merawat jenazah

50
PENYELENGGARAAN JENAZAH DAN SHALAT JENAZAH SMA NEGERI 1 SANGKULIRANG 2012

Upload: surono-achmad

Post on 25-Jul-2015

406 views

Category:

Documents


23 download

TRANSCRIPT

Page 1: MERAWAT JENAZAH

PENYELENGGARAAN JENAZAHDAN

SHALAT JENAZAH

SMA NEGERI 1 SANGKULIRANG 2012

Page 2: MERAWAT JENAZAH

DAFTAR ISIDAFTAR ISI

Kata PengantarKata PengantarBab 1 Sekaratul MaBab 1 Sekaratul MaututBab 2 Memandikan jenazahBab 2 Memandikan jenazahBab 3 Mengafani jenazahBab 3 Mengafani jenazahBab 4 Menyalatkan jenazahBab 4 Menyalatkan jenazah

Page 3: MERAWAT JENAZAH

Bab 1Bab 1SEKARATUL MAUTSEKARATUL MAUT

Tindakan terhadap orang yang menghahapi kematian

1. Hadapkan ke arah kiblat dengan dua cara yaitu : a. miringkan ke kanan dan mukanya mengarah ke kiblat, ini lebih baik. b. baringkan telantang dan kakinya mengarah ke kiblat, lalu angkat atau tinggikan sedikit kepalanya sekira – kira mukanya mengarah ke kiblat ( lihat gambar )

Page 4: MERAWAT JENAZAH

2.2. Talkinkan ( ajarkan ) kepadanya jika ia masih mendengar kalimah tauhidTalkinkan ( ajarkan ) kepadanya jika ia masih mendengar kalimah tauhid “Laa Ilaha“Laa Ilaha illallah” , ucapan dangan lembut dan jelas dan jangan di ulangillallah” , ucapan dangan lembut dan jelas dan jangan di ulang--ulang, ulang, aagargar tidaktidak m membingungkan embingungkan ddan dengan harapan semoga akhiran dengan harapan semoga akhir kalimatkalimat yangyang keluarkeluar daridari mulutnyamulutnya kalimahkalimah tauhid.tauhid. SabdaRasulullahsaw:SabdaRasulullahsaw:

)لقنوا موتكم آلاله اال الله )رواه مسلم )

“Talkinkanlah (ajarkanlah) orang yang menjelang mati di antara kamu dengankalimah tauhid “Laa ilaaha allallah.” (HR. Muslim)

Talkin yang dimaksud adalah mengajar atau membimbing orang yang menghadapisekaratul maut agar dapat mengucapkan kalimah tauhid.

3. Hadirkan didekatnya saudaranya yang dicintainya yang dapat menghiburnya dan paling bertaqwa kepada Allah, untuk mengingatkannya akan Allah, bertaubat dari segala dosa dan maksit yang mungkin pernag dilakukannya, dan berwasiat.

4. Jauhkan daripadanya orang yang haid, nifas, junub, dan segala macam yang tidak disukai malaikat, sperti alat-alat permainan dan lebih sempurna diberi wangi-wangian.

Page 5: MERAWAT JENAZAH

5. Bagi yang datang melihatnya, sianjurkan memperbanyak doa dan membaca Al-Quran, terutama surat Yaasiin, dibaca perlahan-lahan agar tidak mengganggu bagi yang sekarat. Jika sudah meninggal. Sabda Rasulullah saw :

اقرؤوا على موتكم يسرواه ابو داود والنسائ وابن حبان عن معقل بن يسار))

“Bacakanlah untuk orang yang menjelang mati surat Yaasiin.” (HR. Abu Daud, Nasa’i, dan disahihkan Inu Hibban dari Ma’qal bin Yasar)

6. Boleh juga bagi yang sekarat diingatkan akan Allah dan amal-amal baiknya sehingga menimbulkan baik sangka terhadap Allah swt. Seperti yang difirmankan oleh Allah dalam hadis qudsi :

انا عندى ظن عبدى ”.Aku menyertai apa yang disangka hamba-ku terhadap-ku“بى

Page 6: MERAWAT JENAZAH

Tindakan terhadap orang yang sudah diyakini kematiannyaTindakan terhadap orang yang sudah diyakini kematiannya : :

1. Pejamkan matanya, hadis Rasulullah saw. Yang berbunyi :

اذا حضرتم موتكم فأغمضواالبصر فان البصر يتبع الروحرواه احمد وابن ماجه عن عن شداد بن اوشن))

“Jika kamu menghadapi mayat yang baru mati maka hendaklah engkau pejamkanMatanya, karena mata itu mengikuti kepergian roh.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah,dari Syaddad bin Ausyin)

2. Diikat dagunya ke kepala jika mulutnya terbuka agar tidak ternganga.

3. Letakkan di perutnya suatu penindih yang sewajarnya agar tidak mengembung.

4. Senamkan sendi-sendi tubuhnya perlahan-lahan jika memungkinkan, jika tidak biarkan aja.

Caranya: lipatkan sendi-sendi sikunya, kemudian bukakan sendi bahunya ke samping,depan, dan belakang, kemudian lututnya dilipat-lipatkan hingga betisnya menyentuhpaha, kemudian melipat-lipatkan paha hingga sampai keperutnya. Ini dilakukan supayamudah memandikannya dan mengafankannya.

Page 7: MERAWAT JENAZAH

5. Tinggikan sedikit tempat jenazah dan arahkan ke kiblat (lihat gambar).

6. Tanggalkan pakaiannya dan tutupi dengan kain keseluruh tubuhnya.

7. Letakkan kedua tangan di antara pusar dan dada, seperti orang shalat (jika memungkinkan).8. Segeralah membayar utangnya jika dia berutang. Sabda Rasulullah saw :

نفس المؤمن معلقة بدينه حتى يقضى عنه )رواه احمد وابن ماجه والترمذى عن ابى هريرة)

“Roh seorang mukmin bergantung pada utangnya, sampai utangnya dilunasioleh ahli warisnya.” (HR. Ahmad Ibnu Majah dan Turmudzi, dari Abu Hurairah)

Page 8: MERAWAT JENAZAH

9. Memberitahukan atas orang-orang atas kematiannya, terutama femilinya, supaya mereka menyaksikan jenazahnya.

Perlu diingat bahwa mengajak orang berbuat baik akan mendapat pahala sepertiApa yang dilakukan oleh orang tersebut dari kebaikannya. Hadis Rasulullah saw., yangdiriwayatkan oleh Muslim, dari Abu Hurairah menjelaskan kelebihan orang yang ikutmenyalatkan dan mengantar jenazah.

من شهد الجنازة حتى يصلى عليها فله قيراط ومن شهدها حتىيدفن فله قيراطان, قيل : وما القيراطان ؟ قال : مثل الجبلين العظيمين

“Siapa menyaksikan jenazah hingga dia menyalatkannya maka orang itu akanmendapat pahala satu qirath. Dan siapa yang menyaksikan sampai dikuburkannyamaka baginya pahala dua qirath.”Para sahabat bertanya : Apa yang dimaksud dua qirath?”Rasulullah saw. Menjawab : “Qirath itu semisal gunung emas yang besar.”

