hubungan antara self eficacy dengan ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v abstrak...

150
HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA SATUAN BRIMOB POLDA SUMUT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Universitas Medan Area OLEH: RICKY ANANDA SIHOTANG 13.860.0291 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA MEDAN 2019 ----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Document Accepted 7/1/20 Access From (repository.uma.ac.id)

Upload: others

Post on 15-Aug-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN

KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL

BINTARA SATUAN BRIMOB POLDA SUMUT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Universitas Medan Area

OLEH:

RICKY ANANDA SIHOTANG

13.860.0291

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MEDAN AREA

MEDAN

2019

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 2: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 3: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 4: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 5: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 6: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

v

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN

KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL

BINTARA SAT BRIMOB POLDA SUMUT

Oleh :

RICKY ANANDA SIHOTANG

13.860.0291

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara Self efficacy dengan Kecemasan mutasi pada personil Bintara Sat Brimob Polda Sumut. Sampel dalam penelitian ini adalah 60 orang personil, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive sampling. Sejalan dengan pembahasan yang ada dalam landasan teori, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan negatif antara Self efficacy dengan kecemasan mutas. Dengan asumsi bahwa semakin tinggi Self efficacy pada personil Bintara maka akan semakin rendah Kecemasan Personil Bintara tersebut, demikian sebaliknya semakin rendah Self efficacy maka akan semakin tinggi Kecemasan personil Bintara tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan skala Likert. Untuk menguji Hipotesis yang diajukan dilakukan dengan koefisien korelasi Rxy = 0,660; p= 0,006<0,050. Artinya ada hubungan antara Self efficacy dengan kecemasan mutasi. Jadi antara kedua variabel ada hubungan sebab akibat. Dari hasil yang diperoleh ini, maka dapat dinyatakan bahwa hipotesa yang diajukan, diterima.

Kata Kunci : Self efficacy dan Kecemasan mutasi

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 7: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

vi

ABSTRACT

RELATIONSHIP BETWEEN SELF EFFICACY AND ANXIETY FACING

MUTATION IN PERSONNEL OF BR BROOB SAT POLDA SUMUT

By:

RICKY ANANDA SIHOTANG

13.860.0291

This study aims to look at the relationship between Self efficacy and mutation anxiety in Bintara Sat Brimob North Sumatra Police personnel. The sample in this study was 60 personnel, with a sampling technique using purposive sampling. In line with the discussion in the theoretical basis, the hypothesis proposed in this study is that there is a negative relationship between Self efficacy and anxiety anxiety. Assuming that the higher the Self efficacy of the Bintara personnel, the lower the anxiety of the Bintara Personnel, and vice versa the lower the Self efficacy, the higher the anxiety of the Bintara personnel. Data collection is done by Likert scale. To test the proposed hypothesis done with the correlation coefficient Rxy = 0.660; p = 0.006 <0.050. This means that there is a relationship between Self efficacy and anxiety mutations. So between the two variables there is a causal relationship. From the results obtained, it can be stated that the proposed hypothesis is accepted.

Keywords: Self efficacy and mutation anxiety

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 8: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

ABSTRACT

RELATIONSHIP BETWEEN SELF EFFICACY AND ANXIETY FACING

MUTATION IN PERSONNEL OF BRIMOB SAT POLDA SUMUT

By:

RICKY ANANDA SIHOTANG

13.860.0291

This study aims to look at the relationship between self efficacy and mutation anxiety in

Bintara Sat Brimob North Sumatra Police personnel. The sample in this study was 60

personnel, with a sampling technique using purposive sampling. In line with the

discussion in the theoretical basis, the hypothesis proposed in this study is that there is a

negative relationship between Self efficacy and anxiety mutas. Assuming that the higher

the Self efficacy of the Bintara personnel, the lower the anxiety of the Bintara Personnel,

and vice versa the lower the Self efficacy, the higher the anxiety of the Bintara personnel.

Data collection is done by Likert scale. To test the proposed hypothesis done with the

correlation coefficient Rxy = 0.660; p = 0.006 <0.050. This means that there is a

relationship between Self efficacy and anxiety mutations. So between the two variables

there is a causal relationship. From the results obtained, it can be stated that the

proposed hypothesis is accepted.

Keywords: Self efficacy and mutation anxiety

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 9: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di Era globalisasi sekarang telah banyak lembaga, instansi, maupun

perkantoran yang telah berdiri di Indonesia. Sehingga setiap instansi

membutuhkan karyawan yang dapat membantu menjalankan setiap bisnis maupun

kegiatan yang ada didalam instansi tersebut. Agar pekerja terus setia bekerja

dalam suatu instansi maka pekerja membutuhkan kenyamanan dalam bekerja.

Kenyamanan inilah yang harus dibangun oleh suatu instansi agar pekerja dapat

maksimal dalam melakukan tugas. Individu yang bekerja atau pekerja dalam

instansi tersebut akan memberikan tenaga, pikiran, keahlian, maupun

keterampilan untuk bekerja dalam membangun instansi tersebut.

Sumber daya utama dari sebuah organisasi adalah manusia,sehingga

kemampuan dan kompetensi karyawan harus menjadi prioritas utama untuk

ditingkatkan dan dikembangkan semaksimal mungkin (Wingnyowiyoto, 2002).

Kepolisian Negara Republik Indonesia atau yang sering disingkat dengan

Polri dalam kaitannya dengan Pemerintahan adalah salah satu fungsi

pemerintahan negara di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban

masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada

masyarakat, yang bertujuan untuk mewujudkan keamanan dalam negeri yang

meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya

hukum, terselenggranya perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada

masyarakat, serta terbinanya ketentraman masyarakat dengan menjunjung tinggi

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 10: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

2

hak azasi manusia

Di bidang Pembangunan Sarana dan Prasarana, guna memberikan

dukunganbagi peningkatan keamanan, ketertiban dan penanggulangan

kriminalitas secara profesional, bermoral dan modern serta menjunjung tinggi

HAM. Dengan memenuhi kebutuhan dan pemberdayaan materiil, fasilitas dan

jasa, telah dibangun kekuatan soft power dan tidak melanggar HAM, membangun

dan mengembangkan jaringan informasi dan komunikasi melalui E-Police secara

nasional dan terintegrasi, membangun fasilitas kepolisian dalam upaya

mendekatkan Polisi dengan masyarakat termasuk membangun Polsubsektor di

wilayah perbatasan negara dan pulau – pulau terluar berpenghuni.

Dalam rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia Polri yang

profesional, bermoral, modern dan patuh hukum dilaksanakan melalui

peningkatan Sumber Daya Manusia Polri yang memadai baik secara kuantitas

maupun kualitas guna memenuhi kebutuhan organisasi untuk mencapai ratio polisi

yang ideal. Strategi yang dilaksanakan penambahan anggota baru Polri dengan

mengutamakan putra daerah (prinsip ”local boy for the local job”). Sedangkan

pendidikan Perwira Polri melalui Akpol, SIPSS, Bintara dan tantama Polri

yang dijaring dari calon berkualitas terutama aspek moral kepribadian dan intelektual,

dalam proses werving yang dilakukan secara proporsional, bersih, transparan dan

obyektif serta akuntabel, dengan melibatkan pihak luar sebagai pengawas, hal ini

sesuai program unggulan Polri Quick Wins.

Polri pada pangkat golongan Bintara adalah golongan pangkat ketentaraan

dan kepolisian yang lebih rendah dari Letnan Dua/Inspektur Polisi Dua, dan lebih

tinggi dari Kopral/Ajun Brigadir Polisi. Sehingga dari segi pengalaman dan

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 11: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

3

pengetahuan mengenai dislokasi penempatan belum banyak diketahaui, dan masih

tergolong rendah dibanding dengan golongan lainnya. Hal ini yang banyak

mempengaruhi kemampuan adaptasi Polri pada pangkat golongan Bintara ketika

ada informasi bahwa setiap golongan Bintara akan dilakukan penugasan ke

beberapa Mako lainnya. Sehingga dalam hal ini akan dibahas yaitu mengenai

mutasi pada Personil pangkat golongan Bintara yang menyangkut dengan

munculnya kecemasan pada personil golongan Bintara tersebut.

Tiap anggota kepolisian akan mengalami mutasi, oleh karena itu setiap

anggota tersebut dalam menyelesaikan tugas-tugas baru pada suatu pekerjaan juga

membutuhkan kesiapan mental fisik (kematangan mental) maupun psikologis

yang lebih baik lagi, serta kemampuan bersosialisasi, berkomunikasi dan segala

sesuatu yang membutuhkan keseriusan. Karena tanpa kesiapan mental akan

banyak terjadi efek yaitu kecemasan yang mengakibatkan rasa khawatir, gelisah,

takut, waswas, tidak tenteram, panik, mudah lelah, selalu merasa gelisah, mudah

marah, sulit berkonsentrasi atau mengosongkan pikiran, otot terasa tegang,

gangguan tidur, sulit mengendalikan rasa cemasdan ragu ragu akan keberadaan

tempat pekerjaan yang baru yang mengakibatkan konsekuensi buruk pada

kinerjanya sehingga menyebabkan hasil kinerja yang tidak optimal.

Mutasi atau perpindahan karyawan dilakukan dengan beberapa tujuan antara

lain adalah sebagai sarana pelatihan bagi karyawan untuk mengembangkan

keterampilan dengan suasana baru, sebagai perwujudan harapan karyawan yang

akan lebih cocok jika dipindahkan dari satu bagian dengan bagian yang lain,

sebagai upaya penempatan tenaga kerja pada posisi tertentu untuk mengganti

tenaga kerja.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 12: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

4

Dalam pelaksanaan mutasi harus benar-benar berdasarkan penilaian yang

objektif dan didasarkan atas indeks prestasi yang dicapai oleh karyawan

mengingat sistem pemberian mutasi dimaksudkan untuk memberikan peluang

bagi para anggota kepolisian untuk mengembangkan potensi yang

dimilikinya.Kinerja pegawai juga dapat menurun apabila pihak atasan tidak

memperhatikan kepentingan para bawahan. Hal ini akan menurunkan kinerja para

pegawai. Indikator dari turunnya kinerja antara lain rendahnya produktivitas,

tingkat absensi pegawai tinggi, gaji rendah, dan lain-lain. Dengan demikian

pastilah akan mempengaruhi kinerja pegawai dalam suatu organisasi. Setiap

personil yang akan dimutasikan harus mampu menyeimbangi potensinya agar

personil tersebut tidak mengalami ketakutan ketika akan dimutasi, karena tanpa

itu maka akan muncul kecemasan yang menyebabkan terganggunya mental dan

kesiapan personil untuk menghadapi mutasi tersebut.

Kecemasan ini sangatlah akrab dengan kehidupan sehari-hari yang

menggambarkan keadaan takut, khawatir, gelisah, tidak tentram disertai dengan

berbagai keluhan fisik. Jadi, cemas berkaitan dengan perasaan yang tidak pasti

dan tidak berdaya (Kusumawati, 2010).Menurut Nuraini (2013) yang mengutip

pendapat Maramis, kecemasan adalah hal normal sebagai manusia, tetapi bagi

beberapa individu kecemasan dapat keluar kendali sampai mengacaukan gaya

hidup. Ini biasanya terjadi saat si penderita menjadi sangat ketakutan terhadap

gejala-gejala fisik yang dirasakan dan mulai menghindari tempat-tempat atau

situasi-situasi yang akan memunculkan gejala-gejala itu. Rasa khawatir, gelisah,

takut, waswas, tidak tenteram, panik dan dan ragu ragu akan keberadaan tempat

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 13: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

5

pekerjaan yang baru yang mengakibatkan konsekuensi buruk pada kinerjanya

sehingga menyebabkan hasil kinerja yang tidak optimal.

Kecemasan dengan berbagai macam gejalanya dapat mengganggu

konsentrasi individu dalam bekerja dan dapat membuat individu kesulitan untuk

berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.Individu yang mengalami gangguan

kecemasan dapat memperlihatkan perilaku yang tidak lazim seperti panik tanpa

alasan, takut yang tidak beralasan terhadap objek atau kondisi kehidupan,

melakukan tindakan berulang-ulang tanpa dapat dikendalikan, mengalami kembali

peristiwa yang traumatik, atau rasa khawatir yang tidak dapat dijelaskan atau

berlebihan (Videbeck, 2008).

Berdasarkan data Anggota Personil Brimob Polda Sumutgolongan Bintara

Jumlah mutasi periode 28 September 2018 sebanyak 32 personil. Untuk melihat

fenomena yang terjadi peneliti melakukan pembicaraan langsung dengan salah

satu Personil Sat Brimob Polda SumutPersonil golongan Bintara.

“Saya berfikir jika saya harus mutasi,maka saya harus memulai hubungan sosial dengan personil yang baru,harus berhadapan dengan jenis tugas yang baru. Walaupun belum tentu kecemasan saya itu terjadi dilapangan,tapi saya memiliki kekhawatiran yang tinggi ketika saya akan dimutasikan”.(wawancara 20 Oktober 2018)

Berdasarkan kutipan diatas bahwa adanya kecemasan yang dirasakan oleh

personil yang hendak dimutasikan. Berdasarkan pendapat Fadlilah (2010), dapat

disimpulkan bahwa Anggota Polisi yang mempunyai self-efficacy yang tinggi,

akan mempunyai kesadaran mengenai seberapa besar kemampuannya dalam

menghadapi mutasi.

Salah satu kondisi internal yang mempengaruhi kecemasan menghadapi

mutasi adalah self-efficacy Polisi. Self-efficacy adalah penilaian kognitif yang

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 14: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

6

kompleks tentang kemampuan individu di masa mendatang untuk

mengorganisasikan dan memilih tindakan yang di butuhkan untuk mencapai

tujuan tertentu. Self-efficacy menekankan pada komponen kepercayaan diri yang

di miliki oleh seorang dalam menghadapi situasi yang akan datang yang

mengandung kekaburan, tidak dapat di ramalkan, atau sering kali penuh tekanan

(Fadlilah, 2010).

Self-efficacy yang kuat dalam diri individu mendasari pola pikir, perasaan

dan dorongan dalam dirinya untuk merefleksikan segenap kemampuan yang ia

miliki. Self-efficacy mengarahkan individu untuk memahami kondisi dirinya

secara realistis, sehingga ia mampu menyesuaikan antara harapan akan pekerjaan

yang di inginkannya dengan kemampuan yang ia miliki. Self-efficacy juga

memberikan pijakan yang kuat bagi individu untuk pengevaluasian dirinya agar

mampu menghadapi tuntunan pekerjaan dan persaingan yang dinamis (Fadlilah,

2010).Seseorang yang mempunyai self-efficacy rendah akan memenuhi tantangan

hidup dengan kecemasan yang jauh lebih besar dari pada orang yang memiliki

self-efficacy yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa self-efficacy juga berkaitan

dengan kondisi emosional seseorang ketika menghadapi suatu hal atau

permasalahan.Seseorang yang mempunyai kematangan mental yang baik akan

dapat membangkitkan kepercayaan diri (self efficacy) atau keyakinan dirinya

dalam menghadapi lingkungan baru. Sebaliknya, seseorang yang mempunyai

kematangan mental yang buruk dalam hal ini terjadi kecemasan.

Orang yang mempunyai self-efficacy tinggi akan membangun suatu kondisi

emosional yang baik dan kondusif bagi dirinya untuk menghadapi permasalahan

yang sedang dihadapinya. Kondisi emosional yang baik akan membuat orang

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 15: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

7

tersebut lebih siap dalam menangani permasalahan dan mengatasi kecemasan

yang dirasakan.

Berdasarkan hasil wawancara,observasi,dokumentasi serta paparan

penelitian terdahulu, peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul : “Hubungan

antara Self Efficacy terhadap kecemasan menghadapi mutasi pada Personil Satuan

Brimob Polda Sumut golongan Bintara”.

B. Identifikasi Masalah

Self-efficacy merupakan keyakinan atau kepercayaan individu mengenai

kemampuan dirinya untuk mengorganisasi, melakukan suatu tugas, mencapai

suatu tujuan, menghasilkan sesuatu dan mengimplementasi tindakan untuk

menampilkan kecakapan tertentu.Keyakinan terhadap kemampuan diri ini dapat

mempengaruhi perasaan, cara berpikir, motivasi dan tingkahlaku sosial seseorang.

Kecemasan adalah respon individu yang tidak menyenangkan dan suatu

perasaan tidak mengetahui apa yang akan terjadi, dengan beranggapan nanti akan

terjadi sesuatu yang menurut individu berdampak buruk, yang ditandai dengan

istilah seperti takut dan khawatir, cemas, ragu-ragu, gelisah.

Oleh karena itu peneliti ingin meneliti tentang Hubungan antara Self

efficacy dengan kecemasan menghadapi mutasi pada Personil Sat Brimob Polda

Sumut dengan pangkat golongan Bintara.

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini peneliti akan membatasi masalah yang akan diteliti

agar penelitian menjadi lebih terfokus dan dapat menjawab permasalahan

penelitian dengan lebih efektif dan efisien. Adapun batasan masalah dalam

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 16: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

8

penelitian ini yaitu hubungan antaraSelf-efficacyyang merupakan keyakinan atau

kepercayaan individu mengenai kemampuan dirinya untuk mengorganisasi,

melakukan suatu tugas, mencapai suatu tujuan, menghasilkan sesuatu dan

mengimplementasi tindakan untuk menampilkan kecakapan tertentu.Keyakinan

terhadap kemampuan diri ini dapat mempengaruhi perasaan, cara berpikir,

motivasi dan tingkahlaku sosial seseorang. Semakin kuat self efficacy yang

dimiliki seseorang, maka akan semakin tinggi prestasi dan kemampuan individu

yang dapat dicapainya. Dilihat dari beberapa dimensi Self Efficacy yaitu: Tingkat

(level), Keadaan umum (generality) dan Kekuatan (strength).

Dan Kecemasan adalah respon individu yang tidak menyenangkan dan

suatu perasaan tidak mengetahui apa yang akan terjadi, dengan beranggapan nanti

akan terjadi sesuatu yang menurut individu berdampak buruk, yang ditandai

dengan istilah seperti takut dan khawatir.Dilihat dari beberapa dimensi

kecemasan yaitu: Dimensi Kognitif(dalam pikiran seseorang), Dimensi Motorik

(dalam tindakan seseorang), Dimensi Somatis (dalam reaksi fisik/biologis),

Dimensi Afektif (dalam emosi seseorang).

Dengan sampel penelitian dilakukan kepada Personil Polri Sat Brimob

Polda Sumut golongan Bintara.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah ada Hubungan

Antara Self Efficacy Terhadap Kecemasan Menghadapi Mutasi Pada Personil

Satuan Brimob Polda Sumut dengan pangkat golongan Bintara?

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 17: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

9

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang hendak diteliti, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk menegtahui Hubungan Antara Self Efficacydengan

Kecemasan Menghadapi Mutasi Pada Personil Satuan Brimob Polda Sumut

dengan pangkat golongan Bintara .

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Diharapakan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan

sumbangan bagi penelitian lebih lanjut dalam rangka pengembangan teori

dibidang psikologi khususnya Psikologi Industri dan Organisasi secara khusus

yang berkaitan dengan Self Efficacy dan Kecemasan .

2. Manfaat Praktis

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat secara

praktis yaitu sebagai masukan bagi pihak manajemen dalam upaya memberi solusi

pada Personil yang menghadapi mutasi di Satuan Brimob Polda Sumut .

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 18: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kepolisian Republik Indonesia

1. Pengertian Polisi Republik Indonesia

Menurut Satjipto Raharjo polisi merupakan alat negara yang bertugas

memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, memberikan pengayoman, dan

memberikan perlindungan kepada masyarakat (Satjipto Raharjo). Selanjutnya

Satjipto Raharjo yang mengutip pendapat Bitner menyebutkan bahwa apabila

hukum bertujuan untuk menciptakan ketertiban dalam masyarakat, diantaranya

melawan kejahatan. Akhirnya polisi yang akan menentukan secara konkrit apa

yang disebut sebagai penegakan ketertiban (Satjipto Rahardjo, 2009).

Dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara

Republik Indonesia dalam Pasal 1 ayat (1) dijelaskan bahwa Kepolisian adalah

segala hal-ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai dengan

peraturan perundang-undangan. Istilah kepolisian dalam Undang-undang ini

mengandung dua pengertian, yakni fungsi polisi dan lembaga polisi. Dalam Pasal

2 Undang-undang N0.2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik

Indonesia, fungsi kepolisian sebagai salah satu fungsi pemerintahan negara di

bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum,

pelindung, pengayom dan pelayan kepada masyarakat. Sedangkan lembaga

kepolisian adalah organ pemerintah yang ditetapkan sebagai suatu lembaga dan

diberikan kewenangan menjalankanfungsinya berdasarkan peraturan perundang-

undangan( Sadjijono, 2008).

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 19: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

11

Selanjutnya Pasal 5 Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian

Negara Republik Indonesia menyebutkan bahwa:

1) Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan alat negara yang berperan

dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum,

serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat

dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri.

2) Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah Kepolisian Nasional yang

merupakan satu kesatuan dalam melaksanakan peran sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Kepolisian Negara

Republik Indonesia (Polri) adalah Kepolisian Nasional di Indonesia, yang

bertanggung jawab langsung di bawah Presiden. Polri mempunya motto: Rastra

Sewakotama, yang artinya Abdi Utama bagi Nusa Bangsa. Polri mengemban

tugas-tugas kepolisian di seluruh wilayah Indonesia yaitu memelihara keamanan

dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum; dan memberikan perlindungan,

pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

2. Tugas Kepolisian Republik Indonesia

Tugas polisi secara umum sebagaimana tercantum dalam Pasal 13 Undang-

Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia,

menyebutkan bahwa tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah :

a. Memberikan keamanan dan ketertiban masyarakat

b. Menegakkan hukum

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 20: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

12

c. Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat (

Pasal 13 Undang – Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara

Republik Indonesia )

Untuk mendukung tugas pokok tersebut di atas, polisi juga memiliki

tugas-tugas tertentu sebagaimana tercantum dalam Pasal 14 ayat (1) Undang–

Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah

sebagai berikut :

1) Melaksanakan pengaturan penjagaan, pengawalan, dan patroli terhadap

kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan.

2) Menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban dan

kelancaran lalu lintas di jalan.

3) Membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran

hukum masyarakat, serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan

peraturan perundang-undangan.

4) Turut serta dalam pembinaan hukum nasional.

5) Memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum : melakukan

koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap kepolisian khusus,

penyidik pegawai negeri sipildan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa.

6) Melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap kepolisian

khusus, penyidik pegawai negeri sipil dan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa.

7) Melakukan penyelidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan hukum

acara pidana dan peraturan perundang-undangan lainnya.

8) Menyelenggarakan identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian, laboratorium

forensik dan psikologi kepolisian untuk kepentingan tugas kepolisian.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 21: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

13

9) Melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat dan lingkungan

hidup dari gangguan ketertiban dan / atau bencana termasuk memberikan bantuan

dan pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

10) Melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum ditangani

oleh instansi/ atau pihak berwenang.

11) Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kepentingan dalam

lingkup tugas kepolisian.

12) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundangundangan. (Pasal

14 ayat (1) Undang – Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara

Republik Indonesia)

Berdasarkan uraian diatas dapat dikemukakan bahwa pada dasarnya tugas

polisi ada dua yaitu tugas untuk memelihara keamanan, ketertiban, menjamin dan

memelihara keselamatan negara, orang, benda dan masyarakat serta

mengusahakan ketaatan warga negara dan masyarakat terhadap peraturan negara.

