jual beli rokok dalam perspektif hukum islamrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 siti...

102
i JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H) pada Jurusan Hukum Ekonomi Syari‟ah Fakultas Syari‟ah Institut Agama Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten Oleh : SITI CHAFIDZOTUL UMMAH NIM: 121300546 FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN 2016 M/1437 H

Upload: hoangdien

Post on 05-Jul-2019

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

i

JUAL BELI ROKOK

DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)

pada Jurusan Hukum Ekonomi Syari‟ah Fakultas Syari‟ah

Institut Agama Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Oleh :

SITI CHAFIDZOTUL UMMAH

NIM: 121300546

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN

2016 M/1437 H

Page 2: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang saya tulis sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum dan diajukan pada Jurusan

Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syari‟ah Institut Agama Islam Negeri “Sultan

Maulana Hasanuddin” Banten ini sepenuhnya asli merupakan karya tulis ilmiah saya

pribadi.

Adapun tulisan maupun pendapat orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

telah saya sebutkan kutipannya secara jelas sesuai dengan etika keilmuan yang

berlaku di bidang penulisan karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari terbukti bahwa sebagian atau seluruh isi skripsi ini

merupakan hasil plagiarisme atau mencontek karya tulis orang lain, saya bersedia

untuk menerima sanksi berupa pencabutan gelar kesarjanaan yang saya terima atau

sanksi akademik lain sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Serang, 10 Oktober 2016

Materai 6000

SITI CHAFIDZOTUL UMMAH

NIM: 121300546

Page 3: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

iii

ABSTRAK

Nama: Siti Chafidzotul Ummah, Nim: 121300546, Judul Skripsi: Jual Beli Rokok

dalam Perspektif Hukum Islam.

Rokok adalah benda yang masih terbilang baru oleh umat Islam, karena

rokok belum ada pada zaman Nabi Muhammad saw. Seiring berkembangnya zaman,

gaya hidup manusia juga semakin bertambah. Salah satunya yang paling tenar adalah

merokok atau mengkonsumsi rokok ini. Meskipun banyak bahaya yang ditimbulkan,

rokok juga dapat bermanfaat bagi sebagian orang. Sehingga kehalalan untuk

mengkonsumsinya pun masih diragukan, begitupun dengan memperjualbelikannya

yang saat ini masih menjadi bahan perdebatan para Ulama.

Rumusan masalah dalam penelitian skripsi ini yaitu: Bagaimana pandangan

Islam tentang rokok? Bagaimana hukum menjual rokok dalam perspektif Islam?

Bagaimana hukum membeli rokok dalam perspektif Islam?

Tujuan dari Penelitian ini yaitu: 1). Untuk memahami pandangan Islam

tentang rokok. 2). Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam.

3). Untuk mengetahui hukum membeli rokok dalam perspektif Islam.

Pada penelitian skripsi ini menggunakan metode Library Research (studi

pustaka) yaitu dengan cara mempelajari dan menelaah buku-buku serta berbagai

media informasi lainnya yang berkaitan dengan skripsi ini. Teknik pengumpulan data

dengan merujuk pada buku-buku dan media informasi lainnya yang berkaitan

langsung dengan permasalahan rokok dan memperjualbelikannya. Sedangkan dalam

penulisan skripsi ini penulis menggunaan teknik pengolahan data bersifat induktif.

Adapun kesimpulan hasil dari penelitian ini adalah rokok dalam dunia Islam

merupakan fenomena yang baru, sehingga ada Ulama yang menghalalkan,

memakruhkan bahkan mengharamkan rokok. Maka, penulis dapat simpulkan bahwa

rokok itu dilarang dengan tingkatan makruh, maksudnya hal tersebut dianjurkan

untuk dihindari. Sedangkan, untuk menjualnya dihukumi boleh dengan syarat

menjual rokok tersebut kepada orang-orang yang memenuhi kriteria (sehat tidak

berpenyakit parah, tidak sedang hamil, dan cukup umur). Dan dalam konteks

membeli rokok, Penulis membagi pembeli rokok menjadi 4 tipe, Yaitu: 1. Pembeli

rokok untuk dikonsumsi sendiri hukumnya boleh jika sadar memenuhi kriteria, jika

sebaliknya maka dilarang. 2. Pembeli rokok yang mengetahui kriteria perokok maka

diperbolehkan jika memenuhi kriteria, tetapi jika tidak maka tidak diperbolehkan. 3.

Pembeli rokok yang tidak mengetahui kriteria perokok, hukumnya boleh. 4. Pembeli

yang tidak mengetahui rokok tersebut akan dikonsumsi atau tidak oleh orang yang

menyuruhnya membeli rokok, maka hukum membeli rokok baginya diperbolehkan.

Page 4: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

iv

Nomor : Nota Dinas

Lamp : 1 (satu) Eksemplar

Hal : Pengajuan Ujian Munaqasyah

a.n Siti Chafidzotul Ummah

NIM. 121300546

Kepada Yth

Dekan Fakultas Syari‟ah

IAIN “SMH” Banten

di

Serang

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dipermaklumkan dengan hormat, bahwa setelah membaca dan mengadakan

perbaikan seperlunya, maka kami berpendapat bahwa skripsi Siti Chafidzotul

Ummah, NIM. 121300546, berjudul Jual Beli Rokok dalam Perspektif Hukum

Islam diajukan sebagai salah satu syarat untuk melengkapi ujian munaqasyah pada

Jurusan Hukum Ekonomi Syari‟ah Fakultas Syari‟ah IAIN “SMH” Banten. Maka

kami ajukan skripsi ini dengan harapan dapat segera dimunaqasyahkan.

Demikian, atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih.

Assalamualaikum Wr. Wb.

Pembimbing 1

Dr. H. Zakaria Syafe’i, M.Pd.

NIP. 19560208 199203 1 001

Serang, 10 Oktober 2016

Pembimbing 2

Dr. H. Ahmad Hidayat, Lc., M.A.

NIP. 19770816 200501 1 004

Page 5: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

v

PENGESAHAN

Skripsi a.n. Siti Chafidzotul Ummah, NIM: 121300546, Judul Skripsi: Jual

Beli Rokok dalam Perspektif Hukum Islam, telah diujikan pada sidang Munaqasyah

Institut Agama Islam Negeri “Sultan Maulana Hasanuddin” Banten pada tanggal 27

Oktober 2016. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Hukum (S.H) pada Fakultas Syari‟ah Jurusan Hukum Ekonomi

Syari‟ah (HES) Institut Agama Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

Serang, 27 Oktober 2016

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota

Dr. H. Yusuf Somawinata, M.Ag.

NIP. 19591119 199103 1 003

Sekretaris Merangkap Anggota

M. Zainur Ridho, S.Pd., M.Si.

NIP. 19800712 200912 1 005

Anggota - anggota,

Penguji 1

Dr. H. Ahmad Sanusi, M. A.

NIP. 19780225 200801 1 009

Penguji 2

H. Masduki, S.Ag., M.A.

NIP. 19731105 199903 1 001

Pembimbing 1

Dr. H. Zakaria Syafe’i, M. Pd.

NIP. 19560208 199203 1 001

Pembimbing 2

Dr. H. Ahmad Hidayat, Lc., M.A.

NIP. 19770816 200501 1 004

Page 6: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

vi

JUAL BELI ROKOK

DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Oleh :

SITI CHAFIDZOTUL UMMAH

NIM. 121300546

Mengetahui,

Pembimbing 1

Dr. H. Zakaria Syafe’i, M.Pd.

NIP. 19560208 199203 1 001

Pembimbing 2

Dr. H. Ahmad Hidayat, Lc., M.A.

NIP. 19770816 200501 1 004

Mengetahui,

Dekan

Fakultas Syari‟ah

Dr. H. Yusuf Somawinata, M.Ag.

NIP. 19591119 199103 1 003

Ketua

Jurusan Hukum Ekonomi Syari‟ah

H. Masduki, S.Ag., M.A.

NIP. 19731105 199903 1 001

Page 7: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

vii

Penulis Mempersembahkan skripsi ini untuk

Ayah tercinta H. Chudri Haris yang telah dulu menghadap sang pencipta

dan Ibunda tercinta Hj. Chifdzotul Hayat

Yang tiada terhitung mengorbankan waktu

Serta menjatuhkan airmata disetiap harinya

Tiada lelah untuk mengasuh, mendidik,

Serta mendo‟akan Penulis,

Semoga mendapatkan keselamatan dan kebahagian

Di dunia maupun di akhirat,

Akhirnya kembali hanya kepada Allah SWT jualah

Rasa syukur ini di panjatkan

Page 8: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

viii

MOTTO

هات ال ي علمها كثير من الناس، فمن ن هما مشب الحالل ب ين، والحرام ب ين، وب ي رأ لدينه وعرضه، ومن وقع فيات قى المشب هات استب ب هات: كراع ي رعى الش

حول الحمى، يوشك أن ي واقعه …

)متفق عليو(“Sesungguhnya sesuatu yang halal itu sudah jelas, dan sesungguhnya yang haram

itu sudah jelas pula. Dan di antara keduanya ada perkara-perkara yang mutasyabihat (samar-samar) yang kebanyakan manusia tidak

mengetahui. Barang siapa yang menjaga dirinya dari syubhat itu, maka dia telah menjaga kebersihan

untuk agamanya dan pribadinya, dan siapa yang terjerumus dalam syubhat,

maka dia telah terjerumus dalam hal yang haram…”

(Muttafaqun ‘alaih)

Page 9: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

ix

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama lengkap penulis adalah Siti Chafidzotul Ummah, dilahirkan di serang

pada tanggal 25 April tahun 1994 merupakan anak bungsu dari sembilan bersaudara

dari pasangan H. Chudri Haris yang telah berpulang ke Rahmatullah pada tahun 2007

dan Hj. Chifdzotul Hayat Pelamunan. Penulis lahir dari keluarga yang sederhana

namun sangat religius.

Jenjang pendidikan formal yang ditempuh pada pendidikan dasar adalah di

Sekolah Dasar Negeri Pelamunan Kecamatan Kramatwatu lulus pada tahun 2006, dan

Sekolahan Menengah Pertama Negeri 1 Kramatwatu Kecamatan Kramatwatu lulus

pada tahun 2009, serta menyelesaikan pendidikan selanjutnya pada jurusan

keagamaan di Madrasah Aliyah Sunan Pandanaran Yogyakarta lulus pada tahun

2012.

Pada tahun 2012, penulis melanjutkan pendidikannya di Kampus Institut

Agama Islam Negeri “Sultan Maulana Hasanuddin” Banten program Strata satu (S1)

pada jurusan Muamalat dan sampai saat ini masih terdaftar sebagai mahasiswa di

kampus ini.

Page 10: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

i

KATAPENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat

dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat dan Salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad

Saw, sebagai utusan serta pembawa risalah Allah kepada seluruh umat, beserta

keluarganya, sahabatnya, juga pengikutnya hingga akhir zaman.

Skripsi ini berjudul: Jual Beli Rokok dalam Perspektif Hukum

Islam,merupakan tugas akhir yang diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H) pada Jurusan Hukum Ekonomi Syariah

Fakultas Syari‟ah Instirut Agama Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten..

Dalam penulisan skripsi ini, Penulis menyadari bahwa terselesaikannya

skripsi ini bukanlah semata hasil dari jerih payah penulis secara pribadi. Akan tetapi

semua itu terwujud berkat adanya usaha dan bantuan dari berbagai pihak baik secara

langsung ataupun tidak langsung, baik berupa moral maupun spiritual.

Sebagai rasa hormat dan syukur, melalui kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. DR. H. Fauzul Iman, Rektor Institut Agama Islam Negeri Sultan

Maulana Hasanuddin Banten, yang telah mengelola dan mengembangkan IAIN

Sultan Maulana Hasanuddin Banten menjadi lebih baik.

2. Bapak Prof. Dr. H. Yusuf Somawinata, Dekan Fakultas Syariah IAIN Sultan

Maulana Hasanuddin Banten yang telah membantu dan motivasinya dalam

menyelesaikan skripsi ini dengan tulus hati.

3. Bapak H. Masduki, S.Ag., MA., Ketua Jurusan Hukum Ekonomi Syari‟ah IAIN

Sultan Maulana Hasanuddin Banten. telah memberikan nasehat dan membantu

proses selesainya skripsi ini.

4. Bapak Prof. Dr. H. Zakaria, M.Pd. Pembimbing I yang telah memberikan

nasehat, pengarahan, dan meluangkan waktunya dalam menyusun skripsi ini.

5. Bapak Dr. H. Ahmad Hidayat, Lc., M.A.selaku pembimbing II yang juga telah

memberikan nasehat, pengarahan, dan meluangkan waktunya dalam menyusun

skripsi ini.

6. Bapak Ibu Dosen serta staf akedemik dan karyawan IAIN Sultan Maulana

Hasanuddin Banten, yang telah memberikan bakal pengetahuan yang begitu

berharga selama penulis kuliah di kampus ini.

7. Ibu beserta Kakak-kakak tercinta yang selalu memberikan dukungan baik moril

maupun materil sehingga terselesaikannya skripsi ini.

Page 11: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

ii

8. Teman-teman, satu organisasi, satu angkatan, dan satu perjuangan yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang secara

langsung maupun tidak langsung selalu memberi bantuan, dorongan dan do‟a

kepada penulis selama melaksanakan studi di IAIN SMH Banten.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari kekurangan,

kelemahan, dan masih jauh dari kesempurnaan, keterbatasan pengetahuan,

pengalaman serta kemampuan menulis, oleh sebab itu penulis mengharapkan

pendapat, saran dan kritik yang bersifat membangun guna mencapai kesempurnaan

pada masa yang akan datang.

Akhirnya, hanya kepada Allah SWT jualah pemohon agar kebaikan dari

semua pihak yang membantu skripsi ini, semoga diberikan balasan yang berlipat

ganda. Penulis berharap kiranya karya tulis ini turut mewarnai khazanah ilmu

pengetahuan dan dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi para pembaca

pada umumnya.

Serang, 10 Oktober 2016

Penulis,

Siti Chafidzotul Ummah

121300546

Page 12: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5

C. Fokus Penelitian ................................................................................... 5

D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5

E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6

F. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 6

G. Langkah-langkah Penelitian ................................................................. 10

H. Sistematika pembahasan ...................................................................... 13

BAB II : TINJAUAN UMUM TENTANG ROKOK

A. Pengertian Rokok ................................................................................... 14

B. Sejarah rokok ......................................................................................... 15

C. Kandungan zat dalam rokok .................................................................. 19

D. Dampak positif dan negatif dari rokok .................................................. 21

BAB III: JUAL BELI DALAM ISLAM

A. Definisi dan dasar hukum jual beli ..................................................... 33

B. Syarat dan rukun jual beli ................................................................... 41

Page 13: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

iv

C. Macam-macam jual beli ...................................................................... 43

D. Jual beli yang dilarang dalam islam .................................................... 45

BAB IV: HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI ROKOK

A. Pandangan Islam tentang rokok .......................................................... 48

B. Hukum menjual rokok dalam perspektif hukum Islam ........................ 60

C. Hukum membeli rokok dalam perspektif hukum Islam ....................... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................................... 76

B. Saran ..................................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA

Page 14: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam adalah sebuah sistem yang menyeluruh dan mencakup semua sendi

kehidupan manusia. Ia memberikan sendi dalam kehidupan. Hal ini tidak hanya

disimpulkan dari hukum Islam saja, tetapi sumber-sumber Islam itu sendiri

menekannya.1

Manusia sebagai khalifah di muka bumi. Islam memandang bahwa bumi dan

segala isinya merupakan amanah Allah kepada sang khalifah agar dipergunakan

sebaik-baiknya bagi kesejahteraan bersama. Untuk mencapai tujuan suci ini, Allah

memberikan petunjuk melalui para Rasul-Nya. Petunjuk tersebut meliputi segala

sesuatu yang dibutuhkan manusia, baik akidah, akhlak maupun syari‟ah.2

Seiring bertambahnya zaman, gaya hidup manusia pun semakin

berkembang. Salah satunya yang paling tenar adalah merokok. Merokok merupakan

sebuah fenomena baru yang dikenal oleh umat Islam, karena rokok belum ada pada

zaman Nabi. Sehingga kehalalan untuk mengkonsumsinya pun masih diragukan.

Dalam kitab-kitab fiqh, penguraian penghalalan dan pengharaman segala

sesuatu itu dapat dilihat dari jenis benda itu sendiri khususnya untuk benda yang

1Syakir Muhammad Ash-Shadr, Keunggulan Ekonomi Islam, (Jakarta: Pustaka Zahra,

2002), h. 163. 2Muhammad Syafi‟i Antonio, Islamic Banking Bank Syari‟ah: Dari Teori ke Praktik,

(Jakarta: Gema Insani, 2001), h. 3.

Page 15: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

2

dikonsumsi atau digunakan. Perlu pertimbangan manfaat dan madharatnya.

Begitu juga halnya dengan rokok atau merokok, yang saat ini masih menjadi

kontroversi status halal haramnya. Dampak positif dari rokok dalam sektor ekonomi

salah satunya yaitu selama 2012 produksi rokok mencapai 303 miliar batang. Ini

meningkat 2,2 persen dibandingkan 2011, sebanyak 279,4 miliar batang. Sedangkan

pendapatan dari ekspor rokok kretek naik dari US$ 160 juta pada 2011 kini menjadi

US$ 613 juta. Pemerintah berharap agar perusahaan rokok mulai fokus menggarap

pasar dalam negeri. Sedangkan, Kementerian Perindustrian menjanjikan untuk

memberikan insentif pajak bagi industri padat karya termasuk pabrik rokok.3

Dalam menghukumi kehalalan mengkonsumsi rokok, para Ulama

mempunyai pendapat berbeda-beda. Segolongan Ulama menyatakan bahwa rokok

adalah halal, segolongan yang lain menyatakan rokok hukumnya haram. Dan

sebagian yang lain berpendapat bahwa rokok hukumnya makruh. Setiap golongan

mempunyai alasan masing-masing dalam menghukumi keharaman maupun kehalalan

rokok.

Dalam menanggapi fenomena rokok yang kontroversial ini, di Indonesia

pada tahun 2009 Majelis Ulama Indonesia memfatwakan bahwa merokok itu dilarang

(makruh dan haram) berdasarkan nash-nash dan kaidah yang berkaitan dengannya

sesuai kesepakatan Forum ijtima‟ Ulama komisi Fatwa se-Indonesia yang digelar di

Padang Panjang, Sumatera Barat. Fatwa ini yang kemudian menjadi polemik.

3Farhan Mardiana, Rokok antara Dunia Kesehatan dan Dunia,

http://fmsudradjat.blogspot.co.id/diunduh pada 21 Januari pukul 07:44 WIB.

Page 16: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

3

Diantaranya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan tidak

mendukung kampanye untuk menekan angka perokok di Indonesia yang dijalankan

oleh Kemenkes, mengatakan bahwa rokok itu mubah sampai kiamat ulama NU tidak

akan mengharamkan rokok.4

Begitu banyak pendapat mengenai rokok dan mengkonsumsinya. Dari sudut

pandang kesehatan, rokok mengandung 3 bahan utama yang berdampak negatif yaitu

tar, nikotin dan karbonmonoksida. Meski sekarang tersedia rokok yang kandungan tar

dan nikotin rendah, tetapi tak ada rokok yang aman bagi kesehatan. Jutaan remaja

setiap tahunnya mulai merokok, dan sekitar 85 persen remaja yang merokok akan

tetap menjadi perokok pada usia dewasa. Jadi kecendrungan remaja yang coba-coba

merokok akan menjadi perokok tetap sangatlah besar. Remaja harus dijauhkan dari

rokok apalagi iklan rokok di negeri ini amat gencar membujuk remaja untuk

merokok.5

Masalah yang lebih serius lagi ialah bahan-bahan kimianya yang walaupun

dalam kitab fikih tidak dikategorikan najis, tapi justru lebih berbahaya bagi kesehatan

manusia, bahkan keselamatan makhluk hidup lainnya. Yang dimaksud adalah zat-zat

yang terkandung dalam rokok sama seperti limbah industri yang biasanya mencemari

lingkungan. Dalam lingkungan yang sudah tercemar sedemikian rupa, manusia dan

segenap makhluk hidup yang sehat dapat menjadi bahaya. Oleh karena itu, salah satu

4Pbnu Sampai Kiamat Ulama NU Tidak akan Haramkan Rokok, http://www.voa-

Islam.com/diunduh pada 14 januari 2016 pukul 07:48 WIB.

