faktor-faktor yang berhubungan dengan...

17
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN IBU DALAM PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK PERTIWI KOTA BANDA ACEH FACTORS RELATED TO MOTHER'S ACTIONS IN THE MAINTENANCE OF DENTAL HEALTH OF CHILDREN IN PERTIWI KINDERGARTEN AT BANDA ACEH Ratna Wilis* dan Nasri** dan Agus Hendra AL-R*** Jurusan Gigi Poltekkes Kemenkes RI Aceh, Jl. Soekarno-Hatta, Lampeunerut, Aceh Besar. Email : [email protected] ABSTRACT Aceh has a prevalence of 25,3% that have problems with oral health in pre-school age children, and the prevalence in Banda Aceh by 29,6%. Tooth decay can be prevented, then it becomes very important precautions, and maternal behavior in the maintenance of dental health of children is a priority because it is generally closer to the child's mother. The study aims to determine the factors associated with maternal action in the maintenance of dental health. The study design a survey conducted cross sectional, TK Pertiwi located in Banda Aceh with a sample as 72 people. Data collected included primary and secondary data. Univariate and bivariate data analysis using Chi-square test on CI 95%, and multivariate logistic regression. The results of the study are known by 59,7% of women in the maintenance bertindakan good dental health of children. Statistical results are known there is a relationship of knowledge (p=0,009 and OR=4,148), attitude (p=0,002 and OR=5,527), education level (p=0,008 and OR=5,435), many children (p=0,029 and OR=3,526) , ease of attainment (p=0,017 and OR=4,179) with the mother actions. Results of multivariate analysis to determine the level of mother's education is more dominant in the action associated with the maintenance of dental health kindergarten children with OR=6,202. The conclusion, there is a correlation between knowledge, attitude level of education, many children, place of ease with the action the mother health services in dental health care, the main factor is the variable level of mother's education plays an important role in the maintenance of dental health of children. Keywords: Action Mother, Child Dental Health Maintenance ABSTRAK Aceh mempunyai prevalensi sebesar 25,3% yang bermasalah dengan kesehatan gigi dan mulut pada umur anak pra sekolah, dan prevalensi di Kota Banda Aceh sebesar 29,6%. Kerusakan gigi dapat dicegah, maka tindakan pencegahan menjadi sangat penting, dan perilaku ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi anak menjadi prioritas karena umumnya ibu lebih dekat dengan anak. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi. Rancangan penelitian adalah survei yang dilakukan secara Crossectional, berlokasi di TK Pertiwi Kota Banda Aceh dengan jumlah sampel sebanyak 72 orang. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan skunder. Analisis data univariat dan bivariat menggunakan Chi-Square Test pada CI 95%, serta multivariate menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian diketahui sebesar 59,7% ibu bertindakan baik dalam pemeliharaan kesehatan gigi anak. Hasil statistik diketahui terdapat hubungan pengetahuan (p=0,009 dan OR=4,148), sikap (p=0,002 dan OR=5,527), tingkat pendidikan (p=0,008 dan OR=5,435), jumlah anak (p=0,029 dan OR=3,526), kemudahan pencapaian (p=0,017 dan OR=4,179) dengan tindakan ibu. Hasil analisis multivariate diketahui tingkat pendidikan ibu lebih dominan berhubungan dengan 109

Upload: doandieu

Post on 02-Jul-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Ratna Willis, Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Ibu.......... 109

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN

IBU DALAM PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI ANAK

DI TAMAN KANAK-KANAK PERTIWI

KOTA BANDA ACEH

FACTORS RELATED TO MOTHER'S ACTIONS IN THE MAINTENANCE

OF DENTAL HEALTH OF CHILDREN IN PERTIWI KINDERGARTEN

AT BANDA ACEH

Ratna Wilis* dan Nasri** dan Agus Hendra AL-R***

Jurusan Gigi Poltekkes Kemenkes RI Aceh, Jl. Soekarno-Hatta, Lampeunerut, Aceh Besar.

Email : [email protected]

ABSTRACT Aceh has a prevalence of 25,3% that have problems with oral health in pre-school age

children, and the prevalence in Banda Aceh by 29,6%. Tooth decay can be prevented, then it

becomes very important precautions, and maternal behavior in the maintenance of dental

health of children is a priority because it is generally closer to the child's mother. The study

aims to determine the factors associated with maternal action in the maintenance of dental

health. The study design a survey conducted cross sectional, TK Pertiwi located in Banda

Aceh with a sample as 72 people. Data collected included primary and secondary data.

Univariate and bivariate data analysis using Chi-square test on CI 95%, and multivariate

logistic regression. The results of the study are known by 59,7% of women in the maintenance

bertindakan good dental health of children. Statistical results are known there is a

relationship of knowledge (p=0,009 and OR=4,148), attitude (p=0,002 and OR=5,527),

education level (p=0,008 and OR=5,435), many children (p=0,029 and OR=3,526) , ease of

attainment (p=0,017 and OR=4,179) with the mother actions. Results of multivariate analysis

to determine the level of mother's education is more dominant in the action associated with

the maintenance of dental health kindergarten children with OR=6,202. The conclusion, there

is a correlation between knowledge, attitude level of education, many children, place of ease

with the action the mother health services in dental health care, the main factor is the

variable level of mother's education plays an important role in the maintenance of dental

health of children.

Keywords: Action Mother, Child Dental Health Maintenance

ABSTRAK

Aceh mempunyai prevalensi sebesar 25,3% yang bermasalah dengan kesehatan gigi dan

mulut pada umur anak pra sekolah, dan prevalensi di Kota Banda Aceh sebesar 29,6%.