Tugas ini dikategorikan sebagai tugas preventif dan tugas yang kedua adalah

tugas represif. Tugas ini untuk menindak segala hal yang dapat mengacaukan

keamanan masyarakat, bangsa, dan negara.

3. Kewenangan POLRI

Disamping memiliki tugas-tugas tersebut di atas, polisi memiliki

wewenang secara umum yang diatur dalam Pasal 15 ayat (1) Undang– Undang

No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, yaitu sebagai

berikut:

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 22: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

14

a. Menerima laporan dan/atau pengaduan;

b.Membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat

mengganggu ketertiban umum;

c. Mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat;

d.Mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau

mengancampersatuan dan kesatuan bangsa;

e. Mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan administratif

kepolisian;

f. Melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari tindakan kepolisian

dalam rangka pencegahan;

g. Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian;

h. Mengambil sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang;

i. Mencari keterangan dan barang bukti;

j. Menyelenggarakan Pusat Informasi Kriminal Nasional;

k. Mengeluarkan surat izin dan/atau surat keterangan yang diperlukan dalam

rangka pelayanan masyarakat;

l. Memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan pelaksanaan putusan

pengadilan, kegiatan instansi lain, serta kegiatan masyarakat;

m. Menerima dan menyimpan barang temuan untuk sementara waktu (Pasal 15

ayat (1) Undang–Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik

Indonesia).

Adapun wewenang yang dimiliki kepolisian untuk menyelenggarakan

tugas di bidang proses pidana menurut Pasal 16 Undang-Undang No. 2 Tahun

2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah :

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 23: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

15

a. Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan.

b. Melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat kejadian perkara

untuk kepentingan penyidikan.

c. Membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam rangka

penyidikan.

d. Menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta memeriksa

tanda pengenal diri.

e. Melakukan pemeriksaan – pemeriksaan surat.

f. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi.

g. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan

pemeriksaan perkara.

h. Mengadakan penghentian penyidikan.

i. Menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum.

j. Mengajukan permintaan secara langsung kepada pejabat imigrasi yang

berwenang di tempat pemeriksaan imigrasi dalam keadaan mendesak atau

mendadak untuk mencegah atau menangkal orang yang disangka melakukan

tindak pidana.

k. Memberi petunjuk dan bantuan penyidikan kepada penyidik pegawai negeri

sipil untuk diserahkan kepada penuntut umum.

l. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggungjawab (Pasal 16

ayat (1) Undang–Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik

Indonesia).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kewenangan Polri

adalah menjadi acuan dalam melaksanakan tugas dan dapat mempengaruhi kinerja

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 24: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

16

personil pada polri berpangkat golongan Bintara serta untuk meningkatkan self

efficacy pada diri personil tersebut.

4. Jenis - Jenis Fungsi Teknis Pada Kepolisian Republik Indonesia

a. Lantas Adalah fungsi yang sudah dikenal oleh banyak orang, bahkan mungkin

dijuluki malaikat pencabut SIM/STNK apabila anda tertangkap tidak memakai

helm, atau lampu rem anda mati. Fungsi ini bertanggung jawab atas kelancaran,

ketertiban, dan keamanan pengendara di jalan raya/umum.

b. Binmas

Fungsi ini mendekati fungsi humas, yaitu berkonsentrasi kepada sosialisasi

informasi kepolisian secara aktif yang menghubungkan antara polisi dan

masyarakat

c. Intel Fungsi ini adalah mata dan telinganya lembaga kepolisian. Mereka

mendengar dan melihat semua gejala dan keluhan-keluhan masyarakat mulai dari

naiknya harga minyak tanah, sampai mungkin celetukan kecil teroris saat belanja

bahan peledak. Mereka menghasilkan laporan informasi yang nantinya akan

dialihkan kepada fungsi yang berkaitan untuk meredam supaya tidak meningkat

menjadi ancaman faktual/nyata.

d. Reskrim

Fungsi ini akan bekerja apabila telah terjadi suatu tindak pidana. Mereka

bertugas mengumpulkan barang bukti, yang bertujuan untuk mengungkap kasus

yang telah terjadi mulai dari awal sampai akhir. Setelah bukti terkumpul, mereka

menangkap tersangka, kemudian bersama-sama alat bukti yang telah terkumpul,

diserahkan ke Jaksa Penuntut Umum.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 25: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

17

e.Sabhara

Adalah merupakan salah satu fungsi Opsnal Polri dibawah Babinkam Polri

yang diberi tugas dan wewenang bersifat preventif. Fungsi Sabhara adalah salah

satu fungsi pemerintah negara di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban

masyarakat penegakan hukum, perlindungan dan pengayoman serta pelayanan

kepada masyarakat.

f.Polisi Air dan udara

Adalah Polisi Air dan Udara atau biasa disingkat Polairud adalah satuan di

dalam Kepolisian Negara Republik Indonesia yang mendukung tugas-tugas

kepolisian lewat air (sungai/laut) dan udara.

g. Satuan Brimob Korps Brigade Mobil atau sering disingkat Brimob adalah kesatuan

operasi khusus yang bersifat paramiliter milik Kepolisian Negara Republik

Indonesia. Korps Brimob juga dikenal sebagai salah satu unit tertua yang ada di

dalam organisasi Polri. Beberapa tugas utamanya adalah penanganan terrorisme

domestik, penanganan kerusuhan, penegakan hukum berisiko tinggi, pencarian

dan penyelamatan (SAR), penyelamatan sandera, dan penjinakan bom (EOD).

Korps Brigade Mobil juga bersifat sebagai komponen besar didalam Polri

yang dilatih untuk melaksanakan tugas-tugas anti-separatis dan anti-

pemberontakan, seringkali bersamaan dengan operasi militer. Korps Brimob

tergolong sebagai "Unit Taktis Polisi" (Police Tactical Unit - PTU) dan secara

operasional bersifat kesatuan Senjata dan Taktik Khusus (SWAT) polisi

(termasuk Densus 88 dan Gegana Brimob).

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 26: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

18

Korps Brimob terdiri dari 2 (dua) cabang yaitu Gegana dan Pelopor.

Gegana bertugas untuk melaksanakan tugas-tugas operasi kepolisian khusus yang

lebih spesifik seperti: Penjinakan Bomb (Bomb Disposal), Penanganan KBR

(Kimia, Biologi, dan Radioaktif), Anti-Terror (Counter Terrorism), dan

Inteligensi. Sementara, Pelopor bertugas untuk melaksanakan tugas-tugas operasi

kepolisian khusus yang lebih luas dan bersifat Paramiliter seperti: Penanganan

Kerusuhan/Huru-Hara (Riot control), Pencarian dan Penyelamatan (SAR),

Pengamanan instalasi vital, dan operasi Gerilya serta pertempuran hutan terbatas.

Pada umumnya, kedua cabang ini sama-sama mempunyai kemampuan

taktikal sebagai unit kepolisian khusus, diantaranya; kemampuan dalam tugas-

tugas pembebasan sandera di area-area perkotaan (urban setting), Penggerebekan

kepada kriminal bersenjata seperti terroris atau seperatis, dan operasi-operasi

lainya yang mendukung kinerja kesatuan-kesatuan kepolisian umum.

Setiap Polda di Indonesia mempunyai kesatuan Brimob masing-masing. Berikut

ini diuraikan kualifikasi kemampuan pada personil anggota Brimob

yaitu:Kemampuan dasar navigasi peta dan kompas, intelijen, anti teror,

pengendali huru-hara, perang gerilya, taktik perang jarak dekat /urban, penjinakan

bahan, peledak (disingkat Jihandak), menangani kejahatan berintensitas tinggi

bersenjata, mampu mengoperasikan komputer, survailen, penyamaran dan

pembuntutan, kemampuan perorangan dan satuan.

Berikut ini diuraikan peran peran Polri, yaitu: peran untuk membantu

fungsi polisi lainnya, peran untuk melengkapi operasi kepolisian kewilayahan

yang dilakukan bersamaan dengan fungsi polisi lainnya, peran untuk Melindungi

anggota unit Polisi lainnya serta warga sipil yang berada di bawah

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 27: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

19

ancaman,peranan untuk memperkuat fungsi kepolisian lainnya dalam pelaksanaan

tugas operasional daerah, melayani untuk menggantikan dan menangani tugas-

tugas Kepolisian kewilayahan apabila situasi atau sasaran sudah mengarah ke

kejahatan berkadar tinggi.

Dislokasi Penempatan Personil Satuan Brimob Sumut yaitu:

1. Mako Satuan Brimob

2. Mako Batalyon A Binjai

3. Mako Kompi 2 A T.Morawa

4. Mako Batalyon B Tebing Tinggi

5. Mako Subden 2 B Siantar

6. Mako Subden 3 B Tanjung Balai

7. Mako Batalyon C Sipirok

Berdasarkan urain diatas dapat disimpulakan bahwa, dengan keberadaan

dislokasi penempatan yang memiliki jarak tempuh antar markas komando atau

tempat berdinasnya anggota Polri Satuan Brimob, sehingga membuat personil

Bintara merasa cemas karena belum mengetahui sistem kinerja disetiap lokasi

penempatan. Munculnya rasa khawatir, berfikir negatif, dan keresahan akan

keberadaan lokasi penempatan ini lah mengakibatkan personil tersebut cemas

ketika akan dimutasikan.

5. Mutasi Pada Polri

Menurut peraturan kepala Kepolisian Negara Republik Inodensia Nomor

16 tahun 2012 tentang Mutasi Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia

Pasal 1. Dalam peraturan ini, yang dimaksud dengan:

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 28: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

20

1. Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Polri adalah

alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban

masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan,

pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya

keamanan dalam negeri.

2. Anggota Polri yang selanjutnya disebut Anggota adalah pegawai negeri pada

Polri.

3. Pembinaan Karier adalah bagian dari pembinaan sumber daya manusia Polri

berupa kegiatan untuk mewujudkan tercapainya pemenuhan norma jabatan,

kepangkatan dan pendidikan yang tepat bagi kepentingan organisasi Polri

maupun bagi Anggota yang bersangkutan.

4. Staf Sumber Daya Manusia Polri yang selanjutnya disebut SSDM Polri adalah

unsur pembantu pimpinan dan pengawas dalam bidang manajemen Sumber

Daya Manusia pada tingkat Mabes Polri.

5. Satuan Fungsi yang selanjutnya disingkat Satfung adalah bagian dari suatu unit

organisasi yang melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya.

6. Kepala Satuan Fungsi yang selanjutnya disingkat Kasatfung adalah kepala

satuan organisasi yang memimpin pelaksanaan tugas, fungsi, dan tanggung

jawab dalam organisasinya.

8. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,

wewenang dan hak seorang Anggota dalam organisasi Polri.

9. Mutasi adalah pemindahan Anggota dari suatu jabatan ke jabatan lain atau antar

daerah.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 29: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

21

10. Mutasi Jabatan adalah pemindahan Anggota dari suatu jabatan ke jabatan yang

lain, baik yang sifatnya promosi, setara maupun demosi.

11. Mutasi Antar Daerah adalah pemindahan Anggota antar Polda atau antar

Satuan fungsi (Satfung) di lingkungan Mabes Polri atau dari Polda ke Mabes

Polri atau sebaliknya tanpa menunjuk jabatan.

B. Self Efficacy

1. Pengertian Self Efficacy

Manusia adalah makhluk yang mempunyai kelebihan dibanding makhluk

hidup lainnya. Kelebihan itu berupa akal, yang menjadikan manusia melakukan

proses berpikir yang mendalam dalam setiap tindakannya. Setiap aktifitas manusia

berawal dari proses berpikir tentang tujuan dan manfaat serta bagaimana

mencapai tujuan yang ditetapkan.

Menurut (Schultz,2009) Self Efficacy adalah perasaan kita terhadap

kecukupan,efisiensi, dan kemampuan kita dalam mengatasi kehidupan.Namun

setiap manusia mempunyai kemampuan yang berbeda dalam mengeksplorasi

kerja otak demi mencapai tujuan-tujuan dalam hidup. Hal ini sangat dipengaruhi

oleh kemampuan masing-masing individu dalam menentukan keputusan atas

pilihan yang harus diambil dalam situasi tertentu. Individu yang memiliki self-

efficacy tinggi dalam kemampuan mereka, memandang persoalan sebagai

tantangan untuk diatasi bukan ancaman yang harus dihindari.

Stipek (2001, dalam Santrock, 2007) menjelaskan bahwa self efficacy

adalah kepercayaan seeorang atas kemampuannya sendiri. Individu tersebut

membuat tujuan yang menantang untuk dirinya dan mempertahankan komitmen

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 30: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

22

yang kuat pada tujuan tersebut. Individu memberikan upaya yang tinggi pada apa

yang dikerjakannya dan meningkatkan upayanya saat menghadapi kegagalan atau

kemunduran. Individu tetap berfokus pada tugas dan memikirkan strategi untuk

menghadapi kesulitan. Individu menganggap kegagalan sebagai akibat upaya

yang kurang memadai, yang akan mendukung orientasi kesuksesan. Individu

memandang ancaman dan stressor potensial dengan percaya diri bahwa ia dapat

melakukan kontrol terhadap hal tersebut.

Cara pandang individu yang efficacy tersebut memperbesar kemungkinan

penyelesaian tugas, mengurangi stres, dan mengurangi kerentanan untuk

mengalami depresi (Bandura, 1997).Individu yang meragukan kemampuannya

dalam kegiatan tertentu (self efficacy rendah) menarik diri dari kegiatan yang sulit.

Individu tersebut merasa sulit untuk memotivasi dirinya sendiri, mengendurkan

usahanya dan terlalu cepat menyerah ketika menghadapi rintangan. Individu

memiliki aspirasi yang rendah dan komitmen yang lemah terhadap tujuan yang

ingin dicapainya.

Self-efficacy juga dapat diartikan sebagai evaluasi seseorang mengenai

kemampuan atau kompetensi diri dalam melakukan suatu tugas, mencapai tujuan,

atau mengatasi suatu masalah (Suciati, 2014). Keyakinan terhadap kemampuan

diri ini dapat mempengaruhi perasaan, cara berpikir, motivasi dan tingkahlaku

sosial seseorang. Semakin kuat selfefficacy yang dimiliki seseorang, maka akan

semakin tinggi prestasi dan kemampuan individu yang dapat dicapainya. Dalam

situasi yang tertekan, mereka menekankan kelemahan personalnya, sulitnya tugas,

dan konsekuensi merugikan jika mengalami kegagalan. Individu lambat dalam

memulihkan rasa efficacy setelah mengalami kegagalan dan kemunduran.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 31: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

23

Menurut Lahey,2009 Self Efficacy adalah persepsi bahwa seseorang mampu

melakukan sesuatu yang penting untuk mencapai tujuannya.Oleh karena individu

yang kinerjanya kurang memadai dianggap sebagai individu yang memiliki

bakat/kemampuan yang kurang memadai. Individu seperti ini kemudian mudah

mengalami stres dan depresi. Konsep self-efficacy adalah inti dari teori social

cognitive yang dikemukakan oleh Albert Bandura.

Self-efficacy adalah keyakinan yang dipegang seseorang tentang

kemampuannya dan juga hasil yang akan ia peroleh dari kerja kerasnya

mempengaruhi cara mereka berperilaku (Bandura, 1997). Selanjutnya Bandura

(1997), menambahkan bahwa self-efficacy merupakan keyakinan individu bahwa

ia dapat menguasai situasi dan memperoleh hasil yang positif.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa self-

efficacy merupakan keyakinan atau kepercayaan individu mengenai kemampuan

dirinya untuk mengorganisasi, melakukan suatu tugas, mencapai suatu tujuan,

menghasilkan sesuatu dan mengimplementasi tindakan untuk menampilkan

kecakapan tertentu.

2. Dimensi Self-Efficacy

Bandura (1997), membedakan keyakinan self-efficacy ke dalam beberapa

dimensi yaitu:

a. Tingkat (level)

Self-efficacy individu dalam mengerjakan suatu tugas berbeda dalam tingkat

kesulitan tugas. Individu memiliki self-efficacy yang tinggi pada tugas yang

mudah dan sederhana, atau juga pada tugas-tugas yang rumit dan membutuhkan

kompetensi yang tinggi. Individu yang memiliki self- efficacy yang tinggi

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 32: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

24

cenderung memilih tugas yang tingkat kesukarannya sesuai dengan

kemampuannya.

Rentang kapabilitas yang dipersepsi individu diukur pada tingkatan-

tingkatan tuntutan tugas yang merepresentasikan derajat tantangan atau rintangan

yang berbeda untuk mencapai kesuksesan dalam tampilan kerja (successful

performance).

Jika tidak ada hambatan untuk mengatasi kesulitan, aktivitas tersebut mudah

untuk ditampilkan, dengan demikian setiap orang memiliki perceived self-

efficacy yang tinggi untuk hal tersebut. Sebagai contoh, mengukur efficacy lompat

tinggi, atlet menilai kekuatan dari efficacy mereka bahwa mereka dapat

melompati kayu palang yang diatur dalam beberapa tingkat ketinggian yang

berbeda.

Individu menilai seberapa baik mereka dapat membuat diri mereka

melakukan olah raga di dalam berbagai kondisi rintangan, seperti saat mereka

berada dalam tekanan pekerjaan, lelah, atau mengalami tekanan mental, cuaca

buruk atau saat mereka memiliki komitmen lain atau hal lain yang lebih menarik

untuk dilakukan.

b. Keadaan Umum (Generality)

Generality merupakan sejauh mana individu yakin akan kemampuannya

dalam berbagai situasi tugas, mulai dari dalam melakukan suatu aktivitas yang

biasa dilakukan atau situasi tertentu yang tidak pernah dilakukan hingga dalam

serangkaian tugas atau situasi sulit dan bervariasi, kemampuan dalam

mengaplikasikan keyakinan terhadap kemampuan diri dalam berbagai situasi yang

berbeda serta kemampuan untuk belajar dari pengalaman. Generality merupakan

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 33: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

25

perasaan kemampuan yang ditunjukkan individu pada konteks tugas yang

berbeda-beda, baik itu melalui tingkah laku, kognitif dan afektifnya.

c. Kekuatan (strength)

Dimensi yang ketiga ini lebih menekankan pada tingkat kekuatan atau

kemantapan individu terhadap keyakinannya. Self-efficacy menunjukkan bahwa

tindakan yang dilakukan individu akan memberikan hasil yang sesuai dengan

yang diharapkan individu. Self-efficacy menjadi dasar dirinya melakukan usaha

yang keras, bahkan ketika menemui hambatan sekalipun. Dari penjelasan di atas

dapat disimpulkan bahwa self-efficacy mencakup dimensi tingkat (level), Keadaan

umum (generality) dan kekuatan (strength).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa self-efficacy mencakup

dimensi tingkat (level), Keadaan umum (generality) dan kekuatan

(strength).Dalam penelitian yang dilakukann Mukliyatus Sa’adah (2012), dimensi

self efficacy yang telah dirumuskan Bandura, Brown dalam Widiyanto (2006)

menyebutkan bahwa terdapat 5 indikator self efficacy, yaitu :

a) Yakin dapat menyelesaikan tugas tertentu.

b) Yakin dapat memotivasi diri untuk melakukan tindakan yang diperlukan

untuk menyelesaikan tugas

c) Yakin bahwa dirinya mampu tekun dalam menghadapi tugas

d) Yakin bahwa dirinya mampu bertahan menghadapi hambatan dan

kesulitan.

3. Sumber-Sumber Self-Efficacy

Bandura (1986) menjelaskan bahwa self-efficacy individu didasarkan pada

empat hal, yaitu:

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 34: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

26

a. Pengalaman akan kesuksesan Pengalaman akan kesuksesan adalah sumber

yang paling besar pengaruhnya terhadap self-efficacy individu karena didasarkan

pada pengalaman otentik. Pengalaman akan kesuksesan menyebabkan self-

efficacy individu meningkat, sementara kegagalan yang berulang mengakibatkan

menurunnya self-efficacy, khususnya jika kegagalan terjadi ketika self-efficacy

individu belum benar-benar terbentuk secara kuat.Kegagalan juga dapat

menurunkan self-efficacy individu jika kegagalan tersebut tidak merefleksikan

kurangnya usaha atau pengaruh dari keadaan luar.

b. Pengalaman individu lain Individu tidak bergantung pada pengalamannya

sendiri tentang kegagalan dan kesuksesan sebagai sumber self-efficacynya. Self-

efficacy juga dipengaruhi oleh pengalaman individu lain. Pengamatan individu

akan keberhasilan individu lain dalam bidang tertentu akan meningkatkan self-

efficacy individu tersebut pada bidang yang sama.

Individu melakukan persuasi terhadap dirinya dengan mengatakan jika

individu lain dapat melakukannya dengan sukses, maka individu tersebut juga

memiliki kemampuan untuk melakukanya dengan baik. Pengamatan individu

terhadap kegagalan yang dialami individu lain meskipun telah melakukan banyak

usaha menurunkan penilaian individu terhadap kemampuannya sendiri dan

mengurangi usaha individu untuk mencapai kesuksesan.Ada dua keadaan yang

memungkinkan self-efficacy individu mudah dipengaruhi oleh pengalaman

individu lain, yaitu kurangnya pemahaman individu tentang kemampuan orang

lain dan kurangnya pemahaman individu akan kemampuannya sendiri.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 35: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

27

c. Persuasi verbal Persuasi verbal dipergunakan untuk meyakinkan individu

bahwa individu memiliki kemampuan yang memungkinkan individu untuk meraih

apa yang diinginkan.

d. Keadaan fisiologis Penilaian individu akan kemampuannya dalam mengerjakan

suatu tugas sebagian dipengaruhi oleh keadaan fisiologis. Gejolak emosi dan

keadaan fisiologis yang dialami individu memberikan suatu isyarat terjadinya

suatu hal yang tidak diinginkan sehingga situasi yang menekan cenderung

dihindari. Informasi dari keadaan fisik seperti jantung berdebar dan gemetar

menjadi isyarat bagi individu bahwa situasi yang dihadapinya berada di atas

kemampuannya.

Berdasarkan penjelasan di atas, self-efficacy bersumber pada pengalaman

akan kesuksesan, pengalaman individu lain, persuasi verbal, dan keadaan

fisiologis individu.

4. Proses-proses Self-Efficacy

Bandura (1997) menguraikan proses psikologis self-efficacy dalam

mempengaruhi fungsi manusia. Proses tersebut dapat dijelaskan melalui cara-cara

dibawah ini :

a. Proses kognitif Dalam melakukan tugas akademiknya, individu

menetapkan tujuan dan sasaran perilaku sehingga individu dapat merumuskan

tindakan yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Penetapan sasaran pribadi

tersebut dipengaruhi oleh penilaian individu akan kemampuan kognitifnya.

Fungsi kognitif memungkinkan individu untuk memprediksi kejadian-

kejadian sehari-hari yang akan berakibat pada masa depan. Asumsi yang timbul

pada aspek kognitif ini adalah semakin efektif kemampuan individu dalam

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 36: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

28

analisis dan dalam berlatih mengungkapkan ide-ide atau gagasan-gagasan pribadi,

maka akan mendukung individu bertindak dengan tepat untuk mencapai tujuan

yang diharapkan. Individu akan meramalkan kejadian dan mengembangkan cara

untuk mengontrol kejadian yang mempengaruhi hidupnya. Keahlian ini

membutuhkan proses kognitif yang efektif dari berbagai macam informasi.

