isi - tinjauan umum terhadap surat efesus

32
Surat EFESUS RAYMOND SEBASTIAN ERNEST DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 2 BAB 1. PENDAHULUAN 3 BAB 2. PENULIS 7 BAB 3. PENERIMA 10 BAB 4. TEMPAT DAN WAKTU PENULISAN 13 BAB 5. MAKSUD DAN TUJUAN 18 BAB 6. KESIMPULAN 20 DAFTAR PUSTAKA 21 Sekolah Tinggi Theologi TIBERIAS “Kepemimpinan Kristen” – Jakarta 1

Upload: raymondsebastian

Post on 12-Jun-2015

4.141 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Sebuah diktat tentang tinjauan umum terhadap Surat Efesus yang membahas sejarah secara umum.Semoga makalah ini dapat berguna bagi mahasiswa teologia secara khusus dan umat Tuhan secara umum.

TRANSCRIPT

Page 1: Isi - Tinjauan Umum Terhadap Surat Efesus

Surat EFESUS

Raymond SEBASTIAN ERNEST

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

2

BAB 1. PENDAHULUAN

3

BAB 2. PENULIS 7

BAB 3. PENERIMA

10

BAB 4. TEMPAT DAN WAKTU PENULISAN

13

BAB 5. MAKSUD DAN TUJUAN

18

BAB 6. KESIMPULAN

20

DAFTAR PUSTAKA

21

Sekolah Tinggi Theologi TIBERIAS “Kepemimpinan Kristen” – Jakarta

1

Page 2: Isi - Tinjauan Umum Terhadap Surat Efesus

Surat EFESUS

Raymond SEBASTIAN ERNEST

KATA PENGANTAR

Shaloom!

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus sebab oleh

penyertaan-Nya, penulis boleh menyelesaikan tugas akhir pada mata kuliah Pengantar

Perjanjian Baru 2 ini. Tugas ini sangat bermanfaat bagi penulis, sebab ini adalah mata kuliah

yang membahas bagian kedua kitab-kitab dalam Perjanjian Baru dan khususnya Surat Efesus

yang meskipun tidak dibahas pada bagian kedua mata kuliah Pengantar Perjanjian Baru ini,

tetapi secara keseluruhan sangat menambah pengetahuan apa yang telah dipelajari dalam

mata kuliah ini, terlebih tentang Perjanjian Baru.

Penulis sangat tergugah sekali untuk mempelajari Perjanjian Baru, dan pada mata

kuliah ini penulis cukup untuk mempelajari latar belakang setiap kitab atau surat dan

mengetahui siapa penulis kitab atau surat tersebut dan apa tujuannya menulis kitab atau surat

itu. Sehingga penulis dapat mengetahui hal-hal tersembunyi yang belum pernah penulis

ketahui sebelumnya.

Bahan yang diperlukan untuk merumuskan bahan ini untuk jadi suatu makalah juga

sangat banyak dan telah dikumpulkan serta dipilih untuk menjadi referensi dalam makalah

ini. Penulis berharap, biarlah makalah ini bisa menjadi penolong untuk mengerti beberapa

bagian mengenai surat Efesus yang penulis bahas. Terima kasih, Tuhan Yesus memberkati.

Jakarta, 24 Februari 2009

Raymond Sebastian Ernest

Semester 2 Angkatan ke-3 Tahun 2008

STT Tiberias Duta Merlin – Jakarta

“Kepemimpinan Kristen”Sekolah Tinggi Theologi TIBERIAS “Kepemimpinan Kristen” –

Jakarta2

Page 3: Isi - Tinjauan Umum Terhadap Surat Efesus

Surat EFESUS

Raymond SEBASTIAN ERNEST

Seperti telah diketahui bahwa surat-surat tulisan Paulus sangatlah banyak. Oleh

karena itu surat-surat Paulus bisa terbagi menjadi 2 kelompok :

Kelompok I : Surat-surat kiriman kepada jemaat-jemaat (selanjutnya disebut

“Surat-surat Jemaat”), banyaknya sembilan (9) surat, yaitu dari

Roma hingga 2 Tesalonika.

Kelompok II : Surat-surat Penggembalaan dan Surat-surat Pribadi, banyaknya

empat (4) surat, yaitu dari 1 Timotius hingga Filemon.1

Tetapi di dalam makalah ini penulis hanya akan membahas dan memfokuskan

bahasan kepada Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus. Surat Efesus ini juga mempunyai sifat

tersendiri dibandingkan dengan surat-surat Paulus lainnya.

Sifat Surat Efesus ini adalah untuk mengajarkan kebenaran.2 Menurut John R. W.

Scott dalam bukunya menjelaskan bahwa maksud dan tujuan ditulisnya Alkitab adalah

“bermanfaat” bagi manusia.3 Lanjut dikutip dari Alkitab, yaitu dalam 2 Timotius 3:16

mengatakan :

“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang

bermanfaat untuk MENGAJAR, untuk MENYATAKAN

kesalahan, untuk MEMPERBAIKI kelakuan dan untuk

MENDIDIK orang dalam kebenaran.”4

Dalam Surat Efesus ini juga ada penekanan-penekanan yang menarik untuk dibahas.

Sebab penekanan-penekanan yang ada dalam Surat Efesus ini justru dapat membuat penulis

terpesona terhadap apa yang telah tersirat. Hal inilah yang tidak dapat dilupakan begitu saja

dalam membaca Surat Efesus, yaitu “keindahan-keindahan” yang tersembunyi. Penekanan-

penekanan yang terdapat dalam Surat Efesus yaitu :

1 J. Sidlow Baxter, Menggali Isi Alkitab Bagian 4 – Roma Sampai Dengan Wahyu (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2002), hlm. 9.2 Ibid. hlm. 13.3 John R. W. Stott, Memahami Isi Alkitab (Jakarta: Persekutuan Pembaca Alkitab, 2000), hlm. 10.4 Alkitab (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia).

Sekolah Tinggi Theologi TIBERIAS “Kepemimpinan Kristen” – Jakarta

3

Page 4: Isi - Tinjauan Umum Terhadap Surat Efesus

Surat EFESUS

Raymond SEBASTIAN ERNEST

1. Mengemukakan Tuhan Yesus, yaitu Kristus adalah KELIMPAHAN Allah bagi

kita.

