e3-3
DESCRIPTION
aTRANSCRIPT
Gagal Ginjal Akut
INGE PRADITA 102010234
JOHANES ROMANDI NOVIAN WAWIN 102012064
CENISIA 102013040
ARI BELLO VANDINO 102013094
ZANETA FAJAR S GINTING 102013129
AGNES DUA NURAK 102013214
IGNASIA RAISHA R OKTAVIOMELINDA 102013361
ANTONIUS R M CARLOS ORA ADJA 102013401
NUR FADHILAH HUSNA BINTI SHAHARUDIN 102013510
E3
Seorang Prempuan 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan utama kedua kaki bengkak sejak lima hari yang lalu. Sejak tiga hari yang lalu, pasien mengeluh BAK kemerahan, frekuensi BAK dan jumlah urin berkurang.
Skenario
•Istilah yang tidak diketahui
-tidak ada
•Rumusan masalah
- seorang perempuan berusia 40 tahun dengan keluhan kedua kaki bengkak
sejak 5 hari lalu dan sejak 3 hari lalu BAK kemerahan, frekuensi BAK dan
jumlah urin berkurang.
•Hipotesis
-seorang perempuan usia 40 tahun diduga menderita gagal ginjal akut
MIND MAP
RM
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Working diagnosis
Penatalaksanaan
Komplikasi
Prognosis
Differential diagnosis
Gejala klinis
Etiologi Epidemiologi
Patofisiologi
Anamnesis
• Identitas: Prempuan, 40 tahun
•Keluhan utama: Kedua kaki bengkak sejak 5 hari yang lalu.
• RPS : BAK kemerahan, frekuensi BAK dan jumlah urin berkurang. .
• RPD : -
• RPO: -
• RPK: -
• Riwayat sosial-ekonomi: (-)
Anamnesis Khusus
• Bagaimana pola berkemih pasien? Untuk mendeteksi faktor predisposisi terjadinya
ISK pasien (dorongan, frekuensi, dan jumlah).
• Adakah bau urine yang menyengat? Adakah disuria? Adakah urgensi?
• Bagaimana volume urine, warna (kemerahan) dan konsentrasi urine?
• Adakah nyeri suprapubik? Nyeri suprapubik menunjukkan adanya infeksi pada saluran
kemih bagian bawah.
• Adakah nyeri panggul atau pinggang? Nyeri panggul atau pinggang biasanya pada
infeksi saluran kemih bagian atas.
• Adakah peningkatan suhu tubuh? Peningkatan suhu tubuh biasanya terjadi pada
infeksi saluran kemih bagian atas.
• Apakah terjadi inkontinensia urin?
PEMERIKSAAN FISIK
- Keadaan umum
- Kesadaran
Tanda-tanda vital:
TD : 160/90 mmHgNadi: 90 x/menitRR: 20 x/menitSuhu: 36,5oC
• Pitting edema di kedua tungkai
• Nyeri ketuk CVA -/-
• Balotemen -/-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Urinalisis:-jumlah
-berat jenis-sedimen-elektrolit
-hematuria-piuria
Indeks gangguan
ginjal:(FENa) =
(UNa+/PNa+)/(UCr/PCr)
Lab: -darah lengkap
-kreatinin serum
-elektrolit-asam urat
-ureum serum-LFG
Radiologi:-USG
-CT scan-MRI
-silinder eritrosit -3/lpk-ureum serum 150 mg/dL-kreatinin serum mg/dL
Fungsi Ginjal :
• Ekskresi (zat toksik)
• Non-ekskresi ( produksi hormon)
Keduanya penting utk menjaga
keseimbangan cairan tubuh.
Homeostasis
Traktus urinarius
DIAGNOSIS KERJA
•Gagal Ginjal Akut sindrom yang ditandai
dengan :
kenaikan kreatinin serum (SCr) ≥ 0,3 mg/dL dalam 48
jam
kenaikan kreatinin serum ≥ 1,5 kali nilai dasar dalam 7
hari
turunnya produksi urin < 0,5 cc/KgBB/jam selama lebih
dari 6 jam.
