interior rumah aceh (2).pdf

Upload: syukri-alfaka

Post on 22-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Interior Rumah Aceh (2).pdf

    1/21

    1

    Kata pengantar

    Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

    karena atas anugrah-Nya penulisan paper ini dapat terselesaikan

    dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada semua

    pihak yang telah membantu terlaksananya penulisan paper ini hingga

    bisa tersusun dengan baik dan selesai tepat waktu.

    Paper ini kami susun berdasarkan pengetahuan yang kami peroleh

    dari beberapa buku dan media elektronik dengan harapan orangyang membaca dapat memahaminya.

    Akhirnya kami menyadari bahwa penulisan paper ini masih jauh dari

    sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang

    sifatnya membangun demi perbaikan penerbitan paper ini di masa

    mendatang.

    Kota Jantho, 28 Oktober 2015

    Penulis

  • 7/24/2019 Interior Rumah Aceh (2).pdf

    2/21

    2

    PEMBAHASAN

    Rumah tradisional suku aceh dinamakanRumoeh Aceh. Rumah

    Aceh merupakan rumah panggung yang memiliki tinggi beragam

    sesuai dengan arsitektur si pembuatnya. Namun pada kebiasaannya

    memiliki ketinggian sekitar 2,5-3 meter dari atas tanah. Terdiri dari

    tiga atau lima ruangan didalamnya, untuk ruang utama sering di sebut

    dengan rambat. Rumoh Aceh yang bertipe 3 ruang memiliki 16

    tiang. Tiga bagian utama dari rumah Aceh yaitu seuramoe keue

    (serambi depan), seuramoe teungoh(serambi tengah) dan seuramoe

    likot (serambi belakang). Sedangkan 1 bagian tambahannya yaitu

    rumoh dapu (dapur). Wujud dari arsitektur rumah aceh merupakan

    pengejawantahan dari kearifan dalam menyingkapi alam dan

    keyakinan (religiusitas) masyarakat Aceh. Aristektur rumah berbentuk

    panggung dengan menggunakan kayu sebagai bahan dasarnya

    merupakan bentuk adaptasi masyarakat Aceh terhadap kondisi

    lingkungannya. Secara kolektif pula, struktur rumah tradisi yang

    berbentuk panggung memberikan kenyamanan tersendiri kepada

    penghuninya. Selain itu, struktur rumah seperti itu memberikan nilai

    positif terhadap sistem kawalan sosial untuk menjamin keamanan,

    ketertiban, dan keselamatan warga gampong (kampong). Bagi

    masyarakat Aceh, membangun rumah bagaikan membangun

    kehidupan. Hal itulah mengapa pembangunan yang dilakukan harus

    memenuhi beberapa persyaratan dan melalui beberapa tahapan. Dalam

    perkembangannya masyarakat Aceh memiliki anggapan bahwa dalam

    pembuatan rumoeh Aceh memiliki garis imajiner antara rumah dan

    Kabah (motif keagamaan), tetapi sebelum islam masuk ke Aceh, arah

    rumah tradisional Aceh memang sudah demikian. Kecenderungan ini

    nampaknya merupakan bentuk penyikapan masyarakat Aceh terhadap

    arah angin yang bertiup di daerah Aceh, yaitu dari arah timur ke barat

    dan sebaliknya. Jika arah rumoeh aceh menghadap kearah angin,

    maka bangunan rumah tersebut akan mudah rubuh. Disamping itu,

    arah rumah menghadap ke utara-selatan juga dimaksud agar sinar

  • 7/24/2019 Interior Rumah Aceh (2).pdf

    3/21

    3

    matahari lebih mudah masuk kekamar-kamar, baik yang berada di sisi

    timur ataupun di sisi barat. Setelah islam masuk ke Aceh, arah rumoh

    Aceh mendapatkan justifikasi keagamaan. Nilai religiusitas juga dapat