2. Mengemukakan amanat Injil, yaitu Injil dan sorga.

3. Mengemukakan persekutuan orang beriman dengan Kristus, yaitu dalam Kristus :

ditinggikan.5

Dalam penekanan-penekanan terhadap Surat Efesus ini terdapat juga suatu

kesimpulan yang diambil dari ayat dalam Surat Efesus sendiri. Suatu kesimpulan yang

diambil merupakan penekanan penulis Surat Efsus sendiri yaitu menekankan Rencana Allah

agar “Seluruh alam, baik yang di surga maupun yang di bumi, menjadi satu dengan Kristus

sebagai kepala” (Efesus 1:10).6

Ada suatu fakta yang cukup mengejutkan dalam Surat Efesus ini, bahwa Surat Efesus

ini sering disebut sebagai suatu surat kembar dengan Surat Kolose. Mengapa disebut

demikian? Menurut Walter M. Dunnett dalam bukunya mengatakan alasannya mengapa

Surat Efesus disebut sebagai surat kembar dengan Surat Kolose, beliau mengatakan :

“ Isinya hampir sama ketika menguraikan Kristus

dan TubuhNya, yaitu Gereja. Dalam Surat Kolose, Kristus

ialah “kepala tubuh” (Kolose 1:18); dalam surat Efesus

ialah “jemaat yang adalah tubuhNya” (Efesus 1:22,23).

Jadi, uraian dalam Surat Kolose berpusat pada kedudukan

Kristus yang agung; dalam Surat Efesus uraiannya berpusat

pada sifat Gereja.

Persamaan lain yang dapat dilihat ialah bagian

yang berkenaan dengan penerapan Injil dalam kehidupan

sehari-hari. Kedua surat kiriman itu menguraikan tentang

manusia lama dan manusia baru bersama dengan bukti-

buktinya (Kolose 3:9,10; Efesus 4:22-24). Juga dalam

kedua surat itu terdapat perintah-perintah kepada anggota-

anggota keluarga untuk memenuhi kewajibannya masing-

masing (Kolose 3:18-4:1; Efesus 5:22-6:9).”7

5 Baxter, op.cit,. hlm. 15-16.6 Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari, (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2001).7 Walter M. Dunnett, Pengantar Perjanjian Baru (Malang: Penerbit Gandum Mas, 2005), hlm. 67.

Sekolah Tinggi Theologi TIBERIAS “Kepemimpinan Kristen” – Jakarta

4

Page 5: Isi - Tinjauan Umum Terhadap Surat Efesus

Surat EFESUS

Raymond SEBASTIAN ERNEST

Artinya selain terdapat persamaan dalam isi dan uraian, juga terdapat kesamaan

dalam hal yang berkenaan dengan penerapan Injil di dalam kehidupan sehari-hari serta

perintah-perintah kepada anggota keluarga untuk memenuhi kewajibannya dalam hidup.

Sebuah pernyataan yang sungguh menguatkan tentang Surat Efesus datang dari John

R. W. Stott, dia menulis secara khusus sebuah buku mengenai Surat Efesus. Dan di dalam

bukunya itu ia mengatakan :

“ Surat Paulus kepada jemaat di Efesus menyajikan

ringkasan kabar baik dan berbagai implikasinya, singkat

namun menyeluruh. Surat ini mendorong pembacanya

untuk kagum menyembah Allah dan menantang mereka

dengan pertanyaan: Apakah kehidupan Kristen Anda sudah

mantap?”8

Secara langsung dalam bukunya, John R.W. Stott meminta agar orang-orang yang

membaca Surat Efesus – yang khususnya ada di masa sekarang – agar mengoreksi diri

sendiri, apakah diri sendiri sudah melakukan atau menjalani sebuah kehidupan Kristen yang

mantap9? Tanpa disadari hal ini telah terlupakan dalam kehidupan orang-orang Kristen. Itu

artinya sekarang adalah saatnya untuk bangkit dan sadar bagi anak-anakNya dalam menjalani

kehidupan kekristenan yang berkualitas di dalam keadaan dunia yang seperti sekarang ini.

Steve Miller memberikan suatu penjelasan yang unik mengenai isi Surat Efesus ini. Ia

mengatakan :

“ Efesus ibarat khotbah tertulis yang indah dan puitis

untuk setiap jemaat. Ini bukan berbentuk sebuah kisah yang

mempunyai alur cerita, atau surat dengan pengkajian

penyelesaian suatu masalah. Efesus merupakan suatu

desakan perenungan dengan pesan yang bermakna dalam

dan abadi: Tuhan mempunyai suatu rencana untuk

memulihkan kesatuan dan perdamaian bagi ciptaan-Nya,

8 John R. W. Stott, Seri Pemahaman dan Penerapan Amanat Alkitab Masa Kini Efesus (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 2003), hlm. 11.9 Dalam kata atau terjemahan lain bisa dikatakan “berkualitas”, “berbuah”, “sukses”, atau pun “menyenangkan hati Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain”.

Sekolah Tinggi Theologi TIBERIAS “Kepemimpinan Kristen” – Jakarta

5

Page 6: Isi - Tinjauan Umum Terhadap Surat Efesus

Surat EFESUS

Raymond SEBASTIAN ERNEST

dan gereja mempunyai peranan penting dalam

mewujudkannya.”10

Lanjut dikatakan lagi oleh Steve Miller dengan suatu penemuan menarik mengenai

Surat Efesus ini ialah :

“ Tidak seperti Perjanjian Lama, Perjanjian Baru

tidak memiliki kitab yang seluruhnya berisi puisi. Yang

paling mendekati adalah Efesus, yang banyak

menghasilkan lagu-lagu gereja dan doa-doa.”11

Ini merupakan suatu penemuan menarik tentang Surat Efesus, dan sangat menarik

bahwa hanya Surat Efesuslah satu-satunya surat di dalam Perjanjian Baru yang paling

mendekati dan dapat menghasilkan lagu-lagu gereja dan doa-doa, yang selama ini tanpa

disadari keunikkan ini seperti tersembunyi dan tidak terlalu tersirat.