Diagnosis Banding
Parameter
AKI CKI Glomerulonefritis
Sindrom Nefrotik
D/ Kenaaikan kreatinin serum >0.3 mg/dl
dalam 48 jam
Kelainan struktural Fx min
3 bulan
Penyakit ginjal tahap akhir
Manifestasi klinis
Glomerulonefritis
E/ Pre RenalRenal
Post Renal
GlomerulonefritisDM,Hp
obstruksi dan infeksi
Respon imunologi
Primer Skunder
Edema + + Edema Perifer +periorbital / Tungkai
+ anarsaka
Urinalisis AKI Pre-Renal : sedimen HyalinAKI Renal : sedimen silindris Epitel Tubulus,sedimen silindris Eritrosit, sedimen silindris Leukosit AKI Post-Renal : sedimen Eritrosit
Proteinuria HematuriaIsostenuria leukosuria
Hematuria, Proteinuria, Oliguria,
Protein Masif >3,5g/hari
Ureum Serum
Meningkat Meningkat Meningkat -
Kreatinin Serum
Meningkat Meningkat Meningkat -
Hipertensi + + +/- -
ETIOLOGI
• Prerenal (55%)- gangguan perfusi
- Hipovolemia - Hipoperfusi - Obstruksi renovaskuler
• Renal (40%):- Penyakit glomerulus- Nekrosis tubular akut- Nefritis interstitial
- Obstruksi intratubular
• Postrenal (5%) : - Obstruksi ureter,
kandung kemih,uretra
Epidemiologi
• “Beberapa laporan dunia menunjukan insiden yang bervariasi antara 0,5-0,9% terjadi pada komunitas, 0,7-18% terjad pada pasien dirawat di rumah sakit, hingga 20% pada pasien yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU), angka kematian yang dilaporkan dari seluruh dunia berkisar 25%-80%.•Pada sebuah studi di ICU sebuah rumah sakit di bandung selama pengamatan 2005-2006, didapatkan penyebab AKI dengan dialisis terbanyak adalah sepsis (42%), gagal jantung (28%), dan AKI pada penyakit gagal ginjal kronik (PGK) (8%).
PATOFISIOLOGIA) Prerenal• Hipoperfusi iskemik NTA• Hipovolemia penurunan TD aktivasi sistem RAA
B) Renal• NTA : 4 fase
-fase inisial penurunan LFG iskemik
-fase ekstensi jejas iskemik & inflamasi berlanjut
-fase maintenance (1-2 minggu) LFG 5-10 mL/menit
-fase pemulihan LFG kembali pada kondisi premorbid
C) Postrenal• Tekanan intraluminal distensi ureter prok. & sistem pelviokalises LFG turun
GEJALA KLINIKPrerenal Renal Postrenal
-Rasa haus, seperti
ingin jatuh
-Hipotensi
ortostatik, takikardi,
penurunan JVP,
turgor kulit
menurun, mukosa
kering
-Stigmata sirosis
hati dan hipertensi
portal
-Tanda-tanda gagal
jantung pada pasien
gagal jantung
kongestif
-Sepsis
-ATN : riwayat
hipovolemia, syok
sepsis, operasi besar
-SLE (demam, artralgia,
rash eritematosa)
-nyeri pada pinggang
menandakan oklusi
arteri/vena ginjal
-oliguria,
edema,hipertensi,
hematuria
menandakan
glomerulonephritis
-hipertensi maligna.
-Nyeri suprapubik
-Nyeri pada perut
-Kolik menandakan
adanya obstruksi pada
ureter
-Nokturia, frekuensi
pembesaran prostat
menandakan adanya
patologi pada prostat.
Fase Gagal Ginjal Akut
secara klinis gagal ginjal akut dibagi menjadi 3 fase:
1. Fase oliguria/anuria
Jumlah urin berkurang hingga 10–30 ml sehari. Terdapat gejala–
gejala uremia (pusing, muntah, apatis, rasa haus, pernapasan
kusmaul, anemia, kejang), hiperkalemi, hiperfosfatemi,
hipokalsemia, hiponatremia, dan asidosis metabolik.
