fisika bangunan-kalor dan kelembaban.pdf

Upload: mhd-yunus

Post on 30-Oct-2015

268 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

soal dan pembahasan fisika bangunan tentang kalor dan kelembaban

TRANSCRIPT

  • 1

    SOAL DAN PENYELESAIAN

    FISIKA BANGUNAN

    KALOR DAN KELEMBABAN

    Oleh:

    MUHAMAD YUNUS

    NIM. 509111021

    JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

    2013

  • 1

    1. Bagaimanakah berlangsungnya pengalihan kalor? Berikan contoh-contoh!

    Jawaban:

    Salah satu sifat dari kalor adalah bahwa ia selalu akan beralih dari suatu

    badan yang bersuhu lebih tinggi kepada suatu badan yang bersuhu lebih

    rendah.

    Pengalihan kalor dapat berlangsung melalui tiga cara:

    (a) Terutama dalam zat-zat padat. Molekul-molekul tetap beada di

    tempat dan meneruskan kalor dari molekul yang satu ke molekul

    berikut nya (b) Dalam zat-zat cair dan gas. Molekul-molekul

    berpindah tempat dan membawa serta kalor yang mereka peroleh

    (c) Molekul-molekul tetap berapa di tempat kalor dialihkan oleh

    bagian-bagian yang tidak beruapa zat

    a. Pengantaran. Dalam hal ini kalor dialihkan dari molekul-molekul, namun molekul-molekul itu sendiri tetap berada di tempat masing-

    masing. Pada umumnya zat-zat padat mempunyai daya hantar yang

    lebih besar dari pada Zat-zat cair atau gas. Apabila kita memegang

    sepotong tembaga dalam nyala gas, maka beberapa saat kemudian

    akan merasa, bahawa ujung tembaga, yang berada dalam genggaman

    tangan kita, menjadi panas;

    b. Konveksi. Disini molekul-molekul berpindah tempat dalam tumpukan kalor , dan hal ini hanya dapat terjadi dalam zat-zat cair

    dan gas. Contoh nya aliran air dalam radiator-radiator pesawat

    penghanat ruangan. Udara yang melaju melalui logam-panas radiator,

    mulai naik dan bersirkulasi dan dengan jalan seperti ini membawa

    serta kalor yamg diperolehnya keseluruh ruangan;

    c. Pancaran. Dalam hal ini pun molekul-molekul tetap berada di tempat dan pengalihan kalor dilakukan oleh getaran-getaran magnet listrik.

    Getaran-getaran ini melaju pula melalui ruang hampa udara dan

    barulah beralih menjadi kalor apabila mereka menyentuh bagian

    sesuatu. Contohnya adalah matahari, sebuah sumber kalor yang

    berada sangat jauh, yang mengalihkan kalor dari permukaan matahari

    yang menayala ke bumi.

    Gambar 2-2 . pengalihan kalor menembus suatu dinding

    Kalor selalu mengalir dari suatu badan yang bersuhu lebih tinggi

    kesuatu badan yang bersuh lebih rendah, hingga akhirnya suhu

    menjadi sama (mencari keseimbangan)

    Penghimpunan kalor merupakan suatu usaha pencarian

    keseimbangan yang bergantung pada daya hantar dan jenis kalor

  • 2

    2. Apakah yang dimaksud dengan Akumulasi kalor?

    Jawaban:

    Penghimpunan (akumulasi) kalor merupakan suatu usaha pencarian

    keseimbangan yang bergantung pada daya hantar dan jenis kalor.

    Setiap material memiliki kemampuan untuk menghitung kalor, untuk

    berakumulasi, apabila terjadi penerusan kalor melalui salah satu dari

    kleetiga cara yang diperuntukkan bagi itu. Pada umumnya bahan-bahan

    bangunan yang padat, jadi yang hanya mempunyai sedikit ruang kosong

    dapat lebih banyak mengakumulasi kalor ketimbang apa yang dinamai

    material-material ringan. Dalam hal ini material-material yang disebut

    lebih dahulu akan lebih lama pula mempertahankan kalor dibanding

    material-material yang disebut belakangan.

