hubungan kemampuan verbal dan kemampuan...

143
HUBUNGAN KEMAMPUAN VERBAL DAN KEMAMPUAN BERHITUNG SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI BARISAN DAN DERET ARITMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 11 MUARO JAMBI AGUNG FIRMANSYAH NIM. TM. 151185 PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Upload: others

Post on 15-Aug-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

HUBUNGAN KEMAMPUAN VERBAL DAN KEMAMPUAN BERHITUNG

SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA

PADA MATERI BARISAN DAN DERET ARITMATIKA

DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 11

MUARO JAMBI

AGUNG FIRMANSYAH

NIM. TM. 151185

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2019

HUBUNGAN KEMAMPUAN VERBAL DAN KEMAMPUAN BERHITUNG

SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA

PADA MATERI BARISAN DAN DERET ARITMATIKA

DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 11

MUARO JAMBI

SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

AGUNG FIRMANSYAH

NIM. TM. 151185

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2019

vi

PERSEMBAHAN

Sujud syukurku kusembahkan kepadamu Tuhan yang Maha Agung nan Maha

Tinggi nan Maha Adil nan Maha Penyayang, atas takdirmu telah kau jadikan aku

manusia yang senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani

kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk

meraih cita-cita besarku.

Skripsi ini ku persembahkan teruntuk kedua orang tuaku Ayahanda Waluyo

dan Ibunda Sukamti, Adikku Saifullah dan Nazwa Ilmi yang selama ini telah

banyak mendoakan, mendukung dan membantu saya, saya ucapkan banyak

terimakasih. Untuk semuanya saya ucapkan Alhamdulilahi Jazakumullahu

Khairan. Aamiin

vii

MOTTO

والعصر ﴿١

نسن لفى خسر ﴿ ٢ إن ال

بر ﴿ ٣ لحت وتواصوا بالحق وتواصوا بالص إل ال ذين ءامنوا وعملوا الص

1. Demi waktu

2. Sungguh, manusia berada dalam kerugian,

3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling

menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran. (Qs:Al-Asr; 1-3)

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha ‘Alim

yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas iradahnya hingga

skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam atas Nabi SAW pembawa

risalah pencerahan dan ilmu pengetahuan bagi manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Peneliti menyadari

sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini melibatkan pihak-pihak yang telah

memberikan motivasi baik moril maupun materil yaitu terutama Orangtua dan

keluarga yang telah memberikan motivasi dan doa tiada henti hingga menjadi

semangat pada diri peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. tidak lupa pula

peneliti menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi.

2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Drs. Sunarto, M.Pd Selaku Ketua Program Studi Tadris Matematika

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Bapak Drs. Ilyas Idris, M.Ag selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Betri

Wendra, M.Sc selaku dosen pembimbng II yang telah meluangkan waktunya

dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dessi Rahmayani, M.Pd selaku dosen validator instrumen tes yang telah

meluangkan waktu dan pemikirannya demi pengarahkan penulis dalam

penyusunan instrumen tes.

6. Bapak Drs. Mujiyono selaku Kepala Sekolah dan bapak Sukadi, S.Pd selaku

guru Matematika di Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Muaro Jambi yang

telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian dan memberikan

kemudahan kepada penulis untuk memperoleh data dilapangan.

ix

7. Sahabat-Sahabat Mahasiswa Tadris Matematika Angkatan 2015 yang telah

menjadi patner diskusi dalam penyusunan skripsi ini.

8. Sahabat-sahabat lokal 2015B, KKN gelombang ke-2 posko 21dan PPL di MTS

& MA AL-Khairiyah Pasar serta sahabat-sahabat DT Peduli Jambi sebagai

tempat berbagi suka cita selama perkuliahan.

Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan amal

semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan. Amin Ya Robbal Alamin

Jambi, Mei 2019

Peneliti

Agung Firmansyah

TM 151185

x

ABSTRAK

Nama : Agung Firmansyah

Program Studi : Tadris Matematika

Judul : Hubungan Kemampuan Verbal Dan Kemampuan Berhitung

Siswa Terhadap Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Pada

Materi Barisan Dan Deret Aritmatika Di Sekolah Menengah

Atas Negeri 11 Muaro Jambi.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

metode non eksperimen (penelitian survey) dan desain penelitian kuantitatif

survey. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan

kemampuan verbal, kemampuan berhitung dengan kemampuan menyelesaikan

soal cerita matematika. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA

Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Muaro Jambi yang terdiri dari 2 kelas yang

berjumlah 44 siswa. Sampel pada penelitian ini adalah kelas XI IPA 1 yang

berjumlah 22 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random

sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes soal yang berjumlah 40

soal untuk kemampuan verbal, 10 soal untuk kemampuan berhitung dan 2 soal

untuk kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika pada materi barisan dan

deret aritmatika. Teknik analisis data menggunakan uji homogenitas, uji

normalitas, uji linearitas dan uji hipotesis dengan menggunakan uji t. Dari hasil

penelitian menunjukkan bahwa kemampuan verbal dengan kemampuan

menyelesaikan soal cerita matematika siswa terdapat hubungan yaitu sebesar

, kemampuan berhitung dengan kemampuan menyelesaikan soal cerita

matematika siswa terdapat hubungan yaitu sebesar sedangkan secara

bersama-sama kemampuan verbal dan kemampuan berhitung terhadap

kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa terdapat hubungan yaitu

sebesar . Ada hubungan yang signifikan antara kemampuan verbal,

kemampuan berhitung dengan kemampuan menyelesaikan soal cerita pada materi

Barisan dan Deret Aritmatika siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Muaro

Jambi.

Kata Kunci: Kemampuan Verbal, kemampuan Berhitung, dan kemampuan

menyelesaikan Soal Cerita pada materi Barisan dan Deret

Aritmatika.

xi

ABSTRACK

Name : Agung Firmansyah

Departement : Mathematics

Title : The correlation of verbal, and numeracy ability with the ability to

solve narrative question in arithmetic sequence and sequence

material high school state 11 in Muaro Jambi.

This research is a quantitative research using non-experimental methods

(survey research) and quantitative survey research designs. This study aims to

determine whether there is a relationship between verbal abilities, numeracy skills

and the ability to solve narrative question in arithmetic sequence and sequence

material. The population in this study were students of class XI IPA Muaro Jambi

Senior High School 11 which consisted of 2 classes totaling 44 students. The

sample in this study was class XI IPA 1, amounting to 22 students. Sampling uses

simple random sampling technique. The research instruments used were test

questions which numbered 40 questions for verbal ability, 10 questions for

numeracy skills and 2 questions for the ability to solve mathematical story

problems in arithmetic sequence and sequence material. The data analysis

technique uses homogeneity test, normality test, linearity test and hypothesis test

using t test. From the results of the study showed that verbal ability with the

ability to solve mathematical story problems of students there is a relationship that

is equal to 56.25%, the ability to count with the ability to solve mathematical story

problems students have a relationship that is equal to 60.84% while jointly verbal

abilities and numeracy skills towards the ability to solve students' math problems

there is a relationship that is equal to 88.36%. There is a significant relationship

between verbal ability, numeracy skills and the ability to solve narrative question

in arithmetic sequence and sequence material in the students' at the Muaro Jambi

State High School 11.

Keywords: Verbal ability, Numeracy ability, and the ability to solve narrative

question in arithmetic sequence and sequence material.

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………… i

NOTA DINAS ……………………………………………………………….. ii

PENGESAHAN .……………………………………………………………. iv

PERNYATAAN ORISINALITAS ………………………………………....... v

PERSEMBAHAN ……………………………………………………………. vi

MOTTO ……………………………………………………………………… vii

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. viii

ABSTRAK …………………………………………………………………… x

ABSTRACT …………………………………………………………………… xi

DAFTAR ISI ………………………………………………………………. xii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………. xiii

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………… xiv

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………….. 1

B. Identifikasi Masalah ………………………………………...... 3

C. Pembatasan Masalah ………………………………………..... 4

D. Rumusan Masalah …………………………………………..... 4

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian …………………………...... 4

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR, PENGAJUAN

HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori ……………………………………………… 6

C. Kerangka Pikir ……………………………………………….. 15

D. Hipotesis Penelitian ………………………………………….. 17

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………. 18

B. Desain Penelitian …………………………………………….. 18

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel …………………... 19

xiii

D. Instrumen Penelitian ………………………………………..... 21

E. Teknik Analisis Data ………………………………………… 22

F. Hipotesis Statistik ……………………………………………. 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ………………………………………………. 31

B. Uji Hipotesis …………………………………………………. 43

C. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………………… 56

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………... 59

B. Saran …………………………………………………………. 59

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………... 61

LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………………………………... 63

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ……................................................................. 19

Tabel 3.2 Indikator variabel bebas………………………………………….. 20

Tabel 4.1 Skor kemampuan verbal, kemampuan berhitung dan kemampuan

menyelesaikan soal cerita matematika …………………………...

29

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi nilai kemampuan verbal …………………… 31

Tabel 4.3 Kategorisasi nilai skor kemampuan verbal siswa dengan skala 3 . 33

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi nilai kemampuan berhitung ………………... 34

Tabel 4.5 Kategorisasi nilai skor kemampuan berhitung siswa dengan skala

3 …………………………………………………………………..

37

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi nilai kemampuan menyelesaikan soal cerita

matematika ……………………………………………………….

38

Tabel 4.7 Kategorisasi nilai skor kemampuan menyelesaikan soal cerita

matematika ……………………………………………………….

41

Tabel 4.8 Uji homogenitas kemampuan verbal, kemampuan berhitung dan

kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika ……………..

41

Tabel 4.9 Uji normalitas kemampuan verbal, kemampuan berhitung dan

kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika ……………..

42

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian ………………………………. 17

Gambar 3.1 Desain Penelitian ……………………………………………. 18

Gambar 4.1 Poligon nilai Kemampuan Vebal siswa ……………………. 31

Gambar 4.2 Poligon nilai Kemampuan Berhitung siswa ………………. 35

Gambar 4.3 Poligon nilai Kemampuan menyelesaikan soal cerita

matematika siswa …………………………………………...

39

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrument Pengumpulan Data …………………………… 63

Lampiran 2 Nilai Semester Ganjil Kelas XI IPA di SMA N 11 Muaro

Jambi Tahun Ajaran 2018/2019 …………………………..

64

Lampiran 3 Uji Homogenitas Populasi ………………………………... 66

Lampiran 4 Kisi-kisi Soal dan Rubrik Penilaian Tes Kemampuan

Verbal ……………………………………………………..

71

Lampiran 5 Lembar Soal Tes Kemampuan Verbal …………………… 72

Lampiran 6 Uji Validitas , Reliabilitas, Tingkat kesukaran dan Daya

beda Item Soal Kemampuan Verbal ………………………

77

Lampiran 7 Kisi-kisi Soal dan Rubrik Penilaian Tes Kemampuan

Berhitung ………………………………………………….

79

Lampiran 8 Lembar Soal Tes Kemampuan Berhitung ……………… 80

Lampiran 9 Uji Validitas , Reliabilitas, Tingkat kesukaran dan Daya

beda Item Soal Kemampuan Berhitung …………………...

83

Lampiran 10 Kisi-kisi Soal dan Rubrik Penilaian Tes Kemampuan

Menyelesaikan Soal Cerita Matematika …………………..

85

Lampiran 11 Lembar Soal Tes Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita

Matematika ………………………………………………..

88

Lampiran 12 Uji Validitas dan Reliabilitas Item Soal Kemampuan

Menyelesaikan Soal Cerita Matematika …………………..

91

Lampiran 13 Rincian Hasil Tes Siswa ………………………………….. 92

Lampiran 14 Uji Homogenitas Data Akhir ……………………………. 93

Lampiran 15 Uji Nomalitas Data Kemampuan Verbal ………………… 95

Lampiran 16 Uji Normalitas Data Kemampuan Berhitung …………….. 98

Lampiran 17 Uji Normalitas Data Kemampuan menyelesaikan soal

cerita matematika …………………………………………

101

Lampiran 18 Uji Normalitas Gabungan ………………………………… 104

Lampiran 19 Uji Linearitas Regresi Gabungan ………………………… 105

xvi

Lampiran 20 Tabel …………………………………………………… 115

Lampiran 21 Tabel …………………………………………………… 116

Lampiran 22 Tabel ……………………………………………………. 117

Lampiran 23 Tabel Chi Kuadrat ………………………………………... 118

Lampiran 24 Tabel Kurva Normal 0 s/d Z …………………………….. 119

Lampiran 25 Dokumentasi ……………………………………………… 120

Lampiran 26 Riwayat Hidup ……………………………………………. 121

1

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya

dan masyarakat (Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2003). Selanjutnya

Idris (1981) menyatakan bahwa konsep pendidikan seumur hidup merumuskan

suatu asas bahwa pendidikan adalah suatu proses yang berlangsung kontinu dari

bayi hingga meninggal dunia. Setiap individu yang hidup di dunia ini tak akan

pernah lepas dari yang namanya pendidikan karena pendidikan selalu kita alami

baik sadar maupun tidak. Pendidikan sangatlah penting dalam kehidupan. Hal itu

yang membuat pendidikan menjadi sorotan penting di berbagai negara termasuk

indonesia. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di indonesia. Pemerintah

telah mengupayakan berbagai hal seperti program wajib belajar 9 tahun hingga

pemerataan tenaga kependidikan dengan program hidup nyata juga secara SM3T

dan masih banyak lagi tindakan pemerintah dalam meningkatkan kualitas

pendidikan. Dalam pendidikan hasil akhir bukanlah suatu yang mutlak namun

proses dari pendidikan tersebut juga sangat bernilai tinggi.

Nasution (Subarinah, 2006: 1) mengungkapkan kata matematika berkaitan

dengan bahasa sanksekerta yaitu "medha" atau "widya" yang artinya kepandaian,

ketahuan, dan inteligensi. Berdasarkan penjelasan istilah matematika tersebut

maka dapat dipahami bahwa matematika merupakan suatu ilmu yang mempelajari

bagaimana proses berpikir secara rasional dan masuk akal dalam memperoleh

konsep. Matematika dikatakan sebagai suatu ilmu karena keberadaannya dapat

dipelajari dari berbagai fenomena.

Tujuan utama mempelajari matematika adalah dapat menemukan cara

menyelesaikan soal (Budhi, 2015). Menyelesaikan soal ialah suatu hal yang hasil

2

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

akhirnya atau cara menyelesaikan belum diketahui, namun sangat disayangkan

matematika yang sangat berguna dalam kehidupan tersebut menjadi salah satu

mata pelajaran yang ditakuti oleh siswa baik yang masih di bangku sekolah

maupun yang telah di bangku kuliah. Banyak pandangan negatif tentang

matematika, seperti rumus yang sulit, rumit, guru yang galak, cara mengajar yang

monoton, harus sabar dan teliti dalam mengerjakannya. Hal ini juga dikarenakan

sifat matematika yang abstrak. Padahal untuk mewujudkan pendidikan yang

berkualitas kita perlu membangun dari ilmu dasarnya. Sehingga hal ini menjadi

tugas bagi setiap elemen yang bersangkutan untuk membuat matematika menjadi

salah satu mata pelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

Tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan dan pembelajaran matematika

salah satunya dapat dinilai dari keberhasilan siswa dalam memahami matematika

dan memanfaatkan pemahaman ini untuk menyelesaikan persoalan-persoalan

matematika maupun ilmu-ilmu yang lainnya.

Soal cerita merupakan salah satu bentuk persoalan yang ada dalam

matematika. Soal cerita juga merupakan kemampuan matematika yang ada pada

diri siswa dan merupakan salah satu cara untuk mengembangkan penalaran siswa.

Sugondo (2005) menyatakan bahwa soal cerita matematika merupakan

soal-soal matematika yang menggunakan bahasa verbal dan umumnya

berhubungan dengan kegiatan sehari-hari. Kenyataannya untuk dapat

menyelesaikan soal cerita matematika tidak semudah menyelesaikan soal

matematika yang sudah berbentuk bilangan matematika.

Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan terhadap guru Matematika

pada tanggal 19 Januari 2019, di Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Muaro Jambi,

kesulitan yang dihadapi oleh siswa kelas XI di semester 2 dalam pembelajaran

matematika adalah pada soal-soal yg berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yaitu

soal-soal cerita, siswa sulit untuk memahami soal yang di berikan dan juga siswa

masih kurang teliti dan tepat dalam menghitung mengenai jabaran dari soal

tersebut terutama pada saat ini siswa mendapatkan materi yaitu tentang Barisan

dan Deret Aritmatika, pada Barisan dan Deret Aritmatika khususnya pada soal

3

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

cerita siswa kurang memahami dasar-dasar rumus-rumusnya dan pemodelan pada

soal-soal cerita ke dalam bentuk matematika.

Penyelesain soal cerita tidak hanya memperhatikan jawaban akhir

perhitungan, tetapi proses penyelesainnya juga harus diperhatikan. Siswa

diharapkan menyelesaikan soal cerita melalui suatu proses tahap demi tahap

sehingga terlihat alur berpikirnya. Selain itu dapat dilihat pula pemahaman siswa

terhadap konsep yang digunakan dalam soal cerita tersebut.

Bahasa dan berpikir mempunyai peranan penting dalam kehidupan

manusia. Dalam dunia pendidikan termasuk matematika, selain kemampuan

berhitung, kemampuan berbahasa/verbal juga sangat diperlukan. Bahasa adalah

bagian terpenting dalam komunikasi verbal. Melalui simbol dan kode-kode

tertentu, seseorang bisa mengirimkan pesan kepada orang lain secara lebih jelas.

Kemampuan berbahasa sangat menentukan keberhasilan dalam mencapai prestasi

belajar dan proses belajar mengajar disekolah. Apabila kemampuan bahasa tidak

mampu dikuasai oleh siswa, maka siswa akan dapat mengalami kesulitan dalam

menyelasaikan soal-soal cerita matematika terutama dalam pemahaman bahasa

matematika atau model matematika khususnya dalam soal-soal cerita.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini peneliti

tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul "Hubungan Kemampuan

Verbal dan Kemampuan Berhitung Siswa Terhadap Kemampuan

Menyelesaikan Soal Cerita Pada Materi Barisan dan Deret Aritmatika Di

Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Muaro Jambi".

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan, diidentifikasi beberapa

permasalahan dalam penelitian ini yaitu:

1. Rendahnya pemahaman siswa dalam menerjemahkan soal cerita ke dalam

model matematika.

2. Rendahnya minat siswa dalam memahami soal cerita pada materi Barisan dan

Deret Aritmatika.

4

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

3. Siswa menganggap matematika sebagai pelajaran yang kaku, membosankan,

sulit dan menakutkan.

4. Pembelajaran matematika yang masih berpusat hanya pada guru.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini peneliti batasi pada kemampuan verbal dan kemampuan

berhitung siswa terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita pada materi

Barisan dan Deret Aritmatika siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri

11 Muaro Jambi tahun ajaran 2018/2019.

D. Rumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana hubungan kemampuan verbal terhadap kemampuan

menyelesaikan soal cerita pada materi Barisan dan Deret Aritmatika siswa

kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Muaro Jambi tahun ajaran

2018/2019?

2. Bagaimana hubungan kemampuan berhitung terhadap kemampuan

menyelesaikan soal cerita pada materi Barisan dan Deret Aritmatika siswa

kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Muaro Jambi tahun ajaran

2018/2019?

3. Bagaimana hubungan kemampuan verbal terhadap kemampuan Berhitung

siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Muaro Jambi?

4. Bagaimana hubungan kemampuan verbal dan kemampuan berhitung

terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita pada materi Barisan dan

Deret Aritmatika siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 11

Muaro Jambi tahun ajaran 2018/2019?

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

5

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1. Untuk mengetahui hubungan kemampuan verbal terhadap kemampuan

menyelesaikan soal cerita pada materi Barisan dan Deret Aritmatika

siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Muaro Jambi

tahun ajaran 2018/2019.

2. Untuk mengetahui hubungan kemampuan berhitung terhadap

kemampuan menyelesaikan soal cerita pada materi Barisan dan Deret

Aritmatika siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Muaro

Jambi tahun ajaran 2018/2019.

3. Untuk mengetahui hubungan Kemampuan Verbal terhadap

Kemampuan Behitung siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas

Negeri 11 Muaro Jambi tahun ajaran 2018/2019.

4. Untuk mengetahui hubungan kemampuan verbal dan kemampuan

berhitung terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita pada materi

Barisan dan Deret Aritmatika siswa kelas XI di Sekolah Menengah

Atas Negeri 11 Muaro Jambi tahun ajaran 2018/2019.

2. Kegunaan Penelitian

Peneliti membagi kegunaan penelitian menjadi dua bagian sebagai

berikut:

a) Secara Teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

khasanah keilmuan dalam bidang matematika.

b) Secara Praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan

sumbangan pemikiran bagi guru, sekolah dan siswa agar meningkatkan

minat belajar dan motivasi untuk belajar yang lebih baik lagi.

6

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR, DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori

1. Belajar dan Pembelajaran Matematika

Menurut pendapat tadisional, belajar adalah menambah dan

mengumpulkan sejumlah pengetahuan, disini yang dipentingkan adalah

pendidikan intelektual. Selanjutnya lain lagi dengan pendapat para ahli

pendidikan modern yang merumuskan perbuatan belajar sebagai berikut:

Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri

seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru

berkat pengalaman dan latihan.

Kemudian untuk memperluas pemahaman kita mengenai apa yang

dimaksud dengan belajar, akan dikemukakan beberapa definisi dari para ahli

pendidikan modern;

a. Hilgard dan Bower, dalam buku Theories of Learning (1975)

mengemukakan, "Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku

seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh

pengalamannya secara berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan

tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respons

pembawaan kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang

(misalnya; kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya)."

b. Gagne, dalam buku The Condition Of Learning (1977) menyatakan bahwa:

"Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama-sama dengan isi

ingatan memengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya

(performance-nya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke

waktu sudah ia mengalami situasi tadi."

7

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

c. Morgan, dalam buku Introduction of psychology (1978) mengemukakan: "

Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku

yang terjadi sebagai hasil dari latihan atau pengalaman."

d. Witherington, dalam buku Educational psychology, mengemukakan; "

Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan

diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap,

kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian".

Selanjutnya pembelajaran adalah "Membelajarkan siswa

menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu

utama keberhasilan pendidikan" (Syaiful Sagala, 2009). Pembelajaran

merupakan proses komunikasi dua arah. Mengajar dilakukan pihak guru

sebagai pendidik., sedangkan belajar oleh peserta didik. Menurut Corey

pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seeorang secara

disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku

dalam kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003

menyatakan pembelajaran adalah "Proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar". Pembelajaran

sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan

kreatifitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa,

serta dapat meningkatkan kemampuan mengkontruksikan pengetahuan baru

sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran.

Matematika adalah salah satu bidang yang memiliki peranan penting

dalam pendidikan. Hal ini dapat dilihat dengan ditetapkannya matematika

sebagai salah satu mata pelajaran pokok/wajib dalam setiap Ujian Akhir

Nasional (UAS) serta Dilihat dari jumlah jam mata pelajaran matematika

yang lebih banyak.

Pembelajaran matematika merupakan proses dimana siswa secara

aktif mengkonstruksi pengetahuan matematika. Pengetahuan matematika

akan lebih baik jika siswa mampu mengkonstruksi melalui pengalaman yang

telah mereka miliki sebelumnya. Untuk itu, keterlibatan siswa secara aktif

8

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini pembelajaran

matematika merupakan pembentukan pola pikir dalam penalaran suatu

hubungan antara suatu konsep dengan konsep yang lainnya.

Belajar matematika berkaitan dengan apa dan bagaimana

menggunakannya dalam membuat keputusan dan dalam menyelesaikan

masalah. Peran guru di sekolah sangat dibutuhkan dalam tercapainya tujuan

pembelajaran matematika serta proses belajar mengajar untuk membantu

siswa mencapai hasil belajar yang optimal. Akan tetapi siswa merasa

kesulitan dalam mempelajari matematika. Kesulitan siswa dalam mempelajari

dan memahami matematika terlihat dari mengkaitkan antar konsep konsep

matematika.

Menurut Muhsetyo (2008: 26), Pembelajaran matematika adalah

proses pemberian pengalaman belajar kepada peserta didik melalui

serangkaian kegiatan yang terencana sehingga peserta didik memperoleh

kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran matematika adalah kegiatan belajar dan mengajar yang

mempelajari ilmu matematika dengan tujuan membangun pengetahuan

matematika agar bermanfaat dan mampu mempraktekkan hasil belajar

matematika dalam kehidupan sehari-hari

2. Kemampuan Verbal

Manusia dapat berpikir dengan baik, dan bahkan secara abstrak,

karena kemampuannya berbahasa. Berkat bahasa, manusia dapat berpikir

secara berlanjut, teratur dan sistematis. Pengertian kemampuan dalam kamus

bahasa Indonesia, kemampuan berasal dari kata "mampu" yang berarti kuasa

(bisa, sanggup, melakukan sesuatu, dapat, berada, kaya, mempunyai harta

berlebihan). Kemampuan adalah suatu kesanggupan dalam melakukan

sesuatu. Seseorang dikatakan mampu apabila ia bisa melakukan sesuatu yang

harus ia lakukan.

Gardner (2005) Kemampuan verbal adalah kemampuan dengan

menggunakan perkataan secara berkesan, secara lisan atau tulisan, termasuk

9

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

kebolehan memanipulasi ayat, gaya bahasa, dan pengucapan dengan baik dan

sempurna. Hidayat (2002) menjelaskan bahwa kemampuan verbal adalah

kemampuan yang menyangkut pengertian terhadap ide-ide yang

diekspresikan dalam bentuk kata.

Selanjutnya Koyan (2003) menyebutkan bahwa aspek-aspek

kemampuan verbal meliputi analogi kata-kata, perbendaharaan kata, dan

hubungan kata-kata.

Kemampuan verbal diperlukan dalam setiap mata pelajaran, salah

satunya matematika. Dalam pembelajaran matematika, kemampuan yang

perlu dikuasai siswa tidak hanya pada kemampuan berhitung saja, tetapi juga

kemampuan verbal. Hal itu dikarenakan didalam matematika banyak sekali

simbol-simbol yang digunakan, baik berupa huruf maupun non huruf. Di

samping itu, matematika juga tidak bisa dilepaskan dari kegiatan penyelesain

masalah.

James (2010) mengemukakan bahwa ada hubungan antara

kemampuan pemecahan masalah matematika dan kemampuan verbal siswa.

Permasalahan matematika dapat disajikan dalam berbagai bentuk soal, salah

satunya soal cerita. Untuk dapat menyelesaikan soal cerita, siswa harus

memahami makna yang ada dalam soal.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan verbal merupakan

kemampuan dengan mengkomunikasikan kosakata-kosakata, bilangan-

bilangan dan mengespresikan dengan lisan dan ucapan tertentu.

Kemampuan verbal akan membantu siswa dalam memahami makna

dan membuat model matematika untuk menyelesaikan permasalahan

matematika tersebut. Apabila kemampuan verbal siswa kurang baik, maka

siswa juga akan sulit dalam menyelesaikan soal matematika sehingga secara

tidak langsung akan berdampak pada pencapaian prestasi belajar.

a. Ciri-ciri kemampuan verbal

Menurut Stemberg dalam Azwar (2006), kemampuan utama dalam

belajar verbal mempunyai ciri, antara lain:

a. Berbicara dengan artikulasi yang baik dan fasih.

10

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

b. Berbicara lancar.

c. Punya pengetahuan pada bidang tertentu.

Bila seseorang mempunyai keahlian atau pengetahuan tertentu

khususnya materi barisan dan deret aritmatika, dalam bahasa verbal, harus

menggunakan artikulasi yang baik artinya secara benar dan lancar.

b. Fungsi kemampuan verbal

Menurut Gagne (1998), fungsi informasi verbal sangat esensial

untuk terjadinya belajar, fungsi yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Prasyarat untuk belajar lebih lanjut.

b. Kepraktisan dalam kehidupan sehari-hari dan individu.

c. Pengetahuan yang terorganisasikan, sehingga bentuk-bentuk yang

saling berkaitan, merupakan acuan untuk berpikir.

Alat untuk mengukur seberapa besar kemampuan verbal seseorang

adalah dengan menggunakan tes penalaran verbal atau yang sering disebut

sebagai tes kemampuan verbal. Carter (2012:9) menyebutkan bahwa tes

penalaran verbal dirancang untuk mengukur kemampuan verbal dasar yang

meliputi:

a) Ejaan.

b) Tata bahasa.

c) Arti kata.

d) Melengkapi kalimat.

e) Sinonim.

f) Antonim.

Seseorang dengan kemampuan verbal yang tinggi tidak hanya akan

memperlihatkan suatu penguasaan bahasa yang sesuai, tetapi juga dapat

menceritakan kisah, berdebat, berdiskusi, menafsirkan, menyampaikan

laporan dan melaksanakan berbagai tugas yang berkaitan dengan berbicara

dan memahami bacaan yang baik. Seperti yang dikatakan Carter (2012:9)

bahwa penguasaan kata-kata atau kosakata adalah ukuran sejati dari

kecerdasan. Selain itu keterampilan berbicara merupakan aspek utama dan

paling nampak dari kemampuan verbal. Kemampuan verbal penting bukan

11

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

hanya untuk keterampilan berkomunikasi melainkan juga untuk

mengungkapkan pikiran, keingintahuan dan pendapat. Oleh karena itu

pikiran dan bahasa akan terwujud melalui kemampuan verbal. Dengan kata

lain kemampuan verbal merupakan kemampuan yang dimiliki seorang

dalam menggunakan kata-kata dengan baik dan benar yang disampaikan

tidak hanya dalam bentuk berbicara tetapi juga membaca, menulis,

mendengar, memahami bacan dan mengubah soal cerita kedalaman

kalimat matematika di mana semua kemampuan ini juga melibatkan

pikiran. Dan alat untuk mengukur kemampuan verbal seorang adalah

dengan menggunakan tes kemampuan verbal. Kemampuan verbal ini

merupakan karakteristik siswa yang banyak berpengaruh terhadap proses

belajar dan perkembangan kepribadian siswa.

3. Kemampuan Berhitung

Salah satu kemampuan yang sangat penting bagi anak yang perlu

dikembangkan dalam rangka membekali mereka, untuk bekal kehidupannya

dimasa depan dan saat ini adalah memberikan bekal kemampuan berhitung.

Kemampuan berhitung adalah suatu kemampuan yang dimiliki setiap anak

yang berhubungan dengan penjumlahan, pengurangan, perkalian dan

pembagian yang merupakan kemampuan yang penting dalam kehidupan

sehari-hari (Ariyanti, Zidni Immaan Muslimin, 2016:16).

Ahmad Susanto (2011) Kemampuan berhitung dimiliki setiap anak

untuk mengembangkan kemampuannya, karakteristik perkembangannya

dimulai dari lingkungan yang terdekat dari dirinya sendii, sejalan dengan

perkembangan yang dapat meningkat ketahap pengertian tentang

pengopeasionalan yakni tentang pekalian, pembagian, penjumlahan dan

pengurangan.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan

berhitung adalah suatu kesanggupan yang dimiliki seseorang dalam

melakukan perhitungan dengan mengenal konsep dasar matematika sehingga

dapat melakukan perhitungan dengan baik dan benar, diantaranya mampu

12

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

menyelesaikan suatu proses operasi bilangan tentang penjumlahan dan

pengurangan.

Di dalam Al-Quran Allah SWT telah menjelaskan juga perintah agar

manusia belajar tentang kemampuan berhitung yakni pada surah Yunus ayat 5

yang artinya:

"Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya

dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan

bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu).

Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia

menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang

mengetahui" (Q.S: Yunus: 5).