10. a) Haram menjerit dan meratapinya b) Haram memukul-mukul pipi, mengoyak-ngoyak baju, dan semisalnya c) Boleh menangis tanpa menyebut-nyebut sesuatu dan hendaklah banyak sabar

Page 9: MERAWAT JENAZAH

Hadis Nabi Muhammad saw. Menjelaskan :

من نيح عليه فانه يعذب بما نيح عليه )رواه البخارى ومسلم)

“Siapa yang meratapi mayat maka mayat tersebut akan tersiksa karena ratapantersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis dari Abu Musa Al-Asy’ari berkata :

انا بريء ممن برئ منه رسول الله صلى الله عليه وسلم

والحالقة والشاقة برئ من الصالقة)رواه البخارى ومسل )

“Aku berlepas dari hal-hal rasulullah berlepasdiri daripadanya, yaitu berlepasdiri dari perempuan yang berteriak-teriak, mencukur kepalanya, dan yangmerobek-robek bajunya (karena kematian).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Page 10: MERAWAT JENAZAH

Bab 2Bab 2MEMANDIKAN JENAZAHMEMANDIKAN JENAZAH

1. Hukum memandikan jenazah/mayat Memandikan mayat orang yang beragama Islam hukumnya adalah wajib dan pelaksanaannya adalah fardhu kifayah. Jika sebagian umat telah melaksanakannya, yang lain terlepaslah kewajiban tersebut. Manusia yang sudah tidak bernyawa lagi dinamakan maiyit atau jenazah. Menurut bahasa arab orang mati laki-laki disebut maiyit, kalau yang mati itu wanita disebut maiyitah. Kalau dipakai kata jenazah, telah meliputi antara maiyit laki-laki dan perempuan. Menyelenggarakan mayat seorang Islam itu hukumnya fardhu kifayah, pada 4 pelaksanaan : 1. memandikannya 2. membungkus (mengafankannya) 3. menyembahyangkannya 4. menanam atau menguburnya

2. Syarat bagi orang yang memandikan jenazah 1. Dia orang muslim, berakal, dan baliqh (dewasa). 2. Niat memandikan jenazah 3. Terpecaya, amanah, mengetahui hukum memandikan mayat, dan memandikannya sebagaimana yang diajarkan sunnah dan tidak menyebutkan kepada orang lain aibnya, akan tetapi merahasiakan apa yang dilihatnya tentang yang tidak baik.

Page 11: MERAWAT JENAZAH

3. Orang yang utama memandikan mayat 1. a) Yang utama memandikan dan mengafankan mayat laki-laki ialah orang yang diwasiatkannya. b) Kemudian bapak, kakek, barulah keluarga terdekat dan muhrim dari pihak laki-laki dan boleh juga istrinya. Hadis Nabi Muhammad saw. Kepada Aisyah ra .:

لـومـت قـبلى لغـسـلـتـك وكـفـنـتـك(رواه ابن ماجه)

“Jika engkau wafat sebelumku maka akulah yang memandikanmu danmengafankanmu.” (HR. Ibnu majah)"

Diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib, bahwa ia memandikan jenazah Fatimah(istrinya). Dan diriwayatkan pula bahwa Abu Bakar berwasiat bahwa dimandikanistrinya Ummu Asma’ jika ia meninggal.

2. Yang utama memandikan mayat perempuan ialah ibunya, neneknya, dan keluarga terdekat dari pihak wanita serta suaminya.

3. Jika mayat anak laki-laki, boleh perempuan memandikannya dan jika mayat anak perempuan, boleh laki-laki memandikannya.

Page 12: MERAWAT JENAZAH

4. Jika perempuan mati dan semuanya yang hidup laki-laki dan tidak ada suaminya, atau sebaliknya laki-laki mati dan yang hidup semuanya perempuan dan tidak ada istrinya maka mayat tersebut tidak dimandikan, tetapi ditayamumkan, oleh salah seorang dari mereka dengan memakai lapis tangan.

Hadis makbul bahwa Nabi Muhammad saw. Bersabda :

اذ ماتت المرأة عم الرجل ليس معهم امرأة غيرها والرجل مع النساء ليس معهن رجل غيره فانهما ييممان ويدفنان وهما بمنزلة من لم يجد الماء

)رواه ابو داود والبيهقى)

“ Jika seorang perempuan meninggal ditempat laki-laki dan tidak ada perempuanlain atau laki-laki meninggal ditempat perempuan-perempuan dan tidak adalaki-laki selainnya maka kedua mayat itu ditayamumkan, lalu dikuburkan, karenakedudukannya sama seperti tidak mendapat air.” (HR. Abu daud Dan Baihaqi)

4. Mayat yang wajib dimandikan a. Mayat seorang muslim dan bukan kafir b. Bukan bayi yang keguguran, dan jika lahir dalam keadaanb tidak bernyawa ( mati ) tidak dimandikan. c. Ada dari sebagian tubuh mayat yang dapat dimandikan. d. Bukan mayat yang mati syahid di medan perang untuk menegakkan kalimah Allah. Jika mayat mati syahid tidak dimandikan.

Page 13: MERAWAT JENAZAH

Berdasarkan tiga buah hadis Nabi Muhammad saw. Yang masing-masingdiriwayatkan oleh :Pertama, dari jabir bin Ulaik yang diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Daud, Nasa’i.Kedua, dari Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Muslim.Ketiga, dari Sa’at bin Zaid yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Turmudzi, ada 13macam syahid yang wajib dimandikan dan di kafankan seperti mayat biasa.

a .Mati karena membela agama,tapi tidak di medan perang.b .Mati dibunuh karena membela diri.c .Mati dibunuh karena membela keluarganya.d .Mati dibunuh karena membela / melindungi hartanyae .Mati karena penyakit menularf .Mati karena melahirkan anakg .Mati karena tenggelam di airh .Mati karena terbakari . Mati karena tertimpa reruntuhanj . Mati karena penyakit paru-paruk. Mati karena sakit perutl. Mati sedang beribadah kepada allahm .Anak perawan yang mati dalam pingitan.

Page 14: MERAWAT JENAZAH

Ada air bersih untuk memandikannya,jika tidak ada atau tidak mampu mendapatkanair, tidak wajib dimandikan, akan tetapi ditayamumkan.

5. Hukum memandikan orang yang sedang ihram Jenazah orang yang sedang ihram haji atau umrah mayatnya dimandikan, tetapitidak boleh dipakaikan wangi- wangian, ketika mengafankannya dengan pakaian ihramtidak ditutup kepalanya, karena nanti dia akan bangkit di hari kiamat dalam keadaanbertalbiyah.

