iv - · pdf filedisematkan manusia kepada tuhan yang dipujanya itu, yakni allah swt. maka...

52
RINGKASAN IV DADASAR AGAMA HIRUP /HIDUP 1. KENALILAH AKU! /MA’RIFAT 2. ROH /RUH-ARWAH? 3. Mulih Ka JATI Mulang Ka ASAL 4. Naha aya AGAMA Pribumi NUSANTARA? Hasil diskusi dina Facebook.com, Milist [email protected] [email protected] Disusun ku Agus Wirabudiman TASIKMALAYA Salasa, 08-07-2014 M Supa Galuh Ratu Sunda Karang Pamidangan Parahyangan

Upload: lyanh

Post on 06-Feb-2018

337 views

Category:

Documents


68 download

TRANSCRIPT

Page 1: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN

IV

DADASAR AGAMA

HIRUP /HIDUP

1. KENALILAH AKU! /MA’RIFAT

2. ROH /RUH-ARWAH?

3. Mulih Ka JATI Mulang Ka ASAL

4. Naha aya AGAMA Pribumi NUSANTARA?

Hasil diskusi dina Facebook.com, Milist

[email protected]

[email protected]

Disusun ku

Agus Wirabudiman

TASIKMALAYA

Salasa, 08-07-2014 M

Supa Galuh Ratu Sunda

Karang Pamidangan Parahyangan

Page 2: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

1

BUBUKA (BUKA-BUKA)

BUKA EMUTAN, BUKA MANAH

ULAFAZD “ALLAH” Numutkeun IMAM AHLI-BAIT U :

ALLAH = HIYANG /GUSTI /TUHAN

Pengertian Lafazd “ALLAH”

Seratan Kang Roni Suprayogi :

Lafazh Allah bukanlah "proper name", melainkan istilah Orang Arab untuk menyebut Tuhannya,

tercatat dalam kitab kuno Al Kafi jilid I, bab al Ma'bud :

“Lafazh ALLAH berasal dari kata ilah yaitu Tuhan yang disembah, dan nama (Allah tsb)

bukanlah (hakekat Tuhan) yang dinamai itu sendiri.”- Imam Ja’far Ash Shadiq- cicit Nabi

Muhammad SAW.

Dengan demikian, pengertian ini sepadan dengan yang dipahami bahasa kita yakni Tuhan

( t kapital ); sedangkan ilah sebagai tuhan (t kecil). Jikalau di-Sunda-kan maka UAllah itu sama

dengan GustiU (g kapital) atau Pangeran (p kapital). Demikian pula asma-ul husna 99 plus 1

(Allah) bukanlah Al-Musamma (hakekat Allah) melainkan segala sifat yang baik yang

disematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT.

Maka itu Orang Arab (khususnya kalangan „Alawiyin/turunan Nabi SAW) memaknai

lafazh UAllah itu sebagai "Tuhan" bukan nama diri Tuhan U. Yang mengherankan adalah mengapa

kita lalu menjadikan “Allah” sbg "Nama asli-Nya"? UMungkin kita terpengaruh oleh ta‟rif

(definisi) Allah dlm Kamus al Munjid (susunan Fransiskus Louis Ma‟luf al-Yassu‟i, Pastur

Katolik Arab Libanon, terbitan "Dar al Masyriq" Beirut taun 1908) halaman 16, yg

menyebutkan Allah sebagai “ismudz dzatil wajibil wujud” = U “nama Dzat yang wajib

adanya”. (Numutkeun Pastur Katolik…)

Sangat wajar bila ada miss-understanding karena Bahasa Arab jauh berbeda dengan

bahasa kita dalam banyak hal, sehingga kita banyak miss dlm memahami teks-teks berbahasa

Arab, baik dari segi etimologis, kesesuaian dgn latar falsafah, kultur dan sosial Arab.\\-------------

-------------------------------------------------------------------------// Gunem Catur tina Facebook

KAKANCAH KANA BALIGA SUNDA, salengkepna tiasa di Download di :

HUhttp://sukapura.wordpress.com/para-hiyangan/U

Pangemut tina TABAYYUN-II : Prof. DR. Busthanul Arifin, S.H.

mengatakan, Bagaimana konsep hukum dalam agama Islam?. UAD-DIN ini sama bagi semua manusiaU, karena Allah (Hiyang /Gusti /Tuhan) adalah UEsaU dan ad-din yang diturunkan-Nya juga satu (Ali Imran ayat 3, Al-Anbiya ayat 24 dan Asy-Syura ayat 13). Kata kunci dari Al-Qur’an tetang ad-din ini adalah “aamanuu wa’amilush-shaalihaat”, beriman dan beramal baik dan sifat yang terkait dengan AD-DIN adalah ADIL. USyari’at adalah metode atau cara menjalankan ad-dinU. Syari’at dapat juga disebut program

implementasi dari ad-din. Jadi kalau Ad-din hanya satu dan seragam (Tauhid /Ke-Esaan Tuhan), program pelaksanaannya berbeda-beda sepanjang sejarah kemanusiaan. USetiap rasul membawa syari’atnya masing-masingU.

Page 3: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

Kenalilah AKU!!!... 2

KENALILAH AKU

Ahmad Yusuf Badruzaman menulis :

https://www.facebook.com/groups/178562668899727/permalink/685086648247324/

Diriwayatkan dari Imam Al-Baqir bahwa Rasulullah SAWW bersabda, Allah SWT berfirman:

“Demi kemuliaan-Ku, kebesaran-Ku, keagungan-Ku, keperkasaan-Ku, nur-Ku, ketinggian-Kudan

ketinggian tempat-Ku, tak seorang hambapun yang mengutamakan keinginannya(nafsunya) di

atas keinginan-Ku, melainkan Aku kacaukan urusannya, Aku kaburkan dunianya dan Aku

sibukkan hatinya dengan dunia serta tidak Aku berikan dunia kecuali yang telah Kutakar

untuknya.

Demi kemulian-Ku, kebesaran-Ku, keagungan-Ku, keperkasaan-Ku, nur-Ku, ketinggian-Ku dan

ketinggian tempat-Ku, tak seorang hambapun yang mengutamakan keinginan-Ku di atas

keinginan (nafsu) dirinya melainkan Aku suruh malaikat untuk menjaganya, langit dan bumi

menjamin rezekinya dan menguntungkan setiap perdagangan yang dilakukannya serta dunia akan

datang dan selalu berpihak kepadanya”.

------------------------------------------------------------------------------------

Agus Wirabudiman menulis : Ngiringan komen sakedik… :).

Hemat kami, Penekanan maknanya untuk memisahkan ALAM FIKIRAN MANUSIA tentang

perkara DZAHIR dan BATHIN. Gumpalan Memory ALAM FIKIRAN Manusia dipenuhi

Pengetahuan dari unsur Duniawi melalui Telinga (katanya),Mata (menyaksikan

dzahir/Duniawi) yang sifatnya BARU setelah Manusia terlahir ke Dunia.

Apakah selama dalam kandungan Ibu, kita berfikir akan terlahir ke Dunia? TIDAK.

Daya AKAL FIKIRAN zona Wilayah Kepala -> kerap berfikir Dzahir /Duniawi yang akan

membantu Nafsu (Mencapai Keinginan Duniawi) yang sering disebut “Menghalalkan Segala

Cara”. Sementara TUHAN (Demi kemulian-Ku, kebesaran-Ku,keagungan-Ku, keperkasaan-Ku,

nur-Ku, ketinggian-Ku dan ketinggian tempat-Ku)…dst

MAKA yang ditekan kan dalam Hadist (Diriwayatkan Imam Al-Baqir) tersebut di atas

“mengutamakan keinginan-KU di atas keinginan (Nafsu) dirinya” perkara BATHIN /Qolbi.

Dalam Hadis Qudsi Al-Mawa‟idz fil Ahadis Al-Qudsiyyah, Rasulullah SAWW bersabda, Allah

SWT berfirman :

*>Wahai manusia!...Kenalilah Aku sebanyak ni’mat-Ku yang Aku-berikan kepadamu

*>Wahai manusia!... Carilah Aku, engkau akan bertemu dengan-Ku.

Ingat pula pada keterangan Imam „Ali KW : “ru‟yatullah fid-dunya bi‟ainil-qolbi”.

Secara tidak langsung, keterangan tersebut memerintahkan ALAM FIKIRAN Manusia untuk

mendetksi KONDISI Bathin/Qolbi dalam dirinya “ru‟yatullah fid-dunyabi‟ainil-qolbi”, dimana

didalam Bathin terdapat DUA DAYA :

Page 4: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

Kenalilah AKU!!!... 3

1. nur-Ku = Didorong dari Daya Non Materi /Ghaib (RUHANI).

2. Nafsu = Didorong dari Daya Materi /Dzahir (DUNIAWI).

FOKUSKAN Fikiran Tertuju Ke-Dalam Memperhatikan Gerak Ucapan Hati /BATHIN

“merhatikeun gerentes haté ” untuk memisahkan terlebih dahulu antara nur-KU<->Nafsu yang

terdapat dalam lingkungan Dada zona Kiri-Kanan. Ketika Alam Fikiran sudah terfokus dalam

memperhatikan Kondisi Bathin kemudian berbuat /bergerak /bekerja dalam segala hal (apa pun

profesinya) sesuai dengan Hati Nur’ain = Nurani, Pola Akal Fikiran pun akan Sehat…maka

“…Aku suruh malaikat untuk menjaganya”…dst.

Oleh karena itu sering-sering lah menggunakan Daya Akal Fikiran untuk Memperhatikan Kondisi

Gerakan Hati/Qolbi agar=>Daya Akal tidak tertipu dengan dorongan Nafsu (Duniawi) yang ada

didalam Hati/Qolbi itu sendiri. Mungkin begitu singkat nya. :) .

Wallahu‟alam

Agus Wirabudiman menulis :

Dasar Penjelasan No. 1. nur-Ku = Didorong dari Daya Non Materi /Ghaib (RUHANI). Salah

satunya berhubungan dengan tulisan ROH /RUH-ARWAH :

https://www.facebook.com/notes/agus-wirabudiman/roh-ruh-arwah/10151950705431394

Page 5: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

2

ROH /RUH-ARWAH

Page 6: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

3

ROH /RUH jamanya menjadi ARWAH :

SAMPURASUN, Gunem Catur sareng Duluru di tatangga Facebook, 21-03-2014 M,

https://www.facebook.com/roni.s.jayadireja/posts/4116151800286?comment_id=3177509

pamugi aya sasieur sabeunyereun aya pulungeun nana :

Roni S. Jayadireja Nyerat : 100% fisik manusia adalah unsur alam. 100% ruhani manusia

adalah milik Tuhan. Yg dikuasai oleh manusia hanyalah jiwanya (nafsani), jiwa yg mampu

menggerakan segenap dirinya utk berbuat baik ataupun buruk. Dan, hanya jiwa tuluslah yg akan

mampu melakukan dharma (amal shalih yg ikhlas), mjd media yg mengalirkan rahmat Tuhan

bagi segenap makhlukNya, tanpa kecuali.

As Doyeng BlekOk Nyerat : Wangsadharma, Dharmawangsa,. heuheu

Agus Wirabudiman Nyerat : di cutat sakedik ku simkuring kang : 100% fisik manusia adalah

unsur alam. 100% ruhani manusia adalah AMRI/Urusan/UTUSAN Tuhan....heheh .

Roni S. Jayadireja Nyerat : Pun ten = pun anten = jiwa diri yg tulus-suci.

Roni S. Jayadireja Nyerat : @Agus Wirabudiman, "wa nafakhtuhu fihi min ruuhi" , ruh

manusia bukan "utusan" melainkan bagian dari ruhNya.

Agus Wirabudiman Nyerat : Apa RUH itu???, QS.Al-Isro:85. Artinya : Dan mereka bertanya

kepadamu tentang ruh. Katakanlah: “Ruh itu termasuk amri (perintah /utusan /urusan) Tuhan-

ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan (tetang roh) melainkan sedikit“.

Roni S. Jayadireja Nyerat : Iya kang... makanya 100% ruh itu milik Allah

Roni S. Jayadireja Nyerat : Konteks status saya adalah nafsani (jiwa), bukan ruhani (ruh).

Agus Wirabudiman Nyerat : Rada panjang kang ngabahasna...hehe , Karena jaman sekarang ini

kebanyakan kalau membahas RUH/ROH/ Urusan HIDUP dengan ayat QS.Al-Isro:85, seolah

tabu untuk membahas /mempelajarinya. Padahal SEDIKITnya Ilmu tentang Ruh yang diberikan

Allah adalah SEDIKITnya Ni'mat Allah yang diberikan. Pembahasan ini sudah saya Ringkas

dalam RINGKASAN ROH dalam TABAYYUN-II, mangga kang Roni tiasa Download di

http://www.box.com/s/6c8dc77cc6f281299951 atuh ringkesna ngeunaan RUH oge parantos

disingket deui dina seratan "Mulih Ka Jati Mulang Ka Asal" : http://sukapura.wordpress.com/,

simpulannya : 100% fisik manusia adalah unsur alam. 100% ruhani manusia adalah

AMRI/Urusan/UTUSAN Tuhan...