Dari ayat di atas diketahui bahwa kemampuan berhitung sangat

penting dipelajari oleh manusia agar manusia dapat mengetahui perhitungan

tahun dan waktu dengan perjalanan matahari dan bulan. Selain perhitungan

tentang waktu, di dalam Al-Quran juga terdapat hal-hal yang menggunakan

kemampuan berhitung dalam menyelesaikan hal-hal tersebut, diantaranya

tentang zakat dan pembagian hak waris. Oleh karena itu kemampuan

berhitung ini sangat diperlukan dan bermanfaat dalam kehidupan seorang

manusia khususnya dalam ranah pendidikan yaitu dalam pembelajaran seperti

matematika, fisika, kimia dan lain sebagainya.

4. Barisan dan Deret Aritmatika

a. Barisan Aritmatika

Barisan bilangan adalah daftar terurut dari suatu bilangan. Barisan

aritmatika adalah suatu barisan yang suku-suku yang berdekatan selalu

memiliki selisih yang tetap/konstan yang dinamakan beda. Jika

merupakan suku-suku barisan arimatika, maka

rumus suku ke- dari barisan tersebut dinyatakan sebegai berikut.

( )

: adalah suku pertama barisan aritmatika.

: adalah beda barisan aritmatika.

13

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Contoh suatu barisan adalah sebagai berikut:

1. ( ).

2. ( ).

3. ( ).

b. Deret Aritmatika

Deret aritmatika adalah barisan jumlah suku pertama barisan

aritmatika, dengan

( ) . Maka rumus deret aritmatika adalah:

( ( ) )

( )

Contoh deret bilangan yang dibentuk dari barisan-barisan adalah

sebagai berikut:

1.

2.

3.

5. Soal Cerita

Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati (1993), soal cerita matematika

adalah soal yang disajikan dalam bentuk kalimat sehari-hari dan umumnya

merupakan aplikasi dari konsep matematika yang dipelajari. Penerapan

(aplikasi) adalah proses berpikir yang setingkat lebih tinggi dari pemahaman.

Dalam aplikasi siswa diharapkan mampu memilih, menggunakan dan

menerapkan dengan tepat suatu teori, hukum, metode pada situasi baru atau

situasi lainnya.

Penyelesaian soal cerita tidak hanya memperhatikan jawaban akhir

perhitungan, tetapi proses penyelesaiannya juga harus diperhatikan. Siswa

diharapkan menyelesaikan soal cerita melalui suatu proses tahap demi tahap

sehingga terlihat alur berpikirnya. Selain itu dapat terlihat pula pemahaman

siswa terhadap konsep yang digunakan dalam soal cerita tersebut.

Soal cerita adalah soal yang disajikan dalam bentuk kalimat sehari-

hari dan umumnya merupakan aplikasi dari konsep matematika yang

dipelajari. Soal cerita mempunyai karakteristik/ciri-ciri sebagai berikut:

14

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

a. Soal dalam bentuk ini merupakan suatu uraian yang memuat satu atau

beberapa konsep matematika sehingga siswa ditugaskan untuk merinci

konsep-konsep yang terkandung dalam soal tersebut. Umumnya uraian

soal merupakan aplikasi konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari

atau keadaan nyata, sehingga siswa seakan-akan menghadapi keadaan

sebenarnya.

b. Siswa dituntut menguasai materi dan bisa mengungkapkannya dalam

bahasa tulisan yang baik dan benar.

c. Baik untuk menarik hubungan antara pengetahuan yang telah dimiliki

siswa dengan materi yang sedang dipikirkannya.

Penyajian soal matematika dalam bentuk soal cerita mempunyai

beberapa kelebihan diantaranya:

a. Soal bisa disajikan dalam tes tipe subyektif dan obyektif.

b. Soal dalam bentuk ini dapat digunakan untuk menilai proses berpikir siswa

sekaligus hasil akhirnya.

c. Meningkatkan kreativitas dan aktivitas siswa karena soal cerita menuntut

siswa berpikir secara sistematik dan mengaitkan fakta-fakta yang relevan.

d. Siswa akan mengetahui kegunaan dari konsep matematika yang

dipelajarinya karena diterapkan langsung dalam kehidupan sehari-hari.

Disamping kelebihan soal cerita, ada pula kelemahannya. Beberapa

kelemahan dari soal cerita diantaranya

a. Perlu kajian secara mendalam dan cermat sebelum menentukan jawaban

sehingga siswa terpaku pada pokok masalah yang cukup panjang dan

kompleks.

b. Memerlukan waktu yang relatif lama dalam mengerjakannya.

c. Bahasa dan kalimat yang digunakan kadang-kadang kurang tepat (tidak

efisien dan efektif) sehingga membingungkan dan menimbulkan salah

tafsir bagi siswa.

Tahapan-tahapan penyelesaian dari soal cerita yang diberikan di atas

sesuai dengan proses pemecahan masalah, yaitu:

15

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1) Memahami masalah (understanding the problem)

Pada tahap ini siswa harus memahami masalah yang diberikan yaitu

menentukan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, apa syaratnya cukup

atau berlebihan syarat tersebut untuk menyelesaikan soal yang diberikan.

2) Merencanakan pemecahan masalah (devising a plan)

Pada tahap ini siswa harus menunjukkan hubungan antara yang diketahui

dan yang ditanyakan, dan menentukan strategi atau cara yang akan

digunakan dalam menyelesaikan soal yang diberikan.

3) Melaksanakan rencana pemecahan masalah (canying out the plan)

Pada tahap ini siswa melaksanakan rencana yang telah ditetapkan pada

tahap merencanakan pemecahan masalah, dan mengecek setiap langkah

yang dilakukan.

4) Memeriksa kembali solusi yang diperoleh (looking back)

Pada tahap ini siswa melakukan refleksi yaitu mengecek atau menguji

solusi yang telah diperoleh.

B. Kerangka Pikir

Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang pokok dan sangat

berpengaruh terhadap keberhasilan proses pendidikan di sekolah. Kualitas

pendidikan di sekolah salah satunya ditentukan oleh hasil belajar siswa.

Belajar pada dasarnya adalah suatu usaha untuk mencapai perubahan kearah

yang lebih baik. Sesuai dengan pendapat Slameto (2003: 2), belajar adalah

suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru, secara keseluruhan sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interkasi dengan lingkungannya.

Dalam kegiatan belajar para siswa dituntut, agar bisa berprestasi

setinggi-tingginya, biasanya untuk menilai prestasi siswa bisa dilihat dari

hasil belajarnya. Untuk mencapainya tidak semudah membalikkan telapak

tangan. Namun, perlu adanya kerja keras dari semua kalangan, baik dari

intern siswa, guru, maupun sistem pendidikan itu sendiri. siswa sangat

berpengaruh dalam keberhasilannya sendiri. Hasil belajar pada hakekatnya

16

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang mempengaruhi baik dari

dalam (intern) seperti intelegensi, bakat, motivasi, minat, kesahatan jasmani

dan rohani maupun dari luar (ekstern) seperti lingkungan keluarga,

lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Berdasarkan uraian di atas,

maka faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dalam penelitian ini

adalah kemampuan verbal dan kemampuan berhitung matematika. Dimana

siswa yang mempunyai kemampuan verbal dan kemampuan berhitung

matematika belajar yang tinggi maka prestasi belajar akan tercapai secara

optimal begitu pula sebaliknya.

Bahasa merupakan alat komunikasi verbal, yang dipakai dalam

seluruh proses berpikir ilmiah. Dimana, bahasa merupakan alat berpikir dan

alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut pada orang lain.

Simbol-simbol atau angka-angka dalam matematika, diwujudkan lewat

perbendaharaan kata-kata dan kata-kata ini dirangkaikan oleh tata bahasa

untuk mengemukakan suatu jalan pemikiran atau ekspresi peranan.

Seperti yang diungkapkan Gagne dalam Anni (2004: 11), Pelajar

umumnya telah memiliki memori yang umumnya digunakan dalam bentuk

informasi, seperti nama, bulan, hari, minggu, bilangan, huruf, kota, negara,

dan sebagainya. Informasi verbal yang dipelajari pada situasi pembelajaran,

diharapkan dapat diingat kembali setelah pelajar menyelesaikan kegiatan

pembelajaran.

Menurut Gardner dalam Anni (2004: 79), kecerdasan logika-

berhitung-matematika (Logical-Mathematikal Intelegence), yaitu kecerdasan

yang diungkapkan dalam bentuk kemampuan bernalar (reasoning) dan

menghitung, memikirkan sesuatu dengan cara logis dan sistematis.

Kemampuan ini banyak dikembangkan oleh para insinyur, ilmuan, ekonom,

akuntan, dan detektif.

Berdasarkan uraian di atas, dapat simpulkan bahwa, kemampuan

verbal dan kemampuan berhitung, akan membantu siswa untuk mendapatkan

hasil belajar yang maksimal pada mata pelajaran matematika.

17

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Adapun model konseptual kerangka berpikir adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini yaitu: "Terdapat hubungan kemampuan

verbal dan kemampuan berhitung terhadap kemampuan menyelesaikan soal

cerita pada materi Barisan dan Deret Aritmatika siswa di SMA Negeri 11

Muaro Jambi ".

Kemampuan Verbal

( )

Kemampuan Berhitung

( )

(Kemampuan

menyelesaian soal

cerita pada materi

Barisan dan Deret

Aritmatika) ( )

Faktor yang terjadi di lapangan:

1. Kurangnya minat siswa dalam belajar.

2. Matematika dianggap mata pelajaran

yang menakutkan.

3. Siswa masih kurang memahami soal-

soal dalam bentuk cerita.

18

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 11

Muara Jambi terletak di desa Mendalo Darat Kecamatan Jambi Luar Kota

Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi. Adapun waktu penelitian ini dimulai

pada pekan ke-3 bulan Maret sampai pekan ke-4 bulan April tahun ajaran

2018/2019 yang disesuaikan dengan materi Barisan dan Deret Aritmatika yang

diajarkan.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif survey dengan metode non

eksperimen. Peneliti berusaha memperoleh informasi tentang hubungan

kemampuan verbal dan berhitung siswa terhadap kemampuan menyelesaikan soal

cerita matematika pada materi Barisan dan Deret Aritmatika di kelas XI SMA

Negeri 11 Muaro Jambi dengan cara menggunakan wawancara, soal tes, dan

dokumentasi.

Gambar 3.1 Desain penelitian

Keterangan:

Kemampuan verbal sebagai variabel bebas.

Kemampuan berhitung sebagai variabel bebas.

R r3

19

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Kemampuan menyelesaikan soal cerita pada materi barisan dan deret

aritmatika sebagai variabel terikat.

Hubungan kemampuan verbal terhadap kemampuan menyelesaikan soal

cerita pada materi barisan dan deret aritmatika .

Hubungan kemampuan berhitung terhadap kemampuan menyelesaikan

soal cerita pada materi barisan dan deret aritmatika .

Hubungan kemampuan verbal terhadap kemampuan berhitung .

Hubungan kemampuan verbal dan kemampuan berhitung secara

bersama terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita pada materi

barisan dan deret aritmatika .

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiono, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas XI IPA di Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Muaro

Jambi. Adapun jumlah seluruh populasi siswa kelas XI IPA di Sekolah

Menengah Atas Negeri 11 Muaro Jambi dalam penelitian ini dapat dilihat

pada tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1

Populasi penelitian No. Kelas Jumlah

1 XI IPA 1 22

2 XI IPA 2 22

Jumlah 44

Sumber: Dokumentasi SMA N 11 Muaro Jambi

2. Teknik Pengambilan Sampel

Sugiono (2012) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Populasi dalam

20

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA di Sekolah Menengah

Atas Negeri 11 Muaro Jambi.

Dalam menentukan jumlah sampel peneliti menggunakan teknik

Simple Random Sampling, dimana pengambilan sampel secara

acak/undian tanpa memperhatikan strata atau tingkatan dalam anggota

populasi. Untuk memperoleh jumlah sampel yang diperlukan dalam

penelitian ini yaitu 1 kelas karena populasi dianggap homogen. Simple

random ini dilakukan dengan cara mengundi 2 kelas yaitu kelas XI IPA 1

dan kelas XI IPA 2 kemudian peneliti meminta guru pengajar matematika

untuk mengambil undiannya kemudian didapat lah undian dengan sampel

kelas XI IPA 1 sebagai sampel penelitiannya dengan jumlah 22 siswa.

3. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel

terikat yaitu:

a. Variabel terikat

Variabel terikat disebut juga variabel dependen variabel yang

disebabkan oleh variabel . (Nazir, 1999: 150). Variabel terikat

dalam penelitian ini adalah: kemampuan siswa dalam menyelesaikan

soal cerita .

b. Variabel bebas

Variabel bebas adalah antecedent variabel yang menyebabkan

variabel (dependen) (Nazir, 1999: 150). Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah kemampuan verbal dan kemampuan

berhitung .

Pada masing-masing variabel terdapat beberapa indikator yang dapat

lihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2

Indikator Variabel Bebas

No. Variabel Indikator Item Soal

21

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1 Kemampuan Verbal 1. Antonim 1 – 20

2. Sinonim 21– 40

2 Kemampuan Berhitung 1. Kecermatan 1– 5 2. Ketepatan 6 – 10

D. Instrument Penelitian

Sugiono (2013) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat

yang digunakan untuk mengukur fenomena alam ataupun sosial yang diamati.

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan dalam rangka

mengumpulkan data perilaku. Dalam penelitian ini menggunakan analisis

reduksi data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi

2, yaitu:

1. Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan

tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku, majalah, catatan

harian dan lain-lain yang berhubungan dengan penelitian.

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dokumen-dokumen yang menyajikan data yang ada kaitan nya dengan

penelitian seperti buku, transkrip, nilai matematika sebelumnya, dokumen

berdirinya sekolah, jumlah tenaga pengajar, jumlah pegawai, jumlah siswa

dan sarana prasarana sekolah.

2. Tes atau soal tes

Tes sebagai instrument penelitian, khususnya dalam pengumpulan

data penelitian merupakan serangkaian pertanyaan atau soal yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi,

kemampuan dan bakat. Adapun tes soal meliputi 3 tahap tes yaitu:

1) Tes kemampuan Verbal.

2) Tes kemampuan Berhitung.

3) Tes kemampuan menyelesaikan soal cerita.

22

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

E. Teknik Analisis Data

Analisis data yang dimaksud adalah untuk menjawab kebenaran dan

Kepalsuan hipotesis dan menjawab rumusan yang telah diajukan, maka

dilakukan analisis data. Namun, sebelum analisis data dilakukan, maka

terlebih dahulu perlu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas, uji

homogenitas, dan uji linearitas regresi.

Setelah itu data dianalisis dengan menggunakan rumus teknik korelasi

product moment, korelasi parsial dan korelasi ganda. Rumus ini dimaksudkan

untuk mencari ada tidaknya hubungan kemampuan verbal dan kemampuan

berhitung terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa.

Sebelum data dianalisis untuk uji hipotesis, ada beberapa persyaratan untuk

analisis data yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji linearitas regresi.

1. Uji homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah ketiga kelompok data

skor variabel mempunyai varians yang homogen atau tidak. Uji

homogenitas yang peneliti gunakan adalah dengan uji Barlet. Berdasarkan

hasil perhitungan uji homogenitas diperoleh rata-rata kemampuan

verbal, berkemampuan berhitung, dan kemampuan

menyelesaikan soal cerita matematika. Dengan demikian berarti homogen.

Langkah-langkah uji homogenitas nya sama dengan uji homogenitas pada

sampel.

2. Uji normalitas

Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui data yang akan dianalisis

berdistribusi normal. Pengujian distribusi normal menggunakan uji Chi

Kuadrat Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Mencari skor terbesar dan terkecil

b. Mencari nilai rentangan dengan rumus:

c. Mencari banyaknya kelas dengan rumus:

23

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

d. Mencari nilai panjang kelas dengan rumus:

e. Membuat tabulasi dengan tabel penolong

f. Mencari rata-rata dengan rumus:

.

g. Mencari simpangan baku dengan rumus:

√ ∑

h. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:

1) Menentukan batas kelas yaitu angka skor kiri kelas interval pertama

dikurangi 0,5 dan kemudian angka-angka skor kanan kelas interval

ditambah 0,5.

