isi kompreso1 ac

25
BAB I PENDAHULUAN Air conditioner ialah istilah umum untuk perlengkapan yang memelihara udara di dalam ruangan agar temperatur dan kelembabannya menyenangkan. Apabila di dalam ruangan temperaturnya tinggi, maka panas yang diambil agar temperatur turun di sebut pendinginan. Sebaliknya, ketika temperatur ruangan rendah, panas yang diberikan agar temperatur naik (disebut pemanasan). Sebagai tambahan, kelembabannya ditambah atau dikurangi agar terasa nyaman. Dengan demikian, perlengkapan yang diperlukan untuk suatu air conditioner terdiri atas cooler, heater, moisture controller dan ventilator. Air conditioner untuk mobil pada umumnya terdiri dari heater atau cooler dengan pembersih embun (moisture remover) dan pengatur aliran udara. Komponen-komponen system AC mobil terdiri atas kondensor, kompresor, receiver/dryer, expansion valve, evaporator dan blower. Berdasarkan uraian di atas dalam makalah ini penuis akan membahas komponen dari system AC, yaitu kompresor. Yang di bahas mengenai makalah ini adalah fungsi kompresor, jenis- jenis kompresor, gangguan dan cara memperbaiki kompresor. 1

Upload: risky-nur

Post on 09-Nov-2015

234 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kompresor ac

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

Air conditioner ialah istilah umum untuk perlengkapan yang memelihara udara di dalam ruangan agar temperatur dan kelembabannya menyenangkan. Apabila di dalam ruangan temperaturnya tinggi, maka panas yang diambil agar temperatur turun di sebut pendinginan.Sebaliknya, ketika temperatur ruangan rendah, panas yang diberikan agar temperatur naik (disebut pemanasan). Sebagai tambahan, kelembabannya ditambah atau dikurangi agar terasa nyaman. Dengan demikian, perlengkapan yang diperlukan untuk suatu air conditioner terdiri atas cooler, heater, moisture controller dan ventilator. Air conditioner untuk mobil pada umumnya terdiri dari heater atau cooler dengan pembersih embun (moisture remover) dan pengatur aliran udara.Komponen-komponen system AC mobil terdiri atas kondensor, kompresor, receiver/dryer, expansion valve, evaporator dan blower.Berdasarkan uraian di atas dalam makalah ini penuis akan membahas komponen dari system AC, yaitu kompresor. Yang di bahas mengenai makalah ini adalah fungsi kompresor, jenis-jenis kompresor, gangguan dan cara memperbaiki kompresor.

Gambar 1. Rangkaian system AC otomotif

BAB IIPEMBAHASAN

A. KompresorKompresor digerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Fungsi dari kompresor adalah menekan zat pendingin (refregerant) dari bentuk gas tekanan rendah menjadi gas tekanan tinggi.

Gambar 2. Kompresor

B. Jenis-jenis KompresorJenis kompresor ini dapat dipilahkan seperti dibawah ini :1) Tipe reciprocating yaitu : Tipe Crank Tipe Swash Plate2) Tipe rotary Tipe Through Vane

1) Tipe Crank (Torak) :Di dalam tipe reciprocating, putaran crank shaft di ubah menjadi gerakan piston bolak-balik. Pada tipe ini sisi piston yang berfungsi hanya satu sisi saja, yaitu bagian atas. Oleh sebab itu pada kepala silinder (valve plate) terdapat dua katup yaitu katup isap (suction) dan katup penyalur (Discharge). Lihat gambar mekanis kompresi.

Gambar 3. Kompresor tipe crank

Gambar 4. Kompresor tipe crank

Pada langkah turun, refrigerant masuk kedalam ruang silinder dari evaporator, dan pada langkah naik refrigerant keluar dari ruang silinder menuju ke condenser dengan tekanan meningkat dari 2,1 kg/cm2 menjadi 15 kg/cm2 yang mengubah temperatur dari 0oC menjadi 70oC.