6. Hukum memandikan mayat orang yang mati syahid Orang yang mati syahid dimedan perang tidak dimandikan, akan tetapi dilepaskandarinya senjata dan ikat pinggang dan segala sesuatu yang ada padanyaselain pakaian.Setelah itu, dikuburkan dengan pakaian yang melekat dibadannya saat terbunuh. Bolehjuga ditambah dengan kain kafan lebih baik jika tidak ditambah. Mayat yang mati syahid tidak dishalatkan dan langsung dikuburkan ditempat iaterbunuh jika memungkinkan. Inilah yang diperintahkan oleh Rasulullah saw. Di dalamhadis Jabir yang diriwayatkannya :

ان النبى صلى الله عليه وسلم امر بدبنشهداء احد فى دمائهم ولم يغسلهمولم يصل عليهم

)رواه البخارى ومسلم )

Page 15: MERAWAT JENAZAH

“Sesungguhnya Nabi saw. Memerintahkan menguburkan para syuhada di perangUhud bersama darah-darah mereka dan tidak dimandikan maupun dishalatkan.”(HR. Bukhari dan Muslim)

7. Menjadi juru mandi jenazah. Kebanyakan orang segan-segan jadi juru mandi jenazah karena bermacam-macamkesukarannya, seperti : perasaan takut berdekat atau memegang orang mati, perasaanmual dengan najis yang dilihat atau tercium baunya dll. Menjadi mandi jenazah itu adalah pekerjaan mulia dan besar pahalanya disisiTuhan. Sebenarnya pekerjaan ini tidaklah terlalu sukar, asalkan tahu beluknya ( kaifiatmegerjakannya ) dan sedia dengan rela hati memikulkan beban orang banyakmelaksanakan fardhu kifayah.

من غسل ميتا فادى فيه االمانة ولم يفش عليه مايكون منه عند ذلك خرجمن ذنوبه كيوم ولدته امه

)رواه احمد)

“Barang siapa memandikan jenazah ( mayat ), ia laksanakan amanah tersebutdan tidak ia sebarkan apa yang ada pada mayat itu, keluarlah dosa-dosanya sepertipada hari ia dilahirkan ibunya. (HR. Ahmad dari ‘Aisyah).

Page 16: MERAWAT JENAZAH

من غـسل ميـتـا فـكـتـم عـليه غـفـر الله اربعين مرة (رواه الحاكم)

“Barang siapa memandikan mayat seseorang, lalu ia sembunyikan aibnya, makaAllah mengampuninya 40 kali. (HR. Hakim menurut sarat muslim dari Abu Rafi’)

8. MEMPERSIAPKAN PERLENGKAPAN

Sebelumnya mayat dimandikan pada waktu yang sudah direncanakan, terlebih dahuludipersiapkan beberapa perlengkapan seperlunya, seperti :a). Tempat mandi ( kamar mandi )Untuk tempat mandi ini supaya supaya disediakan kamar husus, atau disuatu tempat dalamrumah, dipilihkan tempat yang lantainya renggang agar aiar yang akan disiramkan nantidengan mudah dapat jatuh ketanah ( bawah ).b). Tempat meletakkan mayat.Mayat yang akan dimandikan itu diletakkan pada tempat yang agak tinggi sedikit. Sebagaikebiasaan dan termudah dibuatkan bantal-bantal dari beberapa potongan bantal pisang yangsudah dibersihkan. Untuk orang tua disediakan 5 potong dan untuk kanak-kanak 3 potong.Bantal-bantal tersebut diatur tinggi rendahnya, diratakan alasnya supaya tidak mudahtergeser. Bantal-bantal arah kepala lebih tinggi dari pada yang bahagian kaki. Untuk tempatkepala diberi berlubang. Ada pula orang yang membuat tempat mandi mayat ini yang kususberbentuk sampan yang dibuatkan saluran air pada pipa karet/pelastik.

Page 17: MERAWAT JENAZAH

c). Air. Persediaan air dapat diperkirakan sendiri banyaknya menurut keperluan yaitu: - air sabun disediakan = 40 liter ( 2 belek ) - air kapur barus = 7 liter ( sepertiga belek ) - air biasa seberapa banyak dalam beberapa buah Tempat. Air sabun yaitu air dengan lunturan sabun. Air kapur barus yaitu dengan mengambil 3 s/d 5 biji kapur barus biasa atau kamper yang ditumbuk halus-halus sebagai tebung dan diaduk dengan air sebanyak 7 liter. Air sabun dan air kapur barus ini hanya dipergunakan dalam mandi witir saja.d). Kain mandi ( kain panjang ) Kain panjang yang diperlukan untuk mandi tersebut dicari kain agak tipis sedikit, agar waktu menyiramkan air nanti dapt tembus dengan baik kebadan mayat. Kain tersebut yang dapat menutupi seluruh tubuh mayat. Diatas kemaluan mayat tersebut ditambah lagi kain untuk penutupnya.e). Beberapa alat-alat lain : - sarung tangan ( kain pencuci ) - sabun mandi ( sabun wangi atau sabun biasa ) - gayung mandi kecil ( rantang ) - serbuk kayu cendana - minyak wangi - kapas ( mana kala diperlukan ) - lidi ( penggorek kotoran dibawah kuku ) dll

Page 18: MERAWAT JENAZAH

Selain dari pada yang kita sebutkan di atas, perlu juga diperhatikan keadaan udarapada tempat mandi ini supaya segar tidak berbau busuk atau gelap. Seumpama terjadi adamayat yang sudah rusak atau berbau terlalu busuk mungkin karena terlalu lamameninggalnya atau karena beberapa hari didalam air ( tenggelam ) baru didapat, makasupaya kita harumi tempat mandi itu dengan minyak wangi yang agak keras baunya dantak berhalangan tukang mandi itu memakai kain penutup hidung. Untuk mengurangi baubusuk itu biasanya dibakar orang gula merah didalam dapur kecil, sehingga dengandemikian tidak terlalu mengganggu pekerjaan tukang mandikan mayat tersebut. Demikian juga harus ditaruh mayat itu menuju arah kiblat waktu membaringkannya,sewaktu akan memulaimemandikannya. Apabila segal persiapan sudah lengkap, angkatlahmayat tersebut keatas bantal ( tempat memandikannya ). Kemudian gantikan pakaiannyadengan kain panjang yang telah tersedia.

Page 19: MERAWAT JENAZAH

9. KAIFIAT MANDICara memandikan mayat itu terbagi kepada 3 bagian :a). Meng-istinjakannya, yaitu membersihkan kubul dan dubur mayat itu.b). Mandi pendahuluan, yaitu membersihkan seluruh badan mayat dari ujung kepala sampai dengan ujung kaki.c). Mandi witir, yaitu mandi yang memakai bilangan atau hitungan ganjil dengan mempergunakan air sabun, air biasa dan air kapur barus.

