hubungan antara self eficacy dengan ...repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11888/1...v abstrak...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA SELF EFICACY DENGAN
KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL
BINTARA SATUAN BRIMOB POLDA SUMUT
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Universitas Medan Area
OLEH:
RICKY ANANDA SIHOTANG
13.860.0291
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MEDAN AREA
MEDAN
2019
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
v
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN
KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PERSONIL
BINTARA SAT BRIMOB POLDA SUMUT
Oleh :
RICKY ANANDA SIHOTANG
13.860.0291
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara Self efficacy dengan Kecemasan mutasi pada personil Bintara Sat Brimob Polda Sumut. Sampel dalam penelitian ini adalah 60 orang personil, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive sampling. Sejalan dengan pembahasan yang ada dalam landasan teori, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan negatif antara Self efficacy dengan kecemasan mutas. Dengan asumsi bahwa semakin tinggi Self efficacy pada personil Bintara maka akan semakin rendah Kecemasan Personil Bintara tersebut, demikian sebaliknya semakin rendah Self efficacy maka akan semakin tinggi Kecemasan personil Bintara tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan skala Likert. Untuk menguji Hipotesis yang diajukan dilakukan dengan koefisien korelasi Rxy = 0,660; p= 0,006<0,050. Artinya ada hubungan antara Self efficacy dengan kecemasan mutasi. Jadi antara kedua variabel ada hubungan sebab akibat. Dari hasil yang diperoleh ini, maka dapat dinyatakan bahwa hipotesa yang diajukan, diterima.
Kata Kunci : Self efficacy dan Kecemasan mutasi
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
vi
ABSTRACT
RELATIONSHIP BETWEEN SELF EFFICACY AND ANXIETY FACING
MUTATION IN PERSONNEL OF BR BROOB SAT POLDA SUMUT
By:
RICKY ANANDA SIHOTANG
13.860.0291
This study aims to look at the relationship between Self efficacy and mutation anxiety in Bintara Sat Brimob North Sumatra Police personnel. The sample in this study was 60 personnel, with a sampling technique using purposive sampling. In line with the discussion in the theoretical basis, the hypothesis proposed in this study is that there is a negative relationship between Self efficacy and anxiety anxiety. Assuming that the higher the Self efficacy of the Bintara personnel, the lower the anxiety of the Bintara Personnel, and vice versa the lower the Self efficacy, the higher the anxiety of the Bintara personnel. Data collection is done by Likert scale. To test the proposed hypothesis done with the correlation coefficient Rxy = 0.660; p = 0.006 <0.050. This means that there is a relationship between Self efficacy and anxiety mutations. So between the two variables there is a causal relationship. From the results obtained, it can be stated that the proposed hypothesis is accepted.
Keywords: Self efficacy and mutation anxiety
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
ABSTRACT
RELATIONSHIP BETWEEN SELF EFFICACY AND ANXIETY FACING
MUTATION IN PERSONNEL OF BRIMOB SAT POLDA SUMUT
By:
RICKY ANANDA SIHOTANG
13.860.0291
This study aims to look at the relationship between self efficacy and mutation anxiety in
Bintara Sat Brimob North Sumatra Police personnel. The sample in this study was 60
personnel, with a sampling technique using purposive sampling. In line with the
discussion in the theoretical basis, the hypothesis proposed in this study is that there is a
negative relationship between Self efficacy and anxiety mutas. Assuming that the higher
the Self efficacy of the Bintara personnel, the lower the anxiety of the Bintara Personnel,
and vice versa the lower the Self efficacy, the higher the anxiety of the Bintara personnel.
Data collection is done by Likert scale. To test the proposed hypothesis done with the
correlation coefficient Rxy = 0.660; p = 0.006 <0.050. This means that there is a
relationship between Self efficacy and anxiety mutations. So between the two variables
there is a causal relationship. From the results obtained, it can be stated that the
proposed hypothesis is accepted.
Keywords: Self efficacy and mutation anxiety
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di Era globalisasi sekarang telah banyak lembaga, instansi, maupun
perkantoran yang telah berdiri di Indonesia. Sehingga setiap instansi
membutuhkan karyawan yang dapat membantu menjalankan setiap bisnis maupun
kegiatan yang ada didalam instansi tersebut. Agar pekerja terus setia bekerja
dalam suatu instansi maka pekerja membutuhkan kenyamanan dalam bekerja.
Kenyamanan inilah yang harus dibangun oleh suatu instansi agar pekerja dapat
maksimal dalam melakukan tugas. Individu yang bekerja atau pekerja dalam
instansi tersebut akan memberikan tenaga, pikiran, keahlian, maupun
keterampilan untuk bekerja dalam membangun instansi tersebut.
Sumber daya utama dari sebuah organisasi adalah manusia,sehingga
kemampuan dan kompetensi karyawan harus menjadi prioritas utama untuk
ditingkatkan dan dikembangkan semaksimal mungkin (Wingnyowiyoto, 2002).
Kepolisian Negara Republik Indonesia atau yang sering disingkat dengan
Polri dalam kaitannya dengan Pemerintahan adalah salah satu fungsi
pemerintahan negara di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban
masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat, yang bertujuan untuk mewujudkan keamanan dalam negeri yang
meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya
hukum, terselenggranya perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat, serta terbinanya ketentraman masyarakat dengan menjunjung tinggi
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
2
hak azasi manusia
Di bidang Pembangunan Sarana dan Prasarana, guna memberikan
dukunganbagi peningkatan keamanan, ketertiban dan penanggulangan
kriminalitas secara profesional, bermoral dan modern serta menjunjung tinggi
HAM. Dengan memenuhi kebutuhan dan pemberdayaan materiil, fasilitas dan
jasa, telah dibangun kekuatan soft power dan tidak melanggar HAM, membangun
dan mengembangkan jaringan informasi dan komunikasi melalui E-Police secara
nasional dan terintegrasi, membangun fasilitas kepolisian dalam upaya
mendekatkan Polisi dengan masyarakat termasuk membangun Polsubsektor di
wilayah perbatasan negara dan pulau – pulau terluar berpenghuni.
Dalam rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia Polri yang
profesional, bermoral, modern dan patuh hukum dilaksanakan melalui
peningkatan Sumber Daya Manusia Polri yang memadai baik secara kuantitas
maupun kualitas guna memenuhi kebutuhan organisasi untuk mencapai ratio polisi
yang ideal. Strategi yang dilaksanakan penambahan anggota baru Polri dengan
mengutamakan putra daerah (prinsip ”local boy for the local job”). Sedangkan
pendidikan Perwira Polri melalui Akpol, SIPSS, Bintara dan tantama Polri
yang dijaring dari calon berkualitas terutama aspek moral kepribadian dan intelektual,
dalam proses werving yang dilakukan secara proporsional, bersih, transparan dan
obyektif serta akuntabel, dengan melibatkan pihak luar sebagai pengawas, hal ini
sesuai program unggulan Polri Quick Wins.
Polri pada pangkat golongan Bintara adalah golongan pangkat ketentaraan
dan kepolisian yang lebih rendah dari Letnan Dua/Inspektur Polisi Dua, dan lebih
tinggi dari Kopral/Ajun Brigadir Polisi. Sehingga dari segi pengalaman dan
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
3
pengetahuan mengenai dislokasi penempatan belum banyak diketahaui, dan masih
tergolong rendah dibanding dengan golongan lainnya. Hal ini yang banyak
mempengaruhi kemampuan adaptasi Polri pada pangkat golongan Bintara ketika
ada informasi bahwa setiap golongan Bintara akan dilakukan penugasan ke
beberapa Mako lainnya. Sehingga dalam hal ini akan dibahas yaitu mengenai
mutasi pada Personil pangkat golongan Bintara yang menyangkut dengan
munculnya kecemasan pada personil golongan Bintara tersebut.
Tiap anggota kepolisian akan mengalami mutasi, oleh karena itu setiap
anggota tersebut dalam menyelesaikan tugas-tugas baru pada suatu pekerjaan juga
membutuhkan kesiapan mental fisik (kematangan mental) maupun psikologis
yang lebih baik lagi, serta kemampuan bersosialisasi, berkomunikasi dan segala
sesuatu yang membutuhkan keseriusan. Karena tanpa kesiapan mental akan
banyak terjadi efek yaitu kecemasan yang mengakibatkan rasa khawatir, gelisah,
takut, waswas, tidak tenteram, panik, mudah lelah, selalu merasa gelisah, mudah
marah, sulit berkonsentrasi atau mengosongkan pikiran, otot terasa tegang,
gangguan tidur, sulit mengendalikan rasa cemasdan ragu ragu akan keberadaan
tempat pekerjaan yang baru yang mengakibatkan konsekuensi buruk pada
kinerjanya sehingga menyebabkan hasil kinerja yang tidak optimal.
Mutasi atau perpindahan karyawan dilakukan dengan beberapa tujuan antara
lain adalah sebagai sarana pelatihan bagi karyawan untuk mengembangkan
keterampilan dengan suasana baru, sebagai perwujudan harapan karyawan yang
akan lebih cocok jika dipindahkan dari satu bagian dengan bagian yang lain,
sebagai upaya penempatan tenaga kerja pada posisi tertentu untuk mengganti
tenaga kerja.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
4
Dalam pelaksanaan mutasi harus benar-benar berdasarkan penilaian yang
objektif dan didasarkan atas indeks prestasi yang dicapai oleh karyawan
mengingat sistem pemberian mutasi dimaksudkan untuk memberikan peluang
bagi para anggota kepolisian untuk mengembangkan potensi yang
dimilikinya.Kinerja pegawai juga dapat menurun apabila pihak atasan tidak
memperhatikan kepentingan para bawahan. Hal ini akan menurunkan kinerja para
pegawai. Indikator dari turunnya kinerja antara lain rendahnya produktivitas,
tingkat absensi pegawai tinggi, gaji rendah, dan lain-lain. Dengan demikian
pastilah akan mempengaruhi kinerja pegawai dalam suatu organisasi. Setiap
personil yang akan dimutasikan harus mampu menyeimbangi potensinya agar
personil tersebut tidak mengalami ketakutan ketika akan dimutasi, karena tanpa
itu maka akan muncul kecemasan yang menyebabkan terganggunya mental dan
kesiapan personil untuk menghadapi mutasi tersebut.
Kecemasan ini sangatlah akrab dengan kehidupan sehari-hari yang
menggambarkan keadaan takut, khawatir, gelisah, tidak tentram disertai dengan
berbagai keluhan fisik. Jadi, cemas berkaitan dengan perasaan yang tidak pasti
dan tidak berdaya (Kusumawati, 2010).Menurut Nuraini (2013) yang mengutip
pendapat Maramis, kecemasan adalah hal normal sebagai manusia, tetapi bagi
beberapa individu kecemasan dapat keluar kendali sampai mengacaukan gaya
hidup. Ini biasanya terjadi saat si penderita menjadi sangat ketakutan terhadap
gejala-gejala fisik yang dirasakan dan mulai menghindari tempat-tempat atau
situasi-situasi yang akan memunculkan gejala-gejala itu. Rasa khawatir, gelisah,
takut, waswas, tidak tenteram, panik dan dan ragu ragu akan keberadaan tempat
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
5
pekerjaan yang baru yang mengakibatkan konsekuensi buruk pada kinerjanya
sehingga menyebabkan hasil kinerja yang tidak optimal.
Kecemasan dengan berbagai macam gejalanya dapat mengganggu
konsentrasi individu dalam bekerja dan dapat membuat individu kesulitan untuk
berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.Individu yang mengalami gangguan
kecemasan dapat memperlihatkan perilaku yang tidak lazim seperti panik tanpa
alasan, takut yang tidak beralasan terhadap objek atau kondisi kehidupan,
melakukan tindakan berulang-ulang tanpa dapat dikendalikan, mengalami kembali
peristiwa yang traumatik, atau rasa khawatir yang tidak dapat dijelaskan atau
berlebihan (Videbeck, 2008).
Berdasarkan data Anggota Personil Brimob Polda Sumutgolongan Bintara
Jumlah mutasi periode 28 September 2018 sebanyak 32 personil. Untuk melihat
fenomena yang terjadi peneliti melakukan pembicaraan langsung dengan salah
satu Personil Sat Brimob Polda SumutPersonil golongan Bintara.
“Saya berfikir jika saya harus mutasi,maka saya harus memulai hubungan sosial dengan personil yang baru,harus berhadapan dengan jenis tugas yang baru. Walaupun belum tentu kecemasan saya itu terjadi dilapangan,tapi saya memiliki kekhawatiran yang tinggi ketika saya akan dimutasikan”.(wawancara 20 Oktober 2018)
Berdasarkan kutipan diatas bahwa adanya kecemasan yang dirasakan oleh
personil yang hendak dimutasikan. Berdasarkan pendapat Fadlilah (2010), dapat
disimpulkan bahwa Anggota Polisi yang mempunyai self-efficacy yang tinggi,
akan mempunyai kesadaran mengenai seberapa besar kemampuannya dalam
menghadapi mutasi.
Salah satu kondisi internal yang mempengaruhi kecemasan menghadapi
mutasi adalah self-efficacy Polisi. Self-efficacy adalah penilaian kognitif yang
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
6
kompleks tentang kemampuan individu di masa mendatang untuk
mengorganisasikan dan memilih tindakan yang di butuhkan untuk mencapai
tujuan tertentu. Self-efficacy menekankan pada komponen kepercayaan diri yang
di miliki oleh seorang dalam menghadapi situasi yang akan datang yang
mengandung kekaburan, tidak dapat di ramalkan, atau sering kali penuh tekanan
(Fadlilah, 2010).
Self-efficacy yang kuat dalam diri individu mendasari pola pikir, perasaan
dan dorongan dalam dirinya untuk merefleksikan segenap kemampuan yang ia
miliki. Self-efficacy mengarahkan individu untuk memahami kondisi dirinya
secara realistis, sehingga ia mampu menyesuaikan antara harapan akan pekerjaan
yang di inginkannya dengan kemampuan yang ia miliki. Self-efficacy juga
memberikan pijakan yang kuat bagi individu untuk pengevaluasian dirinya agar
mampu menghadapi tuntunan pekerjaan dan persaingan yang dinamis (Fadlilah,
2010).Seseorang yang mempunyai self-efficacy rendah akan memenuhi tantangan
hidup dengan kecemasan yang jauh lebih besar dari pada orang yang memiliki
self-efficacy yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa self-efficacy juga berkaitan
dengan kondisi emosional seseorang ketika menghadapi suatu hal atau
permasalahan.Seseorang yang mempunyai kematangan mental yang baik akan
dapat membangkitkan kepercayaan diri (self efficacy) atau keyakinan dirinya
dalam menghadapi lingkungan baru. Sebaliknya, seseorang yang mempunyai
kematangan mental yang buruk dalam hal ini terjadi kecemasan.
Orang yang mempunyai self-efficacy tinggi akan membangun suatu kondisi
emosional yang baik dan kondusif bagi dirinya untuk menghadapi permasalahan
yang sedang dihadapinya. Kondisi emosional yang baik akan membuat orang
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
7
tersebut lebih siap dalam menangani permasalahan dan mengatasi kecemasan
yang dirasakan.
Berdasarkan hasil wawancara,observasi,dokumentasi serta paparan
penelitian terdahulu, peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul : “Hubungan
antara Self Efficacy terhadap kecemasan menghadapi mutasi pada Personil Satuan
Brimob Polda Sumut golongan Bintara”.
B. Identifikasi Masalah
Self-efficacy merupakan keyakinan atau kepercayaan individu mengenai
kemampuan dirinya untuk mengorganisasi, melakukan suatu tugas, mencapai
suatu tujuan, menghasilkan sesuatu dan mengimplementasi tindakan untuk
menampilkan kecakapan tertentu.Keyakinan terhadap kemampuan diri ini dapat
mempengaruhi perasaan, cara berpikir, motivasi dan tingkahlaku sosial seseorang.
Kecemasan adalah respon individu yang tidak menyenangkan dan suatu
perasaan tidak mengetahui apa yang akan terjadi, dengan beranggapan nanti akan
terjadi sesuatu yang menurut individu berdampak buruk, yang ditandai dengan
istilah seperti takut dan khawatir, cemas, ragu-ragu, gelisah.
Oleh karena itu peneliti ingin meneliti tentang Hubungan antara Self
efficacy dengan kecemasan menghadapi mutasi pada Personil Sat Brimob Polda
Sumut dengan pangkat golongan Bintara.
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti akan membatasi masalah yang akan diteliti
agar penelitian menjadi lebih terfokus dan dapat menjawab permasalahan
penelitian dengan lebih efektif dan efisien. Adapun batasan masalah dalam
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
8
penelitian ini yaitu hubungan antaraSelf-efficacyyang merupakan keyakinan atau
kepercayaan individu mengenai kemampuan dirinya untuk mengorganisasi,
melakukan suatu tugas, mencapai suatu tujuan, menghasilkan sesuatu dan
mengimplementasi tindakan untuk menampilkan kecakapan tertentu.Keyakinan
terhadap kemampuan diri ini dapat mempengaruhi perasaan, cara berpikir,
motivasi dan tingkahlaku sosial seseorang. Semakin kuat self efficacy yang
dimiliki seseorang, maka akan semakin tinggi prestasi dan kemampuan individu
yang dapat dicapainya. Dilihat dari beberapa dimensi Self Efficacy yaitu: Tingkat
(level), Keadaan umum (generality) dan Kekuatan (strength).
Dan Kecemasan adalah respon individu yang tidak menyenangkan dan
suatu perasaan tidak mengetahui apa yang akan terjadi, dengan beranggapan nanti
akan terjadi sesuatu yang menurut individu berdampak buruk, yang ditandai
dengan istilah seperti takut dan khawatir.Dilihat dari beberapa dimensi
kecemasan yaitu: Dimensi Kognitif(dalam pikiran seseorang), Dimensi Motorik
(dalam tindakan seseorang), Dimensi Somatis (dalam reaksi fisik/biologis),
Dimensi Afektif (dalam emosi seseorang).
Dengan sampel penelitian dilakukan kepada Personil Polri Sat Brimob
Polda Sumut golongan Bintara.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah ada Hubungan
Antara Self Efficacy Terhadap Kecemasan Menghadapi Mutasi Pada Personil
Satuan Brimob Polda Sumut dengan pangkat golongan Bintara?
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
9
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang hendak diteliti, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk menegtahui Hubungan Antara Self Efficacydengan
Kecemasan Menghadapi Mutasi Pada Personil Satuan Brimob Polda Sumut
dengan pangkat golongan Bintara .
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Diharapakan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan
sumbangan bagi penelitian lebih lanjut dalam rangka pengembangan teori
dibidang psikologi khususnya Psikologi Industri dan Organisasi secara khusus
yang berkaitan dengan Self Efficacy dan Kecemasan .
2. Manfaat Praktis
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat secara
praktis yaitu sebagai masukan bagi pihak manajemen dalam upaya memberi solusi
pada Personil yang menghadapi mutasi di Satuan Brimob Polda Sumut .
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kepolisian Republik Indonesia
1. Pengertian Polisi Republik Indonesia
Menurut Satjipto Raharjo polisi merupakan alat negara yang bertugas
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, memberikan pengayoman, dan
memberikan perlindungan kepada masyarakat (Satjipto Raharjo). Selanjutnya
Satjipto Raharjo yang mengutip pendapat Bitner menyebutkan bahwa apabila
hukum bertujuan untuk menciptakan ketertiban dalam masyarakat, diantaranya
melawan kejahatan. Akhirnya polisi yang akan menentukan secara konkrit apa
yang disebut sebagai penegakan ketertiban (Satjipto Rahardjo, 2009).
Dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia dalam Pasal 1 ayat (1) dijelaskan bahwa Kepolisian adalah
segala hal-ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Istilah kepolisian dalam Undang-undang ini
mengandung dua pengertian, yakni fungsi polisi dan lembaga polisi. Dalam Pasal
2 Undang-undang N0.2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia, fungsi kepolisian sebagai salah satu fungsi pemerintahan negara di
bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum,
pelindung, pengayom dan pelayan kepada masyarakat. Sedangkan lembaga
kepolisian adalah organ pemerintah yang ditetapkan sebagai suatu lembaga dan
diberikan kewenangan menjalankanfungsinya berdasarkan peraturan perundang-
undangan( Sadjijono, 2008).
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
11
Selanjutnya Pasal 5 Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia menyebutkan bahwa:
1) Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan alat negara yang berperan
dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum,
serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat
dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri.
2) Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah Kepolisian Nasional yang
merupakan satu kesatuan dalam melaksanakan peran sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Kepolisian Negara
Republik Indonesia (Polri) adalah Kepolisian Nasional di Indonesia, yang
bertanggung jawab langsung di bawah Presiden. Polri mempunya motto: Rastra
Sewakotama, yang artinya Abdi Utama bagi Nusa Bangsa. Polri mengemban
tugas-tugas kepolisian di seluruh wilayah Indonesia yaitu memelihara keamanan
dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum; dan memberikan perlindungan,
pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
2. Tugas Kepolisian Republik Indonesia
Tugas polisi secara umum sebagaimana tercantum dalam Pasal 13 Undang-
Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia,
menyebutkan bahwa tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah :
a. Memberikan keamanan dan ketertiban masyarakat
b. Menegakkan hukum
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
12
c. Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat (
Pasal 13 Undang – Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia )
Untuk mendukung tugas pokok tersebut di atas, polisi juga memiliki
tugas-tugas tertentu sebagaimana tercantum dalam Pasal 14 ayat (1) Undang–
Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah
sebagai berikut :
1) Melaksanakan pengaturan penjagaan, pengawalan, dan patroli terhadap
kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan.
2) Menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban dan
kelancaran lalu lintas di jalan.
3) Membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran
hukum masyarakat, serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan
peraturan perundang-undangan.
4) Turut serta dalam pembinaan hukum nasional.
5) Memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum : melakukan
koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap kepolisian khusus,
penyidik pegawai negeri sipildan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa.
6) Melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap kepolisian
khusus, penyidik pegawai negeri sipil dan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa.
7) Melakukan penyelidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan hukum
acara pidana dan peraturan perundang-undangan lainnya.
8) Menyelenggarakan identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian, laboratorium
forensik dan psikologi kepolisian untuk kepentingan tugas kepolisian.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
13
9) Melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat dan lingkungan
hidup dari gangguan ketertiban dan / atau bencana termasuk memberikan bantuan
dan pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
10) Melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum ditangani
oleh instansi/ atau pihak berwenang.
11) Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kepentingan dalam
lingkup tugas kepolisian.
12) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundangundangan. (Pasal
14 ayat (1) Undang – Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia)
Berdasarkan uraian diatas dapat dikemukakan bahwa pada dasarnya tugas
polisi ada dua yaitu tugas untuk memelihara keamanan, ketertiban, menjamin dan
memelihara keselamatan negara, orang, benda dan masyarakat serta
mengusahakan ketaatan warga negara dan masyarakat terhadap peraturan negara.
