isolasi kurkumin dari rimpang kunyit

Upload: fathur-rahman-yusuf

Post on 18-Oct-2015

824 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Isolasi Kurkumin Dari Rimpang Kunyit

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 Isolasi Kurkumin Dari Rimpang Kunyit

    1/11

    ISOLASI KURKUMINDARI RIMPANG KUNYIT

    (Curcuma Domestica Valet)

    DISUSUN OLEH:

    FATHUR ROHMAN YUSUP 21111071

    FIAN SHAIBIR RAHMAN 21111072

    KHARINA SEPTI LESTARI 21111081

    LINGGA PRANATA 21111082

    MERIANI SIMANGUNSONG 21111086

    NOVI NURAINY FAUZI 21111087

    NUR OLIS 21111088

    NURUL KHOIRIYAH LUTFI 21111089

    PROGRAM SARJANA FARMASI

    LABORATORIUM FITOKIMIA

    SEKOLAH TINGGI FARMASI BANDUNG

    2014

  • 5/28/2018 Isolasi Kurkumin Dari Rimpang Kunyit

    2/11

    I. TINJAUAN PUSTAKA

    A. Tinjauan Botani

    a. Klasifikasi Rimpang Kunyit

    Kerajaan : Plantae

    Divisi : Spermatophyta

    Subdivisi : Angiospermae

    Kelas : Monocotyledonae

    Ordo : Zingeberales

    Famili : Zingebreaceae

    Genus : Curcuma

    Spesies : Curcuma Domestica Valet

    b. Morfologi

    Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan tinggi 40-100 cm.

    Batang merupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang

    dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun (agak

    lunak). Daun tunggal, bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-

    40 cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan menyirip dengan warna hijau

    pucat. Berbunga majemuk yang berambut dan bersisik dari pucuk

    batang semu, panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan

    lebar 1,5 cm, berwarna putih/kekuningan. Ujung dan pangkal daun

    runcing, tepi daun yang rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga

    kecoklatan, daging buah merah jingga kekuning-kuningan.

    http://om-tani.blogspot.com/http://om-tani.blogspot.com/http://om-tani.blogspot.com/http://om-tani.blogspot.com/
  • 5/28/2018 Isolasi Kurkumin Dari Rimpang Kunyit

    3/11

    B. Tinjauan Kimia

    a. Tinjauan Kimia dalam tanaman

    Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut

    kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin , desmetoksikumin sebanyak

    10% dan bisdesmetoksikurkumin sebanyak 1-5% dan zat- zat

    bermanfaat lainnya seperti minyak atsiri yang terdiri dari Keton

    sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren ,

    sabinen ,borneol dansineil.Kunyit juga mengandungLemak sebanyak

    1 -3%,Karbohidrat sebanyak 3%,Protein 30%,Pati 8%,Vitamin C 45-

    55%, dan garam-garam mineral, yaitu zat besi, fosfor, dan kalsium.

    b. Tinjauan kimia Khusus

    Kurkumin merupakan senyawa polifenol yang dapat ditemukan

    pada temulawak, temugiring dan kunyit. Kurkumin (diferuloylmethane)

    adalah senyawa aktif yang ditemukan pada kunir, berupa polifenol

    dengan rumus kimia C21H20O6. Kurkumin memiliki dua bentuk

    tautomer: keton dan enol. Struktur keton lebih dominan dalam bentuk

    padat, sedangkan struktur enol ditemukan dalam bentuk cairan.

    Senyawa turunan kurkumin disebut kurkuminoid, yang hanya terdapat

    dua macam, yaitu desmetoksikurkumin dan bis-desmetoksikurkumin,

    sedangkan in vivo, kurkumin akan berubah menjadisenyawametabolit

    berupa dihidrokurkumin atau tetrahidrokurkumin sebelum kemudian

    dikonversi menjadi senyawakonjugasimonoglukoronida (Aggarwal dan

    Shishodia, 2006).