5Syamsuridjzal Djauzi, Raih Kembali Kesehatan, (Jakarta: Kompas, 2009) , h. 31-32.

Page 17: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

4

amanah dari syari‟at Islam yang sering diabaikan ialah perintah memelihara

lingkungan yang sehat agar makhluk hidup dapat tumbuh dengan sehat pula.6 Seperti

dalam firman Allah SWT:

و الب لد الطيب يرج ن باتو بإذن ربو والذى خبث ال يرج اال نكدا كذالك نصرف اليات لقوم يشكرون

“Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan izin

Tuhan; dan tanah yang buruk, tanaman-tanamannya yang tumbuh merana.

Demikianlah kami mnejelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kenbesaran

kami) bagi orang-orang yang bersyukur”. (QS. Al-A‟rof: 58)7

Dampak negatif dari rokok sangat berbahaya karena menyangkut kesehatan

dan kesejahteraan berlangsungnya kehidupan manusia, sehingga jual beli rokok pun

menjadi sebuah permasalahan yang serius, karena dalam islam salah satu syarat sah

jual beli adalah objek jual beli harus barang yang suci dan bermanfaat, bukan barang

najis atau barang haram. Jika melakukan praktek jual beli dengan objek jual beli yang

dapat membahayakan (tidak bermanfaat-red) dihukumi tidak sah atau haram. Bagi

umat Islam yang taat agama, fatwa haram bagi rokok tentu mempunyai implikasi

yang serius karena menyangkut perkara dosa dan pahala, surga dan neraka, selamat

dan celaka dunia dan akhirat, selain implikasi di bidang lain seperti masalah ekonomi,

pengangguran dan lain-lain.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada

skripsi ini dengan mengangkat judul “Jual beli rokok dalam Perspektif hukum Islam”

6Hamka Haq, Islam Rahmah untuk Bangsa, (Jakarta: RM Books, 2009), h. 347-349.

7Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran al-Karim dan Terjemah Makna ke

dalam Bahasa Indonesia, (Kudus: Menara Kudus, 2006),h.158.

Page 18: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

5

dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisis fenomena rokok sehingga dapat

ditentukan kebolehan dalam memperjual belikannya berdasarkan pertimbangan-

pertimbangan dari pendapat para Ulama yang dijelaskan secara rinci.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, permasalahan dapat

diformulasikan sebagai berikut:

1. Bagaimana pandangan Islam tentang rokok?

2. Bagaimana hukum menjual rokok dalam perspektif Islam?

3. Bagaimana hukum membeli rokok dalam perspektif Islam?

C. Fokus Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada pembahasan mengenai hukum

kebolehan dalam memperjualbelikan rokok dengan disertai beberapa

pendapat Ulama yang menghalalkan, mengharamkan dan memakruhkan

rokok.

D. Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini, yaitu:

1. Untuk memahami pandangan Islam tentang rokok.

2. Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam.

3. Untuk mengetahui hukum membeli rokok dalam perspektif Islam.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Page 19: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

6

Penulis mengharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan dan

referensi khasanah hukum Islam khususnya berkenaan dengan rokok dan

memperjualbelikannya.

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini dapat dijadikan dasar oleh Pemerintah dalam menanggapi

dampak yang terjadi dari rokok terutama bahaya yang pasti ditimbulkan.

b. Masyarakat agar mengurangi pengkonsumsian rokok bahkan lebih baik

untuk berhenti merokok secara bertahap maupun spontan.

F. Kerangka Pemikiran

Fenomena rokok tidak dikenal di zaman Rasulullah SAW, para sahabat,

maupun zaman tabi‟in. Rokok baru dikenal di dunia Islam sekitar abad sepuluh

Hijriyah melalui barat.8 Meskipun tidak ada dalil khusus, kita tidak boleh tergesa-

gesa menganggapnya halal atau haram. Setidak-tidaknya rokok termasuk dalam

perkara syubhat (samar-samar/tidak jelas hukumnya).9

Menurut Yusuf Qardhawi Syubhat adalah perkara yang tidak diketahui

hukumnya oleh orang banyak, yang masih samar-samar kehalalan maupun

keharamannya. Perkara ini sama sekali berbeda dengan perkara yang sudah jelas

pengharamannya. Cara orang dalam menghadapi perkara syubhat inipun bermacam-

macam, tergantung kepada perbedaan pandangan mereka, perbedaan tabiat dan

8Ahmad Rifa‟i Rif‟an, Merokok Haram,(Jakarta: Republika, 2010), h. 18.

9Abdul Jabbar, Ngerokok Bikin Kamu Kaya, (Sukoharjo: Samudera, 2008), h. 48.

Page 20: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

7

kebiasaan mereka dan juga perbedaan tingkat Wara‟ (suatu sikap berhati-hati karena

takut berbuat haram) mereka.10

Jadi perbedaan pendapat pada rokok adalah suatu hal

yang wajar.

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120

mm (bervariasi tergantung Negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-

daun tebakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan

dibakar membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.11

Rokok menimbulkan banyak bahaya terhadap kesehatan, selain itu rokok

mempunyai manfaat terhadap sektor ekonomi terutama pada pendapatan Negara.

Meskipun telah banyak wacana tentang bahaya dan manfaat yang ditimbulkan dari

rokok, hukum merokok masih menjadi polemik di kalangan Ulama. Ada yang

berpendapat bahwa merokok halal, haram dan makruh.

Di antara ulama yang mengharamkan rokok adalah Syaikh asy-Syihab al-

Qalyubi, Syaikh Ibrahim al-Laqqani al-Maliki, Syaikh Hasan asy-Syaranbila (seorang

ulama dari Madzhab Hanafi yang juga melarang memperdagangkannya). Sekelompok

ulama sufi juga ikut mengukuhkan keharaman rokok, salah seorang di antara mereka

yang bernama Sayyid al-Husain ibn Abi Bakar mengecam dengan nada keras hingga

berkata, “Barang siapa yang tidak mau bertobat dari merokok dalam waktu empat

puluh hari sebelum matinya, dikhawatirkan dia mati dalam keadaan su‟ulkhotimah

(mati jelek)”. Sedangkan ulama yang menghalalkan rokok di antaranya adalah Abd

10

Yusuf Qardhawi, Fiqh Prioritas, Penterjemah: Bahrudin F., (Jakarta: Robbani Press,

2007), h. 30-31. 11

Rokok,https://id.m.wikipedia.org/, diunduh pada 21 January 2016 pukul 06:07 WIB.

Page 21: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

8

al-Ghani an-Nabilisi seorang murabbi dari Madzhab Hanafi, al-Barmawi, al-

„Allamah asy-Syabramalis, Syaikh ash-Shulthan al-Halab, ar-Rusyd, dan lain-lain.12

Dalam menanggapi hal ini, salah satu lembaga perkumpulan Ulama

Indonesia yaitu MUI dengan kesepakatan forum ijtima‟ ulama fatwa se-indonesia

yang digelar di Sumatera (Padangpanjang) pada tahun 2009 memberikan fatwa

bahwa merokok itu haram jika dilakukan oleh anak-anak, wanita hamil dan dilakukan

di tempat umum.13

Perbedaan pendapat dalam masalah fiqih bukan lagi masalah baru,

melainkan sudah ada sejak Rasulullah SAW wafat. Perbedaan masalah terus

berkembang seiring dengan berkembangnya zaman dan timbulnya masalah-masalah

baru dalam kehidupan. Itulah fenomena di dunia Islam. Sebagian dari umat Islam

bukan tidak tahu hadist bahwa “perbedaan adalah rahmat”. Perbedaan adalah hal

yang sangat niscaya, sesuatu yang tidak bisa dihindarkan.14

Rokok telah mempengaruhi hidup banyak orang hingga saat ini. Tidak

sedikit yang mengkonsumsinya, dari yang hanya penjual kaki lima sampai di

Mahkamah Agung yang bergaun toga. Sehingga banyak pabrik rokok merajalela yang

menawarkan keanekaragaman rokok. Transaksi jual beli rokok pun sudah bukan hal

yang baru lagi.

12

Syaikh Ihsan Jampes, Kitab Kopi dan Rokok, (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2012), cet.

III, h. 35. 13

Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa MUI sejak 1975, (Jakarta: Emir Erlangga,

2015), h. 1128. 14

M. Yusuf Amin Nugroho, Fiqh al Ikhtilaf NU-Muhammadiyah, (Ttp, Tt, E-book 2012), h.

2.

Page 22: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

9

Manusia merupakan masyarakat sosial yang tidak bisa lepas dari aktivitas

jual beli, karena hal ini merupakan kebutuhan primer layaknya makan setiap hari.

Sedangkan menurut pengertian syari‟at, yang dimaksud dengan jual beli adalah

pertukaran harta atas dasar saling rela atau memindahkan milik dengan ganti yang

dapat dibenarkan (yaitu berupa alat tukar yang sah).15

Salah satu syarat sah jual beli adalah barang atau jasa yang menjadi objek

jual beli harus memenuhi ketentuan suci dan halal.16

Ketika objek yang

diperjualbelikan ini adalah haram, maka transaksi nya menjadi tidak sah.17

Rokok berasal dari tembakau, hukum tembakau adalah halal dan suci bukan

najis atau pun haram. Jika mengkonsumsi rokok dihukumi halal atau mubah

berdasarkan asal mula rokok yaitu tembakau, sudah barang tentu dalam

memperjualbelikannya pun dibolehkan, karena semua aktivitas muamalah (jual beli-

red) dihukumi mubah selama tidak ada dalil yang mengharamkannya sesuai kaidah

fiqih berikut:

عاملة اإلباحة اال أن يد ل رماادليل على ت الصل ف امل

“Hukum asal semua bentuk muamlah adalah boleh dilakukan kecuali ada

dalil yang Mengharamkannya”.18

Dampak dari mengkonsumsi rokok jika dapat membahayakan seseorang

maka dihukumi haram berdasarkan firman Allah SWT:

15Suhrawardi K. Lubis, Hukum Ekonomi Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2000), h. 128.

16Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal wa Tamwil (BMT), (Yogyakarta: UII Pres,

2004), h. 90. 17

Langkah Supian, prinsip asas dan kaidah fiqih muamalah,

http://langkahsupian.blogspot.co.id/diunduh pada 03 juni 2016 pukul 20:36 WIB. 18

A. Jazuli, Kaidah-kaidah Fikih, (Jakarta: Prenada Media Group, 2010), cet. III, h. 130.

Page 23: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

10

… وال ت قت لوا أنفس كم إن اللو كان بكم رحيما “Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah

Maha Penyayang kepadamu“. (Q.S. An-Nissa: 29)19

Jika hanya berprinsip dari ayat di atas maka dapat disimpulkan bahwa rokok

haram, karena sebagian orang menganggap bahwa rokok menimbulkan berbagai

penyakit hingga menyebabkan perokok meninggal dunia. Jadi, dalam proses jual

belinya pun dapat diindikasikan haram. Para Ulama Fikih membuat suatu kaedah:

لة إل الرام حرام الوسي

“Perantara yang akan menghantarkan kepada yang haram adalah

haram”.20

Kaidah di atas dapat juga berarti bahwa membeli atau menjual rokok

dihukumi haram disebabkan dari aktivitas jual beli rokok yang merupakan salah satu

perantara untuk seseorang dapat mengkonsumsi rokok.

G. Metode Penelitian

Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini yaitu

Library research (studi pustaka), yaitu penelitian yang menggunakan buku-buku

yang berkaitan langsung dengan pembahasan tentang rokok dan

19

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran al-Karim....h. 83. 20

Sulaiman Abu Syaikhah, Qowaidul fiqhiyyah: hukum sarana sama dengan tujuannya,

https://sunniysalafiy.wordpress.com, diunduh pada 02 Mei 2016 pukul: 19:50 WIB.

Page 24: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

11

memperjualbelikannya, serta menelaah dan mempelajari dari literatur beberapa buku

yang ada kaitannya dengan masalah yang ada dalam skripsi ini.

2. Sumber data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini berbentuk:

a. Data primer, yaitu sumber data dari buku-buku yang menjadi acuan

penting untuk skripsi ini diantaranya: Buku Fatwa MUI, buku Kitab

Kopi dan rokok karya Syaikh Ihsan Jampes, buku Merokok Haram

karya Ahmad Rifa‟i Rifan dan Buku Harta Haram Muamalat

Kontemporer karya Erwan Tarmizi

b. Data sekunder, Sumber data dari buku-buku dan media informasi

lainnya yang juga menjadi referensi untuk melengkapi penulisan skripsi

ini. Diantaranya: buku Halal dan Haram dalam Islam karya Syaikh

Yusuf Qardhawi, buku Fiqh Muamalat karya Prof. Dr. Hendi Suhendi,

buku Ngerokok Bikin Kamu “Kaya” karya Abdul Jabbar, dan lain-lain.

3. Sifat Penelitian

Penelitian dalam penyusunan skripsi ini bersifat deskriptif-analisis, yaitu

usaha untuk menggambarkan suatu gejala dan peristiwa yang ada secara jelas dan

sistematis sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Penelitian

ini berusaha memaparkan perbedaan pendapat para ulama mengenai rokok sehingga

dapat diketahui hukum memeperjualbelikannya yang kemudian dianalisa untuk

Page 25: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

12

mencari kebenaran, kelemahan serta kekuatannya berdasarkan nash-nash dan sumber

hukum Islam lainnya yang masih berkaitan mengenai permasalahan rokok.

4. Teknik Pengumpulan data

Dalam pengumpulan data penulis merujuk pada buku-buku dan media

informasi lainnya yang berkaitan langsung dengan permasalahan yang diteliti

sehingga dapat mempermudah menjawab persoalan yang berhubungan dengan

hukum rokok dan memperjualbelikannya.

5. Teknik pengolahan Data

Ketika data yang dibutuhkan telah diperoleh, maka penulis

mengelompokkan data-data tersebut untuk diolah yang kemudian dianalisis. Dalam

pembahasan ini penulis menggunakan teknik pengolahan data yang bersifat induktif,

yaitu diawali dengan menguraikan fakta-fakta tentang rokok dan merokok kemudian

dirumuskan menjadi suatu kesimpulan atau generalisasi dalam menentukan hukum

memperjualbelikan rokok dalam perspektif hukum Islam.

6. Pedoman Penulisan Penyusunan skripsi ini berpedoman pada:

a. Pedoman penulisan karya ilmiah fakultas syari‟ah IAIN Banten tahun

2015

b. Sumber penulisan disesuaika pada Al-Quran dan Terjemah Makna ke

dalam Bahasa Indonesia Departemen Agama Republik Indonesia

c. Untuk penulisan hadist disesuaikan dalam al-Maktabah asy-Syamilah

Page 26: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

13

H. Sistematika Pembahasan

Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas dan konkrit dalam menyusun

skripsi ini, maka dalam penulisannya dibagi menjadi 5 bab yang setiap babnya terdiri

dari sub bab, yaitu:

Bab kesatu, yang berisikan latar belakang dari penyusunan skripsi ini,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat dari penelitian yang telah dilakukan,

kerangka pemikiran yang dijadikan penulis sebagai landasan teori dalam

menganalisis, langkah-langkah penelitian serta sistematika pembahasan.

Bab kedua, untuk mengawali pembahasan penelitian ini seyogyanya terlebih

dahulu mengetahui tinjauan umum tentang rokok yang ditinjau dari berbagai aspek

yang meliputi: Pengertian rokok, sejarah asal mula adanya rokok, kandungan zat yang

ada di dalam rokok, serta dampak negatif dan positif yang ditimbulkan dari rokok.

Bab ketiga, yang berisi tentang jual beli dalam Islam yaitu dimulai dari

definisi jual beli, dasar hukum yang dijadikan acuan dalam melakukan aktivitas jual

beli, syarat sah dan rukun jual beli, kemudian dilanjutkan dengan macam-macam jual

beli, serta jaul beli yang dilarang dalam Islam.

Bab keempat, merupakan bab penentu dari akhir penelitian ini yakni

Pandangan Islam tentang rokok, Hukum menjual rokok dalam perspektif hukum

Islam dan Hukum membeli rokok dalam perspektif hukum Islam.

Bab kelima, Penutup. Terdiri dari kesimpulan dari keseluruhan penilitian ini

yang dilengkapi dengan saran-saran.

Page 27: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

14

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG ROKOK

A. Definisi Rokok

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rokok diartikan sebagai

gulungan tembakau (kira-kira sebesar kelingking) yang dibungkus (daun nipah,

kertas, dsb).21

Rokok secara definisi adalah silinder dari kertas, berukuran panjang antara

70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara), dengan diameter sekitar 10 mm

yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Sedangkan merokok adalah

membakar rokok kemudian dihisap.22

Rokok merupakan hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau

bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tobacum, Nicotiana rustica,

dan spesies lainnya atau sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau

tanpa tambahan.23

Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa rokok adalah sebuah

benda kecil berbentuk silinder yang sebagian besar bahan pokoknya dari tembakau.

21

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 2008), h. 1217. 22

Muhammad Jaya, Pembunuh Berbahaya itu Bernama Rokok, (Yogyakarta: Riz‟ma, 2009),

h. 14. 23

Umi Istiqomah, Upaya Menuju Generasi tanpa Merokok, (Surakarta: CV Setia Aji, 2003),

h. 20.

Page 28: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

15

Dikonsumsi oleh seseorang dengan cara dibakar pangkalnya dengan menggunakan

api sehingga keluar asap, kemudian asap tersebut dihisap oleh penggunanya.

Dengan mengkonsumsi rokok setiap saat pun tidak akan membuat seseorang

kenyang ataupun gemuk, karena memang diciptakannya rokok bukan bertujuan untuk

itu. Merokok mempunyai kenikmatan tersendiri bagi pecandunya yang tidak bisa

diidentikkan seperti makanan yang dapat mengenyangkan.

B. Sejarah Rokok

Menurut Imam ath-Tharabis al-Halabi, masyarakat Arab sudah sejak dulu

mengenal rokok dengan beberapa sebutan, di antaranya ad-dukhan, at-tabgh, at-

tutun, dan at-tinbak. Adapun dalam istilah kedokteran, tembakau sering disebut

dengan nama banbujjir.24

Dalam Kitab Tuhfah al-Ikhwan mengenai penjelasan sejarah tembakau,

tertulis pada bagian yang menjelaskan tentang kesehatan badan menyebutkan:

Tembakau (at-Tabghu) pada mulanya adalah tanaman lokal di suatu daerah bernama

Tobago (suatu negeri di wilayah Meksiko, Amerika Utara). Pada masa pendudukan

Amerika, berbondong-bondonglah orang dari Eropa untuk singgah dan menetap di

„Dunia baru‟ tersebut. Mereka bergaul dengan penduduk asli Amerika sehingga

mereka tahulah tradisi dan adat istiadat penduduk asli, termasuk dalam hal merokok.

Ketertarikan mereka terhadap tradisi merokok membuat mereka membawa bibit

tanaman tembakau ini ke negeri-negeri Eropa, khusunya ketika di antara mereka yang

pulang ke kampung halaman.

Pemindahan bibit ini terjadi pada 1517 M atau 935 H. Hanya saja, tanaman tembakau

ini tidak tersebar luas di seluruh daratan Eropa. Pada 1560 M (977 H), Yohana Pailot

dari Vunisia mengunjungi raja Alburqanal di Panama, Amerika. Tentu saja

24

Syaikh Ihsan Jampes, Kitab Kopi dan Rokok, (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2012), cet.

3, h. 14.

Page 29: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

16

kunjungan itu bukan sekedar kunjungan. Kemungkinan besar dia membawa

tambahan bibit tembakau untuk Vunisia sehingga beberapa saat kemudian tembakau

tersebar di negeri itu.

Dari Vunisia, tanaman tembakau dibawa dan disebarkan ke negeri-negeri Eropa yang

lain oleh seorang Rahib Vunisia yang bernama Vuses Lorenz. Sejak saat itu, tanaman

tembakau menjadi masyhur di seluruh Eropa.25

Jadi, manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku

bangsa Indian di Amerika. Pada saat itu rokok digunakan untuk keperluan seperti

memuja dewa atau roh. Pada abad ke 16, ketika bangsa Eropa menemukan benua

Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu penasaran dan ikut mencoba-coba

menghisap rokok dan kemudian kebiasaan rokok mulai muncul di kalangan

bangsawan Eropa. Tetapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok telah beralih

fungsi, yaitu merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad ke 17 para

pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itulah kebiasaan merokok mulai masuk

negara-negara Islam, termasuk indonesia.26

Dan saat ini dapat disaksikan bahwa

rokok telah menjadi konsumsi harian negeri ini.