    3. Bergantung kepada apakah kenyamanan di dalam suatu ruangan ?

    Jawaban:

    Kenyamanan di dalam suatu ruangan bergantung kepada suhu yang

    terdapat didalam ruangan tersebut. Suhu dalam ini ditentukan oleh

    beberapa faktor yaitu:

    a) Suhu Udara Harus memiliki suatu nilai tertentu diukur pada ketinggian yang

    berbeda-beda, tidak boleh berselisih terlampau banyak, biasanya

    suhu udara pada ketinggian 0,5 m dan 1,50 m di atas lantai, selisih

    suhu yang diukur pada bidang horizontal tidak boleh lebih dari 2C

    untuk ruang tinggal 18C dan 20C.

    b) Suhu Pancaran Sebagian besar ditentukan oleh suhu permukaan alat-alat pemanas

    dan dinding-dinding. Suhu dinding yang lebih rendah daripada suhu

    udara akan terasa tidak menyenangkan.

    c) Gerakan Udara Jika udara bergerak terlampau cepat yang disebut angin, merupakan

    hal yang tidak menyenangkan. Kecepatan udara yang terasa

    memadai terdapat diantara 0,15 dan 0,25 m/det

    d) Kelembaban Udara Jika di suatu bangunan terdapat suhu yang tinggi, kelembaban yang

    tinggi akan menghambat penguapan yang dilakukan suatu badan.

    e) Kemurnian Udara Hal ini bergantung pada zat-zat berbisa (seperti monoksida arang)

    dan juga pada kadar dioksida arang yang kita lepas. Jika kita tidak

    memasang ventilasi, kadar asam arang akan melampaui batas yang

    diperkenankan yaitu 1 %. Untuk menjaga agar kadar asam arang

    tidak melampaui batas yang ditentukan dan juga untuk menjamin

    beredarnya zat asam dalam jumlah yang mencukupi. Tiap jam

    seseorang harus menyegarkan 20-50 m3 udara tergantung dari luas

    ruangan.

    4. Hitunglah hilang kalor dalam 1 jam melalui sebuah dinding beton yang tebalnya 200 mm, apabila diketahui suhu dalam ruangan

    20C suhu luar -10C, A dinding = 10 m2, m = 2400 kg/m

    3!

    Penyelesaian :

    Q =

    d

    ATtt ei .. = 2,0

    1036003074,1

    xx

    = MJ396,9

    A= 10m2

    Jenis bahan :

    Beton padat tidak bertulang

    T= 1 jam = 3600 s d= 0,2m

  • 3

    5. Bagaimanakah kita dapat menangkal kalor sinar ? Kita dapat menangkal kalor sinar, dengan cara :

    a) Menggunakan atap seperti pada rumah agar sinar tidak langsung masuk ke dalam ruangan

    b) Menggunakan dinding untuk menangkal kalor yang masuk

    6. Mengapa kita perlu mempertahankan kalor ? Kita perlu mempertahankan kalor untuk menciptakan kenyamanan jika

    kita berada dalam suatu ruangan sehingga ruangan tersebut memiliki

    suhu yang menyenangkan, misalnya saja pada saat musim dingin kita

    akan memperoleh suhu yang diinginkan dengan jalan memanfaatkan

    suatu sumber kalor dan berusaha mempertahankan kalor yang didapat

    ini agar suhu tidak menurun ke bawah garis kenyamanan.

    7. Hitunglah dengan bantuan tabel daya tahan kalor konstruksi-konstruksi yang dikemukakan dalam halaman berikut:

  • 4

    8. Apakah konstruksi - konstruksi dari pertanyaan no. 7 memenuhi persyaratan-persyaratan NEN 1068?

    Konstruksi konstruksi pada soal no. 7 sudah memenihu syarat. Karena kualitas keempat konstruksi tersebut tidak ada yang dibawah kelas kualitas sedang. (Lihat tabel 8)

    9. Gambarkanlah laju suhu dalam dinding di bawah ini. Bertitik tolaklah dari suhu dalam 18

    oC dan suhu luar -12

    oC.