Page 7: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

4

Roni S. Jayadireja Nyerat : Iya kang Agus Wirabudiman..., tabu krn ruhani itu bukan utk

diperbincangkan tp utk "dijalani"

Agus Wirabudiman Nyerat : Ya, atau Di-RASA-kan, RASA tidak akan berbohong!. Dari

"dijalani/menjalani" itulah baru dapat diperbincangkan Pengalamannya...heheh .

BUKAN hanya TABU, Lebih dahsyatnya lagi, Mempelarari Ruhani-melakukan Proses Ruhani-

Membahas Ruh dianggap Aliran Sesat-Syirik-Kafir...haha , saya mengalami tuduhan itu, setelah

berTABAYYUN baru terdiam.

Mempelajari Eksistensi RUH dalam Diri /atau pun RUH yg telah terpisah dengan Raganya

adalah :

1. Iman Kepada Yang Ghaib, IMAN/PERCAYA yang benar bukan sebuah ANGAN-ANGAN

diBICARAKAN /Melakukan Ikut-Ikutan tetapi SESUATU yang TeRASA/Menusuk QS.Al-

Hujuraat:14.

2. Urusan RUH adalah yang HIDUP di Dunia dan yang HIDUP di Akhirat.

3. tentang Ilmu Yaqin-Haqqul Yakin-'Ainal Yaqin,

4. Dengan Mengenal Ruh Diri kita, sebagai jalan pengetahuan membedakan antara Mata Lahir

dan Mata Batin/Hati/Qolbi yang pada akhirnya tercapailah apa yang ditunjukan "Ru'yatullah

fiddunya Bi'ainil Qalbi".

dst...tidak ada batasnya pengetahuan tentang RUH...

Simpulnya RUH sesuatu yang ada dalam DIRI sebagai Utusan/PerintahNYA yang adaNya

sementara dalam Dunia Kecil (RAGA) sebagai jalan pengetahuan untuk kembali kepadaNYA.

Mulih Ka JATI Mulang Ka Asal.

aduh...hapunten janten curhat kieu yeueueh...hehehe..., asa ka Jalanan ku seratan Kang Roni,

hehe...nuhun...nuhun _/|\_

Roni S. Jayadireja Nyerat : Iya Kang... ruh itu sulit dideskripsikan, apalagi dlm bentuk tulisan

Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

Agus Wirabudiman Nyerat : Kang Roni hapunten bade nambihan seratan,… asa

kainspirasian…heheh

Ar-Aruh berasal dari kata Riiihun = angin sepoy-sepoy, atau tiupan angin yang lembut /semiliwir

angin, sangat berkaitan dengan ayat "wa nafakhtuhu fihi min ruuhi" = MENIUPkan /di-TIUP-kan

/TIUP.

Page 8: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

5

Apabila kita mempelajari ANGIN sangat BERBEDA dengan mempelajari dari unsur ALAM

yang lainnya seperti AIR, API dan BUMI.

Kalau AIR, API, BUMI itu dapat dikenali dengan MUDAH (Dilihat, Diraba) kalau ANGIN???,

hehe :)

ANGIN dapat mudah dikenali ketika BERTIUP menggerakan Benda sekelilingnya dan TER-

RASA tiupannya, INI yang BESARnya dalam mengenali dari keberadaan ANGIN, sedangkan

mengenali yang Kecilnya adalah ketika kita bernafas baik melalui Hidung/Mulut.

Keluar-Masuknya Angin/Udara melalui Hidung/Mulut ini pun jarang kita KENALI dan kita

SADARI+Syukuri keberadaannya, padahal Air-Api-Angin-Bumi (PAPAT) tidak dapat

dipisahkan untuk kelangsungan Hidup di muka bumi ini.

Dalam kearifan local “AJARAN LELUHUR NUSANTARA” dikenal dengan konsep PAPAT

KALIMA PANCER yang dalam perkembangannya melahirkan CANDI/SANDI/Simbol Ajaran

yang dinamakan Lingga-Hiyang dan Lingga-Yoni “salah satunya”.

Dengan perbedaan keberadaan ANGIN/Udara dengan unsur lainnya yang tidak dapat diLIHAT

dan diRABA (DZAHIR) sama dengan Keberadaan RUH yang tidak dapat diLIHAT dan diRABA

(DZAHIR) menjadikan “RUH” sesuatu yang ada dalam Diri Manusia jarang diungkap

/dipelajari /dikenali oleh masing-masing Dirinya, bagaimana kita dapat BERSYUKUR kepada

TUHAN sementara kita tidak mengenal Hidup/Ruh diri kita sendiri sama saja seperti ORANG

GILA, dia hidup tetapi tidak punya arah tujuan seperti Bertiupnya Angin kearah barat-timur-

selatan-utara… Na‟udzubillahi min Dzaalik……..oleh karena itu dalam Al-Qur‟an sendiri di

Sindir-Silib kan Pengajarannya :

QS.As-Sajdah, 9 : Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya

ruhNya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu

sedikit sekali bersyukur.

Dengan Ruh-Nya, manusia dapat Mendengar, maka sejatinya RUH itulah yang Mendengar!

Dengan Ruh-Nya, manusia dapat Melihat, maka sejatinya RUH itulah yang Melihat!

Dengan Ruh-Nya, manusia memiliki Hati/NURANI, maka sejatinya RUH itulah yang

NUR‟AIN! (Mata Hati nya).

-----sehingga ketika Tubuh/Raga tidak ada Hidupnya/ruhNya maka telinga tidak mendengar!,

mata tidak melihat, jantung/qolbi/hati pun tidak memiliki NUR‟AINnya.----

HAL tentang inilah yang jarang Disadari oleh banyak manusia sehingga SEDIKIT SEKALI

YANG BERSYUKUR karena tidak mengenali Hidup/ruh-Nya sendiri.

Page 9: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

6

Bagaimana DAMPAK akibat tidak Bersyukur/tidak Mengenali ruh-Nya???, tentu akan LUPA

/Ghafiluun /Lalai bahkan ingkar untuk Mengenal-Nya (Ma‟rifatullah), ingkar untuk bertemu

dengan-Nya……….inilah yang disindir pula dalam Al-Qur‟an :

QS. Ar-Ruum:7-8) Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan Dunia; sedang

mereka tentang (kehidupan) Akhirat adalah lalai. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara

manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya.

//----Barang siapa yang buta di Dunia, maka ia akan Buta di Akhirat, dst…----\\

Keterangan yang menunjukan “Hudan” tentang RUH baik Al-Qur‟an maupun Al-Hadist sangat

banyak sekali sebagaimana yang telah kami rangkum dalam TABAYYUN-II Halaman 31-39,

namun lagi-lagi hanya karena “sedikit” berbeda menafsirkan-memahami dari QS.Al-Isro:85 kata

“Amrii” = Utusan/Urusan Tuhan-ku yang seolah-olah menjadi HARAM untuk mempelajari-

mengenali tentang ruhNYA yang berdampak sangat luas terhadap PERBEDAAN dalam

memahami Ajaran Islam.

Apabila telah mengenali runNya dalam tubuh kita, maka tentu saja salah satu manfaatnya dapat

melakukan Shillatur-ruhi sebagaimana yang diungkapkan Imam Al-Ghazali dalam menerangkan

tingkatan Shillatur-rahim. Shillatur-ruhi ini pula yang dicontohkan /disunnahkan oleh

Roasulullah SAW dalam berbagai kesempatan.

Contoh Aplikasi dari pemahaman-mengenali-menyadari tentang RUH dalam bertawassul seperti

dibawah ini :

Ila hadhdhratiin-nabi…atas kehadiran Nabi..dst

Ila hadhdhratii syaikh…atas kehadiran Syaikh..dst

Ila ruuhii….atas ruuh Fulan bin Fulan…dst

Dari Aisyah r.a, Saya mendengar Nabi SAW bersabda : “Arwah (jama’ dari Ruh) itu bagai

tentara yang berbaris. Mana yang bersesuaian berdampinglah dia, mana yang bertetangan

berjaulah ia”. (HR. Bukhari)

Begitu LUAS apabila diKUPAS…hehe , Luas dalam pandangan dan manfaat bagi Manusia,

Sedikit dalam pandangan Ilmu Tuhan (Qaliila).

Sakitu heula ti simkuring, etang-etang NGASAH Aji-Pangarti diri dina raraga “Silih-ASAH,

Silih Asih, Silih Asuh”. Hehe

Wallohua‟lam bimuroodih

Page 10: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

7

Kang Roni hatur rebu nuhun janten kajalanan ku seratan ka Roni, pon kitu seratan kang Roni anu

tipayun ngeunaan Lafadz Allah tea,….rebu nuhun laksa keti kabingahan, Jazakallohu Khairon

Katsiro, pamugi gunem catur ieu oge aya/janten manfaat khususna keur diri sim kuring, umum na

kadulur salembur jeung ka dulur urut salembur. Amiin

Baktos

Tabe pun…_/|\_

Roni S. Jayadireja Nyerat :

Nuhun... _/\_

Agus Wirabudiman Nyerat :

sami-sami pisan, Gunem catur ieu ke bade kana PDF keun, sugan jeung sugan bisa jadi jalan

bukaeun Diri anak incu wanoh kana Dirina...hehehe .

Helmi Pakudjati Nyerat :

ruh, OS. nafs, AS.

Roni S. Jayadireja Nyerat :

Mangga dilajeng pangersa...

Agus Wirabudiman Nyerat :

Nafsun /Diri Manusia yang Se-Utuhnya yang terdiri dari JASMANI dan RUHANI. Kemudian

yang dimaksud "Innan-nafsa Laamarotim bis-suui", Dasarnya Nafsu ini adalah Batin/Dayanya

dari Saripati Air-Api-Angin-Bumi yang menyatu menjadi JASMANI, apabila Daya Batin (Nafsu)

dari saripati Air-Api-Angin-Bumi dapat dikendalikan oleh ruhNya yang dimaksud dalam tulisan

di Atas, maka NAFSU yang tadinya suka memerintahkan keburukan menjadi terkendali dan

dapat mengikuti Daya Kebaikan disebut dengan Nafsul-mutmainnah.

Page 11: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

8

Mulih Ka JATI Mulang Ka ASAL

Page 12: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

GUNEM CATUR dina Facebook.com Group Kisunda

MULIH Ka JATI, MULANG Ka ASAL

Suryana Mishbah nyerat :

Aya Bahasa Mulih ka dzati mulang ka asal... Anu jadi pertanyaan simkuring kumaha carana

supaya bisa mulih ka dzati mulang ka asal..sareung ari nu disebat dzati iyeu teh naon, ari asal

teh naon ? Nyuhunkeun wedarana ti baraya nu aub di grup Kisunda iyeu..sugan we aya nu

langkung uninga kana bahasa MULIH KA DZATI MULANG KA ASAL...

Richadiana Kartakusuma nyerat :

entong ku istilah 'DZATI" atuh janten lieur .... biiasa bae atuh 'JATI'

Agus Wirabudiman nyerat :

Bade dzati bhs.arab, bade jati kang Suryana?

Suryana Mishbah nyerat :

Maksadna kumaha kang.. Mun tiasa mah duaduana di bejar beaskeun..heh

Aji Muda Nagara nyerat :

mulih ka jati mulang ka asal

asal na bau mulih jadi bau deui

asal na heuras balik deui ka heuras

asal ti lemah cai mulih kalemah cai

tapi da mung saukur kurungna eta mah

jadi euweuh mulih ka dzati mulang ka asal

anu aya oge mulih ka jati mulang ka asal

ari jati lain albasiah

hihihi

mangga dilajeng kang Agus Wirabudiman

1

Page 13: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

Yoppy Satria Nugraha nyerat :

Pilih ka jati panginten sanes mulih ah??? Uih deui atuh upami mulih mah benten sareng pulih.

...... Pulih (beres)

Agus Wirabudiman nyerat :

Upami Mulih ka dzati, Dzati anu dimaksad eta Dzatulloh, hartosna urang Mulih ka DzatNa,

sanes ka Asmaulloh, sanes ka Sifatulloh, mulih/pulih sanes ka Af’alullloh. Urang ti Alam

Dunya ieu bade Mulih teh sanes ka Surga sanes ka Naraka, tapi Mulih/Pulih ka Dzatulloh.

Anapon ari Surga mah (Kani’matan /Kasenangan /Mamanis) - Naraka (Kasangsaraan

/Kasusahan /Papait) tegesna eta kalebet Af’alulloh, ayeuna oge kasaksi-karasa hasilna,

kasorang-kapidamel-kalampah, di ojayan Surga jeung Naraka teh beurang jeung peuting.

Sugan aya anu nyebatkeun “Mulih ka Jannah/Surga, Mulang ka asal???”. Hehehehe ☺, tah

upami aya anu palay lebet ka Surga dibaturan ku 40 bidadari saparantosna PUPUS ngalalakon

di Alam Dunya, hartosna miharep Mulih ka Af’alulloh keneh, sanes Mulih ka Dzati

(Dzatulloh). Pangharepan anu kieu, teu keuna kana kecap dalil “Innaa Lillahi Wainnaa Ilaihi

Roojiuun”.

Anu kumaha atuh Mulih /atawa Pulih ka Dzati teeeh???.

Anu mana atuuuh anu Mulih /atawa Pulih ka Dzatulloh teeeh???, daaa geuningan buktos ari

Jasad /Waruga /Kurung nana mah di kubur, dibalikeun deui ka jero Kandungan (Bumi),

taaaah palih dieu namina disebat Ibu Pertiwi, hehehe ☺.

