ii. tinjauan pustaka a. tanaman padirepository.ump.ac.id/3567/3/adipurwo kurniawan bab ii.pdf ·...

13
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Padi 1. Taksonomi Tanaman Padi Tanaman padi dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan ke dalam Divisio Spermatophyta, dengan Sub divisio Angiospermae, termasuk ke dalam kelas Monocotyledoneae, Ordo adalah Poales, Famili adalah Graminae, Genus adalah Oryza Linn, dan Spesiesnya adalah Oryza sativa L (Grist, 1960 dalam Hanum, 2008). 2. Morfologi Tanaman Padi Tumbuhan padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun dari beberapa ruas. Tanaman padi membentuk rumpun dengan anakannya, biasanya anakan akan tumbuh pada dasar batang. Pembentukan anakan terjadi secara tersusun yaitu pada batang pokok atau batang batang utama akan tumbuh anakan pertama, anakan kedua tumbuh pada batang bawah anakan pertama, anakan ketiga tumbuh pada buku pertama pada batang anakan kedua dan seterusnya. Semua anakan memiliki bentuk yang serupa dan membentuk perakaran sendiri (Luh, 1991). Batang padi tersusun dari rangkaian ruas–ruas dan diantara ruas yang satu dengan ruas yang lainnya dipisahkan oleh satu buku. Ruas batang padi didalamnya berongga dan bentuknya bulat, dari atas ke bawah ruas buku itu semakin pendek. Ruas yang terpendek terdapat dibagian bawah dari batang dan ruas–ruas ini praktis tidak dapat dibedakan sebagai ruas–ruas yang berdiri Pengaruh Pupuk Majemuk..., Adipurwo Kurniawan, Fakultas Pertanian UMP, 2011

Upload: dinhanh

Post on 12-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Padirepository.ump.ac.id/3567/3/ADIPURWO KURNIAWAN BAB II.pdf · ... bagian yang tengah disebut ... sepanjang musim tanam. Oleh karena itu, jenis tanah

8

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Padi 1. Taksonomi Tanaman Padi

Tanaman padi dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan

ke dalam Divisio Spermatophyta, dengan Sub divisio Angiospermae, termasuk

ke dalam kelas Monocotyledoneae, Ordo adalah Poales, Famili adalah

Graminae, Genus adalah Oryza Linn, dan Spesiesnya adalah Oryza sativa L

(Grist, 1960 dalam Hanum, 2008).

2. Morfologi Tanaman Padi

Tumbuhan padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang

yang tersusun dari beberapa ruas. Tanaman padi membentuk rumpun dengan

anakannya, biasanya anakan akan tumbuh pada dasar batang. Pembentukan

anakan terjadi secara tersusun yaitu pada batang pokok atau batang batang

utama akan tumbuh anakan pertama, anakan kedua tumbuh pada batang bawah

anakan pertama, anakan ketiga tumbuh pada buku pertama pada batang anakan

kedua dan seterusnya. Semua anakan memiliki bentuk yang serupa dan

membentuk perakaran sendiri (Luh, 1991).

Batang padi tersusun dari rangkaian ruas–ruas dan diantara ruas yang satu

dengan ruas yang lainnya dipisahkan oleh satu buku. Ruas batang padi

didalamnya berongga dan bentuknya bulat, dari atas ke bawah ruas buku itu

semakin pendek. Ruas yang terpendek terdapat dibagian bawah dari batang dan

ruas–ruas ini praktis tidak dapat dibedakan sebagai ruas–ruas yang berdiri

Pengaruh Pupuk Majemuk..., Adipurwo Kurniawan, Fakultas Pertanian UMP, 2011

Page 2: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Padirepository.ump.ac.id/3567/3/ADIPURWO KURNIAWAN BAB II.pdf · ... bagian yang tengah disebut ... sepanjang musim tanam. Oleh karena itu, jenis tanah

9

sendiri. Sumbu utama dari batang dibedakan dari bagian pertumbuhan embrio

yang disertai pada coleopotil pertama (Grist, 1960 dalam Hanum, 2008).