Di Indonesia, Industri tembakau dimulai bersamaan dengan berkuasanya

kolonial Belanda di negeri ini. Dimulai dengan penanaman pertama pada tahun 1609,

pada tahun 1650 tembakau dijumpai di banyak daerah di Nusantara. VOC melakukan

penanaman tembakau secara besar-besaran di daerah Kedu, Bagelen, Magelang, dan

Priangan. Dari abad ke-17 hingga ke-19, penanaman tembakau mencapai daerah Deli,

25

Syaikh Ihsan Jampes, Kitab Kopi...h. 14-15. 26

Ahmad Rifa‟i Rif‟an, Merokok Haram, (Jakarta: Republika), 2010, h. 1-2.

Page 30: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

17

Padang, Palembang, Cirebon, Tegal, Kedu, Bagelen, Banyumas, Semarang,

Rembang, Pasuruhan, bahkan juga Kalimantan, Sulawesi, Ambon, dan Irian.27

Dari catatan sejarah Raffles and Condolle disebutkan bahwa kebiasaan

merokok penduduk jawa ternyata sudah ada sejak abad ke-17. Bahkan raja Mataram,

Sultan Agung, yang memerintah pada tahun 1613-1645, dicatat Onghokham dan

Amen Budiman sebagai chain smoker atau perokok berat. Akan tetapi tidak satupun

dari catatan sejarah itu yang memperkenalkan rokok secara komersial kecuali diawali

dari kudus, sebuah kota di pesisir utara Jawa Tengah yang kini telah menjadi pusat

mengalirnya produk-produk rokok kretek ternama ke saentero Indonesia dan dunia.28

Adapun dari jenis tembakau dunia, diperkirakan dunia mengenal 200 spesies

tembakau. Dari 200 spesies tersebut, tiga varietas utama: Nicotiana Tabacum

(Virginia), Nicotiana Macropylla (Maryland), dan Nicotiana Rustica (Boeren),

semuanya berasal dari Amerika.29

Di Indonesia, umumnya rokok dibedakan menjadi beberapa jenis:

1. Berdasarkan bahan pembungkus:

a. Klobot :rokok yang bahan pembungkusnya dari jagung

b. Kawung :rokok yang bahan pembungkusnya dari daun aren

c. Sigaret :rokok yang bahan pembungkusnya dari kertas

d. Cerutu :rokok yang bahan pembungkusnya dari daun tembakau

27

Suryo Sukendro, Filosofi Rokok (Sehat, tanpa Berhenti Merokok), (Yogyakarta: Pinus,

2007), h. 43. 28

Muchtar AF, Siapa Bilang Merokok Makruh?, (Jakarta: PT Buana Ilmu Populer, 2009), h.

40. 29

Suryo Sukendro, Filosofi Rokok...h. 33.

Page 31: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

18

2. Rokok berdasarkan isi

a. Rokok putih : rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun

tembakau dan saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.

b. Rokok kretek : rokok yang bahan bakunya berupa daun tembakau dan

cengkeh yang diberi saus.

c. Rokok klembak: rokok yang bahan bakunya daun tembakau, cengkeh

dan kemenyan yang diberi saus.

3. Rokok berdasarkan proses pembuatannya:

a. Sigaret kretek tangan (SKT) : rokok yang proses pembuatannya

dengan cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan atau

alat bantu sederhana, lingkar diameter pangkal dan ujung berbeda

besarnya.

b. Sigaret kretek mesin (SKM) : rokok yang proses pembuatannya

menggunakan mesin, lingkar diameter pangkal dan ujung sama besar.

4. Rokok berdasarkan penggunaan filter:

a. Rokok filter (RF) : rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat

gabus.

b. Rokok non filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak

terdapat gabus. 30

30

Muhammad Jaya, Pembunuh Berbahaya...h. 15-18.

Page 32: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

19

Sigit Budi Setiawan mengatakan bahwa merokok merupakan tindakan

subversif publik. Maka tidaklah mengherankan, jika di Indonesia saat ini merokok

dan meminum kopi adalah kebiasaan yang sering dilakukan sebagai bagian mengisi

waktu luang, sedangkan pada masa lampau kebiasaan ini dianggap sebagai hal yang

harus dilawan, dihindari dan kalau bisa ditiadakan. Dalam modernisasi kesehatan,

semua itu hanya penyakit dan laknat bagi panjang umur dan produkvitas.31

C. Kandungan Zat dalam Rokok

Pada setiap batang rokok yang dinyalakan, akan mengeluarkan lebih 4.000

bahan kimia beracun yang membahayakan bersama asap yang dihasilkan.. Bahkan

zat-zat kimia beracun itu bisa menyebabkan kematian. Asap yang keluar dari

sebatang rokok terbagi dua, yaitu asap utama (main stream smoke) yang keluar dari

pangkal rokok dan asap sampingan (side stream smoke) yang keluar dari ujung

rokok.32

Zat-zat berbahaya yang terdapat di dalam rokok meliputi: Polonium-201

(bahan radioaktif), acetone (bahan pembuat cat), ammonia (bahan untuk pencuci

lantai), napthalene (bahan kapur barus), DDT dan arsenic (yang biasa untuk racun

serangga), hydrogen cyanida (gas beracun yang lazim digunakan di kamar eksekusi

hukuman mati), methanol (bahan bakar roket), cadmium (digunakan untuk accu

mobil), vinyil chloride (bahan plastik PVC), phenol bhutane (bahan bakar korek api),

31

Sigit Budi Setiawan dan Marlutfi Yoandinas, Mereka yang Melampaui Waktu,

(Yogyakarta: Pustaka sempu & INSISTPress, 2013), h. 16. 32

Nor Fadillah, Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan saat Anda Hamil, (Jogjakarta:

Laksana, 2011), hlm. 104.

Page 33: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

20

carbon monoxide (asap dari knalpot kendaraan), naftalen (kamper), toluene (pelarut

industri), dan masih banyak lagi.33

Secara umum bahan-bahan ini dapat dibagi menjadi dua golongan besar,

yaitu komponen gas dan komponen padat atau partikel. Sedangkan komponen padat

atau partikel dibagi menjadi nikotin dan tar. Berikut komponen padat atau partikel

yang ada dalam setiap batang rokok:

a. Tar, yaitu bahan yang bisa menyebabkan kanker, karena didalamnya

mengandung sekurang-kurangnya 43 bahan kimia;34

b. Nikotin, yaitu obat perangsang yang dapat menyebabkan serangan jantung,

stroke, dan merusak sirkulasi darah. Nikotin merupakan obat yang

menimbulkan efek berbeda pada tubuh. Meskipun membuat perokok merasa

santai, zat ini merangsang sistem otak. Nikotin mempengaruhi zat kimia

didalam otak, dan setelah satu hirupan asap biasanya seseorang merasa enak

untuk sesaat. Perokok baru biasanya merasa sedikit pusing atau sakit karena

asap tembakau, namun mereka menjadi terbiasa dengan efek itu. Ketika

mereka terus merokok, tubuh perokok belajar tergantung pada Nikotin dan

mereka dapat merokok lebih banyak. Penelitian menunjukkan bahwa

kecanduian perokok pada nikotin mirip dengan kecanduan pada heroin atau

kokain. Sebagai contoh penelitian, menunjukkan bahwa sejumlah perokok

33

Abdul Jabbar, Ngerokok Bikin Kamu Kaya, (Sukoharjo: Samudera, 2008), h. 16. 34

Nor Fadillah, Hal-hal yang tidak...hlm. 104-105.

Page 34: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

21

tidak bisa berhenti meskipun mereka sudah tahu bahwa merokok merusak

kesehatannya.35

D. Dampak Positif dan negatif dari Rokok

1. Dampak Positif Rokok

Rokok mempunyai manfaat dari sisi kesehatan yaitu rokok bisa membantu

mengurangi resiko parkinson. Parkinson adalah hilangnya sel-sel otak yang

memunculkan zat kimia dopamin, sehingga berdampak gemetar, dingin, gerak lambat

dan bermasalah dengan keseimbangan tubuh.36

Banyak perokok yang merasakan

nikmatnya rokok untuk meningkatkan mood, sehingga dapat menumbuhkan semangat

seseorang untuk melakukan berbagai macam aktivitas.

Tidak banyak orang tahu juga, bahwa pada awalnya rokok kretek yang

berbumbu cengkeh, tercipta sebagai obat bagi penderita gangguan saluran pernafasan,

seperti sakit tenggorokan dan asma. Mirip seperti jamu dan obat bagi banyak penyakit

masyarakat jawa.37

Sedangkan dari sudut pandang ekonomi, diakui bahwa industri rokok

memang memberikan lapangan kerja kepada jutaan orang, meramaikan iklan di

sepanjang jalan, dan memberikan penghidupan kepada para petani tembakau, juga

memberikan kontribusi cukai bagi pemasukan keuangan negara. Pada tahun 1996,

35

Wasis sumartono, Stop Merokok sebab Anda Bisa. (Jakarta: CV Sagung Seto, 2008), hlm.

10. 36

Suryo Sukendro, Filosofi Rokok...h. 87. 37

Muchtar AF, Siapa Bilang...h. 39.

Page 35: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

22

2.447 juta batang rokok kretek di ekspor dan sejumlah 95.970 juta barang dikonsumsi

di dalam negeri serta telah menyerap 10 juta tenaga kerja.38

Pada tahun 2012, produksi rokok mencapai 303 miliar batang. Ini meningkat

2,2 persen dibandingkan 2011, sebanyak 279,4 miliar batang. Sedangkan pendapatan

dari ekspor rokok kretek naik dari US$ 160 juta pada 2011 kini menjadi US$ 613

juta. Pemerintah berharap agar perusahaan rokok mulai fokus menggarap pasar dalam

negeri. Sedangkan, Kementerian Perindustrian menjanjikan untuk memberikan

insentif pajak bagi industri padat karya termasuk pabrik rokok.

Seperti yang disampaikan oleh Hasbullah Thabrany, Guru Besar Universitas

Indonesia, bahwa industri rokok berhasil memengaruhi penduduk Indonesia untuk

“membakar” Rp 165 triliun dalam setahun. Bahkan, industri rokok juga berhasil

meyakinkan pemerintah untuk mengambil kebijakan dalam memproduksi 235 miliar

batang rokok. Dalam hal ini pemerintah menerima sekitar Rp 70 triliun dari cukai

rokok, tapi alokasi dana untuk kesehatan masyarakat jauh di bawah angka tersebut,

yaitu sekitar Rp 28 triliun.39

Para petani tembakau pun akan untung besar jika permintaan produksi

tembakau terus menerus meningkat, karena komoditinya tak punya pilihan lain

kecuali dipasarkan kepada industri rokok. Para karyawan, juga buruh pabrik rokok

yang perekonomiannya bergantung pada perusahaan rokok. Tidak dapat dipungkiri,

38

Suryo Sukendro, Filosofi Rokok...h. 60. 39

Farhan Mardiana, Rokok antara dunia kesehatan dan dunia,

http://fmsudradjat.blogspot.co.id/ diunduh pada 21 Januari, pukul 07:44 WIB.

Page 36: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

23

keuntungan dari produksi tembakau menjadi rokok kini menjadi salah satu

pemasukan yang besar bagi kas negara.

Industri rokok di Indonesia sendiri mendapat citra positif dari masyarakat

maupun pemerintah, hal itu disebabkan oleh beberapa hal berikut:

a. Industri rokok membangun citra positif produk melalui kegiatan tanggung jawab

sosial perusahaan (corporate sosial responsibility/CSR). Belakangan ini banyak

kegiatan CSR yang didanai perusahaan rokok, seperti kegiatan yang terkait

bidang pendidikan, misalnya pemberian bea siswa, bantuan bagi sekolah, dan

pembangunan gedung. Kegiatan CSR berdasarkan peraturan yang ditentukan

pemerintah dan harus dilaksanakan oleh perusahaan.

b. Industri rokok menyerap tenaga kerja

Buruh pabrik rokok dan petani tembakau, industri rokok rumahan, petani

cengkeh, dan pekerja industri manufaktor rokok menyediakan lapangan

pekerjaan dan memiliki efek berantai bagi daerah penghasil, hal ini dapat

dijadikan sebagai tameng, apabila merugikan kepentingan mereka seperti dengan

menggelar unjuk rasa yang dapat mengganggu ketertiban masyarakat.

c. Penerimaan Negara dari Sektor Cukai

Adanya pembagian hasil penerimaan negara dari sektor cukai hasil tembakau

yang dibagikan melalui gubernur kepada provinsi penghasil cukai hasil

tembakau. Gubernur mengatur pembagian dana bagi hasil cukai tembakau

Page 37: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

24

kepada bupati/walikota di daerahnya masing-masing berdasarkan besaran

konstribusi penerimaan cukai hasil tembakaunya.40

2. Dampak Negatif Rokok

Sebagian besar masyarakat mengetahui bahaya merokok, karena papan iklan

rokokpun menyampaikan hal tersebut. Namun kebiasaan merokok tetap banyak di-

lakukan di masyarakat. Yang lebih menyedihkan dari fenomena merokok adalah

bahwa kebiasaan ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa namun telah merambah

ke remaja bahkan siswa sekolah. Tidak hanya siswa SMA, tetapi sudah merambah ke

siswa SMP bahkan siswa SD.41

Manfaat dari rokok terbilang dapat berpengaruh bagi individu maupun

kelompok. Tetapi merokok adalah salah satu penyebab timbulnya berbagai penyakit

ganas yang mematikan. Berarti merokok merupakan salah satu kebiasaan yang

menyebabkan seseorang perlahan-lahan segera menghadapi kematian. Karena

ketegangan-ketegangan yang terjadi pada tubuh akibat merokok menimbulkan

penderitaan jangka panjang.

Empisema adalah salah satu penyakit yang ditimbulkan dari rokok, yang

secara perlahan dapat membusukkan paru-paru. Orang yang mengidap empisema

40

Abu Samman Lubis, Rokok: Antara Kemanfaatan dan Kemudharatan. (Jurnal Balai Diklat

Keuangan Malang), h.4. 41

Ambarwati, Ayu Khoirotul, dkk (Mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat), Media

Leaflet, Video dan Pengetahuan Siswa SD tentang Bahaya Merokok, (Jurnal Kesehatan Masyarakat),

h. 8.

Page 38: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

25

sering mengalami bronchitis secara berulang, dan menderita kegagalan paru-paru dan

jantung.42

Berdasarkan perkiraan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization,

WHO), di tahun 2002 hampir seluruh kematian penduduk dunia disebabkan oleh

penyakit. Dan penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor 1 di dunia

dengan presentase 29,2% dari 57 juta penduduk di dunia (lihat diagram).43

Diagram: Presentase lima penyebab kematian utama di dunia

Salah satu penyebab seseorang mempunyai penyakit jantung ialah dari

kebiasaan merokok. Demikian menurut para ahli jantung di negara-negara barat.

Kadar nikotin dari satu batang rokok mampu menyempitkan sebuah pembuluh darah

halus. Jika tetap merokok sampai usia tengah baya (50 tahun) berisiko dua kali lipat

serangan jantung dibanding mereka yang tidak merokok. Setiap kali seseorang

menghirup asap rokok, setiap kali pula radikal bebas disemburkan ke dalam tubuh;

42

Wasis sumartono, Stop Merokok...h. 6. 43

Bahar Azwar, Fikih Kesehatan, (Tangerang: Qultum media, 2005), h. 2.

Par

u-p

aru

6,5

Jan

tun

g 2

9,2

Kan

ker

12

,5

Infe

ksi 2

6,2

d

ll Trau

ma

9,1

Page 39: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

26

dan ini secara dramatis mempercepat pembentukan plak di pembuluh darah arteri.

Tidak Cuma radikal bebas yang ditiupkan ke dalam tubuh, masih ada zat-zat racun

lain seperti sianida dan arsentik yang kemudian masuk ke dalam aliran darah.44

Karena asap rokok bisa menyusup kemana-mana, maka bukan hanya perokok aktif

yang berisiko sakit jantung, perokok pasif pun ikut terancam.

Selama proses pembakaran, rokok tidaklah berbeda dengan proses

pembakaran bahan-bahan padat lainnya, rokok terbuat dari daun kering, kertas zat

perasa yang dapat dibentuk oleh elemen karbon. Dunia kesehatan menyatakan bahwa

rokok yang dihisap memberi dampak negatif yang luas bagi kesehatan dan ditengarai

sebagai salah satu penyebab utama juga dalam timbulnya penyakit kanker, paru,

impotensi, gangguan kehamilan dan janin.45

Bukan hanya menurut WHO (World Health Organization), tetapi lebih dari

70 ribu artikel ilmiah membuktikan hal itu. Dalam kepulan asap rokok terkandung

4000 racun kimia berbahaya, dan 43 diantaranya bersifat karsinogenik (merangsang

tumbuhnya kanker). Salah satunya yaitu penyakit kanker paru-paru disebabkan oleh

tar dalam asap tembakau. Orang yang merokok kemungkinannya mati karena kanker

paru-paru sepuluh kali lebih besar daripada bukan perokok. Ada sepuluh tipe kanker

yang disebabkan oleh rokok, yaitu kanker mulut, tenggorokan, pita suara dan

esofagus, kanker paru-paru, kanker perut dan kanker lambung, kanker pankreas fatal,

kanker kantung kemih, kanker leher rahim, dan leukimia atau kanker darah.

44

Srikandi Waluyo dan Budhi marhaendra Putra, Cek Kesehatan Anda (Pria usia 50 tahun),

(Jakarta: Kompas Gramedia, 2013) h. 45. 45

Suryo Sukendro, Filosofi Rokok...h. 85.

Page 40: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

27

Penelitian yang dilakukan United States Surgein General AS menunjukkan bahwa

selain ada 10 tipe kanker, merokok juga berisiko menyebabkan stroke, katarak,

penyakit gusi, pilek, kerongkongan kering, infeksi gusi, pneumonia, bronkitis, asma,

batuk kronis bengek, hipertensi, dan tulang rapuh.46

Proses terjadinya kanker paru-paru membutuhkan waktu 10-20 tahun.

Biasanya gejala awal kanker paru-paru pada usia 40 tahun dan puncaknya pada usia

60 tahun. Makin dini orang merokok dan terus berkelanjutan, maka resikonya makin

besar. Ketika orang merokok pada usia 10 tahun lebih tua, resikonya setengah dari

orang yang merokok pada usia lebih muda. 50% penderita paru-paru tidak

mengetahui bahwa asap rokok merupakan penyebab penyakitnya.47

Oleh sebab itu

para dokter telah sepakat bahwa rokok itu merusak kesehatan.48

Menurut DR. Jefri S. Wigand, mantan wakil presiden penelitian dan

pengembangan Brown and Williamson (B&W) Tobacco Corporation, Amerika

Serikat, mengatakan saat ini komposisi rokok bukan hanya sekedar campuran

tembakau atau cengkeh, melainkan ada semacam rekayasa kimia ammonia yang

ditinggalkan keasamannya, hal inilah yang membuat nikotin dalam tembakau jadi

lebih cepat untuk diserap oleh paru-paru dan akhirnya akan berefek ke otak dan

46

Ahmad Rifa‟i Rif‟an, Merokok haram...h. 7. 47

Abu Umar Basyir, Mengapa Ragu Tinggalkan Rokok, (Jakarta: Pustaka Tazkia, 2005), h.

191. 48

Ahmad Sarwat, Fiqh Minoritas, (DU Center Press, 2010), h. 49.

Page 41: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

28

sistem saraf.49

Lebih dikhawatirkan jika perokok atau penikmat asap rokok adalah

seorang wanita hamil.

