hal. 38-48

11
Tubulus Proksimal, merupakan segmen nefron terpanjang serta merupakan penyusun terbesar korteks ginjal. Dibentuk oleh : Tubulus Kontortus Proksimal (TKP) Lanjutan dari kapsula Bowman pars parietal Tubulus yang bergelung Epitel selapis kuboid dengan batas lumen tidak jelas Nukleus bulat, biru, lokasinya berjauhan 1 sama lain Batas sel tidak jelas Sitoplasma o Asidofilik (granul yang bersifat asidofilik) o Di permukaan sel ada brushborder yang menghadap ke lumen ~ batas lumen tidak jelas. Fungsi dari tubulus kontortus proksimal adalah: Reabsorpsi 80 % filtrat tubular (termasuk protein, asam amino, glukosa, air dan sebagian besar ion & elektrolit)

Upload: jefry-alfarizy

Post on 16-Jan-2016

244 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Lol

TRANSCRIPT

Page 1: HAL. 38-48

Tubulus Proksimal, merupakan segmen nefron terpanjang serta merupakan penyusun terbesar

korteks ginjal. Dibentuk oleh :

Tubulus Kontortus Proksimal (TKP)

Lanjutan dari kapsula Bowman pars parietal

Tubulus yang bergelung

Epitel selapis kuboid dengan batas lumen tidak jelas

Nukleus bulat, biru, lokasinya berjauhan 1 sama lain

Batas sel tidak jelas

Sitoplasma

o Asidofilik (granul yang bersifat asidofilik)

o Di permukaan sel ada brushborder yang menghadap ke lumen ~ batas lumen

tidak jelas.

Fungsi dari tubulus kontortus proksimal adalah:

Reabsorpsi 80 % filtrat tubular (termasuk protein, asam amino, glukosa, air dan

sebagian besar ion & elektrolit)

Membuang zat-zat warna tertentu, obat-obatan (mis: Penisilin) & metabolit

tertentu

Tubulus Rektus Proksimal = Ansa Henle Segmen Tebal Pars Desendens

Page 2: HAL. 38-48

o Epitel mirip dengan Tubulus kontortus proksimal, brush border-nya kurang

berkembang & hanya sedikit

o Di tubulus proksimal ini, 70 % air & ion Na direabsorpsi. Prosesnya melibatkan

Pompa Na+ - K+

Tubulus Intermedia, merupakan tubulus yang berbentuk huruf U. Epitel penyusunnya adalah

epitel gepeng selapis (mirip endotel). Dibentuk oleh:

Ansa Henle Segmen tipis pars desendens

Ansa Henle Segmen tipis pars asendens

Tipe sel Ansa Henle segmen tipis

Tipe Lokasi Struktur

Tipe INefron kortikal Sel skuamosa tanpa cabang-

cabang yg berinterdigitasi

Tipe II

Nefron jukstamedullar;

Ansa Henle Segmen tipis

pars desendens (medula

luar)

Sel skuamosa dengan juluran2

panjang yg berinterdigitasi dengan

sel sebelahnya; terdapat lipatan2

dangkal dari membran plasma

Tipe III

Nefron jukstamedullar;

Ansa Henle Segmen tipis

pars desendens (medula

dalam)

Sel skuamosa dengan

pengurangan jumlah dan panjang

juluran2 sel

Tipe IV

Nefron jukstamedullar;

Ansa Henle segmen tipis

pars asendens

Sel skuamosa dengan cabang-

cabang berinterdigitasi tanpa

lipatan-lipatan basal

Page 3: HAL. 38-48

Tubulus Distal, dibentuk oleh:

Tubulus Rektus Distal = Ansa Henle Segmen Tebal Pars Asendens

Mulai dari bagian medula, di tempat epitel gepeng selapis (Ansa Henle Segmen tipis),

berubah mendadak menjadi epitel selapis kuboid

Panjang 9 - 10 nm; Æ 30-40 mm

Tidak permeabel terhadap air & urea

Permeabel terhadap Na+ & Cl-

Tubulus ini naik menuju bagian korteks ginjal, dan mencapai polus vaskular dari

glomerulusnya sendiri. Bagian tubulus distal yang berbatasan dengan polus vaskular

ini disebut `Makula Densa`.

