jenis pupuk dan kandungannya.pdf

15
Makalah Kesuburan Tanah dan Pupuk 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ketanah atau tajuk tanaman dengan tujuan untuk melengkapi katersediaan unsur hara. Bahan pupuk yang paling awal adalah kotoran hewan, sisa pelapukan tanaman dan arang kayu. Pemakaian pupuk kimia kemudian berkembang seiring dengan ditemukannya deposit garam kalsium di Jerman pada tahun 1839. Dalam pemilihan pupuk perlu diketahui terlebih dahulu jumlah dan jenis unsur hara yang dikandungnya, serta manfaat dari berbagai unsur hara pembentuk pupuk tersebut. Setiap kemasan pupuk yang diberi label yang menunjukkan jenis dan unsur hara yang dikandungnya. Kadangkala petunjuk pemakaiannya juga dicantumkan pada kemasan.karena itu, sangat penting untuk membaca label kandungan pupuk sebelum memutuskan untuk membelinya. Selain menentukan jenis pupuk yang tepat, perlu diketahui juga cara aplikasinya yang benar, sehingga takaran pupuk yang diberikan dapat lebih efisien. Kesalahan dalam aplikasi pupuk akan berakibat pada terganggunya pertumbuhan tanaman. Bahkan unsur hara yang dikandung oleh pupuk tidak dapat dimanfaatkan tanaman. B. Rumusan Masalah Adapun Rumusan masalah dari makalah ini adalah apa saja jenis pupuk dan bagaimana pengaplikasiannya pada sasaran. C. Tujuan Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui jenis pupuk dan cara aplikasiannya baik pada tanah maupun pada tanaman.

Upload: respondy-pondy

Post on 29-Dec-2014

845 views

Category:

Documents


76 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jenis pupuk dan kandungannya.pdf

Makalah Kesuburan Tanah dan Pupuk 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pupuk didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ketanah atau tajuk tanaman

dengan tujuan untuk melengkapi katersediaan unsur hara. Bahan pupuk yang paling awal

adalah kotoran hewan, sisa pelapukan tanaman dan arang kayu. Pemakaian pupuk kimia

kemudian berkembang seiring dengan ditemukannya deposit garam kalsium di Jerman pada

tahun 1839. Dalam pemilihan pupuk perlu diketahui terlebih dahulu jumlah dan jenis unsur

hara yang dikandungnya, serta manfaat dari berbagai unsur hara pembentuk pupuk tersebut.

Setiap kemasan pupuk yang diberi label yang menunjukkan jenis dan unsur hara yang

dikandungnya. Kadangkala petunjuk pemakaiannya juga dicantumkan pada kemasan.karena

itu, sangat penting untuk membaca label kandungan pupuk sebelum memutuskan untuk

membelinya. Selain menentukan jenis pupuk yang tepat, perlu diketahui juga cara aplikasinya

yang benar, sehingga takaran pupuk yang diberikan dapat lebih efisien. Kesalahan dalam

aplikasi pupuk akan berakibat pada terganggunya pertumbuhan tanaman. Bahkan unsur hara

yang dikandung oleh pupuk tidak dapat dimanfaatkan tanaman.

B. Rumusan Masalah

Adapun Rumusan masalah dari makalah ini adalah apa saja jenis pupuk dan bagaimana

pengaplikasiannya pada sasaran.

C. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui jenis pupuk dan cara

aplikasiannya baik pada tanah maupun pada tanaman.

Page 2: Jenis pupuk dan kandungannya.pdf

Makalah Kesuburan Tanah dan Pupuk 2

PEMBAHASAN

A. Penggolongan Pupuk

Pupuk digolongkan menjadi dua, yakni pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk

organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang diolah melalui proses

pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai. Contohnya adalah pupuk kompos dan

pupuk kandang. Pupuk kompos berasal dari sisa-sisa tanaman, dan pupuk kandang berasal

dari kotoran ternak. Pupuk organik mempunyai komposisi kandungan unsur hara yang

lengkap, tetapi jumlah tiap jenis unsur hara tersebut rendah. Sesuai dengan namanya,

kandungan bahan organik pupuk ini termasuk tinggi. Pupuk anorganik atau pupuk buatan

adalah jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan cara meramu berbagai bahan kimia

sehingga memiliki prosentase kandungan hara yang tinggi. Menurut jenis unsur hara yang

dikandungnya, pupuk anorganik dapat dibagi menjadi dua yakni pupuk tunggal dan pupuk

majemuk. Pada pupuk tunggal, jenis unsur hara yang dikandungnya hanya satu macam.