Selanjutnya penulis akan membahas satu-persatu mengenai siapa penulis Surat Efesus

ini, siapa penerimanya, kapan dan dimana penulisannya, serta apa maksud dan tujuan surat

ini ditulis. Seperti dikatakan dalam Efesus 1:1-2 maka kedua ayat ini akan memperhadapkan

pada tiga hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan, yakni: siapa penulis, siapa

penerima, dan apa pesan Surat Efesus itu.12

10 Steve Miller, Extreme Journey New Testament (Jakarta: Immanuel Publishing House, 2006), hlm. 110.11 Ibid, hlm. 111.12 John R. W. Stott, Seri Pemahaman dan Penerapan Amanat Alkitab Masa Kini Efesus (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 2003), hlm. 12.

Sekolah Tinggi Theologi TIBERIAS “Kepemimpinan Kristen” – Jakarta

6

Page 7: Isi - Tinjauan Umum Terhadap Surat Efesus

Surat EFESUS

Raymond SEBASTIAN ERNEST

Untuk mengawali pembahasan mengenai siapa penulis Surat Efesus ini, penulis mau

mengambil satu langkah konkrit atau suatu langkah dengan keputusan pasti penulis terlebih

dahulu bahwa menurut penulis, penulis dari Surat Efesus ini adalah Paulus. Dan hal inilah

yang akan penulis bahas dalam bab ini, yaitu mengenai apa alasannya penulis sampai berani

mengatakan Paulus sebagai penulis Surat Efesus ini.

Pertama-tama penulis mengambil suatu alasan bahwa penulis Surat Efesus ini adalah

Paulus dengan pernyataan Surat Efesus sendiri dalam Efesus 1:1 bahwa surat ini ditulis

sendiri oleh Paulus, rasul Kristus Yesus.

“Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah,

kepada orang-orang kudus di Efesus, orang-orang percaya

dalam Kristus Yesus.”13

Dan bahkan dalam bahasa aslinya pun menyatakan bahwa Paulus adalah penulis

Surat Efesus.

“”14

Dan memiliki arti Paulus rasul Kristus Yesus karena kehendak Allah. Artinya dari

bahasa aslinya pun dibuktikan bahwa penulis Surat Efesus ini adalah Paulus yang menjadi

rasul Yesus karena kehendak Tuhan.

Sesuai dengan cara menulis surat pada zaman itu, penulis memulai suratnya dengan

memperkenalkan diri. Ia menyebut dirinya “Paulus”. Bahwa surat Ef benar ditulis oleh Rasul

Paulus, diterima di mana-mana dari abad pertama sampai dengan permulaan abad 19. Tapi

sejak tahun 1820-an, para ilmuwan Jerman mempertanyakan keaslian surat tersebut. Dan

pendapat yang mengatakan bahwa bukan Paulus penulisnya masih tersebar luas sampai saat

ini. Salah seorang di antara ilmuwan Jerman itu ialah Markus Barth, yang mengatakan,

13 Efesus 1:1.14 The Greek New Testament first edition, (Stuttgart, West Germany: United Bible Society, 1966).

Sekolah Tinggi Theologi TIBERIAS “Kepemimpinan Kristen” – Jakarta

7

Page 8: Isi - Tinjauan Umum Terhadap Surat Efesus

Surat EFESUS

Raymond SEBASTIAN ERNEST

“Banyak alasan yang mendukung pendapat bahwa surat Ef tidak ditulis oleh Paulus, bahkan

tidak ditulis pada zamannya”.15

Setelah membuat survei singkat tentang berbagai pandangan modern itu, marilah

kembali kepada teks surat Efesus. Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah. Paulus

memakai gelar yang Yesus berikan kepada kedua belas murid-Nya. Gelar tersebut, menurut

latar belakangnya dalam PL dan dalam Yudaisme para Rabi, dimaksudkan untuk seseorang

yang khas dipilih, dipanggil, dan diutus untuk mengajar dengan kewibawaan. Untuk

pelayanan ini Paulus tidak menawarkan diri dan jemaat Kristen pun tidak memanggil dia.

Kerasulannya terjadi karena ia dipilih oleh kehendak Allah dan diutus oleh Yesus Kristus.16

Sebelum penulis membahas lebih lanjut tentang siapa itu Paulus, John R. W. Stott

juga memberikan komentar tersendiri tentang siapa itu Paulus. Ia mengatakan :

“Penulisnya bukanlah seorang biasa yang hanya

menawarkan pendapatnya, bukan juga seorang pengajar

yang pintar namun dapat khilaf, bukan juga tokoh

misionaris yang paling hebat. Ia adalah “seorang rasul

Kristus Yesus oleh kehendak Allah”, dan karena itu

wibawanya sebagai pengajar adalah wibawa Kristus, demi

nama Kristus, dan ia menulis surat ini dengan pengilhaman

Kristus.”17

Paulus dari Tarsus (awalnya Saulus dari Tarsus) atau Rasul Paulus, (3 Masehi –

67 Masehi) diakui sebagai tokoh penting dalam merumuskan ajaran Yesus. Gambaran

pertama dari kehidupan Paulus yang dilukiskan dalam Kitab Suci bukan berupa seorang bayi

kecil yang dibuai dengan penuh kasih dalam pangkuan ibunya. Bukan juga seorang pemuda

Yahudi yang sedang melompat-lompat dengan teman-teman melalui jalan-jalan kecil di

Tarsus. Potret yang asli bahkan bukan sebagai seoarng pemuda yang cerdas, pelajar hukum

Taurat yang duduk dengan setia di kaki Gamaliel. Gambaran-gambaran seperti itu hanya

akan menyesatkan kita, memuat kita mengira ia menyukai suatu hikayat masa lalu.

Sebaliknya, kita pertama kali bertemu dengannya sebagai “seorang muda bernama Saulus”,

15 John R. W. Stott, Seri Pemahaman dan Penerapan Amanat Alkitab Masa Kini Efesus (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 2003), hlm. 13.16 Ibid., hlm. 16.17 Ibid., hlm. 16-17.