2) Mencari nilai untuk batas kelas interval dengan rumus:

3) Mencari luas

4) Mencari luas setiap kelas interval dengan jalan mengurangi angka

angka , yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua,

angka baris kedua dikurangi baris ketiga, dan seterusnya, kecuali

angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan

angka pada garis berikutnya.

5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas

tiap interval dengan jumlah responden.

i. Mencari chi-kuadrat hitung dengan rumus:

j. Membandingkan dengan

.

Dengan kriteria uji sebagai berikut:

, maka distribusi data normal.

, maka distribusi data tidak normal. ( Riduwan, 2009 :

67-72).

24

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

3. Uji linearitas

Uji linearitas diilakukan untuk mengetahui apakah metode regresi atas

dan regresi atas berpola linier. Langkah-langkah uji linearitas

adalah sebagai berikut:

a. Mencari skor terbesar dan terkecil masing-masing variabel.

b. Mencari nilai rentangan masing-masing variabel dengan rumus:

c. Mencari banyaknya kelas masing-masing variabel dengan rumus:

d. Mencari nilai panjang kelas masing-masing variabel dengan rumus:

e. Mencari angka statistik: ∑ ∑ ∑ ∑ ∑

f. Mencari jumlah kuadrat regresi [ ] dengan rumus:

[ ] ∑

g. Mencari jumlah kuadrat regresi [ ] dengan rumus:

| {∑ ∑

}

h. Mencari jumlah kuadrat residu dengan rumus:

∑ | [ ]

i. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi [ ] dengan rumus:

[ ] [ ]

j. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi | dengan rumus:

| |

k. Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu dengan rumus:

l. Mencari jumlah kuadrat error dengan rumus:

∑ {∑ ∑

}

25

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

m. Mencari jumlah kuadrat tuna cocok dengan rumus:

n. Mencari rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok dengan rumus:

o. Mencari rata-rata jumlah kuadrat error dengan rumus:

p. Mencari nilai dengan rumus :

q. Mencari nilai dengan menggunakan tabel F dengan rumus :

r. Menentukan aturan untuk pengambilan keputusan atau kriteria uji

linier, jika , maka data berpola linier dan jika

maka data berpola tidak linier. (Riduwan, 2009:95-

106).

4. Uji hipotesis

Selanjutnya dapat ditentukan bahwa gejala tersebut dapat di

kalkulasi kan ke dalam bentuk data yang terpisah atau di kotonik. Untuk

perhitungan dalam analisis data berikutnya digunakan teknik korelasi,

yaitu: korelasi Pearson Product Moment, korelasi Parsial (patial

correlation) dan korelasi Ganda (multiple correlation).

Korelasi Pearson Product Momen adalah salah satu teknik untuk

mencari korelasi antardua variabel yang kerap kali digunakan. Teknik

korelasi ini dikembangkan oleh Karl Pearson, yang karenanya sering

dikenal dengan istilah Teknik Korelasi Pearson. (Anas Sudijono,

2017:190)

Uji Product Momen dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

kekuatan dari:

a. Hubungan variabel kemampuan verbal dengan kemampuan

menyelesaikan soal cerita matematika .

26

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

b. Hubungan variabel kemampuan berhitung dengan kemampuan

menyelesaikan soal cerita matematika .

c. Hubungan variabel kemampuan verbal dengan kemampuan

berhitung .

Adapun langkah-langkah uji korelasi product moment adalah sebagai

berikut:

a. Membuat dan dalam bentuk kalimat.

b. Membuat dan dalam bentuk statistik.

1)

2)

3)

.

c. Menghitung harga , dengan rumus:

∑ ∑ ∑

√{ ∑ } { ∑ ∑

}

∑ ∑ ∑

√{ ∑ } { ∑ ∑

}

∑ ∑ ∑

√{ ∑ } { ∑

∑ }

d. Memberikan interpretasi terhadap

Selanjutnya yaitu Korelasi parsial (patial correlation) adalah suatu

nilai yang memberikan kuatnya pengaruh atau hubungan dua variabel atau

lebih, yang salah satu atau bagian variabel konstan atau dikendalikan. Uji

korelasi parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan

27

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

variabel dan di mana salah satu variabel dibuat tetap (konstan).

(Riduan, 2010:233)

Adapun langkah-langkah uji korelasi parsial adalah sebagai berikut:

√{

} {

}

√{ } {

}

√{

} {

}

a. Mengunci signifikan setingan cara membandingkan dengan

kemudian ambil kesimpulan. Adapun rumus :

b. Membandingkan dan dengan ketentuan:

Jika maka signifikan

Jika maka tidak signifikan

c. Mencari nilai F menggunakan tabel F dengan rumus:

Taraf signifikansi atau

. (Riduan, 2010: 235-237)

Analisis selanjutnya mencari ada atau tidaknya hubungan antara

kemampuan verbal dan kemampuan berhitung terhadap

kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika , dengan asumsi

bahwa variabel yang di korelasi kan dalam penelitian ini adalah variabel

28

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

berjenis interval dan rasio dengan menggunakan korelasi ganda (Multiple

correlation).

Teknik korelasi ganda adalah suatu analisis parametrik yang

digunakan untuk menguji korelasi linier antara satu variabel terikat

dengan sekelompok variabel bebas sebagai satu kesatuan variabel. Di

mana data pada masing-masing variabel harus berjenis interval atau rasio.

(Iqbal Hasan, 2008:263).

Langkah-langkah menjawab uji korelasi ganda (Multiple correlation):

a. Membuat dan dalam bentuk kalimat.

b. Membuat dalam bentuk statistik.

c. Membuat tabel penolong untuk menghitung nilai korelasi ganda.

d. Masukkan angka-angka statistik dari tabel penolong dengan rumus:

∑ ∑ ∑

√{ ∑ } { ∑ ∑ }

Selanjutnya hasil dari korelasi kemudian hitung korelasi ganda

dengan rumus:

Keterangan:

Korelasi antara dan dengan .

Korelasi antara dengan .

Korelasi antara dengan .

Korelasi antara dengan .

29

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

e. Menguji signifikansi

Harga korelasi ganda harus diuji signifikansi nya (uji linearitas)

terlebih dahulu, yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

Korelasi kuadrat (Koefisien determinasi)

Nilai Koefisien korelasi ganda.

Jumlah variabel bebas (independen).

Jumlah sampel.

yang selanjutnya akan dibandingkan dengan .

Kaidah pengujian signifikansi:

Jika maka signifikan

Jika maka tidak signifikan

Mencari nilai jika menggunakan tabel F dengan rumus:

Taraf signifikansinya atau

. (Riduwan, 2013:85-94)

F. Hipotesis statistik

Hipotesis statistik ada bila penelitian bekerja dengan sampel, jika

penelitian tidak menggunakan sampel maka tidak ada hipotesis statistik.

Dalam hipotesis statistik yang diuji adalah hipotesis nol, hipotesis yang

menyatakan tidak ada perbedaan antara data sampel dan data populasi.

Hipotesis dalam statistik merupakan pernyataan statistik tentang parameter

populasi. (Sugiono, 2012:85)

Hipotesis statistik pada penelitian ini adalah :

1. (α=5%), hipotesis alternatif ( ) diterima

(α=5%), hipotesis nol ( ) ditolak

30

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2. (α=5%), hipotesis alternatif ( ) diterima

(α=5%), hipotesis nol ( ) ditolak

3. (α=5%), hipotesis alternatif ( ) diterima

(α=5%), hipotesis nol ( ) ditolak

4. (α=5%), hipotesis alternatif ( ) diterima

(α=5%), hipotesis nol ( ) ditolak

Keterangan:

Tidak terdapat hubungan yang signifikan pada kemampuan verbal dan

kemampuan berhitung terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita

pada materi barisan dan deret aritmatika.

Terdapat hubungan yang signifikan pada kemampuan verbal dan

kemampuan berhitung terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita

pada materi barisan dan deret aritmatika.

31

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 11 Muaro Jambi. Penelitian ini

bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan kemampuan verbal dan kemampuan

berhitung terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita pada materi barisan dan

deret aritmatika. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling,

sebelum pengambilan sampel dilakukan, Populasi terlebih dahulu harus berdistribusi

normal dan bervarian homogen (Lampiran 3).

Hasil pengumpulan data kemampuan verbal, kemampuan behitung dan

kemampuan menyelesaiakan soal cerita matematika siswa kelas XI IPA 1 diperoleh

data sebagai berikut:

Tabel 4.1

Skor kemampuan verbal, kemampuan berhitung dan kemampuan menyelesaikan soal cerita

matematika

NO NIS NAMA Tes Kemampuan

Verbal Berhitung Soal Cerita

1 259 Ade Frans Martamba B.S 30 20 30

2 260 Adriyansyah 53 50 56

3 261 Ayu Sofna 55 60 75

4 262 Cristina Siregar 43 50 44

5 263 David Immanuel 58 40 56

6 264 Dwi Febrianti 55 60 72

7 265 Enjelina Purba 60 60 56

8 266 Hesti Permata Sari 30 20 28

9 267 Hotmida Sari Nababan 48 40 38

10 268 Lisa Apriani 48 30 56

11 269 M. Alparizi 48 50 32

12 270 Mardo Ika Victory 70 30 75

13 271 Melda Rahma Putri 45 30 44

14 272 Nurhasanah 48 50 75

15 475 Putriana 53 20 38

32

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

16 273 Rayu Amelisa Siregar 45 50 56

17 274 Restu Lastri Anita 53 50 65

18 275 Rien Fahayyina Fanny 60 60 75

19 276 Rindu Rizkya Kinanti 33 40 25

20 277 Rizka Sintia Hasanudin 35 60 65

21 278 Sarah Septiani Pane 53 30 44

22 279 Tia Yuliyanti Purba 45 40 57

Jumlah 1068 980 1126

1. Besar skor kemampuan verbal siswa kelas XI IPA 1 di SMA N 11

Muaro Jambi.

Data kemampuan verbal diperoleh dengan memberikan langsung tes kepada

siswa dengan memfokuskan penelitian pada ranah kognitif dengan indikator

Antonim dan Sinonim, sehingga diperoleh data sebagai berikut:

a. Sebaran Data

30 53 55 43 58 55

60 30 48 48 48 70

45 48 53 45 53 60

33 35 53 45

b. Skor terendah dan tertinggi

Skor terendah = 30

Skor tertinggi = 70

c. Rentang (R)

= 70 – 30 + 1

= 41

d. Menentukan banyak kelas

33

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

(dibulatkan)

e. Mencari nilai panjang kelas (I)

(dibulatkan)

f. Membuat tabel distribusi frekuensi

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi nilai Kemampuan Verbal

Interval

65 71 1 68 4624 68 4624 22 1

58 64 3 61 3721 183 11163 21 4

51 57 6 54 2916 324 17496 18 10

44 50 (M) 7 47 2209 329 15463 12 17

37 43 1 40 1600 40 1600 5 18

30 36 4 33 1089 132 4356 4 22

Jumlah 22 1076 54702

g. Menggambarkan grafik poligon

Gambar 4.1: Poligon nilai Kemampuan Verbal Siswa

0

1

2

3

4

5

6

7

8

30-36 37-43 44-50 51-57 58-64 65-71

Frek

uen

si

Interval

Poligon Kemampuan Verbal

Series1

34

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

h. Mean (

i. Median

(

)

(

)

(

)

j. Modus

(

)

(

)

(

)

k. Standar Deviasi

√∑

(

)

35

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

(

)

l. Menentukan Varians

m. Mengelompokkan skor kemampuan verbal menjadi 3 kategori yaitu tinggi,

sedang, dan rendah. Untuk membeikan penilaian dengan skala 3 ditentukan

dengan pembagian skor menggunakan tabel konversi skor dengan

memanfaatkan hasil mean (48,90) dan standar deviasi (9,75) dengan patokan:

merupakan kategori tinggi

merupakan kategori rendah

Sehingga diperoleh:

Tabel 4.3

Kategorisasi Nilai Skor Kemampuan Verbal siswa dengan skala 3

No Rentang Nilai Skala 3 Rentang Nilai f Kategori

1 3 Tinggi

2 15 Sedang

3 4 Rendah

36

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2. Besar skor kemampuan berhitung siswa kelas XI IPA 1 di SMA N 11

Muaro Jambi.

Data kemampuan verbal diperoleh dengan memberikan langsung tes kepada

siswa dengan memfokuskan penelitian pada ranah kognitif dengan indikator

Kecermatan dan Ketepatan, sehingga diperoleh data sebagai berikut:

a. Sebaran Data

20 50 60 50 40 60

60 20 40 30 50 30

30 50 20 50 50 60

40 60 30 40

b. Skor terendah dan tertinggi

Skor terendah = 20

Skor tertinggi = 60

c. Rentang (R)

= 60 – 20 + 1

= 41

d. Menentukan banyak kelas

(dibulatkan)

e. Mencari nilai panjang kelas (I)

(dibulatkan)

37

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

f. Membuat tabel distribusi frekuensi

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi nilai Kemampuan Berhitung

Interval

55 61 5 58 3364 290 16820 22 5

48 54(M) 6 51 2601 306 15606 17 11

41 47 - 44 1936 - 11 11

34 40 4 37 1369 148 5476 11 15

27 33 4 30 900 120 3600 7 19

20 26 3 23 529 69 1587 3 22

Jumlah 22 933 43089

g. Menggambarkan grafik poligon

Gambar 4.2: Poligon nilai Kemampuan Berhitung Siswa

h. Mean (

0

1

2

3

4

5

6

7

20-26 27-33 34-40 41-47 48-54 55-61

Frek

uen

si

Interval

Poligon Kemampuan Berhitung

Series1

38

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

i. Median

(

)

(

)

(

)

(

)

j. Modus

(

)

(

)

(

)

k. Standar Deviasi

√∑

(

)

(

)

39

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

l. Menentukan Varians

m. Mengelompokkan skor kemampuan berhitung menjadi 3 kategori yaitu tinggi,

sedang, dan rendah. Untuk membeikan penilaian dengan skala 3 ditentukan

dengan pembagian skor menggunakan tabel konversi skor dengan

memanfaatkan hasil mean (42,40) dan standar deviasi (12,68) dengan

patokan:

merupakan kategori tinggi

merupakan kategori rendah

Sehingga diperoleh:

Tabel 4.5

Kategorisasi nilai skor Kemampuan Berhitung siswa dengan skala 3

No Rentang Nilai Skala 3 Rentang Nilai f Kategori

1 5 Tinggi

2 14 Sedang

3 3 Rendah

3. Besar skor kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa

kelas XI IPA 1 di SMA N 11 Muaro Jambi.

