jenis perkerasan

Upload: indra-kusuma

Post on 17-Jul-2015

153 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

PERKERASAN JALAN A. Pengertian Perkerasan Jalan adalah campuran antara agregat dan bahan pengikat yang digunakan intuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang dipakai adalah batu pecah atau batu belah atau batu kali ataupun bahan lainnya. Bahan ikat yang dipakai adalah aspal, semen ataupun tanah liat. B. Jenis - jenis Perkerasan Jalan: 1. Perkerasan Lentur ( Flexible Pavement ) Perkerasan Lentur adalah perkerasan yang menggunakan bahan aspal sebagai bahan pengikat, yang sifatnya lentur terutama pada saat panas. Aspal dan agregat ditebar dijalan pada suhu tinggi (sekitar 100 0C). Lapisan - lapisan pada perkerasan lentur bersifat memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah yang telah dipadatkan. Lapisan - lapisan pada perkerasan lentur : a. Lapisan Permukaan ( surface coarse ) Lapisan permukaan merupakan bagian perkersan yang terletak pada bagian paling atas. Fungsi dari lapisan permukaan : Lapisan perkerasan penahan roda Lapisan yang mempunyai stabilitas tinggi untuk menahan beban roda selama masa pelayanan. Lapisan kedap air Lapisan yang berfungsi agar air hujan yang jatuh di atasnya tidak meresap ke lapisan di bawahnya dan melemahkan lapisan - lapisan tersebut. Lapis Aus Lapisan ulang langsung menderita gesekan akibat roda kendaraan. Lapis - lapis yang menyebarkan beban ke lapisan bawahnya sehingga dapat dipukul oleh lapisan lainnya dengan daya dukung yang lebih jelek.

Lapisan permukaan berdasarkan fungsinya : Lapis non struktural, sebagai lapis aus dan penahan air Lapis struktural, sebagai lapis yang menahan beban dan menyebarkan beban roda

Bahan - bahan dari lapisan permukaan terdiri dari batu pecah, kerikil, dan stabilisasi tanah dengan semen atau kapur. Penggunaan aspal diperlukan agar lepisan dapat bersifat kedap air dan memberikan bantuan tegangan tarik yang berarti mempertinggi daya dukung lapisan terhadap beban roda lalu lintas. Pemilihan bahan lapis permukaan perlu dipertimbangkan kegunaan, umur rencana, serta pentahapan konstruksi agar dicapai manfaat yang sebesar - besarnya dari biaya yang dikeluarkan. b. Pondasi Atas ( Base Coarse ) Lapisan pondasi atas adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah ( atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah ) Fungsi Lapis pondasi atas : Bagian perkerasan yang menahan gaya lintang dari beban roda dan menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya. Lapisan peresapan untuk lapisan pondasi tanah Bantalan terhadap lapisan permukaan Bahan untuk lapis pondasi harus cukup kuat dan awet sehingga dapat menahan beban - beban roda. Sebelum menentukan suatu bahan untuk digunakan sebagai bahan pondasi hendaknya dilakukan penyelidikan dan pertimbangan sebaik baiknya sehubungan dengan persyaratan teknis, berbagai macam bahan alam / bahan setempat dapat digunakan sebagai lapis pondasi atas, antar lain batu pecah, kerikil, dan stabilisasi tanah dengan semen atau kapur.

c. Lapis Pondasi Bawah ( Sub - Base Coarse ) Lapisan pondasi bawah ialah lapisan perkerasan yang terletak di antara lapis pondasi dan tanah dasar. Fungsi lapis pondasi bawah : Menyebarkan beban roda ke tanah dasar Efisiensi penggunaan material. Material pondasi bawah lebih murah dari pada lapisan di atasnya. Lapis peresapan agar air tanah tidak berkumpul di pondasi. Lapisan partikel - partikel halus dari tanah dasar naik ke lapisan pondasi atas. Bahannya dari bermacam - macam tanah setempat yang relatif lebih baik dari tanah dasar dapat digunakan sebagai bahan pondasi bawah. Campuran - campuran tanah setempat dengan kapur atau semen Portland dalam beberapa hal sangat dianjurkan agar dapat membantu kestabilan konstruksi perkerasan. d. Tanah Dasar ( Sub Grade ) Tanah dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan tanah galian atau permukaan tanah timbunan yang dipadatkan dan merupakan dasar untuk untuk perletakan bagian - bagian perkerasan lainnya. Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan tergantung dari sifat - sifat daya dukung tanah dasar. 2. Perkerasan Kaku ( Rigid Pavement ) Perkerasan jalan beton semen atau secara umum disebut perkerasan kaku, terdiri atas plat (slab) beton semen sebagai lapis pondasi dan lapis pondasi bawah (bisa juga tidak ada) di atas tanah dasar. Dalam konstruksi perkerasan kaku, plat beton sering disebut sebagai lapis pondasi karena dimungkinkan masih adanya lapisan aspal beton di atasnya yang berfungsi sebagai lapis permukaan.