Pada buku bagian bawah dari ruas tanaman padi tumbuh daun pelepah

yang membalut ruas sampai buku bagian atas. Tepat pada buku bagian atas

ujung dari daun pelepah memperlihatkan percabangan dimana cabang yang

terpendek menjadi ligula (lidah) daun, dan bagian yamg terpanjang dan

terbesar menjadi daun kelopak yang memiliki bagian auricle pada sebelah kiri

dan kanan. Daun kelopak yang terpanjang dan membalut ruas yang paling atas

dari batang disebut daun bendera. Tepat dimana daun pelepah teratas menjadi

ligula dan daun bendera, di situlah timbul ruas yang menjadi bulir padi

(Siregar, 1981 dalam Hanum, 2008).

Bunga padi adalah bunga telanjang artinya mempunyai perhiasan bunga.

Berkelamin dua jenis dengan bakal buah yang diatas. Jumlah benang sari ada

enam buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar serta

mempunyai dua kandung serbuk. Putik mempunyai dua tangkai putik dengan

dua buah kepala putik yang berbentuk malai dengan warna pada umumnya

putih atau ungu (Departemen Pertanian, 1983).

Pada dasar bunga terdapat ladicula (daun bunga yang telah berubah

bentuknya). Ladicula berfungsi mengatur dalam pembuahan palea, pada waktu

berbunga ia menghisap air dari bakal buah, sehingga mengembang.

Pengembangan ini mendorong lemma dan palea terpisah dan terbuka (Hasyim,

2000).

Pengaruh Pupuk Majemuk..., Adipurwo Kurniawan, Fakultas Pertanian UMP, 2011

Page 3: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Padirepository.ump.ac.id/3567/3/ADIPURWO KURNIAWAN BAB II.pdf · ... bagian yang tengah disebut ... sepanjang musim tanam. Oleh karena itu, jenis tanah

10

Buah padi yang sehari-hari kita sebut biji padi atau bulir/gabah,

sebenarnya bukan biji melainkan buah padi yang tertutup oleh lemma dan

palea. Buah ini terjadi setelah selesai penyerbukan dan pembuahan. Lemma

dan palea serta bagian lain akan membentuk sekam atau kulit gabah

(Departemen Pertanian, 1983).

Dinding bakal buah terdiri dari tiga bagian yaitu bagian paling luar

disebut epicarpium, bagian yang tengah disebut mesocarpium dan bagian yang

dalam disebut endocarpium. Biji sebagian besar ditempati oleh endosperm

yang mengandung zat tepung dan sebagian ditempati oleh embrio (lembaga)

yang terletak dibagian sentral yakni dibagian lemma (Departemen Pertanian,

1983).

Secara umum padi dikatakan sudah siap panen bila butir gabah yang

menguning sudah mencapai sekitar 80 % dan tangkainya sudah menunduk.

Tangkai padi merunduk karena sarat dengan butir gabah bernas. Untuk lebih

memastikan padi sudah siap panen adalah dengan cara menekan butir gabah.

Bila butirannya sudah keras berisi maka saat itu paling tepat untuk dipanen

(Andoko, 2002 dalam Hanum, 2008).

3. Ekologi Tanaman Padi

Tanaman padi tumbuh di daerah tropis atau subtropis pada 450 LU

sampai dengan 450 LS dengan cuaca panas dan kelembaban tinggi dengan

musim hujan empat bulan. Rata-rata curah hujan yang baik adalah 200

mm/bulan atau 1500 sampai 2000 mm/tahun (http://www.ristek.go.id, 2008

dalam Ayu S., 2011).

Pengaruh Pupuk Majemuk..., Adipurwo Kurniawan, Fakultas Pertanian UMP, 2011

Page 4: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Padirepository.ump.ac.id/3567/3/ADIPURWO KURNIAWAN BAB II.pdf · ... bagian yang tengah disebut ... sepanjang musim tanam. Oleh karena itu, jenis tanah

11

Tanaman padi dapat hidup baik di daerah yang berhawa panas dan

banyak mengandung uap air. Curah hujan yang baik rata-rata 200 mm per

bulan atau lebih, dengan distribusi selama empat bulan, curah hujan yang

dikehendaki per tahun sekitar 1500 sampai 2000 mm (Warintekbantul, 2011).

Temperatur sangat mempengaruhi pengisian biji padi. Temperatur yang

rendah dan kelembaban yang tinggi pada waktu pembungaan akan

mengganggu proses pembuahan yang mengakibatkan gabah menjadi hampa.

Hal ini terjadi akibat tidak membukanya bakal biji. Temperatur yang juga

rendah pada waktu bunting dapat menyebabkan rusaknya pollen dan menunda

pembukaan tepung sari (Luh, 1991).