Dalam berbagai keterangan medis, sudah dijelaskan bahwa bayi yang

dilahirkan dari ibu perokok (terutama perokok aktif), hampir selalu memiliki berat

lahir rendah dan ini merupakan risiko yang sangat berbahaya. Seorang ibu perokok

akan mengalirkan darah lebih sedikit melalui plasentanya. Oleh karena itu, zat asam

dalam darah pun juga akan sedikit. Akibatnya, berat badan bayi lebih rendah

dibanding dari ibu yang tidak merokok. Rokok juga bisa menyebabkan bayi

mengalami penyakit jantung bawaan hingga keguguran. 50

Berdasarkan bahaya yang telah disebutkan, maka dapat disimpulkan bahwa

merokok adalah penyebab dari segala penyakit. Bukan hanya bahaya bagi ibu hamil,

bayi yang dikandungnya pun ikut terkena dampak dari rokok yang dihisapnya.

Apapun yang dikonsumsi oleh ibu hamil baik sehat maupun tidak, bayi juga akan

mengkonsumsinya melalui plasenta yang tersambung antara dirinya dan sang jabang

bayi.

Prof. Dr. Anwar Jusuf, Guru besar FIKUI mengemukakan bahwa asap rokok

jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan polusi udara karena didalamnya

mengandung zat kimia yang dapat memicu sel-sel normal menjadi ganas dalam

prosesnya yang terjadi berulang-ulang hingga berbulan-bulan.51

49

Suryo Sukendro, Filosofi Rokok...h. 85. 50

Nor Fadillah, Hal-hal yang...h. 99-101. 51

Abu Umar Basyir, Mengapa Ragu...h. 191.

Page 42: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

29

Oleh karena itu, masyarakat yang tidak merokok seyogyanya untuk tidak

terus menerus hidup dalam lingkungan yang dipenuhi oleh kepulan asap rokok.

Karena perokok pasif lebih cenderung terkena dampak negatif dari rokok dibanding

pengkonsumsinya.

Perokok pasif adalah orang-orang yang berada di lingkungan orang yang

merokok, sehingga terpaksa menghirup zat-zat yang berbahaya. Asap utama akan

dihisap oleh perokok, sedangkan perokok pasif akan menghisap asap sampingan

(side stream rokok) yang keluar dari ujung batang rokok yeng terbakar, selain itu juga

menghisap bagian dari asap utama yang dihembuskan lagi oleh perokok aktif setelah

dihisapnya.52

Asap sampingan menjadi penting peranannya bagi kesehatan perokok pasif

karena jumlahnya yang cukup banyak dan kadar bahayanya yang cukup tinggi.

Realitas menunjukkan bahwa rokok yang terbakar menghasilkan asap sampingan

sejumlah dua kali lebih banyak daripada asap utama, karena asap sampingan terus

menerus keluar selama rokok dinyalakan, sementara asap utama baru akan keluar jika

rokok itu dihisap.

Nitrosamin yang merupakan salah satu bahan penyebab kanker juga yang

kadarnya lima puluh kali lebih tinggi pada asap sampingan daripada yang terdapat

pada asap utama. Seorong perokok pasif yang berada di suatu ruangan yang penuh

52

Dinas Kesehatan Propinsi DIY Tahun 2012, Gaya Hidup Sehat Tanpa Rokok,(ttp: tp,

2012), h. 34.

Page 43: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

30

asap rokok selama satu jam saja maka dia akan menghisap nitrosamin sama

banyaknya dengan merokok 35 batang sigaret.53

Penyakit yang disebabkan oleh rokok begitu kompleks. Meski bahaya rokok

telah diketahui, masyarakat seolah tetap tidak peduli. Bahkan data WHO

menyebutkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah perokok

terbesar di dunia dan senantiasa meningkat dari tahun ke tahun. Data survei Sosial

Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS)

menyebutkan bahwa presentase jumlah perokok di Indonesia dari tahun ke tahun

selalu meningkat.54

Data lain yang juga berasal dari World Health Organitation (WHO) PBB

memperlihatkan bahwa 70% penduduk Indonesia adalah perokok aktif. Sedang

jumlah perokok dunia saat ini adalah 1,3 milyar orang dan tingkat kematian akibat

merokok adalah 4,9 juta orang pertahun. Jika kebiasaan ini terus berlanjut maka

angka kematian akibat merokok menjadi 10 juta orang pertahun dan 70% diantaranya

di Negara Berkembang termasuk Indonesia. Dari data UNICEF bahwa konsumsi

merokok di-Indonesia bertengger pada urutan ke 5 terbesar didunia.55

Variasi produk, harga rokok yang terjangkau dan mudahnya sistem distribusi

rokok lah yang menyebabkan Indonesia menjadi salah satu produsen dan konsumen

rokok terbesar di dunia. Menurut Bank dunia, konsumsi rokok Indonesia sekitar 6,6%

53

Abdul Jabbar, Ngerokok bikin Kamu...h. 18-19 54

Ahmad Rifa‟i Rif‟an, Merokok Haram...h. 7-8. 55

Fatwa Hukum tentang Rokok, http://www.syariahonline.com//, diunduh pada 23 Januari

2016, pukul 18:48 WIB.

Page 44: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

31

dari seluruh konsumsi dunia.56

Dan jika dilihat di negara-negara maju perokok sudah

semakin berkurang dan tempat-tempat yang diperbolehkan merokok juga semakin

dibatasi, maka lain halnya di Indonesia yang semakin tahun semakin banyak

pengkonsumsi rokok dari yang remaja sampai usia dewasa. Padahal pada tahun 2012,

pemerintah Indonesia menerapkan peraturan baru mengenai peringatan pada bungkus

rokok. Dalam Peraturan Pemerintah No. 109 Tahun 2012, perusahaan rokok

diwajibkan memasang gambar organ tubuh yang rusak akibat merokok, seperti

kanker mulut, paru-paru yang menghitam dan lain-lain di kemasannya.57

Dalam perjalanannya peringatan dalam bungkus rokok telah beberapa kali

mengalami pergantian. Seperti perubahan peringatan pada label yang berisi:

“Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan

kehamilan dan janin” menjadi “Rokok membunuhmu”.

Tulisan apapun dalam kemasan rokok sepertinya tidak dapat berpengaruh

pada pengkonsumsi rokok, oleh karena itu untuk mengurangi angka perokok setiap

harinya, maka para perokok sebaiknya cepat sadar akan bahaya merokok dengan cara

berhenti untuk menyesap rokok. Bahaya merokok lebih besar dirasakan daripada

manfaatnya. Bahaya yang ditimbulkan bukan hanya dirinya yang merasakan, orang

yang tidak merokok di sekitarnya pun akan terkena dampak dari bahaya rokok

tersebut.

56

Muchtar AF, Siapa Bilang...h. 39. 57

Nila Novita Sari, Tahun 2014 Pemerintah Terapkan Peraturan Baru Bungkus Rokok,

http://suaramahasiswa.com/ diunduh pada 31 Mei 2016, pukul 15:48.

Page 45: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

32

Berhenti merokok memang tidak dapat dilakukan secara instan, harus

melalui berbagai tahapan untuk dapat berhenti secara total. Setidaknya para perokok

mengurangi aktivitas merokok setiap harinya, misalkan menggantinya dengan

mengunyah permen karet atau melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat. Dan yang

lebih utama, tidak mengajak yang lain untuk bergabung merokok terutama anak-anak.

Jika rokok dirasa sudah menjadi candu, ingatlah bahwa itu merupakan sebuah jalan

penyakit-penyakit ganas untuk masuk ke dalam tubuh dan merusaknya. Sebagai

seorang muslim hendaknya segera berhenti dari aktivitas yang membuang-buang

waktu dan uang ini secara bertahap maupun spontan.

Page 46: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

33

BAB III

JUAL BELI DALAM ISLAM

A. Definisi dan Dasar Hukum Jual Beli

1. Definisi Jual Beli

Adanya syariat jual beli menjadi wasilah (jalan) untuk mendapat keinginan

memiliki milik orang lain tanpa berbuat salah. Jual beli menurut bahasa, artinya

menukar pemilikan barang dengan barang atau saling tukar menukar.58

Perdagangan atau jual beli menurut bahasa menukar pemilikan barang

dengan barang atau saling tukar menukar, dapat juga berarti al-Bai‟, al-Tijarah dan

al-Mubadalah, sebagaimana Allah SWT berfirman59

:

... قي رجون تارة لن ت ب ور ...

“Mereka mengharapkan tijarah (perdagangan) yang tidak akan rugi” (QS. Fathir

:29)60

Menurut Hendi Suhendi, yang dimaksud jual beli secara istilah (terminologi)

adalah sebagai berikut:

1. Menukar barang dengan barang atau barang dengan uang dengan jalan

melepaskan hak milik dari yang satu kepada yang lain atas dasar saling

merelakan

58

Sohari Sahrani dan Ruf‟ah Abdullah, Fikih Muamalat, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h.

65. 59

Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2014), cet. IX, h. 67. 60

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran al-Karim dan Terjemah Makna ke

dalam Bahasa Indonesia, (Kudus: Menara Kudus, 2006), h. 437.

Page 47: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

34

2.

ليك عي مالية بعاوضة باذن شرعي ت

“pemilikan harta benda dengan jalan tukar-menukar yang sesuai

dengan aturan syara”.

2.

مقاب لة مال قابلي للتصرف بإياب و ق ب ول على الوجو المأذون فيو “saling tukar harta, saling menerima, dapat dikelola (tasharruf) dengan

ijab dan qabul, dengan cara yang sesuai dengan syara”.61

Jual beli dalam arti umum ialah suatu perikatan tukar menukar sesuatu yang

bukan kemanfaatan dan kenikmatan. Perikatan adalah akad yang mengikat kedua

belah pihak. Sedangkan dalam arti khusus jual beli adalah ikatan tukar menukar

sesuatu yang bukan kemanfaatan dan bukan pula kelezatan yang mempunyai daya

tarik, penukarannya bukan emas dan perak, bendanya dapat direalisir dan ada

seketika (ditangguhkan), tidak merupakan utang baik barang itu ada di hadapan si

pembeli maupun tidak, barang yang sudah diketahui sifat-sifatnya atau sudah

diketahui terlebih dahulu.62

Dari beberapa definisi di atas dapat dipahami bahwa inti jual beli ialah suatu

perjanjian tukar menukar benda atau barang yang mempunyai nilai, secara sukarela

diantara kedua belah pihak, pihak pertamamemberikan suatu barang atau jasa dan

61

Hendi suhendi, Fiqh Muamalah...h. 67-68. 62

Sohari Sahrani dan Ruf‟ah Abdullah,Fikih Muamalat...h. 66-67.

Page 48: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

35

pihak lain menerimanya sesuai dengan perjanjian atau ketentuan hukum dan

disepakati.

Sesuai dengan ketetapan hukum masudnya ialah memenuhi persyaratan-

persyaratan, rukun-rukun, dan hal-hal lain yang ada kaitannya dengan jual beli

sehingga bila syarat-syarat dan rukunnya tidak terpenuhi dengan kehendak

syara‟maka jual beli tersebut dapat dihukumi tidak sah.63

Benda dapat mencakup pengertian barang dan uang, sedangkan sifat benda

tersebut harus dapat dinilai, yakni benda-benda yang berharga dan dapat dibenarkan

penggunaannya menurut syara‟. Benda-benda seperti alkohol, babi, dan barang

terlarang lainnya haram diperjualbelikan sehingga jual beli tersebut dipandang batal

dan jika dijadikan harga penukar, maka jual beli tersebut dianggap fasid.64

Dan jika

rokok dikategorikan sebagai barang yang haram maka jual beli tersebut juga menjadi

haram.

2. Dasar Hukum Jual Beli

Aktivitas jual beli merupakan perkara yang halal dalam Islam dengan syarat

jual beli tersebut sesuai dengan ketentuan-ketentuan syariat Islam. Rasulullah pun

melakukan perniagaan untuk memenuhi kebutuhannya. Islam telah mensyariatkan

kepada manusia bahwa terpenuhinya kebutuhan sehari-hari dengan jalan suka sama

suka di antara kedua belah pihak, hal ini sesuai dengan dalil-dalil berikut ini:

63

Hendi suhendi, Fiqh Muamalah...h. 69. 64

Hendi suhendi, Fiqh Muamalah...h. 69.

Page 49: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

36

a. Al-Quran

الب يع و حرم الربا...اللا ...وأحل

“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” (QS.

Al-Baqarah: 275)65

نكم بالباطل إال أن تكون تارة يا أي اا الذين امن وا ال تأكلوا أموالكم ب ي عن ت راض منكم . . .

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu....”

(QS. An-Nisa: 29)66

و أشادوا إذا ت باي عتم

“.... Dan persaksikanlah apabila kamu berjualbeli...” (QS. Al-

Baqarah: 282)67

b. Hadits

الب ي عان باليار مال ي ت فرقا

“Penjual dan pembeli dipebolehkan melakukan khiyar selama

keduanya belum berpisah”

(HR. Bukhari dan Muslim dari Hakim bin Hizam dan Ibnu Umar

ra.)68

ال يبيع ب عضكم على ب يع أخيو “Janganlah sebagian dari kalian membeli apa yang dibeli (sedang

ditawar) oleh saudaranya”.

(HR. Bukhari dan Muslimdari Ibnu Umar ra)69

65Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran al-Karim...h. 47.

66Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran al-Karim....h. 83.

67Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran al-Karim.... h. 48.

68Ibnu Hajar al-Asqolani, Fath al-Bari juz 4 dalam al-Maktabah asy-Syamilah h. 329.

Page 50: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

37

اذا باي عت ف قل: ال خلبة

“Apabila engkau menjual sesuatu, maka katakanlah: Tidak ada

tipuan didalamnya”

(HR. Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Umar ra)70

ا الب يع عن تراض إن

“Jual beli itu didasarkan kepada suka sama suka”

(HR. bnu Majah dari Sa‟ad bin Malik r.a).71

يقي و الشاد اء التاجر الصدوق المي مع النبي ي و الصد

“Pedagang yang jujur dan terpercaya itu sejajar (tempatnya di

surga) dengan para Nabi, para shidiqin dan para syuhada”

(HR. Tirmidzi dari Sa‟ad bin Malik ra.).72

c. Ijma‟

Kaum muslimin telah sepakat dari dahulu sampai sekarang tentang

kebolehan hukum jual beli. Oleh karena itu, hal ini merupakan sebuah bentuk ijma‟

umat, karena tidak ada yang menentangnya.73

Jual beli itu halal selama tidak

melanggar aturan syariah, hal ini berdasarkan kaidah fiqih para ulama:

باحة الصل ف المعاملة الل و ا إل

69

Ibnu Hajar al-Asqolani, Fath al-Bari...h. 329. 70

Muhammad bin Ismail ash-Shan‟ani, Subulu as-Salam juz 2 dalam al-Maktabah asy-

Syamilah, h. 48. 71

Muhammad bin Ismail ash-Shan‟ani, Subulu as-Salam...h. 1. 72

Muhammad bin Isa at-Turmudzi, Sunan at-Turmudzi juz 3 dalam al-Maktabah asy-

Syamilah, h. 507. 73

Enang Hidayat, Fiqih Jual Beli, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), h. 15.

Page 51: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

38

“Prinsip dasar dalam muamalah adalah halal dan boleh”74

Maksud kaidah di atas adalah semua akad dipandang halal, kecuali ada dalil

yang mengharamkannya. Setiap muamalah baik yang datang kemudian atau yang

terdahulu prinsip dasarnya adalah boleh. Tidak boleh seorang mengintervensi hukum

kebolehan tersebut, kecuali ada dalil yang shahih, masuk akal, dan jelas melarangnya.

Jika objek jual belinya halal dan dapat bermanfaat maka jual belinya pun sah,

begitupun sebaliknya berdasarkan kaidah berikut:

عو إال بدليل الصل أن كل ما صح ن فعو صح ب ي

“Hukum asal setiap sesuatu yang sah dimanfaatkannya, maka sah pula

diperjualbelikannya kecuali adanya dalil yang mengharamkannya”75

Kaidah di atas yang berhubungan dengan objek yang bisa

diperjualbelikannya dan dimanfaatkannya. Dalam hal ini terdapat syarat-syaratnya,

yaitu:

1. Syarat pertama, benda yang diperjualbelikan itu ada manfaatnya. Dengan

demikian, benda yang tidak ada manfaatnya sama sekali tidak bisa dijadikan

objek akad jual beli, karena hukumnya tidak sah. Sebagai contoh bertransaksi

rokok, yang mana manfaat rokok hanya dirasakan sebagian kecil manusia,

sebagian lainnya hanya merasakan bahaya yang ditimbulkan saja.

74

A. Jazuli, Kaidah-kaidah Fikih, (Jakarta: Prenada Media Group, 2010), cet. III, h. 128. 75

Enang Hidayat, Fiqh Jual...h. 61.

Page 52: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

39

2. Syarat kedua, manfaat benda tersebut diperbolehkan oleh syara‟. Dengan

demikian tidak boleh memperjualbelikan yang ada manfaatnya tetapi

diharamkan oleh syara‟.76

Kaidah lain yang berkaitan dengan jual beli adalah:

عقد الب يع إال على مال ال ي ن

“Tidak sah akad jual beli kecuali terhadap sesuatu yang dipandang harta”77

Perkara yang dimaksud dengan harta (al-mal) adalah sesuatu yang

diperbolehkan memanfaatkannya secara mutlak. Kaidah tersebut menjelaskan bahwa

jual beli hukumnya tidak diperbolehkan kecuali terhadap sesuatu yang ada

manfaatnya. Dan cara memanfaatkan barang tersebut harus diperbolehkan oleh

syara‟, baik dengan cara dimakan, diminum, ditunggangi, dan lain sebagainya. Para

ulama membagi barang yang diperjualbelikan (dilihat dari segi pemanfaatannya)

kepada empat macam:

1. Barang yang diperbolehkan memanfaatkannya secara mutlak. Misalnya

pakaian, kendaraan, bejana, dan yang lainnya.

2. Barang yang tidak diperbolehkan memanfaatkannya. Misalnya babi,

bangkai, anjing yang belum terlatih, dan yang lainnya.

3. Barang yang diperbolehkan memanfaatkannya ketika dibutuhkan.

Misalnya memanfaatkan anjing untuk berburu atau berjaga di rumah, dan

lain-lain.

76

Enang Hidayat, Fiqh Jual Beli...h. 61. 77

Enang Hidayat, Fiqh Jual Beli...h. 62.

Page 53: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

40

4. Barang yang tidak ada manfaatnya sama sekali., hukumnya tidak

diharamkan juga tidak diperbolehkan. Dalam hal ini para ulama sepakat

hukumnya tidak boleh memanfaatkan dan memperjualbelikannya.

Misalnya serangga, dan yang semisalnya. Rokok juga dapat termasuk

dalam kategori ini. Karena rokok secara umum tidak bermanfaat sama

sekali dan dengan membelinya termasuk menyia-nyiakan harta

(mubazir), yang hukumnya diharamkan.78

d. Akal

Kebutuhan manusia yang berhubungan dengan apa yang ada di

tangan orang lain, tidak ada cara lain untuk saling timbal balik kecuali dengan

melakukan akad jual beli. Jadi akad jual beli ini menjadi perantara kebutuhan

manusia terpenuhi.79

Jual beli bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada manusia

dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena kebutuhan manusia berhubungan

dengan apa yang ada ditangan sesamanya. Semuanya itu tidak akan terpenuhi tanpa

adanya saling tukar menukar.

Sedangkan Islam telah mensyariatkan kepada manusia bahwa

terpenuhinya kebutuhan sehari-hari harus dengan jalan suka sama suka di antara

78

Enang Hidayat, Fiqih Jual Beli...h. 62. 79

Enang Hidayat, Fiqih Jual Beli...h. 15.

Page 54: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

41

kedua belah pihak (penjual dan pembeli). Maka seseorang tidak boleh mengambil

harta orang lain secara paksa.

B. Syarat dan Rukun Jual Beli

Para ulama berbeda pendapat tentang rukun jual beli. Menurut Hanafiyah,

rukun jual beli hanya satu, yaitu ijab (ungkapan membeli dari pembeli) dan qabul

(ungkapan menjual dari penjual) atau sesuatu yang menunjukkan kepada ijab dan

qabul. Yang menjadi rukun jual beli hanyalah kerelaan kedua belah pihak untuk

melakukan transaksi jual beli. Sementara menurut Malikiyah, rukun jual beli ada 3,

yaitu „aqidin (dua orang yang berakad, penjual dan pembeli), ma‟qud „alaih (barang

yang diperjualbelikan dan nilai tukar pengganti barang), dan shighat (ijab dan qabul).

