hubungan intensitas penggunaan blogstafe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/607/1/nurul... ·...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN BLOGSTAF
DENGAN HASIL BELAJAR DALAM MATA KULIAH
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI MAHASISWA
IAIN SALATIGA TAHUN AKADEMIK 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Oleh:
NURUL FADLILAH
NIM 111 11 186
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2015
HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN BLOGSTAF
DENGAN HASIL BELAJAR DALAM MATA KULIAH
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI MAHASISWA
IAIN SALATIGA TAHUN AKADEMIK 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Oleh:
NURUL FADLILAH
NIM 111 11 186
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2015
MOTTO
Artinya:
“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan (QS. Al-Mujadillah: 11)”.
PERSEMBAHAN
Atas rahmat dan ridho Allah SWT, skripsi ini aku persembahkan untuk:
1. Kedua orang tuaku yang sangat aku hormati dan cintai Bapak Misbachuddin (alm) dan Ibu Ahsinatul
Kiptiyah, karena dengan bimbingan, kasih sayang, dan doa keduanya lah aku melangkah ke depan
dengan optimis untuk meraih cita-cita.
2. Kakak-kakakku Suniyatul Umami, Taqiyatul Umam, Nasikhul Amala, serta kakak iparku Sriyanto dan
Mulyani Eka yang aku sayangi, yang telah memberikan doa, dukungan dan motivasi.
3. Kedua keponakanku Atikah Kamiliya Azzah dan Aqila Tahta Tsabita yang selalu memberikan canda
tawa.
4. Sahabatku Yuli Hastuti, Siti Masitoh, Ria Winarni, Ika Khusnul Fadhilah, Rifah Munawaroh, Usriya
Hidayati, Dwi Silvia, Risa Tristianingrum, Ira Qori’atul Q, Siti Nur Khasanah dan Asha Septianti yang
selalu memberikan semangat dan motivasi.
5. Teman-temanku di kampus yaitu kelas PAI E angkatan tahun 2011, teman-teman PPL, KKN, dan
teman lainnya di IAIN Salatiga.
KATA PENGANTAR
Asslamu’alaikum Wr. Wb
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji
dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para
pengikut setianya.
Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh gelar kesarjanaan
dalam Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini
tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK).
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).
4. Bapak Dr. Winarno, M.Pd. sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah dengan ikhlas
mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Urifatun Anis selaku pembimbing akademik.
6. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M,Si. yang telah memberikan motivasi dan pengarahan.
7. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu dalam
penyelesaian skripsi ini.
8. Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) angkatan 2012 yang telah mau bekerjasama dalam
penelitian skripsi ini.
9. Bapak dan ibu serta saudara-sadaraku di rumah yang telah mendoakan dan membantu dalam
bentuk materi untuk membiayai penulis dalam menyelesaikan studi di IAIN Salatiga dengan penuh
kasih sayang dan kesabaran.
Harapan penulis, semoga amal baik dari beliau mendapatkan balasan yang setimpal dan
mendapatkan ridho Allah SWT.
Akhirnya dengan tulisan ini semoga bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca
umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Salatiga, Agustus 2015
Penulis
Nurul Fadlilah
NIM: 111 11 186
ABSTRAK
Fadlilah, Nurul. 2015. Hubungan Intensitas Penggunaan Blogstaf dengan Hasil Belajar
dalam Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI Mahasiswa Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga Tahun Akademik 2014/2015. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing: Dr. Winarno, M.Pd.
Kata kunci: intensitas penggunaan blogstaf dan hasil belajar
Era globalisasi dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
sangat pesat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan yaitu penggunaan media pembelajaran
yang bersifat e-learning. Salah satunya ialah blogstaf. Rumusan masalah yang ingin
dijawab dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimanakah intensitas penggunaan blogstaf
dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga 2)
Bagaimanakah hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI
mahasiswa IAIN Salatiga 3) Adakah hubungan intensitas penggunaan blogstaf dengan hasil
belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga tahun
akademik 2014/2015?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data
menggunakan angket dan metode dokumentasi. Metode angket digunakan untuk
mengetahui intensitas penggunaan blogstaf, sedangkan metode dokumentasi digunakan
untuk hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI. Populasi
penelitian ini adalah mahasiswa jurusan PAI angakatan 2012. Sampel penelitian ini 20%
dari jumlah populasi yaitu 30 mahasiswa yang diambil secara random. Analisis data
menggunakan analisis deskriptif dan rumus korelasi product moment.
Temuan riset ini adalah: 1) Intensitas penggunaan blogstaf dalam mata kuliah
Pengembangan Kurikulum PAI IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015 kategori tinggi
sebanyak 9 mahasiswa atau 30%, sedang sebanyak 16 mahasiswa atau 53,33%, dan rendah
sebanyak 5 mahasiswa atau 16,67%, 2) Hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah
Pengembangan Kurikulum PAI IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015 kategori tinggi
sebanyak 26 mahasiswa atau 86,67%, sedang sebanyak 4 mahasiswa atau 13,33% dan tidak
ada mahasiswa yang berada pada ketegori rendah, 3) ada hubungan positif antara intensitas
penggunaan blogstaf dengan prestasi belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum
PAI mahasiswa IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015. Hal ini dibuktikan dengan nilai
rhitung=0,497 lebih besar dari nilai rtabel=0,463 pada taraf signifikasi 1%.
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR BERLOGO ..................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING .............................................................. iii
PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... v
MOTTO ........................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
ABSTRAK ....................................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6
D. Hipotesisi Penelitian ...................................................................................... 6
E. Kegunaan Penelitian ..................................................................................... 7
F. Definisi Operasional ...................................................................................... 8
G. Metode Penelitian ........................................................................................ 12
H. Sistematika Penulisan ................................................................................... 17
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Intensitas Penggunaan Blogstaf
1. Pengertian Blog ...................................................................................... 20
2. Bagian-bagian Blog ................................................................................. 22
3. Tipe Blog ................................................................................................. 23
4. Jenis Blog ................................................................................................ 24
5. Isi Blog .................................................................................................... 25
6. Syarat Membuat Blog ............................................................................. 26
7. Pemanfaatan Blog dalam Kegiatan Pembelajaran .................................. 26
B. Hasil Belajar dalam Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar ................................................................... 28
b. Ciri-ciri Belajar .................................................................................. 29
c. Faktor-faktor Belajar ........................................................................ 30
d. Gaya Belajar ..................................................................................... 34
e. Manifestasi Hasil belajar .................................................................. 36
2. Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI
a. Pengembangan Kurikulum ............................................................... 38
b. Pengembangan Kurikulum PAI ......................................................... 44
C. Hubungan Intensitas Penggunaan Blogstaf dengan Hasil Belajar ................. 46
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
a. Identitas IAIN Salatiga ...................................................................... 48
b. Sejarah ............................................................................................. 48
c. Asas, Fungsi dan Tujuan ................................................................... 57
d. Visi dan Misi ..................................................................................... 59
e. Fakultas dan Jurusan ........................................................................ 60
f. Sarana dan Prasarana ....................................................................... 63
2. Gambaran Subjek Penelitian .................................................................. 64
B. Penyajian Data
1. Data Responden ..................................................................................... 64
2. Data Jawaban Angket ............................................................................. 65
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Deskriptif .......................................................................................... 70
B. Pengujian Hipotesis ....................................................................................... 80
C. Pembahasan .................................................................................................. 84
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................... 88
B. Saran ............................................................................................................. 89
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Konversi Penilaian Mahasiswa IAIN Salatiga................................. 10
Tabel 1.2 Indikator Intensitas Penggunaan Blogstaf........................................ 15
Tabel 3.1 Daftar Nama Responden .................................................................. 64
Tabel 3.2 Data Jawaban Angket Intensitas Penggunaan Blogstaf ................... 66
Tabel 3.3 Data Hasil Belajar Mahasiswa dalam Mata Kuliah
Pengembangan Kurikulum PAI....................................................... 67
Tabel 4.1 Skor Jawaban Angket Intensitas Penggunaan Blogstaf ................... 70
Tabel 4.2 Hasil Skor dan Kategori Intensitas Penggunaan Blogstaf ............... 73
Tabel 4.3 Interval Kelas Intensitas Penggunaan Blogstaf ................................ 74
Tabel 4.4 Prosentase Tingkat Intensitas Penggunaan Blogstaf ........................ 76
Tabel 4.5 Predikat Nilai ................................................................................... 76
Tabel 4.6 Kategori Nilai Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI .......... 77
Tabel 4.7 Prosentase Hasil Belajar dalam Mata Kuliah Pengembangan
Kurikulum PAI ................................................................................ 79
Tabel 4.8 Koefisien Intensitas Penggunaan Blogstaf dengan Hasil Belajar
dalam Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI ....................... 82
Tabel 4.9 Interpretasi Nilai r ............................................................................ 86
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Globalisasi merupakan istilah yang populer dan sudah tidak asing lagi bagi
masyarakat Indonesia. Globalisasi telah melekat pada kehidupan manusia sehari-hari, hal ini
dapat dilihat pada instan dan mudahnya seseorang dalam berkomunikasi meskipun terpisah
jarak yang jauh. “Pada dasarnya globalisasi adalah hasil perubahan (evolusi) dari hubungan
masyarakat yang membawa kesadaran baru tentang hubungan/interaksi antar umat manusia”
(Soyomukti, 2010: 42). Era globalisasi ini ditandai dengan adanya perkembangan dan
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat. Kemajuan ini dimanfaatkan dalam
berbagai bidang seperti dalam bidang industri, perdagangan, pemerintahan dan pendidikan.
Kaitannya dengan pembelajaran, teknologi informasi dan komunikasi sering disebut
dengan TIK. “TIK merupakan suatu perangkat teknologi yang diciptakan mengolaborasi
manfaat aplikasi komputer, komunikasi dan informasi menjadi suatu sistem yang
terintegrasi” (Naim, 2011: 151). Banyak lembaga pendidikan menganggap TIK sebagai salah
satu mata pelajaran yang diunggulkan bahkan dalam lembaga pendidikan kejuruan (SMK)
menjadikannya sebagai sebuah jurusan. Kedudukan TIK dalam pendidikan yaitu sebagai
pendorong komunitas pendidikan (termasuk guru) untuk lebih apresiatif dan proaktif dalam
maksimalisasi potensi pendidikan; memberikan kesempatan luas kepada peserta didik dalam
mengembangkan setiap potensi yang dimiliki dengan memanfaatkan sumber-sumber yang
tidak terbatas; mempermudah kerja sama antara pakar dan mahasiswa, menghilangkan
batasan ruang, jarak dan waktu; sebagai media untuk sharing information sehingga hasil
penelitian dapat digunakan secara bersama-sama dan mempercepat pengembangan ilmu
pengetahuan serta sebagai media virtual university yaitu dapat menyediakan pendidikan yang
diakses oleh orang banyak (Darmawan, 2013: 4).
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia untuk
mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. “Pendidikan pada dasarnya adalah proses
yang memungkinkan seseorang mampu mengembangkan seluruh kemampuan (potensi) yang
dimilikinya, sikap-sikap dan bentuk-bentuk perilaku yang bernilai positif di masyarakat
tempat individu yang bersangkutan berada” (Sukardjo dan Komarudin, 2009: 9). Agar
potensi tersebut dapat tercapai secara optimal maka dibutuhkan proses pendidikan yang
terarah pada peningkatan aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan keterampilan
(psikomotor) peserta didik yang mendukung pencapaian tujuan pendidikan.
Globalisasi dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasinya yang pesat juga
memicu kecenderungan pergeseran dalam pendidikan. Pergeseran ini dapat dilihat pada
proses pembelajaran yang semula face to face (tatap muka) di dalam ruang kelas antara
pendidik dengan peserta didik kini dapat dilakukan secara lebih terbuka. Artinya, proses
pembelajaran dalam era globalisasi ini memanfaatkan internet dan berbagai aplikasi web
lainnya sebagai sumber belajar di samping pembelajaran di kelas yang dapat diakses kapan
saja, di mana saja dan oleh siapa saja. Internet dapat diibaratkan sebagaimana perpustakaan
yang mudah dikunjungi setiap saat, dengan kelengkapan referensi, sumber informasi, dan
penelusuran informasi yang tidak terbatas (Naim, 2011: 156).
Internet tidak hanya memiliki sisi positif tetapi juga memiliki sisi negatif, di
antaranya: kebebasan dalam mengakses situs, gambar maupun video misalnya situs
pornografi; dalam internet juga terdapat banyak fasilitas yang membuat mahasiswa tertarik
untuk berlama-lama mengaksesnya dan sampai tidak kenal waktu yang justru akan
merugikan, karena waktu tersebut seharusnya dapat dipergunakan untuk hal-hal yang positif
seperti mengakses materi perkuliahan ataupun informasi lain yang bermanfaat. Allah SWT
berfirman:
Artinya: Katakanlah, "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang
buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar
kamu mendapat keberuntungan." (Q.S Al-Maidah: 100).
Berdasarkan ayat di atas, telah jelas bahwa di dunia ini terdapat hal yang baik dan
buruk. Tetapi, hal yang buruk lah yang seringkali menarik hati manusia. Manusia dengan
berbekal akal dan potensi dapat memilih hal baik untuk dilakukan. Begitu juga dalam
pemanfaatan internet. Meskipun banyak situs yang ditawarkan di dalam internet, mahasiswa
harus bisa benar-benar memilahnya secara bijak. Mahasiswa dapat menggunakan fasilitas di
dalam internet untuk menunjang proses pembelajarannya dengan menambah wawasan di
samping perkuliahan di kampus. Salah satu bentuk aplikasi web yang dapat dimanfaatkan
untuk menambah pengetahuan ialah web log (blog) yang banyak digunakan oleh guru
maupun dosen sebagai media pembelajaran dan sering disebut dengan blogstaf. Penggunaan
media pembelajaran yang kreatif akan membuat peserta didik lebih tertarik dalam proses
pembelajarannya. Blog pada dasarnya merupakan aplikasi web untuk menampilkan tulisan
berupa jurnal, opini ataupun diari kepada khalayak umum, berupa posting yang diatur
menurut kronologi waktu, biasanya posting paling baru akan terpampang paling atas
(Heriyanto, 2007: 9).
Pembelajaran mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI di IAIN Salatiga tahun
akademik 2014/2015 menggunakan blogstaf dalam proses belajar mengajar selain juga
proses pembelajaran di kelas. Dosen mengunggah materi perkuliahan ke dalam blognya,
sehingga mahasiswa dapat membaca materi itu sebelum pembelajaran di kelas. Saat
pembelajaran di kelas berlangsung, dosen menjelaskan tentang materi tersebut dan di akhir
pembelajaran hari itu dosen memberi tugas kepada mahasiswa untuk memberi tanggapan
ataupun komentar pada blognya tentang materi perkuliahan waktu itu. Menurut penulis,
pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi yang berupa blog tersebut akan
menunjang pembelajaran mahasiswa. Blog menjadi begitu sangat penting karena:
1. Kekuatan blog memberikan kesempatan kepada jutaan orang di internet untuk
mempublikasikan ide mereka.