    dilihat pada jumlah ruang yang selalu ganjil, jumlah anak tangga yang

    selalu ganjil, dan keberadaan gentong air untuk membasuh kaki setiap

    kali hendak masuk rumoeh Aceh. Disamping itu, ada hal yang ganjil

    dalam arsitektur rumoeh Aceh dimana rumahnya besar, tetapi pintu

    dan jendelanya kecil-kecil. Hal ini banyak dipengaruhi oleh etika

    (akhlak) pergaulan yang telah mengakar dalam masyarakat Aceh. Sifat

    orang Aceh dari luar : kelihatannya sangat tertutup sehingga banyak

    anggapan yang menyatakan orang Aceh sangat kejam. Bahkan sifat

    tertutupnya itu, rakyat Aceh sangat ditakuti oleh Belanda pada masa

    penjajahan, padahal sebenarnya rakyat Aceh sangat terbuka dan

    peramah. Namun saat ini, seiring perkembangan zaman yang

    menuntut semua hal yang dikerjakan secara efektif serta semakin

    mahalnya biaya pembuatan dan perawatan rumoh Aceh, maka lambat

    laun semakin sedikit orang Aceh yang membangun rumah tradisional

    ini. Akibatnya jumlah rumah Aceh semakin hari semakin sedikit.

    Masyarakat lebih memilih untuk membangun rumah modern

    berbahan beton yang pembuatan dan pengadaan bahannya yang lebih

    mudah dari pada rumoh Aceh yang pembuatannya lebih rumit.

    Namun, ada juga orang-orang yang karena kecintaannya terhadap

    arsitektur warisan nenek moyang mereka ini membuat rumoh Aceh

    yang ditempelkan pada rumah beton mereka.

  • 7/24/2019 Interior Rumah Aceh (2).pdf

    4/21

    4

    BAGIAN-BAGIAN DARI DALAM RUMAH ACEH

    I.I. Tangga

    Gambar : 1.1. Tangga ( Reunyeun). Dok, Nadia Maisarah, Siti, Lusi.

    Keberadaan tangga (reunyeun) untuk memasuki rumoh Aceh

    bukan hanya berfungsi sebagai alat untuk naik ke dalam rumah, tetapi

    juga berfungsi sebagai titik batas yang hanya boleh di datangi oleh

    tamu yang bukan anggota keluarga atau saudara dekat. Apabila rumah

    tidak ada anggota yang laki-laki, maka (pantang dan tabu) bagi tamu

    yang bukan keluarga dekat (muhrim) untuk naik ke rumah. Dengan

    demikian, reunyeunjugan memiliki fungsi sebagai alat control sosial

    dalam melakukan interaksi sehari-hari antar masyarakat. Tangga yang

    terdapat pada rumoh Aceh memiliki jumlah anak tangga ganjil yaitu

    antara 7 sampai 9 buah anak tangga. Ketentuan tersebut berdasarkan

  • 7/24/2019 Interior Rumah Aceh (2).pdf

    5/21

    5

    kepercayaan orang Aceh bahwa setiap jumlah hitungan selalu ada

    hubungan dan pengaruhnya dengan ketentuan langkah, rezeki,

    pertemuan dan maut. Jadi jika anak tangga dibuat ganjil antara 7

    sampai 9, maka anak tangga yang terakhir jatuh pada hitungan

    pertemuan dan langkah ini menurut orang Aceh sangat berpengaruh

    dan menguntungkan dalam kehidupan.

    I.II. Pintu ( Pintoe)

    Gambar : I.II Pintu ( pintoe) naik ke rumah dok. Nadia, Siti, Lusi

    Biasanya tinggi pintu sekitar 120-150cm dan membuat siapapun

    yang masuk harus sedikit merunduk. Makna dari merunduk ini

    menurut orang-orang tua adalah sebuah penghormatan kepada tuan

    rumah saat memasuki rumahnya, siapapun dia tanpa peduli derajat dan

  • 7/24/2019 Interior Rumah Aceh (2).pdf

    6/21

    6

    kedudukannya. Selain itu juga, ada yang menganggap pintu rumoh

    Aceh sebagai hati orang Aceh. Hal ini terlihat dari bentuk fisik pintu

    tersebut yang memang sulit untuk memasukinya, namun begitu kita

    masuk akan begitu lapang dada disambut oleh tuan rumah.

