jenis-jenis serangga penyerbuk
DESCRIPTION
Makalah Kolokium Pendidikan Biologi UNSRITRANSCRIPT
1
MAKALAH KOLOKIUMPROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SRIWIJAYA
Judul :Jenis-Jenis Serangga Penyerbuk Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) dan Bunga Pacar Air (Impatiens balsamina L.)
Nama :Siti HajarNIM :06111009002Pembimbing :Dr. Riyanto, M.Si.
Abstrak
Jenis-jenis serangga penyerbuk pada tanaman sangat beranekaragam dan dapat berasal dari Ordo yang sama atau berbeda. Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang jenis-jenis serangga penyerbuk pada tanaman Jatropha curcas L. dan Impatiens balsamina L. Makalah ini dibuat dengan menggunakan metode studi literatur. Berdasarkan sumber informasi yang didapat, jenis-jenis serangga penyerbuk pada J. curcas dan I. balsamina berasal dari 3 Ordo yang sama, yaitu Lepidoptera, Hymenoptera, dan Diptera dengan jumlah spesies yang berbeda. Ada 9 spesies serangga penyerbuk yang mengunjungi J. curcas yang berasal dari 7 famili, sedangkan pada I. balsamina ada 16 spesies yang berasal dari 9 famili. Kelimpahan spesies tertinggi pada J. curcas dan I. balsamina berasal dari famili Formicidae dengan persentase 75.35% dan 55.77% dengan waktu kunjungan yang berbeda. Pada J. curcas serangga penyerbuk melimpah pada pagi hari dan sore hari dengan jumlah 1.772 dan 416, sedangkan pada I. balsamina melimpah pada siang hari dengan jumlah 80 spesies.
Kata kunci: Serangga penyerbuk, Jatropha curcas, Impatiens balsamina, Formicidae
Pendahuluan
Indonesia memiliki berbagai jenis tanaman. Tanaman tersebut ada yang
dimanfaatkan sebagai tanaman hias, budidaya dan obat. Jarak pagar (Jatropha
curcas L.) dan bunga pacar air (Impatiens balsmina L.) termasuk dalam salah
satunya (Khairiah, dkk., 2012). Berdasarkan informasi yang ada, diketahui bahwa
J. curcas dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat tradisional, sumber daya
pakan ternak, kayu bakar, arang, pulp kertas, serat papan, dan sebagai sumber
biofuel (Nuryani, 2007 dikutip Rianti, dkk., 2010), I. balsmina dimanfaatkan
sebagai tanaman budidaya. Dalam proses pembudidayaan J. curcas dan I.
balsamina diperlukan adanya serangga penyerbuk sehingga dapat memaksimalkan
hasil penyerbukan (Khairiah, dkk., 2012).
2
Serangga penyerbuk dapat menyerbuki seluruh tanaman, khusus pada J.
curcas dan I. balsamina jenis serangga penyerbuknya adalah lebah (Apis, Trigona
dan Ceratina), semut (Camponotus, Crematogaster, Solenopsis dan Pheidole),
thrips (Scirothrips dan thrips), dan Chrysomya (Raju & Ezradanam, 2002), famili
Apidae, Antrhoporidae, Chalcididae, Formicidae, Vespidae, Papilionidae,
Pieridae, Stratiomyidae dan Syrphidae (Khairiah, dkk., 2012). Serangga
penyerbuk umumnya hanya mengunjungi tanaman yang memiliki morfologi yang
sama dengan tubuhnya.
Berdasarkan sumber informasi yang didapat bahwa kunjungan serangga
pada tanaman tergantung pada morfologi bunga dan ketersediaan nektar yang
terdapat pada tanaman tersebut (Rianti, 2009 dikutip Khairiah,
2012). Serangga penyerbuk akan menyerbuki tanaman yang memiliki morfologi
yang sesuai dengan morfologi tubuhnya dan nektar pada bunga tersebut
berlimpah. Sehingga terdapat lebih dari satu jenis serangga penyerbuk pada satu
tanaman tertentu. Serangga penyerbuk pada setiap tanaman berbeda jumlah dan
jenisnya, seperti pada tanaman jarak pagar dan bunga pacar air.