2. Blog bagaikan cairan, media yang dinamis, seperti sebuah percakapan.
3. Pengguna internet akan menjadi partisipan aktif informasi.
4. Blog memungkinkan semua orang mempunyai suara (Prakoso, 2006: 4-5).
Melihat begitu banyak manfaat blog dalam pembelajaran, seharusnya dengan adanya
blogstaf tersebut mahasiswa akan lebih siap saat pembelajaran di kelas karena materi
perkuliahan dapat dibaca terlebih dahulu. Berkaitan dengan hal tersebut, maka penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “HUBUNGAN INTENSITAS
PENGGUNAAN BLOGSTAF DENGAN HASIL BELAJAR DALAM MATA KULIAH
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI MAHASISWA INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI (IAIN) SALATIGA TAHUN AKADEMIK 2014/2015”.
B. Rumusan Masalah
Untuk memudahkan para pembaca dalam memahami masalah yang berkaitan dengan
hubungan intensitas penggunaan blogstaf dengan hasil belajar dalam pembelajaran
Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015, maka
penulis merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut:
1. Bagaimanakah intensitas penggunaan blogstaf dalam mata kuliah Pengembangan
Kurikulum PAI tahun akademik 2014/2015?
2. Bagaimanakah hasil belajar mahasiswa PAI IAIN Salatiga dalam mata kuliah
Pengembangan Kurikulum PAI tahun akademik 2014/2015?
3. Apakah terdapat hubungan intensitas penggunaan blogstaf dengan hasil belajar dalam
mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga tahun akademik
2014/2015?
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini diarahkan pada usaha-
usaha untuk mengetahui:
1. Intensitas penggunaan blogstaf dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI tahun
akademik 2014/2015.
2. Hasil belajar mahasiswa PAI IAIN Salatiga dalam mata kuliah Pengembangan
Kurikulum PAI tahun akademik 2014/2015.
3. Adanya hubungan yang positif antara intensitas penggunaan blogstaf dengan hasil belajar
dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga tahun
akademik 2014/2015.
D. Hipotesis Penelitian
Sebagai arahan dalam penelitian ini, perlu adanya hipotesis agar data yang
dikumpulkan relevan.
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Dari arti
katanya, hipotesis berasal dari dua penggalan kata, “hypo” yang artinya “di bawah”
dan “thesa” yang artinya “kebenaran” (Arikunto, 2010: 110).
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara intensitas
penggunaan blogstaf dengan hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI
mahasiswa IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015. Artinya, “Semakin tinggi intensitas
penggunaan blogstaf dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI, maka semakin
tinggi pula hasil belajar yang dicapai mahasiswa dalam mata kuliah tersebut”.
E. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat secara teoritik dan praktik.
1. Secara Teoritik
Diharapkan dapat memberikan sumbangan pengembangan konsep pendidikan
mengenai media pembelajaran yang efektif untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
2. Secara Praktik
a. Bagi peneliti, sebagai dorongan untuk lebih meningkatkan penguasaan teknologi
informasi yaitu blogstaf sehingga dapat meningkatkan kemampuan.
b. Bagi mahasiswa, dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan teknologi
pembelajaran dalam hal ini yaitu blogstaf sebagai salah satu sumber informasi belajar.
c. Bagi dosen dan institut, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
wacana untuk menjadikan blogstaf sebagai media pembelajaran yang efektif.
F. Definisi Operasional
Berangkat dari urgensi penegasan judul sebuah penelitian maka penulis mempunyai
kepentingan untuk mempertegas judul dengan harapan tidak ada kesalahpahaman dalam
proses penelitian tersebut. Istilah-istilah yang digunakan dalam judul tersebut antara lain:
1. Intensitas Penggunaan Blogstaf
Intensitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah keadaan,
tingkatan, kuatnya, hebatnya, bergeloranya dan sebagainya (Depdiknas, 1990: 335).
Penggunaan ialah proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu (Depdiknas,
2007: 375). Menurut penulis, penggunaan adalah perbuatan menggunakan sesuatu untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Blog merupakan salah satu situs website yang terdapat di dalam internet. Blog
adalah aplikasi web yang menampilkan tulisan berupa jurnal, publikasi, opini, ataupun
diari kepada khalayak umum, berupa posting yang diatur menurut kronologi waktu
(Heriyanto, 2007: 9). Staf merupakan sekolompok orang yang bekerja sama membantu
seorang ketua dalam mengelola sesuatu (Depdiknas, 2007: 1089). Staf dalam hal ini ialah
dosen. Jadi, intensitas penggunaan blogstaf ialah tingkatan mahasiswa dalam
menggunakan blog sebagai media pembelajaran yang digunakan oleh dosen di samping
perkuliahan di kelas.
Beberapa syarat umum yang harus dipenuhi dalam pemanfaatan media pengajaran
dalam PBM yakni:
a. Media pengajaran yang digunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan.
b. Media pengajaran tersebut merupakan media yang dapat dilihat atau
didengar.
c. Media pengajaran yang digunakan dapat merespon siswa belajar.
d. Media pengajaran juga harus sesuai dengan kondisi individu siswa.
e. Media pengajaran tersebut merupakan perantara (medium) dalam proses
pembelajaran siswa (Asnawir & Usman, 2002: 20).
Adapun indikator intensitas penggunaan blogstaf ialah:
a. Seringnya mahasiswa dalam mengakses blogstaf
b. Lamanya mahasiswa dalam mengakses blogstaf
c. Tujuan mahasiswa mengakses blogstaf
d. Jumlah pokok materi yang dibaca dalam blogstaf
e. Mahasiswa memaksimalkan waktu dalam menggunakan blogstaf sebagai media
pembelajaran
f. Mahasiswa menjadi lebih tertarik untuk mempelajari lebih dalam mata kuliah
Pengembangan Kurikulum PAI
2. Hail Belajar Mahasiswa dalam Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI
a. Hasil Belajar
Hasil dapat diartikan sebagai sesuatu yang dihasilkan, dibuat, dijadikan, dan
sebagainya oleh suatu usaha (Depdiknas, 2007: 391). Belajar adalah suatu proses yang
menghasilkan perubahan dalam diri seseorang yang bersifat positif dan aktif (Sriyanti,
2011: 5). Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang berupa ketrampilan dan perilaku
baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh (Sam’s, 2010: 33).
Belajar dan hasil belajar tidak dapat dipisahkan satu sama lain, belajar merupakan proses
dan prestasi merupakan hasil.
Adapun hasil belajar yang dimaksud dalam hal ini ialah hasil belajar mahasiswa
yang bersifat kognitif yang diperoleh dari nilai mata kuliah Pengembangan Kurikulum
Pendidikan Agama Islam (PAI) yang terdapat dalam Kartu Hasil Studi (KHS).
Tabel 1.1
Konversi Penilaian Mahasiswa IAIN Salatiga
Konversi Skala 10 Skala 100
Huruf Angka Angka Angka
A 4,0 8,5-10 85-100
A- 3,75 8,1-8,4 81-84
AB 3,5 7,7-8,0 77-80
B+ 3,25 7,3-7,6 73-76
B 3,0 7,0-7,2 70-72
B- 2,75 6,7-6,9 67-69
BC 2,5 6,4-6,6 64-66
C+ 2,25 6,2-6,3 62-63
C 2,0 6,0-6,1 60-61
C- 1,75 5,7-5,9 57-59
CD 1,5 5,3-5,6 53-56
D+ 1,25 4,9-5,2 49-52
D 1,0 4,5-4,8 45-48
E 0 0,0-4,4 0-44
(STAIN Salatiga Press, 2011/2012: 98-99)
b. Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI
Pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat diartikan
sebagai:
1) Kegiatan menghasilkan kurikulum PAI;
2) Proses yang mengaitkan satu komponen dengan yang lainnya untuk menghasilkan
kurikulum PAI yang lebih baik;
3) Kegiatan penyusunan (desain), pelaksanaan, penilaian dan penyempurnaan kurikulum
PAI (Muhaimin, 2010: 10).
Pengembangan kurikulum PAI merupakan proses yang dilakukan untuk
mengembangkan kurikulum PAI yang meliputi kegiatan penyusunan, pelaksanaan,
penilaian serta penyempurnaan.
Jadi mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI adalah salah satu mata kuliah
dalam jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) yang membahas dan menerangkan tentang
hal-hal yang berkaitan mengenai pengembangan kurikulum dalam pendidikan agama
Islam.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar mahasiswa dalam
mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI adalah sesuatu yang dihasilkan dengan sadar
oleh mahasiswa setelah mengikuti mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI.
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian
Penelitian memerlukan suatu cara pendekatan yang tepat untuk memperoleh data
yang akurat. Maka dari itu, perlu adanya suatu metode penelitian. Untuk memperoleh
pemahaman yang komprehensif tentang permasalahan yang dikaji penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif lebih menekankan pada
penelitian deskriptif melibatkan pengumpulan data untuk menguji hipotesis yang
berkaitan dengan status dan kondisi objek yang diteliti pada saat dilakukan penelitian.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat atau lokasi yang akan penulis teliti ialah di IAIN Salatiga. Hal ini
dikarenakan bahwa di tempat ini ditemukan adanya permasalahan yaitu berupa intensitas
penggunaan blogstaf dengan hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum
PAI mahasiswa tahun akademik 2014/2015. Penelitian ini diagendakan akan
membutuhkan waktu 2 (dua) bulan yang terbagi menjadi beberapa teknis, dari proses
pengumpulan data hingga proses pengumpulan laporan.
3. Populasi dan Sampel
Populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian.
Sedangkan sampel adalah kelompok kecil yang secara nyata dieliti dan ditarik
kesimpulan dari padanya (Sukmadinata, 2007: 250).
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam
(PAI) IAIN Salatiga angkatan 2012 yang telah mengambil mata kuliah Pengembangan
Kurikulum PAI. Mahasiswa yang mengambil mata kuliah tersebut di mana dosen yang
dalam pembelajarannya menggunakan blogstaf berjumlah 150 mahasiswa. Jumlah
sampel dalam penelitian ini berpedoman pada pendapat Suharsimi Arikunto bahwa untuk
sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah
subjeknya besar dapat diambil antara 10-15%, atau 20-25% atau lebih tergantung setidak-
tidaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dana; sempit luasnya
wilayah pengamatan dilihat dari setiap subjek karena hal ini menyangkut banyak
sedikitnya data; besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti (Arikunto, 1998:
112). Untuk itu, dari populasi yang berjumlah 150 mahasiswa diambil sebanyak 20% (30
mahasiswa) sebagai sampel. Dilihat dari penentuan 30 mahasiswa tersebut dilakukan
dengan prinsip random, yaitu mencampur subjek-subjek di dalam populasi sehingga
semua dianggap sama dan semua subjek mendapatkan kesempatan dijadikan sebagai
sampel penelitian.
4. Metode Pengumpulan Data
a. Angket
Angket atau kuisioner adalah seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011: 142).
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang intensitas penggunaan
blogstaf dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI.
b. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah prasasti, notulen rapat, legger,
agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2010: 274). Metode ini digunakan untuk
mengetahui hasil belajar mahasiswa (prestasi belajar) selama mengikuti perkuliahan
Pengembangan Kurikulum PAI yang diambil dari Kartu Hasil Studi (KHS).
5. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ialah lembar angket. Instrumen
yang baik ialah yang memiliki validitas dan reliabilitas.
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen. Sedangkan reliabilitas menunjuk pada satu pengertian
bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai
alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010: 211).
Penelitian dengan judul “Hubungan Intensitas Penggunaan Blogstaf dengan Hasil
Belajar dalam Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI)
Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Tahun Akademik 2014/2015”,
variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu:
a. Variabel independent yaitu variabel bebas yang mempengaruhi. Variabel independent
dalam penelitian ini ialah “Intensitas Penggunaan blogstaf”.
Tabel 1.2
Indikator Intensitas Penggunaan Blogstaf
Variabel Indikator Item
Angket
Jumlah
Soal
Intensitas
Penggunaan Blogstaf
dalama mata kuliah
Pengembangan
Kurikulum PAI
1. Seringnya mahasiswa dalam
mengakses blogstaf 1, 2, 3 3
2. Lamanya mahasiswa dalam mengakses
blogstaf 4
1
3. Tujuan mahasiswa dalam mengakses
blogstaf 5, 6, 7 3
4. Jumlah materi pokok yang dibaca
dalam blogstaf
8 1
5. Mahasiswa memaksimalkan waktu
dalam menggunakan blogstaf sebagai
media pembelajaran
14 1
6. Mahasiswa menjadi lebih tertarik
mempelajari lebih dalam mata kuliah
Pengembangan Kurikulum PAI
15 1
Jumlah 15
b. Variabel dependent yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel dependent dalam
penelitian ini ialah “Hasil Belajar dalam Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum
PAI”, dengan indikator hasil perolehan nilai mata kuliah Pengembangan Kurikulum
PAI dalam Kartu Hasil Studi (KHS).
6. Analisis Data
Untuk memperoleh hasil yang bisa digeneralisasikan, setiap data yang masuk
harus dianalisis. Untuk menganalisis data tersebut penulis menggunakan tes statistik,
yaitu:
a. Analisis Awal
Untuk mengetahui analisis pendahuluan digunakan teknik analisis data
presentase frekuensi dengan rumus:
Keterangan:
P : Presentase perolehan
F : Frekuensi
N : Jumlah responden
Analisis ini digunakan untuk mengetahui variabel intensitas penggunaan
blogstaf dan hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum
PAI.
b. Analisis Lanjut
Untuk mengetahui variabel 1 dengan variabel 2 yang digunakan. Maka teknik
analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data koefisien pengaruh Product
Moment, dengan rumus:
rxy=
( )( )
√{ ( )
}{
( )
}
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
X : Jumlah variabel X
Y : Jumlah variabel Y
∑X2 : Kuadrat dari varibel X
∑Y2 :
Kuadrat dari variabel Y
N : Banyaknya sampel penelitian
XY : Product dari variabel X dan Y
∑ : Jumlah (Hadi, 1994: 294)
H. Sistematika Penulisan
1. Bagian Awal
Berisi mengenai halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan
kelulusan, halaman pernyataan keaslian tulisan, halaman motto dan persembahan, kata
pengantar, abstrak, daftar isi dan daftar tabel.
2. Bagian Isi
Bagian ini terdiri dari beberapa bab:
BAB I: Pendahuluan yang memuat tentang pembahasan yang terdiri dari latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian,
kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II: Kajian pustaka yang memuat tentang teori dan konsep (yang mendukung
penelitian) yaitu terbagi menjadi tiga sub pokok bahasan. Pertama, tentang
pengertian, bagian-bagian, tipe, jenis, isi, syarat membuat blog dan
pemanfaatan blog dalam pembelajaran. Kedua, tentang hasil belajar
mahasiswa dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI yang meliputi
pengertian, ciri-ciri, faktor, gaya belajar dan cara pengukuran prestasi. Ketiga,
tentang teori mengenai hubungan intensitas penggunaan blogstaf dengan hasil
belajar mahasiswa.