Tanah yang baik untuk pertumbuhan padi adalah tanah sawah yang

kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu dengan

diperlukan air dalam jumlah yang cukup. Padi dapat tumbuh dengan baik pada

tanah yang ketebalan lapisan atasnya 18 sampai 22 cm dengan pH 4,0 sampai

7,0 (Warintekbantul, 2011).

Tidak semua jenis tanah cocok untuk areal persawahan. Hal ini

dikarenakan tidak semua jenis tanah dapat dijadikan lahan tergenang air.

Padahal dalam sistem tanah sawah, lahan harus tetap tergenang air agar

kebutuhan air tanaman padi tercukupi sepanjang musim tanam. Oleh karena

itu, jenis tanah yang sulit menahan air (tanah dengan kandungan pasir tinggi)

kurang cocok dijadikan lahan persawahan. Sebaliknya, tanah yang sulit

dilewati air (tanah dengan kandungan lempung tinggi) cocok dijadikan lahan

persawahan. Kondisi yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi sangat

Pengaruh Pupuk Majemuk..., Adipurwo Kurniawan, Fakultas Pertanian UMP, 2011

Page 5: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Padirepository.ump.ac.id/3567/3/ADIPURWO KURNIAWAN BAB II.pdf · ... bagian yang tengah disebut ... sepanjang musim tanam. Oleh karena itu, jenis tanah

12

ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu posisi topografi yang berkaitan dengan

kondisi hidrologi, porisitas tanah yang rendah dan tingkat keasaman tanah yang

netral, sumber air alam, serta kanopinas modifikasi sistem alam oleh kegiatan

manusia (Suprayono dan Setyono, 1997).

Padi sawah menghendaki tanah lumpur yang subur dengan ketebalan 18 -

22 cm. Keasaman tanah antara pH 4,0-7,0. Pada padi sawah, penggenangan

akan mengubah pH tanah menjadi netral (7,0). Pada prinsipnya tanah berkapur

dengan pH 8,1-8,2 tidak merusak tanaman padi. Karena mengalami

penggenangan, tanah sawah memiliki lapisan reduksi yang tidak mengandung

oksigen dan pH tanah sawah biasanya mendekati netral. Untuk mendapatkan

tanah sawah yang memenuhi syarat diperlukan pengolahan tanah yang khusus

(http://www.ristek.go.id, 2008 dalam Ayu S., 2011).

B. Deskripsi Padi Varietas IR 64

Menurut Ooy S. Lesmana dkk (2004), padi varietas IR 64 memiliki deskripsi

sebagai berikut :

Nomor seleksi : IR 18348-36-3-3

Asal persilangan : IR5657/IR2061

Golongan : Cere

Umur tanaman : 115 hari

Bentuk tanaman : Tegak

Tinggi tanaman : 85 cm

Anakan produktif : ± 25 batang

Pengaruh Pupuk Majemuk..., Adipurwo Kurniawan, Fakultas Pertanian UMP, 2011

Page 6: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Padirepository.ump.ac.id/3567/3/ADIPURWO KURNIAWAN BAB II.pdf · ... bagian yang tengah disebut ... sepanjang musim tanam. Oleh karena itu, jenis tanah

13

Warna kaki : Hijau

Warna batang : Hijau

Warna daun telinga : Tidak berwarna

Warna lidah daun : Tidak berwarna

Warna daun : Hijau

Muka daun : Kasar

Posisi daun : Tegak

Daun bendera : Tegak

Bentuk gabah : Ramping, panjang

Warna gabah : Kuning bersih

Kerontokan : Tahan

Kerebahan : Tahan

Tekstur nasi : Pulen

Kadar amilosa : 27 %

Bobot 1000 butir : 24,1 g

Hasil : ± 5,0 ton / ha

Ketahanan terhadap Hama : Tahan wereng cokelat biotipe 1, 2 dan wereng hijau

Penyakit : Agak tahan bakteri hawar daun (Xanthomonas oryzae)

Tahan kerdil rumput

Anjuran : Baik ditanam untuk sawah irigasi dataran rendah di JaTim

Cukup baik untuk padi rawa / pasang surut

Dilepas tahun : 1986

Pengaruh Pupuk Majemuk..., Adipurwo Kurniawan, Fakultas Pertanian UMP, 2011

Page 7: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Padirepository.ump.ac.id/3567/3/ADIPURWO KURNIAWAN BAB II.pdf · ... bagian yang tengah disebut ... sepanjang musim tanam. Oleh karena itu, jenis tanah

14

C. Pupuk Organik

Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari pelapukan bahan-bahan

organik berupa sisa-sisa tanaman, fosil manusia dan hewan, kotoran hewan, dan

batu-batuan organik yang terbentuk dari tumpukan kotoran hewan selama ratusan

tahun. Pupuk organik juga dapat berasal dari limbah industri, seperti limbah

rumah potong hewan, limbah industri minyak atsiri, ataupun air limbah industri

yang telah diolah, sehingga tidak lagi mengandung bahan beracun (Anonimous,

2009).

