hapusan darah

13
HAPUSAN DARAH Pemeriksaan hapusan darah dilakukan dengan menggunakana darah vena sampel perempuan usia 19 tahun.Darah vena sampel diambil dengan menggunakan syringe dan disimpan dalam tabung yang telah diberikan antikoagulan.Setetes darah diambil dengan menggunakan syringe kemudian diletakkan pada 1 cm dari salah satu ujung object glass.Lalu gelas penghapus dipegang sedemikian rupa hingga membentuk sudut 30ᵒ terhadap gelas object dengan darah terletak dalam sudut.Gelas penghapus digerakkan ke arah darah lalu digeserkan lagi dengan arah yang berlawanan dengan gerakan pertama hingga didapatkan lapisan hapusan darah yang tipis.Lalu hapusan darah dikeringkan sesegera mungkin untuk menghindari terjadinya krenasi sel eritrosit dan rouleou sel leukosit.Hapusan darah yang sudah kering kemudian dicat dengan menggunakan cat giemsa yang sudah dicampur dengan buffer.Giemsa dan buffer kemudian diteteskan pada hapusan darah sampai seluruh permukaan hapusan darah tertutupi giemsa dan buffer.Tunggu hingga 20 menit kemudian dicuci dengan menggunakan air untuk mencuci catnya.Yang perlu diperhatikan pada saat pencucian jangan memiringkan object glass karena dapat menyebabkan terjadinya pengendapan metallic scum yang akan menyebabkan tidak

Upload: alifah-nur-jannah

Post on 20-Oct-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

praktikum hapusan darah

TRANSCRIPT

Page 1: Hapusan Darah

HAPUSAN DARAH

Pemeriksaan hapusan darah dilakukan dengan menggunakana darah vena

sampel perempuan usia 19 tahun.Darah vena sampel diambil dengan menggunakan

syringe dan disimpan dalam tabung yang telah diberikan antikoagulan.Setetes darah

diambil dengan menggunakan syringe kemudian diletakkan pada 1 cm dari salah satu

ujung object glass.Lalu gelas penghapus dipegang sedemikian rupa hingga

membentuk sudut 30ᵒ terhadap gelas object dengan darah terletak dalam sudut.Gelas

penghapus digerakkan ke arah darah lalu digeserkan lagi dengan arah yang

berlawanan dengan gerakan pertama hingga didapatkan lapisan hapusan darah yang

tipis.Lalu hapusan darah dikeringkan sesegera mungkin untuk menghindari terjadinya

krenasi sel eritrosit dan rouleou sel leukosit.Hapusan darah yang sudah kering

kemudian dicat dengan menggunakan cat giemsa yang sudah dicampur dengan

buffer.Giemsa dan buffer kemudian diteteskan pada hapusan darah sampai seluruh

permukaan hapusan darah tertutupi giemsa dan buffer.Tunggu hingga 20 menit

kemudian dicuci dengan menggunakan air untuk mencuci catnya.Yang perlu

diperhatikan pada saat pencucian jangan memiringkan object glass karena dapat

menyebabkan terjadinya pengendapan metallic scum yang akan menyebabkan tidak

terpenuhinya syarat penilaian hapusan darah yang baik.Setelah dicuci kemudian

dikeringkan dengan mengangin-anginkannya di udara dan jangan mengeringkan

dengan kertas saring maupun tissue.Setelah kering kemudian dinilai kualitas hapusan

darahnya pada perbesaran objektif 10x dan didapatkan hasil penilaian hapusan darah

yang memenuhi syarat.

Page 2: Hapusan Darah

Gambar 1.1 penampang hapusan darah pada perbesaran objektif 10x.

Hapusan darah kemudian diberi minyak imersi kemudian dilakukan perhitungan

differensial leukosit di bawah perbesaran mikroskop 1000x.Perhitungan differensial

ini dilakukan dengan jumlah leukosit paling sedikit 100 dan perhitungannya

dilakukan dengan bantuan table untuk mempermudah perhitungan.Hasil seperti pada

table di bawah ini.

Leukosit 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total

Eosinofil I 1

Basofil 0

Stab I I I I II II 8

Segmen IIIII

I

IIIII

I

IIIII IIII IIII IIIII

II

IIII

I

III

IIIII IIIII

I

IIIII 56

Limfosit IIII III IIII IIII IIIII

I

II II IIIII II II 34

Monosit I 1

Jumlah 100

Page 3: Hapusan Darah

=100

Adanya jumlah stab dan limfosit yang melebihi jumlah normal mungkin

disebabkan karena adanya kesalahan interpretasi jenis-jenis leukosit karena pada

sampel perempuan usia 19 tahun juga tidak sedang dalam keadaan sakit atau dalam

kondisi peradangan. Biasanya jumlah limfosit akan meningkat jumlahnya dari normal

jika dalam tubuh terjadi peradangan. Mungkin juga sampel perempuan memang

mengalami infeksi sehingga jumlah limfosit jumlahnya lebih dari normal.

Kesimpulan

Dari hasil pengamatan terhadap pereparat hapusan darah, diketahui bahwa preparat

secara fisik cukup baik, bersih, rapi dan berwarna ungu. Hasil dari perhitungan

differential leukosit adalah Eo/Ba/St/Seg/Ly/Mo (1/0/8/56/34/1). Dari sini terlihat

bahwa jumlah stab dan limfosit melebihi jumlah normal.

URINALISIS

A. PEMERIKSAAN FISI URIN

Pemeriksaan Warna dan BuihPada sampel urine didapatkan warna urine yang kuning. pada pemeriksaan buih,

urine dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian dikocok dan diperoleh urine yang berbuih.