A. ISTINJA Tugas ini sebaiknya dikerjakan oleh orang yang dekat pertalian kekeluargaan denganmayat seperti : anak, orang tuanya, saudaranya, pamannya, anak kemanakannya danseterusnya. Mayat wanita di-istinjai dan dimandikan oleh wanita, mayat laki-lakidiistinjai atau dimandikannya oleh laki-laki. Tetapi boleh juga mengistinjai ataumemandikannya suami atau istrinya sendiri, berhubung ada beberapa riwayat :1. Asma binti ‘Amies r.a berkata :” Bahwa Fatimah r.a berwasiat supaya ia dimandikan oleh ‘Ali r.a. (HR. Daruqutni).2. Abu Bakar berpesan kepada istrinya Asma binti ‘Amies supaya memandikannya. Lalu Asma minta tolong kepada Abd. Rahman bin ‘Auf (supaya memberi bantuan) karena tidak kuatnya. Tidak ada seorangpun yang menyangkalnya. (HR. Baihaqi).3. ‘Aisyah berkata : Seumpama aku dapat mengulangi barang yang telah lampau, tentulah yang memandikan Rasulullah itu hanya istri-istrinya. (HR Ahmad, Abu Daud, dan Ibnu majah dengan mensahihkannya).

Page 20: MERAWAT JENAZAH

4. Telah shah Rasulullah telah bersabda kepada ‘Aisyah : Tidak ada melaratnya, seumpama engkau mati sebelumku, akulah yang memandikan engkau dan menguburkan engkau. (HR. Nasai dan Ibnu Hibban).

Orang yang bertugas mengistinjakannya itu lebih dahulu mengenakan sarungtangan kain pencuci pada tangan kaki. Ia berada disebelah samping kiri mayat dan jurumandi yang akan menyiramkan air berada disamping kanan mayat. Kedua belah kakimayat direnggangkan sedikit, juru mandi menyiramkan air diarah atas kemaluan( kubul ) mayat, tukang pencuci memasukkan tangannya dibawah kain lalumenggosok-gosok ( membersihkan ) kemaluan muka simayat dan sekitarnyasampai bersih. Boleh juga orangf membuat saluran air depan kelompok batangpisang yang diarahkan kepada tempat yang dibersihkan itu.

Manakala bagian muka (depan) sudah bersih, berpindah pula untuk bagian dubur(belakang) dan sekitarnya, yang caranya sebagaimana membersihkan anak kitayang sudah buang air. Tanda-tanda kebersihannya ialah perasaan atau rabaan yangkasat dan sesudah diadakan percobaan. Untuk mencepatkan habisnya najis padadubur ialah dengan menekan-nekan perut mayat seperlunya. Demikianlah dikerjakansampai tidak ada lagi kelihatan najis.

Page 21: MERAWAT JENAZAH

Cara memeriksanya :Cuci dahulu bersih-bersih kain pencuci (sarung tangan) itu dengan sabun. Sesudah itu perasairnya, kenakan kembali pada tangan kiri, pergunakanlah jari-jari sebilah telunjuk, laludirabakan lubang dubur mayat satu kali gosokan dan kemudian diperiksa kain tsb. Dengandemikian dapat diketahui masih ada atau sudah bersihkah najis itu, jika masih ada kelihatannajisnya supaya diulang lagi membersihkannya sampai ternyata sudah bersih. Makaselesailah pekerjaan istinja itu.

B. MANDI PENDAHULUAN

Pekerjaan ini dapat dikerjakan ber-sama-sama, baik petugas atau bersama keluargasi mayat dengan petunjuk-petunjuk dari kepala juru mandi, yang caranya demikian :

Curahkan air biasa mulai arah kepala sampai ujung kaki sampai kearah seluruh badanmayat. Seluruh bagian badannya digosok dibersihkan dengan sabun, disiram sampaibersih.seluruh tubuh dari kepala,rambut,leher,dada muka belakang,samping kanan sampaikiri,paha sampai jari-jari,tangan demikian juga,semua di bersihkan seperti kebiasaanmandi orang hidup,jangan ketinggalan membersihkan lubang mulut,lubang hidung, telingaluar dan dalam,celah2 jari tangan dan kaki,kotoran2 kuku dsb.

Manakala sudah bersih semuanya,dicoba pula memeriksa duburnya seperti yang telahditerangkan terdahulu,jika masih terdapat najis,hendaklah diulang membersihkannya dankalau sudah bersih baru dipersiapkan untuk mandi witir.

Page 22: MERAWAT JENAZAH

C. MANDI WITIR Sebelum memulai mandi witir ini,hendaklah diatur persiapan akan tempat air yangdiperlukan, seperti air biasa, air sabun, dimana tempat petugas2 lainnya untuk memberikanpertolongan memiringkan mayit nanti, kepala juru mandi berada disamping mayat,sedang pembantunya berada disamping kanan mayat, juru mandi memulai mencurahkanair dari sebelah kepala dan pembantunya meneruskan sampai ke kaki.

Dengan mandi witir :

: لحديث ام عطية قالت : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم فى غسل ابنته ابدأن بميا منها وموا ضع الوضوء منها

( رواه البخارى ومسلم )

Dari ummu ‘athiyyah katanya : rasulullah saw bersabda sewaktu anak perempuannyadimandikan : mulailah pada bagian kanan nya dan pada tempat2 wudlu daripadanya(H.R. bukhari muslim)

لحديث ام عطية الت دخل علينا رسول الله صلى الله عليه وسلمحين توفيت ابنته فقال اغسلنها ثالثا او خمسا او اكثر من ذالك

ان رايتن بماء وسدر

Dari Ummu ‘Athiyyah berkata : Rasulullah saw. Telah masuk ketempat kami ketikakematian anak perempuannya dan beliau bersabda : Mandikanlah ia tiga kali, limakali atau lebih dari itu menurut pendapatmu, dengan air dan bidara .....(HR. Jama’ah)

Page 23: MERAWAT JENAZAH

Ada beberapa macam kaifiat memandikan jenazah yang dilakukan orang. Disini kamibawakan satu cara, mudah2an dapat dipelajari dan dapat dikerjakan sebagaimana mestinya.

TERTIB ( urutan ) menyiramkan air. ( hendaknya dapat hafal benar2 )

1. Bahagian tengah : Siramkanlah air dari ujung kepala, terus keujung kaki melalui tengah badan satu kali.2. Bahagian kanan : Siramkan pula mulai samping bahu kanan, terus kesamping badan kanan sampai keujung kaki kanan satu kali.3. Bahagian kiri : Siramkan pula mulai samping bahu kiri, terus kesamping badan kiri sampai keujung kaki kiri satu kali.4. Mayat dimiringkan, Samping kananya disebelah atas.: Siramkan air dari ujung kepala, sampai melalui samping kanan sampai keujung kaki kanan satu kali.5. Mayat dimiringkan, samping kirinya disebelah atas,: Siramkan air dari ujung kepala, terus melalui samping kiri sampai keujung kaki kiri satu kali.