Kerugian kompresor model crank : Momen putar yang dibutuhkan tidak merata, maka kejutan/getaran lebih besar Bentuk dan konstruksi lebih besar dan memakan tempat

Keuntungan : Dapat dipakai untuk segala macam jenis AC Konstruksi lebih tahan lamaKompresor tipe crank (torak) : terdiri dari beberapa bentuk gerak torak :a. Tegak lurusb. Memanjangc. Aksiald. Radiale. Menyudut (model v)

Untuk menghisap dan menekan zat pendingin dilakukan oleh gerakan torak di dalam silinder kompresor.

a. Kompresor torak gerak tegak lurus

1. Katub hisap2. Katub tekan3. Saluran hisap / tekan4. Dudukan katub5. Torak6. Silinder7. Batang penggerak8. Poros engkol

Gambar 5. Kompresor torak gerak tegak lurus

Cara kerja

Langkah hisap Langkah tekan

Gambar 6. Cara kerja kompresor torak gerak tegak lurus

Katub hisap terbuka, akibat hisapan dari torak Zat pendingin masuk ke dalam silinder Katup tekan tertutup

Katup tekan terbuka, akibat tekanan torak terhadap zat pendingin Katup hisap tertutup

Konstruksi katup katup dan dudukannya :

Gambar 7. Konstruksi katup-katup dan dudukannya kompresor torak gerak tegak lurus

Pada waktu hisap katup hisap melengkung ke bawah akibat hisapan torak, saluran hisap terbuka, sebaliknya pada langkah tekan, katup tekan akan melangkung ke atas.

b. Kompresor Torak Gerak Memanjang

1. Torak2. Roda gigi gerak putar3. Piring dudukan goyang4. Bantalan piring5. Roda gigi gerak putar & goyang6. Poros kompresor

Gambar 9. Kompresor torak gerak memanjang

Kompresor model ini akan terlihat diameternya lebih kecil dan badan tidak terlalu panjang.

c. Kompresor Torak Gerak Aksial (Berlawanan)

1. Silinder2. Torak3. Bola baja4. Poros5. Bantalan6. Piring goyang

Gambar 10. Kompresor torak gerak aksial (berlawanan)

Dengan mekanisme piring goyang, gerakan torak dapat diatur berlawanan.Kompresor ini badannya panjang dari kompresor gerak torak memanjang, oleh karena itu cocok dipasang pada ruangan mesin yang kecil/sempit, tapi cukup besar untuk arang yang memanjang.

d. Kompresor Torak Gerak Radial.

Gambar 11. Kompresor torak gerak radial

Agar gerakan torak pada silinder dapat menuju ke arah diameter luar kompresor, maka dipasang sebuah eksentrik pada poros kompresor.

Kompresor jenis ini akan lebih baik dipasang pada ruang mesin yang sempit tapi cukup luas pada arah diameter kompresor.

e. Kompresor Gerak Torak MenyudutKompresor ini hampir sama dengan kompresor gerak torak tegak lurus hanya gerakan torak dan batang penggeraknya dibuat menyudut (V)

2) Tipe Swash PlateTerdiri dari sejumlah piston dengan interval 72o untuk kompresor 10 silinder dan interval 120o untuk kompresor 6 silinder. Kedua sisi ujung piston pada tipe ini berfungsi, yaitu apabila salah satu sisi melakukan langkah kompresi maka sisi lainnya melakukan langkah isap ( lihat bagan gambar mekanis kompresi )

Gambar 12. Kompresor tipe swash plate

Gambar 13. Cara kerja kompresor tipe swash plate

Prinsip kerja: Piston akan ber-gerak ke kanan dan kiri sesuai dengan putaran piringan pengatur yang dikombinasikan dengan tangkai untuk menekan zat pendingin (refre-gerant). Saat piston bergerak ke dalam katup penghisap terbuka membuat tekanan berbeda dan menghisap zat pendingin (refre-gerant) ke silinder. Sebaliknya ketika piston bergerak keluar katup peng-isap menutup untuk menekan zat pendingin (refregerant). Karena zat pendingin (refregerant) ditekan katup pelepas membuka dan zat pendingin (refregerant) dikirim keluar. Katup, penghisap dan katup pelepas juga mencegah zat pendingin (refre-gerant) mengalir balik.

3) Tipe Through Vane Tipe through vane ini masing-masing vane membentuk komponen integral dengan lawannya. Ada dua pasang vane yang disusun saling tegak lurus. Dan bila rotor berputar vane akan bergeser pada arah radial sehingga ujung-ujung vane akan bersinggungan dengan permukaan dalam silinder. (lihat bagan gambar mekanis kompresi)

Gerakan rotor di dalam stator kompresor akan menghisap dan menekan zat pendingin (refre-gerant).

Gambar 14. Kompresor tipe through vane

Rotor adalah bagian yang ber-putar di dalam stator. Rotor terdiri dari dua baling baling. Langkah hisap terjadi saat pintu masuk mulai terbuka dan berakhir setelah pintu masuk tertutup, pada waktu pintu masuk sudah tertutup dimulai langkah tekan, sampai katup pengeluaran mem-buka, sedangkan pada pintu masuk secara bersamaan sudah terjadi langkah hisap demikian seterusnya.