    Gambar 2.4 Struktur curcumin (Katsuyama et al., 2007)

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kurkuminhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Desmetoksikumin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bisdesmetoksikurkumin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keton_sesquiterpen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keton_sesquiterpen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Turmeron&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumeon&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Felandren&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sabinen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Borneol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sineil&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Lemakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbohidrathttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Patihttp://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_Chttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Desmetoksikurkumin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bis-desmetoksikurkumin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_organikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dihidrokurkumin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tetrahidrokurkumin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Konjugasihttp://4.bp.blogspot.com/-9ztkITIlOPo/T4q9WQ403KI/AAAAAAAAAKY/CIv2nAPl0yg/s1600/cur3.jpghttp://id.wikipedia.org/wiki/Konjugasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Konjugasihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tetrahidrokurkumin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dihidrokurkumin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_organikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_organikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bis-desmetoksikurkumin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Desmetoksikurkumin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_Chttp://id.wikipedia.org/wiki/Patihttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbohidrathttp://id.wikipedia.org/wiki/Lemakhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sineil&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Borneol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sabinen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Felandren&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumeon&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Turmeron&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keton_sesquiterpen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keton_sesquiterpen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bisdesmetoksikurkumin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Desmetoksikumin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kurkumin
  • 5/28/2018 Isolasi Kurkumin Dari Rimpang Kunyit

    4/11

    C. Sifat-sifat kestabilan kimia

    Kurkuminoid dikenal sebagai zat warna kuning yang terkandung

    dalam rimpang. Kenyataan menunjukkan bahwa kurkumin yang

    diperoleh dari rimpang kunyit selalu tercampur dengan dengan

    senyawa analognya yaitu demetoksi kurkumin dan BIS demetoksi

    kurkumin. Campuran ketiga senyawa tersebut dikenal dengan

    kurkuminoid.

    Kurkumin mempunyai rumus molekul C23H2006dengan BM 368,37 serta

    titik lebur 183C, tidak larut dalam air dan eter, larut dalam etil asetat,

    metanol, etanol, benzena, asam asetat glasial, aseton dan alkali

    hidroksida (Kiko, 1983)

    Kurkumin merupakan senyawa yang peka terhadap lingkungan

    terutama karena pengaruh ph dan suhu, cahaya serta radikal-radikal.

    D. Ph dan suhu

    Sifat kurkumin yang menarik adalah perubahan warna akibat

    perubahan ph lingkungan. Dalam suasana asam kurkumin berwarna

    kuning atau kuning jingga sedangkan dalam suasana basa berwarna

    merah. Hal terrsebut dapat terjadi karena adanya sistem tautomeri

    pada molekulnya. Untuk mendapatkan stabilitas yang optimum dari

    sediaan kurkumin maka pH nya dipertahankan kurang dari 7. Pada pH

    lebih dari 7 kurkumin sangat tidak stabil dan mudah mengalami

    disosiasi (Tonnesen dan Karlsen, 1985)

    E. Cahaya

    Sifat kurkumin yang penting adalan sensitivitasnya pada cahaya.

    Kurkumin akan mengalami dekomposisi jika terkena cahaya. Produk

    degradasinya yang utama adalah asam ferulat, aldehid ferulat,

    dehidroksinaftalen, vinilquaikol, vanilin dan asam vanilat.

  • 5/28/2018 Isolasi Kurkumin Dari Rimpang Kunyit

    5/11

    F. Radikal hidro ksi l

    Kurkumin memperlihatkan kepekaan terhadap radikal bebas

    sebagai contoh kurkumin dapat bereaksi selama atom H dilepas atom

    radikal hidroksil ditambahkan pada molekul kurkumin. Pengurangan

    sebuah atom H menghasilkan pembentukan radikal kurkumin yang

    terdekomposisi atau menjadi stabil dengan sendirinya (Van der Good,

    1995)

    G. Tinjauan Farmakologi

    Kurkumin dikenal karena sifat antitumor dan antioksidan yang

    dimilikinya, selain banyak kegunaan medis seperti;

    melindungisaraf,mengurangi risikoradang otakvasospasma[3]dan

    mengembalikan homeostasis energi pada sistem otak yang

    terganggu akibat terluka atau trauma.

    menghambat dan mengurangi penumpukan plak amiloid-beta pada

    penderitaAlzheimer.

    melindungi hati, antara lain dari hemangioendotelioma,

    hepatokarsinoma,Hepatitis B.

    melindungi pankreas dari akibat rasio sitokina yang berlebihan,

    bahkan setelahtransplantasi,serta menurunkan resistansi terhadap

    insulin danleptin

    melindungisel Leydig dari pengaruhalkohol.

    menurunkan peradangan pada jaringan adiposa.