Biasanya berupa unsur hara makro primer, misalnya urea hanya mengandung unsur nitrogen.

Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur hara. Penggunaan

pupuk ini lebih praktis karena hanya dengan satu kali penebaran, beberapa jenis unsur hara

dapat diberikan. Namun, dari sisi harga pupuk ini lebih mahal. Contoh pupuk majemuk antara

lain diamonium phospat yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor.

Menurut cara aplikasinya, pupuk buatan dibedakan menjadi dua yaitu pupuk daun dan

pupuk akar. Pupuk daun diberikan lewat penyemprotan pada daun tanaman. Contoh pupuk

daun adalah Gandasil B dan D, Grow More, dan Vitabloom. Pupuk akar diserap tanaman

lewat akar dengan cara penebaran di tanah. Contoh pupuk akar adalah urea, NPK, dan

Dolomit.Menurut cara melepaskan unsur hara, pupuk akar dibedakan menjadi dua yakni

pupuk fast release dan pupuk slow release. Jika pupuk fast release ditebarkan ke tanah dalam

waktu singkat unsur hara yang ada atau terkandung langsung dapat dimanfaatkan oleh

tanaman. Kelemahan pupuk ini adalah terlalu cepat habis, bukan hanya karena diserap oleh

tanaman tetapi juga menguap atau tercuci oleh air. Yang termasuk pupuk fast release antara

Page 3: Jenis pupuk dan kandungannya.pdf

Makalah Kesuburan Tanah dan Pupuk 3

lain urea, ZA dan KCL. Pupuk slow release atau yang sering disebut dengan pupuk lepas

terkendali (controlled release) akan melepaskan unsur hara yang dikandungnya sedikit demi

sedikit sesuai dengan kebutuhan tanaman. Dengan demikian, manfaat yang dirasakan dari

satu kali aplikasi lebih lama bila dibandingkan dengan pupuk fast release. Mekanisme ini

dapat terjadi karena unsur hara yang dikandung pupuk slow release dilindungi secara kimiawi

dan mekanis. Perlindungan secara mekanis berupa pembungkus bahan pupuk dengan selaput

polimer atau selaput yang mirip dengan bahan pembungkus kapsul. Contohnya, polimer

coated urea dan sulfur coated urea. Perlindungan secara kimiawi dilakukan dengan cara

mencampur bahan pupuk menggunakan zat kimia, sehingga bahan tersebut lepas secara

terkendali. Contohnya Methylin urea, Urea Formaldehide dan Isobutilidern Diurea. Pupuk

jenis ini harganya sangat mahal sehingga hanya digunakan untuk tanaman-tanaman yang

bernilai ekonomis tinggi.

B. Jenis-jenis Pupuk

a. Pupuk Sumber Nitrogen

Hampir seluruh tanaman dapat menyerap nitrogen dalam bentuk nitrat atau amonium

yang disediakan oleh pupuk. Nitrogen dalam bentuk nitrat lebih cepat tersedia bagi tanaman.

Amonium juga akan diubah menjadi nitrat oleh mikroorganisme tanah, kecuali pada

tembakau dan padi. Tembakau tidak dapat mentoleransi jumlah amonium yang tinggi. Untuk

menyediakan nitrogen pada tembakau, gunakan pupuk berbentuk nitrat (NO3-) dengan

kandungan nitrogen minimal 50%. Pada padi sawah, lebih baik gunakan pupuk berbentuk

amonium (NH4+) karena pada tanah yang tergenang, nitrogen mudah berubah menjadi gas N2.

umumnya pupuk dengan kadar N yang tinggi dapat membakar daun tanaman sehingga

pemakaiannya perlu lebih hati-hati.

Amonium Nitrat

Kandungan nitratnya membuat pupuk ini cocok untuk daerah dingin dan daerah

panas. Pupuk ini dapat membakar tanaman jika diberikan terlalu dekat dengan akara atau

langsung kontak dengan daun. Ketersediaan bagi tanaman sangat cepat sehingga frekuensi

Page 4: Jenis pupuk dan kandungannya.pdf

Makalah Kesuburan Tanah dan Pupuk 4

pemberiannya harus lebih sering. Amonium nitrat bersifat higroskopis sehingga tidak

dapat disimpan terlalu lama.