Ulama Syafi‟iyah juga berependapat sama dengan Malikiyah. Sedangkan ulama

Hanabilah sama dengan pendapat sama dengan Hanafiyah.80

Untuk lebih memperjelasnya, sesuai kesepakatan para ulama rukun jual beli

ada tiga, yaitu akad (ijab qabul), orang-orang yang berakad (penjual dan pembeli),

dan objek akad (ma‟kud alaih).

Akad ialah ikatan kata antara penjual dan pembeli. Jual beli belum dikatakan

sah sebelum ijab dan kabul dilakukan sebab ijab dan kabul menunjukkan kerelaan

(keridhaan). Pada dasarnya ijab kabul dilakukan dengan lisan, tetapi kalau tidak

mungkin, misalnya bisnis atau yang lainnya, boleh ijab kabul dengan surat menyurat

yang mengandung arti ijab dan kabul.81

80

Enang Hidayat, Fiqih Jual Beli...h. 17. 81

Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2014), cet. 9, h. 70.

Page 55: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

42

Adanya kerelaan tidak dapat dilihat sebab kerelaan berhubungan dengan

hati, kerelaan dapat diketahui melalui tanda-tanda lahirnya, tanda yang jelas

menunjukkan kerelaan adalah ijan dan kabul, Rasulullah Saw. bersabda:

عليو و سلم قال ال ي فتقن إث نان إال عن هللا عن أب ىري رة ر ض عن النبيصلى ت راض

“Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi Saw. bersabda: janganlah dua orang

yang jual beli berpisah, sebelum saling meridhoi” (Riwayat Abu Daud dan

Tirmidzi dari Abdur Rahman bin Shakr)82

Ketiga rukun tersebut mempunyai syaratnya masing-masing. Rukun jual beli

yang pertama yaitu ijab kabul (akad), syarat-syarat sah ijab kabul ialah:

1. Jangan ada yang memisahkan, pembeli jangan diam sajasetelah penjual

menyatakan ijab dan sebaliknya.

2. Jangan diselingi dengan kata-kata lain antara ijab dan kabul.

Jual beli yang menjadi kebiasaan, misalnya jual beli sesuatu yang menjadi

kebutuhan sehari-hari tidak disyaratkan ijab dan kabul ini adalah pendapat jumhur.83

Rukun jual beli yang kedua ialah dua atau beberapa orang yang melakukan

akad. Berikut ini syarat-syarat bagi orang yang melakukan akad:

1. Mumayyiz, baligh dan berakal agar tidak mudah ditipu orang.

2. Beragama Islam, syarat ini khusus untuk pembeli saja dalam benda-

benda tertentu.84

3. Tidak dalam kedaan terpaksa ketika melakukan akad.85

82

Sulaiman bin al-Asy‟ats, Sunan Abi Daud juz 3 dalam al-Maktabah asy-Syamilah, h. 273. 83

Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah...h. 71. 84

Hendi suhendi, Fiqh Muamalah...h. 74-75.

Page 56: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

43

Rukun jual beli yang ketiga ialah benda-benda atau barang yang diperjual

belikan (ma‟kud alaih). Syarat-syarat benda yang menjadi objek akad adalah:

1. Suci atau mungkin untuk disucikan sehingga tidak sah penjualan benda-

benda najis seperti anjing, babi dan yang lainnya. Menurut riwayat lain

dari Nabi dinyatakan “kecuali untuk berburu”.

2. Memberi manfaat menurut Syara‟. Dalam kaitannya dengan rokok perlu

dipertimbangkan kembali, rokok bermanfaat atau tidak bagi seseorang.

3. Jangan ditaklikan, yaitu dikaitkan atau digantungkan.

4. Tidak dibatasi waktunya.

5. Dapat diserahkan dengan cepat maupun lambat tidaklah sah menjual

binatang yang sudah lari dan tidak dapat ditangkap lagi. Barang-barang

yang sudah hilang atau barang yang sulit diperoleh kembali karena

samar.

6. Milik sendiri, tidaklah sah menjual barang orang lain dengan tidak seizin

pemiliknya

7. Diketahui (dilihat).86

C. Macam-macam Jual Beli

85

Enang Hidayat, Fiqih Jual Beli...h. 18. 86

Hendi suhendi, Fiqh Muamalah...h. 71-72.

Page 57: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

44

Jual beli dapat ditinjau dari beberapa segi. Ditinjau dari segi hukumnya, jual

beli ada 2 macam, jual beli yang sah menurut hukum, jual beli yang batal menurut

hukum. Dari segi objek jual beli dan segi pelaku jual beli.87

Ditinjau dari segi benda yang dijadikan objek jual beli dapat dikemukakan

pendapat Imam Taqiyuddin dalam buku karya Sohari Sahrani dan Ruf‟ah Abdullah

bahwa jual beli dibagi menjadi tiga bentuk:

البي وع ثلثة ب يع عي مشاىدة و ب يع شيئ موصوف ف الذمة و ب يع عي غائبة ل تشاىد

“Jual beli tu ada tiga macam: 1) jual beli benda yang kelihatan, 2) jual beli

yang disebutkan sifat-sifatnya dalam janji, dan 3) jual beli benda yang tidak

ada”.88

Jual beli benda kelihatan ialah pada waktu melakukan akad, benda atau

barang yang diperjualbelikan ada di depan penjual dan pembeli. Hal ini lazim

dilakukan masyarakat banyak dan boleh dilakukan (misalnya: beras di pasar). Jual

beli yang disebutkan sifat-sifatnya dalam perjanjian ialah jual beli salam (pesanan).

Dan jual beli benda yang tidak ada serta tidak dapat dilihat, ialah jual beli yang

dilarang oleh agama Islam, karena barangnya tidak tentuatau masih gelap, sehingga

dikhawatirkan barang tersebut diperoleh dari curian atau barang titipan yang

akibatnya dapat menimbulkan kecurigaan salah satu pihak.89

87

Hendi suhendi, Fiqh Muamalah...h. 75. 88

Sohari Sahrani dan Ruf‟ah Abdullah, Fikih Muamalat...h. 71. 89

Sohari Sahrani dan Ruf‟ah Abdullah, Fikih Muamalat...h. 71-72.

Page 58: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

45

Ditinjau dari segi pelaku akad (subjek), jual beli terbagi menjadi tiga bagian,

dengan lisan, dengan perantara, dan dengan perbuatan.

Akad jual beli yang dilakukan dengan lisan adalah akad yang dilakukan oleh

kebanyakan orang. Bagi orang bisu diganti dengan isyarat karena isyarat merupakan

pembawaan alami dalam menampakkan kehendak. Hal yang dipandang dalam akad

adalah maksud atau kehendak dan pengertian, bukan pembicaraan dan pernyataan.

Penyampaian akad jual beli melalui utusan, perantara, tulisan, atau surat menyurat

sama halnya dengan ijab kabul dengan ucapan, misalnya via pos dan giro. Jual beli

ini dilakukan antara penjual dan pembeli tidak berhadapan dalam satu majelis akad,

teta[i melalui pos dan giro.

Jual beli dengan perbuatan (saling memberikan) atau dikenal dengan istilah mu‟athah

yaitu mengambil dan memberikan barang tanpa ijab dan kabul, seperti seseorang

mengambil rokok yang sudah bertuliskan label harganya.90

D. Jual beli yang dilarang dalam Islam

Asal hukum jual beli adalah mubah atau dibolehkan, namun ada beberapa

aktivitas jual beli yang dilarang atau yang batal dalam Islam. Jual beli dilarang ada

yang dihukumi batal dan ada jual beli yang dilarang tetapi hukumnya tetap sah. Jual

beli yang dilarang dan batal hukumnya diantaranya sebagai berikut:

1. Barang yang dihukumi najis oleh agama, seperti anjing, babi, berhala,

bangkai dan khamar. Rasulullah Saw. bersabda:

و الميتة عن جابر ر ض أن رسول اللو ص م قال إن اللو و رسولو حرم ب يع المر ام )رواه البخارى و مسلم(و النزير و الصن

“Dari Jabir r.a., Rasulullah Saw bersabda, sesungguhnya Allah dan Rasul-

Nya telah mengharamkna menjual arak, bangkai, babi dan berhala”.

(Riwayat Bukhari dan Muslim)91

90

Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah...h. 75-77. 91

Muslim bin al-Hajjaj an-Naysaburi, Al-Musnad ash-Shohih al-Mukhtadhor juz 3 dalam al-

Maktabah asy-Syamilah, h. 1207.

Page 59: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

46

2. Jual beli sperma (mani) hewan, seperti mengawinkan seekor domba

jantan dengan betina agar dapat memperoleh turunan. Jual beli ini

dihukumi haram.

3. Jual beli anak binatang yang masih berada di perut induknya.

4. Jual beli dengan muhaqqalah (jual beli yang mengandung unsur riba,

yaitu menjual tanaman yang masih diladang atau di sawah).

5. Jual beli dengan munabadzah (jual beli yang mengandung unsur gharar,

yaitu dengan cara lempar melempar diantara penjaul dan pembeli).

6. Jual beli dengan muzabanah (jual beli yang mengandung unsur riba,

karena menjual sesuatu kepada pembeli yang tidak diketahui jumlah dan

timbangannya, kemudian dijualnya hanya dikira-kira saja).

7. Menentukan dua harga untuk satu barang yang diperjualbelikan.

8. Jual beli dengan syarat.

9. Jual beli gharar.

10. Jual beli dengan mengecualikan sebagian benda yang dijual.

11. Larangan menjual makanan hingga dua kali ditakar.92

Ada beberapa macam jual beli yang dilarang oleh agama, tetapi sah

hukumnya, tetapi orang yang melakukannya mendapat dosa. Jual beli tersebut antara

lain sebagai berikut:

92

Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah...h. 78-81.

Page 60: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

47

1. Menemui orang-orang desa sebelum mereka masuk ke Pasar untuk

membeli benda-bendanya dengan harga yang semurah-murahnya,

sebelum mereka tahu harga pasaran, kemudian ia jual dengan harga yang

setinggi-tingginya.

2. Menawar barang yang sedang ditawar oleh orang lain.

3. Jual beli dengan Najasyi

4. Menjual di atas penjualan orang lain.93

93

Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah...h. 82-83.

Page 61: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

48

BAB IV

HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI ROKOK

A. Pandangan Islam tentang Rokok

Rokok adalah sebuah benda yang hingga saat ini masih menjadi bahan

perdebatan para ulama. Belum ada kesepakatan di antara para ulama dalam

menetapkan hukum mengkonsumsi rokok ini. Sebagaimana diketahui telah terjadi

perselisihan terhadap pendapat dalam fenomena-fenomena baru yang belum diatur

syariat. Dalam masalah seperti ini, yang menjadi titik tolak pengaharaman biasanya

adalah mudharat yang ditimbulkan. Tidak yang lain.

Berikut adalah ulama-ulama yang menghalalkan, mengharamkan dan

memakruhkan rokok:

1. Ulama yang menghalalkan rokok

Asas pertama yang telah ditetapkan oleh Islam ialah asal setiap sesuatu

ciptaan Allah adalah halal. Ia tidak diharamkan melainkan jika ada nash yang sahih

lagi sharih (jelas/tegas) dari syari‟ yang mengharamkannya.94

Berdasarkan firman

Allah SWT:

يعا ىو الذي خلق لكم ما ف الرض ج

94

Erwan Tarmizi, Harta Haram Muamalat Kontemporer, (Bogor: PT. Berkat Mulia Insani,

2015), cet. XI, h. 109.

Page 62: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

49

“Dialah Dzat yang menjadikan untuk kamu apa-apa yang ada di bumi ini

semuanya.” (Q.S. al-Baqarah: 29)95

Dalil ini mencakup semua hal dalam urusan hidup manusia, tidak hanya

dalam masalah hubungan sosial kemasyarakatan akan tetapi juga segala hal yang

berkaitan dengan sesuatu yang dikonsumsi manusia. Begitu juga dengan rokok yang

tidak ada dalil atau nash yang secara tegas mengharamakn atau menghalalkannya

Berdasarkan prinsip dasar dari ayat tersebut salah satu ulama yang

menghalalkan rokok adalah Syaikh Abd al-Ghani an-Nabilisi, seorang pengikut

Madzhab Hanafi yang telah dianggap sebagai seorang murabbi (guru orang banyak).

Bahkan dia telah membuat sebuah karangan khusus yang membahas tentang halalnya

rokok. Risalah tersebut dinamainya ash-Shulh bain al-Ikhwan fi Hukm Ibahah Syarb

ad-Dukhan.96

Selain Abd al-Ghani, masih ada sejumlah nama lain yang berpendapat

bahwa merokok adalah halal, seperti al-Barmawi. Al-Barmawi mencuplik kata-kata

gurunya yang berkata, “Menghisap rokok hukumnya halal. Keharamannya bukan

karena rokok itu sendiri haram (haram li dzatih). Namun karena ada unsur dan faktor

luar yang mempengaruhi ataupun merubah hukum halal ini”.

Ulama yang juga menghalalkan rokok adalah ar-Rusyd. Pendapatnya

tertuang dalam hasyiyah „ala nihayah, sebuah kitab yang mengandung banyak

95

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran al-Karim dan Terjemah Makna ke

dalam Bahasa Indonesia, (Kudus: Menara Kudus, 2006), h. 5. 96

Syaikh Ihsan Jampes, Kitab Kopi...h. 52.

Page 63: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

50

manfaat dan barakah. Dalam kitab tersebut dia berkata, “Tidak adanya dalil yang

dapat dijadikan dasar untuk mengharamkan rokok, dalil bahwa menghisap dan

mengkonsumsi rokok hukumnya adalah mubah”.97

Sedangkan Syaikh „Ali al-Ajhuroy mengatakan bahwa rokok halal

hukumnya kecuali bagi orang-orang tertentu yang mungkin dapat hilang

kesadarannya karena rokok dan bagi mereka yang badannya akan mendapat midharat

(bahaya) jika merokok.98

2. Ulama yang mengharamkan rokok

Ulama yang telah menyatakan bahwa hukum merokok adalah haram

diantaranya adalah Syaikh asy-Syihab al-Qalyubi. Dia menjelaskan hukum merokok

ini pada bab najis dalam hasyiyah-nya atas kitab karangan al-Jalal al-Mahali yang

mengomentari kitab al-minhaj-nya Imam Nawawi. Setelah al-Qalyubi menerangkan

bahwa setiap benda cair yang memabukkkan (seperti arak dan sejenisnya) adalah

najis, dia berkata:

“Berbeda dengan benda cair yang memabukkan tersebut, benda-benda (non-

cair) seperti candu-dan benda lain yang yang dapat membahayakan pikiran-tidak

dihukumi najis. Artinya, barang-barang seperti itu suci hukumnya, meskipun haram

menggunakannya mengingat barang tersebut dapat membahayakan. Beberapa guru

kami berkata bahwa rokok termasuk barang yang diserupakan dengan candu. Jadi,

tembakau (rokok)-nya tetap suci, namun haram digunakan/dirokok. Sebab salah satu

efek rokok adalah membuka saluran tubuh sehingga mempermudah masuknya

penyakit berbahaya ke dalam tubuh. Oleh sebab itu, merokok kerap kali

menimbulkan lesu dan sesak nafas, ataupun gejala lain yang sejenis. Bahkan, sumber

97

Syaikh Ihsan Jampes, Kitab Kopi...h. 59. 98

Syaikh Ihsan Jampes, Kitab Kopi...h. 61.

Page 64: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

51

yang dapat dipercaya mengatakan bahwa sesungguhnya merokok dapat menimbulkan

perasaan kepala berputar-putar alias puyeng”.99

Ulama lain yang megharamkan rokok adalah Syaikh Ibrahim al-Laqqani al-

Maliki. Dia menegaskan masalah rokok juga dalam bab najis, sebagaimana dicuplik

oleh al-„Allamah al-Jamal dari hasyiyah al-Laqqani atas kitab al-manhaj. Redaksi

yang disusun oleh al-Jamal kira-kira demikian:

“Di antara beberapa tumbuhan candu tersebut adalah ganja, buah pala,

minyak ambar dan zakfaran (dalam jumlah banyak), serta tumbuhan lain yang dapat

membahayakan dan merusak pikiran. Guru kami al-Laqqani, berkata, Di antara

tumbuhan yang membahayakan akal pikiran itu adalah tembakau (rokok) yang

sekarang sudah cukup dikenal masyarakat. Guru kami berkata, „Dan memang

demikianlah. Hendaknya dia jadi panutan”.100

Di antara ulama yang juga mengharamkan rokok adalah al-Muhaqqiq al-

Bujairimi. Pada fasal tentang makanan dalam hasyiyahnya atas kitab al-iqna fi Syarh

Matn Abi Syuja‟, dia berkata, “Mengkonsumsi sesuatu yang dapat membahayakan

badan atau pikiran hukumnya adalah haram”.101

Kaidah ini berkonsekuensi pada

diharamkannya rokok. Sebagaimana yang telah masyhur, yang sudah diakui oleh para

peneliti bahwa rokok menimbulkan efek negatif yang membahayakan tubuh si

perokok.

99

Syaikh Ihsan Jampes, Kitab Kopi...h. 36. 100

Syaikh Ihsan Jampes, Kitab Kopi...h. 37. 101

Syaikh Ihsan Jampes, Kitab Kopi...h. 38.

Page 65: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

52

Merokok juga pernah dilarang oleh Khalifah Utsmany pada abad ke-12

Hijriyah dan orang yang merokok dikenakan sanksi, serta rokok yang beredar disita

pemerintah dan dimusnahkan.102

Sekelompok ulama sufi juga ikut mengukuhkan keharaman rokok. Bahkan

salah seorang di antaranya yang bernama Sayyid al-Husain ibn Abi Bakr mengecam

dengan nada keras hingga berkata, “Barang siapa yang tidak mau bertobat dari

merokok dalam waktu empat puluh hari sebelum matinya, dikhawatirkan dia akan

mati dalam keadaan su‟ul khatimah (mati jelek)”. Ungkapan ini juga dimufakati oleh

Ibnu „Alan, juga oleh Syaikh Abdullah ibn Ahmad Basudan. Syaikh Basudan berkata,

”Semua yang terkandung dalam hasyisy dapat disebut merupakan keburukan, dan

segala penyakit akan menjangkit pada mereka yang menikmati tembakau, seandainya

kalian memahaminya”.103

Syaikh Ibnu Hajar telah memutuskan bahwa tembakau termasuk barang

yang kotor dan mengandung penyakit. Kabar tentang sikap Ibnu Hajar ini tentu tidak

perlu diragukan. Sebab dia hidup setelah abad kesepuluh Hijriyah (setelah 1000 tahun

Nabi Muhammad SAW berhijrah).104

Begitu juga Dewan Fatwa kerajaan Arab Saudi yang mengharamkan rokok

dengan fatwa nomor: (4947), yang berbunyi, “Merokok hukumnya haram, menanam

102

Erwan Tarmizi, Harta Haram...h. 110. 103

Syaikh Ihsan Jampes, Kitab Kopi...h. 45-46. 104

Syaikh Ihsan Jampes, Kitab Kopi...h. 45.

Page 66: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

53

bahan bakunya (tembakau) juga haram serta memperdagangkannya juga haram,

karena rokok menyebabkan bahaya yang begitu besar”.105

Ijtima Ulama Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang dilaksanakan di

Padangpanjang, oleh Komisi Fatwa se-Indonesia III pada 24-26 Januari 2009,

menyatakan sepakat bahwa ada perbedaan pandangan mengenai hukum merokok,

yaitu antara makruh dan haram. Sedangkan merokok hukumnya haram jika

dilakukan: di tempat umum, oleh anak-anak, dan oleh wanita hamil.106

Salah satu ormas islam terbesar di Indonesia yaitu Muhammadiyah

menyatakan dalam fatwa majelis tarjih dan tajdid pimpinan pusat muhammadiyah no.

6/SM/MTT/III/2010 tentang hukum merokok, yang berbunyi:

Wajib hukumnya mengupayakan pemeliharaan dan peningkatan derajat

kesehatan masyarakat setinggi-tingginya dan menciptakan lingkungan yang

kondusif bagi terwujudnya suatu kondisi hidup sehat yang merupakan hak

setiap orang dan merupakan bagian dari tujuan syariah (maqâshid asy-

syarî‟ah.107

Muhammadiyah menyatakan bahwa hukum (me)rokok haram dengan alasan:

a. Merokok termasuk kategori melakukan perbuatan khaba‟is yang di

larang dalam al-Quran

105

Ammi Nur Baits, Hukum Rokok dalam Islam, https://konsultasisyariahislam.com/

diunduh pada 21 September 2016, pukul 20:53. 106

Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa MUI sejak 1975, (Jakarta: Emir Erlangga,

2015), h. 1128. 107

Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah No.