Tugas ini dikategorikan sebagai tugas preventif dan tugas yang kedua adalah
tugas represif. Tugas ini untuk menindak segala hal yang dapat mengacaukan
keamanan masyarakat, bangsa, dan negara.
3. Kewenangan POLRI
Disamping memiliki tugas-tugas tersebut di atas, polisi memiliki
wewenang secara umum yang diatur dalam Pasal 15 ayat (1) Undang– Undang
No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, yaitu sebagai
berikut:
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
14
a. Menerima laporan dan/atau pengaduan;
b.Membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat
mengganggu ketertiban umum;
c. Mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat;
d.Mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau
mengancampersatuan dan kesatuan bangsa;
e. Mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan administratif
kepolisian;
f. Melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari tindakan kepolisian
dalam rangka pencegahan;
g. Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian;
h. Mengambil sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang;
i. Mencari keterangan dan barang bukti;
j. Menyelenggarakan Pusat Informasi Kriminal Nasional;
k. Mengeluarkan surat izin dan/atau surat keterangan yang diperlukan dalam
rangka pelayanan masyarakat;
l. Memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan pelaksanaan putusan
pengadilan, kegiatan instansi lain, serta kegiatan masyarakat;
m. Menerima dan menyimpan barang temuan untuk sementara waktu (Pasal 15
ayat (1) Undang–Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia).
Adapun wewenang yang dimiliki kepolisian untuk menyelenggarakan
tugas di bidang proses pidana menurut Pasal 16 Undang-Undang No. 2 Tahun
2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah :
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
15
a. Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan.
b. Melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat kejadian perkara
untuk kepentingan penyidikan.
c. Membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam rangka
penyidikan.
d. Menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta memeriksa
tanda pengenal diri.
e. Melakukan pemeriksaan – pemeriksaan surat.
f. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi.
g. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan
pemeriksaan perkara.
h. Mengadakan penghentian penyidikan.
i. Menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum.
j. Mengajukan permintaan secara langsung kepada pejabat imigrasi yang
berwenang di tempat pemeriksaan imigrasi dalam keadaan mendesak atau
mendadak untuk mencegah atau menangkal orang yang disangka melakukan
tindak pidana.
k. Memberi petunjuk dan bantuan penyidikan kepada penyidik pegawai negeri
sipil untuk diserahkan kepada penuntut umum.
l. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggungjawab (Pasal 16
ayat (1) Undang–Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kewenangan Polri
adalah menjadi acuan dalam melaksanakan tugas dan dapat mempengaruhi kinerja
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
16
personil pada polri berpangkat golongan Bintara serta untuk meningkatkan self
efficacy pada diri personil tersebut.
4. Jenis - Jenis Fungsi Teknis Pada Kepolisian Republik Indonesia
a. Lantas Adalah fungsi yang sudah dikenal oleh banyak orang, bahkan mungkin
dijuluki malaikat pencabut SIM/STNK apabila anda tertangkap tidak memakai
helm, atau lampu rem anda mati. Fungsi ini bertanggung jawab atas kelancaran,
ketertiban, dan keamanan pengendara di jalan raya/umum.
b. Binmas
Fungsi ini mendekati fungsi humas, yaitu berkonsentrasi kepada sosialisasi
informasi kepolisian secara aktif yang menghubungkan antara polisi dan
masyarakat
c. Intel Fungsi ini adalah mata dan telinganya lembaga kepolisian. Mereka
mendengar dan melihat semua gejala dan keluhan-keluhan masyarakat mulai dari
naiknya harga minyak tanah, sampai mungkin celetukan kecil teroris saat belanja
bahan peledak. Mereka menghasilkan laporan informasi yang nantinya akan
dialihkan kepada fungsi yang berkaitan untuk meredam supaya tidak meningkat
menjadi ancaman faktual/nyata.
d. Reskrim
Fungsi ini akan bekerja apabila telah terjadi suatu tindak pidana. Mereka
bertugas mengumpulkan barang bukti, yang bertujuan untuk mengungkap kasus
yang telah terjadi mulai dari awal sampai akhir. Setelah bukti terkumpul, mereka
menangkap tersangka, kemudian bersama-sama alat bukti yang telah terkumpul,
diserahkan ke Jaksa Penuntut Umum.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
17
e.Sabhara
Adalah merupakan salah satu fungsi Opsnal Polri dibawah Babinkam Polri
yang diberi tugas dan wewenang bersifat preventif. Fungsi Sabhara adalah salah
satu fungsi pemerintah negara di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban
masyarakat penegakan hukum, perlindungan dan pengayoman serta pelayanan
kepada masyarakat.
f.Polisi Air dan udara
Adalah Polisi Air dan Udara atau biasa disingkat Polairud adalah satuan di
dalam Kepolisian Negara Republik Indonesia yang mendukung tugas-tugas
kepolisian lewat air (sungai/laut) dan udara.
g. Satuan Brimob Korps Brigade Mobil atau sering disingkat Brimob adalah kesatuan
operasi khusus yang bersifat paramiliter milik Kepolisian Negara Republik
Indonesia. Korps Brimob juga dikenal sebagai salah satu unit tertua yang ada di
dalam organisasi Polri. Beberapa tugas utamanya adalah penanganan terrorisme
domestik, penanganan kerusuhan, penegakan hukum berisiko tinggi, pencarian
dan penyelamatan (SAR), penyelamatan sandera, dan penjinakan bom (EOD).
Korps Brigade Mobil juga bersifat sebagai komponen besar didalam Polri
yang dilatih untuk melaksanakan tugas-tugas anti-separatis dan anti-
pemberontakan, seringkali bersamaan dengan operasi militer. Korps Brimob
tergolong sebagai "Unit Taktis Polisi" (Police Tactical Unit - PTU) dan secara
operasional bersifat kesatuan Senjata dan Taktik Khusus (SWAT) polisi
(termasuk Densus 88 dan Gegana Brimob).
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
18
Korps Brimob terdiri dari 2 (dua) cabang yaitu Gegana dan Pelopor.
Gegana bertugas untuk melaksanakan tugas-tugas operasi kepolisian khusus yang
lebih spesifik seperti: Penjinakan Bomb (Bomb Disposal), Penanganan KBR
(Kimia, Biologi, dan Radioaktif), Anti-Terror (Counter Terrorism), dan
Inteligensi. Sementara, Pelopor bertugas untuk melaksanakan tugas-tugas operasi
kepolisian khusus yang lebih luas dan bersifat Paramiliter seperti: Penanganan
Kerusuhan/Huru-Hara (Riot control), Pencarian dan Penyelamatan (SAR),
Pengamanan instalasi vital, dan operasi Gerilya serta pertempuran hutan terbatas.
Pada umumnya, kedua cabang ini sama-sama mempunyai kemampuan
taktikal sebagai unit kepolisian khusus, diantaranya; kemampuan dalam tugas-
tugas pembebasan sandera di area-area perkotaan (urban setting), Penggerebekan
kepada kriminal bersenjata seperti terroris atau seperatis, dan operasi-operasi
lainya yang mendukung kinerja kesatuan-kesatuan kepolisian umum.
Setiap Polda di Indonesia mempunyai kesatuan Brimob masing-masing. Berikut
ini diuraikan kualifikasi kemampuan pada personil anggota Brimob
yaitu:Kemampuan dasar navigasi peta dan kompas, intelijen, anti teror,
pengendali huru-hara, perang gerilya, taktik perang jarak dekat /urban, penjinakan
bahan, peledak (disingkat Jihandak), menangani kejahatan berintensitas tinggi
bersenjata, mampu mengoperasikan komputer, survailen, penyamaran dan
pembuntutan, kemampuan perorangan dan satuan.
Berikut ini diuraikan peran peran Polri, yaitu: peran untuk membantu
fungsi polisi lainnya, peran untuk melengkapi operasi kepolisian kewilayahan
yang dilakukan bersamaan dengan fungsi polisi lainnya, peran untuk Melindungi
anggota unit Polisi lainnya serta warga sipil yang berada di bawah
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
19
ancaman,peranan untuk memperkuat fungsi kepolisian lainnya dalam pelaksanaan
tugas operasional daerah, melayani untuk menggantikan dan menangani tugas-
tugas Kepolisian kewilayahan apabila situasi atau sasaran sudah mengarah ke
kejahatan berkadar tinggi.
Dislokasi Penempatan Personil Satuan Brimob Sumut yaitu:
1. Mako Satuan Brimob
2. Mako Batalyon A Binjai
3. Mako Kompi 2 A T.Morawa
4. Mako Batalyon B Tebing Tinggi
5. Mako Subden 2 B Siantar
6. Mako Subden 3 B Tanjung Balai
7. Mako Batalyon C Sipirok
Berdasarkan urain diatas dapat disimpulakan bahwa, dengan keberadaan
dislokasi penempatan yang memiliki jarak tempuh antar markas komando atau
tempat berdinasnya anggota Polri Satuan Brimob, sehingga membuat personil
Bintara merasa cemas karena belum mengetahui sistem kinerja disetiap lokasi
penempatan. Munculnya rasa khawatir, berfikir negatif, dan keresahan akan
keberadaan lokasi penempatan ini lah mengakibatkan personil tersebut cemas
ketika akan dimutasikan.
5. Mutasi Pada Polri
Menurut peraturan kepala Kepolisian Negara Republik Inodensia Nomor
16 tahun 2012 tentang Mutasi Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia
Pasal 1. Dalam peraturan ini, yang dimaksud dengan:
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
20
1. Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Polri adalah
alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan,
pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya
keamanan dalam negeri.
2. Anggota Polri yang selanjutnya disebut Anggota adalah pegawai negeri pada
Polri.
3. Pembinaan Karier adalah bagian dari pembinaan sumber daya manusia Polri
berupa kegiatan untuk mewujudkan tercapainya pemenuhan norma jabatan,
kepangkatan dan pendidikan yang tepat bagi kepentingan organisasi Polri
maupun bagi Anggota yang bersangkutan.
4. Staf Sumber Daya Manusia Polri yang selanjutnya disebut SSDM Polri adalah
unsur pembantu pimpinan dan pengawas dalam bidang manajemen Sumber
Daya Manusia pada tingkat Mabes Polri.
5. Satuan Fungsi yang selanjutnya disingkat Satfung adalah bagian dari suatu unit
organisasi yang melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
6. Kepala Satuan Fungsi yang selanjutnya disingkat Kasatfung adalah kepala
satuan organisasi yang memimpin pelaksanaan tugas, fungsi, dan tanggung
jawab dalam organisasinya.
8. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak seorang Anggota dalam organisasi Polri.
9. Mutasi adalah pemindahan Anggota dari suatu jabatan ke jabatan lain atau antar
daerah.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
21
10. Mutasi Jabatan adalah pemindahan Anggota dari suatu jabatan ke jabatan yang
lain, baik yang sifatnya promosi, setara maupun demosi.
11. Mutasi Antar Daerah adalah pemindahan Anggota antar Polda atau antar
Satuan fungsi (Satfung) di lingkungan Mabes Polri atau dari Polda ke Mabes
Polri atau sebaliknya tanpa menunjuk jabatan.
B. Self Efficacy
1. Pengertian Self Efficacy
Manusia adalah makhluk yang mempunyai kelebihan dibanding makhluk
hidup lainnya. Kelebihan itu berupa akal, yang menjadikan manusia melakukan
proses berpikir yang mendalam dalam setiap tindakannya. Setiap aktifitas manusia
berawal dari proses berpikir tentang tujuan dan manfaat serta bagaimana
mencapai tujuan yang ditetapkan.
Menurut (Schultz,2009) Self Efficacy adalah perasaan kita terhadap
kecukupan,efisiensi, dan kemampuan kita dalam mengatasi kehidupan.Namun
setiap manusia mempunyai kemampuan yang berbeda dalam mengeksplorasi
kerja otak demi mencapai tujuan-tujuan dalam hidup. Hal ini sangat dipengaruhi
oleh kemampuan masing-masing individu dalam menentukan keputusan atas
pilihan yang harus diambil dalam situasi tertentu. Individu yang memiliki self-
efficacy tinggi dalam kemampuan mereka, memandang persoalan sebagai
tantangan untuk diatasi bukan ancaman yang harus dihindari.
Stipek (2001, dalam Santrock, 2007) menjelaskan bahwa self efficacy
adalah kepercayaan seeorang atas kemampuannya sendiri. Individu tersebut
membuat tujuan yang menantang untuk dirinya dan mempertahankan komitmen
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
22
yang kuat pada tujuan tersebut. Individu memberikan upaya yang tinggi pada apa
yang dikerjakannya dan meningkatkan upayanya saat menghadapi kegagalan atau
kemunduran. Individu tetap berfokus pada tugas dan memikirkan strategi untuk
menghadapi kesulitan. Individu menganggap kegagalan sebagai akibat upaya
yang kurang memadai, yang akan mendukung orientasi kesuksesan. Individu
memandang ancaman dan stressor potensial dengan percaya diri bahwa ia dapat
melakukan kontrol terhadap hal tersebut.
Cara pandang individu yang efficacy tersebut memperbesar kemungkinan
penyelesaian tugas, mengurangi stres, dan mengurangi kerentanan untuk
mengalami depresi (Bandura, 1997).Individu yang meragukan kemampuannya
dalam kegiatan tertentu (self efficacy rendah) menarik diri dari kegiatan yang sulit.
Individu tersebut merasa sulit untuk memotivasi dirinya sendiri, mengendurkan
usahanya dan terlalu cepat menyerah ketika menghadapi rintangan. Individu
memiliki aspirasi yang rendah dan komitmen yang lemah terhadap tujuan yang
ingin dicapainya.
Self-efficacy juga dapat diartikan sebagai evaluasi seseorang mengenai
kemampuan atau kompetensi diri dalam melakukan suatu tugas, mencapai tujuan,
atau mengatasi suatu masalah (Suciati, 2014). Keyakinan terhadap kemampuan
diri ini dapat mempengaruhi perasaan, cara berpikir, motivasi dan tingkahlaku
sosial seseorang. Semakin kuat selfefficacy yang dimiliki seseorang, maka akan
semakin tinggi prestasi dan kemampuan individu yang dapat dicapainya. Dalam
situasi yang tertekan, mereka menekankan kelemahan personalnya, sulitnya tugas,
dan konsekuensi merugikan jika mengalami kegagalan. Individu lambat dalam
memulihkan rasa efficacy setelah mengalami kegagalan dan kemunduran.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
23
Menurut Lahey,2009 Self Efficacy adalah persepsi bahwa seseorang mampu
melakukan sesuatu yang penting untuk mencapai tujuannya.Oleh karena individu
yang kinerjanya kurang memadai dianggap sebagai individu yang memiliki
bakat/kemampuan yang kurang memadai. Individu seperti ini kemudian mudah
mengalami stres dan depresi. Konsep self-efficacy adalah inti dari teori social
cognitive yang dikemukakan oleh Albert Bandura.
Self-efficacy adalah keyakinan yang dipegang seseorang tentang
kemampuannya dan juga hasil yang akan ia peroleh dari kerja kerasnya
mempengaruhi cara mereka berperilaku (Bandura, 1997). Selanjutnya Bandura
(1997), menambahkan bahwa self-efficacy merupakan keyakinan individu bahwa
ia dapat menguasai situasi dan memperoleh hasil yang positif.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa self-
efficacy merupakan keyakinan atau kepercayaan individu mengenai kemampuan
dirinya untuk mengorganisasi, melakukan suatu tugas, mencapai suatu tujuan,
menghasilkan sesuatu dan mengimplementasi tindakan untuk menampilkan
kecakapan tertentu.
2. Dimensi Self-Efficacy
Bandura (1997), membedakan keyakinan self-efficacy ke dalam beberapa
dimensi yaitu:
a. Tingkat (level)
Self-efficacy individu dalam mengerjakan suatu tugas berbeda dalam tingkat
kesulitan tugas. Individu memiliki self-efficacy yang tinggi pada tugas yang
mudah dan sederhana, atau juga pada tugas-tugas yang rumit dan membutuhkan
kompetensi yang tinggi. Individu yang memiliki self- efficacy yang tinggi
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
24
cenderung memilih tugas yang tingkat kesukarannya sesuai dengan
kemampuannya.
Rentang kapabilitas yang dipersepsi individu diukur pada tingkatan-
tingkatan tuntutan tugas yang merepresentasikan derajat tantangan atau rintangan
yang berbeda untuk mencapai kesuksesan dalam tampilan kerja (successful
performance).
Jika tidak ada hambatan untuk mengatasi kesulitan, aktivitas tersebut mudah
untuk ditampilkan, dengan demikian setiap orang memiliki perceived self-
efficacy yang tinggi untuk hal tersebut. Sebagai contoh, mengukur efficacy lompat
tinggi, atlet menilai kekuatan dari efficacy mereka bahwa mereka dapat
melompati kayu palang yang diatur dalam beberapa tingkat ketinggian yang
berbeda.
Individu menilai seberapa baik mereka dapat membuat diri mereka
melakukan olah raga di dalam berbagai kondisi rintangan, seperti saat mereka
berada dalam tekanan pekerjaan, lelah, atau mengalami tekanan mental, cuaca
buruk atau saat mereka memiliki komitmen lain atau hal lain yang lebih menarik
untuk dilakukan.
b. Keadaan Umum (Generality)
Generality merupakan sejauh mana individu yakin akan kemampuannya
dalam berbagai situasi tugas, mulai dari dalam melakukan suatu aktivitas yang
biasa dilakukan atau situasi tertentu yang tidak pernah dilakukan hingga dalam
serangkaian tugas atau situasi sulit dan bervariasi, kemampuan dalam
mengaplikasikan keyakinan terhadap kemampuan diri dalam berbagai situasi yang
berbeda serta kemampuan untuk belajar dari pengalaman. Generality merupakan
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
25
perasaan kemampuan yang ditunjukkan individu pada konteks tugas yang
berbeda-beda, baik itu melalui tingkah laku, kognitif dan afektifnya.
c. Kekuatan (strength)
Dimensi yang ketiga ini lebih menekankan pada tingkat kekuatan atau
kemantapan individu terhadap keyakinannya. Self-efficacy menunjukkan bahwa
tindakan yang dilakukan individu akan memberikan hasil yang sesuai dengan
yang diharapkan individu. Self-efficacy menjadi dasar dirinya melakukan usaha
yang keras, bahkan ketika menemui hambatan sekalipun. Dari penjelasan di atas
dapat disimpulkan bahwa self-efficacy mencakup dimensi tingkat (level), Keadaan
umum (generality) dan kekuatan (strength).
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa self-efficacy mencakup
dimensi tingkat (level), Keadaan umum (generality) dan kekuatan
(strength).Dalam penelitian yang dilakukann Mukliyatus Sa’adah (2012), dimensi
self efficacy yang telah dirumuskan Bandura, Brown dalam Widiyanto (2006)
menyebutkan bahwa terdapat 5 indikator self efficacy, yaitu :
a) Yakin dapat menyelesaikan tugas tertentu.
b) Yakin dapat memotivasi diri untuk melakukan tindakan yang diperlukan
untuk menyelesaikan tugas
c) Yakin bahwa dirinya mampu tekun dalam menghadapi tugas
d) Yakin bahwa dirinya mampu bertahan menghadapi hambatan dan
kesulitan.
3. Sumber-Sumber Self-Efficacy
Bandura (1986) menjelaskan bahwa self-efficacy individu didasarkan pada
empat hal, yaitu:
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
26
a. Pengalaman akan kesuksesan Pengalaman akan kesuksesan adalah sumber
yang paling besar pengaruhnya terhadap self-efficacy individu karena didasarkan
pada pengalaman otentik. Pengalaman akan kesuksesan menyebabkan self-
efficacy individu meningkat, sementara kegagalan yang berulang mengakibatkan
menurunnya self-efficacy, khususnya jika kegagalan terjadi ketika self-efficacy
individu belum benar-benar terbentuk secara kuat.Kegagalan juga dapat
menurunkan self-efficacy individu jika kegagalan tersebut tidak merefleksikan
kurangnya usaha atau pengaruh dari keadaan luar.
b. Pengalaman individu lain Individu tidak bergantung pada pengalamannya
sendiri tentang kegagalan dan kesuksesan sebagai sumber self-efficacynya. Self-
efficacy juga dipengaruhi oleh pengalaman individu lain. Pengamatan individu
akan keberhasilan individu lain dalam bidang tertentu akan meningkatkan self-
efficacy individu tersebut pada bidang yang sama.
Individu melakukan persuasi terhadap dirinya dengan mengatakan jika
individu lain dapat melakukannya dengan sukses, maka individu tersebut juga
memiliki kemampuan untuk melakukanya dengan baik. Pengamatan individu
terhadap kegagalan yang dialami individu lain meskipun telah melakukan banyak
usaha menurunkan penilaian individu terhadap kemampuannya sendiri dan
mengurangi usaha individu untuk mencapai kesuksesan.Ada dua keadaan yang
memungkinkan self-efficacy individu mudah dipengaruhi oleh pengalaman
individu lain, yaitu kurangnya pemahaman individu tentang kemampuan orang
lain dan kurangnya pemahaman individu akan kemampuannya sendiri.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
27
c. Persuasi verbal Persuasi verbal dipergunakan untuk meyakinkan individu
bahwa individu memiliki kemampuan yang memungkinkan individu untuk meraih
apa yang diinginkan.
d. Keadaan fisiologis Penilaian individu akan kemampuannya dalam mengerjakan
suatu tugas sebagian dipengaruhi oleh keadaan fisiologis. Gejolak emosi dan
keadaan fisiologis yang dialami individu memberikan suatu isyarat terjadinya
suatu hal yang tidak diinginkan sehingga situasi yang menekan cenderung
dihindari. Informasi dari keadaan fisik seperti jantung berdebar dan gemetar
menjadi isyarat bagi individu bahwa situasi yang dihadapinya berada di atas
kemampuannya.
Berdasarkan penjelasan di atas, self-efficacy bersumber pada pengalaman
akan kesuksesan, pengalaman individu lain, persuasi verbal, dan keadaan
fisiologis individu.
4. Proses-proses Self-Efficacy
Bandura (1997) menguraikan proses psikologis self-efficacy dalam
mempengaruhi fungsi manusia. Proses tersebut dapat dijelaskan melalui cara-cara
dibawah ini :
a. Proses kognitif Dalam melakukan tugas akademiknya, individu
menetapkan tujuan dan sasaran perilaku sehingga individu dapat merumuskan
tindakan yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Penetapan sasaran pribadi
tersebut dipengaruhi oleh penilaian individu akan kemampuan kognitifnya.
Fungsi kognitif memungkinkan individu untuk memprediksi kejadian-
kejadian sehari-hari yang akan berakibat pada masa depan. Asumsi yang timbul
pada aspek kognitif ini adalah semakin efektif kemampuan individu dalam
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
28
analisis dan dalam berlatih mengungkapkan ide-ide atau gagasan-gagasan pribadi,
maka akan mendukung individu bertindak dengan tepat untuk mencapai tujuan
yang diharapkan. Individu akan meramalkan kejadian dan mengembangkan cara
untuk mengontrol kejadian yang mempengaruhi hidupnya. Keahlian ini
membutuhkan proses kognitif yang efektif dari berbagai macam informasi.
