rendah, tetapi pasti. Tanda korelasi yang positif menunjukkan bahwa hubungan

    kedua variabel positif dan searah, dimana tingginya penggunaan media twitter

    @indtravel akan diikuti dengan semakin tingginya wawasan followers mengenai

    destinasi wisata di Indonesia.

    Hubungan Antara Penggunaan Media Twitter @indtravel (X) dengan Efek

    Afektif Penggunaan Media Massa di Kalangan Followers @indtravel (Y2)

    Correlations

    penggunaan

    media twitter

    @indtravel efek afektif

    Spearman's rho penggunaan media twitter

    @indtravel

    Correlation Coefficient 1.000 .355**

    Sig. (2-tailed) . .000

    N 100 100

    efek afektif Correlation Coefficient .355** 1.000

    Sig. (2-tailed) .000 .

    N 100 100

    **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

    Berdasarkan perhitungan korelasi Spearman, didapatkan koefisien korelasi

    (rhitung) sebesar 0,355, dengan signifikansi sebesar 0,000. Selanjutnya, nilai rhitung

  • 14

    dibandingkan dengan nilai rtabel. Diketahui nilai rtabel untuk jumlah sampel 100 dan

    dengan taraf signikansi 0,01 adalah sebesar 0,257. Oleh karena itu, rhitung > rtabel

    (0,355 > 0,257), maka hipotesis dapat diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

    terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan media twitter @indtravel

    dengan efek afektif penggunaan media massa di kalangan followers @indtravel.

    Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan dan arah hubungan kedua variabel.

    Berdasarkan pedoman interpretasi korelasi, koefisien korelasi sebesar 0,355

    menunjukkan bahwa hubungan antara variabel X dan Y2 termasuk dalam kategori

    rendah. Tanda korelasi yang positif menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel

    positif dan searah, dimana tingginya penggunaan media twitter @indtravel akan

    diikuti dengan semakin tingginya tingkat kesukaan, preferensi, dan tingkat

    kepercayaan followers terhadap akun@indtravel.

    Hubungan Antara Penggunaan Media Twitter @indtravel (X) dengan Efek

    Behavioral Penggunaan Media Massa di Kalangan Followers @indtravel (Y3)

    Correlations

    penggunaan

    media twitter

    @indtravel

    efek

    behavioral

    Spearman's rho penggunaan media

    twitter @indtravel

    Correlation Coefficient 1.000 .235*

    Sig. (2-tailed) . .018

    N 100 100

    efek behavioral Correlation Coefficient .235* 1.000

    Sig. (2-tailed) .018 .

    N 100 100

    *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

    Berdasarkan hasil analisis statistik menggunakan SPSS, didapatkan koefisien

    korelasi (rhitung) sebesar 0,235, dengan signifikansi sebesar 0,018. Selanjutnya, nilai

    rhitung dibandingkan dengan nilai rtabel. Diketahui nilai rtabel untuk jumlah sampel 100

    dan dengan taraf signikansi 0,05 adalah sebesar 0,197. Oleh karena itu, rhitung > rtabel

  • 15

    (0,235 > 0,197), maka hipotesis dapat diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

    terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan media twitter @indtravel

    dengan efek behavioral penggunaan media massa di kalangan followers @indtravel.

    Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan dan arah hubungan kedua variabel.

    Berdasarkan pedoman interpretasi korelasi, koefisien korelasi sebesar 0,235

    menunjukkan bahwa hubungan antara variabel X dan Y3 termasuk dalam kategori

    rendah. Tanda korelasi yang positif menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel

    positif dan searah, dimana tingginya penggunaan media twitter @indtravel akan

    diikuti dengan semakin tingginya keinginan dan rencana followers untuk

    mengunjungi destinasi wisata yang diinformasikan oleh akun @indtravel.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat diambil beberapa poin

    kesimpulan sebagai berikut:

    a. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penggunaan media

    twitter @indtravel dengan minat berwisata di kalangan followers

    @indtravel, dimana tingginya penggunaan media twitter @indtravel akan

    diikuti dengan semakin tingginya minat berwisata di kalangan followers

    @indtravel. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media twitter

    @indtravel memiliki peran dalam keputusan followers untuk mengunjungi

    destinasi-destinasi wisata di Indonesia.