BAB III: Laporan hasil penelitian yang meliputi: penjelasan tentang gambaran umum
IAIN Salatiga dan penyajian data.
BAB IV: Analisis data yang meliputi: Analisis data intenistas penggunaan blogstaf,
analisis data hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pengembangan
Kurikulum PAI, dan analisis data hubungan intensitas penggunaan blogstaf
dengan hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum
PAI.
BAB V: Merupakan bagian penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.
3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir memuat: daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Intensitas Penggunaan Blogstaf
Intensitas merupakan keadaan tingkatan atau ukuran intensnya. Sedangkan intens
ialah hebat atau sangat kuat, tinggi, bergelora, berapi-api, berkobar-kobar, sangat emosional
(Depdiknas, 2007: 438). Tingkatan di sini menggambarkan seberapa sering seseorang
terhadap sesuatu dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan penggunaan ialah proses, cara,
perbuatan menggunakan sesuatu (Depdiknas, 2007: 375). Menurut penulis, penggunaan
adalah perbuatan menggunakan sesuatu untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Blogstaf
merupakan media pembelajaran yang bersifat e-learning yang digunakan oleh dosen di
samping perkuliahan di kelas. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
intensitas penggunaan blogstaf adalah keadaan mahasiswa dalam menggunakan blogstaf
sebagai media pembelajaran dalam kurun waktu tertentu seperti membaca materi
perkuliahan, mengerjakan tugas maupun untuk mendapat informasi perkuliahan lainnya
yang dalam penelitian ini ialah pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI.
1. Pengertian Blog
Blog merupakan sebuah media di internet yang tidak hanya menampilkan
postingan berupa tulisan, tetapi juga berupa gambar/foto, video maupun audio. Istilah
blog (weblog) pertama kali digunakan oleh John Barger pada tahun 1997 untuk
menyebut kelompok website pribadi yang selalu diperbarui secara terus-menerus dan
berisi link-link ke website lain yang dianggap menarik disertai dengan komentar-
komentar (Suryono dkk, 2013: 2).
Blog pada awalnya digunakan untuk menuliskan catatan harian (diary) seseorang
yang dipublikasikan secara online melalui internet sehingga bisa diakses secara luas oleh
siapa pun yang mengunjunginya. Sekarang blog tidak sekadar untuk menulis diary atau
curhatan saja, tetapi banyak orang yang memanfaatkannya untuk berbagai macam
keperluan, misalnya untuk menuliskan jurnal, promosi, membuat toko online,
berkampanye, sarana komunikasi antara dosen dengan mahasiswa, hingga berbisnis
internet yang bisa mendatangkan income bagi pemiliknya (Purnomo, 2010: 3).
“Blog atau weblog sebagai teks dokumen, gambar, objek media dan data yang
tersusun secara hierarkis dan menurut kronologi tertentu, yang dapat dilihat melalui
browser internet” (Kindarto dalam Sukiman, 2012: 240). Blog adalah sebuah website
yang memuat tulisan (posting) secara periodik (Prasetijo dan Putra, 2009: 11).
Sedangkan web atau website merupakan sebuah media penyebaran informasi melalui
internet. Beberapa keunggulan mempunyai website ialah dapat membantu para pebisnis
untuk menambah penghasilan dengan cara menjual produk-produk melalui website
tersebut dan bagi pelajar dapat membantu menemukan berbagai macam pengetahuan
yang mereka butuhkan serta bisa sharing ilmu dengan sesama teman yang mempunyai
website (Masruri, 2013: 2).
Secara global website dibagi menjadi dua yaitu website statis dan website
dinamis.
Website statis merupakan sebuah web yang isinya tidak bisa diubah-ubah dan
tidak memiliki data base sebagai tempat penyimpanan kontennya. Sedangkan
website dinamis merupakan sebuah web yang isinya dapat diubah sewaktu-waktu
tanpa melalui perubahan kode pada file web, akan tetapi melalui halaman
administrator (Masruri, 2013: 3).
Blog merupakan bentuk website dinamis yang isinya dapat diubah-ubah kapan
saja oleh pemiliknya. Pemilik atau penulis blog disebut dengan blogger. Saat ini, blogger
dapat berasal dari semua lapisan masyarakat. Mulai dari pembantu rumah tangga, ibu
rumah tangga, peserta didik dari berbagai tingkat sekolah, mahasiswa sampai dosen dan
profesor. Namun kebanyakan blogger ialah para penulis muda yang berani
mengungkapkan pendapat dan ide mereka. Syarat utamanya adalah mereka tahu tentang
internet dan mau mencoba menggunakan blog.
2. Bagian-bagian Blog
Bagian-bagian yang pasti ada dalam sebuah blog adalah:
a. Judul Postingan (Entry Title). Kebanyakan blog diawali dengan tanggal dan
waktu postingannya. Entry title selalu diikuti oleh sebuah atau dua paragraf
tentang isi dari postingan tersebut. Kadang-kadang di akhir postingan
dicantumkan juga link-link yang membahasnya lebih lanjut.
b. Tanggal Postingan (Date of Entry). Tanggal postingan ini dihubungkan atau
mempunyai link informasi yang berisi tentang semua hasil postingan pada
tanggal yang dimaksud.
c. Permalink. Permalink merupakan singkatan dari permanent link. Permalink
ini mempunyai link pada postingan blog.
d. Syndicate This Site. Jika sebuah blog mempunyai RSS Aggregator atau
sebuah piranti yang bisa membaca RSS, blog ini bisa menghubungkan dengan
pilihan ini. Ini artinya pemilik blog bisa menempatkan informasi pada blot
atau membacanya dengan pembaca berita RSS khusus.
e. Ikon XML. Ikon XML adalah sebuah gambar grafis dari link syndicate this
site. Ini mengacu pada file RDF atau XML sesungguhnya yang bisa
digunakan untuk sindikasi ini.
f. Arsip (Read Archives). Keuntungan mempunyai blog adalah blog bisa
menyimpan segala sesuatu yang pernah dimuatnya dalam arsip. Arsip ini bisa
menunjukkan seberapa sering sebuah blog di-update oleh pemilik blog.
g. Kalender. Sebuah blog bisa dipastikan memasang kalender di halamannya.
Fungsi kalender sudah pasti agar para pengunjungnya tidak lupa dengan hari
dan tanggal ia mengakses blog tersebut.
h. Blog Roll merupakan daftar blog yang diakses oleh pemilik blog (Sukiman,
2012: 243).
Berdasarkan uraian di atas, blog memiliki beberapa bagian yang terdapat dalam
tampilannya, di antaranya ialah judul dari postingan yang diunggah oleh pemilik blog
dan tanggal postingan sehingga memudahkan pembaca dalam mencari sebuah postingan.
3. Tipe Blog
Blog memiliki berbagai macam tipe, paling tidak ada lima tipe blog yang ada di
dunia, yaitu:
a. General blog merupakan blog yang berisikan berbagai macam jenis media antara lain
adalah teks, gambar, audio (suara) ataupun video (film).
b. Photo blog (ploghs) merupakan salah satu tipe blog di mana berisikan foto.
c. Mobile blog (moblog) merupakan tipe blog yang kontennya dapat diakses dan
dimodifikasi dengan menggunakan perangkat portabel seperti mobile phone.
d. Audio blog, tipe blog ini sebagian besar berisikan file berformat mp3. Selain format
tersebut, masih terdapat beberapa format yang merupakan format audio file misalkan
acc, ogg, maupun wav.
e. Video blog (vlogs) merupakan blog yang memiliki konten video (Suryono dkk, 2013:
2-3).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa blog memiliki beberapa tipe. Misalnya, blog yang
berisikan teks, gambar, foto, mp3 maupun video.
4. Jenis-jenis Blog
Jenis-jenis blog ada beberapa macam, di antaranya:
a. Blog politik yang membahas tentang dunia politik, misalnya berita-berita politik,
aktivitas-aktivitas para politikus, maupun sekadar bahasan atau analisis tentang
politik termasuk juga kegiatan kampanye yang dilakukan oleh para legislatif ataupun
para pemimpin negara.
b. Personal Blog atau blog pribadi biasa disebut buku harian online yang berisi tentang
pengalaman keseharian seseorang, gagasan-gagasannya, karya-karyanya, atau hal-hal
yang berkenaan dengan pribadi seseorang.
c. Blog bertopik yaitu blog yang isinya membahas tentang sesuatu dan berfokus pada
bahasan tertentu, misalnya blog tentang hardware, software, dan lain-lain.
d. Blog kesehatan yaitu blog yang isinya lebih spesifik tentang kesehatan. Blog
kesehatan kebanyakan berisi tentang keluhan pasien, berita kesehatan terbaru dan
keterangan-ketarangan tentang kesehatan.
e. Blog Bisnis: blog ini digunakan oleh para pegawai atau pengusaha untuk
mempromosikan bisnis mereka.
f. Blog pengganggu (spam) atau biasa disebut sploghs. Blog ini digunakan untuk
promosi bisnis affiliate. (Sukiman, 2012: 243).
Blog memiliki beberapa jenis seperti yang telah diuraikan di atas, jenis blog
tersebut berdasarkan isinya, bisa berupa postingan yang membahas tentang politik,
bisnis, kesehatan, maupun hanya berisi catatan harian dari pemiliknya.
5. Isi Blog
Isi sebuah blog yaitu:
a. Biasanya terdiri atas teks (termasuk link eksternal), tetapi seringkali
disertai gambar, terkadang pula suara dan video
b. Dapat dikomentari oleh pengunjung
c. Diarsipkan oleh blog dan dapat diakses secara acak (Prakoso, 2006: 4).
Blog tidak hanya bisa diisi dengan tulisan saja, tetapi dapat diisi dengan berbagai
macam postingan seperti gambar, foto, musik, animasi, hingga video (Purnomo, 2010:
5). Jadi, blog dapat diisi dengan berbagai macam postingan tidak hanya teks saja, tetapi
dapat juga diisi dengan postingan gambar, video. Blog juga dapat dikomentari oleh
pengunjung lain tentang postingan tersebut sehingga dapat saling bertukar ide,
pengalaman dan pengetahuan.
6. Syarat Membuat Blog
Syarat atau bekal untuk membuat sebuah blog adalah sebagai berikut:
a. Harus memiliki email
Email ini nantinya akan digunakan untuk verifikasi setelah selesai registrasi, dan
selanjutnya akan digunakan untuk memberitahukan pesan yang masuk jika ada orang
yang berkomentar pada postingan di blog.
b. Harus terhubung dengan internet
c. Bisa menggunakan program pengolah teks untuk menulis, misalnya Microsoft Word.
Syarat ini hanya bersifat optional atau tidak wajib karena sebenarnya bisa menulis
langsung ke dalam blog saat sedang online (Purnomo, 2010: 3).
Blog merupakan salah satu web yang dapat digunakan dengan mudah, asalkan
terhubung dengan jaringan internet. Bagi yang belum memiliki blog dapat membuatnya
terlebih dahulu melalui situs blog seperti blogger, wordpress dan multiply.
7. Pemanfaatan Blog dalam Kegiatan Pembelajaran Blog
merupakan media pembelajaran berbasis internet. Blog digunakan oleh guru atau dosen
sebagai media pembelajaran, sehingga blog tersebut tidak hanya dapat diakses oleh
peserta didik di dalam kelas saja, tetapi juga dapat diakses kapan saja dan di mana saja
tidak hanya saat pelajaran tersebut berlangsung. Ada tiga metode yang bisa diupayakan
untuk menggunakan blog sebagai media pembelajaran yaitu:
a. Blog dosen sebagai pusat pembelajaran. Dosen dapat menuliskan materi
pembelajaran, tugas maupun bahan diskusi di dalam blognya, kemudian para
mahasiswanya bisa berdiskusi dan belajar bersama-sama di blog dosennya tersebut.
b. Blog dosen dan mahasiswa yang saling berinteraksi. Dosen yang harus memiliki blog
dan mengharuskan setiap mahasiswa memiliki blog masing-masing sebagai sarana
untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh dosennya. Metode ini bisa
memacu iklim kompetisi antar mahasiswa, karena tentu saja para mahasiswa ingin
blognya menjadi yang terbaik.
c. Komunitas blogger pembelajar. Ada sebuah blog sebagai pusat pembelajaran,
dengan guru atau dosen dan siswa maupun mahasiswa yang berasal dari berbagai
sekolah dan universitas bisa tergabung dalam komunitas blogger pembelajar tersebut
(Sukiman, 2012: 249).
Blog merupakan media pembelajaran yang bersifat e-learning, karena
pembelajaran tidak harus dilakukan secara face to face (berhadapan langsung), sumber
materi pun dapat diakses kapan saja dan di mana saja dengan mudah dan proses
pembelajaran tidak terkendala oleh jarak dan waktu.
B. Hasil Belajar Mahasiswa dalam Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI
1. Hasil Belajar Mahasiswa
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil dapat diartikan sebagai sesuatu yang dihasilkan (dibuat, dijadikan, dsb)
oleh suatu usaha (Depdiknas, 2007: 391). Sedangkan belajar ialah “Serangkaian
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut
kognitif, afektif dan psikomotor” (Djamarah, 2011: 13). Belajar juga dapat diartikan
sebagai perubahan tingkah laku yang terjadi melalui pengalaman (Sukmadinata,
2013: 52).
Belajar merupakan suatu proses, dan bukan hasil yang hendak dicapai
semata. Proses itu sendiri berlangsung melalui serangkaian pengalaman,
sehingga terjadi modifikasi pada tingkah laku yang telah dimiliki
sebelumnya (Hamalik, 2011: 106).
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan
perubahan yang dialami oleh individu yang relatif permanen baik dalam tingkah laku
maupun potensi yang ada dalam dirinya. Belajar merupakan proses dan bukan hasil
yang ingin dicapai semata, namun belajar dan hasil belajar tidak dapat dipisahkan
satu sama lain. Perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh peserta didik setelah
melakukan perbuatan belajar adalah hasil belajar, karena belajar pada dasarnya
bagaimana perilaku seseorang berubah sebagai akibat dari pengalaman (Rusmono,
2012: 8).
b. Ciri-ciri Belajar
Ciri-ciri belajar meliputi:
1) Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku.
2) Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relatif permanen.
3) Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat
berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa jadi
bersifat potensial.
4) Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman.
5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan (Sriyanti, 2011:
18).
Perubahan sebagai hasil belajar itu memiliki tiga ciri, yaitu:
1) Perubahan intensional
Perubahan intensional adalah perubahan yang terjadi dalam diri individu
merupakan pengalaman atau praktek yang dilakukan dengan sengaja dan
disadari.
2) Perubahan itu positif dan aktif
Bersifat positif maksudnya perubahan itu baik, bermanfaat dan sesuai
yang diharapkan individu. Perubahan bersifat aktif maksudnya perubahan yang
terjadi dalam diri individu merupakan hasil usahanya sendiri.
3) Perubahan itu efektif dan fungsional
Perubahan bersifat efektif, artinya perubahan itu berhasil guna. Perubahan
yang berhasil guna adalah perubahan yang berpengaruh, bermakna dan
bermanfaat bagi diri individu. Sedangkan perubahan bersifat fungsional artinya
perubahan itu relatif permanen dan siap dibutuhkan setiap saat (Syah, 2010: 118-
119).