Amonium Sulfat (NH4)2 SO4

Pupuk ini dikenal dengan nama pupuk ZA. Mengandung 21% nitrogen (N) dan 26%

sulfur (S), berbentuk kristal dan kurang higroskopis. Reaksi kerjanya agak lambat

sehingga cocok untuk pupuk dasar. Sifat reksinya asam, sehingga tidak disarankan untuk

tanah ber-pH rendah. Selain itu, pupuk ini sangat baik untuk sumber sulfur. Lebih

disarankan dipakai didaerah panas.

Kalsium Nitrat

Pupuk ini berbentuk butiran, berwarna putih, sangat cepat larut didalam air, dan

sebagai sumber kalsium yang sangat baik karena mengandung 19% kalsium Ca. sifat

lainnya adalah bereaksi basa dan higroskopis.

Urea (CO(NH2)2)

Pupuk urea mengandung 46% nitrogen (N). Karena kandungan N yang tinggi

menyebabkan pupuk ini sangat higroskopis. Urea sangat mudah larut dalam air dan

bereaksi cepat, juga menguap dalam bentuk amonia.

b. Pupuk Sumber Fosfor

SP36

Mengandung 36% fosfor dalam bentuk P2O5.pupuk ini terbuat dari fosfat alam dan

sulfat. Berbentuk butiran dan berwarna abu-abu. Sifatnya agak sulit larut dalam air dan

bereaksi lambat sehingga selalu digunakan sebagai pupuk dasar. Reaksi kimianya

tergolong netral, tidak higroskopis dan bersifat membakar.

Amonium Phospat

Monoamonium Phospat (MAP) memiliki analisis 11.52.0. Diamonium Phospat

memiliki (DAP) analisis 16.48.0 atau 18.46.0. pupuk ini umumnya digunakan untuk

merangsang pertumbuhan awal tanaman (styarter fertillizer). Bentuknya berupa butiran

berwarna cokelat kekuningan. Reaksinya termasuk alkalis dan mudah larut di dalam air.

Sifat lainnya adalah tidak higroskopis sehingga tahan disimpan lebih lama dan tidak

bersifat membakar karena indeks garamnya rendah.

Page 5: Jenis pupuk dan kandungannya.pdf

Makalah Kesuburan Tanah dan Pupuk 5

c. Pupuk Sumber Kalium

Kalium Chlorida (KCl)

Mengandung 45% K2O dan khlor, bereaksi agak asam, dan bersifat higroskopis.

Khlor berpengaruh negatif terhadap tanaman yang membutuhkannya, misalnya kentang,

wortel dan tembakau.

Kalium Sulfat (K2SO4)

Pupuk ini lebih dikenal dengan nama ZK. Kadar K2O-nya sekitar 48-52%.

Bentuknya berupa tepung putih yang larut didalam air, sifatnya agak mengasamkan tanah.

Dapat digunakan untuk pupuk dasar sesudah tanam. Tanaman yang peka terhadap

keracunan unsur Cl, seperti tembakau disarankan untuk menggunakan pupuk ini.

Kalium Nitrat (KNO3

Mengandung 13% N dan 44% K2O. berbentuk butiran berwarna putih yang tidak

bersifat higroskopis dengan reaksi yang netral.

d. Pupuk Sumber Unsur Hara Sekunder

Kapur Dolomit

Berbentuk bubuk berwarna putih kekuningan. Dikenal sebagai bahan untuk

menaikkan pH tanah. Dolomit adalah sumber Ca (30%) dan Mg (19%) yang cukup baik.

Kelarutannya agak rendah dan kualitasnya sangat ditentukan oleh ukuran butiran.

Semakin halus butirannya akan semakin baik kualitasnya.

Kapur Kalsit

Berfungsi untuk meningkatkan pH tanah. Dikenal sebagai kapur pertanian yang

berbentuk bubuk. Warnanya putih dan butirannya halus. Pupuk ini mengandung 90-99%

Ca. Bersifat lebih cepat larut dalam air.

Paten Kali (Kalium Magnesium Sulfat)

Page 6: Jenis pupuk dan kandungannya.pdf

Makalah Kesuburan Tanah dan Pupuk 6

Berbentuk butiran berwarna kuning. Mengandung 30% K2O, 12% S, dan 12% MgO.

Sifatnya agak sukar larut dalam air. Selain untuk memperbaiki defisiensi Mg, pupuk ini

juga bermanfaat untuk memperbaiki kejenuhan basa pada tanah asam.

Kapur Gypsum

Berbentuk bubuk dan berwarna putih. Mengandung 39% Ca, 53% S dan sedikit Mg.