Ti tungtung sausap rambutna dugi ka handap sausap dampalna (Waruga) mah dipulangkeun

deui waeeee kana Kandungannana (Bumi) da eta tempat pangbalikan anu Sajati pikeun

Jasmanina.

Kandungan (Bumi) Indung Ka-kandungan=tuluy lahir (kaluar tina kakandungan indung),

tuluy balik deui kana Kandungan (Bumi).

Bumi/Lemah Cai/Tanah Air ieu disebatna Indung anu “Sajatina”...Mari kita berbakti kepada

Ibu Pertiwi Tercinta..heheh ☺

2

Page 14: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

Mulih deui kana pertarosan…anu mana atuuuh anu Mulih /atawa Pulih ka Dzatulloh naaaa,

apan sadayana oge Af’alulloh (Padamelan Alloh)???. Manawi kadugi kutulisan, kaharti ku

pikiran...hehe☺

Urang udag tina katerangan Padamelan Alloh (Af’alulloh) waktos nyiptakeun MALAIKAT,

JIN, ADAM. Ieu ASAL dadamelanNana :

MALAIKAT didamel ku Alloh tina Cahaya

JIN didamel ku Alloh tina Seuneu

ADAM didamel ku Alloh tina Taneuh (Lumpur hitam yg diberi bentuk dst…).

QS.As-Sajdah, 9: Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya ruh-

Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu

sedikit sekali bersyukur.

QS.Al-Hijr, Ayat 29: Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadianya, dan telah

meniupkan ke dalamnya ruh-Ku, maka tunduk kamu kepadanya dengan bersujud.

Ruh ditiupkan langsung, dari Ruh-KU (Min-Ruuhiii)

Ari RUH didamel ku Alloh tina ???

QS.Al-Isro:85. Artinya : Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu

termasuk amri (perintah /utusan /urusan) Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan

(tetang roh) melainkan sedikit".

Taaaaaah geuning kapanggiiiih, heuheuheu ☺, nyata geuning RUH dina jero ADAM /Jasad

/Waruga /Kurung JELEMA teh Amri /Parentah /Utusan /Urusan Alloh..

RUH diparentah /diutus ku Alloh kucara ditiupkeun tina Ruh anjeunNa (Ruhulloh) ka Jero

Waruga /Jasmani, dimana Jasmani ieu anu asalna tina KANDUNGAN BUMI. Janten anu

Mulih /atawa Pulih ka Dzatulloh teeeh, tegesna RUH anu langsung Urusan /Utusan Alloh.

Anu kumaha atuh Mulih /atawa Pulih ka Dzati teeeh???, nyaeta ka Dzat Laisa Kamitslihi

Syaiun (Dzat anu teu bisa disarupakeun jeung sagala rupa).

3

Page 15: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

Kumaha supaya kapaham mikirna???. Walerannana mah, kumaha ari rupana rasa panas???,

Kumaha ari rupana rasa amis???, Rupana “Rasa” Panas jeung Rupana “Rasa” Amisna wae

urang teu apal, tapi nyata kasungsi jeung karasa ayana “Rasa” anu teu aya “Rupa-na”.

Tuluy pikiran ku urang dina mangsa urang keur dijero kandungan indung, ceuk beja ti indung,

sok usik-sok malik, aya soca teu ningal, aya cepil teu rungu, aya bahamna tapi teu aya ucapna,

aya irung teu ungsa-angseu….hehehe ☺, usik sausikna-mailik samalikna. Tah kitu geuning

beja (Elmu tina Kandungan) anu disebat ASALna urang memeh lahir ka Alam Dunya.

Janten upami Mulang ka ASAL teh, model keur dina kandungan indung, hartosna :

= Panon kantun buleudna, euweuh Paningalna, asalna oge teu Ningal

= Ceuli kantun Rebingna, euweuh Pangdanguna, asalna oge teu Rungu

= Irung kantung Molongona, euweuh Pangangseuna, asalna oge teu Angseu

= Baham kantun balemna, euweuh Pangucapna , asalna oge teu Ucap.

Dst…

Kamana atuh anu sok Popolototna?

Kamana atuh anu sok Sadenge-dengena?

Kamana atuh anu sok Saangseu-angseuna?

Kamana atuh anu sok Sesentak-Gogorowokannana?

Kamana atuh anu sok Tatajongna?

Kamana atuh anu sok Teuteunggeulna?

Sasatna Warguga /Kurung /Jasmani-na geus jadi Babatang, jadi Rokrak, Usik di Usikeun,

Malik di Malikeun kunu Ngurebkeun. Heuheu☺.

NYATA geuniiiiing SAJATIna anu Ningal teh sanes Panon buncelik, SAJATIna anu

Denge/ngarungu teh sanes Ceuli rebing, SAJATIna Ucap/Pangucap teh sanes Baham

calawak, SAJATIna anu Ngangseu teh sanes Irung molongo, SAJATIna Hirup teh sanes

Waruga/Jasmani….

PRAK geura diajar ngarak-rak samemeh jadi rokrak, geura Wanohan anu SAJATIna dina

Diri, prak geura Ningal teu kalayan Panon, Dangu teu kalayan Cepil, Ngucap teu kalayan

Baham, Lempang teu kalayan Suku…jst, elmu /kawanoh /kanyaho kana perkara anu

SAJATIna ieu disebut Elmu SAJATI pibekeleun Mulih ka JATI kalayan Elmuna.

4

Page 16: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

Upami Mulih ka JATI bahasa Arabna DZATI, hartosna :

= paningalna Mulih kanu Maha Ningal bahasa Arabna mah (Al-Basor)

= pangrunguna Mulih Kanu Maha Rungu bahasa Arabna mah (As-Sama)

= pangucapna Mulih Kanu Maha Ucap bahasa Arabna mah (Al-Kalam)

= pangersana Mulih Kanu Maha Kersa bahasa Arabna mah (Al-Qudrot)

= elmuna/kanyahona Mulih Kanu Maha Uninga bahasa Arabna mah (Al-‘Ilmu)

= hirupna Mulih Kanu Maha Hirup bahasa Arabna mah (Al-Hayyu)

Dst…kitu oge upami Lulus dina migawena, saluyu sareng AsalNa Anu Maha Suci. katarima

hasilna, Sampurna dina PanampiannaNa.

Bade kecap bahasa DZATI (Arab) /atawa kecap JATI (Sunda) tujuannana mah AKUR ka

Gusti /Tuhan /Alloh /Ellohim, beda sotenan dina kecap BAHASA, BUDAYA (Cara Laku

Hirupna) masing-masing Suku, Bangsa anu pada-pada boga Hak sami pikeun

Mulih ka JATIna - Mulang ka ASALna.

Tah sakitu heula anan sakedikna, ieu oge panjang teuing…hehehe, etang-etang ngingetan diri

pribadi. Manawi katampi, hapunten anu kasuhun, hatur nuhun.

Wallohu’alam bimuroodih,

Baktos…

Agus Wirabudiman

http://www.facebook.com/notes/agus-wirabudiman/mulih-ka-jati-mulang-ka-

asal/10150916392761394

5

Page 17: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

4. Naha aya AGAMA Pribumi NUSANTARA?

1. Kecap “AGAMA” (AGAMA PARAHYANG-NUSANTARA).

HA-GAMA (Ha=Hana=kang Hana=Nu Aya=GUSTI; jeung Gama = patokan /TATANAN)

http://sukapura.files.wordpress.com/2014/03/ageman.pdf

2. PERCAYA NGAGEM

Raména jaman Ayeuna Carita “ngaran” AGAMA baheula ajaran Parahu - HyangNa :

Lafadz Allah = Hyang/Gusti/Tuhan. Dina Sajarah Natanagara Nusantara : =

*Ngaran raména dikaitkeun “dinisbahkeun” kana ngaran TATANAN Nagarana /Tokoh

*Sadayana-na ogé pada ngajalankeun Ajaran Para-Hyang kawéntar Carita Parahyangan.

http://sukapura.files.wordpress.com/2014/03/ageman21.pdf

3. SAJARAH AGAMA & MERTAHANKEUN!

http://sukapura.files.wordpress.com/2014/04/ageman3.pdf

Page 18: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 1

BAGIAN-I

Dari Milist : [email protected] ; [email protected]

Mar 1, 2014: Dimas Wuryanto Nyerat :

Kalau Agama Pribumi asli sebelum Urang Sunda ada agama apa yah ?

Ada gak rowayat orang Sunda asli di Nusantara ini !

Ada bukti bahwa urang sunda adalah ASLI di Jawa Barat ?

Coba tolong jawab barangkali Mr Hazairin bisa jawab gak !?

Jadi agama sunda Import atawa Export ?

--------------------------------------------Panambih Jawaban :---------------------------------- Moal sa-pati Aya-SADA kecap BAHASA lamun euweuh jinis-na

Nga RAJAH Ku-Ujang = Kujang Hirup Dadasar-I : AYA

SADANA SADA-NA = SuaraNya-FirmanNya-WahyuNya :

JAKA SADANA /SULANJANA; SRI SADANA /DEWI SRI

Rama-Buyut : Rambut (Ikatan, Tatali)

Rambut SADANA : TALIMENAR-TALIMENIR

(Naskah Wawacan Sri Pohaci)

|

sadaNa : HAYA => maké => HA-YA (AYA) simbol : I

//---------Pa-tembal–tembal Na-SADA-Na

Utusan - jeung nu – ngutusNa-----------//

Ga Ma Ya Ang Ga Ung Ing

*HA-GAMA = AGAMA | HYANG = YANG | HA-GUNG = AGUNG*

HA=1, NA=2, CA=3, RA=4, KA=5, DA=6, TA=7…dst

AJI-SAKA-PUWA-WISESA, SANG SAKA KRETA

(Sangskrit) + (Kawi)

HAGAMA-HYANG-HAGUNG

PA-RA-HU HiyangNa disebut PARA-HYANG |

Agama Yang Agung

Parahiyangan | ----------------------_/\_--------------------- |

Ari sadaNA PARAHIYANGAN téh, dimana???

Naha PERCAYA “punduh-pindah” jadi ka Hindia-Arab-Inggris-Cina???

Naha PERCAYA Yang Murba-Ing jagat raya téh pipindahan???

PERCAYA = Ngabenerkeun HAYA-NA (pokok tina Ngagem/Agem/Ageman/Agama)

Page 19: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 2

RINGKASAN SAJARAH AJARAN PARAHIYANGAN

1 2 3

SULANJANA TALIMENAR

TALIMENIR DEWI SRI

SADANAHAYA-AYA

AIR

ANGIN BUMI

API

PANCER

RESI

RESI RESI

RESI

HYANG

4 5 6

RESI

RAMA RESI

RAMA

HYANG

RESI

RATU SUNDA

RAMA

HYANG

RESI

RATU SUNDA

RAMA

GALUH

HYANG

AGUNG

1. Jaman Purwaning Dumadi (Asal Sakaéh Asal) HAYA - AYA

2. Jaman Dumadi Sagala Aya = PAPAT KALIMA PANCER

3. Jaman Ka-Resi-an = Jaman dominan AIR.

4. Jaman Ka-Resi-an + Ka-Rama-an = Jaman dominan API

5. Jaman Tri Tangtu di Buana Sunda, Resi-Rama-Ratu = Jaman dominan ANGIN

6. Jaman Tri Tangtu SUNDA Nu MIBANDA = Jaman dominan BUMI

Jaman Galuh Ratu Sunda (Geger Hanjuang) /Galunggung

GaluhRa – GaludRa - Ga-Ru-Da (GARUDA NUSANTARA)

Hubungkan dengan penelitian arkeologi, justru di tanah Jawa ini telah ditemukan berbagai

fosil manusia purba yang berumur 1,5-1,75 juta tahun yang dikenal dengan sebutan "Java

Man" (Misteri "Java Man" oleh Bintoro Gunadi dalam HU Kompas) dan penemuan gigi

manusia purba oleh Dr. Tony Djubianto di wilayah Rancah dan Tambaksari Kabupaten

Ciamis (Jawa Barat) yang usianya lebih tua dari yang ditemukan di Sangiran, bukti nyata

di wilayah SUNDA ini telah berpenghuni sejak ratusan, ribuan bahkan jutaan tahun.

Selain itu, telah ditemukan sejenis alat cor logam di sekitar Dago Bandung yang menurut

penelitian van Bemmelen (peneliti Belanda) usianya telah mencapai 125.000 tahun.

Page 20: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 3

Page 21: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 4

AGAMA PARAHYANG : PAPAT KALIMA PANCER-NUSANTARA

Dina maca Sajarah Ajaran anu didugikeun di Jazirah Arab (Millah Ibrahim):

ASAL-USUL pikeun nerangkeun ruhNya /pancerNa/hyangNa :

1 2 3

AIR

ANGIN BUMI

API

PANCER

MALAIKAT

ADAM HAWA

JIN

ALLAH

TAURET

INJIL AL-QURAN

ZABUR

MILLAHIBRAHIM

4 5 6

‘ALI BinAbu Thalib

HASAN HUSEN

FatimahAz-Zahra

MUHAMMAD

SYARI’AT

HAQIQAT MA’RIFAT

THARIQAT

KAAFFAH

Keterangan No.4 :

A. QS.Ibrahim:4. “Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa

(Lisan) kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada

mereka.,…”.

B. QS.An-Nisa:164. “…dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka

kepadamu…”. QS.Al-Mu‟min:78. “...ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu..”.