Semakin kuat self-efficacy yang dipersepsi, semakin tinggi tantangan tujuan yang
mereka tentukan untuk diri mereka dan semakin kuat komitmen mereka pada
tujuan mereka.
Kebanyakan tindakan pada awalnya diatur dalam pikiran. Belief seseorang
mengenai bentuk efficacy yang mereka miliki membentuk tipe anticipatory
scenario yang mereka bentuk dan latih. Mereka yang mempunyai penghayatan
efficacy yang tinggi, membayangkan skenario sukses yang memberikan tuntunan
yang positif dan dukungan untuk pelaksanaan pencapaian. Mereka yang
meragukan efficacy mereka, membayangkan skenario kegagalan dan terpaku pada
berbagai hal yang tidak beres. Hal tersebut sulit untuk mencapai hasil yang baik
sambil melawan keraguan terhadap diri sendiri.
Fungsi utama dari pikiran adalah memungkinkan orang untuk meramalkan
kejadian dan mengembangkan cara untuk mengendalikan hal yang mempengaruhi
hidup mereka. Dalam mempelajari aturan-aturan prediktif dan regulatif, orang
harus mengolah pengetahuan yang mereka miliki untuk membangun pilihan,
menimbang dan mengintegrasikan faktor prediktif, untuk menguji dan
memperbaiki penilaian-penilaian hasil dari tindakan mereka dan akibatnya, baik
jangka panjang maupun jangka pendek, dan untuk mengingat faktor-faktor yang
telah mereka uji dan bagaimana faktor-faktor itu telah terlaksana dengan baik.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
29
b. Proses motivasi
Motivasi individu timbul melalui pemikiran optimis dari dalam dirinya
untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan. Individu berusaha memotivasi diri
dengan menetapkan keyakinan pada tindakan yang akan dilakukan, merencanakan
tindakan yang akan direalisasikan.
Terdapat beberapa macam motivasi yang dibangun dari beberapa teori yaitu
atribusi penyebab yang berasal dari teori atribusi dan pengharapan akan hasil yang
terbentuk dari teori nilai-pengharapan. Seseorang memotivasi diri mereka dan
mengarahkan antisipasi tindakan mereka dengan melatih forethought. Mereka
membentuk efficacy mengenai apa yang dapat dilakukan. Mereka mungkin
mengantisipasi hasil dari tindakan yang mengarah pada masa depan. Mereka
menetapkan tujuan untuk diri mereka dan langkah-langkah yang dirancang untuk
merealisasikan masa depan yang bermakna.
Ada tiga bentuk motivasi yaitu causal attributions, outcomes expentancies,
dan cognized goals. Teori lainnya yang berhubungan adalah teori attribution, teori
expentancy value dan teori goal. Self-efficacy mempengaruhi causal attributions.
Seseorang yang mempunyai efficacy yang tinggi mengartikan kegagalan sebagai
usaha yang kurang, sementara mereka yang kurang memiliki efficacy mengartikan
kegagalan mereka disebabkan oleh kemampuan yang kurang. Causal attributions
ini mempengaruhi motivasi, hasil yang dicapai dan reaksi-reaksi afektif terutama
melalui belief dari self-efficacy. Dalam teori expectancy value, motivasi yang
diatur oleh harapan ditentukan oleh rangkaian perilaku tertentu yang akan
menghasilkan hasil tertentu dan makna dari hasil itu. Tetapi seseorang bertindak
berdasarkan belief mereka tentang apa yang dapat mereka lakukan, seperti halnya
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
30
belief mengenai hasil yang mungkin mereka capai. Pengaruh yang memotivasi
mengenai pengharapan hasil yang dapat dicapai sebagian diatur oleh self-efficacy
belief.
c. Proses afeksi
Afeksi terjadi secara alami dalam diri individu dan berperan dalam
menentukan intensitas pengalaman emosional. Afeksi ditujukan dengan
mengontrol kecemasan dan perasaan depresif yang menghalangi pola-pola pikir
yang benar untuk mencapai tujuan. Proses afeksi berkaitan dengan kemampuan
mengatasi emosi yang timbul pada diri sendiri untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Kepercayaan individu terhadap kemampuannya mempengaruhi
tingkat stres dan depresi yang dialami ketika menghadapi tugas yang sulit atau
bersifat mengancam. Individu yang yakin dirinya mampu mengontrol ancaman
tidak akan membangkitkan pola pikir yang mengganggu. Individu yang tidak
percaya akan kemampuannya akan mengalami kecemasan karena tidak mampu
mengelola ancaman tersebut.
Efficacy seseorang tentang kemampuan coping-nya mempengaruhi seberapa
banyak stres dan depresi yang mereka alami dalam situasi mengancam atau sulit,
dan juga memengaruhi level motivasi mereka. Perceivedself-efficacy individu
untuk melakukan pengendalian terhadap stresor, memainkan peranan penting
dalam anxiety arousal. Orang yang yakin bahwa dirinya dapat mengendalikan
ancaman, mereka tidak mengalami gangguan konsentrasi. Namun, orang yang
tidak yakin akan kemampuan mereka dalam mengendalikan keadaan yang
mengancam, mengalami anxiety arousal yang tinggi. Mereka terpaku pada coping
deficiency-nya. Mereka memandang aspek-aspek dalam lingkungan mereka penuh
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
31
dengan bahaya. Mereka membesar-besarkan derajat dari ancaman yang mungkin
terjadi dan cemas pada hal-hal yang sesungguhnya jarang terjadi.
Dengan pemikiran yang tidak menunjukkan adanya self- efficacy tersebut,
mereka membuat stres diri mereka sendiri dan mengganggu level of functioning
mereka. Perceived self-efficacy mengatur perilaku menghindar dan juga anxiety
arousal. Semakin kuat penghayatan self-efficacy, semakin berani seseorang untuk
melakukan aktivitas yang membebani dan mengancam. Perceivedself-efficacy
untuk mengendalikan proses pemikiran, merupakan sebuah faktor kunci dalam
mengatur pola pikiran yang dapat menghasilkan stres dan depresi. Bukan
banyaknya pikiran yang mengganggu, melainkan dari ketidakmampuan untuk
menghapus pikiran tersebut yang merupakan sumber utama dari distress.
d. Proses seleksi
Proses seleksi berkaitan dengan kemampuan individu untuk menyeleksi
tingkah laku dan lingkungan yang tepat, sehingga dapat mencapai tujuan yang
diharapkan. Ketidakmampuan individu dalam melakukan seleksi tingkah laku
membuat individu tidak percaya diri, bingung, dan mudah menyerah ketika
menghadapi masalah atau situasi sulit. Self-efficacy dapat membentuk hidup
individu melalui pemilihan tipe aktivitas dan lingkungan. Individu akan mampu
melaksanakan aktivitas yang menantang dan memilih situasi yang diyakini
mampu ditangani. Individu akan memelihara kompetensi, minat, hubungan sosial
atas pilihan yang ditentukan.
Sejauh ini diskusi dipusatkan pada proses efficacy-activated yang
memungkinkan individu untuk menciptakan lingkungan yang menguntungkan dan
untuk melakukan pengendalian terhadap lingkungan yang mereka hadapi setiap
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
32
hari. Apa yang terjadi pada sebagian orang adalah produk dari lingkungan mereka
sendiri. Oleh karena itu, belief terhadap self-efficacy dapat membentuk jalan
kehidupan dengan mempengaruhi tipe aktivitas dan lingkungan yang dipilih.
Orang cenderung menghindari aktivitas dan situasi yang mereka yakini di luar
kemampuan coping mereka.
Tetapi mereka lebih mudah melakukan aktivitas yang menantang dan
memilih situasi yang dinilai bahwa mereka mampu menanganinya. Berdasarkan
pilihan yang dibuat, mengembangkan kompetensi, minat, dan jaringan sosial yang
berbeda akan menentukan jalan hidup mereka. Setiap faktor yang memengaruhi
tingkah laku memilih dapat memengaruhi arah perkembangan diri seseorang. Hal
ini dapat terjadi karena pengaruh sosial dalam lingkungan yang dipilih akan terus
meningkatkan kemampuan, nilai dan minat tertentu. Pilihan karir dan
perkembangan, merupakan salah satu contoh yang menggambarkan kekuatan dari
self-efficacy yang berdampak pada jalan kehidupan melalui proses yang berkaitan
dengan pilihan. Orang-orang yang self-efficacynya tinggi, minat mereka terhadap
pilihan karir lebih besar dan mereka mempersiapkan diri mereka dengan usaha
untuk mengejar pendidikan dan pekerjaan yang mereka pilih, dengan demikian
keberhasilan mereka juga lebih besar.
Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa proses self-efficacy meliputi
proses kognitif, proses motivasi, proses afeksi, dan proses seleksi.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Self-Efficacy
Menurut Bandura (1997) tinggi rendahnya self-efficacy seseorang dalam
tiap tugas sangat bervariasi. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa faktor yang
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
33
berpengaruh dalam mempersepsikan kemampuan diri individu. Menurut Bandura
(1997) ada beberapa yg mempengaruhi self-efficacy, antara lain:
a. Jenis kelamin
Orang tua sering kali memiliki pandangan yang berbeda terhadap
kemampuan laki-laki dan perempuan. Bandura (1997), mengatakan bahwa
terdapat perbedaan pada perkembangan kemampuan dan kompetesi lakilaki dan
perempuan. Ketika laki-laki berusaha untuk sangat membanggakan dirinya,
perempuan sering kali meremehkan kemampuan mereka. Hal ini berasal dari
pandangan orang tua terhadap anaknya. Orang tua menganggap bahwa wanita
lebih sulit untuk mengikuti pelajaran dibanding laki-laki, walapun prestasi
akademik mereka tidak terlalu berbeda. Semakin sering seorang wanita menerima
perlakuan streotipe gender ini, maka semakin rendah penilaian mereka terhadap
kemampuan dirinya. Pada beberapa bidang pekerjaan tertentu para pria memiliki
self- efficacy yang lebih tinggi dibanding dengan wanita, begitu juga sebaliknya
wanita unggul dalam beberapa pekerjaan dibandingkan dengan pria.
b. Usia
Self-efficacy terbentuk melalui proses belajar sosial yang dapat berlangsung
selama masa kehidupan. Individu yang lebih tua cenderung memiliki rentang
waktu dan pengalaman yang lebih banyak dalam mengatasi suatu hal yang terjadi
jika dibandingkan dengan individu yang lebih muda, yang mungkin masih
memiliki sedikit pengalaman dan peristiwa-peristiwa dalam hidupnya. Individu
yang lebih tua akan lebih mampu dalam mengatasi rintangan dalam hidupnya
dibandingkan dengan individu yang lebih muda, hal ini juga berkaitan dengan
pengalaman yang di miliki individu sepanjang rentang kehidupannya.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
34
c. Tingkat pendidikan
Self-efficacy terbentuk melalui proses belajar yang dapat diterima individu
pada tingkat pendidikan formal. Individu yang memiliki jenjang yang lebih tinggi
biasanya memiliki self-efficacy yang lebih tinggi, karena pada dasarnya mereka
lebih banyak belajar dan lebih banyak menerima pendidikan formal, selain itu
individu yang memiliki jenjang pendidikan yang lebih tinggi akan lebih banyak
mendapatkan kesempatan untuk belajar dalam mengatasi persoalan-persoalan
dalam hidupnya.
d. Pengalaman
Self-efficacy terbentuk melalui proses belajar yang dapat terjadi pada suatu
organisasi ataupun perusahaan dimana individu bekerja. Self-efficacy terbentuk
sebagai suatu proses adaptasi dan pembelajaran yang ada dalam situasi kerjanya
tersebut. Semakin lama seseorang bekerja maka semakin tinggi self-efficacy yang
dimiliki individu tersebut dalam pekerjaan tertentu, akan tetapi tidak menutup
kemungkinann bahwa self-efficacy yang dimiliki oleh individu tersebut justru
cenderung menurun atau tetap. Hal ini juga sangat tergantung kepada bagaimana
individu menghadapai keberhasilan dan kegagalan yang dialaminya selama
melalukan pekerjaan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang mempengaruhi Self-
Efficacy yaitu jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan pengalaman.
6. Manfaat Self-efficacy
Self-efficacy dipersepsi sebagai generative capability.Self efficacy
merupakan faktor kunci dalam sistem pembangkit kompetensi individu. Dengan
generative capability, Subskills dari kognitif, sosial, emosional, dan perilaku
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
35
diorganisasikan dan dikelola untuk mencapai tujuan. Individu yang memiliki
subskills, belum tentu memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai
subskills itu ke dalam tindakan yang sesuai dan menampilkannya dengan baik
dalam situasi sulit. Kemampuan individu mempertahankan rasa efficacy (merasa
diri mampu) memungkinkan individu melakukan hal-hal luar biasa dengan
menggunakan keterampilan mereka secara produktif dalam menghadapi hambatan
yang sangat kuat (Bandura, 1997).
Dengan demikian, self-efficacy yang dipersepsi individu merupakan
kontributor penting terhadap tampilan prestasi kerja, bagaimanapun keterampilan
yang dimilikinya. Self-Efficacy mempengaruhi proses pemikiran, tingkat dan daya
tahan dari motivasi, kondisi afektif, dimana semua ini merupakan kontributor
penting terhadap tipe kinerja yang direalisasikan. Beliefs of personal efficacy
memiliki kontribusi yang kuat terhadap kinerja individu. Individu yang membuat
suatu hal terjadi, apakah itu keberhasilan atau kegagalan, bukannya secara pasif
mengobservasi diri mereka sendiri mengalami suatu kejadian. Hasil yang dicapai
manusia dan kesejahteraan pribadi yang positif membutuhkan penghayatan yang
optimis akan self-efficacy. Hal ini disebabkan karena dalam kenyataannya
kehidupan sosial sehari-hari penuh dengan kesulitan. Lingkungan penuh dengan
halangan, kekurangan, rintangan, frustrasi, dan ketidakseimbangan. Seseorang
perlu memiliki sense of personal efficacy yang kuat untuk bertahan dan tetap
tekun dalam melakukan usaha yang diperlukan agar dapat mencapai keberhasilan.
Orang yang ingin melakukan perubahan sosial sangat yakin bahwa mereka
dapat mengerahkan usaha kolektif yang diperlukan untuk mengadakan perubahan
sosial. Meskipun keyakinan mereka jarang tercapai sepenuhnya, mereka bertahan
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
36
dalam usaha untuk melakukan perubahan sehingga pada akhirnya berhasil
mencapai performance yang signifikan. Jika social reformers terpaku pada
kenyataan terhadap prospek perubahan sistem sosial, mereka akan menghentikan
usaha mereka atau dengan mudah menjadi korban dari kritikan. Orang yang
terpaku pada kenyataan dapat menyesuaikan diri dengan mudah terhadap realita
yang terjadi. Tetapi mereka yang memiliki self-efficacy yang kuat memiliki
kemungkinan untuk merubah realitas tersebut ke arah yang lebih positif.
Prestasi yang inovatif juga membutuhkan penghayatan akan efficacy yang
tinggi. Inovasi membutuhkan usaha yang keras dalam jangka panjang dengan
hasil yang belum pasti. Terlebih lagi inovasi yang bertentangan dengan preferensi
dan praktek-praktek yang sudah ada di kehidupan manusia, individu yang inovatif
akan berhadapan dengan reaksi negatif dari lingkungan sosial. Oleh karena itu
tidaklah mengejutkan bahwa jarang ditemukan individu yang terpaku pada
kenyataan kemudian berperan sebagai innovators atau great achievers (Bandura,
1997).
Berdasarakan uraian diatas manfaat self efficcay adalah Kemampuan
individu mempertahankan rasa efficacy (merasa diri mampu) memungkinkan
individu melakukan hal-hal luar biasa dengan menggunakan keterampilan mereka
secara produktif dalam menghadapi hambatan yang sangat kuat.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
37
C. Kecemasan
1. Pengertian Kecemasan
Pada dasarnya, kecemasan merupakan hal wajar yang pernah dialami oleh
setiap manusia. Kecemasan sudah dianggap sebagai bagian dari kehidupan sehari-
hari. Kecemasan adalah suatu perasaan yang sifatnya umum, dimana seseorang
merasa ketakutan atau kehilangan kepercayaan diri yang tidak jelas asal maupun
wujudnya (Wiramihardja, 2005). Kecemasan adalah suatu keadaan yang membuat
seseorang tidak nyaman dan terbagi dalam beberapa tingkatan.
Kecemasan adalah sesuatu yang menimpa hampir setiap orang pada waktu
tertentu dalam kehidupannya. Kecemasan merupakan reaksi normal terhadap
situasi yang sangat menekan kehidupan seseorang. Kecemasan bisa muncul
sendiri atau bergabung dengan gejala-gejala lain dari berbagai gangguan emosi
(Ramaiah, 2003). Menurut Kaplan, Sadock, dan Grebb ( Fauziah &Widuri, 2000)
kecemasan adalah respon terhadap situasi tertentu yang mengancam, dan
merupakan hal yang normal terjadi menyertai perkembangan, perubahan,
pengalaman baru atau yang belum pernah dilakukan, serta dalam menemukan
identitas diri dan arti hidup. Kecemasan adalah reaksi yang dapat dialami
siapapun. Namun cemas yang berlebihan, apalagi yang sudah menjadi gangguan
akan menghambat fungsi seseorang dalam kehidupannya.
Lubis (2009) menjelaskan bahwa kecemasan adalah tanggapan dari sebuah
ancaman nyata ataupun khayal. Individu mengalami kecemasan karena adanya
ketidakpastian dimasa mendatang. Kecemasan dialami ketika berfikir tentang
sesuatu tidak menyenangkan yang akan terjadi. Sedangkan Sundari (2004)
memahami kecemasan sebagai suatu keadaan yang menggoncangkan karena
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
38
adanya ancaman terhadap kesehatan.Kecemasan merupakan sesuatu yang
menimpa hampir setiap orang pada waktu tertentu dalam kehidupannya
(Kusumawati, 2010). Pada dasarnya, kecemasan merupakan hal wajar yang
pernah dialami oleh setiap manusia. Kecemasan sudah dianggap sebagai bagian
dari kehidupan sehari-hari. Kecemasan adalah suatu perasaan yang sifatnya
umum, dimana seseorang merasa ketakutan atau kehilangan kepercayaan diri yang
tidak jelas asal maupun wujudnya (Wiramihardja, 2005)
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kecemasan adalah
respon individu yang tidak menyenangkan dan suatu perasaan tidak mengetahui
apa yang akan terjadi, dengan beranggapan nanti akan terjadi sesuatu yang
menurut individu berdampak buruk, yang ditandai dengan istilah seperti takut dan
khawatir.
2. Aspek-aspek Kecemasan :
Aspek – aspek Kecemasan Greenberger dan Padesky (dalam Emjifari, 2012)
menyatakan bahwa kecemasan berasal dari dua aspek, yakni aspek kognitif dan
aspek kepanikan yang terjadi pada seseorang, diantaranya adalah:
a. Aspek kognitif
1. Kecemasan disertai dengan persepsi bahwa seseorang sedang berada dalam
bahaya atau terancam atau rentan dalam hal tertentu, sehingga gejala fisik
kecemasan membuat seseorang siap merespon bahaya atau ancaman yang
menurutnya akan terjadi.
2. Ancaman tersebut bersifat fisik, mental atau sosial, diantaranya adalah
(a). Ancaman fisik terjadi ketika seseorang percaya bahwa ia akan terluka secara
fisik;
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
39
(b). Ancaman mental terjadi ketika sesuatu membuat khawatir bahwa dia akan
menjadi gila atau hilang ingatan;
(c). Ancaman sosial terjadi ketika seseorang percaya bahwa dia akan ditolak,
dipermalukan, merasa malu atau dikecewakan.
3. Persepsi ancaman berbeda-beda untuk setiap orang.
4. Sebagian orang, karena pengalaman mereka bisa terancam dengan begitu
mudahnya dan akan lebih sering cemas. Orang lain mungkin akan memiliki rasa
aman dan keselamatan yang lebih besar. Tumbuh di lingkungan yang kacau dan
tidak stabil bisa membuat seseorang menyimpulkan bahwa dunia dan orang lain
selalu berbahaya.
5. Pemikiran tentang kecemasan berorientasi pada masa depan dan sering kali
memprediksi malapetaka. Pemikiran tentang kecemasan sering dimulai dengan
keragu-raguan dan berakhir dengan hal yang kacau, pemikiran tentang kecemasan
juga sering meliputi citra tentang bahaya. Pemikiran-pemikiran ini semua adalah
masa depan dan semuanya memprediksi hasil yang buruk.
b. Aspek kepanikan
Panik merupakan perasaan cemas atau takut yang ekstrem. Rasa panik
terdiri atas kombinasi emosi dan gejala fisik yang berbeda. Seringkali rasa panik
ditandai dengan adanya perubahan sensasi fisik atau mental, dalam diri seseorang
yang menderita gangguan panik, terjadi lingkaran setan saat gejalagejala fisik,
emosi, dan pemikiran saling berinteraksi dan meningkat dengan cepat. Pemikiran
ini menimbulkan ketakutan dan kecemansa serta merangsang keluarnya adrenalin.
Pemikiran yang katastrofik dan reaksi fisik serta emosional yang lebih intens yang
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
40
terjadi bisa menimbulkan dihindarinya aktivitas atau situasi saat kepanikan telah
terjadi sebelumnya.
Blackburn dan Davidson (dalam Safaria, 2009) mengemukakan aspek-aspek
kecemasan yang dikemukakan dalam lima reaksi yaitu sebagai berikut:
a. Gerakan Biologis
Gerakan biologis yaitu reaksi yang ditandai dengan munculnya gerakan
otomatis meningkat, kegugupan, mudah pusing, mudah marah, berkeringat,
gemetar, pusing, berdebar-debar, mual dan mulut kering.
b. Perilaku
Reaksi perilaku yaitu reaksi yang ditandai dengan munculnya kegelisahan,
gugup,waspada yang berlebihan, dan menghindar.
c. Motivasi
Reaksi motivasi ayitu reaksi yang ditandai dengan tidak memiliki
semangat, mudah khawatir, menghindari situasi dan bahkan lari dari kenyataan.
d. Pikiran
Reaksi pikiran yaitu yang ditandai dengan munculnya kekhawtiran, sukar
berkonsentrasi, pikiran kosong, membesar-besarkan ancaman dan memandang
diri tidak berdaya.
e.Suasana hati
Reaksi suasana hati yaitu reaksi yang ditandai dengan munculnya
kecemasan mudah marah, gelisah,mudah curiga, dan perasaan yang sangat tegang.