    I.III. Serambi Depan ( Seuramo keu)

    Gambar : Serambi Depan ( seuramoe keu ) Dok. (Nadia, Siti, Lusi).

    Saat berada di ruang depan ini atau disebut juga dengan akan

    kita dapati ruangan yang begitu luas dan lapang, tanpa ada kursi dan

    meja. Jadi setiap tamu yang datang akan dipersilahkan duduk secara

    lesehan di atas tikar. Ruangan depan atau disebut dengan seuramoe

    reungeun merupakan ruangan yang tidak berbilik (berkamar-kamar).

    Dalam sehari-hari ruangan ini berfungsi untuk menerima tamu, tempat

    tidur-tiduran anak laki-laki, dan tempat anak-anak belajar mengaji saat

  • 7/24/2019 Interior Rumah Aceh (2).pdf

    7/21

    7

    malam ataupun siang hari. Disaat-saat tertentu, seperti ada acara

    perkawinan atau upacara kenduri, maka ruangan inilah yang menjadi

    tempat penjamuan tamu untuk makan bersama.

    I.IV. Serambi Tengoeh ( Seuramoe Teungoh )

    Gambar : I.IV. Serambi Tengoeh ( Seur amoe Teungoh )

    Ruangan tengah yang disebut dengan seuramoe teungoh

    merupakan bagian inti dari rumoh Aceh, maka dari itu banyak pula

    disebut sebagai rumoh inong (rumah induk). Sedikit perbedaan

    dengan ruangan lain, dibagian ruang ini terlihat lebih tinggi dari

    ruangan lainnya, karena tempat tersebut dianggap suci, dan bersifat

    sangat pribadi. Diruangan ini terdapat dua buah bilik atau kamar tidur

    yang terletak dikanan-kiri, posisinya menghadap ke utara atau selatan.

  • 7/24/2019 Interior Rumah Aceh (2).pdf

    8/21

    8

    Rumoh inoeng biasanya sebagai tempat tidur kepala keluarga. Bila

    anak perempuan baru saja kawin, maka dia akan menempati ruang

    inong ini. Sementara orang tuanya akan pindah ke anjong. Bila ada

    anak perempuannya yang kawin dua orang, orang tua akan pindah ke

    seuramoe likot, selama belum dapat membuat rumah baru atau

    merombak rumahnya. Disaat upacara perkawinan, mempelai akan

    dipersandingkan dibagian rumoh inong. Begitu juga saat ada

    kematian rumoh inong akan digunakan sebagai tempat untuk

    memandikan mayat.

    I.V. Kamar

    Gambar : I.V. Kamar tidur yang terdapat di seur amoe tengoeh. Dok. ( Nadia, Siti, Lusi )

  • 7/24/2019 Interior Rumah Aceh (2).pdf

    9/21

    9

    kamar (kama) biasanya terletak antara seuramoe keu dan

    seuramoe likot (di seuramoe tengoh). Isi kamar dari rumoh Aceh

    biasanya ialah :

    Peratah (tempat tidur), Lemari, Peralatan hidangan, karena kalau

    dulu, orang yang baru menikah itu, masih belajar melayani suami, dan

    masih segan bila makan bersama mertua. Jadi biasanya selama

    seminggu pasangan tersebut kalau makan hanya berdua saja di dalam

    kamar.

    I.VI. Seuramoe Likot

    Gambar : I. Serambi belakang, Dok. ( Nadia, Siti, Lusi )

  • 7/24/2019 Interior Rumah Aceh (2).pdf

    10/21

    10

    Gambar : II. Serambi belakang, Dok. ( Nadia, Siti, Lusi )

    Ruangan belakang disebut seuramoe likot yang memiliki

    tinggi lantai yang sama dengan seuramoe reungeun, serta tidak

    mempunyai bilik atau sekat-sekat kamar. Sebagai ruang keluarga ,

    baik untuk berbincang-bincang atau untuk melakukan kegiatan sehari-hari perempuan seperti menenun dan menyulam.