Semakin kuat self-efficacy yang dipersepsi, semakin tinggi tantangan tujuan yang

mereka tentukan untuk diri mereka dan semakin kuat komitmen mereka pada

tujuan mereka.

Kebanyakan tindakan pada awalnya diatur dalam pikiran. Belief seseorang

mengenai bentuk efficacy yang mereka miliki membentuk tipe anticipatory

scenario yang mereka bentuk dan latih. Mereka yang mempunyai penghayatan

efficacy yang tinggi, membayangkan skenario sukses yang memberikan tuntunan

yang positif dan dukungan untuk pelaksanaan pencapaian. Mereka yang

meragukan efficacy mereka, membayangkan skenario kegagalan dan terpaku pada

berbagai hal yang tidak beres. Hal tersebut sulit untuk mencapai hasil yang baik

sambil melawan keraguan terhadap diri sendiri.

Fungsi utama dari pikiran adalah memungkinkan orang untuk meramalkan

kejadian dan mengembangkan cara untuk mengendalikan hal yang mempengaruhi

hidup mereka. Dalam mempelajari aturan-aturan prediktif dan regulatif, orang

harus mengolah pengetahuan yang mereka miliki untuk membangun pilihan,

menimbang dan mengintegrasikan faktor prediktif, untuk menguji dan

memperbaiki penilaian-penilaian hasil dari tindakan mereka dan akibatnya, baik

jangka panjang maupun jangka pendek, dan untuk mengingat faktor-faktor yang

telah mereka uji dan bagaimana faktor-faktor itu telah terlaksana dengan baik.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 37: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

29

b. Proses motivasi

Motivasi individu timbul melalui pemikiran optimis dari dalam dirinya

untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan. Individu berusaha memotivasi diri

dengan menetapkan keyakinan pada tindakan yang akan dilakukan, merencanakan

tindakan yang akan direalisasikan.

Terdapat beberapa macam motivasi yang dibangun dari beberapa teori yaitu

atribusi penyebab yang berasal dari teori atribusi dan pengharapan akan hasil yang

terbentuk dari teori nilai-pengharapan. Seseorang memotivasi diri mereka dan

mengarahkan antisipasi tindakan mereka dengan melatih forethought. Mereka

membentuk efficacy mengenai apa yang dapat dilakukan. Mereka mungkin

mengantisipasi hasil dari tindakan yang mengarah pada masa depan. Mereka

menetapkan tujuan untuk diri mereka dan langkah-langkah yang dirancang untuk

merealisasikan masa depan yang bermakna.

Ada tiga bentuk motivasi yaitu causal attributions, outcomes expentancies,

dan cognized goals. Teori lainnya yang berhubungan adalah teori attribution, teori

expentancy value dan teori goal. Self-efficacy mempengaruhi causal attributions.

Seseorang yang mempunyai efficacy yang tinggi mengartikan kegagalan sebagai

usaha yang kurang, sementara mereka yang kurang memiliki efficacy mengartikan

kegagalan mereka disebabkan oleh kemampuan yang kurang. Causal attributions

ini mempengaruhi motivasi, hasil yang dicapai dan reaksi-reaksi afektif terutama

melalui belief dari self-efficacy. Dalam teori expectancy value, motivasi yang

diatur oleh harapan ditentukan oleh rangkaian perilaku tertentu yang akan

menghasilkan hasil tertentu dan makna dari hasil itu. Tetapi seseorang bertindak

berdasarkan belief mereka tentang apa yang dapat mereka lakukan, seperti halnya

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 38: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

30

belief mengenai hasil yang mungkin mereka capai. Pengaruh yang memotivasi

mengenai pengharapan hasil yang dapat dicapai sebagian diatur oleh self-efficacy

belief.

c. Proses afeksi

Afeksi terjadi secara alami dalam diri individu dan berperan dalam

menentukan intensitas pengalaman emosional. Afeksi ditujukan dengan

mengontrol kecemasan dan perasaan depresif yang menghalangi pola-pola pikir

yang benar untuk mencapai tujuan. Proses afeksi berkaitan dengan kemampuan

mengatasi emosi yang timbul pada diri sendiri untuk mencapai tujuan yang

diharapkan. Kepercayaan individu terhadap kemampuannya mempengaruhi

tingkat stres dan depresi yang dialami ketika menghadapi tugas yang sulit atau

bersifat mengancam. Individu yang yakin dirinya mampu mengontrol ancaman

tidak akan membangkitkan pola pikir yang mengganggu. Individu yang tidak

percaya akan kemampuannya akan mengalami kecemasan karena tidak mampu

mengelola ancaman tersebut.

Efficacy seseorang tentang kemampuan coping-nya mempengaruhi seberapa

banyak stres dan depresi yang mereka alami dalam situasi mengancam atau sulit,

dan juga memengaruhi level motivasi mereka. Perceivedself-efficacy individu

untuk melakukan pengendalian terhadap stresor, memainkan peranan penting

dalam anxiety arousal. Orang yang yakin bahwa dirinya dapat mengendalikan

ancaman, mereka tidak mengalami gangguan konsentrasi. Namun, orang yang

tidak yakin akan kemampuan mereka dalam mengendalikan keadaan yang

mengancam, mengalami anxiety arousal yang tinggi. Mereka terpaku pada coping

deficiency-nya. Mereka memandang aspek-aspek dalam lingkungan mereka penuh

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 39: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

31

dengan bahaya. Mereka membesar-besarkan derajat dari ancaman yang mungkin

terjadi dan cemas pada hal-hal yang sesungguhnya jarang terjadi.

Dengan pemikiran yang tidak menunjukkan adanya self- efficacy tersebut,

mereka membuat stres diri mereka sendiri dan mengganggu level of functioning

mereka. Perceived self-efficacy mengatur perilaku menghindar dan juga anxiety

arousal. Semakin kuat penghayatan self-efficacy, semakin berani seseorang untuk

melakukan aktivitas yang membebani dan mengancam. Perceivedself-efficacy

untuk mengendalikan proses pemikiran, merupakan sebuah faktor kunci dalam

mengatur pola pikiran yang dapat menghasilkan stres dan depresi. Bukan

banyaknya pikiran yang mengganggu, melainkan dari ketidakmampuan untuk

menghapus pikiran tersebut yang merupakan sumber utama dari distress.

d. Proses seleksi

Proses seleksi berkaitan dengan kemampuan individu untuk menyeleksi

tingkah laku dan lingkungan yang tepat, sehingga dapat mencapai tujuan yang

diharapkan. Ketidakmampuan individu dalam melakukan seleksi tingkah laku

membuat individu tidak percaya diri, bingung, dan mudah menyerah ketika

menghadapi masalah atau situasi sulit. Self-efficacy dapat membentuk hidup

individu melalui pemilihan tipe aktivitas dan lingkungan. Individu akan mampu

melaksanakan aktivitas yang menantang dan memilih situasi yang diyakini

mampu ditangani. Individu akan memelihara kompetensi, minat, hubungan sosial

atas pilihan yang ditentukan.

Sejauh ini diskusi dipusatkan pada proses efficacy-activated yang

memungkinkan individu untuk menciptakan lingkungan yang menguntungkan dan

untuk melakukan pengendalian terhadap lingkungan yang mereka hadapi setiap

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 40: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

32

hari. Apa yang terjadi pada sebagian orang adalah produk dari lingkungan mereka

sendiri. Oleh karena itu, belief terhadap self-efficacy dapat membentuk jalan

kehidupan dengan mempengaruhi tipe aktivitas dan lingkungan yang dipilih.

Orang cenderung menghindari aktivitas dan situasi yang mereka yakini di luar

kemampuan coping mereka.

Tetapi mereka lebih mudah melakukan aktivitas yang menantang dan

memilih situasi yang dinilai bahwa mereka mampu menanganinya. Berdasarkan

pilihan yang dibuat, mengembangkan kompetensi, minat, dan jaringan sosial yang

berbeda akan menentukan jalan hidup mereka. Setiap faktor yang memengaruhi

tingkah laku memilih dapat memengaruhi arah perkembangan diri seseorang. Hal

ini dapat terjadi karena pengaruh sosial dalam lingkungan yang dipilih akan terus

meningkatkan kemampuan, nilai dan minat tertentu. Pilihan karir dan

perkembangan, merupakan salah satu contoh yang menggambarkan kekuatan dari

self-efficacy yang berdampak pada jalan kehidupan melalui proses yang berkaitan

dengan pilihan. Orang-orang yang self-efficacynya tinggi, minat mereka terhadap

pilihan karir lebih besar dan mereka mempersiapkan diri mereka dengan usaha

untuk mengejar pendidikan dan pekerjaan yang mereka pilih, dengan demikian

keberhasilan mereka juga lebih besar.

Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa proses self-efficacy meliputi

proses kognitif, proses motivasi, proses afeksi, dan proses seleksi.

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Self-Efficacy

Menurut Bandura (1997) tinggi rendahnya self-efficacy seseorang dalam

tiap tugas sangat bervariasi. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa faktor yang

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 41: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

33

berpengaruh dalam mempersepsikan kemampuan diri individu. Menurut Bandura

(1997) ada beberapa yg mempengaruhi self-efficacy, antara lain:

a. Jenis kelamin

Orang tua sering kali memiliki pandangan yang berbeda terhadap

kemampuan laki-laki dan perempuan. Bandura (1997), mengatakan bahwa

terdapat perbedaan pada perkembangan kemampuan dan kompetesi lakilaki dan

perempuan. Ketika laki-laki berusaha untuk sangat membanggakan dirinya,

perempuan sering kali meremehkan kemampuan mereka. Hal ini berasal dari

pandangan orang tua terhadap anaknya. Orang tua menganggap bahwa wanita

lebih sulit untuk mengikuti pelajaran dibanding laki-laki, walapun prestasi

akademik mereka tidak terlalu berbeda. Semakin sering seorang wanita menerima

perlakuan streotipe gender ini, maka semakin rendah penilaian mereka terhadap

kemampuan dirinya. Pada beberapa bidang pekerjaan tertentu para pria memiliki

self- efficacy yang lebih tinggi dibanding dengan wanita, begitu juga sebaliknya

wanita unggul dalam beberapa pekerjaan dibandingkan dengan pria.

b. Usia

Self-efficacy terbentuk melalui proses belajar sosial yang dapat berlangsung

selama masa kehidupan. Individu yang lebih tua cenderung memiliki rentang

waktu dan pengalaman yang lebih banyak dalam mengatasi suatu hal yang terjadi

jika dibandingkan dengan individu yang lebih muda, yang mungkin masih

memiliki sedikit pengalaman dan peristiwa-peristiwa dalam hidupnya. Individu

yang lebih tua akan lebih mampu dalam mengatasi rintangan dalam hidupnya

dibandingkan dengan individu yang lebih muda, hal ini juga berkaitan dengan

pengalaman yang di miliki individu sepanjang rentang kehidupannya.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 42: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

34

c. Tingkat pendidikan

Self-efficacy terbentuk melalui proses belajar yang dapat diterima individu

pada tingkat pendidikan formal. Individu yang memiliki jenjang yang lebih tinggi

biasanya memiliki self-efficacy yang lebih tinggi, karena pada dasarnya mereka

lebih banyak belajar dan lebih banyak menerima pendidikan formal, selain itu

individu yang memiliki jenjang pendidikan yang lebih tinggi akan lebih banyak

mendapatkan kesempatan untuk belajar dalam mengatasi persoalan-persoalan

dalam hidupnya.

d. Pengalaman

Self-efficacy terbentuk melalui proses belajar yang dapat terjadi pada suatu

organisasi ataupun perusahaan dimana individu bekerja. Self-efficacy terbentuk

sebagai suatu proses adaptasi dan pembelajaran yang ada dalam situasi kerjanya

tersebut. Semakin lama seseorang bekerja maka semakin tinggi self-efficacy yang

dimiliki individu tersebut dalam pekerjaan tertentu, akan tetapi tidak menutup

kemungkinann bahwa self-efficacy yang dimiliki oleh individu tersebut justru

cenderung menurun atau tetap. Hal ini juga sangat tergantung kepada bagaimana

individu menghadapai keberhasilan dan kegagalan yang dialaminya selama

melalukan pekerjaan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang mempengaruhi Self-

Efficacy yaitu jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan pengalaman.

6. Manfaat Self-efficacy

Self-efficacy dipersepsi sebagai generative capability.Self efficacy

merupakan faktor kunci dalam sistem pembangkit kompetensi individu. Dengan

generative capability, Subskills dari kognitif, sosial, emosional, dan perilaku

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 43: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

35

diorganisasikan dan dikelola untuk mencapai tujuan. Individu yang memiliki

subskills, belum tentu memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai

subskills itu ke dalam tindakan yang sesuai dan menampilkannya dengan baik

dalam situasi sulit. Kemampuan individu mempertahankan rasa efficacy (merasa

diri mampu) memungkinkan individu melakukan hal-hal luar biasa dengan

menggunakan keterampilan mereka secara produktif dalam menghadapi hambatan

yang sangat kuat (Bandura, 1997).

Dengan demikian, self-efficacy yang dipersepsi individu merupakan

kontributor penting terhadap tampilan prestasi kerja, bagaimanapun keterampilan

yang dimilikinya. Self-Efficacy mempengaruhi proses pemikiran, tingkat dan daya

tahan dari motivasi, kondisi afektif, dimana semua ini merupakan kontributor

penting terhadap tipe kinerja yang direalisasikan. Beliefs of personal efficacy

memiliki kontribusi yang kuat terhadap kinerja individu. Individu yang membuat

suatu hal terjadi, apakah itu keberhasilan atau kegagalan, bukannya secara pasif

mengobservasi diri mereka sendiri mengalami suatu kejadian. Hasil yang dicapai

manusia dan kesejahteraan pribadi yang positif membutuhkan penghayatan yang

optimis akan self-efficacy. Hal ini disebabkan karena dalam kenyataannya

kehidupan sosial sehari-hari penuh dengan kesulitan. Lingkungan penuh dengan

halangan, kekurangan, rintangan, frustrasi, dan ketidakseimbangan. Seseorang

perlu memiliki sense of personal efficacy yang kuat untuk bertahan dan tetap

tekun dalam melakukan usaha yang diperlukan agar dapat mencapai keberhasilan.

Orang yang ingin melakukan perubahan sosial sangat yakin bahwa mereka

dapat mengerahkan usaha kolektif yang diperlukan untuk mengadakan perubahan

sosial. Meskipun keyakinan mereka jarang tercapai sepenuhnya, mereka bertahan

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 44: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

36

dalam usaha untuk melakukan perubahan sehingga pada akhirnya berhasil

mencapai performance yang signifikan. Jika social reformers terpaku pada

kenyataan terhadap prospek perubahan sistem sosial, mereka akan menghentikan

usaha mereka atau dengan mudah menjadi korban dari kritikan. Orang yang

terpaku pada kenyataan dapat menyesuaikan diri dengan mudah terhadap realita

yang terjadi. Tetapi mereka yang memiliki self-efficacy yang kuat memiliki

kemungkinan untuk merubah realitas tersebut ke arah yang lebih positif.

Prestasi yang inovatif juga membutuhkan penghayatan akan efficacy yang

tinggi. Inovasi membutuhkan usaha yang keras dalam jangka panjang dengan

hasil yang belum pasti. Terlebih lagi inovasi yang bertentangan dengan preferensi

dan praktek-praktek yang sudah ada di kehidupan manusia, individu yang inovatif

akan berhadapan dengan reaksi negatif dari lingkungan sosial. Oleh karena itu

tidaklah mengejutkan bahwa jarang ditemukan individu yang terpaku pada

kenyataan kemudian berperan sebagai innovators atau great achievers (Bandura,

1997).

Berdasarakan uraian diatas manfaat self efficcay adalah Kemampuan

individu mempertahankan rasa efficacy (merasa diri mampu) memungkinkan

individu melakukan hal-hal luar biasa dengan menggunakan keterampilan mereka

secara produktif dalam menghadapi hambatan yang sangat kuat.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 45: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

37

C. Kecemasan

1. Pengertian Kecemasan

Pada dasarnya, kecemasan merupakan hal wajar yang pernah dialami oleh

setiap manusia. Kecemasan sudah dianggap sebagai bagian dari kehidupan sehari-

hari. Kecemasan adalah suatu perasaan yang sifatnya umum, dimana seseorang

merasa ketakutan atau kehilangan kepercayaan diri yang tidak jelas asal maupun

wujudnya (Wiramihardja, 2005). Kecemasan adalah suatu keadaan yang membuat

seseorang tidak nyaman dan terbagi dalam beberapa tingkatan.

Kecemasan adalah sesuatu yang menimpa hampir setiap orang pada waktu

tertentu dalam kehidupannya. Kecemasan merupakan reaksi normal terhadap

situasi yang sangat menekan kehidupan seseorang. Kecemasan bisa muncul

sendiri atau bergabung dengan gejala-gejala lain dari berbagai gangguan emosi

(Ramaiah, 2003). Menurut Kaplan, Sadock, dan Grebb ( Fauziah &Widuri, 2000)

kecemasan adalah respon terhadap situasi tertentu yang mengancam, dan

merupakan hal yang normal terjadi menyertai perkembangan, perubahan,

pengalaman baru atau yang belum pernah dilakukan, serta dalam menemukan

identitas diri dan arti hidup. Kecemasan adalah reaksi yang dapat dialami

siapapun. Namun cemas yang berlebihan, apalagi yang sudah menjadi gangguan

akan menghambat fungsi seseorang dalam kehidupannya.

Lubis (2009) menjelaskan bahwa kecemasan adalah tanggapan dari sebuah

ancaman nyata ataupun khayal. Individu mengalami kecemasan karena adanya

ketidakpastian dimasa mendatang. Kecemasan dialami ketika berfikir tentang

sesuatu tidak menyenangkan yang akan terjadi. Sedangkan Sundari (2004)

memahami kecemasan sebagai suatu keadaan yang menggoncangkan karena

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 46: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

38

adanya ancaman terhadap kesehatan.Kecemasan merupakan sesuatu yang

menimpa hampir setiap orang pada waktu tertentu dalam kehidupannya

(Kusumawati, 2010). Pada dasarnya, kecemasan merupakan hal wajar yang

pernah dialami oleh setiap manusia. Kecemasan sudah dianggap sebagai bagian

dari kehidupan sehari-hari. Kecemasan adalah suatu perasaan yang sifatnya

umum, dimana seseorang merasa ketakutan atau kehilangan kepercayaan diri yang

tidak jelas asal maupun wujudnya (Wiramihardja, 2005)

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kecemasan adalah

respon individu yang tidak menyenangkan dan suatu perasaan tidak mengetahui

apa yang akan terjadi, dengan beranggapan nanti akan terjadi sesuatu yang

menurut individu berdampak buruk, yang ditandai dengan istilah seperti takut dan

khawatir.

2. Aspek-aspek Kecemasan :

Aspek – aspek Kecemasan Greenberger dan Padesky (dalam Emjifari, 2012)

menyatakan bahwa kecemasan berasal dari dua aspek, yakni aspek kognitif dan

aspek kepanikan yang terjadi pada seseorang, diantaranya adalah:

a. Aspek kognitif

1. Kecemasan disertai dengan persepsi bahwa seseorang sedang berada dalam

bahaya atau terancam atau rentan dalam hal tertentu, sehingga gejala fisik

kecemasan membuat seseorang siap merespon bahaya atau ancaman yang

menurutnya akan terjadi.

2. Ancaman tersebut bersifat fisik, mental atau sosial, diantaranya adalah

(a). Ancaman fisik terjadi ketika seseorang percaya bahwa ia akan terluka secara

fisik;

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 47: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

39

(b). Ancaman mental terjadi ketika sesuatu membuat khawatir bahwa dia akan

menjadi gila atau hilang ingatan;

(c). Ancaman sosial terjadi ketika seseorang percaya bahwa dia akan ditolak,

dipermalukan, merasa malu atau dikecewakan.

3. Persepsi ancaman berbeda-beda untuk setiap orang.

4. Sebagian orang, karena pengalaman mereka bisa terancam dengan begitu

mudahnya dan akan lebih sering cemas. Orang lain mungkin akan memiliki rasa

aman dan keselamatan yang lebih besar. Tumbuh di lingkungan yang kacau dan

tidak stabil bisa membuat seseorang menyimpulkan bahwa dunia dan orang lain

selalu berbahaya.

5. Pemikiran tentang kecemasan berorientasi pada masa depan dan sering kali

memprediksi malapetaka. Pemikiran tentang kecemasan sering dimulai dengan

keragu-raguan dan berakhir dengan hal yang kacau, pemikiran tentang kecemasan

juga sering meliputi citra tentang bahaya. Pemikiran-pemikiran ini semua adalah

masa depan dan semuanya memprediksi hasil yang buruk.

b. Aspek kepanikan

Panik merupakan perasaan cemas atau takut yang ekstrem. Rasa panik

terdiri atas kombinasi emosi dan gejala fisik yang berbeda. Seringkali rasa panik

ditandai dengan adanya perubahan sensasi fisik atau mental, dalam diri seseorang

yang menderita gangguan panik, terjadi lingkaran setan saat gejalagejala fisik,

emosi, dan pemikiran saling berinteraksi dan meningkat dengan cepat. Pemikiran

ini menimbulkan ketakutan dan kecemansa serta merangsang keluarnya adrenalin.

Pemikiran yang katastrofik dan reaksi fisik serta emosional yang lebih intens yang

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 48: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

40

terjadi bisa menimbulkan dihindarinya aktivitas atau situasi saat kepanikan telah

terjadi sebelumnya.

Blackburn dan Davidson (dalam Safaria, 2009) mengemukakan aspek-aspek

kecemasan yang dikemukakan dalam lima reaksi yaitu sebagai berikut:

a. Gerakan Biologis

Gerakan biologis yaitu reaksi yang ditandai dengan munculnya gerakan

otomatis meningkat, kegugupan, mudah pusing, mudah marah, berkeringat,

gemetar, pusing, berdebar-debar, mual dan mulut kering.

b. Perilaku

Reaksi perilaku yaitu reaksi yang ditandai dengan munculnya kegelisahan,

gugup,waspada yang berlebihan, dan menghindar.

c. Motivasi

Reaksi motivasi ayitu reaksi yang ditandai dengan tidak memiliki

semangat, mudah khawatir, menghindari situasi dan bahkan lari dari kenyataan.

d. Pikiran

Reaksi pikiran yaitu yang ditandai dengan munculnya kekhawtiran, sukar

berkonsentrasi, pikiran kosong, membesar-besarkan ancaman dan memandang

diri tidak berdaya.

e.Suasana hati

Reaksi suasana hati yaitu reaksi yang ditandai dengan munculnya

kecemasan mudah marah, gelisah,mudah curiga, dan perasaan yang sangat tegang.