Kerusakan gigi dapat dicegah, maka tindakan pencegahan menjadi sangat penting, dan

perilaku ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi anak menjadi prioritas karena umumnya ibu

lebih dekat dengan anak. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang

berhubungan dengan tindakan ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi. Rancangan penelitian

adalah survei yang dilakukan secara Crossectional, berlokasi di TK Pertiwi Kota Banda

Aceh dengan jumlah sampel sebanyak 72 orang. Data yang dikumpulkan meliputi data

primer dan skunder. Analisis data univariat dan bivariat menggunakan Chi-Square Test pada

CI 95%, serta multivariate menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian diketahui sebesar

59,7% ibu bertindakan baik dalam pemeliharaan kesehatan gigi anak. Hasil statistik

diketahui terdapat hubungan pengetahuan (p=0,009 dan OR=4,148), sikap (p=0,002 dan

OR=5,527), tingkat pendidikan (p=0,008 dan OR=5,435), jumlah anak (p=0,029 dan

OR=3,526), kemudahan pencapaian (p=0,017 dan OR=4,179) dengan tindakan ibu. Hasil

analisis multivariate diketahui tingkat pendidikan ibu lebih dominan berhubungan dengan

109

110 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 109 - 125

tindakan dalam pemeliharaan kesehatan gigi anak TK dengan OR=6,202. Kesimpulannya,

terdapat hubungan pengetahuan, sikap tingkat pendidikan, jumlah anak, kemudahan

ketempat pelayanan kesehatan dengan tindakan ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi,

dengan faktor utamanya adalah variabel tingkat pendidikan ibu sangat berperan dalam

pemeliharaan kesehatan gigi anak.

Kata Kunci : Tindakan Ibu, Pemeliharaan Kesehatan Gigi Anak

PENDAHULUAN

Masalah kesehatan gigi di Indonesia

mempunyai prevalensi cukup tinggi salah

satunya adalah penyakit kelainan jaringan

penyangga gigi (periodontal disease) dan

karies gigi (dental caries). Kedua penyakit

tersebut dapat menimbulkan gangguan

fungsi pengunyahan yang dapat

menyebabkan terganggunya penyerapan

dan pencernaan makanan sehingga

menyebabkan gigi berlubang yang tidak

dirawat akan menjadi gangren (busuk) dan

menjadi sumber infeksi (fokal infeksi)

yang dapat menimbulkan penyakit pada

organ tubuh lainnya.[1, 2]

Badan Kesehatan Dunia

menjadikan salah satu indikator status

kesehatan gigi di suatu negara dinyatakan

dengan prevalensi dan tingkat keparahan

penyakit periodental serta karies gigi.

Prevalensi menggambarkan penyebaran

penyakit, sedangkan tingkat atau derajat

keparahan menggambarkan beratnya

penyakit tersebut di masyarakat Indikator

derajat kesehatan gigi dan mulut pada

tahun 2000 adalah pada anak umur 5-6

tahun dinyatakan bebas karies > 50% atau

dengan istilah Decay Missing Filling -

Teeth (DMF - T=0) dan bebas penyakit

periodontal (Community Periodontal

Index of Treatment Needs / CPITN > 3

sextan sehat atau > 90%).[3]

Kerusakan gigi dapat dicegah secara

dini, maka tindakan pencegahan menjadi

sangat penting, dan perilaku ibu dalam

pemeliharaan kesehatan gigi anak menjadi

sangat penting karena umumnya ibu lebih

dekat dengan anak. Ibu dianggap sebagai

individu yang paling banyak waktu untuk

bertemu dengan anak. Ibu dianggap paling

mengerti dengan anak, sehingga dapat

melakukan pendekatan paling tepat untuk

membiasakan anak memelihara kesehatan

gigi dan mulutnya. Ibu sebaiknya

menanamkan perilaku kesehatan gigi dan

mulut yang sehat sedini mungkin kepada

anaknya.[4]

Menurut Gunarsa[5]

peran ibu dalam

keluarga antara lain memenuhi kebutuhan

psikologis dan psikis; merawat dan

mengurus keluarga dengan sabar; bersikap

mesra dan konsisten; pendidik yang

mampu mengatur dan mengendalikan

anak; sebagai contoh dan teladan dapat

Ratna Willis, Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Ibu.......... 111

memberi rangsangan dan pelajaran. Orang

tua terutama ibu mempunyai peran yang

sangat dominan dalam upaya pencegahan

penyakit gingivitis (radang gusi) ataupun

penyakit mulut lainnya. Peran ibu dalam

upaya meningkatkan kesehatan gigi dan

mulut anak dapat dilihat dari sikap dan

perilaku ibu serta perhatiannya terhadap

pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut

anaknya.

Menurut Green, bahwa tindakan

kesehatan gigi seseorang dipengaruhi oleh

faktor yang ada didalam diri individu

(internal) dan faktor yang ada diluar

individu (eksternal). Faktor yang ada di

dalam diri individu antara lain : umur,

tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap

dan nilai- nilai, sedangkan faktor yang ada

di luar individu antara lain : status

ekonomi keluarga, pekeijaan, fasilitas

pelayanan kesehatan, lingkungan

keluarga. Berdasarkan teori L.Green

bahwa faktor perilaku memberikan

kontribusi sebanyak 30% pada derajat

kesehatan masyarakat, dapat diartikan

bahwa orang atau kelompok dapat

terganggu kesehatannya karena kurangnya

dukungan perilaku yang baik serta

lingkungan yang sehat.[6]

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)

tahun 2007[7]

, menunjukan bahwa secara

umum yang bermasalah dengan kesehatan

gigi dan mulut yaitu sebesar 30,5%

dimana prevalensi untuk umur anak usia 4

– 6 tahun yaitu 25,3%. Sedangkan

prevalensi kesehatan gigi dan mulut untuk

Kota Banda Aceh yaitu sebesar 29,6%.