Berdasarkan uraian di atas, belajar merupakan perubahan perilaku yang
sifatnya relatif permanen. Perubahan tersebut merupakan hasil latihan dan
pengalaman. Meskipun perubahan dari proses belajar tidak bisa diamati secara
langsung saat terjadinya proses belajar, namun perubahan tersebut bersifat potensial.
Perubahan tersebut bersifat aktif dan positif atau ke arah yang lebih baik serta
bermanfaat bagi diri individu yang sedang belajar.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah sebagai berikut:
1) Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa
sendiri yang meliputi:
a) Aspek fisiologis
Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai
tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat
mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran.
Kondisi organ-organ khusus siswa seperti tingkat kesehatan indera pendengar
dan penglihat, juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap
informasi dan pengetahuan, khusunya yang disajikan di kelas.
b) Aspek Psikologis
Aspek psikologis yang mempengaruhi pembelajaran siswa ialah:
(1) Inteligensi/tingkat kecerdasan
Inteligensi dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk
mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan
cara yang tepat. Tingkat kecerdasan akan mempengaruhi daya serap dan
proses pembelajaran siswa serta sangat menentukan tingkat keberhasilan
belajarnya.
(2) Sikap
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif, berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif
tetap terhadap objek, orang, barang dan sebagainya. Sikap siswa dalam
proses pembelajaran sangat menentukan hasil belajarnya. Sikap siswa
yang positif terutama pada guru dan mata pelajaran yang disajikan
merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut.
Sebaliknya, sikap negatif siswa akan menimbulkan kesulitan belajar bagi
siswa tersebut sehingga juga akan berdampak pada prestasi yang akan
dicapai siswa kurang memuaskan
(3) Bakat
Bakat diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan
tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan
latihan. Bakat dapat mempengaruhi tinggi-rendahnya prestasi belajar
pada bidang-bidang studi tertentu. Bakat siswa dalam suatu mata
pelajaran akan mendorongnya mendapat kemudahan mencapai tujuan
belajar.
(4) Minat
Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi
kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi
tertentu. Siswa yang menaruh minat yang besar pada suatu mata pelajaran
akan memusatkan perhatiannya lebih banyak dari pada siswa yang
lainnya sehingga memungkinkannya untuk belajar lebih giat dan akhirnya
dapat mencapai prestasi yang diinginkan.
(5) Motivasi
Pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal organisme baik
manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.
Motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu:
(a) Motivasi intrinsik adalah keadaan yang berasal dari dalam diri siswa
sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar seperti
perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi
tersebut, misalnya untuk kehidupan masa depan siswa yang
bersangkutan.
(b) Motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar diri
siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar
seperti pemberian pujian dan hadiah, peraturan dan tata tertib sekolah,
suri teladan orang, guru dan sebagainya yang dapat mendorong siswa
untuk belajar.
Dalam perspektif kognitif, motivasi yang lebih signifikan bagi
siswa adalah motivasi intrinsik, karena lebih murni dan langgeng serta
tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain.
2) Faktor Eksternal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa
sendiri yang meliputi:
a) Lingkungan sosial
Lingkungan sosial merupakan faktor yang mempengaruhi belajar
siswa yang berupa orang di lingkungannya. Lingkungan sosial siswa bisa
berasal dari keluarga (orang tua dan keluarga siswa itu sendiri), lingkungan
sekolah (seperti para guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas)
dan lingkungan masyarakat (tetangga dan teman pergaulan siswa) yang dapat
mempengaruhi semangat belajar dan kegiatan belajarnya.
b) Lingkungan nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung
sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-
alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-
faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
3) Faktor Pendekatan Belajar
Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi yang
digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran
materi tertentu.
Faktor pendekatan belajar, di samping faktor internal dan eksternal siswa
juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses pembelajaran siswa
(Islamuddin, 2012: 182-192).
d. Gaya Belajar
1) Somatis, somatis artinya tubuh atau raga. Anak dengan gaya belajar somatis akan
belajar dengan cepat bila dilakukan dengan memanfaatkan tubuh/raga, baik
melalui aktifitas yang melibatkan tubuh, ataupun dengan melihat dan
memperhatikan bagian-bagian tubuhnya.
2) Auditif, artinya suara. Gaya belajar ini ditempuh dengan mendengarkan suara,
seperti suara guru, suara diri sendiri atau teman lain yang sedang belajar.
3) Visual, merupakan gaya belajar melalui penglihatan. Anak dengan gaya belajar
ini akan lebih mudah memahami materi bila dengan melihat atau membaca.
4) Intelektual, gaya belajar yang dilakukan dengan perenungan atau insight
(Sriyanti, 2011: 25).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap anak memilki
gaya belajar masing-masing untuk memahami materi dalam pembelajaran. Ada
anak yang dapat dengan mudah memahami materi dengan melihat atau membaca
materi, ada yang melalui suara atau penjelasan dari guru ataupun orang lain, ada
yang dengan perenungan maupun melibatkan anggota tubuhnya.
e. Manifestasi Hasil Belajar
1) Kebiasaan
Salah satu wujud hasil belajar adalah adanya perubahan kebiasaan dalam
diri individu. Keberhasilan belajar akan menjadikan seseorang akan berperilaku
positif yang relatif menetap dan otomatis.
2) Ketrampilan
Ketrampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat syaraf dan
otot yang bersifat motorik. Oleh sebab itu, hasil belajar dapat dilihat dari tingkat
ketrampilan yang ada dalam diri individu.
3) Pengamatan
Pengamatan dapat diartikan proses menerima, menafsirkan dan
mengartikan rangsangan yang masuk melalui indra, terutama mata dan telinga.
Seseorang yang belajar akan menghasilkan pengamatan yang objektif dan benar.
4) Berpikir asosiatif dan daya ingat
Berpikir asosiatif maksudnya berpikir untuk mrnghubungkan sesuatu
dengan lainnya. Orang yang belajar akan mudah melakukan berpikir asosiatif
tersebut. Selain itu, orang belajar akan memiliki daya ingat yang lebih baik.
5) Berpikir rasional dan kritis
Berpikir rasional berarti mampu menggunakan logika untuk menentukan
sebab-akibat, menganalisis, menyimpulkan, bahkan meramalkan sesuatu.
6) Sikap
Sikap adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk mereaksi terhadap
sesuatu hal. Hasil belajar akan ditandai muncul kecenderungan baru dalam diri
seseorang dalam menghadapi suatu objek, tata nilai, peristiwa dan sebagainya.
7) Inhibisi
Inhibisi dapat diartikan sebagai kesanggupan individu untuk mengurangi
dan melakukan tindakan lain yang lebih baik. Hasil belajar dapat dilihat adanya
kesanggupan individu dalam melakukan sesuatu secara baik.
8) Apresiasi
Hasil belajar dapat dilihat dari apresiasi dalam diri individu yang belajar.
Orang belajar akan muncul kemampuan untuk menilai dan menghargai terhadap
suatu objek tertentu.
9) Tingkah laku efektif
Orang belajar akan memiliki tingkah laku efektif. Sesorang dikatakan
berhasil belajar jika orang tersebut memiliki tingkah laku yang efektif, yaitu
tingkah laku yang memiliki manfaat (Sriyanti, 2011: 21-22).
2. Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI
a. Pengembangan Kurikulum
1) Pengertian Pengembangan Kurikulum
Sebelum membahas mengenai pengembangan kurikulum, maka peneliti
akan membahas mengenai kurikulum terlebih dahulu. “Kurikulum adalah suatu
program yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan
pendidikan tertentu” (Idi, 2010: 184-185).
Secara etimologis, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa
Yunani, yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat
berpacu”. Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh
seorang pelari dari garis start sampai dengan garis finish untuk
memperoleh penghargaan. Secara terminologis istilah kurikulum (dalam
pendidikan) adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau
diselesaikan peserta didik di sekolah untuk memperoleh ijazah (Arifin,
2012: 2).
Kurikulum sebagai suatu program pendidikan yang berisi berbagai bahan
ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancang
secara sistematik atas dasar norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman
dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk
mencapai tujuan pendidikan (Dakir, 2004: 3).
Berdasarkan pengertian dari para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
kurikulum ialah pedoman yang digunakan dalam proses pembelajaran yang
memuat tentang bahan ajar serta berbagai kegiatan dan pengalaman belajar yang
telah disusun secara sistematik yang harus ditempuh oleh peserta didik agar
tujuan pendidikan tercapai.
Pengembangan berarti proses, cara, perbuatan mengembangkan
(Depdiknas, 2007: 538). Jadi pengembangan ialah proses, cara atau perbuatan
yang dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan agar menjadi lebih sempurna.
Pengembangan kurikulum pada hakikatnya merupakan pengembangan
komponen-komponen kurikulum yang membentuk sistem kurikulum itu
sendiri, yaitu komponen: tujuan, bahan, metode, peserta didik, pendidik,
media, lingkungan, sumber belajar (Idi, 2010: 186).
Berdasarkan uraian di atas, pengembangan kurikulum merupakan
pengembangan dari program yang telah direncanakan dan disusun secara
sistematis baik dari isi dan bahan pelajaran, media maupun metode yang
digunakan
2) Jenis-jenis Pengembangan Kurikulum
Jenis-jenis pengembangan kurikulum ialah:
a) Separated Subject Curriculum
Kurikulum ini dipahami sebagai kurikulum mata pelajaran yang
terpisah satu sama lainnya. Kurikulum mata pelajaran terpisah (separated
subject curriculum) berarti kurikulumnya dalam bentuk mata pelajaran yang
terpisah-pisah, yang kurang mempunyai keterkaitan dengan mata pelajaran
lainnya. Konsekuensinya, anak didik harus semakin banyak mengambil mata
pelajaran.
b) Correlated Curriculum
Kurikulum jenis ini mengandung makna bahwa sejumlah mata
pelajaran dihubungkan antara yang satu dengan yang lain, sehingga ruang
lingkup bahan yang tercakup semakin luas. Ada beberapa tipe korelasi untuk
menghubungkan mata pelajaran dalam kegiatan kurikulum, yakni:
(1) Korelasi okkasional/insidental, maksudnya korelasi dilaksanakan secara
tiba-tiba atau insidental. Misalnya, mata pelajaran sejarah dapat
dibicarakan tentang geografi dan tumbuh-tumbuhan.
(2) Korelasi etis, yang bertujuan mendidik budi pekerti sehingga konsentrasi
pelajarannya dipilih pendidikan Agama. Misalnya, pada Pendidikan
Agama itu dibicarakan cara-cara menghormati tamu, orangtua, tetangga,
kawan dan lain sebagainya.
(3) Korelasi sistematis, yang mana korelasi ini biasanya direncanakan oleh
guru. Misalnya, bercocok tanam padi dibahas dalam geografi dan ilmu
tumbuh-tumbuhan.
c) Broad Fields Curriculum
The broads fields curriculum adalah usaha meningkatkan kurikulum
dengan mengkombinasikan beberapa mata pelajaran. Sebagai contoh: sejarah,
geografi, ilmu ekonomi dan ilmu politik disatukan menjadi Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS). Fuaduddin dan Karya (1992: 20) dalam Idi (2010: 145)
mengemukakan tentang kurikulum broad fields dalam kaitannya dengan
kurikulum di Indonesia. Dia menjelaskan lima macam bidang studi yang
menganut broad fields, yaitu:
(1) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), merupakan peleburan dari mata pelajaran
Ilmu Alam, Ilmu Hayat, Ilmu Kimia, dan Ilmu Kesehatan.
(2) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), merupakan peleburan dari mata pelajaran
Ilmu Bumi, Sejarah, Civic, Hukum, dan Ekonomi.
(3) Bahasa, merupakan peleburan dari mata pelajaran Membaca, Menulis,
Mengarang, Menyimak dan Pengetahuan Bahasa.
(4) Matematika, merupakan peleburan dari Berhitung, Aljabar, Ilmu Ukur
Sudut, Bidang, Ruang dan Statistik.
(5) Kesenian, merupakan peleburan dari Seni Tari, Seni Suara, Seni Klasik,
Seni Pahat dan Drama.
d) Integrated Curriculum
Kurikulum terpadu (integrated curriculum) merupakan suatu produk
dari usaha pengintegrasian bahan pelajaran dari berbagai macam pelajaran.
Integrasi diciptakan dengan memusatkan pelajaran pada masalah tertentu
yang memerlukan solusinya dengan materi atau bahan dari berbagai disiplin
atau mata pelajaran.
Kurikulum jenis ini membuka kesempatan yang lebih banyak untuk
melakukan kerja kelompok, masyarakat dan lingkungan sebagai sumber
belajar, mementingkan perbedaan individual anak didik, dan dalam
perencanaan pelajaran siswa diikutsertakan (Idi, 2010: 142-146).
3) Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Kurikulum
Faktor yang mempengaruhi pengembangan kurikulum yaitu:
a) Perguruan Tinggi
Ada dua pengaruh dari perguruan tinggi terhadap pengembangan
kurikulum di sekolah, yakni: Pertama, dari pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang dikembangkan di perguruan tinggi umum. Kedua, dari
pengembangan ilmu pendidikan dan keguruan serta penyiapan guru-guru di
Perguruan Tinggi Keguruan (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan)
seperti IKIP, FKIP, STKIP melalui berbagai program, yaitu program D2, D3,
dan S1.
b) Masyarakat
Sekolah merupakan bagian dari masyarakat dan mempersiapkan anak
untuk kehidupan di masyarakat. Sebagai bagian dan agen dari masyarakat,
sekolah sangat dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat di mana sekolah
tersebut berada. Isi kurikulum hendaknya mencerminkan kondisi dan dapat
memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat di sekitarnya.
c) Sistem Nilai
Dalam kehidupan masyarakat terdapat sistem nilai, baik nilai moral,
keagamaan, sosial, budaya maupun nilai politis. Sekolah sebagai lembaga
masyarakat juga bertanggung jawab dalam pemeliharaan dan penerusan nilai-
nilai. Sistem nilai yang akan dipelihara dan diteruskan tersebut harus
terintegrasikan dalam kurikulum. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
guru dalam mengajarkan nilai yaitu: guru hendaknya mengetahui dan
memperhatikan semua nilai yang ada dalam masyarakat; berpegang pada
prinsip demokrasi, etis dan moral; berusaha menjadikan dirinya sebagai
teladan yang patut ditiru; menghargai nilai-nilai kelompok lain serta
memahami dan menerima keagamaan dan kebudayaan sendiri (Sukmadinata,
2013: 158-159).
b. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI)
1) Pengertian Pengembangan Kurikulum PAI
Pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat diartikan
sebagai:
a) Kegiatan menghasilkan kurikulum PAI;
b) Proses yang mengaitkan satu komponen dengan yang lainnya untuk
menghasilkan kurikulum PAI yang lebih baik;
c) Kegiatan penyusunan (desain), pelaksanaan, penilaian dan penyempurnaan
kurikulum PAI (Muhaimin, 2010: 10).