Page 24: MERAWAT JENAZAH

Penyiraman air berturut-turut mulai, nomor satu sampai nomor lima tersebut diatasdinamakan ( dihitung ) satu kali mandi. Lalu kita kerjakan seperti itu berturut-turutdengan memperhatikan jenis air seperti yang kita sebutkan dibawah ini :

Penyiraman pertama : dilaksanakan dengan air sabun dari nomor satu sampai nomor lima.Penyiraman kedua : dilakukan dengan air biasa, dari no satu sampai dengan nomor lima.Penyiraman ketiga : dilakukan dengan air sabun, dari nomor satu sampai dengan nomor lima.Penyiraman keempat : dilakukan dengan air biasa, dari nomor satu sampai nomor lima.Penyiraman kelima : dilakukan dengan air sabun, dari nomor satu sampai dengan nomor lima.Penyiraman keenam : dilakukan dengan air biasa, dari nomor satu sampai dengan nomor lima.Penyiraman ketujuh : dilakukan dengan air biasa ( disebut orang khalis atau air murni, seperti diatas ).Penyiraman kedelapan : dilakukan dengan air biasa ( air khalis )Penyiraman kesembilan : dilakukan dengan air kapur barus. (jika tidak ada digunakan air biasa )

Page 25: MERAWAT JENAZAH

Sembilan kali pergantian air menurut kaifiat tersebut diatasdisebut orang dengan mandisembilan. Tetapi sebahagian ulama mengatakannya ( mengganggapnya ) hanya mandi tigasaja, kerena penyiramandengan air sabun dan menghilangkan sabun seperti yang disebutkanpada penyiraman pertama sampai dengan penyiraman keenam belum menjadi hitungan.Demikian uraian dalam kitab sabilal muhtadin.

Cara yang kita sebutkan diatas bisa dipersingkat lagi umpama, karena mayatnya sudahagak rusak atau waktu sudah mendesak sekali.

Boleh kita perbuat begini :Mandi tiga : perbuatlah : 1. dengan air sabun. 2. dengan air biasa, dan 3. dengan air kapur barus.Mandi lima : perbuatlah : 1. dengan air sabun, 2. dengan air biasa, 3. dengan aiar biasa, 4. dengan air biasa, dan 5. dengan air kapur barus.Mandi tujuh : perbuatlah : 1. dengan air sabun, 2. dengan air biasa, 3. dengan air biasa, 4. dengan air biasa, 5. dengan air sabun, 6. dengan air biasa, dan 7. dengan air kapur barus.

Kami tambahkan lagi disini bahwa ada pula dikerjakan orang cara ‘tatslies’ artinyameniga kalikan penyiraman. Caranya ialah apa yang kita telah turunkan pada urut2an( tertib ) diatas pada tiap-tiap bagian yang lima macam itu disiramkan dengan tiga kalitiga kali. Jelasnya begini : Siramkan dengan air sabun dari ujung kepala terus keujungkaki melalui tengan badan tiga kali. Demikian slanjutnya. Tentu saja taslis ini memerlukanwaktu yang lama.

Page 26: MERAWAT JENAZAH

PERINGATAN / PERHATIAN.

1. Sekurang-kurangnya cara memandikan jenazah ini untuk melepaskan fardhu kifayah ada dua perkara, yaitu : a. menghilangkan kotoran / najis pada badannya. b. meratakan curahan air pada seluruh tubuhnya.2. Segala petugas ya’ni orang-orang turut memandikan mayat terlarang menyebut-nyebut dan memperktakan aibnya ( rahasia ) simayat, hendaklah ia tutup rahasia itu.3. Terlarang juga ( makruh ) hadiahnya orang-orang yang tidak diperlukan atau menjenguk- jenguk mayat laki-laki atau perempuan sewaktu dimandikan, kecuali jika ada perlunya seumpama keluarga, kader-kader yang belajar praktek mandi, dll.4. Sewaktu mau menyiramkan air pada bagian anggota tubuh simayat tidak ada bacaan apa-apa selain daripada membaca “bismillahir rahmanirrahim”. Membaca do’a yang lain seperti “Ghufranaka ya Rahman, rabbana wailaikal mashir, dan Ghufranaka ya Rahim, rabbana wailaikal mashir”5. Seumpama ada terjadi najis yang keluar dibagian mana saja pada tubuh mayat sesudah dimandikan, mandinya tidak usah diulang kembali, cukuplah najis tersebut dibersihkan dan tempat keluar najis / darah itu ditutup dengan kapas / kain.

Page 27: MERAWAT JENAZAH

10. MEMINTAL RAMBUT SIMAYAT

Sesudah mayat dimandikan, keringkan badannya dengan handuk atau kain biasa, bagi mayat perempuan dibuat baginya 3 pintalan.

اغسلنها وترا ثالثا او خمسا او سبعا او اكثر من ذلك ان رأيتن فضفرن شعرها ثالثا قرور

“Mandikanlah ia dengan mandi witir, tiga kali, lima kali, atau tujuh kali, atau lebihdaripada itu menurut pendapatmu. Lalu jalin rambutnya tiga pintal.”(HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud).

Tiga untai / pintal, yaitu dua disamping dan satu ditengah.

Bentuk rambut jenazah wanita

Page 28: MERAWAT JENAZAH

11. BAYI YANG MATI ATAU KEGUGURAN

Ber-macam2 pendapat ulama fiqih mengenai memandikan dan menyembahyangkanmayat anak kecil ( bayi ) yang mati sebelum lahirnya dan calon bayi yang gugur sebelummasa kelahirannya. Diantaranya ialah :a). Anak kecil ( bayi ) yang meninggal dunia sesudah lahirnya, ketika lahir ia hidup, ada gerak, tangis atau teriak, bayi tersebut dimandikan, dikafan, disembahyangkan untuk mendo’akan orang tuanya kemudian dikubur seperti biasa. Demikian pendapat seluruh ahli ilmu sebagai dikatakan oleh Ibnu Munzir.b). Bayi yang meninggal sebelum lahirnya ( artinya bayi itu meninggal dalm perut ibunya ), maka menurut ulama Hanafiah, Malik, As Syafi’i, Auza,i, dan al Hasan, tidaklah disembahyangkan, hanya dimandikan, dikafan dan dikubur seperti biasa. Tetapi menurut Ahmad, Sa’id bin Jubair dan Ishaq, ia dimandikan dan disembahyang karena bayi tersebut sudah ada rohnya.c). Calon bayi yang gugur belum berumur 4 bulan dalam kandungan ibunya, jadi belumlah ditiupkan roh kepadanya, ia belumlah dinamakan manusia yang sempurna. Maka ia tidaklah dimandikan dan disembahyangkan, hanya dibersihkan, dibungkus dan dikuburkan.

Page 29: MERAWAT JENAZAH

Bab 3Bab 3MENGAFANI JENAZAHMENGAFANI JENAZAH

1. Hukum mengafani mayat

Mengafani mayat yang muslim dan bukan yang mati syahid dalam peperangan adalahfardhu kifayah, yaitu jika sebagian orang melaksanakannya maka gugurlah kewjiban yanglain. Kewajiban mengafankan itu serta segala keperluannya sampai kepada penguburandiambil dari harta simayat khusus yang sudah dikeluarkan dari hak milik lainnya. Jikasimayat itu mempunyai harta yang khusus untuk itu maka yang wajib membiayainyaadalah orang yang patut memberinya nafkah ketika dia hidup. Jika tidak ada yang demikian maka diambil dari dari harta baitul mal umat islam. Jikaini tidak ada juga maka kewajiban terpikul kepada seluruh umat islam yang mampu untukmelaksanakan segala urusannya. Yang dimaksud dengan mengafani mayat itu ialah membungkusnya sebagaipenghormatan bagi manusia anak Adam. Membungkus itu dengan kain putih yang dapatmenutup seluruh tubuhnya, dibungkus dengan baik-baik. Dalam keadaan darurat lantarantidak ada kain, boleh saja dikafan dengan selain kain seumpama goni, tikar, rumput dllkarena tujuan kafan itu adalah menutupi tubuh dan aurat simayat. Sunnat dikafani dengankain putih bersih tidak berwarna-warna.