C. QS. Al-Maidah:48. “Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan

yang terang.(Syir’atan Waminhajan)”.

D. QS.Al-Baqaroh:148. “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia

menghadap kepadanya…”.

E. QS. Al-Baqaroh, 135. “…Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka

dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”.

Inilah yang dimaksud Rahmatan Lil’alamin+Kaffatal-linnas, tidak harus seluruh manusia

untuk mengikuti Syari’at yang diterapkan di Ummul Quro/Mekah-Jazirah ARAB.

Tambihanna http://sukapura.files.wordpress.com/2013/06/ringkasantabayyun3.pdf

Page 22: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 5

BAGIAN-II

1. Kecap “AGAMA” (Agama Nusantara).

HA-GAMA (Ha=Hana=kang Hana=Nu Aya=Gusti; jeung Gama=patokan/tatanan)

2. PERCAYA NGAGEM

Sampurasun…

Hapunten Kang Gun.. bilih telat ngawalerna, bari nuju pakepuk téa…hehe .

Mar 26, 2014, Gunawan Yusuf Miarsadireja Nyerat :

Kang Agus, naha satiap aliran kapercayaan tiasa dianggap agama ?

----------//---------- :

Ngahaturkeun rebu nuhun laksa keti kabingahan, bingah teu aya papadana, pertarosan akang

éta kalintang agungNa, margi pertarosan ngudag kana perkawis Pakuan-Pajajaran, “naha

satiap aliran kapercayaan tiasa dianggap agama ?”.

Aya Pameunteu LUAR (Extern). Aya Pameunteu JERO (Intern).

Numutkeun Pameunteu LUAR (Extern): jaman kiwari, tikawit anu Ngawasa (Pamarentah)

katut Rahayatna, réana ngarojong yén kecap AGAMA téh dipaké-na ku 6 ngaran Agama,

Hindu, Buda, Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Konghucu. Sedengkeun anu boga

kecap AGAMA tegesna Bahasa Indonesia (Bahasa Nusantara /IBU Pertiwi) anu

mertahankeun kana CIRI (identitas,“Syi’ar”) + CARA (“Syari’at”) Hirup Luluhur IBU

Pertiwi-na ku jaman kiwari disebutna “ALIRAN” /atawa “SEMPALAN” tina anu 6 ngaran

Agama tadi… “/atau singkretis” cénah.

Upami KANYATAAN kiwari samodél kitu hatosna IBU+RAMA, Karuhun Luluhur urang

baheula téh Primitive, Animismeu (Nyembah Roh), Dinamismeu (Nyembah Benda, Patung,

Batu..jst). Pon kitu dina ngolah(Administrasi Nagara), “ALIRAN” ieu mah teu di kelola ku

Mentri AGAMA!!!..., dina hartos PAMEUNTEUna kana anu disebut “Aliran” tadi = LAIN

AGAMA, /atawa teu kaasup AGAMA.

Pameunteu JERO (Intern) : Jaman kiwari numutkeun penelitian, tikawit Sabang sapai

Merauke aya +/- 230an (hapunten bilih lepat) kelompok Masyarakat Adat anu mertahankeun

kana CIRI (identitas,“Syi’ar”) + CARA (“Syari’at”) Hirup Luluhur IBU Pertiwi-na sesuai

Adat Budaya tempatna. Anapon Ciri Ajaran UTAMA salah sawiosna “Ngahortmat ROH

/RUH Luluhurna”, Cara Ritualna LAHIRna sapertos Nyasajén, Nyeunget Menyan…dst.

Mertahankeun, pangna kitu ogé teu sa-pati diPERTAHANkeun, tikawit CIRI+CARA Ajaran

Luluhur /Karuhun nana éta, lamun teu KaRASA manpaatna Lahir kalih Batina. Cirining

boga=NGAGEM KaPercayaan /KaTeguhan Dirina (teu Luak-Léok=PANCER BUMI).

Page 23: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 6

Janten sok sanaos kunu réa ngajamanan ayeuna Luluhur Nusantara katut anu

Mertahankeunnana disebut Primitive, Animismeu, Dinamismeu, ogé disebutna ngan ukur

“ALIRAN”, pikeun dirina moal matak jadi panghalang pikeun Ngagemna.

Anapon elingan /pamahaman kana istilah “ALIRAN” anu dimaksad ku Kang Gun… “naha

satiap aliran kapercayaan tiasa dianggap agama???”, tah ieu mah kumaha ANGGAPAN

pamahaman /elingan jalma réa baé…hehe . Upami pamahaman SAJARAH, BAHASA

kecap AGAMA, BUDAYA sapuk, sa-reundeuk sa-igel, sa-bobot sa-panampian khusuna

Urang Sunda anu PAPASTÉN Hirup di tatar Pasundan “Poseidon” (Jawa Barat-Banten)

sakumaha anu didugikeun ku sim kuring kamari

http://sukapura.files.wordpress.com/2014/03/ageman.pdf “salah sawios alitna”, kantun

gotongroyong merjuangkeun /ngusulkeun kanu keur Ngawasa Nagara (Pamarentah) supaya

ka-asup AGAMA, pasti /nyata anu +/- 230 kelompok Masyarakat Adat + “Aliran

Kapercayaan-nana” téh dikelola ku Mentri AGAMA+Mentri2 lainna, hartina AYA ADIL

dina ngajalankeun Pancasila ka.1. Ka Tuhanan Yang Maha Esa.

Upama geus kitu, hartina….Satiap Aliran Kapercayaan di Nusantara éta Agama. Harti anu

AGUNGNA…, IBU+RAMA baheula, Karuhun /Luluhur urang di Nusantara téh geus boga

HA-GAMA (Ha=Hana=kang Hana=Nu Aya=GUSTI; jeung Gama=Patokan/TATANAN),

“alias Non Primitive”.

Raména jaman Ayeuna Carita “ngaran” AGAMA baheula ajaran Parahu HyangNa :

Ringkesna baé --------------Rupi-rupi Generasi Ka-RESI-an---------------

Neras Jaman Aki Luhur Mulya (Ki-Sunda) /Aki Tirem+Nini Tirem.

Jaman Salakanagara ku Dewawarman disebut raména jaman Agama Dewa-Dewa

Di India asalna Dewawarman, ku baturna disebut raména Agama Hindu

tuluy daratang deui ka Nusantara bari mawa STEMPEL Ajaran Hindu…hehe .

Jaman Tarumanagara disebut raména Agama Budi /Buda. MaTarum…dst.

Jaman Sunda ngawasa disebut raména Agama Sunda

Jaman Galuh ngawasa disebut raména Agama Galuh

Jaman Galuh Hyang Agung disebut raména Agama Galunggung /Elmu Galunggung.

Jaman Galuh Pakuan Pajajaran disebut raména Agama Sunda Pajajaran

*Ngaran raména dikaitkeun “dinisbahkeun” kana ngaran TATANAN Nagarana /Tokoh*

Sadayana na ogé pada ngajalakeun Ajaran Para-Hyang kawéntar Carita Parahyangan.

Emut deui, euweuh Agama anu teu hadé, Pikukuh Agama Sunda Pajajaran Tabayyun :

http://sukapura.files.wordpress.com/2013/06/ringkasantabayyun3.pdf, hal:9.

Page 24: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 7

Rék kusaha deui diperjoangkeun-nana Harkat-Martabat Luluhur téh, lamun lain ku anak-

incuna da…keur Ka-RAHAYU-an Harkat-Martabat Bangsa anak-incuna kénéh, margi

Bangsa Arab-Ingris-India-Cina mah moal merjuangkeun nana!... hehe .

Moal aya kaNYATAan, anu ngaleuwihan Pagawéan. = Gawéan! supaya Nyata!...

Gawé-na! : Sepi-ing pamrih, ramé-ing gawé; Mamayu hayu-ning bawa-na.

Guuuung Aguuuung… Bral… Prung…Prak…

_//\\_--------------- | ------------------_//\\_

||---Ké…ké… kééé heula ulah jangji rusuh Bral… Prung…Prak…, margi Tékad Hana-ing

Juangna (Hanjuang)na tacan Buleud!!!, hehe … Aya kénéh nyangkérok karémpan-sugan

akibat geus réana pamahaman Agama (firqoh2, madzhab2)na boh dina ngaran Islam, Hindu,

Buda, Karestén, Konghucu :

||--Naha kudu pindah Agama jadi Agama ngaran Parahyang /Sunda??? Teu kudu!...

Lantaran euweuh Agama anu teu hadé!...

||--Naha kudu ngajalankeun Nyasajén???, Teu kudu!, ari tacan harti Elmu-na mah.

||--Naha Agama Luluhur Nusantara téh ajaran Tauhid/Monotéis???,Tauhid = Tunggal.

Parantos dijelaskeun (Tabayyun) dina seratan TABAYYUN-II.

Download : http://www.box.com/s/6c8dc77cc6f281299951

||--Naha aya paréntah dina Al-Qur‟an kalih Conto /Sunnah Kanjeng Nabi Muhammad SAW

dina Merjuangkeun nanjeurkeun nana Ageman Luluhur-na anu parantos Tauhid téh?, supados

nalika Bral…Prung…Prak….Hana-ing Juang-na kenging Ridha Allah SWT /Ridha GUSTI

NU MAHA SUCI, kenging Syafa‟at Kangjeng Nabi Muhammad SAW, kenging sapaat

KaRUHun Suci IBU Batari - RAMA Batara béh dituna ti Jajaran PARAHYANG???, Tangtu

AYA, margi Ajaran Rohmatan Lil‟alamin + Kaaffatal-linnas téa.

(*)Anapon Sindir-Silib-Sampir-na dina Al-Qur‟an kalih Sajarah Sunnah Nabi-na :

A. QS.Asy-Syuura:13. “Dia telah mensyari`atkan kamu tentang agama apa yang telah

diWasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa

yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu : Tegakkanlah agama

(meng-Esakan Tuhan) dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya (Ke-Tuhan-an

Hyang Maha Esa /Tauhid)…”.

Upama aya jalma ijid, ngahalang-halang kantenan ngahina saparantosna nampi penjelasan

(Tabayyun) yénta Luluhur Nusantara (Ngagem Tauhid), badé pangakuan Agama naon waé

(Hindu, Buda, Islam, Kristen, Konghucu) QS.Asy-Syuura:13. “…Amat berat bagi orang-

orang Musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. …”. Éta sajatina kaom Musyrik!.

Page 25: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 8

(*)Kumaha Sajarah Sunnah Nabi SAW-na dina Abad 6-7 Masehi :

Ringkesna baé : dina Ringkasan Tabayyun-III, hal:5. *SYARI’AT AGAMA.

Download http://sukapura.files.wordpress.com/2013/06/ringkasantabayyun3.pdf

B. Papastén Nu Maha Ngatur pikeun nata Nagari Ummul Quro (Al-An‟am:92, Asy-

Syuura:7). Pikeun nagarawat Baitul„Atiq (Rumah Tua-Imah Kolot, Al-Hajj:29, Al-

Ahajj:33), Tutunggul Patilasan /Atsarna-na IBU Siti Hajar+RAMA Ibrahim.

Pamugi Rundayan ieu tiasa ngabantos kana Sajarah ngeunaan Millah Ibrahim :

1.NABI IBRAHIM+SITI HAJAR, 2.NABI ISMA’IL (Ummul-Quro)

\\------------------------------------------------------------------------------------//

1.NABI IBRAHIM+SITI SARAH, 2.NABI ISHAK, 3.NABI YA'QUB, 4.NABI YUSUF

\\------------------------------------------------------------------------------------//

1.NABI IBRAHIM+SITI SARAH, 2.NABI ISHAK, 3.NABI YA'QUB, 4.LEVI (Kakak YUSUF),

5.KOHATH, 6.IMRAN, 7.NABI MUSA (TAURAT)-NABI HARUN(Kakak-Adik).

\\------------------------------------------------------------------------------------//

1.NABI IBRAHIM+SITI SARAH, 2.NABI ISHAK, 3.NABI YA'QUB, 4.YAHUDZA (Kakak YUSUF, Asal

Kaum YAHUDI), 5.BARES, 6.HASRUN, 7.RAUM, 8.UMMANIZAB, 9.YAUKSAUN, 10.SALMUN,

11.YUAR, 12.UFIZ, 13.ISYA, 14.'UWAID, 15.NABI DAUD (ZABUR), 16.NABI SULAIMAN, 17.|???--?--

???|, 18.HEZEKIAH, 19.|???--?--???|, 20.HELI, 21.MARYAM, 22.ISA (INJIL)

\\------------------------------------------------------------------------------------//

1.NABI IBRAHIM+SITI HAJAR, 2.NABI ISMA’IL, 3.HAIDIR, 4.ARAM, 5.'ADWA, 6.WAZZI, 7.SAMI,

8.ZARIH, 9.NAHITH, 10.MUKSAR, 11.AIHAM, 12.AFNAD, 13.AISAR, 14.DESHAN, 15.AID, 16.AR'AWI,

17.YALHAN, 18.YAHZIN, 19.YATHRABI, 20.SANBIR, 21.HAMDAN, 22.AD-DA'A, 23.'UBAID,

24.'ABQAR, 25.AID, 26.MALKHI, 27.NAHISH, 28.JAHIM, 29.TABILKH, 30.YADLAF, 31.BILDAS,

32.HAZA, 33.NASHID, 34.'AWWAM, 35.OBAI, 36.QAMWAL, 37.BUZ, 38.AWS, 39.SALAMAN,

40.HUMAISI', 41.ADD, 42.ADNAN, 43.MA'AD, 44.NIZAR, 45.MUDAR, 46.ELIAS, 47.MUDRIKAH,

48.KHUZAIMAN, 49.KINANA, 50.AN-NADR, 51.MALIK, 52.FAHR, 53.GHALIB, 54.LU'AY, 55.KA'AB,

56.MURRA, 57.KILAB, 58.QUSAI, 59.'ABD MANAF, 60.HASIM, 61.ABDUL MUTHALIB,

62.ABDULLAH, 63.NABI MUHAMMAD SAW (AL-Quran). Nanjeurkeun Ka-BAITULLAH-an.