  • 7/24/2019 Interior Rumah Aceh (2).pdf

    11/21

    11

    I.VII. Dapur

    Gambar : I.VII. Dapur yang terdapat di seuramoe li kot, dok. ( Nadia, Siti, Lusi )

    Dapu (dapur) sering juga dipisah dan malah berada di bagian

    belakangseuramoe likot. Sehingga ruang tersebut dengan rumoh dapu

    (dapur) sedikit lebih rendah lagi dibanding lantai seuramoe likot. Di

    dapur terdapat tempat menyimpan barang seperti, beulangong,

    ringkan,dll.

    Isi dari dapu (dapur)

    Gambar : I. Bagian dapur, Dok. (Nadia, Siti, Lusi )

  • 7/24/2019 Interior Rumah Aceh (2).pdf

    12/21

    12

    Gambar : II. Bagian dapur, Dok. ( Nadia, Siti, Lusi )

    I.VIII. Alee (alas lantai)

    Gambar : I.VIII. Alee (alas lantai) Dok. (Nadia, Siti, Lusi )

  • 7/24/2019 Interior Rumah Aceh (2).pdf

    13/21

    13

    Gambar : I.VIII. Alee (alas lantai) Dok. (Nadia, Siti, Lusi )

    Lantai rumoh Acehdibuat dari pohon nibung atau bambu yang

    dibelah kecil-kecil biasanya disusun tidak rapat. Ada juga lantai

    rumoh Aceh terbuat dari papan. Jarak celah antara sebelah pohon

    nibung (bambu) dengan lainnya mencapai 1 cm. pada lantai ituberfungsi untuk mempermudah pembuangan kotoran pada waktu

    menyapu sehingga rumah selalu kelihatan bersih dari kotoran dan

    debu.

  • 7/24/2019 Interior Rumah Aceh (2).pdf

    14/21

    14

    I.IX. Ubong (atap)

    Gambar : I.IX. Atap sebelah dapur, Dok. ( Nadia, Siti, Lusi )

    Lembaran atap yang telah dip roses dari daun rumbia (on

    meuria) disusun dan diikat mulai dari bawah sebelah kiri sampai

    kekanan atas. Atap susun sangat rapat, dimana jarak antara tulang

    daun berikatannya rata-rata hanya 1,5 sampai 2 cm, sehingga atap

    rumah adat tradisional Aceh kelihatannya sangat tebal. Susunan atap

    diikat dengan rotan panjang yang dibelah empat atau delapan mulai

    dari lembaran atap paling bawah sampai ke atas tanpa terpisah. Hal

    ini bertujuan untuk mempermudah cara penyelamatan rumah dan

    bencana kebakaran, sebab apabila terjadi kebakaran cukup hanya

    dengan menurunkan ikatan di atas secara keseluruhan atap akan

    terseret jatuh kebawah. Tapi sekarang sebagian sudah dirombak,

    atapnya sebagian sudah menggunakan seng.

  • 7/24/2019 Interior Rumah Aceh (2).pdf

    15/21

    15

    I.X. Tameh(tiang)

    Gambar : I.X. Tiang dan keunaleung, Dok. ( Nadia, Siti, Lusi )

    Banyak tiang rumoh Acehrata-rata berjumlah 16,20,24 dan ada

    yang sampai 28 buah tiang dan lebih. Tergantung pada besar dan

    kecilnya rumah itu dibuat. Diantara sekian banyak jumlah tiang itu,

    terdapat 20 buah tiang utama yang dinamakan tiang raja atau tameh

    raja dan tiang putrid atau tameh putroe. Bentuk tiang-tiang ituada yang bulat empat persegi dan ada pula yang delapan persegi.