Ditebarkan dalam sekali aplikasi. Jika terkena air, gypsum yang ditebarkan akan

menggumpal dan mengeras seperti tanah liat (cake). Gypsum digunakan untuk

menetralisir tanah yang terganggu karena kadar garam yang tinggi, misalnya pada tanah

di daerah pantai. Aplikasi gypsum tidak banyak berpengaruh pada perubahan pH tanah.

Bubuk Belerang (Elemental Sulfur)

Umumnya, sulfor disuplai dalam bentuk sulfat yang terdapat pada berbagai jenis

pupuk. Kandungan sulfat tersebut tidak berpengaruh dalam penurunan pH tanah. Selain

terdapat dalam berbagai jenis pupuk, bubuk belerang adalah sumber sulfur yang terbesar,

kandungannya dapat mencapai 909%. Namun, bubuk ini tidak lazim digunakan untuk

mengatasi masalah defisiensi sulfur, tetapi tidak lebih banyak digunakan untuk

menurunkan pH tanah. Penggunaannya tidak boleh melebihi 25 gram/m2, karena bubuk

sulfur dapat mengakibatkan gejala terbakarnya daun tanaman (burning effect).

e. Pupuk Sumber Unsur Hara Mikro

Saat ini kebutuhan pupuk mikro sudah mulai terasa di Indonesia. Beberapa hasil

penelitian melaporkan bahwa tanaman padi sawah dan teh di beberapa daerah di Jawa sudah

memulai membutuhkan tambahan Zn dari pupuk. Pupuk sebagai unsur hara mikro tersedia

dalam dua bentuk, yakni bentuk garam anorganik dan bentuk organik sintesis. Kedua bentuk

ini mudah larut dalam air. Contoh pupuk mikro yang berbentuk garam organik adalah Cu, Fe,

Zn dan Mn yang seluruhnya bergabung dengan sulfat. Sebagai sumber boron, umumnya

digunakan sodium tetra borat yang banyak digunakan sebagai pupuk daun. Sumber Mo

umumnya menggunakan sodium atau amonium molibdat. Bentuk organik sintesis ditandai

dengan adanya agen pengikat unsur logam yang disebut chelat. Chelat adalah bahan kimia

organik yang dapat mengikat ion logam seperti yang dilakukan oleh koloid tanah. Unsur hara

mikro yang tersedia dalam bentuk chelat adalah Fe, Mn, Cu, dan Zn. Selain disediakan oleh

Page 7: Jenis pupuk dan kandungannya.pdf

Makalah Kesuburan Tanah dan Pupuk 7

kedua jenis pupuk diatas, unsur hara mikro juga disediakan oleh pupuk majemuk yang

beredar di pasaran. Pupuk slow release dan pupuk daun biasanya dilengkapi dengan satu atau

lebih unsur mikro.

Pupuk Majemuk

Pupuk majemuk berkualitas prima memiliki besaran butiran yang seragam dan tidak

terlalu higroskopis, sehingga tahan disimpan dan tidak cepat menggumpal. Hampir semua

pupuk majemuk bereaksi asam, kecuali yang telah mendapatkan perlakuan khusus, seperti

penambahan Ca dan Mg. Perbedaan variasinya bisa jadi sangat kecil, misalnya antara

NPK 15.15.15 dan NPK 16.16.16. Variasi analisis pupuk, seperti 15.15.15, 16.16.16, dan

20.20.20 menunjukkan ketersediaaan unsur hara yang seimbang. Fungsi pupuk majemuk

dengan variasi analisis seperti ini antara lain untuk mempercepat perkembangan bibit;

sebagai pupuk pada awal peneneman; dan sebagai puk susulan saat tanaman memasuki

fase generatif, seperti saat mulai berbunga. Dalam memilih pupuk majemuk perlu

dipertimbangkan beberapa faktor, antara lain kandungan unsur hara yang tinggi,

kandungan unsur hara mikro dan harga perkilogramnya.contoh cara mempertimbangkan

pemilihan pupuk majemuk, variasi analisis pupuk NPK 20.20.20 memiliki kandungan

hara yang lebih tinggi daripada NPK 15.15.15, tetapi sifatnya sangat higroskopis sehingga

mudah sekali menggumpal. Karena itu, variasi analisis pupuk ini sebaiknya tidak dipilih

karena bagian yang menggumpal tidak dapat digunakan.