Makula Densa

TKD yang berkontak dengan kutub vaskular & mengalami modifikasi menjadi sel2

silindris dan intinya berhimpitain disebut “makula densa”.

Terletak di antara pars rekta dan pars convoluted

Bagian awal dari pars convoluted

Sel2nya membebaskan enzim renin

Berdiri di antara arteriol aferen dan eferen glomerulus

Bentuk sel: tinggi & ramping, berjejer rapat seperti pagar (Palisade). Inti-inti selnya

terlihat lebih rapat.

Page 4: HAL. 38-48

Tubulus Kontortus Distal (TKD)/Pars convoluted

Lanjutan dari Ansa Henle segmen tebal pars asendens

Lokasi di bagian korteks ginjal

Epitel kuboid selapis dengan batas lumen jelas

Inti sel : bulat, biru, letaknya berdekatan

Sitoplasma: basofilik (mengandung granula basofilik)

Brush Border (-), mikrovili sedikit dan pendek

Fungsi dari tubulus kontortus distal adalah:

Reabsorpsi ion Na+ dari cairan tubular

Sekresi ion H+ dan K+ ke dalam cairan tubular (acid-base balance)

Dibawah pengaturan hormon Aldosteron

*Jangan lupa ya teman2 kalo bagian Tubulus distal itu dimulai dari bagian rektus (lurus) dulu,

baru jadi bagian kontortus (bergelung-gelung).

Mungkin dari teman2 masih ada yg bingung tentang Ansa Henle? Jadi gini, ada beberapa

sumber yang menggolongkan secara umum bagian-bagian nefron itu terdiri dari korpuskel

ginjal, tubulus kontortus proksimal, Ansa Henle dan tubulus kontortus distal. Loh kenapa

beda sama yang di atas? Kemana tubulus rektus proksimal, tubulus intermedia sama tubulus

rektus distalnya? Sebenarnya mereka gak kemana-mana. Itu karena mereka tidak diuraikan.

Page 5: HAL. 38-48

Tubulus intermedia

Ket :

no 3 = Tubulus rektus proksimal

no 4 = Tubulus intermedia

no 6 = Tubulus rektus distal

sisanya pelajari sendiri...hehe ^_^

Kenapa? Sebab mereka masuk dari bagian2 si Ansa Henle. Jadi kalo diuraikan lagi bagian2 Ansa

Henle itu tersusun atas bagian2 ini:

Ansa Henle segmen tebal pars desendens = Tubulus rektus proksimal

Ansa Henle segmen tipis pars desendens

Ansa Henle segmen tipis pars asendens

Ansa Henle segmen tebal Pars asendens = Tubulus rektus distal

Jadi mau diuraikan atau tidak ya sama saja asalkan kita udah paham hehe... Nah,sekarang coba

dipahami dengan gambar dibawah ini ^_^

Ada lagi nih tambahan buat ngebedain nefron kortikal sama nefron jukstamedullar. (Maaf baru

dikasi tau sekarang, soalnya kalo ditaro’ di nefron halaman 1 takutnya malah jd bingung)

Nefron Kortikal Nefron Jukstamedullar

Segmen tebal desendens Panjang Pendek

Segmen tipis desendens Pendek Panjang

Segmen tebal asendens Panjang Pendek

Segmen tipis desendens Pendek/Tidak Ada Panjang

Page 6: HAL. 38-48

Tetap aja masih bingung kan?? Lihat gambar dan pahami.....

Trus ada lagi tambahan dikit, tadi kan udah dijelasin kalo medula itu dapat dibagi lagi jadi

medula dalam (coklat) dan medula luar (pucat/merah). Nah, kalo kita perhatikan dari gambar

diatas, ansa henle si nefron kortikal masuk cuma sampe medula luar aja. Sedangkan ansa henle

dari nefron jukstamedullar masuk lebih dalam lagi sampai ke medula dalam.

