implementasi classroom management - iain salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 ›...

169
IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT UNTUK MEWUJUDKAN SUASANA KELAS AKTIF PADA PROSES PEMBELAJARAN PAI BAGI SISWA SMP ISLAM AL-AZHAR 18 SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)s Oleh SITI ZULAIKHA NIM 111 11 133 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015

Upload: others

Post on 25-Jun-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT

UNTUK MEWUJUDKAN SUASANA KELAS AKTIF

PADA PROSES PEMBELAJARAN PAI BAGI SISWA

SMP ISLAM AL-AZHAR 18 SALATIGA TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)s

Oleh

SITI ZULAIKHA

NIM 111 11 133

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2015

Page 2: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI
Page 3: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI
Page 4: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI
Page 5: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI
Page 6: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”

PERSEMBAHAN

Yang terkasih dan tak kan tergantikan, ibu bapak ku,

Para guru dan pendidiK,

Teman-taman mahasiswa seperjuanganku.

KATA PENGANTAR

Page 7: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang merupakan tugas dan syarat yang wajib dipenuhi

guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan Guru Agama Islam IAIN

Salatiga.

Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada jujungan kita, Nabi

Muhammad SAW, yang telah membawa risalah islam yang penuh dengan ilmu

pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman. Sehingga dapat menjadi bekal

hidup kita di dunia dan akhirat kelak.

Suatu kebanggaan tersendiri penulis dapat menyeleseikan skripsi ini,

karena bagi penulis penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan.

Penulis sadar banyak hambatan dalam menusun skripsi ini, dikarenakan

keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan, itu karena dukungan dari beberapa pihak yang membantu penulis

dalam menyusun skripsi ini.

Untuk itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang

telah memberikan bantuannya dalam menyusun skripsi ini, khususnya kepada:

1. Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Kajur PAI IAIN Salatiga.

4. Ibu Dra. Sri Suparwi, M.A. selaku pembimbing skripsi yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan dan sumbangan pikiran terbaiknya

selama masa bimbingan sampai selesenyai penulisan skripsi ini.

5. Segenap dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga yang

telah banyak memberikan bekal ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama

di bangku perkuliahan.

Page 8: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

6. Bapak Adam Widiyanto, S.Si. selaku kepala sekolah SMP ISLAM AL-

AZHAR 18 Salatiga yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

melaksanakan penelitian di sekolah yang beliau pimpin.

7. Ibu Inayatul Wakidah, M.Pd. dan Ibu Nur Milatul Jannah, S.Pd.I. selaku guru

PAI di SMP ISLAM AL-AZHAR 18 Salatiga yang telah meluangkan waktu,

tenaga dan pikiran untuk membentu penulis memperoleh informasi.

Atas jasa mereka penulis hanya dapat memohonkan doa semoga amal

kebaikan mereka mendapat balasan yang lebih baik serta mendapat kesuksesan di

dunia maupun di akhirat.

Dalam hal ini penulis juga mengharap kritik dan saran dari pembaca yang

dapat membangun demi menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis

berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Salatiga, 12 September 2015

Penulis

Siti Zulaikha

Page 9: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

ABSTRAK

Zulaikha, Siti. 2015. Implementasi Classroom Manajemen untuk Mewujudkan

Suasana Kelas Aktif pada Proses Pembelajaran PAI bagi Siswa SMP

Islam Al-Azhar 18 Salatiga Tahun 2015. Skripsi. Jurusan Tarbiyah Dan

Ilmu Keguruan. Progarm Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama

Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dra. Sri Suparwi, M.A.

Kata Kunci: Implementasi Classroom Management, Suasana Kelas Aktif dan

Pembelajaran PAI.

Kurangnya pemahaman guru PAI tentang Classroom Management dan

masih sedikitnya guru PAI yang menerapkan Classroom Management serta

jarangnya metode pembelajaran aktif yang dipakai dalam mengajar menyebabkan

kelas tidak kondusif dan proses pembelajaran tidak berjalan dengan efektif. Hal

tersebut membuat siswa merasa bosan saat mengikuti proses pembelajaran

akibatnya tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan maksimal.

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab masalah ICM di SMP Islam A-

Azhar 18 Salatiga tahun 2015 yaitu: (1) bagaimana pemahaman guru PAI tentang

ICM di SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga tahun 2015?, (2) bagaimana cara guru

PAI dalam melaksanakan ICM di SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga tahun 2015?,

(3) apa kesulitan/hambatan guru PAI dalam melaksanakan ICM di SMP Islam Al-

Azhar 18 Salatiga tahun 2015?, (4) bagaimana solusi atas masalah pelaksanaan

ICM di SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga tahun 2015?. Penelitian ini

menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik

pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi dan

dokumentasi. Data yang diperoleh dari ketiga teknik tersebut ditafsirkan dan

dianalisis. Keabsahan data diuji dengan teknik triangulasi dan tenik ketekunan

pengamatan.

Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa (1) guru PAI telah

memahami dan menerapkan Classroom Management dengan baik, pemahaman

guru PAI tentang Classroom Management yaitu serangkaian kegiatan yang

berupaya mengatur dan mengelola kelas agar tercipta suasana yang kondusif

sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan tujuan

pembelajaran dapat tercapai maksimal, (2) cara guru PAI melaksanakan ICM

sudah sesuai dengan perencanaan, guru melakukan pengorganisasian siswa,

pengorganisasian fasilitas dan pengorganisasian kegiatan-kegiatan pembelajaran,

(3) kesulitan/hambatan pelaksanaan ICM yaitu guru kurang maksimal dalam

menerapkan manajemen kelas, karakter siswa yang bervariasi, kurangnya

perhatian dan motivasi yang diberikan orang tua pada anak, (4) solusi pelaksanaan

ICM yaitu, guru belajar memperbaiki kualitas diri, guru memberikan apersepsi

atau testimoni, memberikan kegiatan yang dapat menghambat siswa untuk berbuat

onar di kelas, menegur sampai menghukum siswa yang bermasalah, memberikan

kegiatan yang dapat menghambat siswa untuk berbuat onar di kelas, menjalin

kerjasama yang baik dengan wali murid agar lebih memperhatikan anak.

Page 10: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

DAFTAR ISI

SAMPUL JUDUL........................................................................................ i

LEMBAR BERLOGO.................................................................................. ii

JUDUL.......................................................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... v

DEKLARASI KEASLIAN TULISAN........................................................ vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................ vii

KATA PENGANTAR.................................................................................. viii

ABSTRAK.................................................................................................... x

DAFTAR ISI................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL........................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1

B. Fokus Penelitian............................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian............................................................................ 7

E. Penegasan Istilah.............................................................................. 8

F. Metode Penelitian............................................................................. 10

G. Sistematika Penulisan....................................................................... 18

Page 11: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Classroom Management................................................................... 20

B. Suasana Kelas Aktif.......................................................................... 32

C. Pembelajaran PAI............................................................................. 38

D. Clasroom Management untuk Mewujudkan Suasana Kelas Aktif

pada Proses Pembelajaran PAI.........................................................

52

BAB III HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian................................................. 68

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga... 68

2. Profil SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga..................................... 68

3. Subjek Penelitian........................................................................ 80

B. Paparan Data Temuan Peneliti.......................................................... 81

1. Pemahaman Guru tentang Classroom Management.................. 81

2. Pelaksanaan Classroom Management........................................ 87

3. Kesulitan/Hambatan dalam Pelaksanaan Classroom

Management...............................................................................

90

4. Solusi atas Masalah dalam Pelaksanaan Classroom

Management...............................................................................

93

BAB IV PEMBAHASAN

A. Pemahaman Guru tentang Classroom Management......................... 97

B. Pelaksanaan Classroom Management.............................................. 100

C. Kesulitan/Hambatan dalam Pelaksanaan Classroom Management.. 104

D. Solusi atas Masalah dalam Pelaksanaan Classroom Management... 106

Page 12: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................... 111

B. Saran................................................................................................. 113

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 115

LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................... 155

DAFTAR RIWAYAT HIDUP..................................................................... 180

Page 13: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

BAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pernyataan yang mendorong siswa berfikir dan berproduksi....... 34

Tabel 2.2 Contoh umpan balik yang tidak memvonis.................................. 37

Tabel 3.1 Jumlah guru/pegawai.................................................................... 71

Tabel 3.2 Data peserta didik......................................................................... 71

Tabel 3.3 Lulusan empat tahun terakhir....................................................... 74

Tabel 3.4 Sarana-prasarana sekolah............................................................. 76

Tabel 3.5 Anggaran sekolah......................................................................... 78

Tabel 3.6 Daftar ekstrakurikuler................................................................... 79

Page 14: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

BAB I

PEBDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manajemen kelas merupakan salah satu faktor penunjang

keberhasilan proses belajar mengajar, dikatakan demikian karena

menajemen kelas mengatur, menciptakan dan mempertahankan suasana

kelas secara optimal supaya kegiatan belajar mengajar dapat berjalan

dengan efektif. Sebagai seorang guru baik guru yang telah berpengalaman

maupun guru pemula harus senantiasa memperhatikan bagaimana cara

mengelola kelas dengan baik agar pembelajaran dapat berjalan efektif dan

tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Tugas seorang guru dalam dunia pemdidikan adalah mengayomi

siswa, mendidik dan mengarahkan siswa agar memiliki kehidupan yang

lebih baik, sejalan dengan tujuan Pendidikan Agama Islam yaitu

membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI sebagai

pendidik sangat dibutuhkan guna mengantarkan siswa menjadi manusia

yang berbudi luhur dan berakhlak mulia, melalui upayanya dalam

melaksanakan manajemen kelas dengan baik. Peran guru dalam dunia

pendidikan tersirat dalam Q.S. Mujadilah ayat 11 yang berbunyi:

Page 15: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:

"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah

akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah

kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang

yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu

pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang

kamu kerjakan."

Selain masalah manajemen kelas (classroom management)

masalah pengajaran (instruktional problem) juga ikut menunjang proses

belajar mengajar yang kondusif. Pengajaran dan manajemen adalah dua

kegiatan yang saling berkait, keduanya diyakini mempunyai implikasi

dalam pencapaian hasil pembelajaran dalam arti tercapainya tujuan-tujuan

pengajaran akan sangat tergantung pada masalah manajemen kelas.

Namun keduanya memiliki tujuan yang berbeda, pengajaran mencakup

semua kegiatan yang secara langsung dimaksudkan untuk mencapai

tujuan-tujuan khusus pengajaran (menentukan entry behavior siswa,

menyusun rencana pelajaran, memberi informasi, bertanya, menilai dan

sebagainya) sedangkanan manajemen kelas merujuk kepada kegiatan-

kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal

bagi terjadinya proses belajar (pembinaan rapport, penghentian tingkah

laku siswa yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran

bagi siswa yang tepat waktu mengerjakan tugas, penetapan norma

Page 16: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

kelompok yang produktif, dan sebagainya) (T. Raka Joni, 1989) dalam

Mulyadi (2009: 2).

Mengingat pentingnya manajemen kelas dalam proses

pembelajaran guru perlu mengoptimalkan pelaksaan manajemen kelas

sebelum memulai pengajaran. Guru harus mempunyai planning bagaimana

mengelola kelas agar siswa merasa nyaman saat mengikuti kegiatan

balajar mengajar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru bahwa

dalam kegiatan belajar mengajar siswa membutuhkan suasana yang wajar

tanpa tekanan, siswa membutuhkan suasana yang merangsang keaktifan

dalam mengikuti pembelajaran. Yang tidak kalah penting siswa

membutuhkan kesempatan untuk berkomunikasi baik dengan guru, teman

maupun dengan lingkungannya. Suasana tersebut dapat tercapai apabila

guru memiliki keterampilan yang baik dalam mengelola kelas.

Persiapan yang dapat dilakukan oleh guru sebelum melaksanakan

pembelajaran berkaitan dengan pengelolaan kelas yakni memperhatikan

kondisi fisik (mengatur lingkungan belajar, mengatur peralatan, mengatur

tempat duduk, dll) dan kondisi sosio-emosional (tipe kepemimpinan guru,

sikap guru, suara guru, dll) sehingga siswa benar-benar merasakan

kenyamanan dan keamanan saat belajar. Disamping mempersiapkan hal-

hal yang berkaitan dengan pengelolaan kelas, guru juga wajib

mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan pengajaran diantaranya

memastikan kesiapan siswa dalam menerima materi, memilih metode

Page 17: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

pengajaran yang tidak monoton dan dapat menumbuhkan keaktifan siswa,

serta menggunakan media pengajaran yang menarik.

Kegiatan belajar mengajar akan berlangsung kondusif apabila guru

memiliki pemahaman dalam menjalankan manajemen kelas dengan baik,

akan tercipta suasana kelas yang nyaman, akan tercipta keaktifan para

siswa dalam belajar dan tercipta timbal balik antara guru dengan siswa dan

antara siswa satu dengan siswa yang lain. Yang paling penting dan

diharapkan oleh para guru dan pihak sekolah adalah dapat tercapainya

tujuan-tujuan pembelajaran yang dapat dilihat dari pemahaman materi dan

prestasi belajar yang ditunjukkan oleh siswa.

Pemahaman guru yang kurang dalam menjalankan manajemen

kelas dan pembelajaran akan mengakibatkan kegiatan belajar mengajar

tidak berjalan dengan efektif. Siswa merasa tidak nyaman berlama-lama

berada di ruang kelas, siswa terlihat pasif saat proses pengajaran

berlangsung, hal itu akan menyebabkan siswa merasa jenuh dan bosan.

Apabila hal itu terjadi siswa tidak akan memperhatikan penjelasan dari

guru dan akan menyibukkan diri dengan kegiatan yang dapat

menghilangkan kejenuhannya di kelas dengan cara mengobrol dengan

teman sebangku.

Proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan membutuhkan

kerjasama yang terorganisir antara pihak sekolah dan pendidik. Pihak

sekolah harus bisa myediakan fasilitas yang memadai dan menunjang

keberhasilan pengajaran dan pendidik harus belajar bagaimana cara

Page 18: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

mengelola kelas dengan efektif dan mengelola pengajaran dengan aktif

agar tercapai tujuan-tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Sangat disayangkan sampai sekarang masih banyak kita jumpai

sekolah-sekolah yang belum melaksanakan manajemen kelas dengan baik.

Masih banyak pula guru-guru yang dalam pelaksanaan pengajaran belum

bisa menghidupkan suasana kelas, khususnya pengajaran PAI. Guru PAI

masih sering menggunakan metode yang monoton dalam mengajar tanpa

membubuhi kegiatan yang memacu keaktifan siswa. Misalnya metode

ceramah, siswa hanya dituntut untuk mendengarkan penjelasan guru yang

menyebabkan siswa merasa bosan. Dengan demikian siswa tidak akan

memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru akibatnya tujuan

pembelajaran tidak dapat tercapai.

Kalaupun ada sekolah yang telah menerapkan manajemen kelas,

itu hanya sebagian kecil dari guru-guru yang ada di sekolah tersebut. Hal

itu disebabkan kurangnya pemahaman guru tentang pentingnya

manajemen kelas dalam pencapaian prestasi siswa serta pencapaian

keberhasilan pembelajaran.

Survei awal peneliti, implementasi classroom management belum

dilaksanakan secara maksimal oleh guru PAI di SMP ISLAM AL-AZHAR

18 Salatiga. Untuk mengetahui penerapan manajemen kelas lebih lanjut

maka dapat diketahui melalui penelitian ini. Berangkat dari persoalan di

atas maka peneliti mengangkat judul IMPLEMENTASI CLASSROOM

MANAGEMENT UNTUK MEWUJUDKAN SUASANA KELAS AKTIF

Page 19: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

PADA PROSES PEMBELAJARAN PAI BAGI SISWA SMP ISLAM A-

AZHAR 18 SALATIGA TAHUN 2015.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pemahaman guru tentang classroom management untuk

mewujudkan suasana kelas aktif pada proses pembelajaran PAI bagi

siswa SMP ISLAM AL-AZHAR 18 Salatiga tahun 2015?

2. Bagaimana cara guru dalam melaksanakan classroom management

untuk mewujudkan suasana kelas aktif pada proses pembelajaran PAI

bagi siswa SMP ISLAM AL-AZHAR 18 Salatiga tahun 2015?

3. Apa kesulitan/hambatan guru dalam pelaksanaan classroom

management untuk mewujudkan suasana kelas aktif pada proses

pembelajaran PAI bagi siswa SMP ISLAM AL-AZHAR 18 Salatiga

tahun 2015?

4. Bagaimana solusinya dalam pelaksanaan classroom management

untuk mewujudkan suasana kelas aktif pada proses pembelajaran PAI

bagi siswa SMP ISLAM AL-AZHAR 18 Salatiga tahun 2015?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui pemahaman guru tentang classroom management untuk

mewujudkan suasana kelas aktif pada proses pembelajaran PAI bagi

siswa di SMP ISLAM AL-AZHAR 18 Salatiga tahun 2015.

Page 20: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

2. Mengetahui cara guru dalam melaksanakan classroom manajement

untuk mewujudkan suasana kelas aktif pada proses pembelajaran PAI

bagi siswa di SMP ISLAM AL-AZHAR 18 Salatiga tahun 2015.

3. Mengetahui kesulitan/hambatan guru dalam pelaksanaan classroom

management untuk mewujudkan suasana kelas aktif pada proses

pembelajaran PAI bagi siswa SMP ISLAM AL-AZHAR 18 Salatiga

tahun 2015.

4. Mengetahui solusinya dalam pelaksanaan classroom management

untuk mewujudkan suasana kelas aktif pada proses pembelajaran PAI

bagi siswa SMP ISLAM AL-AZHAR 18 Salatiga tahun 2015.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Teoritis

Sebagai pengembangan disiplin ilmu, berupa penyajian informasi

ilmiah dalam classroom management untuk mewujudkan suasana

kelas aktif pada proses pembelajaran PAI bagi siswa SMP ISLAM AL-

AZHAR 18 Salatiga tahun 2015, mulai dari pemahaman guru

mengenai clasroom management, cara pelaksanaan,

kesulitan/hambatan, dan solusi dalam pelaksanaannya.

2. Praktis

Bagi pihak sekolah sebagai bahan masukan dalam memfasilitasi

pelaksanaan manajemen kelas. Bagi guru, khususnya guru PAI sebagai

bahan pertimbangan untuk lebih meningkatkan pelaksanaan

Page 21: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

manajemen kelas dan menumbuhkan kesadaran betapa pentingnya

manajemen kelas bagi pencapaian tujuan pembelajaran.

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari adanya kemungkinan penafsiran yang salah

tentang istilah yang digunakan dalam judul skripsi penelitian ini, maka

perlu dikemukakan batasan dan penjelasan judul sebagai berikut:

1. Implementasi/penerapan

Menurut para ahli implementasi adalah suatu tindakan atau

pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang

dan terperinci. http://el-kawaqi.blogspot.com/2012/12/pengertian-

implementasi-menurut-para ahli.html.

2. Classroom/kelas

Kelas menurut Hamalik dalam Martinis (2009: 34) adalah

sekelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama yang

mendapat pengajaran dari guru.

3. Management/pengelolaan

Adalah sebagai proses merencanakan, mengorganisasi, memimpin

dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar

tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien (Martinis, 2009: 2).

4. Susana aktif

Peserta didik aktif secara fisik dan mental dalam hal

mengemukakan penalaran (alasan), menemukan kaitan yang satu

dengan yang lain, mengkomunikasikan ide/gagasan, mengemukakan

Page 22: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

bentuk repressentasi yang tepat, dan menggunakan semua itu untuk

memecahkan masalah saat proses pembelajaran (Lif Khoiru Ahmadi &

Sofan Amri, 2011: 30).

5. Pembelajaran PAI

Menurut Asep Jihad & Abdul Haris, (2008: 11) dalam Martinis

(2009: 123) pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari

kombinasi dua aspek yaitu belajar (tertuju kepada apa yang harus

dilakukan siswa) dan mengajar (berorientasi pada aspek yang harus

dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran).

Pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses komunikasi

antara peserta didik dengan pendidik serta antar peserta didik dalam

rangka perubahan sikap. Dalam penelitian ini proses pembelajaran

yang dimaksud yaitu pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam

yang meliputi semua standar materi yaitu (Al-Qur’an, keimanan,

akhlak, fiqih/ibadah dan tarikh), dam materi lain yang relevan dan

dianggap menunjang pembelajaran PAI (Depag (2004) dalam Abdul

Majid, 2008: 134).

6. Implementasi classroom management untuk mewujudkan suasana

kelas yang aktif pada proses pembelajaran PAI

Paparan di atas dapat dipahami bahwa implementasi classroom

management untuk mewujudkan suasana kelas aktif pada proses

pembelajaran PAI adalah pelaksanaan pengelolaan kelas untuk

menciptakan suasana kelas yang kondusif agar proses pembelajaran

Page 23: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Pendidikan Agama Islam dapat berjalan efektif sehingga tercapai

tujuan pembelajaran yang diharapkan.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Untuk mendapatkan pemahaman yang substantif terhadap

permasalahan implementasi classroom management di SMP ISLAM

AL-AZHAR 18 Salatiga, maka jenis penelitian ini menggunakan

penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata kata tertulis /lisan dari orang-

orang & perilaku yg diamati. Penelitian ini menuntut peneliti agar

secara fisik mendatangi orang, kelompok, masyarakat, setting, tempat

(field) agar dapat merekam fenomena yang sebenarnya dalam setting

alamiah.

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan studi

kasus, studi kasus adalah suatu penelitian kualitatif yang berusaha

menemukan makna, menyelidiki proses, dan memperoleh pengertian

dan pemahaman yang mendalam dari individu, kelompok, atau situasi

(Emzir, 2011: 20). Studi kasus bertujuan untuk melengkapi deskripsi

detail yang kaya tentang situasi, untuk menangkap kompleksitas penuh

dan keunikan dari informasi kasus tersebut.

2. Kehadiran Peneliti

Penelitian kualitatif menun tut peneliti berperan sebagai instrumen

utama, dari itu kehadiran peneliti di lapangan mutlak dibutuhkan.

Page 24: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Adapun tujuan peneliti di lapangan yaitu untuk mengamati secara

langsung keadaan, kegiatan, dan venomena yang berlangsung sehingga

peneliti memperoleh data-data yang valid dan objektif terhadap apa

yang diteliti.

Jadi dalam penelitian ini, instrumen penelitian adalah peneliti itu

sendiri, sedangkan instrumen-instrumen yang lain merupakan

pendukung/pelengkap. Maksudnya, data sangat bergantung pada

validitas peneliti dalam melakukan pengamatan dan eksplorasi lansung

ke lokasi penelitian (Afifuddin & Saebandi, 2009: 125).

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP ISLAM AL-AZHAR 18

Salatiga Tahun 2015. Subjeknya adalah guru pengampu mata pelajaran

PAI. Waktu penelitian dimulai bulan Agustus sampai dengan selesai

guna memperoleh data yang dibutuhkan.

4. Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi berbagai

macam data yang berhubungan dengan implementasi classroom

management untuk mewujudkan suasana kelas aktif pada proses

pembelajaran PAI bagi siswa SMP ISLAM AL-AZHAR 18 Salatiga.

Menurut Afifuddin & Saebandi (2009: 118) dalam penelitian kualitatif

peneliti sebagai instrumen utama atau sumber data primer yang utama

dan yang paling penting, sedangkan naskah dan dokumen hanya

Page 25: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

dipandang sebagai sumber data sekunder yang memperkuat

permasalahan yang diteliti.

Data primer dalam penelitian ini meliputi hasil wawancara, hasil

observasi dan hasil dokumentasi yang diperoleh melalui pengamatan

penulis. Sedangkan data sekunder yaitu data yang

diperolah/dikumpulkan peneliti (naskah dan dokumen) yang pada

penelitian ini meliputi: 1) kondisi umum SMP ISLAM AL-AZHAR 18

Salatiga, 2) profil sekolah, 3) kurikulum sekolah.

5. Prosedur Pengumpulan Data

a. Metode Interview

Interview/wawancara dapat didefinisikan sebagai interaksi

bahasa yang berlangsung antara dua orang dalam situasi saling

berhadapan salah seorang, yaitu yang melakukan wawancara

meminta informasi atau ungkapan kepada orang yang diteliti yang

berputar disekitar pendapat dan keyakinannya (Hasan dan

Garabiyah1 dalam Emzir, 2011: 50).