Gambar 15. Prinsip kerja kompresor tipe through vane

Keuntungan kompresor tipe through vane Karena setiap putaran meng-hasilkan langkah langkah hisap dan tekan secara ber-samaan, maka momen putar lebih merata akibatnya getaran/ kejutan lebih kecil. Ukuran dimensinya dapat dibuat lebih kecil & menghemat tempat.

Kerugian : Sampai saat ini hanya dipakai untuk sistem AC yang kecil saja sebab pada volume yang besar, rumah dan rotornya harus besar pula dan kipas pada rotor tidak cukup kuat menahan gesekan.

Ada 3 kerja yang dilakukan oleh kompresor yaitu : Fungsi penghisap : proses ini membuat cairan refrigerant dari evaporator dikondensasi dalam temperatur yang rendah ketika tekanan refrigerant dinaikkan. Fungsi penekanan : proses ini membuat gas refrigerant dapat ditekan sehingga membuat temperatur dan tekanannya tinggi lalu disalurkan ke kondensor, dan dikabutkan pada temperatur yang tinggi. Fungsi pemompaan: proses ini dapat dioperasikan secara kontinyu dengan mensirkulasikan refrigerant berdasarkan hisapan dan kompresi.

Gambar 16. Cara kerja kompresor tipe through vaneGambar 1 :Adalah langkah awal isap dimana refrigerant masuk melalui lubang isap.Gambar 2 :Akhir langkah isap dimana lubang pengisapan telah tertutup.Gambar 3 :Awal langkah kompresi dimana refrigerant mulai dikompresi kan untuk menaikkan tekanan.Gambar 4 :Langkah kompresi penuh.Gambar 5 : Langkah penyaluran / pengosongan refrigerant dari silinder ke saluran keluar menuju ke condenser melalui katup tekan (discharge valve)Gambar 6 :Penyaluran refrigerant selesai, ruang vane akan memulai dengan awal langkah isap lagi.

Pada aktualnya through vane yang membentuk empat ruang, bekerja secara bergantian, sehingga proses diatas akan berjalan terus menerus secara berkesinambungan.

C. Oli kompressorOli kompressor diperlukan untuk melumasi bantalan-bantalan kompressor dan permukaan yang bergesekan. Alasannya sama seperti mesin yang memerlukan pelumasan. Oli kompressor bersikulasi melalui siklus pendinginan, maka harus menggunakan oli khusus yang disarankan.Oli yang di sarankan : Kompressor tipe Crank Shaft.................DENSOOIL 6 atau SUNISO No. 5GS Kompressor tipe Swash Plate.................DENSOOIL 6 atau SUNISO No.5GS Kompressor tipe Through Vane.................DENSOOIL 7

1) Jumlah Oil KompressorApabila cooler sedang bekerja, sebagian oli keluar bersama-sama dengan refrigrant dan bersikulasi di dalam siklus pendingin.Bila jumlah oli yang keluar dari kompressor ke dalam siklus pendingin sangat sedikit, tidak akan merugikan bahkan memperbaiki pelumasan katup. Sebaliknya bila oli yang bersikulasi jumlahnya cukup banyak akan berakibat sebagai berikut :a) Bila oli yang bersikulasi bersama refrigrant cukup banyak, kebutuhan oli di crankcasemenjadi berkurang, sehingga pelumasan tidak berlangsung dengan sempurna dan menyebabkan kompressor terbakar.b) Jumlah oli yang bersikulasi bersama refrigerant dalam siklus refrigrant selalu tidak konstan. Sehingga oli berkumpul di dalam evaporator dan ini akan mengakibatkan tiba-tiba kembali dalam jumlah besar ke kompressor.

Disamping oli yang terkumpul di dalam evaporator ini mengganggu perpindahan panas di dalam evaporator sehingga kepastian kapasitas pendinginan akan menjadi berkurang. Bila di dalam sirkulasi R-12 tidak terdapat oli maka kapasitas mendinginkannya dianggap 100%. Selanjutnya kapasitas ini makin berkurang sebanding dengan bertambahnya oli yang bersirkulasi seperti pada kurva di bawah. Karena itu jumlah oli di dalam kompressor harus tepat. 2) Penambahan Oli Setelah Pergantian Part FungsionalBila part fungsional rusak saat pendingin sedang bekerja, maka sejumlah oli kompressor akan tertnggal di dalam sirkulasi refrigrant. Dengan demikian, evaporator atau kondensor harus di ganti dengan yang baru disebabkan adanya kerusakan, maka banyaknya oli yang tersisa pada part yang dilepaskan harus diganti.Bila part fungsional diganti, jumlah oli yang perlu ditambah sebagai berikut : Bila receiver diganti .................... 20 cc (0,7 fl OZ) Bila condensor diganti ................40 50 cc (1,4 1,7 fl OZ) Bila evaporator diganti ............... 40 50 cc (1,4 1,7 fl OZ)Bila kompressor yang diganti, oli yangharus diisikan ke dalam kompressor baru harus sama jumlahnya dengan oli yang tersisa di dalam kompressor lama.