Calhoun dan Acocella (dalam Safaria, 2012) mengemukakan aspek-aspek

kecemasan yang dikemukakan dalam tiga reaksi berikut, yaitu:

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 49: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

41

a. Reaksi emosional

Reaksi emosinal yaitu komponen yang berkaitan dengan persepsi individu

terhadap pengaruh psikologis dari kecemasan, seperti perasaan kerpihatinan,

ketetgangan, sedih, mencela diri sendiri atau orang lain.

b. Reaksi kognitif

Reasi kognitif taitu ketakutan dan kekhawtiran yang berpengaruh terhadap

kemampuan berfikir jernih sehingga mengganggu dalam memecahkan masalah

dan mengatasi tuntutan lingkungan sekitarnya.

c. Reaksi fisiologis

Reaksi fisiologis yaitu reaksi yang ditampilkan oleh tubuh terhadap

sumber ketakutan dan kekhawtiran. Reaksi ini berkaitan dengan sistem syaraf

yang mengendalikan otot dan kelenjar tubuh hingga timbul reaksi dalam bentuk

jantung berdetak lebih keras, nafas bergerak lebih cepat, tekanan darah meningkat.

Aspek- aspek kecemasan menurut Nevid, Rathus dan Greene (2003) yaitu:

a. Aspek fisik

Seseorang yang mengalami kecemasan dapat tercermin dari kondisi

fisiknya, seperti tangan bergetar, muncul banyak keringat, kesulitan berbicara,

suara bergetar, timbul keinginan buang air kecil, jantung berdebar lebih keras,

kesulitan bernafas, merasa lemas, atau pusing.Hal ini merupakan perubahan yang

mudah diamati dan sulit untuk disembunyikan sebab tampak jelas dari aktifitas

fisik dan pada saat itu pula mengganggu aktifitas atau menghentikan kegiatan

yang dilakukan, pada masa seperti ini harus dilakukan penanganan yang tepat

untuk meringankan dan meredakan gejala tersebut sehingga tidak menjadi sesuatu

yang berbahaya untuk orang yang mengalami dan orang di sekitarnya.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 50: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

42

b. Aspek kognitif

Kecemasan dapat ditandai dengan adanya ciri kognitif seperti sulit untuk

berkonsentrasi, berpikir tidak dapat mengendalikan masalah, ketakukan tidak bias

menyelesaikan masalah, adanya rasa khawatir, ketakutan akan terjadi sesuatu

dimasa depan, timbul perasaan terganggu, atau adanya keyakinan yang muncul

tanpa alasan yang jelas bahwa akan segera terjadi hal yang mengerikan.

c. Aspek perilaku

Kecemasan yang dialami seseorang dapat terlihat dari perilakunya.

Perilaku individu yang mengalami kecemasan seperti mengindar, melekat dan

dependen, dan perilaku terguncang. perilaku ini merupakan dampak dari adanya

kecemasan tersebut hingga berhubungan dengan hubungan sosialnya, ia akan

dengan mudah mengalami kecemasan yang berulang ketika mengingat atau

mengalami hal yang hampir sama.

d. Aspek afektif

Ciri afektif dari kecemasan merupakan perasaan seseorang yang

mengalami kecemasan, seperti gugup, tersinggung, takut, tegang, gelisah, tidak

sabar, atau kecewa.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek

kecemasan terdiri dari lima reaksi yaitu, gerakan biologis, perilaku, motivasi,

pikiran dan suasana hati.

3. Dimensi Kecemasan

Haber dan Runyon (1984) mengungkapkan jika individu mengalami

perasaan gelisah, gugup, atau tegang dalam menghadapi suatu situasi yang tidak

pasti, berarti orang tersebut tengah mengalami kecemasan, yaitu perasaan yang

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 51: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

43

tidak menyenangkan dan merupakan pertanda bahwa sesuatu yang buruk akan

terjadi.

Haber dan Runyon (1984) menjelaskan terdapat 4 dimensi kecemasan yaitu:

1. Dimensi Kognitif (dalam pikiran seseorang)

Dimensi kognitif yaitu perasaan tidak menyenangkan yang muncul dalam

pikiran seseorang sehingga ia mengalami perasaan risau dan khawatir.

Kekhawatiran ini dapat terjadi mulai dari tingkat khawatir yang ringan lalu panik,

cemas, dan merasa akan terjadi malapetaka, kiamat, serta kematian. Saat individu

mengalami kondisi ini ia tidak dapat berkonsentrasi, tidak dapat mengambil

keputusan, dan mengalami kesulitan untuk tidur. Termasuk dimensi kognitif

antara lain menjadi sulit tidur di malam hari, mudah bingung, dan lupa.

2. Dimensi Motorik (dalam tindakan seseorang)

Dimensi motorik yaitu perasaan tidak menyenangkan yang muncul dalam

bentuk tingkah laku seperti meremas jari, jari-jari & tangan gemetar, tidak dapat

duduk diam atau berdiri di tempat, menggeliat, menggigit bibir, menjentikkan

kuku, gugup, dan mengambangkan Tics. Biasanya orang yang cemas

menunjukkan pergerakan secara acak.

3. Dimensi Somatis (dalam reaksi fisik/biologis)

Dimensi somatis yaitu perasaan yang tidak menyenangkan yang muncul

dalam reaksi fisik biologis seperti mulut terasa kering, kesulitan bernafas, jantung

berdebar, tangan dan kaki dingin, diare, pusing seperti hendak pingsan, banyak

berkeringat, tekanan darah naik, otot tegang terutama kepala, leher, bahu, dan

dada, serta sulit mencerna makanan.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 52: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

44

4. Dimensi Afektif (dalam emosi seseorang)

Dimensi afektif yaitu perasaan tidak menyenangkan yang muncul dalam

bentuk emosi, perasaan tegang karena luapan emosi yang berlebihan seperti

dihadapkan pada suatu teror. Luapan emosi ini biasanya berupa kegelisahan atau

kekhawatiran bahwa ia dekat dengan bahaya padahal sebenarnya tidak terjadi apa-

apa. Termasuk dimensi afektif antara lain yaitu merasa tidak pasti, menjadi tidak

enak, gelisah, dan menjadi gugup (nervous).

4. Jenis-jenis Kecemasan

Menurut Tim MGBK(Musyawarah Guru Bimbingan Konseling) (2010)

yang mengutip pendapat Freud, kecemasan terdiri dari tiga tipe yaitu kecemasan

realistik, kecemasan neurotik, dan kecemasan moral.

1. Kecemasan realistik

Yaitu rasa takut terhadap ancaman atau bahaya-bahaya nyata yang ada

dilingkungan maupun di dunia luar.

2. Kecemasan neurotik

Yaitu rasa takut, dorongan insting akan lepas dari kendali dan

menyebabkan seseorang berbuat sesuatu yang dapat membuatnya dihukum.

Kecemasan neurotik bukanlah ketakutan terhadap insting-insting itu sendiri,

melainkan ketakutan terhadap hukuman yang akan menimpanya jika suatu insting

dilepaskan. Kecemasan neurotik berkembang berdasarkan pengalaman yang

diperoleh pada masa kanak- kanak terkait dengan hukuman atau ancaman dari

orang tua maupun orang lain yang mempunyai otoritas jika dia melakukan

perbuatan impulsif.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 53: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

45

3. Kecemasan moral

Yaitu rasa takut terhadap suara hati (super ego). Orang-orang yang

memiliki super ego baik cenderung merasa bersalah atau malu jika mereka

berbuat atau berpikir sesuatu yang bertentangan dengan moral. Sama halnya

dengan kecemasan neurotik, kecemasan moral juga berkembang pada masa

kanak-kanak terkait dengan hukuman atau ancaman orang tua maupun orang lain

yang mempunyai otoritas jika dia melakukan perbuatan yang melanggar norma .

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis kecemasan

terdiri dari kecemasan realistik, kecemasan neurotik, dan kecemasan moral .

5. Faktor-faktor Penyebab Kecemasan

Kecemasan sering kali berkembang selama jangka waktu dan sebagian

besar tergantung pada seluruh pengalaman hidup seseorang. Peristiwa-peristiwa

atau situasi khusus dapat mempercepat munculnya serangan kecemasan. Menurut

Daradjat (1983), ada beberapa faktor yang menunujukkan reaksi kecemasan,

diantaranya yaitu :

a. Rasa cemas yang timbul akibat melihat adanya bahaya yang mengancam

dirinya. Kecemasan ini lebih dekat dengan rasa takut, karena sumbernya terlihat

jelas didalam pikiran.

b. Cemas karena merasa berdosa atau bersalah, karena melakukan hal-hal yang

berlawanan dengan keyakinan atau hati nurani. Kecemasan ini sering pula

menyertai gejala-gejala gangguan mental, yang kadang-kadang terlihat dalam

bentuk yang umum.

c. Kecemasan yang berupa penyakit dan terlihat dalam beberapa bentuk.

Kecemasan ini disebabkan oleh hal yang tidak jelas dan tidak berhubungan

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 54: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

46

dengan apapun yang terkadang disertai dengan perasaan takut yang

mempengaruhi keseluruhan kepribadian penderitanya.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor

penyebab kecemasan adalah adanya bahaya yang mengancam diri, merasa

bersalah dan berupa penyakit.

6. Dampak-dampak Kecemasan

Menurut Semiun (2006), dampak kecemasan terdiri dari beberapa simtom,

antara lain :

a. Simtom suasana hati

Individu yang mengalami kecemasan memiliki perasaan akan adanya

hukuman dan bencana yang mengancam dari suatu sumber tertentu yang tidak

diketahui. Orang yang mengalami kecemasan tidak bisa tidur, dan dengan

demikian dapat menyebabkan sifat mudah marah.

b. Simtom kognitif

Kecemasan dapat menyebabkan kekhawatiran dan keprihatinan pada

individu mengenai hal-hal yang tidak menyenangkan yang mungkin terjadi.

Individu tersebut tidak memperhatikan masalah-masalah real yang ada, sehingga

individu sering tidak bekerja atau belajar secara efektif, dan akhirnya dia akan

menjadi lebih merasa cemas.

c. Simtom motor

Orang-orang yang mengalami kecemasan sering merasa tidak tenang,

gugup, kegiatan motor menjadi tanpa arti dan tujuan, misalnya jari-jari kaki

mengetuk-ngetuk, dan sangat kaget terhadap suara yang terjadi secara tiba-tiba.

Simtom motor merupakan gambaran rangsangan kognitif yang tinggi pada

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 55: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

47

individu dan merupakan usaha untuk melindungi dirinya dari apa saja yang

dirasanya mengancam. Kecemasan akan dirasakan oleh semua orang, terutama

jika ada tekanan perasaan ataupun tekanan jiwa.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dampak-dampak

kecemasan terdiri dari simton suasana hati, simton koginitif, dan simton motor.

D. Mutasi pada Anggota Polri

1. Pengertian Mutasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mutasi merupakan

perpindahan pegawai dari satu jabatan ke jabatan yang lain baik sejajar maupun

ke atas atau naik pangkat. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat

disimpulkan bahwa mutasi diartikan sebagai perubahan mengenai atau

pemindahan kerja/ jabatan lain dengan harapan pada jabatan baru tersebut

individu akan lebih berkembang.Menurut Ambarita (2015) yang mengutip

pendapat Nitisemito, pengertian mutasi adalah kegiatan dari pimpinan perusahaan

untuk memindahkan karyawan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain yang

dianggap setingkat atau sejajar.

Hasibuan (2011), menyatakan mutasi adalah suatu perubahan

posisi/jabatan/tempat/pekerjaan yang dilakukan baik secara horizontal maupun

vertikal di dalam satu organisai. Pada dasarnya mutasi termasuk dalam fungsi

pengembangan karyawan, karena tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan

efektivitas kerja dalam perusahaan (pemerintahan) tersebut. Menurut Siagian

(2010) yang mengutip pendapat Sastrohadiwiryo, mutasi adalah kegiatan

ketenagakerjaan yang berhubungan dengan proses pemindahan fungsi, tanggung

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 56: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

48

jawab dan status ketenagakerjaan tenaga kerja ke situasi tertentu dengan tujuan

agar tenaga kerja yang bersangkutan memperoleh kepuasan kerja yang mendalam

dan memberikan prestasi kerja yang semaksimal mungkin kepada perusahaan.

Menurut Simamora (2012) “Mutasi adalah perpindahan seorang karyawan

dari satu pekerjaan ke posisi lainnya yang gaji, tanggung jawab, dan atau jenjang

organisasionalnya relatif sama.” Sedangkan menurut Sastrohadiwiryo (2014):

“Mutasi adalah kegiatan ketenagakerjaan yang berhubungan dengan proses

pemindahan fungsi, tanggung jawab, dan status ketenagakerjaan tenaga kerja ke

situasi tertentu dengan tujuan agar tenaga kerja yang bersangkutan memperoleh

kepuasan kerja yang mendalam dan dapat memberikan prestasi kerja yang

semaksimal mungkin kepada organisasi.”

Pengertian lain menurut Hasibuan (2013) menyatakan sebagai berikut: “

Mutasi adalah suatu perubahaan posisi/ jabatan/ tempat/ pekerjaan yang dilakukan

baik secara horizontal maupun vertikal (promosi / demosi) di dalam suatu

organisasi.”Pengertian mutasi menurut Sadili (2013) : “Mutasi adalah kegiatan

yang berhubungan dengan proses pemindahan fungsi, tanggung jawab, dan status

ketenagakerjaan pegawai ke situasi tertentu dengan tujuan agar pegawai yang

bersangkutan memperoleh kepuasan kerja yang mendalam dan dapat memberikan

prestasi dan kontribusi kerja yang maksimal pada organisasi. Jadi kegiatan

memindahkan pegawai dari suatu tempat kerja ke tempat lain dinamakan mutasi.

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu

mutasi adalah pemindahan jabatan ke jabatan lain dengan disertai perubahan

status, upah maupun tanggung jawabnya. Dari uraian tersebut tampak bahwa

mutasi atau pemindahan pegawai sangat penting dan perlu dilakukan baik dilihat

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 57: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

49

dari kepentingan pegawai maupun kepentingan perusahaan. Mutasi yang baik

adalah mutasi yang dilakukan sesuai prosedur yang berlaku pada suatu organisasi,

tidak ada pandang bulu, setiap pegawai sama dimata pemimpin.

2. Landasan hukum pelaksanaan mutasi, pengangkatan dan pemberhentian

Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia

a. Peraturan Kapolri Nomor 22 tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Daerah (Polda)

b. Peraturan Kapolri Nomor 16 Tahun 2012 tentang Mutasi Anggota Kepolisian

Negara Republik Indonesia.

Dalam Mutasi Terdapat beberapa prinsip dalam mutasi menurut Hasibuan

(2013) diantaranya yaitu: Prinsip Mutasi pegawai di dalam sebuah organisasi

harus berpegang pada prinsip “ memutasikan pegawai kepada posisi yang tepat

dan pekerjaan yang sesuai, agar kinerja meningkat. Hasibuan (2013)

mengemukakan tentang dasar mutasi pegawai yaitu:

1. Merit System adalah mutasi pegawai yang didasarkan atas landasan yang

bersifat ilmiah, objektif dan prestasi kerja. Merit atau karir sistem ini merupakan

dasar mutasi yang baik antara lain:

a. Output dan produktivitas kerja meningkat.

b. Kinerja meningkat

c. Jumlah kesalahan yang diperbuat menurun

d. Absensi dan disiplin pegawai semakin membaik

e. Jumlah kesalahan/kecelakaan menurun

2. Seniority Sytem adalah mutasi pegawai yang didasarkan atas landasan masa

kerja, usia, pengalaman kerja dari pegawai yang bersangkutan.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 58: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

50

3. Spion System adalah mutasi yang didasarkan atas landasan asas kekeluargaan.

Sistem ini seperti kurang baik karena berdasarkan suka atau tidak suka.

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dasar

mutasi pegawai harus berdasarkan prinsip-prinsip mutasi pegawai sesuai

peraturan yaitu: Mutasi untuk mengusahakan orang yang tepat pada tempat yang

tepat, mutasi pegawai tidak boleh dirasakan sebagai hukuman, mutasi pegawai

untuk menciptakan persaingan yang sehat. Dan mutasi pegawai sebagai upaya

langsung meningkatkan semangat dan kegairahan kerja.

E. Hubungan Antara Self Efficacy dengan Kecemasan Menghadapi Mutasi

Pada Personil Sat Brimob Polda Sumut.

Self-efficacy merupakan keyakinan atau kepercayaan individu mengenai

kemampuan dirinya untuk mengorganisasi, melakukan suatu tugas, mencapai

suatu tujuan, menghasilkan sesuatu dan mengimplementasi tindakan untuk

menampilkan kecakapan tertentu.Keyakinan terhadap kemampuan diri ini dapat

mempengaruhi perasaan, cara berpikir, motivasi dan tingkahlaku sosial seseorang.

Semakin kuat self efficacy yang dimiliki seseorang, maka akan semakin tinggi

prestasi dan kemampuan individu yang dapat dicapainya. Dilihat dari beberapa

dimensi Self Efficacy yaitu: Tingkat (level), Keadaan umum (generality) dan

Kekuatan (strength).

Kecemasan adalah respon individu yang tidak menyenangkan dan suatu

perasaan tidak mengetahui apa yang akan terjadi, dengan beranggapan nanti akan

terjadi sesuatu yang menurut individu berdampak buruk, yang ditandai dengan

istilah seperti takut dan khawatir.Dilihat dari beberapa dimensi kecemasan yaitu:

Dimensi Kognitif(dalam pikiran seseorang), Dimensi Motorik (dalam tindakan

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 59: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

51

seseorang), Dimensi Somatis (dalam reaksi fisik/biologis), Dimensi Afektif

(dalam emosi seseorang).

Terdapat beberapa penelitian yang menemukan hubungan antara self

efficacy dan kecemasan. Penelitian tersebut antara lain (Bandura, 1997 dalam

Valois, dkk., 2013). Penelitian tersebut menemukan bahwa self efficacy

berhubungan negatif dengan kecemasan. Ditemukan pula bahwa self efficacy

berhubungan negatif dengan kecemasan trait.Hasil analisis dari penelitian ini

memperoleh koefisien determinasi. Hal ini menunjukkan bahwa sumbangan

efektif self efficacy dengan kecemasan menghadapi mutasi sebesar 39,6%.

Sisanya sebesar 60,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti, misalnya

rasa bersalah, rasa rendah diri, dan kegagalan yang bertubi-tubi.( Bani 2010)

Berdasarkan hasil analisa ditemukan bahwa terdapat hubungan negatif

antara self-efficacy dengan kecemasan berbicara di depan umum dengan nilai r = -

0,670. Artinya semakin tinggi self-efficacy mahasiswa maka akan semakin rendah

tingkat kecemasannya berbicara di depan umum, dan sebaliknya, semakin rendah

self-efficacy mahasiswa maka tingkat kecemasanberbicara di depan umum akan

semakin tinggi.( Anwar 2010 )

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan

antara Self Efficacy Dengan Kecemasan Menghadapi Mutasi Pada Personil Sat

Brimob Polda Sumut.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 60: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

52

F. Kerangka Konsep

G. Hipotesis

Berdasarkan penjelasan serta beberapa teori yang dikemukakan diatas

maka peneliti mengajukan hipotesis ada hubungan negatif antara Self Efficacy

dengan Kecemasan Menghadapi Mutasi dengan asumsi bahwa semakin tinggi Self

Efficacy maka Kecemasan semakin rendah, begitu juga dengan sebaliknya

semkain rendah Self Efficacy maka Kecemasan akan semakin tinggi.

Self Efficacy

Bandura (1997), membedakan keyakinan self-efficacy ke dalam beberapa dimensi yaitu:

a. Tingkat (level) b. Keadaan Umum

(Generality) c. Kekuatan

(strength)

Haber dan Runyon (1984) menjelaskan terdapat 4 dimensi kecemasan yaitu: 1.Dimensi Kognitif(dalam pikiran seseorang) 2.Dimensi Motorik (dalam tindakan seseorang) 3. Dimensi Somatis (dalam reaksi fisik/biologis) 4. Dimensi Afektif (dalam emosi seseorang)

Karyawan

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 61: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

53

BAB III

METODE PENELITIAN

Pembahasan pada bab metode penelitian ini meliputi:Identifikasi variabel

penelitian, defenisi operasional variabel penelitian,populasi dan metode

pengambilan sampel,metode pengambilan data,validitas dan reliabilitas,dan

metode analisis data.

A. Identifikasi Variabel Penelitian

1) Variabel bebas (y) : Self Efficacy

2) Variabel tergantung (x) : Kecemasan

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional variabel bertujuan untuk mengarahkan variabel yang

digunakan dalam penelitian agar sesuai metode pengukuran yang telah

dipersiapkan. Adapun definisi operasional variabel penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Self Efficacy

Self-efficacy merupakan keyakinan atau kepercayaan individu mengenai

kemampuan dirinya untuk mengorganisasi, melakukan suatu tugas, mencapai

suatu tujuan, menghasilkan sesuatu dan mengimplementasi tindakan untuk

menampilkan kecakapan tertentu.Keyakinan terhadap kemampuan diri ini dapat

mempengaruhi perasaan, cara berpikir, motivasi dan tingkahlaku sosial seseorang.

Semakin kuat self efficacy yang dimiliki seseorang, maka akan semakin tinggi

prestasi dan kemampuan individu yang dapat dicapainya. Dilihat dari beberapa

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 62: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

54

dimensi Self Efficacy yaitu: Tingkat (level), Keadaan umum (generality) dan

Kekuatan (strength).

2. Kecemasan

Kecemasan adalah respon individu yang tidak menyenangkan dan suatu

perasaan tidak mengetahui apa yang akan terjadi, dengan beranggapan nanti akan

terjadi sesuatu yang menurut individu berdampak buruk, yang ditandai dengan

istilah seperti takut dan khawatir.Kecemasan adalah reaksi yang dapat dialami

siapapun. Namun cemas yang berlebihan, apalagi yang sudah menjadi gangguan

akan menghambat fungsi seseorang dalam kehidupannya. Dilihat dari

beberapadimensi kecemasan yaitu: Dimensi Kognitif(dalam pikiran seseorang),

Dimensi Motorik (dalam tindakan seseorang), Dimensi Somatis (dalam reaksi

fisik/biologis), Dimensi Afektif (dalam emosi seseorang).

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah individu yang mempunyai satu ciri atau sifat yang sama

dengan subjek penelitian (Hadi, 2000). Sedangkan subjek penelitian yaitu orang

yang menjadi sumber data dan diambil dari populasi penelitian dan subjek

penelitian merupakan sumber utama data penelitian, yaitu yang memilki data

mengenai variabel yang diteliti. Pada dasarnya, subjek penelitian adalah yang

akan dikenai kesimpulan hasil penelitian (Azwar, 2003). Penelitian ini merupakan

penelitian populasi. Subjek penelitian seluruhnya berasal dari suatu populasi.

Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah personil yang bertugas Sat

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 63: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

55

Brimob Polda Sumut. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 60

orang personil .

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugyono, 2008). Hasil penelitian sampel diharapkan dapat

digeneralisasikan kepada seluruh populasi. Generalisasi adalah kesimpulan

penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi. Selanjutnya menurut Hadi

(2000) syarat utama agar dapat dilakukan generalisasi adalah bahwa sampel yang

digunakan dalam penelitian harus dapat mencerminkan keadaan populasinya.

Dalam istilah teknik statistik dikatakan, sampel harus merupakan populasi dalam

bentuk kecil.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, pengambilan subyek dilakukan dengan teknik

purposive sampling. Perhatian utama dalam teknik purposive sampling adalah

bahwa peneliti memilih calon subyek berdasarkan siapa yang dapat memberikan

informasi yang diinginkan dan bersedia berbagi informasi tersebut. Teknik ini

sangat berguna apabila ingin membuat gagasan mengenai kenyataan historis,

menggambarkan sebuah fenomena, atau mengembangkan sesuatu yang baru

sedikit diketahui (Kumar, 1996).

