gangguan pertukaran gas

3
IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN Nama Pasien :…………………………………. Usia :…………………………………. Register MR :…………………………………. Ruang : …………………………………. Diagnosa Implementasi Tgl: Tgl: Tgl: Tgl: Tgl: Evaluasi P S M P S M P S M P S M P S M Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan: Perubahan membrane alveolar- kapiler Adanya cairan di alveoli Manajemen asam basa Memantau kadar elekrolit Tgl: Pertukaran gas adekuat setelah dilakukan tindakan keperawatan, ditandai dengan: Status neologis dalam rentang normal (GCS 15) Tidak ada dispneu pada saat istirahat dan aktivitas Tidak ada gelisah, sianosis, dan keletihan PaO2, PaCO2, Memberian koreksi elektrolit Memantau hasil gas darah (PaO 2 yang rendah, paCO 2 yang meningkat) Memantau status mental (tingkat kesadaran, gelisah, dan konfusi) dan tingkatkan frekuensi pemantauan saat pasien tampak somnolen Manajemen jalan napas Mengkaji bunyi paru, frekuensi napas, kedalaman, dan produksi sputum Mengatur posisi pasien Melakukan auskultasi bunyi napas Mengajarkan kepada pasien teknik napas dalam dan relaksasi

Upload: yudi-aryasena-radhitya-purnomo

Post on 24-Oct-2015

75 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien :…………………………………. Usia :………………………………….Register MR :…………………………………. Ruang : ………………………………….

Diagnosa Implementasi Tgl: Tgl: Tgl: Tgl: Tgl: EvaluasiP S M P S M P S M P S M P S M

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan: Perubahan

membrane alveolar-kapiler

Adanya cairan di alveoli

Manajemen asam basa Memantau kadar elekrolit

Tgl:

Pertukaran gas adekuat setelah dilakukan tindakan keperawatan, ditandai dengan: Status neologis

dalam rentang normal (GCS 15)

Tidak ada dispneu pada saat istirahat dan aktivitas

Tidak ada gelisah, sianosis, dan keletihan

PaO2, PaCO2, pH arteri, dan saturasi O2 dalam batas normal.

Memberian koreksi elektrolit

Memantau hasil gas darah (PaO2 yang rendah, paCO2 yang meningkat)

Memantau status mental (tingkat kesadaran, gelisah, dan konfusi) dan tingkatkan frekuensi pemantauan saat pasien tampak somnolen

Manajemen jalan napas Mengkaji bunyi paru, frekuensi napas,

kedalaman, dan produksi sputum

Mengatur posisi pasien

Melakukan auskultasi bunyi napas

Mengajarkan kepada pasien teknik napas dalam dan relaksasi

Mengajarkan pasien batuk efektif

Memberikan nebulasi

Melakukan tindakan untuk menurunkan konsumsi O2 (misal: pengendalian demam dan nyeri, mengurangi ansietas)

Terapi oksigen Pantau saturasi O2 dengan oksimeter

mengobservasi adanya sianosis Melakukan hiperventilasi sebelum suction

Ventilasi mekanik Mengidentifikasi kebutuhan pasien akan insersi

jalan napas (intubasi) aktual/potensial

Menyiapkan pasien untuk ventilasi mekanik

Monitoring setting ventilator sesuai program