Sekolah Tinggi Theologi TIBERIAS “Kepemimpinan Kristen” – Jakarta

8

Page 9: Isi - Tinjauan Umum Terhadap Surat Efesus

Surat EFESUS

Raymond SEBASTIAN ERNEST

pihak yang melakukan pembunuhan brutal terhadap Stefanus, berdiri “menyetujui bahwa

Stefanus mati dibunuh” (Kis 7:58; 8:1).18

Paulus seorang pemuda yang lahir di Tarsus. Paulus mempunyai arti “si kecil”, dan

nama Paulus disebutkan sebanyak 158 kali di dalam 15 kitab.19 Paulus menurut Ensiklopedi

Fakta Alkitab Bible Almanac – 2, dikatakan dalam bahasa latin artinya “kecil”, seorang Farisi

yang belajar hukum Yahudi di bawah Gamaliel (Kis. 21:39). Ia bertobat dan menjadi rasul

kepada orang-orang bukan Yahudi (Kis. 26:12-20). Kemungkinan ia menggunakan nama

Romawinya dengan Rendah hati. Kitab Kisah Para Rasul berbicara mengenai perjalanan-

perjalanannya untuk memberitakan Injil.20

Lanjut dikatakan dalam Ensiklopedi Fakta Alkitab Bible Almanac – 2, bahwa: “Ia

adalah seseorang yang berperawakan kecil,” bunyi sebuah laporan dalam Acts of Paul,

sebuah buku apokrifa21 dari abad kedua, “setengah botak, dengan kaki yang bengkok, kuat

secara fisik, dengan mata yang rapat satu sama lain dan hidung mirip kakaktua.”22

Paulus merupakan pemikir terbesar dalam Perjanjian Baru23 dan pelayan berkeliling

yang mendirikan jemaat diseluruh Kerajaan Romawi, dan paling berhasil dalam kebudayaan-

kebudayaan non-Yahudi.24

Dalam buku Introducing New Testament Theology, A. M. Hunter memberikan alasan

asal mula sebuah pertanyaan yang bisa membuat Paulus menjadi bertobat. Ia mengatakan :

“ The fundamental question for religion is the

Philippian gaoler’s: ‘What must I do to be saved?’ Paul’s

religion starts from this question, and he finds the answer in

what he calls ‘the gospel of your salvation’ (Eph. I.I3).”25

18 Charles R. Swindoll, Paulus (Jakarta: Penerbit Nafiri Gabriel, 2004), hlm. 7-8.19 Mary Hartanti Widiasih, Biodata Tokoh-Tokoh Alkitab Perjanjian Baru (Jakarta: Pdt. Petrus Purnomo, 2008), hlm. 68.20 J. I. Packer, Merrill C. Tenney, William White, Jr., Ensiklopedi Fakta Alkitab Bible Almanac – 2 (Malang: Penerbit Gandum Mas, 2004), hlm. 1386.21 Menurut Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, istilah apokrifa diturunkan dari bentuk jamak netral kata sifat Yunani apokrufos, artinya ‘tersembunyi’. Kata ini dipakai sebagai istilah teknis mengenai kaitan beberapa kitab tertentu dengan PL. Artinya, kitab-kitab tertentu itu tidak dibenarkan untuk bacaan umum di gereja, tapi dianggap berharga untuk studi pribadi dan nilai rohani.22 J. I. Packer, Merrill C. Tenney, William White, Jr., op.cit., hlm. 1139.23 George Eldon Ladd, Teologi Perjanjian Baru Jilid 2 (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2002), hlm. 80.24 Miller, op.cit., hlm. 110.25 A. M. Hunter, Introducing New Testament Theology (London: SCM Press Ltd. Bloomsbury Street London, 1957), hlm. 91.

Sekolah Tinggi Theologi TIBERIAS “Kepemimpinan Kristen” – Jakarta

9

Page 10: Isi - Tinjauan Umum Terhadap Surat Efesus

Surat EFESUS

Raymond SEBASTIAN ERNEST

“ Sebuah pertanyaan yang fundamental dalam

keagamaan yang menjadi kegalauan jemaat Filipi: ‘Apa

yang aku lakukan untuk dapat diselamatkan?’ Iman

kepecayaan Paulus dimulai dari pertanyaan ini, dan ia

menemukan jawabannya di dalam apa yang ia sebut ‘Injil

keselamatanmu’ (Efesus 1:13).”

Dalam hal ini Paulus menuliskan sesuatu yang mengagumkan baginya di dalam Surat

Efesus. Oleh sebab itu Paulus pastilah seseorang yang mempunyai suatu kenangan tersendiri

saat menuliskan surat ini, dan orang yang mempunyai kenangan tersendiri itu hanyalah

Paulus dari Tarsus yang dahulu dipanggil Saulus.

Selain di dalam Efesus 1:1, juga diutarakan dalam Efesus 3:1. Dan lagi-lagi

menyebutkan diri sendiri sebagai Paulus seorang yang dipenjarakan karena Kristus. Jadi

dengan demikian jelaslah sudah alasan-alasan singkat mengenai siapa penulis Surat Efesus

ini. Dan penulis mengambil kesimpulan akhir bahwa Paulus adalah penulis dari Surat Efesus

ini.

Sekolah Tinggi Theologi TIBERIAS “Kepemimpinan Kristen” – Jakarta

10

Page 11: Isi - Tinjauan Umum Terhadap Surat Efesus

Surat EFESUS

Raymond SEBASTIAN ERNEST

Banyak orang berpendapat bahwa surat ini dimaksudkan untuk diedarkan secara luas,

bukan untuk gereja di Efesus saja. Surat ini mungkin semacam surat edaran yang ditulis

untuk digunakan oleh berbagai kelompok Kristen di Efesus dan sekitarnya.26 Mengapa

demikian? Dalam beberapa salinan naskah Surat Efesus ini, kata ‘di Efesus,’ dalam Efesus

1:1 tidak tercatat, karena diperkirakan bahwa surat ini merupakan salah satu surat edaran

yang dikirim kepada beberapa banyak jemaat.27

Dalam Alkitab bahasa Yunani penunjukkan alamat surat terhadap orang-orang atau

jemaat di Efesus tidak pasti jelas. Artinya dalam Alkitab bahasa Yunani kata penunjukkan

alamat surat untuk jemaat di Efesus masih diberi tanda kurung. Dengan kata lain masih ada

keragu-raguan apakah Surat Efesus ini benar ditujukan khusus kepada jemaat di Efesus saja

atau menjadi suatu surat edaran yang bisa saja untuk daerah di sekitar kota Efesus.

