epilepsi.ppt

33
Epilepsi Epilepsi dr. R. A. Neilan Amroisa, dr. R. A. Neilan Amroisa, M.Kes., Sp.S M.Kes., Sp.S

Upload: dada-doni

Post on 08-Apr-2016

49 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Epilepsi.ppt

TRANSCRIPT

Page 1: Epilepsi.ppt

EpilepsiEpilepsidr. R. A. Neilan Amroisa, M.Kes., dr. R. A. Neilan Amroisa, M.Kes.,

Sp.SSp.S

Page 2: Epilepsi.ppt

DefinisiDefinisiSuatu keadaan yg ditandai oleh Suatu keadaan yg ditandai oleh

bangkitan (seizure) berulang sbg bangkitan (seizure) berulang sbg akibat dari adanya gangguan fx otak akibat dari adanya gangguan fx otak scr intermiten yg disebabkan oleh scr intermiten yg disebabkan oleh lepas muatan listrik abnormal & lepas muatan listrik abnormal & berlebihan di neuron scr paroksismal berlebihan di neuron scr paroksismal didasari oleh bebagai etiologididasari oleh bebagai etiologi

Page 3: Epilepsi.ppt

DefinisiDefinisiBangkitan Epilepsi (Epileptic Seizure)Bangkitan Epilepsi (Epileptic Seizure)Manifestasi klinik dari bangkitan serupa Manifestasi klinik dari bangkitan serupa

(stereotipik) berlangsung scr mendadak & (stereotipik) berlangsung scr mendadak & sementara dgn atau tanpa perubahan sementara dgn atau tanpa perubahan kesadaran, disebabkan oleh hiperaktivitas kesadaran, disebabkan oleh hiperaktivitas sekelompok sel saraf di otaksekelompok sel saraf di otak

Sindrom EpilepsiSindrom EpilepsiSekumpulan gejala & tanda klinik epilepsi yg Sekumpulan gejala & tanda klinik epilepsi yg

terjadi scr bersama-sama yg berhubungan terjadi scr bersama-sama yg berhubungan dgn etiologi, umur, awitan, jenis bangkitan, dgn etiologi, umur, awitan, jenis bangkitan, faktor pencetus dan kronisitasfaktor pencetus dan kronisitas

Page 4: Epilepsi.ppt

KlasifikasiKlasifikasiILAE 1981ILAE 19811.1. Bangkitan Parsial Bangkitan Parsial

- Bangkitan parsial sederhana- Bangkitan parsial sederhana- Bangkitan parsial kompleks - Bangkitan parsial kompleks - Bangkitan parsial yg menjadi umum - Bangkitan parsial yg menjadi umum sekundersekunder

2.2. Bangkitan Umum : lena, mioklonik, klonik, Bangkitan Umum : lena, mioklonik, klonik, tonik, tonik klonik, atoniktonik, tonik klonik, atonik

3.3. Tak tergolongkanTak tergolongkanILAE 1989 untuk sindrom epilepsiILAE 1989 untuk sindrom epilepsi

Page 5: Epilepsi.ppt

EtiologiEtiologi1.1. IdiopatikIdiopatik : : penyebab tidak diketahui, penyebab tidak diketahui,

umumnya mempunyai predisposisi umumnya mempunyai predisposisi genetikgenetik

2.2. KriptogenikKriptogenik : : dianggap simtomatik tetapi dianggap simtomatik tetapi penyebabnya belum diketahuipenyebabnya belum diketahui→ → Sindrom West, Sindrom Lennox Gestaut, Sindrom West, Sindrom Lennox Gestaut, epilepsi mioklonikepilepsi mioklonik

3.3. SimtomatikSimtomatik : : disebabkan kelainan/lesi pada disebabkan kelainan/lesi pada SSP ex: trauma kepala, infeksi SSP, kelainan SSP ex: trauma kepala, infeksi SSP, kelainan kongenital, SOL, GPDO, toksik, metabolik, kongenital, SOL, GPDO, toksik, metabolik, neurodegeneratifneurodegeneratif

Page 6: Epilepsi.ppt

PatofisiologiPatofisiologiSerangan Epilepsi terjadi karena Serangan Epilepsi terjadi karena ketidakseimbangan antara eksitasi dan ketidakseimbangan antara eksitasi dan inhibisi.inhibisi.