Data kemampuan verbal diperoleh dengan memberikan langsung tes kepada

siswa dengan memfokuskan penelitian pada ranah kognitif dengan indikator

Barian dan Deret Aritmatika, sehingga diperoleh data sebagai berikut:

a. Sebaran Data

30 56 75 44 56 72

56 28 38 56 32 75

40

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

44 75 38 56 65 75

25 65 44 57

b. Skor terendah dan tertinggi

Skor terendah = 25

Skor tertinggi = 75

c. Rentang (R)

= 75 – 25 + 1

= 51

d. Menentukan banyak kelas

(dibulatkan)

e. Mencari nilai panjang kelas (I)

(dibulatkan)

f. Membuat tabel distribusi frekuensi

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi nilai kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika

Interval

70 78 5 74 5476 370 27380 22 5

61 69 2 65 4225 130 8450 17 7

52 60 6 56 3136 336 18816 15 13

43 51 3 47 2209 141 6627 9 16

34 42 2 38 1444 76 2888 6 18

25 33 4 29 841 116 3364 4 22

41

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Jumlah 22 1169 67525

g. Menggambarkan grafik poligon

Gambar 4.3 Poligon nilai Kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika

siswa

h. Mean (

i. Median

(

)

(

)

(

)

0

1

2

3

4

5

6

7

25-33 34-42 43-51 52-60 61-69 70-78

Frek

uen

si

Interval

Poligon Kemampuan menyelesaikan soal cerita

Series1

42

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

(

)

j. Modus

(

)

(

)

(

)

k. Standar Deviasi

√∑

(

)

(

)

l. Menentukan Varians

m. Mengelompokkan skor kemampuan verbal menjadi 3 kategori yaitu tinggi,

sedang, dan rendah. Untuk membeikan penilaian dengan skala 3 ditentukan

43

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dengan pembagian skor menggunakan tabel konversi skor dengan

memanfaatkan hasil mean (53,13) dan standar deviasi (15,70) dengan

patokan:

merupakan kategori tinggi

merupakan kategori rendah

Sehingga diperoleh:

Tabel 4.7

Kategorisasi Nilai Skor Kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika

siswa dengan skala 3

No Rentang Nilai Skala 3 Rentang Nilai f Kategori

1 5 Tinggi

2 13 Sedang

3 4 Rendah

B. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang dimaksud untuk menjawab hipotesis yang sudah

diajukan dalam rumusan masalah, namun sebelum dilakukan analisis lebih lanjut,

maka data perlu diuji homogenitas, normalitas, dan linearitas regresi terlebih

dahulu, setelah itu dilanjutkan analisis data.

1. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk menguji varians-varians dari variabel

adalah homogen. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode Barlet, berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas (Lampiran 14)

diperoleh:

Tabel 4.8

Uji homogenitas kemampuan verbal, kemampuan berhitung dan kemampuan

menyelesaikan soal cerita matematika

Variabel Rata-rata Varians

Kemampuan Verbal 48,90 95,24 4,611 5,991

44

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Kemampuan Berhitung 42,40 160,83

Kemampuan Menyelesaikan Soal

Cerita 53,13 246,51 Berarti Homogen

Berdasarkan perhitungan di atas didapat bahwa

, maka

data tes kemampuan verbal, kemampuan berhitung dan kemampuan

menyelesaikan soal cerita matematika adalah homogen.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal atau tidak, uji yang digunakan untuk masing-masing variabel adalah uji

chi kuadrat dan untuk mengetahui distribusi nomal gabungan data diuji dengan

uji Kolmogorov-Smirnov test dengan menggunakan program Spss 16.0 dengan

hasil sigifikansi normal dengan demikian data berdistribusi

Normal (Lampiran 15-18). Hasil pengelolaan data uji normalitas tes soal

disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.9

Uji Normalitas kemampuan verbal, kemampuan berhitung dan kemampuan

menyelesaikan soal cerita matematika

Variabel SD Varians

Interpretasi

Kemampuan

Verbal 48,90 9,75 95,24 6,999

11,070

Normal

Kemampuan

Berhitung 42,40 12,68 160,83 10,19 Normal

Kemampuan

Menyelesaikan

Soal Cerita

53,13 15,70 246,51 7,76 Normal

3. Uji Linearitas Regresi

Uji linearitas dilakukan sebagai prasyarat analisis, setelah dilakukan

pengujian ternyata data kemampuan verbal dan kemampuan menyelesaikan soal

cerita matematika adalah linear dengan kriteria pengujian atau

maka data berpola linear. Kemampuan berhitung dan

kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika adalah linear dengan kriteria

45

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

pengujian atau maka data berpola linier. Proses

perhitungan nya dapat dilihat pada lampiran 19.

4. Analisis data

Analisis yang digunakan oleh peneliti adalah analisis korelasi product

moment, korelasi parsial dan korelasi ganda untuk mencari apakah ada

hubungan kemampuan verbal dan kemampuan berhitung dengan kemampuan

menyelesaikan soal cerita matematika.

a. Korelasi Product Moment

Adapun langkah-langkah untuk mencari korelasi product momen adalah:

1) Mencari nilai koefisien korelasi:

a) Koefisien korelasi antar dan

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }

√{ } { }

√{ } { }

√{ } { }

46

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Peta Korelasi Scatter :

b) Koefisien korelasi antara dan

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }

√{ } { }

√{ } { }

√{ } { }

√{ }

0

10

20

30

40

50

60

70

80

0 50 100

Axi

s Ti

tle

Axis Title

Series1

Linear (Series1)

47

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Peta Korelasi :

c) Koefisien korelasi antara dan

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑

∑ }

√{ } { }

√{ } { }

√{ } { }

0

10

20

30

40

50

60

70

80

0 20 40 60 80

Axi

s Ti

tle

Axis Title

Series1

Linear (Series1)

48

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Peta Korelasi Scatter :

b. Korelasi Parsial

Selanjutnya untuk mencari korelasi parsial masukkan nilai koefisien korelasi

poduct momen ke dalam rumus berikut:

a) Bila tetap dengan rumus:

√( ) (

)

0

10

20

30

40

50

60

70

0 20 40 60 80

Axi

s Ti

tle

Axis Title

Series1

Linear (Series1)

49

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

b) Bila tetap dengan rumus:

√( ) (

)

c) Bila tetap dengan rumus:

√( ) (

)

50

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2) Menguji signifikansi dengan cara membandingkan nilai dengan

kemudian ambil kesimpulan:

a) Menentukan untuk :

b) Menentukan untuk :

51

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

c) Menentukan untuk :

Kaidah pengujian: jika maka signifikan

jika maka tidak signifikan

Dengan taraf signifikansi ,

dari tabel signifikansi diperoleh .

Dari perhitungan diatas maka dalam hipotesis ini untuk uji

korelasi parsial (patial correlation), didapat:

a. Arah Korelasi

52

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1. Hubungan kemampuan verbal siswa dengan kemampuan

menyelesaikan soal cerita matematika adalah korelasi positif

(bersifat searah).

2. Hubungan kemampuan berhitung dengan kemampuan

menyelesaikan soal cerita matematika adalah korelasi positif

(bersifat searah)

3. Hubungan kemampuan verbal dengan kemampuan berhitung adalah

korelasi positif (bersifat searah).

b. Interpretasi

1. Kemampuan verbal dengan kemampuan menyelesaikan soal cerita

matematika memiliki hubungan sangat kuat atau tinggi karena

koefisien korelasi 0,88 terletak pada interval .

2. Kemampuan berhitung dengan kemampuan menyelesaikan soal

cerita memiliki hubungan sangat kuat atau tinggi karena koefisien

korelasi 0,86 terletak pada interval .

3. kemampuan verbal dan kemampuan berhitung memiliki hubungan

yang kuat atau tinggi, karena koefisien korelasi 0,68 terletak pada

interval .

c. Signifikansi

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan berhitung

dengan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika

, apabila kemampuan verbal tetap yaitu

dengan atau . Dengan demikian hipotesis

nihil ditolak dan hipotesis alternatif diterima.

2. Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan verbal

dengan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika ,

apabila kemampuan berhitung tetap yaitu

53

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dengan atau . Dengan demikian hipotesis

nihil ditolak dan hipotesis alternatif diterima.

3. Terdapat hubungan antara kemampuan verbal dengan

kemapuan berhitung , apabila kemampuan menyelesaikan soal

cerita matematika tetap yaitu dengan

atau . Dengan demikian hipotesis nihil diterima

dan hipotesis alternatif ditolak.

d. Koefisien Determinasi

1. koefisien determinasi (sumbangan) kemampuan verbal siswa

terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika adalah

Ini berarti kemampuan verbal memberikan kontribusi sebesar

, kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika dan

sisanya merupakan kontribusi faktor lain atau dengan kata

lain kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika dipengaruhi

oleh kemampuan verbal sebesar dan dipengaruhi

faktor lain.

2. koefisien determinasi (sumbangan) kemampuan berhitung siswa

terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika adalah

Ini berarti kemampuan berhitung memberikan kontribusi sebesar

, kemampuan menyelesaikan soal ceita matematika dan

sisanya merupakan kontribusi faktor lain atau dengan kata

lain kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika dipengaruhi

oleh kemampuan berhitung sebesar dan

dipengaruhi faktor lain.

3. koefisien determinasi (sumbangan) kemampuan verbal siswa

terhadap kemampuan berhitung

54

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Ini berarti kemampuan verbal memberikan kontribusi sebesar

, kemampuan berhitung dan sisanya merupakan

kontribusi faktor lain atau dengan kata lain kemampuan verbal

dipengaruhi oleh kemampuan berhitung sebesar dan

dipengaruhi faktor lain.

c. Korelasi Ganda

Langkah terakhir menghitung signifikansi ada tidaknya hubungan

kemampuan verbal dan kemampuan berhitung dengan

kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika dengan

menggunakan rumus korelasi ganda (Multipel correlation).

Langkah-langkah dalam uji korelasi ganda dirumuskan sebagai

berikut:

1) Membuat dan dalam bentuk kalimat

Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan verbal dan

kemampuan berhitung dengan kemampuan menyelesaikan soal cerita

matematika siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Muaro Jambi.

Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan verbal

dan kemampuan berhitung dengan kemampuan menyelesaikan soal cerita

matematika siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Muaro Jambi.

2) Membuat dan dalam bentuk statistik:

3) Menghitung korelasi ganda.

55

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

4) Menguji signifikansi dengan rumus

56

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Maka didapatlah

Kaidah uji signifikansi: Jika , maka signifikan

Nilai , dengan untuk uji dua pihak.

[ ]

[ ]

[ ]

[ ]

Cara mencari , sebagai angka pembilang

, sebagai angka penyebut

Dari tabel F dengan taraf signifikan 5% diperoleh

Ternyata lebih kecil dari nilai atau

Dari perhitungan diatas maka dalam hipotesis ini untuk uji korelasi

ganda (multiple correlation) didapat:

a) Arah Korelasi

Hubungan kemampuan verbal dan dan kemampuan berhitung

siswa dengan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika adalah

korelasi positif (bersifat satu arah).

b) Interpretasi

Hubungan antara variabel , , dan termasuk hubungan yang

kuat sekali atau tinggi sekali, hal ini dikarenakan angka indeks korelasi

atau besarnya berkisar .

c) Signifikansi

Terdapat hubungan yang signifikan kemampuan verbal dan

kemampuan berhitung dengan kemampuan menyelesaikan soal

57

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

cerita matematika yaitu atau dengan

demikian hipotesis nihil ditolak, dan hipotesis alternatif diterima.

d) Koefisien Determinasi

Hubungan kemampuan verbal dan kemampuan berhitung

dengan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika

siswa pada proses pembelajaran matematika di Sekolah Menengah Atas

Negeri 11 Muaro Jambi tergolong kuat sekali atau tinggi sekali.

Interpretasi koefisien korelasi dengan interval koefisien .

Sedangkan untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel

dan terhadap atau koefisien determinan atau

dan sisanya ditentukan oleh variabel

lain.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan uji hipotesis dengan korelasi ganda yang telah dilakukan

terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan verbal dan kemampuan

berhitung dengan hasil kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika. Hal ini

ditunjukkan dari nilai dan di interpretasi kan dengan tabel

distribusi F pada taraf signifikansi jadi atau

. Hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara kemampuan verbal dan

kemampuan berhitung dengan kemampuan menyelesaikan soal cerita pada materi

barisan dan deret aritmatika dapat diterima.

Uji korelasi parsial pertama yang telah dilakukan terdapat

pengaruh/hubungan yang signifikan antara kemampuan verbal dan hasil

kemampuan menyelesaikan soal cerita pada materi barisan dan deret aritmatika.

Hal ini ditunjukkan dari nilai dan di interpretasi kan dengan

58

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

pada taraf signifikansi maka atau

. Hal ini berarti semakin tinggi kemampuan verbal yang dimiliki siswa maka

akan semakin tinggi pula hasil kemampuan menyelesaikan soal cerita pada materi

barisan dan deret aritmatika. Demikian pula sebaliknya semakin rendah

kemampuan verbal yang dimiliki oleh siswa maka akan semakin rendah pula hasil

kemampuan menyelesaikan soal cerita pada materi barisan dan deret aritmatika.

Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan, bahwa kemampuan

verbal yang meliputi aspek antonim dan sinonim, dan mampu memahami simbol-

simbol, kosakata dalam pelajaran matematika khususnya pada materi barisan dan

deret aritmatika, dengan ini menunjukkan hubungan kemampuan verbal dengan

hasil kemampuan menyelesaikan soal cerita pada materi barisan dan deret

aritmatika.

Uji korelasi parsial kedua menunjukkan hasil yang sama yaitu

menyatakan bahwa ada pengaruh/hubungan kemampuan behitung dengan

kemampuan menyelesaikan soal cerita pada materi barisan dan deret aritmatika.

Hal ini ditunjukkan oleh dan diinterpretasikan dengan

pada taraf signifikansi jadi atau . Hal

ini berarti bahwa ada pengaruh/hubungan positif antara kemampuan berhitung

dengan kemampuan menyelesaikan soal cerita pada materi barisan dan deret

aritmatika. Artinya hasil kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika

dipengaruhi oleh kemampuan berhitung siswa.

Berdasarkan perhitungan, diketahui mean data kemampuan verbal adalah

48,90, standar deviasi adalah 9,75. Dari perhitungan tersebut, peneliti membuat

golongan kemampuan verbal menjadi 3 tingkat yaitu rendah , sedang

, sedangkan tingkat tinggi . Frekuensi terbanyak

kemampuan verbal siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Muaro Jambi, yaitu

tergolong sedang. Artinya siswa cukup mampu memahami kosakata dan simbol-

simbol dalam pelajaran matematika.

59

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Berdasarkan perhitungan mean data kemampuan berhitung yaitu 42,40,

sedangkan standar deviasi adalah 12,68. Peneliti juga membuat golongan

kemampuan berhitung menjadi 3 tingkat, yaitu rendah , sedang

, sedangkan tinggi . Dari golongan tingkat ketepatan

dan ketelitian yang sudah dinyatakan tersebut didapati bahwa frekuensi terbanyak

pada tingkat kemampuan berhitung siswa tergolong sedang. Artinya siswa ada

kemampuan berhitung yang baik di dalam dirinya, tetapi ada kalanya kemampuan

berhitung itu tidak cukup bagi mereka.

Berdasarkan perhitungan mean data hasil kemampuan menyelesaikan

soal cerita matematika yaitu 53,13, sedangkan standar deviasi adalah 15,20.

Peneliti juga membuat golongan hasil kemampuan menyelesaikan soal cerita

matematika menjadi 3 tingkat, yaitu rendah , sedang ,

sedangkan tinggi . Dari golongan tingkat hasil kemampuan

menyelesaikan soal cerita matematika yang sudah dinyatakan tersebut didapati

frekuensi terbanyak tingkat hasil kemampuan menyelesaikan soal cerita

matematika siswa tergolong sedang, artinya siswa mampu menangkap materi

yang diajarkan oleh guru tetapi ada kalanya juga kurang mampu.

Sumbangan kemampuan verbal terhadap hasil kemampuan

menyelesaikan soal cerita matematika adalah , kemampuan berhitung

terhadap hasil kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika adalah ,

sedangkan sumbangan variabel kemampuan verbal dan kemampuan berhitung

terhadap hasil kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika adalah sebesar

.

59

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang ada dengan sampel dan setelah data di

analisis ternyata:

1. Terdapat hubungan kemampuan verbal dengan kemampuan menyelesaikan

soal cerita pada materi barisan dan deret aritmatika siswa yaitu sebesar

.

2. Terdapat hubungan kemampuan berhitung dengan kemampuan

menyelesaikan soal cerita pada materi barisan dan deret aritmatika siswa

yaitu sebesar .