Peneliti melakukan wawancara secara mendalam terhadap

informan yang menjadi objek penelitian yaitu guru pengampu mata

pelajaran PAI dengan menggunakan pedoman wawancara dan alat

perekam. Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi

yang ada hubungannya dengan persoalan yang akan diteliti, yaitu

pemahaman guru mengenai implementasi classroom management,

bagaimana pelaksanaannya, apa kesulitan/hambatan serta solusi

Page 26: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

dalam mengatasi kesulitan/hambatan tersebut untuk mewujudkan

suasana kelas yang aktif pada proses pembelajaran PAI bagi siswa

SMP ISLAM AL-AZHAR 18 Slatiga tahun 2015.

b. Metode Observasi

Menurut Nawawi & Martini dalam Saebani (2009: 134)

observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik

terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-

gajala dalam objek penelitian.

Observasi dibutuhkan untuk memahami proses terjadinya

wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam

konteksnya. Onservasi dilakukan terhadap subjek, perilaku subjek

selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti, dan hal-hal

yang dianggap relevan sehingga dapat menberikan data tambahan

terhadap hasil wawancara (Afifuddin & Saebandi, 2009: 134).

Pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti,

memudahkan peneliti dalam memperoleh informasi dan

mengetahui secara detail tentang bagaimana

penerapan/pelaksanaan classroom management yang di praktekkan

oleh guru dalam mewujudkan suasana kelas yang aktif pada proses

pembelajaran PAI di SMP ISLAM AL-AZHAR 18 Salatiga tahun

2015.

Page 27: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah cara pengumpulkan data

dengan menjajagi buku-buku atau sumber tertulis yang memuat

bagian-bagian penting dan berkaitan erat dengan penlitian

(Darmawan, 2013: 164).

sumber-sumber yang dibutuhkan untuk mendapatkan

informasi dalam penelitian ini diantaranya buku-buku dan

beberapa literatur yang berkaitan dengan penerapan manajemen

kelas, arsip sekolah, foto, dan sebagainya.

6. Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan

data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat

ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang

didasarkan oleh data (Afifuddin & Saebandi, 2009: 145).

Penelitian ini menggunakan metode induktif untuk menarik suatu

kesimpulan terhadap hal-hal atau peristiwa-peristiwa dari data yang

telah dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi

yang bisa digeneralisasikan (ditarik kearah kesimpulan umum), maka

jelas metode induktif ini untuk menilai fakta-fakta empiris yang

ditemukan lalu dicocokan dengan teori-teori yang ada. Mengenai data

yang telah terkumpul digunakan dua langkah dalam menganalisis data

diantaranya:

Page 28: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

a. Persiapan

Persiapan kegiatan yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu:

1) Mengenai nama dan kelengkapan interview dan benda-

benda yang merupakan sumber data yang telah

dikumpulkan.

2) Mengecek kelengkapan data, yakni memeriksa isi

instrumen pengumpul data dan isian-asian data yang

terkumpul dari sumber informasi penelitian. Termasuk

didalamnya tentang tanggal pengutipan data, tanggal

interview dan tanggal dilakukan observasi.

b. Penerapan

Penerapan yang digunakan adalah penerapaan yang sesuai

dengan penerapan kualitatif, yakni lebih cenderung menggunakan

analisa induktif yang berangkat dari khusus ke umum. Penerapan

yang dimaksud ialah mengungkapkan proses pemahaman guru,

mengetahui pelaksanaan guru, mengatahui kesulitan/hambatan

guru dan mengetahui solusinya dalam pelaksanaan manajemen

kelas untuk mewujudkan suasana kelas yang aktif pada proses

pembelajaran PAI bagi siswa di SMP N 3 Salatiga tahun 2015.

7. Pengecekan Keabsahan Temuan

Setiap penelitian harus dapat dipertanggungjawabkan kebenaran

hasilnya. Hasil penelitian kualitatif adalah kredibel atau dapat

dipercaya dari perspektif partisipan, karena dari perspektif ini tujuan

Page 29: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

penelitian kualitatif adalah untuk mendeskripsikan atau memahami

fenomena yang menarik perhatian dari sudut pandang partisipan.

Strategi untuk meningkatkan kredibilitas data meliputi

perpanjangan pengamatan, ketekunan penelitian, triangulasi, diskusi

teman sejawat, analisis kasus negatif, dan memberchecking (Emzir,

2011: 80).

Untuk menunjukkan kredibilitas dalam penelitian ini, peneliti

memilih dua teknik utama yaitu:

1) Teknik triangulasi, Triangulasi adalah proses penguatan bukti dari

individu-individu yang berbeda (Emzir, 2011: 82). Dalam hal ini

peneliti akan membandingkan hasil temuan data dari informan

(guru PAI) yang satu dengan informan yang lain di tempat dan

waktu yang berbeda, ataupun membandingkan hasil temuan data

dati interview dengan observasi. Hal ini akan menjamin bahwa

studi akan menjadi akurat karena informasi berasal dari berbagai

sumber.

2) Teknik pembahasan teman sejawat melalui diskusi, hasil analisis

sementara akan selalu dikonfirmasikan dengan data atau informasi

baru yang diperoleh dari sumber yang lain. Prosedur ini juga akan

dilakukan dengan metode yang berbeda, misalnya observasi,

wawancara dan dokumentasi. Hasil dari berbagai sumber data

tersebut yakni data tentang implementasi classroom management

di SMP N 3 Salatiga tahun 2015.

Page 30: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

8. Tahap-tahap Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian terdapat empat tahap diantaranya:

tahap sebelum ke lapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisis

data, dan tahap penulisan laporan.

Dalam penelitian ini tahap-tahap yang ditempuh adalah sebagai

berikut:

a. Tahap sebelum ke lapangan: meliputi kegiatan menentukan fokus,

penyesuaian paradikma dengan teori, penjajakan alat peneliti,

mencakup observasi lapangan dan permohonan izin kepada pihak

yang dijadikan subjek penelitian, konsultasi fokus penelitian dan

menyusun usulan penelitian.

b. Tahap pekarjaan lapangan: mengumpulkan bahan-bahan yang

berkaitan dengan implementasi classroom management di SMP N

3 Salatiga tahun 2015. Data tersebut diperoleh melalui observasi,

wawancara dan dokumentasi dengan cara melihat bagaimana

implementasi classroom management di SMP N 3 Salatiga tahun

2015 apakah sudah terlaksana secara maksimal, sedang/cukup atau

kurang.

c. Tahap analisis data: meliputi analisis data baik yang diperoleh

melalui observasi, dokumentasi maupun wawancara mendalam

dengan guru pengampu mata pelajaran PAI kelas VII dan VIII.

Kemudian dilakukan penafsiran data sesuai dengan konteks

permasalahan yang diteliti selanjutnya melakukan pengecekan

Page 31: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

keabsahan data dengan cara mengecek sumber data yang didapat

dan metode perolehan data sehingga data benar-benar valid sebagai

dasar dan bahan untuk memberikan makna data yang merupakan

proses penentuan dalam memahami konteks penelitian yang

sedang diteliti.

d. Tahap penulisan laporan: merupakan kegiatan penyusunan hasil

penelitian dari semua rangkaian penyusunan data sampai

pemberian makna data. Kemudian melakukan konsultasi dengan

dosen pembimbing untuk mendapat perbaikan dan saran-saran

demi kesempurnaan skripsi. kemudian hasil bimbingan tersebut

ditindak lanjuti dengan penulisan skripsi yang sempurna. Langkah

terakhir mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk

ujian skripsi.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penyusunan skripsi, penulis mencoba

membaginya menjadi V bab.

BAB I : Bab pertama merupakan pendahuluan yang di dalamnya

berisi tentang: Latar Belakang Masalah, Fokus Penelitian,

Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Penegasan Istilah,

Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II : Bab kedua merupakan Kajian Pustaka dan Kerangka

Berfikir terdiri dari classroom management, suasana kelas

aktif, pengajaran PAI dan classroom management untuk

Page 32: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

mewujudkan suasana kelas yang aktif pada proses

pembelajaran PAI.

BAB III : Bab ketiga merupakan Paparan Hasil Penelitian berisi

tentang classroom management, gambaran umun SMP

ISLAM AL-AZHAR 18 Salatiga Tahun 2015 (letak

geografis, subjek penelitian, visi dan misi, profil sekolah).

BAB IV : Bab keempat merupakan Pembahasan Hasil Penelitian

berisi konsep pemahaman guru tentang implementasi

classroom management di SMP ISLAM AL-AZHAR 18

Salatiga tahun 2015, cara guru dalam melaksanakan

classroom management di SMP ISLAM AL-AZHAR 18

Salatiga tahun 2015, kesulitan/hambatan guru dalam

pelaksanaan classroom management di SMP ISLAM AL-

AZHAR 18 Salatiga tahun 2015, dan sosusinya dalam

pelaksanaan classroom management di SMP ISLAM AL-

AZHAR 18 Salatiga tahaun 2015.

BAB V : Bab kelima merupakan penutup yang berisi kesimpulan

dan saran-saran.

Page 33: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Classroom Management

Setiap proses kegiatan belajar mengajar dibutuhkan pengelolaan

kelas yang baik agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif

serta tujuan pembelajaran dapat dicapai. Dapat dikatakan pengelolaan

kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses

belajar mengajar yang efektif, karena apabila guru dapat mengkondisikan

kelas dengan baik maka proses pembelajaran akan berjalan lancar.

Tentunya guru terlebih dulu harus memahami apa yang dimaksud dengan

manajemen kelas.

Manajemen kelas berasal dari dua kata, yaitu manajemen dan

kelas. manajemen dari kata management yang diterjemahkan pula menjadi

pengelolaan, memiliki arti proses penggunaan sumber daya secara efektif

untuk mencapai sasaran. Sedangkan pengelolaan adalah proses yang

memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan

dan pencapaian tujuan (Mulyadi, 2009: 2).

Menurut Manulang dan Swardi dalam Martinis & Maisah (2009:

34) mengartikan manajemen sebagai seni dan ilmu perencanaan,

pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan dari pada

sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Kelas menurut Hamalik adalah sekelompok orang yang melakukan

kegiatan belajar bersama yang mendapat pengajaran dari guru. Sementara

Page 34: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Suharsimi menyebutkan bahwa kelas berarti sekelomok siswa dalam

waktu yang sama menerima pelejaran dari guru yang sama.

Menurut Mulyadi (2009: 2) manajemen kelas mengacu kepada

penciptaan suasana atau kondisi kelas yang memungkinkan siswa dalam

kelas tersebut untuk dapat belajar dengan efektif.

Menurut Djamarah & Zaini dalam Swardi (2008: 108) secara

sederhana pengelolaan kelas berarti kegiatan pengeturan kelas untuk

kepentingan pengajaran. Sedangkan menurut Mulyasa (2007: 91)

pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim

pembelajaran yang kondusif, dan mengendalikannya jika terjadi ganguan

dalam pembelajaran (Martinis & Maisah, 2009: 34).

Sebagai pemberian dasar serta penyiapan kondisi bagi terjadinya

proses belajar yang efektif, pengelolaan kelas menunjuk kepada

pengaturan orang (dalam hal ini terutama peserta didik) maupun

pengaturan fasilitas. Fasilitas di sini mencakup pengertian yang luas mulai

dari ventilasi, penerangan, tempat duduk, sampai dengan perencanaan

progam belajar mengajar yang tepat, termasuk penggunaan perangkat

lunak sebagai media pembelajaran.

1. Fungsi Manajemen Kelas

Selain memberi makna penting bagi tercipta dan terpeliharanya

kondisi kelas yang optimal, manajemen kelas berfungsi:

a. Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala macam tugas,

misalnya: membantu pembentukan kelompok, membantu

Page 35: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

kerjasama dalam menemukan tujuan-tujuan organisasi, membantu

individu agar dapat bekerjasama dengan kelompok/kelas,

membantu prosedur kerja dan mengubah kondisi kelas.

b. Memelihara agar tugas itu dapat berjalan dengan lancar.

2. Tujuan Manajemen Kelas

Sedangkan tujuan manajemen kelas adalah:

a. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas sebagai lingkungan

pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk

mengembangkan kemampuan mereka semaksimal mungkin.

b. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi

terwujudnya interaksi pembelajaran.

c. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta media pembelajaran

yang mendukung dan memungkinkan peserta didik belajar sesuai

dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual mereka

dalam kelas.

d. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang

sosial, ekonomi, budaya dan sifat-sifat individunya.

John W. Santrock (2004) dalam Mulyadi (2009: 5) berpendapat

manajemen kelas yang efektif bertujuan membantu siswa

menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar dan mengurangi

waktu aktivitas yang tidak diorientasikan pada tujuan pembelajaran

dan mencegah siswa mengalami problem akademik dan emosional.

Page 36: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

3. Beberapa Pendekatan dalam Manajemen Kelas

a. Pendekatan berdasarkan perubahan tingkah laku (Behavior

Modivicatian Approach)

Pendekatan manajemen kelas berdasarkan perubahan tingkah

laku bertolak dari sudut pandang psikologi behavioral yang

mengemukakan asumsi sebagai berikut:

1) Semua tingkah laku yang baik dari yang kurang baik

merupakan hasil proses belajar.

2) Dalam proses belajar terdapat proses psikologis yang

fundamental berupa penguat positif (positive reinforcement),

hukuman (punishment), penghapusan (extinction) dan penguat

negatif (negative reinforcement) (Hadari Nawawi, 2002 dalam

Mulyadi, 2009: 35).

Dalam hal ini tugas guru adalah menguasai dan

menerapkan keempat proses diatas yang terbukti merupakan

pengontrol tingkah laku manusia, berikut penjelasannya:

a) Penguat positif (positive reinforcement)/penghargaan

Penguat adalah respons rhadap ttingkah laku yang

dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali

tingkah laku tersebut. Pemberian penguat dalam kelas akan

mendorong siswa meningkatkan usahanya dalam kegiatan

belajar mengajar dan mengembangkan hasil belajar.

Page 37: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Adapun komponen-komponen yang harus dipahami

dan haarus dikuasai penggunaannya oleh guru agar dapat

memberikan penguat secara bijaksana adalah sebagai

berikut:

(1) Penguat verbal, yaitu pemguat berupa kata-kata pujian,

pengakuan, dorongan yang dipergunakan untuk

menguatkan tingkah laku dan penampilan siswa.

(2) Penguat non verbal, yaitu penguat berupa mimik dan

gerakan badan, penguat dengan cara mendekati,

penguat dengan bentukan, penguat dengan kegiatan

yang menyenangkan dan penguat berupa simbol atau

benda.

b) Hukuman

Hukuman digunakan untuk mengurangi atau

meniadakan tingkah laku siswa yang menyimpang.

Penggunaan hukuman secara bijaksana terhadap hal-hal

tertentu secara terbas dapat menimbulkan akibat yang baik

secara cepat (segera), tetapi guru harus hati-hati mencatat

akibat-akibat sampingan dari hukuman itu.

Dalam menggunakan hukuman sebagai suatu upaya

pendidikan guru harus memahami dan mengenali

keuntungan dan kerugian penggunaan hukuman. Dalam

bimbingan ini Edward Lee Thorndike (dalam Mulyadi,

Page 38: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

2004) memberi beberapa saran untuk mengurangi dan

memperbaiki akibat negatif dari hukuman, saran-saran

tersebut antara lain:

(1) Memberi hukuman hendaknya diketahui dengan pasti

bahwa hukuman itu ada hubungannya dengan

pelanggaran.

(2) Adalah lebih baik mencegah hukuman dari pada

memberi hukuman.

(3) Melakukan hukuman lebih buruk dari pada memneri

ganjaran kepada anak yang berkelakuan baik.

Guru harus menyadari bahwa hukuman tidak boleh

diberikan dalam keadaan marah, sebagai pembalasan

dendam, dan hukuman yang diberikan akan berdampak

positif terhadap perubahan tingkah laku siswa.

c) Penghapusan (extinction)

Penghapusan adalah menahan (tidak lagi

memberikan) ganjaran yang diharapkan akan diberikan

seperti yang sudah-sudah. Hal ini akan mengakibatkan

penurunan frekuensi tingkah laku yang semula mendapat

penguat.

Misalnya, guru selalu memberikan pujian pada

salah satu siswa yang selalu mengemukakan pendapatnya

di kelas, suatu hari saat siswa mengemukakan pendapatnya

Page 39: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

guru tidak lagi memberikan pujian seperti yang diharapkan

siswa sebelumnya. Pada kesempatan berikutnya siswa

menjadi malas untuk mengemukakan pendapatnya lagi.

d) Penguat negatif (negative reinforcement)

Yang dimaksud penguat negatif adalah peniadaan

perangsang yang tidak mengenakkan (hukuman) setelah

ditampilkannya suatu tingkah laku yang mengakibatkan

menurunnya frekuensi tingkah laku yang dimaksud.

Misalnya, guru selalu menegur salah satu siswa

yang suka membuat gaduh suasana kelas, walaupun sudah

ditegur berulang-ulang tapi siswa tersebut tetap saja gaduh.

Suatu ketika siswa tersebut lebih sedikit diam dari

biasanya, guru tidak menegur dan tidak berkomentar

apapun, selanjutnya siswa tersebut menjadi lebih

memperhatikan dan tidak berbuat gaduh lagi.

b. Pendekatan Iklim Sosio Emosional (Socio Emosional Climate

Approach)

Pendekatan iklim sosio emosional dalam manajemen kelas

berdasarkan pada pandangan psikologi klinis dan konseling

(penyuluhan). Untuk itu terdapat dua asumsi pokok yang

dipergunakan dalam manajemen kelas sebagai berikut:

1) Iklim sosial dan emosional yang baik dalam arti terdapat

hubungan inter personal yang harmonis antar guru dengan

Page 40: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

guru, guru dengan siswa dan siswa dengan siswa merupakan

kondisi yang memungkinkan berlangsungnya proses belajar

mengajar yang efektif.

Asumsi ini mengharuskan guru kelas berusaha menyusun

program kelas dan pelaksanaannya yang didasari oleh sikap

saling menghargai dan saling menghormati antar personal di

kelas. setiap siswa diberi kesempatan untuk ikut serta dalm

kegiatan kelas sesuai dengan kemampuannya masing-masing,

sehingga timbul suasana sosial emosional yang menyenangkan

pada siswa dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab

masing-masing.

2) Iklim sosial dan emosional yang baik menurut

Nawawi dalam Mulyadi (2009: 46) tergantung pada guru dalam

usahanya melaksanakan kegiatan belajar mengajar, yang

didasari dengan hubbungan yang manusiawi yang efektif.

Asumsi kedua menunjukkan bahwa dalam manajemen kelas

guru harus berusaha mendorong guru-guru lain agar mampu

dan bersedia mewujudkan hubungan yang penuh saling

pengertian, hormat dan menhormati dan saling menghargai.

Selain itu guru harus bersedia mendengar kritik, saran dan

pendapat dari siswa sehingga manajemen kelas berlangsung

dinamis.

Page 41: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

c. Pendekatan Proses Kelompok (Group Process Approach)

Dasar dari pendekatan ini adalah psikologi sosial dan dinamika

kelompok yang menmgemukakan dua asumsi sebagai berikut:

1) Pengalaman belajar sekolah berlangsung dalam konteks sosial.

Guru dalam manajemen kelas harus selalu mengutamakan

keggiatan yang dapat mengikutsertakan seluruh personal di

kelas, kegiatan kelas harus diarahkan pada kepentingan

bersama dan sedikit mungkin kegiatan yang bersifat individual.

2) Tugas guru yang terutama dalam manajemen kelas adalah

pembinaan dan memelihara kelompok yang produktif dan

efektif (T. Raka Joni, 1989 dalam Mulyadi, 2009: 55).

Guru harus mampu mmembentuk dan mengaktifkan siswa

dalam kegiatan belajar mengajar. Proses belajar dalam

kelompok harus dilaksanakan secara efektif agar hasilnya lebih

baik dari pada siswa belajar sendiri-sendiri.

Adapun pandangan Richard A. Schmuck dan Patricia A.

Schmuck berhubungan dengan pendekatan proses kelompok ada

enem unsur yang mmenyangkut manajemen kelas yaitu: a)

Harapan, b) Kepemimpinan, c) Kemenarikan, d) Norma, e)

komunikasi, f) keeratan.

4. Faktor-Faktor Penghambat Manajemen Kelas

Dalam pelaksanaan manajemen kelas akan ditemui berbagai faktor

penghambat, yaitu:

Page 42: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

a. Faktor guru

Dalam manajemen kelas, guru pun dapat merupakan faktor

penghambat dalam melaksanakan penciptaan suasana yang

menguntungkan dalam proses belajar mengajar. Faktor

penghambat yang datang dari guru dapat berupa:

1) Tipe kepemimpinan guru yang otoriter

Tipe kepemimpinan guru dalam mengelola proses belajar

mengajar yang otoriter dan kurang demokratis akan

menumbuhkan sikap agresif atau pasif dari murid-murid.

2) Format belajar mengajar yang monoton

Format balajar mengajar yang monoton akan menimbulkan

kebosanan bagi siswa, format belajar yang tidak bervariasi

dapat menyebabkan para siswa bosan, kecewa, frustasi dan hal

ini merupakan sumber pelanggaran disiplin. Karena dalam

situasi tersebut para siswa akan mengalihkan rasa bosan dengan

kegiatan-kegiatan yang negatif seperti melawak dalam kelas.

Sebaliknya, format belajar yang bervariasi merupakan

kunci manajemen kelas untuk menghindari kejenuhan serta

pengulangan-pengulangan aktivitas yang menyebabkan

menurunnya kegiatan belajar dan tingkah laku positif siswa.

3) Kepribadian guru

Seorang guru yang berhasil dituntut untuk besikap adil,

hangat, objektif dan fleksibel sehingga terbina suasana

Page 43: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

emosional yang menyenangkan dalam proses belajar mengajar.

Sekiap yang bertentangan dengan kepribadian tersebut akan

menimbulkan masalah manajemen bagi siswa.

4) Terbatasnya kesempatan guru untuk memahami tingkah laku

siswa dan latar belakangnya

Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya usaha guru

dengan sengaja memahami siswa dan latar belakangnya,

mungkin karena tidak tahu caranya ataupun karena beban

mengajar guru yanh di luar batas kemampuannya yang wajar.

5) Terbatasnya pengetahuan guru tentang masalah manajemen

dan pendekatan manajemen baik yang sifatnya teoritis maupun

pengalaman praktis

Untuk mengatasi masalah ini, salah satu cara yabg

disarankan adalah mendiskusikan masalah ini dengan para

kolega, diharapkan dengan cara ini dapat membantu mereka

dalam meningkatkan keterampilan manajemen proses belajar

mengajar.

b. Faktor siswa

Setiap siswa harus memiliki perasaan diterima terhadap

kelasnya agar mampu ikut serta dalam kegiatan-kegiatan kelas.

perasaan diterima itu akan menentukan sikap bertanggung jawab

terhadap kelas yang secara langsung berpengaruh pada

pertumbuhan dan perkembangan masing-masing.

Page 44: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Setiap siswa harus mengetahui hak-hak dan kewajibannya

sebagai anggota kelas dan menghormati hak-hak siswa lain.

Kekurangsadaran siswa dalam memenuhi tugas dan hak-haknya

sebagai anggota satu kelas atau satu sekolah dapat menjadi faktor

masalah manajemen kelas. Pembiasaan yang baik di sekolah dalam

bentuk tata tertib sekolah yang disetujui dan diterima bersama oleh

sekolah dan siswa penuh kesadaran akan membawa siswa menjadi

tertib.

c. Faktor keluarga

Keluarga merupakan pendidik yang pertama yang

mempengaruhi tingkah laku dan kepribadian anak. Pada masa

sebelum sekolah orang tua lah yang menjadi pendidik. Segala

bentuk perilaku siswa di kelas merupakan cerminan bagaiman

perilakunya di rumah. Dari itu dibutuhkan kerjasama antara

keluarga dan pihak sekolah dalam mengatasi perilaku siswa agar

terdapat keselarasan antara situasi dan tuntutan dalam lingkungan

keluarga dengan situasi dan tuntutan di kelas atau sekolah.

d. Faktor fasilitas

Fasilitas merupakan penunjang pembelajaran, fasilitas tersebut

meliputi besar kelas, besar ruangan kelas dan ketersediaan alat

belajar. Semua itu harus di sesuaikan dengan kondisi siswa,

misalnya banyak siswa harus disesuaikan dengan besar ruangan

kelas atau jumlah buku pelajaran harus sama dengan banyak siswa.