EksitasiEksitasi →→Neuronal depolarisasiNeuronal depolarisasiExcitatory postsynaptic potentialExcitatory postsynaptic potentialAction PotentialAction PotentialInward Ionic CurrentsInward Ionic CurrentsLong-term Excitatory Plastic Long-term Excitatory Plastic

ChangesChanges

Page 7: Epilepsi.ppt

InhibisiInhibisi →→Neuronal hyperpolarizationNeuronal hyperpolarizationInhibitory postsynaptic potentialsInhibitory postsynaptic potentialsCalcium-activated potassium Calcium-activated potassium potentialpotentialOutward CurrentsOutward CurrentsMetabolic pump potentialsMetabolic pump potentialsSpike frequency accomodationSpike frequency accomodation

Page 8: Epilepsi.ppt

DiagnosisDiagnosis

Ditegakkan berdasarkan adanya gejala Ditegakkan berdasarkan adanya gejala & tanda klinik dlm bentuk bangkitan & tanda klinik dlm bentuk bangkitan epilepsi berulang (min 2X) yg epilepsi berulang (min 2X) yg ditunjang oleh gambaran epileptiform ditunjang oleh gambaran epileptiform pada EEGpada EEG

Page 9: Epilepsi.ppt

Indikasi EEGIndikasi EEG1.1. Membantu menegakkan diagnosis Membantu menegakkan diagnosis

epilepsiepilepsi2.2. Menetukan prognosis pd kasus Menetukan prognosis pd kasus

tertentutertentu3.3. Pertimbangan dlm penghentian OAEPertimbangan dlm penghentian OAE4.4. Membantu dlm menentukan letak Membantu dlm menentukan letak

fokusfokus5.5. Bila ada perubahan bentuk bangkitan Bila ada perubahan bentuk bangkitan

Page 10: Epilepsi.ppt

Indikasi Brain ImagingIndikasi Brain Imaging1.1. Semua kasus bangkitan pertama yg Semua kasus bangkitan pertama yg

diduga ada kelainan strukturaldiduga ada kelainan struktural2.2. Adanya perubahan bentuk bangkitanAdanya perubahan bentuk bangkitan3.3. Terdapat defisit neurologik fokalTerdapat defisit neurologik fokal4.4. Epilepsi dgn bangkitan parsialEpilepsi dgn bangkitan parsial5.5. Bangkitan pertama di atas usia 25 thnBangkitan pertama di atas usia 25 thn6.6. Untuk persiapan tindakan pembedahanUntuk persiapan tindakan pembedahan

Page 11: Epilepsi.ppt

Gambaran KlinikGambaran Klinik1.1. Bangitan Umum LenaBangitan Umum Lena ► Ggn kesadaran scr mendadak, berlangsung bbrp detikGgn kesadaran scr mendadak, berlangsung bbrp detik► Selama bangkitan kegiatan motorik terhenti & pasien diam tanpa Selama bangkitan kegiatan motorik terhenti & pasien diam tanpa

reaksireaksi► Mata memandang jauh ke depanMata memandang jauh ke depan► Mungkin terdapat automatismeMungkin terdapat automatisme► Pemulihan kesadaran segera terjadi tanpa rasa bingungPemulihan kesadaran segera terjadi tanpa rasa bingung► Sesudah itu pasien melakukan aktivitas semulaSesudah itu pasien melakukan aktivitas semula2.2. Bangkitan Umum Tonik KlonikBangkitan Umum Tonik Klonik► Dpt didahului prodromal spt jeritan, sentakanDpt didahului prodromal spt jeritan, sentakan► Pasien kehilangan kesadaran , kaku 10-30`` diikuti kejang Pasien kehilangan kesadaran , kaku 10-30`` diikuti kejang

kelojotan pd kdua lengan & tungkai selama 30-60`` dpt disertai kelojotan pd kdua lengan & tungkai selama 30-60`` dpt disertai mulut berbusamulut berbusa