Berdasarkan uraian tersebut, pengembangan kurikulum PAI merupakan
proses yang dilakukan untuk mengembangkan kurikulum PAI yang meliputi
kegiatan penyusunan, pelaksanaan, penilaian serta penyempurnaan.
2) Dasar Pengembangan Kurikulum PAI
Dasar pokok dalam mengembangkan kurikulum pendidikan ada empat,
yaitu:
a) Dasar religius, penyusunan kurikulum pendidikan harus didasarkan pada
nilai-nilai agama (Ilahiah) yang tertuang dalam kitab suci Al-Qur’an maupun
Al-Sunnah, karena kedua hal tersebut merupakan nilai kebenaran yang
universal, abadi, dan bersifat futuristik. Di samping kedua sumber itu, masih
ada juga sumber yang lain, yaitu dasar yang bersumber dari dalil ijtihadi,
suatu hasil pemikiran manusia yang tidak berlawanan dengan jiwa dan
semangat Al-Qur’an dan Al-Sunnah.
b) Dasar filsafat, dasar ini memberikan arah dan tujuan pendidikan dengan dasar
filosofis sehingga susunan kurikulum mengandung suatu kebenaran, terutama
kebenaran di bidang nilai-nilai sebagai pandangan hidup yang diyakini dari
suatu kebenaran.
c) Dasar psikologis, dasar ini mempertimbangkan tahapan psikis, anak didik,
yang berkaitan dengan perkembangan jasmaniah, kematangan, bakat-bakat
jasmaniah, intelektual, bahasa, emosi, sosial, kebutuhan, dan keinginan
individu, minat dan kecakapan.
d) Dasar sosiologis, dasar sosiologis memberikan implikasi bahwa kurikulum
pendidikan memegang peranan penting terhadap penyampaian dan
pengembangan kebudayaan, proses sosialisasi individu, rekonstruksi
masyarakat (As-Syaibani dalam Majid, 2012: 51-54).
3) Fungsi Pengembangan Kurikulum PAI
Fungsi pengembangan kurikulum PAI sebagai berikut:
a) Bagi sekolah/madrasah yang bersangkutan:
(1) Sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan agama Islam yang
diinginkan atau dalam istilah KBK disebut standar kompetensi PAI,
meliputi fungsi dan tujuan pendidikan nasional, kompetensi lintas
kurikulum, kompetensi tamatan/lulusan, kompetensi bahan kajian PAI,
kompetensi mata pelajaran PAI (TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA),
kompetensi mata pelajaran kelas (kelas I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX,
X, XI, XII);
(2) Pedoman untuk mengatur kegiatan-kegiatan pendidikan agama Islam di
sekolah/madrasah.
b) Bagi masyarakat:
(1) Masyarakat sebagai pengguna lulusan (users), sehingga
sekolah/madrasah harus mengetahui hal-hal yang menjadi kebutuhan
masyarakat dalam konteks pengembangan PAI;
(2) Adanya kerja sama yang harmonis dalam hal pembenahan dan
pengembangan kurikulum PAI (Muhaimin, 2010: 11).
C. Hubungan Intensitas Penggunaan Blogstaf dengan Hasil Belajar
Proses pembelajaran mempunyai peranan yang penting terhadap keberhasilan peserta
didik, baik dalam penggunaan media maupun metodenya. Penggunaan media yang tepat,
kreatif serta menarik akan menjadikan peserta didik memiliki motivasi untuk belajar
sehingga akan dicapai hasil yang memuaskan.
Blog merupakan media berbasis internet atau bisa disebut sebagai media
pembelajaran yang bersifat e-learning karena pembelajaran tidak harus dilakukan secara face
to face (berhadapan langsung), sumber materi pun dapat diakses kapan saja dan di mana saja
dengan mudah serta proses pembelajaran tidak terkendala oleh jarak dan waktu. Peserta didik
termasuk mahasiswa dapat mengakses materi dari dosennya di luar jam perkuliahan, bahkan
mereka bisa mempelajari materi tersebut sebelum dibahas dalam perkuliahan di kelas.
Mudahnya akses materi bagi mahasiswa dalam blog dosennya dapat menjadikan
mereka lebih siap saat proses perkuliahan. Kesiapan yang dimiliki oleh mahasiswa dapat
mempengaruhi hasil belajarnya. Mahasiswa yang telah membaca materi perkuliahan terlebih
dahulu akan lebih siap mental dibandingkan mahasiswa yang belum membacanya sama
sekali. Mereka akan cepat menangkap penjelasan dari dosen dan dapat lebih aktif untuk
bertanya karena sebelumnya telah memahami terlebih dahulu materi tersebut.
Hal ini menggambarkan bahwa penggunaan blogstaf sebagai media pembelajaran
akan mempunyai dampak positif pada hasil belajar mahasiswa yang dalam penelitian ini pada
mata kuliah Pegembangan Kurikulum PAI.
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
a. Identitas IAIN Salatiga
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 tahun 1997,
maka secara yuridis mulai tanggal 21 Maret 1997 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Salatiga telah beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga. Seiring dengan keputusan tersebut, STAIN Salatiga tetap berkedudukan
sebagai perguruan tinggi di bawah naungan Departemen Agama Republik Indonesia
yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam disiplin
ilmu pengetahuan agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga resmi alih status menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Alih
status ini telah dikukuhkan berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 143
Tahun 2014 pada tanggal 17 Oktober 2014.
b. Sejarah IAIN Salatiga
Sejak berdirinya sampai saat ini, IAIN Salatiga telah melewati sejarah yang
cukup panjang dan mengalami beberapa kali perubahan kelembagaan. Pendirian
lembaga ini, bermula dari cita-cita masyarakat Islam Salatiga untuk memiliki
Perguruan Tinggi Islam sehingga didirikanlah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) "Nahdlatul Ulama" di Salatiga. Lembaga ini
menempati gedung milik Yayasan "Pesantren Luhur", yang berlokasi di Jalan
Diponegoro Nomor 64 Salatiga. Berbagai pihak turut berpartisipasi untuk
mewujudkan lembaga ini, khususnya para ulama dan pengurus Nahdlatul Ulama Jawa
Tengah. Kurun waktu kurang setahun, lembaga ini diubah dari FIP IKIP menjadi
Fakultas Tarbiyah. Hal ini dimaksudkan agar lembaga ini dapat dinegerikan
bersamaan dengan persiapan berdirinya IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang.
Guna memenuhi persyaratan formal, maka dibentuklah panitia pendiri yang diketuai
oleh K.H. Zubair dan sekaligus diangkat sebagai Dekan.
Bersamaan dengan proses pendirian IAIN Walisongo Jawa Tengah di
Semarang, Fakultas Tarbiyah Salatiga diusulkan untuk dinegerikan sebagai cabang
IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Setelah dilakukan peninjauan oleh Tim Peninjau
yang dibentuk IAIN Sunan Kalijaga, akhirnya pembinaan dan pengawasan Fakultas
Tarbiyah Salatiga diserahkan padanya. Keputusan ini didasarkan pada Surat Menteri
Agama c.q. Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam Nomor
Dd/PTA/3/1364/69 tanggal 13 November 1969.
Ketika IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang berdiri, Fakultas Tarbiyah
Salatiga mendapatkan status negeri, dan menjadi cabang Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo berdasarkan SK Menteri Agama Nomor 30 Tahun 1970 tanggal 16 April
1970.
Meskipun telah berstatus negeri dan menjadi cabang IAIN Walisongo sebagai
Fakultas Tarbiyah, namun kondisinya tidak berubah dalam waktu singkat untuk bisa
sejajar dengan Perguruan Tinggi Negeri yang lain. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor, antara lain:
1) Sarana dan prasarana yang belum memadai, terutama belum tersedianya gedung
milik sendiri
2) Jumlah tenaga profesional edukatif maupun administrasi yang masih kurang
3) Animo mahasiswa yang masih sedikit
4) Masyarakat Jawa Tengah banyak yang belum tahu bahwa di Salatiga ada sebuah
Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri.
Keadaan tersebut berlangsung dalam kurun waktu yang lama, sehingga kondisi
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Salatiga dapat dikatakan kurang layak untuk
disebut sebagai Perguruan Tinggi Negeri. Maka untuk mengatasi kendala tersebut,
jalan satu-satunya ialah membeli areal tanah kampus. Dalam perkembangan
selanjutnya, H. Asrofi Arif menawarkan tanah pekarangannya seluas 0,75 ha yang
berlokasi di Jl. Caranggito (sekarang Jl. Tentara Pelajar) lengkap dengan
bangunannya yang letaknya cukup strategis untuk penyelenggaraan pendidikan.
Berkat perhatian Menteri Agama (H. Alamsyah Ratu Prawiranegara) terhadap
perkembangan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongso Salatiga, maka beliau
mengabulkan usulan Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga (Drs.
Acmadi) Nomor 031/A-a/FT-WS/I/1979, tanggal 24 Januari 1979, tentang maksud
pembelian tanah tersebut. Seiring dengan penawaran untuk pembelian tanah tersebut,
Bapak Muhammad Natsir (Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia) ikut
merespon dengan melakukan lobi kepada Menteri Agama RI. Kemudian berdasarkan
Surat Dirjen Bimbaga Islam Nomor E/Dag/BI/2828 tanggal 10 Agustus 1982 maka
dibelilah tanah tersebut.
Sedikit demi sedikit sarana dan prasarana pendidikan bertambah, antara lain
gedung kuliah, perpustakaan dan kantor sekretariat. Pemerintah Daerah memberikan
bantuan tambahan tanah seluas 3000 m2 dengan cara tukar guling yang waktunya
bersamaan dengan pembangunan masjid kampus bantuan Yayasan Amal Bhakti
Muslim Pancasila. Seiring dengan bertambahnya fasilitas akademik, bertambah pula
tenaga edukatif dan mahasiswanya. Eksistensi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Salatiga juga semakin mantap, sebab mulai tahun akademik 1983/1984 sudah diberi
kewenangan menyelenggarakan Program Pendidikan Strata Satu (S1) dengan sistem
Satuan Kredit Semester (SKS). Sebelumnya Perguruan Tinggi Agama ini hanya
berhak menyelenggarakan Program Pendidikan Sarjana Muda. Di samping itu, secara
yuridis juga semakin kokoh dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 33
Tahun 1985 tentang Struktur Organisasi IAIN yang mana Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Salatiga termasuk di dalamnya.
Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 1987 tentang status IAIN/Fakultas
merupakan justifikasi yuridis yang amat mengokohkan eksistensi lembaga pendidikan
tinggi Islam ini. Pada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga sendiri sebenarnya
sedang terjadi pula proses penguatan institusional, baik berupa sarana fisik maupun
sumber daya tenaga kependidikannya.
Di atas tanah hasil tukar guling dengan PEMDA didirikan gedung kuliah,
laboratorium bahasa, ruang micro teaching dan ruang komputer. Pada tahun 1991
dibangun pula gedung auditorium. Perkembangan selanjutnya dibangun sarana
kegiatan mahasiswa seperti Posko MENWA, sekretariat RACANA, sekretariat Teater
dan Kantor Koperasi Mahasiswa (KOPMA) yang menyatu dengan Pusat Kegiatan
Mahasiswa (PKM) yang diresmikan pada tahun 1995.
Di tengah perkembangan sarana fisik, ada kenyataan historis yang perlu diberi
catatan khusus, yaitu peran Badan Koordinasi Orang Tuan dan Alumni (BAKOAMI)
yang dibentuk tahun 1992 diaktanotariskan dengan nama Yayasan Kerjasama
Alumni, Orang tua dan Mahasiswa (YAKAOMI) yang diketuai oleh Bapak Jumadi,
BA. Yayasan ini sejak tahun 2010 berubah menjadi Persatuan Orang tua Mahasiswa
(POM).
Pada awal tahun 1997 Fakultas Tarbiyah telah memiliki 44 orang dosen tetap.
Dari jumlah itu 1 orang telah bergelar Doktor, 22 orang bergelar Magister, dan 10
orang sedang menyelesaikan program S2 dalam berbagai bidang keilmuan baik di
dalam maupun di luar negeri. Di antara tenaga administrasi ada 2 orang yang sedang
menyelesaikan studi program S1. Dengan menyimak pada proses perkembangan
tersebut, maka Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga sebenarnya tampak
semakin mapan secara akademik untuk memberdayakan mahasiswa yang berjumlah
1337 orang.
Adapun para pejabat yang pernah memimpin Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Salatiga sejak berdirinya pada tahun 1970 hingga beralih status menjadi
STAIN adalah sebagai berikut:
1) Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga
(a) Drs. H. Machbub Masduqi (1971-1973, dan1973-
1976)
(b) Drs. Cholid Narbuko (1976-1979)
(c) Drs. Achmadi (1979-1982, 1985-
1998, dan 1988-1992)
(d) Drs. Imam Buwaity (1982-1983)
(e) Drs. H. M. Banany (1983-1985)
(f) Drs. H. A. Noerhadi Djamal (1992-1995, dan
1995-1997)
2) Pembantu Dekan
(a) Drs. Khomsun Taruno (1971-1973, dan
1973-1976)
(b) Drs. Imam Buwaity (1071-1973, dan
1973-1976)
(c) Drs. Achmadi (1976-1979)
(d) Drs. H. A. Noerhadi Djamal (1985-1988, dan
1988-1992)
(e) Drs. Chudhori, MA (1985-1988)
(f) Drs. H. M. Banany (1988-1992)
(g) Drs. H. Anwar Kusnan Riyanto (1985-1988)
(h) Drs. M. Zulfa Machasin (1996-1997)
(i) Dr. Muh. Zuhri, MA (1995-1997)
(j) Drs. Komari Alwan (1995-1997)
Pada tanggal 21 Maret 1997 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo telah beralih
status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Salatiga, hal ini sesuai dengan
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1997. Sesuai dengan
keputusan itu, STAIN tetap didudukkan sebagai perguruan tinggi di bawah naungan
Departemen Agama Republik Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan
akademik dan/atau profesional dalam disiplin ilmu pengetahuan agama Islam.
Alih status Fakultas Tarbiyah menjadi STAIN Salatiga telah membawa
berbagai peningkatan, baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Peningkatan fisik
meliputi penambahan tanah dan gedung sekretariat. Pada tahun 1997 STAIN Salatiga
telah menambah tanah seluas 15.500 m2 yang terletak tidak jauh dari kampus
sekarang. Tahun 2001, STAIN telah membangun gedung sekretariat berlantai tiga
dengan luas bangunan seluruhnya 900 m2 yang dibangun di atas tanah bekas KUA
seluas 871 m2. Pada tahun-tahun berikutnya dilanjutkan dengan pembangunan gedung
C berlantai tiga yang digunakan untuk perkuliahan, gedung D berlantai dua yang
digunakan untuk UPT Komputer, Biro Konsultasi “Tazkia” dan BMT. Gedung E
berlantai tiga yang digunakan untuk kantor unit-unit, jurusan dan program studi.