Page 30: MERAWAT JENAZAH

اذا كـفـن احـدكم فـليحـسن كـفـنه(رواه احمد ومسلم وابو داود)

‘Apabila salah seorang kamu dikafani maka hendaklah diperbagus pengafanannya.”(HR. Amad, Muslim, dan Abu Daud dari Jabir).

البسوا من ثيابكم البيض فانها من خير ثيابكم وكفنوا فيها

موتاكم (رواه الخمسة اال النسائ عن ابن عباس)

“Pakailah pakaianmu yang putih bersih, karena itulah yang sebaik-baik pakaianmudan kafanilah mayat-mayatmu dengan kain putih.”(HR. Lima ahli hadits dari Ibnu Abbas)

Selanjutnya berkenaan dengan kafan ini sunnat 4 perkara. Kain putih. Baik dan bersih.Diberi wangi-wangian dan diukup tiga kali. Untuk kafan laki-laki dibuat 3 lapis ( 3 lembar ) Untuk kafan perempuan dibuat 5 lapis yang terdiri dari baju kurung, kudung kepala,sarung dan 2 lapis kain pembungkus.

Page 31: MERAWAT JENAZAH

لحديث عائشة رضي الله عنها قالت : كفن رسول الله صلعم فى ثالثة أثواببيض سحولية من كرسف ليس فيها قميص وال عمامة

متفق عليه . .

Menurut hadist aisyah r.a. katanya : rasulullah saw dikafani dengan 3 kain putih yangbersih, yang terbuat dari kafas, tidak ada padanya baju kurung dan tidak pula serban.(H.R.bukhari muslim)

Menurut hadist Laila binti Qanif As Tsaqatiyah katanya : aku telah memandikan UmmiKalsum anak Rasulullah saw. Sewaktu mengafaninya adalah yang mula2 diberikan Rasulullahkepada kami kain putih, sarung, kemudian baju kurung,kemudian tudung kepala, kemudianselubung yang kemudian dimasukkan kedalam kain.(H.R.ahmad & abu daud)

MEMBUAT UKURAN KAIN

Jumlah tali yang panjang,ukuran dari ujung kepala mayat sampai ujung jari kaki dantambah = 2 x 20 cm itu dijadikan panjang kain yang diperlukan.ukur lagi mulai sisi bahukanan menuju sisi bahu kirinya dan digandakan 3 kali,itu dijadikan lebar kain kafan.

Contoh : panjang badan mayat 175 cm dan lebar 40 cm.berapa panjang dan lebar kain yang diperlukan ?

Page 32: MERAWAT JENAZAH

Jawab : panjang kain kafan =175 cm ditambah 2 x 20 cm =215 cm. Lebar kain kafan = 3 x 40 cm = 120 cm.

Jika lebar kain tidak mencukupi ukuran, tentunya ditambah dengan kain pula. Kebingungan -kebingungan dalam memotong kain ini insyaallah akan menjadi mudah kalau sudah biasa,baik untuk orang tua (gemuk) atau untuk anak2, membuat kafan laki2 lebih mudah daripada kafan perempuan.

2 . MEMBUAT KAFAN WANITA

a. Sarung. Membuat sarung boleh dibuatkan seperti sarung kebiasaan, hanya lebih sempit, sewaktu mengenakan ujungnya dilipat (seperti orang laki-laki memakai sarung) boleh juga dibuatkan sarung berjahit. Jadi sarung tersebut merupakan sarung kurung. Bahagian atas dijahit (dibuatkan uluh-uluh serta diberi bertali) sewaktu memasangnya tali tersebut dijerat sebagai laki2 menjeratkan celana piyama.b. Baju kurung. Besar kecilnya baju ini dapat dikira-kirakan saja menurut besar kecilnya si mayat.

Page 33: MERAWAT JENAZAH

Perhatikan gambar berikut ini :

Keterangan gambar :- Empat lapis digunting menurut tanda .... Tapi untuk bikin leher yang digunting cuma 2 lapis.- Tanda ( a ) disambung dengan potongan ( b ) dijahid untuk menjadikan lengan supaya menjadi panjang.- Jika pada tanda ( c ) dijahit, maka pada tanda ( d ) tidak dijahit, baju itu merupakan berbelah ditengah. Tetapi kalau tanda (d ) dijahit maka tanda ( c ) jangan dijahit, baju itu merupakan berbelah disamping. Cara mengenakan baju tersebut melalui kepala kelubang leher. Pilih yang mana termudah.

Page 34: MERAWAT JENAZAH

c. Kudung. Biasa disebut orang telakung. Adapun telakung ini merupakan kain segi tiga. Cara membuatnya ada 2 macam, terserah mana yang disukai.

Keterangan : Model A adalah kain segi tiga biasa. Cara mengenakannyapun biasa dan ujungnyadilipat sebaik-baiknya. Model B sisinya yang panjang dibuatkan jahitan ber-uluh-uluh dengan dimasukkantali panjang, memasangnya tali tersebut dijeratkan sehingga teratur bagus pada muka.

Page 35: MERAWAT JENAZAH

3. MENGENAKAN KAIN KAFAN

a. Untuk laki-laki : Hamparkan ketiga lapis kain itu,taburi serbuk kayu cendana pada tiap2 lapis, letakkan mayat keatas kain dengan merapatkan kakinya, bungkuskan kain2 itu erat-erat selapis – selapis berganti-ganti kanan, kiri, kanan, kiri seterusnya, jangan ketiga lapis itu dibungkuskan sekaligus.

b. Untuk wanita Hamparkan semua kain yang 5 lembar dan 2 lembar pembungkus ditaruh paling bawah, mula-mula dikenakan sarungnya, kemudian baju kurungnya, kemudian telakungnya, kemudian kain pembungkus selapis-selapis seperti laki2 tsb diatas. Selesai itu, diikat baik-baik dengan tali sobekan sisi kain tersebut untuk orang tua 5 ikatan dan anak2 cukup 3 ikatan saja.

Sebelum mayat dibungkus, tangannya dilipatkan diatas dada seperti kita sembahyang,demikian yang biasa diperbuat orang disini. Ada juga saya pendapati pada sebagiannegeri yang meletakkan tangan mayat itu lurus disamping,atau diatas paha.

Page 36: MERAWAT JENAZAH

4. PERHATIAN

Rasulullah melarang bermahal-mahal dengan kain kafan (memakai kain kafan yangmahal) karena termasuk pemborosan,baik bagi laki2 ataupun wanita. Orang yang mati sewaktu mengerjakan ihram (haji) di Mekkah tidak boleh kepalanyaditutup, tidak boleh diberi wangi-wangian, karena akan dibangkitkan pada hari kiamatnanti dengan membaca talbiah. Selesai mengikatnya, berilah minyak wangi pada bungkusan ikatan, sediakan untukdisembahyangkan.