► Selesai bangkitan pasien lemas & bingungSelesai bangkitan pasien lemas & bingung► Pasien sering tidur setelah bangkitanPasien sering tidur setelah bangkitan

Page 12: Epilepsi.ppt
Page 13: Epilepsi.ppt
Page 14: Epilepsi.ppt

Gambaran KlinikGambaran Klinik3. 3. Bangkitan parsial sederhanaBangkitan parsial sederhana► Tdk terjadi perubahan kesadaranTdk terjadi perubahan kesadaran► Bangkitan dimulai dari tangan, kaki atau muka (unilateral/fokal) Bangkitan dimulai dari tangan, kaki atau muka (unilateral/fokal)

kmdn menyebar pada sisi yg sama (Jacksonian march)kmdn menyebar pada sisi yg sama (Jacksonian march)► Kepala mngkn berpaling ke arah bagian tubuh yg mengalami Kepala mngkn berpaling ke arah bagian tubuh yg mengalami

kejangkejang4.4. Bangkitan Parsial kompleksBangkitan Parsial kompleks ► bangkitan fokal disertai terganggunya kesadaranbangkitan fokal disertai terganggunya kesadaran► Sering diikuti automatisme yg stereotipik spt mengunyah, Sering diikuti automatisme yg stereotipik spt mengunyah,

menelan, tertawa tanpa tujuan yg jelasmenelan, tertawa tanpa tujuan yg jelas► Kepala mngkn berpaling ke arah bagian tubuh yg mengalami Kepala mngkn berpaling ke arah bagian tubuh yg mengalami

kejangkejang5.5. Bangkitan Umum sekunderBangkitan Umum sekunder► Berkembang dari bangkitan parsial sederhana atau kompleks yg Berkembang dari bangkitan parsial sederhana atau kompleks yg

dlm waktu singkat menjadi bangkitan umumdlm waktu singkat menjadi bangkitan umum► Bangkitan parsial dpt berupa auraBangkitan parsial dpt berupa aura► Bangkitan umum yg terjadi biasanya tonik klonikBangkitan umum yg terjadi biasanya tonik klonik

Page 15: Epilepsi.ppt
Page 16: Epilepsi.ppt

TerapiTerapiPrinsip pengobatan :

1. Mengurangi dan menghilangkan serangan2. Terapi dimulai sedini mungkin3. Pilihan obat sesuai jenis epilepsi4. Obat diupayakan tunggal5. Dosis minimal yang efektif 6. Efek samping minimal7. Biaya terjangkau8. Terapi harus berdasarkan “evidence-based clinical practice”

Page 17: Epilepsi.ppt

Strategies for managing Strategies for managing newly diagnosed epilepsynewly diagnosed epilepsy

Newly diagnosed epilepsy

First drug

Second drug

Refractory

Rational duotherapy Surgical assessment

Seizure-free

Seizure-free

47%

13%

40%

Page 18: Epilepsi.ppt

Drug choice in newly diagnosed epilepsy in adolescents and adults

Seizure typeSeizure type First lineFirst line Second lineSecond line

Tonic clonicTonic clonic►Sodium valproateSodium valproate►CarbamazepineCarbamazepine►PhenytoinPhenytoin

►Lamotrigine*Lamotrigine*►OxcarbamazepinOxcarbamazepine*e*

AbsenceAbsence ►Sodium valproateSodium valproate ►EthosuximideEthosuximide►Lamotrigine*Lamotrigine*

MyoclonicMyoclonic ►Sodium valproateSodium valproate ►Lamotrigine*Lamotrigine*

PartialPartial►CarbamazepineCarbamazepine►PhenytoinPhenytoin

►Lamotrigine*Lamotrigine*►OxcarbamazepinOxcarbamazepine*e*►Sodium Sodium valproatevalproate

UnclassifiableUnclassifiable ►Sodium valproateSodium valproate ►Lamotrigine*Lamotrigine*

*Lamotrigine and oxcarbamazepine are regarded as first-line drugs in some countries

Page 19: Epilepsi.ppt

Choice of antiepileptic drugs in childrenSeizure typeSeizure type First lineFirst line Second lineSecond line Third lineThird lineTonic-clonicTonic-clonic Sodium valproateSodium valproate