Steve Miller memberikan suatu komentar mengenai alamat penulisan Surat Efesus ini,

dan ia mengatakan dalam bukunya :

“ Paulus mungkin bermaksud agar Efesus menjadi

surat umum, yang diedarkan pada sebanyak mungkin

jemaat yang dapat dijangkau.”28

“ Efesus 1:1, mungkin juga ditujukan kepada jemaat

lain di sekitar Efesus. Surat ini tidak mencantumkan salam

pribadi yang khas dari Paulus untuk individu-individu

tertentu, atau menyebutkan situasi kota pelabuhan terbesar

di Turki Barat.”29

26 John Balchin, Peter Cotterell, Mary Evans, Gilbert Kirby, Peggy Knight, Derek Tidball. Intisari Alkitab Perjanjian Baru (Jakarta: Persekutuan Pembaca Alkitab, 2007), hlm. 71.27 Adina Chapman, Pengantar Perjanjian Baru (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2004), hlm. 84.28 Miller, op.cit., hlm. 111.29Ibid.

Sekolah Tinggi Theologi TIBERIAS “Kepemimpinan Kristen” – Jakarta

11

Page 12: Isi - Tinjauan Umum Terhadap Surat Efesus

Surat EFESUS

Raymond SEBASTIAN ERNEST

Dapat masuk akal juga bahwa kalau dilihat dari teks aslinya memang Paulus tidak

menuliskan secara khusus kepada siapa surat ini ditujukan. Namun lebih dari itu, Alkitab

Terjemahan Resmi telah menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia bahwa surat ini

ditujukan kepada orang-orang kudus di Efesus.30

Namun apa yang dikatakan oleh John R. W. Stott berbeda lagi dengan pernyataan

sebelumnya. Ia mengatakan :

“ Namun harus diingat, teori bahwa Efesus adalah

surat edaran, masih tetap suatu teori saja. Tidak ada naskah

yang sama dengan nama kota dan alamat yang berbeda.

Bahkan surat kepada jemaat di Kolose memuat salam-

salam pribadi walaupun Paulus menyuruh supaya surat itu

dibacakan dalam jemaat-jemaat lain. Jadi, masalah tentang

alamat surat Efesus belum diketahui pemecahannya.”31

Melalui komentar beliau dapat penulis ambil kesimpulan singkat bahwa sampai

sekarang pun masih menjadi suatu perdebatan kemanakah atau kepada siapakah Surat Efesus

ini ditujukan sebenarnya. Namun, John R. W. Stott menyimpulkan dengan melihat konteks

Alkitabiah, dan mengambil suatu kesimpulan tersendiri.

“ Dalam bagian kedua ayat 1, Paulus melukiskan para

pembacanya dengan beberapa cara.

1. Orang-orang kudus.

2. Orang-orang percaya.

3. Dalam Kristus Yesus.

4. Dalam kota Efesus.”32

Hal ini merupakan cara yang paling Alkitabiah dalam menentukan siapa penerima

Surat Efesus ini sebenarnya. Dan menarik bahwa kota Efesus33 itu sendiri adalah ibu kota

dari propinsi Asia Kecil, kota yang termaju dan yang terkenal sebagai pusat perniagaan di

30 Efesus 1:131 John R. W. Stott, Seri Pemahaman dan Penerapan Amanat Alkitab Masa Kini Efesus (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 2003), hlm. 19-20.32 Ibid., hlm. 17-18.33 Menurut Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, Efesus merupakan Kota terpenting di propinsi Roma wilayah Asia, terletak di pantai barat Turki modern.

Sekolah Tinggi Theologi TIBERIAS “Kepemimpinan Kristen” – Jakarta

12

Page 13: Isi - Tinjauan Umum Terhadap Surat Efesus

Surat EFESUS

Raymond SEBASTIAN ERNEST

propinsi itu.34 Efesus, pada waktu Kitab Wahyu ditulis, adalah kota besar dengan jumlah

penduduknya yang lebih dari 200.000 jiwa.35 Istilah Efesus berarti “dirindui”.36 Dalam

Ensiklopedi Fakta Alkitab Bible Almanac – 2, mengatakan bahwa Efesus mempunyai arti

“diinginkan”, sebuah kota di pantai barat Asia kecil antara Miletus dan Smirna; sebuah pusat

perdagangan yang penting (Kis. 19:1).37

Merril C. Tenney mengatakan dalam bukunya :

“Ephesus was the gateway to Asia.”38

“Efesus merupakan gerbang menuju Asia.”

Mengapa bisa dikatakan demikian?

“Jalan raya dari timur ke barat melintasi Efesus, sehingga

boleh dikatakan di situ timur dan barat bertemu.”39

Lalu apakah yang terkenal dari kota Efesus ini?

“ Yang terkenal di kota Efesus adalah kuil-kuil di

mana dewi Artemis disembah, yang menurut mereka,

“patungnya tutun dari langit,” (Kis 19:34-35). Kuil-kuil

dewi Artemis ini juga menjadi pusat percabulan dan

kecemaran, di mana orang tidak malu-malu melakukan

perbuatan mesum.”40

Jadi penulis menyimpulkan bahwa kota Efesus merupakan kota yang sangat penting

sekaligus sangat penuh dengan penyembahan berhala dan percabulan. Tidak salah jika Paulus

menuliskan surat untuk jemaat di Efesus agar hidup dengan senjata rohani, sebab peperangan

yang sedang dialami oleh jemaat bukanlah peperangan melawan darah dan daging.