    b. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penggunaan media

    twitter @indtravel dengan bertambahnya wawasan followers @indtravel

    mengenai destinasi wisata di Indonesia, dimana tingginya penggunaan

    media twitter @indtravel akan diikuti dengan semakin tingginya wawasan

    followers mengenai destinasi wisata di Indonesia. Artinya, penggunaan

    media twitter @indtravel memiliki kontribusi dalam menambah wawasan

    followers @indtravel mengenai destinasi wisata di Indonesia.

    c. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penggunaan media

    twitter @indtravel dengan perasaan menyukai, preferensi, dan tingkat

    kepercayaan followers terhadap akun @indtravel, dimana tingginya

  • 16

    penggunaan media twitter @indtravel akan diikuti dengan semakin

    tingginya perasaan menyukai, preferensi, dan tingkat kepercayaan

    followers terhadap akun @indtravel. Dalam hal ini, penggunaan media

    twitter @indtravel memiliki kontribusi dalam mengubah perasaan

    followers terhadap akun @indtravel, seperti perasaan menyukai, preferensi,

    dan tingkat kepercayaan followers terhadap akun @indtravel.

    d. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penggunaan media

    twitter @indtravel dengan keinginan dan rencana followers @indtravel

    untuk mengunjungi destinasi wisata yang diinformasikan oleh akun

    @indtravel, dimana tingginya penggunaan media twitter @indtravel akan

    diikuti dengan semakin tingginya keinginan dan rencana followers untuk

    mengunjungi destinasi wisata di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa

    penggunaan media twitter @indtravel memiliki kontribusi dalam keinginan

    dan rencana followers mengunjungi destinasi wisata di Indonesia.

    Saran

    Berdasarkan data dan hasil analisis yang didapatkan dari penelitian ini, peneliti

    mengemukakan beberapa saran. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai

    berikut:

    a. Bagi pengelola akun twitter @indtravel perlu meningkatkan frekuensi

    penyebaran informasi wisata melalui twitter. Meningkatnya frekuensi

    membaca tweet, melakukan retweet, dan mengikuti kuis, berarti tingkat

    penggunaan media twitter @indtravel semakin tinggi. Hal ini akan turut

    berdampak pada meningkatnya minat berwisata followers @indtravel.

    b. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis korelasi,

    sehingga peneliti hanya mendapatkan hasil analisis mengenai ada atau

    tidaknya keterkaitan antar variabel. Untuk itu pada penelitian selanjutnya,

    peneliti dapat menggunakan teknik analisis lain. Regresi dapat digunakan

    untuk memprediksi bagaimana pengaruh antar variabel. Structural

    Equation Modeling (SEM) juga dapat digunakan untuk mengetahui

    hubungan kausalitas dan pengaruh timbal balik antar variabel.

  • 17

    Daftar Pustaka

    Bagyono. (2007). Pengetahuan Dasar Pariwisata dan Perhotelan. Bandung:

    Alfabeta.

    Belch, George E. & Michael A. Belch. (2001). Advertising and Promotions: An

    Integrated Marketing Communications Perspective. New York: The

    McGraw-Hill Companies.

    Desky. (2001). Manajemen Perjalanan Wisata. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

    Effendy, Onong Uchjana. (2006). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:

    PT Remaja Rosdakarya.

    Foster, Dennis L. (1995). First Class: An Introduction to Travel and Tourism,

    Second Edition. United States: McGraw-Hill Inc.

    Hadinoto, Siti Rahayu. (1998). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gadjah

    Mada University Press.

    Hastasari, Chatia. (2011). “Pembunuhan Media Konvensional oleh Media Baru,”

    New Media Teori dan Aplikasi. Karanganyar: Lindu Pustaka.