    Jawaban:

    Dinding terdiri dari:

    1. 20 mm plaster semen = 1.50

    2. 50 mm pelat HWC = 0.12

    3. 200 mm beton (2400 kg/m3) = 2.21

    Menentukan daya tahan kalor (R)

    R =

    d

    R1 = 013.050.1

    02.0

    1

    1

    d

    w

    m C o2

    R2 = 417.012.0

    05.0

    2

    2

    d

    w

    m C o2

    R3 = 091.021.2

    2.0

    3

    3

    d

    w

    m C o2

    R = R1 + R2 + R3

    = 0.013 + 0.417 + 0.091 = 0.521w

    m C o2

    129.01

    i w

    m C o2

    043.01

    u w

    m C o2

    Menentukan jumlah tembusan kalor (Rtot)

    129.0521.0043.01

    R1

    R tot uu

    = 0.693

    Penurunan suhu

    i

    1 0.129

    693.0

    129.0 0.186 x 30 5.584

    Plesteran 0.013 693.0

    013.0 0.019x 30 0.563

    Plat HWC 0.417 693.0

    417.0 0.602 x 30 18.052

    Beton 0.091 693.0

    091.0 0.131 x 30 3.939

    u

    1 0.043

    693.0

    043.0 0.062 x 30 1.816

    Dinding terdiri dari:

    1. 20 mm plaster semen

    2. 50 mm pelat HWC

    3. 200 mm beton (2400

    kg/m3) t = 30 oC

  • 5

    Gambar laju suhu di dalam dinding.

    10. Diketahui: Sebuah dak mendatar dari beton gas, tabal 150 mm dan diberi

    suatu lapisan bituminous yang tahan uap setebal kira-kira 10 mm,

    seperti gambar 4 pertanyaan no. 7.

    Pertanyaan:

    Carilah tempat di mana permukaan kelembaban datang dalam fase

    akhir. Apabila:

    - Kita beranjak dari rata-rata suhu luar 10 0C dan dan rata-rata suhu dalam 20

    0C

    - Rata-rata kelembaban relative di dalam 50%

    Jawaban:

    1, 2, dan 3. Laju uap pada mulanya berada di bawah titik embun. 4. Tegangan uap menjadi maksimal segera di bawah lapisan tahan uap

    5. Memotong garis uap maksimal lebih banyak ke kanan. Permukaan kelembaban beralih ke bawah. Transportasi uap ke atas menjadi berkurang

    Situasi keseimbangan: tidak terjadi transportasi uap lagi. Permukaan kelembaban tidak beralih lagi

    A

    B

    C

    D

    Kondisi dalam plat atap beton gas dengan lapisan bitumius A. Garis suhu B. Garis tegangan uap fase permulaan C. Garis tegangan uap fase berikutnya D. Garis tegangan uap gase terakhir

  • 6

    11. Diketahui Sebuah dinding beton, dengan ciri-ciri sebagai berikut : a. Tebal dinding 200 mm (m = 2400 kg/m

    3)

    b. Tebal lapisan isolasi busa buatan = 40 mm c. Suhu luar = 0 C d. Suhu dalam = 20 C e. t = 20 C - 0 C = 20 C f. Rv di dalam = 60 % g. Rv di luar = 80 % h. Untuk 1/i ditentukan = 0,13 i. Untuk 1/u ditentukan = 0,04 j. busa buatan = 40 k. beton = 1,86 l. busa buatan = 0,035

    Ditanya:

    a. Gambarkanlah garis suhu b. Gambarkanlah garis tegangan uap yang maksimal c. Gambarkanlah garis tegangan uap yang ada d. Apakah terjadi kondensasi di dalam konstruksinya ? e. Tunjukkanlah dimana letaknya! f. Jika lapisan isolaso berada di sisi luar, apakah masih akan terjadi

    kondensasi pada suhu dan data-data kelembaban yang sama?