Sedangkan laporan dari Puskesmas

Bandar Raya menunjukan bahwa

terhitung Januari s/d Juli terdapat 24,5%

anak usia 4 – 6 tahun bermasalah dengan

kesehatan gigi dan mulut.

Berdasarkan uraian tersebut diatas,

maka perhatian terhadap perilaku ibu

dalam pemeliharaan kesehatan gigi anak

pra sekolah merupakan tuntutan yang

mendasar demi terwujudnya peningkatan

status kesehatan gigi anak dimasa

mendatang.

Dari data yang ada tersebut

menunjukan bahwa anak-anak

memerlukan pelayanan pencegahan dan

pengobatan secara dini. Apa bila hal ini

dibiarkan tanpa upaya menangani secara

tepat dikhawatirkan akan memberikan

dampak terhadap status kesehatan gigi

anak pada phase pertumbuhan menjadi

gigi tetap atau permanen.

Berdasarkan latar belakang dan

permasalahan di atas, maka dirumuskan

perumusan masalah pada penelitian ini

adalah “Bagaimanakah hubungan antara

pengetahuan, sikap, umur, pendidikan ibu,

jumlah anak dan kemudahan pencapaian

112 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 109 - 125

ketempat pelayanan kesehatan gigi dengan

tindakan ibu dalam pemeliharaan

kesehatan gigi anak?” dengan tujuan

kajiannya yaitu untuk memperoleh

informasi tindakan ibu mengenai

kesehatan gigi anak serta hubungannya

dengan faktor eksternal dan faktor internal

di TK Pertiwi Kota Banda Aceh Tahun.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini bersifat kuantitatif

yang dilakukan secara survei dengan

desain potong lintang (cross-sectional)

yaitu penelitian non-eksperimental

dalam rangka mempelajari korelasi

antara variabel bebas dan terikat

melalui pengujian hipotesa.[8]

Lokasi

Penelitian yaitu TK Pertiwi Kota Banda

Aceh, selain itu juga asumsi dari

tingginya masalah gigi dan mulut

(24,5%) yang dapat dilihat dari survei

pendahuluan dan data kunjungan pasien

ke poliklinik gigi puskesmas, dengan

waktu penelitian terhitung tanggal 11

s/d 20 Oktober 2010. Pengambilan

sampel dilakukan secara random

sampling, dimana untuk penentuan

besar sampel yang terambil dari

populasi agar terwakili[9]

, maka

digunakan rumus proporsi , sehingga

diperoleh besar sampel yang

dibutuhkan adalah sebanyak 72 ibu.

Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data primer yang

dikumpulkan secara wawancara

langsung menggunakan kuesioner. Data

sekunder yang terdiri demografi TK,

puskesmas dan lokasi puskesmas

diperoleh melalui studi dokumentasi

Khusus untuk daftar pertanyaan pada

variabel tindakan ibu, pengetahuan dan

sikap agar dapat menjadi instrumen

penelitian yang valid dan reliabel

sebagai alat pengumpul data dilakukan

uji validitas dan reliabilitas.

Kuesioner hasil uji coba dihitung

rehabilitasnya dengan menggunakan

"Reliability Anal is is Scale" (Alpha).

Dari hasil analisis didapatkan nilai

alpha total item pengetahuan 0,7209,

sikap 0,8040 dan perilaku 0,7742. Hasil

tersebut menyimpulkan kuesioner

reliabel dan layak digunakan sebagai

instrumen untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini

Data yang telah dikumpulkan

selanjutnya diolah dengan tahapan

sebagai berikut ; Editing (Pemeriksaan

data), Coding (Pemberian kode), Entry

(pemasukan data komputer), Cleaning

data entry. Analisis data dalam

penelitian ini dilakukan mulai

univariat, bivariat (Chi-Square CI:95%)

Ratna Willis, Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Ibu.......... 113

dan analisis multivariat (Regression

Binary Logistic Test)[10, 11]

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENELITIAN

Karakteristik Sampel

Berikut ini adalah distribusi keadaan

karakteristik yang dilihat berdasarkan

umur, pendidikan dan pekerjaan ibu

yang mempunyai anak di TK Pertiwi

Kota Banda Aceh.

Tabel 1. Distribusi Karakteristik

Sampel Berdasarkan Umur, Pendidikan

dan Pekerjaan Ibu (n=72).

Pada umumnya umur sampel

adalah 30 tahun kebawah yaitu sebesar

61,1%, sedangkan menurut jenis

pendidikan, setengah dari jumlah

sampel yaitu berpendidikan SMA yaitu

sebesar 50,0%. Dari tabel diatas juga

terlihat bahwa sampel dalam penelitian

lebih banyak yang Ibu Rumah Tangga

(IRT) yaitu sebesar 45,8%.

ANALISIS UNIVARIAT

Pengetahuan Ibu tentang Kesehatan

Gigi

Untuk mendapatkan gambaran

distribusi responden menurut

pengetahuan dibuat dua kategori

dengan menggunakan nilai median.

Berdasarkan kategori pengetahuan

tersebut, didapatkan gambaran

responden yang mempunyai

pengetahuan kurang dengan nilai skor

< 28 yaitu sebanyak 35 orang (48,6%)

dan sisanya dengan nilai skor > 28

yaitu sebanyak 37 orang (51,4%)

mempunyai pengetahuan yang baik.