6/SM/MTT/III/2010 tentang Hukum Merokok.

Page 67: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

54

b. Perbuatan merokok mengandung unsur menjatuhkan diri ke dalam

kebinasaan dan bahkan merupakan perbuatan bunuh diri secara perlahan.

c. Perbuatan merokok membahayakan diri dan orang lain yang terkena

paparan asap rokok

d. Rokok diakui sebagai zat adiktif dan mengandung unsur racun yang

membahyakan walaupun tidak seketika dirasakan

e. Rokok jelas membahayakan kesehatan bagi perokok dan orang-orang di

sekitar perokok

f. Merokok bertentangan dengan unsur-unsur tujuan syariah (maqashid

asy-syari‟ah), yaitu perlindungan agama, perlindungan jiwa/raga,

perlindungan akal, perlindungan keluarga dan perlindungan harta.108

Para Ulama ini mengharamkan rokok berdasarkan kesepakatan dokter pada

masa lampau yang menyatakan bahwa rokok sangat berbahaya terhadap kesehatan

tubuh, merokok dapat merusak jantung, menjadi penyebab penyakit batuk kronis,

mempersempit aliran darah yang menyebabkan tidak lancarnya darah dan berakhir

dengan kematian mendadak. Dan Allah telah mengharamkan seseorang untuk

membinasakan dirinya, dengan firmanNya:

...وا بأيدكم إل الت الكة ال ت لق ...و “Dan janganlah kamu menjatuhkan diri kamu sendiri ke dalam

kebinasaan”. (QS. Al-Baqarah: 195)109

108

Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah No.

6/SM/MTT/III/2010 tentang Hukum Merokok.

Page 68: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

55

Merokok merupakan kebiasaan yang tidak baik. Karena selain dapat

membahayakan diri sendiri, juga dapat membahayakan orang-orang sekitar. Jika

dengan melakukan suatu hal dapat membahayakan bagi diri sendiri dan orang lain

maka hukumnya haram karena Rasulullah saw melarangnya. Berdasarkan sabdanya:

ر اال ضرر وال ضر “Tidak boleh melakukan perbuatan yang membuat mudharat bagi orang

lain baik permulaan ataupun balasan” (HR. Ibnu Majah dari Abdullah ibnu

Abbas ra, Hadis ini dishahihkan oleh Albani)110

Seorang ulama kontemporer, Yusuf Qardhawi mengemukakan pendapatnya

bahwa rokok (tembakau) selama hal itu dinyatakan membahayakan, maka menghisap

rokok hukumnya adalah haram. Lebih-lebih kalau dokter spesialis sudah menetapkan

hal tersebut kepada seseorang tertentu.111

Semua hal yang mengandung bahaya,

seharusnya dihilangkan. Apalagi bahaya tersebut menyangkut kelangsungan hidup

orang banyak, berdasarkan dua kaidah fikih berikut ini:

الضرر يدفع بقدر اال مكان“Bahaya harus ditolak semaksimal mungkin”

112

الضرر يزال

109Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran al-Karim...h. 30.

110Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah juz 2 dalam al-Maktabah asy-Syamilah, h. 784.

111Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram dalam Islam, Penterjemah: Mu‟ammal Hamidy, (ttp:

PT Bina Ilmu, 1993), h. 103. 112

Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa MUI...h. 1129.

Page 69: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

56

“Yang menimbulkan mudlarat harus dihilangkan/dihindarkan”113

Padahal Allah SWT telah mensyariatkan melalui Nabi saw. agar umat

manusia senantiasa melakukan hal-hal yang baik yang dapat bermanfaat untuknya

dan orang lain. Sebagaimana firman Allah SWT juga pada QS. Al-A‟raf ayat 157:

ااىم عن المنكر و يل لم الطي بات و يرم عليام يأمرىم بالمعروف و ي ن البائث

“Nabi itu menyuruh mereka kepada yang makruf, melarang mereka dari

yang munkar, menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan melarang

bagi mereka segala yang buruk”(QS. Al-A‟rof: 157)114

3. Ulama yang memakruhkan rokok

Jumhur ulama (mayoritas) telah menakwilkan hukum haram yang

dilontarkan pihak yang kontra rokok. Jumhur menegaskan bahwa haramnya rokok

dikhususkan bagi orang yang tubuhnya mendapat madharat jika merokok, atau

mereka yang kesadarannya menjadi hilang karena merokok.115

Dengan kata lain

mereka menganggap bahwa rokok itu makruh karena hukum halal tersebut tidak

berlaku untuk umum.

Imam terbesar al-Azhar Mesir, Syaikh Mahmud Saltut, menilai pendapat

yang menyatakan bahwa merokok adalah makruh, bahkan haram lebih dekat kepada

113

Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa MUI...h. 1129. 114

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran al-Karim...h. 170. 115

Syaikh Ihsan Jampes, Kitab Kopi...h. 61-63.

Page 70: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

57

kebenaran dan lebih kuat argumentasinya. Ada tiga alasan pokok yang dijadikan

pegangan untuk hukum ini.

Pertama, sabda Nabi saw. yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu Daud dari

Ummu Salamah,

و سلم عن كل مسكر و مفت ن اى رسول اهلل صلى اهلل عليو

“Rasulullah SAW melarang dari segala sesuatu yang memabukkan dan

melemahkan (menurunkan semangat)”(HR. Ibnu Majah)116

Seperti diketahui, seorang perokok akan kecanduan dengan rokok, yang

terlihat dengan jelas saat dia tidak memilikinya.

Kedua, merokok dinilai oleh banyak ulama sebagai salah satu bentuk pemborosan.

Hal ini bukan hanya oleh orang per orang yang membeli sebatang dua batang,

melainkan justru oleh pabrik-pabrik rokok yang mengeluarkan biaya tidak kecil untuk

mempropagandakan sesuatu yang tidak bermanfaat, kalau enggan berkata

membahayakan. Dan juga pada biaya pengobatan bagi mereka yang menderita sekian

banyak penyakit akibat rokok. Agama melarang segala bentuk pemborosan,

jangankan dalam hal yang buruk atau tidak bermanfaat, dalam hal yang baik pun

dilarangnya, “Tidak ada pemborosan dalam kebaikan dan tiada kebaikan dalam

pemborosan”.

Ketiga, dari segi dampaknya terhadap kesehatan. Mayoritas dokter, bahkan negara,

telah mengakui dampak buruk ini, sehingga seandainya tidak ada teks keagamaan

116

Sulaiman bin al-Asy‟ats, Sunan Abi Daud Juz 3 dalam al-Maktabah asy-Syamilah, h. 329.

Page 71: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

58

(ayat atau hadis) yang pasti meyangkut larangan merokok, maka dari segi maqasid

as-Syariah sudah cukup sebagai argumentasi larangannya.117

Salah satu ormas yang juga termasuk ormas Islam terbesar di Indonesia,

Nahdhatul Ulama (NU) menyatakan hukum merokok menurut sebagian besar ulama

NU adalah makruh. NU menyadari bahwa kebiasaan merokok baru dikenal di dunia

Islam semenjak awal abad XI hijriyah dan sejak itu hukum rokok atau merokok telah

dibahas oleh para ulama di berbagai negeri, baik secara kolektif maupun pribadi. Di

sebabkan tidak ada dalil dari al-Qur„an maupun hadis yang secara khusus

menjelaskan masalah hukum merokok, maka perbedaan mengenai hukum merokok

pun tidak dapat dihindarkan.118

Selanjutnya Wakil ketua Bahtsul masa‟il NU, KH Arwani Faisal membagi

pendapat seputar rokok menjadi tiga macam, yakni:

Pertama; hukum merokok adalah mubah atau boleh karena rokok dipandang

tidak membawa mudarat. Secara tegas dapat dinyatakan, bahwa hakikat rokok

bukanlah benda yang memabukkan.

Kedua; hukum merokok adalah makruh karena rokok membawa mudarat

relatif kecil yang tidak signifikan untuk dijadikan dasar hukum haram.

Ketiga; hukum merokok adalah haram karena rokok secara mutlak

dipandang membawa banyak mudarat. Berdasarkan informasi mengenai hasil

penelitian medis, bahwa rokok dapat menyebabkan berbagai macam penyakit dalam,

seperti kanker, paru-paru, jantung dan lainnya setelah sekian lama

membiasakannya.119

117

M. Qurais Shihab, M. Quraish Shihab Menjawab 1001 Soal Keislaman yang Patut Anda

Ketahui, (Tangerang: Lentera Hati, 2012), cet. XIII, h. 806-807. 118

M. Yusuf Amin Nugroho, Fiqh al Ikhtilaf NU-Muhammadiyah, (Ttp, Tt, E-book 2012), h.

156. 119

M. Yusuf Amin Nugroho, Fiqh al Ikhtilaf...h. 157.

Page 72: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

59

Senada dengan sepotong paparan di atas, apa yang telah diuraikan oleh

Mahmud Syaltut di dalam Al-Fatawa, sebagaimana dikutip KH Arwani Faisal, yang

artinya sebagai berikut:

Tentang tembakau… sebagian ulama menghukumi halal karena memandang

bahwasanya tembakau tidaklah memabukkan, dan hakikatnya bukanlah benda yang

memabukkan, disamping itu juga tidak membawa mudarat bagi setiap orang yang

mengkonsumsi…....Pada dasarnya semisal tembakau adalah halal, tetapi bisa jadi

haram bagi orang yang memungkinkan terkena mudarat dan dampak negatifnya.

Sedangkan sebagian ulama' lainnya menghukumi haram atau makruh karena

memandang tembakau dapat mengurangi kesehatan, nafsu makan, dan menyebabkan

organ-organ penting terjadi infeksi serta kurang stabil.120

KH Arwani Faishal juga mengatakan bahwa karakter penelitian medis

semacam itu jika kurang dicermati, kemudaratan merokok akan cenderung dipahami

jauh lebih besar dari apa yang sebenarnya. Selanjutnya, kemudaratan yang

sebenarnya kecil dan terkesan jauh lebih besar itu (hanya dalam bayangan) dijadikan

dasar untuk menetapkan hukum haram. Padahal, kemudaratan yang relatif kecil itu

seharusnya dijadikan dasar untuk menetapkan hukum makruh. Demikian halnya

dalam menetapkan hukum merokok. NU menganggap rokok memiliki kemudharatan

yang kecil yang belum cukup untuk dijadikan dasar hukum pengharaman.121

Dari berbagai pendapat ulama tersebut dapat disimpulkan bahwa ada

sebagian ulama yang menyatakan rokok halal karena rokok terbuat dari tembakau

yang pada dasarnya halal dan suci, yang membuat haram adalah dari faktor luar

rokok. Mereka juga berpendapat bahwa didalam rokok terdapat banyak manfaat,

salah satunya yaitu dapat meningkatkan semangat seseorang apalagi semangat itu

120

M. Yusuf Amin Nugroho, Fiqh al Ikhtilaf...h. 157. 121

M. Yusuf Amin Nugroho, Fiqh al Ikhtilaf...h. 158.

Page 73: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

60

muncul ketika menimba ilmu. Mereka memegang prinsip bahwa segala sesuatu

hukum asalnya mubah kecuali terdapat larangan.122

Sebagian yang lain menetapkan hukum rokok adalah haram dengan alasan

bahwa bahaya yang ditimbulkan dari rokok lebih besar daripada manfaatnya, bukan

hanya bagi para pengkonsumsinya, rokok juga jika dihisap yang kemudian

mengeluarkan asap dapat berbahaya bagi orang sekitar yang menghisap asap tersebut

meskipun tidak merokok.

Sebagian kelompok yang lain menetapkan bahwa hukum merokok makruh.

Kelompok ini berpendapat bahwa bahaya rokok tidak berlaku untuk semua orang.

Rokok berbahaya hanya dikhususkan kepada mereka yang sudah mempunyai

penyakit sehingga dengan merokok maka penyakitnya akan bertambah parah, dan

merokok dilarang hanya pada tempat-tempat tertentu. Namun untuk mereka yang

sehat-sehat saja dan tidak mempunyai keluhan dan penyakit yang parah, maka rokok

dihisapnya pun tidak masalah (diperbolehkan).

Dari kesimpulan tersebut, Penulis berpendapat bahwa hukum rokok adalah

makruh yang lebih condong mendekati ke haram, berdasarkan fatwa NU yang

menganggap rokok memiliki kemudharatan kecil yang belum cukup untuk dijadikan

dasar hukum pengharaman. Dan juga dalam fatwa MUI, yakni menghukumi rokok

secara kondisional, maksudnya rokok bisa menjadi haram jika dikonsumsi oleh

orang-orang yang mempunyai penyakit parah, ibu hamil serta anak-anak dan

dilakukan ditempat umum. Namun, jika mereka mengkonsumsi rokok terus menerus

122

Erwan Tarmizi, Harta Haram...h. 109.

Page 74: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

61

hingga membuat kecanduan maka hal tersebut sangat dilarang karena dapat

membahayakan dirinya. Hal ini sangat dilarang dalam islam, karena mereka sama

saja membuat kerusakan untuk dirinya.

B. Hukum Menjual Rokok dalam Perspektif Hukum Islam

Jual beli adalah salah satu usaha manusia untuk memperoleh harta dengan

mendapat keuntungan dari seseorang yang sedang membutuhkan suatu barang atau

jasa sehingga mereka dapat saling memenuhi kebutuhan hariannya. Jual beli

merupakan salah satu cabang aktivitas muamalah. Muamalah adalah sendi kehidupan

dimana setiap muslim diuji nilai keagamaan dan kehati-hatiannya, serta konsistennya

dalam ajaran-ajaran Allah SWT. Sebagaimana telah diketahui bahwa sebagian besar

manusia menganggap bahwa harta adalah sesuatu hal yang sangat penting sehingga

harta akan menunjukkan hakikat seseorang.

Zaman sekarang, banyak orang yang tidak peduli dengan jalan untuk

mendapatkan harta, dan tergila-gila terhadap harta benda sehingga tidak

menghiraukan keharaman atau kehalalan jalan yang diambil untuk mendapatkan harta

tersebut. Nabi Muhammad saw. bersabda:

يأت على الناس زمان ال ي بال المرء ما أخذ منو أم من اللل أم من الرام

“Akan datang suatu zaman pada manusia yang ketika itu seorang tidak

peduli lagi tantang apa yang didapatnya, apakah dari barang halal ataukah

haram” (HR. Bukhari dari Abu Hurairah ra.).123

123

Muhammad bin Ismail al-Bukhari, al-Jami‟ul Musnad ash-Shohih al-Mukhtashor juz 3

dalam al-Maktabah asy-Syamilah, h. 55.

Page 75: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

62

Berjualan bukanlah suatu usaha yang dilarang dalam Islam kecuali aktivitas

menjual tersebut tidak sesuai dengan aturan-aturan syariah. Sebagai seorang muslim,

dalam berjualan bukan hanya keuntungan yang dicari melainkan keberkahan dan

ridho Allah SWT juga dipertimbangkan dalam hal ini. Karena sejatinya seorang

muslim hidup hanya untuk mencari ridho Allah SWT. Oleh karena itu, usaha atau

berdagang adalah salah satu jalan untuk memenuhi kebutuhan hidup bukan untuk

ketamakan atau kesombongan diri.

Berdagang atau menjual sesuatu yang dilarang oleh syara‟ maka hukum

menjualnya pun haram, begitu juga keuntungan yang didapat dari proses transaksi

tersebut. Lalu jika seseorang menjual sesuatu benda yang masih belum jelas

kehalalannya seperti rokok yang saat ini sudah menjadi konsumsi harian manusia,

maka berikut penjelasan syariat islam dalam menanggapi hal ini.

Melihat peluang yang sedemikian besar, para produsen rokok pun enggan

untuk beranjak dari menjual rokok. Selain rokok sudah menjadi hobi untuk

dikonsumsi banyak orang, rokok juga tidak terlalu mahal untuk dibeli. Berbagai cara

dilakukan oleh produsen rokok agar rokok yang diproduksi laku di pasaran. Padahal

menurut sebagian pendapat, rokok adalah sejenis benda yang jika terus menerus

dikonsumsi maka akan menjadi malapetaka bagi orang yang mengkonsumsinya.

Berdasarkan pendapat terkuat kelompok yang mengharamkan rokok, maka

haram menanam dan menjual tembakau, begitu juga haram menjual rokok serta

keuntungan dari penjualannya dihukumi haram. Mereka berpegang pada prinsip dari

sabda Nabi SAW,

Page 76: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

63

و إن اهلل عز و جل إذا حرم على ق وم أكل شيئ حرم ثنو

“Sesungguhnya Allah bila mengharamkan mengkonsumsi sesuatu, berarti

Allah mengharamkan juga uang hasil penjualannya”. (HR. Abu Daud, hadis

ini dishahihkan oleh Nashirudin al Albani).124

Menurut Syaikh Shalih al-Fauzan, menjual rokok adalah salah satu jual beli

yang dilarang dalam islam karena rokok adalah salah satu benda yang buruk dan

dapat menyebabkan sakit. Semua sifat jelek ada pada rokok, dan ia sama sekali tidak

ada manfaatnya. Madharatnya sangat banyak. Para perokok itu orang paling jelek bau

dan penampilannya. Teman duduk yang paling berat adalah perokok. Apalagi jika

rokok itu dibakar dan dihisap maka asapnya akan ada disekitar orang tersebut bahkan

orang yang tidak merokoknya pun ikut menghirup asap berbahaya tersebut, tentu ini

lebih berat lagi.125

Untuk itu merokok sangat dilarang dilakukan di tempat umum.

Dengan adanya perbedaan pendapat para ulama tentang hukum merokok

maka mereka juga berbeda pendapat tentang hukum menjualnya. Bagi ulama yang

menghalalkan merokok, yang menganggap rokok itu bukan barang yang najis, dapat

bermanfaat (bagi sebagian orang) maka hukum menjual dan mendapat keuntungan

rokok adalah halal. Karena salah satu syarat sah melakukan transaksi jual beli adalah

objek yang diperjualbelikan itu suci, bermanfaat, dan milik sendiri maka transaksi

124

Sulaiman bin al-Asy‟ats, Sunan Abi Daud...h. 280. 125

Syaikh Shalih al-Fauzan, Jual Beli yang dilarang dalam Islam, https://almanhaj.or.id/

diunduh pada 31 Mei 2016, Pukul 15:51 WIB (Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 03/Tahun

IX/1426H/2005M Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta).

Page 77: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

64

jual beli tersebut sah dalam pandangan hukum Islam.126

Mereka memegang prinsip

pada kaidah fiqh:

الصل ف املعاملة الل واإلباحة

“Prinsip dasar dalam muamalah adalah halal dan boleh”127

Dari berbagai asumsi mengenai penjualan rokok tersebut, Penulis

berpendapat bahwa hukum menjual rokok adalah boleh. Hukumnya dibolehkan

dengan beberapa syarat yaitu jika pedagang rokok menjualnya kepada orang yang

telah memenuhi kriteria perokok yang berdasar pada fatwa MUI dan pendapat

merokok dari NU yaitu orang yang sudah cukup umur (dewasa), sehat tidak

mempunyai penyakit parah, dan sedang tidak hamil. Mereka lebih rentan terkena

bahaya dari rokok, jika pedagang rokok menjualnya kepada mereka dan mengetahui

dengan jelas bahwa rokok akan dikonsumsi mereka sendiri maka hukumnya haram

karena menjadi perantara untuk seseorang mengalami kerusakan atau bahaya.

ف وسائل المحرم مرمةل لا أحكام المقاصد...إن الوسائ

“Sesungguhnya wasilah mempunyai tujuan hukum... jika wasilah kepada

haram, maka hukumnya menjadi haram”128

Lain halnya jika penjual rokok tidak mengetahui rokok tersebut dikonsumsi

untuk siapa, dan mereka yang membeli hanya hanya berperan sebagai pembeli rokok

126

Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h. 72. 127

Enang Hidayat, Fiqih Jual Beli, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), h. 51. 128

Enang Hidayat, Fiqih Jual...h. 93.