Page 37: MERAWAT JENAZAH

Bab 4Bab 4MENYALATKAN JENAZAHMENYALATKAN JENAZAH

Hukum shalat jenazah Shalat jenazah wajib menurut ijma’ ulama.Yaitu fardhu kifayah, jika dilaksanakan olehsebagian ummat, terlepaslah kewajiban yang lainnya.

Orang yang paling utama untuk melaksanakan shalat jenazah Yang paling utama melaksanakan shalat jenazah ialah orang yang diwasiatkan simayatdengan syarat tidak fasik atau tidak ahli bid’ah, kemudian ulama atau pemimpin terkemukaditempat itu, orang tua simayat seterusnya keatas, anak-anak simayat dan seterusnyakebawah, serta keluarga terdekat dan kaum muslimin seluruhnya.

Cara shalat jenazah

1. Niat menegakkan shalat jenazah karena Allah, laki-laki, perempuan, atau anak-anak (hadir atau ghaib) dan niat didalam hati.

Page 38: MERAWAT JENAZAH

Seseorang yang mau melakukan shalat jenazah hendaklah berwudhu dan menutup aurat,seperti syarat melakukan shalat biasa, untuk menyalatkan jenazah laki-laki, imam berdirisejajar dengan kepala simayat, sedangkan untuk jenazah perempuan, imam berdiri ditengah -tengah sejajar pusar, lihat gambar berikut:

Kemudian makmum berdiri dibelakang imam bersaf rapat, sebaiknya dibuat tiga saf, shalatjenazah boleh dikerjakan beberapa kali dan perempuan boleh melakukan shalat jenazah,apabila bersama laki-laki, jemaah wanita berada dibelakang jemaah laki-laki.

Page 39: MERAWAT JENAZAH

2. Takbir empat kali a) Takbir pertama untuk memulai shalat dengan mengangkat tangan, setelah itu membaca surat Al-fatihah :

بسم الله الرحمن الرحيم. ألحمد لله رب العالمين. الرحمن الرحيممالك يوم الدين. اياك نعبد واياك نستعين. اهدنا الصراط المستقيم

صراط الذين أنعمت عليهم غير المغضوب عليهم وال الضا لين

“Dengan nama allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.Segala puji-pujianhanya untuk Allah Tuhan semesta alam, yang maha pengasih lagi maha penyayangyang mempunyai hari pembalasan, hanya engkaulah yang kami sembah dan hanyakepada engkau kami mohon pertolongan,tunjukilah kami kejalan yang lurus, jalanyang telah engkau beri nikmat atasnya, bukan jalan mereka yang engkau murkaiatasnya dan bukan mereka yang sesat.”

b) Kemudian mengangkat tangan lalu takbir kedua, selanjutnya membaca shalawat yaitu :

أللهم صل على محمد وعلى ال محمد كما صليت على ابراهيم وعلى ال ابراهيوبارك على محمد وعلى ال محمد كما باركت على ابراهيم وعلى ال ابراهيم

فى العالمين انك حميد مجيد

Page 40: MERAWAT JENAZAH

“Ya Allah berikanlah kesejahteraan kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimanaEngkau telah memberikan kesejahteraan kepada Ibrahim dan keluarganya, berkatilahMuhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberkati Ibrahim dankeluarganya, sesungguhnya Engkau maha terpuji lagi bijaksana”

c) Setelah itu mengangkat tangan untuk takbir ketiga, lalu mendo’akan si mayat (laki-laki) dengan do’a yang ma’tsur (do’a yang pernah dilakukan oleh Rasulullah) seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Nabi Muhammad SAW. berdo’a :

أللهم اغفر لحينا وميتنا وصغيرنا وكبيرنا وذكرنا وانثانا وشاهدنا وغا ئبناأللهم من احييته منا فاحيه على االسالم ومن توفيته منا فتوفه على االيمان

أللهم ال تحرمنا اجره وال تفتنا بعده رواه مسلم))

“ Ya Allah ampunilah dosa kami yang hidup dan yang mati, yang hadir dan yang tidakhadir, yang kecil dan yang besar, laki-laki dan perempuan, ya Allah siapa yang Engkauhidupkan diantara kami, hidupkanlah dia dalam Islam dan siapa yang Engkau matikandiantara kami, matikanlah dia didalam iman, ya Allah, janganlah Engkau tahan untukkami pahalanya dan janganlah Engkau tinggalkan fitnah untuk kami setelahkepergiannya” (H.R.Muslim)

Page 41: MERAWAT JENAZAH

Selain do’a diatas, boleh juga membaca do’a seperti yang diriwayatkan oleh Muslim,dari Auf bin Malik berkata :”aku dengar Rasulullah SAW. Membaca do’a dalam shalatjenazah sebagai berikut :

أللهم اغفرله وارحمه وعافه واعف عنه واكرم نزله ووسع مدخله واغسله بماء وثلجوبرد ونقه من الخطايا كما ينقى الثوب من الدنس وابدله دارا خيرا من داره

واهال خيرا من اهله وادخله الجنة واعذه من عذاب القبر وعذاب النار

“ Ya Allah. Ampunilah dia, kasihilah dia, maafkanlah dia dan sentosakanlah dia,muliakanlah tempatnya, lapangkan kuburnya, sucikanlah dia dengan air embun dan es,sucikanlah dia dari kesalahannya, sebagaimana sucinya kain putih dari kotoran,gantikan rumahnya dengan rumah yang lebih baik dari pada rumahnya, dan gantikankeluarganya dengan keluarga yang lebih baik, masukkan ia kedalam surga, danjauhkanlah dia dari siksa kubur dan siksa api neraka.”

Selanjutnya mengangkat tangan dan takbir yang keempat lalu diam sejenak atau membacado’a (mayat laki-laki) seperti ini :

أللهم ال تحرمنا اجره وال تفتنا بعده واغفرلنا وله

“ Ya Allah. janganlah Engkau tahan untuk kami pahalanya dan janganlah Engkautinggalkan fitnah untuk kami setelah kepergiannya.”

Page 42: MERAWAT JENAZAH

Setelah itu, salam dengan ucapan :

ألسالم عليكم ورحمة ا لله

Dengan diucapkannya salam berarti selesailah shalat jenazah.

Bacaan do’a dhamir (hu) untuk mayat laki-laki,dan dhamir (ha) untuk mayat perempuan,seperti dibawah ini.Ajrahu اجره) ) untuk laki-laki, menjadi ajraha ( أجرها ) untuk perempuan.Ba’dahu ( بعده ) untuk laki-laki, menjadi ba’daha ( بعدها ) untuk perempuan.Walahu ( وله ) untuk laki-laki, menjadi walaha ( ولها ) untuk perempuan.

3. Sunnah memanggil untuk shalat jenazah berjamaah jika ada jamaah ummat Islam, imam berdiri didepan dan jamaah dibelakangnya, barisan sebaiknya dibuat dalam tiga saf.