Sebagai hasil pelapukan sisa-sisa makhluk hidup, pupuk organik termasuk

pupuk yang lengkap. Artinya, di dalam pupuk tersebut terkandung unsur makro

dan mikro yang dibutuhkan tanaman. Sayangnya, kadar unsur-unsur tersebut di

dalam pupuk organik tergolong rendah, sehingga aplikasinya ke tanaman harus

dilakukan dalam jumlah banyak. Namun, unsur-unsur organik di dalam pupuk ini

baru bisa dimanfaatkan tanaman setelah melalui proses dekomposisi di dalam

tanah. Karena itu, pupuk organik banyak diaplikasikan sebagai pupuk dasar

(Anonimous, 2009).

Menurut Prihmantoro (1999) pupuk organik berasal dari pelapukan sisa

tanaman, hewan, kotoran hewan, dan kompos. Pupuk ini umumnya merupakan

pupuk lengkap artinya mengandung unsur hara makro (N, P, K, S, Mg, Ca) dan

unsur hara mikro (Zn, Mn, Bo, Cu, Si, AL, Cl) walaupun dalam jumlah sedikit.

Pemberian pupuk organik akan menambah unsur hara yang dibutuhkan

dalam pertumbuhan tanaman. Memang persentase unsur hara yang bertambah dari

Pengaruh Pupuk Majemuk..., Adipurwo Kurniawan, Fakultas Pertanian UMP, 2011

Page 8: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Padirepository.ump.ac.id/3567/3/ADIPURWO KURNIAWAN BAB II.pdf · ... bagian yang tengah disebut ... sepanjang musim tanam. Oleh karena itu, jenis tanah

15

pupuk organik masih lebih kecil di banding pupuk anorganik. Secara umum,

fungsi pupuk organik adalah sebagai berikut (Musnamar, 2006) :

1. Kesuburan tanah bertambah.

Adanya penambahan unsur hara, humus, dan bahan organik ke dalam tanah

menimbulkan efek residual, yaitu berpengaruh dalam jangka panjang.

2. Sifat fisik dan kimia tanah diperbaiki.

Pemberian pupuk organik menyebabkan terjadinya perbaikan struktur tanah.

Akibatnya, sifat fisik dan kimia tanah ikut diperbaiki. Pemberian pada tanah

berpasir menyebabkan daya ikat tanah meningkat. Pemberian pada tanah

berlempung akan menjadi ringan, daya ikat air menjadi tinggi, daya ikat tanah

terhadap unsur hara meningkat, serta drainase dan tata udara tanah dapat

diperbaiki. Tata udara tanah yang baik dengan kandungan air cukup akan

menyebabkan suhu tanah lebih stabil serta aliran air dan aliran udara tanah lebih

baik.

3. Memperbaiki sifat biologi tanah

Sifat biologi tanah dapat diperbaiki dan mekanisme jasad renik yang ada

menjadi hidup. Pendapat beberapa ahli menyebutkan musuh alami mikroba

tanah sehingga menekan aktifitas saprofitik dan pantogen tanaman.

4. Keamanan penggunaan dapat dijamin.

Pupuk organik tidak akan merugikan kesehatan ataupun mencemari lingkungan.

Pengaruh Pupuk Majemuk..., Adipurwo Kurniawan, Fakultas Pertanian UMP, 2011

Page 9: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Padirepository.ump.ac.id/3567/3/ADIPURWO KURNIAWAN BAB II.pdf · ... bagian yang tengah disebut ... sepanjang musim tanam. Oleh karena itu, jenis tanah

16

Beberapa syarat yang dimiliki pupuk organik, antara lain (Sutejo, 2002) :

1. Zat N atau zat lemasnya harus terdapat dalam bentuk persenyawaan organik,

jadi harus mengalami peruraian menjadi persenyawaan N yang mudah diserap

oleh tanaman.