Secara lebih jelas gambaran

distribusi firekuensi responden menurut

pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi

disajikan pada gambar berikut ini.

Gambar 1. Distribusi Pengetahuan

Ibu tentang Kesehatan Gigi (n=72)

Karakteristik Sampel f %

1. Umur - 30 tahun kebawah - Diatas 30 Tahun

44 28

61,1 38,9

2. Pendidikan - SMP - SMA - Akademi/PT

12 36 24

16,7 50,0 33,3

3. Pekerjaan - IRT - PNS - Swasta

33 16 23

45,8 22,2 32,0

114 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 109 - 125

Sikap Ibu tentang Kesehatan Gigi

Untuk mendapatkan gambaran

distribusi responden menurut sikap

dibuat dua kategori dengan

menggunakan nilai median, yaitu sikap

negatif dan sikap positif. Berdasarkan

kategori sikap tersebut, didapatkan

gambaran responden yang mempunyai

sikap negatif dengan nilai skor < 120

yaitu sebanyak 30 orang (42,7%) dan

sisanya dengan nilai skor > 120 yaitu

sebanyak sebanyak 42 orang (58,3%)

mempunyai sikap yang positif.

Gambar 2. Distribusi Sikap Ibu tentang

Kesehatan Gigi (n=72)

Umur Ibu

Gambaran distribusi responden

berdasarkan umur dibedakan dalam dua

kategori dengan menggunakan nilai

median, maka diketahui bahwa umur

kurang atau sama dengan 30 tahun

kebawah sebanyak 44 orang (61,1%)

dan sisanya sebanyak 28 orang (38,9%)

berumur diatas 30 tahun.

Gambar 3. Distribusi Umur Ibu (n=72)

Tingkat Pendidikan Ibu

Distribusi responden berdasarkan

pendidikan hanya dijumpai dua

kelompok katagori yaitu menengah dan

tinggi, berikut ini didapatkan gambaran

responden yang berpendidikan

menengah sebanyak 48 orang (66,7%)

dan sisanya sebanyak 24 orang (33,3%)

yaitu bependidikan tinggi.

Ratna Willis, Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Ibu.......... 115

Gambar 4. Distribusi Tingkat

Pendidikan Ibu (n=72)

Jumlah Anak dalam Keluarga

Distribusi responden berdasarkan

jumlah anak didapatkan jumlah anak

dari ibu yang terbanyak adalah 2 (dua)

anak dalam keluarga yaitu sebesar 31

orang (43,1%), sedangkan sisanya

bervariasi dari jumlah anak 1 (satu)

orang, 3 (tiga) orang dan 4 (empat)

orang dalam keluarga. Berdasarkan

data tersebut, maka dibedakan menjadi

dua kategori yaitu jumlah anak < 2

orang dalam keluarga yaitu sebanyak

49 orang (68,1%) dan sisanya sebanyak

23 orang (31,9%) adalah ibu yang

mempunyai jumlah anak > 2 orang.

Gambar 5. Distribusi Jumlah Anak

dalam Keluarga (n=72)

Kemudahan Pencapaian Ketempat

Pelayanan Kesehatan Gigi

Gambar 6. Distribusi Kemudahan

Pencapaian Kepelayanan

Kesehatan Gigi (n=72)

Distribusi responden berdasarkan

kemudahan pencapaian ke tempat

pelayanan kesehatan gigi yaitu;

Kelompok ibu yang mempunyai

kemudahan dalam pencapaian ketempat

pelayanan kesehatan gigi sebanyak 52

orang (72,2%), sedangkan sisanya

sebanyak 20 orang (27,8%) adalah

kelompok ibu yang mengalami

kesulitan dalam pencapaian ketempat

pelayanan kesehatan gigi.

Tindakan Ibu dalam Pemeliharaan

Kesehatan Gigi Anak

Untuk mengukur tindakan

responden dalam pemeliharaan

kesehatan gigi anak meliputi tindakan

116 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 109 - 125

yang dilakukan responden berkaitan

dengan membimbing anak dalam hal

membersihkan gigi, memberikan

makanan yang sehat untuk gigi serta

membawa anak kefasilitas kesehatan

gigi. Separuh responden dengan nilai

skor > 18 sebanyak 43 orang (59,7%)

adalah bertindakan baik dalam

pemeliharaan kesehatan gigi balita dan

sisanya dengan nilai skor < 18 sebanyak

29 orang (40,3%) bertindakan kurang

baik dalam pemeliharaan kesehatan gigi

balita.

Gambar 7. Distribusi Tindakan Ibu

dalam Pemelihaaan

Kesehatan Gigi Anak

(n=72)

Analisis bivariat dilakukan untuk

mengetahui hubungan atau keterkaitan

antara variabel bebas dengan variabel

terikat. Variabel bebas yang akan diuji

adalah : pengetahuan, sikap, umur,

pendidikan ibu, jumlah anak dan

kemudahan pencapaian ketempat

pelayanan kesehatan gigi, sedangkan

variabel terikat adalah tindakan ibu. Uji

statistik yang akan dilakukan adalah uji

beda proporsi dengan "Chi-Square",

dengan menjelaskan hubungan antar

variabel yaitu variabel bebas dengan

variabel terikat dengan CI 95%. Tabel

dibawah berikut ini menyajikan hasil

analisis bivariate yang berhubungan

dengan tindakan ibu dalam

pemeliharaan kesehatan gigi anak TK

Pertiwi di Kota Banda Aceh.