Page 45: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Jika antara semua itu tidak berjalan dengan sinkron maka akan

menimbulkan masalah dalam manajemen kelas.

B. Suasana Kelas Aktif

Suasana kelas yang aktif ditunjukkan dari bagaimana aktivitas

siswa di dalam kelas saat mengikuti pembelajaran. Sebagai seorang

pendidik tentu mengharapkan terciptanya suasana kelas yang hidup saat

proses pembelajaran, terlihat dari adanya interaksi antara pendidik dengan

siswa dan antara siswa satu dengan yang lain. Dapat dibayangkan apabila

saat proses pembelajaran tidak ada interaksi/aktivitas yang bararti di dalam

kelas, siswa hanya duduk dan mendengarkan guru berbicara di depan kelas

tentu hal tersebut sangat membosankan. Sebaliknya, apabila tercipta

suasana yang aktif dalam kelas saat proses pembelajaran maka siswa akan

merasa senang dan rileks dalam mengikuti proses pembelajaran tersebut.

Pada saat kegiatan belajar itu aktif, siswa melakukan sebagian

besar pekerjaan yang harus dilakukan. Mereka menggunakan otak mereka,

mempelajari gagasan-gagasan, memecahkan berbagai masalah dan

menerapkan apa yang mereka pelajari.

Pembelajaran Aktif berarti peserta didik aktif secara fisik dan

mental dalam hal mengemukakan penalaran (alasan), menemukan kaitan

yang satu dengan yang lain, mengkomunikasikan ide/gagasan,

mengemukakan bentuk representasi yang tepat, dan menggunakan semua

itu untuk memecahkan masalan (Ahmadi & Amri, 2011: 30).

Page 46: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Perlunya diadakan kegiatan belajar yang aktif untuk mempelajari

sesuatu dengan baik. Belajar aktif membantu untuk mendengarkannya,

melihatnya, mengajukan pertanyaan tentang pelajaran tertentu dan

mendiskusikannya dengan yang lain.

Proses belajar dapat dikatakan aktif apabila mengandung hal-hal di

bawah ini:

1. Komitmen (keterlekatan pada tugas), berarti materi, metode, dan

strategi pembelajaran bermanfaat untuk siswa, sesuai dengan

kebutuhan siswa (relevant).

2. Tanggung jawab, merupakan suatu proses belajar yang memberi

wewenang pada siswa untuk kritis, guru lebih banyak mendengar dari

pada bicara, menghormat ide-ide siswa, memberi pilihan dan memberi

kesempatan pada siswa untuk memutuskan sendiri.

3. Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik, dengan lebih

mengembangkan motivasi intrinsik siswa agar proses belajar yang

ditekuninya muncul berdasarkan minat dan inisiatif sendiri bukan

karena dorongan lingkungan atau orang lain. Motivasi belajar siswa

akan meningkat karena ditunjang oleh pendekatan belajar yang

dilakukan guru lebih dipusatkan kepada siswa.

Agar tercipta keaktifan siswa saat peoses pembelajaran maka guru

perlu merencanakan tugas dan alat belajar yang menantang, pemberian

umpan balik, belajar kelompok dan penyediaan program penilaian yang

memungkinkan semua siswa mampu unjuk kemampuan atau

Page 47: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

mendemonstrasikan kinerja sebagai hasil belajar. Dalam pengelolaan

kegiatan pembelajaran guru juga perlu memiliki kemampuan merancang

pertanyaan produktif dan mampu menyajikan pertanyaan sehingga

memungkinkan semua siswa terlibat baik secara mental maupun secara

fisik.

Sedikitnya ada empat strategi yang perlu dikuasai guru dalam

pengelolaan kegiatan pembelajaran dalam memacu keaktifan siswa yaitu:

a. Tersedianya pertanyaan yang mendorong siswa berfikir dan

berproduksi.

Salah satu tujuan mengajar adalah mengembangkan potensi siswa

untuk berfikir, melalui proses bertanya akan merangsang siswa

menggunakan gagasan sendiri dalam menjawabnya. Jenis pertanyaan

yang dimaksud antara lain pertanyaan produktif, terbuka, dan

imajinatif.

Di bawah ini merupakan contoh pertanyaan yang dapat merangsang

berfikir anak:

Tabel 2.1 Pertanyaan yang mendorong siswa berfikir dan

berproduksi

Kategori

Pertanyaan

Arti Contoh

Terbuka Pertanyaan yang memiliki

lebih dari satu jawaban

Mengapa Nabi

Muhammad ketakutan

Page 48: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

benar. saat berada di Gua Hira?

Produktif Pertanyaan yang hanya

dapat dijawab melalui

pengamatan, percobaan,

atau penyelidikan.

Bagaimanakah cara

bertayyamum yang benar

itu?

Imajinatif Interpretatif pertanyaan

yang jawabannya di luar

benda/gambar/kejadian

yang diamati.

Diperlihatkan anak yang

sedang memandangi

gambar Ka’bah kemudian

guru mengajukan

pertanyaan. Apa yang

sedang dipikirkan anak

tersebut? (maka jawaban

siswa akan bervariasi).

Selain siswa yang bertanya, guru juga perlu mengajukan

pertanyaan-pertanyaan kepada siswa. Hal itu dapat menumbuhkan

motivasi, menarik perhatian dan mengkondisikan siswa.

Di bawah ini merupakan manfaat pertanyaan yang diajukan guru,

diantaranya:

1) Mengarahkan konsentrasi siswa: ketika pertanyaan diajukan dapat

memotivasi siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut. Artinya

pikiran siswa telah terfokus terhadap pertanyaan dan inderanya

tidak lagi disibukkan dengan hal-hal lain.

Page 49: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

2) Terjadi interaksi yang seimbang antara guru dengan siswa:

pertanyaan dapat menjadikan siswa merasa tertantang, ini yang

disebut dengan kompetisi untuk mendapatkan

informasi/pengetahuan.

3) Mengajukan pertanyaan dapat mencapai tiga tujuan moral dan

edukasi, yaitu: kogmitif, emosi dan kinetik.

4) Pertanyaan dapat lebih menonjolkan informasi/pengetahuan ynag

lebih menarik.

5) Pengejaran langsung sekaligus cepat dalam mendapatkan

pengetahuan: dapat membuat rangsangan bagi siswa, sehingga

siswa begitu antusias untuk mengetahui jawabannya sebelum

meninggalkan kelas.

b. Menyediakan umpan balik yang bermakna.

Umpan balik adalah respon/reaksi guru terhadap perilaku siswa.

Apa yang dilakukan guru ketika siswa bertanya, ketika siswa

berpendapat, ketika siswa menunjukkan hasil kerja, ketika siswa

membuat kesalahan.

Umpan balik yang baik adalah respon guru yang bersifat tidak

memvonis (salah, bukan, tidak, baik atau betul). Umpan balik yang

bersifat memvonis menjadikan siswa tergantung pada guru, sedangkan

umpan balik yang tidak memvonis membuat siswa merasa dihargai,

dapat befikir, dan bertanggung jawab untuk menilai mutu gagasan

sendiri.

Page 50: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Tabel 2.2 Contoh umpan balik yang tidak memvonis

Perilaku Siswa Umpan Balik dari Guru

Bertanya:”pak, apakah berbohong

itu membatalkan puasa?”

Bertanya balik:“menurut ananda

bagaimana?”

Memberi pendapat:”berbohong

tidak membatalkan puasa?”

Bertanya:”mengapa ananda

berpendapat seperti itu? coba

jelaskan!”.

Beragumentasi “Argumen ananda sangat logis,

bagaimana pendapat teman-teman

ananda?”

c. Belajar secara kelompok.

Salah satu cara mengaktifkan siswa adalah melalui belajar

kelompok, melalui belajar kelompok siswa akan terlatih untuk

mengemukakan pendapat terhadap persoalan yang didiskusikan. Selain

itu siswa akan terlatih terampil bekerjasama dan mandiri dalam

mengembangkan pemikiran untuk memecahkan suatu masalah.

d. Menyediakan penilaian yang memberi peluang semua siswa mampu

melakukan unjuk perbuatan.

Menilai adalah mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar

siswa, tentang apa yang sudah dikuasai dan belum dikuasai siswa.

Informasi tersebut diperlikan agar guru dapat menentukan

tugas/kegiatan atau bantuan apa yang harus diberikan berikutnya

Page 51: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

kepada siswa agar pengetahuan, kemampuan, dan sikap mereka lebih

berkembang. Oleh karena itu penilaian sebaiknya dilakukan secara

alami dalam konteks guru mengajar dan siswa belajar, tidak diadakan

secara khusus dalam waktu yang khusus terpisah dari kegiatan belajar

mengajar, seperti tes.

C. Pembelajaran Pai

Belajar pada hakikatnya adalah suatu aktivitas yang mengharapkan

perubahan tingkah laku pada individu yang belajar. Menurut Jihad & Haris

dalam Martinis (2009: 123) pembelajaran merupakan suatu proses yang

terdiri dari kombinasi dua aspek yaitu belajar (tertuju kepada apa yang

harus dilakukan siswa) dan mengajar (berorientasi pada aspek yang harus

dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran). Dengan kata lain

pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses komunikasi antara

peserta didik dengan pendidik serta antar peserta didik dalam rangka

perubahan sikap.

Belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti: bahan yang

dipelajari, instrumen, lingkungan dan kondisi individu siswa. Sedangkan

mengajar pada hakikatnya adalah membantu siswa memperoleh informasi,

ide, keterampilan, nilai, cara berfikir, sarana untuk mengekspresikan

dirinya dan cara-cara belajar bagaimana belajar (Jayce, Weil dan Shire,

dalam Abdul Majid (2008: 225).

Tidak dapat dipungkiri bahwa tujuan utama dari kegiatan belajar

mengajar di dalam kelas adalah agar murid dapat menguasai bahan-bahan

Page 52: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

belajar sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu guru

melakukan bernagai upaya mulai dari penyususnan rencana pelajaran,

menggunakan srategi belajar mengajar yang relevan, dan sebagainya.

Namun demikian, kenyataan menunjukkan bahwa setelah kegiatan belajar

mengajar berakhir masih saja ada murid yang tidak menguasai materi

pelajaran dengan baik sebagimana tercermin dalam nilai atau hasil belajar.

Hal itu terjadi khususnya pada pembelajaran PAI. Pelajaran PAI

tidak sesederhana dalam proses penyampaiannya, tetapi lebih jauh dari itu,

fungsi dan peran PAI sampai pada pembentukan akhlak karimah dan

kepribadian seutuhnya (kaffah). Maka pembelajaran PAI memerlukan

model-model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan isi dan hasil yang

diharapkan. Dan perlu diperhatikan pula prinsip-prinsip yang menyokong

pembelajaran PAI.

1. Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Telah disampaikan bahwa fungsi dan peran PAI adalah membentuk

akhlak karimah dan kepribadian yang utuh. Dibawah ini terdapat

beberapa prinsip yang dapat dijadikan pelajaran dari tindakan

Rasulullah dalam menanamkan rasa keimanan dan akhlak terhadap

anak, yaitu:

a. Motivasi: segala ucapan Rasulullah mempunyai kekuatan yang

dapat menjadi pendorong-pendorong individu untuk melkukan

suatu kegiatan mencapai tujuan. Begitu pula seorang guru

hendaknya dapat menjadi motivator bagi siswanya.

Page 53: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

b. Fokus: perkataan Rasulullah ringkas, langsung pada inti

pembicaraan tanpa ada kata yang memalingkan dari ucapannya,

sehingga mudah dipahami. Seorang guru dalam memberi

penjelasan materi hendaknya menggunakan bahasa yang mudah

dipahami dan tidak berbelit-belit.

c. Pembicaraannya tidak terlalu cepat sehingga dapat memberikan

waktu yang cukup kepada anak untuk menguasainya.

d. Repetisi: senantiasa melakukan tiga kali pengulangan pada

kalimat-kalimatnya supaya dapat diingat atau dihafal.

e. Analogi langsung: menggunakan perumpamaan langsung untuk

mengasah otak dalam menggerakkan potensi pemikiran atau timbul

kesadaran untuk merenung atau tafakkur.

f. Memperhatikan tiga tujuan moral, yaitu: kognitif, emosional dan

kinetik.

g. Menumbuhkan kreativitas anak: dengan cara mengajukan

pertanyaan kemudian mendapat jawaban dari anak yang ditanyai.

h. Memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak secara

psikologis, sehingga dapat mengatasi dan memahami perilaku

anak.

i. Aplikasi: Rasulallah langsung memberikan pekerjaan kepada anak

yang berbakat.

j. Do’a: setiap perbuatan Rasulallah mengajarkan mengawali dan

mengakhirinya dengan do’a.

Page 54: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

k. Teladan: Rasulallah senantiasa mencontohkan mengenai perbuatan

yang diajarkan (satu kata antara ucapan dan perbuatan yang

dilandasi dengan niat yang tulus karena Allah).

Sementara itu prinsip-prinsip kegiatan belajar mengajar yang lain,

yaitu: Berpusat pada anak didik, belajar dengan melakukan,

mengembangkan kemampuan sosial, mengembangkan keingintahuan

dan imajinasi, dan mengembangkan kreativitas dan keterampilan

memecahkan masalah.

2. Prosedur Pembelajaran

Pemahaman terhadap pendekatan, metode dan teknik pembelajaran

tidak dapat diabaikan dalam proses pembelajaran. Pendekatan dapat

diartikan sebagai seperangkat asumsi berkenaan dengan hakikat dan

belajar mengajar agama islam, metode adalah rencana menyeluruh

tentang penyajian materi ajar secara sistematis dan berdasarkan

pendekatan yang ditentukan, sedangkan teknik adalah kegiatan

sepesifik yang diimplementasikan dalam kelas sesuai dengan metode

dan pendekatan yang dipilih.

Pengembangan kegiatan belajar mengajar PAI harus diorientasikan

pada fitrah manusia yang terdiri dari tiga dimensi, yaitu jasad, akal dan

ruh. Ketiga dimensi dalam diri manusia tersebut haruslah dipelihara

agar terwujud keseimbangan. Untuk mewujudkan keseimbangan

tersebut diperlukan ketepatan dalam menentukan pendekatan, metode

dan teknik yang digunakan. Pada PAI, pemilihan ketiga hal tersebut

Page 55: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

diorientasikan pada pembiasaan, pelatihan, dan perenungan yang

dibantu oleh seorang guru/pembimbing.

1) Pendekatan

Menurut Talkhah (2004) dalam Abdul Majid, 2008: 133)

ada beberapa pendekatan yang perlu mendapat kajian lebih lanjut

berkaitan dengan pembelajaran agama islam, diantaranya:

a) Pendekatan Psikologis (psychological approach)

Berdasarkan aspek psikologis manusia, meliputi aspek

rasional/intelektual: mendorong manusia untuk berfikir ciptaan

Tuhan di langit dan di bumi, emosional: untuk merasakan

adanya Kekuasaan Tertinggi yang gaib sebagai pengendali

jalannya alam dan kehidupan , ingatan: untuk difungsikan ke

dalam kegiatan menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama

yang diturunkan-Nya.

b) Pendekatan sosio-kultural (socio-cultural)

Melihat dimensi manusia tidak saja sebagai individu

melainkan juga seabagai makhluk sosial yang mampu

mengembangkan sistem budaya dan kebudayaan yang berguna

bagi kesejahteraan dan kebahagiaan hidupnya.

Sedangkan Depag (2004) menyajikan konsep pendekatan

terpadu dalam pembelajarn agama Islam yang meliputi:

a) Keimanan, mengembangkan pemahaman siswa tentang adanya

Tuhan sebagai sumber kehidupan makhluk.

Page 56: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

b) Pengalaman, mempraktekkan dan merasakan hasil-hasil

pengamalan ibadah dalam kehidupan.

c) Pembinaan, membiasakan sikap dan perilaku baik yang sesuai

dengan ajaran islam dan budaya bangsa dalam menghadapi

kehidupan.

d) Rasional, memahami dan membedakan berbagai bahan ajar

dalam standar materi serta kaitannya dengan perilaku yang baik

dengan perilaku yang buruk.

e) Emosional, menghayati perilaku yang sesuai dengan ajaran

agama dan budaya bangsa.

f) Fungsional, menyajikan bentuk semua standar materi (Al-

Qur’an, keimanan, akhlak, fiqih/ibadah dan tarikh), dari segi

manfaatnya bagi peseta didik.

g) Keteladanan, menjadikan figur guru agama dan non agama

serta petugas sekolah lainnya maupun orangtua peserta didik

sebagai cerminan manusia berkepribadian agama.

2) Metode

Berbagai pendekatan yang dipergunakan dalam

pembelajaran agama Islam harus dijabarkan ke dalam metode

pembelajaran PAI yang bersifat prosedural yang turut menentukan

sukses tidaknya pencapaian tujuan pendidikan agama Islam.

Berkenaan dengan metode, al-Qur’an (al-Nahl: 125) telah

memberi petunjuk mengenai metode pendidikan secara umum.

Page 57: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Artinya: “ Serulah (semua manusia) kepada jalan Tuhanmu

dengan hikmah dam pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka

dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dia-lah yang

sangat mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya, dan Dia-

lah yang sangat mengetahui orang-orang yang mendapat

petunjuk.”

Berikut ini merupakan beberapa metode yang dapat

diterapkan dalam proses pembelajaran.

a) Metode ceramah

Metode ceramah merupakan cara menyampaikan materi

ilmu pengetahuan dan agama kepada siswa, hendaknya

ceramah mudah diterima, isinya mudah dipahamiserta mampu

menstimulasi siswa untuk melakukan hal-hal yang baik dan

benar dari isi ceramah yang disampaikan.

Ceramah yang disampaikan hendaknya mempunyai bobot,

logis, fsih dan jelas, sehingga siswa cepat memahami, mengerti

dan menerima apa yang disampaikan guru.

Dalam proses belajar di sekolah tujuan metode ceramah

adalah menyampaikan bahan yang bersifat informasi (konsep,

pengertian, prinsip-prinsip) yang banyak serta luas. Secara

spesifik metode ceramah bertujuan untuk:

Page 58: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

(1) Menciptakan landasan pemikiran siswa melalui produk

ceramah yaitu bahan siswa sehingga siswa dapat belajar

melalui bahan tulisan tersebut.

(2) Menyajikan garis-garis besar isi pelajaran dan

permasalahan yang terdapat dalam isi pelajaran.

(3) Merangsang peserta didik untuk belajar mandiri dan

menumbuhkan rasa ingin tahu melalui pemerkayaan

belajar.

(4) Memperkenalkan hal-hal baru dan memberikan penjelasan

secara gamblang.

(5) Sebagai langkah awal untuk metode yang lain dalam upaya

menjelaskan prosedur yang harus ditempuh siswa.

b) Metode tanya jawab

Metode tanya jawab adalah mengajukan pertanyaan kepada

peserta didik bermaksud untuk merangsang berfikir dan

membimbing dalam mencapai kebenaran. Proses tanya jawab

terjadi apabila ada ketidak tahuan atas ketidak pahaman akan

sesuatu peristiwa, dalam proses belajar mengajar tanya jawab

dijadikan salah satu metode untuk menyampaikan materi

pelajaran dengan cara guru bertanya kepada peserta didik atau

peserta didik bertanya pada guru.

Adapun tujuan metode tanya jawab adalah:

Page 59: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

(1) Mengecek dan mengetahui sampai sejauhmana kemampuan

siswa menguasai pelajaran.

(2) Memeberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan

pertanyaan kepada guru tentang sesuatu masalah yang

belum dipahaminya.

(3) Memotivasi dan menimbulkan kompetisi belajar.

(4) Melatih siswa untuk berfikir dan berbicara secara sistematis

berdasarkan pemikiran yang orisinil.

c) Metode diskusi

Diskusi pada dasarnya ialah tukar-menukar informasi,

pendapat, dan pengalaman untuk mendapat pengertian bersama

yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu (Nana Sudjana,

2002 dalam Abdul Majid, 2008: 142).

Metode diskusi bertujuan untuk:

(1) Melatih siswa mengembangkan keterampilan bertanya,

berkomunikasi, menafsirkan dan menyimpulkan bahasan.

(2) Melatih dan membentuk kestabilan sosio-emosional.

(3) Mengembangkan kemampuan berfikir sendiri dalam

memecahkan masalah sehingga tumbuh konsep diri yang

lebih positif.

(4) Mengembangkan keberhasilan siswa dalam menemukan

pendapat.

Page 60: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

(5) Melatih siswa untuk berani berpendapat tentang sesuatu

masalah (Mulyani Sumantri, 1999: 1455 dalam Abdul

Majid, 2008: 142).

d) Metode kisah

Al-Qur’an dan al-hadis banyak meredaksikan kisah untuk

menyampaikan pesan-pesannya. Seperti kisah malikat, para

Nabi, umat terkemuka pada zaman dahulu dan senagainya.

Dalam kisah itu tersimpan nilai-nilai religius dan pedagogis

yang memungkinkan siswa mampu meresapinya, apalagi

menyampaikan kisah-kisah tersebut dilakukan dengan cara

yang menyentuh hati dan perasaan.

Menurut al-Nahwawi dalam A. Tafsir (2004: 140) (Abdul

Majid, 2008: 144). Metode kisah ini amat penting karena:

(1) Kisah selalu memikat karena mengundang pembaca atau

pendengar untuk mengikuti peristiwanya, merenungkan

maknanya, selanjutnya makna-makna itu akan

menimbulkan kesan dalam hati.

(2) Kisah Qurani dan Nabawi dapat menyentuh hati karena

kisah itu menampilkan tokoh dalam konteksnya yang

menyeluruh sehingga pembaca atau pendengar dapat atau

merasakan kisah-kisah itu, seolah-olah ia sendiri yang

menjadi tokohnya.

Page 61: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

(3) Kisah Qurani dan Nabawi memdidik rasa keimanan dengan

cara:

(a) Membangkitkan berbagai perasaan seperti kauf, rida

dan cinta.

(b) Mengarahkan seluruh perasaan sehingga bertumpu pada

suatu puncak yaitu kesimpulan kisah.

(c) Melibatkan pembaca/pendengar ke dalam kisah itu

sehingga ia terlibat secara emosional.

e) Metode Suri Teladan

Uswah al-hasanah, yaitu metode yang dapat diartikan

sebagai "keteladanan yang baik.” Dengan adanya teladan yang

baik itu, maka akan menumbuhkab hasrat bagi orang lain untuk

meniru atau mengikutinya. Dan memang sebenarnyalah bahwa

dengan adanya contoh ucapan, perbuatan dan contoh tingkah

laku yang baik dalam hal apapun, maka hal itu merupakan

suatu amaliyah yang paling penting dan paling berkesan, baik

bagi pendidikan anak maupun dalam kehidupan dan pergaulan

sehari-hari.

f) Metode Hikmah dan Mau’izah Hasanah

Hikmah mengandung pengertian perkataan tegas dan benar

antara hak dan yang batil. Penggunaan metode hikmah adalah

upaya menuntut orang lain menggunakan akalnya untuk

mendapatkan kebenaran dan kebaikan, namun untuk itu

Page 62: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

diperlukan penjelasan yang rasioanal, keterangan yang tegas

dan apa yang dikemukakan dengan dasar atau alasan yang

benar beserta bukti yang nyata. Untuk mewujudkan hikmah,

maka dibutuhkan dua hal yaitu adanya akal dan ilmu.

Sedangkan al-mau’izah al-hasanah adalah mengingatkan

dengan cara yang baik.

Tentu masih banyak lagi metode-metode lain yang dapat di

praktekkan dalam pembelajaran PAI yang menunjang tercapainya

tujuan-tujuan pembelajaran PAI sebagai pembentuk akhlak

karimah siswa.

3) Teknik

Berbagai metode yang telah dikemukakan selanjutnya perlu

dikembangkan secara rinci ke dalam teknik atau prosedur

pembelajaran.