CarbamazepineCarbamazepineLamotrigine*Lamotrigine*Oxcarbazepine*Oxcarbazepine*

PhenytoinPhenytoin

MyoclonicMyoclonic Sodium valproateSodium valproate Lamotrigine*Lamotrigine* ClobazamClobazamPhenobarbitalPhenobarbital

TonicTonic Sodium valproateSodium valproate Lamotrigine*Lamotrigine* ClobazamClobazamTopiramateTopiramate

AbsenceAbsence Sodium valproateSodium valproate Lamotrigine*Lamotrigine*EthosuximideEthosuximide

ClobazamClobazam

PartialPartialCarbamazepineCarbamazepinePhenytoinPhenytoin

Sodium valproateSodium valproateGabapentinGabapentinOxcarbazepine*Oxcarbazepine*

Lamotrigine*Lamotrigine*VigabatrinVigabatrinClobazamClobazamTopiramateTopiramate

Infantile spasmsInfantile spasms VigabatrinVigabatrinCorticosteroidsCorticosteroids

Sodium valproateSodium valproateNitrazepamNitrazepam

Lamotrigine*Lamotrigine*

Lennox-GastautLennox-Gastaut Sodium valproateSodium valproate Lamotrigine*Lamotrigine*TopiramateTopiramate

ClobazamClobazamFelbamateFelbamate

Page 20: Epilepsi.ppt

Penghentian OAEPenghentian OAE►Penghentian OAE dpt didiskusikan dgn Penghentian OAE dpt didiskusikan dgn

pasien atau keluarganya setelah pasien atau keluarganya setelah bebas bangkitan minimal 2 tahunbebas bangkitan minimal 2 tahun

►Gambaran EEG normalGambaran EEG normal►Harus dilakukan bertahap, umumnya Harus dilakukan bertahap, umumnya

25% dari dosis semula setiap bln dlm 25% dari dosis semula setiap bln dlm jangka waktu 3-6 blnjangka waktu 3-6 bln

►Penghentian OAE dimulai dari satu Penghentian OAE dimulai dari satu OAE yg bukan utamaOAE yg bukan utama

Page 21: Epilepsi.ppt

Status EpileptikusStatus EpileptikusBangkitan yg berlangsung lebih dari 30 Bangkitan yg berlangsung lebih dari 30

menit atau adanya 2 bangkitan atau menit atau adanya 2 bangkitan atau lebih di mana diantara bangkitan-lebih di mana diantara bangkitan-bangkitan tadi tidak terdapat bangkitan tadi tidak terdapat pemulihan kesadaranpemulihan kesadaran

Page 22: Epilepsi.ppt

Penanganan Status Epileptikus► Sesuai dengan modifikasi protokol AWGOSE 1993Sesuai dengan modifikasi protokol AWGOSE 1993► Bila setelah menit ke 60 belum teratasi, perawatan Bila setelah menit ke 60 belum teratasi, perawatan

dilakukan di ICUdilakukan di ICU Protokol Protokol

0 menit0 menit► Perbaiki jalan nafas dan sirkulasiPerbaiki jalan nafas dan sirkulasi► Oksigen lewat nasal, monitor EKG, pernafasan, dan temperaturOksigen lewat nasal, monitor EKG, pernafasan, dan temperatur► Lakukan anamnesis dan pemeriksaan neurologikLakukan anamnesis dan pemeriksaan neurologik► Ambil sampel darah untuk elektrolit, BUN, glukosa, toksikologi, Ambil sampel darah untuk elektrolit, BUN, glukosa, toksikologi,

kadar OAE, gas darahkadar OAE, gas darah► Pasang jalur IV dengan larutan NaCl 0,9% dengan tetesan Pasang jalur IV dengan larutan NaCl 0,9% dengan tetesan

lambatlambat► Berikan 50 ml Glukosa 40% IV dan 100 mg tiamin IV/IMBerikan 50 ml Glukosa 40% IV dan 100 mg tiamin IV/IM► Lakukan rekaman EEG bila adaLakukan rekaman EEG bila ada► Berikan diazepam 0,3 mg/kgBB IV sampai max. 20 mg dapat Berikan diazepam 0,3 mg/kgBB IV sampai max. 20 mg dapat