Pupuk Daun

Daun memiliki mulut yang dukenal dengan nama stomata. Sebagian besar stomata

terletak di bagian bawah daun. Mulut daun ini berfungsi untuk mengatur penguapan air

dari tanaman sehingga air dari akar dapat sampai daun. Saat suhu udara terlalu panas,

stomata akan menutup sehingga tanaman tidak akan mengalami kekeringan. Sebaliknya,

jika udara tidak terlalu panas, stomata akan membuka sehingga air yang ada di permukaan

daun dapat masuk dalam jaringan daun. Dengan sendirinya unsur hara yang disemprotkan

ke permukaan daun juga masuk ke dalam jaringan daun. Sebenarnya, kandungan unsur

hara pada pupuk daun identik dengan kandungan unsur hara pada pupuk majemuk.

Bahkan pupuk daun sering lebih lengkap karena ditambah oleh beberapa unsur mikro.

Pemilihan analisis yang tepat pada pupuk daun perlu mempertimbangkan beberapa faktor

Page 8: Jenis pupuk dan kandungannya.pdf

Makalah Kesuburan Tanah dan Pupuk 8

yang sama dengan analisis pada pupuk majemuk. Hanya saja, faktor sifat fisik dan kimia

tanah tidak dijadikan sebagai faktor utama. Sebagai faktor utamanya adalah manfaat tiap

unsur hara yang dikandung oleh pupuk daun bagi perkembangan tanaman dan

peningkatan hasil panen. Pupuk daun berbentuk serbuk dan cair. Kualitasnya dianggap

baik jika mudah larut di dalam air tanpa menyisakan endapan. Karena mudah larut dalam

air, sifat pupuk daun menjadi sangat higroskopis. Akibatnya tidak dapat disimpan terlalu

lama jika kemasannya telah dibuka. Keuntungan menggunakan pupuk daun antara lain

respon terhadap tanaman sangat cepat karena langsung dimanfaatkan oleh tanaman.

Selain itu, tidak menimbulkan kerusakan sedikitpun pada tanaman, dengan catatan

aplikasinya dilakukan secara benar. Dalam pemakaian pupuk daun dikenal istilah

konsentrasi pupuk atau kepekatan larutan pupuk. Besarnya konsentrasi pupuk daun

dinyatakan dalam bobot pupuk daun yang harus dilarutkan kedalam satuan volume air.

Penentuan volume air dapat diketahui dengan membaca skala pada alat semprot. Angka

konsentrasi ini sering dicantumkan p[ada kemasan pupuk. Jika konsentrasi pupuk yang

digunakan melebihi konsentrasi yang disarankan, daun akan terbakar. Penyemprotan

pupuk daun idealnya dilakukan pada pagi atau pada sore hari karena bertepatan pada saat

membukanya stomata. Prioritaskan penyemprotan pada bagian bawah daun karena paling

banyak terdapat stomata. Faktor cuaca termasuk kunci sukses dalam penyemprotan pupuk

daun. Dua jam setelah penyemprotan jangan sampai terkena hujan karena akan

mengurangi efektifitas penyerapan pupuk. Tidak disarankan menyemprotkan pupuk daun

pada saat suhu udara sedang panas karena konsentrasi larutan pupuk yang sampai ke daun

cepat meningkat sehingga daun dapat terbakar. Contoh pupuk daun yang beredar di

pasaran yaitu Gandasil Daun 14.12.14 dilengkapi dengan Mn, Mg, B, Cu dan Zn.

Pupuk Organik

Kandungan unsur hara yang terdapat di dalam pupuk organik jauh lebih kecil

daripada yang sempat di dalam pupuk buatan. Cara aplikasinya juga lebih sulit karena

pupuk organik dibutuhkan dalam jumlah yang lebih besar daripada pupuk kimia dan

tenaga kerja yang diperlukan juga lebih banyak. Namun, hingga sekarang pupuk organik

tetap digunakan karena fungsinya belum tergantikan oleh pupuk buatan. Berikut ini

beberapa manfaat dari pupuk organik.

Page 9: Jenis pupuk dan kandungannya.pdf

Makalah Kesuburan Tanah dan Pupuk 9

Mampu menyediakan unsur hara makro dan mikro meskipun dalam jumlah yang jauh

lebih kecil.

Memperbaiki granulasi tanah berpasir dan tanah padat sehingga dapat meningkatkan

kualitas aerasi, memperbaiki drainase tanah, dan meningkatkan kemampuan tanah

dalam menyimpan air.

Mengandung asam humat (humus) yang mampu meningkatkan kapasitas tukar kation

tanah.