Perkerasan beton yang kaku dan memiliki modulus elastisitas yang tinggi, akan mendistribusikan beban ke bidang tanah dasra yang cukup luas sehingga bagian terbesar dari kapasitas struktur perkerasan diperoleh dari plat beton sendiri. Hal ini berbeda dengan perkerasan lentur dimana kekuatan perkerasan diperoleh dari tebal lapis pondasi bawah, lapis pondasi dan lapis permukaan.

Karena yang paling penting adalah mengetahui kapasitas struktur yang menanggung beban, maka faktor yang paling diperhatikan dalam perencanaan tebal perkerasan beton semen adalah kekuatan beton itu sendiri. Adanya beragam kekuatan dari tanah dasar dan atau pondasi hanya berpengaruh kecil terhadap kapasitas struktural perkerasannya. Lapis pondasi bawah jika digunakan di bawah plat beton karena beberapa pertimbangan, yaitu antara lain untuk menghindari terjadinya pumping, kendali terhadap sistem drainasi, kendali terhadap kembang-susut yang terjadi pada tanah dasar dan untuk menyediakan lantai kerja (working platform) untuk pekerjaan konstruksi. Secara lebih spesifik, fungsi dari lapis pondasi bawah adalah : Menyediakan lapisan yang seragam, stabil dan permanen. Menaikkan harga modulus reaksi tanah dasar (modulus of sub-grade reaction = k), menjadi modulus reaksi gabungan (modulus of composite reaction). Mengurangi kemungkinan terjadinya retak-retak pada plat beton. Menyediakan lantai kerja bagi alat-alat berat selama masa konstruksi. Menghindari terjadinya pumping, yaitu keluarnya butir-butiran halus tanah bersama air pada daerah sambungan, retakan atau pada bagian pinggir perkerasan, akibat lendutan atau gerakan vertikal plat beton karena beban lalu lintas, setelah adanya air bebas terakumulasi di bawah pelat. Perkerasan kaku adalah perkerasan yang menggunakan bahan ikat semen Portland, pelat beton dengan atau tanpa tulangan diletakkan di atas tanah dasar dengan atau tanpa pondasi bawah. Beban lalu lintas sebagian besar dipikul oleh pelat beton. Lapis pondasi atas dan lapis pondasi bawah memberikan sumbangan yang besar terhadap daya dukung perkerasn terutama didapat dari pelat beton. Hal ini disebabkan oleh sifat pelat beton yang cukup kaku sehingga dapat menyebarkan beban pada

bidang yang luas dan menghasilkan tegangan yang rendah pada lapisan - lapisan bawahnya. Jenis - jenis perkerasan kaku : Perkerasan Beton Semen Yaitu perkerasan kaku dengan beton semen sebagai lapisan aus. Terdapat empat jenis perkerasan beton semen: a) Perkerasan beton semen bersambung tanpa tulangan b) Perkerasan beton semen bersambung dengan tulangan c) Perkerasan beton semen bersambung menerus dengan tulangan d) Perkerasan beton semen pra tekan Perkerasan Komposit Yaitu perkerasn kaku dengan pelat beton semen sebagai lapisan pondasi dan aspal beton sebagai lapisan permukaan. Perkerasan kaku ini sering digunakan sebagai runway lapangan terbang. Perbedaan antara Perkerasan Kaku dengan Perkerasan Lentur:

Sumber: 1. Rekayasa Jalan Raya, Penerbit Gunadarma 2. http://id.wikipedia.org/wiki/Perkerasan_jalan 3. http://civilengineerunsri08.wordpress.com/2009/03/17/jenis-jenis-perkerasan-jalan/ 4. http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/rekayasa_jalan_raya_2/bab1_perkerasan_jal an.pdf