diulangi jika masih kejang setelah 5 mnt.diulangi jika masih kejang setelah 5 mnt.► Lanjutkan dengan fenitoin IV 18 mg/kgBB disertai monitor EKG Lanjutkan dengan fenitoin IV 18 mg/kgBB disertai monitor EKG

dan tekanan darah selama infus fenitoin (bila kejang teratasi). dan tekanan darah selama infus fenitoin (bila kejang teratasi). Bila kejang belum teratasi berikan fenitoin IV 15-20 mg/kgBB.Bila kejang belum teratasi berikan fenitoin IV 15-20 mg/kgBB.

Page 23: Epilepsi.ppt

Penanganan Status Epileptikus20 – 30 mnt20 – 30 mnt►Jika kejang menetap intubasi, kateter, rekaman Jika kejang menetap intubasi, kateter, rekaman

EEG, temperaturEEG, temperatur►Beri fenobarbital, dosis rumat 20 mg/kgIV (100 Beri fenobarbital, dosis rumat 20 mg/kgIV (100

mg/menit)mg/menit)40 – 60 mnt40 – 60 mnt ►Berikan pentobarbital 5 mg/kgBB IV dosis awal, Berikan pentobarbital 5 mg/kgBB IV dosis awal,

ditambah terus sampai kejang berhenti dengan ditambah terus sampai kejang berhenti dengan monitoring EEG, dilanjutkan dengan 1 mg/kg/jam, monitoring EEG, dilanjutkan dengan 1 mg/kg/jam, kecepatan infus lambat setiap 4-6 jam untuk kecepatan infus lambat setiap 4-6 jam untuk menentukan apakh kejang suadah teratasi atau menentukan apakh kejang suadah teratasi atau tidak ada komplikasi terhadap tekanan darah, tidak ada komplikasi terhadap tekanan darah, pernafasanpernafasan

>60 mnt>60 mnt►Kejang masih menetap dilakukan anestesia Kejang masih menetap dilakukan anestesia

dengan pentobarbital, intubasi, ventilator mekanikdengan pentobarbital, intubasi, ventilator mekanik

Page 24: Epilepsi.ppt

Indikasi Bedah pada EpilepsiIndikasi Bedah pada EpilepsiKriteria :Kriteria :1.1. Sindrom epilepsi fokal atau simtomatik yg refrakter thdp Sindrom epilepsi fokal atau simtomatik yg refrakter thdp

OAEOAE2.2. IQ > 70IQ > 703.3. Tidak ada kontraindikasi pembedahanTidak ada kontraindikasi pembedahan4.4. Usia < 45 thnUsia < 45 thn5.5. Tdk ada kelainan psikiatrik yg jelasTdk ada kelainan psikiatrik yg jelas

Indikasi Indikasi 1.1. Epilepsi refrakterEpilepsi refrakter2.2. Secara umum pd epilepsi dgn durasi lama (beberapa tahun)Secara umum pd epilepsi dgn durasi lama (beberapa tahun)3.3. Mengganggu kualitas hidupMengganggu kualitas hidup4.4. Manfaat operasi lebih besar daripada risikoManfaat operasi lebih besar daripada risiko

Page 25: Epilepsi.ppt

Epilepsi pada kehamilanEpilepsi pada kehamilan► Dianjurkan pemberian antikonvulsan Dianjurkan pemberian antikonvulsan

tunggal dgn dosis seminimal mungkin yg tunggal dgn dosis seminimal mungkin yg dpt mengatasi bangkitan dlm dosis terbagi dpt mengatasi bangkitan dlm dosis terbagi 3-4x sehari tu pd 3 bln I kehamilan3-4x sehari tu pd 3 bln I kehamilan

► Pemberian suplemen asam folat 0,4-4 mg/hr Pemberian suplemen asam folat 0,4-4 mg/hr sblm konsepsi & selama kehamilan utk sblm konsepsi & selama kehamilan utk mengurangi risiko NTDmengurangi risiko NTD