    Telitilah pada hal ini !

    Penyelesaian :

    2

    2

    1

    1

    ddR

    W

    CmdR

    .143,1

    035,0

    04,0 2

    1

    11

    W

    CmdR

    .108,0

    86,1

    2,0 2

    2

    22

    108,0143,1 R

    W

    CmR

    .251,1

    2

    iu

    total Rk

    R

    111

    = 0,13 + 1,143 + 0,108 + 0,04

    = W

    Cm .421,1

    2

    Penurunan suhu :

    a) Pada lapisan udara yang tidak bergerak di sisi luar ;

    CCx 8,120421,1

    13,0

    b) Pada busa buatan ;

    CCx 1,1620421,1

    143,1

    c) Pada beton ;

    CCx 5,120421,1

    108,0

    d) Pada udara yang tidak bergerak di sisi luar ;

    CCx 6,020421,1

    04,0

    Bila di dalam konstruksi terdapat suatu tekanan uap sebesar 1400 Pa

    dan di luarnya sebesar 486 Pa, maka selisih antara dalam dan luar

    adalah 914 Pa.

    ( 1 Pa = 1 N/m2

    ; 1 mm Hg = 133,322 Pa )

    busa buatan = 40 x d = 40 x 0,04 = 1,6 beton = 35 x d = 35 x 0,20 = 7,0

    * 1400 Pa di dalam

    1,6 : 8,6 x 914 = 170 1400 170 = 1230 Pa Dalam 7,0 : 8,6 x 914 = 744 1230 744 = 486 Pa Konstruksi * 486 Pa di luar

  • 7

    Jika isolasi berada di sisi luar

    12. Diketahui: Konstruksi terdiri dari:

    1. 3 lapis penutup dari selaput kaca bituminous + 10 mm = 0.17 2. Papan atap 22 mm 3. Celah udara 4. Pasangan balok 5. Langit-langit kawat kasa yang diberi lapisan plester gips.

    Ditanyakan:

    - Berapakah daya tahan kalor (R) tanpa diisolasi dan setebal

    berapakah seharusnya isolasi dari busa ( = 0.031) untuk memenuhi kualitas baik?

    - Kemukakanlah dua cara, di mana anda dapat memasang isolasi dari busa buatan

    Jawaban:

    Menentukan daya tahan kalor tanpa isolasi dengan busa buatan (R)

    R =

    d

    R1 = 059.017.0

    01.0

    1

    1

    d

    w

    m C o2

    R2 = 095.023.0

    022.0

    2

    2

    d

    w

    m C o2

    R3 = 917.7024.0

    19.0

    3

    3

    d

    w

    m C o2

    R4 = 82.023.0

    19.0

    4

    4

    d

    w

    m C o2

    R5 = 018.08.0

    015.0

    3

    3

    d

    w

    m C o2

    R = R1 + R2 + R3 + R4+ R5

    = 0.059 + 0.095 + 7.917 + 0.82 + 0.018 = 8.175 w

    m C o2

  • 8

    Menentukan daya tahan kalor isolasi dengan busa buatan (R)

    R =

    d

    R1 = 059.017.0

    01.0

    1

    1

    d

    w

    m C o2

    R2 = 095.023.0

    022.0

    2

    2

    d

    w

    m C o2

    R3 = 129.6031.0

    19.0

    3

    3

    d

    w

    m C o2

    >>>>> busa buatan

    R4 = 82.023.0

    19.0

    4

    4

    d

    w

    m C o2

    R5 = 018.08.0

    015.0

    3

    3

    d

    w

    m C o2

    R = R1 + R2 + R3 + R4+ R5

    = 0.059 + 0.095 + 6.129 + 0.82 + 0.018 = 7.121 w

    m C o2

    Dari hasil analisis, dapat dinyatakan bahwa isolasi dengan

    menggunakan buasa buatan pada konstruksi di atas tidak

    diperlukan.

