insomnia ppt baru

Upload: yudha-ganesa

Post on 08-Mar-2016

87 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

neuro

TRANSCRIPT

  • INSOMNIAOleh : Made Yudha Ganesa W.W. (0902005111)Muhammad Fadhli Bin Adnan (0902005106) Theanmulllai Palanisamy (0902005196) Ketut Adi Wiratma (1002005103)

    Pembimbing: dr. Desak Ketut Indrasari Utami, Sp. S

  • PENDAHULUANInsomnia adalah tidur yang tidak adekuat dan merupakan gangguan tidur yang banyak dijumpai di klinik. 1/3 populasi diperkirakan mengalami insomnia dalam satu tahunBila tidak mendapatkan penanganan yang sesuai insomnia dapat mengakibatkan kelelahan mental, depresi, terlalu sensitif, penurunan konsentrasi, serta kualitas hidup

  • FISIOLOGI TIDURTidur diduga merupakan suatu fase pemulihan atau restoratifPada waktu tidur didapatkan pergeseran antara keseimbangan sintesis protein dengan degradasi protein yang lebih bergeser ke arah sintesis.Pengurangan tidur (sleep deprivation) meningkatkan ekskresi katekolamin yang mempunyai fungsi katabolik dan keseimbangan nitrogen yang negatif

  • TAHAPAN DAN POLA TIDURTidur terjadi dalam lima tahapan, empat melibatkan fase NREM dan satu fase REM. Tidur secara normal terjadi berulang melalui tahapan ini dalam irama ultradian yang terjadi dalam waktu sekitar 90 menit, dengan rata-rata 4-6 siklus per malam

  • TAHAPAN DAN POLA TIDUR (2)

  • Suprachiasmatic nuclei (SCN) dan irama sirkadian

  • Suprachiasmatic nuclei (SCN) dan irama sirkadian (2)SCN merupakan master clock yang mengatur siklus harian manusia sehingga sesuai dengan irama harian selama 24 jamWaktu tidur dikontrol oleh irama sirkadian, dan pengontrolan homeostasis banguntidurDestruksi SCN menyebabkan hilangnya irama sirkadian

  • Suprachiasmatic nuclei (SCN) dan irama sirkadian (3)

  • Mekanisme Melatonin dalam tidur

  • Mekanisme Melatonin dalam tidur (2)Melatonin adalah suatu neurohormon primer yang dihasilkan oleh kelenjar pineal yang berlokasi di belakang ventrikel tiga pada otak. Melatonin disekresi dalam siklus 24 jam sirkadian, puncaknya pada malam hariMelatonin bekerja pada SCN dengan jalan mengurangi sinyal bangun yang dihasilkan oleh SCN,

  • INSOMNIABerdasarkan DSM-IV insomnia adalah suatu kesulitan dalam memulai tidur, mempertahankan tidur, atau tidur yang tidak menyegarkan selama 1 bulan atau lebih di mana keadaan sulit tidur ini harus menyebabkan gangguan klinis yang signifikan

  • INSOMNIA (2)Primary insomnia merupakan gangguan kekurangan tidur yang tidak ada hubungannya dengan medis, psikis, dan lingkungansecondary insomnia merupakan gangguan tidur yang disebabkan oleh beberapa penyakit dan gangguan medis yang lain.

  • Etiologi dan Patofisiologi InsomniaInsomnia dihubungkan dengan hipotesis peningkatan arousalBuy Arousal dikaitkan dengan struktur yang memicu kesiagaan di ARAS (ascending reticular activating system), hipotalamus, basal forebrain yang berinteraksi dengan pusat-pusat pemicu tidur pada otak dianterior hipotalamus dan thalamus. Hyperarousal merupakan keadaan yang ditandai dengan tinginya tingkat kesiagaan yang merupakan respon terhadap situasi spesifik seperti lingkungan tidur

  • Diagnosis InsomniaPenegakan diagnosis insomnia bisa didapat melalui anamnesis, dan pemeriksaan penunjang seperti sleep wake diaries, aktigrapi, polisomnograpi Anamnesis: seperti apakah insomnia yang dikeluhkan berhubungan dengan gangguan saat memulai tidur, mempertahankan tidur, bangun tidur terlalu pagi, tidur yang tidak menyegarkan atau kombinasinya

  • Kriteria diagnostik untuk insomnia primer menurut DSM-IV,Keluhan yang menonjol adalah kesulitan untuk memulai atau mempertahankan tidur, atau tidur yang tidak menyegarkan, selama sekurangnya satu bulan.