► Utk menurunkan risiko terjadinya perdarahn Utk menurunkan risiko terjadinya perdarahn maternal ataupun neonatal pd TS akhir maternal ataupun neonatal pd TS akhir kehamilan tu 2 mggu terakhir, dianjurkan kehamilan tu 2 mggu terakhir, dianjurkan pemberian vit K oral 10-20 mg/hrpemberian vit K oral 10-20 mg/hr

Page 26: Epilepsi.ppt

Aspek psikososial EpilepsiAspek psikososial Epilepsi► ASPEK SOSIAL

pasien Epilepsi umumnya mempunyai kendala dalam hubungan sosial kemasyarakatan karena :- kesalahan pesepsi masyarakat terhadap penyakit- kesalahan penerimaan keluarga terhadap pasien epilepsi- kesalahan penerimaan masyarakat terhadap pasien- keterbatasan pasien epilepsi akibat penyakit

► Beberapa karakteristik yang perlu di pertimbangkan- karakteristik penyakit- karakteristik serangan- karakteristik pasien- sistem sosial dan hukum- sosialisasi penyakit pada instansi terkait

Page 27: Epilepsi.ppt

Aspek psikososial EpilepsiAspek psikososial Epilepsi► Aspek pekerjaanAspek pekerjaan

- Epilepsi dapat menurunkan kesempatan dan efisiensi - Epilepsi dapat menurunkan kesempatan dan efisiensi kerja serta meningkatkan risiko kecelakaan kerjakerja serta meningkatkan risiko kecelakaan kerja

- Prinsip pilihan pekerjaan :- Prinsip pilihan pekerjaan :a. Disesuaikan dengan jenis dan frekuensi serangana. Disesuaikan dengan jenis dan frekuensi seranganb. Risiko kerja yang paling minimalb. Risiko kerja yang paling minimalc. Tidak bekerja sendiri dan ada pengawasanc. Tidak bekerja sendiri dan ada pengawasand. Jadwal kerja yang teraturd. Jadwal kerja yang teratur

- Lingkungan kerja tahu akan kondisi si pasien- Lingkungan kerja tahu akan kondisi si pasien dan dan dapat memberikan pertolongan awal dengan baikdapat memberikan pertolongan awal dengan baik

Page 28: Epilepsi.ppt

Aspek psikososial EpilepsiAspek psikososial Epilepsi► Aspek Olah Raga

- Pasien epilepsi masih diperbolehkan berolah raga- Pilihan olah raga yang diperbolehkan dengan pertimbangan :a. Dilakukan di lapangan/ gedung olah ragab. Olah raga yang di lakukan di jalan umum, di ketinggian, di air, dan perlu kontak tubuh sebaiknya di hindaric. Pengawasan khusus atau alat bantu di perlukan untuk beberapa jenis olah raga, seperti : renang, atletik, senam,dll.

Page 29: Epilepsi.ppt

Aspek psikososial EpilepsiAspek psikososial Epilepsi► Aspek mengemudiAspek mengemudi

- - Risiko kecelakaan tergantung jenis dan frekuensi serangan- Yang penting penyakit epilepsi tidak meningkatkan kejadian kecelakaan lebih besar dari penyakit jantung, kencing manis, gangguan mental, alkholisme, dan penyalahgunaan obat.

- Pemberian SIM pada pasien Epilepsi bervariasi sesuai hukum tiap negara, dengan prinsip:a. Serangan terkontrol dengan OAEb. Masa bebas serangan dalam jangka waktu tertentuc. Hukum dan peraturan asuransi yang berlaku

Page 30: Epilepsi.ppt

Aspek psikososial EpilepsiAspek psikososial Epilepsid. d. Dengan kondisi yang ada di Indonesia disarankan

pemberian SIM dengan pertimbangan : ► Pasien sudah terkontrol serangannya dan bebas

serangan dalam jangka waktu tertentu► Bagi pengemudi pribadi dengan assisten, masa

bebas serangan lebih pendek dapat dipertimbangkan ► Bagi pengemudi angkutan umum pengecualian ini

tidak berlaku bahkan diperlukan syarat tambahan, seperti kerutinan berobat, rekaman EEG dsb.