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Antitumor&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Antioksidanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sarafhttp://id.wikipedia.org/wiki/Radang_otakhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vasospasma&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vasospasma&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vasospasma&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Homeostasishttp://id.wikipedia.org/wiki/Alzheimerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hatihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hemangioendotelioma&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hepatokarsinoma&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hepatitishttp://id.wikipedia.org/wiki/Pankreashttp://id.wikipedia.org/wiki/Sitokinahttp://id.wikipedia.org/wiki/Transplantasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Insulinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Leptinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sel_Leydighttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkoholhttp://lordbroken.files.wordpress.com/2010/05/kurkumin.gifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkoholhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sel_Leydighttp://id.wikipedia.org/wiki/Leptinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Insulinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Transplantasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sitokinahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pankreashttp://id.wikipedia.org/wiki/Hepatitishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hepatokarsinoma&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hemangioendotelioma&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hatihttp://id.wikipedia.org/wiki/Alzheimerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Homeostasishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vasospasma&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vasospasma&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Radang_otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sarafhttp://id.wikipedia.org/wiki/Antioksidanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Antitumor&action=edit&redlink=1
  • 5/28/2018 Isolasi Kurkumin Dari Rimpang Kunyit

    6/11

    selain itu kurkumin juga:

    menghambat indoleamina 2,3-dioksigenase, sebuah enzim yang

    berperan dalam degradasi triptofan pada sel dendritik yang

    distimulasi oleh LPS atau interferon, dan menghambat matangnya

    sel dendritik. Ekspresi siklo oksigenase-2 yang diinduksi oleh LPS

    dan produksiprostaglandin E2 akan meningkat, dan mengakibatkan

    de-ekspresi molekul CD80, CD86 dan MHC I dan menghambat

    produksisitokinaIL-12 p70 danTNF-.

    menghambatangiogenesis.

    menghambat lintasan COX dan LO pada metabolisme eikosanoid.

    Kurkumin sangat efektif untuk menghambat pertumbuhan sel

    kanker, seperti kanker payudara, namun menunjukkan sifat toksik

    terhadap kultursel punca.

    II. METODELOGI

    a. Penapisan Fitokimia

    Analisis fitokimia merupakan uji kualitatif untuk mengetahui

    keberadaan golongan senyawa-senyawa aktif yang terkandung dalam

    tanaman kunyit segar. Analisis fitokimia dilakukan berdasarkan metode

    Harbone (1987). Identifikasi yang dilakukan adalah uji alkaloid, uji tanin,

    uji flavonoid, uji saponin, uji steroid, dan uji triterpenoid.

    Uji alkaloid dilakukan dengan cara menggerus satu gram sampel dan

    ditambahkan 1,5 mL kloroform dan 3 tetes amoniak. Fraksi kloroform

    dipisahkan dan diasamkan dengan 5 tetes H2SO4 2M. Fraksi asam

    dibagi menjadi 3 tabung kemudian masing-masing ditambahkan

    pereaksi Dragendorf, Meyer dan Wagner. Adanya alkaloid ditandai

    dengan terbentuknya endapan putih pada pereaksi Meyer, endapanmerah pada pereaksi Dragendorf, dan endapan coklat pada pereaksi

    Wagner.

    Uji flavonoid dilakukan dengan cara menambahkan 0,5 gram sampel

    dengan metanol sampai terendam lalu dipanaskan. Filtrat

    ditambahkan dengan 5 tetes H2SO4 terbentuknya warna merah

    karena penambahan H2SO4 menunjukkan adanya senyawa

    flavonoid.