Tabel 2. Hubungan Variabel

Independen dengan Tindakan Ibu dalam

Pemeliharaan Kesehatan Gigi Anak di

TK Pertiwi Kota Banda Aceh (n=72)

*) Signifikan pada CI 95%

Variabel Independen

Tindakan Ibu Total OR

(P Value) Kurang Baik

f % f % f %

Pengetahuan - Kurang Baik - Baik

20

9

57,1 24,3

15 28

42,9 75,7

35 37

100,0 100,0

4,2

(0,009)*

Sikap - Negatif - Positif

19 10

63,3 23,8

11 32

33,7 76,2

30 42

100,0 100,0

5,5

(0,002)*

Umur Ibu - > 30 tahun - < 30 tahun

13 16

46,4 36,4

15 28

53,6 63,6

28 44

100,0 100,0

1,5

(0,547)

Pendidikan - Menengah - Tinggi

25

4

52,1 16,7

23 20

47,9 83,3

48 24

100,0 100,0

5,4

(0,008)*

Jumlah Anak - > 2 orang - < 2 orang

14 15

60,9 30,6

9

34

39,1 69,4

23 49

100,0 100,0

3,5

(0,029)*

Kemudahan - Sulit - Mudah

13 16

65,0 30,8

7

36

35,0 69,2

20 52

100,0 100,0

4,2

(0,017)*

T o t a l 29 40,3 43 59,7 72 100,0

Ratna Willis, Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Ibu.......... 117

Hubungan Pengetahuan Ibu dengan

Tindakan Ibu dalam Pemeliharaan

Kesehatan Gigi Anak

Hasil penelitian menunjukan

bahwa ibu yang berpengetahuan baik

sebesar 75,7% mempunyai tindakan

yang baik dalam pemeliharaan

kesehatan gigi anak. Hasil uji statistik

dengan Chi-Square Test, diperoleh nilai

p = 0,009 ( p < α ) sehingga Ho ditolak

dan Ha diterima, hal ini berarti bahwa

pada CI : 95% ada hubungan yang

signifikan antara pengetahuan dengan

tindakan ibu dimana nilai OR = 4,

artinya ibu yang berpengetahuan baik 4

kali akan bertindakan baik bila

dibandingkan dengan ibu yang

mempunyai pengetahuan kurang baik

dalam pemeliharaan kesehatan gigi

anak di TK Pertiwi Kota Banda Aceh

tahun 2010.

Hubungan Sikap Ibu dengan

Tindakan Ibu dalam Pemeliharaan

Kesehatan Gigi Anak di TK Pertiwi

Kota Banda Aceh Tahun 2010

Hasil penelitian diketahui bahwa

proporsi ibu yang sikap positif dan

mempunyai tindakan yang baik sebesar

76,2%, proporsi ini lebih besar jika

dibandingkan dengan ibu yang sikap

negatif dan mempunyai tindakan yang

kurang baik yaitu sebesar 63,3%. Hasil

uji statistik dengan Chi-Square Test,

diperoleh nilai p = 0,002 ( p < α )

sehingga Ho ditolak dan Ha diterima,

hal ini berarti bahwa pada CI : 95% ada

hubungan yang signifikan antara sikap

dengan tindakan ibu dimana nilai OR =

4, artinya ibu yang mempunyai sikap

positif 6 kali akan bertindakan baik bila

dibandingkan dengan ibu yang

mempunyai sikap negatif dalam

pemeliharaan kesehatan gigi anak di TK

Pertiwi Kota Banda Aceh tahun 2010.

Hubungan Umur Ibu dengan

Tindakan Ibu dalam Pemeliharaan

Kesehatan Gigi Anak

Proporsi ibu yang berusia 30

tahun kebawah dan bertindakan baik

sebesar 63,6%. Demikian juga halnya

dengan ibu yang berusia diatas 30

tahun ternyata sebesar 53,6%

mempunyai tindakan yang baik dalam

pemeliharaan kesehatan gigi anak.

Hasil uji statistik dengan Chi-Square

Test, diperoleh nilai p = 0,547 ( p > α )

sehingga Ho diterima dan Ha ditolak,

hal ini berarti bahwa pada CI : 95%

tidak ada hubungan yang signifikan

antara umur ibu dengan tindakan ibu

dimana nilai OR =2, artinya walaupun

secara statistik tidak ada hubungan

tetapi secara proporsional ibu yang

berusia 30 tahun kebawah 2 kali akan

bertindakan baik bila dibandingkan

118 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 109 - 125

dengan ibu yang berusia diatas 30

tahun dalam pemeliharaan kesehatan

gigi anak di TK Pertiwi Kota Banda

Aceh tahun 2010.

Hubungan Pendidikan Ibu dengan

Tindakan Ibu dalam Pemeliharaan

Kesehatan Gigi Anak

Dari hasil penelitian diketahui

bahwa proporsi ibu yang mempunyai

pendidikan tinggi dan mempunyai

tindakan yang baik sebesar 83,3%,

proporsi ini lebih besar jika

dibandingkan dengan ibu yang

berpendidikan menengah dan

mempunyai tindakan yang kurang baik

yaitu sebesar 52,1%. Hasil uji statistik

dengan Chi-Square Test, diperoleh nilai

p = 0,008 ( p < α ) sehingga Ho ditolak

dan Ha diterima, hal ini berarti bahwa

pada CI : 95% ada hubungan yang

signifikan antara tingkat pendidikan

dengan tindakan ibu dimana nilai OR =

5, artinya ibu yang berpendidikan

tinggi 5 kali akan bertindakan baik bila

dibandingkan dengan ibu yang

berpendidikan menengah dalam

pemeliharaan kesehatan gigi anak di

TK Pertiwi Kota Banda Aceh tahun

2010.