3. Terdapat hubungan kemampuan verbal dengan kemampuan berhitung

siswa yaitu hanya sebesar

4. Sedangkan secara bersama-sama kemampuan verbal dan kemampuan

berhitung terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita pada materi

barisan dan deret aritmatika di kelas XI IPA Sekolah Menengah Atas

Negeri 11 Muaro Jambi, terdapat hubungan yaitu sebesar . Hal ini

mengandung makna, kemampuan verbal yang dimiliki siswa akan dapat

lebih memunculkan hasil kemampuan menyelesaikan soal cerita

matematika khususnya pada materi barisan dan deret aritmatika yang lebih

tinggi apabila dibarengi dengan kemampuan berhitung yang baik di dalam

diri siswa.

B. Saran

Setelah peneliti menyimpulkan hasil penelitian ini maka peneliti ingin

menyampaikan beberapa saran dan semoga saran ini dapat diambil

manfaatnya tentang hubungan kemampuan verbal dan kemampuan berhitung

terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa pada materi

barisan dan deret aritmatika di Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Muaro

Jambi.

60

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1. Berdasarkan hasil penelitian ini terlihat bahwa kemampuan verbal dan

kemampuan berhitung secara bersama-sama terdapat hubungan dengan

kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika khususnya pada materi

barisan dan deret aritmatika, sehingga guru sebagai pendidik di sekolah

untuk bisa lebih memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa

sehingga siswa mampu mengembangkan kemampuan-kemampuannya

tersebut.

2. Orang tua siswa hendaknya lebih mengontrol dan memberikan perhatian

kepada anak-anaknya dan memberikan bantuan dalam mengerjakan tugas

sekolah yang diberikan oleh guru serta memberikan perhatian.

3. Seorang siswa hendaknya lebih pandai mengontrol keinginan yang

merusak dan dapat menghargai bahwa ilmu itu sangat penting untuk

kehidupan masa depan.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman Shaleh, 2009." Psikologi: Suatu Pengantar dalam perspektif

islam". Jakarta: Kencana, 2009

Ahmad Susanto, 2010."Perkembangan Anak Usia Dini": Jakarta: Kencana, 2011.

Arikunto, S. 1999. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997

Arikunto, S. 1999. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi. Jakarta: Bumi

Aksara.

Ariyanti, Zidni Immawan Muslimin, 2015."Efektifitas Alat Permainan Edukatif

(APE) Berbasis Media Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Pada

Anak Kelas 2 Di SDN Bulutirto Temanggung", Jurnal Psikologi.

Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Dr. Riduwan, M.B.A. 2015. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan

Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Dr. Riduwan, M.B.A & Dr. H. Sunarto, M.Si. 2009. "Pengantar Statistika untuk

Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta,

2013

Hudojo, Herman. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: P2LPTK.

https://tafsirweb.com/11010-surat-at-tahrim-ayat-6.html : (Dikutip: 15-Mei-2019)

http://text-id.123dok.com/document/dzxxnvjoz-kondisi-belajar-dalam-

kemampuan-verbal-ciri-kemampuan-verbal-fungsi-kemampuan-verbal.html:

(Dikutip: 05-Desember-2018)

Isrok'atun & Amelia Rosmala (2018). Model-model Pembelajaan Matematika.

Bandung: PT. Bumi Aksara

Jumiati. 2017. Hubungan Antara Kemampuan Verbal dan Penyesuain Diri

dengan Hasil Belajarr Matematika Siswa Kelas X di Sekolah Menengah

Atas Negeri 13 Kabupaten Tebo. Jambi: UIN STS Jambi

Iqbal Hasan, 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistika. Jakarta: PT Bumi

Aksara

Linda Puspita Sari, 2013. Sininim, Antonim, dan Padanan Kata. Jakarta: Infra

Group

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Nurlaila Sari. (2013). Analisis Kemampuan verbal siswa pada materi pogram

linear dalam bentuk cerita di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin.

Jambi: IAIN STS Jambi

Nurudin. (2016). Ilmu komunikasi: Ilmiah dan Populer. Malang: PT. Rajagrafindo

Persada

Prof. Dr. Sugiyono. (2016). Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D,

Bandung.

Prof. Drs. Anas Sudijono. (2014). Pengantar statistik pendidikan, Depok.

Prof. Dr. Suyono, M.Pd & Drs. Hariyanto, M.S. (2014). Belajar dan

Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset

Sudjana, Nana. 1996. Statistik. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2009. Statistik untuk Penelitin. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Tim Penyusun, 2018. Panduan Penulisan Skripsi. Jambi : UIN STS Jambi

Undang-undang sistem pendidikan Nasioanal, No. 20 tahun 2003

Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran, 1989, Al-Quran dan

Terjemahnya. Semarang: CV Toha Putra.

Yusuf Wibisono. 1999. Manual Matematika Ekonomi. Jakarta: GADJAH MADA

UNIVERSITY PRESS

LAMPIRAN

36

Lampiran 1

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

A. Dokumentasi

Nilai semester ganjil kelas XI IPA Tahun Ajaran 2018/2019 di Sekolah

Menengah Atas Negeri 11 Muaro Jambi. (Nilai terlampir)

B. Tes atau soal tes

Siswa mengisi soal tes yang telah disediakan. (Soal tes terlampir)

46

Lampiran 2

NILAI AKHIR SEMESTER GANJIL KELAS XI IPA SMA N 11 MUARO

JAMBI TAHUN AJARAN 2018/2019

NO NIS NAMA Kelas IPA RAPOR

1 259 Ade Frans Martamba Bisuk Sihombing 1 79

2 260 Adriyansyah 1 78

3 261 Ayu Sofna 1 83

4 262 Cristina Siregar 1 78

5 263 David Immanuel 1 79

6 264 Dwi Febrianti 1 85

7 265 Enjelina Purba 1 79

8 266 Hesti Permata Sari 1 80

9 267 Hotmida Sari Nababan 1 78

10 268 Lisa Apriani 1 79

11 269 M. Alparizi 1 79

12 270 Mardo Ika Victory 1 79

13 271 Melda Rahma Putri 1 83

14 272 Nurhasanah 1 80

15 475 Putriana 1 85

16 273 Rayu Amelisa Siregar 1 80

17 274 Restu Lastri Anita 1 80

18 275 Rien Fahayyina Fanny 1 85

19 276 Rindu Rizkya Kinanti 1 80

20 277 Rizka Sintia Hasanudin 1 80

21 278 Sarah Septiani Pane 1 80

22 279 Tia Yuliyanti Purba 1 79

23 280 Aira Rizki Ananda 2 80

24 282 Arnita Sinaga 2 82

25 283 BETTY HUTAURUK 2 79

26 284 Dela Kristina Sagala 2 80

27 285 Desvika Suherman 2 82

28 287 Erika Gultom 2 80

29 288 Fitriana Sinurat 2 79

30 289 Fredi 2 82

31 290 Gina Oktavia 2 78

32 291 Imam Arief 2 79

33 292 Intan Heryana 2 81

46

34 293 Kevin Sinaga 2 82

35 294 Lilis Rahmalia Putri 2 80

36 295 Lulu Halija Manalu 2 78

37 296 M. Alfian Aditia 2 80

38 297 M. Rizki Saputra 2 79

39 298 Muhammad Risqi Tanjung 2 80

40 299 Pitriani 2 85

41 300 Prisjon Sinaga 2 79

42 301 Putri Wiliyana 2 79

43 302 Resfa Aprida Putri 2 80

44 303 Riska Br. Pangaribuan 2 80

66

Lampiran 3

UJI HOMOGENITAS AWAL

Sebelum dilakukan penelitian, telebih dahulu dilakukan uji homogenitas untuk

mengetahui bisa atau tidaknya penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas

Negeri 11 Muaro Jambi. Dikelas XI IPA 1 dan XI IPA 2, uji homogenitas diambil

dari nilai murni semua siswa kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 dari nilai rapor mata

pelajaran matematika semester ganjil tahun ajaran 2018/2019.

1. Mencari Mean dan Standar Deviasi tiap kelas populasi.

a. Sebaran Data

Kelas XI IPA 1

79 78 83 78 79 85

79 80 78 79 79 79

83 80 85 80 80 85

80 80 80 79

Kelas XI IPA 2

79 79 79 80 82 80

79 79 79 79 81 82

80 80 80 79 79 79

79 79 79 79

b. Mencari Skor terendah dan tertinggi

Kelas XI IPA 1

Skor terendah = 78

Skor tertinggi = 85

Kelas XI IPA 2

Skor terendah = 79

Skor tertinggi = 82

c. Mencari nilai Rentang (R) masing-masing kelas

Kelas XI IPA 1

= 85 – 78 + 1

67

= 8

Kelas XI IPA 2

= 82 – 79 + 1

= 4

d. Menentukan banyak kelas (BK) masing-masing kelas

Kelas XI IPA 1

(dibulatkan)

Kelas XI IPA 2

(dibulatkan)

e. Mencari nilai panjang kelas (I) masing-masing kelas

Kelas XI IPA 1

Kelas XI IPA 2

68

(dibulatkan)

f. Membuat tabulasi dengan tabel penolong

Distribusi Frekuensi Kelas XI IPA 1

78-79 10 78,5 6162,25 785 61622,5

80-81 7 80,5 6480,25 563,5 45361,75

82-83 2 82,5 6806,25 165 13612,5

84-85 3 84,5 7140,25 253,5 21420,75

Distribusi Frekuensi Kelas XI IPA 2

79 14 79 6241 1106 87374

80 5 80 6400 400 32000

81 1 81 6561 81 6561

82 2 82 6724 164 13448

g. Mencari Standar Deviasi masing-masing kelas

Kelas XI IPA 1 (A)

√∑

(

)

(

)

69

Kelas XI IPA 2 (B)

√∑

(

)

(

)

h. Menentukan Varians

i. Menentukan

j. Memasukkan angka-angka statistik untuk pengujian homogenitas pada

tabel uji bartlet.

Sampel Db (n-1)

Db

XI IPA 1 21 4,9729 0,150965 3,170265

XI IPA 2 21 1,03 0 0

Jumlah 42 3,170265

k. Menghitung Varians Gabungan

(

)

70

l. Menghitung

m. Menghitung nilai ∑

n. Menghitung nilai dengan rumus:

o. Membandingkan dengan

Dengan taraf signifikansi dan derajat kebebasan

, maka didapat nilai , dengan kriteria:

Jika

, tidak homogen

Jika

, Homogen

Ternyata dari perhitungan diatas diperoleh jika ini

berarti jika

, atau , maka varians-

varians nya Homogen.

17

Lampiran 4

KISI-KISI SOAL TES MENGUKUR KEMAMPUAN VERBAL

Variabel Sub

Variabel No. Item Angket Jumlah

Kemampuan

verbal

Antonim

Sinonim

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20

21,22,23,24,25,26,27,28,29,30,31,32,33,34,35,36,37

,38,39,40

20

20

Jumlah 40

Cara Penskoran Item Kemampuan Verbal

No. Kategori jawaban Skor

1. Benar 1

2. Salah 0

27

Lampiran 5

DAFTAR PERTANYAAN

TES KEMAMPUAN VERBAL

I. IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Kelas :

II. KETENTUAN UMUM

1. Lembar angket ini semata-mata bertujuan untuk memperoleh data

tentang "Pengaruh Kemampuan Verbal dan Kemampuan Berhitung

Siswa Terhadap Kemampuan Menyelesaikan soal cerita pada materi

barisan dan deret aritmatika kelas XI IPA SMA 11 Muaro Jambi".

2. Cara pengisian dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban

yang dianggap paling sesuai.

III. PERTANYAAN

1) VARIABEL KEMAMPUAN VERBAL

A. Antonim (Lawan Kata) – Kemampuan Verbal

Soal:

1. Fleksibel x … ?

a. Luwes b. Tak pilih-pilih c. Selaras d. Diam e. Kaku

2. Difusi x … ?

a. Pengumpulan b. Penyebaran c. Peningkatan d. Penurunan

e. Pembandingan

3. Disonansi x …?

a. Diam b. Disharmoni c. Harmoni d. Pasif e. Ramai

4. Aktual x …?

a. kadaluarsa b. Fakta c. Lama d. Baru e. Panjang

5. Akurat x …?

a. Teratur b. Sembarang c. Ceroboh d. Meleset e. Jatuh

6. Gasal x… ?

27

a. Ganjil b. Semester c. Tunggal d. Genap e. Hinggap

7. Gratis x …?

a. Bayar b. Hutang c. Tunai d. Lunas e. Sebentar

8. Konstan x …?

a. Berubah-ubah b. Bertentangan c. Stabil d. Berbeda-beda

e. Tidak Hilang

9. Kuantitas x …?

a. Banyak b. Kapasitas c. Kualitas d. Tinggi e. Abstrak

10. Pasca x …?

a. Setelah b. Pra c. Melintasi d. General e. Kesudahan

11. Professional x …?

a. Profesor b. Expert c. Pakar d. Amatir e. Jawara

12. Absen x …?

a. Izin b. Cuti c. Hadir d. Tidak masuk e. Behalangan hadir

13. Heterogen x …?

a. Oksigen b. Homogen c. Agen d. Beragam e. Belainan jenis

14. Hambatan x …?

a. Rintangan b. Kendala c. Halangan d. Gangguan e. Kesempatan

15. Impresif x …?

a. Keren b. Mengagumkan c. Sederhana d. Mengesankan

e. Berharga

16. Simpati x …?

a. Kasih sayang b. Empati c. Antipati d. Tenggang rasa e. afeksi

17. Yayi x …?

a. Adik b. Kakak c. Ayah d. Ibu e. Tante

18. Badaniah x …?

a. Lahiriah b. Jasmaniah c. Rohaniah d. Fisi e. Ragawi

19. Dinamis x …?

a. Dinamit b. Dinamo c. Dimensi d. Aktif e. Statis

20. Tanya x …?

a. Apa b. Kenapa c. Jawab d. Bagaimana e. Diam

27

B. Sinonim (Persamaan/Padanan Makna/Kata)

Soal:

21. Laik = …?

a. Baik b. Pintar c. Layak d. Semakin e. Buruk

22. Fantastis =…?

a. Ampuh b. Sakti c. Bagus d. Luar biasa e. Kesenangan

23. Artifisial = …?

a. Alami b. Campuran c. Murni d. Buatan e. Pabrikan

24. Panorama = …?

a. Penglihatan b. Pemandangan c. Melihat d. Memandang

e. Tontonan

25. Anonim =…?

a. Nama singkat b. Singakatan c. Kepanjangan dari d. Tanpa

nama e. Nama kecil

26. Pandir = …?

a. Agak pintar b. Bodoh c. Pandai hadir d. Tidak Jenius

e. Pemandangan

27. Efektif = …?

a. Manjur b. Tepat sasaran c. Tepat waktu d. Hemat e. Efisien

28. Egaliter = …?

a. Suka memerintah b. Otoriter c. Sederajat d. Militer e. Tentara

29. Intermediari = …?

a. Sales b. Tidak susah c. Cukup d. Perantara e. Terus terang

30. Faksi =…?

a. Partai b. Perpecahan c. Golongan d. Pendapat e. Pandangan

31. Kontribusi = …?

a. Uang b. Dana c. Sumbangan d. Hadiah e. Pajak

32. Ambigu = …?

27

a. Mendua b. Bingung c. Tidak tentu d. Tidak ada keputusan

e. Mengambang

33. Komplemen = …?

a. Makanan sehat b. Bagian c. Departemen d. Pelengkap

e. Bahan pengganti

34. Kompleksitas = …?

a. Kerumitan b. Perumahan berjumlah banyak c. Keteraturan

d. Susunan e. Banyak

35. Nomadik = …?

a. Tarzan b. Tidak punya komunitas c. Temannya banyak d.