Pengambilan subjek dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan penetapan

kriteria subyek yakni:

a. Merupakan personil golongan Bintara

b. Merupakan Personil yang akan dimutasikan

Sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 60 personil Bintara.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 64: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

56

D. Metode Pengambilan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode skala. Menurut Hadi (2000) skala adalah suatu metode penelitian dengan

menggunakan daftar pernyataan yang harus dijawab dan dikerjakan oleh orang

yang menjadi subyek penelitian. Sejalan dengan hal diatas, Arikunto (2001) juga

mengatakan bahwa skala adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan

dalam memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan atau hal-hal yang

diketahuinya.

Menurut Hadi (2000) ada beberapa kelebihan menggunakan metode skala, yaitu:

1. Subyek adalah orang yang paling tau tentang dirinya.

2. Apa yang dikatakan subyek kepada penyelidik adalah benar dan dapat

dipercaya.

3. Interprestasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sama

dengan yang dimaksud peneliti.

Penelitian ini menggunakan dua jenis skala yaitu:

1. Skala Self Efficacyyang merupakan keyakinan atau kepercayaan individu

mengenai kemampuan dirinya untuk mengorganisasi, melakukan suatu tugas,

mencapai suatu tujuan, menghasilkan sesuatu dan mengimplementasi tindakan

untuk menampilkan kecakapan tertentu.Keyakinan terhadap kemampuan diri ini

dapat mempengaruhi perasaan, cara berpikir, motivasi dan tingkahlaku sosial

seseorang. Semakin kuat self efficacy yang dimiliki seseorang, maka akan

semakin tinggi prestasi dan kemampuan individu yang dapat dicapainya. Dilihat

dari beberapa dimensi Self Efficacy yaitu: Tingkat (level), Keadaan umum

(generality) dan Kekuatan (strength).

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 65: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

57

2. Skala kecemasan yang merupakan respon individu yang tidak menyenangkan

dan suatu perasaan tidak mengetahui apa yang akan terjadi, dengan beranggapan

nanti akan terjadi sesuatu yang menurut individu berdampak buruk, yang ditandai

dengan istilah seperti takut dan khawatir.Kecemasan adalah reaksi yang dapat

dialami siapapun. Namun cemas yang berlebihan, apalagi yang sudah menjadi

gangguan akan menghambat fungsi seseorang dalam kehidupannya. Dilihat dari

beberapa4 dimensi kecemasan yaitu: Dimensi Kognitif(dalam pikiran seseorang),

Dimensi Motorik (dalam tindakan seseorang), Dimensi Somatis (dalam reaksi

fisik/biologis), Dimensi Afektif (dalam emosi seseorang).

Dengan bentuk skala Likert, dengan 4 pilihan jawaban, yakni Sangat

Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Pernyataan skala ini disusun dalam bentukfavourable dan unfavourable. Kriteria

penilaian jawaban, niali 4 untuk pilihan jawaban Sangat Setuju (SS), nilai 3 untuk

pilihan jawaban Setuju (S), nilai 2 untuk pilihan jawaban Tidak Setuju (TS), dan

nilai 1 untuk pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS). Sedangkan untuk

pernyataan unfavourable, nilai 1 untuk pilihan jawaban Sangat Setuju (SS), nilai 2

untuk pilihan jawaban Setuju (S), nilai 3 untuk pilihan jawaban Tidak Setuju (TS),

dan nilai 4 untuk pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS).

E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Salah satu masalah utama dalam kegiatan penelitian sosial, khususnya

psikologi adalah cara memperoleh data yang akurat dan objektif. Hal ini menjadi

sangat penting, artinya kesimpulan penelitian hanya akan dapat dipercaya apabila

didasarkan pada informasi yang juga dapat dipercaya (Azwar, 2003). Dengan

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 66: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

58

memperhatikan kondisi ini, tampak bahwa alat pengumpul data memiliki peranan

penting. Baik atau tidaknya suatu alat pengumpul data dalam mengungkap kondisi

yang ingin diukur, tergantung pada validitas dan reliabilitas alat ukur yang akan

digunakan, diuraikan sebagai berikut:

1. Validitas Alat Ukur

Kesahihan atau validitas dibatasi tingkat kemampuan suatu alat ukur untuk

mengungkap sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran yang dilakukan

dengan alat ukur tersebut. Suatu alat ukur dinyatakan sahih jika alat ukur itu

mampu mengukur apa saja yang hendak diukurnya, mampu mengungkapkan apa

yang hendak diungkapkan, atau dengan kata lain memiliki ketetapan dan

kecermatan dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2003).Validitas berasal dari

kata "validity” yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan (mampu mengukur

apa yang hendak diukur) dan kecermatan suatu instrumen pengukuran melakukan

fungsi ukurnya, yaitu dapat memberikan gambaran mengenai perbedaan yang

sekecil-kecilnya antara subjek yang lain (Azwar, 2003). Sebuah alat ukur dapat

dinyatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut

menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan

maksud dikenakannya alat ukur tersebut. Teknik yang digunakan untuk menguji

validitas alat ukur adalah teknik korelasi product moment dari Karl Pearson,

dengan formulanya sebagai berikut (Hadi, 2000).

NYY

NXX

NYXXY

r2

22

xy

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 67: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

59

Keterangan : xyr = koefisien korelasi antar variabel bebas dengan variabel terikat

∑XY = jumlah hasil kaliantar skor variabel bebas dengan skor variabel tergantung ∑X = jumlah skor variabel X

Y = jumlah skor variabel Y 2X = jumlah kuadrat skor variabel X 2Y = jumlah kuadrat skor variabel Y

N = jumlah subjek

Nilai validitas setiap butir (koefisien r product moment Pearson)

sebenarnya masih perlu dikoreksi karena kelebihan bobot. Kelebihan bobot ini

terjadi karena skor butir yang dikorelasikan dengan skor total ikut sebagai

komponen skor total, dan hal ini menyebabkan koefisien r menjadi lebih besar

(Hadi, 2000). Formula untuk membersihkan kelebihan bobot ini dipakai formula

whole dengan rumus sebagai berikut :

tp

xypqpq SDySDxrxSDySD

SDSDrR

..2.

22

Keterangan : Rpq = Koefisien korelasi antara x dan y setelah dikorelasi Rtp = Koefisien product moment Sdy = Deviasi standar total Sdx = Deviasi standar faktor

1. Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas alat ukur adalah untuk mencari dan mengetahui sejauh mana

hasil pengukuran dapat dipercaya. Reliabel dapat juga dikatakan kepercayaan,

keterasalan, keajegan, kestabilan, konsistensi dan sebagainya. Hasil pengukuran

dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap

kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama selama dalam diri

subjek yang diukur memang belum berubah (Azwar, 2003).

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 68: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

60

Analisis reliabilitas alat ukur yang dipakai adalah teknik Hoyt Azwar

(2003) dengan rumus sebagai berikut:

MksMkiRbt 1

Keterangan: Rbt = indeks reliabilitas alat ukur 1 = konstanta bilangan Mki = mean kuadrat antar butir Mks = mean kuadrat antar subjek Adapun digunakannya teknik reliabilitas dari Hoyt ini adalah:

1. Jenis data kontinyu.

2. Tingkat kesukaran seimbang.

3. Merupakan tes kemampuan (power test), bukan tes kecepatan (speed test).

F. Metode Analisis Data

Untuk menguji data yang telah diperoleh maka teknik analisis yang

digunakan secara statistik adalah dengan menggunakan teknik korelasi Product

Moment. Alasan peneliti menggunakan analisis korelasi Product Moment dalam

menganalisis data karena dalam penelitian ini terdapat satu variabel bebas (Self

Efficacy) yang ingin dilihat hubungannya dengan satu variabel tergantung

(Kecemasan ). Adapun rumus Product Moment adalah sebagai berikut:

NYY

NXX

NYXXY

r2

22

xy

Keterangan : xyr = koefisien korelasi antar variabel bebas dengan variabel terikat

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 69: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

61

∑XY = jumlah hasil kali antar skor variabel bebas dengan skor variabel tergantung ∑X = jumlah skor variabel X

Y = jumlah skor variabel Y 2X = jumlah kuadrat skor variabel X 2Y = jumlah kuadrat skor variabel Y

N = jumlah subjek

Sebelum dilakukan analisis data dengan menggunakan Product Moment

maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi penelitian yaitu:

1. Uji Normalitas, yaitu untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian setiap

variable telah menyebar secara normal.

2. Uji Linieritas, yaitu untuk mengetahui apakah data dari variable bebas memiliki

hubungan yang linier dengan variabel terikat.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 70: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

62

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 71: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

83

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil-hasil yang telah diperoleh dalam penelitian ini, maka

dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan antara Self efficacy dengan kecemasan mutasi pada

personil bintara di Sat Brimob Polda Sumut dimana 𝑟𝑥𝑦= 0,660 ; p =

0,006< 0,050. Artinya semakin tinggi Self efficcay, maka semakin

tinggikecemasan, sebaliknya semakin rendah Self efficacy, maka semakin

rendahkecemasan. Dengan demikian, maka hipotesis yang diajukan

dinyatakan “diterima”.

2. Adapun koefisien determinan (𝑟2) dari hubungan antara variabel bebas

(X) dengan variabel terikat (Y) adalah sebesar 0,435. Ini menunjukkan

bahwa kecemasan dipengaruhi oleh Self efficacy.

3. Self efficacy sebesar 43,5% mempengaruhi kecemasan mutasi. Artinya,

ada 56,5% faktor lain yang mempengaruhi dalam penelitian ini yang tidak

diteliti diantaranya status sosial ekonomi, jaringan sosial, religiusitas,

kepribadian, faktor sosial dan perkembangan otak serta faktor genetik.

4. Melihat hasil penelitian ini diketahui juga bahwa Self efficacy secara

umum dinyatakan tinggi dan kecemasan mutasi secara umum dinyatakan

tinggi. Hal ini didasarkan pada nilai rata-rata empirik bahwa Self efficacy

tergolong tinggi, yang ditunjukkan oleh nilai rata-rata empiric Self efficacy

(103.7705) lebih besar daripada nilai rata-rata hipotetiknya (60) akan

tetapi selisihnya tidak melebihi bilangan 1 simpangan baku.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 72: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

84

5. Kecemasan mutasi tergolongtinggi yang ditunjukkan oleh nilai rata-rata

empirik (98.3833) lebih besar daripada nilai rata-rata hipotetiknya (75).

B. Saran

Sejalan dengan kesimpulan yang telah dibuat, maka berikut ini dapat

diberikan beberapa saran, antara lain:

1. Saran Kepadapersonil bintara di Sat Brimob Polda Sumut (Subjek Penelitian)

PNS di Sat Brimob Polda Sumut harus dapat mempertahankan tingkat Self

efficacy yang sangat tinggi dan agar dapat berupaya untuk lebih meningkatkan

Self efficacy, yaitu berupa kemampuan menghindari tekanan sosial dan dapat

bertindak dengan cara tertetu, mampu menyesuaikan dengan lingkungan kerja,

memiliki hubungan yang baik dengan sesama pekerja, mmeiliki pemikiran yang

positif dan luas akan pengetahuan mutasi. Hal ini karena sebagai personil, kinerja

yang baik sangat diperlukan sebagai bentuk tanggung jawab pada pekerjaannya

terutama dalam mengayomi masyarakat.

2. Saran Kepada Sat Brimob Polda Sumut

Pihak Sat Brimob Polda Sumut diharapkan agar dapat menyediakan

informasi yang jelas mengenai pekerjaan baik dalam hal mutasi serta memberikan

program yang dapat meningkatkan Self efficacy personil.

3. Saran Kepada Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat melengkapi dan menyempurnakan penelitian ini

dengan menambahkan variabel yang berbeda dari faktor-faktor Self efficacy.

Diantaranya status sosial ekonomi, jaringan sosial, religiusitas, kepribadian, faktor

sosial dan perkembangan otak serta faktor genetik. Selain itu, di dalam

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 73: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

85

menyebarkan angket atau kuesioner peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat

selalu tetap berada di tempat selama penelitian dilakukan sehingga dapat

memantau subjek penelitian dan mendapatkan data yang valid.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 74: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

63

BAB IV

LAPORAN PENELITIAN

Bab ini berisi laporan mengenai hasil penelitian, serta pembahasan atas

hasil yang didapat dari penelitian ini. Bab ini terdiri dari orientasi kancah

penelitian, pelaksanaan penelitian, hasil penelitian dan pembahasan.

A. Orientasi Kancah Penelitian dan Gambaran Subjek Penelitian

1. Orientasi Kancah Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara Self efficacy

dengan kecemasan menghadapi mutasipada personil bintara. Subjek yang

dijadikan sampel penelitian ini adalah personil bintara Sat Brimob Polda Sumut.

Penelitian ini dilakukan di kantor Sat Brimob Polda Sumut yang beralamat di

Jalan K.H. Wahid Hasyim No.3i, Merdeka, Medan Baru, Merdeka, Kota Medan,

Sumatera Utara.

Polri adalah sebagai bagian dari sistem Pemerintahan Negara Republik

Indonesia, mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memelihara keamanan

dan ketertiban masyarakat, melindungi,mengayomi dan melayani masyarakat,

serta sebagai aparat penegak hukum. Untuk menyelenggarakan tugas dan

tanggung jawab tersebut serta mencapai tujuan, maka perlu dilakukan

perencanaan secara bertahap dan berkesinambungan, melalui perencanaan jangka

panjang, jangka menengah dan jangka pendek yang dituangkan dalam Grand

Strategi Polri.Dalam rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia Polri yang

profesional, bermoral, modern dan patuh hukum dilaksanakan melalui

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 75: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

64

peningkatan Sumber Daya Manusia Polri yang memadai baik secara kuantitas

maupun kualitas guna memenuhi kebutuhan organisasi untuk mencapai ratio polisi

yang ideal. Strategi yang dilaksanakan penambahan anggota baru Polri dengan

mengutamakan putra daerah (prinsip ”local boy for the local job”). Sedangkan

pendidikan Perwira Polri melalui Akpol, SIPSS, Bintara dan tantama Polri

yang dijaring dari calon berkualitas terutama aspek moral kepribadian dan intelektual,

dalam proses werving yang dilakukan secara proporsional, bersih, transparan dan

obyektif serta akuntabel, dengan melibatkan pihak luar sebagai pengawas, hal ini

sesuai program unggulan Polri Quick Wins.

Di bidang Pembangunan Sarana dan Prasarana, guna memberikan

dukungan bagi peningkatan keamanan, ketertiban dan penanggulangan

kriminalitas secara profesional, bermoral dan modern serta menjunjung tinggi

HAM. Dengan memenuhi kebutuhan dan pemberdayaan materiil, fasilitas dan

jasa, telah dibangun kekuatan soft power dan tidak melanggar HAM, membangun

dan mengembangkan jaringan informasi dan komunikasi melalui E-Police secara

nasional dan terintegrasi, membangun fasilitas kepolisian dalam upaya

mendekatkan Polisi dengan masyarakat termasuk membangun Polsubsektor di

wilayah perbatasan negara dan pulau – pulau terluar berpenghuni.

2.Gambaran Umum Subjek Penelitian

Penelitian yang bertempat di Sat Brimob Polda Sumut ini bertujuan untuk

mengetahui ada tidaknya hubungan antara Self efficacy dengan kecemasan. Subjek

penelitian ini adalah personil bintara di Sat Brimob Polda Sumut yang berjumlah

60 orang.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 76: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

65

B. Pelaksanaan Penelitian

Persiapan penelitian ini dilakukan mulai dari persiapan alat ukur dan

persiapan administrasi penelitian. Dimana persiapan administrasi, yaitu tentang

perizinan secara informal yang dilanjutkan dengan pengurusan surat penghantar

penelitian. Selain itu persiapan juga membahas tentang alat ukur peneliti. Adapun

langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

1. Persiapan Penelitian

Persiapan penelitian perlu dilakukan, terlebih dahulu diadakan persiapan

terarah hal-hal yang dipersiapkan adalah berkaitan dengan perizinan dan

penyusunan alat ukur yang digunakan dalam penelitian.

a. Persiapan Administrasi

Sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu diadakan persiapan

penelitian yang meliputi persiapan administrasi yang menyangkut permohonan

izin berupa surat permohonan izin pengumpulan data yang ditujukan kepada

Bapak Dekan Fakultas Psikologi Universitas Medan Area, setelah surat permohon

izin dan segala hal yang berkaitan dengan proses administrasi lengkap dan

disetujui oleh Bapak Dekan Fakultas Psikologi Universitas Medan Area kemudian

surat tersebut diberikan kepada Kaur min Sat Brimob Polda Sumut untuk

diberikan langsung kepada Komandan Sat Brimob Polda Sumut. Dalam proses

pengajuan surat izin kepada Institusi Sat Brimob Polda Sumut, pengajuan saya

langsung disetujui untuk melakukan penelitian pada hari itu juga. Setelah

diberikan izin melakukan penelitian oleh Komandan Sat Brimob Polda Sumut

maka peneliti langsung mempersiapkan alat ukur instrumen pengumpulan data

penelitian.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 77: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

66

b. Persiapan Alat Ukur

Penelitian ini menggunakan skala sebagai alat pengumpul data. Ada dua

macam skala yang digunakan yaitu skala Self efficacy dan kecemasan menghadapi

pensiun.

1. Skala Self efficacy

Skala Self efficacy disusun berdasarkan beberapa dimensi yaitu Tingkat

(level), Keadaan umum (generality) dan Kekuatan (strength). Skala Self efficacy

terdiri dari 30 item yang terdiri atas 15 item favourable dan 15 item unfavurable

dengan empat alternatif jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju

(TS), sangat tidak setuju (STS). Item-item ini memiliki skor sebagai berikut: item

favourable dengan jawaban sangat tidak setuju (STS) diberikan skor 1, jawaban

tidak setuju (TS) diberikan skor 2, jawaban setuju (S) diberikan skor 3, jawaban

sangat tidak setuju (STS) diberikan skor 4. Begitu juga sebaliknya untuk item

unfavourable akan diberikan skor 4 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS),

skor 3 untuk jawaban setuju (S), skor 2 untuk jawaban tidak setuju (TS) dan skor

1 untuk jawaban sangat setuju (SS).

Penggunaan empat alternatif jawaban untuk menghindari respon

menjawab ditengah, terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas jawaban yang

diberikan. Usaha lain yang dilakukan peneliti adalah mendampingi personil

bintara ketika mengisi angket. Sebaran item-item skala kepuasan kerja dapat

dilihat pada tabel 1.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 78: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

67

Tabel 1. Distribusi Sebaran Item Self efficacy Sebelum Try Out

No. Aspek- aspek

Indikator Nomor Item Jumlah

Favourable

Unfavourable

1 Tingkat (Level)

a. mengerjakan suatutugas berbeda dalam tingkatkesulitan tugas

b. Memiliki pandanganyang positif terhadap tugas yang diberikan

1,3,5, 2,4,6, 6

2 Kekuatan (Strength)

a. Keyakinan akan kemampuan diri untuk bertahan dan berusaha mencaripenyelesaian dalammengerjakan tugas

b. Mampu menyikapisituasi dan kondisi yangberagam dengan sikappositif

7,9,11, 8,10,12 6

3 Keadaan Umum (Genarality)

a. Mengaplikasikan

keyakinan terhadap

kemampuan diri dalam berbagaisituasi yang

berbeda

b. Memiliki kemampuan

untuk belajar dari

pengalaman

13,15,17

14,16,18 6

Total 30

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 79: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

68

2. Skala kecemasan menghadapi mutasi

Skala kecemasan menghadapi mutasi disusun berdasarkan aspek-aspek

yaitu Gerakan biologis, Perilaku, Motivasi, Pikiran, Suasana Hati. Skala

kecemasan terdiri dari 30 item yang terdiri atas 15 item favourable dan 15 item

unfavourable dengan empat alternatif jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju

(S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Item-item ini memiliki skor

sebagai berikut: item favourable dengan jawaban sangat tidak setuju (STS)

Diberikan skor 1, jawaban tidak setuju (TS) diberikan skor 2, jawaban setuju (S)

diberikan skor 3, jawaban sangat tidak setuju (STS) diberikan skor 4. Begitu juga

sebaliknya untuk item unfavourable akan diberikan skor 4 untuk jawaban sangat

tidak setuju (STS), skor 3 untuk jawaban setuju (S), skor 2 untuk jawaban tidak

setuju (TS) dan skor 1 untuk jawaban sangat setuju (SS).

Penggunaan empat alternatif jawaban untuk menghindari respon

menjawab ditengah, terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas jawaban yang

diberikan. Usaha lain yang dilakukan peneliti adalah mendampingi personil

bintara ketika mengisi angket. Sebaran item-item skala kecemasan menghadapi

mutasi dapat dilihat pada tabel 2.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 80: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

69

Tabel 2. Distribusi Sebaran Item Skala kecemasan Sebelum Try Out

2. Pelaksanaaan Uji Coba Alat Ukur Penelitian

Penelitian ini menggunakan try out terpakai yang artinya pengambilan

data dilakukan hanya satu kali. Pelaksanaan uji coba skala ini dilakukan pada 16

juli 2019 pada personil bintara Sat Brimob Polda Sumut. Pelaksanaan

pengambilan data dalam rangka uji coba alat ukur ini dimulai dari menghubungi

Kaur min yaitu Bapak Ipda Hozaini. Pengambilan data dalam rangka uji coba alat

No. Aspek-aspek Indikator Nomor Item Jumlah

Favourable Unfourable

1 Gerakan biologis

a. kegugupan

b. mudah pusing

c. Mudah marah

1, 3 2,4 4

2 Perilaku a. Perilaku menghindar

b. Perilaku melekat

5,7,9 6,8,10 6

3 Motivasi a. Tidak bersemangat

b. mudah khawatir

11,13,15 12,14,16 6

4 Pikiran a. Khawatir tentang sesuatu

b. Sulit berkonsentrasi danmemfokuskan

17,19,21 18,20,22 6

5 Suasana hati a. gelisah

b. mudah curigaan

23,25,27 24,26,28 6

Total 30

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 81: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

70

ukur ini dilakukan dengan cara membagikan skala pada personil bintara Sat

Brimob Polda Sumut dengan mendatangi ruangan-ruangan dimana tempat mereka

bertugas. Sampel yang digunakan untuk uji coba penelitian ini berjumlah 60

orang. Sebelum anggota personil bintara tersebut mengisi skala, terlebih dahulu

peneliti memberikan penjelasan tentang tata cara pengisian skala tersebut.

Selanjutnya dilakukan penilaian terhadap butir skala dengan cara membuat

format nilai berdasarkan skor-skor yang ada pada setiap lembarnya, kemudian

skor yang merupakan pilihan subjek pada setiap butir pernyataan dipindahkan ke

windows excel.

Hasil Uji Coba Skala Self efficacy

Berdasarkan data uji coba Self efficacy dalam penelitian ini menunjukkan

bahwa dari jumlah item yang diuji coba sebanyak 30 items dan terdapat 24 items

yang memenuhi indeks diskriminasi rix > 0,3. Menurut Azwar (2013) menyatakan

bahwa kriteria berdasarkan korelasi itemtotal biasanya digunakan batasan (batasan

koefisiensi reliabel) rix > 0,3. Semua item yang mencapai koefisien korelasi

minimal 0,3 daya bedanya dianggap semakin memuaskan. Setelah uji coba,

sebanyak 6 items dinyatakan gugur yaitu butir nomor 4, 5, 7, 9, 13 dan 23.