Gedung perpustakaan pusat berlantai tiga. Demikian juga pembangunan di kampus
dua Kembangarum berupa dua gedung kuliah berlantai tiga, gedung sekretariat
berlantai tiga dan gedung pusat laboratorium berlantai tiga. Sedangkan peningkatan
non fisik meliputi peningkatan jumlah dan pendidikan bagi dosen dan pegawai tetap
STAIN Salatiga.
Adapun dosen yang pernah menjabat pimpinan STAIN Salatiga adalah
sebagai berikut:
1) Periode 1997-1998 (peralihan)
Ketua : Drs. H. A. Noerhadi Djamal
Pembantu Ketua I : Drs. Muh. Zuhri, MA
Pembantu Ketua II : Drs. H. Komari Alwan
Pembantu Ketua III : Drs. Muh. Zulfa Machasin
2) Periode 1998-2002
Ketua : Prof. Dr. Muh. Zuhri, MA
Pembantu Ketua I : Drs. H. Muh. Zulfa Machasin
Pembantu Ketua II : Drs. Sukari Tamsir, M.Pd
Pembantu Ketua III : Drs. Badwan, M.Ag
3) Periode 2002-2006
Ketua : Drs. Badwan, M.Ag
Pembantu Ketua I : Drs. Imam Sutomo, M.Ag
Pembantu Ketua II : Drs. Imam Baihaqi, M.Ag
Pembantu Ketua III : Drs. H. Nasafi
4) Periode 2006-2010
Ketua : Dr. Imam Sutomo, M.Ag
Pembantu Ketua I : Dr. Muh. Saerozi, M.Ag
Pembantu Ketua II : Drs. Imam Baihaqi, M.Ag
Pembantu Ketua III : Drs. Miftahuddin, M.Ag
5) Periode 2010-2014
Ketua : Dr. Imam Sutomo, M.Ag
Pembantu Ketua I : Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd
Pembantu Ketua II : Drs. H. Mifathuddin, M.Ag
Pembantu Ketua III : H. Agus Waluyo, M.Ag
Pada tanggal 17 Oktober 2014 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga resmi alih status menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga
berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 143 Tahun 2014.
c. Asas, Fungsi dan Tujuan
1) Asas IAIN Salatiga
IAIN Salatiga dalam menyusun dan mengembangkan program berasaskan
Pancasila. Sedangkan dasar operasionalnya adalah:
a) Undang-undang Dasar 1945
b) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
c) Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
d) Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi
e) Peraturan Presiden Nomor 143 Tahun 2014 tentang Perubahan Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Salatiga menjadi Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
2) Fungsi IAIN Salatiga
a) Merumuskan kebijaksanaan dan perencanaan program.
b) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran ilmu pengetahuan agama Islam
dan teknologi serta seni yang bernapaskan Islam.
c) Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan
agama Islam dan teknologi serta seni yang bernapaskan Islam.
d) Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.
e) Pelaksana pembinaan kemahasiswaan.
f) Pelaksana kegiatan sivitas akademika dan hubungan dengan lingkungannya.
g) Pelaksana kerja dengan Perguruan Tinggi dan/atau lembaga-lembaga lain.
h) Menyelenggarakan administrasi dan manajemen.
i) Pelaksana pengendalian dan pengawasan kegiatan.
j) Melaksanakan penilaian prestasi dan proses penyelenggaraan kegiatan serta
penyusunan laporan.
3) Tujuan IAIN Salatiga
a) Mengembangkan potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan
bangsa;
b) Menghasilkan lulusan yang menguasai cabang ilmu pengetahuan dan/atau
teknologi yang berbasis ilmu keislaman untuk memenuhi kepentingan
nasional dan peningkatan daya saing bangsa;
c) Menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penelitian yang
memperhatikan dan menerapkan nilai-nilai keislaman agar bermanfaat bagi
kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia;
d) Mewujudkan pengabdian kepada masyarakat berbasis ilmu keislaman dan
karya penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka mewujudkan masyarakat
damai bermartabat.
d. Visi dan Misi IAIN Salatiga
1) Visi IAIN Salatiga
Tahun 2030 menjadi rujukan Studi Islam-Indonesia bagi terwujudnya
masyarakat damai bermartabat.
2) Misi IAIN Salatiga
a) Menyelenggarakan pendidikan dalam berbagai disiplin ilmu keislaman
berbasis pada nilai-nilai keindonesiaan.
b) Menyelenggarakan penelitian dalam berbagai disiplin ilmu keislaman bagi
penguatan nilai-nilai keindonesiaan.
c) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset bagi
penguatan nilai-nilai keindonesiaan.
d) Mengembangkan budaya masyarakat kampus yang mencerminkan nilai-nilai
Islam-Indonesia.
e) Menyelenggarakan pengelolaan pendidikan tinggi yang profesional dan
akuntabel.
e. Fakultas dan Jurusan
1) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan berfungsi untuk
menyelenggarakan pendidikan akademik dan profesional. Tujuannya adalah
untuk membentuk Sarjana Pendidikan Islam, yang memiliki keahlian dalam
pendidikan dan pengajaran Islam dengan keahlian khusus dalam bidang studi
pendidikan agama Islam, bahasa Arab, bahasa Inggris, guru Madrasah Ibtidaiyah,
guru Raudhatul Athfal, IPA dan Matematika serta kewenangan menjadi guru atau
mengajar dalam bidang studinya. Adapun gelar yang diterimanya untuk alumni
Strata Satu adalah S.Pd.I atau sesuai peraturan yang berlaku. Fakultas Tarbiyah
memiliki tujuh jurusan atau program studi yaitu:
a) Pendidikan Agama Islam (PAI)
(1) Visi Jurusan PAI
Menjadi program studi centre of excellence dalam bidang
pendidikan, penelitian dan pengembangan Pendidikan Agama Islam
berbasis research pada tahun 2025.
(2) Misi Jurusan PAI
(a) Menyelenggarakan pendidikan centre of excellence (unggul) yang
dirancang untuk menghasilkan lulusan profesional dengan
mengembangkan nilai, etika dan moral akademis yang siap menjadi
pendidik agama Islam di sekolah.
(b) Mempersiaapkan lulusan yang berkualitas yang memiliki kedalaman
spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional
dalam menjalankan tugas sebagai tenaga pendidik agama Islam.
(c) Mengembangkan paradigma baru dalam menciptakan iklim akademis
religius dalam pengelolaan pendidikan dan pengembangan kompetensi
sebagai pendidik agama Islam.
(3) Tujuan Jurusan PAI
(a) Mengembangkan dan menyebarluaskan pendidikan, penelitian, dan
pengembangan pendidikan agama Islam.
(b) Mengupayakan penggunaannya untuk menjadi center of excellence
bagi kemajuan pendidikan agama Islam.
(c) Menghasilkan sarjana pendidikan Islam yang memiliki kemampuan
research.
b) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
c) Pendidikan Guru Raudhatul Athfal
d) Pendidikan Bahasa Arab
e) Tadris Bahasa Inggris
f) Tadris IPA
g) Tadris Matematika
2) Fakultas Syariah
a) Al-Akhwal Asy-Syakhsiyah
b) Hukum Ekonomi Islam (Mu’amalah)
c) Hukum Tata Negara
3) Fakultas Dakwah, Adab dan Humaniora
a) Bahasa dan Sastra Arab
b) Komunikasi Penyiaran Islam
c) Sejarah Kebudayaan Islam
4) Fakultas Ushuluddin
a) Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
b) Ilmu Hadits
c) Filsafat Agama
5) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
a) Perbankan Syariah
b) Ekonomi Islam
Selain itu juga ada program Kelas Khusus Internasional (KKI) yang terdiri
dari lintas jurusan. Sedangkan program Pasca Sarjana membuka program Pendidikan
Agama Islam dan Supervisi Pendidikan.
f. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang dimaksud adalah semua sarana dan prasarana
yanag dimiliki dan dipergunakan dalam rangka pelaksanaan pembelajaran. Sarana
dan prasarana yang dimiliki IAIN Salatiga sebagai berikut:
1) Gedung Perkuliahan
2) Gedung perpustakaan
3) Gedung perkantoran
4) Gedung serba guna (auditorium)
5) Gedung biro konsultasi tazkia
6) Gedung laboratorium
7) Gedung kegiatan mahasiswa
8) Gedung LP2M
9) Ruang gudang, dapur
10) Gedung koperasi
11) Area parkir
12) Ma’had putra dan putri
13) Klinik
14) Gedung BMT
15) Hotspot area
16) Tempat ibadah dan lain-lain.
2. Gambaran Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2012 jurusan Pendidikan
Agama Islam (PAI) IAIN Salatiga yang telah mengambil mata kuliah Pengembangan
Kurikulum PAI pada tahun akademik 2014/2015 di mana dosen mata kuliah tersebut
menggunakan blogstaf sebagai media pembelajaran.
B. Penyajian Data
1. Daftar Responden
Daftar responden berikut berisi nama asli atau inisial dari responden yang diminta
kerjasamanya untuk menjadi subjek penelitian. Untuk jumlah responden yang diambil
adalah 30 mahasiswa jurusan PAI angkatan 2012 yang telah mengambil mata kuliah
Pengembangan Kurikulum PAI. Untuk lebih jelasnya penulis sajikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut:
Tabel 3.1
Daftar Nama Responden
No Nama Inisial Responden Jenis Kelamin
1 TO Perempuan
2 KK Perempuan
3 NJ Perempuan
4 TR Laki-laki
5 K Perempuan
6 ADS Laki-laki
7 LS Laki-laki
8 FK Perempuan
9 UL Perempuan
10 WRZ Perempuan
11 M Laki-laki
12 MES Laki-laki
Bersambung...
13 MR Perempuan
14 YR Perempuan
15 KKh Perempuan
16 D Laki-laki
17 DPRZ Perempuan
18 NR Perempuan
19 ZRH Perempuan
20 KAL Laki-laki
21 ZF Perempuan
22 LDP Perempuan
23 LK Perempuan
24 NR Perempuan
25 PNR Perempuan
26 AN Laki-laki
27 PNU Perempuan
28 A Perempuan
29 LRW Perempuan
30 MM Laki-laki
2. Data Jawaban Angket tentang Penggunaan Blogstaf
Pengumpulan data tentang intensitas penggunaan blogstaf, penulis
mendistribusikan angket berdasarkan indikator yang telah dibuat dengan isi 15 item
pertanyaan. Adapun hasil penyebaran angket tersebut dapat dilihat dari tabel yang
penulis sajikan sebagai berikut:
Tabel 3.2
Data Jawaban Angket Intensitas Penggunaan Blogstaf
N Nomor Item Angket
o
R
e
s
p
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1 B A A A A A A B B A A A A A A
2 B A A A B A A B B A A A B A A
3 A B B A A B A B B B A A A B A
4 B A A A B B A B B B A B A B A
5 A B B B C A A B A B A B A A B
6 A A A B B B B A B A B B A A B
7 A B A A B A B A A A B A B A A
8 B B A B A A A B B A A A A A A
9 A B A A A A A B B A A A A A A
1
0
A A B A A A B B A A A B A B B
1
1
B C A A B A A B B A A B A B B
1
2
B B B B B A B C B B B A B B B
1
3
B B A B B B B A B B B B B B B
1
4
B B A A B A B A B A B A A A B
1
5
A B A B B B B B B A A A B B B
1
6
B B A B B A B B B A B B B B B
1
7
B B A B B A A B B B B B A B A
1
8
B B A A B A A A B A B B A B B
1
9
A A B B A A B B B A A A B A A
2
0
A A A B B B A B A B B A B B B
2 A A A B A A A A B A B A A A B
1
2
2
A B A A B B A B B A B B B B B
2
3
B B B A B A A B B A B A B B B
2
4
A B A B A A A C B A B A B A A
2
5
A B A B A A B B B C B A A A A
2
6
A A B A A B A B B B B B A A A
2
7
A B A A B A A A A A A A A A B
2
8
B B B A B A B B B B B C B B A
2
9
B B A B A B B A B B A B B B B
3
0
A B A A B A B B C B B A B A B
3. Data Hasil Belajar Mahasiswa dalam Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI
Pengumpulan data tentang hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah
Pengembangan Kurikulum PAI diambil dari Kartu Hasil Studi (KHS). Adapun nilai
tersebut dapat dilihat dalam tabel yang penulis sajikan sebagai berikut:
Tabel 3.3
Daftar Hasil Belajar Mahasiswa dalam Mata Kuliah
Pengembangan Kurikulum PAI
No Nama Inisial
Responden Bobot
1 TO 3.75
2 KK 4
3 NJ 3.5
4 TR 3.5
5 KU 3.5
6 ADS 3.5
Bersambung..
.
7 LS 3.25
8 FK 3.5
9 UL 4
10 WRZ 3.75
11 M 3.75
12 MES 3.75
13 MR 3.5
14 YR 3.5
15 KKh 3.5
16 D 3.25
17 DPRZ 3.5
18 NR 3.75
19 ZRH 3.75
20 KAL 3.5
21 ZF 4
22 LDP 3.5
23 LK 3.5
24 NR 3.75
25 PNR 3.75
26 AN 3.25
27 PNU 3.75
28 A 3.25
29 LRW 3.5
30 MM 3.5
Bersambung...
BAB IV
ANALISIS DATA
Analisis data bertujuan untuk mendapatkan jawaban-jawaban atas permasalahan-
permasalahan yang telah diajukan dalam bab pendahuluan. Adapun permasalahan-permasalahan
tersebut adalah:
1. Bagaimanakah intensitas penggunaan blogstaf dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum
PAI tahun akademik 2014/2015?
2. Bagaimanakah hasil belajar mahasiswa PAI IAIN Salatiga dalam mata kuliah
Pengembangan Kurikulum PAI tahun akademik 2014/2015?
3. Apakah terdapat hubungan intensitas penggunaan blogstaf dengan hasil belajar dalam mata
kuliah Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga tahun akademik
2014/2015?
Analisis data terdiri dari 3 bagian yaitu: Analisis masing-masing variabel, pengujian
hipotesis dan pembahasan. Analisis tiap variabel di sini yaitu intensitas penggunaan blogstaf
dan hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa IAIN
Salatiga tahun akademik 2014/2015. Analisis masing-masing variabel dapat dilakukan
dengan tehnik statistik deskriptif. Sedangkan uji hipotesis dilakukan dengan
menggunakan rumus korelasi product moment. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan
pembahasan terhadap hasil uji hipotesis yang telah dilakukan.
A. Analisis Deskriptif
Setelah melakukan penggalian data, maka selanjutnya akan dilakukan analisis
data dari tiap variabel. Adapun analisisnya adalah sebagai berikut:
1. Intensitas Penggunaan Blogstaf
Data tentang intensitas penggunaan blogstaf diperoleh dari angket yang
diberikan kepada responden yang terdiri dari lima belas pertanyaan, masing-masing
pertanyaan tersedia tiga pilihan jawaban, dengan bobot nilai sebagai berikut:
a. Mahasiswa yang menjawab A memiliki bobot nilai 3
b. Mahasiswa yang menjawab B memiliki bobot nilai 2
c. Mahasiswa yang menjawab C memiliki bobot nilai 1
Berikut ini merupakan tabel penyebaran angket penyajian intensitas
penggunaan blogstaf mahasiswa IAIN Saalatiga.