C. Adat Budaya /ritual Sa‟i (Lari2 kecil) antara bukit Shafa-Marwah yang dilakukan secara

turun-temurun oleh keturunan /dzuriat Nabi Isma‟il (minoritas), oleh kaum Musyrikin

Quraisy yang juga masih dzuriat dari Nabi Ismail + mayoritas ummat Yahudi (tidak

seluruhnya) + mayoritas ummat Nasrani (tidak seluruhnya) pada waktu itu dianggap

prakték menyimpang “Primitive”, dengan Kehadiran Nabi Muhammad dari BANI

HASIM selaku penerima WASIAT /AMANAT merawat “Ka‟bah /Baitullah” QS.Al-

Baqarah:125, bukit Shafa dan Marwah sebagai Syi’ar, QS.Al-Baqarah:158.

“(Sesungguhnya Shafaa dan Marwah adalah sebahagian dari syi`ar Allah(Hiyang /Gusti

/Tuhan…)”. SEJARAHnya adalah untuk mengingat perjuangan IBU Siti Hajjar dalam

usaha mencari air dengan berlari-lari antara bukit Shafa dan Marwah.

Page 26: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 9

D. Al-An‟aam:67. Untuk tiap-tiap berita (yang dibawa oleh rasul-rasul) ada (tempat letak)

terjadinya dan kamu akan mengetahui.

FAKTA ILMIAH BENUA ATLANTIS ITU INDONESIA http://saripedia.wordpress.com/2012/06/08/fakta-ilmiah-benua-atlantis-yang-hilang-itu-

ternyata-indonesia/

Bukti Keberadaan Sulaiman Di Indonesia : http://atlantissunda.wordpress.com/2011/06/16/bukti-keberadaan-sulaiman-di-indonesia/

Benang Merah Indonesia Sebagai Pusat Peradaban Atlantis Dan

Negeri Saba‟ http://ahmadsamantho.wordpress.com/2012/09/05/benang-merah-indonesia-sebagai-

pusat-peradaban-atlantis-dan-negeri-saba/ Ini Hipotesis dari KH Fahmi Basya dan para

Muridnya, mengenai kebenarannya tentu masih harus diteliti lebih lanjut secara

komprehensif dan detail. (Red. Ahmad Yanuana Samantho)

Ternyata berdasarkan hasil riset Lembaga Studi Islam dan Kepurbakalaan yang

dipimpin oleh KH. Fahmi Basya, dosen Matematika Islam UIN Syarif Hidayatullah,

bahwa sebenarnya “CANDI BOROBUDUR” adalah bangunan yang dibangun oleh

“TENTARA NABI SULAIMAN” termasuk didalamnya dari kalangan bangsa Jin dan

Setan yang disebut dalam Alqur‟an sebagai “ARSY RATU SABA”, sejatinya PRINCES

OF SABA atau “RATU BALQIS” adalah “RATU BOKO” yang sangat terkenal

dikalangan masyarakat Jawa, sementara patung-patung di Candi Borobudur yang selama

ini dikenal sebagai patung Budha, sejatinya adalah patung model bidadara dalam sorga

yang menjadikan Nabi Sulaiman sebagai model dan berambut keriting. Dan seterusnya….

*-----Salah satu Syari‟at Nabi Sulaiman memerintahkan Membuat Patung----------*

QS. SABA‟.13: “Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari

gedung-gedung yang tinggi(Maharib) dan patung-patung (Tamatsil)…”.

Sabagian katurunan Kanjeng Nabi Ibrahim (Isma’il ti IBU Siti Hajar) ditempatkeun di

QS.Ibrahim:37. “…di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah

Engkau (Baitullah) yang dihormati,….”,

RAMA Ibrahim+IBU Hajar, ISMA‟IL->MUHAMMAD->Jazirah Arab-> KA‟BAH

Syari’atnaKa’bah Bersih tina Patung-Patung

RAMA Ibrahim+IBU Sarah, DAUD->SULAIMAN->Nusantara-> Candi BOROBUDUR

Syari’atna Nyieun Patung-patung (Ka-RATU-an /Karaton).

Analisa : Nuduhkeun KARAKTER Dasar Manusa di Dunya dipangaruhan kulingkungan

Alamna (Geografisna antara Nusantara jeung Jazirah Arab), ieu ogé salahsawios sabab

bédana Metode /Cara /Syari‟at Agama anu diterapkeun ku Rosul-rosul–ParaHiyang

diNagarina sewang-sewangan anu tinangtos sadayana ogé Numutkeun Wahyu Kersaning

Anu Maha Ngatur = Elingan Sanghiyang Darma-Wisésa téa ceuk Ki-SUNDAna mah.

Page 27: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 10

Ash-Shaaffaat:83. “Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar

termasuk golongannya /pengikutsetianya(Nuh) /(SYI’AH Nuh).”.

Nabi NUH /NOAH, Kumaha jeung Dimana???...hehehe , aduuuh panjang teuing…urang

pungkas waé dugi kadieu heula. Ayeuna mah geura Bral…Prung…Prak…Juangna,

WASIATna GALUNGGUNG téa, IBUna Galuh Ratu Sunda (GARUDA) NUSANTARA,

ulah nepika SAJARAH tinggal dongéngna, TUTUNGGUL tinggal Tugulna, Kabuyutan

/Makam-na tinggal Bala-na, nyaaaa pantes di Nagri urang ayeuna barala kalakuan nana, margi

réaaa anak-incu-na geus dangka ka IBU+RAMAna, ka-asup sim kuring baheula “teu apal

téa”, moal aya hampura Gusti lamun teu aya hampura IBU+RAMA Abdi. Aduuh Ampuuun

Gustiii, tobat Abdi, puuuun paraluuun nyanggakeun bakti Abdi.

Aduuuh, hapunteeen…hapunteeen anu kasuhun Kang Gun… bilih sim kuring Tutur

Langkung Saur, pamugi tiasa katampi, kirangna!, éta mah kakirang sim kuring baé…

Rampeees…, Mugi Rahayu Sagung Dumadi.

Baktos _/\_ pun Agus Wirabudiman.

Page 28: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 11

BAGIAN-III

1. Kecap “AGAMA” (AGAMA PARAHYANG-NUSANTARA).

HA-GAMA (Ha=Hana=kang Hana=Nu Aya=GUSTI; jeung Gama=patokan/TATANAN)

http://sukapura.files.wordpress.com/2014/03/ageman.pdf

2. PERCAYA NGAGEM

Raména jaman Ayeuna Carita “ngaran” AGAMA baheula ajaran Parahu - HyangNa :

Lafadz Allah = Hyang/Gusti/Tuhan. Dina Sajarah Natanagara Nusantara : =

*Ngaran raména dikaitkeun “dinisbahkeun” kana ngaran TATANAN Nagarana /Tokoh*

Sadayana-na ogé pada ngajalankeun Ajaran Para-Hyang kawéntar Carita Parahyangan.

http://sukapura.files.wordpress.com/2014/03/ageman21.pdf

3. SAJARAH AGAMA & MERTAHANKEUN!

Sampurasun…

Salajengna :

Mar 28, 2014, Gunawan Yusuf Miarsadireja Nyerat :

||---kuring geus maca eta naskah kaasup sabaraha naskah sejen, lain wae tina eta tulisan tapi

tina sababaraha buku sejen, kasup tulisan ti tokoh tokohna, kaasup survey lokasi di cigugur,

ciparay,---||---logika-na kieu bae urang baduy nu ngagem sunda wiwitan asli nu geus ratusan

taun cicing di banten (nu masarakatna fanatik kana islam) tara diganggu komo deui aya

pacokredan---||---, ieu komunitas di luar baduy mani gampang pisan nuduh yen urang islam

sok ngalakukaeun panindesan tos ratusan taun deui ka eta komunitas, naha eta nu diajarkeun

ku eta komunitas ?

(---------Seratan diluhur ku sim kuring nganggo penggel---||----) :

||--Aduh geuning éta Kang Gun… sakitu Lébar jeung jerona Mapay-mapay “sajarah”na,

tangtos munel eusina ogé. Nuhun..nuhun.

Catatetan :“Keyakinan masyarakat Baduy bersumber dari ajaran Sunda Wiwitan. Ajaran

ini melahirkan pikukuh sebagaimana titipan Karuhun (Leluhur).”

||--Logika-na deui, naha sakur-sakur anu ngahormat, ngajalankeun Ageman-na Karuhun

(Luluhur-na) anu diluar Baduy KUDU sarua ngajalankeunnana sapertos Urang Baduy anu

katingal jaman ayeuna!!!, pédah sarua aya kecap “Karuhun (Luluhur-na)” kitu!!!...?.

Upami Logika-na Kang Gun sapertos kitu, lajeng aya “komunitas” /masyarakat anu ngaku

ngagem Sunda Wiwitan, masyarakat ieu langsung dicap! ngagem Sunda Wiwitan PALSU,

lain ti Karuhun tapi ti Jurig /Belis …jrrd!!!. Sabab anu ti Karuhun mah aya di Baduy.????

Page 29: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 12

Taaah…sedengkeun pikeun nangtukeun /ngahukuman dina perkawis AGAMA (Ad-Diin)

kudu SASMITA /‟Ainal-yaqin “Siddiq” naha ti Jurig/Belis…atawa memang SAJATIna

Karuhun /Ruh SUCI?, teu cukup ku ukuran Logika /Akal panon Dzahir manusa, margi jalan

pikeun dugi kana „Ainal-yaqin, urang kudu apal heula kana ngabédakeun Raga kalih ruhNA

“Muutu qobla ‘antal mauta” téa!, dadasar ngeunaan ROH, kanggo pangemutna tiasa di

Download ROH /RUH-ARWAH :

http://sukapura.files.wordpress.com/2014/03/ruh_facebook.pdf

FB : https://www.facebook.com/notes/agus-wirabudiman/roh-ruh-arwah/10151950705431394

Salajengna urang longok SAJARAH AGAMA kalih MERTAHANKEUN-nana

3.a. SAJARAH :

Islam di Sunda geus sumebar 2 abad samemeh Wali 9 http://sunda.andyonline.net/2011/07/islam-di-sunda-geus-sumebar-2-abad.html : =

“Tina naskah-naskah kuno bisa dicindekeun yen agama Islam teh saenyana geus sumebar di

tatar Sunda jauh saméméh Dewan anu Salapan aya,” ceuk Undang Darsa, M.Hum., salah

saurang ahli pilologi nu kawilang nyongcolang. Anu dimaksud Déwan Salapan ku ieu dosen

Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung téh taya lian iwal ti Wali 9.

Dina sajarah lokal di Cirebon, disebutkeun Bratalagawa sanggeus nganut agama Islam

jeung ngalakonan ibadah haji datang deui ka tatar Sunda taun 1337 Maséhi. Katelah ku

sebutan Haji Baharudin nu sanggeus mukim di Cirebon sarta nyebarkeun Islam dijulukan

Haji Purwa Galuh, duméh Bratalagawa téh urang Galuh munggaran nu munggah haji.

---------------------||--------------------------------------------------------------------------dst

Amit ampun paralun Neda Widi Ka Gusti Nu Maha Ngatur, lajeng widi ka papada (Ahli

Sejarah, Ahli Agami, Ahli Pilologi..dst), lajeng widi ka luluhur khususna ka Eyang

Bratalagawa katelah Paku Haji /Haji Purwa Galuh, Lalakon Bratalagawa anu kapungkur

tukang Lalayaran dagang ka wewengkon Sumatera, Cina, India, Srilanka, tepi ka Arab,

Kiwari baris dibuka, PAPASTÉN Hirup Nu Maha Ngatur pikeun Eyang Paku Haji, Lalakon

hirup-na pikeun Caturkeuneun ka anak-incu Jaman kiwari dina perkawis Agami.

Ringkesna baé :

1. Bratalagawa, naha mantenna ngagem Kapercayaan ka Gusti /atawa heunteu nuju salami

lalayaran dagang téh???, Percaya, Ngagem!, Ageman-nana sakumaha Ajaran anu diagem

ti Bapak, Aki, Buyut, Bao (Karuhun)…dst. Margi mantena sering lalayaran dagang,

mangbulan-bulan, mangtaun-taun antukna kolot umur dijalan /pangumbaraan (tempat

Dagang). Srog ka lembur pangumbaraan (pikeun dagang) dugi di wewengkon India, ari

elmu dagang “lamun hayang payu dagangan-nana” kudu deukeut jeung masyarakat

satempat “konsumen /calon anu rék meulina-na”.