Page 4: Hapusan Darah

Gambar 2.1 Pemeriksaan buih urinKekeruhanPada sampel urine yang di dapat tidak menunjukkan adanya kekeruhan dan urine

terlihat jernih.BauPemeriksaan bau urine, didapati urine tidak berbau keras. hal ini dapat terjadi

karena asam yang terdapat pada urine mudah menguap.Derajat Keasaman (pH)Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan kertas nitrazin yang

dimasukkan ke dalam gelas beker berisi urine. kemudian kerta nitrazin tersebut diangkat dan dikeringkan. setelah kering dilakukan pencocokan dengan warna standart dan didapatkan pH urine sebesar 5.

Gambar 2.2 Pemeriksaan pH urinBerat JenisPemeriksaan berat jenis urine dilakukan dengan alat urinometer dan tabung gelas

urometer. sebelumnya, urinometer ditera dengan akuades dengan berat jenis 1,000 pada suhu tertentu, dan didapatkan berat jenis akuades pada urinometer sebesar 1,003. Setelah dilakukan peneraan dengan akuades, pemeriksaan dimulai dengan menuangkan urine 3/4 penuh pada tabung gelas urometer yang diletakkan pada bidang datar. kemudian urinometer dimasukkan sambil memutarnya pada sumbunya. urinometer tidak boleh menyentuh dinding dan dasar tabung. lalu dilakukan pembacaan pada mensicus, dan didapatkan berat jenis sebesar 1,023. Sehingga berat jenis urine sesungguhnya adalah 1,023-0,003= 1,020.

Page 5: Hapusan Darah

Gambar 2.3 Pemeriksaan berat jenis urin

B. PEMERIKSAAN KIMIAWI URIN

Protein

Pada praktikum pemeriksaan protein pada urin ini, alat yang digunakan yakni

tabung centrifuge, tabung reaksi, bunsen/pemanas, dan asam cuka 6%. Pertama-

tama, urin dimasukkan ke dalam tabung centrifuge sebanyak 3 ml, lalu dipusingkan

selama 5 menit menggunakan centrifuge. Setelah itu, urin pada tabung centrifuge

dipindah ke tabung reaksi untuk dipanaskan sampai mendidih. Setelah dipanaskan,

ditambahkan 3 tetes asam cuka 6%. Lalu, dipanaskan kembali sampai mendidih dan

dilihat hasilnya. Hasil yang didapatkan yakni warnanya tetap jernih. Hal ini

menandakan bahwa urin pada sample tidak mengandung protein.

Page 6: Hapusan Darah

Gambar 2.4 Pemeriksaan protein dalam urin

Karbohidrat

Pada pemeriksaan kimia yaitu pemeriksaan kandungan karbohidrat dalam urin,

dilakukan dengan metode reduksi yaitu menggunakan reagen Fehling. Dimana

prinsip dari metode ini adalah dalam keadaan alkali, glukosa dapat mengubah cupri

menjadi cupro dan akan mengendap serta berwarna merah. Pertama, campurkan

Fehling A 2 ml dengan fehling B 2 ml ke dalam tabung reaksi. Kemudian campurkan

ke dalam tabung tersebut 1 ml urin sample. Setelah tercampur, panaskan diatas

Bunsen tabung reaksi tersebut sampai mendidih setelah itu didinginkan. Setelah

didinginkan didapatkan campuran fehling dan urin tersebut berubah warna dari biru

menjadi hijau terang yang menandakan bahwa didalam urin tidak terkandung

karbohidrat sehingga dapat disimpulkan bahwa urin normal.

Page 7: Hapusan Darah

Gambar 2.5 Pemeriksaan karbohidrat dalam urin

Bilirubin

Pemeriksaan billirubin pada urin dilakukan dengan teknik Horrison. Prinsip kerja dari dari cara ini adalah bilirubin dapat mereduksi feriklorida menjadi senyawa yang berwarna hijau, dimana sebelumnya bilirubin diendapkan dalam urin oleh larutan BaCl2. Pada percobaan ini digunakan reagen fouchet dan BaCl2 10%. Harus diperhatikan bahwa bilirubin dalam urin tidak stabil, sehingga pemeriksaan harus dikerjakan segera. 3 ml urin dari sampel wanita berusia 20 tahun dicampur dengan 3 ml BaCl2 sehingga didapatkan endapan berwarna putih. Endapan ini kemudian disaring menggunakan kertas saring. Endapan yang terdapat di kertas saring kemudian ditetesi larutan fouchet sebanyak 2 tetes. Penetesan ini tidak memberikan perubahan yang nyata terhadap endapan. Normalnya, urin tidak mengandung bilirubin. Adanya bilirubin dalam urin mengindikasikan adanya gangguan hati atau saluran empedu. Dari pemeriksaan yang telah dilakukan, endapan dari urin yang telah ditetesi larutan fouchet tidak mengalami perubahan warna atau coklat.

Page 8: Hapusan Darah

Gambar 2.6 Pemeriksaan bilirubin dalam urin

Kesimpulan

Urin sampel wanita berusia 20 tahun berwarna jernih, tidak bebau menyengat

dan berbuin setelah dilakukan pengocokan. pH urin adalah 5 dengan berat jenis

1,020. Hasil pemeriksaan kimia urin tidak ditemukan karbohidrat, protein maupun

bilirubin. Hal ini menunjukkan bahwa urin sampel normal.

Page 9: Hapusan Darah

LAPORAN

PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK

HEMATOLOGI DAN URINALISIS

BLOK SISTEMIK

Oleh :

Nabilah M Amandani 121610101044

Puspita Firdausa 121610101045

Alifah Nur Jannah 121610101046

Cici W Anggraini 121610101048

Mindiya 121610101049

Naufanisa Muthia 121610101052

Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Jember

2013/2014