julian b. rotter -...
TRANSCRIPT
The Social Learning Theory of
Julian B. Rotter
Biography Julian Rotter
Rotter lulus dari Brooklyn College pada tahun 1937 dan mengambil graduate work dalam psikologi di University of Iowa dan Indiana University; beliau meneria gelar Ph.D-nya dari Indiana University pada tahun 1941.
Dengan memberikan layanan sebagai psikolog pada U.S. Army selama Perang Dunia II, Rotter menerima sebuah posisi di Ohio State University, di mana George Kelly adalah direktur program psikologi klinisnya. Yang menarik yakni dua teori yang menekankan kesadatan tekanan seharusnya berkembang pada lembaga yang sama, meskipun karya Kelly muncul bersamaan dengan karya Rotter.
Memprediksi Perilaku Manusia
1. Potensi Behavior
Seberapa besar kemungkinan suatu perilaku akan muncul dalam situasi tertentu
2. Expectancy (pengharapan)
Berperilaku secara khusus pada situasi yang diberikan yang akan diikuti oleh penguatan yang telah diprediksikan
Ekspektasi di bagi beberapa:
• Ekspektasi umum
• Ekspektasi spesifik dan
• Ekspektasi total
3. Nilai Penguatan (reinforcement value)
Seberapa besar arti atau nilai suatu reinforcement dibanding reinforcement yang lain bagi individu
• Hal yang menentukan penguatan : penguatan internal dan eksternal; kebutuhan individu; ekspektasi atas penguatan masa depan
4. Situasi Psikologis
Seseorang secara terus menerus memberikan reaksi pada lingkungan internal maupun lingkungan eksternalnya. Selanjutnya masing-masing lingkungan ini secara konstan saling mempengaruhi yang lain.
Memprediksi Perilaku Umum
1. Ekspektasi Umum
Pengalaman dimasa lalu yang mendapatkan penguatan
positif akan cenderung untuk dimunculkan kembali dan adanya
generalisasi terhadap respons suatu stimulus yang mendekati
kemiripan dengan stimulus pada masa lalu
2. Kebutuhan
Perilaku atau seperangkat perilaku yang dilihat orang dapat menggerakkan seseorang ke arah suatu tujuan.
Ketegori kebutuhan
• Pengakuan-Status
• Proteksi-Dependensi
• Dominasi
• Independensi
• Cinta dan afeksi.
• Kenyamanan fisik
Rotter mengajukan enam kategori kebutuhan,
antara lain:
• Pengakuan-Status.
Kebutuhan untuk dianggap kompeten atau baik dalam aktivitas profesional, sosial pekerjaan, atau permainan; kebutuhan untuk memperoleh posisi sosial atau kerja – yakni lebih terlatih atau lebih baik daripada yang lainnya.
• Proteksi-Dependensi
Kebutuhan untuk mendorong orang lain atau kelompok orang untuk mencegah frustrasi atau hukuman, atau untuk memberikan kepuasan kebutuhan orang lain.
• Dominasi
Kebutuhan untuk mengarahkan atau mengontrol tindakan-tindakan orang lain, termasuk anggota-anggota keluarga dan teman, kebutuhan untuk melakukan tindakan yang dilakukan oleh orang lain sebagaimana yang ia sarankan.
• Independensi
Kebutuhan untuk membuat keputusan sendiri dan bergantung pada diri sendiri, bersama-sama dengan kebutuhan untuk mengembangkan skill untuk memperoleh kepuasan secara langsung, tanpa mediasi dari orang lain.
• Cinta dan afeksi.
Kebutuhan untuk diterima dan disukai oleh individu-individu lain, yang bertentangan dengan kebutuhan untuk pengakuan-status, bukan yang berhubungan dengan posisi sosial atau profesional namun mencari rasa hormat dari orang lain.
• Kenyamanan fisik
Kebutuhan terpelajari terhadap kepuasan fisik yang berhubungan dengan pemerolehan keamanan.
