faktor ekstern penyebab kecacatan pada bayi
DESCRIPTION
pptTRANSCRIPT
Hingga awal 1940-an, diduga bahwa cacat kongenital terutama disebabkan oleh faktor keturunan.
Setelah Gregg menemukan bahwa penyakit campak Jerman yang menyerang seorang ibu selama awal kehamilan menyebabkan kelainan pada mudigah, tiba-tiba menjadi jelas bahwa kelainan kongenital pada manusia juga dapat disebabkan oleh faktor lingkungan.
Faktor Ekstern Penyebab Kecacatan Pada Bayi
Pengamatan oleh Lenz yang mengaitkan cacat pada tungkai dengan obat sedatif thalidomide pada tahun 1961, memperjelas bahwa obat-obatan dapat melintasi plasenta dan menimbulkan cacat lahir.
Sejak saat itu, banyak bahan diketahui sebagai teratogen (faktor yang menyebabkan cacat).
1. Agen-agen Infektif 2. Radiasi 3. Zat-zat kimia4. Penyakit ibu5. Defisiensi nutrisi6. Emosi
Faktor – faktor Ekstern
,
AGEN-AGEN INDUKTIF
Berawal dari dugaan Gregg bahwa virus ini dapat menimbulkan kelainan-kelainan konginetal pada anaknya.
Telah dipastikan bahwa virus rubella dapat menyebabkan malformasi pada mata, telinga, jantung dan gigi.
Rubella atau Campak Jerman
Jenis-jenis kelainan tersebut ditentukan oleh tingkat perkembangan mudigah pada saat terjadinya infeksi. Kelainan antung timbul sebagai infeksi pada
minggu keenam sampai kesembilan kehamilan
Kelainan gigi timbul sebagai infeksi pada minggu keenam sampai kesembilan kehamilan
Katarak timbul sebagai infeksi pada minggu keenam kehamilan
Ketulian timbul sebagai infeksi pada minggu kesembilan kehamilan
.
Rubella
Dalam dekade terakhir ini, terjadi 2 kemajuan penting dalam bidang kedokteran:1. Uji laboratorium untuk mengetahui apakah
penderita kebal terhadap virus rubella ini. 2. Penemuan bahwa virus menginfeksi janin
melalui plasenta dan infeksi tersebut dapat berlangsung hingga setelah lahir. Vaksin yang aman telah dikembangkan dan diuji cobakan.
.
Hanya ada sedikit laporan dalam kepustakaan yang memperlihatkan bahwa penularan janin oleh herpes simpleks kadang –kadang terjadi di dalam rahim.
Akan tetapi, biasanya anak-anak mendapatkan infeksi dari ibunya saat lahir sebagai suatu penyakit kelamin dan gejala baru berkembang pada 3 minggu pertama kehidupan.
Virus Herpes Simpleks
Merupakan infeksi parasit protozoa Toxoplasma gondii pada ibu.
Didapatkan dari daging yang kurang matang, binatang peliharaan (kucing) dan tanah yang tercemar oleh tinja.
Anak yang terserang dapat mengalami kalsifikasi otak, hidrosefalus atau keterbelakangan jiwa.
Toksoplasmosis
Ibu hamil yang diradiasi sinar X (untuk terapi dan diagnosa) ada yang melahirkan bayi cacat pada otak.
Mineral radioaktif tanah sekeliling berhubungan erat dengan bayi cacat lahir di daerah bersangkutan.
RADIASI
Berbagai macam obat yang diminum ibu waktu hamil dapat menimbulkan cacat pada janin.
Sebuah penelitian Lembaga Kesehatan Nasional mengungkapkan bahwa pada wanita hamil, ditemukan 900 macam obat yang diminum, dengan rata-rata 4 macam setiap individu.
ZAT-ZAT KIMIA
Aminopterin, antagonis terhadap asam folat, dipakai untuk menggugurkan janin.
Thalidomide, untuk obat penenang dan pusing.
Anticonvulsant, sebagai obat tawar sakit ayan pada ibu.
ZAT-ZAT KIMIA
Gangguan metabolisme karbohidrat selama kehamilan pada ibu yang menderita diabetes menyebabkan insiden lahir mati yang tinggi, kematian bayi baru lahir, janin yang terlalu dan malformasi kongenital.
Berbagai ragam kelainan kelainan telah ditemukan, termasuk kelainan jantung, rangka dan susunan saraf pusat.
PENYAKIT IBU
Ibu yang defisiensi vitamin/hormon dapat menimbulkan cacat pada janin yang sedang dikandung.
Defisiensi : Vitamin A = Cacat mata Vitamin B kompleks, C, D = kelainan pada
tulang/rangka Hormon tiroksin = cretinisme Hormon somatotropin = dwarfisme
DEFISIENSI NUTRISI
Emosi ibu bisa disebabkan oleh stress semasa hamil.
Emosi ibu terhadap bayi secara embriologis tidak ada hubungannya.
Rangsangan stress menyebabkan hipotalamus menyekresikan hormon pelepas yang merangsang pituitari anterior untuk melepaskan hormon tropik ACTH. Ketika ACTH mencapai korteks adrenal melalui darah, hormon tersebut merangsang sel-sel endokrin mensintesis kortikosteroid.
EMOSI