Dibaawah ini dijabarkan prosedur penggunaan teknik-

teknik pembelajaran yang berorientasi pada nilai sebagaimana

diuraikan Muhaimin (2004: 176-179) dalam Abdul Majid (2008:

161-164) sebagai berikut:

a) Teknik indoktrinasi

Tekinik ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu: (1)

tahap brainwashing, merusak tata nilai yang sudah mapan

dalam pribadi siswa, (2) tahap menanamkan fanatisme,

menanamkan ide-ide baru yang dianggap benar ssehingga nilai-

Page 63: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

nilai yang ditanamkannya masuk kepada anak tanpa melalui

pertimbangan rasional yang mapan, (3) tahap penanaman

doktrin, pada saat penanaman doktrin hanya dikenal adanya

satu nilai kebenaran yang disajikan.

b) Teknik moral reasoning

Teknik ini dilakukan dengan jalan: (1) penyajian dilema

moral, guru menyajikan problematik nilai yang bersifat

kontradiktif melalui observasi, koran, dll, (2) pembagian

kelompok diskusi, siswa dibagi ke dalam kelompok kecil untuk

mendiskusikan hasil pengamatan terhadap dilema moral

tersebut, (3) diskusi kelas, mengklarifikasi nila, membuat

alternatif dan konsekuensinya, (4) menggorganisasi nilai-nilai

terpilih dalam diri siswa melalui pendapat siswa.

c) Teknik meramalkan konsekuensi

Mengandalkan kemampuan berfikir ke depan bagi siswa

untuk membuat proyeksi tentang hal-hal yang akan terjadi dari

penerapan suatu nilai tertentu. Adapun langkah teknik ini

sebagai berikut: (1) siswa di beri kasus, (2) siswa diberi

pertanyaan yang berhubungan dengan nilai-nilai yang ia lihat,

(3) membandingkan nilai-nilai yang terdapat dalam kasus

dengan nilai-nilai yang bersifat kontradiktif, (4) kemampuan

meramalkan konsekuensi yang akan terjadi dari pemilihan dan

penerapan suatu tata nilai tertentu.

Page 64: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

d) Teknik klarifikasi

Merupakan salah satu cara untuk membantu siswa dalam

menentukan nilai-nilai yang akan dipilihnya. Dapat ditempuh

melalui tiga tahap, yaitu: (1) tahap pemberian contoh, guru

memperkenalkan pada siswa nilai-nilai yang baik kemudian

memberikan contoh penerapannya, (2) tahap mengenal

kelebihan dan kekurangan nilai, siswa dapat memilih nilai-nilai

yang ia setujui dan yang dianggap paling baik dan benar, (3)

tahap mengorgenisasikan tata nilai pada diri siswa, siswa dapat

mengorganisasikan sistem nilai tersebut dalam dirinya dan

menjadikan nilai itu sebagai dari pribadinya.

e) Teknik internalisasi

Tahap-tahap dari teknik ini adalah: (1) tahap transformasi

nilai, guru menginformasikan nilai-nilai yang baik dan yang

kurang baik kepada siswa, (2) tahap transaksi nilai, guru

melaksanakan dan memberikan contoh amalan yang nyata dan

siswa diminta memberikan respons yang sama yakni menerima

dan mengamalkan nilai-nilai tersebut, (3) tahap

transinternalisasi, komunikasi dua kepribadian (gur dan siswa)

yang masing-masing terlibat secara aktif, siswa melihat guru

bukan dari fisiknya lagi tapi dari sikap mentalnya.

Page 65: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

D. Classroom Management untuk Mewujudkan Suasana Kelas Aktif

pada Proses Pembelajaran Pai

Agar dalam pelaksanaan pengelolaan kelas dapat mewujudkan

suasana kelas yang aktif pada proses pembelajaran, khususnya

pembelajaran PAI maka guru harus memahami hal-hal di bawah ini:

1. Prinsip Pengelolaan Kelas

Di bawah ini merupakan beberapa prinsip yang harus diperhatikan

dalam pengelolaan kelas diantaranya: (1) kehangatan dan keantusiasan,

(2) tantangan, (3) bervariasi, (4) luwes, (5) penekanan pada hal-hal

positif, dan (6) penanaman disiplin diri.

2. Komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas

Keterampilan dalam mengelola kelas memiliki komponen sebagai

berikut:

a. Penciptaan dan pemeliharaan iklim pembelajaran yang optimal.

1) Menunjukkan sikap tanggap dengan cara: memandang secara

seksama, mendekati, memberikan pernyataan dan memberikan

reaksi terhadap gangguan di kelas.

2) Membagi perhatian secara visual dan verbal.

3) Memusatkan perhatian kelompok dengan cara menyiapkan

peserta didik dalam pembelajaran.

4) Memberi petunjuk yang jelas.

5) Memberi teguran secara bijaksana.

6) Memberi penguatan ketika diperlukan.

Page 66: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

b. Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi

belajar yang optimal.

1) Modifikasi perilaku.

a) Mengajarkan perilaku baru dengan contoh dan pembiasaan.

b) Meningkatkan perilaku yang baik melalui penguatan.

c) Mengurangi perilaku buruk dengan hukuman.

2) Pengelolaan kelompok dengan cara:

a) Peningkatan kerjasama dan keterlibatan

b) Menangani konflik dan memperkecil masalah yang timbul.

3) Menemukan dan mengatasi perilaku yang menimbulkan

masalah.

a) Pengabdian yang direncanakan.

b) Campur tangan dengan isyarat.

c) Mengawasi secara ketat.

d) Mengakui perasaan negatif peserta didik.

e) Mendorong peserta didik untuk mengungkapkan

perasaannya.

f) Menjauhkan benda-benda yang dapat mengganggu

konsentrasi.

g) Menyusun kembali program belajar.

h) Menghilangkan ketegangan dengan humor.

i) Mengekang secara fisik.

Page 67: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

3. Masalah-Masalah dalam Manajemen Kelas

Masalah manajemen kelas dapat dikelompokkan menjadi dua

kategori besar yaitu masalah perorangan dan masalah kelompok.

a. Masalah Perorangan

Masalah perorangan muncul karena dalam individu ada

kebutuhan ingin diterima kelompok dan ingin mencapai harga diri.

Setiap orang memiliki kebutuhan dasar untuk memiliki dan merasa

dirinya berguna. Jika seseorang mencapai kegagalan dalam

mengembangkan rasa memiliki dan rasa dirinya berharga maka dia

akan bertingkah laku yang menyimpang.

Dalam konteks ini (Casse dalam T. Raka Joni, 1989)

membedakan empat kelompok masalah manajemen kelas yang

bersifat individual (Mulyadi, 2009: 12), yaitu:

1) Attention-getting behaviors (tingkah laku menarik perhatian

orang lain).

2) Power-seeking behavoirs (tingkah laku mencari kekuasaan).

3) Revenge-seeking behaviors (tingkah laku menuntut balas).

4) Peragaan ketidak mampuan, yaitu dalam bentuk sama sekali

menolak untuk mencoba melakukan apaun karena yakin hanya

kegagalanlah yang menjadi bagiannya.

Ada empat teknik sederhana untuk mengenali adanya masalah-

masalah perorangan seperti diuraikan di atas pada diri para siswa.

Pertama, apabila seorang guru merasa terganggu olen perbuatan

Page 68: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

seorang siswa maka kemungkinan siswa yang bersangkutan ada pada

kategori Attention-getting behaviors (tingkah laku ingin menarik

perhatian orang lain). Kedua, apabila guru merasa dikalahkan atau

terancam maka kemungkinan siswa yang bersangkutan ada pada

kategori Power-seeking behavoirs (tingkah laku mencari kekuasaan).

Ketiga, jika guru merasa tersinggung atau terluka hati maka

kemungkinan siswa tersebut ada pada kategori Revenge-seeking

behaviors (tingkah laku menuntut balas). Keempat, jika guru merasa

tidak mampu menolong lagi, hal ini merupakan tanda bahwa siswa

yang bersangkutan mungkin mengalami masalah ketidak mampuan.

Guru hendaknyaa benar-benar mampu mengenal dan memahami

secara tepat arah tingkah laku siswa yang mengarah ke mencari

perhatian, mencari kekuasaan, menuntut bakas atau memperlihatkan

ketidak mampuan agar guru mampu menangani masalah siswa secara

tepat pula.

Menurut Maman Rahman (1998) dalam Mulyadi (2009: 15),

bahwa dari keempat tindakan individu di atas akan mengakibatkan

terbentuknya empat pola tingkah laku yang sering dijumpai pada anak

usia sekolah, yaitu:

a) Pola aktif konstruktif yaitu pola tingkah laku yang ekstrim,

ambiguous untuk menjasi superstar di kelas dan berusaha

membentuk guru dengan penuh vitalitas dan sepenuh hati.

Page 69: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

b) Pola aktif destruktif yaitu pola tingkah laku yang diwujudkan

dalam bentuk membuat banyolan, suka marah, kasar dan

membrontak.

c) Pola pasif kinstruktif yaitu pola yang menunjukkan kepada satu

bentuk tingkah laku yang lamban dengan maksud supaya selalu

dibantu dan mengharapkan perhatian.

d) Pola pasif destruktif yaiatu pola tingkah laku yang

menunjukkan kemalasan dan keras kepala.

b. Masalah Kelompok

Louis V Johnson dan Mary A, bany (dalam T. Raka Joni, 1989)

mengemukakan tujuh kategori masalah kelompok dalam

manajemen kelas (Mulyadi, 2009: 15). Masalah-masalah yang

dimaksud adalah:

1) Kelas kurang kohesif lantaran alasan jenis kelamin, suku,

tingkat sosial ekonomi, dan sebagainya. Kurang kohesifnya

kelompok dalam suatu kelas ditandai dengan adanya konflik

diantara para anggota kelompok, akibatnya siswa-siswi tidak

saling bantu membantu.

2) Penyebalan terhadap norma-norma tingkah laku yang

disepakati sebelumnya, misalnya sengaja berbicara keras-keras

diruang baca perpustakaan.

Page 70: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

3) Kelas mereaksi negatif terhadap salah seorang anggotanya,

misal mengejek anggota kelas yang dalam pelajaran seni suara

menyanyi dengan suara sumbang.

4) Membimbing anggota kelas yang justru melanggar norma

kelompok, misalnya memberi semangat kepada badut kelas.

5) Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas

yang tengah dikerjakan.

6) Semangat kerja rendah atau melakukan semacam aksi protes

kepada guru karena menganggap yang diberikan kurang fair.

7) Kelas kurang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru

seperti gangguan jadwal, guru kelas terpaksa diganti sementara

oleh guru lain dan sebagainya.

4. Prosedur Manajemen Kelas

Untuk memiliki kemampuan manajemen kelas, guru harus

memahami pengertian prosedur manajemen kelas itu sendiri.

Pengertian prosedur manajemen kelas sukar dipisahkan dengan

pengertian manajemen kelas, karena manajemen kelas adalah

pekerjaannya sedangkan prosesdur manajemen kelas adalah langkah-

langkah bagaiman pekerjaan itu dikerjakan.

Kalau manajemen kelas diartikan sebagai kegiatan menciptakan

dan mempertahankan kondisi optimal bagi terjadinya proses belajar

mengajar yang efektif dan efisien, maka prosedur manajemen kelas

adalah langkah-langkah kegiatan yang dilaksanakan bagi terciptanya

Page 71: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

kondisi optimal dan mempertahankan optimal tersebut agar proses

belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

Dengan demikian maka prosedur manajemen kelas merupakan

langkah-langkah yang harus ditempuh untuk melakukan pekerjaan

manajemen kelas itu dengan baik. Hal ini mengandung pengertian

bahwa langkah-langkah yang akan diambil itu harus didahului dengan

suatu pertimbangan yang masak (reflection) lalu mulai merencanakan

(planning) serta merumuskan langkah-langkah yang dilaksanakan

(action).

Adapun prosedur manajemen kelas dapat dikategorikan menjadi

dua, yaitu:

a. Prosedur manajemen kelas dimensi pencegahan (preventif).

Tindakan pencegahan yaitu menyediakan kondisi baik fisik

maupun sosio-emosional sehingga terasa benar oleh peserta didik

rasa kenyamanan dan keamanan untuk belajar (Ahmad Rohani,

2004: 127).

Menurut Mulyani Sumantri (1999) dalam Mulyadi (2009: 20)

dalam mengembangkan keterampilan manajemen siswa yang

bersifat preventif, guru dapat menggunakan kemampuannya

dengan cara sebagai berikut:

1) Menunjukkan sikap tanggap

Dalam proses pengajaran guru harus terlibat secara fisik

maupun mental (guru selalu memiliki waktu untuk semua

Page 72: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

perilaku peserta didik), baik perilaku yang posotif maupun

perilaku negatif siswa.

2) Membagi perhatian

Guru harus mampu membagi perhatian kepada semua peserta

didik, perhatian itu dapat bersifat verbal maupun visual.

3) Memusatkan perhatian kelompok

Guru harus selalu menyiagakan peserta didik dan menuntut

tanggung jawab atas tugas-tugasnya.

4) Memberi petunjuk-petunjuk yang jelas

Petunujuk mengenai materi yang disampaikan, tugas yang

diberikan dan perilaku-perilaku peserta didik lainnya yang

berhubungan dengan pelajaran.

5) Menegur

Guru harus menegur peserta didik bila mereka menunjukkan

perilaku yang menyimpang atau mengganggu. Sampaikan

teguran itu dengan tegas dan jelas, hindari ejekan dan

peringatan yang kasar serta menyakitkan.

6) Memberikan penguatan

Guru hendaknya memberi penguatan pada perilaku peserta

didik yang positif agar perilaku tersebut muncul kembali, dan

memberi teguran atau hukuman kepada perilaku negatif siswa

agar perilaku tersebut tidak diulang kembali.

Page 73: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

b. Prosedur manajemen kelas dimensi penyembuhan (kuratif).

Merupakan langkah-langkah tindakan penyembuhan terhadap

tingkah laku menyimpang yang dapat mengganggu kondisi optimal

dan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung.

Berkenaan dengan kegiatan yang bersifat penyembuhan ini,

Johar Purnama (2000) dalam Mulyadi (2009: 25) mengemukakan

langkah-langkah sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi masalah siswa

Pada langkah ini, guru mengenal masalah-masalah

pengelolaan kelas. berdasarkan masalah tersebut guru

mengidentifikasi jemis penyimpangan sekaligus mengetahui

latar belakang yang membuat peserta didik melakukan

penyimpangan tersebut.

2) Menganalisis masalah

Guru menganalisis penyimpanagan peserta didik dan

menyimpulkan latar belakang serta sumber-sumber dari

penyimpangan itu. Selanjutnya menentukan alternatif-alternatif

penanggulannya.

3) Menilai alternatif-alternatif pemecahan

Guru menilai dan memilih alternatif pemecahan masalah

yang dianggap tepat dalam menangani masalah tersebut.

4) Mendapatkan balikan (feed-back)

Page 74: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Pada langkah ini guru melaksanakan monitoring, dengan

tujuan menilai keampuhan pelaksanaaan dari alternatif

pemecahan untuk mencapai sasaran sesuai dengan yang

direncanakan. Kegiatan kilas balik ini dapat dilaksanakan

dengan mengadakan pertemuan dengan para peserta didik.

Guru perlu menjelaskan maksud pertemuan tersebut sehingga

siswa mengetahui dan menyadari bahwa pertemuan itu semata-

mata untuk perbaikan peserta didik maupun lembaga.

5. Strategi Pembelajaran Aktif

Apabila guru telah memahami hal-hal yang berkaitan dengan

pengelolaan kelas di atas (Prinsip Pengelolaan Kelas, Komponen

Keterampilan Pengelolaan Kelas, Masalah-Masalah Dalam

Manajemen Kelas, Prosedur Manajemen Kelas), maka tugas guru

selanjutnya adalah bagaimana melaksanakan pengelolaan

pembelajaran dengan baik.

Perlu diketahui, yang paling mempengaruhi hidup tidaknya suatu

kelas adalah bagaimana strategi dan teknik yang digunakan oleh guru

dalam menyampaikan materi pelajaran. Kelas yang hidup dapat dilihat

dari adanya interaksi yang aktif antara guru dengan siswa dan antara

siswa dengan siswa.

Page 75: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Dibawah ini akan diuraikan beberapa strategi dan teknik yang dapat

digunakan guru untuk mengaktifkan siswa pada saat proses pembelajaran,

diantaranya (Melvin L. Siberman, 2009: 103-211).

a. Pengajaran kelas penuh (full class-Learning)

Bagian ini berkaitan dengan cara-cara membuat pengajaran yang

dibimbimng oleh guru menjadi lebih interaktif. Salah satu teknik yang

dapat digunakan dalam strategi ini adalah Inquiring Minds What To

Know (membangkitkan rasa ingin tahu), teknik ini merangsang rasa

ingin tahu peseerta didik dengan mendorong spekulasi mengenai topik

atau permasalahan. Berikut prosedur pelaksanaan

1) Tanyakan ke kelas, satu pertanyaan pembangkit minat untuk

merangsang keingintahuan tentang sebuah persoalan yang ingin

anda diskusikan. Contoh: mengapa seorang muslim diwajibkan

menutup aurat?

2) Doronglah untuk berspekulasi dan menebak dengan bebas.

3) Jangan memberi umpan balik dengan segera, terimalah semua

tebakan siswa.

4) Gunakan pertanyaan sebagai petunjuk ke arah apa yang

sekiranya anda ajarka, sertakan jawaban terhadap pertanyaan

anda dalam presentasi anda.

b. Merangsang diskusi kelas

Meskipun melalui diskusi akan membuat suasana kelas menjadi panas,

tetapi pertukaran pendapat dapat diatur antara peserta didik dan

Page 76: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

dirancang agar seluruh peserta didik terlibat. Salah satu teknik dalam

strategi ini adalah Aktive Debate (perdebatan aktif), mengembangkan

pemikiran dan refleksi. Berikut Prosedur pelaksanaan

1) Kembangkan suatu pertanyaan yang berkaitan dengan sebuah

isu kontroversial yang berkaitan dengan mata pelajaran anda.

Misalnya: hukuman mati hidup bagi koruptor.

2) Bagi kelas menjadi dua tim debat, pro dan kontra.

3) Masing-masing kelompok dibagi lagi menjadi 3 atau 4 sub

kelompok. Jadi terdapat 3 kelompok pro dan 3 kelompok

kontra. Tiap sub kelompok mengembangkan argumen untuk

posisi yang ditentukan. Suruh sub kelompok memilih seorang

juru bicara.

4) Aturlah 3 sampai 4 kursi untuk juru bicara tiap sub kelompok,

juru bicara kelompok pro dan kontra saling berhadapan.

Mulailah perdebatan dengan menyuruh para juru bicara

menyampaikan pandangan-pandangan mereka.

5) Ketika dipikir sudah cukup, akhiri perdebatan tersebut.

c. Mengajar teman sebaya

Salah satu tenik dalam strategi ini adalah Jigsaw, berikut prosedur

pelaksanaannya:

1) Pilihlah materi belajar yang dapat dipisah menjadi bagian-

bagian. Contoh: masalah shalat mengenai syarat dan rukun.

Page 77: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

2) Hitunglah jumlah bagian belajar dan jumlah siswa. Bagikan

tugas yang berbeda kepada kelompok peserta yang berbeda,

suruh kelompok untuk berdiskusi bagian bab yang di dapat.

3) Setelah selesai, bentuklah kelompok jigsaw learning, setiap

kelompok mempunyai wakil dari masing-masing kelompok

dalam kelas. contoh, setiap anggota masing-masing kwartet

menghitung 1, 2, 3, 4, kemudian bentuklah kelompok peserta

didik jigsaw learning dengan jumlah sama. Hasilnya akan

terdapat 4 kelompok yang terdiri dari 3 orang (trio). Dalam

setiap trio akan ada orang peserta yang mempelajari bagian 1,

seorang peserta bagian 2, dan seorang lagi bagian 3.

4) Mintalah anggota kelompok jigsaw untuk mengajarkan materi

yang telah dipelajari kepada yang lain.

5) Kumpulkan kembali peserta didik ke kelas besar untuk

memberi ulasan dan sisakan pertanyaan guna memastikan

pemahaman yang tepat.

d. Belajar mandiri

Salah satu teknik dari strategi ini adalah mind maps (peta pikiran),

pelaksanaannya sebagai berikut:

1) Pilihlah topik untuk pemetaan pikiran, contoh Rukun Haji

2) Kontruksikan bagi kelas peta pikiran yang sederhana yang

menggunakan warna, khayalan, atau simbol. Contoh menggunakan

Page 78: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

gambar orang memakai pakaian ihram, gambar ka’bah, dan

sebagainya.

3) Berikanlah kertas, pena dan sumber-sumber yang lain yang anda

pikir akan membantu peserta didik membuat peta pikiran yang

berwarna dan indah.

4) Berikanlah waktu yang banyak bagi peserta didik untuk

mengembangkan peta pikiran mereka. Doronglah mereka untuk

melihat karya orang lain untuk menstimulasi ide-ide.

5) Perintahkan pada peserta didik untuk saling membagi peta

pikirannya. Lakukan diskisi tentang nilai cara kreatif untuk

menggambarkan ide-ide.

e. Belajar efektif

Salah satu teknik dalam strategi ini adalah Non Threatering Role

Playing (bermain yang menyenangkan), berikut adalah prosedur

pelaksanaannya:

1) Buatlah satu permainan peran dimana anda akan

mendemonstrasikan perilaku yang diinginkan, seperti berbakti

pada kedua orang tua.

2) Informasikan kepada kelas bahwa anda akan memainkan peran

utama dalam bermain peran ini, pekerjaan peserta didik adalah

membantu anda behubungan denagn situasi.

3) Mintalah relawan peserta didik bermain peran menjadi orang lain

dalam situasi itu (anak), berilah peserta didik itu catatan

Page 79: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

pembukaan untuk dibaca guna membantu atau membawa masuk

pada peran. Mulailah bermain peran, tetapi berhentilah pada

interval yang sering dan mintalah kelas untuk memberi anda

feedback dan arah seperti kemajuan skenario. Jangan ragu untuk

memberikan garis khusus bagi anda untuk digunakan,

4) Teruskan bermain peran sampai siswa secara meningkat melatih

anda bagaimana menangani situasi, hal ini memberi mereka latihan

keterampilan ketika anda melakukan peran yang sebenarnya untuk

mereka.

f. Pengembangan kecakapan

Salah satu teknik dalam strategi ini adalah Practice-rehearsal pairs

(latihan praktek berpasangan), berikut prosedur pelaksanaannya:

1) Pilihlah serangkaian kecakapan atau prosedur yang anda inginkan

untuk dikuasai peseta didik misalnya hafalan ayat-ayat al-qur’an.

Buatlah pasangan. Dalam setiap pasangan tugaskan dua peran, satu

sebagai penjelas/demonstrator dan dua sebagai pengecek.

2) Penjelas/demonstran menjelaskan dan atau mendemonstrasikan

hafalannya, pengecek memverifikasi bahwa hafalan tersebut adalah

benar, mendorong dan memberikan latihan kalau diperlukan.

3) Partner-partner menukar balik peran, penjelas/demonstrator baru

diberi kecakapan atau prosedur lain untuk dilaksanakan.

4) Proses terus berlangsung sampai semua kecakapan dilakukan gladi

resik.

Page 80: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Itulah beberapa strategi pembelajaran aktif yang dapat peneliti sampaikan,

tentu masih banyak lagi berbagai strategi pembelajaran aktif yang dapat di

terapkan dalam proses belajar mengajar. Maka dengan adanya pelaksanaan

pengelolaan kelas yang baik dan penerapan strategi serta tenik mengajar yang

efektif maka tidak dapat diragukan lagi proses pembelajaran akan berlengsung

dengan aktif, siswa tidak akan merasa jemuh lagi dan akan lebih memerhatikan

materi yang diajarkan guru, dengan demikian tujuan-tujuan pembelajaran pun

akan tercapai.

Page 81: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

BAB III

PAPARAN DATA

DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum dan Subjek Penelitian

1. Sejarah berdiri SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga

SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga merupakan sekolah swasta yang

berdiri di bawah naungan Yayasan Pesantren Luhur Salatiga yakni

pada tahun 2004. Sekolah ini merupakan salah satu SMP favorit di

salatiga, pada tahun 2007 sekolah ini memperoleh akreditasi B, namun

karena prestasi yang terus meningkat dari kualitas lulusan dan fasilitas

yang memadai maka pada tahun 2011 sekolah ini berhasil memperoleh

akreditasi A.

Sekolah yang mengutamakan mutu dan religiusitas ini memiliki

visi yaitu mewujudkan sekolah unggulan berdasarkan iman dan taqwa

yang berwawasan ilmu pengetahuan, teknologi dan lingkungan.

Dengan merekrut tenaga pendidik yang profesional dibidangnya, dan

didukung oleh sarana dan fasilitas yang lengkap dan memadai

merupakan modal untuk mencetak generasi yang tidak hanya cerdas

secara intelegensi tapi juga berakhlak mulia.