Hubungan Jumlah Anak dengan

Tindakan Ibu dalam Pemeliharaan

Kesehatan Gigi Anak

Berdasarkan hasil penelitian

diketahui bahwa proporsi ibu yang

mempunyai anak 2 orang kebawah dan

mempunyai tindakan yang baik sebesar

69,4%, proporsi ini sedikit lebih besar

jika dibandingkan dengan ibu yang

mempunyai anak diatas 2 orang dan

mempunyai tindakan yang kurang baik

yaitu sebesar 60,9%. Hasil uji statistik

dengan Chi-Square Test, diperoleh nilai

p = 0,029 ( p < α ) sehingga Ho ditolak

dan Ha diterima, hal ini berarti bahwa

pada CI : 95% ada hubungan yang

signifikan antara jumlah anak dengan

tindakan ibu dimana nilai OR = 4,

artinya ibu yang mempunyai anak 2

orang kebawah 4 kali akan bertindakan

baik bila dibandingkan dengan ibu yang

mempunyai anak diatas 2 orang dalam

pemeliharaan kesehatan gigi anak di TK

Pertiwi Kota Banda Aceh tahun 2010.

Hubungan Kemudahan Pencapaian

Kepelayanan Kesehatan Gigi dengan

Tindakan Ibu dalam Pemeliharaan

Kesehatan Gigi Anak

Hasil penelitian menunjukan

proporsi ibu yang mempunyai

kemudahan dalam pencapaian ketempat

pelayanan kesehatan gigi dan

Ratna Willis, Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Ibu.......... 119

mempunyai tindakan yang baik sebesar

69,2%, proporsi ini sedikit lebih besar

jika dibandingkan dengan ibu yang

mempunyai kesulitan dalam pencapaian

ketempat pelayanan kesehatan gigi dan

mempunyai tindakan yang kurang baik

yaitu sebesar 65,0%. Hasil uji statistik

dengan Chi-Square Test, diperoleh nilai

p = 0,017 ( p < α ) sehingga Ho ditolak

dan Ha diterima, hal ini berarti bahwa

pada CI : 95% ada hubungan yang

signifikan antara kemudahan

pencapaian ketempat pelayanan

kesehatan gigi dengan tindakan ibu

dimana nilai OR = 4, artinya ibu yang

mudah dalam pencapaian ketempat

pelayanan kesehatan gigi 4 kali akan

bertindakan baik bila dibandingkan

dengan ibu yang mempunyai kesulitan

pencapaian ketempat pelayanan

kesehatan dalam pemeliharaan

kesehatan gigi anak.

Faktor Dominan terhadap Tindakan

Ibu dalam Pemeliharaan Kesehatan

Gigi Anak

Pada penelitian ini analisis yang

digunakan adalah dengan regresi

logistik ganda. Variabel bebas yang

diikut sertakan dalam uji ini adalah

variabel yang mempunyai nilai p < 0,25

pada analisis bivariat (Chi-Squate Test

dengan CI : 95%). Dengan demikian

variabel independen yang menjadi

kandidat untuk di uji regresi logistik

ganda ini adalah pengetahuan, sikap,

tingkat pendidikan, jumlah anak, dan

kemudahan pencapaian kepelayanan

kesehatan gigi. Dalam pemodelan ini

semua kandidat dicobakan secara

bersama-sama, kemudian variabel yang

memilki nilai p-Value > 0,05 akan

dikeluarkan secara berurutan dimulai

dari nailai p-Value terbesar (backward

selection).

Tabel 3. Uji Regressi Logistik Ganda Untuk Identifikasi Variabel Yang Akan

Masuk Dalam Model Dengan P < 0,05.

*) Dikeluarkan secara bertahap (backward selection)

Variabel independen B P OR 95% CI

Pengetahuan Sikap Tingkat Pendidikan Jumlah Anak Kemudahan Pencapaian Constant

0,546 0,818 1,568 1,133 1,410

-7,995

0,516* 0,338* 0,037 0,086* 0,034

0,000

1,727 2,265 4,798 3,104 4,096 0,000

0,332 – 8,982 0,426 – 12,051 1,101 – 20,908 0,853 – 11,293 1,110 – 15,115

120 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 109 - 125

Setelah dikeluarkan variabel

dengan nilai p 0,05 secara bertahap,

maka hanya diperoleh dua variabel

yang akan masuk sebagai kandidat

model yaitu tingkat pendidikan ibu dan

kemudahan pencapaian kepelayanan

kesehatan gigi.

Tabel 4. Hasil Akhir Analisis Regresi Logistik Ganda Pemodelan Faktor Tindakan

Ibu dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi Anak di TK Pertiwi Kota Banda

Aceh

Perolehan untuk pemodelan

regresi dalam bentuk persamaan

sebagai berikut :

Y = -4,641 + 1,825 tingkat pendidikan

+ 1,578 kemudahan pencapaian

ke pelayanan kesehatan gigi

Dalam model diatas didapatkan

suatu turunan perhitungan matematik

tentang probabilitas ibu untuk

bertindakan baik adalah :

Secara keseluruhan model ini

dapat memprediksikan tinggi atau

rendahnya pengaruh faktor risiko dalam

hubungannya dengan tindakan ibu

dalam pemeliharaan kesehatan gigi

anak sebesar 70,8% (Overal Percentage

70,8%).