Tabel 4.1
Skor Jawaban Per Item Angket Intensitas Penggunaan Blogstaf
N
o
Nomor Item Angket J
u
m
la
h
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4
2
2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 4
0
3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3
8
4 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3
7
5 3 2 2 2 1 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3
6
6 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3
7
7 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 4
0
8 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4
0
9 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4
2
1
0
3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3
9
1
1
2 1 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3
6
1
2
2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 3 2 2 2 3
1
1
3
2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3
2
1
4
2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3
8
1
5
3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3
5
1
6
2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3
3
1
7
2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3
5
1
8
2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3
7
1
9
3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3
9
2
0
3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3
6
2
1
3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 4
1
2
2
3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3
5
2
3
2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3
5
2
4
3 2 3 2 3 3 3 1 2 3 2 3 2 3 3 3
8
2
5
3 2 3 2 3 3 2 2 2 1 2 3 3 3 3 3
7
2
6
3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3
8
2
7
3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4
2
Bersambung...
2
8
2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 3 3
2
2
9
2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3
4
3
0
3 2 3 3 2 3 2 2 1 2 2 3 2 3 2 3
5
Untuk mencari lebar interval atau untuk mengkategorikan intensitas penggunaan
blogstaf maka penulis bagi menjadi kategori tinggi, sedang dan rendah dengan
menggunakan rumus:
Keterangan:
: Interval kelas
R : Range
K : Jumlah kelas
Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan rumus:
R H─L+1
Keterangan:
R : Total Range
H : Highest Score (Nilai Tertinggi)
L : Lower Score (Nilai Terendah)
1 : Bilangan Konstan
Berdasarkan data pada tabel di atas, maka diketahui nilai tertinggi (H) 42 dan
nilai terendah (L) , oleh karena itu dapat dicari nilai rangenya dengan menggunakan
rumus:
R H─L+1
42─31+1
12
Setelah diperoleh nilai R, selanjutnya dicari interval (i) dengan rumus:
4
Dari data yang dihasilkan dapat ditetapkan atau dikategorikan sebagai beikut:
39-42 : intensitas penggunaan blogstaf tinggi
35-38 : intensitas penggunaan blogstaf sedang
31-34 : intensitas penggunaan blogstaf rendah
Adapun hasil skor jawaban angket dan kategori tentang penggunaan blogstaf
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Hasil Skor Angket dan Kategori Intensitas Penggunaan Blogstaf
N
o
.
R
e
s
p
Jawaban Skor T
o
t
a
l
S
k
o
r
Kat
ego
ri
A B C 3 2 1
1 1
2
2 1 3
6
4 1 4
2
Tin
ggi
2 1 5 - 3 1 - 4 Tin
0 0 0 0 ggi
3 8 7 - 2
4
1
4
- 3
8
Sed
ang
4 7 8 - 2
1
1
6
- 3
7
Sed
ang
5 7 7 1 2
1
1
4
1 3
6
Sed
ang
6 7 8 - 2
1
1
6
- 3
7
Sed
ang
7 1
0
5 - 3
0
1
0
- 4
0
Tin
ggi
8 1
0
5 - 3
0
1
0
- 4
0
Tin
ggi
9 1
2
3 - 3
6
6 - 4
2
Tin
ggi
1
0
9 6 - 2
7
1
2
- 3
9
Tin
ggi
1
1
7 7 1 2
1
1
4
1 3
6
Sed
ang
1
2
2 1
2
1 6 2
4
1 3
1
Ren
dah
1
3
2 1
3
- 6 2
6
- 3
2
Ren
dah
1
4
8 7 - 2
4
1
4
- 3
8
Sed
ang
1
5
5 1
0
- 1
5
2
0
- 3
5
Sed
ang
1
6
3 1
2
- 9 2
4
- 3
3
Ren
dah
1
7
5 1
0
- 1
5
2
0
- 3
5
Sed
ang
1
8
7 8 - 2
1
1
6
- 3
7
Sed
ang
1
9
9 6 - 2
7
1
2
- 3
9
Tin
ggi
2
0
6 9 - 1
8
1
8
- 3
6
Sed
ang
2
1
1
1
4 - 3
3
8 - 4
1
Tin
ggi
Bersambung...
2
2
5 1
0
- 1
5
2
0
- 3
5
Sed
ang
2
3
5 1
0
- 1
5
2
0
- 3
5
Sed
ang
2
4
9 5 1 2
7
1
0
1 3
8
Sed
ang
2
5
8 6 1 2
4
1
2
1 3
7
Sed
ang
2
6
8 7 - 2
4
1
4
- 3
8
Sed
ang
2
7
1
2
3 - 3
6
6 - 4
2
Tin
ggi
2
8
3 1
1
1 9 2
2
1 3
2
Ren
dah
2
9
4 1
1
- 1
2
2
2
- 3
4
Ren
dah
3
0
6 8 1 1
8
1
6
1 3
5
Sed
ang
Dari data di atas kemudian dimasukkan ke dalam tabel untuk mengetahui tingkat
intensitas penggunaan blogstaf sebagai berikut:
Tabel 4.3
Interval Intensitas Penggunaan Blogstaf
No Interval Jumlah Responden Kategori
1 39-42 9 Tinggi
2 35-38 16 Sedang
3 31-34 5 Rendah
Jumlah 30
Demikian dapat diketahui bahwa:
a. Untuk intensitas penggunaan blogstaf yang mendapat kategori tinggi dengan interval
39-42 sebanyak 9 mahasiswa.
b. Untuk intensitas penggunaan blogstaf yang mendapat kategori sedang dengan interval
35-38 sebanyak 16 mahasiswa.
c. Untuk intensitas penggunaan blogstaf yang mendapat kategori rendah dengan interval
31-34 sebanyak 5 mahasiswa.
Kemudian untuk mengetahui presentase dari frekuensi skor intensitas
penggunaan blogstaf, penulis mencarinya dengan menggunakan rumus prosentase.
Adapun rumusnya sebagai berikut:
Keterangan:
P : prosentase individu dalam golongan
F : frekuensi
N : jumlah subjek dalam golongan
a. Kategori tinggi
b. Kategori sedang
c. Kategori rendah
Tabel 4.4
Prosentase Tingkat Intensitas Penggunaan Blogstaf
Kategori Interval Frekuensi Prosentase
Tinggi 39-42 9 30%
Sedang 35-38 16 53,33%
Rendah 31-34 5 16,67%
Jumlah 30 100 %
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa:
a. Mahasiswa yang mendapat kategori tinggi pada tingkat intensitas penggunaan
blogstaf terletak pada interval 39-42 sebanyak 9 mahasiswa dengan prosentase
30%
b. Mahasiswa yang mendapat kategori sedang pada tingkat intensitas penggunaan
blogstaf terletak pada interval 35-38 sebanyak 16 mahasiswa dengan prosentase
53,33%
c. Mahasiswa yang mendapat kategori rendah pada tingkat intensitas penggunaan
blogstaf terletak pada interval 31-34 ada 5 mahasiswa dengan prosentase 16,67%.
2. Hasil Belajar dalam Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI
Data tentang hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI
diambil dari Kartu Hasil Studi (KHS).
Tabel 4.5
Kategori Nilai
Rentang Nilai Kaegori
3.50-4.00 Tinggi
3.00-3.49 Sedang
2.00-2.99 Rendah
Adapun kategori hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum
PAI adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6
Kategori Hasil Belajar dalam Mata Kuliah Pengembangan kurikulum PAI
No
Responden Bobot Kategori
1 3.75 Tinggi
2 4 Tinggi
3 3.5 Tinggi
4 3.5 Tinggi
5 3.5 Tinggi
6 3.5 Tinggi
7 3.25 Sedang
8 3.5 Tinggi
9 4 Tinggi
10 3.75 Tinggi
11 3.75 Tinggi
12 3.75 Tinggi
13 3.5 Tinggi
14 3.5 Tinggi
15 3.5 Tinggi
16 3.25 Sedang
17 3.5 Tinggi
18 3.75 Tinggi
19 3.75 Tinggi
20 3.5 Tinggi
21 4 Tinggi
22 3.5 Tinggi
23 3.5 Tinggi
24 3.75 Tinggi
25 3.75 Tinggi
26 3.25 Sedang
27 3.75 Tinggi
28 3.25 Sedang
29 3.5 Tinggi
30 3.5 Tinggi
Demikian dapat diketahui bahwa:
a. Untuk hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI yang
mendapat kategori tinggi dengan rentang nilai 3.50-4.00 sebanyak 26 mahasiswa.
b. Untuk hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI yang
mendapat kategori sedang dengan rentang nilai 3.00-3.49 sebanyak 4 mahasiswa.
c. Untuk hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI
yang mendapat kategori rendah dengan rentang nilai 2.00-2.99 tidak ada.
Kemudian untuk mengetahui presentase dari frekuensi kategori hasil belajar
dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI, penulis mencarinya dengan
menggunakan rumus prosentase.
Adapun rumusnya sebagai berikut:
Keterangan:
P : prosentase individu dalam golongan
F : frekuensi
N : jumlah subjek dalam golongan
Bersambung...
a. Kategori tinggi
b. Kategori sedang
c. Kategori rendah
Tabel 4.7
Prosentase Hasil Belajar dalam Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI
Kategori Rentang
Nilai Frekuensi Prosentase
Tinggi 3.50-4.00 26 86,67%
Sedang 3.00-3.49 4 13,33%
Rendah 2.00-2.99 0 0%
Jumlah 30 100%
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa:
a. Mahasiswa yang mendapat kategori tinggi pada hasil belajar dalam mata kuliah
Pengembangan Kurikulum PAI yang terletak pada rentang nilai 3.50-4.00
sebanyak 26 mahasiswa dengan prosentase 86,67%.
b. Mahasiswa yang mendapat kategori sedang pada hasil belajar dalam mata kuliah
Pengembangan Kurikulum PAI yang terletak pada rentang nilai 3.00-3.49
sebanyak 4 mahasiswa dengan prosentase 13,33%.
c. Mahasiswa yang mendapat kategori rendah pada hasil belajar dalam mata kuliah
Pengembangan Kurikulum PAI terletak pada rentang nilai 2.00-2.99 dengan
prosentase 0% atau tidak ada mahasiswa yang mendapat nilai pada rentang nilai
tersebut.
B. Pengujian Hipotesis
Pada bagian ini peneliti melakukan analisis data untuk membuktikan diterima atau
tidaknya hipotesis yang peneliti ajukan sebelumnya yaitu: ada hubungan positif antara
intensitas penggunaan blogstaf dengan hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan
Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015.
Terlebih dahulu penulis mencari ada tidaknya hubungan antara variabel yaitu
intensitas penggunaan blogstaf (variabel X) dengan hasil belajar mata kuliah Pengembangan
Kurikulum PAI (variabel Y) dengan menggunakan rumus product moment. Hasil
perhitungan menghasilkan nilai r.
Nilai koefisien korelasi (r) hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dengan rtabel.
Nilai r tabel untuk sampel 30 dengan taraf signifikansi 1% yaitu 0,463 dan taraf signifikansi
5% yaitu 0,361. Jika rhitung > rtabel maka terdapat hubungan positif antara variabel x dengan y.
Jika rhitung < rtabel maka terdapat hubungan negatif antara variabel x dengan y. Sedangkan
perhitungan menggunakan rumus product moment sebagai berikut:
rxy=
( )( )
√{ ( )
}{
( )
}
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
X : Jumlah variabel X
Y : Jumlah variabel Y
∑X2: Kuadrat dari varibel X
∑Y2: Kuadrat dari variabel Y
N : Banyaknya sampel penelitian
XY : Product dari variabel X dan Y
∑ : Jumlah
Maka sebelum melakukan perhitungan, penulis terlebih dahulu melakukan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Membuat tabel untuk mencari hubungan antara intensitas penggunaan blogstaf dengan
hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI maahasiswa IAIN
Salatiga tahun akademik 2014/2014.
2. Mencari X, Y, X2, Y
2 dengan cara mengalikannya.
3. Memasukkan nilai x dan y yang sudah ada ke dalam rumus product moment angka
kasar.
Tabel 4.8
Koefisien Intensitas Penggunaan Blogstaf dengan Hasil Belajar dalam Mata Kuliah Pengembangan
Kurikulum PAI Mahasiswa IAIN Salatiga
Tahun Akademik 2014/2015
No
Responde
n
X Y X2 Y
2 XY
1 42 3.75 1764 14.0625 157.5
2 40 4 1600 16 160
3 38 3.5 1444 12.25 133
4 37 3.5 1369 12.25 129.5
5 36 3.5 1296 12.25 126
6 37 3.5 1369 12.25 129.5
7 40 3.25 1600 10.5625 130
8 40 3.5 1600 12.25 140
9 42 4 1764 16 168
10 39
3.75 1521 14.0625
146.2
5
11 36 3.75 1296 14.0625 135
12 31
3.75 961 14.0625
116.2
5
13 32 3.5 1024 12.25 112
14 38 3.5 1444 12.25 133
15 35 3.5 1225 12.25 122.5
16 33
3.25 1089 10.5625
107.2
5
17 35 3.5 1225 12.25 122.5
18 37
3.75 1369 14.0625
138.7
5
19 39
3.75 1521 14.0625
146.2
5
20 36 3.5 1296 12.25 126
21 41 4 1681 16 164
22 35 3.5 1225 12.25 122.5
23 35 3.5 1225 12.25 122.5
Bersambung...
24 38 3.75 1444 14.0625 142.5
25 37
3.75 1369 14.0625
138.7
5
26 38 3.25 1444 10.5625 123.5
27 42 3.75 1764 14.0625 157.5
28 32 3.25 1024 10.5625 104
29 34 3.5 1156 12.25 119
30 35 3.5 1225 12.25 122.5
Jumlah 111
0
107.7
5
4133
4
388.312
5 3996
Dari tabel di atas diketahui:
∑X : 1110
∑Y : 107.75
∑X2: 41334
∑Y2: 388.3125
∑XY: 3996
N: 30
Data-data yang telah diketahui tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus
product moment:
rxy=
( )( )
√{ ( )
}{
( )
}
rxy=
( )( )
√{ ( )
}{
( )
}
rxy=
√{
}{
}
rxy=
√* +* +
rxy=
√* +* +
rxy=
√
rxy=
rxy 0.497
C. Pembahasan
Di sini penulis akan memaparkan pembahasan masalah-masalah yang ditanyakan
pada bab sebelumnya yaitu:
1. Intensitas penggunaan blogstaf dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI tahun
akademik 2014/2015
Berdasarkan hasil analisis deskriptif di atas, dapat diketahui bahwa kategori
variabel intenstias penggunaan blogstaf dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum
PAI di IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015 berturt-turut adalah sebagai berikut:
kategori rendah 16,67% terletak pada interval 31-34 dengan jumlah responden 5
mahasiswa, sedang 53,33% terletak pada interval 35-38 dengan jumlah responden 16
mahasiswa dan tinggi 30% terletak pada interval 39-42 dengan jumlah responden 9
mahasiswa.