2. Profil SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga

a. Tahun Pelajaran : 2015 – 2016

b. Sekolah:

Page 82: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

1) Nama Sekolah : SMP Islam Al – Azhar 18

Salatiga

2) NIS/NPSN : 200220 / 20328443

3) NSS : 202036204026

4) Status Sekolah : Swasta

5) Akreditasi : B ( 2007 ) dan A ( 2011 )

6) Alamat Sekolah : Jl. Siranda Raya –Bancaan Salatiga

Telp. / Fax. (0298) 326828

7) Kelurahan : Sidorejo Lor Salatiga

8) Kecamatan : Sidorejo

9) Kota : Salatiga

10) Propinsi : Jawa Tengah

11) Kode Pos : 50711

12) Tahun Berdiri : 2004

13) Kelompok Sekolah : Filiat ( Biasa )

14) Luas Bangunan : 1.056 M2 ( 3 lantai )

15) Bangunan Sekolah : Milik Sendiri

16) Organisasi Penyelenggara: Organisasi/Yayasan Pesantren

Luhur Salatiga.

c. Visi dan Misi SMP Al-Azhar 18 Salatiga

Visi: “ Terwujudnya sekolah unggulan berdasarkan iman dan

taqwa yang berwawasan ilmu pengetahuan, teknologi dan

lingkungan.”

Page 83: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Misi:

1) Mewujudkan nilai–nilai agama dan budaya bagi bekal

hidup peserta didik.

2) Mewujudkan pengembangan kurikulum

3) Mewujudkan pengembangan proses pembelajaran yang

ideal baik intra dan ekstakurikurer.

4) Mewujudkan pembelajaran yang inovatif, kreatif dan

dinamis.

5) Mewujudkan kompetensi pendidik dan tenaga

kependidikan yang profesional

6) prestasi akademik dan non akademik

7) Mewujudkan pengembangan fasilitas pendidikan.

8) Mewujudkan fasilitas sekolah yang relevan, mutakhir dan

berwawasan ke depan.

9) Mewujudkan Manajemen Berbasis Sekolah ( MBS ) yang

sinergis.

10) Mewujudkan penggalian sumber dana dan pengelolaan

keuangan.

11) Mewujudkan sistem penilian yang berkelanjutan.

12) Mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih,sehat , aman

dan nyaman.

Page 84: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

d. Kepala Sekolah :

1) Nama Lengkap : M. Adam Widiyanto,S.Si

2) NIK : 05.10.069

3) Pangkat dan Gol. : IV B

4) Masa Kerja (Guru) : 7 Tahun 11 Bulan

5) Masa Kerja (KepSek) : 10 Bulan

6) Pendidikan terakhir : S-1

7) Fakultas/Jurusan : IPS – Geografi

8) Alamat rumah : Jatirejo- Suruh Rt.03 Rw.03

Kab. Semarang.

e. Jumlah Guru/Pegawai

GT PNS GTY GTT PT PNS PTY PTT

1 18 3 - 8 1

f. Peserta Didik

Tabel 3.1 data peserta didik

Tahun Kelas

Jumlah

Rombongan

Belajar

Jumlah Peserta Didik

L P Seluruhnya

2004-2005

VII 2 16 14

30

VIII -

Page 85: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

IX -

Jumlah 2 16 14

30

2005-2006

VII 2 12 15

27

VIII 2 15 14

29

IX - -

-

Jumlah 4 27 29

56

2006-2007

VII 2 23 18

41

VIII 2 12 14

26

IX 2 17 14

31

Jumlah 6 52 46

98

2007-2008

VII 2 20 16

36

VIII 2 26 16

42

IX 2 13 15

28

Jumlah 6 59 47

106

2008-2009

VII 2 29 30

59

VIII 2 21 15

36

IX 2 23 17

40

Jumlah 6 73 62

135

2009-2010

VII 3 35 33

68

VIII 2 30 27

57

Page 86: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

IX 2 20 17

37

Jumlah 7 85 77

162

2010-2011

VII 2 22 26

48

VIII 3 37 35

72

IX 3 32 29

61

Jumlah

8 91 90

181

2011-2012

VII 3 48 45

93

VIII 2 27 25

52

IX 3 37 35

72

Jumlah

8 112 105

217

2012-2013

VII 4 58 42

100

VIII 2 43 47

90

IX 3 25 26

51

8 112 105

241

2013-2014

VII 4

54 60 114

VIII 4

47 54 101

IX 4

43 45 88

Jumlah 12

114 159 303

Page 87: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

T

Tabel 3.2 Lulusan/tamatan 4 tahun terakhir

Tahun

ajaran

Lulusan

(Tamatan)

%

Rata-rata Nilai

Ujian Nasional

Peserta Didik yang

Melanjutkan ke

SMA

Jumlah Target

Hasil Target Jumlah Target

2006 -

2007

25 100 % 8.15 75 25 25

2007 -

2008

28 100 % 7.49 75.05 28 28

2008 -

2009

40 100 % 8.08 75.10 40 40

2014-2015

VII 4

48 56 104

VIII 4

63 59 122

IX 4

48 54 102

VII 4

47 44 91

2015 - 2016 VIII 4

50 57 107

IX 4

63 59 122

Jumlah 12

159 169 328

Page 88: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

2009 -

2010

37 100 % 8.1 75.15 37 37

2010 -

2011

61

100 % 7.9 75.20 61 61

2011 -

2012

72 100 % 7.69 75.30 72 72

2012 -

2013

58 100 % 7,60 75 58 58

2013 -

2014

88 100% 7,60 75 88 88

2014 -

2015

92 100% 101 101

g. Sarana prasarana

Tabel 3.3 Sarana-prasarana sekolah

Page 89: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

N0

Ruang Jumlah

Luas

( M2) Keterangan

1 R. Teori/Kelas 12 448 @ 56

2 Perpustakaan 1 77

3 Lab IPA 1 56

4 Lab Bahasa - 63

Lab Computer 1 63

6 R. Ketrampilan

7 R.Media ( Audio Visual)

8 R.BK 1 20

9 R.Ibadah/Musholla 1 120

10 R.Kepala Sekolah 1 35

11 R.Guru 2 86

12 R. Tata Usaha 1 63

13 KM/WC Kepsek

14 KM/WC Guru/Pegawai -

15 KM/WC Peserta Didik 9 12.48 @1.56

16 R.UKS 1 20

17 Studio Musik 1 42

Page 90: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

18 Aula 1 112

19 Gedung Olahraga -

20 Gudang Olahraga -

21 Gudang Umum 1 25

22 (Lapangan Olahraga) 1 400

23 (Tempat Parkir) -

24 (Green House) -

25 (Taman Sekolah) -

h. Anggaran Sekolah ( sesuai RAPBS/APBS )

Tabel 3.4 Anggaran sekolah

Page 91: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

i. D

aftar ekstrakulikuler

Tabel 3.5 Daftar ekstrakulikuler

Tahun

Ajaran

Sumber Dana

Jumlah Ket.

Pemerintah

Orang tua/

Masyarakat

2005/

2006

131.650.000,- 131.650.000,- (68.589.250)

2006/

2007

243.400.000,- 243.400.000,- (49.049.700)

2007/

2008

281.042.000,-

2008/

2009

400.980.000,-

2009/

2010

487.760.000,-

2010/

2011

582.475.000,-

2011/

2012

752.000.000,-

2012/

2013

830.250.000,-

2013/

2014

1.100.000.000,-

Page 92: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

No Nama

Ekstrakulikuler

Hari Jam

1 PMR SENIN 14.30-15.30

2 FUTSAL SELASA 14.30-16.00

3 ECC SELASA 14.30-15.30

4 PENCAK SILAT RABU 14.30-16.00

5 FOTOGRAFI RABU 14.30-16.00

6 BULUTANGKIS KAMIS 14.30-16.00

7 PASKIBRA JUMAT 13.30-15.00

8 REBANA JUMAT 13.30-15.00

9 CCQ JUMAT 13.00-14.00

10 MENGAJI SABTU 08.30-09.30

11 PRAMUKA SABTU 10.00-11.30

12 MUSIK SABTU 12.00-13.30

13 TARI SELASA 14.30-16.00

14 DRUMBAND SABTU 11.30-13.30

j. Data prestasi siswa tiga tahun terrakhir

Tahun 2013 : Juara I lomba FLS2N melukis tingkat kota

: Juara II lomba story telling tingkat kota

Tahun 2014 : Juara II lomba pidato tingkat kota

: Juara II lomba tartil tingkat kota

: Juara II lomba poster tingkat provinsi

: Juara II lomba POPDA cabang sepak bola

Tahun 2015 : juara III lomba pionering pramuka tingkat kota

3. Subjek Penelitian

Peneliti memilih SMP AL-AZHAR 18 Salatiga karena SMP

tersebut merupakan salah satu SMP swasta yang berkualitas dan

berakreditasi A. Memiliki tenaga pendidik yang kompeten dalam

bidangnya dan memiliki fasilitas-fasilitas yang baik pula dalam

menunjang proses belajar mengajar, sehingga pelaksanaan manajemen

Page 93: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

kelas dapat berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat khususnya

melalui perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi dalam proses

pembelajaran PAI kelas VII, VIII dan IX.

Pelaksanaan manajemen kelas untuk mewujudkan suasana yang

aktif pada proses pembelajaran PAI telah didukung oleh tenaga

pendidik yang benar-benar kompeten dalam bidangnya. Dalam hal ini

guru PAI kelas VIII dan IX diampu oleh ibu Inayatul Wakidah, M.Pd

sedangkan guru PAI kelas VII diampu oleh ibu Siti Nur Milatul

Jannah, S.Pd.I. Selain itu hubungan guru dengan siswa terjalin dengan

baik, hubungan guru dengan wali murid juga terjalin dengan baik

karena setiap tahun ajaran baru SMP AL-AZHAR 18 Salatiga rutin

mengadakan pertemuan dengan wali murid utuk menjalin komunikasi

yang baik salah satunya melalui ahwalusanah. Hubungan guru dengan

siswa dan dengan wali murid yang terjalin dengan baik maka sangat

mendudkung kondusifnya pelaksanaan manajemen kelas.

Manajemen kelas ini sebenarnya telah diterapkan di SMP AL-

AZHAR 18 Salatiga sejak lama, akan tetapi belum teradministrasi

dengan baik, namun pada prakteknya dapat dilihat bagaimana

kerjasama guru dan sekolah dalam melaksanakan manajemen kelas

mengingat pentingnya manajemen kelas dalam memudahkan

berlangsungnya proses pembelajaran. Peran sekolah adalah

menyediakan fasilitas-fasilitas yang memadai sedangkan peran guru

adalah merencanakan bagaimana mendesain kelas yang kondusif dan

Page 94: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

melaksanakan berbagai metode pengajaran yang sesuai dengan materi.

Dari itu peneliti tidak ragu untuk memilih SMP AL-AZHAR 18

Salatiga sebagai subjek penelitian.

B. Paparan Data Temuan Peneliti

1. Pemahaman Guru Tentang Classroom Management

Implementasi Classroom Management untuk mewujudkan suasana

kelas yang aktif pada proses pembelajaran PAI di SMP Al-Azhar 18

Salatiga telah tersusun dan terencana dengan baik. Guru pengampu

mata pelajaran PAI telah memahami dan mengetahui pentingnya

pengelolaan kelas dalam proses pembelajaran untuk mewujudkan

suasana kelas yang aktif.

SMP Al-Azhar 18 Salatiga menggunakan kurikulum 2013 yang

tentunya menuntut keaktifan siswa dalam proses pembelajaran,

khususnya pembelajaran PAI. Tidak mungkin suatu pembelajaran akan

berjalan maksimal dan efektif apabila guru tidak melaksanakan

manajemen kelas dengan baik. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara

sebagai berikut:

“Manajemen kelas berasal dari kata manajemen dan kelas,

berarti bagaimana caranya memanage kelas agar kelas itu bisa

maksimal dalam proses belajar mengajar, sehingga apa yang

menjadi tujuan pembelajaran itu bisa terlaksana dengan baik

dan maksimal” (IW, 27 Agustus 2015, 13:30-14:25).

Tujuan pembelajaran dapat dicapai melalui kegiatan pembelajaran

yang kondusif, suasana kondusif dapat tercipta apabila ada kesesuaian

antara guru, siswa dan kondisi kelas.

Page 95: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

“Manajemen kelas adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan

untuk mengelola kelas agar kelas kondusif saat proses

pembelajaran” (SN, 7 September 2015, 14.50-15.30).

Pendapat di atas menunjukkan betapa pentingnya manajemen kelas

dalam proses pembelajaran dari mengatur proses pelaksanaan

pembelajaran sampai pada pencapaian tujuan pembelajaran. Di bawah

ini merupakan penjelasan mengenai fungsi dan tujuan manajemen

kelas berdasarkan hasil wawancara.

“Fungsi manajemen kelas sangat penting, karena dengan

manajemen itu memudahkan anak dalam belajar sehingga

tujuan pembelajaran dapat dicapai ketika anak belajar dengan

senang. Tujuannya adalah agar anak bisa memahami atau

mengetahui tujuan pembelajaran secara maksimal” (IW, 27

Agustus 2015, 13:30-14:25).

Hal ini sesuai dengan apa yang diutarakan oleh SN

“Fungsinya untuk mengatur siswa, membimbing siswa agar

belajar lebih giat lagi, sehingga nanti pembelajarannya bisa

efektif. Kalau sudah efektif siswa akan bisa memahami dengan

baik. Tujuannya agar siswa mudah menerima materi pada

proses pembelajaran” (7 September 2015, 14.50-15.30).

Penjelasan yang telah di ungkapkan oleh kedua guru PAI tersebut

dapat diketahui bahwa pengajaran akan berhasil dalam arti

pembelajaran dapat berjalan kondusif dan tujuan pengajaran dapat

tercapai apabila guru dapat melaksanakan manajemen kelas dengan

baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen kelas adalah upaya

untuk mangatur atau memanage segala sesuatu yang menjadi faktor

pendukung pelaksanaan pembelajaran, sehingga dapat menciptakan

Page 96: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

atau mempertahankan suasana yang kondusif demi tercapainya tujuan

pembelajaran.

Untuk mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran, maka guru

harus memiliki kemampuan untuk menciptakan suasana belajar yang

rileks dan menyenangkan, dengan suasana belajar yang rileks dan

menyenangkan siswa akan tereksplor potensi dan keaktifannya.

Aktifnya kelas dalam proses pembelajaran menjadi tolak ukur

berhasil tidaknya guru dalam menguasai kelas, dengan suasana kelas

yang aktif siswa akan merasa senang saat proses pembelajaran, siswa

tidak akan jenuh saat mengikuti proses pembelajaran bahkan tidak

jarang dengan metode pembelajaran yang aktif siswa akan lebih

mudah memahami materi. Berikut ini merupakan pengertian suasana

kelas yang aktif menurut IW.

“Suasana kelas yang aktif yaitu dimana di dalam kelas anak

terlibat dalam pembelajaran secara sukarela, anak bisa aktif

untuk bertanya, anak bisa aktif untuk mengeksplor diri. Dapat

dikatakan terjadi interaksi antara siswa dengan guru maupun

siswa dengan siswa” (27 Agustus 2015, 13:30-14:25).

Ungkapan di atas diperjelas oleh SN.

“Suasana kelas yang aktif itu pertama siswa mau

memperhatikan guru, mau mendengarkan guru. Mendengarkan

bukan sekedar mendengar, kalau mendengarkan berarti siswa

menyimak penjelasan atau instruksi dari guru, penjelasan dari

temannya, gagasan dari temannya dengan baik. Yang kedua,

siswa sanggup mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dan

sudah diinstruksikan oleh guru. Dan ketiga, siswa mau

bertanya atau mengkritisi jika ada materi yang belum jelas.

Dapat dikatakan suasana kelas yang aktif itu ada interaksi

antara guru dengan siswa dan siswa satu dengan siswa yang

lain” (7 September 2015, 14.50-15.30).

Page 97: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Sampai saat ini masih banyak siswa yang mengangap pelajaran

PAI adalah pelajaran yang membosankan, karena materi PAI lebih

banyak menjelaskan toeri melalui ceramah atau kisah dan lebih pada

praktek ibadah. Agar pelajaran PAI menjadi pelajaran yang menarik

dan dapat memicu keaktifan siswa maka seorang guru harus pandai

menggunakan strategi pembelajaran aktif yang sesuai dengan materi

yang akan diajarkan.

Namun aktif tidaknya suatu kelas dipengaruhi oleh beberapa

faktor, yaitu faktor dari guru, siswa, fasilitas bahkan pihak keluarga

seperti yang diperoleh dari hasil wawancara.

“Ada beberapa faktor, yang pertama fasilitas, jika guru

menayangkan suatu tayangan yang mungkin menarik bagi

siswa maka banyak siswa yang mau berkomentar atau

bertanya. Yang kedua dari faktor siswa, kalau siswa sedang

kelelahan maka siswa akan cenderung pasif, cenderung

meminta guru untuk tidak menggunakan metode pembelajaran

yang aktif, maunya guru yang bercerita siswa Cuma

mendengarkan,masih dari faktor siswa, kalu siswa ada minat

untuk belajar dia akan aktif dengan sendirinya tanpa disuruh.

Yang ketiga dari faktor materi,kalau materi itu kebetulan

mungkin menyenggol atau menyangkut pengalaman siswa

maka siswa akan bekomentar dan akan bertanya” (SN, 7

September 2015, 14.50-15.30).

IW mempunyai strategi pembelajaran untuk menciptakan suasana

kelas yang aktif pada proses pembelajaran PAI sebagai berikut.

“Agar suasana kelas bisa aktif metode yang saya gunakan

salah satunya adalah diskusi, ketika diskusi anak antusias

untuk ingin tahu sehingga anak merasa senang saat proses

pembelajaran. Jadi pembelajaran tidak kaku yang hanya

monoton, guru berbicara anak mendengarkan, maka hasilnya

kurang maksimal” (27 Agustus 2015, 13:30-14:25).

Page 98: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Begitu pula strategi yang dipakai oleh SN untuk menciptakan suasana

kelas yang aktif pada proses pembelajaran PAI seperti yang

diungkapkan di bawah ini

“Metode yang saya gunakan misalnya diskusi atau membuat

pertanyaan terbimbing, kemudian praktik ibadah” (7

September 2015, 14.50-15.30).

Strategi atau metode pembelajaran aktif yang digunakan guru

merupakan salah satu cara agar siswa memahami tujuan pembelajaran

PAI, yakni membentuk siswa yang cerdas secara intelegensi dan

memiliki akhlak mulia. Dalam proses pembelajaran IW

mengungkapkan tujuan pembelajaran PAI sebagai berikut

“Kalau pada proses pembelajaran PAI tujuan yang ingin

dicapai anak bisa memahami, mengetahui apa yang menjadi

tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan oleh kurikulum”

(27 Agustus 2015, 13:30-14:25).

SN menambahkan penjelasan dari ungkapan diatas yaitu.

“Kalau dalam proses pembelajaran tujuannya siswa mau

mengikuti materi dari awal sampai akhir, kemudian tidak

hanya sekedar mengikuti saja, siswa mau mendengarkan

instruksi dari guru dari awal sampai akhir, siswa mau

bekerjasama dengan teman-temannya, bisa menghargai

temannya, tidak membuat gaduh saat di kelas, kemudian siswa

mau bertanya ketika belum paham, mau mengakui sebenarnya

siswa sudah paham atau belum” (7 September 2015, 14.50-

15.30).

Page 99: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Agar proses pembelajaran PAI dapat berjalan dengan aktif, yakni

anak dapat mengeksplor potensi dalam dirinya, dapat memperoleh

pemahamanya sendiri secara aktual, dan dapat mengkritisi berbagai

persoalan yang ditemui maka guru harus berupaya bagaimana cara

meningkatkan suasana kelas yang aktif mengingat banyaknya

keuntungan yang diperoleh melalui keaktifan siswa tersebut.

IW mengungkapkan upayanya dalam meningkatkan suasana kelas

yang aktif pada proses pembelajaran PAI sebagai berikut.

“Pertama kita melihat materi apa yang disampaikan, kemudian

kita melihat kondisi bagaimana kondisi pembelajaran anak,

apakah kelas ini anak-anaknya masuk pada audiotori,

kinestetik atau visual. Jadi dengan mengetahui kondisi seperti

itu kita akan menentukan metode dan model apa yang sesuai

demgan anak, dengan membuat metode atau model

pembelajaran yang menarik. Contoh materi sholat. Guru

mengajarkan bagaimana anak bisa sholat, yang saya pakai

adalah metode modeling, tapi sebelum itu saya ajak anak untuk

mencari macam-macam sholat. Kalau sudah anak presentasi

lewat power point bagaiman contoh sholat itu. Di endingnya

guru mengajak anak-anak untuk memahami dengan cara

mempraktekkan sholat yang telah dipresentasikan. Guru hanya

meluruskan pekerjaan anak yang salah” (27 Agustus 2015,

13:30-14:25).

Hal tersebut tidak berbeda jauh dengan upaya yang dilakukan SN

dalam meningkatkan suasana kelas yang aktif pada proses

pembelajaran PAI.

“yang pertama membangkitkan minat siswa, memberi motivasi

pada sisiwa, mengapa harus belajar PAI, apa fungsi PAI, maka

dengan demikian siswa akan berfikir. Kedua, mengatur metode

atau strategi pembelajaran, misalnya diskusi atau membuat

pertanyaan terbimbing, kemudian adalagi praktek, contohnya

praktek ibadah” (7 September 2015, 14.50-15.30).

Page 100: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Wawancara di atas menyimpulkan bahwa pembelajaran yang aktif

adalah adanya interaksi antara guru dengan siswa dan antara siswa satu

dengan siswa lainnya, kemudian ada partisipasi siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran, ada kerjasama dan komunikasi yang baik di

kelas. Dapat dikatakan siswa mendengarkan penjelasan guru, siswa

aktif bertanya, menyampaikan gagasan dan juga mengkritisi masalah-

masalah yang timbul saat membahas suatu materi.

2. Pelaksanaan Classroom Management

Berawal dari pemahaman guru PAI mengenai manajemen kelas

untuk mewujudkan suasana kelas aktif pada proses pembelajaran PAI

bagi siswa, maka bagaimanakah pelaksanaan manajemen kelas

tersebut?

Pelaksanaan manajemen kelas meliputi persiapan-persiapan yang

berhubungan dengan faktor yang menunjang proses pembelajaran.

Meliputi faktor guru, siswa, kondisi kelas, fasilitas dan perencanaan

pembelajaran seperti metode dan strategi pembelajaran. Semua faktor

tersebut sangat mempengaruhi pelaksanaan manajemen kelas, apabila

ada satu faktor yang tidak dapat terlaksana dengan baik maka

manajemen kelas juga tidak dapat berjalan dengan baik pula.

“Sebagai guru, kita sudah memiliki perencanaan atau

merencanakan bagaimana proses pembelajaran bisa aktif

melalui manajemen kelas. salah satunya melalui RPP,

menggunakan metode yang memicu keaktifan anak seperti

diskusi dan presentasi” (IW, 27 Agustus 2015, 13:30-14:25).

Page 101: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Ungkapan di atas menjelaskan bahwa dalam melaksanakan manajemen

kelas seorang guru harus mempersiapkan perencanaan yang

berhubungan dengan pembelajaran. Senada dengan penjelasn SN di

bawah ini.

“Saya sudah merasa cukup baik dalam melaksanakan

manajemen kelas, tapi juga kadang merasa belum baik, karena

saya masih muda masih merasa belum profesional

dibandingkan dengan guru senior. Tapi yang jelas saya sudah

melaksanakan upaya menciptakan suasana aktif tersebut” (7

September 2015, 14.50-15.30).

Baik belumnya suatu manajemen kelas memerlukan proses yang

tidak sebentar dan bukan merupakan proses yang mudah, harus ada

kerjasama antara pihak sekolah, guru dan keluarga untuk

melaksanakannya. Baik guru maupun pihak sekolah harus sama-sama

belajar memperbaiki kualitas, khususnya para guru muda hendaknya

lebih baik lagi dalam mempelajari manajemen kelas.

Dapat dikatakan manajemen kelas yang baik untuk mewujudkan

suasana kelas yang aktif pada pembelajara PAI tergantung pada guru

sebagai pelaksana manajemen kelas tersebut. Berkat kemampuan guru

dalam memahami apa itu manajemen kelas dan berbagai inovasi dalam

mempraktekkan berbagai metode pembelajaran yang sesuai maka

proses pembelajaran akan berlangsung dengan aktif dan efektif.