2. Fase Diuretik
urine bertambah setiap hari hingga menjadi poliuri karena
kadar ureum tinggi dalam darah (diuresis osmotik), faal
tubulus belum baik, pengeluaran cairan berlebihan. Terjadi
hiponatremia karena kehilangan natrium melalui tubulus
yang rusak. Lamanya fase ini berlangsung selama 2
minggu.
3. Fase Pasca Diuretik atau Penyembuhan
Fungsi glomerulus dan tubulus berangsur – angsur
membaik.
• Furosemid (DOC), awal diberikan intravena bolus 40 mg.• diberi tetesan cepat 100-250 mg/kali dalam 1-6 jam atau
tetesan lambat 10-20 mg/kgBB/hari dengan dosis maksimum 1 gram/hari.• Dopamin, dalam dosis kecil (misalnya, 1-5 mcg / kg /
menit) menyebabkan dilatasi selektif dari vaskular ginjal, meningkatkan perfusi ginjal. Dopamin juga mengurangi penyerapan natrium, sehingga mengurangi kebutuhan energi tubulus yang rusak. Hal ini meningkatkan aliran air seni• N-acetylcysteine• Digunakan untuk pencegahan toksisitas kontras pada
individu yang rentan seperti yang dengan diabetes mellitus.
Penatalaksanaan
PENATALAKSANAAN• A) Spesifik
• -prerenal : -hipovolemia ganti cairan
-pendarahan transfusi
-hilang cairan infus NaCl 0.9%
-gagal jantung inotropik, anti aritmia, agen
penurun
afterload/preload
• -renal : -glomerulonefritis kortikosteroid
-hipertensi maligna kontrol TD, hindari ACEI, ARB
• -postrenal : -obstruksi kateter, stent
• B) suportif
anemia Transfusi darah
Diet tinggi kalori
Hipokalsemia Ca glukonat/ Ca karbonat
10%
Hiperfosfatemia Restriksi asupan
fosfat
Hiperkalemia Restriksi kalium (<40
mmol/hari)
Keluhan GI antagonis reseptor H2,
pemnghambat pompa proton
Hiperurisemia allupurinol
Hipermagnesemia hindari antasida
Ganti kateter & akses intravena
Hiponatremia Pembatasan cairan
enteral
Hindari obat nefrotoksik
Terapi Khusus Gagal Ginjal Akut
Indikasi Dialisa
1 Oliguria (OU < 200cc/12jam)
2 Anuria / Oliguria berat (OU <50cc/12jam)
3 Hiperkalemia (K+ > 6,5mmol/L)
4 Asidosis Berat (pH < 7,1)
5 Azotemia (Urea > 30 mmol/L)
6 Gejala Klinis berat (trutama edema pulmonal)
7 Ensefalopati uremik
8 Perikarditis uremik
9 Neuropati / miopati uremik
10 Disnatremia berat (Na>160 / <115 mmol/L)
11 Hipertermia / Hipotermia
12 OD obat yg terdialisis jika kadar asam urat < 15 mg/dL
Komplikasi
PENCEGAHAN
Diet sehat Hidrasi tubuh
Hati-hati pemakaian obatAsupan cairan dan nutrisi
adekuat
Hindari zat kontras Terapi dini
Prognosis
•Mortalitas: tergantung keadaan klinik dan
derajat gagal ginjal.
• Prognosa buruk: usia tua, adanya infeksi
yang menyertai, perdarahan
gastrointestinal, penyebab yang berat.
Kesimpulan
Gangguan ginjal akut merupakan suatu gangguan pada ginjal
yang ditandai dengan terjadinya perubahan secara mendadak
berkaitan dengan fungsi ginjal dimana salah satu diantaranya
adalah fungsi bersihan ginjal yang pada akhirnya
menyebabkan gangguan ginjal akut memiliki manifestasi
sebagai azotemia atau terjadinya peningkatan kadar sisa
metabolisme nitrogen berupa ureum dan kreatinin dalam
serum. Maka berdasarkan keluhan utama, pemeriksaan fisik
dan penunjang dapat disimpulkan bahwa pasien menderita
gagal ginjal akut