Makalah ini akan membahas jenis-jenis serangga penyerbuk pada
Jatropha curcas L. dan Impatiens balsamina L. Pembahasan dalam makalah ini
bertujuan untuk mengetahui jenis serangga yang menyerbuki J. curcas dan I.
balsamina. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi tentang jenis-
jenis serangga penyerbuk pada berbagai jenis tanaman. Selain itu, dapat
digunakan sebagai referensi yang berkaitan dengan entomologi karena dalam
makalah ini mengandung konsep biologi spesies serangga dan interaksi antara
makhluk hidup.
Serangga Penyerbuk
Keragaman serangga penyerbuk pada setiap tanaman berbeda-beda.
Dijelaskan oleh Raju & Ezradanam (2002) dan Faheem, dkk., (2004) bahwa
serangga penyerbuk pada tanaman harus memiliki empat syarat, yaitu aktifitas
kunjungan harus pada bunga, morfologi serangga harus sesuai dengan fenologi
bunga, lamanya kunjungan harus sama dari satu bunga ke bunga lain dalam
3
tempat yang berbeda (stabil) dan lamanya kunjungan berkaitan dengan sumber
makanan dan faktor lingkungan.
Sumber makanan dan faktor lingkungan sangat mempengaruhi keragaman
serangga penyerbuk pada tanaman. Berdasarkan penelitian pada tahun 2008 di
Indramayu, Jawa Barat ada tiga ordo (Hymenoptera, Lepidoptera dan Diptera)
dengan sembilan spesies serangga penyerbuk pada Jatropha curcas L. yaitu semut
(Prenolepis) (gambar 1), tiga spesies Apidae (Xylocopa confusa, Apis cerana dan
Apis dorsata), Junonia oritya, Graphium agamemnon, Ariadne ariadne, dan
Eristalis tenax (Rianti, dkk., 2010).
Gambar 1. Prenolepis (Sumber: Nobile A, 2003)
Gambar 1 merupakan Prenolepis yang merupakan salah satu serangga
penyerbuk pada jarak pagar yang paling sering ditemui oleh peneliti pada saat
penelitian. Bentuk tubuhnya yang ramping dan kecil ini merupakan keuntungan
bagi Prenolepis dalam mencari makanan dan ancaman predator pun sangat
sedikit.
Terdapat penelitian lain pada tahun 2012 di Sumatera Barat pada bunga
Impatiens balsamina L. ditemukan 16 jenis dengan 104 individu yang tergabung
dalam 16 genus, 9 famili, dan 3 ordo serangga penyerbuk. Ordo Hymenoptera
tersebar dalam lima famili yaitu Apidae (2 jenis) (gambar 2), Anthoporidae (3
jenis), Chalcididae (1 jenis), Formicidae (2 jenis), dan Vespidae (3 jenis). Ordo
Lepidoptera yang ditemukan adalah famili Papilionidae dan Pieridae, untuk ordo
Diptera adalah family Stratiomyidae dan Syrphidae (Khairiah, dkk., 2012).
4
Gambar 2. Apis cerana Fabricius (Sumber:Walker K, 2000)
Dari hasil kedua penelitian di atas, terdapat empat famili serangga
penyerbuk yang sama pada kedua tanaman tersebut. Diantaranya yaitu,
Formicidae, Apidae, Papilionidae, dan Syrphidae. Dapat kita ketahui bahwa jenis
serangga yang sama dapat menyerbuki J. curcas dan I. balsamina. Kedua tanaman
tersebut memiliki morfologi yang sesuai dengan jenis serangga yang
menyerbukinya dan ketersediaan nektar pada tanaman tersebut yang menarik
serangga untuk menyerbukinya.
Morfologi Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)
Tanaman jarak pagar, Jatropha curcas L. (Euphorbiaceae) merupakan
salah satu jenis tanaman jarak kelompok semak tahunan yang banyak ditemukan
di daerah tropis. Ketinggian pohon mencapai 5 meter dengan batang memiliki
percabangan yang tidak teratur, kulit kayu licin, coklat kehijauan atau abu-abu
kekuningan, terkelupas seperti sisik kertas. Daun tunggal lebar dasarnya
menjantung agak berbulu (gambar 3). Perbungaan agak malai dengan pola chyme
dichasial berwarna kuning, berukuran 4 mm, dan tidak berbau. Bunga jantan
mempunyai daun kelopak bundar telur berukuran 2 mm, berumah satu dan
uniseksual, kadang-kadang ditemukan hemaprodit. Buah kendaga, biji hitam
dengan sedikit karunkel (Raju & Ezradanam, 2002; Bhattacharya, dkk., 2005
dikutip Rianti, dkk., 2010).
Morfologi Pacar Air (Impatiens balsamina L.)