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indoleamina_2,3-dioksigenase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Triptofanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sel_dendritikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Liposakarida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Interferonhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Siklo_oksigenase-2&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prostaglandin_E2&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Molekulhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=CD80&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=CD86&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kompleks_histokompatibilitas_utamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sitokinahttp://id.wikipedia.org/wiki/Interleukin-12http://id.wikipedia.org/wiki/Faktor_nekrosis_tumor-alfahttp://id.wikipedia.org/wiki/Faktor_nekrosis_tumor-alfahttp://id.wikipedia.org/wiki/Faktor_nekrosis_tumor-alfahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Angiogenesis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Metabolisme_eikosanoid&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_puncahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sel_puncahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Metabolisme_eikosanoid&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Angiogenesis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Faktor_nekrosis_tumor-alfahttp://id.wikipedia.org/wiki/Interleukin-12http://id.wikipedia.org/wiki/Sitokinahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kompleks_histokompatibilitas_utamahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=CD86&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=CD80&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Molekulhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prostaglandin_E2&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Siklo_oksigenase-2&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Interferonhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Liposakarida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_dendritikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Triptofanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indoleamina_2,3-dioksigenase&action=edit&redlink=1
  • 5/28/2018 Isolasi Kurkumin Dari Rimpang Kunyit

    7/11

    Uji saponin dilakukan dengan cara mencampurkan 0,5 gram sampel

    dengan air secukupnya dan dipanaskan selama lima menit. Larutan

    tersebut didinginkan kemudian selama dikocok timbulnya busa

    selama 10 menit menunjukkan adanya saponin.

    Uji triterpenoid dan steroid dilakukan dengan cara menambahkan

    satu gram sampel dengan 2 mL etanol lalu dipanaskan dan disaring.

    Filtratnya diuapkan kemudian ditambahkan dengan eter. Lapisan eter

    ditambahkan dengan pereaksi Liebermen Burchard (3 tetes asetat

    anhidrat dan 1 tetes H2SO4 pekat). Warna merah atau ungu yang

    terbentuk menunjukkan adanya triterpenoid dan warna hijau

    menunjukkan adanya steroid.

    Uji tanin dilakukan dengan cara menambahkan lima gram sampel

    ditambahkan air kemudian dididihkan selama beberapa menit.

    Disaring dan filtrat ditambahkan dengan 3 tetes FeCl3. Warna biru

    tua atau hitam kehijauan yang terbentuk menunjukkan adanya tanin.

    b. Ekstraksi (Metode 1) dan alasan

    Metode : Maserasi

    Pelarut : Etanol 96%

    Waktu : 24 jam sebanyak 3x pengulangan

    Proses ekstraksi digunakan metode maserasi dengan bantuan

    pelarut etanol 96%, alasannya selain etanol 96% sebagai pelarut yang

    cocok untuk melarutkan senyawa senyawa bahan alam termasuk

    kurkumin, etanol juga merupakan pelarut universal yang banyak

    digunakan pada proses ekstraksi, etanol 96% juga digunakan untuk

    menghambat pertumbuhan bakteri selama proses maserasi, dan kenapa

    digunakan yang 96% agar kandungan air nya sedikit, karena airmerupakan media pertumbuhan bakteri. Setelah didapat ekstrak etanol

    kemudian di saring dan diuapkan dengan menggunakan evaporator

    sampai pekat, untuk menghilangkan pelarut etanolnya.

    c. Pemantauan Ekstrak

    Metode : Kromatografi Lapis Tipis

    Fase diam : Silika Gel

    Fase Gerak : kloroform:heksan (4:6)

  • 5/28/2018 Isolasi Kurkumin Dari Rimpang Kunyit

    8/11

    Pemantauan Ekstrak dilakukan dengan membandingkan nilai Rf

    kurkumin dari ekstrak dengan pembandingnya yang berasal dari literatur

    hasil penelitian. Metode pemantauannya dengan menggunakan KLT yang

    menggunakan fase diam silica gel dan fase geraknya kloroform:heksan

    (4:6).

    d. Fraksinasi (Metode 1) dan alasan

    Metode : ECC (Corong pisah)

    Pelarut : Methanol : Etil asetat (1:1)