Sedangkan butir pernyataan yang berjumlah 24 butir pernyataan mempunyai

koefisiensi rix = 0.333 sampai dengan rix =0.837 setalah uji reliabel. Maka ada 24

butir skala Self efficacy yang valid untuk disebar. Berikut adalah tabel distribusi

penyebaran butir pernyataan skala kepuasan kerja.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 82: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

71

Tabel 3. Distribusi Item Skala Self efficacy setelah Uji Coba

No. Aspek- aspek Indikator Nomor Item Jumlah

Favourable

Unfavourable

1 Tingkat (Level)

a. mengerjakan suatutugas berbeda dalam tingkatkesulitan tugas

b. Memiliki pandanganyang positif terhadap tugas yang diberikan

1,3,5*, 7*,9*

2,4*,6,8,10 10

2 Kekuatan (Strength)

a. Keyakinan akan kemampuan diri untuk bertahan dan berusaha mencaripenyelesaian dalammengerjakan tugas

b. Mampu menyikapisituasi dan kondisi yangberagam dengan sikappositif

11,13*,15,17,19

12, 14, 16, 18,20

10

3 Keadaan Umum (Genarality)

a. Mengaplikasikan

keyakinan terhadap

kemampuan diri dalam berbagaisituasi yang

berbeda

b. Memiliki kemampuan

untuk belajar dari

pengalaman

21, 23*, 25, 27,

29

22, 24, 26, 28, 30

10

Total 30

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 83: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

72

NB: Butir nomor yang diberi tanda * merupakan butir Item gugur

Setelah pengujian validitas item, kemudian dilanjutkan dengan analisis

reliabilitas. Teknik uji reliabilitas skala kepuasan kerjamenggunakan cronbach’s

alpha dan diperoleh reliabilitas sebesar 0,927. Berdasarkan indeks reliabilitas

tersebut, maka skala yang telah disusun dalam penelitian ini dinyatakan reliabel,

yaitu dapat digunakan pada saat yang lain dalam mengungkap Self efficcay.

Hasil Uji Coba Skala Kecemasan

Berdasarkan data uji coba skala kepercayaan diri dalam penelitian ini

menunjukkan bahwa dari jumlah item yang diuji coba sebanyak 30 items dan

seluruh tidak ditemukan adanya item yang gugur dan dinyatakan seluruh item

valid dengan koefisiensi rix = 0.439 sampai dengan rix =0.726 setelah uji reliabel.

Maka seluruh butir skala kecemasan meghadapi mutasi valid untuk disebar.

Berikut di bawah ini tabel distribusi hasil uji coba skala kecemasan.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 84: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

73

Tabel 4. Distribusi Item Skala Kecemasan Setelah Uji Coba

Setelah selesai pengujian validitas item, kemudian dilanjutkan dengan

analisis reliabilitas.Teknikuji reliabilitas skala kesejahteraan psikologis

menggunakan metode Cronbach’sAlpha. Indeks reliabilitas yang diperoleh

sebesar = 0,946. Berdasarkan indeks reliabilitas tersebut, maka skala yang telah

No. Aspek-aspek Indikator Nomor Item Jumlah

Favourable Unfourable

1 Gerakan biologis

a. kegugupan

b. mudah pusing

c. Mudah marah

1, 3 2,4 4

2 Perilaku a. Perilaku menghindar

b. Perilaku melekat

5,7,9 6,8,10 6

3 Motivasi a. Tidak bersemangat

b. mudah khawatir

11,13,15 12,14,16 6

4 Pikiran a. Khawatir tentang sesuatu

b. Sulit berkonsentrasi danmemfokuskan

17,19,21 18,20,22 6

5 Suasana hati a. gelisah

b. mudah curigaan

23,25,27 24,26,28 6

Total 30

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 85: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

74

disusun dalam penelitian ini dinyatakan reliabel, yaitu dapat digunakan pada saat

yang lain dalam mengungkap kecemasan menghadapi mutasi.

3. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada 16 Juli 2019 pada personil bintara Sat

Brimob Polda Sumut dengan jumlah 60 orang personil bintara. Dimana setelah

memperoleh ijin dari kaur min, maka peneliti mendatangi ruangan para personil

bintara dimana ruangan mereka bertugas.

Setelah skala alat ukur terkumpul, secara keseluruhan diketahui bahwa

semua sampel yang mengisi skala, telah mengisi skala dengan benar dengan tidak

adanya jawaban yang terlewati atau kosong. Selanjutnya dilakukan penelitian

terhadap butir skala dengan cara membuat format nilai berdasarkan skor-skor nilai

pada setiap lembarnya. Kemudian skor yang merupakan pilihan subjek pada setiap

butirnya dipindahkan ke program windows excel. Setelah kedua data yang

dibutuhkan terkumpul, yakni data nilai total Self efficacy dan data nilai total

kecemasan dari setiap anggota personil bintara, kemudian nilai tersebut

dipasangkan untuk masing-masing anggota personil bintara. Nilai Self efficacy

selanjutnya disebut sebagai X dan nilai kecemasan disebut sebagai Y.

C. Analisis Data dan Hasil Penelitian

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis korelasi Pearson Product Moment. Hal ini dilakukan sesuai dengan judul

penelitian dan identifikasi variabel-variabelnya, dimana Analisis korelasi Product

Moment adalah variabel terikat. Namun sebelum dianalisis dengan teknik Analisis

korelasi Pearson Product Moment, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi terhadap

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 86: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

75

variabel yang menjadi pusat penelitian, yaitu data variabel terikat adalah

kecemasan dan variabel bebas adalah Self efficacy yang meliputi uji normalitas

sebaran, dan uji linieritas hubungan.

1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Berdasarkan uji coba alat ukur diketahui Self efficacy dari 30 item

terdapat 24 item yang valid dengan skor bergerak dari rbt= 0,333 sampai dengan

rix= 0,837 dengan skor reliabilitas Cronbach Alpha 0,927. Sedangkan skala

kecemasan menghadapi mutasi dari 30 item terdapat seluruh butir item yang valid

dengan skor bergerak dari rbt= 0.439 sampai dengan rix= 0,726 dengan skor

reliabilitas Cronbahch Alpha 0,946.

2. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Adapun maksud dari uji normalitas sebaran ini adalah untuk membuktikan

bahwa penyebaran data-data penelitian yang menjadi pusat perhatian telah

menyebar berdasarkan prinsip. Uji normalitas sebaran dianalisis dengan

menggunakan one sample Kolmogorov-Smirnov. Sebagai kriteria apabila p > 0,05

maka sebarannya dikatakan normal, sebaliknya apabila p < 0,05 sebarannya

dinyatakan tidak normal (Hadi, 2004). Hasil uji normalitas dari skala hubungan

kepuasan kerja dengan kesejahteraan psikologis dapat dilihat pada tabel berikut

ini:

Table 5. Hasil Perhitungan Uji Normalitas

No. Variabel Nilai Z Nilai P Keterangan

1. Self efficacy 0,304 0,067 Sebaran Normal

2. Kecemasan mutasi 0,256 0,085 Sebaran Normal

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 87: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

76

Keterangan Z : Koefisien Kolmogrov-Smirnov Z p : Peluang terjadinya kesalahan b. Uji Linearitas

Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui derajat hubungan variabel

bebas terhadap variabel terikat. Artinya apakah Self efficacy yang dimiliki personil

bintara di Sat Brimob Polda Sumut dapat menerangkan adanya hubungan

timbulnya kecemasan mutasi yaitu meningkatnya atau menurunnya nilai sumbu Y

(Self efficcay pada personil bintara di Sat Brimob Polda Sumut) seiring dengan

meningkatnya atau menurunnya nilai sumbu X (kecemasan mutasi).

Berdasarkan uji linieritas, dapat diketahui apakah variabel bebas dan

variabel terikat dapat atau tidak dianalisis secara korelasional. Analisis

menunjukkan bahwa variabel bebas (Self efficacy) mempunyai hubungan yang

linier terhadap variabel terikat (kecemasan pada personil bintara di Sat Brimob

Polda Sumut). Sebagai kriteria apabila p beda < 0,05 maka dinyatakan

mempunyai hubungan linier (Hadi, 2004). Nilai-nilai tersebut dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 6. Hasil Perhitungan Uji Linearitas

Korelasional F P Keterangan

X-Y 44.707 0,000 Linier

Keterangan : Variabel X = Self efficacy Variabel Y = Kecemasan mutasi pada personil bintara di sat Brimob Polda Sumut F = Koefisien Linieritas P = Proporsi peluang ralat (probabilitas)

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 88: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

77

3. Hasil Perhitungan Analisis Data Pearson Product Moment

Berdasarkan hasil analisis dengan metode Analisis Korelasi Pearson

ProductMoment, diketahui bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan

antara Self efficacy dengan kecemasan mutasi pada personil bintara di Sat Brimob

Polda Sumut, dimana 𝑝 = 0,006; p < 0,05. Artinya semakin tinggi Self efficacy

pada personil bintara di Sat Brimob Polda Sumut, maka semakin

tinggikecemasan. Atau sebaliknya, semakin rendahSelf efficacypada personil

bintara di Sat Brimob Polda Sumut maka semakin rendahkecemasan. Dengan

demikian, maka hipotesis yang telah diajukan dalam penelitian ini, dinyatakan

“diterima”.

Dalam hal ini ada (43,5 %) sumbangan efektif Self efficacy mempengaruhi

kecemasan mutasi serta (56,5%) faktor lain yang mempengaruhi dalam penelitian

ini yang tidak terlihat diantaranya status sosial ekonomi, jaringan sosial,

religiusitas, kepribadian, faktor sosial dan perkembangan otak serta faktor genetik.

Berikut tabel hasil perhitungan analisis data Pearson Product Moment:

Table 6. Perhitungan r Pearson Product Moment

Statistik Koefisien (𝑟𝑥𝑦)

Koef.Det. (𝑟2)

P BE % KET

X-Y 0,660 0,435 0,006 43,5 Sangat Signifikan

Keterangan ; X = Self efficacy Y = Kecemasan 𝑟𝑥𝑦 = Koefisien hubungan antara X dengan Y 𝑟2 = Koefisien determinan X terhadap Y p = Peluang terjadinya kesalahan BE % = Bobot sumbangan efektif X terhadap Y dalam persen Ket = Sangat signifikan pada taraf signifikansi 1 % atau p < 0,006

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 89: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

78

4. Hasil Perhitungan Mean Hipotetik dan Mean Empirik

a. Mean Hipotetik

Untuk variabel Self efficacy, jumlah butir yang valid adalah sebanyak

24items yang diformat dengan skala Likert dalam 4 pilihan jawaban, maka mean

hipotetiknya adalah [{(24x1) + (24x4)} : 2 = 60]. Kemudian untuk variabel

kecemasan mutasi, jumlah butir dinyatakan seluruh item valid diformat dengan

skala Likert dalam 4 pilihan jawaban, maka mean hipotetiknya adalah [{(30x1) +

(30x4)} : 2 = 75].

b. Mean Empirik

Berdasarkan analisis data, seperti yang terlihat dari analisis uji normalitas

sebaran diketahui bahwa, mean empirik variabel Self efficacy adalah

98.3833sedangkan untuk variabel kecemasan,mean empiriknya adalah103.7705.

c. Kriteria

Dalam upaya mengetahui kondisi Self efficacy dan kecemasan mutasi,

maka perlu dibandingkan antara mean empirik dan mean hipotetik dengan

memperhatikan besarnya bilangan simpangan baku (standard deviation) dari

masing-masing variabel. Untuk variabel Self efficacy nilai simpangan baku adalah

sebesar 10.34177sedangkan untuk variabel kecemasan mutasi nilai simpangan

baku adalah sebesar 11.82567.

Dari besarnya bilangan-bilangan simpangan baku tersebut, maka untuk

variabel Self efficacy, apabila mean hipotetik <mean empirik, dimana

selisihnyamelebihi bilangan satu simpangan baku, maka dinyatakan bahwa Self

efficacy tinggi dan apabila mean hipotetik >mean empirik, dimana selisihnya

melebihi bilangan satu simpangan baku, maka dinyatakan bahwa Self efficacy

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 90: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

79

tergolong rendah. Selanjutnya untuk variabel kecemasan mutasi, apabila mean

hipotetik <mean empirik, dimana selisihnya melebihi bilangan satu simpangan

baku, maka dinyatakan bahwa kecemasan mutasi tergolong tinggi dan apabila

mean hipotetik >mean empirik, dimana selisihnya melebihi bilangan satu

simpangan baku, maka dinyatakan bahwa individu memiliki kecemasan mutasi

yang tergolong rendah.Berikut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 7. Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata Hipotetik dan Nilai Rata-

Rata Empirik

Variabel SB / SD Nilai Rata-Rata

Keterangan Hipotetik Empirik

Self efficacy 10.34177 60 98.3833 Tinggi

Kecemasan mutasi 11.82567 75 103.7705. Tinggi

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil perhitungan analisis korelasi Pearson Product Moment

menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara Self

efficacy dengan kecemasan mutasi pada personil di Sat Brimob Polda Sumut.

Meninjau dari korelasi koefesien dimana rxy= 0,660; p = 0,006< 0,050. Artinya

semakin tinggiSelf efficacy,maka semakin tinggi kecemasan mutasi, sebaliknya

semakin rendah Self efficacy maka semakin rendahkecemasan mutasi.

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka hipotesis penelitian ini “diterima”. Self

efficacy yang sangat rendah merupakan permasalahan-permasalah yang sangat

rumit dalam kehidupan. Self efficacy sejatinya diciptakan oleh individu itu sendiri

melalui faktor-faktor yang ada. Menurut Huppert (2009) faktor lain (others

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 91: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

80

factors) dari Self efficcay dapat meningkatkan iSelf efficacy dari karyawan itu

sendiri, dimana faktor tersebut dapat mengubah perilaku, pikiran dan motivasi

sebagai metode untuk meningkatkan Self efficacy.

Kecemasan merupakan salah satu bagian dari faktor yang mempengaruhi

Self efficacy. Hasil diatas menunjukkan bahwa Self efficcay memberikan

sumbangan pengaruh yang efektif terhadap kecemasan personil.

Hal tersebut diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Tanujaya (2014) yang menunjukan bahwa terdapat hubungan positif yang agak

rendah antara Self efficacy dengan kecemasan sebesar 0,577. Korelasi positif

artinya semakin karyawan memiliki Self efficacyrendah, maka semakin tinggi

kecemasan. Sebaliknya, semakin karyawan memiliki Self efficacy yang tinggi,

maka semakin rendah kecemasan. Self efficacy sebenarnya bukan merupakan satu-

satunya variabel yang dapat mempengaruhi tingkat kecemasan pada karyawan

toko yang memperoleh pengahasilan satu juta per bulan. Penelitian yang

dilakukan oleh Amawidya dan Utami (2006) menunjukan bahwa tingkat

religiusitas yang dimiliki oleh individu juga dapat mempengaruhi tingkat Self

efficacy individu.

Meskipun Self efficacy personil bintara di Sat Brimob Polda Sumut

tergolong tinggi namun, terdapat beberapa permasalahan yaitu ketika personil

bintara tersebut tidak mengetahui cara melakukan tiugas dengan maksimal ketika

ia memperoleh informasi mengenai mutasi, terjadinya kefatalan yang

menyebabkan kinerja menjadi sangat buruk, menghindari personil lain, dan

cenderung absen dalam melakukan tugas komando. Hal ini berarti bahwa personil

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 92: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

81

bintara tidak memiliki keseimbangan antara Self efficacy sehingga tidak dapat

menyeimbangkan fikiran yang lebih positif untuk menghadapi mutasi.

Menurut Handoko (2010), karyawan yang tidak memiliki Self efficacy

dengan pekerjaannya akan memiliki semangat kerja yang rendah, sering melamun,

emosi yang tidak stabil, absensi yang meningkat, dan melakukan kesibukan yang

tidak berkaitan dengan pekerjaan, mudah gelisah, khawatir, mudah lelah, tidak

dapat mengontrol emosi. Stipek (2001, dalam Santrock, 2007) menjelaskan bahwa

self efficacy adalah kepercayaan seeorang atas kemampuannya sendiri. Individu

tersebut membuat tujuan yang menantang untuk dirinya dan mempertahankan

komitmen yang kuat pada tujuan tersebut. Individu memberikan upaya yang

tinggi pada apa yang dikerjakannya dan meningkatkan upayanya saat menghadapi

kegagalan atau kemunduran. Individu tetap berfokus pada tugas dan memikirkan

strategi untuk menghadapi kesulitan. Individu menganggap kegagalan sebagai

akibat upaya yang kurang memadai, yang akan mendukung orientasi kesuksesan.

Individu memandang ancaman dan stressor potensial dengan percaya diri bahwa

ia dapat melakukan kontrol terhadap hal tersebut.

Dalam penelitian ini diketahui Mean Hipotetik Self efficacy adalah 60 dan

Mean Hipotetik kecemasan adalah 75 sedangkan Mean Empirik variabel Self

efficacy 98.3833 dan kecemasan mutasisebesar 103.7705. Hal ini menunjukan

bahwa Self efficacy memiliki pengaruh sebesar 43,5% dengan koefisen rxy sebesar

0,660 dan menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara Self

efficacy dengan kecemasan mutasi. Dalam hal ini ada (56,5%) faktor lain yang

mempengaruhi dalam penelitian ini yang tidak terlihat diantaranya status sosial

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 93: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

82

ekonomi, jaringan sosial, religiusitas, kepribadian, faktor sosial dan

perkembangan otak serta faktor genetik.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 94: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

76

LAMPIRAN A

SKALA SELF EFFICACY

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 95: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

77

IDENTITAS DIRI

(Identitas Bapak/Ibu dirahasiakan)

Inisial :

Usia : Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki/ Perempuan

Pendidikan terakhir :

Jabatan :

NIP :

PETUNJUK PENGISIAN

Skala ini terdiri atas 30 butir pernyataan.

1. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama. Kemudian berikan jawaban

Bapak/Ibu pada lembar jawaban yang sudah disediakan dengan

memberikan tanda silang (X) pada kolom yang sudah tersedia, yaitu:

STS : bila “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut

TS : bila “Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut

S : bila “Seutuju” dengan pernyataan tersebut

SS : bila “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut

2. Bapak/Ibu mohon mengisi sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya.

Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda namun semua jawaban

dianggap BENAR dan tidak ada jawaban yang dianggap SALAH.

Jawaban yang paling benar adalah jawaban yang paling sesuai dengan diri

Bapak/Ibu.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 96: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

78

3. Jika Bapak/Ibu ingin mengganti jawaban, berilah tanda sama dengan (=)

pada jawaban yang tidak sesuai lalu berilah tanda (X) pada jawaban yang

lebih sesuai dengan diri Bapak/Ibu.

No.

Pernyataan

PILIHAN JAWABAN

SS S TS STS

1. Saya memiliki arah dan tujuan hidup SS S TS STS

4. Jawablah semua pernyataan, jangan ada yang terlewati.

SELAMAT BEKERJA

ANGKET SKALA ASPEK SELF EFFICACY

NO. PERNYATAAN SS S TS STS

1 saya selalu yakin saat memulai mengerjakantugas

SS S TS STS

2 saya mampu menyelesaikan tugas sesuai pada waktu yang ditentukan

SS S TS STS

3 Pekerjaan yang saya lakukan tidak monoton SS S TS STS

4 Pekerjaan yang saya lakukan terasa membosankan karena kurang sesuai dengan minat saya

SS S TS STS

5 Pekerjaan yang saya kerjakan menarik SS S TS STS

6 Pekerjaan yang diberikan kepada saya lakukan kurang bervariasi sehingga membuat saya bosan mengerjakannya

SS S TS STS

7 Saya mendapatkan gaji yang cukup dari institusi ini

SS S TS STS

8 Imbalan yang tidak sesuai dengan pekerjaan yang saya lakukan membuat saya kecewa

SS S TS STS

9 Saya senang karenapembayaran yang saya dapatkan tepat waktu

SS S TS STS

10 Saya merasa diperlakukan tidak adil karena gaji yang saya terima tidak sesuai dengan tenaga yang saya berikan

SS S TS STS

11 Sistem peneriamaan gaji di institusi ini memiliki prosedur yang tarnsparan dan jujur

SS S TS STS

12 Prosedur cara pembayaran gaji di institusi ini kurang jelas sehingga hal ini mengecewakan

SS S TS STS

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 97: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

79

saya

13 Promosi yang dilakukan di institusi ini sepertinya cukup adil

SS S TS STS

14 Promosi yang dilakukan di institusi ini bagi saya tidak adil dan berpihak

SS S TS STS

15 Saya merasa jenjang karir di institusi ini jelas SS S TS STS

16 Jenjang karir yang tidak jelas dalam institusi inimembuat saya tidak termotivasi bekerja

SS S TS STS

17 Setiap promosi yang dilakukan dalam institusi ini dilakukan secara transparan sehingga membuat saya merasakan keadilan

SS S TS STS

18 Promosi yang tidak dilakukan secara transparan membuat saya kecewa

SS S TS STS

19 Saya senang memiliki atasan yang senantiasa menghargai hasil kerja dan memberikan perhatian kepada anak buahnya

SS S TS STS

20 Atasan saya tidak pernah menghargai kerja keras saya,sehingga saya tidak semangat

SS S TS STS

21 Sungguh menyenangkan mempunyai atasan yang mau mendengarkan keluhan-keluhan anak buahnya

SS S TS STS

22 Mendengarkan atasan menegur kesalahan anak buah di depan umum, membuat hati saya tidak nyaman

SS S TS STS

23 Memiliki atasan yang mempercayai kemampuan anak buah membuat saya bersemangat bekerja

SS S TS STS

24 Atasan saya tidak pernah memberikan kebebasan kreatif dalam pekerjaan

SS S TS STS

25 Sungguh menyenangkan memiliki teman kerja yang saling membantu satu sama lain

SS S TS STS

26 Memiliki teman kerja yang tidak saling menghargai satu sama lain, membuat saya sedih

SS S TS STS

27 Hal yang membahagiakan saya adalah memiliki teman kerja yang saling membantu satu sama lain

SS S TS STS

28 Memiliki teman kerja yang tidak saling mempercayai satu sama lain di institusi ini membuat suasana kerja tidak menyenangkan

SS S TS STS

29 Hal yang membuat saya betah bekerja adalah karena teman sekerja yang saling mendukung

SS S TS STS

30 Saya merasa sedih karena sesama teman kerja tidak saling membantu satu sama lain

SS S TS STS

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 98: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

80

LAMPIRAN B

KECEMASAN MUTASI

IDENTITAS DIRI

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 99: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

81

(Identitas Bapak/Ibu dirahasiakan)

Inisial :

Usia : Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki/ Perempuan

Pendidikan terakhir :

Jabatan :

NIP :

PETUNJUK PENGISIAN

Skala ini terdiri atas 32 butir pernyataan.

1. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama. Kemudian berikan

jawaban Bapak/Ibu pada lembar jawaban yang sudah disediakan

dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom yang sudah tersedia,

yaitu:

STS : bila “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut

TS : bila “Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut

S : bila “Seutuju” dengan pernyataan tersebut

SS : bila “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut

2. Bapak/Ibu mohon mengisi sesuai dengan keadaan yang sebenar-

benarnya. Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda namun semua

jawaban dianggap BENAR dan tidak ada jawaban yang dianggap

SALAH. Jawaban yang paling benar adalah jawaban yang paling

sesuai dengan diri Bapak/Ibu.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 100: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

82

3. Jika Bapak/Ibu ingin mengganti jawaban, berilah tanda sama dengan

(=) pada jawaban yang tidak sesuai lalu berilah tanda (X) pada

jawaban yang lebih sesuai dengan diri Bapak/Ibu.

No.

Pernyataan

PILIHAN

SS S TS STS

1. Saya memiliki arah dan tujuan hidup SS S TS STS

4. Jawablah semua pernyataan, jangan ada yang terlewati.

SELAMAT BEKERJA

ANGKET SKALA ASPEK KECEMASAN MUTASI

NO. PERNYATAAN SS S TS STS

1 Saya memiliki rasa yakin dan positif tentang diri saya

SS S TS STS

2 Saya kecewa dengan keadaan dan kemampuan saya

SS S TS STS

3. Saya mampu mengelola pekerjaan saya sendiri dengan baik

SS S TS STS

4. Saya tidak memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan saya

SS S TS STS

5. Saya sangat dekat dengan rekan kerja saya SS S TS STS

6 Saya tidak pernah bertegur sapa dengan rekan kerja saya

SS S TS STS

7 Beberapa rekan kerja adalah teman baik saya SS S TS STS

8 Rekan kerja saya bukan teman yang baik SS S TS STS

9 Apabila rekan kerja saya membutuhkan bantuan, saya selalu membantunya

SS S TS STS

10 Dalam menyelesaikan pekerjaan, saya dan rekan kerja tidak pernah saling membantu

SS S TS STS

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 101: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

83

11 Saya mampu mengambil keputusan tanpa melibatkan orang lain

SS S TS STS

12 Setiap pengambilan keputusan saya selalu melibatkan orang lain

SS S TS STS

13 Saya mampu melakukan pekerjaan dengan baik tanpa melibatkan orang lain

SS S TS STS

14 Saya tidak bisa menyelesaikan pekerjaan dengan sendiri

SS S TS STS

15 Saya biasanya melakukan pekerjaan dengan baik mengurus keuangan dan urusan pribadi saya

SS S TS STS

16 Dalam banyak hal saya merasa kecewa dengan pencapaian saya dalam hidup

SS S TS STS

17 Saya berusaha memperbaiki kinerja saya ketika saya ditegor oleh atasan saya

SS S TS STS

18 Saya tidak peduli jika saya ditegor oleh atasan saya

SS S TS STS

19 Saya memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja saya

SS S TS STS

20 Saya tidak tertarik untuk menjali hubungan dengan rekan kerja saya

SS S TS STS

21 Saya mampu menghargai pendapat orang lain walaupun pendapat saya ditolak

SS S TS STS

22 Saya kecewa apabila orang lain menolak pendapat saya

SS S TS STS

23 Walaupun rezeki saya tidak sebanyak rezeki orang lain, saya selalu menerimanya dengan ikhlas

SS S TS STS

24 Saya tidak pernah puas atas rezeki yang saya terima

SS S TS STS

25 Saya yakin karir saya akan meningkat SS S TS STS

26 Saya tidak yakin karir saya akan meningkat

27 Lebih penting bagi saya untuk "cocok" dengan orang lain daripada berdiri sendiri di atas saya prinsip

SS S TS STS

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 102: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

84

28 Saya merasa stres karena saya tidak bisa mengikuti semua hal yang harus saya lakukan masing-masing hari

SS S TS STS

29 Saya selalu belajar mengembangkan potensi saya agar saya mampu meraih prestasi dikantor saya

SS S TS STS

30 Saya tidak pernah tertarik untuk meraih suatu prestasi dikantor saya

SS S TS STS

31 Saya berupaya untuk menciptakan hal-hal yang kreatif agar saya tidak mudah jenuh dengan pekerjaan saya

SS S TS STS

32 Saya tidak tertarik dengan pekerjaan saya sehingga saya mudah bosan.

SS S TS STS

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 103: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

85

LAMPIRAN C

HASIL DATA MENTAH

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 104: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

86

LAMPIRAN D

HASIL ANALISIS DATA

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 105: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

87

[DataSet0]

Scale: wellbeing

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 36 100.0

Excludeda 0 .0

Total 36 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.907 32

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 106: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

88

NEW FILE.

DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.

DATASET ACTIVATE DataSet1.

DATASET CLOSE DataSet0.

RELIABILITY

/VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR000

07 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VA

R00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021

VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026

VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030

/SCALE('kepuasan kerja') ALL

/MODEL=ALPHA

/SUMMARY=TOTAL

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted Scale Variance if

Item Deleted Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00001 90.7778 164.863 .555 .903

VAR00002 90.8889 159.302 .659 .900

VAR00003 90.8056 165.190 .516 .903

VAR00004 90.7222 159.406 .629 .901

VAR00005 90.9722 169.171 .195 .909

VAR00006 90.8056 169.533 .245 .907

VAR00007 90.6944 160.675 .610 .901

VAR00008 90.7222 168.321 .324 .906

VAR00009 90.8889 166.844 .475 .904

VAR00010 90.8333 160.257 .638 .901

VAR00011 90.8056 168.733 .334 .906

VAR00012 90.9167 165.221 .377 .905

VAR00013 91.0833 165.221 .398 .905

VAR00014 90.9444 154.454 .756 .898

VAR00015 90.7222 165.235 .501 .903

VAR00016 90.9167 162.364 .614 .902

VAR00017 90.8889 171.873 .125 .908

VAR00018 91.0000 158.114 .610 .901

VAR00019 91.0000 155.543 .676 .900

VAR00020 90.7778 166.006 .453 .904

VAR00021 90.9167 164.021 .556 .903

VAR00022 91.1389 164.466 .494 .903

VAR00023 91.0000 158.514 .559 .902

VAR00024 91.0000 165.257 .457 .904

VAR00025 90.8056 158.390 .685 .900

VAR00026 90.8889 162.673 .696 .901

VAR00027 90.9722 171.742 .131 .908

VAR00028 90.8611 160.923 .510 .903

VAR00029 91.0000 168.171 .286 .906

VAR00030 90.7500 164.021 .519 .903

VAR00031 90.8056 171.933 .075 .911

VAR00032 90.6667 173.371 .033 .910

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 107: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

89

Reliability

Notes

Output Created 23-May-2019 14:07:52

Comments Input Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File

36

Matrix Input Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated

as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with valid data for all variables in the procedure.

Syntax RELIABILITY /VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 /SCALE('kepuasan kerja') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL.

Resources Processor Time 00:00:00.000

Elapsed Time 00:00:00.000

[DataSet1]

Scale: kepuasan kerja

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 36 100.0

Excludeda 0 .0

Total 36 100.0

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 108: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

90

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 36 100.0

Excludeda 0 .0

Total 36 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.878 30

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 109: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

91

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00001 82.9167 135.221 .516 .871

VAR00002 82.9444 133.825 .455 .873

VAR00003 82.8056 142.790 .193 .878

VAR00004 82.7778 146.235 -.020 .883

VAR00005 83.0278 135.456 .495 .872

VAR00006 83.0278 129.913 .699 .866

VAR00007 83.2500 132.821 .552 .870

VAR00008 82.8611 134.980 .505 .872

VAR00009 82.8889 138.102 .378 .875

VAR00010 82.6111 137.844 .512 .872

VAR00011 82.7500 136.821 .435 .873

VAR00012 83.1667 132.943 .644 .868

VAR00013 82.7500 137.450 .387 .875

VAR00014 83.0833 135.907 .413 .874

VAR00015 82.8056 141.533 .211 .878

VAR00016 83.1667 130.829 .674 .867

VAR00017 83.1944 136.161 .495 .872

VAR00018 82.9444 145.311 .052 .880

VAR00019 83.0833 133.107 .653 .868

VAR00020 82.3611 145.666 .046 .880

VAR00021 83.1667 140.486 .271 .877

VAR00022 83.0278 137.571 .390 .874

VAR00023 83.1111 137.587 .348 .876

VAR00024 82.9167 140.307 .275 .877

VAR00025 83.1389 141.266 .279 .877

VAR00026 82.8333 139.971 .283 .877

VAR00027 83.0556 134.911 .538 .871

VAR00028 83.3056 137.761 .342 .876

VAR00029 83.0833 133.279 .644 .869

VAR00030 83.1111 137.759 .444 .873

NEW FILE.

DATASET NAME DataSet2 WINDOW=FRONT.

DATASET ACTIVATE DataSet2.

DATASET CLOSE DataSet1.

NPAR TESTS

/K-S(NORMAL)=wellbeing Kepuasankerja

/STATISTICS DESCRIPTIVES

/MISSING ANALYSIS.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 110: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

92

NPar Tests

Notes

Output Created 23-May-2019 14:14:56

Comments

Input Active Dataset DataSet2

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 36

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated

as missing.

Cases Used Statistics for each test are based on all

cases with valid data for the variable(s)

used in that test.

Syntax NPAR TESTS

/K-S(NORMAL)=wellbeing

Kepuasankerja

/STATISTICS DESCRIPTIVES

/MISSING ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.000

Elapsed Time 00:00:00.031

Number of Cases Alloweda 157286

a. Based on availability of workspace memory.

[DataSet2]

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

wellbeing 36 73.28 12.261 36 90

Kepuasankerja 36 59.08 10.592 36 76

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 111: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

93

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

wellbeing Kepuasankerja

N 36 36

Normal Parametersa Mean 73.28 59.08

Std. Deviation 12.261 10.592

Most Extreme Differences Absolute .125 .126

Positive .086 .074

Negative -.125 -.126

Kolmogorov-Smirnov Z .751 .756

Asymp. Sig. (2-tailed) .626 .618

a. Test distribution is Normal.

EXAMINE VARIABLES=wellbeing Kepuasankerja

/PLOT BOXPLOT STEMLEAF

/COMPARE GROUP

/STATISTICS DESCRIPTIVES

/CINTERVAL 95

/MISSING LISTWISE

/NOTOTAL.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 112: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

94

Explore

Notes

Output Created 23-May-2019 14:15:35

Comments

Input Active Dataset DataSet2

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 36

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values for

dependent variables are treated as

missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no

missing values for any dependent

variable or factor used.

Syntax EXAMINE VARIABLES=wellbeing

Kepuasankerja

/PLOT BOXPLOT STEMLEAF

/COMPARE GROUP

/STATISTICS DESCRIPTIVES

/CINTERVAL 95

/MISSING LISTWISE

/NOTOTAL.

Resources Processor Time 00:00:00.406

Elapsed Time 00:00:00.437

[DataSet2]

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 113: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

95

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

wellbeing 36 100.0% 0 .0% 36 100.0%

Kepuasankerja 36 100.0% 0 .0% 36 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

wellbeing Mean 73.28 2.043

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 69.13 Upper Bound 77.43

5% Trimmed Mean 74.12 Median 75.50 Variance 150.321 Std. Deviation 12.261 Minimum 36 Maximum 90 Range 54 Interquartile Range 14 Skewness -1.151 .393

Kurtosis 1.516 .768

Kepuasankerja Mean 59.08 1.765

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 55.50 Upper Bound 62.67

5% Trimmed Mean 59.38 Median 61.00 Variance 112.193 Std. Deviation 10.592 Minimum 36 Maximum 76 Range 40 Interquartile Range 16 Skewness -.539 .393

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 114: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

96

Descriptives

Statistic Std. Error

wellbeing Mean 73.28 2.043

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 69.13 Upper Bound 77.43

5% Trimmed Mean 74.12 Median 75.50 Variance 150.321 Std. Deviation 12.261 Minimum 36 Maximum 90 Range 54 Interquartile Range 14 Skewness -1.151 .393

Kurtosis 1.516 .768

Kepuasankerja Mean 59.08 1.765

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 55.50 Upper Bound 62.67

5% Trimmed Mean 59.38 Median 61.00 Variance 112.193 Std. Deviation 10.592 Minimum 36 Maximum 76 Range 40 Interquartile Range 16 Skewness -.539 .393

Kurtosis -.489 .768

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 115: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

97

wellbeing

wellbeing Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf

1.00 Extremes (=<36)

2.00 4 . 88

.00 5 .

2.00 5 . 89

2.00 6 . 33

4.00 6 . 7889

5.00 7 . 12223

8.00 7 . 55677789

6.00 8 . 012224

4.00 8 . 5678

2.00 9 . 00

Stem width: 10

Each leaf: 1 case(s)

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 116: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

98

Kepuasankerja

Kepuasankerja Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf

2.00 3 . 69

3.00 4 . 033

3.00 4 . 799

2.00 5 . 01

5.00 5 . 57889

9.00 6 . 001122344

7.00 6 . 5567899

3.00 7 . 123

2.00 7 . 56

Stem width: 10

Each leaf: 1 case(s)

MEANS TABLES=wellbeing BY Kepuasankerja

/CELLS MEAN COUNT STDDEV

/STATISTICS ANOVA LINEARITY.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 117: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

99

Means

Notes

Output Created 23-May-2019 14:16:27

Comments

Input Active Dataset DataSet2

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 36

Missing Value Handling Definition of Missing For each dependent variable in a table,

user-defined missing values for the

dependent and all grouping variables

are treated as missing.

Cases Used Cases used for each table have no

missing values in any independent

variable, and not all dependent

variables have missing values.

Syntax MEANS TABLES=wellbeing BY

Kepuasankerja

/CELLS MEAN COUNT STDDEV

/STATISTICS ANOVA LINEARITY.

Resources Processor Time 00:00:00.000

Elapsed Time 00:00:00.000

[DataSet2]

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

wellbeing *

Kepuasankerja 36 100.0% 0 .0% 36 100.0%

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 118: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

100

Report

wellbeing

Kepuas

ankerja Mean N Std. Deviation

36 63.00 1 .

39 59.00 1 .

40 48.00 1 .

43 51.50 2 21.920

47 58.00 1 .

49 60.50 2 17.678

50 90.00 1 .

51 72.00 1 .

55 81.00 1 .

57 72.00 1 .

58 79.50 2 3.536

59 80.00 1 .

60 73.50 2 7.778

61 78.50 2 10.607

62 79.50 2 3.536

63 88.00 1 .

64 77.50 2 13.435

65 80.00 2 5.657

66 78.00 1 .

67 82.00 1 .

68 77.00 1 .

69 67.50 2 6.364

71 75.00 1 .

72 69.00 1 .

73 90.00 1 .

75 75.00 1 .

76 85.00 1 .

Total 73.28 36 12.261

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 119: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

101

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

wellbeing * Kepuasankerja .582 .338 .874 .764

ANOVA Table

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

wellbeing *

Kepuasankerja

Between

Groups

(Combined) 4017.222 26 154.509 1.118 .457

Linearity 1780.510 1 1780.510

12.88

2 .006

Deviation

from

Linearity

2236.712 25 89.468 .647 .813

Within Groups 1244.000 9 138.222

Total 5261.222 35

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 120: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

102

CORRELATIONS

/VARIABLES=wellbeing Kepuasankerja

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/STATISTICS DESCRIPTIVES

/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

Notes

Output Created 23-May-2019 14:20:14

Comments

Input Active Dataset DataSet2

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 36

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated

as missing.

Cases Used Statistics for each pair of variables are

based on all the cases with valid data

for that pair.

Syntax CORRELATIONS

/VARIABLES=wellbeing

Kepuasankerja

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/STATISTICS DESCRIPTIVES

/MISSING=PAIRWISE.

Resources Processor Time 00:00:00.031

Elapsed Time 00:00:00.032

[DataSet2]

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 121: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

103

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

wellbeing 73.28 12.261 36

Kepuasankerja 59.08 10.592 36

Correlations

wellbeing Kepuasankerja

wellbeing Pearson Correlation 1 .582**

Sig. (2-tailed) .000

N 36 36

Kepuasankerja Pearson Correlation .582** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 36 36

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 122: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

v

MOTTO

لو ك ه جو ل ة كو و ل ه م اكو لل فلو ا مقب تلسكوف وو ي ا ا م ني و ووف كوكوف لو ا كككو ن ت ل هكو مم ة عل ه و لنهو وو ى لو للو ءيو ك رلنيو

Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam berbuat kebaikan) . Di

mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat) . Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas

segala sesuatu.

(QS. Al Baqarah : 148)

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 123: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

vi

PERSEMBAHAN

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan

berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang

miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan

hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan

membangga-banggakan diri”,

(Q.S An Nisaa’, 4:36)

Ku persembahkan skripsi ini untuk orang yang tercinta dan tersayang dan yang

terhormat.

Skripsi ini adalah bagian dari ibadahku kepada Tuhan, dan sebagai janji dan hadiah

kepada orangtua ku tercinta Papa Kompol Purn H.kajiman Sihotang dan Nurhayati

S.Pd. Karya ini adalah hasil dari berkat Allah Swt, serta hasil dari dukungan yang

hebat dan luar biasa dari keluarga besar tercinta.

AMIN

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 124: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

xiv

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Binjai Pada tanggal Mei 1993 dari Papa Kompol

Purn H.Kajiman Sihotang dan Mama Nurhayati S.Pd Penulis merupakan putra

bungsu dari empat bersaudara.

Tahun 2008 penulis lulus dari SMA N.2 Binjai dan pada tahun 2013

terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Medan Area.

Penulis melaksanakan praktek kerja lapangan PKL di Kantor Sat Brimob

Polda Sumut.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 125: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

90

IDENTITAS DIRI

(Identitas Bapak/Ibu dirahasiakan)

Inisial :

Usia : Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki/ Perempuan

Pendidikan terakhir :

Jabatan :

NIP :

PETUNJUK PENGISIAN

Skala ini terdiri atas 30 butir pernyataan.

1. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama. Kemudian berikan jawaban

Bapak/Ibu pada lembar jawaban yang sudah disediakan dengan

memberikan tanda silang (X) pada kolom yang sudah tersedia, yaitu:

STS : bila “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut

TS : bila “Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut

S : bila “Seutuju” dengan pernyataan tersebut

SS : bila “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut

2. Bapak/Ibu mohon mengisi sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya.

Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda namun semua jawaban

dianggap BENAR dan tidak ada jawaban yang dianggap SALAH.

Jawaban yang paling benar adalah jawaban yang paling sesuai dengan diri

Bapak/Ibu.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 126: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

91

3. Jika Bapak/Ibu ingin mengganti jawaban, berilah tanda sama dengan (=)

pada jawaban yang tidak sesuai lalu berilah tanda (X) pada jawaban yang

lebih sesuai dengan diri Bapak/Ibu.

No.

Pernyataan

PILIHAN JAWABAN

SS S TS STS

1. Saya memiliki arah dan tujuan hidup SS S TS STS

4. Jawablah semua pernyataan, jangan ada yang terlewati.

SELAMAT BEKERJA

ANGKET SKALA ASPEK SELF EFFICACY

NO. PERNYATAAN SS S TS STS

1 saya selalu memulai tugas dengan baik SS S TS STS

2 Saya tidak terlalu baik dalam memulai tugas SS S TS STS

3. saya mampu menyelesaikan tugas sesuai pada waktu yang ditentukan

SS S TS STS

4. saya tidak memiliki kemampuan dalam menyelesaikan tugas tepat waktu

SS S TS STS

5. pimpinan tidak pernah kecewa dengan hasil kinerja saya

SS S TS STS

6 saya sangat rumit dalam mengemukakan pendapat

SS S TS STS

7 pimpinan tidak pernah kecewa dengan hasil kinerja saya

SS S TS STS

8 pemimpin sering kecewa atas hasil kinerja saya SS S TS STS

9 setiap melaksanakan kegiatan komando saya tidak pernah terlambat

SS S TS STS

10 saya sering terlambat dalam melaksakan kegiatan komado

SS S TS STS

11 saya dapat menghapal kegiatan senam tanpa alat tanpa teguran

SS S TS STS

12 saya tidak mampu dalam menghapal senam tanpa alat dan selalu ditegur

SS S TS STS

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 127: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

92

13 saya dapat dengan mudah melaksanakan latihan PBB dalam gerakan apapun

SS S TS STS

14 saya kesulitan dalam melaksanakan latihan PBB dalam gerakan apapun

SS S TS STS

15 bongkar pasang senjata dapat saya kuasai dengan mudaH

SS S TS STS

16 saya kurang menguasai dalam bongkar senjata SS S TS STS

17 setiap melaksanakan kegiatan kesamaptaan jasmani berkalapimpinan selalu memberi saya pujian

SS S TS STS

18 saya sering ditegor oleh pimpinan ketika melaksanakan kesamaptaan jasmani

SS S TS STS

19 dalam tugas pengamanan unjuk rasa PHH Brimob saya mampu mengendalikan emosi saya dengan baik

SS S TS STS

20 saya sangat emosi terhadap unjuk rasa PHH brimob yang dilakukan oleh massa

SS S TS STS

21 saya mampu menyelesaikan tugas hanya dengan sekali mencoba

SS S TS STS

22 saya harus mencoba berkali kali agar saya mampu menyelesaikan tugas saya

SS S TS STS

23 dalam cuaca apapun saya dapat melaksanakan latihan komando dengan baik

SS S TS STS

24 jika sedang cuaca panas saya sering gagal dalam melaksanakan latihan komando

SS S TS STS

25 saya dapat menerapkan hasil latihan untuk dijadikan pedoman dalam melaksanakan tugas

SS S TS STS

26 saya tidak mampu menerapkan latihan yang diberikan pimpinan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas

27 tidak sulit bagi saya untuk berlatih bersama kesatuan yang berbeda

SS S TS STS

28 saya sering kesulitan jika berlatih dengan satuan yang lain

SS S TS STS

29 kepada masyarakat saya tetap mengedepankan aspek humanis

SS S TS STS

30 saya tidak terlalu ramah terhadap masyarakat, karean saya merasa memiliki martabat yang beda

SS S TS STS

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 128: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

93

IDENTITAS DIRI

(Identitas Bapak/Ibu dirahasiakan)

Inisial :

Usia : Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki/ Perempuan

Pendidikan terakhir :

Jabatan :

NIP :

PETUNJUK PENGISIAN

Skala ini terdiri atas 30 butir pernyataan.

1. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama. Kemudian berikan

jawaban Bapak/Ibu pada lembar jawaban yang sudah disediakan

dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom yang sudah tersedia,

yaitu:

STS : bila “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut

TS : bila “Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut

S : bila “Seutuju” dengan pernyataan tersebut

SS : bila “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut

2. Bapak/Ibu mohon mengisi sesuai dengan keadaan yang sebenar-

benarnya. Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda namun semua

jawaban dianggap BENAR dan tidak ada jawaban yang dianggap

SALAH. Jawaban yang paling benar adalah jawaban yang paling

sesuai dengan diri Bapak/Ibu.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 129: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

94

3. Jika Bapak/Ibu ingin mengganti jawaban, berilah tanda sama dengan

(=) pada jawaban yang tidak sesuai lalu berilah tanda (X) pada

jawaban yang lebih sesuai dengan diri Bapak/Ibu.

No.