Aparatus Jukstaglomerular (masih dalam pembahasan nefron)

Aparatus jukstaglomerular disusun oleh 3 komponen:

Makula densa

o Terdiri dari modifikasi sel-sel epitel dinding tubulus kontortus distal silindris

yang saling berhimpitan.

o Makula densa terletak diantara arteriol aferen dan eferen glomerulus.

Page 7: HAL. 38-48

Pada bagian ini sel dinding tubulus tersusun lebih padat daripada bagian lain. Si

makula densa ini merupakan bagian dari tubulus kontortus distal. Fungsinya sebagai

osmoreseptor untuk kadar natrium.

Sel-sel jukstaglomerular

o merupakan modifikasi dari sel-sel otot polos tunika media arteriolar aferen

di dekat korpuskel malpighi.

o Sel-sel otot polos ini berubah sifatnya menjadi sel epiteloid.

o Bentuk selnya polihedral dan ukurannya lebih besar dari sel otot polos biasa.

Sitoplasma sel ini mengandung granular sekretoris. Nah, nantinya granular sekretoris

sel ini dapat menghasilkan renin dan erythropoetin. Udah tau fungsi renin sama

erythropoetin? Hmm, kalo si renin itu ada hubungannya sama produksi angiotensin II

yang meningkatkan tekanan darah sedangkan erythropoetin merupakan suatu

glikoprotein yang merangsang produksi sel darah merah).

Sel mesangial ekstraglomerular (Polkissen atau Goormaghtigh atau sel Lacis)

o Disebut juga sel lacis, sel polkissen, atau sel goormaghtigh.

o Merupakan sekelompok sel kecil, gepeng, terang (sitoplasma pucat), dan

memiliki cabang-cabang sitoplasma (prosesus) yang berada diantara arteriol

aferen dan eferen serta makula densa (biar jelas liat gambar dibawah).

o Sel ini berhubungan dengan sel jukstaglomerular dan sel mesangial

intraglomerular melalui gap junction.

Fungsi sel ini belum jelas. Jika terjadi perubahan kadar natrium, sel ini melanjutkan

sinyal dari makula densa menuju sel-sel jukstaglomerular.

Penurunan tekanan darah sistemik akan menyebabkan menurunnya produksi filtrat

glomerulus yang berakibat menurunnya konsentrasi ion natrium di dalam cairan tubulus

kontortus distal.

Menurunnya konsentrasi ion natrium dalam cairan tubulus kontortus distal akan

merangsang sel-sel makula densa (berfungsi sebagai osmoreseptor) untuk melepaskan sinyal

Page 8: HAL. 38-48

yang akan diterima oleh sel polkissen dan diteruskan kepada sel-sel jukstaglomerular agar

mengeluarkan renin.

Selanjutnya sel jukstaglomerular akan melepaskan renin ke pembuluh darah. Tekanan

darah di arteriola aferen yang menurun juga dapat merangsang sel jukstaglomerular melepaskan

renin. Renin akan mengubah angiotensinogen (suatu peptida yang dihasilkan oleh hati) menjadi

angiotensin I. Selanjutnya angiotensin I ini akan diubah menjadi angiotensin II oleh enzim

angiotensi converting enzyme (ACE) (dihasilkan oleh paru). Angiotensin II akan mempengaruhi

korteks adrenal (kelenjar anak ginjal) untuk melepaskan hormon aldosteron. Hormon ini akan

meningkatkan reabsorpsi natrium dan klorida termasuk juga air di tubulus ginjal terutama di

tubulus kontortus distal dan mengakibatkan bertambahnya volume plasma. Di samping itu

angiotensin II juga bersifat vasokonstriktor yaitu menyebabkan kontriksinya dinding pembuluh

darah.

Diketahui sel-sel mesangial itu kontraktil dan memiliki reseptor bagi angiontensin II,

vasokontriktor lain dan vasodilator atriopeptida. Kontraksi atau relaksasi sel-sel mesangial

glomerular yang diinduksi agen vasoaktif ini dapat mengubah aliran melalui kapiler glomerulus.