Calhoun dan Acocella (dalam Safaria, 2012) mengemukakan aspek-aspek
kecemasan yang dikemukakan dalam tiga reaksi berikut, yaitu:
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
41
a. Reaksi emosional
Reaksi emosinal yaitu komponen yang berkaitan dengan persepsi individu
terhadap pengaruh psikologis dari kecemasan, seperti perasaan kerpihatinan,
ketetgangan, sedih, mencela diri sendiri atau orang lain.
b. Reaksi kognitif
Reasi kognitif taitu ketakutan dan kekhawtiran yang berpengaruh terhadap
kemampuan berfikir jernih sehingga mengganggu dalam memecahkan masalah
dan mengatasi tuntutan lingkungan sekitarnya.
c. Reaksi fisiologis
Reaksi fisiologis yaitu reaksi yang ditampilkan oleh tubuh terhadap
sumber ketakutan dan kekhawtiran. Reaksi ini berkaitan dengan sistem syaraf
yang mengendalikan otot dan kelenjar tubuh hingga timbul reaksi dalam bentuk
jantung berdetak lebih keras, nafas bergerak lebih cepat, tekanan darah meningkat.
Aspek- aspek kecemasan menurut Nevid, Rathus dan Greene (2003) yaitu:
a. Aspek fisik
Seseorang yang mengalami kecemasan dapat tercermin dari kondisi
fisiknya, seperti tangan bergetar, muncul banyak keringat, kesulitan berbicara,
suara bergetar, timbul keinginan buang air kecil, jantung berdebar lebih keras,
kesulitan bernafas, merasa lemas, atau pusing.Hal ini merupakan perubahan yang
mudah diamati dan sulit untuk disembunyikan sebab tampak jelas dari aktifitas
fisik dan pada saat itu pula mengganggu aktifitas atau menghentikan kegiatan
yang dilakukan, pada masa seperti ini harus dilakukan penanganan yang tepat
untuk meringankan dan meredakan gejala tersebut sehingga tidak menjadi sesuatu
yang berbahaya untuk orang yang mengalami dan orang di sekitarnya.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
42
b. Aspek kognitif
Kecemasan dapat ditandai dengan adanya ciri kognitif seperti sulit untuk
berkonsentrasi, berpikir tidak dapat mengendalikan masalah, ketakukan tidak bias
menyelesaikan masalah, adanya rasa khawatir, ketakutan akan terjadi sesuatu
dimasa depan, timbul perasaan terganggu, atau adanya keyakinan yang muncul
tanpa alasan yang jelas bahwa akan segera terjadi hal yang mengerikan.
c. Aspek perilaku
Kecemasan yang dialami seseorang dapat terlihat dari perilakunya.
Perilaku individu yang mengalami kecemasan seperti mengindar, melekat dan
dependen, dan perilaku terguncang. perilaku ini merupakan dampak dari adanya
kecemasan tersebut hingga berhubungan dengan hubungan sosialnya, ia akan
dengan mudah mengalami kecemasan yang berulang ketika mengingat atau
mengalami hal yang hampir sama.
d. Aspek afektif
Ciri afektif dari kecemasan merupakan perasaan seseorang yang
mengalami kecemasan, seperti gugup, tersinggung, takut, tegang, gelisah, tidak
sabar, atau kecewa.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek
kecemasan terdiri dari lima reaksi yaitu, gerakan biologis, perilaku, motivasi,
pikiran dan suasana hati.
3. Dimensi Kecemasan
Haber dan Runyon (1984) mengungkapkan jika individu mengalami
perasaan gelisah, gugup, atau tegang dalam menghadapi suatu situasi yang tidak
pasti, berarti orang tersebut tengah mengalami kecemasan, yaitu perasaan yang
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
43
tidak menyenangkan dan merupakan pertanda bahwa sesuatu yang buruk akan
terjadi.
Haber dan Runyon (1984) menjelaskan terdapat 4 dimensi kecemasan yaitu:
1. Dimensi Kognitif (dalam pikiran seseorang)
Dimensi kognitif yaitu perasaan tidak menyenangkan yang muncul dalam
pikiran seseorang sehingga ia mengalami perasaan risau dan khawatir.
Kekhawatiran ini dapat terjadi mulai dari tingkat khawatir yang ringan lalu panik,
cemas, dan merasa akan terjadi malapetaka, kiamat, serta kematian. Saat individu
mengalami kondisi ini ia tidak dapat berkonsentrasi, tidak dapat mengambil
keputusan, dan mengalami kesulitan untuk tidur. Termasuk dimensi kognitif
antara lain menjadi sulit tidur di malam hari, mudah bingung, dan lupa.
2. Dimensi Motorik (dalam tindakan seseorang)
Dimensi motorik yaitu perasaan tidak menyenangkan yang muncul dalam
bentuk tingkah laku seperti meremas jari, jari-jari & tangan gemetar, tidak dapat
duduk diam atau berdiri di tempat, menggeliat, menggigit bibir, menjentikkan
kuku, gugup, dan mengambangkan Tics. Biasanya orang yang cemas
menunjukkan pergerakan secara acak.
3. Dimensi Somatis (dalam reaksi fisik/biologis)
Dimensi somatis yaitu perasaan yang tidak menyenangkan yang muncul
dalam reaksi fisik biologis seperti mulut terasa kering, kesulitan bernafas, jantung
berdebar, tangan dan kaki dingin, diare, pusing seperti hendak pingsan, banyak
berkeringat, tekanan darah naik, otot tegang terutama kepala, leher, bahu, dan
dada, serta sulit mencerna makanan.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
44
4. Dimensi Afektif (dalam emosi seseorang)
Dimensi afektif yaitu perasaan tidak menyenangkan yang muncul dalam
bentuk emosi, perasaan tegang karena luapan emosi yang berlebihan seperti
dihadapkan pada suatu teror. Luapan emosi ini biasanya berupa kegelisahan atau
kekhawatiran bahwa ia dekat dengan bahaya padahal sebenarnya tidak terjadi apa-
apa. Termasuk dimensi afektif antara lain yaitu merasa tidak pasti, menjadi tidak
enak, gelisah, dan menjadi gugup (nervous).
4. Jenis-jenis Kecemasan
Menurut Tim MGBK(Musyawarah Guru Bimbingan Konseling) (2010)
yang mengutip pendapat Freud, kecemasan terdiri dari tiga tipe yaitu kecemasan
realistik, kecemasan neurotik, dan kecemasan moral.
1. Kecemasan realistik
Yaitu rasa takut terhadap ancaman atau bahaya-bahaya nyata yang ada
dilingkungan maupun di dunia luar.
2. Kecemasan neurotik
Yaitu rasa takut, dorongan insting akan lepas dari kendali dan
menyebabkan seseorang berbuat sesuatu yang dapat membuatnya dihukum.
Kecemasan neurotik bukanlah ketakutan terhadap insting-insting itu sendiri,
melainkan ketakutan terhadap hukuman yang akan menimpanya jika suatu insting
dilepaskan. Kecemasan neurotik berkembang berdasarkan pengalaman yang
diperoleh pada masa kanak- kanak terkait dengan hukuman atau ancaman dari
orang tua maupun orang lain yang mempunyai otoritas jika dia melakukan
perbuatan impulsif.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
45
3. Kecemasan moral
Yaitu rasa takut terhadap suara hati (super ego). Orang-orang yang
memiliki super ego baik cenderung merasa bersalah atau malu jika mereka
berbuat atau berpikir sesuatu yang bertentangan dengan moral. Sama halnya
dengan kecemasan neurotik, kecemasan moral juga berkembang pada masa
kanak-kanak terkait dengan hukuman atau ancaman orang tua maupun orang lain
yang mempunyai otoritas jika dia melakukan perbuatan yang melanggar norma .
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis kecemasan
terdiri dari kecemasan realistik, kecemasan neurotik, dan kecemasan moral .
5. Faktor-faktor Penyebab Kecemasan
Kecemasan sering kali berkembang selama jangka waktu dan sebagian
besar tergantung pada seluruh pengalaman hidup seseorang. Peristiwa-peristiwa
atau situasi khusus dapat mempercepat munculnya serangan kecemasan. Menurut
Daradjat (1983), ada beberapa faktor yang menunujukkan reaksi kecemasan,
diantaranya yaitu :
a. Rasa cemas yang timbul akibat melihat adanya bahaya yang mengancam
dirinya. Kecemasan ini lebih dekat dengan rasa takut, karena sumbernya terlihat
jelas didalam pikiran.
b. Cemas karena merasa berdosa atau bersalah, karena melakukan hal-hal yang
berlawanan dengan keyakinan atau hati nurani. Kecemasan ini sering pula
menyertai gejala-gejala gangguan mental, yang kadang-kadang terlihat dalam
bentuk yang umum.
c. Kecemasan yang berupa penyakit dan terlihat dalam beberapa bentuk.
Kecemasan ini disebabkan oleh hal yang tidak jelas dan tidak berhubungan
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
46
dengan apapun yang terkadang disertai dengan perasaan takut yang
mempengaruhi keseluruhan kepribadian penderitanya.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor
penyebab kecemasan adalah adanya bahaya yang mengancam diri, merasa
bersalah dan berupa penyakit.
6. Dampak-dampak Kecemasan
Menurut Semiun (2006), dampak kecemasan terdiri dari beberapa simtom,
antara lain :
a. Simtom suasana hati
Individu yang mengalami kecemasan memiliki perasaan akan adanya
hukuman dan bencana yang mengancam dari suatu sumber tertentu yang tidak
diketahui. Orang yang mengalami kecemasan tidak bisa tidur, dan dengan
demikian dapat menyebabkan sifat mudah marah.
b. Simtom kognitif
Kecemasan dapat menyebabkan kekhawatiran dan keprihatinan pada
individu mengenai hal-hal yang tidak menyenangkan yang mungkin terjadi.
Individu tersebut tidak memperhatikan masalah-masalah real yang ada, sehingga
individu sering tidak bekerja atau belajar secara efektif, dan akhirnya dia akan
menjadi lebih merasa cemas.
c. Simtom motor
Orang-orang yang mengalami kecemasan sering merasa tidak tenang,
gugup, kegiatan motor menjadi tanpa arti dan tujuan, misalnya jari-jari kaki
mengetuk-ngetuk, dan sangat kaget terhadap suara yang terjadi secara tiba-tiba.
Simtom motor merupakan gambaran rangsangan kognitif yang tinggi pada
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
47
individu dan merupakan usaha untuk melindungi dirinya dari apa saja yang
dirasanya mengancam. Kecemasan akan dirasakan oleh semua orang, terutama
jika ada tekanan perasaan ataupun tekanan jiwa.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dampak-dampak
kecemasan terdiri dari simton suasana hati, simton koginitif, dan simton motor.
D. Mutasi pada Anggota Polri
1. Pengertian Mutasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mutasi merupakan
perpindahan pegawai dari satu jabatan ke jabatan yang lain baik sejajar maupun
ke atas atau naik pangkat. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa mutasi diartikan sebagai perubahan mengenai atau
pemindahan kerja/ jabatan lain dengan harapan pada jabatan baru tersebut
individu akan lebih berkembang.Menurut Ambarita (2015) yang mengutip
pendapat Nitisemito, pengertian mutasi adalah kegiatan dari pimpinan perusahaan
untuk memindahkan karyawan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain yang
dianggap setingkat atau sejajar.
Hasibuan (2011), menyatakan mutasi adalah suatu perubahan
posisi/jabatan/tempat/pekerjaan yang dilakukan baik secara horizontal maupun
vertikal di dalam satu organisai. Pada dasarnya mutasi termasuk dalam fungsi
pengembangan karyawan, karena tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas kerja dalam perusahaan (pemerintahan) tersebut. Menurut Siagian
(2010) yang mengutip pendapat Sastrohadiwiryo, mutasi adalah kegiatan
ketenagakerjaan yang berhubungan dengan proses pemindahan fungsi, tanggung
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
48
jawab dan status ketenagakerjaan tenaga kerja ke situasi tertentu dengan tujuan
agar tenaga kerja yang bersangkutan memperoleh kepuasan kerja yang mendalam
dan memberikan prestasi kerja yang semaksimal mungkin kepada perusahaan.
Menurut Simamora (2012) “Mutasi adalah perpindahan seorang karyawan
dari satu pekerjaan ke posisi lainnya yang gaji, tanggung jawab, dan atau jenjang
organisasionalnya relatif sama.” Sedangkan menurut Sastrohadiwiryo (2014):
“Mutasi adalah kegiatan ketenagakerjaan yang berhubungan dengan proses
pemindahan fungsi, tanggung jawab, dan status ketenagakerjaan tenaga kerja ke
situasi tertentu dengan tujuan agar tenaga kerja yang bersangkutan memperoleh
kepuasan kerja yang mendalam dan dapat memberikan prestasi kerja yang
semaksimal mungkin kepada organisasi.”
Pengertian lain menurut Hasibuan (2013) menyatakan sebagai berikut: “
Mutasi adalah suatu perubahaan posisi/ jabatan/ tempat/ pekerjaan yang dilakukan
baik secara horizontal maupun vertikal (promosi / demosi) di dalam suatu
organisasi.”Pengertian mutasi menurut Sadili (2013) : “Mutasi adalah kegiatan
yang berhubungan dengan proses pemindahan fungsi, tanggung jawab, dan status
ketenagakerjaan pegawai ke situasi tertentu dengan tujuan agar pegawai yang
bersangkutan memperoleh kepuasan kerja yang mendalam dan dapat memberikan
prestasi dan kontribusi kerja yang maksimal pada organisasi. Jadi kegiatan
memindahkan pegawai dari suatu tempat kerja ke tempat lain dinamakan mutasi.
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu
mutasi adalah pemindahan jabatan ke jabatan lain dengan disertai perubahan
status, upah maupun tanggung jawabnya. Dari uraian tersebut tampak bahwa
mutasi atau pemindahan pegawai sangat penting dan perlu dilakukan baik dilihat
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
49
dari kepentingan pegawai maupun kepentingan perusahaan. Mutasi yang baik
adalah mutasi yang dilakukan sesuai prosedur yang berlaku pada suatu organisasi,
tidak ada pandang bulu, setiap pegawai sama dimata pemimpin.
2. Landasan hukum pelaksanaan mutasi, pengangkatan dan pemberhentian
Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia
a. Peraturan Kapolri Nomor 22 tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Daerah (Polda)
b. Peraturan Kapolri Nomor 16 Tahun 2012 tentang Mutasi Anggota Kepolisian
Negara Republik Indonesia.
Dalam Mutasi Terdapat beberapa prinsip dalam mutasi menurut Hasibuan
(2013) diantaranya yaitu: Prinsip Mutasi pegawai di dalam sebuah organisasi
harus berpegang pada prinsip “ memutasikan pegawai kepada posisi yang tepat
dan pekerjaan yang sesuai, agar kinerja meningkat. Hasibuan (2013)
mengemukakan tentang dasar mutasi pegawai yaitu:
1. Merit System adalah mutasi pegawai yang didasarkan atas landasan yang
bersifat ilmiah, objektif dan prestasi kerja. Merit atau karir sistem ini merupakan
dasar mutasi yang baik antara lain:
a. Output dan produktivitas kerja meningkat.
b. Kinerja meningkat
c. Jumlah kesalahan yang diperbuat menurun
d. Absensi dan disiplin pegawai semakin membaik
e. Jumlah kesalahan/kecelakaan menurun
2. Seniority Sytem adalah mutasi pegawai yang didasarkan atas landasan masa
kerja, usia, pengalaman kerja dari pegawai yang bersangkutan.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
50
3. Spion System adalah mutasi yang didasarkan atas landasan asas kekeluargaan.
Sistem ini seperti kurang baik karena berdasarkan suka atau tidak suka.
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dasar
mutasi pegawai harus berdasarkan prinsip-prinsip mutasi pegawai sesuai
peraturan yaitu: Mutasi untuk mengusahakan orang yang tepat pada tempat yang
tepat, mutasi pegawai tidak boleh dirasakan sebagai hukuman, mutasi pegawai
untuk menciptakan persaingan yang sehat. Dan mutasi pegawai sebagai upaya
langsung meningkatkan semangat dan kegairahan kerja.
E. Hubungan Antara Self Efficacy dengan Kecemasan Menghadapi Mutasi
Pada Personil Sat Brimob Polda Sumut.
Self-efficacy merupakan keyakinan atau kepercayaan individu mengenai
kemampuan dirinya untuk mengorganisasi, melakukan suatu tugas, mencapai
suatu tujuan, menghasilkan sesuatu dan mengimplementasi tindakan untuk
menampilkan kecakapan tertentu.Keyakinan terhadap kemampuan diri ini dapat
mempengaruhi perasaan, cara berpikir, motivasi dan tingkahlaku sosial seseorang.
Semakin kuat self efficacy yang dimiliki seseorang, maka akan semakin tinggi
prestasi dan kemampuan individu yang dapat dicapainya. Dilihat dari beberapa
dimensi Self Efficacy yaitu: Tingkat (level), Keadaan umum (generality) dan
Kekuatan (strength).
Kecemasan adalah respon individu yang tidak menyenangkan dan suatu
perasaan tidak mengetahui apa yang akan terjadi, dengan beranggapan nanti akan
terjadi sesuatu yang menurut individu berdampak buruk, yang ditandai dengan
istilah seperti takut dan khawatir.Dilihat dari beberapa dimensi kecemasan yaitu:
Dimensi Kognitif(dalam pikiran seseorang), Dimensi Motorik (dalam tindakan
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
51
seseorang), Dimensi Somatis (dalam reaksi fisik/biologis), Dimensi Afektif
(dalam emosi seseorang).
Terdapat beberapa penelitian yang menemukan hubungan antara self
efficacy dan kecemasan. Penelitian tersebut antara lain (Bandura, 1997 dalam
Valois, dkk., 2013). Penelitian tersebut menemukan bahwa self efficacy
berhubungan negatif dengan kecemasan. Ditemukan pula bahwa self efficacy
berhubungan negatif dengan kecemasan trait.Hasil analisis dari penelitian ini
memperoleh koefisien determinasi. Hal ini menunjukkan bahwa sumbangan
efektif self efficacy dengan kecemasan menghadapi mutasi sebesar 39,6%.
Sisanya sebesar 60,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti, misalnya
rasa bersalah, rasa rendah diri, dan kegagalan yang bertubi-tubi.( Bani 2010)
Berdasarkan hasil analisa ditemukan bahwa terdapat hubungan negatif
antara self-efficacy dengan kecemasan berbicara di depan umum dengan nilai r = -
0,670. Artinya semakin tinggi self-efficacy mahasiswa maka akan semakin rendah
tingkat kecemasannya berbicara di depan umum, dan sebaliknya, semakin rendah
self-efficacy mahasiswa maka tingkat kecemasanberbicara di depan umum akan
semakin tinggi.( Anwar 2010 )
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan
antara Self Efficacy Dengan Kecemasan Menghadapi Mutasi Pada Personil Sat
Brimob Polda Sumut.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
52
F. Kerangka Konsep
G. Hipotesis
Berdasarkan penjelasan serta beberapa teori yang dikemukakan diatas
maka peneliti mengajukan hipotesis ada hubungan negatif antara Self Efficacy
dengan Kecemasan Menghadapi Mutasi dengan asumsi bahwa semakin tinggi Self
Efficacy maka Kecemasan semakin rendah, begitu juga dengan sebaliknya
semkain rendah Self Efficacy maka Kecemasan akan semakin tinggi.
Self Efficacy
Bandura (1997), membedakan keyakinan self-efficacy ke dalam beberapa dimensi yaitu:
a. Tingkat (level) b. Keadaan Umum
(Generality) c. Kekuatan
(strength)
Haber dan Runyon (1984) menjelaskan terdapat 4 dimensi kecemasan yaitu: 1.Dimensi Kognitif(dalam pikiran seseorang) 2.Dimensi Motorik (dalam tindakan seseorang) 3. Dimensi Somatis (dalam reaksi fisik/biologis) 4. Dimensi Afektif (dalam emosi seseorang)
Karyawan
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
53
BAB III
METODE PENELITIAN
Pembahasan pada bab metode penelitian ini meliputi:Identifikasi variabel
penelitian, defenisi operasional variabel penelitian,populasi dan metode
pengambilan sampel,metode pengambilan data,validitas dan reliabilitas,dan
metode analisis data.
A. Identifikasi Variabel Penelitian
1) Variabel bebas (y) : Self Efficacy
2) Variabel tergantung (x) : Kecemasan
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional variabel bertujuan untuk mengarahkan variabel yang
digunakan dalam penelitian agar sesuai metode pengukuran yang telah
dipersiapkan. Adapun definisi operasional variabel penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Self Efficacy
Self-efficacy merupakan keyakinan atau kepercayaan individu mengenai
kemampuan dirinya untuk mengorganisasi, melakukan suatu tugas, mencapai
suatu tujuan, menghasilkan sesuatu dan mengimplementasi tindakan untuk
menampilkan kecakapan tertentu.Keyakinan terhadap kemampuan diri ini dapat
mempengaruhi perasaan, cara berpikir, motivasi dan tingkahlaku sosial seseorang.
Semakin kuat self efficacy yang dimiliki seseorang, maka akan semakin tinggi
prestasi dan kemampuan individu yang dapat dicapainya. Dilihat dari beberapa
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
54
dimensi Self Efficacy yaitu: Tingkat (level), Keadaan umum (generality) dan
Kekuatan (strength).
2. Kecemasan
Kecemasan adalah respon individu yang tidak menyenangkan dan suatu
perasaan tidak mengetahui apa yang akan terjadi, dengan beranggapan nanti akan
terjadi sesuatu yang menurut individu berdampak buruk, yang ditandai dengan
istilah seperti takut dan khawatir.Kecemasan adalah reaksi yang dapat dialami
siapapun. Namun cemas yang berlebihan, apalagi yang sudah menjadi gangguan
akan menghambat fungsi seseorang dalam kehidupannya. Dilihat dari
beberapadimensi kecemasan yaitu: Dimensi Kognitif(dalam pikiran seseorang),
Dimensi Motorik (dalam tindakan seseorang), Dimensi Somatis (dalam reaksi
fisik/biologis), Dimensi Afektif (dalam emosi seseorang).
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah individu yang mempunyai satu ciri atau sifat yang sama
dengan subjek penelitian (Hadi, 2000). Sedangkan subjek penelitian yaitu orang
yang menjadi sumber data dan diambil dari populasi penelitian dan subjek
penelitian merupakan sumber utama data penelitian, yaitu yang memilki data
mengenai variabel yang diteliti. Pada dasarnya, subjek penelitian adalah yang
akan dikenai kesimpulan hasil penelitian (Azwar, 2003). Penelitian ini merupakan
penelitian populasi. Subjek penelitian seluruhnya berasal dari suatu populasi.
Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah personil yang bertugas Sat
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
55
Brimob Polda Sumut. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 60
orang personil .
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugyono, 2008). Hasil penelitian sampel diharapkan dapat
digeneralisasikan kepada seluruh populasi. Generalisasi adalah kesimpulan
penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi. Selanjutnya menurut Hadi
(2000) syarat utama agar dapat dilakukan generalisasi adalah bahwa sampel yang
digunakan dalam penelitian harus dapat mencerminkan keadaan populasinya.