Page 30: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 13

A.) Nalika katempo ku Panon, kacatur ku Carita, Ritual Ciri + Cara “Syari‟at”-na Urang

Hindi (India) dina ngajalankeun Kaagamaan-nana, aya kamiripan jeung nu diagem

Bratalagawa waktu harita dina HAL : (1). Nyeungeut menyan /dupa, (2). Nyasajén

/Nyuguh /Ngukus, (3). Ngagungkeun /Ngahormat ROH /Ruh-Arwah Luluhurna. (4). Loba

patung-patung /Candi ditempat ritual-na.

B.) Nalika srog ka lembur pangumbaraan (pikeun dagang) di wewengkon ARAB (Jazirah

Arab), Bratalagawa salaku bangsawan terah Raja Galuh, ku Bangsawan di Jazirah Arab di

Kafir-keun, di Musyrik-keun “margi Non Muslim” /teu ngajalankeun Ciri + Cara

/“Syai‟at Islam” sakumaha Ritual Bangsa-wan Arab-téa, atuh kantenan baé ageung kana

matak!!!..., matak kirang laku barang dagangan (moal bisa balik ka-Lembur)!!!...hehe ,

katurug-katutuh Ajaran Islam di Jazirah Arab-na dina mangsa Tahun 1300an (Abad 14)

Masehi keur haréng-héng Silih Sesatkeun, Silih Musyrikkeun, Silih Kafirkeun, Silih

Bobok, Silih Tarok ku masalah Sajarah BANGSA-na katut Ka-Agamaan nana, sakumaha

anu paratos di jelaskeun ringkesna dina TABAYYUN-II, hal:8-10.

Pon nya kiiiituuu… Bratalagawa Kaya Harta (Sodagar) nalika Ibadah Haji ka Baitullah,

Sholat boh ngurilingan “Ka‟bah” /thowaf-na (Cara Ritual-na), dititénan sabudeureun

Ka‟bah (Wangunan Jangkung Badag, Pasagi Opat dituruban lawon Hideung) weléh teu

manggihan Sasajén, teu manggihan Parupuyan, teu manggihan patung disabudeureun

BAIT-ALLAH téh, ngan disunnahkeun cenaaah nyium HAJAR Aswad (Batu Hideung)

anu ditunda, diliangan BULEUD juru Ka‟bah nyagkerok di jero!!!.

Cag…urang tunda nepi kadieu, Bratalagawa nuju ngajalankeun ritual Haji di Jazirah Arab,

urang longok Bratalagawa saparantosna ti Haji, saurnah salin Nama, salin baju Pamaké,

kecap ngaran ASALna Bratalagawa = Batara-Lagawa (ngaran tina Ageman Ka-Bataraan

ti Kolotna) janten Haji Baharudin. Kecap “Haji Baharudin” tina bahasa arab, gelar Haji

jaman kiwari jadi budaya instilah “gelar” pikeun ummat Islam di Indonesia anu parantos

ngalaksanakeun Ibadah Haji. Sedengkeun kecap “Baharuddin” tina kecap bahasa arab

“Baharun;Ad-Din”, Baharun=Laut; Ad-Din=Agama; Laut Agama /Lautan Agama /Agama

Laut, nyurupkeun nana mah kumaha raosna baé. Upami ngalongok SAJARAHna diluhur,

meunang Pamaké /Agem /Baju-na ti sabrang-ngeun pulo Sumatera (Nyabrang Laut).

2. Haji Baharudin, nyebarkeun Islam di Tatar Pasundan (SUNDA) kawit di Cirebon, dina

pamadegan-nana waktu harita Ciri “Syi‟ar” + Cara “Syari‟at” Ritual Kapercayaan ka

GUSTI anu dijalankeun ku KaRajaan Galuh boh masyarakat Galuh-na éta sarua jeung anu

dilakukeun ku Tokoh Agama+Masyarakat India, boga kasimpulan waktu harita yén

Agama anu diterapkeun di Karajaan GALUH meunang nyonto Ajaran Agama India, dina

pikirna (Haji Baharudin) teu aya salahna lamun dirina salaku terah Bangsa-wan Galuh

nerapkeun Ciri “Syi‟ar” + Cara “Syari‟at” Ritual meunang Ajaran Agama ti Arab-na.

Page 31: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 14

Haji Baharudin anu munggaran salin Baju Pamaké, kawentar disebatna Haji Purwa Galuh,

nyebarkeun /da‟wah ka kalangan Istana Karajaan pon kitu teu kalangkung ka Rahayat

Galuh-na, materi Da‟wah-na Tauhid, Syahadat, Bid‟ah, Syirik, Kafir jeung sajabana,

sakumaha elmu meunang ti PANYABAAN téa.

3.b. MERTAHANKEUN!

Catetan Panumbu Carita Pakwan Pajajaran : Pada Prasasti Batu Tulis (Bogor), di sana tertulis

: “Ini sasakala. Prebu Ratu purane pun diwastu diya wi ngaran Prebu Dewataprana diwastu

diya dingaran Sri Baduga Maharaja Ratu Aji di Pakwan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata”.

*Sri Baduga Maharaja masa kecilnya diasuh dan dibesarkan bersama kakenya bernama

Prabu Wastukencana (Majalah SIMPAY, Edisi 01/Mei/2012).

-------------------------------------------------------||---------------------------------------------------

Misi Da’wah ka Istana Galuh, Ku Raja Eyang Prabu Wastukencana, Haji Baharudin

/Bratalagawa (JAYA ANTEA versi Pantun Bogor Rakéan Kalang Sunda) téh ditamping

kalayan dariya, nanging perkawis tujuan Da‟wahna, Karajaan jeung Rahayatna geus maké

Patokan Gusti /Tatanan ti Sanghyang Agung /Ageman Amanat Luluhur. Haji Baharudin

salaku terah Karajaan kénéh, lajeng kaluar ti Karaton maksad bade teras deui ka Cirebon,

disapaparat jalan tangtos waé ku rahayat Galuh pada ngahormat, misi ka Istana na teu acan

hasil, neras da‟wah ka rahayatna. Satiap dugi dipadukuhan, mantena teu lepas bari da‟wah,

nyaaa… sabagéan aya anu milu sareng Haji Baharudin “pindah Ageman”, réa kénéh ogé anu

pengkuh mertahankeun Ageman-nana waktu harita mah.

Haji Baharudin neras ka Cirebon bari mawa batur “rahayat” anu ngabdi /mi Guru ka

mantena. Mingkin hareup-mingkin hareup, rahayat Galuh mimiti sahéng ku masalah Ageman,

réang patéma-téma, pamakéna geus warna-warni, carita na ogé warna-warni Prabu Anom

“anu bakal jadi Raja” satuluyna /terah Karajaan anu parantos ngagem Islam, kitu raména…

http://sunda.andyonline.net/2011/07/islam-di-sunda-geus-sumebar-2-abad.html : =

Abad ka-15, kira-kira taun 1416 Maséhi, di Tanjungpura (Karawang) badarat Ulama ti Campa (Viétnam), Syéh Hasanudin nu tadina milu ka rombongan armada Cina nu dipingpin ku Laksamana Chéng Ho. Di Karawang, Syéh Hasanudin nu katelah ku

julukan Syéh Quro ngadegkeun pasantrén. ---------

Ku raja-raja Sunda, ceuk Undang Darso, sumebarna agama Islam di tatar Sunda, henteu dipandang hiji ancaman. “Nu matak Prabu Wastukencana teu ngaharu biru Haji Purwa

(Haji Baharudin), Syéh Quro, Syéh Datuh Kahfi nu nyebarkeun agama Islam di wewengkon Pantura Jawa barat. Asal ulah ku cara paksa pirusa, ulah tepika

ngabalukarkeun riributan,” pokna.

*Ulama Campa (Raja Campa)=Syéch Abu Abdullah nikah ka Condrowati, Silsilahna di :

http://sukapura.files.wordpress.com/2014/01/suga.pdf ; halaman : 16.

||-//-Rombongan Laksamana Cheng Ho, perang PARÉGRÉG-\\-teu acan kabahas didieu!!???.

Page 32: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 15

Catetan : 1). Eyang Prabu Wastukencana (Raja) = teu ngaharu biru /teu dihukum /teu

ngahalang-halang Haji Baharudin ku pédah geus pindah Ageman, lianti éta Haji Baharudin

/Bratalagawa masih terah Galuh. Anu Luhung tur Wijaksana dipalih dieu SAHA?, naha Haji

Purwa /atawa Prabu Wastukencana?,...hehe .

Catetan : 2). Armada PERANG Cina lengkep jeung Rebuan tentarana kaasup Syéch Abu

Abdullah (Raja Campa, asal turunan GUJARAT “Bukan Cina”) + Syéch Hasanudin anu milu

dina éta rombongan dipimpim ku Laksamana Cheng Ho, di PASUNDAN?Ya… teu kajadian

Perang, tapi di wétan kawéntar Perang PARÉGRÉG téa.

Catetan : 3). Haji Baharudin tukang Lalayaran dugi ka Cina baheula naha tepang sareng

Laksamana Cheng Ho + Syéch anu sanésna “tepang sono sa-Ikhwan Muslim???” anu

ngajantenkeun Armada Perang Cina ieu teu peperangan di Pasundan téh, naha kupédah aya

Bangsawan Galuh anu parantos Muslim???... “wallohu‟alam”, anu jelas, Eyang Prabu

Wastukencana salaku Raja ngaluarkeun ultimatum ka Haji Baharudin, Syéch Hasanudin

(Syéch Quro), Syéch Datuh Kahfi nu nyebarkeun agama Islam di wewengkon Pantura /basisir

Jawa Barat ayeuna : “Asal ulah ku cara paksa pirusa, ulah tepika ngabalukarkeun riributan

/Peperangan”. Dipalih dieu deui anu Elmu Luhung tur Wijaksana dina hal AGAMA saha?,

...hehe .

Eyang Prabu Niskala Wastukencana, parantos nyiapkeun putu na (Sri Baduga /Dewataprana,

Majalah SIMPAY, Edisi 01/Mei/2012) dina widang ka-Rohanian, ka-Pamaréntahan jeung

widang-widang séjénna, Eyang Prabu Ningrat Kancana anu ngagentos Ramana, dina

Kapamimpinan nana langkung nguatkeun kana widang rohani (KaResian) tinimbang kana

Kapamarentahan nana (KaRamaan), ku hal sakitu mantena kawentar gelar Dewa Niskala.

Putra Eyang Dewa Niskala (Dewataprana, anu diasuh, ageung sareng Akina), masih ngora

tapi geus kakoncara satatar Pasundan, para PANDITA (Ahli Kaagamaan Sunda-Galuh)

diunggal padukuhan kalintang ngahormatna, putu asuhan Eyang Prabu Niskala

Wastukencana, nguatkeun deui Jati Sunda satatar Pasundan kalayan PAKU JAJAR, nuju

ngalalana-na rupi-rupi nami landian ka anjeuna sakumaha kalungguhan anu nuju dipedarna

baé. Saparantosna diistrénan janten Raja, gelarna Sri Baduga Maharaja /Jaya Dewata,

Nagarana Galuh Pakwan Pajajaran.

Salajengna pikeun nentremkeun rahayat Pajajaran waktu harita anu ahéng ku loba masalah,

kaasup kaAgamaan, Istana Kraton Galuh Pakuan Pajajaran ngaluarkeun embaran / sapertos

“Ma‟lumat /Fatwa” :

Page 33: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 16

Catetan, kenging ti Ambu Richadiana Kartakusumah : Pada masa pemerintahan Sri Baduga Maharaja /Prabu Silihwangi ada embaran mengenai pedoman hidup /19/” ... tan krêta ja

lakibi dina urang reya, ja Ioba di sanghiyang siksa”. “Tidak merasa aman yang berkeluarga di lingkungan khalayak karena mereka yang

melanggar Sanghyang Siksa”.

Sri Baduga Maharaja /Jaya Dewata nikah ka Kentring Manik puputra Surawisesa, Sri Baduga

ogé nikah ka Subanglarang (Putri Syéch Datuh Kahfi) puputra Larasantang+Rakean Santang.

Larasantang + Rakean Santang diajar Islam ku Akina (Syéch Datuh Kahfi) ogé Rakean

Santang ngalalana diajar kaAgamaan kaunggal tempat teu kalangkung ka para Pandita.

Larasantang ditikah ku Maulana Malik Ibrahim puputra Syarif Hidayatullah (Sunan Gng.Jati).

Pangeran Cakrabuana (Rakean Santang /Ki Santang) ngagem Elmu Islam sareng ajaran

/Elmu ti Para Pandita (Resi-resi) Karajaan Galuh Pakuan Pajajaran waktos harita.

Lacak Ki-Santang /Pangeran Cakrabuana.

Dina WANGSIT SILIWANGI :

“Dia nu di beulah kulon! Papay ku dia lacak Ki Santang! Sabab engkéna, turunan dia jadi

panggeuing ka dulur jeung ka batur. Ka batur urut salembur, ka dulur anu nyorang

saayunan ka sakabéh nu rancagé di haténa….”.

Kutipan PANTUN BOGOR (Rakean Kalang Sunda) :

Samalah Nyaliara Aya Beja; Yen Mun Raja Pajajaran; Terus Bae Mumunjung Ka

Matapoe; Nagara Pajajaran; Baris Lebur Kahuru; Baris Kalaparan Euweuh Tumbalna!....