Mengenai pelaksanaan manajemen kelas yang baik, IW menyatakan.

“Sebelumnya guru harus mengetahui apa itu manajemen kelas,

kemudian bagaimana caranya sesudah di kelas guru memanaj

kelas itu, bisa membuat kelas itu menarik dan kelas itu aktif

sehingga proses pembelajaran PAI tidak lagi menjadi mata

Page 102: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

pelajaran yang membosankan” (27 Agustus 2015, 13:30-

14:25).

Hal ini senada dengan SN mengungkapkan pelaksanaan manajemen

kelas yang baik itu adalah sebagai berikut.

“Masalah manajemen kelas yang baik pertama kelas itu

tergantung dari metode yang digunakan guru, kalau pengen

metodenya ceramah, pengennya guru didengarkan maka

suasana kelas harus tidak ada suara kecuali suara guru, kalau

anak mau bertanya baru kita persilahkan. Tapi kalau

pengennya metode diskusi kelas mesti rame, kalau metode

diskusi yang saya harapkan bukan aktif fisik saja tapi juga aktif

secara mental, kalau aktif mental berarti siswa benar-benar

bekerja, tapi kalau aktif fisik siswa Cuma menggerombol ,

mengelompok tapi ternyata yang diobrolkan masalah lain.

Dapat dikatakan manajemen kelas yang baik itu adanya

suasana kondusif saat proses pembelajaran” (7 September

2015, 14.50-15.30).

Pernyataan di atas, telah memperjelas bahwa pelaksanaan

manajemen kelas untuk mewujudkan suasana kelas yang aktif pada

proses pembelajaran PAI sudah dilaksanakan dengan baik. Dapat

dikatakan manajemen kelas yang baik yaitu terciptanya situasi

kondusif dalam proses pemebelajaran.

3. Kesulitan dan Hambatan dalam Pelaksanaan Classroom

Management

Dalam pelaksanaan manajemen kelas untuk mewujudkan suasana

kelas yang aktif pada proses pembelajaran PAI tentunya tidak terlepas

dari berbagai masalah. Masalah ini tidak hanya muncul dari individu

dan kelompok, tapi juga timbul dari guru itu sendiri, siswa dan pihak

keluarga.

Page 103: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

“Saat diskusi kelompok kalau saya menyuruh siswa untuk

memilih kelompok sendiri pasti ada satu anak yang tidak dapat

kelompok, itu bisa diidentifikasi kalau anak tersebut biasanya

punya masalah dengan temannya. Kalau sudah saya tetapkan

kelompoknya ada sebagian siswa yang pengen pindah

kelompok maunya dengan teman yang itu-itu saja” (SN, 7

September 2015, 14.50-15.30).

Ternyata untuk mengatur siswa dalam satu kelas itu tidak mudah,

begitu pula untuk menciptakan kerjasama kelompok. Sesuai dengan

ungkapan di atas ada siswa yang mengalami masalah dengan siswa

lain yang menghambat proses diskusi kelas.

Guru juga kerap mengakui bahwa masalah manajemen kelas terkadang

timbul dari diri guru sendiri.

“Biasanya ada masa-masa dimana guru merasa jenuh, ada

masa guru tidak mau belajar. Hal itu mengurangi maksimalnya

proses mengajar. Guru harus cepat merefresh hal-hal yang

dapat menghambat kemaksimalannya untuk mengajar” (27

Agustus 2015, 13:30-14:25).

“Kurangnya profesionalitas atau pemahaman guru mengenai

palaksanaan manajemen kelas” (SN, 7 September 2015, 14.50-

15.30).

Kesimpulan yang dapat diambil dari kedua pernyataan tersebut

masalah manajemen kelas yang timbul dari guru adalah kadang

kurangnya kesadaran guru dalam mempelajari manajemen kelas secara

menyeluruh sehingga menghambat proses pembelajaran.

Hambatan yang berasal dari siswa diungkapkan oleh IW sebagai

berikut.

“Siswa memiliki banyak karakter, memiliki cara belajar yang

berbeda-beda. Seperti di kelas ada anak yang bersifat

Page 104: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

kinestetik, audiens dan auditori, sedangkan guru inginnya

menyampaikan materi dengan metode yang dapat diterima

semua anak dengan senang. Terkadang satu metode belum

tentu cocok dengan semua anak, kadang si A cocok si B tidak

cocok, atau si B cocok si A tidak cocok. Jadi guru merasa

kerepotan dengan karakter siswa yang bervariasi” (27 Agustus

2015, 13:30-14:25).

Sejalan dengan pemikiran SN juga mengungkapkan masalah

manajemen kelas yang timbul dari siswa yaitu.

“Karakter siswa yang berbeda, misalnya guru menggunakan

metode diskusi agar menciptakan kelas aktif, kalau anak tipe

belajarnya auditorial, kalau belum dijelaskan belum paham itu

memang agak kesulitan, biasanya siswa tersebut akan protes”

(7 September 2015, 14.50-15.30).

Pelaksanaan manajemen kelas untuk mewujudkan suasana kelas

yang aktif tidak akan telaksana jika fasilitas yang dibutuhkan dalam

proses pembelajaran tidak memadai. Dari itu dibutuhkan fasilitas yang

lengkap dan memadai guna kelancaran prose pembelajaran. Di SMP

Al-Azhar 18 Salatiga telah memiliki fasilitas kelas yang lengkap dan

memadai, jadi guru tidak meperoleh kendala dalam melaksanakan

proses pembelajaran berkenaan dengan fasilitas.

Tidak dapat dipungkiri masalah manajemen kelas juga dapat

timbul dari keluarga. IW mengungkapkan masalah yang timbul dari

keluarga yaitu.

“Tidak adanya atau kurangnya kesesuaian antara tujuan yang

dilaksanakan dan diajarkan di sekolah dengan contoh yang

diterima dikeluarga. Misalnya di sekolah anak diajarkan untuk

menutup aurat, mengenakan jilbab, tapi di rumah ternyata

ibunya tidak berjilbab dan suka memakai pakaian terbuka. Hal

tersebut tentu memengaruhi pamahaman anak.contoh lagi, di

sekolah anak diajarkan untuk sholat lima waktu, tapi di rumah

Page 105: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

orang tua tidak mengingatkan anak dan tidak memberikan

contoh yang baik” (27 Agustus 2015, 13:30-14:25).

Pemikiran di atas tidak jauh beda dengan pernyataan dari SN mengenai

masalah manajemen kelas yang timbul dari keluarga dibawah ini.

“Dukungan keluarga sangat berpengaruh pada perhatian anak

di dalam kelas, biasanya anak yang mendapat dukungan baik

dari keluarga, misal mendapat motivasi biasanya dari segi

mental akan antusias dalam pembelajaran. Jadi kebanyakan

anak-anak yang aktif bertanya tidak lepas dari motivasi

keluarga” (7 September 2015, 14.50-15.30).

Bergai masalah di atas dapat disimpulkan bersama bahwa masalah

guru adalah timbulnya rasa jenuh yang mengakibatkan kurangnya

semangat untuk lebih belajar memahami manajemen kelas dan

memahami karakter siswa, dari faktor siswa adalah karakter siswa

yang berbeda-beda sehingga kadang guru mengalami kesulitan dalam

menerapkan metode pembelajaran yang dapat diterima oleh semua

siswa di kelas, sedangkan dari faktor keluarga yaitu kurangnya

perhatian orang tua terhadap anak, dan kurang sesuainya orang tua

dalam menerapkan ajaran yang diterima anak dei sekolah dengan

kebiasaan orang tua di rumah.

4. Solusi atas Masalah dalam Pelaksanaan Classroom Management

Dapat kita ketahui bersama bagaimana solusi atas masalah

manajemen kelas melalui hasil wawancara sebagai berikut, berkenaan

prosedur manajemen kelas dimensi pencegahan dari faktor guru

sebagaimana yang diungkapkan oleh IW dibawah ini.

Page 106: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

“Guru masih harus banyak belajar dalam mengatasi dan

mengurus siswa, contohnya bagaimana cara menerapkan

metode yang terbaru yang sesuai dengan karakter siswa” (27

Agustus 2015, 13:30-14:25).

“Guru harus terus belajar, dan juga memperbaiki kualitas diri”

(SN, 7 September 2015, 14.50-15.30).

Sedangkan solusi masalah yang timbul dari faktor siswa SN

mengungkapkan sebagai berikut.

“Saya lebih cenderung memberikan pemahaman pada siswa,

menasehati dan mengarahkan kepada hal yang lebih baik” (7

September 2015, 14.50-15.30).

IW memberikan penjelasan mengenai solusi yang timbul dari siswa

yaitu.

“Guru memberikan apersepsi diawal pembelajaran, atau

memancing rasa ingin tahu siswa dengan hal-hal yang menarik

kalau materinya baru. Atau guru memberi testimoni-testimoni.

Misal materi sholat, guru memberi anak testimoni ada anak

yang rajin melaksanakan sholat dan apa yang diinginkan dapat

terkabul. Dengan testimoni tersebut maka siswa akan tertarik

dengan guru dan materi pembelajaran” (27 Agustus 2015,

13:30-14:25).

Adapun prosedur manajemen kelas dimensi penyembuhan sebagai

solusi masalah yang timbul dalam pelaksanaan manajemen kelas yakni

masalah yang timbul dari faktor siswa adalah sebagaimana

diungkapkan oleh IW yaitu.

“Guru harus selalu mengingatkan anak, bagi anak yang bersifat

kinestetik guru harus memberikan kegiatan yang dapat

menghambat siswa untuk berbuat onar di kelas, seperti

Page 107: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

menyuruhnya membawakan laptop, menyolokkan kabel LCD

dan lainnya, maka anak tersebut akan merasa senang dan

merasa dihargai” (27 Agustus 2015, 13:30-14:25).

Sedangkan solusi yang diungkapkan oleh SN yaitu.

“Seumpama siswa tidak bisa diberi pemahaman maka saya

minta bantuan pada wali kelas untuk membimbing siswa

tersebut” (7 September 2015, 14.50-15.30).

Mengenai masalah dari pihak keluarga, IW memberikan solusi

sebagaimana diungkapkan di bawah ini.

“Harus ada kerjasama yang baik antara sekolah dan keluarga

dalam mendidik anak, orang tua harus bisa mengkondisikan

diri dengan ajaran yang diterima anak di sekolah” (27 Agustus

2015, 13:30-14:25).

Hal senada diungkapkan oleh SN dalam memberikan solusi mengenai

masalah yang timbul dari keluarga sebagai berikut.

“Berkomunikasi pada orang tua siswa lewat bantuan wali kelas

untuk melaporkan bagaimana kondisi siswa di sekolah, agar

orang tua lebih memperhatikan anak” (7 September 2015,

14.50-15.30).

Penjelasan di atas mengenai solusi masalah-masalah yang timbul

dalam pelaksanaan manajemen kelas dapat ditarik kesimpulan, untuk

mengatasi masalah yang timbul dari guru, seorang guru harus

senantiasa belajar dan belajar bagaimana memahami prosedur

manajemen kelas secara mendalam, dan juga mempelajari lagi metode

Page 108: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

pembelajaran yang pas untuk diterapkan pada siswa. Untuk mengatasi

masalah yang timbul dari siswa, guru harus selalu mengingatkan,

memberi pemahaman dan membimbing siswa yang sering membuat

masalah di kelas, kemudian melakukan kerjasama dengan wali kelas

untuk membantu menyelesaikan masalah siswa.

Mengatasi masalah yang timbul dari pihak keluarga, harus ada

kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan pihak orang tua

siswa, orang tua hendaknya lebih memperhatikan bagaimana kondisi

siswa dan harus memberukan motivasi yang kuat, serta dukungan

moril dan materil.

Banyak upaya yang harus ditempuh untuk meningkatkan

manajemen kelas yang baik agar suasana kelas bisa aktif. IW

berpendapat bahwa:

“Dalam manajemen kelas yang paling berpengaruh adalah

guru, guru harus senantiasa belajar dan belajar, kemudian

menilai kembali atau mengklarifikasi, menelaah metode-

metode yang selama ini digunakan. Apa kekurangan dan

kelebihannya, apakah sudah sesuai dan mendukung proses

pembelajaran atau belum. Guru harus lebih belajar memahami

bagaimana karakter anak sehingga mampu memutuskan

kepada kelas mana suatu metode di terapkan. Kemudian guru

belajar mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah yang

muncul pada proses pembelajaran” (27 Agustus 2015, 13:30-

14:25).

Senada dengan pendapat di atas SN menyatakan:

“Untuk meningkatkan manajemen kelas yang baik agar kelas

menjadi aktif pertama dari faktor guru, guru lebih

mempersiapkan materi dengan baik, merancang metode

pembelajaran dengan baik. Kemudian dari faktor siswa, dari

awal siswa sudah harus dikondisikan untuk mengikuti

pembelajaran di kelas, siswa harus melaksanakan tugas dengan

Page 109: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

baik, membuat peraturan kelas yang harus disepakati bersama.

Dari faktor fasilitas harus memadai dan harus dipersiapkan

dengan baik, dari faktor keluarga, harus ada pendekatan

emosional dari pihak keluarga dengan siswa” (7 September

2015, 14.50-15.30).

Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan

manajemen kelas yang baik agar tercipta suasana kelas yang aktif

maka dapat ditempuh langkah-langkah sebagai berikut: pertama guru

harus senantiasa belajar dan belajar, kemudian mempersiapkan materi

dan metode pembelajaran dengan baik, mengkaji apakah metode yang

digunakan sudah tepat atau belum, dan yang lebih penting guru harus

belajar memahami karakter siswa. Kedua siswa harus dipersiapkan

dengan baik sebelum mengikuti proses pembalajaran, ketiga keluarga

harus memberikan semangat dan motivasi pada anak agar anak lebih

semangat dalam mengikuti pembelajaran.

Page 110: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pemahaman Guru Tentang Classroom Management untuk

Mewujudkan Suasana Kelas Aktif pada Proses Pembelajaran PAI

Setiap guru pasti menginginksn situasi yang mendukung

kelancaran proses pengajarannya, begitu pula sebagai siswa pasti juga

mengharapkan situasi yang rileks, nyaman dan menyenangkan saat

menerima pelajaran. Kondisi seperti itu tidak akan terlaksana apabila guru

tidak mengerti apa itu manajemen kelas, tanpa pelaksanaan manajemen

kelas maka proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan efektif dan

kondusif. Karena segala sesuatu yang merupakan faktor pendukung

pelaksanaan pembelajaran diatur dalam manajemen kelas, baik dari faktor

guru, siswa, fasilitas, penataan ruang kelas, sampai pada penyusunan RPP.

Sebagai pemberian dasar serta penyiapan kondisi bagi terjadinya

proses belajar yang efektif, pengelolaan kelas menunjuk kepada

pengaturan orang (dalam hal ini terutama peserta didik) maupun

pengaturan fasilitas. Fasilitas di sini mencakup pengertian yang luas mulai

dari ventilasi, penerangan, tempat duduk, sampai dengan perencanaan

progam belajar mengajar yang tepat, termasuk penggunaan perangkat

lunak sebagai media pembelajaran.

Hasil penelitian di SMP Al-Azhar 18 Salatiga mengenai

pemahaman guru PAI tentang manajemen kelas bahwa keberhasilan tujuan

pembelajaran tidak lepas dari penerapan manajemen kelas sebagai mana

Page 111: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

yang telah diungkapkan oleh guru PAI di SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga

bahwa manajemen mempunyai fungsi yang sangat penting, karena dengan

manajemen itu akan memudahkan siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai. ketika anak

belajar dengan senang maka anak bisa mudah memahami atau mengetahui

materi yang disampaikan guru dengan begitu tujuan pembelajaranpun

dapat tercapai dengan maksimal.

Berdasarkan hasil temuan peneliti guru PAI di SMP Islam Al-

Azhar 18 Salatiga telah memahami apa itu manajemen kelas. dapat

dikatakan bahwa pemahaman guru PAI mengenai manajemen kelas adalah

serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengelola kelas agar kelas

kondusif saat proses pembelajaran. Dengan terciptanya susana kelas yang

kondusif maka proses pembelajaran akan berjalan dengan baik, guru dapat

menyampaikan materi dengan lancar dan siswa pun dapat menerima

materi dengan senang hati.

Suasana yang kondusif dapat diciptakan oleh guru melalui

pengaturan metode pembelajaran yang aktif. Aktifnya kelas dalam proses

pembelajaran menjadi tolak ukur berhasil tidaknya guru dalam menguasai

kelas, dengan suasana kelas yang aktif siswa akan merasa senang saat

proses pembelajaran berlangsung, siswa tidak akan jenuh saat mengikuti

proses pembelajaran bahkan tidak jarang dengan metode pembelajaran

yang aktif siswa akan lebih mudah memahami materi.

Page 112: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Suasana kelas yang aktif terlihat dari adanya interaksi antara guru

dengan siswa dan siswa satu dengan siswa yang lain, siswa terlibat dalam

pembelajaran secara sukarela, siswa juga bisa aktif bertanya dan aktif

mengeksplor diri.

Apabila dalam suatu pembelajaran di kelas, tidak ada interaksi

yang berarti dalam proses pembelajaran, hanya guru yang terlihat

berbicara sedangkan siswa hanya diam dan mendengar tentu suasana

menjadi kaku, siswa akan merasa jenuh dengan pembelajaran. Dari itu

siswa akan menyibukkan diri dengan melakukan aktifitas yang dapat

menghilangkan kejenuhan namun mengganggu proses pembelajran seperti

mencoret-coret buku atau bercerita dengan teman sebangku. Kalau hal itu

terjadi siswa tidak akan memperhatikan penjelasan guru sehingga tujuan

pembelajaranpun tidak tercapai dengan maksimal.

Pembelajaran aktif menghendaki peran serta siswa yang tidak

hanya mendengar, melainkan juga melihat supaya lebih paham walaupun

sedikit, mendiskusikannya agar memahami atau mendalami,

melakukannya agar memperoleh pengetahuan, dan mengerjakannya agar

menguasainya (Suyadi, 2013: 34).

Selain lebih mudah memahami materi, pembelajaran aktif juga

akan meningkatkan rasa ingin tahu siswa, mengajarkan siswa

berkomunikasi dengan baik, mengajarkan siswa bertanggung jawab dan

mendorong siswa kepada kepedulian sosial.

Page 113: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Menurut Confusius dalam Munthe (2009: 63) strategi

pembelajaran yang paling baik adalah yang melibatkan siswa berperilaku

aktif dalam praktik, sebab dengan praktik siswa telah memahami apa yang

menjadi tujuan pembelajaran. Strategi ceramah yang lebih banyak

memanfaatkan kemampuan mendengar tidak membawa banyak

keberhasilan belajar. Strategi memanfaatkan visual akan lebih

memungkinkan siswa mengingat materi pelajaran, karena strategi ini dapat

membentuk sebuah gambar atau ingatan dalam otak siswa.

Terciptanya suasana aktif dalam proses pembelajaran PAI tidak

lepas dari pemahaman dan keterampilan guru dalam melaksanakan

manajemen kelas, dari itu sebelum melaksanakan pembelajaran guru

terlebih dulu sudah merencanakan seperti apa pelaksanaan pembelajaran

yang diharapkan agar siswa bisa aktif di kelas. yakni melalui penggunaan

strategi pembelajaran yang mendorong keaktifan siswa.

B. Pelaksanaan Classroom Management untuk Mewujudkan Suasana

Kelas Aktif pada Proses Pembelajaran PAI

Untuk menyukseskan pelaksanaan manajemen kelas dalam

menciptakan suasana kelas yang aktif pada proses pembelajaran PAI, perlu

diadakan perencanaan-perencanaan. Perencanaan tersebut meliputi

pengorganisasian siswa di kelas, pengorganisasian kegiatan-kegiatan

pembelajaran, dan pengorganisasian sarana-sarana pembelajaran.

Pembelajaran PAI bagi siswa SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga

telah menggunakan pengelolaan kelas yang baik hal tersebut dapat

Page 114: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

diketahui dari hasil wawancara bahwa guru PAI telah memiliki

perencanaan dan melaksanakan manajemen kelas dengan baik. Guru

merencanakan bagaimana proses pembelajaran PAI dapat berlangsung

aktif melalui manajemen kelas, salah satunya melalui penyusunan RPP.

Dimana RPP yang disusun telah ditetapkan metode pembelajaran aktif

yang akan diterapkan di kelas seperti metode diskusi dan presentasi.

Persiapan guru PAI dalam pengorganisasian siswa di kelas dapat

dilihat dari upaya guru dalam mengkondisikan dan mempersiapkan siswa

sebelum menerima materi dari guru. Setelah semua siswa masuk ke kelas,

guru memberikan apersepsi yaitu menyamakan persepsi siswa dengan

memberikan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan materi

pelajaran atau dengan cara memberikan testimoni yang membuat siswa

tertarik dengan materi yang akan disampaikan, sehingga dengan rasa

tertarik itu siswa akan memperhatikan dan mengikuti proses pembelajaran

dengan baik.

Berdasarkan pengamatan penulis saat mengikuti proses

pembelajaran PAI secara langsung, testimoni yang diberikan guru yaitu

seputar pengalaman religius siswa yang berhubungan dengan materi

pelajaran PAI. Waktu itu guru akan menyampaikan materi tentang shalat

sunah, guru memberikan pertanyaan pada siswa apa saja yang merupakan

shalat sunnah. Lalu ada salah satu siswa yang memnjawab shalat Dhuha,

siswa tersebut diminta maju ke depan kelas karena rajin melaksanakan

shalat Dhuha dan menceritakan manfaat apa yang diperoleh. Siswa

Page 115: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

bercerita semenjak rajin shalat Dhuha keinginannya jadi terkabul, sebelum

meminta komputer pada orang tuanya, orang tuanya sudah terlebih dulu

membelikan komputer yang diinginkan.

Pengorganisasian kegiatan-kegiatan pembelajaran, dapat dilihat

dari perencanaan guru sebelum mengajar. Yakni planing bagaimana kelas

akan dibentuk melalui penyusunan RPP, dalam RPP tersebut telah

ditetapkan apa materi yang akan diajarkan, kemudian metode apa yang

akan digunakan dan instrumen pembelajaran yang diperlukan untuk

menyampaikan materi.

Berdasarkan pengamatan penulis, guru menyampaikan materi

pelajaran Shalat sunnah dengan menggunakan metode diskusi dan

presentasi. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok sesuai

dengan tema yang di tentukan. Ada yang mendapat shalat gerhana bulan,

gerhana matahari, shalat istisqa’ dan sebagainya. Setelah selesai

berdiskusi, masing-masing kelompok bergantian untuk presentasi di depan

kelas. disini terlihat bagaimana keaktifan siswa saat mengemukakan

pendapatnya dan saat mengajukan pertanyaan pada kelompok yang

presentasi.

Pengorganisasian sarana-sarana pembelajaran, dapat dilihat dari

persiapan sarana-sarana yang diperlukan dalam proses pembelajaran.

Sesuai pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di kelas VIII D, saat itu

guru menyampaikan materi shalat istisqa’, guru membagi siswa kedalam

beberapa kelompok kemudian meminta diskusi mengenai shalat istisqa’

Page 116: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

dan bergantian mempresentasikannya. Siswa diminta menuliskan hasil

diskusi dengan power point dari itu masing-masing kelompok

menggunakan laptop yang telah dipersiapkan terlebih dahulu, kemudian

untuk presentasi di depan kelas, siswa menayangkannya dengan

menggunakan LCD, semua sarana tersebut telah dipersiapkan sebelum

pelajaran dimulai sehingga tidak menghabiskan waktu yang ada.

Strategi pembelajaran merupakan bagian dari manajemen kelas,

karena strategi pembelajaran merupakan upaya guru untuk mencapai

kompetensi. Begitu pula manajemen kelas bertujuan untuk memudahkan

siswa mengikuti proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat

tercapai.

Sebagaimana penjelasan, mengajar adalah usaha yang

memanfaatkan berbagai strategi, metode, dan teknik guna memungkinkan

tercapainya kompetensi atau hasil belajar tertentu dalam arti terjadinya

perubahan dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mampu menjadi mampu

(Bermawi Munthe, 2009: 53).

Dari hasil pemaparan di atas, maka sudah jelas bahwa guru PAI di

SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga telah melaksanakan manajemen kelas

dengan beik dan terncana. pelaksanaan pembelajaran telah direncanakan

terlebih dahulu, mulai dari pengorganisasian siswa, pengorganisasian

kegiatan-kegiatan pembelajaran, dan pengorganisasian sarana-sarana

pembelajaran. Yang mencakup menyusun RPP dan menentukan strategi

Page 117: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

pembelajaran. Setelah semua perencanaan itu matang baru dilaksanakan

sesuai rencana.