    Gangguan tidur (atau kelelahan siang hari yang menyertai) menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain.

    Gangguan tidur tidak terjadi semata-mata selama perjalanan narkolepsi, gangguan tidur berhubungan dengan pernafasan, gangguan tidur irama sirkadian, atau parasomnia.

    Gangguan tidak terjadi semata-mata selama perjalanan gangguan mental lain (misalnya, gangguan depresif berat, gangguan kecemasan umum, delirium).

    Gangguan bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, obat yang disalahgunakan, medikasi) atau suatu kondisi medis umum.

  • Edukasi yang diberikan kepada pasien mengenai kebiasaan tidur yang baik atau sleep hygiene dan gaya hidup sehat yaitu diet dengan nutrisi seimbang dan menghindari makanan atau minuman yang menggangu tidur, olahraga, hindari penyalahgunaan obat-obatan.

    Secara umum terbukti bahwa terapi non farmakologis memberikan keuntungan untuk mengobati insomnia. Metode selain memperhatikan Sleep Hygine antara lain dengan Cognitive Behavioural Therapy, Stimulus Control Therapy, Sleep Restriction

  • Kombinasi antara penanganan farmakologi dan nonfarmakologi pada penanganan insomnia dapat memberikan hasil yang lebih maksimal.

    Jika tidak ada perkembangan dari gejala insomnia setelah terapi non-farmakologi, maka terapi agen hypno-sedatif mulai diberikan. Terapi Farmakologi pada penatalaksanaan insomnia dengan penggunaan obat-obatan golongan benzodiazepin dan non-benzodiazepin.

  • Agen benzodiazepine merupakan obat yang yang paling sering dipakai untuk pengobatan insomniaBenzodiazepin dapat dibagi menjadi 3 grup : long acting , intermediate acting, short acting. Contoh obat : Nitrazepam, Flurazepam, EztazolamPada usia lanjut , dosis yang digunakan harus lebih kecil dari dosis dewasa muda dan peningkatan dosis lebih perlahan-lahan untuk menghindari oversedation dan toleransi obat.

  • Agen terbaru non-benzodiazepine sekarang menjadi lebih popular dan telah terlihat bahwa agen ini efektif dalam pengobatan insomnia jangka pendek. Agen ini memiliki half-life relatif singkat, dan juga memiliki potensi yang lebih rendah untuk memberi efek ngantuk di siang hari. Beberapa contoh agen non-benzodiazepine antara lain eszopiclone, zopiclone, zolpidem, ramelteonCara kerja : berikatan dengan reseptor GABA peningkatan transmisi chloride yang menekan CNS memperlambat aktivitas obat menghasilkan efek sedasiMetabolismenya di hati, waktu paruhnya kira-kira 6 jam.

  • FarmakoterapiPemberian obat untuk insomnia dianjurkan diberikan pada 15 sampai 30 menit sebelum pergi tidur.

    Dosis awal dapat dinaikkan sampai mencapai dosis efektif dan dipertahankan sampai 1-2 minggu, kemudian secepatnya tapering off (untuk mencegah timbulnya rebound dan toleransi obat)

    Pada usia lanjut, dosis harus lebih kecil dan peningkatan dosis lebih perlahan-lahan, untuk menghindari oversedation dan intoksikasi

    Pemakaian obat antiinsomnia sebaiknya hanya diberikan sekitar 1-2 minggu saja, tidak lebih dari 2 minggu, agar resiko ketergantungan kecil.

  • Insomnia merupakan suatu masalah yang umum terjadi pada lanjut usia. Mendeteksi, mendiagnosis dan mengobati insomnia bisa dilakukan sejak awal.Penatalaksanaan insomnia pada pasien geriatri dibagi menjadi 3, yaitu terapi penyakit mendasari jika ada, nonfarmakologi terapi seperti cognitive behavior therapy (CBT), dan terapi farmakologi seperti benzodiazepine dan nonbenzodiazepine yaitu eszopiclone dan ramelteon.

    Masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk dapat meningkatkan penanganan secara komprehensif terhadap insomnia

  • THANK YOU

    *****