Pengertian tiga saf minimal berjumlah empat puluh orang Islam, berdasarkan hadisRasulullah SAW. yang diriwayatkan oleh Muslim, Ahmad, dan Abu Daud,dari Ibnu Abbas r.a. yang berbunyi :

Page 43: MERAWAT JENAZAH

مامن رجل مسلم يموت فيقوم على جنارته اربعون رجال ال يشركونبالله شيئا اال شفعهم الله فيه

“Apabila seorang muslim meninggal, lalu dishalatkan oleh empat puluh orang yangtidak musyrik ( tidak menyekutukan Allah ), pastilah Allah memberikan syafaat kepadaSi mayat karenanya.

Bertambah banyak yang turuh melakukan shalat jenazah terhadapnya tentulah lebihbaik bagi si mayat. Berikut ini dicantumkan secara lengkap bacaan dan doa shalat jenazah perempuan,setelah takbir ketiga dan keempat. Bacaan doa shalat jenazah laki-laki telah dibahassebelumnya.

Takbir ketiga :Untuk perempuan :

اللهم اغفر لحينا وميتنا وصغيرنا وكبيرنا وذكرنا وانثانا وشاهدنا وغائبنااللهم من احييته منا فاحيه على االسالم ومن توفيته منا فتوفه على االيمان

اللهم ال تحرمنا اجرها والتفتنا بعدها

Page 44: MERAWAT JENAZAH

Atau boleh juga dibaca doa ini.Untuk perempuan :

الله اكبر. اللهم اغفر لها وارحمها وعافها واعف عنها واكرم نزلها ووسع مدخلهاواغسلها بماء وثلج وبرد ونقها من الخطايا كما ينقى الثوب االبيض من الدنس

وابدلنا دارا خيرا من دارها واهال خيرا من اهلها وادخلها الجنة واعذها من عذاب القبر وعذاب النار

Takbir keempat :Untuk perempuan :

الله اكبر. اللهم ال تحرمنا اجرها وال تفتنا بعدها واغفرلنا ولهاالسالم عليكم ورحمة الله

Jika tertinggal shalat jenazah satu takbir atau lebihIkutilah shalat imam dan jika imam memberi salam, salamlah bersama imam atau bolehjuga disempurnakan takbir-takbir yang tertinggal, hingga salam.

Page 45: MERAWAT JENAZAH

Bacaan atau doa jika jenazah anak kecilShalat jenazah untuk anak kecil (belum baligh) sama dengan shalat orang laki-laki atauperempuan yang dewasa, kecuali setelah takbir yang ketiga dibaca do’a seperti ini, untukanak laki-laki :

أللهم اجعـله فرطا لوالديه واجعـله لهما اجرا وذخرا

“ Ya Allah.jadikanlah anak ini pelopor bagi kedua ibu bapaknya dan jadikanlah anakini bagi kedua ibu bapaknya pahala dan sebagai simpanan..”

Jika anak perempuan, dhamir (hu) diganti menjadi dhamir (ha) sebagai berikut :

أللهم اجعلها فرطا لوالديها واجعلها لهما اجرا وذخرا

Page 46: MERAWAT JENAZAH

NIAT ISTINJANIAT ISTINJA

نويت االءستنجاء من الميت / الميتة / الميت الطفل / الميتة الطفلةفرضا لله تعالى

“Sahjaku meistinjai ini mayit ..... wajib karena Allah Ta’ala” ( bagi perempuan ميتة) ( bagi laki2 ميت )طفل ) طفلة ) ( bagi anak laki2 ميت ( bagi anak perempuan ميتة

NIAT MANDI

نويت الغـسل بهـذاالميت / الميتة /الميت الطـفـل / الميتة الطـفـلةفرضا لله تعالى

“ Sahjaku memandikan ini mayat....wajib karena Allah ta’ala” ( bagi perempuan ميتة) ( bagi laki2 ميت )طفل ) طفلة ) ( bagi anak laki2 ميت ( bagi anak perempuan ميتة

Page 47: MERAWAT JENAZAH

CATATAN / الكنايةMayat dalam keadaan telantang.- Tengah badan baca المصير واليك ربنا ياألله غفرانك- Samping kanan baca المصير ربناوالي يارحمن غفرانك- Samping kiri baca المصير ربناواليك يارحيم ياألله غفرانك

- Waktu miring kekanan/kiri =

الاله االالله وحده الشريك له الملك وله الحمد يحي ويميت وهو على كل شيئ قدير

- Niat wudhu = تعالى لله لهذالميت الوضوء نويت

“Sahjaku mewudhukan ini mayat karena Allah Ta’ala”

- Niat tayammum = تعالى لله فرضا الصالةعليه الءستباحة لهذاالميت التيمم نويت“Sahjaku mentayamumkan ini mayat untuk membolehkan shalat atasnya wajibkarena Allah Ta’ala”

Page 48: MERAWAT JENAZAH

SHOLAT GHAIBSHOLAT GHAIB

A. Lafazh Niatnya 1. Niat untuk almarhum Perempuan

أصلى على الميتة الغا ئبة اربع تكبيرات لله تعالى

2. Niat untuk almarhum laki-laki

أصلى على الميت الغا ئب اربع تكبيرات لله تعالى

B. Bacaannya 1. Takbir pertama, membaca surah al-Fatihah 2. Takbir kedua, membaca shalawat

Page 49: MERAWAT JENAZAH

اللهم صلى على محمد وعلى ال محمد كما صليت على ابراهيم وعلى ال ابراهيموبارك على محمد وعلى ال محمد كما بركت على ابراهيم وعلى ال ابراهيم

فى العا لمين إنك حميد مجيد

3. Takbir ketiga, membaca do’a

اللهم اغفر له (ها) وارحمه (ها) وعا فه (ها) واعف عنه (ها)

4. Takbir kempat, membaca do’a

اللهم ال تحرمنا اجره (ها) وال تفتنا بعده (ها) واغفر لنا وله (ها).والءخواننا الذين سبقون باالئيمان وال تجعل فى قلوبنا غال للذين امنوا ربنا انك رؤوف رحيم

Niat Sholat Jenazah atau Fardhu Kifayah :

1. Niat untuk mayat laki-laki

أصلى فرض الكفاية على هذا الميت اربع تكبيرات (اماما - مأموما) لله تعالى

Page 50: MERAWAT JENAZAH

2. Niat untuk mayat perempuan

أصلى فرض الكفاية على هذه الميتة اربع تكبيرات (اماما - مأموما) لله تعالى

Cara Sholat dan bacaan sama dengan bacaan sholat ghaib

- Tulis didahi mayat = . الله رسول محمد االالله الاله الرحيم الرحمن الله بسم

- Tanah kuburan digiling dengan tangan baca = 7x القدر سورة

Letakkan diujung hati Insya Allah mayat tiada disiksa.

Tulis zikir ini diatas dada mayat :

الاله اال الله وحده ال شريك له,له الملك وله الحمد,ال اله اال الله وال حول والقوة اال بالله العلي العظيم