Page 78: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

65

maka hal itu diperbolehkan untuk menjual kepada mereka. Tetapi jika pedagang

rokok merasa ragu-ragu untuk menjualnya kepada yang pantas, maka sebaiknya hal

tersebut lebih baik dihindari atau ditinggalkan dengan tidak lagi menjual rokok,

khawatir akan membuat banyak orang bahaya sehingga hasil dari penjualan rokok

tersebut dapat menjadi haram. Karena hukum jual beli secara umum hukumnya halal

tetapi jika mengarah kepada yang haram maka hukumnya haram.

كل مباح أدى ت عاطيو إل مرم ف او حرام “Setiap sesuatu yang diperbolehkan tapi mengarah kepada yang

diharamkan, maka hukumnya haram”129

Kaidah diatas berhubungan dengan kaidah syadz adz-dzariyat (tindakan

yang semula tidak menjurus kepada kemufsadatan, tetapi bisa menuju kepada

kesimpulan yang menyebabkan kerusakan) dalam ilmu ushul fiqh. Maksudnya

sesuatu itu bisa dihukumi mubah (boleh) karena memandang zatnya. Hal-hal yang

dihukumi mubah itu bisa menjadi perantara (wasilah) dan berpengaruh pada dampak

hukum disebabkannya.130

Sejatinya dalam bermuamalah, seorang penjual hendaknya tetap memelihara

kemaslahatan dan mencegah akan adanya kemudharatan di salah satu pihak maupun

kedua belah pihak.

الصل ىو العدل ف كل المعاملت و مراعاة مصلحة الطرف ي و رفع الضرر اما عن

129

Enang Hidayat, Fiqih Jual Beli...h. 93. 130

Enang Hidayat, Fiqih Jual Beli...h. 93.

Page 79: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

66

“Hukum asal dalam setiap muamalahadalah keadilan, memelihara

kemaslahatan, dan menghilangkan kemudharatan kedua belah pihak”131

Kaidah diatas berhubungan dengan prinsip keadilan dan kemaslahatan dalam

bermuamalah bagi kedua belah pihak. Kedua prinsip ini merupakan prinsip yang

agung dalam rangka pelaksanaan syariat islam umumnya dan sesuai dengan tujuan-

tujuannya yang disebut dengan istilah maqashid al-syari‟ah.

C. Hukum Membeli Rokok dalam Perspektif Hukum Islam

Apabila dalam membeli sebuah barang yang akan dikonsumsi didalamnya

terdapat maslahat dan kerusakannya, ada bahaya dan manfaatnya, maka keduanya

harus dipertimbangkan dengan betul. Sebaiknya mengambil keputusan terhadap

pertimbangan yang lebih berat dan lebih banyak, karena sesungguhnya yang lebih

banyak itu mengandung hukum yang menyeluruh.

Sebuah fatwa dengan nomor: 1407, tanggal 9/11/1396H, dari Panitia Tetap

Lembaga Riset Ilmiah dan Fatwa di Riyadh, sebagai berikut:

“Tidak dihalalkan memperdagangkan rokok dan segala sesuatu yang

diharamkam karena dia termasuk sesuatu yang buruk dan mendatangkan bahaya

pada tubuh, rohani dan harta. Jika seseorang hendak mengeluarkan hartanya untuk

pergi haji atau menginfakkannya pada jalan kebaikan, maka dia harus berusaha

membersihkan hartanya untuk dia keluarkan untuk beribadah haji atau diinfakkan

kepada jalan kebaikan, berdasarkan umumnya firman Allah SWT:

131

Enang Hidayat, Fiqih Jual Beli...h. 71.

Page 80: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

67

اا الذين آمنوا أنفقوا من طيبات ما كسبتم وما أخرجنا لكم من الرض وال يا أي ت يمموا البيث منو ت نفقون ولستم بآخذيو إال أن ت غمضوا فيو

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (dijalan Allah) sebagian

dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami

keluarkan untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu

kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau

mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata darinya“ (QS. Al-

Baqarah: 267)132

Makna tersurat dari fatwa tersebut adalah diharamkan memperdagangkan

rokok. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “dagang” berarti

pekerjaan yang berhubungan dengan menjual dan membeli barang untuk

memperoleh keuntungan. Artinya, kata dagang disini berarti suatu pekerjaan yang

melibatkan dua pihak yakni penjual yang menjual, dan pembeli yang membeli. Jadi,

fatwa tersebut mengharamkan menjual dan membeli rokok.

Begitu juga dengan Dewan Fatwa kerajaan Arab Saudi yang mengharamkan

rokok dengan fatwa nomor: (4947), yang berbunyi, “Merokok hukumnya haram,

menanam bahan bakunya (tembakau) juga haram serta memperdagangkannya juga

haram, karena rokok menyebabkan bahaya yang begitu besar”.133

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa transaksi jual beli dianggap sah jika

barang yang menjadi objek jual beli telah memenuhi syarat, yaitu diantaranya: suci,

bermanfaat dan milik sendiri. Padahal sebagian kelompok berpendapat bahwa rokok

132

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran al-Karim...h. 45. 133

Ammi Nur Baits, Hukum Rokok dalam Islam, https://konsultasisyariahislam.com/

diunduh pada 21 September 2016, pukul 20:53.

Page 81: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

68

itu tidak najis dan bermanfaat bagi sebagian orang. Oleh karena itu, untuk

memperjelas pembahasan ini dalam konteks membeli rokok Penulis membagi

pembeli rokok menjadi 4 tipe:

1. Pembeli rokok untuk dikonsumsi sendiri

Pembeli membeli rokok dengan tujuan untuk dikonsumsi sendiri. Untuk itu,

sebagai pembeli rokok maka harus menyadari apa yang terjadi bila tubuhnya

mengkonsumsi rokok. Hal ini menunjukkan bahwa tubuh pada pembeli rokok tipe ini

harus sehat tidak berpenyakit, tidak sedang hamil dan cukup umur. Karena orang-

orang dengan kriteria seperti itu adalah orang-orang yang dilarang keras untuk

merokok. Jika mereka tetap merokok, maka mereka dapat membahayakan diri sendiri

dan itu sama saja dengan menjatuhkan diri dalam kebinasaan. Hal seperti itu dilarang

dalam Islam, berdasarkan firman Allah SWT:

...صلى..وال ت لقوا بأيدكم إل الت الكة . “Dan janganlah kamu menjatuhkan diri kamu sendiri ke dalam

kebinasaan”. (QS. Al-Baqarah: 195)134

...وال ت قت لوا أن فسكم إن اهلل كان بكم رحيما“Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha

Penyayang kepadamu”. (QS. An-Nissa: 29)135

134

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran al-Karim...h. 30. 135

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran al-Karim...h. 83.

Page 82: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

69

Seseorang yang sehat tidak berpenyakit pun jika merokok dilakukan

berulang kali sampai menyebabkan kecanduan maka ia berkesempatan besar beresiko

terkena penyakit-penyakit yang membahayakan seperti yang telah dijelaskan di bab

sebelumnya. Bagi seseorang yang berpenyakit ganas, rokok bisa diidentikkan dengan

racun yang bisa menyebabkan seseorang kedalam kondisi yang berbahaya. Rasulullah

saw bersabda:

اا ابداو لدا في من شرب سا ف قتل ن فسو، ف او ي تحساه ف نار جانم خالدا م ...

“Barang siapa menghirup racun hingga mati, maka racun itu akan berada

di tangannya, lalu dihirupkan (kepadanya) selama-lamanya di neraka

jahannam. (HR. Muslim dari Abu Hurairah ra.)136

Jadi, bagi mereka yang berpenyakit, sedang hamil dan tidak cukup

umur dilarang membeli rokok untuk dikonsumsi sendiri.

2. Pembeli rokok yang mengetahui kriteria perokok

Adakalanya seseorang membeli rokok bukan untuk dikonsumsi bagi dirinya

sendiri, salah satunya karena diperintah atau sebagai perantara untuk membeli rokok.

Seseorang yang membelikan rokok dapat menjadi wasilah seseorang melakukan dosa

atau tidak. Jika dia mengetahui orang yang menyuruhnya untuk membelikan rokok

untuk dikonsumsi adalah orang yang termasuk kedalam kriteria orang yang

dibolehkan merokok maka hal tersebut diperbolehkan.

136

Muslim bin al-Hujjaj, Al-Musnad ash-Shohih al-Mukhtashor Juz 1dalam al-Maktabah

asy-Syamilah, h. 103.

Page 83: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

70

Jika sebaliknya, dia mengetahui bahwa orang yang menyuruhnya adalah

orang yang tidak termasuk ke dalam kriteria orang yang diperbolehkan merokok

maka hal tersebut dilarang, karena dapat menyebabkan seseorang dalam bahaya

(penyakitnya semakin parah, usia yang masih dini, dan lain-lain). Allah SWT

melarang seorang mu‟min yang menyakiti mukmin lain, sebagaimana firman-Nya:

ناوالذين ي ؤذون المؤمني و المؤمنات بغي ماكتسب وا ف قد احتملوا ب اتانا و اثا مبي

“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu‟min dan mu‟minat

tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah

memikul kebohongan dan dosa yang nyata”. (QS. Al-Ahzab: 58)137

Hal ini senada dengan sabda Rasulullah saw untuk selalu menjaga perbuatan

agar selalu menyelamatkan sesama saudara muslim dan tidak menimbulkan bahaya

baik bagi diri sendiri maupun orang ian:

المسلم من سلم المسلمون من لسانو و يده

“Seorang muslim adalah orang muslim yang lain selamat dari bahaya lisan

dan tangannya” (HR. Bukhari dari Abu Muhammad ra.)138

ال ضرر وال ضرار

“Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan orang lain” (HR Ahmad dan

Ibnu Majah)139

137

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran al-Karim...h. 426. 138

Ibnu Hajar al-Asqolani, Fath al-Bari Syarh Shohih al-Bukhori Juz 11 dalam al-Maktabah

asy-Syamilah, h. 309. 139

Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah...h. 784.

Page 84: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

71

3. Pembeli rokok yang tidak mengetahui kriteria perokok

Seseorang yang diperintah untuk membeli rokok dengan tidak mengetahui

bahwa yang memerintah memenuhi kriteria yang diperbolehkan merokok atau tidak

(berpenyakit atau hamil) maka hal tersebut diperbolehkan. Hal itu dikarenakan

ketidaktahuannya, bukan hal yang mudah jika dia menanyakan sesuatu yang bersifat

pribadi tersebut. Karena Allah SWT menghendaki kemudahan daripada kesukaran,

...يريد اهلل بكم اليسرى وال يريد بكم العسرى...

“...Allah mengehendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran

bagimu...” (Q.S. Al-Baqarah: 185)140

Karena ketidaktahuannya tersebut maka dibolehkan berdasarkan sabda

Rasulullah berikut ini:

عن ابن عباس رضي اهلل عنو قال: قال رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم: " إن اهلل طأ والنسيان، وما استكرىوا عليو تاوز ل عن أمت ال

“Dari Ibnu Abbas ra.: Sesungguhnya Allah memaafkan dari umatku

kekhilafan, kealfaan dan apapun yang dipaksakan atas mereka” (HR Ibn

Majah, Ibn Hibban, al-Hakim dan al-Baihaqi)141

Hal tersebut merupakan perkara yang tersembunyi, Segala sesuatu yang

tersembunyi hanya Allah lah yang mengetahui, berdasarkan firman-Nya:

واللو ي علم ما تسرون وما ت علنون “Dan Allah yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang

kamu nyatakan” (QS. An-Nahl: 19)142

140

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran al-Karim...h. 28. 141

Al-Baihaqi, Sunan al-Kubro Juz 7 dalam al-Maktabah asy-Syamilah, h. 584. 142

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran al-Karim...h. 269.

Page 85: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

72

إن اللو ي علم غيب السماوات والرض ...“Sesungguhnya Allah mengetahui segala yang ghaib (tersembunyi) di langit

dan di bumi...” (QS. Al-Hujurat: 18)143

4. Pembeli yang tidak mengetahui rokok tersebut akan dikonsumsi atau tidak

Pembeli rokok tipe ini adalah orang yang hanya disuruh untuk membeli

rokok, tetapi tidak mengetahui apakah rokok tersebut akan dikonsumsi oleh orang

yang menyuruhnya atau tidak, maka hal ini diperbolehkan dikarenakan

ketidaktahuannya seperti pada poin ke 3 di atas. Dalam sebuah hadis dijelaskan

bahwa segala sesuatunya yang tidak kita ketahui jelasnya maka itu dimaafkan dan

dikembalikan kepada Allah SWT yang maha mengetahui,

ما أحل اللو ف كتابو ف او حلل وما حرم ف او حرام وما سكت عنو ف او عفو ب لوا من اللو عافيتو فإن اللو ل يكن لي نسى شيئا فاق

“Apa saja yang Allah halalkan dalam kitabNya, maka dia adalah halal, dan

apa saja yang Ia haramkan, maka dia itu adalah haram; sedang apa yang Ia

diamkan, maka dia itu dibolehkan (ma‟fu). Oleh karena itu terimalah dari

Allah kemaafannya itu, sebab sesungguhnya Allah tidak lupa sedikitpun.”

(Riwayat Hakim dan Bazzar)144

Sebagai pembeli yang cerdas, baik untuk dikonsumsi untuk diri sendiri

maupun orang lain sebaiknya mempertimbangkan pendapat Abdul Jabbar mengenai

143

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran al-Karim...h. 517 144

Al Bazzar, Musnad Al-Bazzar al-Mansyurjuz10 dalam al-Maktabahasy-Syamilah, h. 26.

Page 86: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

73

seseorang merokok yang otomatis juga akan mendapatkan dosa dengan disebabkan

oleh alasan-alasan berikut ini:

a. Menjatuhkan dirinya ke dalam kebinasaan

b. Membahayakan diri dan orang lain

c. Mengganggu orang lain

d. Menghamburkan harta145

Tidak dipungkiri bawa rokok itu berbahaya, tetapi jika belum menjadi candu

rokok juga bisa bermanfaat terutama dari sisi kesehatan, diantaranya sebagai berikut:

a. Merokok dapat mengurangi resiko parkinson

Secara khusus menunjukkan hubungan temporal antara kebiasaan

merokok dan berkurangnya risiko penyakit Parkinson. Artinya, efek perlindungan

terhadap Parkinson berkurang setelah perokok menghentikan kebiasaan merokoknya.

b. Perokok lebih kuat dan cepat sembuh dari stroke

Manfaat lain dari merokok, yakni manfaat terhadap restenosis atau

penyempitan pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah menjadi terbatas,

seperti pembuluh darah ke jantung (cardiovaskular disease) atau ke otak (stroke).

Perokok memiliki kesempatan yang lebih baik untuk bertahan hidup dan

penyembuhan yang lebih cepat.

c. Nikotin membunuh kuman penyakit Tuberculosis (TB)

145

Abdul Jabbar, Ngerokok Bikin Kamu...h. 33-36.

Page 87: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

74

Menurut seorang peneliti dari University of Central Florida (UCF),

nikotin menjadi alternatif yang mengejutkan yaitu sebagai obat Tubercolosis atau

TBC yang susah diobati. Senyawa ini menghentikan pertumbuhan kuman TBC dalam

sebuah tes laboratorium, bahkan bila digunakan dalam jumlah kecil saja, kata Saleh

Naser, seorang profesor mikrobiologi dan biologi molekuler di UCF. Kebanyakan

ilmuwan memang setuju bahwa nikotin adalah zat yang menyebabkan orang menjadi

kecanduan rokok.

d. Efek transdermal nikotin pada kinerja kognitif (berpikir) penderita down

syndrome

Pengaruh rangsangan nikotin-agonis dengan 5 mg jaringan kulit implan

lebih baik bahkan jika dibandingkan dengan plasebo (obat kontrol), pada kinerja

kognitif pada lima orang dewasa dengan gangguan kinerja kognitif (berfikir).

Perbaikan kemungkinan berhubungan dengan perhatian dan pengolahan informasi

yang terlihat pada pasien Down Syndrom dibandingkan dengan kontrol kesehatan

lainnya.

Down syndrome adalah penyakit yang disebabkan adanya kelainan pada

kromosom 21 pada pita q22 gen SLC5A3, yang dapat dikenal dengan melihat

manifestasi klinis yang cukup khas. Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan

pertumbuhan fisik dan mental anak ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh

Dr.John Longdon Down.146

146

Manfaat Rokok Bagi Kesehatan Manusia, https://indocropcircles.wordpress.com/ diunduh

pada 21 September 2016, pukul 06:49.

Page 88: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

75

Jika kerusakan dirasakan lebih banyak dan lebih berat dalam suatu perkara

dibandingkan dengan manfaat yang terkandung didalamnya, maka perkara seperti ini

mesti dicegah, karena kerusakannya lebih banyak, dan kita terpaksa mengabaikan

sedikit manfaat yang terkandung didalamnya.147

Hal seperti ini tidak lain sama

dengan seorang konsumen yang akan membeli rokok. Telah dijelaskan selain terdapat

bahaya, rokok juga mempunyai manfaat tersendiri. Seorang konsumen haruslah lebih

cerdas dalam membeli sesuatu yang akan dikonsumsinya.Untuk itu, sebagai pembeli

yang cerdas sebaiknya konsumsilah sesuatu yang bermanfaat bagi tubuh yang tidak

membahayakan.

Dari berbagai asumsi mengenai pembelian rokok dapat disimpulkan bahwa

hukum membeli rokok secara umum adalah makruh. Karena salah satu manfaat rokok

ialah dapat meningkatkan semangat seseorang (si perokok) apalagi semangat itu

muncul ketika sedang menimba ilmu. Selain itu jika dikonsumsi terus menerus

hingga menjadi candu rokok dapat membahayakan tubuh perokok dan orang-orang

sekitarnya yang tidak merokok. Hal tersebut sangat tidak dianjurkan oleh islam.

147

Yusuf Qardhawi, Fiqh Prioritas, Penerjemah: Bahrudin F, (Jakarta: Robbani Press,

2007), h. 30.

Page 89: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

76

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan penjelasan pada bab-bab sebelumnya tentang rokok

dan pendapat ulama terhadapnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Banyak pendapat yang berbeda di kalangan ulama mengenai hukum rokok,

diantaranya:

a. Halal, karena tidak adanya dalil yang tegas mengenai hukum rokok,

yang membuat rokok itu haram berasal dari faktor luar rokok.

b. Haram, karena bahaya rokok lebih besar dan merugikan baik individu

maupun kelompok.

c. Makruh, karena bahaya rokok tidak berlaku untuk semua orang serta

tidak adanya dalil yang tegas untuk mengharamkan rokok.

Penulis simpulkan bahwa rokok itu dilarang dengan tingkatan makruh,

maksudnya hal tersebut dianjurkan untuk dihindari.

2. Hukum menjual rokok diperbolehkan dengan syarat rokok dijual kepada

orang yang diketahui telah memenuhi kriteria perokok pada pendapat jumhur

ulama dan fatwa MUI mengenai rokok (sehat tidak berpenyakit, tidak sedang

hamil dan sudah cukup umur).

Page 90: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

77

3. Dalam konteks membeli rokok, Penulis membaginya menjadi 4 tipe, yaitu:

a. Pembeli rokok untuk dikonsumsi sendiri hukumnya boleh jika

memenuhi kriteria, jika sebaliknya maka dilarang.

b. Pembeli rokok yang mengetahui kriteria perokok maka diperbolehkan

jika memenuhi kriteria, tetapi jika tidak maka tidak diperbolehkan.

c. Pembeli rokok yang tidak mengetahui kriteria perokok, hukumnya boleh

d. Pembeli yang tidak mengetahui rokok tersebut akan dikonsumsi atau

tidak oleh orang yang menyuruhnya membeli rokok, maka membeli

rokok baginya diperbolehkan.

B. Saran

Untuk menyempurnakan skripsi ini, maka penulis sampaikan beberapa saran

yang berkaitan dengan rokok danmemperjualbelikannya sebagai berikut:

1. Bagi Masyarakat:

a. Tidak merokok di tempat umum, di depan anak-anak, serta tidak

mengajak orang lain untuk merokok.

b. Berusaha untuk berhenti merokok meskipun secara bertahap.

c. Menghindari tempat-tempat yang dikepuli oleh asap rokok (bagi

perokok pasif), misalkan jika banyak orang merokok di dalam ruangan,

maka keluar ruangan mencari udara segar.