C. Kesulitan dan Hambatan dalam Pelaksanaan Classroom Management

untuk Mewujudkan Suasana Kelas Aktif pada Proses Pembelajaran

PAI

Pelaksanaan manajemen kelas untuk mewujudkan suasana kelas

aktif pada proses pembelajaran PAI tentunya tidak terlepas dari berbagai

masalah, hambatan dan kesulitan. Hambatan tersebut bisa berasal dari

guru, siswa, fasilitas dan pihak keluarga.

Kesulitan/hambatan yang berasal dari guru yaitu adanya masa-

masa dimana guru merasa jenuh, ada masa guru tidak mau belajar. Hal itu

mengurangi keefektifan proses pembelajaran, karena menghambat

kemaksimalan guru dalam menyampaikan pelajaran. Dengan demikian

manajemen kelas tidak diterapkan dengan baik. Dari pernyataan yang

disampaikan oleh salah satu guru PAI saat merasa jenuh mengajar yang

seharusnya kelas melaksanakan presentasi akhirnya guru menggantinya

dengan tugas.

Kesulitan/hambatan yang berasal dari siswa yaitu siswa memiliki

banyak karakter, memiliki cara belajar yang berbeda-beda. Terkadang satu

metode belum tentu cocok dengan semua anak, jadi guru merasa kerepotan

dengan karakter siswa yang bervariasi. Dijelaskan oleh guru PAI bahwa

karakter siswa dalam menerima pelajaran itu berbeda-beda, ada anak yang

model pembelajarannya kinestetik, ada yang audiens ada juga yang visual.

Page 118: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Terkadang untuk menggabungkan ketiga model tersebut dalam satu

metode tidaklah mudah, maka guru dituntut untuk kreatif bagaimana

disuatu pembelajaran dalam kelas yang siswanya berbeda karakter dapat

melaksanakan metode pembelajaran yang dapat diterima oleh semua anak.

Kesulitan/hambatan yang berasal dari keluarga yaitu tidak adanya

atau kurangnya kesesuaian antara nilai-nilai yang dilaksanakan dan

diajarkan di sekolah dengan kebiasaan yang diterima di lingkungan

keluarga. Misalnya di sekolah anak diajarkan untuk menutup aurat,

mengenakan jilbab, tapi di rumah ternyata ibunya tidak berjilbab dan suka

memakai pakaian terbuka. Hal tersebut tentu memengaruhi pamahaman

anak.contoh lagi, di sekolah anak diajarkan untuk sholat lima waktu, tapi

di rumah orang tua tidak mengingatkan anak dan tidak memberikan contoh

yang baik. Selain itu juga kurangnya perhatian dan motivasi yang

diberikan orang tua kepada anak yang mengakibatkan anak tidak semangat

dalam mengikuti pelajaran.

Dari berbagai masalah yang telah diungkapkan di atas dapat

disimpulkan bahwa masalah yang barasal dari guru adalah masih

kurangnya konsistensi mengenai tanggung jawab guru sebagai pengajar,

dengan adanya rasa malas untuk belajar memperbaiki kualitas diri serta

adanya rasa jenuh, sedang masalah siswa yaitu karakter siswa yang

berbeda-beda dalam belajar sehingga kadang guru merasa kesulitan untuk

menerapkan metode yang sesuai dan dapat diterima oleh semua siswa, dari

faktor keluarga sendiri kurangnya perhatian orang tua kepada anaknya,

Page 119: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

kurangnya motivasi yang diberikan serta kurangnya kesesuaian antara

nilai-nilai yang diajarkan di sekolah dengan kebiasaan keluarga.

Masalah manajemen kelas juga bisa berasal dari individu dan juga

kelompok siswa, seperti saat diskusi kelompok pasti ada satu anak yang

tidak dapat kelompok, itu bisa diidentifikasi kalau anak tersebut biasanya

punya masalah dengan temannya atau ada sebagian siswa yang pengen

pindah kelompok maunya dengan teman yang itu-itu saja.

Masalah individu dari pemaparan tersebut, ada siswa yang merasa

mampu mengerjakan tugas sendiri sehingga tidak suka kerja sama dengan

temannya dan tidak suka dengan kerja kelompok, sedangkan masalah

kelompok ada siswa yang kurang bisa menerima kehadiran siswa lain

dalam kelompoknya, entah apa permasalahannya yang jelas guru harus

bertindak cepat dalam mengidentifikasi masalah-masalah tersebut agar

tidak mengganggu proses pembelajaran.

D. Solusi dalam Pelaksanaan Classroom Management untuk

Mewujudkan Suasana Kelas yang Aktif pada Proses Pembelajaran

PAI

Beberapa solusi yang dilakukan oleh guru PAI untuk mengatasi

hambatan dalam melaksanakan manajemen kelas, guna mewujudkan

suasana kelas aktif pada proses pembelajaran PAI, berkenaan dengan

prosedur manajemen kelas dimensi pencegahan yaitu.

Solusi terhadap masalah yang muncul dari faktor guru, guru harus

segera merefresh hal-hal yang dapat menghambat kemaksimalannya dalam

Page 120: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

mengajar, guru harus terus belajar memperbaiki kualitas diri, contohnya

bagaimana cara menerapkan metode yang sesuai dengan karakter siswa.

Guru masih harus banyak belajar dalam mengatasi dan memahami

karakter siswa.

Solusi terhadap masalah yang muncul dari faktor siswa, guru harus

lebih memberikan pemahaman pada siswa, menasehati dan mengarahkan

kepada hal yang lebih baik yang dapat melancarkan proses pembelajaran.

Kemudian guru memberikan apersepsi diawal pembelajaran, atau

memancing rasa ingin tahu siswa dengan hal-hal yang menarik kalau

materinya baru. Atau guru memberi testimoni-testimoni kepada anak

untuk menarik perhatian.

Sedangkan berkenaan dengan prosedur manajemen kelas dimensi

penyembuhan, solusi yang dilakukan guru dalam mengatasi masalah

manajemen kelas yaitu.

Solusi terhadap masalah yang muncul dari faktor siswa, jika siswa

tidak bisa diberi pemahaman maka hendaknya guru meminta bantuan pada

wali kelas untuk membimbing siswa tersebut, serta menghubungi wali

murid untuk mengabari sikap anak di kelas. Guru harus selalu

mengingatkan anak, bagi anak yang bersifat kinestetik guru harus

memberikan kegiatan yang dapat menghambat siswa untuk berbuat onar di

kelas. Guru selalu menegur siswa yang suka membuat onar di kelas,

terkadang guru juga memberi hukuman, hal tersebut merupakan upaya

Page 121: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

yang dilakukan guru untuk mempertahankan suasana kelas agar tetap

kondusif.

Solusi terhadap masalah yang muncul dari pihak keluarga,

Berkomunikasi pada orang tua siswa lewat bantuan wali kelas untuk

memberitahu bagaimana kondisi siswa di sekolah, agar orang tua lebih

memperhatikan anak. Harus ada kerjasama yang baik antara sekolah dan

keluarga dalam mendidik anak, orang tua harus bisa mengkondisikan diri

dengan nilai-nilai yang diterima anak di sekolah.

Berbagai masalah yang muncul dari faktor guru dapat dicegah

melalui sikap konsisten guru untuk terus belajar meningkatkan kualitas

diri, meliputi belajar bagaimana prosedur pelaksanaan manajemen kelas

yang baik, belajar penguasaan materi yang akan diajarkan, belajar

bagaimana cara menerapkan berbagai strategi pembelajaran aktif yang

ssesuai dengan karakter siswa, juga belajar memahami berbagai karakter

siswa.

Sedangkan berbagai masalah yang muncul dari faktor siswa dapat

dicegah dengan upaya guru dalam menasehati, memberi bimbingan dan

pemahaman serta memberikan motivasi pada siswa, sehingga dengan cara

tersebut siswa merasa dihargai, siswa merasa diperhatikan. Selain itu

dalam proses pembelajaran sebelum menyampaikan materi guru juga

harus memberi motivasi dengan cara menyampaikan testimoni, sebagai

penyemangat manfaat apa yang diperoleh dari materi tersebut, serta

Page 122: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

memberikan apersepsi terhadap materi baru sehingga anak punya

pandangan mengenai materi yang akan diterima.

Berbagai masalah yang muncul dari faktor siswa dapat diatasi

dengan cara, apabila siswa yang bermasalah tidak bisa diberi pemahaman

secara halus, maka guru dapat menggunakan hukuman yang bisa

menimbulkan efek jera, selain itu guru melibatkan siswa yang cenderung

aktif dalam aktifitas pengajaran, contoh siswa disuruh untuk menyiapkan

LCD, mengambil buku paket di perpustakaan sehingga siswa yang aktif

tersebut tidak melakukan kegiatan yang dapat mengganggu proses

pembelajaran. Kemudian guru bekerjasama dengan wali kelas untuk sama-

sama memberikan bimbingan pada siswa yang bermasalah tersebut.

Masalah yang muncul dari pihak keluarga dapat diatasi dengan

cara pertemuan rutin dengan wali murid, kemudian menjalin komunikasi

dan kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan keluarga agar sama-

sama menbimbing anak, orang tua harus memberikan motivasi yang lebih

pada anak agar anak dapat bersemangat saat mengikuti pembelajaran.

Mengingat begitu penting peranan keluarga dalam menentukan perilaku

anak, sebaiknya orang tua harus memberikan penanaman nilai yang sama

dengan apa yang diperoleh anak di sekolah.

Apabila guru telah melaksanakan solusi tersebut dengan baik,

maka proses pembelajaran PAI tidak akan menjadi mata pelajaran yang

membosankan lagi, akan tercipta suasana yang kondusif bagi

tereksplornya potensi dan keaktifan siswa sehingga siswa akan lebih

Page 123: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

memahami materi yang disampaikan guru dan tujuan pembelajaran pun

dapat tercapai.

Satu hal yang tidak boleh diabaikan oleh guru PAI adalah

bagaimana cara meningkatkan manajemen kelas yang baik untuk

mewujudkan suasana kelas yang aktif pada proses pembelajaran PAI bagi

siswa. Tentu banyak upaya yang harus ditempuh untuk meningkatkan

manajemen kelas yang baik agar suasana kelas bisa aktif sebagaimana

hasil wawancara dengan guru PAI maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

untuk meningkatkan manajemen kelas yang baik agar tercipta suasana

kelas aktif pada proses pembelajaran PAI. maka dapat ditempuh langkah-

langkah sebagai berikut: pertama guru harus senantiasa belajar dan belajar,

kemudian mempersiapkan materi dan metode pembelajaran dengan baik,

mengkaji apakah metode yang digunakan sudah tepat atau belum, dan

yang lebih penting guru harus belajar memahami karakter siswa. Kedua

siswa harus dipersiapkan dengan baik sebelum mengikuti proses

pembalajaran, ketiga keluarga harus memberikan semangat dan motivasi

pada anak agar anak lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran.

Page 124: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di

SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga Tahun 2015, mengenai penerapan

manajemen kelas untuk mewujudkan suasana kelas aktif pada proses

pembelajaran PAI bagi siswa dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Guru PAI telah memahami apa yang dimaksud dengan Classroom

Management untuk mewujudkan suasana kelas aktif pada proses

pembelajaran PAI bagi siswa. Pemahaman guru PAI tentang

Classroom Management adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan

untuk mengelola kelas agar kelas kondusif dan proses pembelajaran

dapat berlangsung dengan efektif sehingga tujuan pembelajaran dapat

tercapai secara maksimal.

2. Pelaksanaan Classroom Management untuk mewujudkan suasana

kelas aktif pada proses pembelajaran PAI telah terencana dan

dilaksanakan dengan baik oleh guru PAI. Perencanaan tersebut

meliputi Pengorgansasian siswa, pengorganisasian kegiatan-kegiatan

pembelajaran dan pengorganisasian sarana-sarana pembelajaran.

3. Kesulitan/hambatan dalam pelaksanaan Classroom Management untuk

mewujudkan suasana kelas aktif pada proses pembelajaran PAI bagi

siswa berasal dari beberapa faktor, diantaranya: faktor guru, faktor

siswa dan faktor keluarga.

Page 125: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

4. Solusi atas masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan Classroom

Management untuk mewujudkan suasana kelas aktif pada proses

pembelajaran PAI.

a. Dimensi pancegahan

1) Masalah yang muncul dari faktor guru, guru harus terus belajar,

dan memperbaiki kualitas diri, guru masih harus banyak belajar

dalam memahami karakter siswa

2) Masalah yang muncul dari faktor siswa, guru harus lebih

memberikan pemahaman pada siswa, menasehati dan

mengarahkan kepada hal yang lebih baik yang dapat

melancarkan proses pembelajaran. Kemudian guru memberikan

apersepsi diawal pembelajaran, memberi testimoni-testimoni

kepada siswa untuk menarik perhatian.

b. Dimensi penyembuhan

1) Masalah yang muncul dari faktor siswa, jika siswa tidak bisa

diberi pemahaman maka hendaknya guru meminta bantuan

pada wali kelas untuk membimbing siswa tersebut, serta

menghubungi wali murid untuk memberitahu sikap anak di

kelas. Guru harus selalu mengingatkan anak, bagi anak yang

bersifat kinestetik guru harus memberikan kegiatan yang dapat

menghambat siswa untuk berbuat onar di kelas.

2) Masalah yang muncul dari pihak keluarga, guru berkomunikasi

dengan orang tua siswa melalui wali kelas untuk melaporkan

Page 126: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

bagaimana kondisi siswa di sekolah, Harus ada kerjasama yang

baik antara sekolah dan keluarga dalam mendidik anak, orang

tua harus bisa mengkondisikan diri dengan nilai-nilai yang

diterima anak di sekolah.

B. Saran

Sehubungan dengan hasil penelitian yang diperoleh, agar

Implementasi Classroom Management dapat berjalan dengan baik dalam

mewujudkan suasana kelas yang aktif pada proses pembelajaran PAI,

penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi guru PAI kelas VII, VIII dan IX hendaknya jangan pernah bosan

untuk belajar dan belajar, lebih meningkatkan kualitas diri dalam

menguasai materi, metode serta memahami karakter siswa, karena

proses pembelajaran merupakan proses yang berkelanjutan, interaksi

antara guru dan siswa harus dilaksanakan dengan baik dan hangat.

Sehingga siswa merasa nyaman dalam proses pembelajaran.

2. Bagi pihak sekolah, hendaknya meningkatkan kualitas sarana-

prasarana serta fasilitas yang memadai, sehingga siswa dapat

mengeksplor potensi diri dengan mudah, tentunga dengan

pendampingan dari guru.

3. Bagi orang tua siswa, sebaiknya meningkatkan komunikasi yang baik

dengan anak, memberikan motivasi dan bimbingan secara emosional,

agar dapat mendampingi pertumbuhan anak dalam belajar, sehingga

anak memiliki rasa semangat dalam mengikuti pembelajaran.

Page 127: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

4. Bagi peneliti lain, agar dapat meneliti Classroom Mnagement dengan

menggali lebih dalam tentang segala aspek yang berhubungan dengan

Classroom Management agar mendapatkan hasil penelitian yang

sempurna untuk kedepannya.

Page 128: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

DAFTAR PUSTAKA

Afifuddin & Beni Ahmad Saebandi. 2009. Metodologi Penelitian

Kualitatif. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Ahmadi & Sofyan Amri. 2011. cet pertama. Paikem Gembrot. Jakarta: PT.

Prestasi Puatakarya.

Darmawan, Deni. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja

Posdakarya.

Emzir. 2011. Metode Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan

Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja Posdakarya.

Moleong, Lexi J. 2008. Metodologi Penelitian Kwalitatif. Bandung:

Posdakarya.

Mulyadi. 2009. Classroom management Mewujudkan Suasana Kelas Yang

Menyenangkan Bagi Siswa. Malang: Malang Pres.

Munthe, Bermawi. 2009. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: PT. Pustaka

Insan Madani.

Rohani, Ahmad. cet ke2. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Silberman, Melvin L. 2009. Aktiv Learning 101 Strategi Pembelajaran

Aktif. Diterjemahkan oleh: Sarjuli dkk. Yogyakarta: Pustaka Insan

Madani.

Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT.

Remaja Posdakarya.

Wardani, Asih, 2013. Implementasi Classroom Management untuk

Mewujudkan Suasana Kelas yang Menyenangkan bagi Siswa Kelas

IA dan IB di MI Ma’arif Mangunsari Salatiga. Skripsi tidak

diterbitkan. Salatiga: jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

Page 129: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Yamin, Martinis & Maisah. 2009. Manajemen Pembelajaran Kelas

(Strategi Meningkatkan Mutu Pembelajaran). Jakarta: Gaung

Persada.

http://el-kawaqi.blogspot.com/2012/12/pengertian-implementasi-menurut-

para ahli.html.

Page 130: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

PEDOMAN WAWANCARA

IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT UNTUK

MEWUJUDKAN SUASANA KELAS AKTIF PADA PROSES

PEMBELAJARAN PAI BAGI SISWA SMP ISLAM AL-AZHAR 18

SALATIGA TAHUN 2015

Wawancara untuk guru PAI

Responden :

Peran :

Data :

Hari/tanggal :

Daftar pertanyaan :

1. Apakah yang ibu/bapak guru ketahui tentang manajemen kelas?

meliputi:

a. Pengertian manajemen kelas.

b. Fungsi dan tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan manajemen

kelas.

2. Menurut ibu/bapak guru bagaimanakah suasana kelas yang aktif itu?

a. Bagaimana strategi ibu/bapak guru agar tercipta suasana kelas yang

aktif saat proses pembelajaran PAI? Berkaitan dengan teknik atau

metode mengajar?

b. Menurut ibu/bapak guru apa yang mempengaruhi aktif tidaknya

suasana kelas saat proses pembelajaran PAI?

Page 131: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

c. Tujuan apa yang ingin dicapai pada proses pembelajaran PAI?

d. Bagaimana upaya guru untuk meningkatkan suasana kelas yang aktif

pada proses pembelajaran PAI?

3. Bagaimanakah pelaksanaan manajemen kelas untuk mewujudkan suasana

kelas yang aktif pada proses pembelajaran PAI bagi siswa, apakah sudah

berjalan dengan baik atau belum?

4. Bagaimanakah pelaksanaan manajemen kelas yang baik itu agar tercipta

suasana ke;as yang aktif pada proses pembelajaran PAI?

5. Apa kesulitan/hambatan ibu/bapak guru dalam pelaksanaan manajemen

kelas untuk mewujudkan suasana kelas yang aktif pada proses

pembelajaran PAI bagi siswa? Meliputi:

a. Masalah-masalah yang dihadapi, masalah individu dan kelompok.

b. Kesulitan/hambatan dari faktor guru.

c. Kesulitan/hambatan dari faktor Siswa.

d. Kesulitan/hambatan dari faktor Fasilitas.

e. Kesulitan/hambatan dari faktor keluarga.

6. Bagaimana solusi atas masalah-masalah tersebut dalam pelaksanaan

manajemen kelas? berkenaan dengan:

a. Prosedur manajemen kelas dimensi pencegahan (preventif).

b. Prosedur manajemen kelas dimensi penyembuhan (kuratif).

7. Menurut ibu/bapak guru bagaimana cara meningkatkan manajemen kelas

yang baik agar tercipta suasana kelas yang aktif pada proses pembelajaran

PAI bagi siswa?

Page 132: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

PEDOMAN WAWANCARA

IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT UNTUK

MEWUJUDKAN SUASANA KELAS AKTIF PADA PROSES

PEMBELAJARAN PAI BAGI SISWA SMP ISLAM AL-AZHAR 18

SALATIGA TAHUN 2015

Wawancara untuk siswa

Nama :

Kelas :

Hari/tanggal :

Waktu :

Daftar Pertanyaan :

1. Bagaimana suasana kelas saat proses pembelajaran PAI, apakah menarik

atau membosankan?

2. Apa yang biasanya dilakukan guru sebelum memulai pembelajaran?

3. Apakah guru sering menggunakan metode pembelajaran aktif?

4. Metode apa yang sering digunakan guru saat mengajar PAI?

5. Apakah dengan metode yang digunakan guru siswa memahami materi

pembelajaran?

Page 133: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

REDUKSI WAWANCARA

IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT UNTUK

MEWUJUDKAN SUASANA KELAS YANG AKTIF PADA PROSES

PEMBELAJARAN PAI BAGI SISWA SMP ISLAM AL-AZHAR 18

SALATIGA TAHUN 2015

Responden 1 : Inayatul Wakidah,M. Pd

Peranan : Pengampu mapel PAI kelas VIII dan IX

Data : Wawancara

Hari/tanggal : Kamis, 27 Agustus 2015

Waktu : 13:30-14:25

1. Apakah yang ibu ketahui tentang manajemen kelas? meliputi:

a. Pengertian

“manajemen kelas berasal dari kata manajemen dan kelas, berarti

bagaimana caranya memanaj kelas agar kelas itu bisa maksimal

dalam proses belajar mengajar, sehingga apa yang menjadi tujuan

pembelajaran itu bisa terlaksana dengan baik dan maksimal.”

b. Fungsi dan tujuan

“ fungsi manajemen kelas sangat penting, karena dengan manajemen

itu memudahkan anak dalam belajar sehingga tujuan pembelajaran

dapat dicapai ketika anak belajar dengan senang. Tujuannya adalah

agar anak bisa memahami atau mengetahui tujuan pembelajaran

secara maksimal.”

Page 134: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

2. Menurut ibu bagaimanakah suasana kelas yang aktif itu?

“Suasana kelas yang aktif yaitu dimana didalam kelas anak terlibat dalam

pembelajaran secara sukarela, anak bisa aktif untuk bertanya, anak bisa

aktif untuk mengeksplor diri. Dapat dikatakan terjadi interaksi antara

siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa.”

a. Bagaimana strategi ibu agar tercipta suasana kelas yang aktif saat

proses pembelajaran PAI? Berkaitan dengan teknik atau metode

mengajar.

“agar suasana kelas bisa aktif metode yang saya gunakan salah

satunya adalah diskusi, ketika diskusi anak antusias untuk ingin tahu

sehingga anak merasa senang saat proses pembelajaran. Jadi

pembelajaran tidak kaku yang hanya monoton, guru berbicara anak

mendengarkan, maka hasilnya kurang maksimal.”

b. Menurut ibu apa yang mempengaruhi aktif tidaknya suasana kelas saat

proses pembelajaran PAI?

“ada beberapa faktor yang mempengaruhi aktif tidaknya suatu kelas,

yaitu guru, siswa, fasilitas dan keluarga.”

c. Tujuan apa yang ingin dicapai pada proses pembelajaran PAI?

“kalau pada proses pembelajaran PAI tujuan yang ingin dicapai anak

bisa memahami, mengetahui apa yang menjadi tujuan pembelajaran

yang sudah ditentukan oleh kurikulum.”

d. Bagaimana upaya ibu untuk meningkatkan suasana kelas yang aktif

pada proses pembelajaran PAI?

Page 135: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

“pertama kita melihat materi apa yang disampaikan, kemudian kita

melihat kondisi bagaimana kondisi pembelajaran anak, apakah kelas

ini anak-anaknya masuk pada audiotori, kinestetik atau visual. Jadi

dengan mengetahui kondisi seperti itu kita akan menentukan metode

dan model apa yang sesuai demgan anak, dengan membuat metode

atau model pembelajaran yang menarik. Contoh materi sholat. Guru

mengajarkan bagaimana anak bisa sholat, yang saya pakai adalah

metode modeling, tapi sebelum itu saya ajak anak untuk mencari

macam-macam sholat. Kalau sudah anak presentasi lewat power point

bagaiman contoh sholat itu. Di endingnya guru mengajak anak-anak

untuk memahami dengan cara mempraktekkan sholat yang telah

dipresentasikan. Guru hanya meluruskan pekerjaan anak yang salah.”

3. Bagaimanakah pelaksanaan manajemen kelas untuk mewujudkan suasana

kelas yang aktif pada proses pembelajaran PAI bagi siswa?

“sebagai guru, kita sudah memiliki perencanaan atau merencanakan

bagaimana proses pembelajaran bisa aktif melalui manajemen kelas.

salah satunya melalui RPP, menggunakan metode yang memunculkan

keaktifan anak seperti diskusi dan presentasi.”