Pernyataan

PILIHAN

SS S TS STS

1. Saya memiliki arah dan tujuan hidup SS S TS STS

4. Jawablah semua pernyataan, jangan ada yang terlewati.

SELAMAT BEKERJA

ANGKET SKALA ASPEK KECEMASAN MUTASI

NO. PERNYATAAN SS S TS STS

1 ketika saya mendengar informasi mengenai mutasi tangan saya sering berkeringat

SS S TS STS

2 saya senang diadakan mutasi sehingga saya mampu memiliki rekan kerja yang baru

SS S TS STS

3 kebijakan pimpinan yang tidak sesuai prinsip saya membuat mulut saya mudah kering

SS S TS STS

4 prinsip pemimpin sangat mirip dengan saya sehingga saya nyaman jika dimutasikan

SS S TS STS

5 setiap ada perintah memimpin komando junior tangan saya tremor

SS S TS STS

6 saya tidak pernah tremor jika saya diperintahkan memimpin komando junior

SS S TS STS

7 ketika ada perintah yang tidak saya pahami saya cenderung menghindar diri

SS S TS STS

8 saya selalu bertanya kepada pimpinan jika ada perintah yang tidak saya pahami

SS S TS STS

9 pada saat pimpinan memberikan arahan saya SS S TS STS

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 130: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

95

sering celometan dengan nada pelan

10 saya selalu mendengar dengan maksimal ketika pimpinana memberikan arahan

SS S TS STS

11 ketika mendengar perintah dislokasi tugas yang jauh saya cenderung banyak diam

SS S TS STS

12 saya memiliki semangat yang baru ketika ada perintah dislokasi yang jauh

SS S TS STS

13 ketika menghadapi tugas yang tidak sesuai dengan kemampuan, saya menjadi malas bekerja

SS S TS STS

14 saya berupaya mempelajari suatu pekerjaan yang tidak saya pahami sampai berhasil menyelesaikannya

SS S TS STS

15 apabila saya tidak menerima support yang tinggI maka saya cenderung gagal dalam melaksanakan tugas

SS S TS STS

16 saya lebih sering mensupport diri sendiri ketika disupport oleh orang lain

SS S TS STS

17 saya merasa tidak berdaya dalam menghadapi mutasi

SS S TS STS

18 saya memahami betul jika mutasi dapat mengembangkan pribadi saya

SS S TS STS

19 saya sering lupa secara tiba-tiba ketika diminta untuk memeragakan sebuah gerakan yang sudah pernah dilakukan sebelumnya (misalnya:senam)

SS S TS STS

20 saya selalu mengingat jenis peragaan yang dilakukan sebelumnya

SS S TS STS

21 saya sering lupa secara tiba-tiba menjelaskan sesuatu ketika pemaparan di rapat kantor

SS S TS STS

22 Saya berusaha agar saya fokus dalam melaksanakan tugas saya

SS S TS STS

23 walaupun keadaan ramai saya sering merasa kesepian setelah mendengar informasi mutasi dari intansi saya

SS S TS STS

24 saya sering mendiskusikan mutasi kepada rekan kerja saya

SS S TS STS

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 131: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

96

25 saya menjadi sangat drop ketika saya akan dimutasikan ke dislokasi yang jauh

SS S TS STS

26 saya memiliki gairah yang baru ketika akan dimutasikan

SS S TS STS

27 saya menjadi sangat drop ketika saya akan dimutasikan ke dislokasi yang jauh

SS S TS STS

28 saya memiliki gairah yang baru ketika akan dimutasikan

SS S TS STS

29 saya khawatir apabila atasan saya di tempat dislokasi yang baru sangat kejam kepada saya

SS S TS STS

30 saya berusaha memahami atasan saya ditempat murtasi agar saya tidak khawatir

SS S TS STS

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 132: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

i

DAFTAR ISI

Cover Judul ............................................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 7

C. Batasan Masalah........................................................................................... 7

D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 8

E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 9

F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 10

A. Self Efficacy ................................................................................................ 10

1. Pengertian Self Efficacy .......................................................................... 10

2. Dimensi Self-Efficacy ............................................................................. 12

3. Sumber-Sumber Self-Efficacy ................................................................ 14

4. Proses-proses Self-Efficacy ..................................................................... 17

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 133: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

ii

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Self-Efficacy ................................... 22

6. Manfaat Self-efficacy .............................................................................. 26

B. Kecemasan ................................................................................................. 28

1. Pengertian Kecemasan ........................................................................... 28

2. Aspek-Aspek Kecemasan..........................................................................30

3. Dimensin Kecemasan ............................................................................. 33

4. Jenis- Jenis Kecemasan .......................................................................... 34

5. Dampak- Dampak Kecemasan......................................................................35

C. Mutasi pada Anggota Polri......................................................................... 38

1. Pengertian Mutasi ................................................................................... 38

2. Landasan hukum ..................................................................................... 40

D. Hubungan Antara Self Efficacy dengan Kecemasan Menghadapi Mutasi. 41

E. Kerangka Konsep ....................................................................................... 43

F. Hipotesis ..................................................................................................... 43

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 44

A. Identifikasi Variabel Penelitian .................................................................. 44

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................................... 44

1. Self Efficacy ............................................................................................ 44

2. Kecemasan .............................................................................................. 45

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ........................................ 45

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 134: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

iii

1. Populasi .................................................................................................. 45

2. Sampel .................................................................................................... 46

3. Teknik Pengambilan Sampel .................................................................. 46

C. Metode Pengambilan Data ......................................................................... 47

D. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur .......................................................... 49

1. Validitas Alat Ukur ................................................................................ 49

2. Reliabilitas Alat Ukur ............................................................................. 50

E. Metode Analisis Data ................................................................................. 51

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN .................................................... 71

A.Orientasi Kancah Penelitian dan Gambaran Subjek Penelitian..........71

1. Orientasi Kancah Penelitian ..........................................................71

2. Gambaran Umum Subjek Penelitian.............................................72

B. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................72

1. Persiapan Penelitian........................................................................72

2. Pelaksanaaan Uji Coba Alat Ukur Penelitian ................................78

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 53

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 135: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

85

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, I. (2002). Perceived behavioral control, self‐efficacy, locus of control, and the theory of planned behavior 1. Journal of applied social psychology, 32(4), 665-683.

Ambarita, A. J., & Ridho, H. (2016). Pengaruh Mutasi Terhadap Semangat Kerja

Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Pematang Siantar. PERSPEKTIF, 8(2).

Autrey, M. (2017). The Interaction of Cyberaggression and Self-Efficacy within

the Virtual World and the Real World.

Arikunto, Suharsini, 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :Rineka Cipta.

Anwar, A. I. D. (2010). Hubungan Antara Self-Efficacy Dengan Kecemasan Berbicara Di Depan Umum Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Hubungan Antara Self-Efficacy Dengan Kecemasan Berbicara Di Depan Umum Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.

Azwar S.(2003). Penyusun Skala Psikologi .Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Bandura., A., 1986. Social Foundation Of Thought And Action: A Social Cognitive Theory, New Jersey: Prentice Hall. https://books.google.co.id/books?id=HJhqAAAAMAAJ&q=bandura+198 6+social+foundation+of+thought+and+action&dq=bandura+1986+social+ foundation+of+thought+and+action&hl=en&sa=X&redir_esc=y. Diakses 5 Januari 2016.

Bandura, A. (1990). Perceived self-efficacy in the exercise of control over AIDS infection. Evaluation and program planning, 13(1), 9-17.

Bandura, A., & Wessels, S. (1997). Self-efficacy (pp. 4-6). W.H. Freeman &

Company.

Bani, N. H., 2010. Hubungan Antara Self-efficacy Dengan Kecemasan Menghadapi Mutasi Pada Aparat Kepolisian Di Polresta Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara. (Jurnal Elektronik) http://eprints.umm.ac.id/2293/. Diakses 23 Maret 2016.

Bungin, P. D. H. B., & Sos, S. (2005). Metodologi penelitian kuantitatif. Kencana.

Cholishiyyana, R. M. (2014). The differences of music theraphy and Oxytocin massage on post sectio caesarean mothers to breastmilk production in Salatiga’s Hospital.Jurnal Komunikasi Kesehatan (Edisi 8),1(5)

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 136: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

86

Daradjat, Z., 1983. Kesehatan Mental, Jakarta: Gunung Agung

Fadlilah, N. 2010. Hubungan Antara Self-efficacy Dengan Kecemasan

Menghadapi Dunia Kerja Pada Mahasiswa Semester VII Prodi Psikologi Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Tesis. UIN Sunan Ampel Surabaya. http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/8401. Diakses 7 Agustus 2015

Gautami, R. (2013). Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten

Nganjuk dalam melaksanakan Kebijakan Mutasi PNS di Kabupaten Nganjuk. Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik, 1(1), 1-7.

Hamdi, A. S., & Bahruddin, E. (2015). Metode penelitian kuantitatif aplikasi

dalam pendidikan. Deepublish. Hariati bani, n. e. s. r. i. (2010). hubungan antara self efficacy dengan kecemasan

menghadapi mutasi pada aparat kepolisian (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).

Hasibuan, Malayu S. P. 2013, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi

RevisiJakarta. Bumi Aksara. Hasibuan., M.S.P., 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi

Aksara

Hutabarat, K. J. Hubungan Self-Efficacy dengan Kecemasan Menghadapi Mutasi pada PNS di Kabupaten Tapanuli Utara. Hubungan Self-Efficacy dengan Kecemasan Menghadapi Mutasi pada PNS di Kabupaten Tapanuli Utara.

Indonesia, P. R. (2004). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun

2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Jakarta (ID): RI. Kadarwati, S., Rahmawati, F., Rahayu, P. E., & Supardi, K. I. (2013). Kinetics

and mechanism of ni/zeolite-catalyzed hydrocracking of palm oil into bio-fuel. Indonesian Journal of Chemistry, 13(1), 77-85.

Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor 386 Tahun 2014

Tentang Petunjuk Pelaksanaan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional Tahun 2015-2019.

Kusumawati, E. (2010). Hubungan pengetahuan primigravida tentang kehamilan

dengan kecemasan dalam menghadapi kehamilan trimester 1 di BPS Fathonah WN (Doctoral dissertation, Universitas Sebelas Maret Surakarta).

Lahey, B. B. (2009). Public health significance of neuroticism. American

Psychologist, 64(4), 241.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 137: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

87

Lindahl, M., & Archer, T. (2013). Depressive expression and anti-depressive protection in adolescence: stress, positive affect, motivation and self-efficacy. Psychology, 4(06), 495.

Loekman, I., Hidayat, L., Sulistio, H., Nurdiansah, A., Sitanggang, A. F., Ekawati,

R., & Gaussyah, M. (2015). Laporan Eksekutif Indeks Tata Kelola: Kepolisian Negara Republik Indonesia. Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan.

MGBK, T. (2010). Bahan Dasar Untuk Bimbingan Konseling Jilid 1. Jakarta:

Grasindo. Mar'ati, R., & Chaer, M. T. (2017). Pengaruh Pembacaan dan Pemaknaan Ayat-

ayat al-Qur’an terhadap Penurunan Kecemasan pada Santriwati. Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi, 1(1), 30-48.

Martono, M. (2012). Kinerja DPRD Kabupaten Sintang Dalam Melaksanakan

Fungsi Legislasi Tahun 2010 (Doctoral dissertation, Universitas Terbuka) Minarno, A. E., Munarko, Y., Kurniawardhani, A., Bimantoro, F., & Suciati, N.

(2014, May). Texture feature extraction using co-occurrence matrices of sub-band image for batik image classification. In 2014 2nd International Conference on Information and Communication Technology (ICoICT) (pp. 249-254).

Mu'arofah, B. (2013). Hubungan Self efficacy dengan intensi mencontek pada

saat ujian akhir semester (UAS) pada mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Saintek UIN Malang Tahun Ajaran 2012/2013 (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).

Nuraini, D.E., 2013. Kecerdasan Emosi dan Kecemasan Menghadapi Pensiun

Pada PNS. (Jurnal Elektronik) http://ejournal.psikologi.fisip- unmul.ac.id/site/?p=715. Diakses 2 Agustus 2015.

Nisfiannoor, M. (2009). Pendekatan statististika Modern untuk Ilmu Sosial.

Penerbit Salemba. Peterson, S. J., & Bredow, T. S. (Eds.). (2009). Middle range theories:

application to nursing research. Lippincott Williams & Wilkins. Rachmawati, Y. E. (2012). Hubungan antara Self Efficiacy dengan Kematangan

Karir pada Mahasiswa Tingkat Awal dan Tingkat Akhir di Universitas Surabaya. Calyptra, 1(1), 1-25.

Ramaiah, S. (2003). Kecemasan, bagaimana mengatasi penyebabnya. Yayasan

Obor Indonesia.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 138: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

88

Rismayanti, R. (2018). Perbedaan kecemasan dan apresiasi Matematika ditinjau dari gender pada siswa MA Bahauddin Ngelom Sidoarjo (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).

Sakinah, S. N. Tingkat kecemasan pada santri di pondok pesantren x Bogor:

peran faktor jenis kelamin, usia dan kelas(Bachelor's thesis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, 2017).

Santrock, J.W. (2007). Life-span development: Thirteenth edition. New York:

McGraw-Hill.

Siagian, R. 2010. Pengaruh Mutasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan. Skripsi. Fakutas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21747/5/Chapter%20I.pdf. Diakses 13 Januari 2016.

Schultz, D., and Schultz, E.S. 1994. Theory of Personality. California:

Brooks/Cole Publishing Company. https://books.google.co.id/books?id=dXccCgAAQBAJ&pg=PA471&dq=s chultz+D+1994+theory+of+personality&hl=en&sa=X&redir_esc=y#v=on epage&q=schultz%20D%201994%20theory%20of%20personality&f=fals e. Diakses 5 Januari 2016.

Siburian, P. D. N. (2018). Prosedur Pemutasian di Kepolisian Daerah Sumatera

Utara Berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 16 Tahun 2012.

Sugiyono, D. R. (2000). Metode Penelitian. Bandung: CV Alvabeta.

Yastini, N. S. M., & Agustana, P. (2018). Pengaruh Mutasi Terhadap Semangat

Kerja Pegawai Negeri Sipil Di Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Buleleng. Locus, 10(1).

Valeski, T. N., & Stipek, D. J. (2001). Young children's feelings about school. Child

development, 72(4), 1198-1213.

Videbeck, S.L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Wiramihardja. S.A. 2005. Pengantar Psikologi Klinis. Bandung: Refika Aditama.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 139: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

89

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 140: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

97

HASIL DATA MENTAH SKALA SELF EFFICACY

subjek/item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3

2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4

3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3

4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 4 3 4 3

5 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 4 2 1 3 3 3 4 3 3 3

6 4 4 4 2 2 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3

7 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 2 4 4 3 3 3 2 2 2 3 4 3 4 4 4 4

8 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3

9 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4

10 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4

11 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 2 3 3 4 2 4 3 2 3

12 4 4 2 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

13 4 4 4 2 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3

14 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 4 3 4 4 3 4

15 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3

16 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3

17 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4

18 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 3 3 2 2 1

19 4 3 4 2 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3

20 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3

21 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 2 3 3 4 3 4 3 2 3

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 141: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

98

22 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3

23 4 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3

24 4 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4

25 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 3 3 4

26 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3

27 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4

28 2 2 1 2 2 3 2 3 4 2 1 3 3 2 1 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 3 3 1

29 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4

30 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4

31 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 4 3 2 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4

32 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4

33 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4

34 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

35 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 3 3 4

36 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4

37 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3

38 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3

39 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4

40 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 4 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4

41 3 4 4 2 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3

42 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 2 2 2 4 3 3 3 3 4

43 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3

44 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3

45 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4

46 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 3 3 2 2 1 ----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 142: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

99

47 4 3 4 2 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3

48 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3

49 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 2 3 3 4 3 4 3 2 3

50 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3

51 4 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3

52 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4

53 4 4 4 2 3 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 3 3 4

54 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3

55 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4

56 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3

57 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4

58 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4

59 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4

60 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4

HASIL DATA MENTAH SKLA KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI

subjek/item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 4 2 2 4 3 4 3 3

2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4

3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4

4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4

5 3 4 2 4 3 4 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4

6 3 4 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3

7 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4

8 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3

9 2 4 2 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 4 4 2 4 3 4

10 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 ----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 143: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

100

11 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 2 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3

12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

13 4 4 2 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3

14 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4

15 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 4 3 3

16 3 3 2 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4

17 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4

18 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 1 2 3 1 2 2 2

19 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4

20 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4

21 3 3 3 4 2 4 3 3 4 4 2 3 3 3 2 2 4 4 2 3 4 4 3 3 4 4 2 4 4 3

22 3 3 2 3 2 4 4 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 2 3 4 4

23 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4

24 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 2 3 4 3 4 2 4 3 4

25 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3

26 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 4 3 3

27 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4

28 2 2 2 2 3 1 1 1 1 2 2 2 3 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 3 1 2 1 1

29 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 4

30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4

31 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3

32 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4

33 4 3 2 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 4 4 3 3

34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4

35 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

36 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3

37 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3

38 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4

39 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3

40 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 144: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

101

41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3

42 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 4

43 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3

44 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4

45 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4

46 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 2

47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4

48 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4

49 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3

50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4

51 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

52 2 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 4 2 2 4 3 4 3 4

53 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3

54 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3

55 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4

56 3 4 2 4 3 4 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 4 3 3

57 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4

58 3 4 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4

59 4 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3

60 4 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 2 4 3 3 3 2 3 4 4

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 145: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

HASIL DATA MENTAH SKALA SELF EFFICACYsubjek/item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3

2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4

3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3

4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 4 3 4 3

5 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 4 2 1 3 3 3 4 3 3 3

6 4 4 4 2 2 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3

7 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 2 4 4 3 3 3 2 2 2 3 4 3 4 4 4 4

8 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3

9 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4

10 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4

11 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 2 3 3 4 2 4 3 2 3

12 4 4 2 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

13 4 4 4 2 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3

14 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 4 3 4 4 3 4

15 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3

16 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3

17 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4

18 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 3 3 2 2 1

19 4 3 4 2 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3

20 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3

21 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 2 3 3 4 3 4 3 2 3

22 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3

23 4 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3

24 4 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4

25 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 3 3 4

26 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3

27 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4

28 2 2 1 2 2 3 2 3 4 2 1 3 3 2 1 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 3 3 1

29 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4

30 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4

31 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 4 3 2 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 146: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

32 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4

33 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4

34 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

35 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 3 3 4

36 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4

37 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3

38 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3

39 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4

40 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 4 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4

41 3 4 4 2 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3

42 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 2 2 2 4 3 3 3 3 4

43 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3

44 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3

45 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4

46 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 3 3 2 2 1

47 4 3 4 2 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3

48 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3

49 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 2 3 3 4 3 4 3 2 3

50 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3

51 4 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3

52 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4

53 4 4 4 2 3 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 3 3 4

54 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3

55 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4

56 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3

57 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4

58 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4

59 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4

60 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 147: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

atas segala rahmat dan karunia-Nya, kesabaran, kemudahan, dan kelancaran bagi

peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini sampai selesai.

Peneliti menyadari bahwa keberhasilan dalam menyelesaikan skripsi ini

tidak terlepas dari bimbingan, bantuan serta kerjasama yang baik dari berbagai

pihak, oleh karena itu sudah sepantasnya dengan segala kerendahan hati peneliti

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Yayasan H.Agus Salim Universitas Medan Area.

2. Bapak Prof. Dr. Dadan Ramdan, M.Eng., M.Sc selaku Rektor Universitas

Medan Area.

3. Kepada Bapak Prof. Dr. H. Abdul Munir, M.Pd, selaku dekan Fakultas

Psikologi Universitas Medan Area.

4. Kepada Bapak Hairul Dalimunthe, M.Psi selaku Wakil Dekan Fakultas

Psikologi Universitas Meda Area.

5. Kepada Bapak Drs. Mulia Siregar M.Psi selaku dosen pembimbing I

sekaligus ketua penguji yang selalu memberikan bimbingan, arahan, dan

motivasi dengan penuh kesabaran kepada peneliti untuk menyelesaikan

skripsi ini.

6. Kepada Bapak Hairul Anwar S.Psi, M.Psi selaku dosen pembimbing II

yang selalu memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dengan penuh

kesabaran kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Kepada ibu Dra. Nur’aini MS selaku sekretaris penguji yang selalu ramah

dan berbaik hati kepada peneliti.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 148: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

viii

8. Ibu Farida Hanum Siregar, S.psi, M.Psi selaku ketua jurusan Psikologi

Industri dan Organisasi yang selalu berbaik hati kepada peneliti,

memberikan saran serta ilmu pengetahuan dan memperlancaran proses

penyelesaian dalam skripsi peneliti.

9. Kepada seluruh Dosen Fakultas Psikologi Universitas Medan Area yang

telah memberikan ilmu dan mengajarkan penulis banyak hal mengenai

psikologi selama peneliti mengikuti perkuliahan.

10. Kepada seluruh staff Tata Usaha Fakultas Psikologi Universitas Medan

Area: Bang Agus, Bang Fajar, Bang Iwan, Bang Akbar, Kak Janah, Kak

Masnah, Kak Citra, Kak Tatik, dan Kak Lili yang telah banyak membantu

penulis dalam urusan administrasi.

11. Yang teristimewa dan tercinta kepada kedua orangtuaku, Papa (Kompol

Purn H.Kajiman Sihotang) dan Mama (Nurhayati S.Pd) yang tiada

hentinya memberikan doa, support, motivasi dan kasih sayangnya dan

selalu menjadi inspirasi peneliti untuk menjadi kebangggaan keluarga.

12. Yang tersayang Abang dan Kakak saya Bripka M.Budi Sulaiman Sihotang

S.H, Putri Rizkia Sihotang A.m Keb, Arif Budiman Sihotang S.Stp M.AP,

Debi Kartika Sihotang S.H yang selalu memberikan doa, motivasi,

bantuan-bantuan, semangat, dukungan, dan kasih sayang.

13. Kepada yan tercinta kepada Istri saya Winda tari S.Pd yang memberi saya

dukungan dan motivasi untuk selalu aktif dalam penyusunan skripsi.

14. Kepada family yang saya cintai, kalian adalah keluarga kecil yang telah

memberikan bumbu dalam kehidupan peneliti, buat canda tawa dan

pengajaran yang selalu dihadirkan ditengah-tengah kita.

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 149: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

ix

15. Kepada teman- teman se-Almamater (Psikologi malam Stambuk 2013)

yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang selama ini belajar

bersama dan berjuang bersama di Fakultas Psikologi Universitas Medan

Area.

16. Kepada keluarga besar Alumni Smanda, alumni IPA satu juga banyak

member dukungan dan motivasi kepada peneliti.

17. Kepada Personil Bintara Sat Brimob Polda Sumut terimakasih atas

partisipasi dan waktunya untuk mengisi angket peneliti.

18. Buat Dansat, Wadansat, Komandan Kauuren, PNS, Sat Brimob Polda

Sumut.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini terdapat banyak kekurangan

dan kesalahan baik dalam kata, isi maupun tata tulisannya. Untuk itu

peneliti mengharapkan saran dan sumbangan pikiran untuk kelengkapan

karya tulis selanjutnya. Akhir kata semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu

melimpahkan berkah dan Anugerah-Nya serta membalas segala amal baik

semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Dan

semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan dan

pengetahuan kita semuanya khususnya bagi peneliti pribadi.

Meda, 9 September 2019

Peneliti

RICKY ANANDA SIHOTANG

13 860 0291

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

Page 150: HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL BINTARA

x

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 7/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)