Melainkan melawan pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa, penghulu-penghulu dunia

yang jahat ini dan roh-roh jahat di udara (Efesus 6:11-12).

34 Chapman, op.cit., hlm. 83.35 J. Wesley Brill, Surat-Surat kepada Ketujuh Jemaat (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2004), hlm. 20.36 Ibid., hlm. 23.37 J. I. Packer, Merrill C. Tenney, William White, Jr., op.cit., hlm. 1471.38 Merrill C. Tenney, New Testament Times (Michigan: William B. Eerdmans Publishing Company, 1965), hlm. 277.39 Chapman, op.cit., hlm. 83.40 Ibid.

Sekolah Tinggi Theologi TIBERIAS “Kepemimpinan Kristen” – Jakarta

13

Page 14: Isi - Tinjauan Umum Terhadap Surat Efesus

Surat EFESUS

Raymond SEBASTIAN ERNEST

Sampai pada titik ini penulis menyimpulkan bahwa Surat Efesus ini ditujukan kepada

empat golongan, seperti yang telah dibahas sebelumnya karena lebih Alkitabiah, yaitu :

1. Orang-orang yang kudus.

2. Orang-orang yang percaya.

3. Orang-orang yang dalam Kristus Yesus.

4. Orang-orang yang ada di dalam kota Efesus.

Sekolah Tinggi Theologi TIBERIAS “Kepemimpinan Kristen” – Jakarta

14

Page 15: Isi - Tinjauan Umum Terhadap Surat Efesus

Surat EFESUS

Raymond SEBASTIAN ERNEST

Mengenai tempat penulisan, penulis setuju bahwa Paulus menuliskan Surat Efesus ini

di Roma, tepatnya dalam penjara rumah yang disewanya sendiri (Kis. 28:30).41 Dan waktu

penulisannya diperkirakan sekitar tahun 60-61 M.42 Namun ada penafsiran lain yang

menafsirkan Paulus menulis Surat Efesus sekitar tahun 61-63.43 Namun sebelum penulis

membahas lebih jauh lagi, penulis akan membahas tentang pemenjaraan Paulus ini.

Dalam buku The New Compact Bible Dictionary dikatakan bahwa :

“…; under house arrest in his own rented dwelling (28:16,

17, 30). …”44

“…; ditahan dalam rumah yang disewa dengan uangnya

sendiri (Kis. 28:16, 17, 30). …”

Artinya Paulus benar-benar dipenjarakan dalam rumah pada saat ia menulis Surat

Efesus ini. Dan penulisan Surat Efesus ini juga tidak terpaut jauh waktunya dan satu tempat

penulisan dengan Surat Kolose dan Surat Filemon.45

Selanjutnya dikatakan oleh William Barclay dalam bukunya, ia mengatakan :

“ Before we turn to any of the doubtful things, let us

first set down the certainties. First, Ephesians was clearly

written when Paul was in prison. He calls himself “the

prisoner of Christ” (3: I); it is as “the prisoner of God” that

he beseeches them (4: I); he is, in his own famous phrase,

41 J. I. Packer, Merrill C. Tenney, William White, Jr., Dunia Perjanjian Baru (Malang: Penerbit Gandum Mas dan Surabaya: Penerbit YAKIN, 2004), hlm. 39.42 R. P. Martin, Broto Semedi, Tafsiran Alkitab Masa Kini 3 Matius – Wahyu: Efesus (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2008), hlm. 578.43 J. I. Packer, Merrill C. Tenney, William White, Jr., Dunia Perjanjian Baru (Malang: Penerbit Gandum Mas dan Surabaya: Penerbit YAKIN, 2004), hlm. 39.44 T. Alton Bryant, The New Compact Bible Dictionary (Minneapolis, Minnesota: The Billy Graham Evangelistic Association and Grand Rapids, Michigan: Zondervan Publishing House, 1967). hlm. 475-476.45 Chapman, op.cit., hlm. 84.

Sekolah Tinggi Theologi TIBERIAS “Kepemimpinan Kristen” – Jakarta

15

Page 16: Isi - Tinjauan Umum Terhadap Surat Efesus

Surat EFESUS

Raymond SEBASTIAN ERNEST

“an ambassador in bonds” (6: 20). It was in prison, and

very near to the end, that Paul wrote Ephesians.”46

“ Sebelum kita menyinggung hal-hal yang

meragukan, baiklah kita terlebih dulu membeberkan hal-hal

yang sudah pasti. Pertama, Surat Efesus jelas ditulis ketika

Paulus ada dalam penjara. Dijulukinya dirinya sendiri

sebagai “orang yang dipenjarakan karena Kristus” (3:1); ia

menasehati orang-orang Efesus ketika ia hidup sebagai

“orang yang dipenjarakan Tuhan” (4:1); ia adalah “utusan

yang dipenjarakan” (6:20). Jadi ketika di dalam penjara dan

ketika telah mendekati akhir hidupnya itulah Paulus

menulis Surat Efesus ini.”47

Itu artinya jelas bahwa Paulus menuliskan Surat Efesus ini di dalam penjara. Dan dari

seluruh penjelasan di atas, penulis menngambil kesimpulan bahwa Paulus memang menulis

Surat Efesus di dalam penjara rumah di Roma. Berikutnya penulis akan memberikan bagan

penelusuran kapan waktu ditulisnya Surat Efesus ini.

Peristiwa Alkitab perkiraan waktu

35 M 45 M 55 M 65 M

Peristiwa Dunia

46 William Barclay, Letters to Galatians Ephesians The Daily Study Bible (Edinburgh: The Saint Andrew Press, 1974), hlm. 71.47 William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari Surat Galatia dan Surat Efesus (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), hlm. 92.