Penambahan pupuk organik dapat meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah.

Pada tanah asam, penambahan pupuk organik dapat membantu meningkatkan pH

tanah.

Penggunaan pupuk organik tidak menyebabkan polusi tanah dan air.

Jenis pupuk organik yang banyak dikenal sebagai berikut:

Pupuk Kandang

Pupuk kandang adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak. Kualitas

pupuk kandang sangat tergantung pada jenis ternak, kualitas pakan ternak, dan cara

penampungan pupuk kandang. Pupuk kandang dari ayam atau unggas memiliki unsur

hara yang lebih besar daripada jenis ternak lain. Penyebabnya adalah kotoran padat pada

unggas tercampur dengan kotoran cairnya. Umumnya, kandungan unsur hara pada urine

selalu lebih tinggi daripada kotoran padat.seperti kompos, sebelum digunakan, pupuk

kandang perlu mengalami proses penguraian. Dengan demikian kualitas pupuk kandang

juga turut ditentukan oleh C/N rasio. Dalam dunia pupuk kandang, dikenal istilah pupuk

panas dan pupuk dingin. Pupuk panas adalah pupuk kandang yang proses penguraiannya

berlangsung cepat sehingga terbentuk panas. Pupuk dingin terjadi sebaliknya, C/N yang

tinggi menyebabkan pupuk kandang terurai lebih lama dan tidak menimbulkan panas.

Ciri-ciri pupuk kandang yang baik dapat dilihat secara fisik atau kimiawi. Ciri fisiknya

yaitu berwarna cokelat kehitaman, cukup kering, tidak menggumpal, dan tidak berbau

menyengat. Ciri kimiawinya adalah C/N rasio kecil (bahan pembentuknya sudah tidak

terlihat) dan temperaturnya relatif stabil.

Page 10: Jenis pupuk dan kandungannya.pdf

Makalah Kesuburan Tanah dan Pupuk 10

Kompos

Kompos adalah kasil pembusukan sisa-sisa tanaman yang disebabkan oleh aktivitas

mikroorganisme pengurai. Kualitas kompos ditentukan oleh besarnya perbandingan antara

jumlah karbon dan nitrogen (C/N ratio). Jika C/N rasio tinggi, berarti bahan penyusun

kompos belum terurai secara sempurna. Bahan kompos dengan C/N rasio tinggi akan

terurai atau membusuk lebih lama dibanding dengan C/N rasio rendah. Kualitas kompos

dianggap baik jika memiliki C/N rasio antara 12-15. Bahan kompos seperti sekam, jerami

padi, batang jagung dan serbuk gergaji memiliki C/N rasio antara 50-100. daun segar

memiliki C/N rasio sekitar 10-20. Proses pembuatan kompos akan menurunkan C/N rasio

hingga 12-15. sampai dengan proses penguraian sempurna, tanaman akan bersaing

dengan mikroorganisme tanah untuk memperebutkan unsur hara. Karena itu disarankan

untuk menambah pupuk buatan apabila bahan kompos yang belum terurai sempurna

terpaksa digunakan. Kandungan unsur hara dalam kompos sangat bervariasi. Tergantung

dari jenis bahan asal yang digunakan dan cara pembuatan kompos. Kandungan unsur hara

kompos yaitu Nitrogen 0,1 – 0,6%; Fosfor 0,1 – 0,4%; Kalium 0,8 – 1,5%; dan Kalsium

0,8 – 1,5%. Ciri fisik kompos yang baik adalah berwarna cokelat kehitaman, agak

lembab, gembur dan bahan pembentuknya sudah tidak tampak lagi. Penggunaan dosis

tertentu pada pupuk kompos lebih berorientasi untuk memperbaiki sifat fisik dan kimia

tanah daripada untuk menyediakan unsur hara.

Mikroba Penyubur Tanah

Kemajuan ilmu mikrobiologi tanah berhasil memperbanyak mikroba tanah yang

bermanfaat dan mengemasnya sebagai pupuk cair. Mikroba yang telah dikemas ini

kemudian disemprotkan ke tanah hingga berkembang biak dan memberi dampak positif

bagi kesuburan tanah. Jenis bakteri dan jamur yang biasa digunakan diantaranya

Rhizobium, Lactobacillus, Streptomyces, Micoriza, dan Aspergillus. Jenis dan fungsi

mikroba sangat beragam, cara penggunaanpun berbeda-beda. Karena itu sebaiknya baca