Impatiens balsamina L. merupakan tanaman tahunan yang dapat hidup di
lingkungan yang kering. Tinggi tanaman ini bisa mencapai satu meter dengan
5
batang yang tebal dan tidak berkayu. Daun tunggal, bertangkai pendek. Helaian
daun bentuk lanset memanjang ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi,
pertulangan menyirip. Bentuk bunganya secara menyeluruh simetri bilateral
menyerupai bunga anggrek yang kecil (gambar 4). Buah kendaga, bila masak akan
membuka menjadi lima bagian yang terpilin (Khairiah, dkk., 2012).
Jenis-Jenis Serangga Penyerbuk Jatropha curcas dan Impatiens balsamina
Umunya serangga penyerbuk menyukai tanaman yang memiliki bunga
yang memiliki bentuk simetri bilateral. Bentuk bunga tersebut mempunyai tempat
bagi serangga untuk hinggap pada bunga tersebut. Terdapat sembilan ordo
serangga pengunjung di perkebunan Jatropha curcas L. yaitu Odonata,
Orthoptera, Mantodea, Homoptera, Thysanoptera, Coleoptera, Hymenoptera,
Lepidoptera dan Diptera. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 1 di
bawah ini.
Tabel 1. Spesies, jumlah, & persentase keragaman serangga penyerbuk J. curcas
Taxon Spesies Jumlah Persentase (%)
Hymenoptera
Formicidae Anoplolepis 11 0.19
Prenolepis 4.409 75.16
Apidae
Xylocopinae Xylocopa confusa 523 8.92
Apinae Apis cerana 348 5.93
Apis dorsata 558 9.51
Lepidoptera
Papiolidae Graphium agamemmon 7 0.12
Nymphalidae
Biblidinae Ariadne ariadne 5 0.08
Nymphalidae
Nymphalinae Junonia orithya 3 0.05
Diptera
Syrphidae Eristalis tenax 2 0.03
Total 9 5.866 100
(Sumber : Rianti, dkk., 2010)
6
Dari tabel 1di atas, terlihat bahwa ada sembilan spesies yang menyerbuki
J. curcas yang terdiri dari Anoplolepis dengan jumlah spesies 11 dan persentase
0.19%. Prenolepis 4.409 spesies dengan persentase 75.16%. Xylocopa confusa
523 spesies dan persentase 8.92%. Apis cerana 348 spesies dan persentase 5.93%.
Apis dorsata 558 spesies dengan persentase 9.51%. Graphium agamemmon 7
spesies dengan persentase 0.12%. Ariadne ariadne 5 spesies dengan persentase
0.08%. Junonia orithya 3 spesies dengan persentase 0.05%. Eristalis tenax 2
spesies dengan 0.03%. Dari hasil yang didapat maka terlihat bahwa famili
Formicidae (Prenolepis), merupakan spesies yang paling banyak dengan
persentase (75.16%). Hal ini didukung oleh pendapat Lester & Tavite (2004)
bahwa kelimpahan ini terjadi karena banyaknya Homoptera dan Thysanoptera
yang menjadi sumber pakan bagi semut, selain menghisap nektar sebagai sumber
gula dan karbohidrat bagi metabolismenya. Sedangkan famili Syrphidae (E.
tenax) memiliki persentase yang paling rendah yaitu 0.03 %. (Rianti, dkk., 2010).
Setiap spesies serangga memiliki waktu kunjungan yang berbeda-beda,
sesuai dengan kondisi lingkungan dan faktor kebutuhannya masing-masing.
Kelimpahan spesies serangga penyerbuk pada waktu tertentu dapat dilihat pada
tabel 2.
Tabel 2. Jumlah serangga penyerbuk J. curcas pada rentang waktu selama 20 hari penelitian
Waktu
(jam)
Serangga Penyerbuk
A B C D E F G H I N S
07.00-0 7.15 0 1.772 0 0 0 0 0 0 0 1.772 1
08.00-08.15 0 1.425 175 59 91 5 7 0 0 1.762 6
09.00-09.15 5 584 164 33 57 0 0 2 0 845 6
10.00-10.15 3 55 46 0 0 0 0 0 0 104 3
11.00-11.15 0 11 1 0 0 0 0 0 0 12 2
12.00-12.15 0 12 1 0 0 0 0 0 0 13 2
13.00-13.15 0 29 4 0 0 0 0 0 0 33 2
14.00-14.15 1 282 46 0 0 0 0 1 2 332 5
15.00-15.15 1 187 68 50 110 0 0 0 0 416 5
16.00-16.15 1 52 18 95 142 0 0 0 0 308 5
17.00-17.15 0 0 0 111 158 0 0 0 0 269 2
(Sumber: Rianti, dkk., 2010)
Keterangan :
7
A: Anoplolepis, B: Pronolepis, C: X. confusa, D: A. cerana, E: A. dorsata, F: A. areiadne, G: G.
agamemnon, H: J. oritya, I: E. tenax, N: Jumlah individu, S: Total spesies.