Page 91: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

78

d. Tidak melakukan transaksi jual beli rokok sembarangan terutama di

area sekolah karena memberi kesempatan kepada anak-anak di bawah

umur untuk mengkonsumsi rokok.

2. Bagi pemerintah:

a. Membuat regulasi lebih tegas terhadap para perokok aktif. Jika perlu

diberi sanksi, lebih diutamakan bagi mereka yang merokok di tempat

umum.

b. Membuat regulasi tegas terhadap industri-industri rokok untuk lebih

bertanggungjawab akan bahaya yang ditimbulkan dari rokok.

c. Melakukan kampanye bahaya merokok ke berbagai lapisan

masyarakat. Hal ini perlu dilakukan karena sudah banyak anak usia

di bawah umur yang melakukan percobaan merokok.

Page 92: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Ambarwati, Ayu Khoirotul, dkk (Mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat), Media

Leaflet, Video dan Pengetahuan Siswa SD tentang Bahaya Merokok, (Jurnal

Kesehatan Masyarakat).

Antonio, Muhammad Syafi‟i, Islamic Banking Bank Syari‟ah: Dari Teori ke Praktik,

Jakarta: Gema Insani, 2001.

Azwar, Bahar, Fikih Kesehatan, Tangerang: Qultum media, 2005.

Basyir, Abu Umar, Mengapa Ragu Tinggalkan Rokok, Jakarta: Pustaka Tazkia, 2005.

Colby, Lauren A., In Defense of Smokers (Pembelaan Para Perokok), Penterjemah:

Ronny Hendrawan, Jakarta: Indonesia berdikari, 2014.

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran al-Karim dan Terjemah Makna ke

dalam Bahasa Indonesia, Kudus: Menara Kudus, 2006.

Dinas Kesehatan Propinsi DIY tahun 2012, Gaya Hidup Sehat tanpa Rokok, 2012.

Djauzi, Syamsuridjzal, Raih Kembali Kesehatan, Jakarta: Kompas, 2009.

Fadillah, Nor, Hal-hal yang tidak boleh Dilakukan saat Anda Hamil, Jogjakarta:

Laksana, 2011.

Haq, Hamka, Islam Rahmah untuk Bangsa, Jakarta: RM Books, 2009.

Hidayat, Enang, Fiqih Jual Beli, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015.

Istiqomah, Umi, Upaya Menuju Generasi tanpa Merokok, Surakarta: CV Setia Aji,

2003.

Jabbar, Abdul, Ngerokok Bikin Kamu Kaya, Sukoharjo: Samudera, 2008.

Page 93: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

Jampes, Syaikh Ihsan, Kitab Kopi dan Rokok, Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2012,

cet. III.

Jaya, Muhammad, Pembunuh Berbahaya itu Bernama Rokok, Yogyakarta: Riz‟ma,

2009.

Jazuli, A., Kaidah-kaidah Fikih, Jakarta: Prenada Media Group, 2010, cet. III.

Lubis, Abu Samman, Rokok: Antara Kemanfaatan dan Kemudharatan), (Jurnal Balai

Diklat Keuangan Malang).

Lubis, Suhrawardi K., Hukum Ekonomi Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 2000.

Muchtar AF, Siapa Bilang Merokok Makruh?, Jakarta: PT Buana Ilmu Populer, 2009.

Nugroho, M. Yusuf Amin, E-book Fiqh Ikhtilaf NU-Muhammadiyah, 2012.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta: Balai Pustaka, 2008.

Qardhawi, Yusuf, Halal dan Haram dalam Islam, Penterjemah: Mu‟ammal Hamidy,

PT Bina Ilmu, 1993.

Qardhawi, Yusuf, Fiqh Prioritas, Penterjemah: Bahrudin F., Jakarta: Robbani Press,

2007

Ridwan, Muhammad, Manajemen Baitul Maal wa Tamwil (BMT), Yogyakarta: UII

Pres, 2004.

Rif‟an, Ahmad Rifa‟i, Merokok Haram, Jakarta: Republika, 2010.

Sahrani, Sohari dan Ruf‟ah Abdullah, Fikih Muamalat, Bogor: Ghalia Indonesia,

2011

Sarwat, Ahmad, Fiqh Minoritas, DU Center Press, 2010.

Setiawan, Sigit Budi dan Marlutfi Yoandinas, Mereka yang Melampaui waktu,

Yogyakarta: Pustaka sempu & INSISTPress, 2013.

Ash-Shadr, Syakir Muhammad, Keunggulan Ekonomi Islam, Jakarta: Pustaka Zahra,

2002.

Setiawan, Sigit Budi dan Marlutfi Yoandinas, Mereka yang Melampaui Waktu,

Yogyakarta: Pustaka Sempu&INSISTPress, 2013.

Page 94: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

Shihab, M. Qurais, M. Quraish Shihab Menjawab 1001 Soal Keislaman Yang Patut

Anda Ketahui, Tangerang: Lentera Hati, 2012, cet. XIII.

Suhendi, Hendi Fiqh Muamalah, Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2014, cet. IX.

Sukendro, Suryo, Filosofi Rokok (Sehat tanpa Berhenti Merokok), Yogyakarta: Pinus,

2007.

Sumartono, Wasis, Stop Merokok sebab Anda Bisa, Jakarta: CV Sagung Seto, 2008.

Tarmizi, Erwan, Harta Haram Muamalat Kontemporer, Bogor: PT. Berkat Mulia

Insani, 2015, cet. XI.

Tim Lembaga Fatwa Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa MUI sejak 1975,

Jakarta: Emir Erlangga, 2015.

Waluyo, Srikandi dan Budhi marhaendra Putra, Cek Kesehatan Anda (Pria usia 50

tahun), Jakarta: Kompas Gramedia, 2013.

B. Internet

Al-Asqolani, Ibnu Hajar, Fath al-Bari juz 4, dalam al-Maktabah asy-Syamilah.

Al-Asy‟ats, Sulaiman bin, Sunan Abi Daud juz 3, dalam al-Maktabah asy-Syamilah.

Al-Baihaqi, Sunan al-Kubro juz 7, dalam al-Maktabah asy-Syamilah.

Baits, Ammi Nur, Hukum Rokok dalam Islam, https://konsultasisyariahislam.com//

Al-Bazzar, Musnad al-Bazzar al-Mansyur juz 10, dalam al-Maktabah asy-Syamilah.

Al-Bukhori, Muhammad bin Ismail, Al-Jami‟ul Musnad ash-Shohih al-Mukhtashor

juz 3, dalam al-Maktabah asy-Syamilah.

Al-Fauzan, Syaikh Shalih, Jual Beli yang dilarang dalam Islam,

https://almanhaj.or.id/ (Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 03/Tahun

IX/1426H/2005M Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta).

.

Majah, Ibnu, Sunan Ibnu Majah juz 2, dalam al-Maktabah asy-Syamilah.

Page 95: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

Mardiana, Farhan, Rokok antara Dunia Kesehatan dan Dunia,

http://fmsudradjat.blogspot.co.id/.

An-Naysaburi, Muslim bin al-Hajjaj, Al-Musnad ash-Shohih al-Mukhtadhor juz 3,

dalam al-Maktabah asy-Syamilah.

Sari, Nila Novita, Tahun 2014 Pemerintah Terapkan Peraturan Baru Bungkus Rokok,

http://suaramahasiswa.com//.

Ash-Shan‟ani, Muhammad bin Ismail, Subulu as-Salam juz 2, dalam al-Maktabah

asy-Syamilah.

Supian, Langkah, Prinsip Asas dan Kaidah Fiqih Muamalah,

http://langkahsupian.blogspot.co.id/.

Syaikhah, Sulaiman Abu, Qowaidul Fiqhiyyah Hukum Sarana sama dengan

Tujuannya, https://sunniysalafiy.wordpress.com.

At-Turmudzi, Muhammad bin Isa, Sunan at-Turmudzi juz 3, dalam al-Maktabah asy-

Syamilah.

http://wordpress.com/ Saus rokok

http://www.syariahonline.com/ Fatwa Hukum tentang Rokok.

http://www.tarjih.muhammadiyah.or.id// Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan

Pusat Muhammadiyah No. 6/SM/MTT/III/2010 tentang Hukum Merokok.

http://www.voa-Islam.com/ Pbnu sampai Kiamat Ulama Nu tidak akan Haramkan

Rokok

https://id.m.wikipedia.org/ Rokok.

https://indocropcircles.wordpress.com/Manfaat Rokok bagi Kehidupan Manusia

Page 96: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

FATWA MUI

HUKUM MEROKOK

A. DESKRIPSI MASALAH

Masyarakat mengakui bahwa industri rokok telah memberikan manfaat ekonomi dan

sosial yang cukup besar. Industri rokok juga telah memberikan pendapatan yang

cukup besar bagi negara. Bahkan, tembakau sebagai bahan baku rokok telah menjadi

tumpuan ekonomi bagi sebagian petani. Namun di sisi yang lain, merokok dapat

membahayakan kesehatan (dlarar) serta berpotensi terjadinya pemborosan (israf) dan

merupakan tindakan tabdzir. Secara ekonomi, penanggulangan bahaya merokok juga

cukup besar.

Pro-kontra mengenai hukum merokok menyeruak ke publik setelah muncul tuntutan

beberapa kelompok masyarakat yang meminta kejelasan hukum merokok.

Masyarakat merasa bingung karena ada yang mengharamkan, ada yang meminta

pelarangan terbatas, dan ada yang meminta tetap pada status makruh.

Menurut ahli kesehatan, rokok mengandung nikotin dan zat lain yang membahayakan

kesehatan. Di samping kepada perokok, tindakan merokok dapat membahayakan

orang lain, khususnya yang berada di sekitar perokok. Hukum merokok tidak

disebutkan secara jelas dan tegas oleh Al-

Qur‟an dan Sunnah/Hadis Nabi. Oleh karena itu, fuqaha‟ mencari solusinya melalui

ijtihad. Sebagaimana layaknya masalah yang hukumnya digali lewat ijtihad, hukum

merokok diperselisihkan oleh fuqaha‟.

Page 97: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

B. KETENTUAN HUKUM

1. Ijtima Ulama Komisi Fatwa MUI se-Indonesia III sepakat adanya perbedaan

pandangan mengenai hukum merokok, yaitu: antara makruh dan haram (khilaf

ma baiyna al-makruh wa al-haram).

2. Peserta Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia III sepakat bahwa merokok

hukumnya haram jika dilakukan :

a. di tempat umum;

b. oleh anak-anak; dan

c. oleh wanita hamil.

C. REKOMENDASI

Sehubungan dengan adanya banyak madlarrat yang ditimbulkan dari aktifitas

merokok, maka direkomendasikan hal-hal sebagai berikut:

1. DPR diminta segera membuat undang-undang larangan merokok di tempat

umum, bagi anak-anak, dan bagi wanita hamil.

2. Pemerintah, baik pusat maupun daerah diminta membuat regulasi tentang

larangan merokok di tempat umum, bagi anak-anak, dan bagi wanita hamil.

3. Pemerintah, baik pusat maupun daerah diminta menindak pelaku pelanggaran

terhadap aturan larangan merokok di tempat umum, bagi anak-anak, dan bagi

wanita hamil.

4. Pemerintah, baik pusat maupun daerah diminta melarang iklan rokok, baik

langsung maupun tidak langsung.

Page 98: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

5. Para ilmuwan diminta untuk melakukan penelitian tentang manfaat tembakau

selain untuk rokok.

D. DASAR PENETAPAN

1. Firman Allah SWT QS Al-A‟raf ayat 157:

ٱب هزهنيأ زوف وع ل م ت لطيب ٱ لهن ويحل وكز ل ٱ عي هن هى وي ئث خب ل ٱ ن ه علي ويحز

“Nabi itu menyuruh mereka kepada yang makruf, melarang mereka dari yang

munkar, menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan melarang bagi

mereka segala yang buruk.”

2. Firman Allah SWT QS al-Isra‟ ayat 26-27:

ر ول ريي ل ٱ إى اذيز تب تبذ ي ٱ ى ى إخ ا كبى وبذ ي ٱ وكبى طيي لش اكفىر ۦلزبه ي ط لش

“Janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros”.

“Sesungguhnya orang-orang yang berlaku boros itu adalah saudara-saudara

syaitan. Dan syaitan itu sangat ingkar terhadap Tuhannya.”

3. Hadits Nabi Saw

ضرار وال الضرر

“Tidak boleh membuat mudlarat kepada diri sendiri dan tidak boleh membuat

mudlarat kepada orang lain.”

4. Kaidah fiqhiyyah

الضرر يدفع بقدر اإلمكان“Bahaya harus ditolak semaksimal mungkin”

5. Kaidah fiqhiyyah

يزال الضرر

Page 99: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

“Yang menimbulkan mudlarat harus dihilangkan/dihindarkan.”

6. Kaidah fiqhiyyah

وعدما وجودا علتو مع الكم يدور “Penetapan hukum itu tergantung ada atau tidak adanya „illat”

7. Penjelasan delegasi Ulama Mesir, Yordania, Yaman, dan Syria bahwa hukum

merokok di negara-negara tersebut adalah haram.

8. Penjelasan dari Komnas Perlindungan Anak, GAPPRI, Komnas Pengendalian

Tembakau, Departemen Kesehatan terkait masalah rokok.

9. Hasil Rapat Koordinasi MUI tentang Masalah Merokok yang diselenggarakan

pada 10 September 2008 di Jakarta, yang menyepakati bahwa merokok

menimbulkan madlarrat di samping ada manfaatnya.

Ditetapkan di : Padangpanjang

Pada tanggal : 26 Januari 2009 M

29 Muharram 1430 H

Pimpinan Komisi B-1

Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia III

Dr. HM. Anwar Ibrahim Dr. Hasanuddin, MAg

Ketua Sekretaris

Page 100: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

FATWA MAJELIS TARJIH DAN TAJDID PIMPINAN PUSAT

MUHAMMADIYAH NO. 6/SM/MTT/III/2010

TENTANG HUKUM MEROKOK

Menimbang 1. Bahwa dalam rangka partisipasi dalam upaya pembangunan kesehatan

masyarakat semaksimal mungkin dan penciptaan lingkungan hidup sehat yang menjadi

hak setiap orang, perlu dilakukan penguatan upaya pengendalian tembakau melalui

penerbitan fatwa tentang hukum merokok;

2. Bahwa fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat

Muhammadiyah yang diterbitkan tahun 2005 dan tahun 2007 tentang Hukum Merokok

perlu ditinjau kembali;

Mengingat: Pasal 2, 3, dan 4 Surat Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah

No.08/SK-PP/I.A/8.c/2000

Memperhatikan:

1. Kesepakatan dalam Halaqah Tarjih tentang Fikih Pengendalian

Tembakau yang diselenggarakan pada hari Ahad tanggal 21 Rabiul Awal 1431 H yang

bertepatan dengan 07 Maret 2010 M bahwa merokok adalah haram;

2. Pertimbangan yang diberikan dalam Rapat Pimpinan Majelis Tarjih

dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada hari Senin 22 Rabiul Awal 1431 H

yang bertepatan dengan 08 Maret 2010 M

MEMUTUSKAN

Menetapkan:

FATWA TENTANG HUKUM MEROKOK

Pertama : Amar Fatwa

1. Wajib hukumnya mengupayakan pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan

masyarakat setinggi-tingginya dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi

terwujudnya suatu kondisi hidup sehat yang merupakan hak setiap orang dan

merupakan bagian dari tujuan syariah (maqasid asy-syari„ah); 2. Merokok hukumnya adalah haram karena:

a. merokok termasuk kategori perbuatan melakukan khab±‟i£ yang dilarang

dalam QS. 7: 157,

b. perbuatan merokok mengandung unsur menjatuhkan diri ke dalam kebinasaan

dan bahkan merupakan perbuatan bunuh diri secara perlahan sehingga oleh

karena itu bertentangan dengan larangan al-Quran dalam QS. 2: 195 dan 4: 29,

Page 101: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

c. perbuatan merokok membahayakan diri dan orang lain yang terkena paparan

asap rokok sebab rokok adalah zat adiktif dan berbahaya sebagaimana telah

disepakati oleh para ahli medis dan para akademisi dan oleh karena itu merokok

bertentangan dengan prinsip syariah dalam hadis Nabi saw bahwa tidak ada

perbuatan membahayakan diri sendiri dan membahayakan orang lain,

d. rokok diakui sebagai zat adiktif dan mengandung unsur racun yang

membahayakan walaupun tidak seketika melainkan dalam beberapa waktu

kemudian sehingga oleh karena itu perbuatan merokok termasuk kategori

melakukan suatu yang melemahkan sehingga bertentangan dengan hadis hadis

Nabi saw yang melarang setiap perkara yang memabukkan dan melemahkan.

e. Oleh karena merokok jelas membahayakan kesehatan bagi perokok dan orang

sekitar yang terkena paparan asap rokok, maka pembelajaan uang untuk rokok

berarti melakukan perbuatan mubazir (pemborosan) yang dilarang dalan QS. 17:

26-27,

f. Merokok bertentangan dengan unsur-runsur tujuan syariah (maqasid asysyar,

„ah), yaitu (1) perlindungan agama, (2) perlindungan jiwa/raga, (3)

perlindungan akal, (4) perlindungan keluarga, dan (5) perlindungan harta. 3. Mereka yang belum atau tidak merokok wajib menghindarkan diri dan keluarganya

dari percobaan merokok sesuai dengan Q. 66: 6 yang menyatakan, “Wahai orang-

orang beriman hindarkanlah dirimu dan keluargamu dari api neraka.”

4. Mereka yang telah terlanjur menjadi perokok wajib melakukan upaya dan berusaha

sesuai dengan kemampuannya untuk berhenti dari kebiasaan merokok dengan

mengingat Q. 29: 69, “Dan orang-orang yang bersungguhsungguh di jalan Kami,

benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami, dan

sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik,” dan Q. 2:

286, “Allah tidak akan membebani seseorang kecuali sesuai dengan

kemampuannya; ia akan mendapat hasil apa yang ia usahakan dan memikul akibat

perbuatan yang dia lakukan;” dan untuk itu pusat-pusat kesehatan di lingkungan

Muhammadiyah harus mengupayakan adanya fasilitas untuk memberikan terapi

guna membantu orang yang berupaya berhenti merokok. 5. Fatwa ini diterapkan dengan mengingat prinsip at-tadrij (berangsur), at-taisir

(kemudahan), dan „adam al-¥araj (tidak mempersulit).

6. Dengan dikeluarkannya fatwa ini, maka fatwa-fatwa tentang merokok yang

sebelumnya telah dikeluarkan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat

Muhammadiyah dinyatakan tidak berlaku.

Kedua: Tausiah

1. Kepada Persyarikatan Muhammadiyah direkomendasikan agar berpartisipasi aktif

dalam upaya pengendalian tembakau sebagai bagian dari upaya pemeliharaan dan

peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal dan dalam kerangka amar

makruf nahi munkar.

Page 102: JUAL BELI ROKOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMrepository.uinbanten.ac.id/258/1/121300546 Siti Chafidzotul Ummah.pdf · Untuk mengetahui hukum menjual rokok dalam perspektif Islam. 3)

2. Seluruh fungsionaris pengurus Persyarikatan Muhammadiyah pada semua jajaran

hendaknya menjadi teladan dalam upaya menciptakan masyarakat yang bebas dari

bahaya rokok.

3. Kepada pemerintah diharapkan untuk meratifikasi Framework Convention on

Tobacco Control (FCTC) guna penguatan landasan bagi upaya pengendalian

tembakau dalam rangka pembangunan kesehatan masyarakat yang optimal, dan

mengambil kebijakan yang konsisten dalam upaya pengendalian tembakau dengan

meningkatkan cukai tembakau hingga pada batas tertinggi yang diizinkan undang-

undang, dan melarang iklan rokok yang dapat merangsang generasi muda tunas

bangsa untuk mencoba merokok, serta membantu dan memfasilitasi upaya

diversifikasi dan alih usaha dan tanaman bagi petani tembakau.

Difatwakan di Yogyakarta,

pada hari Senin, 22 Rabiul Awal 1431 H

bertepatan dengan 08 Maret 2010 M,

Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, MA Drs. H. Dahwan, M. Si