generator sinkron 3 fasa tanpa beban hubung delta - dias

7
KARAKTERISTIK GENERATOR SINKRON TIGA FASA HUBUNG DELTA BEBAN NOL I. Tujuan 1. Merangkai generator sinkron tiga fasa beban nol hubung delta. 2. Melakukan kontrol kecepatan arus penguatanterpisah pada praktik generator sinkron beban nol hubung deltavariabel arus penguatan. 3. Menggambarkan karakteristik tegangan fungsi arus beban pada kecepatan konstan. II. Dasar Teori Pembebanan pada motor DC penguat terpisah mengakibatkan putaran motor karena torsi motor harus melawan torsi beban. Apabila dikehendaki puta konstan, maka perludilakukan penambahan torsi motor yaitudengan mengatur tegangan terminal motor. Berdasarkan persamaan : T = F. d Dimana T adalah torsi motor, F adalah gaya, dan d adalah jarak. Pada arus penguatan motor konstan menaikkan gaya dapat dilakukan lewat menaikka tegangan terminal motor. Jadi menaikkan torsi berarti menaikkan gaya dan menaik gaya sama dengan menaikkan tegangan. Pengaturan tegangan pada saat motor beban nol dapat dilakukan dengan regulator DC, empat kwardan atau tegangan Tetapi menaikkan gaya juga dapat dilakukan lewat kerapatan fluksi atau secara l lewat arus penguatan karena gaya berbanding lurus dengan kerapatan fluksi. Pengaturan arus penguatan motor dapat dilakukan dengan cara : 1. Memasang tahanan seri terhadap kumparan penguatan medan, arus pengua akan maksimum bila R s = 0 dan sebaliknya. 2. Memasang tahanan paralel terhadap kumparan penguatan. Arus penguatan besar bila R sh = R f , dan arus penguatan kecil bila R sh > R f , R sh tidak boleh nol. Pada pengaturan arus penguatan motor untuk setiap pembebanan minimal besar arus 20% dari arus nominalnya. Untuk perbandingan tegangan fasa dengan tegangan line-nya adalah sebagai beriku

Upload: dias-hamid-fajarullah

Post on 21-Jul-2015

302 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

KARAKTERISTIK GENERATOR SINKRON TIGA FASA HUBUNG DELTA BEBAN NOL

I.

Tujuan 1. Merangkai generator sinkron tiga fasa beban nol hubung delta. 2. Melakukan kontrol kecepatan arus penguatan terpisah pada praktik generator sinkron beban nol hubung deltavariabel arus penguatan. 3. Menggambarkan karakteristik tegangan fungsi arus beban pada kecepatan motor konstan.

II.

Dasar Teori Pembebanan pada motor DC penguat terpisah mengakibatkan putaran motor turun, karena torsi motor harus melawan torsi beban. Apabila dikehendaki putaran motor konstan, maka perlu dilakukan penambahan torsi motor yaitu dengan mengatur tegangan terminal motor. Berdasarkan persamaan :

T = F. dDimana T adalah torsi motor, F adalah gaya, dan d adalah jarak. Pada arus penguatan motor konstan menaikkan gaya dapat dilakukan lewat menaikkan tegangan terminal motor. Jadi menaikkan torsi berarti menaikkan gaya dan menaikkan gaya sama dengan menaikkan tegangan. Pengaturan tegangan pada saat motor beban nol dapat dilakukan dengan regulator DC, empat kwardan atau tegangan yang lain. Tetapi menaikkan gaya juga dapat dilakukan lewat kerapatan fluksi atau secara langsung lewat arus penguatan karena gaya berbanding lurus dengan kerapatan fluksi. Pengaturan arus penguatan motor dapat dilakukan dengan cara : 1. Memasang tahanan seri terhadap kumparan penguatan medan, arus penguatan akan maksimum bila Rs = 0 dan sebaliknya. 2. Memasang tahanan paralel terhadap kumparan penguatan. Arus penguatan akan besar bila Rsh = Rf, dan arus penguatan kecil bila Rsh> Rf, Rsh tidak boleh nol. Pada pengaturan arus penguatan motor untuk setiap pembebanan minimal besar arus 20% dari arus nominalnya. Untuk perbandingan tegangan fasa dengan tegangan line-nya adalah sebagai berikut :

Sedangkan

arus

fasa

dan

arus

line-nya

:

III.