Uji statistik untuk koefesien

regresi di ketahui nilai p adalah sebesar

0,006 untuk tingkat pendidikan dan

0,010 untuk kemudahan pencapaian

kepelayanan kesehatan gigi. Jadi pada

alpha 5% ada hubungan linier antara

tingkat pendidikan ibu dengan tindakan

ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi

Variabel B SE Wald df Sig. Exp (B)

95% CI

Tingkat Pendidikan Kemudan Pencapaian Constant

1,825 1,578

-4,641

0,66 0,62 1,49

7,54 6,56 9,73

1 1 1

0,006 0,010 0,002

6,20 4,84 0,01

1,686-22,806 1,449-16,197

Overal percentage 70,8%

1

Y =

1 + e (-4,641 + 1,825 tingkat pendidikan + 1,578 kemudahan pencapaian

)

Ratna Willis, Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Ibu.......... 121

anak dengan nilai OR = 6,20 yang

berarti bahwa tindakan ibu yang kurang

baik dalam pemeliharaan kesehatan gigi

anak disebabkan sebesar 6 kali oleh

tingkat pendidikan ibu yang menengah,

dan ada hubungan linier antara

kemudahan pencapaian kepelayanan

kesehatan gigi dengan tindakan ibu

dalam pemeliharaan kesehatan gigi

anak dengan nilai OR = 4,84 yang

berarti bahwa tindakan ibu yang kurang

baik dalam pemeliharaan kesehatan gigi

anak disebabkan sebesar 4 kali oleh ibu

yang mempunyai kesulitan dalam

pencapaian kepelayanan kesehatan gigi

di TK Pertiwi Kota Banda Aceh tahun

2010.

Selanjutnya, bila dilihat faktor mana

yang paling dominan pengaruhnya

dengan tindakan ibu dalam

pemeliharaan kesehatan gigi anak

didapat bahwa tingkat pendidikan ibu

merupakan variable predictor yang

paling dominan. Besar nilai OR

variable ini paling tinggi diantara

variable lainnya. Makin besar nilai OR,

makin besar pula kemungkinan faktor

resiko tersebut menyebabkan ibu

bertindakan kurang baik dalam

pemeliharaan kesehatan gigi anak.

Besarnya nilai OR ini sudah dikontrol

oleh variabel lainnya yaitu kemudahan

pencapaian ketempat pelayanan

kesehatan gigi.

PEMBAHASAN

Tindakan Ibu dalam Pemeliharaan

Kesehatan Gigi Anak

Tindakan ibu mengenai

pemeliharaan kesehatan gigi balita

adalah segala tindakan yang dilakukan

ibu berkaitan dengan pemeliharaan

kesehatan gigi balita. Hasil penelitian

ternyata bahwa kelompok ibu dengan

kategori tindakan baik sebesar 59,7%

sedangkan kelompok ibu dengan

kategori tindakan kurang baik sebesar

40,3%, dapat dikatakan bahwa tindakan

ibu-ibu yang mempunyai anak sudah

cukup baik dalam pemeliharaan

kesehatan gigi anak di TK Pertiwi Kota

Banda Aceh tahun 2010.

Hasil penelitian ini sesuai

dibandingkan dengan hasil penelitian

Budiharto (1993/1994) di DKI Jakarta

(70,1 %) dan apabila dibandingkan

dengan hasil penelitian Soetiarto (1996)

di Tangerang dan Depok juga masih

rendah (> 65 %). Adanya perbedaan

tersebut mungkin saja, oleh karena

sampel yang berbeda dan masih banyak

faktor-faktor lain penyebab atau

pengaruh tindakan ibu

122 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 109 - 125

Bila gambaran tindakan ibu,

dikaitkan dengan pengetahuan dan

sikap, ternyata bahwa ibu yang

mempunyai pengetahuan baik dan

bertindakan baik sebesar 75,7% sedikit

lebih rendah proporsinya, dibandingkan

dengan ibu yang mempunyai sikap

positif dan bertindakan baik yang

proporsinya sebesar 76,2%,

kemungkinan ini dapat disebabkan

kurangnya pemahaman dan motivasi

ataupun dorongan dari lingkungan

keluarga baik suami maupun orang lain

disekitarnya. Dapat pula terjadi karena

pemahaman yang kurang atau persepsi

ibu bahwa kesehatan gigi tersebut tidak

terlalu membahayakan bagi dirinya,

sehingga bila tidak terdesak dengan

keadaan, misalnya merasakan sakit gigi

yang hebat baru melakukan pencarian

pengobatan, sehingga dapat dikatakan

walaupun lebih dari separuh ibu-ibu

mempunyai sikap yang baik, tetapi

tidak dilandasi dengan pengetahuan

yang baik maka tindakannyapun kurang

baik.[12]

Teori Snehandu, yang

menyatakan bahwa tindakan merupakan

fungsi dari niat, dukungan sosial dan

masyarakat sekitarnya, ada atau tidak

adanya informasi tentang kesehatan

atau fasilitas kesehatan, otonomi

peribadi orang yang bersangkutan

dalam hal mengambil keputusan serta

situasi yang memungkinkan untuk

bertindak atau tidak bertindak[6]

Sabagai contoh seorang ibu tidak

membawa anaknya pergi kepelayanan

kesehatan gigi, mungkin karena tidak

ada minat dan niat untuk pergi

(behavior intention) atau barangkali

juga karena tidak ada dukungan dari

keluarga atau masyarakat sekitarnya

(social support) mungkin juga kurang

atau tidak memperoleh informasi yang

benar dan kuat (accessebility of

information) tentang pemeliharaan

kesehatan gigi mungkin juga ia tidak

mempunyai kebebasan untuk

menentukan, sehingga tergantung

suami, orang tua atau orang yang

disegani (persona! autonomy) dan atau

juga disebabkan karena situasi dan

kondisi yang tidak memungkinkan

(action situation).[13]

Dari hasil uji regresi logistik,

ternyata bahwa tindakan ibu dalam

pemeliharaan kesehatan gigi anak di TK

Pertiwi Kota Banda Aceh berhubungan

erat dengan tingkat pendidikan dan

kemudahan seseorang dalam

pencapaian ketempat pelayanan

kesehatan gigi; dari kedua faktor

tersebut maka faktor yang paling

Ratna Willis, Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Ibu.......... 123

dominan mempengaruhi tindakan ibu

adalah faktor tingkat pendidikan ibu.