Dari uraian di atas tentang prosentase masing-masing kategori, terlihat
bahwa mayoritas responden berada pada kategori sedang yakni 16 responden (53,33%)
terletak pada interval 35-38. Dengan demikian dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa
intenstias penggunaan blogstaf dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI di
IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015 berada pada kategori sedang.
2. Hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga
tahun akademik 2014/2015
Berdasarkan hasil analisis deskriptif di atas, dapat diketahui bahwa kategori
hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa IAIN
Salatiga tahun akademik 2014/2015 berturt-turut adalah sebagai berikut: kategori
rendah 0% terletak pada rentang nilai 2.00-2.99 dengan jumlah responden 0 mahasiswa,
sedang 13,33% terletak pada rentang nilai 3.00-3.49 dengan jumlah responden 4
mahasiswa dan tinggi 86,67% terletak pada rentang nilai 3.50-4.00 dengan jumlah
responden 26 mahasiswa.
Dari uraian di atas tentang prosentase masing-masing kategori, terlihat
bahwa mayoritas responden berada pada kategori tinggi yakni 26 responden (86,67%)
terletak pada rentang nilai 3.50-4.00. Dengan demikian dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI
mahasiswa IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015 berada pada kategori tinggi.
3. Intensitas penggunaan blogstaf dengan hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah
Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015
Telah ditentukan sebelumnya bahwa nilai (rxy) hasil perhitungan selanjutnya
akan dikonsultasikan dengan rtabel. Jika rhitung > rtabel , berarti hasil perhitungan antara
variabel X dan Y ada pengaruh yang positif dan signifikan antara intensitas
penggunaan blogstaf dengan hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pengembangan
Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015. Dengan
demikian hipotesis yang diajukan peneliti diterima.
Jika rhitung < rtabel berarti hasil perhitungan antara variabel X dan Y berarti
tidak signifikan antara intensitas penggunaan blogstaf dengan hasil belajar mahasiswa
dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga tahun
akademik 2014/2015. Dengan demikian hipotesis yang peneliti ajukan ditolak.
Setelah data dianalisis, diperoleh nilai rxy 0,497. Nilai rxy tersebut kemudian
dikonsultasikan dengan interpretasi dari nilai r.
Tabel 4.9
Interpretasi dari Nilai r
R Interpretasi
0 Tidak berkolerasi
0,01 – 0,20 Sangat rendah
0,21 – 0,40 Rendah
0,41 – 0,60 Agak rendah
0,61 – 0,80 Cukup
0,81 – 0,99 Tinggi
1 Sangat tinggi
(Usman dan Akbar, 2003: 201)
Berdasarkan tabel di atas, nilai rxy penelitian ini berada pada interpretasi agak
rendah. Kemudian nilai tersebut dikonsultasikan dengan tabel r, jumlah responden 30
mahasiswa dan dengan taraf signifikansi 1% diperoleh nilai sebesar 0,463, dengan
demikian nilai rxy 0,497 > rtabel 0,463. Maka dengan ini dapat disimpulkan bahwa
Ho (hipotesis kerja) diterima. Dengan demikian terdapat hubungan yang positif
intensitas penggunaan blogstaf dengan hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan
Bersambung...
Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada Bab III dan IV, dapat diambil kesimpulan sebagai
jawaban untuk mengetahui tujuan penelitian sebelumnya yakni: untuk mengetahui hubungan
yang positif antara intensitas penggunaan blogstaf (X) dengan hasil belajar mahasiswa dalam
mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI (Y) di IAIN Salatiga.
1. Intensitas penggunaan blogstaf dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI IAIN
Salatiga tahun akademik 2014/2015, yang termasuk dalam kategori tinggi sebesar 30%
yang terletak pada interval 39-42 dengan jumlah responden 9 mahasiswa, kategori sedang
sebesar 53,33% terletak pada interval 35-38 dengan jumlah responden 16 mahasiswa dan
kategori rendah sebesar 16,67% terletak pada interval 31-34 dengan jumlah responden 5
mahasiswa.
2. Hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI IAIN
Salatiga tahun akademik 2014/2015 yang termasuk dalam kategori tinggi sebesar 86,67%
yang terletak pada rentang nilai 3.50-4.00 dengan jumlah responden 26 mahasiswa,
kategori sedang sebesar 13,33% terletak pada rentang nilai 3.00-3.49 dengan jumlah
responden 4 mahasiswa dan tidak ada mahasiswa yang berada pada kategori rendah
dengan rentang nilai 2.00-2.99.
3. Ada hubungan antara intensitas penggunaan blogstaf dengan hasil belajar dalam mata
kuliah Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga tahun akademik
2014/2015. Dengan demikian, hipotesis yang berbunyi “ada hubungan positif antara
intensitas penggunaan blogstaf dengan hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan
Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015” dapat diterima.
Hal ini dibuktikan dengan nilai rxy hitung lebih besar dari rxy tabel pada taraf signifikansi
1% yaitu rxy = 0,497 > rtabel = 0,463.
B. Saran-Saran
Sesuai dengan tujuan penulisan skripsi ini, penulis menaruh harapan pada semua
pihak agar dapat mengambil manfaat dari pikiran-pikiran yang tertuang dalam skripsi ini.
Terlebih bagi lembaga, dosen, mahasiswa dan pembaca.
1. Bagi lembaga IAIN Salatiga
Kampus merupakan tempat utama bagi proses pembelajaran dan interaksi antara
mahasiswa dengan dosen, maka kampus diharapkan memiliki sarana dan prasarana yang
memadai supaya mampu memfasilitasi pembelajaran bagi mahasiswa. Proses
pembelajaran tentunya memerlukan berbagai alat dan media yang dapat membantu serta
mampu memaksimalkan hasil pembelajaran seperti:
a. Meningkatkan fasilitas wifi di area kampus.
b. Memberikan anjuran kepada dosen supaya menggunakan blogstaf sebagai media
pembelajaran.
2. Bagi dosen
Berkaitan dengan hasil penelitian bahwa intenitas penggunaan blogstaf berhubungan
dengan hasil belajar mahasiswa maka dosen diharapkan:
a. Memaksimalkan penggunaan blogstaf sebagai media pembelajaran dengan
mengunggah materi perkuliahan secara disiplin.
b. Memberikan tugas kuliah di mana mahasiswa diharuskan untuk mengakses blogstaf.
c. Memberikan layanan kepada mahasiswa jika ada materi yang kurang jelas.
3. Bagi mahasiswa
Penulis berharap bagi mahasiswa IAIN Salatiga supaya:
a. Membiasakan diri untuk menggunakan blogstaf.
b. Membaca materi perkuliahan yang telah diunggah sebelum perkuliahan di kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2012. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Cetakan kedua.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: PT Rineka
Cipta. Cetakan kesebelas.
__________________. 2010. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: PT
Rineka Cipta. Cetakan keempat belas.
Asnawir,. Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press. Cetakan
pertama.
Dakir. 2004. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: PT Rineka Cipta. Cetakan
pertama.
Darmawan, Deni. 2013. Teknologi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Cetakan
ketiga.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Cetakan ketiga.
Hadi, Sutrisno. 1997. Statistik Jilid II. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.
Hamalik, Oemar. 2013. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Cetakan kelima.
Heriyanto, Aloysius. 2007. Daftar Layanan Aplikasi Web 2.0 Terkini dan Terpopuler.
Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Idi, Abdullah. 2010. Pengembangan Kurikulum (Teori dan Praktik). Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Cetakan ketiga.
Islamuddin, Haryu. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Cetakan pertama.
Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Cetakan pertama.
Masruri, Muhammad Himi, Java Creativity. 2013. Membangun Website Super Canggih dengan
Joomla 3. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Muhaimin. 2010. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam: di Sekolah, Madrasah,
dan Perguruan Tinggi. Jakarta: Rajawali Pers. Cetakan keempat.
Naim, Ngainun. 2011. Dasar-dasar Komunikasi Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Cetakan kesatu.
Prakoso, Kukuh. 2006. Nge-Blog? So What Gitu Loh. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Prasetijo, Pudji. Dicky Putra P. 2009. Go Blog (Cara Cepat dan Mudah Belajar Blog).
Yogyakarta: DD Smart Publishing.
Purnomo, Catur Hadi. 2010. Amazing 3 CMS in 1 Books (Jago Ngeblog dengan Blogger,
Multiply dan Wordpress). Yogyakarta: CV Andi Offset.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka. Cetakan ketiga.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka. Edisi ketiga.
Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu perlu: untuk
Meningkatkan Profesionalisme Guru. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yogyakarta: Teras.
Soyomukti, Nurani. 2010. Pendidikan Berprespektif Globalisasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Cetakan ketiga.
Sriyanti, Lilik. 2011. Psikologi Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
STAIN Salatiga. 2011. Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Sukardjo,. Ukim Komarudin. 2009. Landasan Pendidikan (Konsep dan Aplikasinya). Jakarta:
Rajawali Press.
Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani.
Cetakan pertama.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013. Pengembangan Kurikulum (Teori dan Praktek). Bandung:
PT Remaja Rosdakarya. Cetakan keenam belas.
Suryono, Agus., Heru Kurniawan, Ridwan Sanjaya. 2013. Kreasi Ratusan Desain Blog
Wordpress. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya. Cetakan kelima.
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers. Cetakan kesepuluh.
Usman, Akbar., R. Purnomo Setiady Akbar. 2003. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara.
Cetakan ketiga.
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Nurul Fadlilah
NIM : 11111186
Dosen PA : Dra. Urifatun Anis
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
N
o
.
Nama Kegiatan Tanggal Kete
rang
an
N
i
l
a
i
1 OPAK “Revitalisasi Gerakan
Mahasiswa Di Era Modern
Untuk Kejayaan Indonesia”
(DEMA)
20-22
Agustus
2011
Pese
rta
2 Membangun Mahasiswa
Cerdas Emosi, Spiritual, Dan
Intelektual Melalui
Achievement Motivation
Training (AMT)
23 Agustus
2011
Pese
rta
3 Orientasi Dasar Keislaman
(ODK) “Menemukan Muara
sebagai Mahasiswa
Rahmatan Lil Alamin”
24 Agustus
2011
Pese
rta
4 Seminar Entrepreneurship
dan Koperasi (KOPMA dan
KSEI)
25 Agustus
2011
Pese
rta
5 User Education (Pendidikan
Pemakai)
20
September
2011
Pese
rta
6 Pelatihan Ice Breaker
Penyemangat Belajar “Kiat
Cerdas Menghidupkan Kelas;
Guru Okay Muridpun Enjoy”
23
September
2012
Pese
rta
7 Gema Ittaqo “Aktualisasi
Bahasa Arab dalam Menjaga
Khazanah Keilmuan Islam
Mutakhir
27-28
Oktober
2012
8 Public Hearing “Optimalisasi
Kinerja Lembaga Melalui
Kritik dan Saran Mahasiswa”
25 Maret
2013
Pese
rta
9 Seminar Nasional dan Dialog Publik “Minimnya Pasokan
Energi dalam Negeri;
Pembatasan Subsidi BBM
dan Peran Masyarakat dalam
Penghematan Energi”
20 April
2013
Pese
rta
1
0
Daurah Mar’atus Shalihah
(DMS) LDK Darul Amal
STAIN Salatiga
13 Juni
2013
Pese
rta
1
1
Sosialisasi Penanggulagan
HIV/AIDS Kota Salatiga
“Pelajar Berkualitas Tanpa
HIV/AIDS, Pelajar Berakhlak
Tanpa Diskriminasi Pelaku
HIV/AIDS”
6 April
2013
Pese
rta
1
2
Talk Show “How to be a
Successfull Creative Preneur
to Face ASEAN Economic
Community 2015”
7 April
2013
Pese
rta
1
3
SK Praktikum Mata Kuliah
BTQ 22 Juli 2013
Pese
rta
1
4
Lomba 17 Agustus
Dirgahayu NKRI ke-69 di
MTs NU Salatiga
16 Agustus
2014
Pani
tia
1
5
Halal Bi Halal dan Peringatan
HUT Kemerdekaan RI ke-69
Warga Krasak, Ledok,
Salatiga
19 Agustus
2014
Pani
tia
1
6
Masa Ta’aruf (MASTA)
2014 “Membentuk Pribadi,
Kembangkan Diri, Lahirkan
Potensi”
26
September
2014
Pese
rta
1
7
PERBASIS (Perbandingan
Bahasa Arab Bahasa
Inggris)/CEA (Comparison
English Arabic)
27
November
2014
Pese
rta
1
8
Seminar Kewirausahaan
“Meraih Kesuksesan dengan
Berwirausaha”
21
Desember
2014
Pese
rta
1
9
Seminar Nasional
“Perlindungan Hukum
terhadap Usaha Mikro
Menghadapi Pasar Bebas
ASEAN”
Desember
2014
Pese
rta
2
0
Seminar Daurah Mar’atus
Sholihah “Aktualisasi 4 Mei 2015
Pese
rta
Dakwah dalam Membentuk Generasi yang Bertaqwa,
Berilmu, dan Berakhlak
Mulia”
2
1
Seminar Bedah Buku
“Aktualisasi Dakwah dalam
Membentuk Generasi yang
Bertaqwa, Berilmu, dan
Berakhlak Mulia”
5 Mei 2015 Pese
rta
2
2
Seminar Nasional “Mencegah
Generasi Pemuda Islam dari
Pengaruh Radikalisme ISIS”
6 Mei 2015 Pese
rta
2
3
Seminar Nasional
“Understanding the World by
Understanding the Language
and the Culture”
4 Juni 2015 Pese
rta
2
4 Workshop Terapi Hati 5 Juni 2015
Pese
rta
2
5
Seminar Nasional Bahasa
Arab Ittaqo “Aktualisasi
Bahasa Arab untuk
Membentuk Karakter Bangsa
yang Bermartabat”
10 Juni
2015
Pese
rta
RIWAYAT HIDUP
1. Nama : Nurul Fadlilah
2. Tempat dan Tanggal lahir : Salatiga, 1 Agustus 1993
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Warga Negara : Indonesia
5. Agama : Islam
6. Alamat : Krasak RT 02/VI Kelurahan Ledok,
Kecamatan Argomulyo, Salatiga
7. Riwayat Pendidikan :
a. RA Masyitoh Tahun 1997-1999
b. MI Asas Islam Kalibening Tahun 1999-2005
c. SMP Negeri 2 Salatiga Tahun 2005-2008
d. SMA Negeri 3 Salatiga Tahun 2008-2011
Demikian
daftar
riwayat
hidup ini
saya buat
dengan
sebenar-
benamya.
Salatiga, 1 Sepetember 2015
Penulis
Nurul Fadlilah
Nim: 111 11 186
8. Pengalaman organisasi :
a. Wakil bendahara Remaja Masjid
Darunnaja Krasak, Ledok, Salatiga
Tahun 2011
b. Bendahara Remaja Masjid Darunnaja
Krasak, Ledok, Salatiga
Tahun 2012-
sekarang
c. Guru bantu TPA Mushola An-Nur
Krasak, Ledok, Salatiga
Tahun 2011-
sekarang