Dalam istilah teknik statistik dikatakan, sampel harus merupakan populasi dalam
bentuk kecil.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini, pengambilan subyek dilakukan dengan teknik
purposive sampling. Perhatian utama dalam teknik purposive sampling adalah
bahwa peneliti memilih calon subyek berdasarkan siapa yang dapat memberikan
informasi yang diinginkan dan bersedia berbagi informasi tersebut. Teknik ini
sangat berguna apabila ingin membuat gagasan mengenai kenyataan historis,
menggambarkan sebuah fenomena, atau mengembangkan sesuatu yang baru
sedikit diketahui (Kumar, 1996).
Pengambilan subjek dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan penetapan
kriteria subyek yakni:
a. Merupakan personil golongan Bintara
b. Merupakan Personil yang akan dimutasikan
Sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 60 personil Bintara.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
56
D. Metode Pengambilan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode skala. Menurut Hadi (2000) skala adalah suatu metode penelitian dengan
menggunakan daftar pernyataan yang harus dijawab dan dikerjakan oleh orang
yang menjadi subyek penelitian. Sejalan dengan hal diatas, Arikunto (2001) juga
mengatakan bahwa skala adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan
dalam memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan atau hal-hal yang
diketahuinya.
Menurut Hadi (2000) ada beberapa kelebihan menggunakan metode skala, yaitu:
1. Subyek adalah orang yang paling tau tentang dirinya.
2. Apa yang dikatakan subyek kepada penyelidik adalah benar dan dapat
dipercaya.
3. Interprestasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sama
dengan yang dimaksud peneliti.
Penelitian ini menggunakan dua jenis skala yaitu:
1. Skala Self Efficacyyang merupakan keyakinan atau kepercayaan individu
mengenai kemampuan dirinya untuk mengorganisasi, melakukan suatu tugas,
mencapai suatu tujuan, menghasilkan sesuatu dan mengimplementasi tindakan
untuk menampilkan kecakapan tertentu.Keyakinan terhadap kemampuan diri ini
dapat mempengaruhi perasaan, cara berpikir, motivasi dan tingkahlaku sosial
seseorang. Semakin kuat self efficacy yang dimiliki seseorang, maka akan
semakin tinggi prestasi dan kemampuan individu yang dapat dicapainya. Dilihat
dari beberapa dimensi Self Efficacy yaitu: Tingkat (level), Keadaan umum
(generality) dan Kekuatan (strength).
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
57
2. Skala kecemasan yang merupakan respon individu yang tidak menyenangkan
dan suatu perasaan tidak mengetahui apa yang akan terjadi, dengan beranggapan
nanti akan terjadi sesuatu yang menurut individu berdampak buruk, yang ditandai
dengan istilah seperti takut dan khawatir.Kecemasan adalah reaksi yang dapat
dialami siapapun. Namun cemas yang berlebihan, apalagi yang sudah menjadi
gangguan akan menghambat fungsi seseorang dalam kehidupannya. Dilihat dari
beberapa4 dimensi kecemasan yaitu: Dimensi Kognitif(dalam pikiran seseorang),
Dimensi Motorik (dalam tindakan seseorang), Dimensi Somatis (dalam reaksi
fisik/biologis), Dimensi Afektif (dalam emosi seseorang).
Dengan bentuk skala Likert, dengan 4 pilihan jawaban, yakni Sangat
Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
Pernyataan skala ini disusun dalam bentukfavourable dan unfavourable. Kriteria
penilaian jawaban, niali 4 untuk pilihan jawaban Sangat Setuju (SS), nilai 3 untuk
pilihan jawaban Setuju (S), nilai 2 untuk pilihan jawaban Tidak Setuju (TS), dan
nilai 1 untuk pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS). Sedangkan untuk
pernyataan unfavourable, nilai 1 untuk pilihan jawaban Sangat Setuju (SS), nilai 2
untuk pilihan jawaban Setuju (S), nilai 3 untuk pilihan jawaban Tidak Setuju (TS),
dan nilai 4 untuk pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS).
E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
Salah satu masalah utama dalam kegiatan penelitian sosial, khususnya
psikologi adalah cara memperoleh data yang akurat dan objektif. Hal ini menjadi
sangat penting, artinya kesimpulan penelitian hanya akan dapat dipercaya apabila
didasarkan pada informasi yang juga dapat dipercaya (Azwar, 2003). Dengan
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
58
memperhatikan kondisi ini, tampak bahwa alat pengumpul data memiliki peranan
penting. Baik atau tidaknya suatu alat pengumpul data dalam mengungkap kondisi
yang ingin diukur, tergantung pada validitas dan reliabilitas alat ukur yang akan
digunakan, diuraikan sebagai berikut:
1. Validitas Alat Ukur
Kesahihan atau validitas dibatasi tingkat kemampuan suatu alat ukur untuk
mengungkap sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran yang dilakukan
dengan alat ukur tersebut. Suatu alat ukur dinyatakan sahih jika alat ukur itu
mampu mengukur apa saja yang hendak diukurnya, mampu mengungkapkan apa
yang hendak diungkapkan, atau dengan kata lain memiliki ketetapan dan
kecermatan dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2003).Validitas berasal dari
kata "validity” yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan (mampu mengukur
apa yang hendak diukur) dan kecermatan suatu instrumen pengukuran melakukan
fungsi ukurnya, yaitu dapat memberikan gambaran mengenai perbedaan yang
sekecil-kecilnya antara subjek yang lain (Azwar, 2003). Sebuah alat ukur dapat
dinyatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut
menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan
maksud dikenakannya alat ukur tersebut. Teknik yang digunakan untuk menguji
validitas alat ukur adalah teknik korelasi product moment dari Karl Pearson,
dengan formulanya sebagai berikut (Hadi, 2000).
NYY
NXX
NYXXY
r2
22
xy
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
59
Keterangan : xyr = koefisien korelasi antar variabel bebas dengan variabel terikat
∑XY = jumlah hasil kaliantar skor variabel bebas dengan skor variabel tergantung ∑X = jumlah skor variabel X
Y = jumlah skor variabel Y 2X = jumlah kuadrat skor variabel X 2Y = jumlah kuadrat skor variabel Y
N = jumlah subjek
Nilai validitas setiap butir (koefisien r product moment Pearson)
sebenarnya masih perlu dikoreksi karena kelebihan bobot. Kelebihan bobot ini
terjadi karena skor butir yang dikorelasikan dengan skor total ikut sebagai
komponen skor total, dan hal ini menyebabkan koefisien r menjadi lebih besar
(Hadi, 2000). Formula untuk membersihkan kelebihan bobot ini dipakai formula
whole dengan rumus sebagai berikut :
tp
xypqpq SDySDxrxSDySD
SDSDrR
..2.
22
Keterangan : Rpq = Koefisien korelasi antara x dan y setelah dikorelasi Rtp = Koefisien product moment Sdy = Deviasi standar total Sdx = Deviasi standar faktor
1. Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas alat ukur adalah untuk mencari dan mengetahui sejauh mana
hasil pengukuran dapat dipercaya. Reliabel dapat juga dikatakan kepercayaan,
keterasalan, keajegan, kestabilan, konsistensi dan sebagainya. Hasil pengukuran
dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap
kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama selama dalam diri
subjek yang diukur memang belum berubah (Azwar, 2003).
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
60
Analisis reliabilitas alat ukur yang dipakai adalah teknik Hoyt Azwar
(2003) dengan rumus sebagai berikut:
MksMkiRbt 1
Keterangan: Rbt = indeks reliabilitas alat ukur 1 = konstanta bilangan Mki = mean kuadrat antar butir Mks = mean kuadrat antar subjek Adapun digunakannya teknik reliabilitas dari Hoyt ini adalah:
1. Jenis data kontinyu.
2. Tingkat kesukaran seimbang.
3. Merupakan tes kemampuan (power test), bukan tes kecepatan (speed test).
F. Metode Analisis Data
Untuk menguji data yang telah diperoleh maka teknik analisis yang
digunakan secara statistik adalah dengan menggunakan teknik korelasi Product
Moment. Alasan peneliti menggunakan analisis korelasi Product Moment dalam
menganalisis data karena dalam penelitian ini terdapat satu variabel bebas (Self
Efficacy) yang ingin dilihat hubungannya dengan satu variabel tergantung
(Kecemasan ). Adapun rumus Product Moment adalah sebagai berikut:
NYY
NXX
NYXXY
r2
22
xy
Keterangan : xyr = koefisien korelasi antar variabel bebas dengan variabel terikat
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
61
∑XY = jumlah hasil kali antar skor variabel bebas dengan skor variabel tergantung ∑X = jumlah skor variabel X
Y = jumlah skor variabel Y 2X = jumlah kuadrat skor variabel X 2Y = jumlah kuadrat skor variabel Y
N = jumlah subjek
Sebelum dilakukan analisis data dengan menggunakan Product Moment
maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi penelitian yaitu:
1. Uji Normalitas, yaitu untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian setiap
variable telah menyebar secara normal.
2. Uji Linieritas, yaitu untuk mengetahui apakah data dari variable bebas memiliki
hubungan yang linier dengan variabel terikat.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
62
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
83
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil-hasil yang telah diperoleh dalam penelitian ini, maka
dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan antara Self efficacy dengan kecemasan mutasi pada
personil bintara di Sat Brimob Polda Sumut dimana 𝑟𝑥𝑦= 0,660 ; p =
0,006< 0,050. Artinya semakin tinggi Self efficcay, maka semakin
tinggikecemasan, sebaliknya semakin rendah Self efficacy, maka semakin
rendahkecemasan. Dengan demikian, maka hipotesis yang diajukan
dinyatakan “diterima”.
2. Adapun koefisien determinan (𝑟2) dari hubungan antara variabel bebas
(X) dengan variabel terikat (Y) adalah sebesar 0,435. Ini menunjukkan
bahwa kecemasan dipengaruhi oleh Self efficacy.
3. Self efficacy sebesar 43,5% mempengaruhi kecemasan mutasi. Artinya,
ada 56,5% faktor lain yang mempengaruhi dalam penelitian ini yang tidak
diteliti diantaranya status sosial ekonomi, jaringan sosial, religiusitas,
kepribadian, faktor sosial dan perkembangan otak serta faktor genetik.
4. Melihat hasil penelitian ini diketahui juga bahwa Self efficacy secara
umum dinyatakan tinggi dan kecemasan mutasi secara umum dinyatakan
tinggi. Hal ini didasarkan pada nilai rata-rata empirik bahwa Self efficacy
tergolong tinggi, yang ditunjukkan oleh nilai rata-rata empiric Self efficacy
(103.7705) lebih besar daripada nilai rata-rata hipotetiknya (60) akan
tetapi selisihnya tidak melebihi bilangan 1 simpangan baku.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
84
5. Kecemasan mutasi tergolongtinggi yang ditunjukkan oleh nilai rata-rata
empirik (98.3833) lebih besar daripada nilai rata-rata hipotetiknya (75).
B. Saran
Sejalan dengan kesimpulan yang telah dibuat, maka berikut ini dapat
diberikan beberapa saran, antara lain:
1. Saran Kepadapersonil bintara di Sat Brimob Polda Sumut (Subjek Penelitian)
PNS di Sat Brimob Polda Sumut harus dapat mempertahankan tingkat Self
efficacy yang sangat tinggi dan agar dapat berupaya untuk lebih meningkatkan
Self efficacy, yaitu berupa kemampuan menghindari tekanan sosial dan dapat
bertindak dengan cara tertetu, mampu menyesuaikan dengan lingkungan kerja,
memiliki hubungan yang baik dengan sesama pekerja, mmeiliki pemikiran yang
positif dan luas akan pengetahuan mutasi. Hal ini karena sebagai personil, kinerja
yang baik sangat diperlukan sebagai bentuk tanggung jawab pada pekerjaannya
terutama dalam mengayomi masyarakat.
2. Saran Kepada Sat Brimob Polda Sumut
Pihak Sat Brimob Polda Sumut diharapkan agar dapat menyediakan
informasi yang jelas mengenai pekerjaan baik dalam hal mutasi serta memberikan
program yang dapat meningkatkan Self efficacy personil.
3. Saran Kepada Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya dapat melengkapi dan menyempurnakan penelitian ini
dengan menambahkan variabel yang berbeda dari faktor-faktor Self efficacy.
Diantaranya status sosial ekonomi, jaringan sosial, religiusitas, kepribadian, faktor
sosial dan perkembangan otak serta faktor genetik. Selain itu, di dalam
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
85
menyebarkan angket atau kuesioner peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat
selalu tetap berada di tempat selama penelitian dilakukan sehingga dapat
memantau subjek penelitian dan mendapatkan data yang valid.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
63
BAB IV
LAPORAN PENELITIAN
Bab ini berisi laporan mengenai hasil penelitian, serta pembahasan atas
hasil yang didapat dari penelitian ini. Bab ini terdiri dari orientasi kancah
penelitian, pelaksanaan penelitian, hasil penelitian dan pembahasan.
A. Orientasi Kancah Penelitian dan Gambaran Subjek Penelitian
1. Orientasi Kancah Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara Self efficacy
dengan kecemasan menghadapi mutasipada personil bintara. Subjek yang
dijadikan sampel penelitian ini adalah personil bintara Sat Brimob Polda Sumut.
Penelitian ini dilakukan di kantor Sat Brimob Polda Sumut yang beralamat di
Jalan K.H. Wahid Hasyim No.3i, Merdeka, Medan Baru, Merdeka, Kota Medan,
Sumatera Utara.
Polri adalah sebagai bagian dari sistem Pemerintahan Negara Republik
Indonesia, mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memelihara keamanan
dan ketertiban masyarakat, melindungi,mengayomi dan melayani masyarakat,
serta sebagai aparat penegak hukum. Untuk menyelenggarakan tugas dan
tanggung jawab tersebut serta mencapai tujuan, maka perlu dilakukan
perencanaan secara bertahap dan berkesinambungan, melalui perencanaan jangka
panjang, jangka menengah dan jangka pendek yang dituangkan dalam Grand
Strategi Polri.Dalam rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia Polri yang
profesional, bermoral, modern dan patuh hukum dilaksanakan melalui
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
64
peningkatan Sumber Daya Manusia Polri yang memadai baik secara kuantitas
maupun kualitas guna memenuhi kebutuhan organisasi untuk mencapai ratio polisi
yang ideal. Strategi yang dilaksanakan penambahan anggota baru Polri dengan
mengutamakan putra daerah (prinsip ”local boy for the local job”). Sedangkan
pendidikan Perwira Polri melalui Akpol, SIPSS, Bintara dan tantama Polri
yang dijaring dari calon berkualitas terutama aspek moral kepribadian dan intelektual,
dalam proses werving yang dilakukan secara proporsional, bersih, transparan dan
obyektif serta akuntabel, dengan melibatkan pihak luar sebagai pengawas, hal ini
sesuai program unggulan Polri Quick Wins.
Di bidang Pembangunan Sarana dan Prasarana, guna memberikan
dukungan bagi peningkatan keamanan, ketertiban dan penanggulangan
kriminalitas secara profesional, bermoral dan modern serta menjunjung tinggi
HAM. Dengan memenuhi kebutuhan dan pemberdayaan materiil, fasilitas dan
jasa, telah dibangun kekuatan soft power dan tidak melanggar HAM, membangun
dan mengembangkan jaringan informasi dan komunikasi melalui E-Police secara
nasional dan terintegrasi, membangun fasilitas kepolisian dalam upaya
mendekatkan Polisi dengan masyarakat termasuk membangun Polsubsektor di
wilayah perbatasan negara dan pulau – pulau terluar berpenghuni.
2.Gambaran Umum Subjek Penelitian
Penelitian yang bertempat di Sat Brimob Polda Sumut ini bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan antara Self efficacy dengan kecemasan. Subjek
penelitian ini adalah personil bintara di Sat Brimob Polda Sumut yang berjumlah
60 orang.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
65
B. Pelaksanaan Penelitian
Persiapan penelitian ini dilakukan mulai dari persiapan alat ukur dan
persiapan administrasi penelitian. Dimana persiapan administrasi, yaitu tentang
perizinan secara informal yang dilanjutkan dengan pengurusan surat penghantar
penelitian. Selain itu persiapan juga membahas tentang alat ukur peneliti. Adapun
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1. Persiapan Penelitian
Persiapan penelitian perlu dilakukan, terlebih dahulu diadakan persiapan
terarah hal-hal yang dipersiapkan adalah berkaitan dengan perizinan dan
penyusunan alat ukur yang digunakan dalam penelitian.
a. Persiapan Administrasi
Sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu diadakan persiapan
penelitian yang meliputi persiapan administrasi yang menyangkut permohonan
izin berupa surat permohonan izin pengumpulan data yang ditujukan kepada
Bapak Dekan Fakultas Psikologi Universitas Medan Area, setelah surat permohon
izin dan segala hal yang berkaitan dengan proses administrasi lengkap dan
disetujui oleh Bapak Dekan Fakultas Psikologi Universitas Medan Area kemudian
surat tersebut diberikan kepada Kaur min Sat Brimob Polda Sumut untuk
diberikan langsung kepada Komandan Sat Brimob Polda Sumut. Dalam proses
pengajuan surat izin kepada Institusi Sat Brimob Polda Sumut, pengajuan saya
langsung disetujui untuk melakukan penelitian pada hari itu juga. Setelah
diberikan izin melakukan penelitian oleh Komandan Sat Brimob Polda Sumut
maka peneliti langsung mempersiapkan alat ukur instrumen pengumpulan data
penelitian.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
66
b. Persiapan Alat Ukur
Penelitian ini menggunakan skala sebagai alat pengumpul data. Ada dua
macam skala yang digunakan yaitu skala Self efficacy dan kecemasan menghadapi
pensiun.
1. Skala Self efficacy
Skala Self efficacy disusun berdasarkan beberapa dimensi yaitu Tingkat
(level), Keadaan umum (generality) dan Kekuatan (strength). Skala Self efficacy
terdiri dari 30 item yang terdiri atas 15 item favourable dan 15 item unfavurable
dengan empat alternatif jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju
(TS), sangat tidak setuju (STS). Item-item ini memiliki skor sebagai berikut: item
favourable dengan jawaban sangat tidak setuju (STS) diberikan skor 1, jawaban
tidak setuju (TS) diberikan skor 2, jawaban setuju (S) diberikan skor 3, jawaban
sangat tidak setuju (STS) diberikan skor 4. Begitu juga sebaliknya untuk item
unfavourable akan diberikan skor 4 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS),
skor 3 untuk jawaban setuju (S), skor 2 untuk jawaban tidak setuju (TS) dan skor
1 untuk jawaban sangat setuju (SS).
Penggunaan empat alternatif jawaban untuk menghindari respon
menjawab ditengah, terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas jawaban yang
diberikan. Usaha lain yang dilakukan peneliti adalah mendampingi personil
bintara ketika mengisi angket. Sebaran item-item skala kepuasan kerja dapat
dilihat pada tabel 1.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
67
Tabel 1. Distribusi Sebaran Item Self efficacy Sebelum Try Out
No. Aspek- aspek
Indikator Nomor Item Jumlah
Favourable
Unfavourable
1 Tingkat (Level)
a. mengerjakan suatutugas berbeda dalam tingkatkesulitan tugas
b. Memiliki pandanganyang positif terhadap tugas yang diberikan
1,3,5, 2,4,6, 6
2 Kekuatan (Strength)
a. Keyakinan akan kemampuan diri untuk bertahan dan berusaha mencaripenyelesaian dalammengerjakan tugas
b. Mampu menyikapisituasi dan kondisi yangberagam dengan sikappositif
7,9,11, 8,10,12 6
3 Keadaan Umum (Genarality)
a. Mengaplikasikan
keyakinan terhadap
kemampuan diri dalam berbagaisituasi yang
berbeda
b. Memiliki kemampuan
untuk belajar dari
pengalaman
13,15,17
14,16,18 6
Total 30
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
68
2. Skala kecemasan menghadapi mutasi
Skala kecemasan menghadapi mutasi disusun berdasarkan aspek-aspek
yaitu Gerakan biologis, Perilaku, Motivasi, Pikiran, Suasana Hati. Skala
kecemasan terdiri dari 30 item yang terdiri atas 15 item favourable dan 15 item
unfavourable dengan empat alternatif jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju
(S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Item-item ini memiliki skor
sebagai berikut: item favourable dengan jawaban sangat tidak setuju (STS)
Diberikan skor 1, jawaban tidak setuju (TS) diberikan skor 2, jawaban setuju (S)
diberikan skor 3, jawaban sangat tidak setuju (STS) diberikan skor 4. Begitu juga
sebaliknya untuk item unfavourable akan diberikan skor 4 untuk jawaban sangat
tidak setuju (STS), skor 3 untuk jawaban setuju (S), skor 2 untuk jawaban tidak
setuju (TS) dan skor 1 untuk jawaban sangat setuju (SS).
Penggunaan empat alternatif jawaban untuk menghindari respon
menjawab ditengah, terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas jawaban yang
diberikan. Usaha lain yang dilakukan peneliti adalah mendampingi personil
bintara ketika mengisi angket. Sebaran item-item skala kecemasan menghadapi
mutasi dapat dilihat pada tabel 2.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
69
Tabel 2. Distribusi Sebaran Item Skala kecemasan Sebelum Try Out
2. Pelaksanaaan Uji Coba Alat Ukur Penelitian
Penelitian ini menggunakan try out terpakai yang artinya pengambilan
data dilakukan hanya satu kali. Pelaksanaan uji coba skala ini dilakukan pada 16
juli 2019 pada personil bintara Sat Brimob Polda Sumut. Pelaksanaan
pengambilan data dalam rangka uji coba alat ukur ini dimulai dari menghubungi
Kaur min yaitu Bapak Ipda Hozaini. Pengambilan data dalam rangka uji coba alat
No. Aspek-aspek Indikator Nomor Item Jumlah
Favourable Unfourable
1 Gerakan biologis
a. kegugupan
b. mudah pusing
c. Mudah marah
1, 3 2,4 4
2 Perilaku a. Perilaku menghindar
b. Perilaku melekat
5,7,9 6,8,10 6
3 Motivasi a. Tidak bersemangat
b. mudah khawatir
11,13,15 12,14,16 6
4 Pikiran a. Khawatir tentang sesuatu
b. Sulit berkonsentrasi danmemfokuskan
17,19,21 18,20,22 6
5 Suasana hati a. gelisah
b. mudah curigaan
23,25,27 24,26,28 6
Total 30
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
70
ukur ini dilakukan dengan cara membagikan skala pada personil bintara Sat
Brimob Polda Sumut dengan mendatangi ruangan-ruangan dimana tempat mereka
bertugas. Sampel yang digunakan untuk uji coba penelitian ini berjumlah 60
orang. Sebelum anggota personil bintara tersebut mengisi skala, terlebih dahulu
peneliti memberikan penjelasan tentang tata cara pengisian skala tersebut.
Selanjutnya dilakukan penilaian terhadap butir skala dengan cara membuat
format nilai berdasarkan skor-skor yang ada pada setiap lembarnya, kemudian
skor yang merupakan pilihan subjek pada setiap butir pernyataan dipindahkan ke
windows excel.