Tinggalnya tidak tetap e. Orang utan

36. Nomenklatur = …?

a. Nominator b. Kandidat c. Tata nama d. Ilmu hewan e. Dua

nama

37. Adagium = …?

a. Puisi b. Puisi cinta c. Pepatah d. Parabel e. Jargon

38. Benchmark = …?

a. Tolok ukur b. Bangku kerja c. Nilai kerja d. Diagram

e. Nilai maksimal

39. Mortalitas = …?

a. Tingkat b. Kelahiran c. Kematian d. Pertarungan e. Level

40. Fusi = …?

a. Energi b. Gabungan c. Inti d. Reaksi e. Reaktor

27

Kunci Jawaban

ANTONIM SINONIM

1. E = Kaku 21. C = Layak

2. B = Penyebaran 22. D = Luar biasa

3. A = Diam 23. D = Buatan

4. A = Kadaluarsa 24. B = Pemandangan

5. B = Sembarang 25. D = Tanpa nama

6. A = Ganjil 26. B = Bodoh

7. A = Bayar 27. A = Majur

8. A = Berubah-ubah 28. C = Sederajat

9. C = Kualitas 29. D = Perantara

10. B = Pra 30. C = Golongan

11. D = Amatir 31. C = Sumbangan

12. C = Hadir 32. A = Mendua

13. B = Homogen 33. D = Pelengkap

14. E = Kesempatan 34. A = Kerumitan

15. C = Sederhana 35. D = Tinggalnya tak tetap

16. C = Antipati 36. C = Tata nama

17. B = Kakak 37. C = Pepatah

18. C = Rohaniah 38. A = Tolak ukur

19. E = Statis 39. C = Kematian

20. C = Jawab 40. B = Gabungan

77

Lampiran 6

UJI VALIDITAS, RELIABILITAS, TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA

BEDA ITEM BUTIR SOAL KEMAMPUAN VERBAL

No.

Item Validitas Kriteria

Daya

beda Kriteria

Tingkat

kesukaran Kriteria Ket.

1 0.4328 Valid 0.3 Baik 0.76 Sulit Pakai

2 -0.0992 Tidak valid -0.2 Buruk 0.42 Sedang Buang

3 0.0726 Tidak valid 0.09 Buruk 0.61 Sedang Buang

4 0.4328 Valid 0.3 Baik 0.76 Sulit Pakai

5 0.4153 Valid 0.27 Baik 0.71 Sulit Pakai

6 0.5734 Valid 0.4 Baik 0.62 Sedang Pakai

7 0.433 Valid 0.3 Baik 0.76 Sulit Pakai

8 0.0945 Tidak valid 0.09 Buruk 0.8 Sulit Buang

9 0.449 Valid 0.3 Baik 0.76 Sulit Pakai

10 0.1034 Tidak valid -0.09 Buruk 0.52 Sedang Buang

11 0.4465 Valid 0.27 Baik 0.71 Sulit Pakai

12 0.7359 Valid 0.6 Baik 0.63 Sedang Pakai

13 0.5438 Valid 0.7 Baik 0.58 Sedang Pakai

14 0.2593 Tidak valid 0.1 Buruk 0.76 Sulit Buang

15 0.5821 Valid 0.5 Baik 0.58 Sedang Pakai

16 0.4362 Valid 0.3 Baik 0.57 Sedang Pakai

17 0.4404 Valid 0.4 Baik 0.62 Sedang Pakai

18 0.4267 Valid 0.27 Baik 0.52 Sedang Pakai

19 0.4169 Valid 0.3 Baik 0.57 Sedang Pakai

20 0.6472 Valid 0.3 Baik 0.48 Sedang Pakai

21 0.5229 Valid 0.4 Baik 0.53 Sedang Pakai

22 0.0578 Tidak valid 0 Buruk 0.76 Sulit Buang

23 0.1346 Tidak valid 0.2 Buruk 0.71 Sulit Buang

24 0.5291 Valid 0.4 Baik 0.62 Sedang Pakai

25 0.411 Valid 0.27 Baik 0.62 Sedang Pakai

26 0.0268 Tidak valid 0.09 Buruk 0.61 Sedang Buang

27 0.434 Valid 0.3 Baik 0.67 Sedang Pakai

77

28 0.4502 Valid 0.27 Baik 0.52 Sedang Pakai

29 0.0416 Tidak valid 0.09 Buruk 0.61 Sedang Buang

30 0.498 Valid 0.3 Baik 0.76 Sulit Pakai

31 -0.0796 Tidak valid 0 Buruk 0.66 Sedang Buang

32 0.2041 Tidak valid 0.09 Buruk 0.61 Sedang Buang

33 0.4995 Valid 0.27 Baik 0.62 Sedang Pakai

34 0.232 Tidak valid 0.1 Buruk 0.57 Sedang Buang

35 0.424 Valid -0.09 Buruk 0.47 Sedang Pakai

36 0.0078 Tidak valid 0.2 Buruk 0.8 Sulit Buang

37 0.47 Valid 0.3 Baik 0.62 Sedang Pakai

38 0.4508 Valid 0.3 Baik 0.57 Sedang Pakai

39 -0.0145 Tidak valid -0.09 Buruk 0.33 Sedang Buang

40 0.4411 Valid 0.27 Baik 0.81 Sulit Pakai

Reliabilitas Kemampuan Verbal

Berdasarkan tabel perhitungan diperoleh:

Untuk mencari Realibilitas tes menggunakan rumus , yaitu:

[

] [ ∑

]

[

] [

]

[

] [

]

[ ][ ]

Berdasarkan perhitungan nilai diatas didapat nilai ,

maka data soal tes kemampuan verbal yang dianalisis dengan rumus

adalah Reliabel.

97

Lampiran 7

KISI-KISI ANGKET MENGUKUR KEMAMPUAN BERHITUNG

Variabel Sub Variabel No. Item Angket Jumlah

Kemampuan

Berhitung

kecermatan

ketepatan

1,2,3,4,5

6,7,8,9,10

5

5

Jumlah 10

Cara Penskoran Item Kemampuan Berhitung

No. Kategori jawaban Skor

1. Benar 1

2. Salah 0

08

Lampiran 8

DAFTAR PERTANYAAN

KEMAMPUAN BERHITUNG

I. Pilihlah jawaban yang paling tepat pada salah satu huruf A, B, C, D, atau E pada lembar

jawaban ?

1. Jumlah 112 bilangan asli pertama adalah …

A. 4.428 D. 6.328

B. 5.238 E. 6.382

C. 5.328

2. Jumlah kuadrat dari 25 bilangan asli pertama adalah …

A. 5.025 D. 6.125

B. 5.505 E. 6.425

C. 5.525

3. Himpunan penyelesaian dari | | adalah

A. * +

B. * +

C. * +

D. * +

E. * +

4. Himpunan penyelesaian dari | |

A. -1 D. -7

B. 1 E. 0

C. 7

5. Himpunan penyelesaian dari | | | |

A. -8 D. 8

B. -7 E. 9

C. 7

6. Himpunan penyelesaian dari:

{

} adalah …

A. * +

B. * +

C. * +

D. * +

E. * +

08

7. Penyelesaian dari sistem persamaaan {

}

( )

A. 1 : 2 : 1

B. 1 : 2 : -1

C. 1 : -2 : 1

D. 2 : -3 : -1

E. 2 : 3 : 1

8. Tuti membeli 2 cokelat dan 5 permen, ia membayar Rp 13.000,00. Lina membeli 3

cokelat dan 4 permen ia membayar Rp 16.000,00. Jika dewi membeli 1 cokelat dan 2

permen, maka dewi membayar …

A. Rp 6.000,00 D. Rp 11.000,00

B. Rp 7.000,00 E. Rp 12.000,00

C. Rp 9.000,00

9. Sepuluh tahun yang lalu umur A dua kali umur B, sedangkan lima tahun yang akan

datang umur A satu satu per dua umur B, maka berapakah umur A sekarang …

A. 30 D. 45

B. 35 E. 50

C. 40

10. Nilai maksimum fungsi sasaran dari sistem pertidaksamaan

{

}

A.

B.

C.

D.

E.

Selamat mengerjakan

08

Kunci Jawaban

1. D = 6328

2. C = 5525

3. D = {4, 8}

4. B = 1

5. E = 9

6. C = {1, -1, 2}

7. D = {2, -3, -1}

8. A = 6000

9. C = 40

10. A = 120

38

Lampiran 9

UJI VALIDITAS , RELIABILITAS, TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA

BEDA ITEM SOAL KEMAMPUAN BERHITUNG

No.

Item Validitas Kriteria

Daya

beda Kriteria

Tingkat

Kesukaran Kriteria Ket.

1 0.404 Valid 0.36 Baik 0.27 Sulit Pakai

2 0.201 Tidak

valid 0.27 Buruk 0.5 Sedang Buang

3 0.031 Tidak

valid -0.09 Buruk 0.59 Sedang Buang

4 0.405 Valid 0.36 Baik 0.36 Sedang Pakai

5 0.422 Valid 0.38 Baik 0.45 Sedang Pakai

6 -0.037 Tidak

valid 0.09 Buruk 0.59 Sedang Buang

7 0.423 Valid 0.4 Baik 0.45 Sedang Pakai

8 -0.065 Tidak

valid 0.09 Buruk 0.31 Sedang Buang

9 0.439 Valid 0.36 Baik 0.31 Sedang Pakai

10 0.583 Valid 0.63 Baik 0.4 Sedang Pakai

Reliabilitas Kemampuan Berhitung

Berdasarkan tabel perhitungan diperoleh:

Untuk mencari Realibilitas tes menggunakan rumus , yaitu:

[

] [ ∑

]

38

[

] [

]

[

] [

]

[ ][ ]

Berdasarkan perhitungan nilai diatas didapat nilai ,

maka data soal tes kemampuan berhitung yang dianalisis dengan rumus

adalah Reliabel.

85

Lampiran 10

INDIKATOR PENILAIAN

KISI-KISI SOAL TES KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA

Variabel Indikator Soal Sub Variabel No. Item Jumlah

Kemampuan

Menyelesaiakan

soal cerita

Peseta didik dapat

menyelesaikan masalah

dalam kehidupan sehari-hari

dengan menggunakan

barisan dan deret aritmatika

Barisan Aritmatika

Deret Aritmatika

1

2

10

10

Jumlah 20

86

Rubrik Penilaian

Kriteria Skala

1 2 3 4

Memahami masalah

Tidak memahami masalah

Kurang memahami masalah

Cukup memahami masalah

Mampu memahami masalah

Merumuskan pemecahan

Tidak mampu merumuskan pemecahan

Mampu merumuskan pemecahan, tetapi tidak tepat

Cukup mampu merumuskan pemecahan masalah

Mampu merumuskan pemecahan masalah

Melaksanakan pemecahan masalah

Tidak mampu melaksanakan pemecahan masalah

Mampu melaksanakan pemecahan masalah, tetapi tidak tepat

Cukup mampu melaksanakan pemecahan masalah

Mampu melaksanakan pemecahan masalah

Membuat kesimpulan/ menafsirkan suatu masalah

Tidak mampu membuat kesimpulan/ menafsirkan suatu masalah

Mampu membuat kesimpulan/ menafsirkan suatu masalah, tetapi tidak tepat

Cukup mampu membuat kesimpulan/ menafsirkan suatu masalah

Mampu membuat kesimpulan/ menafsirkan suatu masalah

Alasan

Soal di atas termasuk jenis soal analitik karena dari soal yang ada cara menjawabnya tidak diketahui secara langsung. Selain

itu rumus yang digunakan sangat berpengaruh terhadap hasil akhir. Kemudian dari soal siswa juga dituntut untuk memahami konsep

dan istilah matematika.

87

Tabel diatas kemudian dapat ditabulasikan seperti:

No. Nama

Aspek yang Dinilai

Skor Nilai Memahami

masalah

Merumuskan

masalah

Melaksanakan

pemecahan

masalah

Membuat

kesimpulan/

menafsirkan

suatu

masalah

1

2

3

4

5

6

Perhitungan nilai akhir dalam skala , dengan pedoman sebagai berikut :

88

Lampiran 11

DAFTAR PERTANYAAN

KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA

BARISAN DAN DERET ARITMATIKA

I. IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Kelas :

II. KETENTUAN UMUM

1. Lembar angket ini semata-mata bertujuan untuk memperoleh data

tentang "Pengaruh Kemampuan Verbal dan Kemampuan Berhitung

Siswa Terhadap Kemampuan Menyelesaikan soal cerita pada materi

barisan dan deret aritmatika kelas XI IPA SMA 11 Muaro Jambi".

2. Cara pengisian dengan menyelesaikan soal uraian melalui tahap-

tahapan.

Kerjakan soal-soal di bawah!

1. Nina bekerja di suatu perusahaan penerbit, dia mendapatkan gaji

pertama sebesar Rp. 2.000.000,00 dan akan bertambah Rp

140.000,00 setiap 4 bulannya. Berapakah gaji yang Nina dapatkan

setelah 2 tahun bekerja?

2. Pak Heru mempunyai uang sebanyak Rp 1.000.000,00. Dia akan

membagikan sebagian uangnya untuk ke 6 anaknya dengan anak

paling muda mendapatkan lebih kecil dari pada anak tertua sesuai

barisan aritmetika. Anak pertama mendapatkan Rp 200.000,00, dan

anak ke-3 mendapatkan Rp 140.000,00 . Berapakah sisa uang pak

Heru setelah dibagikan kepada ke-6 anaknya?

88

Kunci Jawaban

No. Skor

1. Memahami masalah

Diketahui :

Gaji di bulan pertama nina Rp 2.000.000,00

Beda gaji nina setiap bulannya Rp.140.000,00/4 = Rp

35.000,00

Ditanya :

Berapakah gaji nina setelah 2 tahun ?

4

Merencanakan masalah

Besar gaji nina di bulan ke- ( )

Besar gaji nina setelah 2 tahun ( )

4

Melaksanakan pemecahan masalah

Jawab :

Besar gaji nina di bulan ke- ( )

Besar gaji nina setelah 2 tahun ( )

= 2.000.000 + (24-1) 35.000

= 2.000.000 + 805.000

= Rp. 2.805.000

4

Memeriksa kembali

Jadi besar gaji nina setelah 2 tahun adalah = Rp. 2.805.000

4

Total

= 16

2. Memahami masalah

Diketahui :

Pak heru mempunyai uang sebanyak

Uang pak heru akan dibagikan 6 anaknya sesuai aturan barisan

aritmetika

Anak pertama mendapatkan Rp 200.000,00

Anak ke-3 mendapatkan Rp 140.000,00

Ditanya :

4

89

Berapakah sisa uang pak heru setelah dibagikan ke-6 anaknya?

Merencanakan Masalah

( )

( ( ) )

Sisa uang pak heru

4

Melaksanakan pemecahan masalah

Jawab:

( )

140.000

Jumlah uang yang diberikan ke-6 anaknya =

(

( ) )

( (

)( ))

( ( )( ))

( )

Sisa uang pak heru

4

Memeriksa kembali

Jadi sisa uang pak heru setelah membagikan ke-6 anaknya adalah

Rp. 250.000,00

4

Total:

16

91

Lampiran 12

UJI VALIDITAS , RELIABILITAS, TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA

BEDA ITEM SOAL KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA

MATEMATIKA

No. Item

Validitas Kriteria Daya Beda

Kriteria Tingkat

Kesukaran Kriteria Ket.

1 0.775 Valid 1.3 Baik 2.59 Sulit Pakai

2 0.319 Tidak Valid

0 Buruk 1.72 Sulit Buang

Reliabilitas Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika

Berdasarkan tabel perhitungan diperoleh:

Untuk mencari Realibilitas tes menggunakan rumus , yaitu:

[

] [

]

[

] [

]

[

] [

]

[ ][ ]

Berdasarkan perhitungan nilai diatas didapat nilai ,

maka data soal tes kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika yang

dianalisis dengan rumus adalah Reliabel.