2. Pupuk tersebut dapat dikatakan tidak meninggalkan sisa asam organik di dalam

tanah.

3. Pupuk tersebut mempunyai kadar persenyawaan C organik yang tinggi, seperti

hidrat arang.

Menurut Musnamar (2006), ada beberapa kelemahan dari pupuk organik

antara lain sebagai berikut :

1. Pupuk organik, terutama pupuk kandang, masih sering mengandung biji

tanaman pengganggu. Biji-bijian yang termakan ternak tidak akan akan tercerna

sehingga dapat tumbuh dan mengganggu tanaman. Akibatnya, biaya produksi

meningkat untuk pengendaliannya seperti tenaga kerja atau herbisida.

2. Pupuk organik sering menjadi faktor pembawa hama penyakit karena

mengandung larva atau telur serangga sehingga tanaman dapat diserang. Hal ini

akan meningkatkan biaya pestisida.

3. Kandungan unsur hara sulit diramalkan dan diatur.

4. Kandungan unsur hara relatif lebih rendah dibanding pupuk anorganik sehingga

dosis pengunaan lebih tinggi. Akibatnya biaya transportasi, gudang, dan tenaga

kerjapun meningkat.

5. Respon tanaman terhadap pupuk organik lebih lambat dibanding pupuk

anorganik.

Pengaruh Pupuk Majemuk..., Adipurwo Kurniawan, Fakultas Pertanian UMP, 2011

Page 10: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Padirepository.ump.ac.id/3567/3/ADIPURWO KURNIAWAN BAB II.pdf · ... bagian yang tengah disebut ... sepanjang musim tanam. Oleh karena itu, jenis tanah

17

Dengan adanya pengolahan bahan organik skala industri atau komersial

beberapa kelemahan tersebut dapat diminimalkan dengan cara sebagai berikut

(Musnamar, 2006) :

1. Digunakan metode strerilisasi, baik secara sederhana maupum teknologi tinggi.

Pasteurisasi sederhana dapat dilakukan dengan cara pengaliran steam agar

tercapai suhu tertentu dengan selang waktu tertentu.

2. Digunakan metode pengeringan dan pengonsentratan bentuk jadi sehingga

biaya gudang, transportasi, dan tenaga kerja lebih hemat.

3. Pupuk organik digunakan secara kombinasi dengan penggunaan pupuk

anorganik. Penggunaan pupuk organik secara bertahap dikurangi sehingga

tercapai pertanian organik seutuhnya (100%). Dari hasil percobaan lapangan

diperoleh interaksi positif pada penggunaan pupuk organik dan anorganik

secara terpadu, yaitu adanya peningkatan produksi dan pengurangan pupuk

anorganik.

4. Diperlukan upaya penggalakan dan sosialisasi secara intensif mengenai hal-hal

yang mendukung pertanian organik.

Menurut Sutanto (2002), apabila pengelolaan bahan organik yang sepadan

dilaksanakan, maka akan terjadi perubahan sifat fisika, kimia dan biologi. Bahan

organik yang di tambahkan ke dalam tanah akan menjadi sumber energi dan

makanan untuk bermacam-macam mikroorganisme di dalam tanah.

Mikroorganisme tanah yang bermacam-macam menjadi aktif melalui rantai

makanan, kemudian mengalami proses dekomposisi menghasilkan bermacam-

macam senyawa organik dan anorganik. Senyawa organik dan anorganik tersebut

Pengaruh Pupuk Majemuk..., Adipurwo Kurniawan, Fakultas Pertanian UMP, 2011

Page 11: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Padirepository.ump.ac.id/3567/3/ADIPURWO KURNIAWAN BAB II.pdf · ... bagian yang tengah disebut ... sepanjang musim tanam. Oleh karena itu, jenis tanah

18

disemat atau diikat oleh partikel lempung yang bermuatan negatif atau senyawa

organik hasil proses dekomposisi. Senyawa-senyawa tersebut menguntungkan

pertumbuhan tanaman sebagai hara dan senyawa pengatur pertumbuhan. Hal

tersebut dapat diperlihatkan seperti Gambar 2 di bawah ini :

Keterangan : : Berpengaruh Pada : Meningkat / bertambah Gambar 2. Pengaruh Penggunaan Bahan Organik

