jenazah

10
JENAZAH

Upload: meaascha

Post on 20-Feb-2017

147 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jenazah

JENAZAH

Page 2: Jenazah

Jenazah dari segi bahasa (etimologi) berasal dari bahasa arab dan menjadi turunan dari isim masdar yang diambil dari fi’il madhi “janaza-yajnizu-janazatan”.Dalam kamus Al-Munawwir, kata jenazah diartikan sebagai “seseorang yang telah meninggal dunia dan diletakkan dalam usungan.

Page 3: Jenazah

TATA CARA PENYELENGGARAAN JENAZAH

Kewajiban kaum muslimin terhadap jenazah ada empat yaitu memandikan, mengkafani, mensholatkan dan mengkuburkan. Adapun hukumnya adalah fardhu kifayah.

1. Memandikan mayat- Syarat jenazah yang harus dimandikan: Mayat itu orang Islam. Didapati tubuhnya walaupun sedikit. Jenazah itu bukan mati sahid.

Page 4: Jenazah

- Cara memandikan mayat: Mayat diletakkan pada tempat yang tinggi seperti balai-balai atau

ranjang dan ditempatkan yang sunyi, tidak banyak orang masuk atau keluar.

Siapkan air secukupnya. Disunahkan air dicampur dengan daun bidara atau suatu yang dapat menghilangkan daki seperti sabun. Sebagian air dicampur kapur barus untuk digunakan pada siraman terakhir.

Mayat diberi pakaian mandi yang tertutup auratnya sejauh tidak menyulitkan orang yang memandikan.

Mengeluarkan kotoran dari dalam perutnya serta kotoran-kotoran dibagian tubuh yang lain dengan cara yang halus dan sopan.

Membersikan mulut dan giginya,barulah dibasuh kepalanya seraya disisir rambut dan jenggotnys jiks sds lslu di bsringksn ke sebelah kiri untuk dibasuh kanannya, sesudah itu baringkan ke sebelah kanan untuk dibasuh sebelah kirinya. Serangkaian pekerjaan tersebut dihitung satu kali basuhan dan dipandang cukup, namun disunnahkan tiga kali atau lima kali.

Meratakan air keseluruhan badan jenazah dari atas kepala sampai ke kaki.

Mewujudkan jenazah. Dikeringkan dengan kain handuk.

Page 5: Jenazah

- Orang yang berhak memandikan mayat

Suami atau istri mayat dan mahramnya.

Bila mahramnya tidak ada, maka bisa diserahkan kepada orang yang mengerti dan dipercaya.

Jenis kelaminnya sejenis dan jika tidak ada mahramnya atau yang sejenisnya dengan si mayat maka boleh ditayamumkan.

Page 6: Jenazah

2. MENGKAFANI MAYAT

Syarat mengkafani mayat Sekurang-kurangnya satu lapis yang

menutup seluruh tubuhnya. Mengkafaninya sesudah dimandikan. Diutamakan berwarna putih. Bagi laki-laki

disunahkan tiga lapis yang terdiri dari kain sarung dan dua lapis yang menutup seluruh tubuhnya. Sedangkan bagi perempuan disunahkan lima lapis yaitu: kain basahan (kain bawah), selembar kerudung (tutup kepala), selembar baju kurung dan tiga lapis yang menutup seluruh tubuh.

Page 7: Jenazah

Cara mengkafani mayat Jika mayatnya laki-laki, dihamparkan sehelai-sehelai dan

ditaburkan di atas tiap-tiap lapis itu harum-haruman seperti kapur barus dan semacamnya, lalu mayat diletakkan di atasnya, sesudah diberi kapur barus dan sebagainya kedua tangannya disedekapkan seperti sholat, kemudian kain dibungkuskan lapis demi lapis pada bagian kaki, perut dan kepala diberi ikat (tali) dari kain putih.

Jika mayatnya perempuan, dilakukan seperti tersebut diatas hanya pada tubuh mayat dipakaikan kain basahan (kain bawah), baju dan tutup kepala (kerudung). Khusus bagi orang yang meninggal dalam keadaan ihrom haji atau umroh tidak boleh diberi harum-haruman atau tutup kepala.

Yang wajib menanggung kafan, diambil dari harta si mayat. Bila tidak meninggalkan harta warisan maka dibebankan kepada orang yang memelihara sewaktu hidup. Apabila mayat tidak ada yang menanggung maka diambilkan dari baitul mal.

 

Page 8: Jenazah

3. Mensholatkan mayatSholat jenazah ialah sholat yang

dikerjakan sebanyak 4 takbir dalam rangka mendo’akan orang muslim yang meninggal. Apabila jenazahnya laki-laki imam hendaknya berdiri di depan kepalanya, dan apabila jenazahnya perempuan hendaknya imam menghadap setengan perut stsu punggungnya.

Page 9: Jenazah

4. Menguburkan Mayat--Cara menguburkan mayat-- Membuat liang lahat yang tidak bisa di bongkar

oleh binatang buas atau dapat menimbulkan bau busuk.

Jenazah dimasukkan kedalam liang lahat dengan posisi miring kekanan dan menghadap kiblat.

Tali-tali kain kafan dilepas, pipi kanan dan ujung kaki ditempatkan pada tanah.

Setelah ditutup dengan bamboo atau papan kayu di atasnya ditimbun dengan tanah sampai rata.

Mendo’akan dan memohon ampun kepada jenazah

Page 10: Jenazah

SekianDan terima kasih