Hal ini dapat diartikan bahwa

seorang ibu yang mempunyai tingkat

pendidikan tinggi akan lebih

bertindakan baik dalam pemeliharaan

kesehatan gigi anak, karena pada

umumnya ibu yang berpendidikan

tinggi akan mempunyai sikap yang

postif, pengetahuan yang baik sehingga

bisa bertindakan dengan baik dalam

pemeliharaan kesehatan gigi anak di TK

Pertiwi Kota Banda Aceh.

KESIMPULAN

Tindakan ibu-ibu yang

mempunyai anak di TK Pertiwi Kota

Banda Aceh sebesar 59,7% adalah baik,

dan hanya sebesar 40,3% yang

bertindakan kurang baik dalam

pemeliraan kesehatan gigi anak taman

kanak-kanak.

Tindakan ibu daam pemeliharaan

kesehatan gigi anak berhubungan

dengan pengetahuan (p=0,009 dan

OR=4,148), berhubungan dengan sikap

(p=0,002 dan OR=5,527), berhubungan

dengan tingkat pendidikan (p=0,008

dan OR=5,435), berhubungan dengan

jumlah anak (p=0,029 dan OR=3,526),

berhubungan dengan kemudahan

pencapaian ke pelayanan kesehatan

(p=0,017 dan OR=4,179), tetapi tidak

ada hubungan dari faktor umur ibu

(p=0,547 dan OR=1,5).

Hasil pemodelan diketahui faktor

dominan yaitu pendidikan ibu yang

signifikan berhubungan dengan

tindakan ibu dalam pemeliharaan

kesehatan gigi anak di TK Pertiwi Kota

Banda Aceh (OR = 6), setelah dikontrol

variabel kemudahan akses ketempat

pelayanan kesehatan gigi.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih disampaikan

kepada Tim Pakar serta Tim Editor

Nasuwakes Poltekkes Kemenkes Aceh

yang telah memberikan arahan untuk

kesempurnaan penulisan hasil penelitian

ini, kemudian ucapan terima kasih juga

disampaikan kepada Poltekkes Kemenkes

Aceh, selaku penyedia anggaran dan

memonitoring pelaksanaan penelitian ini.

Terima kasih kami ucapkan kepada

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda

Aceh, Kepala Puskesmas di Wilayah

Kota Banda Aceh yang turut membantu

memperlancar jalannya penelitian ini.

Semoga bantuan yang diberikan

mendapat imbalan dari Allah SWT.

DAFTAR PUSTAKA

1. Axelsson P., 1999. An Introduction

to Risk Prediction and

124 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 109 - 125

Preventive Dentistry. Chicago:

Quinressence Publishing Co.,

Inc., 113-114.

2. Richmond, S., Chesnutt, I., Shennan,

J., Brown, R., 2007. The

Relationship of Medical and

Dental Factors to Perceived

General and Dental Health.

Community Dental Oral

Epidemiology: 89-97.

3. Peterson, P.E., 2003. The Role of the

WHO Global Oral Health

Programme. African Journal

of Oral Health: 2-16.

4. Nurani.S ; Heriandi.S; Hendarlin.S,

1999.Sikap dan Perhatian

Orang Tua terhadap

Kesehatan Mulut Anak Pra

sekolah. Jurnal Kedokteran

Gigi FKG Universitas

Padjadjaran Vol.II.No.3 & 4

5. Gunarsa, Singgih. D, 1991. Psikologi

Praktis: Anak, Remaja dan

keluarga, Gunung Mulia

Jakarta.

6. Notoatmodjo, 1993. Pendidikan

Kesehatan dan Ilmu Perilaku

Kesehatan. Percetakan Andi

Offset, Yogyakarta, 1993

7. Depkes RI, 2007. Riset Kesehatan

Dasar Tahun 2007 Untuk

Wilayah Provinsi Aceh. Dinkes

Provinsi Aceh.

8. Arikunto, S. 2006. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek. Rineka Cipta. Jakarta.

9. Lemeshow, S., Hosmer, DW., Klar,

J., & Lwanga, SK. 1997. Besar

Sampel dalam Penelitian

Kesehatan. Editor: Dibyo

Pramono dan Hari Kusnanto.

Gadjah Mada University Press.

Yogyakarta.

10. Howel, DC., 2007. Fundamental

Statistics for the Behavioral

Sciences, Sixth Edition.

Belmont, CA: Wadsworth

Press, A Cengage Imprint.

11. Ghozali, Imam., 2009. Aplikasi

Multivariate Dengan Program

SPSS. Badan Penerbit

Universitas Diponegoro.

Semarang

12. Octiara, E., dan Roesnawati, Y.,

2001. Karies Gigi, Oral

Higiene dan Kebiasaan

Membersihkan Gigi pada

Anak-Anak Panti Karya

Pungai di Binjai. Fakultas

Kedokteran Gigi UI; 6(1): 18-

23.

Ratna Willis, Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Ibu.......... 125

13. Richmond, S., Chesnutt, I., Shennan,

J., Brown, R., 2007. The

Relationship of Medical and

Dental Factors to Perceived

General and Dental Health.

Community Dental Oral

Epidemiology: 89-97.