    Apabila kita menghadap kedepan rumah, maka akan kita dapati tiang

    raja letaknya ditengah sebelah kanan, sedangkan tiang putrid ditengah

    sebelah kiri dari rumah tersebut, jadi tameh putroe terletak persis

    disebelah kiri tameh raja. Peletakan posisi tiang raja dan tiang putrid

    ini dipengaruhi oleh prinsip-prinsip ajaran islam yang

    mengungkapkan rusuk sebelah kiri kaum adam (pria). Jadi dengan

    adanya penempatam letak posisi tameh raja disebelah kanan tameh

  • 7/24/2019 Interior Rumah Aceh (2).pdf

    16/21

    16

    putroe diharapkan dapat mempengaruhi suasana keharmonisan

    hubungan antara suamiistri dalam rumah itu. Disamping itu untuk

    menciptakan keseimbangan bahwa orang tua (ayah dan ibu)

    merupakan penguasa dan pelindung bagi anggota keluarga yang lain,

    terutama terhadap anak-anaknya.

    I.XI. Yup moh/M iyup moh ( Di bawah rumah )

    Gambar : I.XI. Miyub rumoh, Dok. ( Nadia, Siti, Lusi )

    Bagian rumah ini akarab disebut dengan yup moh/miyup moh,

    yakni bagian antara tanah dan lantai rumah. Lazimnya dibagian bawah

    ini bisa kita dapati berbagai benda, seperti jeungki(penumbuk padi).

    Tidak hanya itu bagian yup moh juga sering difungsikan sebagai

    tempat bermain anak-anak, membuat kain songket Aceh yang dilakoni

    oleh kaum.

  • 7/24/2019 Interior Rumah Aceh (2).pdf

    17/21

    17

    Gambar : berandang kayeu( tempam penyimpanan kayu )

    I.XII. Gambar-gambar lain dari rumoh Aceh

    Gambar : 1.1. Toeiyang berada di tiang rumah, Dok. ( Nadia, Siti, Lusi )

  • 7/24/2019 Interior Rumah Aceh (2).pdf

    18/21

    18

    Gambar : 1.2. Reung uboeng, Dok. ( Nadia, Siti, Lusi )

    Gambar : 1.3. Rak buboeng, Dok. ( Nadia, Siti, Lusi )

  • 7/24/2019 Interior Rumah Aceh (2).pdf

    19/21

    19

    I.XIII. Pemilik Rumah

    Gambar : I.XIII. Pemilik Rumah Ibu Rusnah, Dok. ( Nadia Maisarah )

  • 7/24/2019 Interior Rumah Aceh (2).pdf

    20/21

    20

    NAMA-NAMA ELEMEN

    NO NAMA ELEMEN ARTI

    1 Tameeh Tiang

    2 Tameeh raja Tiang raja

    3 Tameeh putroe Tiang putri

    4 Gakie tameeh Bagian bawah tiang

    5 roek Mengunci, pasang, Balok

    pengunci

    6 toei Balok pengunci yang arahnyategak lurus dengan roek.

    7 Aleue Lantai

    8 Rante aleue Pengikat lantai yang biasanya

    terbuat dari rotan atau tali.

    9 Lhue Balok rangka untuk lantai

    10 Neudhuek lhue Tempat bertumpunya lhue.

    11 Binteh Dinding

    12 Binteih catoe Dinding catur

    13 Boeh pisang Papan kecil di atas kindang.14 Tingkap Jendela

    15 Kap / Rungka Rangka Atap (yang berbentuk

    segitiga).

    16 Gaseu Kaso

    17 Oen rumbia Daun rumbia

    18 Reunyeun Tangga

  • 7/24/2019 Interior Rumah Aceh (2).pdf

    21/21

    21

    Penutup

    Demikian yang dapat kami paparkan dalam makalah dari hasil

    survey kami, tentunya masih banyak kekurangan dan

    kelemahannya,karena terbatasnya pengetahuan dan hasil survei.

    Penulis berharap para pembaca memberikan kritik dan saran

    yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan

    penulisan makalah dikesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga

    makalah ini berguna bagi penulis khususnya dan juga para pembacayang budiman pada umumnya.