    Waktu : 3x pengulangan

    Pada fraksinasi pertama ini digunakan metode Ekstraksi Cair-cair

    dengan bantuan pelarut campur methanol:etil asetat (1:1), sehingga

    terbentuk 2 fase, fase pertama yang diatas adalah methanol kerana Bj

    nya (0,791 g/ml) lebih kecil dari pada etil asetat (0.894 g/ml).

    dari proses ini kurkumin berada pada fase etil asetat.

    e. Pemantauan Fraksi

    Metode : Kromatografi Lapis Tipis

    Fase diam : Silika Gel

    Fase Gerak : kloroform:heksan (4:6)

    Pemantauan Ekstrak dilakukan dengan membandingkan nilai Rf

    kurkumin dari ekstrak dengan pembandingnya yang berasal dari literatur

    hasil penelitian. Metode pemantauannya dengan menggunakan KLT yang

    menggunakan fase diam silica gel dan fase geraknya kloroform:heksan

    (4:6).

    f. Fraksinasi (Metode 2) dan alasan

    Metode : Kromatografi Kolom

    Fase diam : Silika Gel

    Fase Gerak : kloroform:heksan (4:6)

    Pada fraksinasi kedua ini digunakan metode kromatografi kolom

    bertujuan untuk mengisolasi komponen kurkumin dari campurannya.

    Pada kromatografi kolom digunakan kolom dengan adsorben silika gel

    karna kolom yang dibentuk dengan silika gel memiliki tekstur dan struktur

    yang lebih kompak dan teratur. Silika gel memadat dalam bentuk

  • 5/28/2018 Isolasi Kurkumin Dari Rimpang Kunyit

    9/11

    tetrahedral raksasa, sehingga ikatannya kuat dan rapat. Dengan

    demikian, adsorben silika gel mampu menghasilkan proses pemisahan

    yang lebih optimal.

    Silika gel ada 2 macam : GF245, dengan G melambangkan

    gypsum (CaSO4), F melambangkan floroscene, dan angka 245

    menunjukan besarnya panjang gelombang yaitu 245 nm. Silika jenis ini

    sering digunakan pada kromatografi lapis tipis (TLC). Dengan tanpa

    adanya gypsum dan floroscene. Silika jenis ini biasa figunakan pada

    kromatografi kolom.

    Silika gel dapat membentuk ikatan hidrogen di permukaannya,

    karna pada permukaannya terikat gugus hidroksil. Oleh karnanya, silika

    gel sifatnya sangat polar. Sementara itu, fasa gerak yang digunakan

    (dalam percobaan ini, kloroform:heksan 4:6) sifatnya non polar. Maka

    pada saat campuran dimasukan, senyawa-senyawa yang semakin polar

    akan semakin lama tertahan difasa stasioner, dan senyawa-senyawa

    yang semakin tidak kurang polar akan terbawa keluar kolom lebih cepat

    Kromatografi kolom dilihat dari jenis fasa diam dan fasa geraknya

    dapat dibedakan :

    a. Kromatografi fase normal

    Kromatografi dengan kolom konvesional dimana fase diamnya

    normal bersifat polar, misalnya silica gel, sedangkan fasa geraknya

    bersifat non polar.

    b. Kromatografi fase terbalik

    Kromatografi dengan kolom yang fase diamnya bersifat non polar,

    sedangkan fase geraknya bersifat polar, kebalikannya dari fase

    normal.

    Dalam proses pemisahan dengan kromatografi kolom, adsorben silika

    gel harus senantiasa basah karna, jika dibiarkan kering kolom yang

    terbentuk dari silika gel bisa reta, sehinga proses pemisahan zat tidak

    tidak berjalan optimal. Selain itu, kondisi yang senantiasa basah

    berperan untuk memudahkan proses elusi (larutan melewati kolom)

    dalam kolom.

    Senyawa kurkumin dapat mengalami penurunan dengan lepasnya

    gugusOCH3 dalam setiap penurunan. Kurkumin akan mengalami 2

    kali penurunan, dimana turunan pertamanya adalah demetoksi

  • 5/28/2018 Isolasi Kurkumin Dari Rimpang Kunyit

    10/11

    kurkumin dan turunan keduannya adalah bis-dimetoksi kurkumin.