    Morissan. (2012). Metodologi Penelitian Survei. Jakarta: Kencana.

    Munandir. (1997). Program Bimbingan Karir di Sekolah. Jakarta: Depdiknas.

    Rakhmat, Jalalludin. (2012). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja

    Rosdakarya.

    Rakhmat, Jalalludin. (2004). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja

    Rosdakarya.

    Riswandi. (2009). Komunikasi Edisi 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.

    Severin, Werner J. & James W. Tankard, Jr. (2011). Teori Komunikasi: Sejarah,

    Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa. Alih Bahasa oleh Sugeng

    Hariyanto. Jakarta: Prenada Media Group.

    Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

    Alfabeta.

    Syaibani, Yunus Ahmad. (2011). “New Media: Teori dan Perkembangannya,” New

    Media Teori dan Aplikasi. Karanganyar: Lindu Pustaka.

    Ciles, Ignacio. (2003). “Inventing Twitter: An Iterative Approach to New Media

    Development” International Journal of Communication Vol.7.

    Valenzuela, Sebastian. (2014). “Facebook, Twitter, and Youth Engagement: A

    Quasi-experimental Study of Social Media Use and Protest Behavior

    Using Propensity Score Matching” International Journal of

    Communication Vol.8.

    Antarajatim.com. (2014). “Media Sosial Ikut Dongkrak Popularitas Wisata

    Banyuwangi.” http://www.antarajatim.com/lihat3/berita/143598/media-

    sosial-ikut-dongkrak-popularitas-wisata-banyuwangi, diakses pada 15

    Maret 2015.

    Antaranews.com. (2012). “Pemerintah Luncurkan Situs Web Indonesia Travel.”

    http://www.antaranews.com/berita/349522/pemerintah-luncurkan-situs-

    web-indonesia-travel, diakses pada 14 Maret 2015.

    http://www.antarajatim.com/lihat3/berita/143598/media-sosial-ikut-dongkrak-popularitas-wisata-banyuwangihttp://www.antarajatim.com/lihat3/berita/143598/media-sosial-ikut-dongkrak-popularitas-wisata-banyuwangihttp://www.antaranews.com/berita/349522/pemerintah-luncurkan-situs-web-indonesia-travelhttp://www.antaranews.com/berita/349522/pemerintah-luncurkan-situs-web-indonesia-travel

  • 18

    Panorama-magz.com. (2015). “Daya Saing Pariwisata Indonesia Meningkat.”

    http://www.panorama-magz.com/newsflash/daya-saing-pariwisata-

    indonesia-meningkat, diakses pada 4 Juni 2015.

    Pariwisatasumut.com. (2014). “Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Meningkat

    9,37%.” http://pariwisatasumut.com/readnews45-Wisatawan-

    Mancanegara-Ke-Indonesia-Meningkat-9,37%.html, diakses pada 15

    Maret 2015.

    Tempo.co. (2014). “Pariwisata Indonesia Lampaui Pertumbuhan Ekonomi.”

    http://www.tempo.co/read/news/2014/03/06/202559869/Pariwisata-

    Indonesia-Lampaui-Pertumbuhan-Ekonomi, diakses pada 14 Maret 2015.

    http://www.panorama-magz.com/newsflash/daya-saing-pariwisata-indonesia-meningkathttp://www.panorama-magz.com/newsflash/daya-saing-pariwisata-indonesia-meningkathttp://pariwisatasumut.com/readnews45-Wisatawan-Mancanegara-Ke-Indonesia-Meningkat-9,37%25.htmlhttp://pariwisatasumut.com/readnews45-Wisatawan-Mancanegara-Ke-Indonesia-Meningkat-9,37%25.htmlhttp://www.tempo.co/read/news/2014/03/06/202559869/Pariwisata-Indonesia-Lampaui-Pertumbuhan-Ekonomihttp://www.tempo.co/read/news/2014/03/06/202559869/Pariwisata-Indonesia-Lampaui-Pertumbuhan-Ekonomi