    13. Sebuah dinding tembok dari luar kedalam dibuat dari; 110 mm pasangan batu bata keras

    60 mm karet busa

    110 mm batu pasir kapur

    Ditanya;

    a. Apakah tembok ini memenuhi kelas kualitas baik berdasarkan NEN 1068?

    b. Kontruksikanlah garis suhu, garis tegangan uap maksimal dan garis tegangan uap yang ada

    c. Apakah pada peristiwa-peristiwa di atas terjadi kondensasi sebelah dalam? Andaikata iya, tunjukan letaknya.

    Penyelesaian

    a. Apakah tembok ini memenuhi kelas kualitas baik berdasarkan NEN 1068?

    R = d/ Rpas.bt.bta = 0,11/1,16 w/m.

    oC = 0,095 w/m.

    oC

    Rbusa = 0,06/0,17 w/m.oC = 0,353 w/m.

    oC

    Rbt.pasir.kpur = 0,11/1,51 w/m.oC = 0,073 w/m.

    oC

    Rtotal =Rp.bb. + Rbusa + Rbt.p.kpur

    Rtotal = 0,095 + 0,353 + 0,073

    = 0,521 w/m.oC

    Berdasarkan NEN 1068 tabel 4.1. kategori didinding SEDANG .

    b. Kontruksikanlah garis suhu, garis tegangan uap maksimal dan garis tegangan uap yang ada

    - Garis suhu Jumlah koefesien tembusan kalor Rt =0,521 w/m.

    oC

    1. Pada lapisan pasangan batu bata keras = (0,095/0,521)*30 = 5,47

    0C

    2. Pada lapisan busa buatan = (0,353/0,521)*30 = 20,32

    0C

    3. Pada lapisan batu pasir kapur =(0,073/0,521)*30 = 4,2

    0C

    - Garis Tegangan Uap Tahap kelembapan diluar 80% = 234 Pa.

    Tahap kelembapan didalam 60% = 1400 Pa.

    Maka selisih antara luar dan dalam = 1400 Pa -234Pa = 1166 Pa.

  • 9

    Lihat tabel 6 (buku fisika banguna, seri MTO; halaman 143)

    pasangan batu bata keras = 20 .d = 20 x 0,11 = 2,2 busa buatan = 70 .d = 70 x 0,06 = 4,2 batu pasir kapur = 13 .d = 13 x 0,11 = 1,43

    1400Pa di dalam kontruksi

    pas. batu bata keras = 6,327116683.7

    2,2x Pa 1400-327,6 = 1072,4 Pa

    busa buatan = 4,625116683.7

    2,4x Pa 1072,4-625,4 = 447 Pa

    batu pasir kapur = 213116683.7

    43,1x Pa 447-213= 234 Pa

    234 Pa di luar kontruksi

    14. Diketahui : Konstruksi yang terdiri dari :

    a. Lapisan bituminous = 10 mm = 3000 b. Lapisan busa buatan = 50 mm = 100 c. Lapisan beton bertulang (2500 kg/m3) = 120 mm = 35 d. R . V di luar = 80 % e. R . V di dalam = 60 % f. Suhu dalam = 20 C g. Suhu luar = -10 C h. t = 20 C (-10 C) = 30 C

    Ditanya :

    a. Apakah atap memenuhi tahap kualitas baik ? b. Gambarkanlah garis suhu, garis tegangan uap maksimal dan garis

    tegangan uap yang ada !

    c. Apakah pada peristiwa-peristiwa di atas terjadi kondensasi di dalam ? Bila ya, tunjukkanlah dimana !