D. Gangguan dan Perbaikan Sistem AC1. Kompresor tidak beroperasi

2. Kompresor bekerja ON dan OFF kembali saat AC bekerja

3. Kompresor tidak bekerja setelah AC dimatikan mendadak

4. Kompresor AC berbunyi dan kompresor tidak bekerja saat AC bekerja

Troubleshooting Pada KompressorGejalaKondisiPenyebabPerbaikan

1. Tekanan discharge terlalu tinggi Aliran udara oleh kipas radiator kurang

Tidak ada gelembung terlihat di kaca pengintai saat kondensor disiram air Beban panas terlalu besar Tali kipas patah atau kendor. Sirip condensor dan radiator kotor Refrigerant terlalu banyak

Temperatur udara luar terlalu tinggi Ganti atau keraskan. Bersihkan condensor dan radiator Keluar kan refrigerant sampai jumlahnya tepat

Mendinginkan condensor

2. Tekanan suction terlalu tinggi Ketika condensor didinginkan tekanan di pipa tekanan tinggi, besar tetapi tekanan di saluran hisap kecil Begitu compressor dihentikan, tekanan disaluran tekanan tinggi dan rendah menjadi sama

Refrigerant terlalu banyak

Gasket rusak. Katup tekanan tinggi pecah atau ada benda asing sangkut di katup Keluarkan refrigerant sampai jumlahnya tepat

Ganti. Ganti valve atau keluarkan benda yang tersangkut

3. Kebocoran gas Shaft seal menjadi kotor dan gas berkurang Baut basah karena oli

Sambungan gasket terkena oli

Bocor dari bagian yang retak Gas bocor dari shaft seal

Gas bocor dari komponen yang iikat baut Gas bocor dari sambungan yang memakai gasket Gas bocor dari komponen Ganti shaft seal

Kerasakan baut

Ganti gasket

Ganti komponen yang retak

4. Tekanan discharge dan suction tinggi Sirip kondensor tertutup kotoran dan debu Ketika air dituangkan ke kondensor, tidak ada gelembung terlihat pada kaca pengintai Pendinginan condensor kurang

Refrigerant terlalu banyak Bersihkan debu dan kotoran

Keluarkan refrigerant sampai jumlahnya tepat.

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanKompresor digerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Fungsi dari kompresor adalah menekan zat pendingin (refregerant) dari bentuk gas tekanan rendah menjadi gas tekanan tinggi.

Kompresor dibagi atas beberapa tipe, yaitu:a. Tipe reciprocating yaitu : Tipe Crank Tipe Swash Plateb. Tipe rotary Tipe Through Vane

Ada 3 kerja yang dilakukan oleh kompresor yaitu : Fungsi penghisap : proses ini membuat cairan refrigerant dari evaporator dikondensasi dalam temperatur yang rendah ketika tekanan refrigerant dinaikkan. Fungsi penekanan : proses ini membuat gas refrigerant dapat ditekan sehingga membuat temperatur dan tekanannya tinggi lalu disalurkan ke kondensor, dan dikabutkan pada temperatur yang tinggi. Fungsi pemompaan: proses ini dapat dioperasikan secara kontinyu dengan mensirkulasikan refrigerant berdasarkan hisapan dan kompresi.

B. SaranAdapun saran kami berkaitan dengan makalah ini adalah dengan adanya sebagian kecil pengetahuan tentang gangguan dan perbaikan kompresor system AC otomotif ini kami sarankan kepada para teman-teman ataupun siapa saja yang telah membaca materi ini untuk mencari referensi-referensi yang lainnya, mengingat materi yang kami sampaikan masih banyak kekurangan-kekurangannya. Dengan materi ini pula kita jadikan pegangan kita ketika kita masuk di bengkel sehingga kita sudah mampu mengenal kerusakan dan memperbaiki kompresor system AC otomotif itu.

17