► Batas waktu maksimal perlu ditentukan untuk menghindari stress fisik/psikis yang terlalu berlebihan

► Adanya komunikasi serta kerja sama dengan pihak pimpimnan kerja untuk dapat memberikan pengawasan langsung

► Perlu antisipasi khusus terhadap “refleks epileptik”

Page 31: Epilepsi.ppt

Aspek psikososial EpilepsiAspek psikososial Epilepsi►Aspek hukum

- Prinsip umum : perlu ada perlakuan hukum tertentu bagi pasien, khususnya pada hak dan kewajiban hukum, pemberian asuransi dan ijin mengemudi- Perlu ada komunikasi dan advokasi antar pihak yang terkait untuk meletakkan pasien pada posisi sebenarnya

Page 32: Epilepsi.ppt

Aspek psikososial EpilepsiAspek psikososial Epilepsi► Aspek perkawinan dan reproduksiAspek perkawinan dan reproduksi

Pasien tidak dilarang untuk menikahPasien tidak dilarang untuk menikah Epilepsi mempengaruhi dan dipengaruhi keseimbangan Epilepsi mempengaruhi dan dipengaruhi keseimbangan

hormonalhormonal Hiposeksual sering terjadi pada pasien epilepsi, Hiposeksual sering terjadi pada pasien epilepsi,

khususnya epilepsi Lobus Temporaliskhususnya epilepsi Lobus Temporalis Disfungsi menstruasi dan reproduksi sering terjadi pada Disfungsi menstruasi dan reproduksi sering terjadi pada

ELT dan Epilepsi Umum PrimerELT dan Epilepsi Umum Primer Tingkat kesuburan menurun 69-85% dari yang Tingkat kesuburan menurun 69-85% dari yang

diharapkandiharapkan Karbamazepin mempengaruhi hormon seks : Karbamazepin mempengaruhi hormon seks :

menurunkan dehidroepiandrosteron sulfat dan indeks menurunkan dehidroepiandrosteron sulfat dan indeks androgen bebas, meningkatkan hormon steroid yang androgen bebas, meningkatkan hormon steroid yang ikat globulin, dan penurunan sekejap respon ikat globulin, dan penurunan sekejap respon LHLH dan dan gonadotropin terhadap Gonadotropin Releasing Hormongonadotropin terhadap Gonadotropin Releasing Hormon

Page 33: Epilepsi.ppt

Aspek psikososial EpilepsiAspek psikososial Epilepsi Fenitoin menurunkan dehidroepiandrosteron sulfat (DHEA-Fenitoin menurunkan dehidroepiandrosteron sulfat (DHEA-

S)S) Penggunaan lama Valproat berkaitan dengan kenaikan Penggunaan lama Valproat berkaitan dengan kenaikan

testoteron serum dan DHEA-Stestoteron serum dan DHEA-S Fenitoin, Fenobarbital, Karbamazepin dan Primidion Fenitoin, Fenobarbital, Karbamazepin dan Primidion

menurunkan efek kontrasepsi oral dengan cara menurunkan efek kontrasepsi oral dengan cara meningkatkan enzim mikrosomalmeningkatkan enzim mikrosomal

Benzodiazepin, etosuksimid, vigabatrin, lamotrigin dan Benzodiazepin, etosuksimid, vigabatrin, lamotrigin dan gabapentin tidak mempengaruhi efektivitas kontrasepsi gabapentin tidak mempengaruhi efektivitas kontrasepsi oraloral

Risiko komplikasi kehamilan pada pasien epilepsi Risiko komplikasi kehamilan pada pasien epilepsi meningkat 1,5-4 kalimeningkat 1,5-4 kali

Selama kehamilan kadar serum karbamazepin, fenitoin, Selama kehamilan kadar serum karbamazepin, fenitoin, fenobarbital, valproat, menurun secara berturut-turut, fenobarbital, valproat, menurun secara berturut-turut, kadar obat bebas karbamazepin, fenitoin dan fenobarbital kadar obat bebas karbamazepin, fenitoin dan fenobarbital menurun secara berturut-turut, sedangkan kadar obat menurun secara berturut-turut, sedangkan kadar obat bebas Valproat meningkat 25%bebas Valproat meningkat 25%