Cenah Tumbal Hiji2na Nyaeta Raja Mudu Disundatan; Jeung Somah (Rahayat)

Sakabehna; Mudu Ngucap Hiji Mantra Nu Basana Lain Basa Pajajaran !!!

Tapi Saenyana Mah; Ceuk Nu Nyaho Rahasiahna; Eta Mantra Tea; Dina Hartina

Sabenerna Sarua Bae; Jeung MANTRA Pajajaran, Beda Soteh ; Ngan Wungkul Dina

Petana! (Cara “Syari’at”-na)

Jelema Anu Nyieun Somah Pada Barobah; Jadi Dangka Ka Rajana; Jeung Mariceun Tali

Paranti Karuhun; Ku Raja (“Eyang Prabu Wastukencana”) Teh Kanyahoan!.....

Catetan : 1). Tutur Amanat intern Karajaan, Eyang Prabu Wastukencana ka incu na => Sri

Baduga Maharaja /Jaya Dewata => dicatet ku para pengikut setiana anu ngiring waktos

Mundur Na Pajajaran “Sanés ka Alam Jin!!!”.

Catetan : 2). Sanghyang Siksa: Kanda ng Karêsyan, Sewaka Darma.., naskah masa Sri

Baduga Maharaja, WANGSIT SILIWANGI, PANTUN BOGOR Rakean Kalang Sunda,

sareng naskah-naskah anu sanésna, nandeskeun yén Sri Baduga Maharaja /Jaya Dewata anu

teu incah balilahan dina AGEMAN-nana /atawa Non Muslim /atawa “Non Ciri+Cara Syari‟at

Islam=ARAB” dugi ka wafatna /dikubur biasa.

Page 34: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 17

Kutipan PANTUN BOGOR (Rakean Kalang Sunda) :

//……………….Geumpeur- keu2ng- sieun- ambek- rusuh- nyeri- sedih- keuheul....!

kabeh jadi hiji dina tarungna URANG PAJAJARAN ngalawan musuh anu bilanganana

hanteu nanding; jiga geus kitu muduna; ditangtukeun KU NU NYIEUN LALAKON;

silalatu jiga disebar kamana-mana; nyundut hateup imah nu jarauh; …………..//

Ngalawan bari Mundur, Mundur bari Ngalawan, Mundur Lain Éléh Jajatén, Tapi Mundur

Nedunan PAPASTÉN!!!.., Papastén Nu Nyieun Lalakon, Sanghyang Jagat Nata (GUSTI).

Salajengna Cunduk Waktu dina Mangsa-Na, Sri Baduga Maharaja ngadugikeun Papastén-

Na(GUSTI) anu katelah jaman ayeuna WANGSIT SILIWANGI :

//………….…………….Lalakon urang ngan nepi ka poé ieu, najan dia kabéhan ka ngaing

pada satia! Tapi ngaing henteu meunang mawa dia pipilueun, ngilu hirup jadi balangsak,

ngilu rudin bari lapar. Dia mudu marilih, pikeun hirup ka hareupna, supaya engké jagana,

jembar senang sugih mukti, bisa ngadegkeun deui Pajajaran! Lain Pajajaran nu kiwari,

tapi Pajajaran anu anyar, nu ngadegna digeuingkeun ku obahna jaman! Pilih! ngaing moal

ngahalang-halang. Sabab pikeun ngaing, hanteu pantes jadi Raja, anu somah sakabéhna,

lapar baé jeung balangsak……………………………dst.---//

------Dayeuh Pajajaran parantos ancur lebur, dayeuhna teu kasampak (ancur!) ------

Pasukan anu ngatasnamakeun “Islam” dipimpin ku Al-Kowanah /Jaya Antéa, anu ngaku-

ngaku Prabu Anom /terah Galuh raména “pewaris Raja anu parantos ngagem Islam”

ngarurug Istana Galuh Pakuan Pajajaran. (PANTUN BOGOR Rakean Kalang Sunda).

||-----------------Numawi aya dongeng sumebar ayeuna dimasyarakat “Prabu Siliwangi (Bapak)

éléh perang ku Budakna (Prabu Kiansantang), teras Prabu Siliwangi jeung baladna jadi Urang

Leuweung /Jadi Maung /meong Belang /meong Putih, bahkan ngahyang ka Alam

Jin…cenaaah, Rakyat pengikut Prabu Siliwangi ogé dikutuk janten Lauk Dewa Cibulan-

Kuningan ayeuna”. Ieu... tugas Urang Sunda saréréa pikeun menerkeun nana!--------||

Ki Santang anu SAJATI-na lungsur ti Patapaan Gunung Cakrabuana, lajeng ngayakeun

runding siang wengi dina sababaraha kali di Cirebon (“di Cirebon aya tempat Sawalana

Pangeran Cakrabuana”), nyawalakeun sareng Maulana Malik Ibrahim, Sunan Kalijaga, Sunan

Bonang, Sunan Gunung Jati (masih muda). Wirehna aya kajadian Pasukan ngatasnamakeun

Islam “Jihad” anu ngarurug Karajaan Galuh Pakuan Pajajaran.

Jaya Antea+Pasukan-na éta ngalanggar aturan Amanat Luluhur Eyang Prabu Wastukencana

salaku Raja waktu baheula ka Haji Baharudin, Syéch Hasanudin (Syéch Quro), Syéch Datuh

Kahfi nu nyebarkeun agama Islam Wiwitan di wewengkon Pantura /basisir Jawa Barat

ayeuna : “Asal ulah ku cara paksa pirusa, ulah tepika ngabalukarkeun riributan

/Peperangan”.

Page 35: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 18

Sunan Kalijaga lajeng nepangan Sultan Demak (Raden Patah) “Anu keur Jaya di wétan”.

Singketna, Pasukan Demak anu dipimpin langsung ku Raden Patah ngagabung sareng

pasukan kasultanan Cirebon anu dipimpin ku Ki Santang SAJATI pikeun newak+ngahukum

Jaya Antea anu ngaku-ngaku Prabu Keansantang “pewaris Tahta Raja cenaaah!”. Pasukan

gabungan ieu langsung dipimpin ku Ki Santang gelarna Pangeran Cakrabuana.

WANGSIT SILIWANGI : “Daréngékeun! Nu kiwari ngamusuhan urang (Jaya Antéa /Al-

Koawanah dan Pasukan-nya), jaradi rajana ngan bakal nepi mangsa, …”.

Pasukan Jaya Antea anu keur ngawasa Istana Galuh Pakuan Pajajaran (Istana Bogor

Ayeuna) akhirna bubar, sumebar teu puguh arahna, sumebar kamana-mana, Jaya Antéa anu

ngangken Prabu Kiansantang ditewak /dihukum ulah incah ti wewengkon anu ayeuna

disebut ngaran GODOG (Panggodogan), Sancang-Garut.

Lajeng disawalakeun deui kanggo ngalajengkeun deui Galuh Pakuan Pajajaran “Pajajaran

Anyar”, Pangeran Cakrabuana milih mulih, lajeng netep di Cirebon neraskeun nyesepuhan

Kaagamaan, sedengkeun Prabu Surawisesa neraskeun, ngawangun deui Tatanan Karajaan

dina kondisi parantos lemah ku kondisi “Dayeuh teu Kasampak” katambih rahayat Pajajaran

+ para Pandita Pajajaran anu satia nyarengan Sri Baduga Maharaja parantos sumebar ka

Wetan - Kaler - Kulon - Kidul.

*Masa Penjajahan Portugis & Belanda :

WANGSIT SILIWANGI : “…tanah bugel sisi Cibantaeun dijieun kandang kebo dongkol.

Tah di dinya, sanagara bakal jadi sampalan, sampalan kebo barulé…”.

Pangeran Cakrabuana (Ki-Santang) anu ngajelaskeun SAJATIna Ageman Sunda

Pajajaran, TATALI PARANTI KARUHUN (salahsawios Cirina Nyeungeut Menyan;

Nyasajén) anu diagem ku ramana (Sri Baduga kalih rahyat Pajajaran) ka Para Wali, Para

Santri Islam di Kasultanan Cirebon. Tidieu ngalahirkeun Ulama-ulama anu ngahormat ka

Karuhun Sunda, Galunggung, Nusantara, ogé salasawiosna ngalahirkeun rupi-rupi Thariqoh

Islam anu ngudag kana Ajaran Islam SAJATI-na (Haqiqat-Ma‟rifat).

Sunan Bonang – pernah bertutur, seperti yang tertulis dalam Suluk Wujil sebagai

berikut : Artinya : “manakah yang disebut sholat yang sesungguhnya?Janganlah menyembah

bila tidak tahu siapa yang disembah…”.

Sri Baduga Maharaja, Raja Galuh Pakwan Pajajaran mingkin seungit /mingkin

wangi teu kalangkung dikalangan ummat /Ulama Islam harita dugi ka Majapahit - Sultanan

Demak - Mataram pada mireueus, kawentarna PRABU SILIWANGI.

Page 36: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 19

Majalah SIMPAY, Edisi Perdana 01/Mei/2012

---Halaman : 18.

Letjen (Purn) H Solihin GP :

Iraha Siliwangi eleh perang? Gagal dalam satu

pertempuran pasti pernah. Tapi, kalah perang tidak ada dalam kamusnya. Dan dijamin tidak

akan pernah kejadian.

---Halaman :05. Apa Siapa Sejatinya

PRABU SILIWANGI

Layaknya manusia biasa, ia meninggal dunia

seperti makhluk Tuhan lainnya. Sama sekali tidak ngahiyang, tilem, atau berpindah ke alam

ghaib. Jasad Prabu Siliwangi dikuburkan di daerah Rancamaya, Bogor.

Sebagian materi hasil dari Seminar di Sukabumi Tanggal 05-April-2012.

-------------------------||---------------------

Lalakon Pribadi dina Nuju Nyukcruk Galur

Mapay Laratan Karuhun. Pituduh wartos ti pun

Aki, yen Eyang Prabu Siliwangi nuju Anom na, kantos ibak di sumur 7 Cibulan-Kuningan.

Dina sasih Mei-2011, mios ka Cibulan, maksad sim kuring oge rek mandi di sumur 7,

namung saméméh mandi, kuncén nyarankeun kudu nyekar “ziarah” heula ka Makam sesepuh

lembur Dukuh-Cibulan, namina Eyang PURBA WISESA. Lajeng waé jiarah heula +

dipimpin tawasulan ku kuncen. Atuh saterasna simkuring pribadi Neneda Ka Gusti Nu Maha

Widi supados ditepangkeun sareng sesepuh lembur di Makam ieu…..----------------//

Wangsul ti Cibulan, lajeng laporan ka pun Aki, pun Aki Nangis bungah, ngabenerkeun kana

pamendak sim kuring yén Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja) = Prabu Purba Wisesa

ramana Prabu Surawisesa (Bogor). Ari kuncen anu nganteur sim kuring mah terang na teh

Sesepuh lembur weeeh sareng nami Gedung Pendopo Kuningan PURBA WISESA saurnah

dicandak tina nami sesepuh Lembur Dukuh-Cibulan ieu.

Ti kawit Desember 1999 - Mei 2011, pun Aki teu kantos maparin wartos Saha-Dimana

Sajatina Eyang Prabu Siliwangi téh. Pun Aki Wafat (Mulih ka Jati Mulang ka Asal),

November-2011. Pun Aki rupina ngahaja disumputkeun! Papastén Gusti!, dina raraga

ngadidik sim kuring “sina ngorehan sorangan, boh dina Sajarahna + pangalaman Ruhani-

na!!!”, hehe… .

Pun Aki (Aki babaturan gawé Thn 1998), Desember 1999 kawit ditepangkeun ku babaturan,

Aki anu ngawanohkeun kana masalah RON /RUH-ARWAH ka sim kuring. Namung nya

kitu.., pun Aki mah teu masantrén saurnah, jadi teu bisa ngadalil…hehe .

Page 37: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 20

Sawangsulna, sim kuring salila ngobong dipasantrén “diajar ngaliwet”..hehe , teu

diajarkeun Cara /Metode-na /teu aya “kurikulum”na dina ngabahas kana ngenalkeun ka Diri

masalah Roh /Ruh-Arwah mah. Panjang lalakon, alon-alon bari diteuleuman, disungsi tur

dirasa pituduh-piwuruk pun Aki téh, pituduh-piwurukna lain tutunjuk kabatur!!!, tapi estuning

kana Diri baé. Salajengna sim kuring mendakan seratan Bapak Engkus Ruswana K, Pikiran

Rakyat. Sabtu, 14 Juni 2003, http://sukapura.wordpress.com/2008/06/30/memprihatinkan-

penulisan-sejarahnya-hanya-warisan-penjajah/ ;

Geuniiiing eusina sarua jeung anu keur dikaji ku sim kuring, lajeng dipariksakeun ka pun Aki.

Ari pun Aki serii bari pok nyarios “aduh..nyaa-an dikoréhan, kapanggih weee, hehehe ”,

tiharita sim kuring nembe terang yén Metode /Cara Nyungsi Diri, Elmu ngeunaan Roh pun

Aki, silsilah Elmu-na ti Bapak Mei Kartawinata.

Kumargi sakitu, upami aya sangkut pautna ngeunaan Ajaran Bapak Mei Kartawinata, sim

kuring sok rajeun kumawantun ngiring ngajelaskeun nana sakumaha anu ka-alaman tur

kasungsi ku pribadi baé, sapertos dina TABAYYUN-II (AGEMAN SUNDA Numutkeun

AGEMAN MUHAMMAD) Ping 02-Feb-2012 Masehi. Ping 10-Nov-2012 & 17-Nov-2012

Kapendak Lingga-Yoni kalih Linggahyang (Kabuyutan Galuh Hyang Agung /Galunggung).