4. Bagaimanakah pelaksanaan manajemen kelas yang baik itu, agar tercipta

suasana kelas yang aktif pada proses pembelajaran PAI?

“sebelumnya guru harus mengetahui apa itu manajemen kelas, kemudian

bagaimana caranya sesudah di kelas guru memanaj kelas itu, bisa

membuat kelas itu menarik dan kelas itu aktif sehingga proses

Page 136: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

pembelajaran PAI tidak lagi menjadi mata pelajaran yang

membosankan.”

5. Apa kesulitan/hambatan ibu dalam pelaksanaan manajemen kelas

untukmewujudkan suasana kelas yang aktif pada proses pembelajaran PAI

bagi siswa? Meliputi:

a. Kesulitan/hambatan dari faktor guru

“biasanya ada masa-masa dimana guru merasa jenuh, ada masa guru

tidak mau belajar. Hal itu mengurangi maksimalnya proses mengajar.

Guru harus cepat merefresh hal-hal yang dapat menghambat

kemaksimalannya untuk mengajar.”

b. Kesulitan/hambatan dari faktor siswa

“siswa memiliki banyak karakter, memiliki cara belajar yang berbeda-

beda. Sepeti di kelas ada anak yang bersifat kinestetik, audiens dan

auditori, sedangkan guru inginnya menyampaikan materi dengan

metode yang dapat diterima semua anak dengan senang. Terkadang

satu metode belum tentu cocok dengan semua anak, kadang si A cocok

si B tidak cocok, atau si B cocok si A tidak cocok. Jadi guru merasa

kerepotan dengan karakter siswa yang bervariasi.”

c. Kesulitan/hambatan dari faktor fasilitas

“fasilitas mempengaruhi proses belajar mengajar, apabila dalam kelas

vasilitas yang dibutuhkan tidak atau kurang memadai maka akan

menghambat proses belajar mengajar. Tapi disini fasilitas bukan

Page 137: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

merupakan masalah yang berarti karena sudah tersedia dengan

lengkap dan dapat digunakan kapanpun dibutuhkan.”

d. Kesulitan/hambatan dari faktor keluarga

“tidak adanya atau kurangnya kesesuaian antara tujuan yang

dilaksanakan dan diajarkan di sekolah dengan contoh yang diterima

dikeluarga. Misalnya di sekolah anak diajarkan untuk menutup aurat,

mengenakan jilbab, tapi di rumah ternyata ibunya tidak berjilbab dan

suka memakai pakaian terbuka. Hal tersebut tentu memengaruhi

pamahaman anak.contoh lagi, di sekolah anak diajarkan untuk sholat

lima waktu, tapi di rumah orang tua tidak mengingatkan anak dan

tidak memberikan contoh yang baik.”

6. Bagaimana solusi atas masalah-masalah tersebut dalam pelaksanaan

manajemen kelas? berkenaan dengan:

a. Prosedur manajemen kelas dimensi pencegahan

1) Kesulitan/hambatan dari faktor guru

“guru masih harus banyak belajar dalam mengatasi dan mengurus

siswa, contohnya bagaimana cara menerapkan metode yang

terbaru yang sesuai dengan karakter siswa.”

2) Kesulitan/hambatan dari faktor siswa

“guru memberikan apersepsi diawal pembelajaran, atau

memancing rasa ingin tahu siswa dengan hal-hal yang menarik

kalau materinya baru. Atau guru memberi testimoni-testimoni.

Misal materi sholat, guru memberi anak testimoni ada anak yang

Page 138: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

rajin melaksanakan sholat dan apa yang diinginkan dapat

terkabul. Dengan testimoni tersebut maka siswa akan tertarik

dengan guru dan materi pembelajaran.”

b. Prosedur manajemen kelas dimensi penyembuhan

1) Kesulitan/hambatan dari faktor siswa

“guru harus selalu mengingatkan anak, bagi anak yang bersifat

kinestetik guru harus memberikan kegiatan yang dapat

menghambat siswa untuk berbuat onar di kelas, seperti

menyuruhnya membawakan laptop, menyolokkan kabel LCD dan

lainnya, maka nak tersebut akan merasa senang dan merasa

dihargai.”

2) Kesulitan/hambatan dari faktor keluarga

“harus ada kerjasama yang baik antara sekolah dan keluarga

dalam mendidik anak, orang tua harus bisa mengkondisikan diri

dengan ajaran yang diterima anak di sekolah.”

7. Menurut ibu bagaimana cara meningkatkan manajemen kelas yang baik

agar tercipta suasana kelas yang aktif pada proses pembelajaran PAI bagi

siswa?

“dalam manajemen kelas yang paling berpengaruh adalah guru, guru

harus senantiasa belajar dan belajar, kemudian menilai kembali atau

mengklarifikasi, menelaah metode-metode yang selama ini digunakan.

Apa kekurangan dan kelebihannya, apakah sudah sesuai dan mendukung

proses pembelajaran. Guru harus lebih belajar memahami bagaimana

Page 139: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

karakter anak sehingga mampu memutuskan kepada kelas mana suatu

metode di terapkan. Kemudian guru belajar mencari jalan keluar untuk

mengatasi masalah yang muncul pada proses pembelajaran.”

Page 140: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

REDUKSI WAWANCARA

IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT UNTUK

MEWUJUDKAN SUASANA KELAS YANG AKTIF PADA PROSES

PEMBELAJARAN PAI BAGI SISWA SMP ISLAM AL-AZHAR 18

SALATIGA TAHUN 2015

Responden : Siti Nur Milatul Jannah, S.Pd.I

Peranan : Guru pengampu mapel PAI kelas VII

Data : Wawancara

Hari/tanggal : Senin, 7 September 2015

Waktu : 14.50-15.30

1. Apakah yang ibu ketahui tentang manajemen kelas? meliputi:

a. Pengertian

“manajemen kelas adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk

mengelola kelas agar kelas kondusif saat proses pembelajaran.”

b. Fungsi dan tujuan

“fungsinya untuk mengatur siswa, membimbing siswa agar belajar

lebih giat lagi, sehingga nanti pembelajarannya bisa efektif. Kalau

sudah efektif siswa akan bisa memahami dengan baik. Tujuannya agar

siswa mudah menerima materi pada proses pembelajaran.”

2. Menurut ibu bagaimanakah suasana kelas yang aktif itu?

“suasana kelas yang aktif itu pertama siswa mau memperhatikan guru,

mau mendengarkan guru. Mendengarkan bukan sekedar mendengar,

Page 141: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

kalau mendengarkan berarti siswa menyimak penjelasan atau instruksi

dari guru, penjelasan dari temannya, gagasan dari temannya dengan baik.

Yang kedua, siswa sanggup mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dan

sudah diinstruksikan oleh guru. Dan ketiga, siswa mau bertanya atau

mengkritisi jika ada materi yang belum jelas. Dapat dikatakan suasana

kelas yang aktif itu ada interaksi antara guru dengan sisiwa dan siswa

satu dengan siswa yang lain..”

a. Bagaimana strategi ibu agar tercipta suasana kelas yang aktif saat

proses pembelajaran PAI? Berkaitan dengan teknik atau metode

mengajar.

“metode yang saya gunakan misalnya diskusi atau membuat

pertanyaan terbimbing, kemudian praktik ibadah.”

b. Menurut ibu apa yang mempengaruhi aktif tidaknya suasana kelas saat

proses pembelajaran PAI?

“ada beberapa faktor, yang pertama fasilitas, jika guru menayangkan

suatu tayangan yang mungkin menarik bagi siswa maka banyak siswa

yang mau berkomentar atau bertanya. Yang kedua dari faktor siswa,

kalau siswa sedang kelelahan maka siswa akan cenderung pasif,

cenderung meminta guru untuk tidak menggunakan metode

pembelajaran yang aktif, maunya guru yang bercerita siswa Cuma

mendengarkan,masih dari faktor siswa, kalu siswa ada minat untuk

belajar dia akan aktif dengan sendirinya tanpa disuruh. Yang ketiga

dari faktor materi,kalau materi itu kebetulan mungkin menyenggol

Page 142: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

atau menyangkut pengalaman siswa maka siswa akan bekomentar dan

akan bertanya.”

c. Tujuan apa yang ingin dicapai pada proses pembelajaran PAI?

“kalau dalam proses pembelajaran tujuannya siswa mau mengikuti

materi dari awal sampai akhir, kemudian tidak hanya sekedar

mengikuti saja, siswa mau mendengarkan instruksi dari guru dari

awal sampai akhir, siswa mau bekerjasama dengan teman-temannya,

bisa menghargai temannya, tidak membuat gaduh saat di kelas,

kemudian siswa mau bertanya ketika belum paham, mau mengakui

sebenarnya siswa sudah paham atau belum.”

d. Bagaimana upaya ibu untuk meningkatkan suasana kelas yang aktif

pada proses pembelajaran PAI?

“yang pertama membangkitkan minat siswa, memberi motivasi pada

sisiwa, mengapa harus belajar PAI, apa fungsi PAI, maka dengan

demikian siswa akan berfikir. Kedua, mengatur metode atau strategi

pembelajaran, misalnya diskusi atau membuat pertanyaan terbimbing,

kemudian adalagi praktek, contohnya praktek ibadah.”

3. Bagaimanakah pelaksanaan manajemen kelas untuk mewujudkan suasana

kelas yang aktif pada proses pembelajaran PAI bagi siswa?

“saya sudah merasa cukup baik dalam melaksanakan manajemen kelas,

tapi juga kadang merasa belum baik, karena saya masih muda masih

merasa belum profesional dibandingkan dengan guru senior. Tapi yang

Page 143: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

jelas saya sudah melaksanakan upaya menciptakan suasana aktif

tersebut.”

4. Bagaimanakah pelaksanaan manajemen kelas yang baik itu, agar tercipta

suasana kelas yang aktif pada proses pembelajaran PAI?

“masalah manajemen kelas yang baik pertama kelas itu tergantung dari

metode yang digunakan guru, kalau pengen metodenya ceramah,

pengennya guru didengarkan maka suasana kelas harus tidak ada suara

kecuali suara guru, kalau anak mau bertanya baru kita persilahkan. Tapi

kalau pengennya metode diskusi kelas mesti rame, kalau metode diskusi

yang saya harapkan bukan aktif fisik saja tapi juga aktif secara mental,

kalau aktif mental berarti siswa benar-benar bekerja, tapi kalau aktif fisik

siswa Cuma menggerombol , mengelompok tapi ternyata yang diobrolkan

masalah lain. Dapat dikatakan manajemen kelas yang baik itu adanya

suasana kondusif saat proses pembelajaran .”

5. Apa kesulitan/hambatan ibu dalam pelaksanaan manajemen kelas untuk

mewujudkan suasana kelas yang aktif pada proses pembelajaran PAI bagi

siswa? Meliputi:

a. Kesulitan/hambatan individu/kelompok

“saat diskusi kelompok kalau saya menyuruh siswa untuk memilih

kelompok sendiri pasti ada satu anak yang tidak dapat kelompok, itu

bisa diidentifikasi kalau anak tersebut biasanya punya masalah

dengan temannya. Kalau sudah saya tetapkan kelompoknya ada

Page 144: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

sebagian siswa yang pengen pindah kelompok maunya dengan teman

yang itu-itu saja.”

b. Kesulitan/hambatan dari faktor guru

“kurangnya profesionalitas atau pemahaman guru mengenai

palaksanaan manajemen kelas.”

c. Kesulitan/hambatan dari faktor siswa

“karakter siswa yang berbeda, misalnya guru menggunakan metode

diskusi agar menciptakan kelas aktif, kalau anak tipe belajarnya

auditorial, kalau belum dijelaskan belum paham itu memang agak

kesulitan, biasanya siswa tersebut akan protes.”

d. Kesulitan/hambatan dari faktor fasilitas

“fasilitas harus lengkap dan memadai untuk mendukung proses

pembelajaran.”

e. Kesulitan/hambatan dari faktor keluarga

“dukungan keluarga sangat berpengaruh pada perhatian anak di

dalam kelas, biasanya anak yang mendapat dukungan baik dari

keluarga, misal mendapat motivasi biasanya dari segi mental akan

antusias dalam pembelajaran. Jadi kebanyakan anak-anak yang aktif

bertanya tidak lepas dari motivasi keluarga.”

6. Bagaimana solusi atas masalah-masalah tersebut dalam pelaksanaan

manajemen kelas? berkenaan dengan:

a. Prosedur manajemen kelas dimensi pencegahan

1) Kesulitan/hambatan dari faktor individu/kelompok

Page 145: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

“memberikan pemahaman pada siswa untuk bisa belajar

memahami karakter orang lain, misalnya pada pembelajaran

kelompok, tidak hanya belajar mandiri tetapi juga belajar

memahami teman.”

2) Kesulitan/hambatan dari faktor guru

“guru harus terus belajar, dan juga memperbaiki kualitas diri.”

3) Kesulitan/hambatan dari faktor siswa

“saya lebih cenderung memberikan pemahaman pada siswa,

menasehati dan mengarahkan kepada hal yang lebih baik.”

b. Prosedur manajemen kelas dimensi penyembuhan

1) Kesulitan/hambatan dari faktor siswa

“seumpama siswa tidak bisa diberi pemahaman maka saya minta

bantuan pada wali kelas untuk membimbing siswa tersebut.”

2) Kesulitan/hambatan dari faktor keluarga

“berkomunikasi pada orang tuasiswa lewat bantuan wali kelas

untuk melaporkan bagaimana kondisi siswa di sekolah, agar orang

tua lebih memperhatikan anak.”

7. Menurut ibu bagaimana cara meningkatkan manajemen kelas yang baik

agar tercipta suasana kelas yang aktif pada proses pembelajaran PAI bagi

siswa?

“untuk meningkatkan manajemen kelas yang baik agar kelas menjadi aktif

pertama dari faktor guru, guru lebih mempersiapkan materi dengan baik,

merancang metode pembelajaran dengan baik. Kemudian dari faktor

Page 146: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

siswa, dari awal siswa sudah harus dikondisikan untuk mengikuti

pembelajaran di kelas, siswa harus melaksanakan tugas dengan baik,

membuat peraturan kelas yang harus disepakati bersama. Dari faktor

fasilitas harus memadai dan harus dipersiapkan dengan baik, dari faktor

keluarga, harus ada pendekatan emosional dari pihak keluarga dengan

siswa.”

Page 147: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

PEDOMAN WAWANCARA

IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT UNTUK

MEWUJUDKAN SUASANA KELAS AKTIF PADA PROSES

PEMBELAJARAN PAI BAGI SISWA SMP ISLAM AL-AZHAR 18

SALATIGA TAHUN 2015

Wawancara untuk siswa

Nama : Dinda Meilia Afta

Kelas : VII C

Hari/tanggal : Kamis/ 1 Oktober 2015

Waktu : 09:45

Daftar Pertanyaan :

1. Bagaimana suasana kelas saat proses pembelajaran PAI, apakah menarik

atau membosankan?

“Pelajaran PAI di kelas VII cukup menarik, gurunya enak saat

mengajar.”

2. Apa yang biasanya dilakukan guru sebelum memulai pembelajaran?

“Sebelum pelajaran dimulai biasanya bu guru memberikan cerita untuk

menyemangati siswa belajar.”

3. Apakah guru sering menggunakan metode pembelajaran aktif?

“Ya terkadang aktif, kadang juga tidak. Tapi lebih sering diterangkan.”

4. Metode apa yang sering digunakan guru saat mengajar PAI?

Page 148: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

“Metode pembelajaran yang sering digunakan yaitu kerja kelompok,

siswa diberi tugas atau pertanyaan untuk dikerjakan bersama-sama.

Setelah selesai dikerjakan pertanyaan yang paling sulit dijelaskan bu

guru, kalau tidak tanya jawab.”

5. Apakah dengan metode yang digunakan guru, siswa memahami materi

pembelajaran?

“Ya, sebagian besar materi yang dijelaskan paham, tapi kalau tidak

memperhatikan jadi kurang paham.”

Page 149: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

PEDOMAN WAWANCARA

IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT UNTUK

MEWUJUDKAN SUASANA KELAS AKTIF PADA PROSES

PEMBELAJARAN PAI BAGI SISWA SMP ISLAM AL-AZHAR 18

SALATIGA TAHUN 2015

Wawancara untuk siswa

Nama : Yasmin Syafa

Kelas : VIII D

Hari/tanggal : Kamis/ 01 Oktober 2015

Waktu : 10:15

Daftar Pertanyaan :

1. Bagaimana suasana kelas saat proses pembelajaran PAI, apakah menarik

atau membosankan?

“Suasana kelas saat pelajaran PAI sangat menyenangkan, gurunya enak

saat menjelaskan.”

2. Apa yang biasanya dilakukan guru sebelum memulai pembelajaran?

“Biasanya sebelum mengajar bu Ina memberikan pertanyaan seputar

materi yang akan diajarkan, kadang salah satu siswa di minta maju untuk

bercerita tentang pengalaman religius yang menjadikan siswa merasa

semangat belajar.”

3. Apakah guru sering menggunakan metode pembelajaran aktif?

“Bu Ina sering sekali menggunakan metode pembelajaran aktif.”

Page 150: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

4. Metode apa yang sering digunakan guru saat mengajar PAI?

“Bu Ina seringnya menggunakan metode diskusi, setelah diskusi masing-

masing kelompok diminta presentasi di depan kelas.”

5. Apakah dengan metode yang digunakan guru siswa memahami materi

pembelajaran?

“Karena sering diskusi dan presentasi siswa jadi paham materi, karena

kalau kita tidak paham materi kita jadi tidak bisa presentasi dengan

lancar.”

Page 151: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

SATUAN KREDIT KEAKTIFAN (SKK)

Nama : Siti Zulaikha

NIM : 11111133

Progdi : Pendidikan Agama Islam

Pembimbing Akademik (PA) : Eva Palupi, S.Psi

NO Nama Kegiatan Pelaksanaan Status Nilai

1 Orientasi Pengenalan

Akademik DAN

kemahasiswaan (OPAK)

STAIN Salatiga

20-23 Agustus 2011 Peserta 3

2 Achievement Motivation

Training (AMT) STAIN Salatiga

23 Agustus 2011 Peserta 2

3 Orientasi Dasar Keislaman

(ODK) STAI Salatiga

24 Agustus 2011 Peserta 2

4 Seminar Entrepreneurship dan

Koperasi, STAIN Salatiga

25 Agustus 2011 Peserta 2

5 User Education, UPT

Perpustakaan STAIN Salatiga

20 September 2011 Peserta 2

6 Seminar Ekonomi Islam dengan

tema:”Peran Ekonomi Islam

dalam Mengatasi Krisis Ekonomi

Global”

14 Januari 2012 Peserta 2

7 Grebeg Pelajar “SALATIGA

BESHOLAWAT”. PC. IPNU-

IPPNU Kota Salatiga

8 Maret 2012 Panitia 3

8 Pendidikan KSEI Tingkat Lanjut

dengan tema “Melangkah

Bersama Ekonomi Syariah”

01 April 2012 Peserta 2

9 Grand Launching dan Diskusi

Publik dengan tema: “Peran

Generasi Muda Terhadap

Fenomena HIV/AIDS di Kota

Salatiga”. Generasi Muda Peduli

Salatiga.

12 Juli 2012 Peserta 2

10 Aksi ALIM I (Ajang Kompetisi

Anak Muslim I dengan tema:”

Mengembangkan Potensi Anak

Secara Islam Dalam Berkah

Ramadhan”

12 Agustus 2012 Panitia 3

11 Dialog Publik dan Silaturahmi

Nasional dengan tema:”

10 November 2012 Peserta 2

Page 152: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Kemanakah Arah Kebijakan

BBM? Mendorong Subsidi BBM

untuk Rakyat”

12 Seminar Nasional dengan

tema:”Kepemimpinan dan Masa

Depan Bangsa”

23 Februari 2013 Peserta 8

13 Seminar Pencegahan Bahaya

NAPSA, HIV/AIDS Mewaspadai

Pergaulan Bebas untuk

Membentuk Remaja yang

Tangguh. PIK SAHAJASA

STAIN Salatiga

29 April 2013 Peserta 2

14 Seminar Nasional Sharia

Economic Festival dengan

tema:”Indonesia Will Grow and

Shine With Sharia Economics”

14 Juni 2013 Peserta 8

15 Seminar Regional dengan

tema:”Deteksi Dini Gangguan

Perkembangan Pada Anak

18 Juni 2013 Peserta 4

16 Seminar Festival Dakwah Milad

XI LDK dengan tema:” Ya Allah

Aku Jatuh Cinta”

11 Juni 2013 Peserta 2

17 Buka Bersama dengan Anak

Yatim di Gedung NU Kota

Salatiga

21 Juli 2013 Panitia 3

18 Aksi ALIM II (Ajang Kompetisi

Anak Muslim II dengan

tema:”Membangun Generasi

Aswaja Aktif, Kreatif, dan

Religius”

24 November 2013 Panitia 3

19 Seminar Regional dengan tema:”

Pengembangan Program Studi

Komunikasi dan Penyiaran Islam

serta Kualitas Lulusan”

28 November 2013 Peserta 4

20 Seminar Regional dengan tema:”

Selamatkan Temanggung dari

Lingkaran HIV/AIDS”

2013 Peserta 4

21 Sarasehan Akbar Bersama Tokoh

Nasional dengan

tema:”Komitmen Politik Islam

dalam Menata Arah Masa Depan

Bangsa Indonesia”

15 Maret 2014 peserta 2

22 Sosialisasi Penanggulangan

HIV/AIDS Kota Salatiga.

6 April 2014 Panitia 3

23 Seminar ”Pelajar Berkualitas

Tanpa HIV/AIDS, Pelajar

Berakhlak Tanpa Diskriminasi

Pelaku HIV/AIDS”

6 April 2014 Peserta 2

24 Seminar Nasional Berkontribusi

untuk Negeri Melalui

5 November 2014 Peserta 8

Page 153: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Televisi/TV

25 Seminar Nasional dengan tema:”

Perbaikan Mutu pendidikan

Melalui Profesionalitas

Pendidikan”. HMJ Tarbiyah

13 November 2014 Peserta 8

26 Seminar Nasional

Entrepreneurship. RACANA

STAIN Salatiga

16 November 2014 Peserta 8

27 Seminar dengan tema:

”Mempertegas Peran Pendidikan

dalam Mencerahkan Masa Depan

Anak Bangsa”

19 November 2014 Peserta 2

28 Seminar Nasional Perlindungan

Hukum Terhadap Usaha Mikro

Menghadapi Pasar Bebas

ASEAN

2014 Peserta 8

29 Seminar Nasional Perlindungan

Hukum Terhadap Usaha Mikro

Menghadapi Pasar Bebas

ASEAN

06 Mei 2015 Peserta 8

30 Kepengurusan PIK SAHAJASA

Biro Konsultasi TAZKIA IAIN

Salatiga Periode 2014-2015.

Sebagai Pendidik Sebaya

12 Mei 2015 Pengurus 4

31 Sosialisasi Program

Pendewasaan Usia Perkawinan

(PUP) PIK IAIN Salatiga

12 Juni 2015 Panitia 3

JUMLAH 119

Salatiga, 14 September 2015

Mengetahui,

Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan

dan Kerjasama

Achmad Maimun, M.Ag.

NIP:19700510 199803 1 003

Page 154: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Gambar 1. Doa bersama sebelum mulai pembelajaran kelas VII A.

Page 155: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Gambar 2. Guru menjelaskan materi

Page 156: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Gambar 3. Suasana Belajar

Page 157: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Gambar 4. Siswa Mengajukan Pertanyaan

Page 158: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Gambar 5. Guru Menanggapi Pertanyaan Siswa

Page 159: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Gambar 6. Guru menegur siswa yang bercanda saat proses pembelajaran

Page 160: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Gambar 7. Siswa praktek wudhu

Page 161: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Gambar 8. Guru memancing siswa untuk bertanya menggunakan gambar (VIII D)

Page 162: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Gambar 9. Diskusi kelompok

Page 163: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Gambar 10. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok

Page 164: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Gambar 11. Diskusi kelompok lain

Page 165: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Gambar 12. Siswa mempraktekkan gerakan shalat gerhana

Page 166: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Gambar 13. Siswa antusias mengajukan pertanyaan pada kelompok yang presentasi

Page 167: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Gambar 14. Guru meluruskan jawaban dari siswa yang presentasi

Page 168: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI

Gambar 15. Hasil prestasi siswa

Page 169: IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › 130 › 1 › Siti... · membentuk insan yang berakhlak mulia. Dari itu peran guru PAI