    Kurkumin akan terelusi paling akhir (berada paling bawah) karna

    sifatnya yang polar. Perlu diingat bahwa penurunan ini tak mungkin

    terjadi dengan hanya melakukan kromatografi, tapi ada perlakuan

    khususnya. Ketika senyawa kurkumin telah mengalami degradasi,

    akan menjadi senyawa demetoksi kurkumin (terdapat pada bagian

    tengah) yang lebih polar dari kurkumin. Karna telah kehilangan

    sebuah gugus OCH3. Senyawa inimerupakan turunan kedua dari

    senyawa kurkumin. Karna tidak lagi mengandung gugus OCH3,

    maka senyawa ini merupakan senyawa yang bersifat paling polar dari

    antara ketiga jenis senyawa kurkumin. Dengan begitu, senyawa ini

    akan terelusi terlebih dahulu (berada pada lapisan yang paling atas)

    karna fasa diam yang digunakan (silika gel) bersifat polar.

    g. Pemantauan Subfraksi

    Metode : Kromatografi Lapis Tipis

    Fase diam : Silika Gel

    Fase Gerak : kloroform:heksan (4:6)

    Pemantauan Ekstrak dilakukan dengan membandingkan nilai Rf

    kurkumin dari ekstrak dengan pembandingnya yang berasal dari literatur

    hasil penelitian. Metode pemantauannya dengan menggunakan KLT yang

    menggunakan fase diam silica gel dan fase geraknya kloroform:heksan

    (4:6).

    h. Pemurnian dan Uji Kemurnian

    Metode : Kromatografi Lapis Tipis

    Fase diam : Silika Gel

    Fase Gerak : kloroform:etanol:asam asetat (94:5:1)

    Uji pemurnian dilakukan dengan cara KLT preparatif .Berdasarkan

    Chearwae dkk.(2004),analisa KLT ekstrak kasar kurkumonid dengan

    menggunakan fase gerak kloroform : etanol : asam asetat dengan

    perbandingan 94: 5 : 1 (v/v/v) juga menghasilkan 3 spot utama berwarna

    orange . Spot yang pertama kali terelusi ( paling non polar ) yaitu

    kurkumin,kemudian demetoksikurkumin dan yang terakhir

    bisdemetoksikurkumin.

  • 5/28/2018 Isolasi Kurkumin Dari Rimpang Kunyit

    11/11

    Setelah itu dilanjutkan dengan di pantau dengan menggunakan alat

    spektofotometer UV-Vis (400-700nm).

    i. Karakterisasi dan Identifikasi

    Kurkumin bersifat tidak stabil terhadap pH pada suasana asam pH

    1-7,maka kurkumin akan berwarna kuning cerah akibat gugus

    diferuloylmethanes berada dalam bentuk netral.pada pH basa (>7,5)

    warnanya berubah menjadi warna orens hingga kemerahan. BM 368,37

    serta titik lebur 183C.

    III. DAFTAR PUSTAKA

    Wahyuni.Hardjono,A.Yamrewav PH.2004. Ekstraksi Kurkumin dari

    Kunyit .Prosiding Seminar Rekayasa Kimia dan Proses..1411- 4216.

    Kusmiyati, dkk. 2011. ISOLASI DAN IDENTIFIKASI ZAT AKTIF

    EKSTRAK METANOL RIMPANG KUNYIT PUTIH (Curcuma mangga

    Val) FRAKSI ETIL ASETAT. Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol. 1, No. 2,

    2011 : 110

    Elly Natalina, dkk. 2009. Fotoproteksi Kurkumin terhadap -Karoten

    pada Berbagai Nisbah Molar serta Aktivitas Antioksidannya. Jurnal

    Natur Indonesia 12(1), Oktober 2009: 1-8 ISSN 1410-9379,

    Shishodia S, Sethi S, Aggarwal BB. 2005. Curcumin: Getting Back to the

    Roots. Annals New York Academy of Sciences. 1056: 206-217.

    Stankovic I. 2004. CURCUMIN. Chemical and Technical Assesment

    61st JECFA. FAO

    Sirait, Midian, Prof. DR. Apt. 2007, Penuntun fitokimia dalam farmasi,

    penerbit ITB : Bandung