Puuun paralun hapunten anu kasuhun ka para Ahli Sajarah, sim kuring ngoréhan sajarah ti

marantena, namung sakali deui neda tawakuf sihaputenna upami dina nyimpulkeun,

nguraikeun, ngurutkeun sajarahna teu sami sareng pamendak sim kuring, tiantawisna sapertos

dina nangtoskeun (Jasadnya di Kubur /tidak Moksa) Makam Eyang Prabu Siliwangi diluhur.

Mulih deui kana perkawis TATALI PARANTI KARUHUN sapertos Ngukus, kaserat dina

Naskah Wasiat Karuhun Sukapura RADEN INDRAYUDA 16 Juli 1892 M dina tatacara

ngarawat /miara Kabuyutan mangrupi Kujang, Pedang, Goong sareng anu sanesna. Tina data-

data ieu oge tiasa dijantenkeun rujukan Ritual KaAgamaan Sunda (Karuhun) masih dianggo

kénéh dikalangan Bupati Sukapura. Buktos, anu ngajalankeun Amanat Karuhun-na (Leluhur)

sanés di BADUY wungkul + ogé tinangtos teu kalangan Bupati Sukapura wungkul.

Page 38: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 21

Page 39: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 22

Menjelang Kemerdekaan-RI; 1900 – 1945 : Sejarah Nusantara Digali Kembali

- Naskah Pangeran Wangsakerta 1678 (Nganteur Pamuka Jalan, di Cirebon).

WANGSIT SILIWANGI :

//-----------Ti dinya, waluku ditumpakan kunyuk; laju turunan urang aya nu lilir, tapi

lilirna cara nu kara hudang tina ngimpi. Ti nu laleungit, tambah loba nu manggihna.

Tapi loba nu pahili, aya kabawa nu lain mudu diala! Turunan urang loba nu hanteu

engeuh, yén jaman ganti lalakon ! Ti dinya gehger sanagara. Panto nutup di buburak ku

nu ngaranteur pamuka jalan; tapi jalan nu pasingsal!.-----------// : =

- Titi Mangsa 17 September 1927 Bapak Mei Kartawinata, berjuang menyadarkan

/membangunkan rasa patriotisme Kebangsaan..dst. TABAYYUN-II, Halaman : 44-51.

- B. J. O. Schrieke, 1916, Het Boek van Bonang - Utrecht: DenBoer

- Residen Poortman 1928 mendapat tugas dari pemerintah Belanda untuk menyelidikinya;

apakah Raden Patah itu benar2 orang Tionghoa tulen?...

- Anthropoaleontologi Von Koningswald; Geologi Van Bemmelen.

- Prof. Dr. R.P.Koesoemadinata : “Menjelang Perang Kedua banyak sekali situs artifak

(kebanyakan serpihan obsidian) yang diketemukan di bukit-bukit yang mengelilingi

cekungan Bandung.”. ….dll.

Salajengna sim kuring ogé sok nyaksian Aki nyasajén, tidinya sim kuring seueur tataros,

kumaha maksadna, tujuannana, carana sareng sajabina, saurnah “Tatali Paranti Karuhun”

CARA adab Karuhun kapungkur. Panjang lalakon, dugi ka sim kuring nalungtik naha ari di

ARAB “Urang Arab Muslim” anu nyeungeut menyan ARAB teu disebat ajaran Hindu, ari di

Urang Sunda disakopét daun-keun jeung ajaran Hindu, tuduh Musrik???.

Kapikir ayeuna mah, ooooh meureun Sajarah di Urang mah geus sumebar jeung nerap

dimasyarakat, dituluykeun ku sabagéan Ahli Sajarah, yén Karuhun Sunda téh Agama Hindu

sarua jeung di India, kitu ogé meunang nyutat carita lalampahan Bratalagawa (Cirebon) anu

lalayaran dugi ka India “Hindu”, mulih ti Haji disebat Haji Baharudin /Haji Purwa Galuh.

Kalintang bingahna nalika nuju aya lalakon ka-Sukapuraan, maos Naskah Wasiat Karuhun

Sukapura Raden Indrayuda, kudu Ngukus (Nyasajén+Nyeunget Menyan) dina ngarawat

Kabuyutan Sukapura, bungah margi parantos diajar ti pun Aki téa Elmu-na.

----------Rasa SukaPura dugi ka Tanjung Pura Pananggeuhan---------

Atuh kabeneran ogé kamari anyar kénéh pun Adi ipar parantos ngabimbing anu UMROH,

oléh-oléh na téh tiantawisna nyandak menyan/dupa ARAB kumplit sareng wadahna logo

Arab Saudi…lamun di urang mah disebut Parupuyan-nana…heheh .

Numutkeun pun Aki kapungkur : “Kuruhun Sunda mah leuwih ti heula…, Urang Hindu ogé

dialajar ti Urang Sunda”. Mangsa kiwari Widi Gusti bukti symbol dina Tunggul dibuka-na :

Page 40: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 23

GALUH RATU SUNDA

KRISNA IBU BATARI + RAMA BATARA

HINDU SUNDA

Tétéla Urang Sunda mah Luhur, Batara Karang Nunggal maparin didikan Ajaran KaBataraan

ka Batara Krisna. SUNDA maparin, Simbulna di Luhur nurus ka Handap, HINDU /Hindia

/INDIA nampi, wadah calawak aya turusan beureum ti Luhur, symbol Cai Ngeclak =

Cikaracak Ninggang Batu, lila-lila jadi Deklok!!!...hehe . Cai=Ka-RESI-an.

Kailhaman /KaInspirasian nongton Film MAHABARATA dina ANTV, lajeng mios ka

Kabuyutan ping 31 Maret 2014, nyandak gambar “difokuskeun” anu aya dina Linggahyang.

Guuung Aguuung Nu Maha Agung, hatur rebu nuhun ANTV…hehehe .

Naha Kabuyutan SUNDA badé sina diaku Agama Hindu, di aku anu Urang India???

SAJARAH anu Pasingsal kudu Gotongroyong Lempengkeun, Lain pikeun dendam Silih

Curiga – Silih Tuduh – Silih Salahkeun keur jaman kiwari mah, “Ulah Ngalieuk Ka-

Tukang!!!”. Tapi Kudu Silih Lengkepan, Silih Lempengkeun, Silih Asah-Silih Asuh-Silih

Asih, Keur SAHA?, keur Urang Sunda kénéh, Umumna Satatar Nusantara.

Atuh teu di aku ku jalma réa Urang Sunda-na mah, sawios Aku sim kuring bae…hehe .

Sakitu heula ti sim kuring, puuun paralun ka-sadayana…

hapunten anu kasuhun, sanés kumawantun…

Rampeees…, Mugi Rahayu Sagung Dumadi.

Baktos _/\_ , pun

Agus Wirabudiman Supa Galuh Ratu Sunda

Karang Pamidangan Parahyangan

Page 41: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 24

BAGIAN-IV

PANAMBIH KETERANGAN SIMBOL AJARAN

Page 42: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 25

LQ Hendrawan menulis : *Sampurasun

Jaman dahuluuuuu... para LELUHUR bangsa KITA sudah mencapai

pemahaman mengenai : tata-ruang / tata-wilayah, tata-suara, tata-kuasa, tata-

bahasa, tata-tertib, tata-dharma, tata-salira, tata-karma, tata-nagara, tata-buana...

dll..... hingga persoalan tata-surya....

Sumber :

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=524080044388589&set=a.128914833905114.242

38.100003597935880&type=1&permPage=1

--------------------------------------------------

Mudah-mudahan dengan Album TATA.17-08.2014 ini, sebagai salah satu "bagian kecil"

Bukti Keluhuran Leluhur dalam "TATA" yang perlu dikaji lebih dalam.

TATA-SALIRA, TATA-NAGARA..dst.

Disusun, 17 Agustus 2014 M.

1. Itungan Sinjagaan.

( Nama Hari sudah disesuaikan dengan yang digunakan sekarang)

Page 43: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 26

2. HUBUNGAN ITUNGAN SINAJAGAAN dengan LOKASI

KABUYUTAN LELUHUR NUSANTARA :

Di sekitar GUNUNG PAYUNG pun di kelilingi Kabuyutan, seperti Panyiraman, Guha Kaki

Gunung Payung, Gunung Bedug, Sanghiyang Bedil (Batu Bedil), Sanghyang Kuda (Batu

Kuda yang Besarnya), Sanghyang Korsi (Batu Korsi), Makam Kiyayi Jaga Berok, Makam

Eyang Lenggang Kencana, Makam Walasungsang (Gunung Walang) dan banyak lagi yang

lainnya.

Sedangkan yang mengililingi “bagian luar gambar di atas” adalah Leluhur dari Ibu=Rama

yang di makom kan di Gunung Payung. Adapun Silsilah Keturunan IBU BATARI + RAMA

BATARA sebagai berikut :

Page 44: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 27

Page 45: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 28

3. HUBUNGAN PETA SINAJAGAAN dengan BENTUK Makam-Makam

di GUNUNG NAGARA, Pameungpeuk GARUT :

A. Makam 2 Gunung Nagara Membentuk Peta SINAJAGAAN :

B. Makam SALAWÉ, Gunung Nagara-GARUT, Makam Kosong (Tanpa

Dikelilingi Batu sebagai mana Makam disekitarnya) :

Page 46: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 29

C. Batu BEULAH di Gunung Parang dan Gunung Nagara Garut

D. Sebagian Bentuk Tunggul-Tunggul di Makam Gunung Nagara, Garut :

Page 47: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 30

E. PANYIRAMAN di Gunung Nagara, Garut :

Page 48: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 31

MAKA Hunungan Gunung Parang-Langkaplancar dengan Gunung

Nagara-Garut adalah sebagai berikut :

Page 49: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 32

Page 50: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 33

4. Symbol di Atas dan di Bawah, Pemberi dan Penerima :

Page 51: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan 34

5. CABANG-CABANGnya :

Ternyata seluruhnya sedang menceritakan dan mengajarkan dalam perkara MENATA-DIRI,

MENATA-KELUARGA, MENATA-UMMAT, MENATA-DUNIA DLL… tentang Ilmu

TATA-KABUYUTAN Leluhur Nusantara /Bangsa Matahari (SUNDA).

Page 52: IV -   · PDF filedisematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab ... apalagi dlm bentuk tulisan Tri Bekti Nyerat : tanpa kecuali

35 RINGKASAN TABAYYUN-IV (4). Midangkeun Papat Kalima Pancer, Karang Pamidangan Parahyangan

RINGKASAN TATA-SALIRA DI BUANA

Ageman SUNDA Ajaran Parahyang Supa Galuh Ratu Sunda, Karang Pamidangan Parahyangan

I. PAPAT KALIMA PANCER

1. PANCER = Murba Ing Jagat Raya, Puwaning Dumadi = HYANG

BESAR = PAPAT : Air-Api-Angin-Bumi.

2. KECIL = Papat : Saripati Air-Api-Angin-Bumi (RAGA)

PANCER = Murba Ing Jagat Diri /Buana Panca Tengah=hyangNA/KuringNA/akuNya

Pa = Tempat. Ra = Matahari /Sinar /Cahaya /Penerang. Hyang = Leluhur Bibit-buit.

Pa-Ra-Hyang = Tempat Leluhur (“Bangsa Matahari”) bukan berarti penyembah Matahari.

Penerang sebagai Induk Peradaban Sejarah Manusia di muka Bumi ini.

II. PANGAJI-PANGARTI Kana Papat-Kalima-Pancer (Wanoh Ka Diri).

TRISULA WEDA = Tri:3, Sula/Sila. WEDA = Ilmu. TIGA SILA ILMU

Piwejang Prabu Sanghyang Lingga Wastu, Situ Sanghyang Cibalanarik, Kab. Tasikmalaya.

1. Trimurtining Diri = a. Kurung, b. Jisim, c. Kuring.

2. Trimurtining Kuring = a. Kuring Tékad, b. Kuring Ucap, c. Kuring Lampah. (Laku)

3. Trimurtining Laku = a. Laku Cageur, b. Laku Bageur, c. Laku Bérés.

III. NATA PANGAJIAN (DISIPLIN ILMU)

IV. CIRI & CARA BUKTI-BAKTI

1. SEMBAH - HYANG -> Sembahyang dengan Cara Heneng – Hening – Hawas.

2. SASAJÉN /Nyasajén. TATALI PARANTI KARUHUN

Ciri-Cara Simbul-Siloka agar Selaras dengan Ajaran Lelehur dan Alamnya

Supados diajar Lantip pikirna, diajar Rancagé haténa.

3. PAMAHING /PANTANGAN /LARANGAN :

MAPITU yaitu Maen-Maling-Mabok-Madat-Madon-Mangani-Mateni.

4. LakuNa = Bérés cageurNA, Bérés bageurNA = BÉRÉS.

Neda hapunten tina lepat sareng kakirang na, baktos, pun Agus Wirabudiman, 14-4-2014 M

BAHAN AJI

PANGARTI

BUANA SAKABEH

BUDI LUHUR

RAMPÉS

SAM-PURA-SUN

“Akhlakul-Karimah”