D. Pupuk Majemuk

Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung dua atau tiga unsur hara

primer. Jika mengandung unsur hara makro primer (N, P, dan K), unsur hara

Penggunaan Bahan Organik

Kandungan Bahan Organik Tanah

Aktivitas dan Pertumbuhan Mikroorganisme Tanah (karbon dalam bahan organik merupakan sumber energi dan hara untuk pertumbuhan dan

aktifitas mikrobia)

Asosiasi Mikorisa

Aktivitas Perkembangan k

Pertumbuhan dan Kualitas Tanaman

Kapasitas Pertukaran Ion

Agregasi Partikel Tanah

Porositas Tanah

Udara dan Air Permeabilitas dan

Kapasitas Peningkatan Air

Kumulatif Kesuburan Tanah

Daya

Senyawa Perangsang Pertumbuhan

Pengaruh Pupuk Majemuk..., Adipurwo Kurniawan, Fakultas Pertanian UMP, 2011

Page 12: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Padirepository.ump.ac.id/3567/3/ADIPURWO KURNIAWAN BAB II.pdf · ... bagian yang tengah disebut ... sepanjang musim tanam. Oleh karena itu, jenis tanah

19

makro sekunder (Mg, Ca, dan S), dan dilengkapi unsur hara mikro, pupuk tersebut

dikategorikan sebagai pupuk majemuk lengkap. Sementara jika kandungannya

hanya didominasi oleh unsur-unsur hara mikro, pupuk tersebut disebut pupuk

mikro (Anonimous, 2009).

Menurut Novizan (2005), pupuk majemuk dipilih karena beberapa hal

antara lain : kandungan haranya lebih lengkap, serta efisiensi pemakaian tenaga

kerja pada aplikasi pupuk majemuk juga lebih tinggi daripada aplikasi pada pupuk

tunggal yang harus diberikan dengan cara dicampur. Dalam memilih pupuk

majemuk perlu dipertimbangkan beberapa faktor, antara lain kandungan unsur

hara yang tinggi, kandungan unsur hara mikro, kualitas pupuk, dan harga per

kilogramnya.

Di pasaran, pupuk majemuk dapat dijumpai dalam beragam komposisi hara.

Mulai dari yang berkadar N tinggi, kadar P tinggi, kadar K tinggi, ataupun yang

memiliki komposisi N, P, dan K berimbang. Pupuk majemuk diciptakan dengan

tujuan untuk memudahkan petani dan hobiis mendapatkan pupuk yang sesuai

dengan kebutuhan tanaman. Masing-masing pupuk tersebut memiliki fase dan

kegunaan yang berbeda. Pupuk berkadar N tinggi untuk fase vegetatif, pupuk

berkadar P atau K tinggi untuk fase generatif, dan pupuk berimbang yang dapat

dipakai pada semua fase pertumbuhan tanaman (Anonimous, 2009).

Pupuk majemuk terdapat dalam berbagai bentuk, yaitu mulai dari cairan,

tepung, butiran halus, butiran kasar, hingga dalam bentuk tablet. Pupuk berbentuk

cairan, tepung, dan butiran halus biasanya diaplikasikan dengan cara

penyemprotan setelah sebelumnya pupuk dilarutkan ke dalam air. Karena

Pengaruh Pupuk Majemuk..., Adipurwo Kurniawan, Fakultas Pertanian UMP, 2011

Page 13: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Padirepository.ump.ac.id/3567/3/ADIPURWO KURNIAWAN BAB II.pdf · ... bagian yang tengah disebut ... sepanjang musim tanam. Oleh karena itu, jenis tanah

20

penerapannya disemprotkan ke daun tanaman, maka pupuk tersebut dikategorikan

sebagai pupuk daun. Sementara pupuk berbentuk butiran, kasar dan tablet

diaplikasikan dengan cara ditaburkan atau dipendam ke dalam tanah. Karena itu,

pupuk tersebut dikategorikan sebagai pupuk akar (Anonimous, 2009).

Pupuk majemuk berkualitas prima memiliki besar butiran yang seragam dan

tidak terlalu higroskopis, sehingga tahan simpan dan tidak cepat menggumpal.

Hampir semua pupuk majemuk bereaksi asam, kecuali yang telah mendapatkan

perlakuan khusus, seperti penambahan Ca dan Mg (Novizan, 2005).

Pengaruh Pupuk Majemuk..., Adipurwo Kurniawan, Fakultas Pertanian UMP, 2011