29

Lampiran 13

RINCIAN HASIL TES KEMAMPUAN VERBAL, KEMAMPUAN

BERHITUNG DAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA

MATEMATIKA

NO NIS NAMA Tes Kemampuan

Verbal Berhitung Soal Cerita

1 259 Ade Frans Martamba B. S 30 20 30

2 260 Adriyansyah 53 50 56

3 261 Ayu Sofna 55 60 75

4 262 Cristina Siregar 43 50 44

5 263 David Immanuel 58 40 56

6 264 Dwi Febrianti 55 60 72

7 265 Enjelina Purba 60 60 56

8 266 Hesti Permata Sari 30 20 28

9 267 Hotmida Sari Nababan 48 40 38

10 268 Lisa Apriani 48 30 56

11 269 M. Alparizi 48 50 32

12 270 Mardo Ika Victory 70 30 75

13 271 Melda Rahma Putri 45 30 44

14 272 Nurhasanah 48 50 75

15 475 Putriana 53 20 38

16 273 Rayu Amelisa Siregar 45 50 56

17 274 Restu Lastri Anita 53 50 65

18 275 Rien Fahayyina Fanny 60 60 75

19 276 Rindu Rizkya Kinanti 33 40 25

20 277 Rizka Sintia Hasanudin 35 60 65

21 278 Sarah Septiani Pane 53 30 44

22 279 Tia Yuliyanti Purba 45 40 57

Jumlah 1068 980 1126

39

Lampiran 14

UJI HOMOGENITAS KEMAMPUAN VERBAL, KEMAMPUAN

BERHITUNG DAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA

MATEMATIKA (UJI HOMOGENITAS AKHIR)

Setelah melakukan perhitungan langkah dalam mencari Standar Deviasi maka di

peroleh:

Tabel Nilai Varians

Nilai Varians Sampel

Nilai Variabel

Kemampuan Verbal

Kemampuan Behitung

Kemampuan Menyelesaikan soal cerita

95,24 160,83 246,51

22 22 22

Langkah-langkah menghitung uji homogenitas:

1. Masukkan angka-angka statistik untuk pengujian homogenitas pada tabel UJI

BARLET.

Sampel DB (n-1)

21 95,24 1,9788 41,5548

21 160,83 2,2063 46,3323

21 246,51 2,3918 50,2278

Jumlah 63 138,1149

2. Menghitung varians gabungan dari ketiga variabel sampel.

(

) (

)

39

3. Menghitung

4. Menghitung nilai ∑

5. Menghitung nilai dengan rumus:

6. Membandingkan dengan

Dengan taraf signifikansi dan derajat kebebasan

, maka didapat nilai , dengan kriteria:

Jika

, tidak homogen

Jika

, Homogen

Ternyata dari perhitungan diatas diperoleh jika ini berarti

jika

, atau , maka varians-variansnya

Homogen.

59

Lampiran 15

UJI NORMALITAS KEMAMPUAN VERBAL

Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan jalan:

1. Menentukan batas kelas yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi

0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan ditambah 0,5 sehingga didapat:

29,5 36,5 43,5 50,5 57,5 64,5 71,5

2. Mencari nilai Z-Score untuk batas kelas interval

3. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva Normal dari 0-Z dengan menggunakan angka

untuk batas kelas : 0,3106; 0,2123; 0,0948; 0,0279;

0,1517; 0,2580; 0,3461.

4. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka 0-Z

yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, baris kedua dikurangi baris

59

ketiga dan begitu seterusnya kecuali angka yang berada pada baris paling

tengah ditambah dengan angka pada baris berikutnya.

5. Mencari frekuensi yang diharapkan dengan cara mengalikan luas tiap

interval dengan jumlah responden sehingga diperoleh:

Tabel frekuensi yang diharapkan dari hasil pengamatan untuk

variabel .

No. Batas Kelas

Z Luas 0-Z Luas tiap

kelas interval

fe fo

1 29,5 -0,88 0,3106 0,0983 2,1626 4

2 36,5 -0,56 0,2123 0,1175 2,585 1

3 43,5 -0,24 0,0948 0,0669 1,4718 7

4 50,5 0,07 0,0279 0,1796 3,9512 6

5 57,5 0,39 0,1517 0,1063 2,3386 3

6 64,5 0,70 0,2580 0,0881 1,9382 1

7 71,5 1,02 0,3461

22

6. Mencari Chi Kuadrat dengan rumus:

59

( )

( )

7. Membandingkan dengan

dan didapat

Kaidah keputusan

Jika

maka distribusi data tidak Normal.

Jika

maka distribusi data Normal.

Ternyata

atau maka data

(Kemampuan Verbal) Berdistribusi NORMAL.

89

Lampiran 16

UJI NORMALITAS KEMAMPUAN BERHITUNG

Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan jalan:

1. Menentukan batas kelas yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi

0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan ditambah 0,5 sehingga didapat:

19,5 26,5 33,5 40,5 47,5 54,5 61,5

2. Mencari nilai Z-Score untuk batas kelas interval

3. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva Normal dari 0-Z dengan menggunakan angka

untuk batas kelas : 0,3508; 0,2642; 0,1554; 0,0319;

0,0910; 0,2088; 0,3051.

4. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka 0-Z

yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, baris kedua dikurangi baris

88

ketiga dan begitu seterusnya kecuali angka yang berada pada baris paling

tengah ditambah dengan angka pada baris berikutnya.

5. Mencari frekuensi yang diharapkan dengan cara mengalikan luas tiap

interval dengan jumlah responden sehingga diperoleh:

Tabel frekuensi yang diharapkan dari hasil pengamatan untuk

variabel .

No. Batas Kelas

Z Luas 0-Z Luas tiap

kelas interval

fe fo

1 19,5 0,3508 3

2 26,5 0,2642 4

3 33,5 0,1554 4

4 40,5 0,0319 0

5 47,5 0,0910 6

6 54,5 0,2088 5

7 61,5 0,3051

22

6. Mencari Chi Kuadrat dengan rumus:

011

7. Membandingkan dengan

dan didapat

Kaidah keputusan

Jika

maka distribusi data tidak Normal.

Jika

maka distribusi data Normal.

Ternyata

atau maka data

(Kemampuan Berhitung) Berdistribusi NORMAL.

101

Lampiran 17

UJI NORMALITAS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA

MATEMATIKA

Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan jalan:

1. Menentukan batas kelas yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi

0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan ditambah 0,5 sehingga didapat:

24,5 33,5 42,5 51,5 60,5 69,5 78,5

2. Mencari nilai Z-Score untuk batas kelas interval

3. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva Normal dari 0-Z dengan menggunakan angka

untuk batas kelas : 0,4032; 0,3133; 0,1844; 0,0279;

0,1293; 0,2703; 0,3749.

4. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka 0-Z

yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua dikurangi baris ketiga dan

102

begitu seterusnyakecuali angka yang berbeda pada baris paling tengah

ditambah dengan angka pada baris berikutnya.

5. Mencari frekuensi yang diharapkan dengan cara mengalikan luas tiap

interval dengan jumlah responden sehingga diperoleh:

Tabel frekuensi yang diharapkan dari hasil pengamatan untuk

variabel .

No. Batas Kelas

Z Luas 0-Z

Luas tiap kelas interval

Fe fo

1 24,5 0,4032 4

2 33,5 0,3133 2

3 42,5 0,1844 3

4 51,5 0,0279 6

5 60,5 0,1293 2

6 69,5 0,2703 5

7 78,5 0,3749

22

6. Mencari Chi Kuadrat dengan rumus:

103

7. Membandingkan dengan

dan didapat

Kaidah keputusan

Jika

maka distribusi data tidak Normal.

Jika

maka distribusi data Normal.

Ternyata

atau maka data (Kemampuan

Menyelesaikan soal cerita) Berdistribusi NORMAL.

104

Lampiran 18

UJI NORMALITAS GABUNGAN KEMAMPUAN VERBAL ,

KEMAMPUAN BERHITUNG DAN KEMAMPUAN

MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA

Tabel hasil dari uji normalitas gabungan kemampuan verbal , kemampuan

berhitung dan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika dengan

menggunakan program aplikasi Spss 16.0 didapatlah hasil taraf signifikansi

adalah 0,858 dengan ketentuan:

Jika maka data berdistribusi Normal

Jika maka data tidak berdistribusi Normal.

Dapat disimpulkan karena maka dapat disimpulkan bahwa data

berdistribusi NORMAL

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 22

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 10.58751487

Most Extreme Differences Absolute .129

Positive .071

Negative -.129

Kolmogorov-Smirnov Z .605

Asymp. Sig. (2-tailed) .858

a. Test distribution is Normal.

105

Lampiran 19

UJI LINEARITAS REGRESI KEMAMPUAN VERBAL ,

KEMAMPUAN BERHITUNG , DAN KEMAMPUAN

MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA

Tabel :

angka statistik ∑ ∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑ ∑

dengan kemampuan Verbal , kemampuan berhitung , dan kemampuan

menyelesaikan soal cerita matematika .

No.

1 30 20 30 900 400 900 900 600 600

2 53 50 56 2809 2500 3136 2968 2800 2650

3 55 60 75 3025 3600 5625 4125 4500 3300

4 43 50 44 1849 2500 1936 1892 2200 2150

5 58 40 56 3364 1600 3136 3248 2240 2320

6 55 60 72 3025 3600 5184 3960 4320 3300

7 60 60 56 3600 3600 3136 3360 3360 3600

8 30 20 28 900 400 784 840 560 600

9 48 40 38 2304 1600 1444 1824 1520 1920

10 48 30 56 2304 900 3136 2688 1680 1440

11 48 50 32 2304 2500 1024 1536 1600 2400

12 70 30 75 4900 900 5625 5250 2250 2100

13 45 30 44 2025 900 1936 1980 1320 1350

14 48 50 75 2304 2500 5625 3600 3750 2400

15 53 20 38 2809 400 1444 2014 760 1060

16 45 50 56 2025 2500 3136 2520 2800 2250

17 53 50 65 2809 2500 4225 3445 3250 2650

18 60 60 75 3600 3600 5625 4500 4500 3600

106

19 33 40 25 1089 1600 625 825 1000 1320

20 35 60 65 1225 3600 4225 2275 3900 2100

21 53 30 44 2809 900 1936 2332 1320 1590

22 45 40 57 2025 1600 3249 2565 2280 1800

∑ 1068 980 1126 54004 44200 67092 58647 52510 46500

Mencari Standar Deviasi ,

, , ,

, dan

1.

2.

3.

Mencari arah Regresi b dan Konstanta a

1. Nilai konstanta untuk

∑ ∑ ∑

∑ ∑

∑ ∑

107

2. Nilai konstanta untuk

∑ ∑ ∑

∑ ∑

∑ ∑

108

A. UJI LINEARITAS REGESI UNTUK VARIABEL ATAS

1. Hitung jumlah Regresi [ | |] dengan rumus:

[ | |] ∑

2. Hitung jumlah kuadrat regresi [ | |] dengan rumus:

[ | |] {∑ ∑ ∑

} {

}

3. Hitung jumlah kuadrat Residu dengan rumus:

∑ |

| | |

4. Hitung jumlah kuadrat residu [ | |] dengan rumus:

[ | |] [ | |]

5. Hitung rata-rata jumlah kuadrat regresi [ | |] dengan rumus:

[ | |] [ | |]

6. Hitung rata jumlah kuadrat residu [ ] dengan rumus :

[ ]

7. Hitung jumlah kuadrat error [ ] dengan rumus:

[ ] ∑{∑ ∑

}

Mencari jumlah kuadrat error [ ] dengan menggunakan tabel penolong

variabel dan variabel , sebelumnya mencari nilai [ ] dengan urutan

data mulai dari data yang terkecil sampai data yang terbesar berikut

beserta pasangannya , seperti pada tabel berikut:

109

Tabel: Penolong Pasangan Variabel dan Variabel untuk mencari

No. Skor Kelompok N1 Skor

1 30

1 2

30

2 30 56

3 33

2 1 75

4 35

3 1 44

5 43

4 1 56

6 45

5 3

72

7 45 56

8 45 28

9 48

6 4

38

10 48 56

11 48 32

12 48 75

13 53

7 4

44

14 53 75

15 53 38

16 53 56

17 55

8 2

65

18 55 75

19 58

19 1 25

20 60

10 2

65

21 60 44

22 70

11 1 57

110

{

} {

} {

}

{

} {

}

{

}

{

}

{

} {

}

{

} {

}

8. Mencari jumlah kuadrat tuna cocok dengan rumus:

9. Hitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok dengan rumus:

10. Hitung rata-rata jumlah kuadrat error dengan rumus:

11. Mencari nilai dengan rumus:

12. Tentukan aturan untuk pengambilan keputusan atau kriteria uji linear:

Jika maka diterima berarti linear.

tidak linear

Linear

13. Carilah menggunakan tabel F dengan rumus:

111

14. Bandingkan nilai dengan nilai dan dapat disimpulkan

maka berarti linear karena maka dapat

disimpulkan bahwa metode regresi atas .

B. UJI LINEARITAS REGRESI UNTUK VARIABEL ATAS

1. Hitung jumlah Regresi [ | |] dengan rumus:

[ | |] ∑

2. Hitung jumlah kuadrat regresi [ | |] dengan rumus:

[ | |] {∑ ∑ ∑

} {

}

3. Hitung jumlah kuadrat Residu dengan rumus:

∑ |

| | |

4. Hitung jumlah kuadrat residu [ | |] dengan rumus:

[ | |] [ | |]

5. Hitung rata-rata jumlah kuadrat regresi [ | |] dengan rumus:

[ | |] [ | |]

6. Hitung rata jumlah kuadrat residu [ ] dengan rumus :

[ ]

7. Hitung jumlah kuadrat error [ ] dengan rumus:

112

[ ] ∑{∑ ∑

}

Mencari jumlah kuadrat error [ ] dengan menggunakan tabel penolong

variabel dan variabel , sebelumnya mencari nilai [ ] dengan urutan

data mulai dari data yang terkecil sampai data yang terbesar berikut

beserta pasangannya , seperti pada tabel berikut:

Tabel: Penolong Pasangan Variabel dan Variabel untuk mencari

No. Skor Kelompok N1 Skor

1 20

1 3

30

2 20 56

3 20 75

4 30

2 4

44

5 30 56

6 30 72

7 30 56

8 40

3 4

28

9 40 38

10 40 56

11 40 32

12 50

5 6

75

13 50 44

14 50 75

15 50 38

16 50 56

17 50 65

18 60

6 5

75

19 60 25

113

20 60 65

21 60 44

22 60 57

{

}

{

}

{

}

{

}

{

}

8. Mencari jumlah kuadrat tuna cocok dengan rumus:

9. Hitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok dengan rumus:

10. Hitung rata-rata jumlah kuadrat error dengan rumus:

11. Mencari nilai dengan rumus:

12. Tentukan aturan untuk pengambilan keputusan atau kriteria uji linear:

114

Jika maka diterima berarti linear.

tidak linear

Linear

13. Carilah menggunakan tabel F dengan rumus:

Bandingkan nilai dengan nilai dan dapat disimpulkan

maka berarti linear karena maka dapat

disimpulkan bahwa metode regresi atas .

Grafik Linearitas Regresi

111

Lampiran 20

DAFTAR T TABEL

111

Lampiran 21

DAFTAR F TABEL

111

Lampiran 22

DAFTAR r (PRODUCT MOMENT) TABEL

111

Lampiran 23

DAFTAR TABEL CHI KUADRAT

111

Lampiran 24

DAFTAR TABEL LUAS DIBAWAH LENGKUNGAN KURVA NORMAL

DARI 0 S/D Z

021

DOKUMENTASI

121

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Agung Firmansyah

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, tanggal lahir : Parit Panglong, 07 September 1997

Alamat Asal : Parit Panglong Kel. Mekar jaya, Kec.

Betara, Kab. Tanjung Jabung Barat .

Email : [email protected]

No. Kontak : 085208067162

Riwayat Pendidikan 1. SDN 60/V Parit Panglong

2. MTS Swasta Al-Falah Suka Jaya

3. SMA Swasta Islam Al- Falah

Jambi

Pengalaman Penelitian dan Seminar Ilmiah

Seminar Nasional MIPA & PMIPA IV

2016

Judul : Pengaruh Penggunaan Media

Whatsapp terhadap Nilai Statistika

Matematika Mahasiswa Jurusan

Pendidikan Matematika IAIN STS

Jambi.

Pengalaman Organisasi Badan Pengurus Harian HMP

Tadris Matematika UIN STS

Jambi masa jabatan 2016/2017.