petunjuk pada label atau brosur dengan seksamasebelum menggunakannya. Mikroba juga

membutuhkan waktu untuk berkembang biak sehingga hasil aplikasi mikroba penyubur

tanah tidak langsung terlihat pada tanaman. Jumlah mikroba yang telah disemprotkan pun

sangat mungkin akan berkurang karena faktor cuaca. Aplikasi mikroba sebaiknya

Page 11: Jenis pupuk dan kandungannya.pdf

Makalah Kesuburan Tanah dan Pupuk 11

dilaksanakan secara rutin setiap dua minggu sekali. Alat semprot yang digunakan

sebaiknya bukan yang biasa dipakai untuk menyemprot pestisida, karena pestisida akan

mematikan mikroba. Selain itu, tidak disarankan menyemprotkan pestisida terutama

fungisida pada tanah yang telah diaplikasi mikroba.

C. Cara Aplikasi

a. Cara Aplikasi Pupuk Kimia

Larikan

Caranya, buat parit kecil disamping barisan tanaman sedalam 6-10 cm. Tempatkan

pupuk di dalam larikan tersebut, kemudian tutup kembali. Cara ini dapat dilakukan pada

satu atau kedua sisi baris tanaman. Pada jenis pepohonan, larikan dapat dibuat melingkar

di sekeliling pohon dengan jari-jari 0,5-1 kali jari-jari tajuk. Pupuk yang tidak mudah

menguap dapat langsung ditempatkan di atas tanah. Setelah itu, larikan tidak perlu ditutup

kembali dengan tanah. Hindari membuat larikan hanya pada salah satu sisi baris tanam

karena menyebabkan perkembangan akar tidak seimbang. Karena itu, aplikasi pupuk

kedua harus ditempatkan pada sisi yang belum mendapatkan pupuk (bergantian).

Biasanya cara ini dilakukan untuk memberikan pupuk susulan. Tanaman dengan

pertumbuhan cepat dan perakaran yang terbatas disarankan untuk menggunakan cara

larikan.

Penebaran Secara Merata di Atas Permukaan Tanah

Cara ini biasanya dilakukan sebelum penanaman. Setelah penebaran pupuk,

lanjutkan dengan pengolahan tanah, seperti pada aplikasi kapur dan pupuk organik. Cara

ini menyebabkan distribusi unsur hara dapat merata sehingga perkembangan akarpun

lebih seimbang. Tidak disarankan untuk menebar pupuk urea karena sangat mudah

menguap.

Pop Up

Caranya, pupuk dimasukkan ke lubang tanam pada saat penanaman benih atau bibit.

Pupuk yang digunakan harus memiliki indeks garam yang rendah agar tidak merusak

Page 12: Jenis pupuk dan kandungannya.pdf

Makalah Kesuburan Tanah dan Pupuk 12

benih atau biji. Cara ini lazim menggunakan pupuk jenis SP36, pupuk organik, atau

pupuk slow release.

Penugalan

Caranya, tempatkan pupuk ke dalam lubang di samping tanaman sedalam 10-15 cm.

Lubang tersebut dibuat dengan alat tugal. Kemudian setelah pupuk dimasukkan, tutup

kembali lubang dengan tanah untuk menghindari penguapan. Cara ini dapat dilakukan

disamping kiri dan samping kanan baris tanaman atau sekeliling pohon. Jenis pupuk yang

dapat diaplikasikan dengan cara ini adalah pupuk slow release dan pupuk tablet.

Fertigasi

Pupuk dilarutkan dalam air dan disiramkan pada tanaman melalui air irigasi.

Lazimnya, cara ini dilakukan untuk tanaman yang pengairannya menggunakan sistem

sprinkle. Cara ini telah banyak diterapkan pada pembibitan tanaman Hutan Tanaman

Industri (HTI), lapangan golf, atau nursery tanaman yang bernilai ekonomi tinggi. Lewat

cara ini, akurasi dan penyerapan pupuk oleh akar dapat lebih tinggi. Pada pertanian

intensif pemupukan sering dilakukan berkali-kali sehingga beberapa cara diatas dapat

dilakukan bersama-sama dalam satu musim tanam.