Hasil Uji Coba Skala Self efficacy
Berdasarkan data uji coba Self efficacy dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa dari jumlah item yang diuji coba sebanyak 30 items dan terdapat 24 items
yang memenuhi indeks diskriminasi rix > 0,3. Menurut Azwar (2013) menyatakan
bahwa kriteria berdasarkan korelasi itemtotal biasanya digunakan batasan (batasan
koefisiensi reliabel) rix > 0,3. Semua item yang mencapai koefisien korelasi
minimal 0,3 daya bedanya dianggap semakin memuaskan. Setelah uji coba,
sebanyak 6 items dinyatakan gugur yaitu butir nomor 4, 5, 7, 9, 13 dan 23.
Sedangkan butir pernyataan yang berjumlah 24 butir pernyataan mempunyai
koefisiensi rix = 0.333 sampai dengan rix =0.837 setalah uji reliabel. Maka ada 24
butir skala Self efficacy yang valid untuk disebar. Berikut adalah tabel distribusi
penyebaran butir pernyataan skala kepuasan kerja.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
71
Tabel 3. Distribusi Item Skala Self efficacy setelah Uji Coba
No. Aspek- aspek Indikator Nomor Item Jumlah
Favourable
Unfavourable
1 Tingkat (Level)
a. mengerjakan suatutugas berbeda dalam tingkatkesulitan tugas
b. Memiliki pandanganyang positif terhadap tugas yang diberikan
1,3,5*, 7*,9*
2,4*,6,8,10 10
2 Kekuatan (Strength)
a. Keyakinan akan kemampuan diri untuk bertahan dan berusaha mencaripenyelesaian dalammengerjakan tugas
b. Mampu menyikapisituasi dan kondisi yangberagam dengan sikappositif
11,13*,15,17,19
12, 14, 16, 18,20
10
3 Keadaan Umum (Genarality)
a. Mengaplikasikan
keyakinan terhadap
kemampuan diri dalam berbagaisituasi yang
berbeda
b. Memiliki kemampuan
untuk belajar dari
pengalaman
21, 23*, 25, 27,
29
22, 24, 26, 28, 30
10
Total 30
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
72
NB: Butir nomor yang diberi tanda * merupakan butir Item gugur
Setelah pengujian validitas item, kemudian dilanjutkan dengan analisis
reliabilitas. Teknik uji reliabilitas skala kepuasan kerjamenggunakan cronbach’s
alpha dan diperoleh reliabilitas sebesar 0,927. Berdasarkan indeks reliabilitas
tersebut, maka skala yang telah disusun dalam penelitian ini dinyatakan reliabel,
yaitu dapat digunakan pada saat yang lain dalam mengungkap Self efficcay.
Hasil Uji Coba Skala Kecemasan
Berdasarkan data uji coba skala kepercayaan diri dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa dari jumlah item yang diuji coba sebanyak 30 items dan
seluruh tidak ditemukan adanya item yang gugur dan dinyatakan seluruh item
valid dengan koefisiensi rix = 0.439 sampai dengan rix =0.726 setelah uji reliabel.
Maka seluruh butir skala kecemasan meghadapi mutasi valid untuk disebar.
Berikut di bawah ini tabel distribusi hasil uji coba skala kecemasan.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
73
Tabel 4. Distribusi Item Skala Kecemasan Setelah Uji Coba
Setelah selesai pengujian validitas item, kemudian dilanjutkan dengan
analisis reliabilitas.Teknikuji reliabilitas skala kesejahteraan psikologis
menggunakan metode Cronbach’sAlpha. Indeks reliabilitas yang diperoleh
sebesar = 0,946. Berdasarkan indeks reliabilitas tersebut, maka skala yang telah
No. Aspek-aspek Indikator Nomor Item Jumlah
Favourable Unfourable
1 Gerakan biologis
a. kegugupan
b. mudah pusing
c. Mudah marah
1, 3 2,4 4
2 Perilaku a. Perilaku menghindar
b. Perilaku melekat
5,7,9 6,8,10 6
3 Motivasi a. Tidak bersemangat
b. mudah khawatir
11,13,15 12,14,16 6
4 Pikiran a. Khawatir tentang sesuatu
b. Sulit berkonsentrasi danmemfokuskan
17,19,21 18,20,22 6
5 Suasana hati a. gelisah
b. mudah curigaan
23,25,27 24,26,28 6
Total 30
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
74
disusun dalam penelitian ini dinyatakan reliabel, yaitu dapat digunakan pada saat
yang lain dalam mengungkap kecemasan menghadapi mutasi.
3. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada 16 Juli 2019 pada personil bintara Sat
Brimob Polda Sumut dengan jumlah 60 orang personil bintara. Dimana setelah
memperoleh ijin dari kaur min, maka peneliti mendatangi ruangan para personil
bintara dimana ruangan mereka bertugas.
Setelah skala alat ukur terkumpul, secara keseluruhan diketahui bahwa
semua sampel yang mengisi skala, telah mengisi skala dengan benar dengan tidak
adanya jawaban yang terlewati atau kosong. Selanjutnya dilakukan penelitian
terhadap butir skala dengan cara membuat format nilai berdasarkan skor-skor nilai
pada setiap lembarnya. Kemudian skor yang merupakan pilihan subjek pada setiap
butirnya dipindahkan ke program windows excel. Setelah kedua data yang
dibutuhkan terkumpul, yakni data nilai total Self efficacy dan data nilai total
kecemasan dari setiap anggota personil bintara, kemudian nilai tersebut
dipasangkan untuk masing-masing anggota personil bintara. Nilai Self efficacy
selanjutnya disebut sebagai X dan nilai kecemasan disebut sebagai Y.
C. Analisis Data dan Hasil Penelitian
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis korelasi Pearson Product Moment. Hal ini dilakukan sesuai dengan judul
penelitian dan identifikasi variabel-variabelnya, dimana Analisis korelasi Product
Moment adalah variabel terikat. Namun sebelum dianalisis dengan teknik Analisis
korelasi Pearson Product Moment, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi terhadap
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
75
variabel yang menjadi pusat penelitian, yaitu data variabel terikat adalah
kecemasan dan variabel bebas adalah Self efficacy yang meliputi uji normalitas
sebaran, dan uji linieritas hubungan.
1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Berdasarkan uji coba alat ukur diketahui Self efficacy dari 30 item
terdapat 24 item yang valid dengan skor bergerak dari rbt= 0,333 sampai dengan
rix= 0,837 dengan skor reliabilitas Cronbach Alpha 0,927. Sedangkan skala
kecemasan menghadapi mutasi dari 30 item terdapat seluruh butir item yang valid
dengan skor bergerak dari rbt= 0.439 sampai dengan rix= 0,726 dengan skor
reliabilitas Cronbahch Alpha 0,946.
2. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Adapun maksud dari uji normalitas sebaran ini adalah untuk membuktikan
bahwa penyebaran data-data penelitian yang menjadi pusat perhatian telah
menyebar berdasarkan prinsip. Uji normalitas sebaran dianalisis dengan
menggunakan one sample Kolmogorov-Smirnov. Sebagai kriteria apabila p > 0,05
maka sebarannya dikatakan normal, sebaliknya apabila p < 0,05 sebarannya
dinyatakan tidak normal (Hadi, 2004). Hasil uji normalitas dari skala hubungan
kepuasan kerja dengan kesejahteraan psikologis dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Table 5. Hasil Perhitungan Uji Normalitas
No. Variabel Nilai Z Nilai P Keterangan
1. Self efficacy 0,304 0,067 Sebaran Normal
2. Kecemasan mutasi 0,256 0,085 Sebaran Normal
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
76
Keterangan Z : Koefisien Kolmogrov-Smirnov Z p : Peluang terjadinya kesalahan b. Uji Linearitas
Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui derajat hubungan variabel
bebas terhadap variabel terikat. Artinya apakah Self efficacy yang dimiliki personil
bintara di Sat Brimob Polda Sumut dapat menerangkan adanya hubungan
timbulnya kecemasan mutasi yaitu meningkatnya atau menurunnya nilai sumbu Y
(Self efficcay pada personil bintara di Sat Brimob Polda Sumut) seiring dengan
meningkatnya atau menurunnya nilai sumbu X (kecemasan mutasi).
Berdasarkan uji linieritas, dapat diketahui apakah variabel bebas dan
variabel terikat dapat atau tidak dianalisis secara korelasional. Analisis
menunjukkan bahwa variabel bebas (Self efficacy) mempunyai hubungan yang
linier terhadap variabel terikat (kecemasan pada personil bintara di Sat Brimob
Polda Sumut). Sebagai kriteria apabila p beda < 0,05 maka dinyatakan
mempunyai hubungan linier (Hadi, 2004). Nilai-nilai tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 6. Hasil Perhitungan Uji Linearitas
Korelasional F P Keterangan
X-Y 44.707 0,000 Linier
Keterangan : Variabel X = Self efficacy Variabel Y = Kecemasan mutasi pada personil bintara di sat Brimob Polda Sumut F = Koefisien Linieritas P = Proporsi peluang ralat (probabilitas)
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
77
3. Hasil Perhitungan Analisis Data Pearson Product Moment
Berdasarkan hasil analisis dengan metode Analisis Korelasi Pearson
ProductMoment, diketahui bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan
antara Self efficacy dengan kecemasan mutasi pada personil bintara di Sat Brimob
Polda Sumut, dimana 𝑝 = 0,006; p < 0,05. Artinya semakin tinggi Self efficacy
pada personil bintara di Sat Brimob Polda Sumut, maka semakin
tinggikecemasan. Atau sebaliknya, semakin rendahSelf efficacypada personil
bintara di Sat Brimob Polda Sumut maka semakin rendahkecemasan. Dengan
demikian, maka hipotesis yang telah diajukan dalam penelitian ini, dinyatakan
“diterima”.
Dalam hal ini ada (43,5 %) sumbangan efektif Self efficacy mempengaruhi
kecemasan mutasi serta (56,5%) faktor lain yang mempengaruhi dalam penelitian
ini yang tidak terlihat diantaranya status sosial ekonomi, jaringan sosial,
religiusitas, kepribadian, faktor sosial dan perkembangan otak serta faktor genetik.
Berikut tabel hasil perhitungan analisis data Pearson Product Moment:
Table 6. Perhitungan r Pearson Product Moment
Statistik Koefisien (𝑟𝑥𝑦)
Koef.Det. (𝑟2)
P BE % KET
X-Y 0,660 0,435 0,006 43,5 Sangat Signifikan
Keterangan ; X = Self efficacy Y = Kecemasan 𝑟𝑥𝑦 = Koefisien hubungan antara X dengan Y 𝑟2 = Koefisien determinan X terhadap Y p = Peluang terjadinya kesalahan BE % = Bobot sumbangan efektif X terhadap Y dalam persen Ket = Sangat signifikan pada taraf signifikansi 1 % atau p < 0,006
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
78
4. Hasil Perhitungan Mean Hipotetik dan Mean Empirik
a. Mean Hipotetik
Untuk variabel Self efficacy, jumlah butir yang valid adalah sebanyak
24items yang diformat dengan skala Likert dalam 4 pilihan jawaban, maka mean
hipotetiknya adalah [{(24x1) + (24x4)} : 2 = 60]. Kemudian untuk variabel
kecemasan mutasi, jumlah butir dinyatakan seluruh item valid diformat dengan
skala Likert dalam 4 pilihan jawaban, maka mean hipotetiknya adalah [{(30x1) +
(30x4)} : 2 = 75].
b. Mean Empirik
Berdasarkan analisis data, seperti yang terlihat dari analisis uji normalitas
sebaran diketahui bahwa, mean empirik variabel Self efficacy adalah
98.3833sedangkan untuk variabel kecemasan,mean empiriknya adalah103.7705.
c. Kriteria
Dalam upaya mengetahui kondisi Self efficacy dan kecemasan mutasi,
maka perlu dibandingkan antara mean empirik dan mean hipotetik dengan
memperhatikan besarnya bilangan simpangan baku (standard deviation) dari
masing-masing variabel. Untuk variabel Self efficacy nilai simpangan baku adalah
sebesar 10.34177sedangkan untuk variabel kecemasan mutasi nilai simpangan
baku adalah sebesar 11.82567.
Dari besarnya bilangan-bilangan simpangan baku tersebut, maka untuk
variabel Self efficacy, apabila mean hipotetik <mean empirik, dimana
selisihnyamelebihi bilangan satu simpangan baku, maka dinyatakan bahwa Self
efficacy tinggi dan apabila mean hipotetik >mean empirik, dimana selisihnya
melebihi bilangan satu simpangan baku, maka dinyatakan bahwa Self efficacy
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
79
tergolong rendah. Selanjutnya untuk variabel kecemasan mutasi, apabila mean
hipotetik <mean empirik, dimana selisihnya melebihi bilangan satu simpangan
baku, maka dinyatakan bahwa kecemasan mutasi tergolong tinggi dan apabila
mean hipotetik >mean empirik, dimana selisihnya melebihi bilangan satu
simpangan baku, maka dinyatakan bahwa individu memiliki kecemasan mutasi
yang tergolong rendah.Berikut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 7. Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata Hipotetik dan Nilai Rata-
Rata Empirik
Variabel SB / SD Nilai Rata-Rata
Keterangan Hipotetik Empirik
Self efficacy 10.34177 60 98.3833 Tinggi
Kecemasan mutasi 11.82567 75 103.7705. Tinggi
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil perhitungan analisis korelasi Pearson Product Moment
menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara Self
efficacy dengan kecemasan mutasi pada personil di Sat Brimob Polda Sumut.
Meninjau dari korelasi koefesien dimana rxy= 0,660; p = 0,006< 0,050. Artinya
semakin tinggiSelf efficacy,maka semakin tinggi kecemasan mutasi, sebaliknya
semakin rendah Self efficacy maka semakin rendahkecemasan mutasi.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka hipotesis penelitian ini “diterima”. Self
efficacy yang sangat rendah merupakan permasalahan-permasalah yang sangat
rumit dalam kehidupan. Self efficacy sejatinya diciptakan oleh individu itu sendiri
melalui faktor-faktor yang ada. Menurut Huppert (2009) faktor lain (others
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
80
factors) dari Self efficcay dapat meningkatkan iSelf efficacy dari karyawan itu
sendiri, dimana faktor tersebut dapat mengubah perilaku, pikiran dan motivasi
sebagai metode untuk meningkatkan Self efficacy.
Kecemasan merupakan salah satu bagian dari faktor yang mempengaruhi
Self efficacy. Hasil diatas menunjukkan bahwa Self efficcay memberikan
sumbangan pengaruh yang efektif terhadap kecemasan personil.
Hal tersebut diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Tanujaya (2014) yang menunjukan bahwa terdapat hubungan positif yang agak
rendah antara Self efficacy dengan kecemasan sebesar 0,577. Korelasi positif
artinya semakin karyawan memiliki Self efficacyrendah, maka semakin tinggi
kecemasan. Sebaliknya, semakin karyawan memiliki Self efficacy yang tinggi,
maka semakin rendah kecemasan. Self efficacy sebenarnya bukan merupakan satu-
satunya variabel yang dapat mempengaruhi tingkat kecemasan pada karyawan
toko yang memperoleh pengahasilan satu juta per bulan. Penelitian yang
dilakukan oleh Amawidya dan Utami (2006) menunjukan bahwa tingkat
religiusitas yang dimiliki oleh individu juga dapat mempengaruhi tingkat Self
efficacy individu.
Meskipun Self efficacy personil bintara di Sat Brimob Polda Sumut
tergolong tinggi namun, terdapat beberapa permasalahan yaitu ketika personil
bintara tersebut tidak mengetahui cara melakukan tiugas dengan maksimal ketika
ia memperoleh informasi mengenai mutasi, terjadinya kefatalan yang
menyebabkan kinerja menjadi sangat buruk, menghindari personil lain, dan
cenderung absen dalam melakukan tugas komando. Hal ini berarti bahwa personil
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
81
bintara tidak memiliki keseimbangan antara Self efficacy sehingga tidak dapat
menyeimbangkan fikiran yang lebih positif untuk menghadapi mutasi.
Menurut Handoko (2010), karyawan yang tidak memiliki Self efficacy
dengan pekerjaannya akan memiliki semangat kerja yang rendah, sering melamun,
emosi yang tidak stabil, absensi yang meningkat, dan melakukan kesibukan yang
tidak berkaitan dengan pekerjaan, mudah gelisah, khawatir, mudah lelah, tidak
dapat mengontrol emosi. Stipek (2001, dalam Santrock, 2007) menjelaskan bahwa
self efficacy adalah kepercayaan seeorang atas kemampuannya sendiri. Individu
tersebut membuat tujuan yang menantang untuk dirinya dan mempertahankan
komitmen yang kuat pada tujuan tersebut. Individu memberikan upaya yang
tinggi pada apa yang dikerjakannya dan meningkatkan upayanya saat menghadapi
kegagalan atau kemunduran. Individu tetap berfokus pada tugas dan memikirkan
strategi untuk menghadapi kesulitan. Individu menganggap kegagalan sebagai
akibat upaya yang kurang memadai, yang akan mendukung orientasi kesuksesan.
Individu memandang ancaman dan stressor potensial dengan percaya diri bahwa
ia dapat melakukan kontrol terhadap hal tersebut.
Dalam penelitian ini diketahui Mean Hipotetik Self efficacy adalah 60 dan
Mean Hipotetik kecemasan adalah 75 sedangkan Mean Empirik variabel Self
efficacy 98.3833 dan kecemasan mutasisebesar 103.7705. Hal ini menunjukan
bahwa Self efficacy memiliki pengaruh sebesar 43,5% dengan koefisen rxy sebesar
0,660 dan menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara Self
efficacy dengan kecemasan mutasi. Dalam hal ini ada (56,5%) faktor lain yang
mempengaruhi dalam penelitian ini yang tidak terlihat diantaranya status sosial
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
82
ekonomi, jaringan sosial, religiusitas, kepribadian, faktor sosial dan
perkembangan otak serta faktor genetik.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
76
LAMPIRAN A
SKALA SELF EFFICACY
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
77
IDENTITAS DIRI
(Identitas Bapak/Ibu dirahasiakan)
Inisial :
Usia : Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki/ Perempuan
Pendidikan terakhir :
Jabatan :
NIP :
PETUNJUK PENGISIAN
Skala ini terdiri atas 30 butir pernyataan.
1. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama. Kemudian berikan jawaban
Bapak/Ibu pada lembar jawaban yang sudah disediakan dengan
memberikan tanda silang (X) pada kolom yang sudah tersedia, yaitu:
STS : bila “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut
TS : bila “Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut
S : bila “Seutuju” dengan pernyataan tersebut
SS : bila “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut
2. Bapak/Ibu mohon mengisi sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya.
Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda namun semua jawaban
dianggap BENAR dan tidak ada jawaban yang dianggap SALAH.
Jawaban yang paling benar adalah jawaban yang paling sesuai dengan diri
Bapak/Ibu.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
78
3. Jika Bapak/Ibu ingin mengganti jawaban, berilah tanda sama dengan (=)
pada jawaban yang tidak sesuai lalu berilah tanda (X) pada jawaban yang
lebih sesuai dengan diri Bapak/Ibu.
No.
Pernyataan
PILIHAN JAWABAN
SS S TS STS
1. Saya memiliki arah dan tujuan hidup SS S TS STS
4. Jawablah semua pernyataan, jangan ada yang terlewati.
SELAMAT BEKERJA
ANGKET SKALA ASPEK SELF EFFICACY
NO. PERNYATAAN SS S TS STS
1 saya selalu yakin saat memulai mengerjakantugas
SS S TS STS
2 saya mampu menyelesaikan tugas sesuai pada waktu yang ditentukan
SS S TS STS
3 Pekerjaan yang saya lakukan tidak monoton SS S TS STS
4 Pekerjaan yang saya lakukan terasa membosankan karena kurang sesuai dengan minat saya
SS S TS STS
5 Pekerjaan yang saya kerjakan menarik SS S TS STS
6 Pekerjaan yang diberikan kepada saya lakukan kurang bervariasi sehingga membuat saya bosan mengerjakannya
SS S TS STS
7 Saya mendapatkan gaji yang cukup dari institusi ini
SS S TS STS
8 Imbalan yang tidak sesuai dengan pekerjaan yang saya lakukan membuat saya kecewa
SS S TS STS
9 Saya senang karenapembayaran yang saya dapatkan tepat waktu
SS S TS STS
10 Saya merasa diperlakukan tidak adil karena gaji yang saya terima tidak sesuai dengan tenaga yang saya berikan
SS S TS STS
11 Sistem peneriamaan gaji di institusi ini memiliki prosedur yang tarnsparan dan jujur
SS S TS STS
12 Prosedur cara pembayaran gaji di institusi ini kurang jelas sehingga hal ini mengecewakan
SS S TS STS
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
79
saya
13 Promosi yang dilakukan di institusi ini sepertinya cukup adil
SS S TS STS
14 Promosi yang dilakukan di institusi ini bagi saya tidak adil dan berpihak
SS S TS STS
15 Saya merasa jenjang karir di institusi ini jelas SS S TS STS
16 Jenjang karir yang tidak jelas dalam institusi inimembuat saya tidak termotivasi bekerja
SS S TS STS
17 Setiap promosi yang dilakukan dalam institusi ini dilakukan secara transparan sehingga membuat saya merasakan keadilan
SS S TS STS
18 Promosi yang tidak dilakukan secara transparan membuat saya kecewa
SS S TS STS
19 Saya senang memiliki atasan yang senantiasa menghargai hasil kerja dan memberikan perhatian kepada anak buahnya
SS S TS STS
20 Atasan saya tidak pernah menghargai kerja keras saya,sehingga saya tidak semangat
SS S TS STS
21 Sungguh menyenangkan mempunyai atasan yang mau mendengarkan keluhan-keluhan anak buahnya
SS S TS STS
22 Mendengarkan atasan menegur kesalahan anak buah di depan umum, membuat hati saya tidak nyaman
SS S TS STS
23 Memiliki atasan yang mempercayai kemampuan anak buah membuat saya bersemangat bekerja
SS S TS STS
24 Atasan saya tidak pernah memberikan kebebasan kreatif dalam pekerjaan
SS S TS STS
25 Sungguh menyenangkan memiliki teman kerja yang saling membantu satu sama lain
SS S TS STS
26 Memiliki teman kerja yang tidak saling menghargai satu sama lain, membuat saya sedih
SS S TS STS
27 Hal yang membahagiakan saya adalah memiliki teman kerja yang saling membantu satu sama lain
SS S TS STS
28 Memiliki teman kerja yang tidak saling mempercayai satu sama lain di institusi ini membuat suasana kerja tidak menyenangkan
SS S TS STS
29 Hal yang membuat saya betah bekerja adalah karena teman sekerja yang saling mendukung
SS S TS STS
30 Saya merasa sedih karena sesama teman kerja tidak saling membantu satu sama lain
SS S TS STS
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
80
LAMPIRAN B
KECEMASAN MUTASI
IDENTITAS DIRI
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
81
(Identitas Bapak/Ibu dirahasiakan)
Inisial :
Usia : Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki/ Perempuan
Pendidikan terakhir :
Jabatan :
NIP :
PETUNJUK PENGISIAN
Skala ini terdiri atas 32 butir pernyataan.
1. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama. Kemudian berikan
jawaban Bapak/Ibu pada lembar jawaban yang sudah disediakan
dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom yang sudah tersedia,
yaitu:
STS : bila “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut
TS : bila “Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut
S : bila “Seutuju” dengan pernyataan tersebut
SS : bila “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut
2. Bapak/Ibu mohon mengisi sesuai dengan keadaan yang sebenar-
benarnya. Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda namun semua
jawaban dianggap BENAR dan tidak ada jawaban yang dianggap
SALAH. Jawaban yang paling benar adalah jawaban yang paling
sesuai dengan diri Bapak/Ibu.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
82
3. Jika Bapak/Ibu ingin mengganti jawaban, berilah tanda sama dengan
(=) pada jawaban yang tidak sesuai lalu berilah tanda (X) pada
jawaban yang lebih sesuai dengan diri Bapak/Ibu.
No.
Pernyataan
PILIHAN
SS S TS STS
1. Saya memiliki arah dan tujuan hidup SS S TS STS
4. Jawablah semua pernyataan, jangan ada yang terlewati.
SELAMAT BEKERJA
ANGKET SKALA ASPEK KECEMASAN MUTASI
NO. PERNYATAAN SS S TS STS
1 Saya memiliki rasa yakin dan positif tentang diri saya
SS S TS STS
2 Saya kecewa dengan keadaan dan kemampuan saya
SS S TS STS
3. Saya mampu mengelola pekerjaan saya sendiri dengan baik
SS S TS STS
4. Saya tidak memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan saya
SS S TS STS
5. Saya sangat dekat dengan rekan kerja saya SS S TS STS
6 Saya tidak pernah bertegur sapa dengan rekan kerja saya
SS S TS STS
7 Beberapa rekan kerja adalah teman baik saya SS S TS STS
8 Rekan kerja saya bukan teman yang baik SS S TS STS
9 Apabila rekan kerja saya membutuhkan bantuan, saya selalu membantunya
SS S TS STS
10 Dalam menyelesaikan pekerjaan, saya dan rekan kerja tidak pernah saling membantu
SS S TS STS
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
83
11 Saya mampu mengambil keputusan tanpa melibatkan orang lain
SS S TS STS
12 Setiap pengambilan keputusan saya selalu melibatkan orang lain
SS S TS STS
13 Saya mampu melakukan pekerjaan dengan baik tanpa melibatkan orang lain
SS S TS STS
14 Saya tidak bisa menyelesaikan pekerjaan dengan sendiri
SS S TS STS
15 Saya biasanya melakukan pekerjaan dengan baik mengurus keuangan dan urusan pribadi saya
SS S TS STS
16 Dalam banyak hal saya merasa kecewa dengan pencapaian saya dalam hidup
SS S TS STS
17 Saya berusaha memperbaiki kinerja saya ketika saya ditegor oleh atasan saya
SS S TS STS
18 Saya tidak peduli jika saya ditegor oleh atasan saya
SS S TS STS
19 Saya memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja saya
SS S TS STS
20 Saya tidak tertarik untuk menjali hubungan dengan rekan kerja saya
SS S TS STS
21 Saya mampu menghargai pendapat orang lain walaupun pendapat saya ditolak
SS S TS STS
22 Saya kecewa apabila orang lain menolak pendapat saya
SS S TS STS
23 Walaupun rezeki saya tidak sebanyak rezeki orang lain, saya selalu menerimanya dengan ikhlas
SS S TS STS
24 Saya tidak pernah puas atas rezeki yang saya terima
SS S TS STS
25 Saya yakin karir saya akan meningkat SS S TS STS
26 Saya tidak yakin karir saya akan meningkat
27 Lebih penting bagi saya untuk "cocok" dengan orang lain daripada berdiri sendiri di atas saya prinsip
SS S TS STS
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
84
28 Saya merasa stres karena saya tidak bisa mengikuti semua hal yang harus saya lakukan masing-masing hari
SS S TS STS
29 Saya selalu belajar mengembangkan potensi saya agar saya mampu meraih prestasi dikantor saya
SS S TS STS
30 Saya tidak pernah tertarik untuk meraih suatu prestasi dikantor saya
SS S TS STS
31 Saya berupaya untuk menciptakan hal-hal yang kreatif agar saya tidak mudah jenuh dengan pekerjaan saya
SS S TS STS
32 Saya tidak tertarik dengan pekerjaan saya sehingga saya mudah bosan.
SS S TS STS
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
85
LAMPIRAN C
HASIL DATA MENTAH
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
86
LAMPIRAN D
HASIL ANALISIS DATA
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
87
[DataSet0]
Scale: wellbeing
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 36 100.0
Excludeda 0 .0
Total 36 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.907 32
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
88
NEW FILE.
DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.
DATASET ACTIVATE DataSet1.
DATASET CLOSE DataSet0.
RELIABILITY
/VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR000
07 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VA
R00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021
VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026
VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030
/SCALE('kepuasan kerja') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted Scale Variance if
Item Deleted Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00001 90.7778 164.863 .555 .903
VAR00002 90.8889 159.302 .659 .900
VAR00003 90.8056 165.190 .516 .903
VAR00004 90.7222 159.406 .629 .901
VAR00005 90.9722 169.171 .195 .909
VAR00006 90.8056 169.533 .245 .907
VAR00007 90.6944 160.675 .610 .901
VAR00008 90.7222 168.321 .324 .906
VAR00009 90.8889 166.844 .475 .904
VAR00010 90.8333 160.257 .638 .901
VAR00011 90.8056 168.733 .334 .906
VAR00012 90.9167 165.221 .377 .905
VAR00013 91.0833 165.221 .398 .905
VAR00014 90.9444 154.454 .756 .898
VAR00015 90.7222 165.235 .501 .903
VAR00016 90.9167 162.364 .614 .902
VAR00017 90.8889 171.873 .125 .908
VAR00018 91.0000 158.114 .610 .901
VAR00019 91.0000 155.543 .676 .900
VAR00020 90.7778 166.006 .453 .904
VAR00021 90.9167 164.021 .556 .903
VAR00022 91.1389 164.466 .494 .903
VAR00023 91.0000 158.514 .559 .902
VAR00024 91.0000 165.257 .457 .904
VAR00025 90.8056 158.390 .685 .900
VAR00026 90.8889 162.673 .696 .901
VAR00027 90.9722 171.742 .131 .908
VAR00028 90.8611 160.923 .510 .903
VAR00029 91.0000 168.171 .286 .906
VAR00030 90.7500 164.021 .519 .903
VAR00031 90.8056 171.933 .075 .911
VAR00032 90.6667 173.371 .033 .910
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
89
Reliability
Notes
Output Created 23-May-2019 14:07:52
Comments Input Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File
36
Matrix Input Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid data for all variables in the procedure.
Syntax RELIABILITY /VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 /SCALE('kepuasan kerja') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL.
Resources Processor Time 00:00:00.000
Elapsed Time 00:00:00.000
[DataSet1]
Scale: kepuasan kerja
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 36 100.0
Excludeda 0 .0
Total 36 100.0
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
90
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 36 100.0
Excludeda 0 .0
Total 36 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.878 30
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
91
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00001 82.9167 135.221 .516 .871
VAR00002 82.9444 133.825 .455 .873
VAR00003 82.8056 142.790 .193 .878
VAR00004 82.7778 146.235 -.020 .883
VAR00005 83.0278 135.456 .495 .872
VAR00006 83.0278 129.913 .699 .866
VAR00007 83.2500 132.821 .552 .870
VAR00008 82.8611 134.980 .505 .872
VAR00009 82.8889 138.102 .378 .875
VAR00010 82.6111 137.844 .512 .872
VAR00011 82.7500 136.821 .435 .873
VAR00012 83.1667 132.943 .644 .868
VAR00013 82.7500 137.450 .387 .875
VAR00014 83.0833 135.907 .413 .874
VAR00015 82.8056 141.533 .211 .878
VAR00016 83.1667 130.829 .674 .867
VAR00017 83.1944 136.161 .495 .872
VAR00018 82.9444 145.311 .052 .880
VAR00019 83.0833 133.107 .653 .868
VAR00020 82.3611 145.666 .046 .880
VAR00021 83.1667 140.486 .271 .877
VAR00022 83.0278 137.571 .390 .874
VAR00023 83.1111 137.587 .348 .876
VAR00024 82.9167 140.307 .275 .877
VAR00025 83.1389 141.266 .279 .877
VAR00026 82.8333 139.971 .283 .877
VAR00027 83.0556 134.911 .538 .871
VAR00028 83.3056 137.761 .342 .876
VAR00029 83.0833 133.279 .644 .869
VAR00030 83.1111 137.759 .444 .873
NEW FILE.
DATASET NAME DataSet2 WINDOW=FRONT.
DATASET ACTIVATE DataSet2.
DATASET CLOSE DataSet1.
NPAR TESTS
/K-S(NORMAL)=wellbeing Kepuasankerja
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING ANALYSIS.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
92
NPar Tests
Notes
Output Created 23-May-2019 14:14:56
Comments
Input Active Dataset DataSet2
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File 36
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Cases Used Statistics for each test are based on all
cases with valid data for the variable(s)
used in that test.
Syntax NPAR TESTS
/K-S(NORMAL)=wellbeing
Kepuasankerja
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00.000
Elapsed Time 00:00:00.031
Number of Cases Alloweda 157286
a. Based on availability of workspace memory.
[DataSet2]
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
wellbeing 36 73.28 12.261 36 90
Kepuasankerja 36 59.08 10.592 36 76
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
93
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
wellbeing Kepuasankerja
N 36 36
Normal Parametersa Mean 73.28 59.08
Std. Deviation 12.261 10.592
Most Extreme Differences Absolute .125 .126
Positive .086 .074
Negative -.125 -.126
Kolmogorov-Smirnov Z .751 .756
Asymp. Sig. (2-tailed) .626 .618
a. Test distribution is Normal.
EXAMINE VARIABLES=wellbeing Kepuasankerja
/PLOT BOXPLOT STEMLEAF
/COMPARE GROUP
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
94
Explore
Notes
Output Created 23-May-2019 14:15:35
Comments
Input Active Dataset DataSet2
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File 36
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values for
dependent variables are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on cases with no
missing values for any dependent
variable or factor used.
Syntax EXAMINE VARIABLES=wellbeing
Kepuasankerja
/PLOT BOXPLOT STEMLEAF
/COMPARE GROUP
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.
Resources Processor Time 00:00:00.406
Elapsed Time 00:00:00.437
[DataSet2]
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
95
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
wellbeing 36 100.0% 0 .0% 36 100.0%
Kepuasankerja 36 100.0% 0 .0% 36 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
wellbeing Mean 73.28 2.043
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 69.13 Upper Bound 77.43
5% Trimmed Mean 74.12 Median 75.50 Variance 150.321 Std. Deviation 12.261 Minimum 36 Maximum 90 Range 54 Interquartile Range 14 Skewness -1.151 .393
Kurtosis 1.516 .768
Kepuasankerja Mean 59.08 1.765
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 55.50 Upper Bound 62.67
5% Trimmed Mean 59.38 Median 61.00 Variance 112.193 Std. Deviation 10.592 Minimum 36 Maximum 76 Range 40 Interquartile Range 16 Skewness -.539 .393
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
96
Descriptives
Statistic Std. Error
wellbeing Mean 73.28 2.043
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 69.13 Upper Bound 77.43
5% Trimmed Mean 74.12 Median 75.50 Variance 150.321 Std. Deviation 12.261 Minimum 36 Maximum 90 Range 54 Interquartile Range 14 Skewness -1.151 .393
Kurtosis 1.516 .768
Kepuasankerja Mean 59.08 1.765
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 55.50 Upper Bound 62.67
5% Trimmed Mean 59.38 Median 61.00 Variance 112.193 Std. Deviation 10.592 Minimum 36 Maximum 76 Range 40 Interquartile Range 16 Skewness -.539 .393
Kurtosis -.489 .768
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
97
wellbeing
wellbeing Stem-and-Leaf Plot
Frequency Stem & Leaf
1.00 Extremes (=<36)
2.00 4 . 88
.00 5 .
2.00 5 . 89
2.00 6 . 33
4.00 6 . 7889
5.00 7 . 12223
8.00 7 . 55677789
6.00 8 . 012224
4.00 8 . 5678
2.00 9 . 00
Stem width: 10
Each leaf: 1 case(s)
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
98
Kepuasankerja
Kepuasankerja Stem-and-Leaf Plot
Frequency Stem & Leaf
2.00 3 . 69
3.00 4 . 033
3.00 4 . 799
2.00 5 . 01
5.00 5 . 57889
9.00 6 . 001122344
7.00 6 . 5567899
3.00 7 . 123
2.00 7 . 56
Stem width: 10
Each leaf: 1 case(s)
MEANS TABLES=wellbeing BY Kepuasankerja
/CELLS MEAN COUNT STDDEV
/STATISTICS ANOVA LINEARITY.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
99
Means
Notes
Output Created 23-May-2019 14:16:27
Comments
Input Active Dataset DataSet2
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File 36
Missing Value Handling Definition of Missing For each dependent variable in a table,
user-defined missing values for the
dependent and all grouping variables
are treated as missing.
Cases Used Cases used for each table have no
missing values in any independent
variable, and not all dependent
variables have missing values.
Syntax MEANS TABLES=wellbeing BY
Kepuasankerja
/CELLS MEAN COUNT STDDEV
/STATISTICS ANOVA LINEARITY.
Resources Processor Time 00:00:00.000
Elapsed Time 00:00:00.000
[DataSet2]
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
wellbeing *
Kepuasankerja 36 100.0% 0 .0% 36 100.0%
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
100
Report
wellbeing
Kepuas
ankerja Mean N Std. Deviation
36 63.00 1 .
39 59.00 1 .
40 48.00 1 .
43 51.50 2 21.920
47 58.00 1 .
49 60.50 2 17.678
50 90.00 1 .
51 72.00 1 .
55 81.00 1 .
57 72.00 1 .
58 79.50 2 3.536
59 80.00 1 .
60 73.50 2 7.778
61 78.50 2 10.607
62 79.50 2 3.536
63 88.00 1 .
64 77.50 2 13.435
65 80.00 2 5.657
66 78.00 1 .
67 82.00 1 .
68 77.00 1 .
69 67.50 2 6.364
71 75.00 1 .
72 69.00 1 .
73 90.00 1 .
75 75.00 1 .
76 85.00 1 .
Total 73.28 36 12.261
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
101
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
wellbeing * Kepuasankerja .582 .338 .874 .764
ANOVA Table
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
wellbeing *
Kepuasankerja
Between
Groups
(Combined) 4017.222 26 154.509 1.118 .457
Linearity 1780.510 1 1780.510
12.88
2 .006
Deviation
from
Linearity
2236.712 25 89.468 .647 .813
Within Groups 1244.000 9 138.222
Total 5261.222 35
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
102
CORRELATIONS
/VARIABLES=wellbeing Kepuasankerja
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
Notes
Output Created 23-May-2019 14:20:14
Comments
Input Active Dataset DataSet2
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File 36
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Cases Used Statistics for each pair of variables are
based on all the cases with valid data
for that pair.
Syntax CORRELATIONS
/VARIABLES=wellbeing
Kepuasankerja
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING=PAIRWISE.
Resources Processor Time 00:00:00.031
Elapsed Time 00:00:00.032
[DataSet2]
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
103
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
wellbeing 73.28 12.261 36
Kepuasankerja 59.08 10.592 36
Correlations
wellbeing Kepuasankerja
wellbeing Pearson Correlation 1 .582**
Sig. (2-tailed) .000
N 36 36
Kepuasankerja Pearson Correlation .582** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 36 36
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
v
MOTTO
لو ك ه جو ل ة كو و ل ه م اكو لل فلو ا مقب تلسكوف وو ي ا ا م ني و ووف كوكوف لو ا كككو ن ت ل هكو مم ة عل ه و لنهو وو ى لو للو ءيو ك رلنيو
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam berbuat kebaikan) . Di
mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat) . Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu.
(QS. Al Baqarah : 148)
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
vi
PERSEMBAHAN
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan
berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan
hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri”,
(Q.S An Nisaa’, 4:36)
Ku persembahkan skripsi ini untuk orang yang tercinta dan tersayang dan yang
terhormat.
Skripsi ini adalah bagian dari ibadahku kepada Tuhan, dan sebagai janji dan hadiah
kepada orangtua ku tercinta Papa Kompol Purn H.kajiman Sihotang dan Nurhayati
S.Pd. Karya ini adalah hasil dari berkat Allah Swt, serta hasil dari dukungan yang
hebat dan luar biasa dari keluarga besar tercinta.
AMIN
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
xiv
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Binjai Pada tanggal Mei 1993 dari Papa Kompol
Purn H.Kajiman Sihotang dan Mama Nurhayati S.Pd Penulis merupakan putra
bungsu dari empat bersaudara.
Tahun 2008 penulis lulus dari SMA N.2 Binjai dan pada tahun 2013
terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Medan Area.
Penulis melaksanakan praktek kerja lapangan PKL di Kantor Sat Brimob
Polda Sumut.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
90
IDENTITAS DIRI
(Identitas Bapak/Ibu dirahasiakan)
Inisial :
Usia : Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki/ Perempuan
Pendidikan terakhir :
Jabatan :
NIP :
PETUNJUK PENGISIAN
Skala ini terdiri atas 30 butir pernyataan.
1. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama. Kemudian berikan jawaban
Bapak/Ibu pada lembar jawaban yang sudah disediakan dengan
memberikan tanda silang (X) pada kolom yang sudah tersedia, yaitu:
STS : bila “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut
TS : bila “Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut
S : bila “Seutuju” dengan pernyataan tersebut
SS : bila “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut
2. Bapak/Ibu mohon mengisi sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya.
Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda namun semua jawaban
dianggap BENAR dan tidak ada jawaban yang dianggap SALAH.
Jawaban yang paling benar adalah jawaban yang paling sesuai dengan diri
Bapak/Ibu.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
91
3. Jika Bapak/Ibu ingin mengganti jawaban, berilah tanda sama dengan (=)
pada jawaban yang tidak sesuai lalu berilah tanda (X) pada jawaban yang
lebih sesuai dengan diri Bapak/Ibu.
No.
Pernyataan
PILIHAN JAWABAN
SS S TS STS
1. Saya memiliki arah dan tujuan hidup SS S TS STS
4. Jawablah semua pernyataan, jangan ada yang terlewati.
SELAMAT BEKERJA
ANGKET SKALA ASPEK SELF EFFICACY
NO. PERNYATAAN SS S TS STS
1 saya selalu memulai tugas dengan baik SS S TS STS
2 Saya tidak terlalu baik dalam memulai tugas SS S TS STS
3. saya mampu menyelesaikan tugas sesuai pada waktu yang ditentukan
SS S TS STS
4. saya tidak memiliki kemampuan dalam menyelesaikan tugas tepat waktu
SS S TS STS
5. pimpinan tidak pernah kecewa dengan hasil kinerja saya
SS S TS STS
6 saya sangat rumit dalam mengemukakan pendapat
SS S TS STS
7 pimpinan tidak pernah kecewa dengan hasil kinerja saya
SS S TS STS
8 pemimpin sering kecewa atas hasil kinerja saya SS S TS STS
9 setiap melaksanakan kegiatan komando saya tidak pernah terlambat
SS S TS STS
10 saya sering terlambat dalam melaksakan kegiatan komado
SS S TS STS
11 saya dapat menghapal kegiatan senam tanpa alat tanpa teguran
SS S TS STS
12 saya tidak mampu dalam menghapal senam tanpa alat dan selalu ditegur
SS S TS STS
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
92
13 saya dapat dengan mudah melaksanakan latihan PBB dalam gerakan apapun
SS S TS STS
14 saya kesulitan dalam melaksanakan latihan PBB dalam gerakan apapun
SS S TS STS
15 bongkar pasang senjata dapat saya kuasai dengan mudaH
SS S TS STS
16 saya kurang menguasai dalam bongkar senjata SS S TS STS
17 setiap melaksanakan kegiatan kesamaptaan jasmani berkalapimpinan selalu memberi saya pujian
SS S TS STS
18 saya sering ditegor oleh pimpinan ketika melaksanakan kesamaptaan jasmani
SS S TS STS
19 dalam tugas pengamanan unjuk rasa PHH Brimob saya mampu mengendalikan emosi saya dengan baik
SS S TS STS
20 saya sangat emosi terhadap unjuk rasa PHH brimob yang dilakukan oleh massa
SS S TS STS
21 saya mampu menyelesaikan tugas hanya dengan sekali mencoba
SS S TS STS
22 saya harus mencoba berkali kali agar saya mampu menyelesaikan tugas saya
SS S TS STS
23 dalam cuaca apapun saya dapat melaksanakan latihan komando dengan baik
SS S TS STS
24 jika sedang cuaca panas saya sering gagal dalam melaksanakan latihan komando
SS S TS STS
25 saya dapat menerapkan hasil latihan untuk dijadikan pedoman dalam melaksanakan tugas
SS S TS STS
26 saya tidak mampu menerapkan latihan yang diberikan pimpinan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas
27 tidak sulit bagi saya untuk berlatih bersama kesatuan yang berbeda
SS S TS STS
28 saya sering kesulitan jika berlatih dengan satuan yang lain
SS S TS STS
29 kepada masyarakat saya tetap mengedepankan aspek humanis
SS S TS STS
30 saya tidak terlalu ramah terhadap masyarakat, karean saya merasa memiliki martabat yang beda
SS S TS STS
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
93
IDENTITAS DIRI
(Identitas Bapak/Ibu dirahasiakan)
Inisial :
Usia : Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki/ Perempuan
Pendidikan terakhir :
Jabatan :
NIP :
PETUNJUK PENGISIAN
Skala ini terdiri atas 30 butir pernyataan.
1. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama. Kemudian berikan
jawaban Bapak/Ibu pada lembar jawaban yang sudah disediakan
dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom yang sudah tersedia,
yaitu:
STS : bila “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut
TS : bila “Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut
S : bila “Seutuju” dengan pernyataan tersebut
SS : bila “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut
2. Bapak/Ibu mohon mengisi sesuai dengan keadaan yang sebenar-
benarnya. Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda namun semua
jawaban dianggap BENAR dan tidak ada jawaban yang dianggap
SALAH. Jawaban yang paling benar adalah jawaban yang paling
sesuai dengan diri Bapak/Ibu.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
94
3. Jika Bapak/Ibu ingin mengganti jawaban, berilah tanda sama dengan
(=) pada jawaban yang tidak sesuai lalu berilah tanda (X) pada
jawaban yang lebih sesuai dengan diri Bapak/Ibu.
No.