Alat dan Komponen 1. Motor DC Shunt 2. Generator AC Sinkron 3. Tachometer 4. Slide Regulator 5. Multimeter Digital 6. Voltmeter 7. Amperemeter 8. Kabel Penghubung

IV.

Gambar Rangkaian

V.

Langkah Percobaan 1. Membuat gambar rangkaian percobaan yang akan dicoba 2. Menyiapkan semua peralatan yang diperlukan 3. Memeriksa semua peralatan apakah berfungsi dengan baik 4. Membuat rangkaian sesuai gambar rangkaian 5. Melaporkan rangkaian yang sudah terangkai kepada pembimbing 6. Menghidupkan sumber tegangan DC untuk arus penguatan.

7. Mengatur arus penguatan sampai pada nilai nominal tertentu. Menjadikan arus penguatan sebagai variable. 8. Menghidupkan sumber tegangan untuk tegangan terminal motor 9. Menghidupkan sumber tegangan untuk arus penguatan generator 10. Mengatur tegangan hingga kecepatan putaran motor mencapai stabil pada 1500 rpm 11. Mengatur arus penguatan generator 12. Mengatur beban secara bertahap, mengatur arus penguatan motor dan menurunkan tegangan terminal motor 13. Mematikan tegangan motor arus penguatan generator dan arus penguatan motor 14. Mencatat hasil pengamatan lalu memasukkan tabel 15. Mengembalikan semua alat dan komponen yang telah selesai digunakan pada tempat dan kondisi yang sama.

VI.

Data Percobaan a. Pengambilan data dari arus penguatan kecil ke arus besar (N = 1500 rpm) N (rpm) If (A) 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 1,1 1,2 1,3 Vp = Vl (Volt) 4 82 99 105 108 111 114 117 120 124 125 126 127 128

1500

b. Pengambilan data dari arus penguatan besar ke arus kecil (N=1500 rpm) N (rpm) If (A) 1,3 1,2 1,1 1,0 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0 Vp=Vl (Volt) 128 127 126 125 123 122 120 118 116 113 110 101 90 5140 120 100 80Vp=VL (Volt) Vp=VL (Volt)

1500

140 120 100 80 60 40 20 0 0 0.5 1 1.5

60 40 20 0 0 0.5 1 1.5

VII.

Analisa Data Dari percobaan dan data hasil percobaan yang tercatat, dapat diambil beberapa analisa data, antara lain : 1. Semakin besar arus penguatan yang diberikan, semakin besar pula tegangan yang didapat. Hal itu dikarenakan bahwa untuk menyeimbangkan putaran ketika tegangan naik, maka dibutuhkan arus penguatan yang lebih besar. 2. Perbedaan cara pengambilan data yaitu kecil-besar dan besar-kecil menghasilkan tegangan yang berbeda dengan arus yang sama. Tegangan yang terukur dengan pengambilan data dari arus kecil ke besar cenderung lebih cepat kenaikkannya/

perubahannya daripada penurunan tegangan yang diambil dari arus besar ke kecil. Hal itu disebabkan oleh faktor histerisis suatu generator sinkron. 3. Semakin besar nilai arus penguatan yang diberikan akan semakin kecil peningkatan yang terjadi pada tegangan line maupun fasanya. Hal itu bisa disebabkan oleh faktor kejenuhan suatu generator yang mencapai titik tertentu.

VIII.

Kesimpulan Dari pecobaan, data hasil percobaan dan analisa data percobaan, dapat diambil kesimpulan bahwa semakin besar arus penguatan yang diberikan pada generator putaran konstan maka semakin besar tegangan yang dihasilkan. Semakin besar kisaran nilai arus yang diberikan, semakin kecil peningkatan tegangan yang terjadi karena adanya faktor kejenuhan. Tegangan yang dihasilkan generator akan berbeda jika cara pengambilan datanya berbeda hal ini dikarenakan faktor histerisis.

LAPORAN PRAKTIKUMKARAKTERISTIK GENERATOR SINKRON TIGA FASA HUBUNG DELTA BEBAN NOL DAN BEBAN HUBUNG DELTA

Oleh :

Dias Hamid Fajarullah3.29.10.0.08 KE 2D / 07

PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2012

LAMPIRAN