    Penyelesaian:

    3

    3

    2

    2

    1

    1

    dddR

    W

    CmdR

    .059,0

    17,0

    01,0 2

    1

    11

    W

    CmdR

    .429,1

    035,0

    05,0 2

    2

    22

    W

    CmdR

    .052,0

    33,2

    12,0 2

    3

    3

    3

    R = 0,059 + 1,429 + 0,052

    W

    CmR

    .54,1

    2

    iu

    total Rk

    R

    111

    = 0,129 + 0,059 + 1,429 + 0,052 + 0,043

    = W

    Cm .712,1

    2

    Penurunan suhu :

    a) Pada lapisan udara yang tidak bergerak di sisi luar ;

    CCx 3,230712,1

    129,0

    b) Pada lapisan bituminous

    CCx 0,130712,1

    059,0

    dalam

    kontruksi

  • 10

    c) Pada busa buatan

    CCx 2530712,1

    429,1

    d) Pada beton bertulang

    CCx 9,030712,1

    052,0

    e) Pada lapisan udara yang tidak bergerak di sisi dalam

    CCx 8,030712,1

    043,0

    Bila di dalam konstruksi terdapat suatu tekanan uap sebesar 1400 Pa

    dan di luarnya sebesar 206 Pa, maka selisih antara dalam dan luar adalah

    1194 Pa.

    ( 1 Pa = 1 N/m2

    ; 1 mm Hg = 133,322 Pa )

    lapisan bituminous = 3000 x d = 3000 x 0,01 = 30 busa buatan = 100 x d = 100 x 0,05 = 5 beton bertulang = 35 x d = 35 x 0,12 = 4,2

    * 1400 Pa di dalam

    30 : 39,2 x 1194 = 914 1400 436 = 486 Pa 5 : 39,2 x 1194 = 152 486 152 = 334 Pa 4,2 : 39,2 x 1194 = 128 334 128 = 206 Pa * 206 Pa di luar Dalam Konstruksi

    15. a.

    Untuk kaca tunggal d = 0,005m, 0/81,0 CWm

    R = WCmCWm

    md/006,0

    /81,0

    005,0 020

    WCmu

    Ri

    Rtotal

    i

    u

    /176,004,0006,013,011

    13,01

    04,01

    02

    Penurunan suhu berjumlah :

    1. Pada CCxu 00 55,420176,0

    04,0

    2. Pada CCxd 001 68,020176,0

    006,0

    3. Pada CCxi 00 77,1420176,0

    13,0

    Jumlah : 200C

  • 11

    Gambar :

    b.

    Untuk d1 = 0,005m, 0/81,0 CWm

    Untuk d2 = 0,01m, Rcelah = 0,17 m2C0/W

    Untuk d3 = 0,005m, 0/81,0 CWm

    WCmu

    RRRi

    R

    i

    u

    WCmd

    R

    WCmR

    WCmd

    R

    total /352,004,0006,017,0006,013,011

    13,01

    04,01

    /006,081,0

    005,0

    /17,0

    /006,081,0

    005,0

    02

    321

    02

    3

    33

    02

    2

    02

    1

    11

    Penurunan suhu berjumlah :

    CCxiPada

    CCxPadad

    CCxPadad

    CCxPadad

    CCxuPada

    00

    00

    3

    00

    2

    00

    1

    00

    386,720352,0

    13,0

    34,020352,0

    006,0

    66,920352,0

    17,0

    34,020352,0

    006,0

    27,220352,0

    04,0

    Jumlah : 200C

  • 12

    16. Diketahui : a. Penampang mendatar sebuah kolom beton bertulang beserta kusen-

    kusen yang berhubungan dengan itu

    b. Penampang tegak lurus, sebuah latei yang di cor hingga rata dinding luar.

    Ditanya

    Perbaikilah konstruksi ini sedemikian rupa, sehingga tidak timbul

    jembatan-jembatan dingin !

    Penyelesaian:

    Pada umumnya penampang penampang berikut ini merupakan penampang sebuah balkon luar yang terbuat dari beton bertulang

    (sering disebut juga sebagai jembatan dingin).Sehingga untuk tidak timbul jembatan dingin, perlu dipasang sebuah isolasi pada balok dan

    di sebagian lantai.