Sekolah Tinggi Theologi TIBERIAS “Kepemimpinan Kristen” – Jakarta

16

Paulusbertobat

35 M

Perjalanan penginjilan

Paulus dimulai

46 M

Paulus menulis Efesus selama

perjalanan ke Roma

60 M

Buddha diperkenalkan

ke Cina58 M

Suku Maya mendirikan peradaban

yang besar diAmerika Tengah

60 M

Page 17: Isi - Tinjauan Umum Terhadap Surat Efesus

Surat EFESUS

Raymond SEBASTIAN ERNEST

Paulus mungkin saja menulis surat ini selama dua tahun masa penahanannya di

Roma, yang dimulai sekitar tahun 60 M.48 Jadi karena masalah waktu ini merupakan masalah

yang sangat sensitif dan sangat sulit untuk ditemukan letak titik kepastiannya, maka penulis

mengambil sebuah kesimpulan jangka waktu penulisan Surat Efesus ini dengan jarak yang

cukup panjang, yaitu antara tahun 60-65 M.

Jadi dengan dua buah kesimpulan terpisah pada penjelasan di atas tentang tempat dan

waktu penulisan, maka penulis merangkumkannya menjadi satu buah kesimpulan yang padat

dan merupakan keputusan akhir dari penulis dalam menentukan tempat dan waktu penulisan

Surat Efesus ini.

Kesimpulan dari penulis adalah bahwa Surat Efesus ditulis di Roma, tepatnya dalam

penjara rumah yang disewa dengan uang Paulus sendiri, dan ditulis antara tahun 60-65 M dan

dengan jarak yang tidak terlalu jauh dengan penulisan Surat Kolose dan Surat Filemon, yang

termasuk juga dalam surat-surat Paulus yang ditulis dalam penjara.

48 Miller, op.cit., hlm. 111.Sekolah Tinggi Theologi TIBERIAS “Kepemimpinan Kristen” –

Jakarta17

Page 18: Isi - Tinjauan Umum Terhadap Surat Efesus

Surat EFESUS

Raymond SEBASTIAN ERNEST

Surat Efesus ditulis ketika banyak gereja telah didirikan dan setelah Paulus

mempunyai kesempatan untuk merenungkan hakikat dari organisasi yang baru terbentuk

itu.49

Warren W. Wiersbe mengatakan bahwa Surat Efesus ini menyatakan temanya di

dalam Efesus 1:3, dan temanya adalah kekayaan orang Kristen di dalam Kristus.50

Penulis mencoba mengambil suatu kesimpulan mengenai tujuan Surat Efesus ini

ditulis, yaitu :

1. Orang-orang Kristen dimaksudkan Allah supaya bertumbuh dalam segala hal sampai

menyerupai Kristus, Kepala itu (Ef 4:15).

2. Persekutuan itu diumpamakan seperti suami dan isteri.

a) Kristus ialah Kepala jemaat, tepat seperti suami itu kepala isteri (Ef 5:23);

b) Orang-orang Kristen dipertunangkan kepada Kristus, sebagai perawan suci

kepada suaminya (Ef 5:25-27).

3. Hanya karena orang-orang Kristen di dalam Kristus, maka Allah memberi orang-

orang Kristen yang di dalam Kristus segala berkat rohani yang ada (Ef 1:3).

4. Sebelum dunia dijadikan, Allah memilih orang-orang Kristen supaya di dalam

Kristus, menjadi anak-anak-Nya yang kudus dan tak bercacat, yang terus-menerus

hidup dalam asuhanNya (Ef 1:4-5).51

Paulus mencoba memperluas pikiran pembacanya, menolong orang-orang Kristen

meningkatkan pemahaman mereka tentang apa yang dikerjakan Tuhan di dunia dan

bagaimana Ia melakukannya.52 Tersirat juga di dalam Efesus 6:12, yang bunyinya :

“karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan

daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan

49 Merrill C. Tenney, Survei Perjanjian Baru (Malang: Penerbit Gandum Mas, 2006), hlm. 394.50 Warren W. Wiersbe, Kaya Di Dalam Kristus (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2001), hlm. 11.51 M. H. Simanungkalit, Pertanyaan Tentang Iman Kristen Dijawab dari Alkitab (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1988), hlm. 72.52 Miller, op.cit., hlm. 111.

Sekolah Tinggi Theologi TIBERIAS “Kepemimpinan Kristen” – Jakarta

18

Page 19: Isi - Tinjauan Umum Terhadap Surat Efesus

Surat EFESUS

Raymond SEBASTIAN ERNEST

penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia

yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.”

Melalui ayat di atas, Paulus menjelaskan bahwa ada musuh-musuh rohani yang sangat

nyata seperti dunia jasmani. Musuh rohani ini melawan Allah dan umat Allah juga.53 Dan

tidak hanya itu saja, Paulus juga memberitahukan apa yang harus dilakukan oleh orang-orang

Kristen melalui Efesus 6:11, yang bunyinya :

“Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya

kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;”

Ayat di atas memiliki arti untuk bertahan dalam melawan musuh-musuh rohani,

Paulus mendesak orang-orang Kristen untuk melindungi diri mereka dengan perlengkapan

senjata rohani seperti kebenaran, keadilan, dan iman.54 Seperti telah diketahui bahwa di

Efesus terdapat penyembahan berhala Dewi Artemis, mungkin menjadi alasan utama juga

bagi Paulus untuk menuliskan Surat Efesus ini dengan maksud agar bersiap-siap dalam

menghadapi peperangan rohani.

53 Miller, op.cit., hlm. 109.54 Ibid.

Sekolah Tinggi Theologi TIBERIAS “Kepemimpinan Kristen” – Jakarta

19

Page 20: Isi - Tinjauan Umum Terhadap Surat Efesus

Surat EFESUS

Raymond SEBASTIAN ERNEST

Penulis mengambil suatu kesimpulan secara menyeluruh mengenai Surat Efesus ini,

dan penulis akan menuliskannya menjadi suatu variabel yang sederhana, sehingga titik utama

dari semua kesimpulan dari setiap bab dapat terbaca dengan mudah. Tetapi untuk melihat

semua penjelasan dari setiap kesimpulan yang ada, penulis menganjurkan kepada pembaca

agar dapat melihat dari halaman-halaman atau bab-bab sebelumnya.

Berikut adalah kesimpulan dari penulis mengenai Surat Efesus :

Penulis : Rasul Paulus.

Penerima :

1. Orang-orang kudus.

2. Orang-orang percaya.

3. Orang-orang dalam Kristus

Yesus.