b. Cara Aplikasi Pupuk Organik

Tanah berpasir, bekas pertambangan, tanah tererosi, atau tanah sangat padat yang

mudah retak pada musim kemarau, sebaiknya diberi pupuk organik dalam jumlah besar

sebelum digunakan untuk bercocok tanam. Setelah diberi pupuk organik, dilanjutkan dengan

pengolahan tanah. Kedua perlakuan tersebut dilakukan supaya sifat fisik tanah membaik dan

pemakaian pupuk kimia menjadi lebih efisien. Kebutuhan dosis pupuk organik yang sangat

besar seringkali menyulitkan proses penebarannya. Namun, sekarang telah dipasarkan pupuk

organik yang dipadatkan dalam bentuk pelet atau konsentrat. Pupuk organik dalam bentuk

tersebut lebih mudah diaplikasikan dan dosis yang diperlukan menjadi lebih kecil. Pupuk

organik seperti ini diantaranya dipasarkan dengan merk dagang Ostindo, OCF, dan Green

Pride. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam aplikasi pupuk organik adalah penebaran

pupuk organik sebaiknya diikuti dengan pengolahan tanah seperti pembajakan atau

penggemburan tanah agar pupuk organik dapat mencapai lapisan tanah yang lebih dalam;

Page 13: Jenis pupuk dan kandungannya.pdf

Makalah Kesuburan Tanah dan Pupuk 13

Pemberian pupuk organik dengan dosis kecil tetapi sering lebih baik dari pada dosis banyak

yang diberikan sekaligus; Pada jagung, cabai, tomat, dan beberapa jenis sayuran, pupuk

organik sebaiknya ditempatkan pada lubang tanam satu minggu sebelum bibit ditanam; Pada

media tanam dalam pot, perbandingan antara kompos dan tanah yang ideal adalah 1:1.

sementara itu, perbandingan pupuk kandang dan tanah yang ideal adalah 1:3; Jika harus

menggunakan pupuk organik yang belum terurai sempurna (rasio C/N masih tinggi) harus

diberi jeda waktu antara pemberian pupuk organik dan penanaman bibit yakni minimal satu

minggu. Hal itu dilakukan untuk menghindari dampak buruk yang mungkin terjadi pada

tanaman ketika proses penguraian pupuk organik berlangsung.

Page 14: Jenis pupuk dan kandungannya.pdf

Makalah Kesuburan Tanah dan Pupuk 14

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ada tiga hal yang harus dipahami dalam pemupukan tanaman budidaya yaitu tanah,

tanaman dan pupuk. Ketiganya saling berkaitan dan menunjang untuk menghasilkan

tanaman yang benar-benar subur dan produktif. Jenis tanah yang berbeda juga akan

menghendaki kebutuhan pupuk yang berbeda juga.

Sifat fisik, kimia dan biologi tanah harus dianalisis terlebih dahulu untuk

mendapatkan hasil yang optimal dalam pelaksanaan pemupukan. Selain faktor tanah,

efektifitas pemupukan juga tergantung dari jenis pupuk yang digunakan dan cara

aplikasinya.

Jenis pupuk yang meliputi jumlah kandungan unsur hara makro tiap pupuk, asal

pupuk dan bentuk pupuk sering menjadi pertimbangan dalam penentuan pemupukan.

Demikian juga cara aplikasinya baik dengan larikan, ditebar maupun ditugal harus

memperhatikan asas empat tepat (tepat jenis, tepat dosis, tepat cara dan tepat waktu).

B. Saran

Penambahan pupuk sebaiknya juga diimbangi dengan penambahan pupuk lain yaitu

antara upuk kimia dan organik agar pertumbuhan tanaman menjadi baik dan ketersediaan

unsur hara bisa terpenuhi. Agar mendapatkan hasil yang lebih optimal lagi perlu adanya

pemeliharaan dan perawatan yang baik.

Page 15: Jenis pupuk dan kandungannya.pdf

Makalah Kesuburan Tanah dan Pupuk 15

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Proses Pembuatan Pupuk Urea.Online (www.pusri.co.id). Diakses pada tanggal

19 Maret 2013.

Dian k. Wardhany, fitry ayunintiyas. 2008. Pengolahan limbah cair pabrik pupuk urea dengan

menggunakan proses gabungan nitrifikasi dinitrifikasi dan microalgae. Online

(www.cheundip.com). Diakses pada tanggal 19 Maret 2013.

Eakosman anwar dan husein suganda. 2002. Pupuk limbah industry. Online

(www.bloger.kebumen.info.com).

Novizan. 1999. Pemupukan Yang Efektif. Makalah Pada Kursus Singkat Pertanian. PT Mitratani

Mandiri Perdana. Jakarta.

Sumarnianti usman. 2008. Verifikasi metode pengujian NH3 pada sampel udara ambient.

Makassar : SMAK