    17. Diketahui : Dinding luar sebuah bangunan sekolah dibuat dari

    beton bertulang setebal 150 mm (m = 2500 kg/m3)

    Ditanya :

    a. Berapakah tebal isolasi busa buatan untuk dapat memenuhi kelas kualitas baik ?

    b. Jika busa ini dipasang di sebelah dalam atau di sebelah luar, apa sajakah yang akan menguntungkan dan yang merugikan ?

    c. Gambarkanlah bagi kedua kejadian garis suhunya, atas dasar + 20 C di dalam dan 0 C di luar !

    Penyelesaian :

    a) Untuk memenuhi kualitas baik dibutuhkan ketebalan isolasi buatan setebal 50 mm, maka ;

    W

    CmdRbusa

    .43,1

    035,0

    05,0 2

    sehingga,

    1,43 > 1,29 OK!

    ( sesuai dengan syarat daya tahan kalor minimal berdasarkan NEN

    1068 )

    b) Pada bagian sisi sebelah luar Keuntungannya, antara lain :

    1) Tidak terdapat kemungkinan bagi terjadinya kondensasi di dalam konstruksi atau kondensasi di bagian permukaan.

    2) Kalor yang terkumpul dalam material akan bertahan lebih lama 3) Di musim panas, beton akan terlindung terhadap pergantian

    suhu yang terlalu besar dan dengan demikian beton akan

    terhindar pula dari pemuaian yang melebihi batas.

    Kerugiannya, antara lain :

    Kita memerlukan lebih banyak waktu untuk memberikan suhu yang

    semestinya kepada suatu ruangan, karena kita pun akan terlebih

    dahulu memberikan suhu yang semestinya pada dinding beton.

    Pada bagian sisi sebelah dalam

    Keuntungannya, antara lain ;

    Pada saat penghangatan sedang berlangsung, maka tidak

    membutuhkan waktu yang terlampau lama, karena kini beton tidak

    perlu dikenakan penyesuaian suhu.

    Kerugiannya, antara lain :

    1) Kemungkinan terjadinya kondensasi di dalam konstruksi 2) Ruangan akan lebih cepat menjadi dingin, jika penghangatan

    diberhentikan.

    3) Pada saat musim panas, konstruksi tidak akan terlindung terhadap pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan oleh suhu.

    c) Suhu Dalam = + 20 C Suhu Luar = 0 C

    2

    2

    1

    1

    ddR

    W

    CmdR

    .081,0

    86,1

    15,0 2

    1

    11

    W

    CmdR

    .43,1

    035,0

    05,0 2

    2

    22

    R = 0,081 + 1,43 W

    CmR

    .511,1

    2

  • 13

    iu

    total Rk

    R

    111

    = 0,129 + 0,081 + 1,43 + 0,043

    = W

    Cm .683,1

    2

    Penurunan suhu :

    a) Pada lapisan udara yang tidak bergerak di sisi luar ;

    CCx 5,120683,1

    129,0

    b) Pada beton bertulang

    CCx 0,120683,1

    081,0

    c) Pada busa buatan

    CCx 1920683,1

    429,1

    d) Pada lapisan udara yang tidak bergerak di sisi dalam

    CCx 5,020683,1

    043,0

    18. Apakah yang kita maksudkan dengan suhu atap terbalik ?

    Kemukakanlah dari jenis atap ini hal-hal yang menguntungkan dan

    yang merugikan dengan bantuan sebuah sketsa konstruksi !

    Penyelesaian :

    Atap terbalik merupakan suatu konstruksi bentuk atap dimana

    perletakan beban atap di atas suatu titik atau lebih tepat pada bidang

    yang begitu kecil sehingga dianggap titik atau penggunaannya pada

    ruangan yang sempit.

    Keuntungannya :

    a) Meminimalkan suhu yang ada di dalam ruangan b) Lebih cepat dikerjakan

    Kerugiannya :

    a) Berat beban atap menjadi terpusat pada satu titik b) Bentuk atap terbalik cenderung lebih kurang aman, dibandingkan

    dengan bentuk atap pada umumnya.