Dari tabel 2, jumlah serangga penyerbuk paling banyak ditemukan pada
pukul 07.00 – 07.15 WIB yaitu spesies Prenolepis dengan jumlah 1.772 dan pada
pukul 08.00 – 08.15 WIB dengan jumlah 1.762 yang terdiri dari 6 spesies yaitu
1.425 Prenolepis, 175 X. confusa, 59 A. cerana, 91 A. dorsata, 5 A. ariadne, dan 7
G. agamemnon. Sedangkan jumlah serangga penyerbuk paling sedikit ditemukan
pada pukul 11.00 – 11.15 WIB dengan jumlah 12 spesies yang terdiri dari 11
spesies Prenolepis dan 1 spesies X. confusa.
Serangga penyerbuk paling banyak ditemukan pada pagi (07.00 – 09.15)
dan menjelang sore hari (14.00 – 15.15). Hal ini didukung oleh Atmowidi (2008),
bahwa kelimpahan serangga penyerbuk terjadi pada pagi dan sore hari karena
pada kedua waktu tersebut volume nektar pada bunga yang tersedia masih
mencukupi kebutuhan serangga penyerbuk dengan parameter lingkungan yang
sesuai.
Serangga penyerbuk pada Impatiens balsamina L. berasal dari ordo yang
sama dengan J. curcas yang terdiri dari 3 ordo yaitu Diptera, Hymenoptera, dan
Lepidoptera. Kelimpahan dan jenis spesies pada I. balsamina berbeda dengan J.
curcas, hal ini dipengaruhi faktor lingkungan, warna dan bentuk bunga, serta
kandungan nektar bunga (Faheem, dkk., 2004) dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Jenis, Jumlah individu dan persentase serangga pengunjung Impatiens balsamina L.
Ordo/Famili/SpesiesWaktu Jumlah
IndividiPersentase (%)
Pagi Siang Sore
DIPTERA
Stratiomyidae
1. Hermatia illucens Linnaeus 0 1 0 1 0.96
Syrphidae
2. Episyrphus viridaureus Wiedemann 0 1 3 4 3.85
HYMENOPTERA
Apidae
3. Apis cerana Fabricius 1 5 2 8 7.69
8
4. Trigona minangkabau Sakagami ct 3 5 2 10 9.62
Inoue
Anthoporidae
5. Amegilla sp. 2 2 0 4 3.85
6. Ceratina sp. 1 0 0 1 0.96
7. Xylocopa confusa Linnaeus 1 3 0 4 3.85
Chalcididae
8. Brachymeria lasus Walker 0 1 0 1 0.96
Formicidae
9. Dolichoderus thoracicus F. Smith 0 31 0 31 29.81
10. Pheidole megachepala Fabricius 0 27 0 27 25.96
Vespidae
11. Ropalidia fasciata Fabricius 1 0 0 1 0.96
12. Vespula flaviceps Smith 3 3 0 6 5.77
13. Vespa tropica Smith 0 1 0 1 0.96
LEPIDOPTERA
Papilionidae
14. Papilio memnon Linnaeus 0 0 1 1 0.96
Pieridae
15. Appias olferna Swinhoe 2 0 1 3 2.88
16. Eurema blanda Fruhstorfer 1 0 0 1 0.96
Total individu 15 80 9 104 100
Total jenis 10
Total genus 10
(Sumber : Khairiah, dkk., 2012)
Ket : pagi pukul 08.00-11.00, siang pukul 11.00-14.00, sore pukul 14.00-17.00 WIB.