4. Orang-orang dalam kota Efesus.

Tempat dan waktu penulisan : Roma, sekitar tahun 60-65 M.

Jenis kitab55 : Sebuah surat yang berisi

dorongan semangat kepada

sekelompok orang (Ef 2:8-9).56

Demikianlah kesimpulan dari isi makalah mengenai tinjauan umum Surat Efesus ini.

Penulis sudah berusaha untuk menyampaikan yang terbaik kepada pembaca, terima kasih atas

perhatiannya. TUHAN YESUS MEMBERKATI!!!

55 Tambahan.56 Christoper D. Hudson, Carol Smith, Valerie Weidemann., Buku Pintar Alkitab (Jakarta: Bethlehem Publisher, 2008), hlm. 248.

Sekolah Tinggi Theologi TIBERIAS “Kepemimpinan Kristen” – Jakarta

20

Page 21: Isi - Tinjauan Umum Terhadap Surat Efesus

Surat EFESUS

Raymond SEBASTIAN ERNEST

DAFTAR PUSTAKA

Penyusunan Daftar Pustaka tidak berdasarkan urutan alfabetikal.

1. Wiersbe, Warren W. KAYA DI DALAM KRISTUS. Bandung: Yayasan Kalam Hidup,

2001.

2. Miller, Steve. EXTREME JOURNEY NEW TESTAMENT. Jakarta: Immanuel

Publishing house, 2006.

3. Packer, J. I., Tenney, Merrill C., Jr., William White. ENSIKLOPEDI FAKTA

ALKITAB BIBLE ALMANAC – 2. Malang: Penerbit Gandum Mas, 2004.

4. Brill, J. Wesley. SURAT-SURAT KEPADA KETUJUH JEMAAT. Bandung: Yayasan

Kalam Hidup, 2004.

5. Hunter, A. M. INTRODUCING NEW TESTAMENT THEOLOGY. London: SCM

Press Ltd. Bloomsbury Street London, 1957.

6. Hudson, Christoper D., Smith, Carol., Weidemann, Valerie. BUKU PINTAR

ALKITAB. Jakarta: Bethlehem Publisher, 2008.

7. Barclay, William. LETTERS TO GALATIAN EPHESIANS THE DAILY STUDY

BIBLE. Edinburgh: The Saint Andrew Press, 1974.

8. Barclay, William. PEMAHAMAN ALKITAB SETIAP HARI SURAT GALATIA DAN

SURAT EFESUS. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008.

9. Bryant, T. Alton. THE NEW COMPACT BIBLE DICTIONARY. Minneapolis,

Minnesota: The Billy Graham Evangelistic Association and Grand Rapids,

Michigan: Zondervan Publishing House, 1967.

10. Simanungkalit, M. H. PERTANYAAN TENTANG IMAN KRISTEN DIJAWAB DARI

ALKITAB. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1988.

11. Tenney, Merrill C. SURVEI PERJANJIAN BARU. Malang: Penerbit Gandum Mas,

2006.

Sekolah Tinggi Theologi TIBERIAS “Kepemimpinan Kristen” – Jakarta

21

Page 22: Isi - Tinjauan Umum Terhadap Surat Efesus

Surat EFESUS

Raymond SEBASTIAN ERNEST

12. Packer, J. I., Tenney, Merrill C., Jr., William White. DUNIA PERJANJIAN BARU.

Malang: Penerbit Gandum Mas dan Surabaya: Penerbit YAKIN, 2004.

13. Martin, R. P., Semedi, Broto. TAFSIRAN ALKITAB MASA KINI 3 MATIUS –

WAHYU: EFESUS. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2008.

14. Tenney, Merrill C. NEW TESTAMENT TIMES. Michigan: William B. Eerdmans

Publishing Company, 1965.

15. Stott, John R. W. SERI PEMAHAMAN DAN PENERAPAN AMANAT ALKITAB

MASA KINI EFESUS. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 2003.

16. Chapman, Adina. PENGANTAR PERJANJIAN BARU. Bandung: Yayasan Kalam

Hidup, 2004.

17. Balchin, John., Cotterell, Peter., Evans, Mary., Kirby, Gilbert., Knight, Peggy.,

Tidball, Derek. INTISARI ALKITAB PERJANJIAN BARU. Jakarta:

Persekutuan Pembaca Alkitab, 2007.

18. Ladd, George Eldon. TEOLOGI PERJANJIAN BARU JILID 2. Bandung: Yayasan

Kalam Hidup, 2002.

19. Widiasih, Mary Hartanti. BIODATA TOKOH-TOKOH ALKITAB PERJANJIAN

BARU. Jakarta: Pdt. Petrus Purnomo, 2008.

20. Swindoll, Charles R. PAULUS. Jakarta: Penerbit Nafiri Gabriel, 2004.

21. THE GREEK NEW TESTAMENT FIRST EDITION. Stuttgart, West Germany: United

Bible Society, 1966.

22. Dunnett, Walter M. PENGANTAR PERJANJIAN BARU. Malang: Penerbit Gandum

Mas, 2005.

23. ALKITAB BAHASA INDONESIA SEHARI-HARI. Jakarta: Lembaga Alkitab

Indonesia, 2001.

24. ALKITAB. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.

25. Stott, John R. W. MEMAHAMI ISI ALKITAB. Jakarta: Persekutuan Pembaca Alkitab,

2000.

Sekolah Tinggi Theologi TIBERIAS “Kepemimpinan Kristen” – Jakarta

22

Page 23: Isi - Tinjauan Umum Terhadap Surat Efesus

Surat EFESUS

Raymond SEBASTIAN ERNEST

26. Baxter, J. Sidlow. MENGGALI ISI ALKITAB BAGIAN 4 – ROMA SAMPAI DENGAN

WAHYU. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2002.

27. Ernest, Raymond Sebastian., Djajakusuma, Megawati., Hub, Glenn. DIKTAT

PRIBADI SURAT PAULUS KEPADA JEMAAT EFESUS. Jakarta: Sekolah

Tinggi Theologi Tiberias, 2008.

Sekolah Tinggi Theologi TIBERIAS “Kepemimpinan Kristen” – Jakarta

23