Pernyataan
PILIHAN
SS S TS STS
1. Saya memiliki arah dan tujuan hidup SS S TS STS
4. Jawablah semua pernyataan, jangan ada yang terlewati.
SELAMAT BEKERJA
ANGKET SKALA ASPEK KECEMASAN MUTASI
NO. PERNYATAAN SS S TS STS
1 ketika saya mendengar informasi mengenai mutasi tangan saya sering berkeringat
SS S TS STS
2 saya senang diadakan mutasi sehingga saya mampu memiliki rekan kerja yang baru
SS S TS STS
3 kebijakan pimpinan yang tidak sesuai prinsip saya membuat mulut saya mudah kering
SS S TS STS
4 prinsip pemimpin sangat mirip dengan saya sehingga saya nyaman jika dimutasikan
SS S TS STS
5 setiap ada perintah memimpin komando junior tangan saya tremor
SS S TS STS
6 saya tidak pernah tremor jika saya diperintahkan memimpin komando junior
SS S TS STS
7 ketika ada perintah yang tidak saya pahami saya cenderung menghindar diri
SS S TS STS
8 saya selalu bertanya kepada pimpinan jika ada perintah yang tidak saya pahami
SS S TS STS
9 pada saat pimpinan memberikan arahan saya SS S TS STS
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
95
sering celometan dengan nada pelan
10 saya selalu mendengar dengan maksimal ketika pimpinana memberikan arahan
SS S TS STS
11 ketika mendengar perintah dislokasi tugas yang jauh saya cenderung banyak diam
SS S TS STS
12 saya memiliki semangat yang baru ketika ada perintah dislokasi yang jauh
SS S TS STS
13 ketika menghadapi tugas yang tidak sesuai dengan kemampuan, saya menjadi malas bekerja
SS S TS STS
14 saya berupaya mempelajari suatu pekerjaan yang tidak saya pahami sampai berhasil menyelesaikannya
SS S TS STS
15 apabila saya tidak menerima support yang tinggI maka saya cenderung gagal dalam melaksanakan tugas
SS S TS STS
16 saya lebih sering mensupport diri sendiri ketika disupport oleh orang lain
SS S TS STS
17 saya merasa tidak berdaya dalam menghadapi mutasi
SS S TS STS
18 saya memahami betul jika mutasi dapat mengembangkan pribadi saya
SS S TS STS
19 saya sering lupa secara tiba-tiba ketika diminta untuk memeragakan sebuah gerakan yang sudah pernah dilakukan sebelumnya (misalnya:senam)
SS S TS STS
20 saya selalu mengingat jenis peragaan yang dilakukan sebelumnya
SS S TS STS
21 saya sering lupa secara tiba-tiba menjelaskan sesuatu ketika pemaparan di rapat kantor
SS S TS STS
22 Saya berusaha agar saya fokus dalam melaksanakan tugas saya
SS S TS STS
23 walaupun keadaan ramai saya sering merasa kesepian setelah mendengar informasi mutasi dari intansi saya
SS S TS STS
24 saya sering mendiskusikan mutasi kepada rekan kerja saya
SS S TS STS
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
96
25 saya menjadi sangat drop ketika saya akan dimutasikan ke dislokasi yang jauh
SS S TS STS
26 saya memiliki gairah yang baru ketika akan dimutasikan
SS S TS STS
27 saya menjadi sangat drop ketika saya akan dimutasikan ke dislokasi yang jauh
SS S TS STS
28 saya memiliki gairah yang baru ketika akan dimutasikan
SS S TS STS
29 saya khawatir apabila atasan saya di tempat dislokasi yang baru sangat kejam kepada saya
SS S TS STS
30 saya berusaha memahami atasan saya ditempat murtasi agar saya tidak khawatir
SS S TS STS
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
i
DAFTAR ISI
Cover Judul ............................................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 7
C. Batasan Masalah........................................................................................... 7
D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 8
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 9
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 10
A. Self Efficacy ................................................................................................ 10
1. Pengertian Self Efficacy .......................................................................... 10
2. Dimensi Self-Efficacy ............................................................................. 12
3. Sumber-Sumber Self-Efficacy ................................................................ 14
4. Proses-proses Self-Efficacy ..................................................................... 17
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
ii
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Self-Efficacy ................................... 22
6. Manfaat Self-efficacy .............................................................................. 26
B. Kecemasan ................................................................................................. 28
1. Pengertian Kecemasan ........................................................................... 28
2. Aspek-Aspek Kecemasan..........................................................................30
3. Dimensin Kecemasan ............................................................................. 33
4. Jenis- Jenis Kecemasan .......................................................................... 34
5. Dampak- Dampak Kecemasan......................................................................35
C. Mutasi pada Anggota Polri......................................................................... 38
1. Pengertian Mutasi ................................................................................... 38
2. Landasan hukum ..................................................................................... 40
D. Hubungan Antara Self Efficacy dengan Kecemasan Menghadapi Mutasi. 41
E. Kerangka Konsep ....................................................................................... 43
F. Hipotesis ..................................................................................................... 43
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 44
A. Identifikasi Variabel Penelitian .................................................................. 44
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................................... 44
1. Self Efficacy ............................................................................................ 44
2. Kecemasan .............................................................................................. 45
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ........................................ 45
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
iii
1. Populasi .................................................................................................. 45
2. Sampel .................................................................................................... 46
3. Teknik Pengambilan Sampel .................................................................. 46
C. Metode Pengambilan Data ......................................................................... 47
D. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur .......................................................... 49
1. Validitas Alat Ukur ................................................................................ 49
2. Reliabilitas Alat Ukur ............................................................................. 50
E. Metode Analisis Data ................................................................................. 51
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN .................................................... 71
A.Orientasi Kancah Penelitian dan Gambaran Subjek Penelitian..........71
1. Orientasi Kancah Penelitian ..........................................................71
2. Gambaran Umum Subjek Penelitian.............................................72
B. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................72
1. Persiapan Penelitian........................................................................72
2. Pelaksanaaan Uji Coba Alat Ukur Penelitian ................................78
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 53
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
85
DAFTAR PUSTAKA
Ajzen, I. (2002). Perceived behavioral control, self‐efficacy, locus of control, and the theory of planned behavior 1. Journal of applied social psychology, 32(4), 665-683.
Ambarita, A. J., & Ridho, H. (2016). Pengaruh Mutasi Terhadap Semangat Kerja
Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Pematang Siantar. PERSPEKTIF, 8(2).
Autrey, M. (2017). The Interaction of Cyberaggression and Self-Efficacy within
the Virtual World and the Real World.
Arikunto, Suharsini, 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :Rineka Cipta.
Anwar, A. I. D. (2010). Hubungan Antara Self-Efficacy Dengan Kecemasan Berbicara Di Depan Umum Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Hubungan Antara Self-Efficacy Dengan Kecemasan Berbicara Di Depan Umum Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.
Azwar S.(2003). Penyusun Skala Psikologi .Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Bandura., A., 1986. Social Foundation Of Thought And Action: A Social Cognitive Theory, New Jersey: Prentice Hall. https://books.google.co.id/books?id=HJhqAAAAMAAJ&q=bandura+198 6+social+foundation+of+thought+and+action&dq=bandura+1986+social+ foundation+of+thought+and+action&hl=en&sa=X&redir_esc=y. Diakses 5 Januari 2016.
Bandura, A. (1990). Perceived self-efficacy in the exercise of control over AIDS infection. Evaluation and program planning, 13(1), 9-17.
Bandura, A., & Wessels, S. (1997). Self-efficacy (pp. 4-6). W.H. Freeman &
Company.
Bani, N. H., 2010. Hubungan Antara Self-efficacy Dengan Kecemasan Menghadapi Mutasi Pada Aparat Kepolisian Di Polresta Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara. (Jurnal Elektronik) http://eprints.umm.ac.id/2293/. Diakses 23 Maret 2016.
Bungin, P. D. H. B., & Sos, S. (2005). Metodologi penelitian kuantitatif. Kencana.
Cholishiyyana, R. M. (2014). The differences of music theraphy and Oxytocin massage on post sectio caesarean mothers to breastmilk production in Salatiga’s Hospital.Jurnal Komunikasi Kesehatan (Edisi 8),1(5)
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
86
Daradjat, Z., 1983. Kesehatan Mental, Jakarta: Gunung Agung
Fadlilah, N. 2010. Hubungan Antara Self-efficacy Dengan Kecemasan
Menghadapi Dunia Kerja Pada Mahasiswa Semester VII Prodi Psikologi Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Tesis. UIN Sunan Ampel Surabaya. http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/8401. Diakses 7 Agustus 2015
Gautami, R. (2013). Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten
Nganjuk dalam melaksanakan Kebijakan Mutasi PNS di Kabupaten Nganjuk. Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik, 1(1), 1-7.
Hamdi, A. S., & Bahruddin, E. (2015). Metode penelitian kuantitatif aplikasi
dalam pendidikan. Deepublish. Hariati bani, n. e. s. r. i. (2010). hubungan antara self efficacy dengan kecemasan
menghadapi mutasi pada aparat kepolisian (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).
Hasibuan, Malayu S. P. 2013, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi
RevisiJakarta. Bumi Aksara. Hasibuan., M.S.P., 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi
Aksara
Hutabarat, K. J. Hubungan Self-Efficacy dengan Kecemasan Menghadapi Mutasi pada PNS di Kabupaten Tapanuli Utara. Hubungan Self-Efficacy dengan Kecemasan Menghadapi Mutasi pada PNS di Kabupaten Tapanuli Utara.
Indonesia, P. R. (2004). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Jakarta (ID): RI. Kadarwati, S., Rahmawati, F., Rahayu, P. E., & Supardi, K. I. (2013). Kinetics
and mechanism of ni/zeolite-catalyzed hydrocracking of palm oil into bio-fuel. Indonesian Journal of Chemistry, 13(1), 77-85.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor 386 Tahun 2014
Tentang Petunjuk Pelaksanaan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional Tahun 2015-2019.
Kusumawati, E. (2010). Hubungan pengetahuan primigravida tentang kehamilan
dengan kecemasan dalam menghadapi kehamilan trimester 1 di BPS Fathonah WN (Doctoral dissertation, Universitas Sebelas Maret Surakarta).
Lahey, B. B. (2009). Public health significance of neuroticism. American
Psychologist, 64(4), 241.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
87
Lindahl, M., & Archer, T. (2013). Depressive expression and anti-depressive protection in adolescence: stress, positive affect, motivation and self-efficacy. Psychology, 4(06), 495.
Loekman, I., Hidayat, L., Sulistio, H., Nurdiansah, A., Sitanggang, A. F., Ekawati,
R., & Gaussyah, M. (2015). Laporan Eksekutif Indeks Tata Kelola: Kepolisian Negara Republik Indonesia. Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan.
MGBK, T. (2010). Bahan Dasar Untuk Bimbingan Konseling Jilid 1. Jakarta:
Grasindo. Mar'ati, R., & Chaer, M. T. (2017). Pengaruh Pembacaan dan Pemaknaan Ayat-
ayat al-Qur’an terhadap Penurunan Kecemasan pada Santriwati. Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi, 1(1), 30-48.
Martono, M. (2012). Kinerja DPRD Kabupaten Sintang Dalam Melaksanakan
Fungsi Legislasi Tahun 2010 (Doctoral dissertation, Universitas Terbuka) Minarno, A. E., Munarko, Y., Kurniawardhani, A., Bimantoro, F., & Suciati, N.
(2014, May). Texture feature extraction using co-occurrence matrices of sub-band image for batik image classification. In 2014 2nd International Conference on Information and Communication Technology (ICoICT) (pp. 249-254).
Mu'arofah, B. (2013). Hubungan Self efficacy dengan intensi mencontek pada
saat ujian akhir semester (UAS) pada mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Saintek UIN Malang Tahun Ajaran 2012/2013 (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
Nuraini, D.E., 2013. Kecerdasan Emosi dan Kecemasan Menghadapi Pensiun
Pada PNS. (Jurnal Elektronik) http://ejournal.psikologi.fisip- unmul.ac.id/site/?p=715. Diakses 2 Agustus 2015.
Nisfiannoor, M. (2009). Pendekatan statististika Modern untuk Ilmu Sosial.
Penerbit Salemba. Peterson, S. J., & Bredow, T. S. (Eds.). (2009). Middle range theories:
application to nursing research. Lippincott Williams & Wilkins. Rachmawati, Y. E. (2012). Hubungan antara Self Efficiacy dengan Kematangan
Karir pada Mahasiswa Tingkat Awal dan Tingkat Akhir di Universitas Surabaya. Calyptra, 1(1), 1-25.
Ramaiah, S. (2003). Kecemasan, bagaimana mengatasi penyebabnya. Yayasan
Obor Indonesia.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
88
Rismayanti, R. (2018). Perbedaan kecemasan dan apresiasi Matematika ditinjau dari gender pada siswa MA Bahauddin Ngelom Sidoarjo (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).
Sakinah, S. N. Tingkat kecemasan pada santri di pondok pesantren x Bogor:
peran faktor jenis kelamin, usia dan kelas(Bachelor's thesis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, 2017).
Santrock, J.W. (2007). Life-span development: Thirteenth edition. New York:
McGraw-Hill.
Siagian, R. 2010. Pengaruh Mutasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan. Skripsi. Fakutas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21747/5/Chapter%20I.pdf. Diakses 13 Januari 2016.
Schultz, D., and Schultz, E.S. 1994. Theory of Personality. California:
Brooks/Cole Publishing Company. https://books.google.co.id/books?id=dXccCgAAQBAJ&pg=PA471&dq=s chultz+D+1994+theory+of+personality&hl=en&sa=X&redir_esc=y#v=on epage&q=schultz%20D%201994%20theory%20of%20personality&f=fals e. Diakses 5 Januari 2016.
Siburian, P. D. N. (2018). Prosedur Pemutasian di Kepolisian Daerah Sumatera
Utara Berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 16 Tahun 2012.
Sugiyono, D. R. (2000). Metode Penelitian. Bandung: CV Alvabeta.
Yastini, N. S. M., & Agustana, P. (2018). Pengaruh Mutasi Terhadap Semangat
Kerja Pegawai Negeri Sipil Di Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Buleleng. Locus, 10(1).
Valeski, T. N., & Stipek, D. J. (2001). Young children's feelings about school. Child
development, 72(4), 1198-1213.
Videbeck, S.L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Wiramihardja. S.A. 2005. Pengantar Psikologi Klinis. Bandung: Refika Aditama.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
89
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
97
HASIL DATA MENTAH SKALA SELF EFFICACY
subjek/item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3
2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4
3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3
4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 4 3 4 3
5 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 4 2 1 3 3 3 4 3 3 3
6 4 4 4 2 2 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3
7 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 2 4 4 3 3 3 2 2 2 3 4 3 4 4 4 4
8 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3
9 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4
10 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4
11 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 2 3 3 4 2 4 3 2 3
12 4 4 2 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
13 4 4 4 2 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3
14 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 4 3 4 4 3 4
15 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3
16 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3
17 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4
18 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 3 3 2 2 1
19 4 3 4 2 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3
20 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
21 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 2 3 3 4 3 4 3 2 3
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
98
22 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3
23 4 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3
24 4 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4
25 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 3 3 4
26 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3
27 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
28 2 2 1 2 2 3 2 3 4 2 1 3 3 2 1 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 3 3 1
29 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4
30 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4
31 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 4 3 2 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4
32 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4
33 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4
34 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
35 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 3 3 4
36 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4
37 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3
38 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3
39 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4
40 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 4 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4
41 3 4 4 2 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3
42 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 2 2 2 4 3 3 3 3 4
43 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3
44 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3
45 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4
46 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 3 3 2 2 1 ----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
99
47 4 3 4 2 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3
48 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
49 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 2 3 3 4 3 4 3 2 3
50 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
51 4 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3
52 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4
53 4 4 4 2 3 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 3 3 4
54 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3
55 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
56 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3
57 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4
58 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4
59 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4
60 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4
HASIL DATA MENTAH SKLA KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI
subjek/item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 4 2 2 4 3 4 3 3
2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4
3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4
4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4
5 3 4 2 4 3 4 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4
6 3 4 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3
7 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4
8 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3
9 2 4 2 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 4 4 2 4 3 4
10 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 ----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
100
11 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 2 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
13 4 4 2 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3
14 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4
15 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 4 3 3
16 3 3 2 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4
17 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4
18 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 1 2 3 1 2 2 2
19 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4
20 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4
21 3 3 3 4 2 4 3 3 4 4 2 3 3 3 2 2 4 4 2 3 4 4 3 3 4 4 2 4 4 3
22 3 3 2 3 2 4 4 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 2 3 4 4
23 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4
24 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 2 3 4 3 4 2 4 3 4
25 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3
26 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 4 3 3
27 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
28 2 2 2 2 3 1 1 1 1 2 2 2 3 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 3 1 2 1 1
29 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 4
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
31 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3
32 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4
33 4 3 2 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 4 4 3 3
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4
35 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
36 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3
37 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3
38 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4
39 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3
40 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
101
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3
42 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 4
43 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3
44 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4
45 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4
46 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 2
47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4
48 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4
49 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3
50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4
51 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
52 2 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 4 2 2 4 3 4 3 4
53 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
54 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3
55 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4
56 3 4 2 4 3 4 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 4 3 3
57 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4
58 3 4 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4
59 4 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3
60 4 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 2 4 3 3 3 2 3 4 4
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
HASIL DATA MENTAH SKALA SELF EFFICACYsubjek/item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3
2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4
3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3
4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 4 3 4 3
5 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 4 2 1 3 3 3 4 3 3 3
6 4 4 4 2 2 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3
7 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 2 4 4 3 3 3 2 2 2 3 4 3 4 4 4 4
8 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3
9 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4
10 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4
11 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 2 3 3 4 2 4 3 2 3
12 4 4 2 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
13 4 4 4 2 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3
14 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 4 3 4 4 3 4
15 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3
16 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3
17 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4
18 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 3 3 2 2 1
19 4 3 4 2 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3
20 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
21 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 2 3 3 4 3 4 3 2 3
22 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3
23 4 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3
24 4 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4
25 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 3 3 4
26 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3
27 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
28 2 2 1 2 2 3 2 3 4 2 1 3 3 2 1 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 3 3 1
29 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4
30 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4
31 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 4 3 2 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
32 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4
33 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4
34 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
35 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 3 3 4
36 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4
37 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3
38 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3
39 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4
40 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 4 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4
41 3 4 4 2 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3
42 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 2 2 2 4 3 3 3 3 4
43 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3
44 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3
45 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4
46 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 3 3 2 2 1
47 4 3 4 2 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3
48 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
49 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 2 3 3 4 3 4 3 2 3
50 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
51 4 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3
52 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4
53 4 4 4 2 3 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 3 3 4
54 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3
55 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
56 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3
57 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4
58 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4
59 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4
60 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas segala rahmat dan karunia-Nya, kesabaran, kemudahan, dan kelancaran bagi
peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini sampai selesai.
Peneliti menyadari bahwa keberhasilan dalam menyelesaikan skripsi ini
tidak terlepas dari bimbingan, bantuan serta kerjasama yang baik dari berbagai
pihak, oleh karena itu sudah sepantasnya dengan segala kerendahan hati peneliti
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Yayasan H.Agus Salim Universitas Medan Area.
2. Bapak Prof. Dr. Dadan Ramdan, M.Eng., M.Sc selaku Rektor Universitas
Medan Area.
3. Kepada Bapak Prof. Dr. H. Abdul Munir, M.Pd, selaku dekan Fakultas
Psikologi Universitas Medan Area.
4. Kepada Bapak Hairul Dalimunthe, M.Psi selaku Wakil Dekan Fakultas
Psikologi Universitas Meda Area.
5. Kepada Bapak Drs. Mulia Siregar M.Psi selaku dosen pembimbing I
sekaligus ketua penguji yang selalu memberikan bimbingan, arahan, dan
motivasi dengan penuh kesabaran kepada peneliti untuk menyelesaikan
skripsi ini.
6. Kepada Bapak Hairul Anwar S.Psi, M.Psi selaku dosen pembimbing II
yang selalu memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dengan penuh
kesabaran kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.
7. Kepada ibu Dra. Nur’aini MS selaku sekretaris penguji yang selalu ramah
dan berbaik hati kepada peneliti.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
viii
8. Ibu Farida Hanum Siregar, S.psi, M.Psi selaku ketua jurusan Psikologi
Industri dan Organisasi yang selalu berbaik hati kepada peneliti,
memberikan saran serta ilmu pengetahuan dan memperlancaran proses
penyelesaian dalam skripsi peneliti.
9. Kepada seluruh Dosen Fakultas Psikologi Universitas Medan Area yang
telah memberikan ilmu dan mengajarkan penulis banyak hal mengenai
psikologi selama peneliti mengikuti perkuliahan.
10. Kepada seluruh staff Tata Usaha Fakultas Psikologi Universitas Medan
Area: Bang Agus, Bang Fajar, Bang Iwan, Bang Akbar, Kak Janah, Kak
Masnah, Kak Citra, Kak Tatik, dan Kak Lili yang telah banyak membantu
penulis dalam urusan administrasi.
11. Yang teristimewa dan tercinta kepada kedua orangtuaku, Papa (Kompol
Purn H.Kajiman Sihotang) dan Mama (Nurhayati S.Pd) yang tiada
hentinya memberikan doa, support, motivasi dan kasih sayangnya dan
selalu menjadi inspirasi peneliti untuk menjadi kebangggaan keluarga.
12. Yang tersayang Abang dan Kakak saya Bripka M.Budi Sulaiman Sihotang
S.H, Putri Rizkia Sihotang A.m Keb, Arif Budiman Sihotang S.Stp M.AP,
Debi Kartika Sihotang S.H yang selalu memberikan doa, motivasi,
bantuan-bantuan, semangat, dukungan, dan kasih sayang.
13. Kepada yan tercinta kepada Istri saya Winda tari S.Pd yang memberi saya
dukungan dan motivasi untuk selalu aktif dalam penyusunan skripsi.
14. Kepada family yang saya cintai, kalian adalah keluarga kecil yang telah
memberikan bumbu dalam kehidupan peneliti, buat canda tawa dan
pengajaran yang selalu dihadirkan ditengah-tengah kita.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
ix
15. Kepada teman- teman se-Almamater (Psikologi malam Stambuk 2013)
yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang selama ini belajar
bersama dan berjuang bersama di Fakultas Psikologi Universitas Medan
Area.
16. Kepada keluarga besar Alumni Smanda, alumni IPA satu juga banyak
member dukungan dan motivasi kepada peneliti.
17. Kepada Personil Bintara Sat Brimob Polda Sumut terimakasih atas
partisipasi dan waktunya untuk mengisi angket peneliti.
18. Buat Dansat, Wadansat, Komandan Kauuren, PNS, Sat Brimob Polda
Sumut.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini terdapat banyak kekurangan
dan kesalahan baik dalam kata, isi maupun tata tulisannya. Untuk itu
peneliti mengharapkan saran dan sumbangan pikiran untuk kelengkapan
karya tulis selanjutnya. Akhir kata semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu
melimpahkan berkah dan Anugerah-Nya serta membalas segala amal baik
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Dan
semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan dan
pengetahuan kita semuanya khususnya bagi peneliti pribadi.
Meda, 9 September 2019
Peneliti
RICKY ANANDA SIHOTANG
13 860 0291
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)
x
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Document Accepted 7/1/20
Access From (repository.uma.ac.id)