Dari tabel 3, serangga penyerbuk yang paling banyak ditemukan adalah
pada waktu siang hari dengan jumlah 80 yang terdiri dari 7 spesies yaitu 1 H.
illucens, 1 E. viridaurues, 5 A. cerana, 5 T. minangkabau, 2 Amegilla sp, 3 X.
confusa, 1 B. lasus, 31 D. thoracicus, 27 P. megachepala, 3 V. flaviceps, dan 1 V.
tropica. Sedangkan paling sedikit ditemukan pada sore hari dengan jumlah 9 yang
terdiri dari 5 spesies yaitu 3 E. viridaureus, 2 A. cerana, 2 T. minangkabau, 1 P.
memnon, dan 1 A. olferna. Jenis serangga penyerbuk yang memiliki persentase
tertinggi adalah D. thoracicus dengan 29.81% yang berasal dari famili
Formicidae. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rianti, dkk
(2010) dan hal ini didukung oleh pendapat Lester & Tavite (2004) bahwa
9
kelimpahan ini terjadi karena banyaknya Homoptera dan Thysanoptera yang
menjadi sumber pakan bagi semut, selain menghisap nektar sebagai sumber gula
dan karbohidrat bagi metabolismenya.
Penutup
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa serangga
penyerbuk pada jarak pagar (Jatropha curcas) dan bunga pacar air (Impatiens
balsamina) berasal dari tiga ordo yang sama yaitu Lepidoptera, Hymenoptera, dan
Diptera. Serangga penyerbuk pada jarak pagar berasal dari 7 famili yang terdiri
dari 9 spesies yaitu Anoplolepis, Prenolepis, Xylocopa confusa, Apis cerana, Apis
dorsata, Graphium agamemmon, Ariadne Ariadne, Junonia orithya, dan Eristalis
tenax. Pada bunga pacar air, serangga penyerbuk berasal dari 9 famili dengan 16
spesiesnya yaitu, Hermatia illucens, Episyrphus viridaureus, Aois cerana,
Trigona minangkabau, Amegilla sp, Ceratina sp, Xylocopa confusa,
Brachymeria lasus, Dolichoderus thoracicus, Pheidole megachepala, Ropalidia
fasciata, Vespula flaviceps, Vespa tropica, Papilio memnon, Appias olferna, dan
Eurema blanda.
Dengan mengetahui jenis-jenis serangga penyerbuk pada Jatropha curcas
L. dan Impatiens balsamina L. diharapkan mahasiswa atau peneliti dapat
melakukan penelitian lanjutan pada tanaman yang lain, seperti pada tanaman
budidaya atau pada perkebunan bunga yang ada.
Daftar Pustaka
Atmowidi T, Rianti P, Sutrisna A. 2008. Pollination effectiveness of Apis cerana Fabricus and Apis mellifera Linnaeus in Jatropha curcas L. (Euphorbiaceae). Biotropia 15:129-134.
Bhattacharya A, Datta K, Datta SK. 2005. Floral biology. floral resource constraints and pollination limitation in Jatropha curcas L. Pak J Sci 8:456-460.
Faheem M, Aslam M dan Razaq M. 2004. Pollination ecology with special reference to insect a review. J Res Sci 4:395-409.
Khairiah N, Dahelmi dan Syamsuardi. 2012. Jenis-jenis serangga pengunjung bunga pacar air (Impatiens balsamina L.: Balsaminaceae). J. Bio. UA 1:9-14.
10
Lester, PJ dan Tavite, A. 2004. Long-legged ants, Anoplolepis graciipes (Hymenoptera; Formicidae), have invaded Tokelau, changing competition and dynamics of ant and invertebrate communities. Pas. Sci. 58(3): 391-401.
Nobile, A. 2003. Small honey ant identification. http://lancaster.unl.edu/pest/ants/honeyant.shtml. Diakses tanggal 9 Maret 2014.
Nuryani, Y. 2007. Pemanfaatan jarak pagar sebagai obat. Infotek Jarak Pagar 2:33.
Raju, AJS dan Ezradanam V. 2002. Pollination ecology and fruiting behavior in a monoecious species, Jatropha curcas L. (Euphorbiaceae). Cur Sci 83:1395-1398.r
Rianti, P. 2009. Keanekaragaman, Efektifitas, dan Frekuensi kunjungan Serangga Penyerbuk pada Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L: Euphorbiaceae). [Thesis]. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Rianti P, Suryobroto B, dan Atmowidi T. 2010. Diversity and Effectiveness of Insect Pollinators of Jatropha curcas L. (Euphorbiaceae). Hayati J. of Biosci 17:38-42.
Walker, K. 2000. Asiatic honeybee (Apis cerana).
http://www.padil.gov.au/pests-and-diseases/pest/main/135533/60#. Diakses tanggal 6 Maret 2014.