PERILAKU MALADAPTIF Perilaku bertahan apapun yang menggagalkan seseorang untuk menjadi lebih dekat dengan tujuan yang diinginkan
Komponen
Kebutuhan
Potensi Kebutuhan (Need Potensial-NP)
Kebebasan Bergerak (Freedom of Movement-
FM)
Nilai Kebutuhan (Need Value-NV)
Cognitive-Affective Personality Theory
WALTER MISCHEL
Biography
Walter Mischel Lahir di Wina, Austria pada 22 Februari
1930
Kuliah di New York University dan memiliki ketertarikan di bidang seni (lukis & memahat)
Sangat membenci kelas-kelas pengenalan psikologi yang terfokus pada penelitian tentang tikus
Menyelesaikan program masternya dalam psikologi klinis di City College of New York, sambil bekerja sebagai pekerja social di daerah kumuh, Lower East Side
Mengambil studi Doktornya di Ohio State University (1953-1956), yang saat di kampusnya terbag menjadi dua kubu (kubu Goerge Kelly & kubu Jullian Rotter)
1956-1958 di Karibia, ia belajar kultus-kultus agama yang mempraktikkan pemanggilan roh & mempelajari penundaan dalam kepuasan pada konteks lintas budaya
Mengajar selama 2 tahun di University of Colorado dan bergabung dengan Dept. Of Social Relations, kemudian pindah ke Stanford dan menjadi kolega Albert Bandura selama lebih dari 20 tahun
Menghasilkan beberapa karya ilmiah, antara lain:
“Personality and Assessment” (1968)
“Introduction to Personality” (1971)
Latar Belakang Sistem
Kepribadian Kognitif-Afektif
• Paradoks Konsistensi
Perilaku itu bergantung pada situasi, ada kalanya siswa yang jujur malah menyontek saat ujian, padahal dia tidak pernah mencuri atau suka berbohong.
• Interaksi antara Situasi dan Kepribadian
sebagian besar orang memiliki konsistensi tertentu dalam perilaku mereka, walter terus menekanakan bahwa situasi memiliki efek yang sangat penting pada perilaku
Sistem Kepribadian Afektif Kognitif
PREDIKSI PERILAKU
Sistem kepribadian kognitif-afektif memprediksikan bahwa
perilaku seseorang akan berubah dari satu situasi ke situasi
lainnya
Apabila B
Maka Y
Apabila A
Maka X
VARIABEL-VARIABEL SITUASI
Ketika pribadi yang berbeda bersikap dengan cara yang
mirip.
Orang akan membentuk perilakunya sesuai situasi.
Namun perbedaan individual akan mengarah kepada
perilaku yang beragam tergantung kebutuhan akan
pekerjaan.
Di sisi lain kejadian yang sama menghasilkan respon yang
berbeda
Unit Kognitif - Afektif
Strategi
Encoding
Kompetensi & Strategi Regulasi Diri
Ekspektasi & Keyakinan Tujuan & Nilai
Respon Afektif
Strategi Pengkodean
Cara manusia mengkategorikan informasi yang diterimanya dari
stimuli eksternal
Kompetensi & Strategi Regulasi Diri
Keyakinan terhadap apa yang bisa
dilakukan berkaitan erat dengan
kompetensi (Mischel, 1990),
mengacu pada susunan luas informasi
yang diperoleh manusia
Ekspektansi dan Keyakinan
Pengetahuan mengenai
prediksi kekuatan yang
dimiliki terhadap
keyakinan akan hasil
dan situasi tertentu
adalah prediktor
perilaku yang lebih baik
dari pada pengetahuan
tentang kemampuan
bertindak behaviour
outcome expectancy.
Tujuan dan Nilai
Manusia bereaksi
aktif terhadap situasi.
Mereka menentukan
tujuan, rencana untuk
mencapainya. Nilai,
tujuan, minat, dan
kompetensi adalah
unit afektif kognitif
yang paling stabil
Respon-Respon Afektif
Respon afektif mencakup perasaan dan reaksii fisiologis lainnya. Konsep
kognitif tidak terpisah dari afektif, dengan cara yang sama kompetensi
dan strategi untuk mengatasi masalah, keyakinan dan ekpektansi
tujuan dan nilai seseorang semuanya diwarnai respon afektif